gambaran pengetahuan ibu tentang …simtakp.uui.ac.id/dockti/nur_fauziah-kti_nurfauziah.pdf · c....

54
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DI DESA PUUK KECAMATAN DELIMA KABUPATEN PIDIE KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh Oleh : NURFAUZIAH NIM. 10010150 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U’BUDIYAH PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN BANDA ACEH TAHUN 2013

Upload: trantram

Post on 04-Mar-2018

227 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DI DESA PUUK KECAMATAN

DELIMA KABUPATEN PIDIE

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes U’Budiyah

Banda Aceh

Oleh :

NURFAUZIAH NIM. 10010150

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U’BUDIYAH PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

BANDA ACEH TAHUN 2013

Page 2: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR

GIZI (KADARZI) DI DESA PUUK KECAMATAN DELIMA KABUPATEN PIDIE

xii + 40 halaman: 8 tabel, 1 gambar, 12 lampiran

Latar Belakang : Penyebab langsung dari kurang gizi adalah kurangnya asupan zat gizi melalui makanan sehari-hari. Asupan yang tidak memenuhi angka kecukupan ini akan menyebabkan kurang gizi atau bahkan meningkat menjadi gizi buruk (kwasiokor dan marasmus). Kurangnya asupan gizi dapat disebabkan oleh tidak tersedianya pangan yang cukup bergizi dan pola asuh yang kurang memadai. Tidak tersedianya pangan yang cukup dapat disebabkan oleh akses keluarga terhadap pangan terbatas baik karena tidak mampu secara ekonomi maupun karena kondisi perekonomian dan tata perniagaan tidak menguntungkan. Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Di Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie. Metodelogi Penelitian : Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dilakukan di sejak tanggal 22 sampai dengan 26 Agustus 2013. Pengambilan sampel menggunakan tehknik random sampling sebanyak 55 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner yang berisikan 18 pertanyaan. Hasil Penelitian : Hasil penelitian yang diperoleh dari 55 responden adalah responden menunjukkan yang berpendidikan tinggi sebagian besar memiliki pengetahuan tinggi yaitu sebanyak 10 orang (18,2%), responden yang berpendidikan menengah sebagian besar berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 13 orang (23,6%) dan responden yang berpendidikan dasar sebagian besar berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 20 orang (36,4%). Responden yang berumur dewasa awal sebagian besar berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 22 orang (40,0%), responden yang berumur dewasa menengah sebagian besar berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 9 orang (16,4%). Responden dengan sosial ekonomi tinggi sebagian besar memiliki pengetahuan tinggi yaitu sebanyak 9 orang (16,4%) dan responden dengan sosial ekonomi rendah memiliki pengetahuan yang kurang yaitu sebanyak 18 orang (32,7%). Kesimpulan dan Saran : Dari hasil diatas dapat disimpulkan Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang keluarga sadar gizi. Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya bidan agar meningkatkan pengetahuan ibu tentang asupan gizi dalam keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi anggota keluarganya. .

Kata kunci : Kadarzi, Deskriptif, Responden Sumber : 20 buku (2002-2009) + 5 situs internet

Page 3: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Diploma III Kebidanan STIKES U’Budiyah Banda Aceh

Banda Aceh, Agustus 2013

Pembimbing

(Zainal Abidin, SP, M. Kes)

MENGETAHUI: KETUA PRODI DIPLOMA KEBIDANAN

STIKES U’BUDIYAH BANDA ACEH

(Nuzulul Rahmi, SST)

Page 4: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

LEMBARAN PENGESAHAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah ini Telah Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Diploma III Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh

Banda Aceh, Agustus 2012

Tanda tangan

Ketua : 1. Erna Mary S.ST (__________________)

Penguji I : 2. Agussalim, SKM, M.Kes (__________________)

Penguji II : 3. Cut Efriana, SST (__________________)

MENGETAHUI MENGETAHUI KETUA STIKES U’BUDIYAH KETUA PRODI DIPLOMA III BANDA ACEH KEBIDANAN

( Marniati, M.Kes) (Cut Efriana, SST)

Page 5: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

DAFTAR ISI

Hal JUDUL LUAR HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i ABSTRAK ......................................................................................................... ii PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii PENGESAHAN PENGUJI ................................................................................ iv KATA PENGANTAR ......................................................................................... v MOTTO ......................................................................................................... vii DAFTAR ISI….. .................................................................................................. viii DAFTAR TABEL….. ......................................................................................... x DAFTAR GAMBAR….. ..................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN….. ................................................................................ xii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6

1. Tujuan Umum .................. ..................................................... 6 2 Tujuan Khusus ................................ ...................................... 5

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 8 A. Keluarga Sadar Gizi ................................................................... 8

1. Tujuan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) .......................... 9 2. Beberapa Norma Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) ............ 10 3. Sasaran Pendampingan Kelaurga Sadar Gizi (KADARZI.... 12 4. Upaya Menuju Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)................ 13

B. Pengetahuan ................................................................................ 14 C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Tentang

KADARZI ................................................................................. 15 1. Pendidikan ............................................................................. 15 2. Umur ..................................................................................... 18 3. Sosial Ekonomi ..................................................................... 20 E. Kerangka Teoritis ...................................................................... 21

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN .............. ............................ 22

A. Kerangka Konsep...................................................... ................. 22 B. DefInisi Operasional ................................................................. 23 C. Cara Pengukuran variabel.......... .................................... ........... 23

Page 6: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

BAB IV METODE PENELITIAN .............................................................. 25 A. Jenis Penelitian ........................................................................... 25 C. Populasi dan Sampel ................................................................... 25

1. Populasi ................................................................................. 25 2. Sampel ................................................................................... 25

C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 26 D. Cara pengumpulan Data ............................................................. 26 E. Instrumen Penelitian .................................................................. 27 F. Pengolahan Data dan Analisa Data ............................................ 27

1. Pengolahan Data.................................................................... 27 2. Analisa Data .......................................................................... 28

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......... .................... 29 A. Gambaran Umum Dan Lokasi Penelitian ................................... 29 B. Hasil Penelitian ........................................................................... 29 C. Pembahasan ................................................................................. 34

BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 40

A. Kesimpulan ................................................................................. 40 B. Saran ............................................................................................ 41

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 7: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................... 23

Tabel 5.1 Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Ibu Tentang Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Di Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie ............................................................ 30

Tabel 5.2 Distribusi Responden Menurut Pendidikan Ibu Tentang

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Di Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie ............................................................ 30

Tabel 5.3 Distribusi Responden Menurut Umur Ibu Tentang Keluarga

Sadar Gizi (KADARZI) Di Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie ......................................................................... 31

Tabel 5.4 Distribusi Responden Menurut Sosial Ekonomi Tentang

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Di Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie ............................................................ 31

Tabel 5.5 Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Ibu Tentang

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Ditinjau Dari Pendidikan Di Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie .................. 32

Tabel 5.6 Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Ibu Tentang

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Ditinjau Dari Umur Di Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie ....................... 33

Tabel 5.7 Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Ibu Tentang

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Ditinjau Dari Sosial Ekonomi Di Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie ........................................................................................... 34

Page 8: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembaran Kuesioner

Lampiran 2. Master Tabel

Lampiran 3. Lembaran Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 4. Lembaran Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 5. Surat Izin Pengambilan Data Awal/Studi Pendahuluan

Lampiran 6. Balasan Surat Izin Pengambilan Data Awal/Studi Pendahuluan

Lampiran 7. Surat Izin Penelitian

Lampiran 8. Balasan Surat Izin Penelitian

Lampiran 9. Daftar Mengikuti Sidang KTI

Lampiran 10. Lembar Konsul KTI

Lampiran 11. Biodata

Page 9: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar I. Kerangka Teoritis ........................................................................... 18

Gambar II. Kerangka Konsep ......................................................................... 19

Page 10: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan

investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk

meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia. Oleh karena itu, menjadi suatu

keharusan bagi semua pihak untuk memelihara, meningkatkan dan

melindungi kesehatan demi kesejahteraan masyarakat. Keadaan gizi yang

baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan sumber daya manusia

yang berkualitas. Masalah gizi terjadi di setiap siklus kehidupan, dimulai

sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa dan usia lanjut. Periode

dua tahun pertama kehidupan merupakan masa kritis, karena pada masa ini

terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Gangguan gizi

yang terjadi pada periode ini bersifat permanen, tidak dapat dipulihkan

walaupun kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi (Depkes RI, 2007).

