dk 3urgl ' ,,, .hshudzdwdq $ndghpl …

8
CAKRA MEDIKA Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 5; No 2. Website: http://jurnal.akperngawi.ac.id 6 Pemanfaatan Limbah Kayu Jati Sebagai SPALK Jari Pada Pasien Fraktur Jari Dan Pergelangan Tangan Nurul Hidayah Prodi D III Keperawatan, Akademi KeperawatanPemerintah Kabupaten Ngawi Email: [email protected] Kata Kunci Abstrak Spalk jari, kayu jati, immobilisasi, fraktur Salah satu penanganan fraktur jari dan pergelangan tangan menggunakan teknik Immobilisasi dengan menggunakan gips atau stik es krim. Pemasangan gips dapat menimbulkan simdrom kompartemen, gatal pada area cidera, dan biaya perawatannya mahal, sedangkan pemakaian stiks es krim berisiko terjadi cidera lanjutan akibat stik yang bergeser, stik tampak kotor yang mengganggu kanyamanan pasien. Oleh karena itu diperlukan inovasi alat kesehatan sebagai alternatif baru penanganan patah tulang jari dan punggung tangan berupa SPALK jari. Tujuan Riset Ini adalah untuk mengidentifikasi pemakaian limbah kayu jati sebagai spalk jari untuk penderita patah tulang jari dan pergelangan tangan. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan rancang acak lengkap pola faktorial 1x1. Faktor pertama adalah desain spalk yang dibuat ke dalam 6 pola dan faktor kedua ukuran spalk yang terdiri dari 6 jenis ukuran sehingga dapat digunakan sesuai kebutuhan. Bahan utama spalk adalah limbah kayu jati. Tahapan riset dimulai dengan analisis swot produk, pemilihan bahan baku, pembuatan pola, pembentukan spalk, penghalusan dan finising. Uji kelayakan produk dilakukan pada 30 responden dengan hasil 90% merasa nyaman, dan 10 % kurang nyaman. Kesimpulan SPALK jari ini bisa menjadi alat alternatif untuk immobilisasi pasien patah tulang jari dan punggung tangan Utilization Of Teak Wood Waste As SPALK Fingers In Patients With Finger And Wrist Fraktures Key Words: Abstract Spalk finger , teak , immobilisasi , fracture One of the fingers and the wrist fracture immobilisasi uses the technique using casts or stick ice cream. The casts could cause simdrom compartment, itching and budgets expensive, while discharging stiks ice cream risky was injured advanced due to stick that shifts, stick looked dirty, and patients uncomfortable. Hence required innovation medical equipment as an alternative new broken handling the bones of the fingers and the back of the hand in the form of spalk finger. The purpose of this research is is to identify discharging waste teak as finger spalk for patients broken bones the fingers and the wrist. A method of this research is experiments with random because weve right to manage complete a pattern factorial is 1x1 .Factors other than a fuel first is design spalk being made into 6 the new pattern and factors other than a fuel of the second size spalk consisting of 6 a kind of size thus can be used as needed. The main ingredient spalk are waste teak. The analysis research begins with training products, the election of raw materials, making pattern, the formation of spalk, rarefaction and finising. The feasibility study conducted in 30 respondents 90 % feel comfortable with the , and 10 % less comfortable. Conclusion this finger spalk could be an alternative instrument to immobilisasi patients finger fracture.

Upload: others

Post on 27-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DK 3URGL ' ,,, .HSHUDZDWDQ $NDGHPL …

CAKRA MEDIKA Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 5; No 2.

