abstrak imunisasi hepatitis b 0-7 hari...

41
1 ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKONGAN TIMUR KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN 2013 Wahyu Sifa 1 , Ritawati 2 Latar belakang : Hepatitis B merupakan suatu penyakit hati yang disebabkan oleh “Virus Hepatitis B” (VHB), Suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Saat ini lebih dari 350 juta pasien karier virus Hepatitis B di dunia, dimana (75%) berada di Asia dan Pasifik Barat. Tujuan penelitian : Untuk Mengetahui “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0-7 hari di Wilayah Kerja Puskesmas Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2013”. Metode penelitian : jenis penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectiona. Waktu penelitian dari tanggal 12-24 agustus 2013. Sampel yang diambil berjumlah 30 orang ibu yang mempunyai bayi usia 0-2 hari yang berada diwilayah kerja Puskesmas Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan. Teknik pengambilan sampel dengan mengunakan metode total populasi. Sumber data primer diperoleh dengan mengunakan kuisioner sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Analisa data : dilakukan dengan menggunakan uji chi-square dengan CI 95 % dan signifikasi ditentukan apabila (p value < 0.05). pengolahan data dilakukan dengan SPSS. Hasil penelitian : persentase ibu yang memberikan imunisasi hepatitis B 0-7 hari lebih besar didapatkan pada ibu yang berpengetahuan baik 60 %. Hal ini menunjukan adanya hubungan (p value < 0.05) yang signifikan antara pengetahuan dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari. Persentase ibu yang memberikan imunisasi lebih besar pada ibu yang bersikap positif 63.3 %. Hal ini menunjukkan ada hubungan p value < 0.05 yang signifikan sikap dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari. Kesimpulan : pengetahuan ( p value = 0.04) hal ini menunjukkan adanya hubungan ( p value < 0.05 ) yang signifikan antara pengetahuan dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari. Sikap ( p value = 0.02) hal ini menunjukkan adanya hubungan ( p value < 0,05 ) yang signifikasi antara sikap dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari. Kata Kunci : Hubungan, Pengetahuan, Sikap, Imunisasi Hepatitis B 0-7 hari Sumber : 14 buku + 4 situs internet ( 2005-2013) 1. Mahasiswa jurusan prodi D IV kebidanan 2. Dosen pembimbing jurusan D IV kebidanan

Upload: dodiep

Post on 12-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

1

ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMBERIANIMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI DIWILAYAH KERJA

PUSKESMAS BAKONGAN TIMUR KABUPATENACEH SELATAN TAHUN 2013

Wahyu Sifa1, Ritawati2

Latar belakang : Hepatitis B merupakan suatu penyakit hati yang disebabkan oleh“Virus Hepatitis B” (VHB), Suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkanperadangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjutmenjadi sirosi hati atau kanker hati. Saat ini lebih dari 350 juta pasien karier virusHepatitis B di dunia, dimana (75%) berada di Asia dan Pasifik Barat.Tujuan penelitian : Untuk Mengetahui “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu DenganPemberian Imunisasi Hepatitis B 0-7 hari di Wilayah Kerja Puskesmas Bakongan TimurKabupaten Aceh Selatan Tahun 2013”.Metode penelitian : jenis penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan crosssectiona. Waktu penelitian dari tanggal 12-24 agustus 2013. Sampel yang diambilberjumlah 30 orang ibu yang mempunyai bayi usia 0-2 hari yang berada diwilayah kerjaPuskesmas Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan. Teknik pengambilan sampeldengan mengunakan metode total populasi. Sumber data primer diperoleh denganmengunakan kuisioner sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait.Analisa data : dilakukan dengan menggunakan uji chi-square dengan CI 95 % dansignifikasi ditentukan apabila (p value < 0.05). pengolahan data dilakukan dengan SPSS.Hasil penelitian : persentase ibu yang memberikan imunisasi hepatitis B 0-7 hari lebihbesar didapatkan pada ibu yang berpengetahuan baik 60 %. Hal ini menunjukan adanyahubungan (p value < 0.05) yang signifikan antara pengetahuan dengan pemberianimunisasi hepatitis B 0-7 hari. Persentase ibu yang memberikan imunisasi lebih besarpada ibu yang bersikap positif 63.3 %. Hal ini menunjukkan ada hubungan p value < 0.05yang signifikan sikap dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari.Kesimpulan : pengetahuan ( p value = 0.04) hal ini menunjukkan adanya hubungan ( pvalue < 0.05 ) yang signifikan antara pengetahuan dengan pemberian imunisasi hepatitisB 0-7 hari. Sikap ( p value = 0.02) hal ini menunjukkan adanya hubungan ( p value <0,05 ) yang signifikasi antara sikap dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari.

Kata Kunci : Hubungan, Pengetahuan, Sikap, Imunisasi Hepatitis B 0-7 hari

Sumber : 14 buku + 4 situs internet ( 2005-2013)

1. Mahasiswa jurusan prodi D IV kebidanan2. Dosen pembimbing jurusan D IV kebidanan

Page 2: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Imunisasi dalam sistem kesehatan nasional merupakan salah satu

bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan

angka kematian bayi dan balita. Dasar utama pelayanan kesehatan bidang

preventif merupakan prioritas utama dengan melakukan imunisasi terhadap

seorang anak atau balita, tidak hanya memberikan perlindungan pada anak

tersebut tetapi juga berdampak kepada anak lainnya, karena adanya pemberian

imunisasi secara umum yang meningkat dan mengurangi penyebaran infeksi.

Imunisasi merupakan pemberian kekebalan pada bayi dan anak terhadap

berbagai penyakit sehingga bayi dan anak tumbuh dalam keadaan sehat

(Ranuh, 2008).

Hepatitis B merupakan suatu penyakit hati yang disebabkan oleh

“Virus Hepatitis B” (VHB), Suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat

menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil

kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Saat ini lebih dari

350 juta pasien karier virus Hepatitis B di dunia, dimana (75%) berada di Asia

dan Pasifik Barat. Vaksinasi Hepatitis B yang efektif telah tersedia selama

lebih dari 20 tahun, tetapi transmisi perinatal dan paparan terhadap virus pada

awal kehidupan merupakan sumber penularan utama. Asia Tenggara

merupakan daerah endemik infeksi virus Hepatitis B, dimana 8% atau lebih

merupakan karier Hepatitis B dan risiko infeksi selama hidup bervariasi.

Page 3: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

3

Transmisi vertikal merupakan sumber infeksi utama di seluruh dunia. Sekitar

70 persen terdapat diagnose kasus virus hepatitis B. Akibatnya, penyakit itu

berisiko menjadi penyakit hati menahun dan tidak mendapatkan pengobatan.

