1 hubungan pengetahuan dan sikap dengan...

84
1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN RESIKO KANKER PAYUDARA PADA REMAJA PUTRI DI MAN 2 BANDA ACEH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Diploma IV Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh Oleh: RINI MULIA SARI NIM: 121010210027 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U’BUDIYAH PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN BANDA ACEH 2013

Upload: lykhanh

Post on 06-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

1

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN RESIKO KANKER PAYUDARA PADA REMAJA PUTRI

DI MAN 2 BANDA ACEH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Diploma IV Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh

Oleh:

RINI MULIA SARI NIM: 121010210027

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U’BUDIYAH PROGRAM STU DI

DIPLOMA IV KEBIDANAN BANDA ACEH 2013

Page 2: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

2

ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN RESIKO KANKER PAYUDARA PADA REMAJA PUTRI

DI MAN 2 BANDA ACEH TAHUN 2013

Rini Mulia Sari1, Adri Idiana2

xi + 5 BAB + 61 Halaman + 7 Tabel + 10 Lampiran Latar Belakang: Di Indonesia jumlah angka kejadian kanker payudara adalah 26/100.000 penduduk. Berdasarkan data tahun 2012 yang diperoleh dari ruang rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh pada bulan Januari hingga Desember 2011 sebanyak 524 kasus yang terkena Neoplasma ganas kanker payudara yang diantaranya berusia 15-24 tahun sebanyak 12 orang, usia 25-44 tahun sebanyak 191 orang, dan yang berusia 45-64 tahun sebanyak 260 orang, sedangkan pada usia 65 keatas sebanyak 61 orang, serta yang meninggal dunia sebanyak 13 orang. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan resiko kanker payudara pada remaja putri di MAN 2 Banda Aceh Tahun 2013. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan di MAN 2 Banda Aceh pada tanggal 03 Agustus sampai dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 remaja putri, dengan jumlah sampel 48 responden, dengan menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. selanjutnya dilakukan dengan uji chi square. Hasil Penelitian: ada hubungan antara pengetahuan dengan resiko kanker payudara pada remaja putri di MAN 2 Banda Aceh Tahun 2013 dengan nilai P-Value 0,015. Ada hubungan antara sikap dengan resiko kanker payudara pada remaja putri di MAN 2 Banda Aceh Tahun 2013 dengan nilai P-Value 0,019. Kesimpulan: pengetahuan dan sikap ada hubungannya dengan resiko kanker payudara pada remaja putri di MAN 2 Banda Aceh. Saran: diharapkan pada penelitian dimasa yang akan datang diperoleh hasil yang bermakna dan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman tentang metodelogi penelitian terkait tentang resiko kanker payudara. Kata kunci : Pengetahuan, sikap, dan Resiko Kanker Payudara. Daftar Bacaan : 28 Buku (2000-2010) + 4 Internet 1 Mahasiswi Prodi D-IV Kebidanan STIKes U’Budiyah 2 Dosen Pembimbing Prodi D-IV Kebidanan STIKes U’Budiyah

Page 3: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

3

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Telah Memenuhi Persyaratan Untuk dipertahankan dihadapan tim penguji skripsi Program Studi Diploma IV Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh

Banda Aceh, 10 Oktober 2013

Pembimbing

(ADRI IDIANA, SSiT, MPH)

MENGETAHUI : KETUA PRODI DIPLOMA IV KEBIDANAN

STIKes U’Budiyah Banda Aceh

(CUT ROSMAWAR, SST)

Page 4: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

4

PENGESAHAN PENGUJI

JUDUL : HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN

RESIKO KANKER PAYUDARA PADA REMAJA PUTRI DI MAN 2 BANDA ACEH TAHUN 2013.

NAMA : RINI MULIA SARI NIM : 121010210027

MENYETUJUI: PEMBIMBING

ADRI IDIANA, SSiT, MPH

PENGUJI I PENGUJI II

RAHMA YANI, SKM, M. Kes ZAHRUL FUADI, SKM, M. Kes

MENYETUJUI KETUA STIKes U’BUDIYAH

MARNIATI, M. Kes

MENGETAHUI KETUA PRODI D IV KEBIDANAN

CUT ROSMAWAR, SST

Tanggal Lulus 10 Oktober 2013

Page 5: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

5

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dengan

rahmat dan karunia Nya peneliti telah dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan

judul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Resiko Kanker Payudara Pada

Remaja Putri di MAN 2 Banda Aceh Tahun 2013”.

Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi syarat sebagai tugas

akhir dalam menyelesaikan pendidikan diploma IV Kebidanan Yayasan

U’Budiyah Banda Aceh.

Dalam menyusun Skripsi, peneliti banyak menemukan hambatan dan

kesulitan, tetapi berkat adanya bimbingan, pengarahan dan bantuan dari semua

pihak, maka penulisan Skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu peneliti ingin

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada; Ibu Adri Idriana, SSiT, MPH, selaku pembimbing yang telah memberi

arahan dan saran serta bimbingan selama penyusunan Skripsi ini. Terima kasih

juga peneliti ucapkan, kepada:

1. Bapak Dedi Zefrizal, ST, Selaku Ketua Yayasan STIKes U’Budiyah

Indonesia.

2. Ibu Marniati, M.Kes, selaku Ketua STIKes U’Budiyah Banda Aceh.

3. Ibu Cut Rosmawar, SST, selaku Ketua Prodi DIV STIKes U’Budiyah Banda

Aceh.

Page 6: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

6

4. Ibu Adri Idiana, SSiT, MPH, selaku Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan Skripsi ini.

5. Para Dosen dan Staf Akademik DIV STIKes U’Budiyah Banda Aceh.

6. Keluarga Tercinta peneliti yang senantiasa menjadi sumber inspirasi bagi

penulis, selalu menghibur peneliti dikala duka juga tak bosan memberikan

dorongan demi terselesaikannya Skripsi ini.

7. Semua teman-teman angkatan 2012, yang telah memberikan dorongan dan

dukungan dalam pelaksanaan Skripsi.

Akhirnya peneliti mengharapkan saran yang bersifat membangun dari

semua pihak demi kesempurnaan penulisan ini, semoga berguna dan bermanfaat

bagi kita semua.

Banda Aceh, Agustus 2013

Peneliti

Page 7: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

7

DAFTAR ISI halaman ABSTRAK ........................................................................................................ i ABSTRACT ......................................................................................................... ii PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................................. iii PENGESAHAN PENGUJI ............................................................................. iv KATA PENGANTAR ...................................................................................... v DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ x DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang ........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5

1. Tujuan Umum ...................................................................... 5 2. Tujuan Khusus ..................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan .............................................................................. 8 B. Sikap .......................................................................................... 10 B. Kanker Payudara ....................................................................... 17 C. Kerangka Konsep ...................................................................... 42 D. Hipotesis .................................................................................... 42 BAB III KERANGKA KONSEP

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 43 B. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 43 C. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 45 D. Instrument Penelitian .................................................................. 46 E. Pengumpulan Data ....................................................................... 47 F. Teknik Pengolahan Data .............................................................. 47 G. Definisi Operasional ................................................................... 48 H. Metode Analisis Data .................................................................. 49

Page 8: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .......................................... 51

B. Hasil Penelitian ........................................................................... 52 C. Pembahasan ................................................................................. 45

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 60

B. Saran ............................................................................................ 61 DAFTAR PUSTAKA

Page 9: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

9

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 3.1 Definisi Opersional................................................................... 48

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Rekapitulasi Iventaris Sekolah Di MAN 2 Banda Aceh Tahun 2013 ..................................................... 51

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Resiko Kanker Payudara Pada Remaja

Putri di MAN 2 Banda Aceh Tahun 2013................................ 52 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri di MAN 2

Banda Aceh Tahun 2013 .......................................................... 52 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Putri di MAN 2 Banda

Aceh Tahun 2013 ..................................................................... 53 Tabel 4.5 Hubungan Pengetahuan Dengan Resiko Kanker Payudara

Pada Remaja Putri di MAN 2 Banda Aceh Tahun 2013.......... 53 Tabel 4.6 Hubungan Sikap Dengan Resiko Kanker Payudara Pada

Remaja Putri di MAN 2 Banda Aceh Tahun 2013 .................. 54

Page 10: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

10

DAFTAR GAMBAR

halaman Gambar 2.1 : Kerangka Konsep Penelitian……………………………….. 42

Page 11: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

11

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembaran Koesioner Penelitian.

Lampiran 2 : Kunci Jawaban Koesioner.

Lampiran 3 : Surat Izin Pengambilan Data Awal

Lampiran 4 : Surat Selesai Pengambilan Data Awal

Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 6 : Surat Selesai Penelitian

Lampiran 7 : Master Tabel

Lampiran 8 : SPSS Out Put

Lampiran 9 : Daftar Konsul

Lampiran 10 : Biodata Penelitian

Page 12: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) tahun 2006

menjelaskan di Amerika Serikat, kanker payudara merupakan 28% kanker pada

wanita kulit putih dan 25% pada wanita kulit hitam, ini merupakan keganasan

nomor satu dan merupakan penyebab kematian nomor dua setelah kanker paru,

yang diperkirakan terdapat 193.700 kasus baru kanker payudara dengan angka

kematian sebesar 43.000 setiap tahunnya. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia

(WHO) tahun 2010, pada tahun 2005 kematian akibat kanker di seluruh dunia

mencapai 7 juta orang, 11 juta kasus baru kanker dan 25 juta orang hidup dengan

kanker. Diperkirakan pada tahun 2030, kematian akibat kanker meningkat menjadi

17 juta, 27 juta kasus baru dan 75 juta orang hidup dengan kanker. Dari 75 juta jiwa

tersebut, 70 persennya hidup di negara berkembang termasuk Indonesia (Setiati,

2009).

Kanker payudara di banyak Negara merupakan kanker yang paling sering

terjadi dan penyebab kematian terpenting pada wanita. Di kebanyakan Negara

kanker payudara menduduki tempat nomor dua dari insiden semua tipe kanker di

Indonesia, baik menurut penyelidikan bagian Patologi Universitas Indonesia (Prof.

Soetomo Tjokronegoro) maupun registrasi kanker di Rumah Sakit Cipto

Mangunkusumo, umur penderita kanker payudara yang termuda adalah 20-29

tahun, yang tertua 80-89 tahun, dan terbanyak berumur 40-49 tahun yakni 130

kasus (Prawirohardjo, 2008).

Page 13: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

13

The American Cancer Society (2008) memperkirakan setiap tahunnya

sekitar 178.000 wanita akan di diagnosis terkena kanker payudara dengan rentan

umur 40-55 tahun, serta merupakan penyebab terbesar kedua kematian wanita.

Menurut National cancer Institute (2010) di Amerika Serikat tahun 2009 jumlah

kasus kanker payudara adalah 194.280 kasus dengan jumlah kematian 40.610, dan

menurut SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) di Indonesia pada tahun 2007

kanker payudara menempati urutan pertama dari kasus kanker dengan proporsi

24,3% (Chyntia, 2009).

Disebutkan bahwa angka kejadian kanker payudara adalah 26 per 100.000

penduduk. Artinya, dari setiap 100.000 orang, ada 26 kasus baru kanker payudara,

dan angka ini secara bertahap meningkat. Peningkatan angka kasus ini menurut

banyak studi dan forum disebabkan oleh gaya hidup, diet, dan kesehatan mental

(manajemen stres) (Monty, 2012).

Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008, kanker payudara

menempati peringkat pertama penyakit kanker pada pasien rawat inap dirumah sakit

pada tahun 2004-2007. Kanker tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah

kanker payudara, sehingga bagaimana cara untuk memberikan informasi serta

menyadarkan masyarakat akan bahaya dari penyakit ini. Kemudian, dapat

melakukan upaya pencegahan yang cepat dan tepat sehingga penyakit tersebut tidak

terjadi. Jika sel kanker dapat di deteksi lebih awal, tentunya alternatif pengobatan

akan semakin banyak dan presentase untuk sembuh menjadi lebih tinggi (Melissa,

2008).