Website: http://jurnal.akperngawi.ac.id

6

Pemanfaatan Limbah Kayu Jati Sebagai SPALK Jari Pada Pasien Fraktur

Jari Dan Pergelangan Tangan

Nurul Hidayah Prodi D III Keperawatan, Akademi KeperawatanPemerintah Kabupaten Ngawi

Email: [email protected]

Kata Kunci Abstrak Spalk jari, kayu jati, immobilisasi, fraktur

Salah satu penanganan fraktur jari dan pergelangan tangan menggunakan teknik Immobilisasi dengan menggunakan gips atau stik es krim. Pemasangan gips dapat menimbulkan simdrom kompartemen, gatal pada area cidera, dan biaya perawatannya mahal, sedangkan pemakaian stiks es krim berisiko terjadi cidera lanjutan akibat stik yang bergeser, stik tampak kotor yang mengganggu kanyamanan pasien. Oleh karena itu diperlukan inovasi alat kesehatan sebagai alternatif baru penanganan patah tulang jari dan punggung tangan berupa SPALK jari. Tujuan Riset Ini adalah untuk mengidentifikasi pemakaian limbah kayu jati sebagai spalk jari untuk penderita patah tulang jari dan pergelangan tangan. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan rancang acak lengkap pola faktorial 1x1. Faktor pertama adalah desain spalk yang dibuat ke dalam 6 pola dan faktor kedua ukuran spalk yang terdiri dari 6 jenis ukuran sehingga dapat digunakan sesuai kebutuhan. Bahan utama spalk adalah limbah kayu jati. Tahapan riset dimulai dengan analisis swot produk, pemilihan bahan baku, pembuatan pola, pembentukan spalk, penghalusan dan finising. Uji kelayakan produk dilakukan pada 30 responden dengan hasil 90% merasa nyaman, dan 10 % kurang nyaman. Kesimpulan SPALK jari ini bisa menjadi alat alternatif untuk immobilisasi pasien patah tulang jari dan punggung tangan

Utilization Of Teak Wood Waste As SPALK Fingers In Patients With Finger And Wrist Fraktures

Key Words: Abstract Spalk finger , teak , immobilisasi , fracture

One of the fingers and the wrist fracture immobilisasi uses the technique using casts or stick ice cream. The casts could cause simdrom compartment, itching and budgets expensive, while discharging stiks ice cream risky was injured advanced due to stick that shifts, stick looked dirty, and patients uncomfortable. Hence required innovation medical equipment as an alternative new broken handling the bones of the fingers and the back of the hand in the form of spalk finger. The purpose of this research is is to identify discharging waste teak as finger spalk for patients broken bones the fingers and the wrist. A method of this research is experiments with random because weve right to manage complete a pattern factorial is 1x1 .Factors other than a fuel first is design spalk being made into 6 the new pattern and factors other than a fuel of the second size spalk consisting of 6 a kind of size thus can be used as needed. The main ingredient spalk are waste teak. The analysis research begins with training products, the election of raw materials, making pattern, the formation of spalk, rarefaction and finising. The feasibility study conducted in 30 respondents 90 % feel comfortable with the , and 10 % less comfortable. Conclusion this finger spalk could be an alternative instrument to immobilisasi patients finger fracture.

Page 2: DK 3URGL ' ,,, .HSHUDZDWDQ $NDGHPL …

CAKRA MEDIKA Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 5; No 2.

Website: http://jurnal.akperngawi.ac.id

7

1. PENDAHULUAN Potensi hutan jati dari tahun ke tahun

semakin meningkatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya permintaan terhadap kayu jati sebagai bahan baku industri dan bangunan. Di Jawa timur terdapat beberapa daerah pusat penghasil kayu jati seperti Ngawi, Madiun dan Bojonegoro. Di pulau jawa sendiri pemakaian kayu jati sebagai bahan dasar furniture lebih dominan dibandingkan dengan kayu jenis lain. Bahkan hingga saat ini kerajinan dari kayu jati masih menjadi komoditi unggulan yang keberadaannya pantas diperhitungkan (Afifarrosyid, 2015).

Kabupaten Ngawi sebagai salah satu wilayah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) terbesar di Jawa Timur memiliki peran penting dalam penghasil kayu jati khususnya di Propinsi Jawa Timur. Di Ngawi kayu jati merupakan salah satu bahan baku yang paling banyak digunakan pada industri mebel/furniture dan menghasilkan berbagai jenis limbah dalam pengolahannya. Salah satu hasil limbah dari pembuatan mebel berupa balok kayu (Wahyu 2012). Bagi masyarakat Ngawi pemanfaatan limbah potongan kayu ini masih terbatas pada industri pelengkap furniture, seperti hiasan meja, bingkai cermin, dan jam dinding, sedangkan untuk alat kesehatan sebatas pada pembuatan alat pijat refleksi. Pengolahan limbah mebel yang berupa potongan-potongan kayu masih sangat sedikit meskipun sebenarnya jika diolah dengan baik, limbah kayu tersebut dapat dirubah menjadi produk-produk yang bernilai ekonomis. Hal serupa juga diutarakan oleh Afifarrosyid (2015) bahwa salah satu bentuk pemanfaatan limbah mebel menjadi produk bernilai ekonomis, yaitu dengan membuatnya menjadi kerajinan.

