pemetaan jalur evakuasi bencana tsunami di …simtakp.uui.ac.id/dockti/herman-skripsi.pdf · semoga...
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
PEMETAAN JALUR EVAKUASI BENCANA TSUNAMI DIKECAMATAN MEURAXA MENGGUNAKAN APLIKASI
ARCGIS 9.3 PADA BPBA BANDA ACEH
SKRIPSI/KARYA TULIS ILMIAH
Di ajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syaratguna memperoleh gelar Sarjana Komputer
STMIK UBudiyah Indonesia
Oleh
Nama : Herman
Nim : 08111059
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKASEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER
STMIK UBUDIYAH INDONESIABANDA ACEH
2013
-
LEMBAR PERSETUJUAN
PEMETAAN JALUR EVAKUASI BENCANA TSUNAMI DI
KECAMATAN MEURAXA MENGGUNAKAN APLIKASI ARCGIS 9.3
PADA BPBA BANDA ACEH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhui syarat-syaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
STMIK UBudiyah Indonesia
OlehNama : HermanNim : 08111059
Disetujui,
Penguji I
(Fathiah, ST, M. Eng)
Penguji II
( T.Khairuman, M. Si )
Ka. Prodi Teknik Informatika
( Fathiah, ST, M. Eng )
Pembimbing,
(Jurnalis J. Hius, ST., MBA)
Mengetahui,Ka. STMIK UBudiyah Indonesia
( Agus Harianto, S.E., M. Si )
-
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG
PEMETAAN JALUR EVAKUASI BENCANA TSUNAMI DI
KECAMATAN MEURAXA MENGGUNAKAN APLIKASI ARCGIS 9.3
PADA BPBA BANDA ACEH
Tugas Akhir oleh Herman ini telah dipertahankan didepan dewan penguji padatanggal 05 Oktober 2013
Dewan Penguji :
1. Ketua : Jurnalis J. Hius, ST., MBA
2. Anggota : Fathiah, ST, M.Eng
3. Anggota : T. Khairuman, M.Si
-
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang saya susun, sebagai syarat memperoleh gelar sarjana
merupakan hasil karya tulis saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi
ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai
dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah. Saya bersedia menerima sanksi pencabutan
gelar akademik yang saya peroleh dan sanksi-sanksi lainnya sesuain dengan peraturan yang
berlaku, apabila dikemudian hari ditemukan adanya plagiat dalam penulisan skripsi ini.
Banda Aceh, 29 Oktober 2013
Herman
08111059
-
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan skipsi dengan judul Pemetaan Jalur Evakuasi Bencana
Tsunami Di Kecamatan Meuraxa Menggunakan Aplikasi ArcGis 9.3 Pada
BPBA Banda Aceh Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan
laporan tugas akhir ini sangat jauh dari kesempurnaan.
Disamping itu bantuan dari berbagai pihak sangat berperan dalam proses
penelitian dan penyusunan tugas akhir ini. Oleh karena itu dengan rasa penuh hormat,
tulus dan ikhlas penulis haturkan terima kasih kepada:
1. Ketua STMIK UBudiyah Indonesia Bapak Agus Harianto, S.E., M. Si
2. Ketua Prodi Teknik Informatika Ibu Fathiah, ST, M. Eng
3. Pembimbing Laporan Tugas Akhir Praktek Bapak Jurnalis, Jhius, ST, MBA
4. Kantor BPBA Banda Aceh
5. Ayahanda, ibunda, kakak, adik dan kerabat yang telah memberikan banyak doa,
serta dorongan dalam penyelesaian penelitian ilmiah ini.
6. Serta teman-teman dan sahabat-sahabat maupun dosen yang telah memberikan
motifasi dan semangat dalam menyelesaikan penelitian ilmiah ini.
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan skipsi dengan judul Pemetaan Jalur Evakuasi Bencana
Tsunami Di Kecamatan Meuraxa Menggunakan Aplikasi ArcGis 9.3 Pada
BPBA Banda Aceh Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan
laporan tugas akhir ini sangat jauh dari kesempurnaan.
Disamping itu bantuan dari berbagai pihak sangat berperan dalam proses
penelitian dan penyusunan tugas akhir ini. Oleh karena itu dengan rasa penuh hormat,
tulus dan ikhlas penulis haturkan terima kasih kepada:
1. Ketua STMIK UBudiyah Indonesia Bapak Agus Harianto, S.E., M. Si
2. Ketua Prodi Teknik Informatika Ibu Fathiah, ST, M. Eng
3. Pembimbing Laporan Tugas Akhir Praktek Bapak Jurnalis, Jhius, ST, MBA
4. Kantor BPBA Banda Aceh
5. Ayahanda, ibunda, kakak, adik dan kerabat yang telah memberikan banyak doa,
serta dorongan dalam penyelesaian penelitian ilmiah ini.
6. Serta teman-teman dan sahabat-sahabat maupun dosen yang telah memberikan
motifasi dan semangat dalam menyelesaikan penelitian ilmiah ini.
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan skipsi dengan judul Pemetaan Jalur Evakuasi Bencana
Tsunami Di Kecamatan Meuraxa Menggunakan Aplikasi ArcGis 9.3 Pada
BPBA Banda Aceh Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan
laporan tugas akhir ini sangat jauh dari kesempurnaan.
Disamping itu bantuan dari berbagai pihak sangat berperan dalam proses
penelitian dan penyusunan tugas akhir ini. Oleh karena itu dengan rasa penuh hormat,
tulus dan ikhlas penulis haturkan terima kasih kepada:
1. Ketua STMIK UBudiyah Indonesia Bapak Agus Harianto, S.E., M. Si
2. Ketua Prodi Teknik Informatika Ibu Fathiah, ST, M. Eng
3. Pembimbing Laporan Tugas Akhir Praktek Bapak Jurnalis, Jhius, ST, MBA
4. Kantor BPBA Banda Aceh
5. Ayahanda, ibunda, kakak, adik dan kerabat yang telah memberikan banyak doa,
serta dorongan dalam penyelesaian penelitian ilmiah ini.
6. Serta teman-teman dan sahabat-sahabat maupun dosen yang telah memberikan
motifasi dan semangat dalam menyelesaikan penelitian ilmiah ini.
