hubungan pengetahuan dan kepercayaan …simtakp.uui.ac.id/dockti/yenni_fajri-kti_bab_1-6.pdf ·...

62
1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN DENGAN PENGGUNAAN OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA LAMNGA KECAMATAN MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan Stikes U’Budiyah Banda Aceh Oleh: YENNI FAJRI NIM 10010104 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U’ BUDIYAH PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN BANDA ACEH TAHUN 2013

Upload: lamcong

Post on 06-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

1

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN

DENGAN PENGGUNAAN OBAT PADA PENDERITA

HIPERTENSI DI DESA LAMNGA KECAMATAN

MESJID RAYA KABUPATEN

ACEH BESAR

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan

Program Studi Diploma III Kebidanan Stikes U’Budiyah

Banda Aceh

Oleh:

YENNI FAJRI

NIM 10010104

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U’ BUDIYAH PROGRAM STUDI

DIPLOMA III KEBIDANAN BANDA ACEH

TAHUN 2013

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

2

ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan Dan Kepercayaan Dengan Penggunaan Obat Pada

Penderita Hipertensi Di Desa Lamnga Kecamatan Mesjid Raya

Kabupaten Aceh BesarTahun 2013

Yenni Fajri1, Susanti

2

ix + 44 halaman , 2 tabel, 2 gambar, 12 lampiran

Latar Belakang : Hipertensi berasal dari dua kata, hiper = tinggi dan tensi = tekanan darah,

merupakan penyakit yang sudah lama dikenal. Menurut American Society of Hypertensi (ASH),

hipertensi adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskular yang progresif, sebagai

akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling menghubungkan (sani, 2008). Berdasarkan data

awal yang didapatkan di desa Lamnga bahwa 50 orang yang menderita hipertensi.

Tujuan Penelitian : Untuk Mengetahui Hubungan pengetahuan dan Kepercayaan Dengan

Penggunaan Obat Pada Penderita Hipertensi Di Desa Lamnga Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten

Aceh Besar Tahun 2013.

Metode Penelitian : penelitian ini bersifat Analitik dengan pendekatan cross sectional.

Populasinya adalah seluruh masyarakat Desa Lamnga yang menderita Hipertensi, total sampel

dalam penelitian ini berjumlah 50 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik Total

populasi. Cara pegumpulan data adalah wawancara. Data di Analisa secara Univariat dan Bivariat

menggunakan uji Chi-Square dengan ( 95% (α : 0.05).

Hasil Penelitian : penelitian ini dilakukan pada tanggal 8 s/d 14 juli 2013, dari hasil uji statistik

antara kepercayaan dan penggunaan obat tradisional didapatkan nilai p value 0,000, jadi terdapat

hubungan antara kepercayaan dengan penggunaan obat. Sedangkan pada pengetahuan dengan

penggunaan obat didapatkan nilai p value 0,72, jadi tidak terdapat hubungan antara pengetahuan

dengan penggunaan obat.

Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan dengan penggunaan obat

tradisional terdapat p value 0,000. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan

dengan penggunaan obat tradisional p value 0,72. Diharapkan sebagai bahan masukan pada

pelayanan kesehatan agar selalu memberi informasi tentang hipertensi kepada bapak-bapak atau

ibu-ibu yang menderita hipertensi.

Kata Kunci : pengetahuan, kepercayaan, penggunaan obat hipertensi

Sumber : 5 buku (2000-2012), 15 situs internet(2010-2013)

1Mahasiswi Prodi D-III Kebidanan STIKes U’budiyah 2 Dosen Pembimbing Prodi D-III Kebidanan STIKes U’budiyah

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

3

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya

dengan berkat rahmat dan karuniaNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiyah ini dengan judul “Hubungan Pengetahuan dan

Kepercayaan Dengan Penggunaan Obat Pada Penderita Hipertensi di Desa

Lamnga Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013” telah

dapat peneliti selesaikan, tidak lupa pula shalawat serta salam kepada Nabi Besar

Muhammad SAW yang telah merubah dan memperbaiki akhlak umat manusia

dipermukaan bumi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Dedi Zefrizal, ST selaku Ketua Yayasan U’Budiyah Banda Aceh.

2. Ibu Marniati, M.Kes, selaku Ketua STIKES U’Budiyah Banda Aceh.

3. Ibu Cut Efriana, SST, selaku Ketua Jurusan Kebidanan STIKES U’Budiyah Banda

Aceh.

4. Ibu Susanti SKM M.kes selaku pembimbing saya yang telah banyak meluangkan

waktu dan pemikiran dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah

5. Dosen dan seluruh staf pendidikan Diploma III Kebidanan STIKES U’Budiyah

Banda Aceh yang telah memberi ilmu dan bimbingan selama peneliti mengikuti

pendidikan.

6. Kepada rekan seperjuangan yang telah banyak memberi bantuan dan dorongan

peneliti selama penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

4

7. Secara khusus, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga

kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta beserta keluarga yang telah memberikan

motivasi kepada peneliti selama ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih

banyak terdapat kekurangan yang disebabkan oleh peneliti sendiri. Oleh karena itu

kritikan dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk perbaikan karya tulis

ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi peneliti sendiri dan

bagi semua kalangan yang membacanya, Amin….

Banda Aceh, Agustus 2013

Peneliti

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

5

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

ABSTRAK ..................................................................................................... ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................... iii

PENGESAHAN PENGUJI .......................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 8

A. Hipertensi ............................................................................................ 8

B. Penggunaan Obat Tradisional Pada Penderita Hipertensi ................... 18

C. HubunganPengetahuan dan Kepercayaa dengan Penggunaan Obat

Pada Penderita Hipertensi Menurut Lawrence Green (1980) .............. 25

D. Kerangka Teoritis ................................................................................ 28

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN ....................................... 29

A. Kerangka Konsep Penelitian ............................................................... 29

B. Definisi Operasional ............................................................................ 30

C. Hipotesa penelitian .............................................................................. 30

BAB IV METODE PENELITIAN .............................................................. 31

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 31

C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 31

D. Instrument Penelitian .......................................................................... 32

E. Pengumpulan Data .............................................................................. 32

F. Pengolahan dan Analisa Data .............................................................. 33

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 37

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................... 37

B. Hasil Penelitian ................................................................................... 37

C. Pembahasan ......................................................................................... 41

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

6

BAB VI PENUTUP ....................................................................................... 44

A. Kesimpulan .......................................................................................... 44

B. Saran .................................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BIODATA

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

7

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teoritis ........................................................................ 28

Gambar 3.1 Kerangka Konsep penelitian ....................................................... 29

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

8

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee 7 ..... 10

Table 3.1 Definisi Operasional .................................................................. 30

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

9

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Persetujuan Responden

Lampiran 2 Lembaran Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 3 Kuesioner

Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal

Lampiran 5 Surat Balasan Seleai Pengambilan Data Awal

Lampiran 6 Surat Izin Peneitian

Lampiran 7 Surat Balasan Selesai Penelitian

Lampiran 8 Master Tabel

Lampiran 9 Output Data SPSS

Lampiran 10 Lembaran Konsul KTI

Lampiran 11 Daftar Hadir Mengikuti Sidang KTI

Lampiran 12 Biodata

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi berasal dari dua kata, hiper = tinggi dan tensi = tekanan darah,

merupakan penyakit yang sudah lama dikenal. Menurut American Society of

Hypertensi (ASH), hipertensi adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala

kardiovaskular yang progresif, sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan

saling menghubungkan (sani, 2008).

Obat tradisional ini (baik berupa jamu maupun tanaman obat) masih banyak

digunakan oleh masyarakat, terutama dari kalangan menengah kebawah dalam

upaya pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan (kuratif), pemulihan

kesehatan (rehabilitatif) serta peningkatatn kesehatan (promotatif). Bahkan dari

masa ke masa obat tradisional mengalami perkembangan yang terus meningkat,

terlebih dengan munculnya isu kembali kealam (back to nature) (Katno, dkk,

2004).

Gaya hidup kembali ke alam (back to nature) menjadi tren saat ini sehingga

masyarakat kembali memanfaatkan berbagai bahan alam, termasuk pengobatan

dengan tumbuhan obat (herbal). Sebenarnya sudah sejak zaman dahulu

masyarakat Indonesia mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat

sebagai salah satu upaya menanggulangi berbagai masalah kesehatan, jauh

sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obatan modern menyentuh

masyarakat. Selain lebih ekonomis efek samping ramuan herbal sangat kecil.

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

11

Karena itu pengguna obat herbal alami dengan formulasi yang tepat sangat

penting dan tentunya lebih efektif (Redaksi Agromedia, 2008).