Pemanfaatan limbah kayu untuk pembuatan spalk jari pada penderita patah tulang (fraktur) jari dan punggung tangan belum pernah ada. Selama ini immobilisasi pasien fraktur jari dengan memanfaatkan stik ice cream, hal ini tentu berisiko terjadi cidera lebih lanjut jika posisi stik ice cream bergeser. Selain itu pemakaian stik ice cream juga dirasa tidak nyaman. Berdasarkan survey yang dilakukan di salah satu ruang rawat inap khusus bedah yang diobservasi selama 4 minggu didapatkan data dari 5 responden patah tulang jari 4 orang diantaranya

mengatakan kurang nyaman. Stik es krim yang dipakai sering berubah posisi, terlihat kotor, tidak rapi, dan kurang bisa menopang seluruh permukaan jari. Cara lain untuk immobilisai fraktur jari dan pergelangan tangan dengan menggunakan gips dan verban elastis, akan tetapi berisiko menimbulkan sindrom kompartemen, dan rasa gatal pada area cidera. Biaya perawatan gips dan verban elastis juga relatif mahal, sehingga diperlukan sebuah inovasi produk baru berupa spalk jari yang mampu menopang seluruh permukaan jari yang cidera, nyaman dipakai dan biaya terjangkau.

Salah satu prinsip penatalaksanaan patah tulang adalah dengan mengistirahatkan bagian tulang yang cidera (immoilisasi). Hal ini bertujuan untuk mengurangi pergerakan tulang sehingga dapat mencegah kerusakan tulang lebih lanjut dan mengurangi nyeri yang dirasakan pasien. Immobilisasi juga bertujuan mempertahankan posisi anatomis tulang sehingga tidak terjadi komplikasi dari penyambungan tulang yang patah, seperti: tidak terjadi penyambungan (un union), lambat menyambung (delay union), atau menyambung tetapi tidak pada posisi anatomis tulang (mal union). Immobilisasi tulang dapat dilakukan dengan tindakan pemasangan bidai/spalk, gips, traksi sampai dengan tindakan operasi (Bruner, Suddart). Bidai atau disebut juga spalk/splint adalah alat dari kayu, atau bahan lain yang kuat tetapi ringan yang digunakan untuk menahan atau menjaga agar tulang yang patah tidak bergerak (imobilisasi), memberikan istirahat dan mengurangi rasa sakit (Cameron et al., 2006). Semua jenis tindakan immobilisasi tersebut mempuyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Pemilihan metode immobilisasi juga disesuaikan dengan kondisi patahan tulang (jenis tulang dan luas patahan). Patah tulang undisplace (tanpa ada pergeseran tulang) tindakan yang dilakukan dengan pemasangan gips atau spalk, sedangkan untuk patahan yg disertai dengan remukan fragmen tulang membutuhkan tindakan operasi dan pemasangan pen (Bruner, Suddart). Penanganan patah tulang jari undisplace selama ini dengan menggunakan stik es krim, yang berisiko menimbulkan cidera lebih lanjut, dan cenderung terlihat kotor. Selain itu penanganan patah tulang jari dengan menggunakan gips yang berisiko

Page 3: DK 3URGL ' ,,, .HSHUDZDWDQ $NDGHPL …

CAKRA MEDIKA Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 5; No 2.