-
vi
Walaupun ada bantuan dari berbagai pihak, namun penulis masih menyadari
ada kekurangan dan keterbatasan ilmu dalam menulis. Akhirnya penulis berharap
semoga hasil laporan tugas akhir dapat memberikan manfaat kepada penulis sendiri
dan pembaca sekalian.
Banda Aceh, 29 Oktober 2013
Herman
08111059
-
vii
ABSTRAK
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Banda Aceh merupakanlembaga penanggulangan bencana yang tergabung dalam Satuan Kerja PerangkatAceh (SKPA) yang membantu Gubernur dalam penyelenggaraan Pemerintahan Aceh.tugas BPBA yaitu menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakanPemerintah Aceh dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terhadapusaha penanggulangan bencana di Provinsi Aceh. Untuk membantu BPBA khususnyapada ruang pencegahan dan kesiap siagaan dalam mengatasi proses pemetaan jalurevakuasi bencana tsunami di Kecamatan Meuraxa Banda Aceh, maka penulismengusulkan sebuah aplikasi dalam melakukan pemetaan jalur evakuasi bencanatsunami di kecamatan meuraxa banda aceh dalam bentuk peta. Peta yang sudah diolahnantinya digunakan untuk kepentingan evaluasi, pengendalian dan pemantauanseperti Pengolahan data menjadi data GIS digital, menampilkan gedung dan jalur,foto gedung, dan menampilkan/memanggil atribut data lokasi dengan identifysehingga mempermudah manajemen informasi pengelolaan dan penyajian data petadi BPBA Banda Aceh. Dengan adanya peta ini, maka dapat diketahui lokasi gedungdan jalur evakuasi bencana tsunami di Kecamatan Meuraxa Banda Aceh sehinggamudah melakukan evakuasi korban ketika terjadi bencana tsunami.
Kata Kunci : informasi, BPBA, peta jalur evakuasi bencana Tsunami di KecamatanMeuraxa.
-
viii
ABSTRACT
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Banda Aceh is the disastermanagement agencies that are members of the Task Force Aceh (SKPA) that assistthe Governor in the administration of the Government of Aceh. BPBA task is to setguidelines and directives in accordance with the policy of the Government of Acehand Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) to disaster relief efforts inAceh province. To help BPBA particularly in rooms prevention and preparedness indealing with the process of mapping the tsunami evacuation route in Meuraxa BandaAceh, the authors propose a mapping application in a tsunami evacuation route inBanda Aceh Meuraxa in the form of a map. Map that has been processed will be usedfor the purpose of evaluation, control and monitoring of such processing digital datainto GIS data, showing buildings and track, building photos, and display/call dataattributes to identify locations that facilitate the management of informationmanagement and presentation of data maps in BPBA Banda Aceh. With the existenceof this map, it can be seen building evacuation routes and the location of the tsunamiin Banda Aceh Meuraxa so easy to evacuate casualties when the tsunami.
Keywords : information, BPBA, Tsunami evacuation route maps in Meuraxa.
-
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iv
KATA PENGANTAR.......................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah............................................................................. 3
1.4 Tujuan serta Manfaat ...................................................................... 3
1.5 Sistematika Penulisan..................................................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Peta ............................................................................... 5
2.2 Sistem Informasi............................................................................. 6
2.3 Pengertian Sistem Informasi Geografis.......................................... 6
2.4 Data Spasial ..................................................................................... 7
2.5 Format Data Spasial......................................................................... 8
2.6 Sekilas Mengenai Software Arcgis 9.3............................................ 10
2.6.1 Kelebihan GIS ....................................................................... 11
2.6.2 Kekurangan GIS .................................................................... 12
BAB III. METODE PENELITIAN
-
x
3.1 Tempat dan Waktu penelitian......................................................... 13
3.2 Prosedur Penelitian......................................................................... 13
3.3 Observasi lapangan......................................................................... 13
3.4 Spesifikasi Sistem........................................................................... 13
3.5 Digitasi onscreen di Layar Monitor ............................................... 14
3.6 Gambar Peta Kecamatan Meuraxa ................................................. 14
3.7 Bagan.............................................................................................. 15
3.8 Tinjauan Umum Instansi ................................................................ 16
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Pembahasan ...................................................................................... 18
4.2 Hasil Prosedur ................................................................................. 18
4.3 Proses Pembuatan Peta Jalur Evakuasi............................................ 19
4.4 Membuat Atribut Evakuasi Bencana Tsunami ................................ 22
4.5 Memanggil/Melihat Atribut Data Peta ............................................ 24
4.6 Proses Pembuatan Manual............................................................... 25
4.7 Hasil Akhir Pemetaan Jalur Evakuasi Bencana............................... 27
4.8 Gambar Peta Jalur Evakuasi Bencana ............................................. 29
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan...................................................................................... 30
5.2 Saran ................................................................................................ 30
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 32
LAMPIRAN ........................................................................................................ 33
-
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Data vektor................................................................................. 8
Gambar 2.2 Data Raster................................................................................. 9
Gambar 3.1 Kecamatan Meuraxa dari udara .................................................. 15
Gambar 3.2 Bagan .......................................................................................... 15
Gambar 4.1 Tampilan menu/icon ArcMap..................................................... 19
Gambar 4.2 Hasil tampilan project ArcMap yang sudah ada......................... 19
Gambar 4.3 wilayah Kecamatan Meuraxa. .................................................... 20
Gambar 4.4 hasil tampilan setelah didigitasi.................................................. 21
Gambar 4.5 hasil tampilan atribut kawasaan.................................................. 21
Gambar 4.6 Tampilan Identify Results ........................................................... 22
Gambar 4.7 Tampilan membuka Open Atribut Table.................................... 23
Gambar 4.8 Tampilan Menambahkan Field baru........................................... 23
Gambar 4.9 Tampilan Pengaturan Field Baru ................................................ 24
Gambar 4.10 Tampilan Informasi Jalur.......................................................... 25
Gambar 4.11 Tampilan Informasi Gedung evakuasi...................................... 25
Gambar 4.12 Tampilan Peta Data Frame ....................................................... 26
Gambar 4.13 Tampilan Yang Sudah di Berikan Scale Bar ............................ 27
Gambar 4. 14 Gampong Deah teugoh ............................................................ 29
Gambar 4. 15 Gampong Lambung ................................................................. 29
Gambar 4. 16 Gampong Deah Glumpang ...................................................... 29
Gambar 4. 17 Pusat Riset Tsunami ................................................................ 29
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama ini Indonesia dikenal sebagai salah satu negara rawan bencana
melanda sejumlah daerah secara terus menerus. Baik yang disebabkan oleh faktor
alam gempa bumi, tsunami, banjir, letusan gunung api, tanah longsor, angin ribut,
maupun oleh faktor non alam seperti berbagai kecelakaan akibat kegagalan
teknologi dan ulah manusia. Akibatnya tak sedikit penderitaan bagi masyarakat,
baik berupa korban jiwa manusia, kerugian harta benda, maupun kerusakan
lingkungan serta musnahnya hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai.