Virus Hepatitis B yang tidak mendapatkan pengobatan itu dapat menjadi

penyakit hepatitis menahun, kanker hati, dan sirosis hati yang mengakibatkan

transplantasi hati dan kematian ( Growupclinic,2012).

Hepatitis B menjadi ancaman bagi bayi-bayi Indonesia mengingat

tingginya infeksi virus tersebut di masyarakat. Bayi yang terinfeksi virus

Hepatitis B berisiko mengalami penyakit hati kronis. Namun, penularan virus

dapat dicegah dengan imunisasi vaksin segera maksimal 12 jam atau 1-7 hari

setelah dilahirkan. Vaksin Hepatitis B harus disimpan pada suhu 2-8oC.

Vaksin yang mengalami pembekuan akan mengurangi efektivitas vaksin.

Vaksin Hepatitis B termasuk vaksin yang termostabil. Pemanasan pada suhu

45oC selama 1 minggu atau 37oC selama 1 bulan tidak mengubah

imunogenisitas dan reaktivitas vaksin (Permanasari, 2012) .

Bayi umumnya menerima imunisasi untuk memberikan kekebalan

tubuhnya dari berbagai penyakit terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus

hepatitis B baik pada bayi, balita maupun pada orang dewasa. Memberikan

vaksin hepatitis B dalam waktu cepat setelah dilahirkan dapat membantu

melindungi bayi dari virus yang sampai saat ini sulit disembuhkan. Virus

hepatitis B ini biasanya menyebar melalui kontak darah atau cairan tubuh

lainnya. Virus ini sangat mudah menular dan dapat bertahan hidup selama I

minggu hingga berbulan-bulan didalam tubuh. Salah satunya penyebab

Page 4: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

4

penularan melalui ibu penderita hepatitis B kepada bayinya saat dalam

kandungan atau dilahirkan ( Vera F, 2011).

World Health Organization (WHO) mengatakan infeksi virus hepatitis

B (HBV) merupakan masalah kesehatan yang serius dibelahan dunia. Virus

hepatitis B menginfeksi lebih dari 350 juta orang diseluruh dunia. Sekitar (5

%) dari populasi dunia mempunyai infeksi virus hepatitis B kronis dan

merupakan penyebab utama hepatitis kronis, serosis dan karsinoma

hepatoseluler diseluruh dunia. Diperkirakan 500.000 -1.000.000 orang

meninggal setiap tahun dengan penyakit hati yang terkait virus hepatitis B.

Daerah-daerah dengan prevalensi hepatitis tinggi, separti Asia Tenggara,

China, dan Afrika , lebih dari setengah populasi terenfeksi pada suatu saat

dalam kehidupan mereka, sekitar (10 %) adalah virus pembawa yang

merupakan hasil dari transmisi neonatal atau penularan satu orang ke orang

lain. Daerah dengan tingkat endemisitas rendah termasuk Amerika Utara,

Eropa Barat dan Australia dimana hanya sebagaian kecil mengalami kontak

dengan virus (Muttaqin dan sari, 2011).

Di Indonesia masalah kesehatan masih tinggi karena 460 bayi

meninggal setiap harinya disebab oleh penyakit yang sebagian besar dapat di

cegah melalui vaksinasi. Prevalensi kejadian penyakit Hepatitis B di Indonesia

mencapai tingkat menengah sampai tertinggi. Prevalensi dalam populasi

umum adalah (5-20%), prevalensi dikalangan donor darah adalah (2.5-36.1%),

prevalensi peningkatan HbsAg 45.7% mempunyai potensi penularan tinggi.

Pada penyakit infeksi hepatitis B terutama dalam bentuknya yang kronik

Page 5: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

5

belum ada pengobatan yang memuaskan. Oleh karena itu perhatian difokuskan

kepada pencengahan sedini mungkin dengan pemberian imunisasi hepatitis B.

Resiko menjadi karier bila terkena infeksi hepatitis B adalah pada bayi baru

lahir sekitar (90%), bayi usia 1-6 bulan sekitar (80%), bayi usia 7-12 bulan

sekitar 60 %, balita usia 1-4 tahun (35%) dan dewasa (10%) karena besarnya

mamfaatan pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi baru lahir maka

pemerintah merecanakan program hepatitis B pada bayi baru lahir dengan

mengunakan uniject di D.I Yoyakarta oleh menteri kesehatan pada bulan

November tahun 2000 (AMI, 2012).

Prevalensi Hepatitis B di Indonesia masih tinggi disebabkan karena

keterlambatan dalam pemberian imunisasi. Masih banyaknya kasus penularan

hepatitis B dari ibu melahirkan ke bayi menjadi penyebab utama Indonesia

masih dikelompokan sebagai negara dengan prevalensi hepatitis B tinggi.

Tingginya trasmisi penularan pretikal dari ibu kebayi ini di akibatkan oleh

keterlambatan waktu pemberian vaksinasi Hepatitis B pada bayi mereka.

Berdasarkan sejumlah riset yang dilakukan Irsan hasan di Jakarta, ibu hamil

yang mengidap hepatitis B sebanyak 50% akan beresiko tinggi menularkan

penyakit tersebut pada bayi mereka. Mayoritas transmisi virus pada bayi

terjadi pada proses persalinan. Manusia yang sudah telah tertular virus

hepatitis B sejak bayi, mayoritas 90% akan menjadi hepatitis kronis. Sehingga

penyakit tersebut bakal ada ditubuh mereka sepanjang hidupnya dan hanya

sekitar (10%) dari kelompok ini yang bisa disembuhkan (Corneleus,2012).

Page 6: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

6

Penelitian ini pernah dilakukan oleh Yuhanadh (2012) di wilayah

Puskesmas Panteraja dengan judul hubungan pengetahuan dan sikap ibu

dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari dan besar sampel yang di

ambil sebanyak 50 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan ibu

terhadap Imunisasi Hepatitis B 0-7 hari dengan kategori baik (80 %) dan

katagori kurang (50%), hal ini lebih besar mempengaruhi tindakan ibu dalam

membawa anaknya untuk di Imunisasi. Bagi ibu yang pengetahuannya kurang

tidak memberikan imunisasi pada anaknya dengan alasan yaitu anak sering

rewel, anak dengan BBLR dan anak yang sering sakit. Sementara hasil

penelitian menunjutkan persentase yang memberikan imunisasi Hepatitis B 0-

7 hari didapatkan pada ibu yang bersikap positif sebanyak (48 %) dan ibu

yang bersikap negatif sebanyak (52%).