Keadaan gizi masyarakat Indonesia pada saat ini masih belum

menggembirakan. Berbagai masalah gizi seperti gizi kurang dan gizi buruk,

kurang Vitamin A, anemia gizi besi, gangguan akibat kurang Yodium dan

gizi lebih (obesitas) masih banyak tersebar di kota dan desa di seluruh tanah

air. Faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan tersebut antara lain adalah

tingkat kemampuan keluarga dalam menyediakan pangan sesuai dengan

kebutuhan anggota keluarga, pengetahuan dan perilaku keluarga dalam

memilih, mengolah dan membagi makanan di tingkat rumah tangga,

Page 11: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

ketersediaan air bersih dan fasilitas sanitasi dasar serta ketersediaan dan

aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat yang

berkualitas (Depkes RI, 2007).

Untuk mengatasi masalah gizi tersebut, Departemen Kesehatan telah

menetapkan sasaran prioritas pembangunan kesehatan tahun 2005 sampai

2009 dan salah satunya adalah Keluarga Sadar Gizi. Keluarga Sadar Gizi

merupakan keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi

masalah gizi di tingkat keluarga atau rumah tangga melalui perilaku

menimbang berat badan secara teratur, memberikan hanya ASI saja kepada

bayi 0 sampai 6 bulan, makan beraneka ragam, memasak menggunakan

garam beryodium, dan mengkonsumsi suplemen zat gizi mikro sesuai anjuran

(Depkes RI, 2007).

Arisman (2007) menyatakan bahwa penilaian status gizi pada

dasarnya merupakan suatu proses pemeriksaan keadaan gizi seseorang

dengan melihat beberapa komponen penilaian status gizi meliputi: (1) asupan

pangan, (2) pemeriksaan biokimiawi, (3) pemeriksaan klinis dan riwayat

mengenai kesehatan, (4) pemeriksaan antropometris serta (5) data psikososial.

Penyebab langsung dari kurang gizi adalah kurangnya asupan zat gizi

melalui makanan sehari-hari. Asupan yang tidak memenuhi angka kecukupan

ini lama kelamaan akan menyebabkan kurang gizi atau bahkan meningkat

menjadi gizi buruk (kwasiorkor dan marasmus). Kurangnya asupan gizi dapat

disebabkan oleh (l) tidak tersedianya pangan yang cukup bergizi dan (2) pola

asuh yang kurang memadai. Tidak tersedianya pangan yang cukup dapat

Page 12: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

disebabkan oleh akses keluarga terhadap pangan terbatas, baik karena tidak

mampu secara ekonomi maupun karena kondisi perekonomian dan tata

perniagaan tidak menguntungkan. Sedangkan pola makan yang kurang

memadai dapat terjadi akibat kurangnya variasi makanan, jumlah dan waktu

pemberian yang tidak tepat. Hal ini antara lain disebabkan oleh kurangnya

pengetahuan dan ketrampilan ibu atau pengasuh dalam pemberian makanan

(Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2005).

Negara yang sedang berkembang kematian awal banyak diakibatkan

oleh penyakit infeksi, salah satu penyakit infeksi tersebut adalah diare.

Penyebab diare umumnya sangat kompleks berbeda dari satu daerah dengan

daerah yang lain (Supariasa, 2001).

Pemeriksaan status gizi masyarakat pada prinsipnya merupakan upaya

untuk mencari kasus malnutrisi dalam masyarakat, terutama mereka yang

terbilang golongan rentan. Mereka yang tergolong rentan dalam masyarakat

adalah: (1) wanita hamil dan menyusui, karena kebutuhan akan zat gizi

mereka meningkat, (2) bayi dan anak balita, karena mereka belum mampu

mengkonsumsi atau mencerna makanan yang tersedia dan mereka cenderung

cepat mengalami malnutrisi karena kebutuhan akan zat gizi yang cukup

tinggi, (3) keluarga atau orang yang kebutuhannya tidak tercukupi oleh sistem

distribusi makanan yang lazim, karena jumlah keluarga yang besar, atau

lansia yang tinggal sendiri atau janda (Arisman, 2007).

Jumlah bayi di provinsi Aceh tahun 2012 berdasarkan data Dinkes

Aceh tahun 2012 adalah 98.705 bayi dan disebutkan bahwa jumlah balita

seluruhnya 460.871 jiwa (S), jumlah balita yang datang dan ditimbang (D) di

Page 13: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

posyandu yaitu sejumlah 285.629 (61,9%), balita yang berat badan naik (N)

189.856 (41,1%), balita yang bawah garis merah (BGM) 7.789 (1,6%) dan

balita gizi buruk yaitu 428 orang (0,09%) dari seluruh balita yang ada. Untuk

cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe dari jumlah ibu hamil

113.182, yang mendapatkan tablet Fe1 74.903 (66,18%) sedangkan Fe3

67.339 (59,50%). Jumlah ibu nifas adalah sebanyak 100.486 jiwa. Cakupan

kunjungan ibu nifas sudah sangat baik yaitu 68.748 (72,06%) dari 95.406 ibu

nifas. Berdasarkan Data Dinkes Aceh tahun 2012 diketahui jumlah ibu nifas

sebanyak 100.486 orang, ibu nifas yang mendapatkan vitamin A sebanyak

39,0% dan yang tidak mendapatkan vitamin A sebanyak 53,3%. (Dinkes Prov

Aceh, 2013).

Data dari Dinas Kabupaten Pidie mencatat pada tahun 2012, jumlah

balita umur 0-59 bulan berjumlah 56.266 orang dengan status gizi buruk yang

mendapatkan perawatan 82% (145.7363 orang) dan status gizi kurang

berjumlah 4.601 orang (8.1%) serta untuk gizi baik 29.523 orang (52.4%) dan

gizi lebih 204 orang (36%), jumlah ibu hamil untuk Kabupaten Pidie yaitu

9.509 ibu hamil, bayi yang diberikan ASI ekslusif 48,5 orang (0.510%)

sedangkan ibu menyusui 2.610 orang (27%) dan yang mendapatkan vitamin A

1.969 orang (20.7%) (Dinkes Kabupaten Pidie, 2013)

Sedangkan data dari Puskesmas Delima Kabupaten Pidie jumlah balita

umur 0-59 bulan pada tahun 2012 berjumlah 1.447 orang dengan yang

mendapatkan vitamin A 142 orang (9.81%). Bayi dan balita yang mengalami

gizi buruk yang harus mendapatkan perawatan yaitu 3 orang (0.2%), gizi

buruk 145 orang (10 %), gizi baik berjumlah 763 orang (52 %), untuk ibu

hamil berjumlah 277 orang (19 %), ibu nifas berjumlah 248 orang (19.6%),

bayi yang diberikan ASI ekslusif 34 orang (2.3%) dan ibu hamil yang

Page 14: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

mendapatkan tablet Fe berjumlah 277 orang (19 %) (Puskesmas Delima,

2013)

Data dari Bidan Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie

diketahui jumlah ibu hamil 14 orang, ibu balita 66 orang dan ibu menyusui 21

orang sedangkan jumlah ibu yang memberikan ASI eklusif 13 orang (Bidan

Desa, 2013). Studi pendahuluan yang peneliti lakukan diperoleh jumlah KK

(Kepala Keluarga) di Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie yaitu

205 KK. Dari pengamatan yang dilakukan pada kegiatan posnyandu terdapat

keluarga yang tidak mengetahui masalah kadarzi, gambaran perilaku gizi

yang belum baik juga ditunjukkan dengan masih rendahnya pemanfaatan

fasilitas pelayanan oleh masyarakat. Saat ini baru sekitar 50 % anak balita

yang dibawa ke Posyandu untuk ditimbang sebagai upaya deteksi dini

gangguan pertumbuhan. Demikian pula dengan perilaku gizi lainnya juga

masih belum baik yaitu masih rendahnya ibu yang menyusui bayi 0-6 bulan

secara eksklusif yaitu hanya 13 orang serta rumah tangga belum seluruhnya

menggunakan garam beryodium yang memenuhi syarat, dan pola makan yang

belum beraneka ragam. Hasil wawancara dengan 5 orang ibu yang memiliki

balita juga diketahui bahwa hanya 2 dari ibu tersebut yang dapat menjelaskan

mengenai penerapan sadar gizi yang baik dalam keluarga. Sedangkan 3 orang

ibu lainnya beranggapan bahwa tidak ada yang perlu harus diperhatikan

dalam hal penerapan sadar gizi keluarga karena selama ini belum ada anggota

keluarga yang bermasalah dengan penyakit gangguan gizi.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang

Keluarga Sadar Gizi Di Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie”.