Gempa bumi tektonik berkekuatan 8,5 SR berpusat di Samudra India 2,9
LU dan 95,6 BT di kedalaman 20 km di laut berjarak sekitar 149 km selatan kota
Meulaboh, Provinsi Aceh. Gempa itu disertai gelombang pasang tsunami yang
menyapu beberapa wilayah lepas pantai di Indonesia Aceh dan Sumatera Utara,
Sri Langka, India, Bangladesh, Malaysia, Maladewa dan Thailand beberapa tahun
yang silam.
Tsunami adalah sebuah peristiwa alam yang berupa perpindahan sejumlah
volume air laut sebagai akibat dari peristiwa gempa bumi yang terjadi di dasar
laut, gunung berapi di dasar laut yang meletus, atau bisa juga disebabkan oleh
jatuhnya meteor di dalam laut. Kecepatan laju tsunami sendiri bisa mencapai 500
-100 kilometer/jam atau setara dengan kecepatan pesawat terbang. Sejarah
mencatat beberapa peristiwa tsunami terbesar sepanjang sejarah dan ternyata
Tsunami yang terjadi di Aceh merupakan tsunami yang paling mematikan dalam
sepanjang sejarah. (http://www.anneahira.com/sejarah-tsunami.html)
Wilayah Kecamatan Meuraxa terletak pada 53230 - 5o3440 LU dan
95o1615 - 95o1820 BT memiliki luas 725,8 Ha, terbagi ke dalam 15 (lima
belas) desa/gampong dan 1 (satu) kelurahan, selain itu Kecamatan Meuraxa
memiliki 2 kemukiman, yaitu Kemukiman Tgk. Chik Lamjabat dan Kemukiman
Meuraxa.
-
2
Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Meuraxa sebelah Utara selat
Malaka Pulau Sabang dan Pulo Aceh, Sebelah Timur Kecamatan Kuta Raja
Banda Aceh, sebelah Selatan Kecamatan Jaya Baru dan Baiturrahman, Banda
Aceh posisi sebelah Barat Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar.
Instansi yang memiliki data bencana yang cukup banyak atau membantu
untuk mengetahui letak posisi suatu bencana sehingga dapat memberikan
kemudahan, kecepatan dan akurasi dalam melakukan evakuasi bencana bagi
masyarakat yang ada di Kecamatan Meuraxa Banda Aceh. BPBA Banda Aceh
memiliki kepentingan dalam hal evaluasi, pengendalian dan pemantauan, perlu
dibangun sebuah layanan Sistem Informasi Geografis sehingga memberikan
informasi yang maksimal seperti, menampilkan data dalam suatu informasi
berbasis geografis.
Penyelesaikan masalah tersebut yang sangat perlu diperhatikan adalah
bagaimana merancang suatu peta yang baik agar mudah dipahami oleh instansi
dan masyarakat, atas dasar dan landasan di atas maka penulis tertarik untuk
membuat penelitian dalam bentuk laporan dengan judul Pemetaan Jalur
Evakuasi Bencana Tsunami Di Kecamatan Meuraxa Menggunakan Aplikasi
ArcGIS 9.3 Pada BPBA Banda Aceh.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah pada
Kecamatan Meuraxa BPBA Banda Aceh membutuhkan pemetaan jalur evakauasi
bencana tsunami untuk dapat meminimalisir ketika terjadinya bencana, maka
dibutuhkan pemetaan jalur evakuasi yang dapat menangani permasalahan tersebut.
1. Mengapa di Kecamatan Meuraxa Banda Aceh membutuhkan pemetaan jalur
evakuasi tsunami.
2. Pemetaan jalur evakuasi seperti apakah yang dubutuhkan di Kecamatan
Meuraxa Banda Aceh.
-
3
1.1 Batasan Masalah
Agar pembahasan lebih terarah, serta tidak menyimpang dari pokok
permasalahan yang dibahas mengenai bagaimana merancang dan melakukan
Pemetaan Jalur Evakuasi Bencana Tsunami Di Kecamatan Meuraxa
Menggunakan Aplikasi ArcGIS 9.3 Pada BPBA Banda Aceh ini dibatasi pada
beberapa hal, antara lain :
1. Adapun kawasan yang di petakan hanya Kecamatan Meuraxa Banda Aceh.
2. Digitasi dilokasi titik evakuasi bencana tsunami, berupa gedung yang dianggap
layak dan sudah memenuhi standar sebagai gedung evakuasi bencana gempa
dan tsunami.
3. Foto Citra satellite tahun 2011, yang menampilkan atribut data gedung escape
buiding dan Jalur/jalan.
4. menggunakan software ArcGIS 9.3 dalam pembuatan peta jalur evakuasi
tsunami di Kecamatan Meuraxa Banda Aceh.
1.2 Tujuan serta Manfaat
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk pembuatan peta tematik
menggunakan perangkat lunak ArcGIS 9.3 pada BPBA Banda Aceh sehingga
memberikan informasi yang maksimal serta menberikan kemudahan, kecepatan
dan keakuratan dalam melakukan pengendalian dan evakuasi masyarakat
Kecamatan Meuraxa Banda Aceh ketika terjadi bencana tsunami. Sehingga
membantu intansi dalam mengawasi titik lokasi evakuasi pada kawasan kawasan
yang terdaftar aman untuk evakuasi masyarakat setempat.
Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah kemudahan
masyarakat Kecamatan Meuraxa Banda Aceh untuk mencapai jalur tercepat
menuju tempat aman sebagai upaya antisipasi maupun meminimalisir korban saat
terjadi bencana tsunami. Memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat
dalam melakukan evakuasi bencana, pengendalian dan pemantauan ketika
bencana terjadi. Memudahkan pegawai BPBA Banda Aceh dalam melakukan
evakuasi titik rawan bencana tsunami.