Laporan dinas kesehatan Provinsi Aceh tahun 2012 bahwa pencapaian

imunisasi hepatitis B 0-7 hari adalah (69,3%), sedangkan target yang

diharapkan oleh Dinkes Provinsi (90%) ( Profil dinkes NAD, 2012). Menurut

laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan pada tahun yang sama

bahwa pencapaian imunisasi hepatitis B 0-7 hari adalah (7,1 %) (Profil Dinkes

Kabupaten Aceh Selatan). Sedangkan pada laporan Tahunan Puskesmas

Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan periode Januari s/d Desember

Tahun 2012 dengan jumlah sasaran 106 orang bayi pencapaian imunisasi

Hepatitis B 0-7 hari adalah 96 orang (Data pencatatan dan pelaporan Tahun

2012 Puskesmas Bakongan Timur).

Page 7: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

7

Survey awal yang penulis lakukan diwilayah kerja Puskesmas

Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan pada bulan Maret tahun 2013

tentang pemberian imunisasi Hepatitis B 0-7 hari pada 8 orang ibu bayi,

terdapat 4 orang ibu mengatakan tidak tahu tentang manfaat pemberian

imunisasi tersebut, karena ibu tidak memperdulikan apa yang dilakukan oleh

bidan penolong karena ibu sedang menghadapi post partum. Jadi pada ibu-ibu

yang bayinya tidak mendapatkan imunisasi Hepatitis B 0-7 hari dari bidan

penolong, sebanyak 2 orang pada saat bidan desa melakukan kunjungan

neonatal pertama, ibu bayi bersikap bahwa bayinya tidak perlu lagi diberikan

imunisasi karena anaknya masih kecil serta sering menanggis dan juga

suaminya tidak memberi izin.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “ Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu

Dengan Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0-7 hari di Wilayah Kerja

Puskesmas Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2013”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas, maka

dapat dirumuskan masalahnya yaitu “Apakah ada hubungan terhadap

pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari di

Wilayah Kerja Puskesmas Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan Tahun

2013 ? “

Page 8: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

8

C. Tujuan penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Dengan

Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0-7 hari di Wilayah Kerja Puskesmas

Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2013”.

2. Tujuan Khusus

a) Untuk mengidenfikasi hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian

imunisasi Hepatitis B 0-7 hari di Wilayah Kerja Puskesmas Bakongan

Timur Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2013”.

b) Untuk mengidenfikasi hubungan sikap ibu dengan pemberian

imunisasi Hepatitis B 0-7 hari di Wilayah Kerja Puskesmas Bakongan

Timur Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2013”

c) Untuk mengidenfikasi hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan

pemberian imunisasi Hepatitis B 0-7 hari di Wilayah Kerja Puskesmas

Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2013”

C. Manfaat penulisan

1. Peneliti

Kesempatan untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan memperluas

wawasan tentang masalah imunisasi Hepatitis B 0-7 hari serta

mengaplikasikan teori yang didapatkan kedalam praktek lapangan yang

sesungguhnya sehingga dapat menambah wawasan penulis khususnya

dalam bidang ilmu kebidanan dan metode penelitian.

Page 9: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

9

2. Tempat penelitian

Sebagai sumber pikiran dan masukan bagi semua tenaga medis khususnya

bidan, agar dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya sehingga dapat

meningkatkan derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh masyarakat

dan memberikan masukan kepada puskesmas tentang manfaat pemberian

imunisasi Hepatitis B 0-7 hari pada bayi sedini mungkin sehingga dapat

dicegah dengan imunisasi.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai salah satu karya ilmiah yang dapat dijadikan sebagai bahan

bacaan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam

mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dipendidikan dan menambah

literatur atau bacaan dipustakaan, sabagai bahan kajian dan menambah

informasi yang berkaitan dengan pengetahuan dan sikap ibu terhadap

imunisasi Hepatitis B 0-7 hari.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Imunisasi

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkat kekebalan seseorang secara

aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak dia terpajan pada antigen

yang kekebalan serupa tidak terjadi penyakit (Ranuh, 2008).

Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan tubuh

terhadap suatu penyakit dengan memasukan kuman atau produk kuman yang

Page 10: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

10

sudah dilemahkan atau dimatikan. Memasukan kuman atau bibit penyakit

tersebut diharapkan tubuh dapat menghasilkan Eat Anti yang pada akhirnya

nanti digunakan tubuh untuk melawan kuman atau bibit penyakit yang

menyerang tubuh (Marimbi, 2010 hal 108).

B. Manfaat imunisasi

1. Untuk anak

Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan

kemungkinan cacat atau kematian

2. Untuk keluarga

Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit.

Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa

anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.

3. Untuk negara

Memperbaiki tingkah kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan

berakal untuk melanjutkan pembangunan negara (Merimbi, 2010 hal

112).

C. Tujuan imunisasi

Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang.

Menghilangkan penyakit tertentu pada populasi. Untuk memberikan

Page 11: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

11

kekebalan kepada bayi agar dapat mencegah penyakit dan mengurangi

kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering

terjangkit.

Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan

terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Kematian bayi

yang disebabkan karena tetanus neonatorum (TN) di Indonesia cukup

tinggi yaitu (67%) dalam upaya mencegah tetanus neonatorum maka

imunisasi diarahkan kepada pemberian perlindungan bayi baru lahir dalam

minggu-minggu pertama melalui ibu (Marimbi, 2010 hal 111) .

Jenis-jenis imunisasi sesuai dengan jenis vaksin yang saat ini

dipakai dalam program imunisasi rutin di Indonesia, jenis-jenis imunisasi

tesebut adalah : imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerine), indikasinya

untuk pemberian kekebalan aktif untuk Tuberkulosis. Imunisasi DPT

(Difteri, Pertusis, Tetanus) indikasi untuk pemberian secara simultan

terhadap Difteri, Pertusis, Tetanus. Imunisasi polio dan campak

(Wahab,2002 hal 50).

Vaksin yang akan digunakan harus betul-betul efektif. Efektivitas

semua vaksin ditinjau kembali secara terus menerus. Vaksin yang efektif

harus memiliki hal-hal seperti berikut :

a. Merangsang timbulnya imunitas yang tepat

b. Stabil dalam penyimpanan

c. Mempunyai imunogenesitas yang cukup

Page 12: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

12

Keamanan vaksin sangat penting untuk diperhatikan karena vaksin

diberikan kepada orang yang tidak sakit. Beberapa komplikasi yang serius

dapat berasal dari vaksin atau dari pasien (Wahab, 2002 hal 43-50).

D. Penyakit hepatitis B

Hepatitis adalan suatu penyakit hati yang disebabkan oleh ”virus Hepatitis

B” (VHB), suatu anggota family Hepadnavirus yang dapat menyebabkan

peradangan hati atau menahun yang sebagai kasus dapat berlanjut menjadi

sirosis hati. Sebagian besar virus hepatitis B pada anak-anak didapat dalam

usia perinatal. Bayi baru lahir menghadapi resiko terkena hepatitis jika ibunya

terinfeksi virus hepatitis B atau merupakan karier virus hepatitis B selama

kehamilannya. Kemungkinan jalur penularan maternal-fetal meliputi :

a. Kebocoran virus lewat plasenta yang terjadi pada akhir kehamilan atau

pada saat persalinan.

b. Terminumnya cairan ketuban atau darah ibu.

c. Pemberian ASI, khususnya jika ibu memiliki puting susu yang pecah-

pecah atau lecet (Wong, 2009).