Page 14: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

14

Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Pada

usia ini fisik seseorang terus berkembang, demikian pula aspek sosial

maupun psikologisnya. Perubahan ini membuat seorang remaja banyak ragam gaya

hidup, perilaku, tidak terkecuali pengalaman dalam menentukan makanan apa

yang dikonsumsi yang sangat berpengaruh terhadap keadaan gizi seorang remaja,

Pada zaman sekarang sudah sangat beragam penyakit mematikan yang

bermunculan terutama pada wanita dan remaja. Salah satu penyakit mematikan

tersebut adalah kanker payudara (Yuniastuti, 2008).

Kanker payudara dapat disebabkan dari riwayat keluarga, terlalu sering

memakan makanan fast food, merokok dan minuman alkohol, dan lain-lain. Perlu

diketahui bahwa makanan fast food ternyata mengandung garam, lemak & kalori

yang tinggi, termasuk kolesterol yang mencapai 70% serta hanya sedikit

mengandung serat yang justru sangat dibutuhkan oleh tubuh. Saat ini remaja sangat

gemar mengkonsumsi (fast food) karena fast food telah menjadi bagian dari

perilaku sebagian anak sekolah dan remaja di luar rumah diberbagai kota. Selain

kandungan gizinya yang rendah, fast food juga mengandung zat pengawet dan zat

adiktif yang membuat kita ketagihan. Lemak tinggi yang banyak terdapat dalam

makanan cepat saji juga berpengaruh untuk memperbesar risiko terkena kanker,

terutama kanker payudara dan usus besar (Yuniastuti, 2008).

Faktor resiko terkena kanker payudara adalah pada riwayat adanya penyakit

ini pada keluarga dekat seperti saudara perempuan atau ibu, salah satu dari beberapa

gen untuk kanker payudara familiar telah berhasil di identifikasi dan tampaknya

diwariskan sebagai suatu sifat dominan. Diet tinggi lemak dan konsumsi alkohol

Page 15: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

15

juga dapat dikaitkan dengan kanker payudara. Pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI) secara teratur setiap bulan penting untuk deteksi dini tumor, sadari harus

dilakukan oleh semua wanita yang berusia diatas maupun dibawah 20 tahun

(Elizabeth, 2001).

Pembinaan kesehatan reproduksi remaja dilakukan untuk memberikan

informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan prilaku hidup sehat bagi

remaja, disamping itu juga untuk mengatasi masalah yang ada dengan pengetahuan

yang memadai dan adanya motivasi untuk menjalani masa remaja secara sehat, para

remaja diharapkan mampu memelihara kesehatan dirinya agar dapat memasuki

masa kehidupan berkeluarga dengan sistem reproduksi yang sehat (Melissa, 2008).

Berdasarkan data tahun 2012 yang diperoleh dari ruang rekam medis

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh pada

bulan Januari hingga Desember 2011 sebanyak 524 kasus yang terkena Neoplasma

ganas kanker payudara yang diantaranya berusia 15-24 tahun sebanyak 12 orang,

usia 25-44 tahun sebanyak 191 orang, dan yang berusia 45-64 tahun sebanyak 260

orang, sedangkan pada usia 65 keatas sebanyak 61 orang, serta yang meninggal

dunia sebanyak 13 orang.

Berdasarkan hasil pengambilan data awal di Madrasah Aliyah Negeri

(MAN) 2 Banda Aceh tahun 2013 didapatkan jumlah keseluruhan siswi berjumlah

274 orang dari kelas X sampai kelas XII. Dari wawancara dengan lima orang siswi

didapatkan bahwa masih kurangnya pengetahuan siswi tentang kanker payudara,

hal ini diakibatkan karena siswi masih kurangnya pengetahuan dalam mengakses

informasi sehingga banyak siswi yang tabu tentang kanker payudara.

Page 16: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

16

Siswi yang bersekolah di MAN 2 Banda Aceh berasal dan berbagai daerah

dan dengan tingkat ekonomi keluarga yang berbeda pula, namun umumnya terdiri

dari keluarga mampu. Keadaan tersebut memudahkan siswi untuk mengakses

media informasi, khususnya mengenai kanker payudara. Siswa siswi dapat

memperoleh banyak informasi dari berbagai media, seperti TV, majalah, Koran,

radio, buku, bahkan internet. Media-media tersebut sangat mudah diperoleh dan

diakses.

Berdasarlkan masalah diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dan mengangkat judul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Resiko

Kanker Payudara pada Remaja Putri di MAN 2 Banda Aceh”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan

permasalahannya adalah “Adakah Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan

Resiko Kanker Payudara Pada Remaja Putri di MAN 2 Banda Aceh”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan

resiko kanker payudara pada remaja putri di MAN 2 Banda Aceh tahun

2013.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan resiko kanker

payudara pada remaja putri di MAN 2 Banda Aceh tahun 2013.

Page 17: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

17

b. Untuk mengetahui hubungan sikap dengan resiko kanker payudara

pada remaja putri di MAN 2 Banda Aceh tahun 2013.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan meningktkan keterampilan penulis

dalam penerapan metodelogi penelitian serta meningkatkan pemahaman

penulis tentang hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan resiko

kanker payudara pada remaja putri.

2. Bagi Tempat Penelitian

Dapat dijadikan bahan masukan dan menambah pengetahuan mengenai

hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan resiko kanker payudara

pada remaja putri, sehingga dapat meningkatkan kesadaran remaja untuk

membiasakan pola hidup sehat dengan cara menjaga pola makan yang

sehat.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Untuk menambah literatur atau bacaan di perpustakaan sebagai bahan

kajian yang berkaitan dengan hubungan antara pengetahuan dan sikap

dengan resiko kanker payudara pada remaja putri,dan dapat dijadikan

bahan perbandingan pada peneliti lain.

4. Bagi Peneliti Lain

Untuk menambah pengetahuan, dan bahan acuan untuk mengembangkan

peneliti lanjutan.

Page 18: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

18

E. Keaslian Penelitian

1. Penelitian oleh Rini P, yaitu Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang

Kanker Payudara dan Perilaku Perawat di Ruang Rawat RS Kanker

Dharmais Tahun 2012. Penelitian ini bersifat deskriptif. Dengan hasil

penelitian, karakteristik responden sebahagian besar berusia 20-29 tahun,

sudah menikah, lama bekerja 15 tahun, lulus DIII keperawatan, dan sudah

melaksanakan pelatihan basic center nursing. Sedangkan pada

pengetahuan perawat tentang kanker payudara memiliki pengetahuan baik,

dengan perilaku yang cukup.

2. Penelitian oleh Ratna P, yaitu gambaran perilaku siswi dalam pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI) di SMA Swasta Plus Safiyyatul Amaliyyah

Medan. Tahun 2010. Penelitian ini bersifat deskriptif. Dengan hasil

penelitian pada variabel penghasilan orang tua pada kategori rendah,

dengan pengetahuan pada kategori rendah, sikap dengan kategori negatif,

serta perilaku siswi dalam pemerikasaan kanker payudara memiliki pada

kategori cukup.

Page 19: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang

terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan

sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga menghasilkan

pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi

terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra

pendengaran (telinga), dan indra penglihatan (mata) (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan

melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan

raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga,

pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 (enam)

tingkatan yaitu :

1. Mengetahui (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini

merupakan tingkat pendidikan yang paling rendah.

Page 20: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

20

2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan mampu menjelaskan secara benar mengenai

objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara

benar.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini diartikan

sebagai aplikasi penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan menjabarkan materi atau suatu objek ke

dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (Syntesis)

Sintesis merupakan kepada kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan

kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru

dari formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penelitian terhadap suatu materi atau objek.

Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa

perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap tersebut. Apabila penerima

Page 21: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

21

perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasari oleh

pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan

bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari

oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama

(Notoatmodjo, 2003).

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan

remaja tentang penyakit kanker payudara diengaruhi oleh banyaknya informasi yang

didapat. Banyak kejadian yang menderita kanker payudara hanyalah karena masalah

kurangnya pengetahuan teutama dari orang tua khusunya ibu, sekedar memahami

kanker payudara diperlukan pemahaman yang mendalam, baik dalam hal manfaat

maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan pencegahannya. Tanpa pengetahuan

dan pemahaman yang cukup, remaja bisa saja terjebak oleh opini yang keliru tentang

penyakit kanker payudara yang beredar di masyarakat. Orang yang berpengetahuan

baik akan mengupayakan kemampuan dan menerapkan pengetahuannya didalam

kehidupan sehari-hari (Notoatmodjo, 2003).

B. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup

terhadap sesuatu stimulus atau objek, menurut Newcomb sikap adalah kesiapan

atau kesediaan untuk bertindak seseorang terhadap hal tertentu kemudian

dilahirkan dalam prilaku, sikap merupakan kecendrungan dalam bertingkah laku

(Notoatmodjo, 2007).

Sikap merupakan suatu reaksi atau respon yang mencerminkan

pendapatnya, atau pendapat seseorang yang merupakan pernyataan dari sikapnya

Page 22: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

22

yang mengenali jawaban-jawaban mengenai perasaan, kepercayaan,

konsepsi/pendapat/ide, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Newcomb dalam Notoatmodjo (2005), mengatakan bahwa sikap

itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan pelaksanaan

motif tertentu. Sikap merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi

merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap masih merupakan reaksi

tertutup, bukan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan

kesiapan untuk bereaksi terhadap objek dan lingkungan tertentu sebagai suatu

penghayatan terhadap objek.

1. Komponen Pokok Sikap

Menurut Azwar (2010), menjelaskan bahwa dalam mengikuti skema

triadik, struktur sikap terdiri atas 3 (tiga) komponen yang saling menunjang,

yaitu:

a. Komponen kognitif, yaitu berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang

berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.

b. Komponen efektif, yaitu menyangkut masalah kehidupan emosional

subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap.

c. Komponen prilaku, yaitu Kecenderungan untuk bertindak (trend to

behave).

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang

utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan,

pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting.

Page 23: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

23

2. Berbagai Tingkatan Sikap

Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai

tingkatan antara lain menurut Notoatmodjo (2005), yaitu:

a. Menerima (receiving), yaitu menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau

dan memperhatikan stimulus yang diberikan.

b. Merespon (responding), yaitu memberikan jawaban apabila ditanya,

mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu

indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan

atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar

atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima ide tersebut.

c. Menghargai (valuing), yaitu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau

mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

d. Bertanggung jawab (responsible), yaitu bertanggung jawab atas segala

sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap yang

paling tinggi.

3. Fungsi Sikap

Teori fungsional yang dikemukakan oleh Katz (1953) dalam Azwar

(2010) mengatakan bahwa untuk memahami sikap menerima dan menolak

perubahan haruslah beranjak dari dasar motivasional sikap itu sendiri. Apa

yang dimaksud oleh Katz sebagai dasar motivasional merupakan fungsi sikap

bagi individu yang bersangkutan.

Fungsi sikap bagi manusia telah dirumuskan menjadi empat macam

yang dikemukakan dalam Azwar (2010) yaitu:

Page 24: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

24

a. Fungsi instrumental, fungsi penyesuaian, fungsi manfaat.