-
4
1.6. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan dan manfaat, metodologi dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini dijelaskan tentang landasan teori yang akan digunakan
dalam penyelesaian proyek akhir yaitu yang berkaitan dengan pembuatan
Pemetaan jalur evakuasi bencana di BPBA Banda Aceh.
BAB III METODE PENELITIAN
Membahas tentang metode penelitian yang akan dilakukan di BPBA
Banda Aceh.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini dijelaskan tentang proses penjelasan merancang, pembuatan
peta, penginputan data, dengan ArcGIS 9.3.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan penutup, berisi tentang kesimpulan dari proses
pengamatan terhadap peta yang telah dibuat dan saran- saran.
-
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Peta
Peta adalah merupakan gambaran sebagian atau seluruh muka bumi baik yang
terletak di atas maupun di bawah permukaan dan disajikan pada bidang datar pada
skala dan proyeksi tertentu secara matematis. Karena dibatasi oleh skala dan proyeksi
maka peta tidak akan pernah selengkap dan sedetail aslinya, karena itu diperlukan
penyederhanaan dan pemilihan unsur yang akan ditampilkan pada peta.
Ada beragam definisi yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu sebagai
Berikut:Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang
dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-
benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan
diperkecil/diskalakan. (ICA/International Cartographic Association).
Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal
2005) peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi
lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan
keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan. Dengan menggunakan peta, kita
dapat mengetahui segala hal yang berada dipermukaan bumi, seperti letak suatu
wilayah, jarak antar kota, lokasi pergunungan, sungai, danau, lahan persawahan, jalan
raya, bandara, dan sebagainya. Ketampakan yang digambar pada peta dapat dibagi
menjadi dua yaitu ketampakan alami dan ketampakan buatan manusia. Dewasa ini
sudah dikenal adanya peta digital digital map, yaitu peta yang berupa gambaran
permukaan bumi yang diolah dengan bantuan media komputer. Data yang diperoleh
berupa data digital dan hasil dari gambaran tersebut dapat disimpan dalam suatu
media seperti disket, CD, dan maupun media penyimpanan lainnya, serta dapat
ditampilkan kembali pada layar monitor komputer. Biasanya peta digital ini dibuat
dengan menggunakan software GIS. Ilmu yang mempelajari tentang peta dan
-
6
pemetaan disebut dengan kartografi dan orang yang ahli dalam bidang peta dan
pemetaan disebut kartograf.
2.2 Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu koordinasi dan kombinasi
komponen-komponen yang saling berhubungan untuk bekerjasama mencapai tujuan
tertentu yaitu menyajikan informasi.
Menurut Jogiyanto. HM (1989:11) Suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak
luar tertentu dengan laporan-laporan yang ditentukan.
Dari berbagai macam definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi mencakup sebuah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi dan
prosedur kerja) ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi) dan dimaksud
untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.
2.3 Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (GIS) adalah suatu sistem informasi yang
digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah,
menganalisa, dan menghasilkan data yang mempunyai referensi geografis atau lazim
disebut data geospatial, yang berfungsi sebagai pendukung pengambilan keputusan
dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam,
lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainya. ESRI
(Environment System Research Institute), 1990, mendefinisikan SIG sebagai suatu
system yang terorganisir dan terdiri atas perangkat keras computer, perangkat lunak,
data geografi, dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh,
menyimpan, meng-update, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua
bentuk informasi yang bereferensi geografi (http://flashnet.forumotion.com/t43-
pengertian-data-dan-informasi).
-
7
Sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan,
memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi
geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan,
transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
Dari bebagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
geografis mencangkup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi
dan prosedur kerja), ada sesutu yang diproses (data menjadi informasi) dan
dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.
SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu
titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan
hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data
yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat
tertentu.
2.4 Data Spasial
Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data spasial
yaitu sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki sistem tertentu sebagai dasar
referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data
lain, yaitu informasi lokasi spasial dan informasi attribute :
1. Informasi lokasi spasial, berkaitan dengan letak geografi lintang bujur dan,
termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi.
2. Informasi deskriptif attribute atau informasi non spasial, suatu lokasi yang
memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya : jenis
vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya.
-
8
2.5 Format Data Spasial
Secara sederhana format dalam bahasa komputer berarti bentuk dan kode
penyimpanan data yang berbeda antara file satu dengan lainnya. Dalam SIG, data
spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu data vektor dan data raster.
1. Data Vektor
Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam
kumpulan garis, area daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada
titik yang sama, titik dan nodes merupakan titik perpotongan antara dua buah garis.
Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan
fitur titik,batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang
membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basis data batas-batas kadaster.
Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial dari
beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang utama adalah tidak dapat
mengakomodasi perubahan gradual.
Gambar 2.1 Data vektor
2. Data Raster
Data raster atau disebut juga dengan sel grid adalah data yang dihasilkan dari
sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan
sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element).
-
9
Gambar 2.2 Data Raster
Pada data raster, resolusi definisi visual tergantung pada ukuran pixel-nya.
Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan
bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan
bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster
sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti
jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya.
Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file, semakin
tinggi resolusi grid-nya semakin besar ukuran filenya dan sangat tergantung pada
kapasistas perangkat keras yang tersedia. Masing-masing format data mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung
pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian
yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif lebih ekonomis
dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan
dalam komputasi matematik. Sedangkan data raster biasanya membutuhkan ruang
penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih
mudah digunakan secara matematis.
-
10
2.6 Sekilas Mengenai Software Arcgis 9.3
ArcGis adalah suatu perangkat lunak yang di desain pada Graphical User
Interface untuk pengolahan data spasial Sistem Informasi Geografi. Melalui
perangkat lunak ini, dapat melakukan display visualisasi data, eksplore, queri, dan
analisa data spasial berikut data-data tabuler yang menyertainya. Didesain pada
windows Desktop seperti Windows NT, Windows 2000,Windows XP, Window
Vista, Windows 7 dan Windows 8. Perangkat lunak ini memiliki 3 Aplikasi standar
yaitu ArcMap, ArcCatalog, ArcGlobe dan ArcToolbox. ArcGis menyediakan aplikasi
yang bisa disesuailkan dengan kemampuan dan kebutuhan penggunanya.
1. ArcMap : didesain untuk menampilkan data, editing, analisi spasial dan
pencetakan peta kualitas tinggi.