Proses terjadinya hepatitis B pertama kali pada umumnya

disebabkan karena virus. Setelah virus masuk ke dalam tubuh maka terjadi

respon imun tubuh terhadap virus yang merusak pada daerah hati sehingga

terjadi perubahan fungsi seluler yang dapat menimbulkan inflamasi,

nekrosis, atau autolisis hati yang pada akhirnya dapat menimbulkan

regenerasi sel. Pada pengkajian ditemukan adanya ikterus, mual, muntah,

Page 13: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

13

nyeri perut, masa subklinik gejala sangat ringan, apabila tandanya sangat

hebat yang disertai adanya ganguan kesadaran dan adanya gejala serosis.

Diagnosis yang terjadi pada anak penyakit hepatitis B yaitu kurang nutrisi

(kurang dari kebutuhan), kurang volume cairan dan elektrolit, intoleransi

aktivitas dan risiko infeksi (Hidayat, 2006).

E. Imunisasi Hepatitis B

Lebih dari 100 negara memasukkan vaksinasi ini dalam program

nasionalnya. Apalagi indonesia yang termasuk negara endemis tinggi penyakit

hepatitis. Jika menyerang anak, penyakit yang disebabkan virus ini sulit

disembuhkan. Bila sejak lahir telah terinfeksi Virus Hepatitis B ( VHB) dapat

menyebabkan kelainan-kelainan yang dibawanya terus hingga dewasa. Sangat

mungkin terjadi sirosis atau pengerutan hati (kerusakan sel hati yang berat).

Bahkan yang lebih buruk bisa mengakibatkan kanker hati (Marimbi,2010 hal

151).

Upaya pencegahan adalah langkah terbaik. Jika ada salah satu anggota

keluarga dicurigai kenak virus hepatitis B (VHB), biasanya dilakukan

sceening terhadap anak-anaknya untuk mengetahui apakah membawa virus

atau tidak. Pemeriksaan harus dilakukan kendati anak tak menunjukkan gejala

sakit apapun. Selain itu, imunisasi merupakan langkah efektif untuk mencegah

masuknya virus hepatitis B (VHB) (Marimbi, 2010 hal 152).

1. Jadwal pemberian imunisasi

Page 14: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

14

Umur : saat lahir

Vaksin : Hepatitis B 0-7 hari

Keterangan : Hepatitis B 0-7 hari harus diberikan dalam waktu 12 jam

setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan 6 bulan. Apabila status surface

antigen hepatitis B (HBsAg) ibu positif dalam waktu 12 jam setelah lahir

diberikan HBlg 0,5 ml bersamaan dengan vaksin HB-1. Apabila semula

status surface antigen hepatitis B (HBsAg) ibu tidak diketahui dan

ternyata dalam perjalanan selanjutnya diketahui bahwa ibu surface antigen

hepatitis B (HbsAg) positif maka masih dapat diberikan HBlg 0,5 ml

sebelum bayi berumur 7 hari (Marimbi, 2010 hal 115).

2. Usia pemberian :

Bayi harus menerima vaksin virus hepatitis B dalam 12 jam setelah lahir

dengan syarat kondisi bayi stabil, tak ada gangguan pada paru-paru dan

jantung. Dilanjutkan pada usia 1 bulan dan usia antara 3 sampai 6 bulan.

Khusus bayi yang lahir dari ibu pengidap virus hepatitis B (VHB) selain

imunisasi yang dilakukan kurang dari 12 jam setelah lahir, juga diberikan

imunisasi tambahan dengan Imunoglobulin anti hepatitis B dalam waktu

sebelum berusia 24 jam (Tietjen, 2004 hal k-6).

3. Lokasi penyuntikan :

Pada anak dilengan dengan cara inframuskuler. Sedangkan pada bayi

dipaha lewat anterolateral ( antero = otot-otot di bagian depan, lateral =

otot bagian luar). Penyuntikan dibokong tak dianjurkan karena bisa

mengurangi efektifitas vaksin (Marimbi,2010 hal 152).

Page 15: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

15

4. Efeksamping :

Umumnya tak terjadi, jika pun ada (kasusnya sangat jarang) berupa

keluhan nyeri pada bekas suntikan yang disusul demam ringan dan

pembengkakan. Namun reaksi ini akan menghilang dalam waktu 2 hari.

5. Tanda keberhasilan :

Tak ada tanda klinis yang dapat dijadikan patokan. Namun dapat

dilakukan pengukuran keberhasialan melalui pemeriksaan darah dengan

mengecek kadar Hepatitis B nya setelah anak berusia setahun. Bila

kadarnya diatas 1000 berarti daya tahan nya 8 tahun, diatas 500 tahan 5

tahun, diatas 200 tahan 3 tahun. Tetapi kalau angkanya cuma seratus

maka dalam setahun akan hilang. Sementara bila angkanya nol berarti

sibayi harus disuntik ulang 3 kali lagi (Marimbi, 2010 hal 153).

6. Efektivitas :

a) Merangsang timbulnya imunitas yang tepat yaitu antibodi untuk toksin

dan organisme ekstraseluler seperti streptococcus pneumoniae,

imunitas seluler untuk organisme intraseluler seperti basil

tuberkulosis.

b) Stabil dalam penyimpan yaitu hal ini saat penting untuk vaksin hidup

yang biasanya perlu disimpan ditempat dingin atau memerlukan rantai

pendingin (cold chain) yang sempurna dari pabrik ke klinik.

c) Mempunyai imunogenesitas yang cukup yaitu imunogenesitas vaksin

bahan mati sering perlu dinaikkan dengan ajuvan (Wahab, 2002 hal

43)

Page 16: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

16

F. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

tindakan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui indra

manusia yaitu indra penglihatan, pendengaran, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh memlalui mata dan tenlingga ( Notoatmodjo

,2003 hal 17-128 ).

Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan yang di cakup dalam

domain kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu:

1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di

pelajari sebelum nya. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu apa yang telah di

pelajari antara lain: menyebutkan, mendefinisikan, menyatakan dan

sebagainya.

2. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan suatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat meginterpretasikan materi secara

benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan dan menyebutkan. Misalnya dapat menjelas kan mengapa

harus makan makanan bergizi.

Page 17: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

17

3. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya) misalnya

dapat megunakan prinsi-prinsip pemecahan masalah kesehatan dari kasus

yang diberikan.