B. Rumusan Masalah

Page 15: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

Berdasarkan uraian diatas peneliti membuat rumusan masalah sebagai

berikut: Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Keluarga Sadar

Gizi Di Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Keluarga Sadar Gizi

Di Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang keluarga sadar gizi

berdasarkan pendidikan.

b. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang keluarga sadar gizi

berdasarkan umur.

c. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang keluarga sadar gizi

berdasarkan sosial ekonomi.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Sebagai bahan kajian pengembangan ilmu pengetahuan untuk menambah

informasi seputar pengetahuan tentang KADARZI.

2. Bagi Institusi Pendidikan Akbid U’Budiyah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan bahan masukan

yang dapat dibuat untuk acuan dimasa yang akan datang oleh institusi

pendidikan dan sebagai bahan bacaan bagi perpustakaan yang dapat

dimanfaatkan oleh mahasiswa, untuk mengoptimalkan mutu pelayanan

terutama untuk memperhatikan pendidikan bidan agar pengetahuannya

lebih tinggi, terutama masalah yang menyangkut dengan kadarzi.

Page 16: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

3. Penelitian Selanjutnya

Bagi peneliti lain dapat dimanfaatkan dan dijadikan sebagai bahan

referensi untuk pustaka dan hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar

dalam melakukan penelitian lebih lanjut.

4. Bagi Masyarakat

Untuk dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang keluarga sadar

gizi sehingga ditingkat keluarga dapat meningkatkan status gizi dari

masing-masing anggota keluarga.

Page 17: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Keluarga Sadar Gizi

Menurut Kemenkes RI Nomor 747 tahun 2007 Keluarga Sadar Gizi

(kadarzi) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi

masalah gizi setiap anggotanya. Suatu keluarga disebut kadarzi apabila telah

berperilaku gizi yang baik yang mencirikan minimal dengan:

a. Menimbang berat badan secara teratur.

b. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6

bulan (ASI eksklusif).

c. Makan beraneka ragam.

d. Menggunakan garam beryodium.

e. Minum suplemen gizi (Tablet Tambah Darah (TTD), kapsul Vitamin A dosis

tinggi) sesuai anjuran.

Sedangkan Annonymous (2007) menjelaskan keluarga sadar gizi adalah

keluarga yang mampu mengenali dan mengatasi masalah gizi serta menerapkan

prilaku sadar gizi yang baik untuk anggota keluarganya.

Proses pemberdayaan keluarga menuju keluarga sadar gizi (kadarzi) telah

dirintis di 5 propinsi yang melaksanakan proyek Family Health Nutrition (FHN)

tahun 2003. Proses pemberdayaan ini sudah bergulir di beberapa propinsi lainnya.

Untuk mempercepat pembudayaan Kadarzi saat ini sedang disusun beberapa

materi KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) yang dapat digunakan baik sebagai

Page 18: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

materi advokasi, sosialisasi maupun konseling di tingkat keluarga (Atmarita dkk,

2005).

Keluarga sadar gizi adalah suatu gerakan yang terkait dengan Program

Kesehatan Keluarga dan Gizi (KKG) yang merupakan bagian dari usaha

perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Disebut keluarga Sadar Gizi bila keluarga

tersebut mempraktekan perilaku gizi yang baik dan benar (Srandil, 2011).

1. Tujuan Kadarzi

Menurut Merdawati (2008) tujuan dari program kadarzi adalah

meningkatkan pengetahuan dan perilaku keluarga untuk mengatasi masalah

gizi. Indikator keluarga sadar gizi antara lain adalah; status gizi anggota

keluarga khusunya ibu dan anak baik, tidak ada lagi bayi berat lahir rendah

pada keluarga, semua anggota keluarga menkonsumsi garam beryodium,

semua ibu memberikan hanya ASI (air susu ibu) saja pada bayinya sampai

usia 6 bulan dan semua balita yang ditimbang naik berat badannya sesuai

usia.

Untuk mewujudkan perilaku kadarzi, sejumlah aspek perlu dicermati.

Aspek ini berada di semua tingkatan yang mencakup 1) tingkat keluarga, 2)

tingkat masyarakat, 3) tingkat pelayanan kesehatan, dan 4) tingkat

pemerintah. Promosi kadarzi adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan

keluarga melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,

agar dapat mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap

anggotanya, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya

masyarakat sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan

publik yang mendukung upaya kadarzi (Suparmanto, 2007).

Page 19: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

Menurut Basir dkk (2008) secara khusus kadarzi bertujuan untuk:

a. Meningkatnya pengetahuan dan perilaku anggota keluarga untuk

mengatasi masalah gizi

b. Meningkatnya kepedulian masyarakat dalam menanggulangi masalah gizi

keluarga

c. Membawa balitanya datang ke Posyandu secara teratur setiap bulan

d. Membawa balita yang menderita gizi buruk, Bawah Garis Merah pada

KMS atau yang tidak naik berat badannya 2 kali berturut-turut (2T) serta

balita sakit ke Poskesdes atau Puskesmas untuk dirujuk

e. Memberikan ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan

f. Makan aneka ragam makanan

g. Menggunakan garam beryodium

h. Minum suplemen gizi bagi balita, ibu hamil dan ibu nifas sesuai anjuran.

2. Beberapa Norma KADARZI

Cahya (2010) menjelaskan beberapa norma Keluarga Sadar Gizi yaitu:

a. Menimbang berat badan secara teratur.

Anggota keluarga perlu menimbang berat badan secara teratur karena

berat badan merupakan petunjuk yang baik akan keadaan gizi dan

kesehatan. Perubahan berat badan menunjukkan perubahan konsumsi

makanan dan atau gangguan kesehatan. Menimbang berat badan tidaklah

sulit, dan bisa dilakukan di mana saja, di pusat pelayanan kesehatan atau di

rumah sendiri.

b. Makan aneka ragam makanan setiap hari.

Page 20: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

Makanan beragam sangatlah penting, karena tidak ada satu jenis

bahan makanan pun yang bisa memenuhi semua kebutuhan zat gizi.

Sehingga keanekaragaman bahan makanan menyediakan zat gizi yang

beraneka guna memenuhi kebutuhan zat gizi bagi tubuh. Untuk bisa

menemuhi semua kebutuhan zat gizi, makanan sehari-hari terdiri dari

makanan pokok (sumber karbohidrat), lauk-pauk (sumber protein),

sayuran dan buah (sumber vitamin, mineral, serat), serta cukup

mengonsumsi cairan atau air.

c. Menggunakan garam beryodium

Zat yodium diperlukan tubuh setiap harinya, sedangkan bahan makanan

mentah sehari-harinya secara umum miskin akan zat yodium. Kekurangan

zat yodium bisa menimbulkan penurunan kecerdasan dan tumbuh kembang

yang dikenal sebagai Gangguan Akibat Kekurangan Yodium.

d. Memberikan hanya ASI saja kepada bayi sejak lahir hingga usia 6 bulan

Bayi sejak lahir hingga usia 6 bulan hanya diberikan ASI saja, karena

ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, bersih dan sehat.

ASI saja cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan

untuk tumbuh kembang normal. ASI juga praktis dan murah serta dapat

meningkatkan kekebalan tubuh bayi, pun bisa menjalin hubungan kasih

sayang antara ibu dan bayi.

e. Mengonsumsi suplemen gizi sesuai anjuran

Karena kebutuhan zat gizi pada kelompok bayi, balita, ibu hamil dan

ibu menyusui meningkat dan seringkali tidak bisa dipenuhi dari makanan

Page 21: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

sehari-hari, maka perlu mengonsumsi suplemen gizi sesuai anjuran.

Suplemen zat gizi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi.

3. Sasaran Pendampingan Kadarzi

Hardiansyah (2007) menjelaskan bahwa sasaran pendampingan adalah

keluarga yang bermasalah gizi diutamakan keluarga yang mempunyai balita dan

ibu hamil dengan kriteria sebagai berikut:

a. Balita yang mengalami gizi buruk

b. Balita gizi buruk pasca rawat inap

c. Balita BGM (Bawah Garis Merah)

d. Balita yang tidak naik berat badannya 2 kali berturut-turut

e. Ibu hamil yang sangat kurus (Kurang Energi Kronis)

f. Ibu hamil yang mengalami gejala kurang darah (anemia) yaitu pucat, lesu,

cepat lelah dan mudah mengantuk

g. Ibu yang mempunyai bayi 0 sampai 6 bulan.