2. ArcCatalog : berfungsi untuk mengakses dan mengatus manajemen data data
spasial dan non spasial dengan mudah. Penggunan bisa mencari data yang
diinginkan, menampilkannya, melihat atau membuat datanya. ArcCatalog juga
bisa mengakses database eksternal (Ms Access, SQL Server, Oracle, dsb).
3. ArcGlobe : didesain untuk menampilkan data secara 3 dimensi.
4. ArcToolbox : berisi tools (alat-alat) untuk berbagai macam geoprocessing serta
konversi antar format data.
a) Tables of Contents.
Setiap peta memiliki table of content. Beberaa peta menampilkan seluruh
layer pada satu data frame. Table of content akan menampilkan bagaimana layer-
layer disusun dalam satu data frame. Ketika menampilkan peta, biasanya kita akan
menggunakan table of content untuk mengaktifkan ataupun menonaktifkan sebuah
layer.
Pada saat kita ingin membentuk sebuah peta maka yang akan banyak
berfungsi adalah table of content termasuk dalam menambahkan, menghapus dan
menentukan bagaimana layer ditampilkan.
-
11
Cara / langkah menampilkan Table of Content :
1. Klik menu View, pada toolbar standard.
2. Klik table of content.
3. Akan muncul Table of Content.
b) Menampilkan Data View dan Lay Out View.
1) Data View berguna untuk menampilkan data dan mengeksplore data, cara
memunculkannya adalah dengan mengklik gambarnya pada bagian bawah data
frame.
2) Lay Out View berguna untuk mempersiapkan peta pada saat akan dilayout,
untuk disisipkan pada laporan dan untuk mempublikasikannya pada web.
c) Mengaktifkan atau Menonaktifkan Layer.
Secara default, seluruh layer pada project akan ditampilkan pada window
View. Hal tersebut ditunjukkan dengan tanda check pada tiap tema. Hal ini berarti
kita dapat melihat data spasial tersebut pada Table of Content. Untuk mengatur tema
tertentu yang tidak ditampilkan, kita dapat membuat tema tersebut tampak atau tidak (
on atau off) dengan mengklik tanda check tersebut sehingga tanda check-nya tidak
ditampilkan. Sebaliknya pula apabila kita ingin menampilkan kembali tema tersebut.
2.6.1 Kelebihan GIS
Kelebihan GIS antara lain adalah dapat memperbaharui dengan cepat data
spasial baik berupa peta maupun data statistik yang cepat berubah dan kadaluwarsa
sehingga pelayanan jasa dan informasi khususnya di sektortransportasi menjadi lebih
akurat. GIS mendukung pengambilan keputusan terutama untuk perencanaan.
Keterbatasan dana terutama dana yang digunakan untuk pemeliharaan, operasional,
up dating peta dan data serta peningkatan SDM, perangkat lunak dan keras.
Keterbatasan peta, data dan informasi terutama adalah baik kurangnya peta, data
maupun informasi yang akurat dan sesuai dengan format yang dipakai dalam GIS.
-
12
2.6.2 Kekurangan GIS
Penggunaan skala yang tidak sesuai. Contohnya, untuk perencanaan wilayah
pada skala 1:25.000 diperlukan masukan peta-peta berskala 1:25.000 atau lebih
besar/rinci. Karena terbatasnya data dasar, banyak perencana lokal di Indonesia hanya
memperbesar peta skala 1:100.000 untuk diproses bersama dengan peta-peta skala
1:25.000. Teknologi GIS dengan mudah dapat menjalankan operasi ini, tetapi secara
metodologi hal ini tidak bisa dipertanggung jawabkan. Akibatnya, banyak satuan-
satuan pemetaan kecil yang seharusnya menunjukkan lokasi-lokasi rawan bencana,
misalnya longsor, tidak ikut dipetakan pada hasil akhir.
Banyaknya variabel berupa peta yang dilibatkan dalam GIS berbanding lurus
dengan efek perambatan kesalahan (error propagation) yang terjadi. Kesalahan pada
peta-peta masukan akan terakumulasi pada hasil akhir; yang dimaksudkan sebagai
rekomendasi lokasi permukiman yang aman ataupun peta tata ruang.
-
13
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Pemetaan Jalur Evakuasi Bencana Tsunami Di Kecamatan Meuraxa
Menggunakan Aplikasi ArcGIS 9.3 Pada BPBA Banda Aceh sebagai Judul Tugas
Akhir dan penelitian dari Tugas Akhir ini dijadwalkan selama lima bulan yaitu
mulai dari April 2013 sampai dengan Septembel 2013 yang bertempat di kantor
BPBA Banda Aceh.
3.2 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) macam metode yaitu
berupa observasi lapangan dan digitasi onscreen di layar monitor.
3.3 Observasi lapangan
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung
atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian.
Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu
mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau
kondisi yang ada di lapangan.
3.4 Spesifikasi sistem
Adapun data primer penulis peroleh dari kantor bagian perancanaan
BPBA Banda Aceh seperti data-data bencana, kamera digital, dan peta lokasi
Kecamatan Meuraxa. Sedangkan data sekunder di peroleh dari hasil wawancara
dan tanya jawab pada Staf Kepala Bagian Badan Perencanaan BPBA Banda Aceh.
Sebelum melakukan pengumpulan data, secara terlebih dahulu kita
mempersiapkan seperti:
1. Sebuah laptop dengan spesifikasi Processor Intel Core i5 380 M, Memory 2
Gb, HardDisk 460 Gb, Operating System Windows 7.
-
14
2. Mempersiapkan 1 unit kamera digital untuk mengambil gambar gedung yang
akan dijadikan tempat evakuasi bencana.
3. Software ArcGIS 9. 3.
4. Foto Citra satellite tahun 2011, KecamatanMeuraxa Banda Aceh.
5. Menyediakan alat tulis.
3.5 Digitasi onscreen di layar monitor
Digitasi adalah sebuah kegiatan untuk merubah bentukan/feature geografi
yang berasal dari peta analog ke bentuk digital dalam format GIS/SIG. Dalam
digitasi onscreen paling sering dilakukan karena lebih mudah dilakukan, tidak
memerlukan tambahan peralatan lainnya, dan lebih mudah untuk dikoreksi apabila
terjadi kesalahan. Adapun objek-objek yang didigitasi merupakan, sebagian
gedung dan jalan yang ada di kawasan Kecamatan Meuraxa Banda Aceh melalui
foto udara Tahun 2011 dengan menggunakan software ArcGIS. Digitasi ini
direpresentasikan dalam betuk garis (Line/Polyline).