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan umtuk menjabarkan materi atau

objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur

organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau

mehubungkan bagian-bagian dari suatu bentuk keseluruhan yang baru.

Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat

menyesuaikan dan sebagainya.

6. Evalusi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justivikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilain-

penilain itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria yang telah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian atau responden (Notoadmodjo, 2003 hal 128-130).

Page 18: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

18

G. Sikap

1. Pengertian sikap

Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih

tertutup terhadap sauatu stimulasi atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat

dilihat langsung tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup sikap secara nyata menujukkan konotasi adanya

kesesuaian reasi terhadap stimulasi tertenntu. Dalam kehidupan sehari-

hari adalah merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulasi

sosial (Notoatmodjo 2003).

Newcom salah seorang ahli psikolog sosial menyatakan bahwa

sikap itu merupakan kesiapan atau ketersediaan untuk bertindak, dan

bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan

suatu tindakan aktifitas akan tetapi adalah merupakan” Per-disposisi”

tindakan atau perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup bukan

merupakan reaksi terbuka tingkah laku yang terbuka (Notoatmodjo 2003).

2. Komponen pokok sikap

Notoatmodjo 2003 menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3

(tiga) komponen pokok :

a. Kepercayaan atau keyakian, ide, dan konsep terhadap suatu objek.

b. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.

c. Kecendrungan untuk bertindak (trend to behave ).

Page 19: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

19

Ketiga komponen ini secara bersama -sama membentuk sikap yang

utuh (total attitude ). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan,

pikiran, keyakinan, dan emosional memegang peranan penting.

3. Sikap terdiri dari beberapa tingkatan antara lain :

a. Menerima ( receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan

simulasi yang berikan.

b. Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberika adalah suatu indikasi dari sikap,

karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau

mengerjakan tugas yang diberikan terlepas dari pekerjaan itu benar

atau salah adalah berarti bahwa oarng menerima ide tersebut.

c. Menghargai (value)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu

masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat 3.

d. Tanggung jawab (responsible), Bertanggung jawab atas segala sesuatu

yang telah dipilih dengan segala resiko merupakan sikap yang paling

tinggi ( Notoatmodjo,2003 hal 130-132).

H. Kerangka Teori

Page 20: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

20

Menurut Notoatmojdo (2003), Perilaku pada kesehatan dasarnya

adalah respon seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan

sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan.

Respons atau reaksi manusia, baik bersifat pasif ( pengetahuan,

persepsi dan sikap ) maupun bersipat aktif ( tindakan yang nyata atau

practive). Sedangkan stimulus atau rangsangan di sini terdiri 4 unsur pokok,

yakni : sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan dan lingkungan.

Dengan demikian secara lebih terinci perilaku kesehatan itu mencakup :

1. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana

manusia berespons, baik secara pasif ( mengetahui, bersikap dan

menpersepsi penyakit dan rasa sakit yang ada pada dirinya dan diluar

dirinya, maupun aktif ( tindakan ) yang di lakukan sehubungan dengan

penyakit dan sakit tersebut. Ada pun tingkat pencegahannya adalah :

a) Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan

kesehatan ( health promotion berhavior ).

b) Perilaku pencengahan penyakit (health prevention behavior)

c) Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan (health

seekking behavior).

d) Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan (health

rehabitation behavior).

2. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan adalah respon seseorang

terhadap sistem pelayanan kesehatan baik sistem pelayana kesehatan

moderen maupun tradisional. Perilaku ini menyangkut respon terhadap

Page 21: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

21

fasilitas pelayanan kesehatan, cara pelayanan, petugas kesehatan dan

obat-obatannya yang terwujud dalam pengetahuan, persepsi, sikap dan

pengunaan fasilitas, petugas dan obat-obatan.

3. Perilaku terhadap makanan (nutrition behavior) yakni respons

seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan vital bagi kehidupan.

4. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan (enviromental health

behavior) yakni respons seseorang terhadap lingkungan sebagai

determinan kesehatan masyarakat. Lingkup perilaku ini seluas lingkup

kesehatan lingkungan itu sendiri (Notoatmojdo, 2003 hal 121-122).

Kerangka teori pada penelitian ini adalah modifikasi dari dari

beberapa landasan teori perubahan perilaku kesehatan. Green and Kruiter

dalam Glanz (2005), mengemukankan 3 faktor yang mempengaruhi

perilaku kesehatan yaitu :

a. Faktor predisposisi (predisposing factor), merupakan faktor

antesenden terhadap perilaku yanng menjadi dasar atau motivasi

perilaku dan yang termasuk didalamnya adalah: pengetahuan, sikap,

keyakinan dan nilai-nilai serta persepsi individu untuk melakukan

tindakan.

b. Faktor pemungkin (enabling factor), merupakan antesenden terhadap

perilaku yang memingkinkan motivasi atau aspirasi terlaksana dan

yang termasuk dalam faktor pemungkin adalah sasaran dan prasarana

kesehatan.

Page 22: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

22

c. Faktor penggugat (enabling faktor), adalah konsenkuensi dari perilaku

yang di tentukan apakah pelaku menerima umpan balik yang positif

atau negatif dan mendapatkan dukungan sosial setelah perilaku

dilakukan. Faktor pemguat mencakup: dukungan sosial dari tenaga

kesehatan, tokoh masyarakat, keluarga pengaruh sebaya.

Adapun skema teori Green and Kruiter dalam Glanz (2005), dan Anderson (1995)

dipaparkan dan dirangkum dalam suatu landasan teori berikut ini :

Green and Kruiter dalam Glanz (2005) Andersom (1995)

Faktor predisposisiPengetahuanSikapKeyakinanNilaiSelf efficacyKapasitas

faktor yang memungkinkanprogramlayananSumber daya yang diperlukan-ForbehavioralAnenviromentalHasil untuk berealizedKeterampilan baru yangdiperlukan untuk-Aktifkan perilaku chang

Perdisposingkarakteristikdemografisstruktur sosialkeyakinan kesehatan

spesifikperilakudenganindividu atau

Page 23: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

23

Gambar 1. Skema modifikasi teori green and Kruiter dalam Glans (2005)

Dan teori Andersen (1995)

I. Kerangka Konsep Penelitian

1. Kerangka konsep

Berdasarkan kerangka teoritis yang telah dikemukakan, maka dapat

disusun skema kerangka konsep dalam penelitian adalah sebagai berikut :

Variabel Independent Variabel Dependent

Reiforcing faktordukungan Sosialpengaruh teman sebayaorang lain yang signifikanyg mewakilipenguatan

Mengaktifkan SumberDayaPribadi / Keluargamasyarakat

perluDirasakan (PerihalAssesment)Dievaluasi (klinisdiagnosis)Baru!Klikbintang untuk menyimpanterjemahan ini ke dalamBuku Frasa Anda.