Saat ini penggunaan pengobatan alternatif semakin populer . Dari data

didapatkan bahwa di Amerika, pasien yang menggunakan pengobatan alternatif

lebih banyak dibandingkan dengan yang datang ke dokter umum sedangkan di

Eropa penggunaannya bervariasi dari 23 % di Denmark dan 49 % di Prancis . Di

Taiwan 90 % pasien mendapat terapi konvensional dikombinasikan dengan

pengobatan tradisional Cina dan di Australia sekitar 48,5 % masyarakatnya

menggunakan terapi alternative (Turana 2009).

Menurut World Health Organizing (WHO), hingga 80% penduduk di negara

berkembang dan 65% penduduk di negara maju telah menggunakan obat

herbal. Disebutkan juga bahwa faktor pendorong terjadinya penggunaan obat

herbal di negara maju antara lain adalah usia harapan hidup yang lebih panjang

pada saat prevalensi penyakit kronis meningkat, adanya kegagalan penggunaan

obat modern untuk penyakit tertentu (seperti kanker), serta meluasnya akses

informasi mengenai obat herbal di seluruh dunia. Dan data dari

sekretariat Convention on Biological Diversity (CBD) menunjukkan angka

penjualan global obat herbal dapat menyentuh angka 60 miliar dollar AS setiap

tahunnya.

Berdasarkan data World Health Organizing (WHO) dari 50% penderita

hipertensi yag diketahuinya 25% yang mendapat pengobatan dan hanya 12,5%

yang diobati dengan baik (Ruhayana,2007).

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

12

Persentase pertumbuhan obat herbal dari tahun ke tahun terus mengalami

peningkatan. Sebagai perbandingan pada tahun 2003 pasar obat modern mencapai

nilai Rp17 triliun, sedangkan obat herbal senilai Rp2 triliun. Di tahun 2005, pasar

obat modern bertambah menjadi Rp21,3 triliun atau naik 25%, sementara obat

herbal mencapai Rp2,9 triliun, atau tumbuh 45%. Pada 2009, pasar obat modern

tumbuh 7% dibanding 2008 senilai Rp30 triliun, sedangkan obat herbal mampu

tumbuh 20% menjadi Rp5,2 triliun. Di tahun 2010, pasar obat modern mencapai

nilai Rp34,5 triliun atau tumbuh 15% dibanding tahun 2009, sedangkan obat

herbal senilai Rp7,2 triliun atau tumbuh 38% dibanding 2009.

Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2001, 57,7%

penduduk Indonesia melakukan pengobatan sendiri, 31,7% menggunakan obat

tradisional, dan 9,8 memilih cara pengobatan tradisional. Sedangkan pada tahun

2004 penduduk Indonesia yang melakukan pengobatan sendiri meningkat menjadi

72,44% dimana 32,87% menggunakan obat tradisional.

(www.gizikia.depkes.go.id/archives/artikel seberapa besar manfaat pengobatan

alternative).

Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2007

menunjukkan ppenduduk Indonesia yang mengeluh sakit dalam kurun waktu

sebulan sebelum survey 30,90%. Dari penduduk yang mengeluh sakit, 65,01%

memilih pengobatan sendiri menggunakan obat dan atau obat tradisional.

Pengertian obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan

tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian, atau campuran dari bahan

tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

13

berdasarkan pengalaman (http://apoteker.com/ma/index.php?option=com.by

sudibyo Supardi,).

Berdasarkan data Menteri Kesehatan (MENKES) hasil riset kesehatan dasar

2010, hampir setengah (49,53%) penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas,

mengonsumsi jamu. Sekitar lima persen (4,36%) mengkonsumsi jamu setiap hari,

sedangkan sisanya (45,17%) mengkonsumsi jamu sesekali. Proporsi jenis jamu

yang banyak dipilih untuk dikonsumsi adalah jamu cair (55,16%); bubuk

(43,99%); dan jamu seduh (20,43%). Sedangkan proporsi terkecil adalah jamu

yang dikemas secara modern dalam bentuk kapsul/pil/tablet (11,58%).

Selanjutnya, Menkes menyatakan, terdapat dua tantangan utama dalam

penggunaan obat tradisional di Indonesia. Yang pertama, konsumen cenderung

menganggap bahwa obat tradisional (herbal) selalu aman. Tantangan selanjutnya,

yaitu mengenai izin praktek pengobatan tradisional dan kualifikasi praktisi

kesehatan tradional.(http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1706-

integrasi-pengobatan-tradisional-dalam-sistem-kesehatan-nasional.html.)

Sesuai dengan visi Departemen Kesehatan 2010 “masyarakat sehat yang

mandiri dan berkeadilan” dari pernyataan visi tersebut dapat di fahami bahwa

pemilihan kesehatan bukan tanggung jawab pemerintah semata, tetapi di harapkan

masyarakat dapat menjaga dan memelihara kesehatannya secara mandiri, namun

tetap di bantu oleh pemerintah dari keadaan ini mengingat mahalnya biaya

pengobatan secara medis di Rumah Sakit maupun pelayanan kesehtan lainnya.

Maka banyak masyarakat yang secara ekonomi kurang memiliki kemampuan

untuk berobat ke pelayanan kesehatan medik, akan beralih ke pengobatan

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

14

tradisional dan berbagai cara. Adapun pelayanan kesehatan yang banyak diminati

masyarakat Indonesia saat ini adalah Pengobatan Alternatif.

Angka prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan riset kesehatan dasar

tahun 2007 mencapai 30% dari populasi. 60% penderita hipertensi dari jumlah itu

berakhir dengan stroke. 5,1% berakhir dengan penyakit jantung iskemik dan 4,6%

penyakit jantung. Selanjutnya sisanya berupa gagal ginjal, dan kebutaan.

Sementara di dunia barat, hipertensi justru banyak menimbulkan gagal ginjal

(Wahyuni,2000).

Di Aceh prevalensi hipertensi tercatat sebesar 12,6% (Riskesdas, 2007).

Hasil studi Dinas Kesehatan Provinsi Aceh menyatakan bahwa hipertensi

menempati urutan ke empat penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Aceh

dengan jumlah kasus sekitar 3.474 kasus (Dinkes Provinsi Aceh, 2009).

Data yang didapatkan peneliti pada kabupaten Aceh Besar tahun 2012

tercatat sebesar 30% yang menderita hipertensi.

Data yang didapatkan peneliti pada Puskesmas Mesjid Raya Aceh Besar

Tahun 2012 yang menderita hipertensi berjumlah 1.290 orang (Puskemas Mesjid

Raya).

Berdasarkan data awal yang didapat di Desa Lamnga Kecamatan Mesjid

Raya Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013 jumlah penduduk adalah 1051 orang.

Dengan diantaranya laki-laki 510 orang dan perempuan 541 orang terdiri dari 280

KK, dan yang menderita hipertensi berjumlah 50 orang ( Keuchik Desa Lamnga)

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

15

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai “Hubungan Pengetahuan dan Kepercayaan Dengan Penggunaan

Obat Pada Penderita Hipertensi di Desa Lamnga Kecamatan Mesjid Raya

Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan Latar Belakang di atas maka Rumusan Masalah

penelitian ini adalah “Apakah ada Hubungan Pengetahuan dan Kepercayaan

Dengan Penggunaan Obat Pada Penderita Hipertensi Di Desa Lamnga Kecamatan

Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan pengetahuan dan Kepercayaan Dengan

Penggunaan Obat Pada Penderita Hipertensi Di Desa Lamnga Kecamatan

Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013?

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat dengan

penggunaan obat pada penderita hipertensi

b. Untuk mengetahui hubungan Kepercayaan masyarakat dengan

penggunaan obat pada penderita hipertensi.

Page 16: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

16

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

Untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta menambah referensi

buku di pendidikan khususnya mengenai penggunaan obat tradisional pada

penderita hipertensi.

2. Bagi Lokasi Penelitian

Sebagai bahan masukan bagi desa tentang informasi yang benar tentang

penggunaan obat tradisional hipertensi.

3. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti tentang

penelitian terkait pengobatan tradisional pada penderita hipertensi.

Page 17: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hipertensi

1. Pengertian

Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan

sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada

populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160

mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Sheps,2005).

Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer)

karena temasuk yang mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih

dahulu sebagai peringatan bagi korbannya. Hipertensi adalah faktor resiko

utama untuk terjadinya penyakit jantung koroner dan gangguan pembuluh

darah otak yang dikenal dengan stroke. Bila tekanan darah semakin tinggi

maka harapan hidup semakin turun (Wardoyo,2006).

Hipertensi diartikan sebagai peningkatan tekanan darah secara terus

menerus sehingga melebihi batas normal. Tekanan darah normal adalah

110/90 mmHg. Hipertensi merupakan produk dari resistensi pembuluh darah

perifer dan kardiak output (Wexler, 2002).