3.6 Gambar Peta Kecamtan Meuraxa
Gambar dari peta kecamatan muraxa diambil melalui foto udara pada
tahun 2011, dari gambar foto udara ini nantinya akan dijadikan sebuah peta yang
dapat memberikan informasi mengenai jalur evakuasi apabila bencana tsunami
terjadi pada kawasan Kecamatan Meuraxa Banda Aceh. Gambar dari foto udara
Kecamatan Meuraxa dapat dilihat pada Gambar 3.1.
-
15
Gambar 3.1 Kecamatan Meuraxa dari udara.
3.7 Bagan
Gambar 3.2 Bagan.
-
16
3.8 Tinjauan Umum Intansi
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) dibentuk berdasarkan
QANUN ACEH NOMOR 6 TAHUN 2010 tentang SUSUNAN ORGANISASI
DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH.
BPBA merupakan Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), SKPA adalah
unsur pembantu Gubernur dalam penyelenggaraan Pemerintahan Aceh yang
terdiri dari Sekretariat Daerah Aceh dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Aceh, Dinas, Lembaga Teknis Aceh, dan Sekretariat Lembaga Keistimewaan
Aceh.
BPBA mempunyai tugas, yaitu :
1. Menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan Pemerintah
Aceh dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana terhadap usaha
penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan
darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan setara.
2. Menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan
bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan.
3. Menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana.
4. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana.
5. Melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana pada wilayahnya.
6. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Gubernur
setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi
darurat bencana.
7. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang.
8. Mempertanggung jawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh, dan sumber penerimaan lainnya, dan
9. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, BPBA mempunyai
fungsi antara lain :
1. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan
penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien.
-
17
2. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara
terencana, terpadu, dan menyeluruh.
3. Pelaksanaan penanggulangan bencana secara terintegrasi dalam tahapan
prabencana, saat tanggap darurat, dan pasca bencana.
4. Pengkoordinasian penanggulangan bencana dengan instansi dan/atau institusi
terkait lainnya pada tahap pra bencana dan pasca bencana, dan
5. Pengkoordinasian pengerahan sumber daya manusia, peralatan, logistik dari
SKPA, instansi vertikal dan institusi terkait lainnya dalam rangka penanganan
darurat bencana.
Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud diatas, BPBA mempunyai
kewenangan sebagai berikut:
1. Melaksanakan perumusan kebijakan penanggulangan bencana pada
wilayahnya selaras dengan kebijakan pembangunan daerah.
2. Melaksanakan pengawasan penyusunan perencanaan pembangunan yang
memasukkan unsur-unsur kebijakan penanggulangan bencana.
3. Melaksanakan kebijakan kerja sama dalam penanggulangan bencana dengan
provinsi dan/atau kabupaten/kota lain.
4. Melakukan pengaturan penggunaan teknologi yang berpotensi sebagai sumber
ancaman atau bahaya bencana pada wilayahnya.
5. Melakukan perumusan kebijakan pencegahan penguasaan dan pengurasan
sumber daya alam yang melebihi kemampuan alam pada wilayahnya,
danMelaksanakan penertiban pengumpulan dan penyaluran uang atau barang
pada wilayahnya.
-
18
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL
4.1 Pembahasan
Berdasarkan pemetaan dan pengolahan data di BPBA Kota Banda Aceh
dengan menggunakan aplikasi ArcGIS 9.3, data-data yang diolah dalam SIG
merupakan fakta-fakta yang ada dipermukaan bumi yang memiliki referensi
keruangan baik referensi secara relatif maupun referensi secara absolut dan
disajikan dalam sebuah peta.
1. Referensi relatif
Berarti suatu data yang memiliki referensi geografis. Data ini dapat
digunakan jika sudah dikaitkan dengan data yang memiliki referensi geografis.
Misalnya data-data jalur evakuasi yang sudah diolah menjadi data GIS digital dan
jumlah lokasi yang dipetakan ada pada photo udara yang di digitasi garis dan
polygon dikaitkan dengan data yang ada di BPBA Kota Banda Aceh.
2. Referensi absolut
Berarti suatu data yang memiliki referensi geografis. Misalnya adalah data
titik-titik yang diperoleh dengan menggunakan opservasi di lapangan.
4.2 Hasil Prosedur
Pengolahan peta jalur evakuasi bencana di Kecamatan Meuraxa Banda
Aceh dengan menggunakan software ArcGIS 9.3, penulis melakukan beberapa
macam cara untuk dapat menampilkan dan memberikan informasi yang akurat
dalam melakukan pemetaan untuk kepentingan evaluasi, pengendalian dan
pemantauan. Adapun cara-cara yang digunakan seperti:
1. Pengumpulan data, data-data yang terkumpul diolah menjadi data GIS digital,
dengan cara digitasi polygon.
2. Pendigitasian dilakukan di atas gambar bangunan, jalan dan menampilkan ID
lokasi yang ada pada Foto udara tahun 2011.
3. Pemberian/pembuatan atribut data bangunan, jalan dan
4. Menampilkan/memanggil atribut data bangunan dan jalan dengan identify ( i )
-
19
4.3 Proses Pembuatan Peta Jalur Evakuasi
Dengan menggunakan software ArcGIS 9.3 antara lain yaitu membuka
data spasial atau peta yang telah ada dengan ArcMap.
1. Klik Start > Programs > ArcGIS > ArcMap atau dengan klik icon ArcMap
pada desktop. Seperti Gambar 4.1 di bawah ini.
Gambar 4.1 Tampilan menu/icon ArcMap.
2. Pada saat ArcMap dijalankan, maka akan terlihat kotak dialog startup yang
akan memberikan pilihan untuk memulai sebuah sesi pekerjaan. Kita dapat
memilih antara lain : membuka project baru (open new map), membuka
format yang telah disediakan (template), atau membuka sebuah project
document yang telah ada atau project yang telah dibuat sebelumnya.
Gambar 4.2 Hasil tampilan project ArcMap yang sudah ada.
-
20
3. Pilih An Existing Map, kemudian klik project document yang telah dibuat dan
di simpan sebelumnya, seperti (D:\My Document\Data Arcgis\Skripsi.mxd).