Tutup

Pengetahuan Ibu

Page 24: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

24

Gambar 1. Kerangaka konsep penelitian

2. Hipotesis Penulisan

Ho : Tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan

imunisasi Hepatitis B 0-7 hari diwilayah kerja Puskesmas Timur

Bakongan Kabupaten Aceh Selatan.

Ha : Ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan

imunisasi Hepatitis B 0-7 hari diwilayah kerja Puskesmas Timur

Bakongan Kabupaten Aceh Selatan.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Adapun penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik karena

bertujuan menganalisa, menjelaskan suatu hubungan, menguji berdasarkan

teori yang ada dan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu jenis

penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel

Pemberian Imunisasi

Hepatitis B 0-7 hari

Sikap Ibu

Page 25: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

25

independen dan dependen dinilai secara simultan pada suatu saat dan tidak ada

tindak lanjut (Arikunto, S, 2010).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi

0 – 2 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bakongan Timur Kabupaten Aceh

Selatan Tahun 2013 berjumlah 30 orang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini di ambil semua populasi yang ada di

Wilayah Kerja Puskesmas Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan

Tahun 2013 berjumlah 30 orang.

No Nama Desa Jumlah Sampel1 Ujung pulo cut 32 Ujung pulo rayeuk 53 Seubadeh 84 Ladang rimba 35 Lhok jamin 36 Simpang 47 Seulekat 4

C. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan diwilayah kerja Puskesmas Bakongan

Timur Kabupaten Aceh Selatan.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 – 25 Agustus Tahun 2013.

n

Page 26: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

26

D. Teknik Pengempulan Data

1. Data Primer

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dengan cara

mengedarkan kuesioner langsung dengan responden tentang pengetahuan

dan sikap ibu dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari di Wilayah

Kerja Puskesmas Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2013.

2. Data Sekunder

Data sekunder didapatkan dari laporan cakupan Imunisasi Tahun

2013 Puskesmas Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan.

E. Definisi Operasional

Berdasarkan kerangaka teoritis dan kerangka konsep yang tekah

dikemukakan diatas, maka dapat disususn defenisi operasional. Defenisi

operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1.Defenisi Operasioanal

No Variabel Defenisi Cara ukur Alat ukur Hasilukur

Skalaukur

Variabel Dependen

1 PemberianImunisasiHepatitis B0-7 hari

PemberianimunisasiHepatitis Busia 0-7 haripada bayiibu

Observasidiberikan bilaada tanggalpemberian diKMS, tidakada diberikanapa bila tidak

cheek list Ada

Tidakada

Ordina

l

Page 27: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

27

ada tanggalpemberian diKMS

Variabel Independen

2 Pengetahuan Pengetahuanibu tentangpemberianImunisasiHepatitis B0-7 hari

Kuisioner Wawancara BaikX > 5.03

KurangX < 5.03

Ordinal

3 Sikap Pernyataanibu terhadappemberianImunisasiHepatitis B0-7 hari

Kuisioner Wawancara PositifX > 27.6

NegatifX < 27.6

Ordinal

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah alat yang digunakan untuk

mendapatkan data penelitian, instrumen dalam penelitian ini berupa kuisioner

( angkat). Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden ( Arikunto. 2006).

Page 28: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

28

Kuisioner juga disusun berdasarkan Bagian pertama identitas

responden meliputi : nomor responden, tanggal, umur, perkerjaan, tempat

tinggal dan pendidikan.

1. Pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari

Ya : jika responden menjawab ada

Tidak ada : jika responden menjawab tidak diberikan

Selanjutnya Untuk memastikan apakah bayi ibu sudah atau belum

mendapatkan imunisasi hepatitis B 0-7 hari, lihat di KMS.

2. Pengetahuan terhadap pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari terdiri

dari 8 pertanyaan. Kuesioner untuk pengetahuan mengunakan multiple

choice.

Baik : jika responden menjawab dengan tepat x > 5.03 dari pertanyaan

yang diberikan.

Kurang : jika responden menjawab dengan kurang tepat x < 5.03 dari

pertanyaan yang diberikan.

3. Sikap terhadap pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari yang terdiri

dari 8 pertanyaan menggunakan skala likert, berikan tanda cheek list

(v) pada salah satu jawaban.

a) Sangat setuju (SS)

b) Setuju (S)

c) Ragu-ragu (RR)

d) Tidak setuju (TS)

e) Sangat tidak setuju (STS)

Page 29: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

29

a. Positif : jika responden menjawab dengan tepat x > 27.6 dari

pertanyaan yang diberikan dan pertanyaan positif terdiri dari nomor

1, 2, 3, 4.

b. Negatif : jika responden menjawab dengan kurang tepat x < 27.6

dari pertanyaan yang diberikan dan pertanyaan negatif terdiri dari

nomor 5, 6, 7, 8.

G. Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan data

Data yang telah terkumpul diolah dengan langkah-langkah sebagai

berikut (Purwanto, 2004) :

a. Editing : Dilakukan pengecekan kelengkapan data, bila terdapat

kesalahan maka akan diperbaiki dengan pemeriksaan ulang.

b. Coding : Pemberian nilai pada hasil yang telah ditetapkan dan

menjumlahkannya.

c. Transfering : yaitu data yang telah diberi kode disusun secara

berurutan mulai dari responden pertama sampai responden terakhir untuk

dimasukan dalam tabel.

d. Tabulating : Perhitungan sesuai variabel yang dibutuhkan lalu

dimasukan ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk mempermudah

analisa data dan pengambilan kesimpulan.

Page 30: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

30

2. Analisa data dilakukan dengan cara :

1) Analisa univariat

Yaitu untuk mengetahui distribusi frekuensi, rata-rata (X) dan

standar deviasi. Dalam menentukan katagori setiap variabel maka peneliti

dapat berpedoman pada nilai rata-rata (X) setiap variabel tersebut yaitu:

x =

Keterangan :

x = Rata-rata sampel

= Total nilai

n = Jumlah sampel

Data yang diperoleh dari kuesioner dimasukkan kedalam tabel

distribusi frekuensi, kemudian dipresentasekan ketiap-tiap kategori dengan

menggunakan rumus sebagai berikut. (Notoadmodjo,2005).

%100xnfP

Ketrangan :

P = persentase

f = Frekwensi teramati

n = Jumlah sampel

1. Analisa Bivariat

Analisa bivariat merupakan analisis hasil dari variabel-variabel

bebas yang di duga mempunyai hubungan dengan variabel terikat. Analisa

yang digunakan adalah tabulasi silang. Untuk menguji hipotesa dilakukan

x

nx

Page 31: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

31

analisa statistik dengan menggunakan uji kategorik Chi Square Test (X2)

pada tingkat kemaknaannya adalah 95 % ( P ≤ 0,05 ) sehingga dapat

diketahui ada atau tidakanya perbedaan yang bermakna secara statistik,

dengan menggunakan program computer SPSS for windows Versi 17,0.