Fungsi ini menyatakan bahwa individu dengan sikapnya berusaha

untuk memaksimalkan hal-hal yang diinginkan dan meminimalkan hal-hal

yang tidak diinginkan. Dengan demikian, individu akan membentuk sikap

positif terhadap hal-hal yang dirasakannya akan mendatangkan keuntungan

dan membentuk sikap negatif terhadap hal-hal yang dirasakan akan merugikan

dirinya.

b. Fungsi pertahanan ego

Sewaktu individu tidak mengalami hal yang tidak menyenangkan dan

dirasa akan mengancam egonya atau sewaktu ia mengetahui fakta dan

kebenaran yang tidak mengenakkan bagi dirinya maka sifatnya dapat

berfungsi sebagai mekanisme pertahanan ego yang akan melindunginya dari

kepahitan kenyataan tersebut. Sikap dalam hal ini, merefleksikan problem

kepribadian yang tidak terselesaikan.

c. Fungsi pertahanan nilai

Nilai adalah konsep dasar mengenai apa yang dipandang baik dan

diinginkan. Nilai-nilai terminal merupakan preferensi mengenai keadaan akhir

tertentu seperti persamaan, kemerdekaan dan hak asasi. Nilai instrumental

merupakan preferensi atau pilihan mengenai berbagai perilaku dan sifat

pribadi seperti kejujuran, keberanian, atau kepatuhan akan aturan. Dengan

fungsi ini seseorang seringkali mengembangkan sikap tertentu untuk

memperoleh kepuasan dalam menyatakan nilai yang dianutnya yang sesuai

dengan penilaian pribadi dan konsep dirinya. Fungsi inilah yang menyebabkan

Page 25: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

25

orang sering lupa diri sewaktu berada dalam situasi masa seidologi atau sama

nilai.

d. Fungsi pengetahuan

Menurut fungsi ini manusia mempunyai dorongan dasar untuk ingin

tahu, untuk mencapai penalaran dan untuk mengorganisasikan

pengalamannya. Adanya unsur-unsur pengalaman yang semula tidak

konsisten dengan apa yang diketahui oleh individu akan disusun, ditata

kembali, atau diubah sedemikian rupa sehingga tercapai suatu konsistensi.

Jadi sikap berfungsi sebagai suatu skema, yaitu suatu cara strukturisasi agar

dunia di sekitar tampak logis dan masuk akal. Sikap digunakan untuk

melakukan evaluasi terhadap fenomena luar yang ada dan

mengorganisasikannya.

4. Pembentukan Sikap

Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh

individu. Interaksi sosial mengandung arti lebih dari pada sekedar adanya

kontak sosial dan hubungan antara individu sebagai anggota kelompok sosial.

Dalam interaksi sosial, terjadi hubungan saling mempengaruhi diantara

individu yang satu dengan yang lainnya, terjadi hubungan timbal balik yang

turut mempengaruhi pola perilaku masing-masing individu sebagai anggota

masyarakat (Azwar, 2010).

Menurut Azwar (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi

pembentukan sikap antara lain:

Page 26: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

26

a. Pengalaman Pribadi

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman

pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan

lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam

situasi yang melibatkan faktor emosional.

1) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang

konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting.

Kecenderungan ini antara lain demotivitas oleh keinginan untuk

berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang

dianggap penting tersebut.

2) Pengaruh Kebudayaan

Tanpa disadari, kebudayaan telah menemukan garis pengarah

sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai

sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaan yang memberi corak

pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya.

3) Media Masa

Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media

komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual ditampilkan secara

objektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya

berpengaruh terhadap sikap konsumennya.

Page 27: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

27

4) Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga

agama sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah mengherankan

jika kalau pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap.

5) Faktor Emosional

Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang

didasari emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi

atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.

5. Faktor-faktor yang Menyebabkan Perubahan Sikap

Menurut Kelman (1958) dalam Azwar (2010), telah dijelaskan bahwa

ada tiga proses sosial yang berperanan dalam proses perubahan terjadinya

perubahan sikap adalah:

a. Kesediaan, yaitu suatu proses ketika individu bersedia menerima pengaruh

dari orang lain atau kelompok lain dikarenakan ia berharap untuk

memperoleh reaksi atau tanggapan positif dari pihak lain tersebut.

b. Identifikasi, yaitu suatu proses yang terjadi apabila individu meniru

perilaku atau sikap seseorang atau sikap kelompok lain dikarenakan sikap

tersebut sesuai dengan apa yang dianggapnya sebagai bentuk hubungan

yang menyenangkan antara dia dengan pihak lain termaksud.

c. Internalisasi, yaitu suatu proses yang terjadi apabila individu menerima

pengaruh dan bersedia bersikap menuruti pengaruh itu dikarenakan sikap

tersebut sesuai dengan apa yang ia percayai dan sesuai dengan system nilai

yang dianutnya.

Page 28: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

28

Berdasarkan kajian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap

seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor keluarga, adat

istiadat yang berlaku, dan informasi dari media massa yang diterima olehnya.

Sikap dalam bentuk perilaku ini lebih sulit untuk diamati, oleh karena itu

pengukurannya berupa tanggapan atau kecenderungan terhadap fenomena

tertentu.

Menurut Azwar (2010) skala sikap disusun untuk mengungkapkan

sikap pro dan kontra, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju terhadap suatu

objek sosial. Subjek memberi respon dengan 5 kategori kesetujuan yaitu:

1. Sangat tidak setuju (STS)

2. Tidak setuju (TS)

3. Tidak dapat menentukan pendapat (N)

4. Setuju (S)

5. Sangat Setuju (SS)

Sikap dapat dibedakan menjadi beberapa karakteristik, yaitu sebagai

berikut:

1. Sikap positif

Sikap positif yaitu sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan,

menerima mengakui, menyetujui, serta melaksanakan norma-norma yang

berlaku dimana individu itu berbeda.

2. Sikap negatif

Sikap negatif yaitu sikap yang menunjukkan penolakan terhadap

suatu norma yang berlaku dimana individu itu berada.

Page 29: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

29

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap tidak hanya

menentukan apa yang dikerjakan oleh seseorang tetapi juga cara yang kiranya

akan memuaskan baginya. sikap yang baik akan menentukan seberapa jauh

kesuksesan yang dapat dicapai seseorang, karena sikap adalah sebagai ekspresi

dari sebuah perasaan. Percaya diri merupakan suatu sikap yang positif, karena

dengan kepercayaan pada diri sendiri akan menuntun kita untuk selalu berbuat

yang lebih baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Sikap remaja yang

mempengaruhi terhadap penyakit kanker payudara digencarkan oleh berbagai

masyarakat yang menyatakan unsur budaya yang kadang kala bertentangan

dengan ilmu kesehatan. Pasalnya makanan remaja tidak boleh sembarangan

dikonsumsi, apalagi makanan yang sudah siap saji (Notoatmodjo, 2003).

C. Kanker Payudara

1. Defenisi

Kanker payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan

berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan)

payudara, hal ini bisa terjadi terhadap wanita maupun pria (Chyntia, 2009).

Kanker payudara ini diawali ketika sejumlah sel-sel di dalam payudara

tumbuh dan berkembang secara berlebihan. Pertumbuhan sel-sel yang tidak

normal itu membentuk gumpalan besar yang disebut sebagai tumor

(pembengkakan). Akan tetapi tidak semua tumor dapat merupakan kanker

karena sifatnya yang tidak menyebar atau mengancam nyawa. Tumor tersebut

adalah tumor jinak. Tumor dapat bersifat jinak maupun ganas. Tumor yang

mampu menyerang jaringan lainnya ataupun menyebar kejaringan atau organ

Page 30: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

30

tubuh lainnya (bermetastasis) disebut tumor ganas. Apabila pertumbuhan

selsel yang berlebihan itu tidak dapat dikendalikan oleh tubuh, terjadilah yang

disebut dengan neoplasma. Neoplasma kemudian akan menyerang ke jaringan

sekitar dan menyebar ke seluruh tubuh,, keadaan seperti ini disebut neoplasma

ganas. Neoplasma ganas inilah yang akhimya disebut dengan kanker payudara

(Ghofar, 2009).

Tumor payudara timbul dari jaringan duktus atau jaringan lobular dan

disebut dengan karsinoma. Apabila tumor masih terkurung dalam suatu duktus

atau suatu lobulus, dan benjolan menyebar ke jaringan sekitar, tumor ini

dikatakan “terlokalisasi” atau karsinoma ini situ. Karsinoma duktus infiltrat

atau lobular adalah tumor yang sudah menyebar ke jaringan sekitar dan

mungkin sudah bermetastasis ke organ-organ yang jauh apabila sudah

mempenetrasi nodus aksilla, atau nodus mammary atau melalui sirkulasi darah

sistemis (Siswadi, 2006).

2. Etiologi

Alasan yang paling tepat wanita dapat mengalami kanker payudara

masih belum diketahui dengan pasti, tetapi diperkirakan merupakan kombinasi

dan faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup (Ghofar, 2009).

Para ilmuwan menemukan dua gen yang tidak sempurna pada

penderita kanker payudara yang tidak ditemukan pada seseorang yang tidak

menderita kanker payudara. Gen-gen yang tidak sempurna ini sering dijadikan

penyebab timbulnya kanker-kanker lain. Walaupun demikian, adanya dua

Page 31: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

31

yang berubah ini diperkirakan hanya ditemukan pada sekitar 5% sampai 10 %

kasus dan seluruh penderita kanker payudara (Ghofar, 2009).

Hormon mempunyai peranan penting dalam kejadian kanker payudara.

Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara derajat hormon seks wanita

(estrogen) dengan meningkatnya resiko kejadian kanker payudara. Wanita

yang rutin mendapatkan terapi hormon berada pada resiko yang lebih tinggi

terhadap kejadian kanker payudara. Wanita yang terlambat memiliki anak juga

berada pada resiko tinggi terhadap mengalami kanker payudara (Ghofar,

2009).

Faktor predisposisi dari kanker payudara diantaranya adalah riwayat

kanker payudara dalam keluarga yang kuat (faktor genetik), menarche lebih

awal dan menopause lebih terlambat (biasanya pada wanita nulipara), kelas

sosial I dan II (Pierce, dkk, 2006).

3. Faktor Resiko Kanker Payudara

Beberapa faktor terjadinya kanker payudara diantaranya:

a. Usia

Insiden kanker payudara meningkat sesuai pertambahan umur.

Penyakit ini paling sering didiagnosis pada wanita umur lebih dari 50

tahun (Siswadi, 2006).

Wanita usia lanjut Iebih beresiko terkena kanker payudara.

Kanker payudara sering terjadi pada wanita berusia 60 tahun dan

jarang terjadi sebelum terjadinya menopause (Ghofar, 2009).

Page 32: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

32

b. Riwayat Keluarga dan Faktor Genetik

Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam

riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker

payudara. Terdapat peningkatan resiko keganasan pada wanita yang

keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan

bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila

terdapat BRCA 1 (breast cancer) yaitu suatu gen kerentanan terhadap

kanker payudara, probabilitas untuk terjadinya kanker payudara

sebesar 60 % pada usia 50 tahun dan 85 % pada umur 70 tahun

(Chyntia, 2009).

Tingginya resiko kanker pada wanita jika:

1) Ibunya, saudara perempuan, adik perempuan menderita kanker

2) Ada keluarga yang menderita kanker payudara sebelum usia 50

tahun

3) Bila keluarga dari ibu atau keluarga dari bapak ada yang menderita

kanker payudara (Ghofar, 2009).

c. Faktor Reproduksi

Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan resiko

terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda,

menopause pada umur terlalu tua, dan kehamilan pertama pada umur tua.

Resiko kanker meningkat apabila menstruasi mulai (menarche) pada umur

yang muda (11-12 tahun) dan berlangsung pada umur sekitar 55 tahun.

Kemungkinan terjadinya perubahan “mutagenik” dari fase intermedial ke

Page 33: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

33

fase malignant adalah lebih tinggi apabila sikius menstruasi benlangsung

lebih dari 30 tahun (Siswadi, 2006).

d. Penggunaan Hormon

Hormon berperan penting dalam kejadian kanker payudara.

Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara derajat hormon seks

wanita (estrogen) dengan meningkatnya resiko kejadian kanker payudara.

(Ghofar, 2009).

Ada beberapa studi menunjukkan peningkatan 40% risiko terutama

pada wanita tua yang menerima premarin dalam jangka panjang.

Kombinasi estrogen dan progesteron untuk mengurangi risiko kanker

endometrium tidak mengurangi untuk kanker payudara (Siswadi, 2006).

e. Diet dan Berat Badan

Konsumsi makanan yang tinggi lemak hewani sudah lama

dikaitkan dengan risiko kanker payudara, sekalipun belum bisa dibuktikan.

Obesitas mempunyai efek perangsang pada perkembangan kanker

payudara. Estrogen disimpan dalam jaringan adipose (jaringan lemak).