Gambar 4.3 wilayah Kecamatan Meuraxa.
Berdasarkan pada Gambar 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa hasil
tampilan project data-data yang diolah menjadi data GIS digital ialah hasil dari
observasi lapangan, dan pendigitasian pada gedung dan jalur evakuasi dengan cara
digitasi (polyline) untuk pendigitasian jalur evakuasi dan (polygon) untuk
pendigitasian gedung evakuasi bencana tsunami. Untuk menampilkan data-data
gedung dan jalur evakuasi yang ada di Kecamatan Meuraxa Banda Aceh dapat
dilihat pada Gambar 4.4 dibawah ini.
-
21
Gambar 4.4 hasil tampilan setelah didigitasi.
Data yang ditampilkan pada Gambar 4.4 di atas merupakan lokasi
evakuasi bencana tsunami di Kecamatan Meuraxa adalah data atribut gedung
evakuasi yang telah ditentukan dan ingin kita tampilkan. Pada suatu lokasi yang
sudah selesai kita digitasi seperti Gambar 4.di atas, dapat dilihat data yang
ditampilkan adalah bentuk atribut tabel. Pada bagian ini juga kita dapat
menampilkan jenis atribut lainnya sesuai dengan yang kita inginkan.
Gambar 4.5 hasil tampilan atribut kawasaan.
-
22
Sedangkan pada gambar 4.6 berikut ini adalah untuk mengidentifikasi
suatu data atribut dan sekaligus komponen geografis pada setiap layer dengan
menggunakan tombol identify ( i ).
Gambar 4.6 Tampilan Identify Results.
Pada hasil tampilan Identify bagian ini dapat dilihat, keterangan yang
dimunculkan pada kotak Identify Results adalah semua field (kolom) yang ada
dalam feature. Layer yang anda pilih juga menampilkan nama layer feature-nya
termasuk semua primary display field (semua kolom atribut utama) pada layer
tersebut dengan kata lain field (kolom atribut) yang digunakan dalam ArcMap
tergantung featurenya.
4.4 Membuat Atribut Evakuasi Bencana Tsunami
Langkah- langkah untuk membuat atribut adalah sebagai berikut :
-
23
1. Klik kanan nama layer yang ingin diberi atribut > memilih open attribute table,
lihat Gambar 4.7 di bawah.
Gambar 4.7 Tampilan membuka Open Atribut Table.
2. Setelah mengklik open attribute table pada Gambar 4.7 di atas,lihat tampilan
selanjutnya > klik option pada tabel atribut > pilih add field.
Gambar 4.8 Tampilan Menambahkan Field baru.
-
24
3. Setelah mengklik add field akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.9,
untuk: Name: isikan ID_GD atau nama atribut yang diinginkan,
Type: pilih text ( untuk jenis tipe di tabel atribut ).
Gambar 4.9 Tampilan Pengaturan Field Baru.
4. Untuk mengisikan nama atribut pada attribute table selanjutnya, lakukanlah
seperti langkah yang sesudahnya.
4.5 Memanggil/Melihat Atribut Data Peta
Pada ArcMap untuk mengidentifikasi suatu data atribut dan sekaligus komponen
geografis padasetiap layer gunakan tombol identify atribut, berikut ini adalah
langkah langkahnya :
1. Selanjudnya Klik tombol Identify pada toolbar.
2. Kemudian klik sebuah layer data_Gedung yang sudah didigitasi, dari hasil
identify akan muncul keterangan seperti kotak dialog seperti pada Gambar 4.10
dan Gambar 4.11 di bawah ini.
-
25
Gambar 4.10 Tampilan Informasi Jalur.
Gambar 4.11 Tampilan Informasi Gedung evakuasi.
3. Perhatikan atribut data pada kotak Identify Results yang akan memperlihatkan
semua field (kolom) yang ada dalam feature. Layer yang anda pilih juga
menampilkan nama layer feature-nya termasuk semua primary display field
(semua kolom atribut utama) pada layer tersebut dengan kata lain field (kolom
atribut) yang digunakan dalam ArcMap tergantung featurenya.
4.6 Proses Pembuatan Peta Manual
Langkah- langkah untuk membuat peta jalur Evakuasi bencana tsunami adalah
sebagai berikut :
1. Pilih tombol view, maka akan muncul seperti Gambar 4.12.
-
26
Gambar 4.12 Tampilan Peta Data Frame.
2. Selanjutnya pilih measured grid untuk pembuatan peta manual kemudian
tekan Next sampai finish.
3. Langkah selanjutnya Klik insert lalu klik legend dan north arrow untuk
pemberian legenda (apabila legenda tidak sesuai penempatannya, geser saja
sesuai keinginan) dan pemberian mata angin (pilih mata angin sesuai
keinginan. Kemudian klik ok). Hasilnya akan seperti pada Gambar 4.13.
-
27
Gambar 4.13 Tampilan Yang Sudah di Berikan Scale Bar.
4. Selanjutnya pemberian skala, untuk skala sama dengan klik inserttitle.
Kemudian ketik skala dan untuk skalanya sesuai dengan yang tertera. Untuk
pemberian sumber, misalnya untuk tutorial ini data diambil dari peta wilayah
Aceh, system koordinat sesuai yang awal tadi yang saya sampaikan, bahwa
saya memilih WGS 1984 UTM Zone 46n. pemberiannya sama dengan langkah
di atas yaitu klik insert title selanjunya klik ok.
5. Sekarang bagian finishing, buat tampilan peta menjadi menarik dan informatif.
Langkah yang digunakan klik tools lalu pilih tools order. Setelah melakukan
langkah tersebut lalu pilih send to back untuk memanggil kembali data peta
tadi. Hasilnya di halaman lampiran.
6. Selanjutnya selesai sudah tinggal menjadikan file jpeg. Caranya klik File pilih
Export Map (save sesuai folder penyimpanan yang diinginkan).