Sedangkan Krisnatuti dkk (2007) menjelaskan bahwa nasehat yang

diberikan pada keluarga berupa:

a. Mengajak sasaran tiap bulan datang ke posyandu

b. Mengusahakan agar seluruh anak balita memiliki KMS

c. Menganjurkan keluarga yang memiliki bayi 0 sampai 6 bulan untuk

memberikan ASI saja

d. Menganjurkan balita dan keluarga untuk mengkonsumsi aneka ragam

makanan sesuai anjuran

e. Menganjurkan keluarga agar selalu mengkonsumsi garam beryodium

Page 22: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

f. Menganjurkan ibu hamil untuk datang memeriksakan kehamilannya secara

rutin kepada bidan minimal 4 kali selama hamil

g. Membantu sasaran mendapatkan suplemen gizi

4. Upaya Menuju Kadarzi

Perilaku keluarga dipengaruhi oleh pengetahuan, pendidikan dan

sikap, serta faktor-faktor lain seperti lingkungan, sosial ekonomi, umur dan

ketersediaan sumber daya (Depkes RI, 2008).

a. Di tingkat keluarga :

1) Keluarga mencari informasi gizi yang tersedia secara terus menerus

2) Tukar pengalaman antar keluarga serta pendampingan oleh tokoh

masyarakat dan petugas

3) Memanfaatkan fasilitas rujukan kompeten secara berjenjang yang

terjangkau (posyandu, puskesmas dan rumah sakit)

b. Di tingkat masyarakat:

1) Terbentuknya kelompok masyarakat yang mendukung upaya menuju

KADARZI (LSM; organisasi keagamaan; organisasi kepemudaan;

PKK; kelompok budaya, organisasi profesi; organisasi wanita;

pengusaha)

2) Setiap kelompok akses terhadap informasi gizi dan informasi sistem

pelayanan gizi

3) Sekurangnya terdapat kader di masing-masing kelompok

c. Di tingkat Pemerintah (Pusat,propinsi dan Kab atau Kota)

1) Setiap sektor akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan dan

gizi

Page 23: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

2) Setiap sektor mempertimbangkan aspek kesehatan dan gizi dalam

merumuskan kebijakan sektor

3) Setiap sektor menyediakan sumber daya untuk perbaikan kesehatan dan

gizi masyarakat

4) Setiap kelompok aktif menyediakan dan menyebarluaskan informasi

dan sumber daya kesehatan dan gizi

B. Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan

ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang penting dalam membentuk

tindakan seseorang. Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif

mempunyai 6 tingkatan, yaitu:

a. Tahu, diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya, yang termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali atau recall terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu ini merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah.

b. Memahami, diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan objek tersebut

secara benar.

c. Aplikasi, diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.

Page 24: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

d. Analisis, adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau suatu

objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur

organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis, menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi, berkaitan dengan kemempuan untuk melakukan penilaian terhadap

suatu materi atau objek.

Faktor-faktor yang mempengaruhi berbagai masalah gizi seperti gizi

kurang dan gizi buruk, kurang Vitamin A, anemia gizi besi, gangguan akibat

kurang Yodium dan gizi lebih (obesitas) antara lain adalah tingkat kemampuan

keluarga dalam menyediakan pangan sesuai dengan kebutuhan anggota keluarga,

pengetahuan dan perilaku keluarga dalam memilih, mengolah dan membagi

makanan di tingkat rumah tangga, ketersediaan air bersih dan fasilitas sanitasi

dasar serta ketersediaan dan aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan dan gizi

masyarakat yang berkualitas (Suparmanto dalam Krisnatuti dkk, 2007).

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Tentang Kadarzi

Menurut Depkes, RI (2008) prilaku keluarga untuk mengupayakan

KADARZI di pengaruhi oleh pengetahuan,pendidikan dan sikap, dan faktor-

faktor lain seperti lingkungan, sosial ekonomi, umur dan ketersediaan sumber

daya.

1. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses yang unsur-unsurya terdiri dari

masukan (input), yaitu sasaran pendidikan, dan keluaran (output) yaitu suatu

Page 25: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

bentuk perilaku baru atau kemampuan baru dari sasaran pendidikan. Proses

tersebut dipengaruhi oleh perangkat lunak (soft ware) yang terdiri dari

kurikulum, pendidik, metode dan sebagainya serta perangkat keras (hard

ware) yang terdiri dari ruang, perpustakaan(buku-buku) dan alat-alat bantu

pendidikan lain. Jalur pendidikan formal akan membekali seseorang dengan

dasar-dasar pengetahuan, teori dan logika, pengetahuan umum, kemampuan

analisis serta pengembangan kepribadian. Berdasarkan proses intelektual, H.L.

Blum menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu proses dengan tujuan

utama menghasilkan perubahan perilaku manusia yang secara operasional

tujuannya dibedakan menjadi 3 aspek yaitu aspek pengetahuan (kognitif),

aspek sikap (afektif), dan aspek keterampilan (psikomotor) (Notoatmodjo,

2009)

Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), menjelaskan bahwa

pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan nasional

berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Jalur pendidikan terdiri atas

pendidikan formal, nonformal, dan informal. Jenjang pendidikan formal

terdiri atas (Depdiknas, 2005):

Page 26: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

a. Pendidikan Dasar, Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang

melandasi jenjang pendidikan menengah. Setiap warga negara yang

berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan

dasar. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya

wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada

jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Pendidikan dasar

berbentuk: Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk

lain yang sederajat; serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan

Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.

b. Pendidikan Menengah, Pendidikan menengah merupakan lanjutan

pendidikan dasar yang terdiri atas: pendidikan menengah umum, dan

pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk: Sekolah

Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain

yang sederajat.

c. Pendidikan Tinggi, Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan

setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan

diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan

oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk: akademi,

politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas. Perguruan tinggi

berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program

akademik, profesi, dan/ atau vokasi.

Page 27: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

L. Green 1980 yang dikutip oleh Notoatmodjo (2009), bahwa

gangguan terhadap penyakit juga disebabkan oleh manusia itu sendiri,

terutama menyangkut pendidikan, pengetahuan dan sikap seseorang sehingga

mempunyai kesadaran atau kewaspadaan yang tinggi terhadap kesehatan baik

kesehatan pribadi maupun kesehatan keluarga.

Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi kemampuan penerimaan

informasi mengenai gizi dan kesehatan anak. Semakin tinggi pendidikan

maka seseorang akan lebih mudah menerima informasi gizi. Dalam mengasuh

anak, ibu yang berpendidikan tinggi bersifat lebih terbuka terhadap hal-hal

baru karena lebih sering mengikuti artikel-artikel, pemberitaan-pemberitaan

melalui surat kabar, majalah maupun televisi mengenai anak sehingga mereka

lebih mengerti perkembangan anak. Pada ibu dengan tingkat pendidikan yang

rendah, pengetahuan tentang kesehatan dan perkembangan anak minimal

hanya sekedar pengetahuan dan kebiasaan mengasuh yang diperolehnya dari

orang tua dan tetangga yang mungkin memiliki taraf pendidikan dan

pengalaman yang juga kurang, sehingga menjadi faktor yang menghambat

ibu dalam melakukan pengasuhan anak yang maksimal (Diasmarani, 2011).

Page 28: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

Keluarga dengan latar belakang pendidikan rendah juga sering kali

tidak dapat, tidak mau atau tidak meyakini pentingnya penggunaan fasilitas

kesehatan yang dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan anaknya

(Supartini, 2004). Menurut Hidayat (2006) juga mengemukakan keluarga

dengan tingkat pendidikan rendah biasanya sulit menerima arahan dalam

pemenuhan gizi dan sulit diyakinkan mengenai pentingnya pemenuhan

kebutuhan gizi.

2. Umur

Umur adalah lama waktu hidup atau ada sejak dilahirkan atau

diadakan. Umur juga berpengaruh terhadap psikis seseorang dimana usia

muda sering menimbulkan ketegangan, kebingungan, rasa cemas dan rasa

takut sehingga dapat berpengaruh terhadap tingkah lakunya. Biasanya

semakin dewasa maka cenderung semakin menyadari dan mengetahui tentang

permasalahan yang sebenarnya. Semakin bertambah umur maka semakin

banyak pengalaman yang diperoleh, sehingga seseorang dapat meningkatkan

kematangan mental dan intelektual sehingga dapat membuat keputusan yang

lebih bijaksana dalam bertindak (Hurlock, 2005).