Penyakit hipertensi merupakan salah satu penyakit pembunuh paling

dahsyat di dunia saat ini. Faktor utama penyakit hipertensi adalah usia,

sehingga penyakit ini sering didapati pada usia lanjut. Dari tahun ke tahun

penderita penyakit hipertensi semakin bertambah banyak, dan sebagian besar

Page 18: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

18

dari mereka mencoba mengobati penyakit hipertensi atau obat penurun tensi

dari bahan sintetis (farmasi / kimia).

Tekanan darah manusia secara umum dapat digolongkan menjadi tiga

kelompok sebagai berikut :

a) Tekanan darah rendah (hipotensi)

b) Tekanan darah normal (normotensi)

c) Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Bukan berarti hipotensi bukan merupakan masalah kesehatan, tetapi

hipertensi sering merupakan faktor resiko berbagai penyakit, terutama

yang berkaitan dengan sistem kardiovaskular, khususnya penyakit

jantung koroner. WHO (World Health Organizing, 1992) membuat

standar tekanan darah manusia, untuk berbagai tujuan, antara lain untuk

kepentingan diagnosis serta penatalaksanaannya.

Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik

mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90

mmHg atau lebih.

2. Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi pengukuran tekanan darah berdasarkan seventh report OF the joint

nasional committee VII (JNC VII (puspitorini,2012).

Page 19: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

19

Tabel 2.1 Klasifikasi Pengukuran Tekanan Darah

Derajat

Tekanan Sistolik

(mmHg)

Tekanan

Sistolik

(mmHg)

Normal

< 120 < 80

Parahipertensi

120 – 139 80 – 89

Hipertensi

> 140 > 90

Stadium 1

Stadium 2

140 -159

160 > 180

90 – 99

100 - > 110

Berdasarkan penyebab dikenal dua jenis hipertensi, yaitu :

a) Hipertensi primer (esensial) Adalah suatu peningkatan persisten tekanan

arteri yang dihasilkan oleh ketidakteraturan mekanisme kontrol

homeostatik normal, Hipertensi ini tidak diketahui penyebabnya dan

mencakup + 90% dari kasus hipertensi (Wibowo, 1999))

b) Hipertensi sekunder Adalah hipertensi persisten akibat kelainan dasar

kedua selain hipertensi esensial. Hipertensi ini penyebabnya diketahui

dan ini menyangkut + 10% dari kasus-kasus hipertensi. (Sheps, 2005).

3. Etiologi hipertensi

a. Keturunan

b. Usia

c. Garam

Page 20: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

20

d. Kolesterol

e. Obesitas / Kegemukan

f. Rokok

g. Alkohol

h. Kurang Olahraga

4. Patofisiologi hipertensi

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah

terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini

bermula jarak saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan

keluar dari kolumna medula spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan

abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls

yang bergerak ke bawah melalui saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik

ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang

serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan

dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah.

Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi

respon pembuluh darah terhadap rangsang vasokontriktor. Individu dengan

hipertensi sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui

dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi (Corwin,2001).

Perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh darah perifer

bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada lanjut

usia. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan

ikat, dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada

Page 21: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

21

gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh

darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya

dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume

sekuncup), mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan

perifer (Corwin,2001).

5. Tanda dan Gejala Hipertensi

Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan

darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti

perdarahan, eksudat (kumpulan cairan), penyempitan pembuluh darah, dan

pada kasus berat, edema pupil (edema pada diskus optikus).

Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakan gejala

sampai bertahun-tahun. Gejala bila ada menunjukan adanya kerusakan

vaskuler, dengan manifestasi yang khas sesuai sistem organ yang

divaskularisasi oleh pembuluh darah bersangkutan. Perubahan patologis pada

ginjal dapat bermanifestasi sebagai nokturia (peningkatan urinasi pada malam

hari). Keterlibatan pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau

serangan iskemik transien yang bermanifestasi sebagai paralisis sementara

pada satu sisi (hemiplegia) atau gangguan tajam penglihatan

(Wijayakusuma,2000 ).

Crowin (2000: 359) menyebutkan bahwa sebagian besar gejala klinis

timbul setelah mengalami hipertensi bertahun-tahun berupa :Nyeri kepala saat

terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan

darah intrakranial, Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat

Page 22: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

22

hipertensi, Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan

saraf pusat.

Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing,

muka merah, sakit kepala, keluaran darah dari hidung secara tiba-tiba,

tengkuk terasa pegal dan lain-lain (Wiryowidagdo,2002).

6. Faktor-faktor Resiko Hipertensi

Faktor resiko hipertensi meliputi :

a. Faktor usia

Faktor usia sangat berpengaruh terhadap hipertensi karena dengan

bertambahnya umur maka semakin tinggi mendapat resiko hipertensi.

Insiden hipertensi makin meningkat dengan meningkatnya usia. Ini

sering disebabkan oleh perubahan alamiah di dalam tubuh yang

mempengaruhi jantung, pembuluh darah dan hormon. Hipertensi pada

yang berusia kurang dari 35 tahun akan menaikkan insiden penyakit

arteri koroner dan kematian prematur (Julianti, 2005).

b. Jenis kelamin

Jenis kelamin juga sangat erat kaitanya terhadap terjadinya

hipertensi dimana pada masa muda dan paruh baya lebih tinggi penyakit

hipertensi pada laki-laki dan pada wanita lebih tinggi setelah umur 55

tahun, dan juga ketika seorang wanita mengalami menopause

([email protected]).

Riwayat keluarga juga merupakan masalah yang memicu masalah

terjadinya hipertensi cenderung merupakan penyakit keturunan. Jika

Page 23: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

23

seorang dari orang tua kita memiliki riwayat hipertensi maka sepanjang

hidup kita memiliki kemungkinan 25% terkena hipertensi(Astawan,200 ).

c. Garam dapur

Garam dapur merupakan faktor yang sangat dalam patogenesis

hipertensi. Hipertensi hampir tidak pernah ditemukan pada suku bangsa

dengan asupan garam yang minimal. Asupan garam kurang dari 3 gram

tiap hari menyebabkan hipertensi yang rendah jika asupan garam antara

5-15 gram perhari, prevalensi hipertensi meningkat menjadi 15-20%.

Pengaruh asupan garam terhadap timbulnya hipertensi terjadai melalui

peningkatan volume plasma, curah jantung dan tekanan darah (Basha,

2004).

Garam mengandung 40% sodium dan 60% klorida. Orang-orang

peka sodium lebih mudah meningkat sodium, yang menimbulkan retensi

cairan dan peningkatan tekanan darah (Sheps, 2000).

Garam berhubungan erat dengan terjadinya tekanan darah tinggi

gangguan pembuluh darah ini hampir tidak ditemui pada suku pedalaman

yang asupan garamnya rendah. Jika asupan garam kurang dari 3 gram

sehari prevalensi hipertensi presentasinya rendah, tetapi jika asupan

garam 5-15 gram perhari, akan meningkat prevalensinya 15-20%

(Wiryowidagdo, 2004).

Garam mempunyai sifat menahan air. Mengkonsumsi garam lebih

atau makan-makanan yang diasinkan dengan sendirinya akan menaikan

tekanan darah. Hindari pemakaian garam yang berlebih atau makanan

Page 24: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

24

yang diasinkan. Hal ini tidak berarti menghentikan pemakaian garam

sama sekali dalan makanan. Sebaliknya jumlah garam yang dikonsumsi

dibatasi (Wijayakusuma, 2000).

d. Merokok

Merokok merupakan salah satu faktor yang dapat diubah, adapun

hubungan merokok dengan hipertensi adalah nikotin akan menyebabkan

peningkatan tekanan darah karena nikotin akan diserap pembuluh darah

kecil dalam paru-paru dan diedarkan oleh pembuluh darah hingga ke

otak, otak akan bereaksi terhadap nikotin dengan memberi sinyal pada

kelenjar adrenal untuk melepas efinefrin (Adrenalin). Hormon yang kuat

ini akan menyempitkan pembuluh darah dan memaksa jantung untuk

bekerja lebih berat karena tekanan yang lebih tinggi. Selain itu, karbon

monoksida dalam asap rokok menggantikan oksigen dalam darah. Hal ini

akan menagakibatkan tekanan darah karena jantung dipaksa memompa

untuk memasukkan oksigen yang cukup kedalam organ dan jaringan

tubuh ( Astawan, 2002 ).

Aktivitas sangat mempengaruhi terjadinya hipertensi, dimana pada

orang yang kuan aktvitas akan cenderung mempunyai frekuensi denyut

jantung yang lebih tingi sehingga otot jantung akan harus bekerja lebih

keras pada tiap kontraksi. Makin keras dan sering otot jantung memompa

maka makin besar tekanan yang dibebankan pada arteri ( Amir, 2002 ).