Website: http://jurnal.akperngawi.ac.id

8

menimbulkan komplikasi berupa sindrom kompartemen dan rasa gatal. Penelitian Karyono at al., 2015 menyebutkan bahwa penanganan patah tulang juga dapat dilakukan dengan pemakaian bidai lipat yang terbuat dari kayu waru, akan tetapi pada produk inovasi penelitian ini tidak ditujukan pada tatalaksana patah tulang jari dan pergelangan tangan. Dari beberapa literatur diatas penulis terinsprasi untuk membuat produk berupa spalk dari kayu jati untuk pananganan patah tulang jari dan pergelangan tangan yang berbeda bentuknya dari penelitian yang pernah ada. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk menganalisis pembuatan spalk jari dari limbah kayu jati.

2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah eksperimen dengan rancangan acak lengkap pola faktorial 1x1, dimana faktor pertama adalah pola atau model spalk berdasarkan jenis patahan, dan faktor kedua adalah ukuran spalk. Waktu penelitian 1-15 Agustus 2018. Pada penelitian ini dilakukan Analisa SWOT meliputi: kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Selain itu dilakukan uji kelayakan produk dengan tujuan mengetahui penerimaan konsumen terhadap produk, analisis pasar (target pasar, kesesuaian produk/jasa dengan segmen pasar dan peluang pasar) , dan perencanaan pemasaran 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini diperoleh data analisis SWOT sebagai berikut: a. Strenght (Kekuatan)

Memiliki ciri khas tersendiri dari produk lainnya karena berbahan dasar limbah kayu jati, harga produk yang murah dan terjangkau, bahan baku melimpah dan mudah didapat, pelepasan dan pemasangan spalk dapat dilakukan mandiri oleh pasien, umur simpan produk yang panjang, lebih aman dan nyaman pada pasien fraktur patah tulang jari dan punggung tangan dipakai sebagai pertolongan pertama dan tindakan divinitif, dan ringan

b. Weakness (Kelemahan) Harga bahan baku tidak stabil, waktu pembuatan lama, tidak semua mahasiswa

bisa, pembentukan pola yang rumit, standarisasi mutu

c. Opportunity (Peluang): Jumlah klinik rawat inap, puskesmas, dan RS yang memadai, belum ada spalk yang sama sebelumnya, kesempatan menguasai pasar tinggi

d. Threat (Ancaman) Adanya spalk dari elastis bandid, Perubahan selera masyar

Mekanisme Produksi Barang

Proses produksi spalk jari diawali dengan pencarian bahan. Bahan yang digunakan diperoleh dari pengrajin mebel yaitu dengan memanfaatkan limbah kayu jati ataupun dengan membeli limbah kayu jati dari pengarajin mebel tersebut. Untuk menjaga ketersediaan produk barang rencananya dibuat MOU dengan pengrajin untuk mensuplay bahan baku. Proses selanjutnya adalah persiapan alat dan bahan. Alat yang digunakan adalah pengaris siku, gergaji, tatah, boor, gerinda, palu, amplas, plitur, kain flanel, lem kayu, tali perekat, mika stiker. Bahan yang digunakan adalah balok kayu ukuran 14 cm x 15 cm. Pastikan alat pertukangan dalam kondisi baik dan siap pakai.

Proses selanjutnya adalah membuat rancangan gambar/desain spalk. Desain gambar spalk dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Gambar 1. Persiapan alat

Gambar 2. Persiapan bahan

Page 4: DK 3URGL ' ,,, .HSHUDZDWDQ $NDGHPL …

CAKRA MEDIKA Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 5; No 2.

Website: http://jurnal.akperngawi.ac.id

9

Desain spalk ini menggunakan 6 pola yang berbeda sesuai dengn jenis fraktur yang diderita pasien, yaitu: (1) Patah tulang ibu jari; (2) Patah tulang jari telunjuk dan atau jari tengah; (3) Patah tulang jari tengah jari telunjuk dan atau jari manis; (4) Patah tulang jari manis dan atau kelingking, (5) Patah tulang jari telunjuk, tengah, kelingking, jari manis; (6) Patah tulang ke 5 jari. Dari ke 6 pola tersebut selain untuk patah tulang jari juga dapat digunakan sebagai penopang pada patah tulang telapak tangan (karpal), dan pergelangan tangan. Selain itu inovasi dilakukan dengan membuat spalk berbagai ukuran. Karena spalk ini tidak elastis untuk prediksi ukuran pada konsumen berdasarkan ukuran rata-rata tangan orang dewasa laki-laki dan perempuan yang tersedia dalam ukuran, XS, S, M, L, XL, XXL. Ukuran XS dg diameter pergelangan tangan 14cm. Ukuran S dg diameter pergelangan tangan 16cm. Ukuran M dg diameter pergelangan tangan 18cm. Ukuran L dg diameter pergelangan tangan 19cm. Ukuran XL dg diameter pergelangan tangan 21cm. Ukuran XXL dg diameter pergelangan tangan 24cm. Jumlah total desain produk beserta ukuran adalah 72 model.