Menurut teori perkembangan psikososial tahap perkembangan

manusia menurut umur (dewasa) dibagi menjadi 3 tahap yaitu (Hurlock,

2005):

a. Early adult hood (21 sampai 35 tahun)

Pada masa dewasa awal ini, hubungan sosial utama seseorang sudah

terfokus pada partner dalam hubungan teman dan seks (perkawinan).

Page 29: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

b. Young and middle adult hood (36 sampai 45 tahun)

Pada masa dewasa pertengahan ini, hubungan sosial seseorang terfokus

pada pembagian tugas antara bekerja dengan rumah tangga dan pada masa

ini emosi sudah mulai stabil.

c. Later adult hood ( diatas 45 tahun)

Pada masa dewasa akhir ini, hubungan kemasyarakatan dalam

kelompoknya. Pada masa ini emosi seseorang cenderung relatif stabil

dengan motivasi untuk hidup dan berkarier serta membantu sesama dengan

baik.

Menurut Erfandi (2009) usia mempengaruhi terhadap daya tangkap

dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang

pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik.

Suranadi (2008) menjelaskan bahwa kesehatan fisik dan mental serta

kemampuan ibu dalam mempraktekkan pengetahuan yang dimiliki dalam

kehidupan sehari-hari berakumulasi dalam membentuk kualitas tumbuh

kembang balita dimana semakin muda umur ibu maka makin sedikit waktu

untuk mengasuh anak, hal ini disebabkan oleh karena mereka belum memiliki

kesiapan mengasuh anak sehingga anak lebih banyak diasuh oleh orang lain.

3. Sosial Ekonomi

Status penghasilan berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan

kesehatan maupun pencegahannya. Seseorang dapat memanfaatkan pelayanan

Page 30: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

kesehatan yang ada mungkin karena tidak ada cukup uang untuk membeli

obat, membayar transport dan sebagainya (Notoatmodjo, 2009).

Kehidupan seorang sangat ditunjang oleh kemampuan ekonomi

keluarga,sebuah keluarga yang berada digaris kemiskinan akan sangat

mustahil untuk memenuhi kebutuhan dalam upaya meningkatkan pelayanan

kesehatan pada keluarga. Orientasi keluaraga adalah kebutuhan fisiologis

yang dibutuhkan sehari-hari sedangkan kesehatan baru mendapat perhatian

apabila telah mengganggu aktifitas mereka sehari-hari (Notoatmodjo, 2009).

Di setiap daerah untuk upah minimum mempunyai standar yang

berbeda-beda, sehingga Pemerintah menetapkan Undang-undang mengenai

pengaturan Upah Minimum Regional yang biasa disebut UMR. Berdasarkan

peraturan Gubernur Provinsi Aceh Nomor 65 tahun 2012 ditetapkan Upah

Minimum Provinsi (UMP) adalah Rp. 1.550.000,-

Supartini (2008) menjelaskan anak yang berada dan dibesarkan dalam

lingkungan keluarga yang sosial ekonominya rendah bahkan punya banyak

keterbatasan untuk memberi makanan yang bergizi, tentunya keluarga akan

mendapatkan kesulitan untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan

perkembangan anak yang optimal sesuai dengan tahapan usianya.

Hidayat (2009) menjelaskan bahwa anak dengan keluarga yang

memiliki sosial ekonomi tinggi umumnya pemenuhan kebutuhan gizinya

cukup baik dibandingkan dengan anak dari keluarga sosial ekonomi rendah.

Page 31: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

E. Kerangka Teoritis

Gambar 2.1. Kerangka Teoritis

Menurut Notoadmodjo, 2009. - Pendidikan - Sosial ekonomi

Menurut Hurlock, 2005. - Pendidikan - Umur

Pengetahuan Ibu tentang keluarga sadar gizi

Page 32: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survey bersifat deskriptif dengan

pendekatan crossectional yaitu untuk mempelajari Gambaran Pengetahuan

Ibu Tentang Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Di Desa Puuk Kecamatan

Delima Kabupaten Pidie, dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada saat persamaan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat

Penelitian ini akan dilakukan di Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten

Pidie.

b. Waktu

Penelitian ini direncakan pada pada bulan Juli 2013

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh subjek dalam penelitian ini adalah seluruh ibu

yang ada di Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie berjumlah 122

orang.

2. Sampel

Menurut Notoadmodjo (2005) sampel penelitian adalah sebagian yang

diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili

Page 33: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

keseluruhan populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang ada di

Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie, dan perhitungan besar

sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Notoadmodjo,

2005) sebagai berikut :

N n = 1+N (d2)

Keterangan : N = Besar Populasi

n = Besar Sampel

d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0,1)

122 n = 1+122 (0,12) 122 n = 2,22 n = 54.95

n = 55 orang

Cara pengambilan sampelnya dengan random sampling yaitu pengambilan

sampel atas dasar pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh

peneliti sendiri,

D. Cara Pengumpulan Data

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang langsung diperoleh di lapangan dengan

menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan untuk mengetahui

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

Di desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie.

Page 34: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

b. Data Sekunder

Data yang diperleh dari Desa Puuk Kecamatan Delima, Setelah

responden mengerti tentang penjelasan tersebut maka kuiseoner

diberikan untuk diisi dan kemudian data tersebut dikumpulkan untuk

rencana pengolahan dan analisa data.

E. Instrumen Penelitian

Adapun instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kusioner yang berisi 18 pertanyaan, yang terdiri dari 15 pertanyaan

tentang pengetahuan ibu tentang keluarga sadar gizi, 1 pertanyaan tentang

pendidikan, dan 1 pertayaan tentang umur dan 1 pertanyaan tentang sosial

ekonomi. Untuk pertanyaan tentang pengetahuan akan diberi skor, yaitu nilai

tertinggi (1) jika jawaban benar dan nilai terendah (0) jika jawaban salah

dengan jumlah nilai maximal yaitu 15.

F. Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Menurut Budiarto (2004) data yang telah didapatkan akan diolah dengan

tahap-tahap berikut:

a. Editing

Yaitu melakukan pengecekan kembali apakah semua item pertanyaan

telah terisi dan melihat apakah ada kekeliruan yang mungkin dapat

mengganggu pengolahan data selanjutnya.

b. Coding

Yaitu memberi kode berupa nomor pada lembaran kuisioner untuk

memudahkan pengolahan data.

Page 35: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

c. Transfering

Yaitu data yang telah diberi kode disusun secara berurutan dari

responden pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan

kedalam tabel sesuai dengan variabel yang diteliti.

d. Tabulating

Yaitu pengelompokan responden yang telah dibuat pada tiap-tiap

variabel yang diukur dan selanjutnya dimasukkan kedalam tabel

distribusi frekuensi.

2. Analisa Data

Penelitian ini bersifat deskriptif, maka dalam analisanya menggunakan

perhitungan-perhitungan statistik secara sederhana berdasarkan hasil

penyebaran data menurut frekuensi antar kategori (Burdiarto, 2004).

Analisis dilakukan terhadap tiap-tiap variabel dari hasil penelitian. Pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentasi

dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Kemudian ditentukan persentase

(P) dengan menentukan rumus (Budiarto, 2004) sebagai berikut.