Page 25: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

25

e. Stress

Stress juga sangat erat merupakan masalah yang memicu terjadinya

hipertensi dimana hubungan antara stress dengan hipertensi diduga

melalui aktivitas saraf simpatis peningkatan saraf dapat menaikan

tekanan darah secara intermiten (tidak menentu). Stress yang

berkepanjangan dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi.

Walaupun hal ini belum terbukti akan tetapi angka kejadian di

masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan. Hal

ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami kelompok

masyarakat yang tinggal di kota (Dunitz, 2001).

7. Komplikasi Hipertensi

Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di otak, atau akibat

embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan tekanan tinggi.

Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-arteri yang

memperdarahi otak mengalami hipertropi dan menebal, sehingga aliran darah

ke daerah-daerah yang diperdarahinya berkurang. Arteri-arteri otak yang

mengalami arterosklerosis dapat melemah sehingga meningkatkan

kemungkinan terbentuknya aneurisma (Corwin, 2000).

Gejala terkena stroke adalah sakit kepala secara tiba-tiba, seperti, orang

bingung, limbung atau bertingkah laku seperti orang mabuk, salah satu bagian

tubuh terasa lemah atau sulit digerakan (misalnya wajah, mulut, atau lengan

terasa kaku, tidak dapat berbicara secara jelas) serta tidak sadarkan diri secara

mendadak (Santoso, 2006).

Page 26: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

26

Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan

tinggi pada kapiler-kepiler ginjal, glomerolus. Dengan rusaknya glomerolus,

darah akan mengalir keunit-unit fungsional ginjal, nefron akan terganggu dan

dapat berlanjut menjadi hipoksia dan kematian. Dengan rusaknya membran

glomerolus, protein akan keluar melalui urin sehingga tekanan osmotik koloid

plasma berkurang, menyebabkan edema yang sering dijumpai pada hipertensi

kronik (Corwin, 2000).

Gagal jantung atau ketidakmampuan jantung dalam memompa darah

yang kembalinya kejantung dengan cepat mengakibatkan cairan terkumpul di

paru,kaki dan jaringan lain sering disebut edma. Cairan didalam paru – paru

menyebabkan sesak napas, timbunan cairan ditungkai menyebabkan kaki

bengkak atau sering dikatakan edema (Amir, 2002)

8. Cara Mencegah Hipertensi

1. Mengusahakan supaya berat badan tidak berlebih (obesitas) dengan cara

melakukan diet sehat serta berolahraga secara teratur

2. Melakukan gaya hidup sehat dengan cara mengurangi atau bahkan

hilangkan kebiasaan merokok, minum minuman yang mengandung

alkohol dan kafein

3. Mengelola stress dengan tepat. Stress dapat menyebabkan peningkatan

tekanan darah. Sehingga dengan mengelola stress dengan baik diharapkan

tekanan darah kita menjadi tetap stabil

4. Apabila sudah terlanjur mengidap penyakit yang erat kaitannya dengan

hipertensi seperti kencing manis, kolesterol berlebih, dan juga kelainan

Page 27: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

27

jantung, kita harus bisa mengendalikan semua penyakit tersebut dengan

cara mengkonsumsi obat secara teratur, menjaga pola makan, serta

menghindari segala pantangan yang disarankan oleh dokter

5. Mengkonsumsi makanan sehat rendah lemak dan kaya sumber vitamin

serta mineral alami seperti buah dan sayur

6. Tidur dengan kualitas yang baik dan waktu yang cukup yaitu selama

minimal 8 jam dalam sehari

B. Penggunaan Obat Tradisional Pada Penderita Hipertensi

1. Pengertian Pengobatan Tradisional

Jamu atau obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa

bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau

campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan

untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Nurheti Yuliarti, 2009).

Penggunaan kata “alternatif” untuk menyatakan pengobatan non barat

yang merupakan salah satu bukti bahwa pengobatan alternative merupakan

keraarifan yang tidak berada pada posisi setara dengan ilmu pengobatan

modern. Pada hakikatnya system pengobatan modern dan pengobatan

alternative berjalan secara berdampingan dan saling melengkapi, tetapi sering

karena terjadi kegagalan dan keterbatasan pengobatan modern terjadi

peralihan kepada sistem alternative ( Harmanto,2004).

Menurut Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan (dalam

Notoatmodjo, 2007) Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang

berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau

Page 28: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

28

campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan

untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Sediaan galenik adalah hasil

ekstraksi bahan atau campuran bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan

dan hewan.

Pengobatan tradisional atau alternatif merupakan bentuk pelayanan

pengobatan yang menggunakan cara, alat atau bahan yang tidak termasuk

dalam standart pengobatan kedokteran modern (pelayanan kedokteran

standart) dan dipergunakan sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan

kedokteran modern tersebut. Manfaat atau khasiat serta mekanisme dari

pengobatan alternatif biasanya masih dalam taraf diperdebatkan (Turana,

2003).

Pengobatan alternatif adalah cara pengobatan atau perawatan yang

diselenggarakan dengan cara lain di luar ilmu kedokteran dan atau ilmu

keperawatan yang lazim dikenal, mengacu kepada pengetahuan, pengalaman,

dan keterampilan yang diperoleh secara turun temurun atau berguru melalui

pendidikan, baik asli maupun dari luar Indonesia. Pengobatan alternatif

adalah upaya kesehatan yang diselenggarakan dengan cara alternatif untuk

meningkatkan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan

(kuratif) dan pemulihan (rehabilitative) (Anwar, 2005).

Pengobatan alternatif sudah dikenal jauh sebelum ilmu kedokteran

modern berkembang dan pengobatan perdukunan/kebatinan cukup lama

dilakukan dalam agama-agama suku. Penyembuhan perdukunan/kebatinan

bergantung pada konsep yang beranggapan bahwa kesembuhan terjadi bila

Page 29: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

29

kita hidup sesuai dengan roh-roh di alam baka (animisne, okultisme) atau

hidup selaras dengan kekuatan semesta ( mistisime/phantheisme), kalau tidak

sesuai akan celaka atau sakit ( Anwar, 2005 ).

2. Pengobatan Hipertensi Secara Tradisional

1. Ace Maxs

Ace Maxs merupakan Obat Herbal Multi Khasiat yang memiliki

kandungan yang sangat efektif untuk mengatasi mengobati hipertensi atau

tekanan darah tinggi. Ace Maxs terbuat dari khasiat kulit manggis dan daun

sirsak yang terbukti memiliki kandungan untuk mengatasi hipertensi atau

tekanan darah tinggi. Diolah secara modern dengan perpaduan yang benar-

benar alami sehingga dengan Obat Hipertensi Alami Ace maxs anda tidak

perlu khawatir untuk mengkonsumsinya, selain aman, efektif dan terjangkau

juga tidak menimbulkan efek samping.

Pada daun sirsak yang merupakan bahan utama Ace Maxs sebagai

Obat Hipertensi Alami memiliki senyawa accetogeninns yang dapat

menurunkan tekanan darah tinggi, zat acetogeninns yang berkemampuan

untuk melemahkan sel maupun zat yang merugikan bagi tubuh seperti zat-

zat penyebab penyempitan pembuluh darah. Selain itu daun sirsak juga

sudah tebukti ampuh untuk pengobatan berbagai macam jenis kanker,

Page 30: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

30

bahkan 10.000 kali lebih kuat dari kemoterapi. Sirsak sesungguhnya bukan

barang baru dalam pengobatan tradisional di tanah air. Secara turun-temurun

masyarakat mengonsumsi daun dan buah sirsak untuk menyehatkan tubuh.

Kandungan yang terdapat pada kulit manggis tidak kalah pentingnya

dengan daun sirsak, karena kulit manggis yang memiliki zat antioksidan

yang berguna untuk memperbaiki sistem metabolisme dalam tubuh juga

dapat membuang zat racun seperti kolesterol, lemak, bahkan zat radikal

bebas. zat xanthone sercra efektif mengontrol dan mengembalikan tekanan

hipertensi sehingga kembali normal. Selain itu zat xanthone berfungsi

sebagai anti peradangan dan anti mikroba sehingga dapat mendukung untuk

mengobati penyakit darah tinggi. Zat xanthone dalam obat tradisional darah

tinggi juga memberikan perlindungan lengkap pada organ tubuh yang sangat

vital, seperti : jantung ,hati ,ginjal, usus.

a) Keunggulan Khasiat Daun Sirsak Dalam Obat Alami Hipertensi

Ace Maxs, Diantaranya :

1) Konsumsi malam hari membuat tidur lebih nyenyak

2) Konsumsi pagi hari menambah energi dan vitalitas Membantu

mencegah penuaan dini (anti aging) Membantu meningkatkan

hormon pada pria dan wanita Membantu mengatasi penyakit

degeneratif (jantung, kanker, stroke, diabetes,Alzheimer,

HIV/AIDS) dan berbagai penyakit lainnya. Fungsi pencegahan &

pengobatan (preventive dan curative).