Beberapa kanker payudara adalah reseptor estrogen positif (ER+), artinya

bahwa estrogen menstimulasi pertumbuhan sel-sel kanker payudara. Maka

makin banyak jaringan adipose, makin banyak estrogen yang mengikat

ER+ sel-sel kanker. Pada wanita post menopause, androgen dalam

jaringan adipose dapat berubah menjadi estrogen dan bisa menstimulasi

pertumbuhan sel-sel kanker (Siswadi, 2006).

Page 34: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

34

f. Minum alkohol

Penelitian menemukan wanita peminum alkohol mengalanni resiko

lebih besar mengalami kanker payudara

g. Aktivitas fisik yang rendah

Wanita yang tidak pemah melakukan aktivitas setiap hari memiliki

resiko tinggi mengalami kanker payudara. Dengan melakukan aktivitas

fisik setiap hari dapat menurunkan resiko terjadinya kanker payudara

dengan mencegah kelebihan berat badan serta obesitas (Ghofar, 2009).

h. Penyakit fibrokistik

Pada wanita dengan adenosis fibroadenoma dan fibrosis tidak ada

peningkatan resiko kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma resiko

meningkat hingga 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hyperplasia atipil

resiko hingga 5 kali.

i. Radiasi

Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas

meningkatkan terjdinya resiko kaker payudara Dan beberapa penelitian

yang dilakukan disimpulkan bahwa resiko kanker radiasi berhubungan

secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur (Chyntia,

2009).

4. Tanda dan Gejala Kanker Payudara

Pada tahap awal, gejala kanker payudara tak terlihat. Biasanya

penderita tidak merasakan sakit dan tidak ada tanda-tanda sama sekali.

Page 35: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

35

Inilah sebabnya mengapa banyak orang yang terlambat menyadari

kehadiran kanker payudara.

Beberapa ciri-ciri yang perlu diperhatikan antara lain:

a. Perubahan rasa pada payudara atau puting susu

b. Puting susu menjadi kaku

c. Perubahan warna kulit payudara, areola payudara atau puting susu

menjadi pucat, merah atau bengkak.

d. Benjolan yang tidak hilang atau permanen biasanya tidak sakit dan

terasa keras bila disentuh atau penebalan pada kulit payudara atau

disekitar ketiak.

e. Ada rasa nyeri atau rasa sakit pada payudara

f. Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar

g. Perubahan ukuran atau bentuk payudara karena mulai timbul

pembengkakan

h. Timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun sudah

diobati serta puting susu seperti koreng atau eksim.

i. Puting tertarik ke dalam

j. Kulit payudara berkerut seperti kulit jeruk (peau the orange)

k. Terkadang keluar cairan, darah merah kehitam-hitaman, atau nanah

dan puting susu, atau keluar air susu pada wanita yang tidak sedang

hamil atau tidak sedang menyusui.

l. Benjolan menyerupai bunga kubistlan mudah berdarah (Ghofar, 2009).

Page 36: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

36

5. Klasifikasi Kanker Payudara

a. Klasifikasi Patologik

1) Kanker puting payudara (pagets 's disease)

Bentuk kanker yang dalam taraf permulaan manifestasinya

sebagai eksema menahun puting susu, yang biasanya merah dan

menebal. Umumnya kanker payudara yang berinfiltrasi ke kulit

mempunyai prognosis yang buruk, lain halnya dengan pager's disease

ini yang prognosisnya lebih baik. Sebenarnya penyakit ini adalah suatu

kanker intraduktal yang tumbuh di bagian terminal dari duktus

laktiferus. Secara patologik ciri-cirinya adalah: Sel-sel Paget (seperti

pasir), Hipertrofi sel epidermoid, Infiltrasi sel-sel bundar di bawah

epidermis.

2) Kanker duktus laktiferus (Non infiltrating papillary carsinoma)

Terbentuk dalam tiap duktus laktiferus dari yang terbesar

sampai yang sekecil-kecilnya. Kadang-kadang sulit sekali dibedakan

dari papilloma. Cornedo carsinoina terdiri dari sel-sel kanker non

papillary dan intraductal, sering dengan nekrosis sentral, sehingga

pada permukaan potongan terlihat seperti isi kelenjar. Jarang comedo

carsinoma pada saluran saja, biasanya mengadakan infiltrasi ke

sekitarnya, menjadi infiltrating comedo carsinoma.

Adenomakarsinoma dengan infiltrasi dan fibrosis. Ini adalah

kanker payudara yang lazim ditemukan. 75% dari kanker payudara

adalah tipe ini, oleh karena banyak fibrosis, umumnya agak besar dan

Page 37: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

37

keras. Juga disebut kanker tipe scirrhus ; tumor mengadakan infiltrasi

ke kulit dan ke dasar.

3) Medullary carcinoma

Tumor ini biasanya sangat dalam di dalam kelenjar mammae,

biasanya tidak seberapa keras, dan kadang-kadang disertai kista-kista

dan mempunyai kapsul. Tumor ini kurang infiltrat dibanding dengan

tipescirrhus tadi dan metastasis ke ketiak terjadi sangat lama Prognosis

tumor ini Iebih baik dari pada tipe-tipe lain.

4) Mastitis carcinoma

Suatu penyakit yang sangat ganas dan sangat cepat jalannya.

Penyakit ini dapat timbul pada waktu menyusui, akan tetapi juga di

luar waktu tersebut. Dapat diketahui bahwa operasi akan

mengakibatkan penyebaran yang sangat cepat dan kematian.

b. Klasifikasi Klinik (Clinical staging)

Kanker payudara disamping klasifikasi patologik, juga mempunyai

klasifikasi klinik. Sebelum 1968, di klinik bedah sering dipakai klasifikasi

Steinthal.

1) Steinthal I : Kanker payudara sampai 2 cm besarnya dan tidak

mempunyai anak sebar.

2) Steinthal II : Kanker payudara 2 cm atau lebih dengan mempunyai

anak sebar di kelenjar ketiak.

3) Steinthal III : Kanker payudara 2 cm atau Iebih dengan anak sebar di

kelenjar ketiak, infra dan suprakiavikular, atau infiltrasi

Page 38: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

38

ke fasia pektoralis atau ke kulit, atau kanker payudara

yang apert (memecah ke kulit).

4) Steinthal IV : Kanker payudara dengan metastasis jauh, misalnya

tengkorak, atau tulang punggung atau pura-pura, atau

hati dan panggul (Prawirohardjo, 2008).

6. Stadium Penyakit Kanker Payudara

Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dan hasil penilaian

dokter saat mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya.

a. Stadium I

Ukuran kanker sekitar 2 cm atau kurang dan hanya terbatas

pada payudara dan belum sampai pada kelenjar getah bening.

b. Stadium IIA

1) Tidak ditemukan tumor pada payudara, tapi sel-sel kanker

ditemukan di kelenjar getah bening aksila (axillary lymph nodes)

yang terletak di bawah lengan.

2) Ukuran tumor sebesar 2 cm atau kurang dan telah menyebar ke

kelenjar getah bening aksila.

3) Tumor sudah berukuran lebih dari 2 cm tapi tidak lebih dari 5 cm,

dan belum menyebar ke kelenjar getah bening aksila

c. Stadium IIB

1) Ukuran tumor sudah lebih besar dari 2 cm tapi tidak lebih dari 5

cm, dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening aksila.

Page 39: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

39

2) Ukuran tumor sudah lebih besar dari 5 cm tapi belum menyebar ke

kelenjar getah bening aksila.

d. Stadium IIIA

1) Tidak ada tumor yang ditemukan di payudara. Kanker ditemukan

di kelenjar getah bening melekat bersama atau pada sturktur yang

lain, atau kanker ditemukan pada kelenjar getah bening dekat

tulang dada.

2) Tumor kurang dari 5 cm, kelenjar lymphe pada kedua ketiak

mengandung set kanker, tetapi kanker belum mengalami

penyebaran kejaringan sekitar.

3) Tumor lebih dari 5 cm, kelenjar lymphe pada kedua ketiak

mengandung sel kanker, tetapi belum ada penyebaran ke jaringan

sekitar.

e. Stadium IIIB

1) Tumor bisa ditemukan dengan berbagai ukuran dan sudah

menyebar ke dinding dada atau kulit payudara.

2) Mungkin telah menyebar ke kelenjar getah bening aksila yang

mengelompok bersama atau melekat pada struktur lain, atau

kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening dekat tulang

dada.

3) Kanker payudara yang sudah mengalami inflamasi (inflammatory

breast cancer) paling tidak sudah masuk pada stadium IIIB.

Page 40: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

40

f. Stadium IIIC

1) Bisa jadi tidak ditemukan adanya kanker di payudara namun tumor

sudah ditemukan dengan berbagai ukuran dan sudah menyebar ke

dinding dada atau kulit payudara.

2) Kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening baik di atas

maupun di bawah tulang selangka (collarbone).

3) Kanker bisa jadi sudah menyebar ke kelenjar getah bening aksila

atau ke kelenjar getah bening dekat tulang dada.

g. Stadium 1V

1) Tumor berada pada semua ukuran

2) Kelenjar lymphe ada atau tidak ada sel kanker

3) Kanker telah menyebar atau metastase pada bagian tubuh yang

lain, misalnya pam, hati, dan tulang (Ghofar, 2009).

7. Pencegahan Kanker Payudara

a. Pencegahan primer

Pencegahan primer kanker payudara merupakan salah satu

bentuk proniosi kesehatan karena dilakukannya pada orang yang sehat

melalui upaya menghindarkan diri dari ketepaparan pada berbagai

faktor resiko dan melakukan pola hidup sehat.

b. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang

memiliki resiko untuk terkena kanker payudara. Pencegahan sekunder

dilakukan dengan melakukan deteksi dini dengan cara deteksi awal

Page 41: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

41

dengan pemeriksaan payudara sendiri (sadari) dan tindakan lanjut

dengan pemeriksaan penunjang lainnya. Waktu terbaik untuk

melakukan pemeriksaan payudara sendini adalah 7-10 hari setelah

menstruasi. Pada saat itu payudara terasa lunak, tujuan untuk

memeriksakan payudara sendiri secara rutin adalah untuk merasakan

dan mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga jika terjadi perubahan

dapat diketahui.

1) Sadari

Pemeriksaan payudara dapat dilakukan dengan melihat

perubahan dihadapan cermin dan melihat perubahan bentuk

payudara dengan cara berbaring.

a) Melihat perubahan dihadapan cermin.

Lihat pada cermin, bentuk, dan keseimbangan bentuk

payudara (simetris atau tidak), cara melakukannya adalah:

(1) Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara,

perubahan puting susu, serta kulit payudara didepan kaca,

sambil berdiri tegak depan cermin, posisi kedua lengan

lurus kebawah disamping badan.

(2) Periksa payudara dengan tangan diangkat diatas kepala,

dengan maksud untuk melihat retraksi kulit atau pelekatan

tumor terhadap otot atau fascia dibawahnya.

Page 42: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

42

(3) Berdiri tegak didepan cermin dengan tangan disamping

kanan atau kiri, miringkan badan ke kanan dan kiri utuk

melihat perubahan pada payudara.

(4) Menegakkan otot-otot bagian dada dan berkaca pinggang/

tangan menekan pinggul, dimaksudkan untuk menegangkan

otot didaerah ketiak.

b) Melihat perubahan bentuk payudara dengan berbaring

(1) Letakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipat

dibawah bahu sebelah kanan untuk menaikkan bagian yang

akan diperiksa Kemudian Ietakkan tangan anda dibawah

kepala. Gunakan tangan kiri anda untuk memeriksa

payudara kanan, gunakan telapak jar-jari anda untuk

memeriksa benjolan dalam penebalan.

(2) Raba payudara dengan gerakan melingkar dari sisi luar

payudara ke arah putting. Buat sekurang-kurangnya dua

putaran kecil sampai ke puting payudara.