P = n

fX 100%

Keterangan :

P = Persentase

n = Sampel

f = Frekuensi Teramati

Page 36: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

BAB V HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa Puuk terletak di Kecamatan Delima Kabupaten Pidie, jumlah

penduduk sebanyak 963 jiwa yang terdiri diantaranya 449 orang perempuan

dan 514 orang laki-laki, yang berjumlah KK sebanyak 253 KK, teletak pada

dataran rendah dengan luas wilayah ± 295,75 m2 dengan batas wilayah

meliputi :

1. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lhee Meunasah

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Persawahan Metarem

3. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Dayah Baroe

4. Sebelah Selatan Berbatasan dengan Desa Ulee Tutu Raya

Wilayah Desa Puuk Gampong yang dipimpin oleh Bapak keuchik Gampong

yang disampingnya ada juga Sekretaris Gampong dan ikut serta tokoh-tokoh

masyarakat lainnya. Mayoritas mata pencaharian disini dominasi petani, PNS dan

pedangang (Sumber;Data Desa)

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil Penelitian yang dilakukan pada tanggal 22 sampai

26Agustus 2013 Di Desa Puuk Kecamatan Delim Kabupaten Pidie dengan

jumlah sampel 55 orang dengan menggunakan kuesioner berisikan 18

pertanyaan diantaranya umur, pendidikan, sosial ekonomi dan pengetahuan

adalah sebagai berikut:

Page 37: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

1. Analisa Univariat

a. Pengetahuan

Tabel 5.1 Distribusi Responden Menurut Pengetahuan ibu tentang Keluarga Sadar Gizi Di Desa Puuk Kecamatan Delima

Kabupaten Pidie Tahun 2013

No Pengetahuan Frekuensi %

1

2

3

Tinggi

Cukup

Rendah

14

17

24

25,5

30,9

43,6

Total 55 100

Sumber : Data primer (diolah) 2013 Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 55 responden

menunjukkan bahwa responden yang pengetahuan rendah yaitu 24

responden (43,6%). responden yang pengetahuan cukup yaitu 17

responden (30,9%)

b. Pendidikan

Tabel 5.2 Distribusi Responden Menurut Pendidikan ibu tentang Keluarga Sadar Gizi Di Desa Puuk Kecamatan Delima

Kabupaten Pidie Tahun2013

No Pendidikan Frekuensi %

1

2

3

Tinggi

Menengah

Dasar

10

18

27

18,2

32,7

49,1

Total 55 100

Sumber : Data primer (diolah) 2013

Page 38: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa dari 55 responden

menunjukkan bahwa yang pendidikan dasar yaitu 27 responden (49,1%).

Dan pendidikan menengah sebanyak 18 orang (32,7%)

2. Umur

Tabel 5.3 Distribusi Responden Menurut Umur ibu tentang Keluarga Sadar Gizi

Di Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie Tahun 2013

No Umur Frekuensi %

1

2

3

Dewasa awal

Dewasa menengah

Dewasa akhir

42

13

0

76,4

23,6

0

Total 55 100

Sumber : Data primer (diolah) 2013

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari 55 responden yang

merupakan dewasa awal sebanyak 42 orang (76,4%), yang berumur

dewasa menengah sebanyak 13 (23,6%), dan tidak ada responden yang

berumur dewasa akhir.

3. Sosial Ekonomi

Tabel 5.4 Distribusi Responden Menurut Sosial Ekonomi ibu Tentang

Keluarga Sadar Gizi Di Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie Tahun 2013

No Sosial Ekonomi Frekuensi %

1

2

Cukup

Kurang

23

32

41,8

58,2

Total 55 100

Sumber : Data primer (diolah) 2013

Page 39: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa dari 55 responden yang

penghasilan kurang sebanyak 32 responden (58,2%).

2. Analisa Tabulasi Silang

a. Pengetahuan ibu di tinjau dari pendidikan

Tabel 5.5 Tabulasi Silang Pengetahuan ibu Tentang Keluarga Sadar Gizi

Di Tinjau Dari Pendidikan Di Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie Tahun 2013

No

Pendidikan

Pengetahuan

Total Tinggi Cukup Rendah

f % f % f % f %

1

2

3

Tinggi

Menengah

Dasar

10

1

3

18,2

1,8

5,5

0

13

4

0

23,6

7,3

0

4

20

0

7,3

36,4

10

18

27

18,2

32,7

49,1

Total 14 25,5 17 30,9 24 43,6 55 100

Sumber : Data primer (diolah) 2013

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa responden yang

pendidikan tinggi sebagian besar memiliki pengetahuan tinggi yaitu

sebanyak 10 orang (18,2%) dari 10 responden, responden yang pendidikan

menengah sebagian besar pengetahuan cukup yaitu sebanyak 13 orang

(23,6%) dari 18 responden dan responden yang pendidikan dasar sebagian

besar memiliki pengetahuan rendah yaitu sebanyak 20 orang (36,4%) dari

27 responden.

b. Pengetahuan ibu di tinjau dari Umur

Page 40: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

Tabel 5.6 Tabulasi Silang Pengetahuan ibu Tentang Keluarga Sadar Gizi

Di Tinjau Dari Umur Di Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie Tahun 2013

No

Umur

Pengetahuan

Total Tinggi Cukup Rendah

f % f % f % f %

1

2

3

Dewasa awal

Dewasa menengah

Dewasa akhir

12

2

0

21,8

3,6

0

8

9

0

14,5

16,4

0

22

2

0

40,0

3,6

0

42

13

0

76,4

23,6

0

Total 14 25,5 17 30,9 24 43,6 55 100

Sumber : Data primer (diolah) 2013

Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat dari 42 responden yang umur

dewasa awal sebagian besar dengan pengetahuan rendah yaitu sebanyak 22

orang (40,0%) dan dari 13 responden umur dewasa menengah sebagian

besar memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 9 orang (16,4%).

c. Pengetahuan ibu di tinjau dari sosial ekonomi

Tabel 5.7 Tabulasi Silang Pengetahuan ibu Tentang Keluarga Sadar Gizi Di Tinjau Dari Pendapatan Di Desa Puuk Kecamatan Delima

Kabupaten Pidie Tahun 2013

No

Sosial Ekonomi

Pengetahuan

Total Tinggi Cukup Rendah

f % f % f % f %

1

2

Cukup

Kurang

9

4

16,4

9,1

8

9

14,5

16,4

6

18

10,9

32,7

23

32

41,8

58,2

Total 14 25,5 17 30,9 24 43,6 55 100

Sumber : Data primer (diolah) 2013

Page 41: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

Berdasarkan tabel 5.7 dapat dilihat bahwa dari 23 responden dengan

sosial ekonomi cukup sebagian besar memiliki pengetahuan tinggi yaitu

sebanyak 9 orang (16,4%) dan dari 32 responden dengan sosial ekonomi

kurang sebagian besar memiliki pengetahuan yang rendah yaitu sebanyak 18

orang (32,7%).

C. Pembahasan

1. Pengetahuan Ibu Di tinjau Dari Segi Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan bahwa responden yang

pendidikan tinggi sebagian besar memiliki pengetahuan tinggi yaitu

sebanyak 10 orang (18,2%) dari 10 responden, responden yang pendidikan

menengah sebagian besar pengetahuan cukup yaitu sebanyak 13 orang

(23,6%) dari 18 responden dan responden yang pendidikan dasar sebagian

besar memiliki pengetahuan rendah yaitu sebanyak 20 orang (36,4%) dari

27 responden.

Sukarsimin (2003) menerangkan bahwa pendidikan merupakan

kegiatan yang sengaja dilakukan untuk memperoleh hasil berupa

pengetahuan, ketrampilan dan sikap seseorang. Pendidikan adalah proses

mengubah sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam

mendewasakan umur melalui upaya pengajaran, pelatihan, proses, perbuatan

dan cara mendidik. Menurut Depdikbud (2006) pendidikan adalah proses

mengubah sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam

mendewasakan umur melalui upaya pengajaran, pelatihan, proses, perbuatan

dan cara mendidik.

Page 42: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

Pendapat serupa juga dikemukakan oleh L. Green 1980 yang dikutip

oleh Notoatmodjo (2005), bahwa gangguan terhadap penyakit juga

disebabkan oleh manusia itu sendiri, terutama menyangkut pendidikan,

pengetahuan dan sikap seseorang sehingga mempunyai kesadaran atau

kewaspadaan yang tinggi terhadap kesehatan baik kesehatan pribadi maupun

kesehatan keluarga.

Hasil penelitian Kusumawati (2013) menunjukkan hasil bahwa

mayoritas responden di perkotaan (56,3%) memiliki tingkat pendidikan

tinggi (51,3%) dan memiliki perilaku kadarzi yang masih kurang (66%).