4.7 Hasil Akhir Pemetaan Jalur Evakuasi Bencana
Pemetaan Jalur evakuasi bencana tsunami di Kecamatan Meuraxa Banda
Aceh menghasil kan empat peta digital yang tersebar di kecamatan Meuraxa. Ada
pun titik yang di petakan merupakan Gedung dan Jalur evakuasi tersebut menggu
-
28
nakan metode observasi dan digitasi melalui foto citra digital 2011 dan
mengunakan aplikasi ArcGIS 9.3 berdasarkan empat titik lokasi evakuasi yang
telah ditentukan jalur dan gedung yang ada kawasan tersebut. Karen banyaknya
jalur evakuasi yang dihasilkan, maka jalur evakuasi tersebut dibagi menjadi
empat peta lokasi yang ada di Kecamatan Meuraxa Banda Aceh, yakni Escape
Building Gampong Deah Teugoh, Escape Building Gampong Deah Glumpang,
Escape Building Gampong Lambung, dan Pusat Riset Tsunami Dan Mitigasi
Banda Aceh.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa metode digitasi melalui
foto citra satelit 2011 dan mengunakan aplikasi ArcGIS 9.3 dapat digunakan
untuk menentukan jalur evakuasi bencana tsunami di Kecamatan Meuraxa Banda
Aceh di bandingkan dengan metode lain, yakni metode pembuatan peta manual.
Metode tersebut dapat menggunakan data-data dalam bentuk feature atau pun
raster, meski pun semua data harus diubah menjadi raster untuk dapat di proses.
Kekurangan dalam penelitian ini adalah kurangnya pustaka dalam
penenemuan buku dan foto citra digital yang terbaru, sehingga sangat sulit dalam
pembuatan peta yang akurat.
Dampak yang di timbulkan tsunami 26 Desember di Provinsi Aceh pada
tahun 2004 silam, selain adanya korban jiwa, harta benda, bangunan, dan
infrasruktur pemerintah Aceh turut terkena dampak bencana tersebut. Tsunami
telah merubah wilayah dan permukiman di provinsi Aceh. Hilangnya tempat
tinggal masyarakat Kecamatan Meuraxsa Banda Aceh.
Escape Building didirikan agar dapat membantu masyarakat setempat dan
memudahkan evakuasi masyarakat tempat yang aman. Selain itu, dengan
pembuatan peta jalur evakuasi tersebut dapat minimalisir damapak ketika
bencana tsunami, dengan pemetaan jalur evakuasi dapat mengurangi dapak dari
bencana tersebut dan memudahkan dalam penyelamatan dari bencana tsunami.
Escape Building tersebut diuntungkan bila jarak antara pesisir pantai
dengan lokasi evakuasi lebih mudah dan cepat di jangkau oleh masyarakat
setempat terutama masyarakan Kecamatan Meuraxa Banda Aceh, namun
sebaliknya bila lokasi Escape Building semakin jauh, maka jalur evakuasi tersebut
-
29
akan semakin sulit untuk di jangkau sehingga resiko korban susah untuk di
minimalisir.
4.8 Gambar Peta Jalur Evakuasi Bencana
Dari Gambar 4.14 sampai Gambar 4.17 merupakan gambaran hasil akhir dari peta
evakuasi bencana yang telah seleai buat.
dfff ff
Gambar 4. 14 Gampong Deah teugoh. Gambar 4. 15 Gampong Lambung.
Gambar 4. 16 Gampong Deah Glumpang Gambar 4. 17 Pusat Riset Tsunami
-
30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dari penulis yaitu:
1. Proses pembuatan peta tematik berbasis digitasi lebih sederhana menjadi lebih
cepat dibanding menggunakan peta manual, bila ada kesalahan dalam
pembuatan peta tematik maka perbaikannya akan sangat cepat dan mudah
tanpa harus menggantikan peta dasar.
2. Jalur evakuasi merupakan jalur untuk proses evakuasi dari lokasi bencana
menuju ketempat yang aman.
3. Adapun lokasi gedungdanjalurevakuasiyang sudah dipetakan Kecamatan
Meuraxa Banda Aceh, digitasi ini ditampilakan dalam bentuk peta.
4. Metode observasi lapangan dapat memberikan kemudahan dalam
mengidentifikasi posisi jalur dan gedung di suatu lokasi dalam berbasis sistem
informasi geografis yang dihasilkan dari software ArcGIS 9.3.
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang ingin penulis kemukakan sebagai berikut:
1. Dalam setiap jalur evakuasi diberikan rambu-rambu untuk menuju tempat
aman serta diadakan sosialisasi menyeluruh ke masyarakat Kecamatan
Meuraxa.
2. Adapun kerkurangan dalam penelitian ini, kurangnya pustaka dalam
penenemuan buku dan foto citra digital yang terbaru, sehingga sangat sulit
dalam pembuatan peta yang akurat.
3. Dari pemerintahan Kota Banda Aceh harapkan memberikan penyuluhan
kepada masyarakat dan memasang peta yang sudah dibuat padawilayah
kecamatan meuraxa sehingga memudahkan masyarakat dalam mengetahui
jalur yang cepat untuk menuju ke lokasievakuasipada escape buildingyang di
bangun khusus oleh pemerintah Kota Banda Aceh.
-
31
4. Penulis menyarankan kepada Kantor BPBA Banda Aceh supaya membuat
pelatihan dan penyuluhan kepada pegawai tetap kantor BPBA guna dapat
melakukan pengendalian dan pencegahan ketika bencana terjadi.
-
32
DAFTAR PUSTAKA
Aronoff, Stan. 1989. Geographics Information Systems: A Management Perspective.
Ontario:WDL Publications.
Davis, Gordon B. Olson, Margrethe H.1985. Management Information Systems
Conceptual Foundation: Structur and Development. 2nd Edition, McGraw-
Hill.
Davis, Gordon B. 1999. Kerangka Dasar Sistim Informasi Manajemen Bagian 1:
Pengantar. Diterj. oleh Andreas S. Adiwardana. Cetakan kesebelas, PT Ikrar
Mandiriabadi.
Flash-net, admin. 2008. Pengertia Data dan Informasi : [online] Tersedia :
http://flashnet.forumotion.com/t43-pengertian-data-dan-informasi. [Diakses
15 April 2013].
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistim Informasi dan Konsep Dasar Informasi
yogyakarta : Andi
Sandi-hollic, admin. 2008. Kelebihan dan Kekurangan GIS : [online] Tersedia : http://sandi-
holic.blogspot.com/2008/03/kelebihan-dan-kekurangan-gis.html [Diakses 1 juni
2013].
Anneahira, admin. 2007. Sejarah Tsunami : [online] tersedia :
http://www.anneahira.com/sejarah-tsunami.html [Diakses 21 Oktober 2013.