(3) Berawal dari bagian atas payudara anda, buat putaran yang

besar. Bergeraklah sekeliling payudara dengan

memperhatikan benjolan yang tidak biasa Buatlah

sekurang-kurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting

payudara. Lakukan sebanyak dua kali. Sekali dengan

tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa

Page 43: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

43

periksa bagian bawah areola mammae. Lakukan juga pada

payudara kiri.

(4) Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara

anda untuk melihat adanya cairan abnormal dari puting

payudara.

(5) Letakkan tangan kanan anda ke samping dan rasakan ketiak

anda dengan teliti apakah teraba benjolan abnormal atau

tidak (Anonymous, 2009)

2) Mammografi

Mamografi adalah pemeriksaan payudara dengan alat

rontgen dan merupakan suatu pemeriksaan yang sederhana, tidak

sakit, waktunya hanya 5-10 menit. Waktu terbaik untuk melakukan

mamografi adalah seminggu setelah menstruasi. Mammografi

dilakukan dengan cara meletakkan payudara secara bergantian

antara 2 lembar alas, kemudian dibuat foto rontgen dari atas ke

bawah, kemudian ke kiri dan kekanan. Pada mammografi, benjolan

sebesar 0,025 cm sudah dapat terlihat (Britto, 2005).

c. Pencegahan Tersier

Biasanya diarahkan pada individu yang telah positif mendenita

kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara

sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecacatan dan

memperpanjang harapan hidup. Pencegahan tersier untuk

Page 44: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

44

meningkatnya kualitas hidup penderita setelah mencegah komplikasi

penyakit dan meneruskan pengobatan.

d. Pencegahan secara alami

1) Berolah raga Teratur Berolahraga akan menurunkan kadar estrogen

yang diproduksi tubuh sehingga mengurangi resiko kanker

payudara.

2) Kurangi Lemak

Jenis lemak yang menyebabkan kanker payudara adalah lemak

jenuh dalam daging, mentega, susu yang mengandung susu full-

cream dan ada lemak dalam margarin yang bisa meningkatkan

kadar estrogen dalam darah. Sedangkan jenis lemak yang

membantu mencegah kanker payudara adalah lemak tak jenuh

dalam minyak zaitun dan asam lemak omega-3 dalam ikan salmon

dan ikan air dingin lainnya.

3) Jangan memasak daging terlalu matang

Daging-daging yang dimasak atau dipanggang menghasilkan

senyawa karsinogenik (amino heterosiklik). Semakin lama dimasak

semakin banyak senyawa itu terbentuk sehingga mempengaruhi

resiko kanker payudara.

4) Konsumsi buah dan sayur

Semakin banyak sayur dan buah yang dikonsumsi, semakin

berkurang resiko untuk semua kanker. Makanan dari tumbuh-

tumbuhan mengandung anti oksidan yang tinggi diantaranya

Page 45: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

45

A,C,E, dan mineral selenium yang dapat mencegah kerusakan sel

yang bisa menjadi penyebab terjadinya kanker.

5) Konsumsi Suplemen anti oksidan

Suplemen tidak dapat menggantikan buah dan sayuran, tetapi suatu

formula anti oksidan bisa merupakan tambahan makanan yang

dapat mencegah kanker payudara.

6) Konsumsi makanan berserat

Buah dan sayur juga mengandung banyak serat, makanan berserat

akan mengikat estrogen dalam saluran pencernaan, sehingga kadar

dalam darah akan berkurang.

7) Konsumsi makanan yang mengandung kedelai atau protein

Makanan yang berasal dari kedelai banyak mengandung estrogen

tumbuhan (fito-estrogen). Fito estrogen terikat pada reseptor sel

yang sama dengan estrogen tubuh, mengikatnya keluar dari sel

payudara sehingga mengurangi efek pemicu kanker payudara.

8) Konsumsi kacang-kacangan, yaitu selain dalam kedelai fito

estrogen terdapat dalam jenis kacang-kacangan.

9) Hindari Alkohol; karena dapat meningkatkan estrogen dalam

darah.

10) Kontrol berat badan

Kenaikan berat badan sejalan dengan bertambahnya lemak tubuh,

maka kadar estrogen sebagai hormone pemicu kanker payudara

pun akan meningkat.

Page 46: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

46

11) Hindari xeno-estrogen

Xeno-estrogen adalah estrogen yang berasal dari luar tubuh, yang

berasal dari residu hormone estrogenik yang terdapat dalam

daging. Xeno-estrogen meningkatkan kadar estrogen darah

sehingga menambah resiko kanker payudara.

12) Berjemur dibawah sinar matahari

Sinar matahari dapat membantu mencegah kanker payudara karena

pada saat matahari mengenai Wit, tubuh membuat vitamin D yang

akan membantu mengurangi resiko kanker payudara

13) Hindari merokok

14) Menyusui

Untuk alasan yang masih belum jelas, menyusui berhuhungan

dengan berkurangnya resiko kanker payudara sebelum masa

menopause.

15) Pertimbangan sebelum melakukan HRT (Hormone Replacement

Therapy)

Alasan bagus untuk melakukan HRT sesudah masa menopause

yaitu mengurangi resiko penyakit jantung, osteoporosis, dan

penyakit alzheimer. Therapy HRT akan menambah resiko kanker

payudara.

8. Penanganan dan Pengobatan

Penanganan dan pengobatan penyakit kanker payudara tergantung

dari tipe dan stadium yang dialami penderita. Umumnya, seseorang baru

Page 47: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

47

diketahui menderita penyakit kanker payudara setelah menginjak stadium

lanjut yang cukup parah, hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan atau

rasa main sehingga terlambat untuk diperiksakan ke dokter atau kelainan

yang dihadapinya.

a. Pembedahan

Secara garis besar ada 3 tindakan pembedahan atau operasi kanker

payudara diantaranya:

1) Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dan

payudara (Lumpectomy). Operasi ini selalu diikuti dengan

pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan

pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm, dan Ietaknya

dipinggir payudara.

2) Total Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara

saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.

3) Modified Radical mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh

payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka, tulang

iga, serta benjolan disekitar ketiak.

b. Radiotherapy (penyinaran/radiasi)

Proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan

sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh set kanker yang

masih tersisa dipayudara setelah operasi. Tindakan ini mempunyai efek

kurang baik seperti tubuh menjadi Iemah, nafsu makan berkurang, warna

Page 48: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

48

kulit disekitar payudara menjadi hitam, seth Hb dan leukosit cenderung

menurun sebagai akibat dari radiasi.

c. Therapy Hormon

Hal ini dikenal sebagai therapy anti-estrogen yang sistem kerjanya

memblok kemampuan hormon estrogen yang ada dalam menstimulus

perkembangan kanker pada payudara

d. Kemoterapi

Proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pit cair atau

kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh set kanker. Sistem mi

diharapkan mencapai target pada pengobatan kanker yang kemungkinan

telah menyebar ke bagian tubuh Iainnya. Dampak dan kemoterapi adalah

pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh

obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.

Tindakan lain yang bisa dilakukan adalah menghindari kegemukan,

kurangi makan lemak, usahakan banyak mengkonsumsi makanan yang

mengandung vitamin A, C, jangan terlalu banyak makan makanan yang

diasinkan dan diasap, olahraga secara teratur, dan check-up payudara sejak

usia 30 tahun secara teratur (Chyntia, 2009).

D. Remaja

1. Pengertian

Remaja adalah anak berusia 13-25 tahun, dimana usia 13 tahun

merupakan batas usia pubertas pada umumnya, yaitu secara biologis sudah

mengalami kematangan seksual dan usia 25 tahun adalah usia ketika mereka

Page 49: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

49

pada umumnya secara sosial dan psikologis mampu mandiri Notoatmodjo,

2007).

Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan

masa dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu

usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu menjelang masa dewasa

muda. Remaja tidak mempunyai tempat yang jelas, yaitu bahwa mereka tidak

termasuk golongan anak-anak tetapi juga tidak termasuk golongan dewasa

(Soetjiningsih, 2004).

Masa remaja adalah masa transisi antara masa anak dan masa dewasa,

dimana terjadi pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-ciri seks sekunder,

tercapai fertilitas dan terjadi perubahan-perubahan psikologik serta kognitif

(Soetjiningsih, 2004).

Menurut Soetjiningsih, (2004) berdasarkan umur kronologis dan

berbagai kepentingan, terdapat berbagai definisi tentang remaja, yaitu :

a. Pada buku-buku pediatri, umumnya mendefinisikan remaja adalah bila

seorang anak telah mencapai umur 10-18 tahun untuk anak perempuan dan

untuk anak laki-laki 12-20 tahun.

b. Menurut undang-undang No.4 tahun 1979 mengenai kesejahteraan anak,

remaja adalah individu yang belum mencapai 21 tahun dan belum

menikah.

c. Menurut undang-undang Perburuhan, anak dianggap remaja apabila telah

mencapai umur 16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat

untuk tinggal.

Page 50: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

50

d. Menurut UU Perkawinan No.1 tahun 1974, anak dianggap sudah remaja

apabila cukup matang untuk menikah, yaitu umur 16 tahun untuk anak

perempuan dan 19 tahun untuk anak laki-laki.

e. Menurut pendidikan nasional anak dianggap remaja bila anak sudah

berumur 18 tahun, yang sesuai dengan saat lulus Sekolah Menengah.

f. Menurut WHO, remaja bila anak telah mencapai umur 10-18 tahun.

Menurut WHO, remaja adalah suatu masa dalam Hurlock (2000), yaitu:

a. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda

seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.

b. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari

kanak-kanak menjadi dewasa.

c. Terjadi perubahan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada

keadaan yang relatif lebih mandiri.

2. Batasan Remaja

Menurut Hurlock dalam BKKBN (2006), reproduksi sehat remaja

terbagi atas beberapa batasan, yaitu:

a. Remaja Awal usia 11-13 tahun

Usia 11-13 tahun merupakan tahap remaja awal. Pada masa ini mulai

terjadi banyak perubahan, baik fisik atau jasmani maupun rohani yang tidak

disadari oleh mereka. Remaja seringkali mengalami perubahan kejiwaan

seperti rasa cemas, rendah diri dan masalah pergaulan. Pada tahap ini remaja

perlu mengetahui tentang tumbuh kembang remaja.

Page 51: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

51

b. Remaja Tengah usia 14-18 tahun

Usia 14-18 tahun merupakan tahap lanjut dari remaja awal dan mulai

memasuki tahap aktif seksual. Pada tahap ini seharusnya remaja telah

mempunyai informasi dan pengetahuan yang benar tentang kesehatan

reproduksi yang diperoleh dari sumber yang benar, sehingga mereka bisa

menghindari hal-hal yang beresiko pada kehidupannya, seperti hubungan seks,

dapat menimbulkan kehamilan, mengetahui jenis perilaku yang beresiko dan

akibatnya.

c. Remaja Akhir usia 19-21 tahun

Usia 19-21 tahun merupakan tahap akhir remaja. Kebutuhan pada usia

ini adalah persiapan untuk menikah dan menjadi orang tua. Jika kebutuhan ini

tidak terpenuhi maka masalah yang timbul adalah kehamilan yang tidak

diinginkan, perawatan kehamilan dan persalinan yang kurang baik, terkena

penyakit menular seksual dan perawatan yang kurang baik jika menjadi orang

tua.

3. Perkembangan Remaja

Secara umum, periode remaja merupakan klimaks dari periode-periode

perkembangan sebelumnya. Dalam periode ini apa yang diperoleh dalam

masa-masa sebelumnya diuji dan dibuktikan sehingga dalam periode

selanjutnya individu telah mempunyai suatu pola pribadi yang lebih mantap.

Pertumbuhan fisik dalam periode pubertas terus berlanjut sehingga mencapai

kematangan pada akhir periode remaja (Latifah, 2008).

Page 52: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

52

Perkembangan tanda-tanda seks primer dan sekunder dalam diri

remaja mengakibatkan perubahan yang cukup berarti dalam kehidupannya.