Ada hubungan antara pendidikan dan pengetahuan dengan perilaku kadarzi

di daerah pedesaan sehingga perlu ditingkatkan partisipasi aktif keluarga

dalam kegiatan pelayanan kesehatan berbagai seperti biasa berat balita

setiap bulan, secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan penjangkauan

Menurut asumsi peneliti pendidikan sangat mempengaruhi seseorang

terhadap pengetahuan yang dimilikinya dimana melalui pendidikan maka

seseorang akan dapat memperoleh pengetahuan dan dapat menghasilkan

perubahan prilaku kearah yang lebih baik. Pendidikan formal dari ibu rumah

tangga sering kali mempunyai manfaat yang positif dengan pengembangan

pola konsumsi makanan dalam keluarga. Beberapa studi menunjukkan

bahwa jika pendidikan dari ibu meningkat maka pengetahuan nutrisi dan

praktek nutrisi bertambah baik namun seseorang dengan pendidikan rendah

belum tentu kurang mampu menyusun makanan yang memenuhi

persyaratan gizi dibandingkan dengan orang lain yang berpendidikan lebih

Page 43: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

tinggi. Karena sekalipun berpendidikan rendah kalau orang tersebut rajin

mendengarkan atau melihat informasi gizi bukan mustahil pengetahuan dan

perilaku tentang gizinya akan lebih baik.

2. Pengetahuan Ibu Di tinjau Dari Segi Umur

Berdasarkan hasil penelitian dari 42 responden yang umur dewasa

awal sebagian besar dengan pengetahuan rendah yaitu sebanyak 22 orang

(40,0%) dan dari 13 responden umur dewasa menengah sebagian besar

memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 9 orang (16,4%).

Hasil penelitian sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003) yang

menyatakan usia juga berpengaruh terhadap psikis seseorang di mana usia

muda sering menimbulkan ketegangan, kebingungan, rasa cemas dan rasa

takut sehingga dapat berpengaruh terhadap tingkah lakunya dan menurut

Nursalam dan Pariani (2001), dengan semakin cukup umur maka tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan

bekerja dan dengan makin bertambahnya usia, maka tingkat perkembangan

seseorang akan sesuai dengan pengetahuan yang pernah didapat dan juga

dari pengalamannya sendiri.

Demikian juga dengan Ridwan (2010) yang melakukan penelitian

tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kadarzi dalam keluarga

yang diperoleh bahwa hasil analisis hubungan antara umur ibu balita dengan

pengetahuan sadar gizi pada keluarga balita diperoleh bahwa diantara 9

responden pada kelompok umur remaja (13-19 tahun), terdapat 5 responden

(55,6%) yang tidak berperilaku kadarzi. Berdasarkan hasil uji statistik

Page 44: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

diperoleh nilai Pvalue 0,481. Hal ini menunjukkan Pvalue > 0,05 artinya

pada α=5% tidak ada hubungan yang bermakna antara umur ibu balita

dengan pengetahuan sadar gizi pada keluarga balita.

Peneliti berasumsi bahwa bahwa usia sangat mempengaruhi pola pikir

dan tingkah laku seseorang dimana akan sangat mempengaruhi juga terhadap

keyakinan dan tindakan seseorang dalam kehidupannya. Maka dimungkinkan

karena ibu yang berumur muda mungkin kurang berpengalaman dalam

mengasuh dan merawat kesehatan balitanya, sedangkan ibu yang berumur tua

mungkin sudah lelah mengurus balitanya sehingga mempengaruhi status gizi

anggota keluarga terutama balitanya. Dengan demikian, hasil peneltian ini

menunjukkan bahwa jenjang umur ibu tidak menentukan perilaku ibu balita

untuk melakukan perilaku kadarzi atau tidak. Dan Semakin bertambah usia

ibu akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga

pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.

3. Pengetahuan Ibu Di tinjau Dari Sosial Ekonomi

Berdasarkan hasil penelitian dari 23 responden dengan sosial ekonomi

cukup sebagian besar memiliki pengetahuan tinggi yaitu sebanyak 9 orang

(16,4%) dan dari 32 responden dengan sosial ekonomi kurang sebagian besar

memiliki pengetahuan yang rendah yaitu sebanyak 18 orang (32,7%).

Menurut Notoatmodjo (2009) status penghasilan berhubungan dengan

pemanfaatan pelayanan kesehatan maupun pencegahannya. Seseorang dapat

memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada mungkin karena tidak ada

cukup uang untuk membeli obat, membayar transport dan sebagainya.

Page 45: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

Kehidupan seorang sangat ditunjang oleh kemampuan ekonomi

keluarga,sebuah keluarga yang berada digaris kemiskinan akan sangat

mustahil untuk memenuhi kebutuhan dalam upaya meningkatkan pelayanan

kesehatan pada keluarga. Orientasi keluaraga adalah kebutuhan fisiologis

yang dibutuhkan sehari-hari sedangkan kesehatan baru mendapat perhatian

apabila telah mengganggu aktifitas mereka sehari-hari.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh

Khomsan (2006) yaitu kelas sosial adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi

(menurut Barger). Ekonomi dalam hal ini cukup luas yaitu meliputi juga sisi

pendidikan dan pekerjaan karena pendidikan dan pekerjaan seseorang pada

zaman sekarang sangat mempengaruhi kekayaan / perekonomian individu.

Keadaan eknomi keluarga relatif mudah diukur dan berpengaruh besar

pada konsumsi pangan, terutama pada golongan miskin. Perubahan

pendapatan keluarga secara langsung dapat mempengaruhi perubahan

konsumsi pangan keluarga. Dengan meningkatnya pendapatan keluarga besar

peluang untuk memberi pangan dengan kualitas dan kuantitas yang lebih

baik, sebaliknya penurunan pendapatan akan menyebabkan penurunan dalam

hal kualitas dan kuantitas pangan yang diberi.

Demikian juga dengan Munadhiroh (2008) dalam penelitian nya

tentang hubungan sosial ekonomi dan pengetahuan dengan kadarzi yang

didapatkan hasil bahwa da hubungan antara pendapatan keluarga dengan

status kadarzi (p=0,003), sehingga dianjurkan bagi pengelola perbaikan gizi

di Puskesmas agar melaksanakan penyuluhan kadarzi bagi masyarakat di

Page 46: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

Desa khususnya ibu yang mempunyai balita. Bagi Ibu balita hendaknya

meningkatkan pengetahuan tentang gizi seperti datang ke Posyandu dan

mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan yang diselenggarakan oleh petugas

kesehatan daerah setempat.

Berdasarkan hasil penelitian diatas maka peneliti berasumsi bahwa

status sosial ekonomi mempengaruhi seseorang terhadap kehidupannya

termasuk juga pemenuhan kebutuhan akan pendidikan sehingga cenderung

berakibat terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. Dengan sosial

ekonomi yang cukup diharapkan cenderung dapat meningkatkan pengetahuan

ibu tentang kadarzi dalam keluarga. Status sosial ekonomi keluarga juga

menjadi faktor dominan yang berhubungan perilaku kadarzi pada keluarga

balita karena pendapatan keluarga sangat berhubungan dengan masih

rendahnya indikator perilaku kadarzi yaitu memberi makan yang

beranekaragam pada balita sebagai indikator keragaman konsumsi keluarga.

Page 47: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang Gambaran

Pengetahuan Ibu Tentang Keluarga Sadar Gizi di Desa Puuk Kecamatan

Delima Kabupaten Pidie, yang dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 26

Agustus 2013 dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Hasil yang diperoleh dari penelitian diketahui dari 55 responden

menunjukkan yang berpendidikan tinggi sebagian besar memiliki

pengetahuan tinggi yaitu sebanyak 10 orang (18,2%), responden yang

berpendidikan menengah sebagian besar berpengetahuan cukup yaitu

sebanyak 13 orang (23,6%) dan responden yang berpendidikan dasar

sebagian besar berpengetahuan rendah yaitu sebanyak 20 orang (36,4%).

2. Hasil yang diperoleh dari penelitian diketahui bahwa responden yang

berumur dewasa awal sebagian besar berpengetahuan rendah yaitu

sebanyak 22 orang (40,0%), responden yang berumur dewasa menengah

sebagian besar berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 9 orang (16,4%).

3. Hasil yang diperoleh dari penelitian diketahui bahwa responden dengan

sosial ekonomi tinggi sebagian besar memiliki pengetahuan tinggi yaitu

sebanyak 9 orang (16,4%) dan responden dengan sosial ekonomi rendah

memiliki pengetahuan yang rendah yaitu sebanyak 18 orang (32,7%).

Page 48: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

B. Saran

1. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat menjadi bahan kajian pengembangan ilmu pengetahuan

untuk menambah informasi seputar pengetahuan tentang kadarzi.