Page 31: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

31

2. Bawang Merah

Cuci bersih 1 siung bawang merah yang telah dikupas lalu dimakan Atau

biasakan memakan bawang marab yang telah dicampur dalam acar

timun.

3. Bawang Putih

Kupas 1 atau 2 siung bawang putih lalu kunyah-kunyah sampai halus

kemudian ditelan. Setelah itu minumlah 1 cangkir air hangat. Lakukan 3

kali dalam sehari.

4. Bayam

Cuci bersih 1 potong akar bayam duri berikut bonggolnya lalu dipotong -

potong. Rebus dalam 2 gelas air hingga tersisa setengahnya. Minum air

rebusan sekaligus.

5. Belimbing Wuluh

Masak 25 gr biji srigading yang telah dihaluskan dalam 4 gelas air,

tambahkan 3 buah belimbing wuluh segar. Saring dan dinginkan lalu

minum 1 gelas sehari. Atau rebus 3 buah belimbing wuluh yang sudah

dipotong-potong dengan 3 gelas air, biarkan mendidih hingga tersisa 1

gelas. Dinginkan dan saring, minum setelah makan pagi.

6. Daun Alpokat

Rebus 5 lembar daun alpukat dengan 2 gelas air. Biarkan mendidih

hingga airtersisa setengahnya. Saring lalu tambahkan gula dan aduk rata.

Minum 2 kali sehari secara rutin.

Page 32: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

32

7. Jeruk Nipis

Cuci dan potong-potong 2 buah jeruk nipis, 20 kuntum bunga jeruk nipis

dan 30 lembar daun jeruk nipis. Rebus dengan 3 gelas air, biarkan

mendidih hingga air tersisa sebanyak2 1/4 gelas saja. Saring dan

dinginkan lalu bagi menjadi 3 bagian. Tambahkan sedikit madu lalu

minum setiap hari secara rutin.

8. Kemangi

Rebus daun kemangi dan belimbing wuluh secukupnya dengan 2 gelas

air hingga air tersisa 1 gelas. Minum sekaligus sampai habis.

9. Kunyit

Parut rimpang kunyit seukuran 1/2 jari. Tambahkan 1 sdm madu lalu

remas-remas. Peras dan saring. Minum 2 - 3 kali sehari.

10. Mengkudu

Gunakan juicer atau jus extractor untuk mendapatkan san buah

mengkudu. Campur buah mengkudu masak dengan air dan ambil sarinya.

Minum setengah gelas secara teratur setiap hari.

11. Mentimun

Rebus 150 gr mentimun dengan air secukupnya lalu minum air rebusan

tersebut secara teratur setiap hari Atau parut 2 buah mentimun yang

sudah dicuci bersih. Lalu diperas dan disaring. Minum air perasan

tersebut 2 - 3 kali dalam sehari.

12. Seledri

Cuci bersih seledri yang masih utuh sebanyak 16 batang lalu potong-

Page 33: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

33

potong kasar. Rebus dalam 2 gelas air hingga tersisa 15 gelas Bagi air

rebusan menjadi 2 bagian lalu diminum. Seledri yang sudah direbus

dimakan. Lakukan secara teratur. Hati-hati menggunakan resep ini,

karena dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah secara drastis.

13. Semangka

Manfaat buah semangka bisa menyegarkan pembuluh darah anda. Asam

amino jenis arginin yang ada dalam buah semangka memproduksikan

nutrisi penting yang dapat menguatkan sekaligus melebarkan dinding

arteri. Cara membuat dengan cara di jus atau dimakan secara langsung.

14. Delima

Buah delima mengandung antioksidan yang sangat tinggi. Beberapa

penelitian menunjukkan tekanan darah dapat turun secara signifikan

dengan mengkonsumsi buah delima. Buat delima bisa dibuat jus atau

dimakan secara langsung.

15. Tomat

Tomat mengandung 0 gr kalori dan itu berarti sayur ini sangat baik bagi

yang menjalani diet bagi penderita hipertensi. Menurut dari sebuah hasil

penelitian mengonsumsi ekstrak tomat menurunkan rata-rata 10 poin

tekanan darah sistolik (saat jantung berkontraksi) dan rata-rata 4 poin

tekanan darah diastolic (saat jantung berelaksasi). Buah tomat bisa

dikonsumsi langsung juga di buat jus.

Page 34: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

34

C. Hubugan Pengetahuan dan Kepercayaan Dengan penggunaan Obat Pada

Penderita Hipertensi Menurut Lawrence Green (1980)

1. Pengetahuan

a. pengertian

Pengetahuan adalah menurut hasil tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, pengindraan terjadi

melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebahagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007).

Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil

penggunaan pancainderanya, segala apa yang diketahui berdasarkan

pengalamannya yang didapatkan oleh setiap manusia. Pengetahuan juga

merupakan mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang

pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak disengaja dan ini terjadi

setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek

tertentu (Wahit, 2011).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Wahit (2011), pengetahuan yang termasuk kedalam domain

kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu :

a) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai kemampuan mengingat kembali (recall) materi

yang telah dipelajari, termasuk hal spesifik dari seluruh bahan atau

rangsangan yang telah diterima.

Page 35: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

35

b) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikannya

secara luas.

c) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi nyata.

d) Analisis (analysis)

Analisi adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek kedalam komponen-komponen yang masih saling terkait dan

masih didalam suatu struktur organisasi tersebut.

e) Sinteris (synteris)

Sinteris diartikan sebagai kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian kedalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru.

f) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi diartikan sebagai ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

2. Kepercayaan

Kepercayaan adalah anggapan (keyakinan), sesuatu yang dipercayai

(dianggap benar), harapan dan keyakinan (Poerwadarminta, 2005).

Page 36: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

36

Kepercayaan diri adalah keyakinan bahwa dirinya boleh mengendalikan

kehidupan dengan baik serta segala cobaan yang dihadapi dengan jayanya

(Suhaimin, 2006).

Kepercayaan adalah komponen kognitif dari faktor sosio-psikologis,

kepercayaan disini tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang gaib, tetapi

hanyalah keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kepercayaan dapat

bersifat rasional atau irasional. Kepercayaan yang rasional apabila

kepercayaan orang terhadap sesuatu tersebut masuk diakal. Sebaliknya

seorang mempunyai kepercayaan irasional bila iya mempercayai air putih

yang diberi mantera oleh seorang dukun bisa menyembuhkan penyakitnya

(Notoatmodjo, 2010).

Kepercayaan yang luar biasa terhadap keampuhan tanaman obat

terkadang menjadi sesuatu kekuatan besar pendorong bagi kesembuhan

penyakit tertentu. Secara umum, penyakit-penyakit yang relative mudah

diatasi dan terbukti keberhasilannya secara empiris adalah penyakit-penyakit

yang berhubungan dengan kulit, perut atau masalah pencernaan, luka dan

kelahiran anak. Sementara tingkat kelahiran yang masih tinggi dibeberapa

pedesaan dan tingkat kepercayaan terhadap dukun yang dapat digunakan

untuk ibu-ibu sebelum maupun sesudah melahirkan (Hidayat, S, 2005).

Efek samping negatif yang terkandung dalam obat tradisional sangat

kecil jika dibandingkan dengan obat-obataan modern lainyan. Alasannya

bahan baku pembuatannya berasal dari alam berbeda dengan obat modern

yang berasal dari hasil sintetik kimiawi. Selama mengikuti takaran yang

Page 37: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

37

dianjurkan, proses pembuatan yang higenis dan cara penyimpanan yang baik

maka efek samping obat tradisonl dapat diperkecil (Redaksi Agromedia,

2003).