Remaja yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup untuk mensikapi

perkembangan fisik dan bioseksualnya ini akan mengambil

kesimpulan/keputusan yang kurang pas dalam menyelesaikan tugas-tugas

perkembangannya. Masa remaja juga dikenal sebagai masa puber yaitu suatu

fase remaja dalam pemasakan seksual sehingga sesungguhnya istilah puber ini

lebih ditujukan kepada perkembangan remaja yang berhubungan dengan

bioseksualnya (Latifah, 2008).

E. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah sesuatu yang menghubungkan antara konsep

yang satu dengan yang lain dari permasalahan yang ingin diteliti. Di dalam

konsep tersebut tidak dapat diukur atau diamati secara langsung, untuk

dimengerti dan diukur maka konsep tersebut dapat digambarkan kedalam sub-

sub variabel (Natoatmodjo, 2007). Untuk lebih jelasnya, maka variabel dapat di

gambarkan dalam kerangka konsep berikut:

Variabel Independent Variabel Dependent

Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian

Resiko Kanker Payudara

Pengetahuan

Sikap

Page 53: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

53

F. Hipotesis

1. Ha = Ada hubungan antara pengetahuan dengan resiko kanker payudara

pada remaja putri di MAN 2 Banda Aceh tahun 2013.

2. Ha = Ada hubungan antara sikap dengan resiko kanker payudara pada

remaja putri di MAN 2 Banda Aceh tahun 2013.

Page 54: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross

sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara

faktor-faktor dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan

data sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010), untuk mengetahui hubungan

pengetahuan dan sikap dengan resiko kanker payudara pada remaja putri di MAN

2 Banda Aceh tahun 2013.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas XII

yang mengikuti pembelajaran di MAN 2 Banda Aceh yaitu 90 orang siswi.

2. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2010). Teknik yang di pakai dalam pengambilan

sampel adalah random sampling, yaitu diambil sebagian dari jumlah populasi

secara acak dengan menggunakan rumus Slovin (1960).

n = 2(d) N 1

N

+

Keterangan:

Ν = besar populasi

Page 55: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

55

n = besar sampel

d = Derajat presisi/tingkat kepercayaan

n = 2)1,0(901

90

+

n ( )01.0901

90

+=

n 9,01

90

+=

n 9,1

90=

n = 47,3 (dibulatkan menjadi 48 Remaja Putri).

Adapun kriteria tersebut dapat dilihat seperti di bawah ini:

a. Remaja yang mengikuti pembelajaran di MAN 2 Banda Aceh

b. Remaja dengan umur 15-18 tahun.

c. Remaja yang bersedia menjadi responden

Selanjutnya penentuan sampel remaja di MAN 2 Banda Aceh dihitung

dengan rumus proporsional sampling sebagai berikut:

SPI = N

nX JS

Keterangan:

SPI = Jumlah sampel pada tiap-tiap sub populasi

n = Jumlah responden dalam sub populasi

N = Jumlah responden dalam populasi

JS = Jumlah sampel yang dibutuhkan

Page 56: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

56

Tabel 4.2 Populasi dan sampel dalam penelitian pada remaja di MAN 2 Banda Aceh Tahun 2013

Kelas Populasi Remaja Putri Sampel

XII Bahasa XII IPA-1 XII IPA-2 XII IPS-1 XII IPS-2 XII IPS-3

10 19 21 15 13 12

5 10 11 8 7 7

Total 90 48

Kemudian sampel dipilih secara random sampling, teknik

pengambilan sampel dengan cara acak ini yaitu dengan cara mengundi

anggota populasi, peneliti akan membuat nomor undi misalnya, untuk kelas

XII berjumlah 90 orang siswi diantaranya jumlah sampel yaitu 48 orang, dan

untuk kelas XII Bahasa berjumlah 5 orang siswi, kelas XII IPA-1 berjumlah

10 orang siswi, kelas XII IPA-2 berjumlah 11 orang siswi, kelas XII IPS-1

berjumlah 8 orang siswi, kelas XII IPS-2 berjumlah 7 orang siswi, dan untuk

kelas XII IPS-3 berjumlah 7 siswi.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 03 Agustus sampai dengan

19 Agustus 2013 di MAN 2 Banda Aceh.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner,

yaitu sebagai berikut:

1. Bagian I, merupakan data demografi yang berupa identitas responden

yang meliputi nomor responden, tanggal penelitian, umur, dan kelas.

Page 57: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

57

2. Bagian II, yaitu dengan 1 item pertanyaan yang digunakan untuk

mengetahui adanya dengan indikator ya dan tidak.

3. Bagian III, merupakan kuesioner dengan 10 item pertanyaan yang

digunakan untuk mengetahui pengetahuan remaja, yang berbentuk Multi

Choice yang dibagikan kepada responden oleh peneliti. Kemudian

setelah selesai di kumpulkan kembali kepada peneliti dimana jawaban

disusun dalam bentuk skala guttman yang meliputi, jika benar diberikan

nilai 1 dan yang salah 0.

4. Bagian IV, merupakan kuesioner dengan 10 item pertanyaan yang

digunakan untuk mengetahui sikap remaja, dimana jawaban disusun

dalam bentuk skala likert yaitu juka pernyataan positif maka nilai yang

diberikan SS:5, S:4, TT:3, TS:2, STS:1, dan sebaliknya jika pertanyaan

negatif maka nilai yang diberikan SS:1, S:2, TT:3, TS:4, STS:5 (Azwar,

2010).

E. Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data yang langsung diperoleh dengan menyebarkan kuesioner yang

berisi pertanyaan yang disediakan dan selanjutnya diisi oleh responden.

2. Data Sekunder

Data penunjang yang di dapat dari Dinkes Provinsi, Dinkes

Kbupaten/Kota dan MAN 2 Banda aceh, serta referensi yang tersedia.

Page 58: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

58

F. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan tahap sebagai berikut:

1. Editing

Mengaoreksi kesalahan-kesalahan dalam pengisian atau pengambilan

data. Pada tahap ini data yang telah dikumpulkan dilakukan pengecekan

identitas responden, mengecek kelengkapan data dengan memeriksa isi

instrument pengumpulan data. Pengecekan ini dilakukan langsung pada

tempat penelitian dan pada jam yang sama.

2. Coding

Mengklarifikasi jawaban menurut macamnya dengan memberikan kode

tertentu. Pada tahap ini data yang telah diperoleh diberi angka atau kode

tertentu untuk memudahkan pengenalan data. Kode diberikan dengan

mencantumkan nomor 01 dan seterusnya pada pengenalan responden.

Untuk jawaban responden masing-masing diberikan nilai sesuai dengan

skala pengukurannya.

3. Tranfersing

Data yang telah diberi kode responden disusun secara berurutan dari

responden pertama sampai dengan responden terakhir. Kemudian

dimasukkan ke dalam tabel sesuai dengan variabel yang ingin diteliti.

4. Tabulating

Mengelompokkan responden berdasarkan kategori dalambentuk

penyajian distribusi frekuensi kemudian ditentukan rata-rata

persentasenya.

Page 59: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

59

G. Defenisi Operasional

No Variabel Penelitian

Definisi Operasional

Cara ukur Alat Ukur

Skala Ukur

Hasil Ukur

Variabel Dependen 1. Resiko

Dengan Kanker Payudara

Suatu penyakit dimana sejumlah sel-sel di dalam payudara tumbuh dan berkembang secara berlebihan.

Menggunakan Kuesioner dengan kriteria: - Ya: Jika remaja mengetahui tentang resiko kanker payudara. - Tidak: Jika remaja tidak mengetahui tentang resiko kanker payudara.

Kuesioner Nominal - Ya - Tidak

Variabel Independen 1 Pengetahuan

tentang resiko kanker payudara

Hasil dari tahu tentang faktor resiko kanker payudara melalui penyerapan informasi baik dari pendidikan formal dan non formal maupun dari pengalaman hidup sehari-hari.

Menggunakan 10 item pertanyaan dengan kriteria: - Baik: jika

jawaban benar >76-100% (8-10).

- Cukup: jika jawaban benar 56-76% (6-7).

- Kurang: jika jawaban benar <56% (1-5).

Kuesioner Ordinal - Baik - Cukup - Kurang

2 Sikap dengan resiko kanker payudara

Respon seseorang terhadap resiko kanker payudara

Menggunakan 10 item pertanyaan dengan kriteria: - Positif: x ≥ 29,7 - Negatif x < 29,7

Kuesioner Nominal - Positif - Negatif

H. Metode Analisa Data

1. Analisa univariat

Analisa data pada penelitian ini merupakan analisa Univariat Kemudian

ditentukan presentasi (P) dengan menentukan rumus sebagai berikut:

p = %100xn

fi

Page 60: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

60

Keterangan:

p = Persentase

fi = Frekuensi yang diamati

n = Jumlah sampel

100% = Bilangan tetap (Budiarto, 2001).

2. Analisa bivariat

Untuk mengukur asosiasi antara dua atau lebih variabel kuantitatif

dipakai tes statistik Chi-square atau X kuadrat (x2). Data masing-masing sub

variabel dimasukkan ke dalam tabel kontingensi (tabel silang). Kemudian

tabel-tabel kontingensi tersebut dianalisa dengan menggunakan uji statistik

Chi-square test (x2), dengan rumus sebagai berikut:

( )∑

−=e

eOX

22

grandtotal

totalkolomtotalbarise

×=

Keterangan: =O frekuensi observasi

=e frekuensi harapan

Pengujian hipotesa dilakukan dengan Chi-square observasi dan tabel

dengan kriteria bahwa jika 2X observasi < 2X tabel maka hipotesa (Ha)

diterima, dan jika 2X observasi 2X≥ tabel maka Ha ditolak.

Untuk mengukur Hubungan pengetahuan dan sikap dengan resiko

kanker payudara pada remaja putri di MAN 2 Banda Aceh tahun 2013,

dilakukan Uji Chi-Square. Uji Chi-Square merupakan teknik analisa korelasi

yang sesuai untuk penelitian ini, karena variabel dependen dan independen

Page 61: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

61

pada penelitian ini dalam bentuk data deskrit (data frekuensi atau data

kategori). Perhitungan statistik untuk analisa tersebut dilakukan dengan

menggunakan program komputerisasi, pengolahan data diinterprestasikan

menggunakan nilai probilitas dengan kriteria sebagai berikut:

a. Bila pada tabel 2x2 dijumpai nilai E (Harapan) kurang dari 5, maka uji

yang digunakan adalah ”Fisher Exack Test”.

b. Bila pada tabel 2x2 tidak dijumpai nilai E<5, maka uji yang digunakan

sebaiknya ”Continuity Correction (a")”.

c. Bila tabelnya lebih dari 2x2, misalnya 2x3, 3x3 dll, maka yang digunakan

”Person Chi-Squere”.

Page 62: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

62

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

MAN 2 merupakan salah satu Sekolah Negeri yang berada di Banda

Aceh dengan luas 5.580/1.692 m2, yang berlokasi di Jln. Cut Nyak Dien

No.590 Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh dengan jumlah siswa 485

orang, dan jumlah pegawai 15 orang, serta jumlah Guru sebanyak 226 orang.

Adapun rekapitulasi inventaris sekolah dapat dilihat seperti dibawah ini:

Tabel 4.1 Rekapitulasi Inventaris Sekolah di MAN 2 Banda Aceh Tahun 2013

No Jenis Ruang Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Ruang Kepala Sekolah Ruang Wakil Ruang TU Ruang Guru Ruang Pengajaran Ruang Kelas Ruang Perpustakaan Ruang Lab. Bahasa Ruang BP Ruang Gudang Ruang Musholla Ruang WC Ruang Kantin

1 1 1 1 1 16 1 1 1 1 1 1 1

Adapun batas-batas wilayah MAN 2 Banda Aceh adalah sebagai berikut:

1. Sebelah Barat berbatasan dengan Min Teladan Banda Aceh

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Jl. Ateung Kursi Lateumen Barat

3. Sebelah Utara berbatasan dengan Satuan Lalu lintas

4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Komplek Perumahan PGAMKanwil

Kemenag Provinsi Aceh.