Langkah selanjutnya pada pembuatan spalk jari adalah menggambar pola pada obyek sesuai bentuk dan ukuran yang akan dipahat. Pola ini digunakan sebagai acuan/pedoman untuk kerja pemahatan

supaya bentuk dan ukuran tidak menyimpang dari ketentuan.

Setelah pola digambar pada kayu, langkah selanjutnya adalah memahat kayu tersebut sesuai dengan pola yang telah kita buat. Sehingga kayu terbentuk menyerupai tangan. Proses pemahatan menggunakan tata dan palu. Proses pemahatan dan hasil pahatan kasar dapat dilihat pada gambar berikut

Langkah selanjutnya adalah penghalusan. Proses ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan kayu setelah di pahat dengan menggunakan gerinda dan diulang menggunakan amplas. Proses ini dilakukan berulang-ulang sampai diperoleh permukaan spalk menjadi halus sisi luar dan dalam. Proses penghalusan dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4. Menggambar pola

Gambar 5. Pembentukan spalk

Gambar 3. Desain spalk tampak dari bawah

Page 5: DK 3URGL ' ,,, .HSHUDZDWDQ $NDGHPL …

CAKRA MEDIKA Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 5; No 2.

Website: http://jurnal.akperngawi.ac.id

10

Gambar 6 proses penghalusan sisi dalam spalk menggunakan gerinda

Gambar 7 Proses penghalusan sisi luar spalk menggunakan gerinda

Gambar8. Proses pengamplasan

Gambar9.Hasil penghalusan

Langkah selanjutnya adalah pengecatan. Proses ini dilakukan setelah permukaan kayu benar-benar halus. Agar tampilan kayu menarik, serat kayu tetap terlihat alami dan menghasilkan spalk yang unik, maka pewarnaan dipilih menggunakan plitur.

Tahap terakhir dalam pembuatan spalk jari ini adalah finishing. Setelah selesai diplitur dan kering, pada bagian dasar sisi dalam spalk diberi bantalan berupa kain flannel dan ditambahkan perekat pada sisi tepi kanan kiri baik pada telapak tangan maupun jari dengan menyesuaikan pola. Pada kegiatan ini diawali dengan pemberian lem kayu pada

bagian dasar sisi dalam spalk yang diikuti dengan peletakan tali perekat dan dititip dengan kain flanel. Setelah semua terpasang bagian sisi tali perekat dan kain flanel dirapikan dengan cara memotong kelebihan sisa ukuran. Agar tampilan lebih menarik dilakukan pengemasan pada spalk

Secara keseluruhan 6 desain yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 10 patah tulang ibu jari tangan kanan

Gambar 11 fraktur jari telunjuk, tengah, manis tangan kanan

Gambar 10. finishing

Page 6: DK 3URGL ' ,,, .HSHUDZDWDQ $NDGHPL …

CAKRA MEDIKA Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 5; No 2.

Website: http://jurnal.akperngawi.ac.id

11

Gambar 12 fraktur jari telunjuk, tengah, dan jari manis tangan kiri

Gambar 13: fraktur jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking tangan kanan

Gambar 14: fraktur jari telunjuk, tengah, manis tangan kanan

Gambar 15: fraktur jari telunjuk, tengah, manis, dan kelingking tangan kanan

Gambar: fraktur 4 jari (telunjuk tengah, kelingkin, manis) tangan kiri

Gambar: fraktur 2 jari (jari telunjuk dan tengah) tangan kiri

Patah 3 jari kiri (Tengah,manis, dan kelingking

Page 7: DK 3URGL ' ,,, .HSHUDZDWDQ $NDGHPL …

CAKRA MEDIKA Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 5; No 2.