D. Kerangka Teoritis

Menurut Lawrence Green (1980)

Keterangan

: variabel yang diteliti

: variabel yang tidak diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Teoritis

Predisposing Factor

Pengetahuan

kepercayaan

Enabiling Factor

Ketersediaan

fasilitas

Lingkungan fisik

Penggunaan Obat

Hipertensi

Reinforcing Factor

Perilaku petugas

kesehatan

sikap

keyakinan

nilai-nilai

Page 38: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

38

BAB III

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Penggunaan obat tradisional dalam pengobatan sendiri merupakan suatu

perilaku kesehatan. Menurut Notoadmojo (2010) juga mengatakan mengikut teori

Green (1980) perilaku ini dipengaruhi oleh 3 factor utama yaitu: (1) faktor

predisposisi (predisposing factors) yang terwujud dalam pengetahuan, sikap,

kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya. (2) Faktor Pemungkin

(Enabiling Factor), yang tewujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak

tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana kesehatan. (3) Factor Pendorong atau

penguat (Renforcing factor) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas

kesehatan. Berdasarkan teori tersebut dan data yang tersedia, dibuat kerangka

konsep penelitian sebagai berikut:

Variabel Independen variabel Dependen

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

pengetahuan

Penggunaan obat

hipertensi

kepercayaan

Page 39: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

39

B. Defenisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi

Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur

Skala

Ukur

Dependen

1.

Penggunaan

obat Hipertensi

Pemakaian obat

tradisional untuk

hipertensi

Wawancara Kuesioner

Ada

Tidak

Nominal

Independen

2. Pengetahuan

Pemahaman

responden tentang

penggunaan obat

tradisional untuk

hipertensi

Wawancara Kuesioner

Tinggi :

Bila

Kurang :

bila

Ordinal

3. Kepercayaan

Segala sesuatu

yang diyakini atau

dipercaya oleh

responden tentang

manfaat/khasiat

obat tradisonal

untuk hipertensi

Wawancara Kuesioner

Percaya

Bila

Tidak percaya

Bila

Nominal

C. Hipotesa Penelitian

1. Ha : Ada hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan Obat pada

penderita hipertensi.

2. Ha : Ada hubungan antara kepercayaan dengan penggunaan Obat pada

penderita hipertensi.

Page 40: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat Analitik dengan

pendekatan cross sectional untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan

Kepercayaan Dengan Penggunaan Obat Pada Penderita Hipertensi di Desa

Lamnga Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Lamnga Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten

Aceh Besar .

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 sampai dengan 14 juli 2013 di Desa

Lamnga Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti (Notoatmodjo,2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Masyarakat yang menderita Hipertensi yang bertempat tinggal di Desa Lamnga

Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013 sebanyak 50

orang.

Page 41: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

41

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total populasi yaitu seluruh

populasi di jadikan sebagai sampel.

D. Instrument Penelitian

Instrument yang dilakukan untuk mendukung penelitian ini adalah kuesioner

terdiri dari 21 soal yaitu 1 soal tentang ada atau tidak yang menggunakan

pengobatan tradisional, 10 soal untuk variabel pengetahuan, dengan menggunakan

skala Guttman yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan

jawaban yang tegas. Skala Guttman ini pada umumnya berbentuk checklist

dengan interpretasi penilaian, apabila skor benar nilainya 1 dan apabila salah

nilainya 0. 10 soal tentang kepercayaan yang menggunakan skala Likert, kategori

yang digunakan yaitu : pernyataan positif, sangat setuju (SS)=5, setuju (S)=4,

ragu-ragu (R)=3, tidak setuju (TS)= 2, sangat tidak setuju (STS)=1. Pernyatan

negatif sangat setuju (SS)=1, setuju (S)=2, ragu-ragu (R)=3, tidak setuju (TS)=4,

sangat tidak setuju (STS)=5, berbentuk cheklist dengan penilaian apabila skor 2

bila ya dan 1 bila tidak (Riduwan, 2009).

E. Pengumpulan Data

1. Data primer

Data primer dikumpulkan langsung dari responden dengan cara

menyebarkan kuesioner tentang hubungan penegtahuan dan kepercayaan

terhadap penggunaan Obat pada penderita Hipertensi

Page 42: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

42

2. Data sekunder

Data sekunder berupa data terkait penelitian yang didapatkan di Desa

Lamnga Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar dan literature

lainnya.

F. Pengolahan dan Analisa data

1. Pengolahan data

Menurut Hidayat, (2009), pengolahan data melalui langkah – langkah sebagai

berikut :

a. Editing

Pada tahap ini peneliti melakukan pemeriksaan semua kuesioner secara

teliti apakah semua pertanyaan telah terisi/ dijawab oleh responden seperti

memeriksa kesesuaian jawaban apakah data sudah cukup konsisten atau

logis. Dari semua lembaran kuesioner yang dikumpulkan tidak ditemukan

ketidak lengkapan pengisian, karena ketika melakukan pengumpulan data

peneliti langsung memeriksa kuesioner ketika telah siap diisi.

b. Coding

Pada tahap ini peneliti memberi kode secara berurutan dalam kategori

yang sama pada masing-masing lembaran yang diberikan pada responden

sehingga memudahkan pengolahan data. Kode yang digunakan pada

penelitian ini adalah kode responden yang diawali dengan no 1 untuk

responden pertama sampai 50 untuk responden terakhir.

Page 43: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

43

c. Transfering

Data yang telah diberi kode disusun secara berurutan dari responden

pertama sampai dengan responden terakhir untuk dimasukkan ke dalam

tabel sesuai dengan sub variabel yang diteliti.

d. Tabulating

Pada tahap ini kegiatan yang peneliti lakukan adalah mengelompokkan

responden berdasarkan kategori yang telah dibuat untuk tiap-tiap

subvariabel yang diukur dan selanjutnya dimasukkan kedalam tabel

distribusi frekuensi sesuai dengan variabel yang diteliti.

2. Analisa data

a. Analisa Univariat

Analisa data univariat menggunakan teknik statistik deskriptif dalam

bentuk persentase untuk masing-masing sub variabel dengan terlebih

dahulu menggunakan jenjang kategori (Notoatmodjo, 2005). Pada

penelitian ini, dalam mengkatagorikan jenjang ordinal peneliti

menggunakan rumus pengukuran jenjang ordinal menurut Umar (2005),

yaitu:

Keterangan:

= Nilai rata-rata hitung (mean)

∑x = Jumlah nilai responden

n = Jumlah responden

Page 44: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

44

Data yang didapat dari pengisian kuesioner dianalisa secara

deskriptif, kemudian menghitung persentase dengan menggunakan

rumus distribusi frekuensi menurut Budiarto (2002), yaitu sebagai

berikut :

%100x

n

fiP

Keterangan :

P = Persentase

fi = Frekwensi teramati

n = Jumlah responden menjadi sampel

100% = Bilangan tetap

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga

mempunyai hubungan dengan variabel terikat. Analisa yang digunakan

adalah hasil tabulasi silang. Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa

statistik dengan uji Chi – square test (x) pada tingkat kemaknaan 95% (α

= 0,05). Melalui perhitungan Chis – Square selanjutnya ditarik suatu

kesimpulan, bila nilai p lebih kecil dari nilai α (0,05), maka Ho ditolak

dan Ha diterima, yang menunjukkan ada hubungan antara variabel terikat

dengan variabel bebas.

Perhitungan yang digunakan pada uji Chi – Square menggunakan

Program komputer sebagai berikut (Hartono, 2005) :

1. Bila pada tabel contingensy 2 x 2 dijumpai nilai e (harapan) kurang

dari 5,maka uji yang digunakan adalah fisher axact tes.

Page 45: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

45

2. Bila pada tabel contigency 2 x 2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan)

kurang dari 5, maka hasil uji yang digunakan adalah contiuty

correction.

3. Bila pada tabel 2 x 2 masih juga terdapat frekuensi (harapan) e

kurang dari 5, maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus

yate’s correction continu.

4. Pada uji chi-square hanya digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan dua variabel.

Page 46: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

46

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Lamnga Kecamatan Mesjid Raya

Kabupaten Aceh Besar, luas desa ± 480 hektar, dengan perbatasan :

a. Sebelah Barat berbatasan dengan desa lambada

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lam Ujong

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Neuheun

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai

Kondisi desa di kelilingi oleh sungai, jumlah penduduk adalah 1051

orang. Dengan diantranya laki – laki 510 orang dan perempuan 541

orang terdiri dari 280 KK, mata pencahariannya nelayan, petani,

pedagang, dan pegawai.

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan pengumpulan data yang peneliti lakukan mulai tanggal 8 sampai

dengan 14 Juli 2013 pada masyarakat yang menderita hipertensi di Desa

Lamnga Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013 dengan

jumlah sampel 50 orang diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 47: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

47

1. Analisa Univariat

a. Penggunaan Obat tradisional

Tabel : 5.1

Distribusi Frekuensi penggunaan Obat Pada Penderita Hipertensi

Di Desa Lamnga Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten

Aceh Besar No Penggunaan obat tradisional F %

1 Ada 35 70

2 Tidak Ada 15 30

Total 50 100

Sumber Data Primer diolahTahun 2013

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 50 responden

mayoritas masyarakat desa lamnga menggunakan obat tradisional

sebanyak 35 orang (70%).

b. Pengetahuan

Tabel : 5.2

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Dengan penggunaan Obat Pada

Penderita Hipertensi Di Desa Lamnga Kecamatan Mesjid Raya

Kabupaten Aceh Besar

No Pengetahuan F %

1 Tinggi 40 80

2 Kurang 10 20

Total 50 100

Sumber Data Primer diolahTahun 2013

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 50 responden yang

mempunyai Pengetahuan tinggi sebanyak 40 orang (80%).