Page 63: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

63

B. Hasil Penelitian

1. Analisis Univariat

a. Resiko Kanker Payudara

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Resiko Dengan Kanker Payudara di MAN 2

Banda Aceh

No Resiko Dengan Kanker

Payudara Frekuensi %

1 2

Ya Tidak

25 23

52,1 47,9

J u m l a h 48 100,0 Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa dari 48 responden,

mayoritas dengan resiko kanker payudara pada remaja putri di MAN 2

Banda Aceh sebanyak 25 orang (52,1%).

b. Pengetahuan

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri di MAN 2

Banda Aceh

No Pengetahuan Frekuensi % 1 2 3

Baik Cukup Kurang

9 19 20

18,8 39,6 41,7

J u m l a h 48 100,0 Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa dari 48 responden

mayoritas pengetahuan remaja putri di MAN 2 Banda Aceh adalah kurang

sebanyak 20 orang (41,7%).

Page 64: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

64

c. Sikap

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Putri Di MAN 2 Banda Aceh

No Sikap Frekuensi % 1 2

Positif Negatif

22 26

45,8 54,2

J u m l a h 48 100,0 Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa dari 48 responden, mayoritas

sikap remaja putri di MAN 2 Banda Aceh adalah negatif sebanyak 26

responden (54,2%).

2. Analisa Bivariat

a. Hubungan Pengetahuan Dengan Resiko Kanker Payudara

Tabel 4.6 Hubungan Pengetahuan Dengan Resiko Kanker Payudara Pada

Remaja Putri di MAN 2 Banda Aceh

No Pengetahuan

Resiko Dengan Kanker Payudara

Jumlah % P Ya Tidak F % F %

1 2 3

Baik Cukup Kurang

2 8 15

22,2 42,1 75,0

7 11 5

77,7 57,9 25,0

9 19 20

100,0 100,0 100,0

0,017

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukan bahwa, dari 20 responden yang

berpengetahuan kurang dan mempunyai resiko kanker payudara sebanyak

75,0%, sementara dari 19 responden yang berpengetahuan cukup dan tidak

resiko mempunyai kanker payudara sebanyak 57,9%, sedangkan dari 9

responden yang berpengetahuan baik dan tidak mempunyai resiko kanker

payudara sebanyak 77,7%.

Page 65: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

65

Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square

dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai p-value 0,015 yang

berarti kurang dari α=0,05. Dengan demikian, ada hubungan antara

pengetahuan dengan resiko kanker payudara pada remaja putri di MAN 2

Banda Aceh Tahun 2013.

b. Hubungan Sikap Dengan Resiko Kanker Payudara

Tabel 4.7 Hubungan Sikap Dengan Resiko Kanker Payudara Pada Remaja Putri

di MAN 2 Banda Aceh

No Sikap

Resiko Dengan Kanker Payudara

Jumlah % P Ya Tidak f % f %

1 2

Positif Negatif

7 18

31,8 69,2

15 8

68,2 30,8

22 26

100,0 100,0

0,022

Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukan bahwa, dari 26 responden yang

bersikap negatif dengan resiko kanker payudara sebanyak 69,2%, sementara

dari 22 responden yang bersikap positif dan tidak mempunyai resiko kanker

payudara sebanyak 68,2%.

Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square

dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai p-value 0,019 yang berarti

kurang dari α=0,05. Dengan demikian, ada hubungan antara sikap dengan

resiko kanker payudara pada remaja putri di MAN 2 Banda Aceh Tahun 2013.

Page 66: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

66

C. Pembahasan

1. Hubungan Pengetahuan Dengan Resiko Kanker Payudara

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa, dari 20 responden

yang berpengetahuan kurang dan mempunyai resiko kanker payudara

sebanyak 75,0%, sementara dari 19 responden yang berpengetahuan cukup

dan tidak resiko mempunyai kanker payudara sebanyak 57,9%, sedangkan

dari 9 responden yang berpengetahuan baik dan tidak mempunyai resiko

kanker payudara sebanyak 77,7%.

Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square

dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai p-value 0,017 yang berarti

kurang dari α=0,05. Dengan demikian, ada hubungan antara pengetahuan

dengan resiko kanker payudara pada remaja putri di MAN 2 Banda Aceh

Tahun 2013.

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung,

telinga dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga

menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas

perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang

diperoleh melalui indra pendengaran (telinga), dan indra penglihatan (mata)

(Notoatmodjo, 2010).

Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan

masa dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu

usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu menjelang masa dewasa

Page 67: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

67

muda. Remaja tidak mempunyai tempat yang jelas, yaitu bahwa mereka tidak

termasuk golongan anak-anak tetapi juga tidak termasuk golongan dewasa

(Soetjiningsih, 2004).

Kanker payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan

berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan)

payudara, hal ini bisa terjadi terhadap wanita maupun pria (Chyntia, 2009).

Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang

didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang

tidak didasari oleh pengetahuan. Pesan, ide, gagasan atau informasi yang di

sampaikan pengajar atau pembicara akan mudah diterima apabila di

berikan dengan metode atau media yang benar. Prilaku seseorang akan

berubah apabila diberikan sebuah informasi tentang suatu hal yang bisa

berubah prilaku seseorang (Setiati, 2009).

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Rini

(2012), didapatkan bahwa dari 132 responden, dengan pengetahuan perawat

tentang kanker payudara berada pada kategori baik sebanyak 108 orang

(81,8%) sedangkan pada perilaku perawat pada kategori cukup tentang kanker

payudara sebanyak 55 orang (41,7%).

Berdasarkan uraian diatas peneliti berasumsi bahwa berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan pada remaja putri yang berpengetahuan baik

hanya 9 orang, dan remaja putri yang berpengetahuan kurang didapat

sebanyak 20 orang siswa, hal ini merupakan masih kurangnya pemahaman

siswa terhadap resiko kanker payudara, semakin siswa tidak memperoleh

Page 68: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

68

informasi maka semakin kurang pula pengetahuan siswa tentang resiko kanker

payudara. Dengan demikian, informasi yang didapatkan tentang resiko kanker

payudara akan sangat mempengaruhi pengetahuan siswa. Karena semakin

banyak siswa mendapatkan informasi tentang resiko kanker payudara maka

semakin baik juga pengetahuan siswa.

2. Hubungan Sikap Dengan Resiko Kanker Payudara

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa, dari 26 responden

dengan sikap yang negatif dengan resiko kanker payudara sebanyak 69,2%,

sementara dari 22 responden yang bersikap positif dan tidak mempunyai

resiko kanker payudara sebanyak 68,2%.

Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square

dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai p-value 0,022 yang berarti

kurang dari α=0,05. Dengan demikian, ada hubungan antara sikap dengan

resiko kanker payudara pada remaja putri di MAN 2 Banda Aceh Tahun 2013

Sikap merupakan suatu reaksi atau respon yang mencerminkan

pendapatnya, atau pendapat seseorang yang merupakan pernyataan dari

sikapnya yang mengenali jawaban-jawaban mengenai perasaan, kepercayaan,

konsepsi/pendapat/ide, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

Masa remaja adalah masa transisi antara masa anak dan masa dewasa,

dimana terjadi pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-ciri seks sekunder,

tercapai fertilitas dan terjadi perubahan-perubahan psikologik serta kugnitif

(Soetjiningsih, 2004).

Page 69: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

69

Kanker payudara ini diawali ketika sejumlah sel-sel di dalam payudara

tumbuh dan berkembang secara berlebihan. Pertumbuhan sel-sel yang tidak

normal itu membentuk gumpalan besar yang disebut sebagai tumor

(pembengkakan). Akan tetapi tidak semua tumor dapat merupakan kanker

karena sifatnya yang tidak menyebar atau mengancam nyawa. Tumor tersebut

adalah tumor jinak. Tumor dapat bersifat jinak maupun ganas. Tumor yang

mampu menyerang jaringan lainnya ataupun menyebar kejaringan atau organ

tubuh lainnya (bermetastasis) disebut tumor ganas. Apabila pertumbuhan

selsel yang berlebihan itu tidak dapat dikendalikan oleh tubuh, terjadilah yang

disebut dengan neoplasma. Neoplasma kemudian akan menyerang ke jaringan

sekitar dan menyebar ke seluruh tubuh,, keadaan seperti ini disebut neoplasma

ganas. Neoplasma ganas inilah yang akhimya disebut dengan kanker payudara

(Ghofar, 2009).

Wanita yang rutin mendapatkan terapi hormon berada pada resiko

yang lebih tinggi terhadap kejadian kanker payudara. Wanita yang terlambat

memiliki anak juga berada pada resiko tinggi terhadap mengalami kanker

payudara (Ghofar, 2009).

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan

Ratna, P (2010), didapatkan bahwa dari 62 responden yang pengetahuan

remaja dalam pemeriksaan payudara sendiri pada kategori rendah sebanyak 39

orang (62,9%), dan sikap dalam pemeriksaan payudara sendiri pada kategori

negatif sebanyak 36 orang (58,1%), serta perilaku dalam pemeriksaan

Page 70: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

70

payudara sendiri pada kategori cukup dalam pemeriksaan payudara sendiri

sebanyak 20 orang (32,2%).

Peneliti berasumsi bahwa, berdasarkan hasil penelitian pada remaja

putri yang bersikap positif sebanyak 22 orang, dan yang bersikap negatif

sebanyak 26 orang, hal ini merupakan masih kurangnya siswa yang bersikap

positif. Jika siswa dengan sikap yang negatif maka resiko kanker payudara

lebih cepat berkembang, karena masih kurangnya pengetahuan dan sikap

remaja dalam memperoleh informasi. Sebaliknya, jika remaja bersikap positif

maka dengan mudah memperoleh informasi tentang resiko kanker payudara,

dalam kondisi siswa tidak perlu dikhawatirkan, karena siswa dapat mencegah

terjadinya resiko terhadap kanker payudara.

Page 71: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap hubungan pengetahuan dan

sikap dengan resiko kanker payudara pada remaja putri di MAN 2 Banda

Aceh Tahun 2013, dapat disimpulkan:

1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan resiko kanker payudara pada

remaja putri di MAN 2 Banda Aceh Tahun 2013 dengan nilai P-Value

0,017.

2. Ada hubungan antara sikap dengan resiko kanker payudara pada remaja

putri di MAN 2 Banda Aceh Tahun 2013 dengan nilai P-Value 0,022.

B. Saran

1. Bagi Peneliti Selanjutnya, diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi

atau acuan dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang,

sehingga dapat diperoleh hasil yang bermakna dan untuk menambah

pengetahuan dan pengalaman tentang metodelogi penelitian terkait tentang

resiko kanker payudara.

2. Bagi Institusi Pendidikan, yaitu diharapkan menjadi sebagai bahan kajian

bagi peserta didik dan mata kuliah akademi kebidanan yang terkait dengan

resiko kanker payudara pada remaja putri.

3. Bagi Tempat Penelitian, yaitu diharapkan agar dapat dijadikan masukan

bagi institusi pelaksana kesehatan terkait dengan resiko kanker payudara

Page 72: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

72

dan diharapkan kepada remaja-remaja putri khususnya di MAN 2 Banda

Aceh untuk dapat lebih meningkatkan pemahamanya tentang resiko

kanker payudara guna mencapai kesehatan di masa yang akan datang.

Page 73: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

73

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2009. Pemeriksaan-Payudara-Sendiri. http//www.lusa.web.id/ (Diakses tanggal 25 Maret 2013).

Azwar, 2010. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Edisi kedua,

Pustaka Pelajar.

Budiarto, E., 2001. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Buku Kedokteran.

BKKBN, 2006. Remaja Mengenali Dirinya. UNFPA, Hal : 92-94

Britto, J,A,. 2005. Kisi-Kisi Menembus Masalah Bedah. Jakarta: EGC. Chyntia, Erlin, 2009. Akhirnya Aku Sembuh Dari Kanker Payudara. Yokyakarta:

Maxsimus. Dinkes Semarang, 2007. Data Penderita Kanker Payudara di Indonesia.

http://www.depkes.go.id (Diakses tanggal 25 Maret 2013). Elizabeth, Tara, MD, 2001. Kanker Pada Wanita. Jakarta: Graha Ilmu. Ghofar, Abdul, 2009. Cara Mudah Mengenal dan Mengobati Kanker.