Melalui perhitungan uji Chi square ( x2 ) selanjutnya ditarik suatu

kesimpulan bila nilai P lebih kecil atau sama dengan nilai alpha (0,05)

maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang menunjukkan ada hubungan

bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kecamatan Bakongan Timur

Kecamatan Bakongan Timur merupakan salah satu kecamatan yang

mempunyai 7 desa yaitu desa ujung pulo cut, desa ujung pulo rayeuk, desa

seubadeh, desa ladang rimba, desa simpang, desa sawah tingkeum, dan desa

seulekat dengan jumlah penduduknya sekitar 5235 orang. Adapun batas-batas

wilayah kecamatan bakongan timur adalah sebelah timur berbatasan dengan

laut, sebelah barat berbatasan dengan kecamatan kota bakongan, sebelah utara

berbatasan dengan kecamatan trumon, sebelah selatan berbatasan dengan

bukit barisan.

Kecamatan Bakongan Timur terletak antara pesisir pantai dan

pengunungan bukit barisan serta mata pencarian penduduk rata-rata nelayan

Page 32: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

32

dan petani. Tingkat pendidikan dan pengetahuan pendudukan rata-rata masih

rendah serta pengaruh budaya atau adat istiadat yang masih tinggi terhadap

perubahan perilaku terutama perilaku kesehatan. Hal ini sangat berpengaruh

terhadap pengetahuan dan sikap penduduk terhadap program-program

kesehatan yang di anggap oleh penduduk merupakan suatu hal yang baru.

B. Hasil Penelitian

1. Analisa Univariat

a. Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0-7 Hari

Tabel 1.

Distribusi Frekuensi Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0-7 HariDiwilayah Kerja Puskesmas Bakongan Timur Aceh Selatan

No Pemberian ImunisasiHepatitisB 0-7 hari

F (%)

1 Ada diberikan 24 80

2 Tidak ada diberikan 6 20

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 1 diatas bahwa mayoritas responden yang ada

diberikan imunisasi hepatitis B 0-7 hari yaitu 80 % .

b. Pengetahuan

Tabel 2.

Page 33: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

33

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang PemberianImunisasiHepatitis B 0-7 Hari Diwilayah KerjaPuskesmas

Bakongan Timur Aceh SelatanNo Pengetahuan F (%)

1 Baik 18 60

2 Kurang 12 40

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 2 diatas bahwa mayoritas responden yang memiliki

pengetahuan baik yaitu 60 % .

c. Sikap

Tabel 3.Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Dengan Pemberian Imunisasi

Hepatitis B 0-7 Hari Diwilayah Kerja PuskesmasBakongan Timur Aceh Selatan

No Sikap F (%)

1 Positif 19 63.3

2 Negatif 11 36.7

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 3 diatas bahwa mayoritas responden memilki sikap

positif yaitu sebesar 63.4 %.

2. Anilisa Bivariat

a. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi

Hepatitis B 0-7 Hari

Page 34: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

34

Tabel 4Hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi hepatitis B

0-7 hari dapat disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini.

No Pengetahuan

Pemberian imunisasi

Jml %Nilai

α

P

valueada diberikan %tidak ada

diberikan%

1 Baik 18 100 0 0 180,05 0,04

2 Kurang 6 50 6 50 12

Berdasarkan tabel 4 diatas responden yang memiliki pengetahuan baik

dan memberikan imunisasi hepatitis B 0-7 hari sebesar 100% dan responden yang

memiliki pengetahuan kurang dan memberikan imunisasi hepatitis B 0-7 hari

sebesar 50%. Hasil uji statistik (uji chi-square) diperoleh nilai P = 0,04 (P>0,05),

artinya hipotesa alternatif peneliti diterima yaitu ada hubungan yang bermakna

antara pengetahuan dengan pemberian imunisasi HB 0-7 hari.

b. Hubungan Sikap Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0-7

Hari

Tabel 5

Hubungan sikap ibu dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari

dapat disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini.

No Sikap

Pemberian imunisasi

Jml %Nilai

α

P

valueada

diberikan%

tidak ada

diberikan%

Page 35: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

35

1 Positif 19 100 0 0 190,05 0,02

2 Negatif 5 45,5 6 54,5 11

Berdasarkan tabel 5 diatas responden yang memiliki sikap positif dan

memberikan imunisasi hepatitis B 0-7 hari sebesar 100% dan responden yang

memiliki sikap negatif dan memberikan imunisasi hepatitis B 0-7 hari sebesar

45,5%. Hasil uji statistik (uji chi-square) diperoleh nilai P = 0,02 (P>0,05),

artinya hipotesa alternatif peneliti diterima yaitu ada hubungan yang bermakna

antara sikap dengan pemberian imunisasi HB 0-7 hari.

C. Pembahasan

1. Hubungan Pengetahuan Dengan Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0-7

Hari

Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase ibu yang

memberikan imunisasi hepatitis B 0-7 hari lebih besar didapatkan pada ibu

yang berpengetahuan baik sebanyak 18 orang atau 60 %, dibandingkan

dengan ibu yang berpengetahuan kurang sebanyak 12 orang atau 40 %.

Secara analisa statistik dengan mengunakan chi square test didapatkan

nilai p (0.04) < 0.05. Sehingga hipotesis menyatakan bahwa ada hubungan

pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 dapat

diterima.

Hasil penelitian yuhanadh ( 2012) menujukkan bahwa ada

hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan pemberikan

Page 36: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

36

imunisai hepatitis B 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas panteraja dengan

hasil persentase ibu yang berpengetahuan baik lebih banyak yaitu 80 % di

bandingkan ibu yang berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 20 %. Hal ini

sependapat dengan penelitian yang penulis dapatkan menunjukan bahwa

ada hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0-

7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur.

Menurut teori pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah

orang melakukan tindakan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan

terjadi melalui indra manusia yaitu indra penglihatan, pendengaran, rasa

dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga ( Notoatmodjo ,2003).

Menurut asumsi penelitian pengetahuan ibu dengan pemberian

imunisasi hepatitis B 0-7 hari dipuskesmas bakongan timur termasuk

dalam katagori baik hal ini secara langsung mempengaruhi tindakan ibu

dalam memberikan imunisasi hepatitis B 0-7 hari pada anaknya dan

sebagian ibu-ibu yang berpengetahuan baik tetapi tidak mengizinkan

anaknya di imunisasikan hepatitis B 0-7 hari disebabkan karena adanya

faktor keluarga serta suami yang tidak setuju dengan alasan anaknya

masih sangat kecil serta sering menanggis.