2. Bagi Institusi Pendidikan AKBID U’Budiyah Sigli

Diharapkan dapat memberikan wawasan dan bahan masukan yang dapat

dibuat untuk acuan dimasa yang akan datang oleh institusi pendidikan dan

sebagai bahan bacaan bagi perpustakaan yang dapat dimamfaatkan oleh

mahasiswa, untuk mengoptimalkan mutu pelayanan terutama untuk

memperhatikan pendidikan seorang bidan agar pengetahuannya lebih tinggi

3. Penelitian Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagai pedoman dan bahan

referensi untuk pustaka dan hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam

melakukan penelitian lebih lanjut.

Page 49: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGASADAR GIZI (KADARZI) DI DESA

IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama

2. No. Responden

3. Tanggal Wawancara

A. Umur

B. Pendidikan:

Pendidikan terakhir yang ditamatkan ibu serta mempunyai ijazah adalah....

a. Akademi/ Perguruan Tinggi.

b. SLTA

c. SLTP/ MTsN

d. SD/ MI

C. Sosial Ekonomi

Pendapatan keluarga/bulan:

> Rp.1.550.000

D. Pengetahuan

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda ceklist

anda!

No

1 Sadar gizi adalah dimana keluarga mampu mengenal, mencegah dan masalah gizi dari setiap anggota keluar

2 Jika keluarga telah berprilaku baik dengan memperhatikan gizi keluarganya maka keluarga

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGASADAR GIZI (KADARZI) DI DESA PUUK KECAMATAN

DELIMA KABUPATEN PIDIE

IDENTITAS RESPONDEN

: di isi oleh peneliti

No. Responden :

Tanggal Wawancara :

:

Pendidikan terakhir yang ditamatkan ibu serta mempunyai ijazah adalah....

Akademi/ Perguruan Tinggi.

Pendapatan keluarga/bulan:

0.000 < Rp.1.550.000

(√) pada setiap item pertanyaan yang paling tepat menurut

Pertanyaan Benar

Sadar gizi adalah dimana keluarga mampu mengenal, mencegah dan masalah gizi dari setiap

ga

Jika keluarga telah berprilaku baik dengan memperhatikan gizi keluarganya maka keluarga

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA KECAMATAN

di isi oleh peneliti

Pendidikan terakhir yang ditamatkan ibu serta mempunyai ijazah adalah....

) pada setiap item pertanyaan yang paling tepat menurut

Benar Salah

Page 50: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

No Pertanyaan Benar Salah

tersebut dianggap sudah memahami akan kesadaran tentang gizi keluarga

3 Keluarga tidak bisa mengetahui apakah gizinya baik atau tidak dengan melakukan penimbangan setiap bulan secara teratur

4 Pemberian Asi Eksklusif diberikan pada bayi dibawah umur 4 bulan karena Asi merupakan makanan yang sesuai dengan gizi bayi

5 Disebut dengan keluarga sadar gizi harus memenuhi ciri-ciri dari 5 ketentuan sadar gizi diantaranya penimbangan secara teratur, makanan beraneka ragam, menggunakan garam beryodium dan ASI eklusif.

6 Tujuan dari keluarga sadar gizi untuk meningkatakan derajat kesehatan keluarga

7 Tidak ada bayi lahir rendah pada keluarga dan semua anggota keluarga mengkosumsi garam beryodium maka keluarga tersebut termasuk dalam indikator keluarga bebas dari kekurangan gizi

8 Meningkatkan keperdulian masyarakat dalam menanggulangi masalah gizi akan meningkatkan keluarga sadar gizi

9 Membawa balita datang ke posyandu untuk melakukan penimbangan agar dapat diketahui pertumbuhan dan perkembangan balita

10 Penurunan berat badan dari anggota keluarga menunjukkan perubahan kosumsi makanan atau adanya gangguan kesehatan dari anggota keluarga

11 Memenuhi kebutuhan sehari-hari semua zat gizi bahan makanan harus dapat memenuhi kebutuhan zat gizi yaitu berupa makanan pokok, lauk pauk dan sayur sayuran

12 Zat yodium sangat dibutuhkan oleh keluarga sehingga kekurangan yodium akan

Page 51: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

No Pertanyaan Benar Salah

mengakibatkan berat badan menurun

13 Pemberian Asi sangat bermanfaat bagi bayi, karena Asi sangat praktis dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi serta bisa menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayinya

14 Selama hamil untuk menghindari kekurangan gizi ibu dapat mengkosumsi makanan yang bergizi dan minum tablet Fe selama hamil

15 Untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan balita harus mempunyai Kartu Menuju Sehat

Page 52: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

Kunci Jawaban

1. S

2. B

3. S

4. S

5. S

6. B

7. S

8. B

9. B

10. B

11. B

12. S

13. B

14. B

15. B

Page 53: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

DAFTAR PUSTAKA

Annonymous, 2007. Kelarga Sadar Gizi, http://my.opera.com/rhs666/blog, Dikutip tanggal 31 Januari 2013

Arikunto. 2005. Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Atmarita, 2005. Evaluasi Program Perbaikan Gizi Masyarakat, BPPN, Jakarta

Arisman, 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan, EGC, Jakarta.

Basir, dkk, 2008. KADARZI, http://www.kti-skripsi.cz.cc/, Dikutip tanggal 31 Januari 2013

Budiarto. 2002, Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, EGC, Jakarta.

BPPN, 2005. Evaluasi Program Perbaikan Gizi Masyarakat, Direktorat Jendral Dan Gizi Masyarakat, Jakarta

Cahya, 2010. Ayo! Menjadi Keluarga Sadar Gizi, http://catatan.legawa.com/, Dikutip tanggal 31 Januari 2013

Depkes RI, 2007. Pedoman Strategi KIE, Keluarga Sadar Gizi, Depkes RI, Jakarta

_________, 2007. Pedoman Pendampingan Keluarga Menuju KADARZI, Depkes RI, Jakarta.

_________, 2008. Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Mewujudkan Keluarga Cerdas Dan Mandiri, Depkes RI, Jakarta.

Diasmarani, 2011, Karakteirstik Perkembangan Bahasa Anak Balita Stunted, IPB, Bogor.

Dinkes, 2013. Data Dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie-Aceh

Erfandi, 2009, Pengetahuan Dan Faktor Yang Mempengaruhinya, http://forbetterhealth.wordpress.com/2009/04/19/pengetahuan-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi/, Dikutip pada tanggal 20 Juli 2013

Hurlock, 2005. Psikologi Perkembangan, EGC, Jakarta.

Hardiansyah, 2007. Pedoman Pendampingan Keluarga Menuju KADARZI, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Jakarta

Page 54: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG …simtakp.uui.ac.id/dockti/NUR_FAUZIAH-kti_nurfauziah.pdf · C. Tempat dan Waktu Penelitian ... F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... makan beraneka

Hidayat, 2006, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Salemba Medika, Jakarta.

_________, 2009, Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.

Kemenkes RI, 2007. Pedoman Operasional Keluarga Sadar Gizi Di Desa Siaga, Dirjenbinkesmas, Jakarta.

Krisnatuti, 2007. Pedoman Pendampingan Keluarga Menuju Kadarzi, Dirjenbinkesmas, Jakarta.

Kusumawati, 2013, Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Dengan Perilaku Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Pada Masyarakat Perkotaan Dan Perdesaan Di Kabupaten Banyumas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Merdawati, 2008. Upaya Perbaikan Gizi Balita Melalui Gerakan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Di RW 01 Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Padang, Jurnal, Jakarta.

Munadhiroh, 2008, Hubungan Status Soail Ekonomi Dan Pengetahuan Dengan Status Kadarzi Dalam Keluarga, Jurnal Kesmas, Vol.6, No.2, Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2007. Kesehatan Masyarakat, Ilmu Dan Seni, Rineka Cipta, Jakarta.

__________, 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta.

Pergub No. 65 Tahun 2012. Penetapan Upah Minimum Provinsi Aceh Tahun 2013, Banda Aceh.

Ridwan, 2010, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Sadar Gizi Dalam Keluarga, Jurnal Kesehatan, Yogyakarta.

Srandil, 2011. Keluarga Sadar Gizi (KADARZI), http://srandilmandalagiri. blogspot.com, Dikutip tanggal 31 Januari 2013

Supariasa, 2006. Penilaian Status Gizi, EGC, Jakarta.

Suparmanto, 2007. Pedoman Strategi KIE Keluarga Sadar Gizi (KADARZI), Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Jakarta.

Supartini, 2008, Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak, EGC, Jakarta.