Page 48: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

48

c. Kepercayaan

Tabel : 5.3

Distribusi Frekuensi Kepercayaan Dengan penggunaan Obat Pada

Penderita Hipertensi Di Desa Lamnga Kecamatan Mesjid Raya

Kabupaten Aceh Besar No Kepercayaan f %

1 Percaya 26 52

2 Tidak Percaya 24 48

Total 50 100

Sumber Data Primer diolahTahun 2013

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 50 responden yang

memiliki kepercayaan terhadap obat tradisional sebanyak 26 orang

(52%).

2. Analisa Bivariat

a. Hubungan Pengetahuan Dengan Penggunaan Obat

Tabel 5.4

Hubungan Pengetahuan Dengan penggunaan Obat Pada Penderita

Hipertensi Di Desa Lamnga Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten

Aceh Besar

No Pengetahuan

Penggunaan Obat

Total

Ada Tidak Ada

F % F %

F % P

1 Tinggi 27

67,5

13

32,5 40

100 0,72

2 Kurang 8

80

2

20 10

100

Total 35 70 15 30 50 100

Sumber Data Primer diolahTahun 2013

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 40 responden yang

mempunyai Pengetahuan tinggi ternyata Penggunaan Obatnya juga

Page 49: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

49

tinggi yaitu 27 orang (67.5%). Dari 10 responden yang Pengetahuannya

Kurang Tinggi ternyata 2 orang (20%) penggunaan obatnya tidak ada.

Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,72 berarti tidak ada

hubungan antara Pengetahuan dengan Pengguanaan Obat Tradisional.

b. Hubungan Kepercayaan Terhadap penggunaan Obat

Tabel 5.5

Hubungan Kepercayaan Dengan penggunaan Obat Pada Penderita

Hipertensi Di Desa Lamnga Kecamatan Mesjid Raya

Kabupaten Aceh Besar

No Kepercayaan

Penggunaan Obat

Total Uji Statistik

Ada Tidak Ada

F % F % F %

1 Percaya

18

69,2 8 30,8 26 100

0,000

2 Tidak Percaya 17

70,8 7

29,2 24

100

Total 35 70 15 30 50 100

Sumber Data Primer diolahTahun 2013

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 26 responden yang

mempunyai kepercayaan ternyata penggunaan obatnya juga tinggi

yaitu 18 orang (69,2%). Dari 24 responden yang tidak percaya

ternyata 17 orang (70,8%) ada menggunakan obat tradisional. hasil uji

statistik didapatkan nilai p value 0,000 berarti ada hubungan antara

kepercayaan dengan penggunaan obat tradisional.

Page 50: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

50

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan analisa tentang Hubungan

Pengetahuan dan Kepercayaan Dengan Penggunaan Obat Tradisional.

a. Hubungan Pengetahuan Dengan Penggunaan Obat Hipertensi

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 40 responden yang

mempunyai Pengetahuan tinggi ternyata Penggunaan Obatnya juga tinggi

yaitu 27 orang (67.5%). Dari 10 responden yang Pengetahuannya Kurang

Tinggi ternyata 2 orang (20%) penggunaan obatnya tidak ada. Hasil uji

statistik didapatkan nilai p value 0,72 berarti tidak ada hubungan antara

Pengetahuan dengan Pengguanaan Obat Tradisional.

Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori (wordprees, 2013)

Perilaku kadang lebih dipengaruhi oleh tekanan dari lingkungan sosial

ketimbang oleh sikap pribadi. Kita semua pernah mengalami suatu situasi

di mana kita mengerjakan sesuatu bukan karena keinginan pribadi kita,

melainkan karena pengaruh sosial, kepribadian sesungguhnya merupakan

integrasi dari kecenderungan seseorang untuk berperasaan, bersikap,

bertindak, dan berperilaku sosial tertentu.

Hasil penelitian(The Theory Of Reasoned-Action Model, 2010)

menyatakan bahwa Sikap memiliki beberapa karakteristik, antara lain:

arah, intensitas, keluasan, konsistensi dankarakteristik dan arah

menunjukkan bahwa sikap dapat mengarah pada persetujuan atau

tidaknya individu, mendukung terhadap objek sikap dengan p value

0,002.

Page 51: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

51

Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara

pengetahuan terhadap penggunaan obat dipengaruhi karena kebudayaan

yang di pegang oleh masyarakat, karena pengetahuan yang diterima bisa

saja ditolak dengan kebudayaan sekitarnya.

b. Hubungan Kepercayaan Dengan Penggunaan Obat Hipertensi

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 26 responden yang

mempunyai kepercayaan ternyata penggunaan obatnya juga tinggi yaitu

18 orang (69,2%), dari 24 responden yang tidak percaya ternyata (70,8%)

ada menggunakan obat tradisional. Hasil uji statistik didapatkan nilai p

value 0,000 berarti ada hubungan antara kepercayaan dengan penggunaan

obat tradisional.

Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori (Moorman, 2003)

Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi

seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu

keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari

orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang

dipercayai.

Hasil penelitian (Raphael, 2011) Kebudayaan mempunyai

pengaruh besar terhadap perilaku dan kepribadian seseorang

dibandingkan dengan perkembangan pengetahuan, terutama unsur-unsur

kebudayaan yang secara langsung memengaruhi individu. Kebudayaan

dapat menjadi pedoman hidup manusia dan alat untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya. Oleh karena itu, unsur-unsur kebudayaan yang

Page 52: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

52

berkembang di masyarakat dipelajari oleh individu agar menjadi bagian

dari dirinya dan ia dapat bertahan hidup.

Menurut asumsi peneliti adanya hubungan Kepercayaan dengan

Pengguanaan Obat Tradisional dapat dipengaruhi oleh keadaan

lingkungan dimana masyarakat tersebut tinggal, atau sikap yang diambil

oleh seorang individu sangat berperan penting dalam pengambilan

keputusan yang sangat didukung oleh kepercayaan tersebut.

Page 53: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

53

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan maka penulis menarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. hasil uji statistik antara kepercayaan dan penggunaan obat didapatkan

nilai p value 0,000, jadi ada hubungan kepercayaan dengan penggunaan

obat tradisional.

2. Hasil uji statistik antara pengetahuan dan penggunaan obat didapatkan

nilai p value 0,72, jadi tidak ada hubungan pengetahuan dengan

penggunaan obat tradisional.

B. SARAN

1. Bagi Institusi pendidikan dapat menjadikan hasil penilitian ini sebagai

bahan masukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang

hubungan pengetahuan dan kepercayaan dengan penggunaan obat pada

penderita hipertensi.

2. Bagi Lokasi Penelitian diharapkan bagi desa tersebut dapat mengetahui

informasi yang benar tentang penggunaan obat tradisional untuk

hipertensi.

3. Bagi Penulis diharapkan dapat memberikan pendidikan tentang

hipertensi kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan

hipertensi sehingga angka kejadian hipertensi meurun.

Page 54: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

54

DAFTAR PUSTKA

Agromedia Redaksi, (2008), Buku Pintar Tanaman Obat, Jakarta, PT. Agromedia

Pustaka.

Idward, (2012), seberapa besar manfaat pengobatan alternative, www. gizikia.

depkes.go.id,diakses tanggal 4 Oktober.

Rasuna,(2011),integrasi-pengobatan-tradisional-dalam-sistem-kesehatan-

nasional/ http://sehatnegeriku.com, diakses tanggal 2 November.

Eudephorbia, (2010), hipertensi,http//blogspot.com, diakses tanggal 26

Desember.

Karina, (2012), antihipertensi, http//blogspot.com, diakses tanggal 11 Desember.

Bamz, (2013), pengobatan tradisional, http//blogspot.com, diakses tanggal 13

Februari.

Bazahoteli, (2011), obat tradisional hipertensi, www.com, diakses tanggal 2

Agustus.

Digital nature, (2012), Acemax-obat tradisional, www.com, diakses tanggal 23

Desember.

Sheps, (2005), Mayo Klinik Hipertensi, Jakarta.

Gunawan, (2001), Hipertensi dan Tekanan Darah Tinggi, Jakarta, Kanisiust.

Yuliart. N, (2009), Sehat Cantik Dan Bugar Dengan Herbal dan Obat

Tradisional, Yogyakarta, ANDI.