Yogyakarta: Flamingo. Khomsan, Ali, 2004. Pangan Dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Krisyanasri, W., 2009. ASI, Menyusui dan SADARI. Jakarta: Nurha Medika.

Latifah Melly, 2008. Tumbuh Kembang Anak. Http://edublogs.org/karakteristik-remaja (dikutip Tanggal 06 April 2013).

Hurlock, E. B. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga.

MAN 2 Banda Aceh, 2013. Profil Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Banda Aceh tahun 2013. Banda Aceh.

Melissa, L., 2008. Problematika dan Perawatan Payudara. Jakarta: Erlangga. Monty, P, S., 2012. Blak-blakan Kanker Payudara. Bandung: Qanita. Notoatmodjo, S., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka

Cipta.

Page 74: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

74

___, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Edisi Rineka Cipta.

_____________, 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku, Jakarta: Edisi Rineka Cipta.

_____________, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Edisi Rineka

Cipta. Novitasari, 2005. Perbandingan Skor Depresi Pada Penderita Kanker Serviks

Uteri Dan Penderita Kanker Payudara Di RSUP Dr. Kariadi semarang. Madia Medika Muda.

Pierce, dkk, 2006. At Glance Ilmu Bedah. Jakarta: Erlangga. Prawirohardjo, S, 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka. Ratna P, 2010. Gambaran Perilaku Siswi Dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri

(SADARI) di SMA Swasta Plus Safiyyatul Amaliyyah Medan. Tahun 2010. Universitas Sumatra Utara.

Rini P, 2012. Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker Payudara dan

Perilaku Perawat di Ruang Rawat RS Kanker Dharmais Tahun 2012. Universitas Indornsia.

RSUDZA, 2012. Laporan Rekam Medik, Bidang Penelitian dan Pengembangan:

Banda Aceh. Setiati, E., 2009. Waspadai Empat Kanker Ganas Pembunuh Wanita, Kanker

Rahim, Kanker Indung Telur, Kanker Leher Rahim, Kanker Payudara. Yokyakarta: Andi.

Siswadi, Yukobus, 2006. Klien Gangguan Sistem Reproduksi dan Seksualitas.

Jakarta: EGC. Soetjiningsih, 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:

Sagung Seto.

Suryono, dkk, 2009. Perawatan Payudara Dilengkapi Dengan Deteksi Dini Terhadap Penyakit Kanker Payudara. Yokyakarta: Mitra Cendekia Press.

Terapimelia, 2012. Kanker Payudara Bisa Di Cegah. http://www.dechacare.com

(dikutip Tanggal 06 April 2013). Yuniastuti, A., 2008. Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Page 75: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

75

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN RESIKO KANKER PAYUDARA PADA REMAJA PUTRI

DI MAN 2 BANDA ACEH TAHUN 2013

Nomor Responden : .......................................... Tanggal Pengisian : ..........................................

I. Identitas Responden

1. Umur : 15 Tahun

16 Tahun

17 Tahun

18 Tahun

2. Kelas :

II. Resiko Dengan Kanker Payudara

1. Apakah anda mengetahui dan mengerti tentang penyakit kanker payudara?

2. Ya

3. Tidak

III. Pengetahuan

Petunjuk : Isilah tanda (X) pada salah satu kolom jawaban dibawah ini dengan jawaban yang sebenarnya.

1. Apakah perlu melakukan pemeriksaan payudara sendiri…

a. Untuk mengetahui bentuk payudara b. Untuk mengetahui benjolan payudara c. Untuk mencegah kanker payudara

2. Deteksi dini kanker bertujuan untuk….

a. Mengurangi angka kesakitan dan kematian b. Mengurangi angka kematian c. Mengurangi angka kesakitan

Page 76: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

76

3. Teknik mendeteksi kanker payudara yang sederhana, tidak nyeri dan tidak berbahaya adalah… a. Menstruasi b. SADARI c. Kanker payudara

4. Teknik melakukan kanker payudara yang tidak membutuhkan biaya mahal

adalah a. Diagnosa b. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) c. Periksa kedokter

5. Apakah yang dirasakan penderita kanker payudara stadium dini

a. Tidak nyeri b. Nyeri c. Adanya benjolan

6. Kanker payudara adalah …

a. Tumor jinak b. Tumor ganas dan jinak c. Tumor ganas

7. Istilah dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri biasanya disebut

dengan...? a. Sadari b. Sanrari c. Sandari

8. Kanker payudara bisa dicegah mulai dari

a. Masa remaja b. Masa dewasa c. Masa tua

9. Kanker yang paling sering pada perempuan adalah

a. Kanker kulit b. Kanker paru c. Kanker payudara

10. Semakin bertambah umur resiko menderita kanker payudara semakin…

a. Rendah

Page 77: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

77

b. Meningkat c. Lama

IV. Sikap

Petunjuk Jawaban: Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda benar dengan

memberikan tanda cheklis (√). Keterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju TT = Tidak Tahu TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju No Pernyataan Sikap SS S TT TS STS 1 Saya percaya kalau kanker payudara

dapat dicegah pada saat wanita memasuki masa remaja.

2 Saya merasa perlu melakukan dekteksi dini kanker payudara.

3 Saya tidak perlu memperhatikan perubahan yang ada pada payudara dan kesehatanya.

4 Percaya tidak kalau pemeriksaan SADARI itu memerlukan biaya yang sangat besar.

5 Saya merasa deteksi dini merupakan hal yang penting untuk mengontrol kanker payudara.

6 Saya merasa bahwa kanker yang tidak terganggu atau merasa nyeri maka kanker payudara tidak perlu di deteksi dan ditangani.

7 Saya merasa SADARI adalah teknik pemeriksaan payudara yang rumit.

8 Anda dapat menilai bahwa hasil pengobatan kanker pada stadium dini lebih jauh lebih baik dari pada stadium lanjut.

Page 78: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

78

9 Saya tidak perlu takut karena kanker payudara tidak dapat muncul pada usia remaja.

10 Saya yakin dengan pemeriksaan SADARI maka kanker payudara dapat dicegah.

Page 79: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

79

LEMBARAN JAWABAN PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN RESIKO KANKER PAYUDARA PADA REMAJA PUTRI

DI MAN 2 BANDA ACEH TAHUN 2013

Pengetahuan 1. B 2. A 3. B 4. B 5. A 6. C 7. A 8. A 9. C 10. B Sikap 1. Positif 2. Positif 3. Negatif 4. Negatif 5. Positif 6. Negatif 7. Negatif 8. Positif 9. Negatif 10. Positif

Page 80: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

80

SPSS OUT PUT

Frequencies Statistics

Umur

Resiko Dengan Kanker

Payudara Pengetahuan Sikap

N Valid 48 48 48 48

Missing 0 0 0 0

Frequency Table Umur

Frequency Percent Valid Percent

Valid 17 Tahun 6 12.5 12.5

18 Tahun 42 87.5 87.5

Total 48 100.0 100.0

Resiko Dengan Kanker Payudara

Frequency Percent Valid Percent

Valid Ya 25 52.1 52.1

Tidak 23 47.9 47.9

Total 48 100.0 100.0

Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Valid Baik 9 18.8 18.8

Cukup 19 39.6 39.6

Kurang 20 41.7 41.7

Total 48 100.0 100.0

Sikap

Frequency Percent Valid Percent

Valid Positif 22 45.8 45.8

Negatif 26 54.2 54.2

Total 48 100.0 100.0

Page 81: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

81

Crosstabs Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengetahuan * Resiko Dengan Kanker Payudara

48 100.0% 0 .0% 48 100.0%

Sikap * Resiko Dengan Kanker Payudara

48 100.0% 0 .0% 48 100.0%

Pengetahuan * Resiko Dengan Kanker Payudara Crosstab

Resiko Dengan Kanker Payudara Total

Ya Tidak Ya

Pengetahuan Baik Count 2 7 9

Expected Count 4.7 4.3 9.0

% within Pengetahuan 22.2% 77.8% 100.0%

% within Resiko Dengan Kanker Payudara

8.0% 30.4% 18.8%

% of Total 4.2% 14.6% 18.8%

Cukup Count 8 11 19

Expected Count 9.9 9.1 19.0

% within Pengetahuan 42.1% 57.9% 100.0%

% within Resiko Dengan Kanker Payudara

32.0% 47.8% 39.6%

% of Total 16.7% 22.9% 39.6%

Kurang Count 15 5 20

Expected Count 10.4 9.6 20.0

% within Pengetahuan 75.0% 25.0% 100.0%

% within Resiko Dengan Kanker Payudara

60.0% 21.7% 41.7%

% of Total 31.3% 10.4% 41.7%

Total Count 25 23 48

Expected Count 25.0 23.0 48.0

% within Pengetahuan 52.1% 47.9% 100.0%

% within Resiko Dengan Kanker Payudara

100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 52.1% 47.9% 100.0%

Page 82: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

82

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Pearson Chi-Square 8.182(a) 2 .017 .015

Likelihood Ratio 8.567 2 .014 .018 Fisher's Exact Test 8.031 .018

Linear-by-Linear Association

7.833(b) 1 .005 .006 .004 .003

N of Valid Cases 48

a 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.31. b The standardized statistic is -2.799.

Sikap * Resiko Dengan Kanker Payudara Crosstab

Resiko Dengan Kanker Payudara Total

Ya Tidak Ya

Sikap Positif Count 7 15 22

Expected Count 11.5 10.5 22.0

% within Sikap 31.8% 68.2% 100.0%

% within Resiko Dengan Kanker Payudara

28.0% 65.2% 45.8%

% of Total 14.6% 31.3% 45.8%

Negatif Count 18 8 26

Expected Count 13.5 12.5 26.0

% within Sikap 69.2% 30.8% 100.0%

% within Resiko Dengan Kanker Payudara

72.0% 34.8% 54.2%

% of Total 37.5% 16.7% 54.2%

Total Count 25 23 48

Expected Count 25.0 23.0 48.0

% within Sikap 52.1% 47.9% 100.0%

% within Resiko Dengan Kanker Payudara

100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 52.1% 47.9% 100.0%

Page 83: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

83

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Pearson Chi-Square 6.684(b) 1 .010 .019 .010

Continuity Correction(a) 5.268 1 .022

Likelihood Ratio 6.841 1 .009 .019 .010

Fisher's Exact Test .019 .010

Linear-by-Linear Association

6.544(c) 1 .011 .019 .010 .009

N of Valid Cases 48

a Computed only for a 2x2 table b 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.54. c The standardized statistic is -2.558.

Page 84: 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN …simtakp.uui.ac.id/dockti/RINI_MULIA_SARI-skripsi_rini.pdf · dengan 19 Agustus 2013 yang diperoleh populasi 90 ... peneliti banyak menemukan

84

TABEL SCORE

No. Variabel

Variabel No. Urut

Pertanyaan

Bobot Keterangan

a b c

1 Pengetahuan 1 0 1 0 Jumlah Nilai Tertinggi 10. Jumlah Nilai Terendah 0. - Baik: jika

jawaban benar >76-100%.

- Cukup: jika jawaban benar 56-76%.

- Kurang: jika jawaban benar <56%.

2 1 0 0

3 0 1 0

4 0 1 0

5 1 0 0

6 0 0 1

7 1 0 0

8 1 0 0

9 0 0 1

10 0 1 0

No. Variabel

Variabel No. Urut

Pertanyaan Bobot

Keterangan SS S TT TS STS

2 Sikap 1 5 4 3 2 1 Jumlah Nilai Tertinggi 50. Jumlah Nilai Terendah < 10.

Positif ≥ x

Negatif < x

2 5 4 3 2 1 3 1 2 3 4 5 4 1 2 3 4 5 5 5 1 3 2 1 6 5 4 3 2 1 7 5 4 3 2 1 8 1 2 3 4 5 9 1 2 3 4 5 10 5 4 3 2 1