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa

pengetahuan merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan

pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari.

Page 37: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

37

2. Hubungan Sikap Dengan Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0-7 Hari

Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase ibu yang

memberikan imunisasi hepatitis B 0-7 hari lebih besar didapatkan pada ibu

yang bersikap positif sebanyak 19 orang atau 63.4 %, dibandingkan

dengan ibu yang bersikap negatif sebanyak 11 orang atau 36.6 %. Secara

analisa statistik dengan mengunakan chi square test didapatkan nilai p

(0.02) < 0.05. Sehingga hipotesis menyatakan bahwa ada hubungan sikap

ibu dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 dapat diterima.

Hasil penelitian yuhanadh ( 2012) menujukan bahwa tidak ada

hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan pemberikan imunisai

hepatitis B 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas panteraja dengan hasil

persentase ibu yang bersikap negatif lebih banyak yaitu 52% di

bandingkan ibu yang bersikap positif yaitu sebanyak 48%. Hal ini tidak

sependapat dengan penelitian penulis yang menunjukan bahwa ada

hubungan sikap ibu dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari

diwilayah kerja Puskesmas Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan.

Menurut teori sikap adalah merupakan reaksi atau responden

seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulasi atau objek.

Manifestasi sikap tidak dapat dilihat langsung tetapi hanya dapat

ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup sikap secara nyata

menujukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulasi

tertenntu. Dalam kehidupan sehari-hari adalah merupakan reaksi yang

bersifat emosional terhadap stimulasi sosial (Notoatmodjo 2003).

Page 38: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

38

Menurut asumsi penelitian sikap ibu dengan pemberian imunisasi

hepatitis B 0-7 hari di Puskesmas Bakongan Timur termasuk dalam

katagori positif hal ini secara langsung mempengaruhi tindakan ibu dalam

memberikan imunisasi hepatitis B 0-7 hari pada anaknya dan sebagian ibu-

ibu yang bersikap negatif karena ibu berpendapat tidak perlu di

imunisasikan hepatitis B 0-7 hari karena mengakibatkan anaknya demam

dan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti orang-orang yang

berpengaruh disekitarnya yaitu mertua, nenek, dan lain sebagainya.

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sikap

ibu salah satu faktor yang mempengaruhi hubungan pemberian imunisasi

hepatitis B 0-7 hari.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian dan uji statistik tentang hubungan pengetahuan

dan sikap ibu dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari diwilayah kerja

puskesmas bakongan timur kabupaten aceh selatan tahun 2013 sebanyak 30

responden maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Ada hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0-

7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten aceh selatan

( p value = 0,04 )

Page 39: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

39

2. Ada hubungan sikap ibu dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari

diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten aceh selatan

( p value = 0.02 )

B. Saran

1. Bagi peneliti

Diharapkan kepada peneliti agar dapat melakukan penelitian lebih lanjut

yang berkaitan dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari, sehingga

semua factor yang mempengaruhi pencapaian cakupan imunisasi hepatitis

B 0-7 hari dapat diteliti dengan lengkap. Demi pencapaian target imunisasi

sesuai dengan target nasional yaitu 100 %.

2. Bagi tempat penelitian

Kepada petugas kesehatan dipuskesmas bakongan timur agar terus

mempertahankan pemberian informasi baik melalui penyuluhan peorangan

pada saat kunjungan rumah ataupun penyuluhan perkelompok pada saat

pelaksanan posyandu dan informasi yang diterima membawa angapan

positif bagi peningkatan promosi kesehatan dimasa yang akan datang.

3. Bagi intitusi pendidikan

Kepada intitusi pendidikan agar melaksanakan kegiatan ekstra kurikulum

bagi mahasiswa yang berhubungan dengan pelayanan imunisasi khususnya

tentang cara penberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari. Menyediakan lebih

banyak waktu untuk belajar dilahan preaktek sehingga pada saat selesai

Page 40: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

40

kuliah nanti mahasiswa sudah mampu mengaplikasikan disiplin ilmu yang

mereka miliki.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian, Edisi Revisi VI, Rhineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian, Edisi Revisi VI, Rhineka Cipta, Jakarta.

Aide Medicale International (AMI),2012, Kesehatan Anak-Anak,http://Majalahpembawapesankesehatan.com. (Diambil 30 maret 2013 jam10.25 wib).

Andersen, 1995. Perubahan Perilaku Kesehatan. Jakarta

Creen, 2005. Perubahan Perilaku Kesehatan. Jakarta

Grow up clinic, 2012. Hepatitis B dan Imunisasi Hepatitis B Pada Anak danRemaja, http:// chidrengrowup. Word press.com. (Di ambil 2 maret 2012jam 20.10 wib).

Hidayat, A, 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Penerbit SalembaMedika Jakarta.

Notoatmodjo.S, 2005. Metodelogi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi : RhinekaCipta Jakarta.

Notoatmodjo. S, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Edisi Revisi : RhinekaCipta Jakarta.

Marimbi, H,2010. Tumbuh Kembang Status Gizi dan Imunisasi Dasar PadaBalita. Penerbit : Nahu Medika Yogyakarta

Muttaqin A dan Sari K, 2011. Aplikasi Asuhan Keperawatan Medikal Bedah.Penerbit : Salemba Medika.

Tietjen, L, 2004. Panduan Pencegahan Infeksi. Jakarta.

Susanto, 2012. Prevalensi Penyakit Hepatitis B di Indonesia,http://www.mediaindonesia.com. (Di ambil 1 april 2013 jam 09.10 wib).

Permanasari, 2012. Imunisasi Bayi Sesaat Dilahirkan, http://ad56. Kompasads.com. (Diambil 2 april 2013 jam 10.20 wib).

Purwanto, 2004. Pengantar Statistik Keperawatan. EGC : Jakarta

Profil dinkes, 2012. Provinsi Aceh.

Page 41: ABSTRAK IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_SIFA-skripsi_wahyu_sifa.pdf · imunisasi hepatitis b 0-7 hari diwilayah kerja puskesmas bakongan timur kabupaten

41

Profil dinkes, 2012. Kabupaten Aceh Selatan.

Ranuh. G.N, 2008, Pedoman Imunisasi di Indonesia, Ikatan Dokter AnakIndonesia ( IDAI), Jakarta.

Yuhanadh, 2012. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Dengan PemberianImunisasi Hepatitis B 0-7 hari di Puskesmas Pante Raja KabupatenPidie Jaya. http://www.skripsistikes.com. (Di ambil 29 ferbuari 2013 jam10.10wib).

Wahab dan Julia, 2002. Sistem Imun,Imunisasi dan Penyakit Imun. PenerbitWidya Medika

Wong, 2009. Keperawatan Pediatri. Penerbit EGC