Anies, (2006), Waspada Ancaman Penyakit tidak Menular, Jakarta, PT. Elex

Media Komputindo.

Harmanto, (2012), pengertian obat medis, herbal dan jamu, http://rumah herba-

psi.blogsot.com, diakses tanggal 16 Februari.

Notoatmodjo, (2007), Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Jakarta; PT. Renika

Cipta.

(2005), Promosi Kesehatan : Teori dan Aplikasi, Jakarta Edisi I,

Rineka Cipta .

,( 2010), Ilmu Prilaku Kesehatan, Jakarta, PT. Renika Cipta.

Page 55: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

55

Riduwan, (2009), Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung,

Alkabeta.

Mubarak, Wahit, I. 2011, Promosi Kesehatan untuk Kebidanan, Jakarta Salemba

Medika .

Hidayat, A. (2009), Metode penelitian kebidanan dan tekhnik analisa data,

Jakarta Salemba Medika.

Umar, (2005), Metodelogi Penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis, Jakarta

Rajawali Pers.

Puspitorini, (2012), klasifikasi hipertensi, http://priscaaja.blogspot.com, diakses

tanggal 16 Desember .

Dhofir, (2013), Data hipertensi Dinkes Provinsi Aceh, http://www.google.com/

diakses tanggal 25 maret.

Wordpress, (2013), Skripsi Masyarakat, www.infosos.Wordprees.com, diakses

tanggal 12 Agustus 2013

Raaphael, (2011), Kebudayaan, www.iosrjurnals.org/iors. Diakses tanggal 12

Agustus 2013

Reason Action, (2010), Hubungan Sikap dengan Pengetahuan,

www.neila.staff.ugm.ac.id, diakses tanggal 19 Agustus 2013

Moorman, (2003), Kepercayaan, www.satyaariyono.wordpress.com, diakses

tanggal 17 Agustus 2013

Page 56: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

56

Lampiran 1

LEMBARAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth,

Calon Responden Penelitian

Di,-

Tempat

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Yenni Fajri

Nim : 10010104

Adalah mahasiswi akademi kebidanan STIKes U’Budiyah yang akan

mengadakan penelitian untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh ahli madya kebidanan. Adapun penelitian yang

dimaksud berjudul “Hubungan Pengetahuan dan Kepercayaan Terhadap

Penggunaan Obat Pada Penderita Hipertensi di Desa Lamnga Kec Mesjid Raya

Kab Aceh Besar Tahun 2013 ”

Untuk maksud tersebut saya memerlukan data atau informasi yang nyata

dan akurat dari ibu melalui pengisian observasi yang saya lampirkan dalam surat

ini. Ibu berhak berpartisipasi atau tidak dalam penelitian ini, namun demikian

penelitian ini sangat berdampak positif terhadap kemajuan dalam bidang

kebidanan bila semua pihak ikut berpartisipasi. Ibu setuju terlibat dalam penelitian

ini, mohon menandatangani lembar persetujuan yang disediakan.

Kesediaan ibu menjadi responden sangat saya harapkan, atas kerja sama

nya saya ucapkan terima kasih.

Diploma III Kebidanan U’Budiyah

Peneliti,

(Yenni Fajri )

Page 57: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

57

Lampiran 2

LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah bersedia menjadi responden yang

akan dilakukan oleh mahasiswi akademi STIKes U’Budyah Banda Aceh :

Nama : Yenni Fajri

Nim : 10010104

Judul : “ Hubungan Pengetahuan dan Kepercayaan Dengan Penggunaan

Obat Pada Penderita Hipertensi di Desa Lamnga Kecamatan

Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013 ”

Saya mengetahui bahwa informasi yang saya berikan ini sangat besar

manfaatnya bagi pengembangan Kebidanan di Indonesia dan Aceh Khusus nya.

Demikian pernyataan persetujuan menjadi responden bagi saya semoga

dapat dipergunakan seperlunya.

Banda Aceh, Agustus 2013

Responden

(..........................)

Page 58: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

58

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN DENGAN

PENGGUNAAN OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI

DI DESA LAMNGA KECAMATAN MESJID RAYA

KABUPATEN ACEH BESAR

TAHUN 2013

I. DATA UMUM

Tanggal/Hari :

Nomor Responden :

Nama :

Umur :

II. PETUNJUK PENGISIAN

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada

salah satu jawaban yang Anda anggap benar.

A. Penggunaan Obat Tradisional

1. Obat apa yang biasa digunakan selama ini untuk mencegah hipertensi?

B. Pengetahuan tentang Hipertensi

1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi?

a. Tekanan darah lebih dari 140 mmHg

b. Tekanan darah lebih rendah dari 120 mmHg

c. Tekanan darah normal

2. Tanda /gejala yang paling banyak dirasakan dari hipertensi adalah?

a. Sakit perut

b. Sakit kepala,pusing

c. Sesak

3. Berikut ini adalah penyebab hipertensi, kecuali?

a. Alcohol

b. Banyak istirahat

c. Kurang olah raga

4. Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita hipertensi adalah?

a. Stroke

b. Asam urat

Page 59: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

59

c. Rematik

5. Salah satu penyebab dari hipertensi adalah ?

a. Merokok

b. Sering tidur

c. Banyak mengkonsumsi gula

6. Berikut ini adalah cara mencegah hipertensi, kecuali?

a. Melakukan gaya hidup sehat dan mengurangi kebiasaan merokok

b. Diet rendah garam

c. Timbang berat badan

7. Obat tradisional apakah yang digunakan untuk mencegah hipertensi?

a. Anggur

b. Salak

c. Mentimun

8. Salah satu obat tradisional yang mencegah hipertensi adalah?

a. Jeruk

b. Manggis

c. Kelapa

9. Salah satu tekanan darah yang bisa dikatakan dengan tekanan darah

tinggi adalah?

a. 100/60 mmHg

b. 150/90 mmhg

c. 110/70 mmHg

10. Stress,banyak pikiran dapat menyebabkan ?

a. Diabetes

b. Hipertensi

c. Batuk

Page 60: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

60

C. Kepercayaan

Petunjuk pengisian: Berilah tanda (√) pada item jawaban anda anggap

benar.(S.S = sangat setuju, S = setuju RR = ragu-ragu, T.S = tidak

setuju, STS = sangat tidak setuju).

No Pertanyaan SS S RR TS STS

1. Apakah dengan membaca mantra oleh

dukun setempat dapat mengurangi

darah tinggi

2. Buah semangka dapat menurunkan

darah tinggi

3. Buah delima dapat menurunkan darah

tinggi

4. Melakukan gaya hidup sehat dan

mengurangi kebiasaan merokok dapat

mencegah hipertensi

5. Diet rendah garam tidak dapat

mencegah darah tinggi

6. Mengkonsumsi makanan berlemak

dapat menyebabkan darah tinggi

7. Banyak istirahat dapat menyebabkan

darah tinggi

8. Sering berolah raga dapat

menyebabkan darah tinggi

9

d

Selediri (daun sop) tidak dapat

menurunkan darah tinggi.

10.

Mengkonsumsi jus tomat dapat

menyebabkan darah tinggi

Page 61: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

61

KUNCI JAWABAN

B. Pengetahuan Tentang Hipertensi

1. A 6. C

2. B 7. C

3. B 8. B

4. A 9. B

5. A 10. B

C. Kepercayaan

1. Sangat Tidak Setuju ( - )

2. Sangat Setuju ( + )

3. Sangat Setuju ( + )

4. Sangat Setuju ( + )

5. Sangat Tidak Setuju ( - )

6. Sangat Setuju ( + )

7. Sangat Tidak Setuju ( - )

8. Sangat Tidak Setuju ( - )

9. Sangat Tidak Setuju ( - )

10. Sangat Tidak Setuju ( - )

Page 62: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/YENNI_FAJRI-kti_bab_1-6.pdf · Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal ... hipertensi yag diketahuinya

62

Tabel Skore

Variabel No

kuesioner

Bobot Scoring Kategori

A B C

Pengetahuan

1 1 0 0 Tinggi, bila x > 8.56

Kurang, bila x ≤ 8.56

2 0 1 0

3 0 1 0

4 1 0 0

5 1 0 0

6 0 0 1

7 0 0 1

8 0 1 0

9 0 1 0

10 0 1 0

Variabel No

Kuisoner SS S RR TS STS

Kepercayaan 1 1 2 3 4 5

Percaya

Bila

T.Percaya

Bila

2 5 4 3 2 1

3 5 4 3 2 1

4 5 4 3 2 1

5 1 2 3 4 5

6 5 4 3 2 1

7 1 2 3 4 5

8 1 2 3 4 5

9 1 2 3 4 5

10 1 2 3 4 5