Website: http://jurnal.akperngawi.ac.id

12

Gambar: fraktur ke 5 jari Uji kelayakan

Uji ini dilakukan untuk menilai daya penerimaan konsumen terhadap produk. Hal yang dinilai meliputi: kenyamanan (kemampuan menopang, kesesuaian ukuran, sirkulasi yang cukup, gatal, panas, lembab), harga, tampilan, keunikan. Responden penelitian adalah mahasiswa akper ngawi sebanyak 30 orang. Uji kelayakan dilakukan dengan meminta responden memakai spalk sesuai dengan ukuran tangan yang dipakai selama 24 jam tanpa dilepas. Uji kelayakan produk dilakukan pada 30 responden dengan hasil 90% merasa nyaman, dan 10 % kurang nyaman.

Kelemahan pada penelitian ini belum dilakukan uji coba terhadap responden fraktur, dan dilakukan analisis pasar untuk menentukan srategi marketing produk 4. SIMPULAN

Saat ini belum ada usaha yang menyediakan produk spalk jari dari limbah kayu jati. Beberapa usaha spalk tangan terbuat dari elastic verband (bandage), dan pemakaiannya terbatas sampai dengan pergelangan tangan dan harganya relatif mahal serta tidak semua apotek menyediakan, sehingga jarang digunakan oleh konsumen. Peluang bisnis pada produk ini terletak pada bahan baku berupa limbah kayu jati yang selama ini belum dimanfaatkan pada industri alat kesehatan. SPALK jari ini bisa menjadi alat alternatif untuk immobilisasi pasien patah tulang jari dan punggung tangan

5. SARAN

Dari hasil penelitian perlu diuji cobakan langsung pada responden dengan patah tulang jari dan pergelangan tangan. Perlu adanya hilirisasi hasil penelitian terhadap pengrajin

mebel agar dapat menciptakan spalk jari dari loimbah kayu jati melalui program pengabdian masyarakat. Perlu diadakan analisis pasar terhadap penerimaan produk dan strategi pemasaran yang baik agar produk dapat diterima oleh konsumen

6. REFERENSI Arrosyid, A. (2015). Innovasi produk kreatif

dari limbah kayu. https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:6d1eBszvWgJ:https://afifarrosyid.wordpress.com/bisnis/proposal-pkm-k-fai-umy-pengelolaan-limbahkayu/+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b (Diakses pada minggu, 19 november 2017 pukul 11:15 wib)

Cameron, John R, James G. Skofronick,

Roderick M.Grant. (2006). Fisika Tubuh Manusia Edisi 2. Jakarta: EGC

Kayono DR, Caroko SN, Sumantri F. Bidai

lipat sebagai alat bantu medis korban fraktur tersedia dalam: https://scholar.google.co.id/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=patah+tulang+dengan+bidai&oq=PATAH+TU

Mashuri, R. (2016). Antara Jati Jawa Barat &

Jawa Timur/Tengah. http://www.tentangkayu.com/2009/02/antara-jati-jawa-barat-jawa-timurtengah.html (di akses pada minggu, 19 november 2017 pukul 10:25 wib)

Salter RB. (1999). Textbook disorders and

injuries of the musculoskeletal System. Third Edition, Williams and Wilkins. USA.

Page 8: DK 3URGL ' ,,, .HSHUDZDWDQ $NDGHPL …

CAKRA MEDIKA Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 5; No 2.

Website: http://jurnal.akperngawi.ac.id

13

Wahyu, Y. (2012). Eksploitasi Hutan Jati Kph Ngawi Tahun 1999-2008.http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:9YlvgRO9iIsJ:ekanuruls.blogpot.com/2012/09/eksploitasi-hutan-jati-kph-ngawitahun.html+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b (di akses pada minggu, 19 november 2017 pukul 10:20 wib)

Williams L, Wilkinson. (2017). Brunner &

Suddarth’s. Text book of medical – surgical nursing 14th eddition volume 1