dk kalikejambon new
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan Visi Pembangunan Kesehatan Nasional yang ditetapkan
dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 tahun 2004 tentang kebijakan
dasar Puskesmas yaitu Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya
Indonesia Sehat 2010. Namun demikian untuk mencapai visi tersebut pada tahun
2010 diperkirakan cukup berat karena terbatasnya anggaran serta prioritas
pembangunan yang belum memihak bidang kesehatan apalagi faktor lingkungan
yang sangat berpengaruh dengan banyaknya bencana alam dan wabah penyakit.
Indikator Indonesia sehat 2010 masih belum dapat terpenuhi sehingga
diperbaharui menjadi Indonesia Sehat 2015.
Menurut Depkes 1991, puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok. Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi
fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada
masyarakat dalam suatu wilayah kerja.
Diagnosa komunitas merupakan salah satu ketrampilan yang penting bagi
dokter dalam menjalankan profesinya. Proses diagnosis merupakan proses
mengidentifikasi permasalahan, faktor penyebab masalah dan sumber daya terkait
secara sistematis dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah. Proses tersebut
menjadi bagian awal yang penting sebagai dasar dalam menetapkan permasalahan
dan strategi pemecahan secara adekuat yang dapat diterapkan dalam berbagai
disiplin ilmu dan ruang lingkup.
. Pada pelaksanaan Kepaniteraan Klinik ini diharapkan dapat memiliki
wawasan ilmu kedokteran yang seimbang serta mampu menyelaraskan kegiatan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan terjun langsung ke masyarakat
untuk mempraktekkan ilmu klinik yang telah dimiliki dan belajar berinteraksi
dengan masyarakat sekitar.
1
BAB II
DATA PEMANTAUAN WILAYAH
2.1 Geografi
Desa Kali Kejambon merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan
Tembelang. Secara umum karakteristik wilayah Desa Kali Kejambon dapat dilihat
dari aspek fisik yang meliputi letak, luas, topografi dan kondisi iklim.
Secara Topografi Desa Kali Kejambon sebagian besar berupa tanah dataran
dengan struktur tanah humus. Dengan kondisi tanah seperti ini banyak sekali
dimanfaatkan masyarakat Desa Kali Kejambon untuk bercocok tanam padi
maupun tanaman musiman lainnya. Jalan poros desa, baik yang menghubungkan
kedesa lain maupun ke ibukota Kecamatan maupun ke ibukota Kabupaten sudah
beraspal semua. Hal tersebut sangat memudahkan aktivitas masyarakat Desa Kali
Kejambon karena dapat menjangkau sumber – sumber kegiatan ekonomi.
2.1.1. Letak
Desa Kali Kejambon merupakan desa yang terletak 6 Km dari pusat
Pemerintahan Kecamatan Tembelang atau tepatnya Desa Kali Kejambon adalah
Kota Kecamatan Tembelang. Secara administrative batas – batas Desa Kali
Kejambon adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Kedung Losari ,Kec. Tembelang
Sebelah Selatan : Desa Tambak Rejo , Kec Tembelang
Sebelah Barat : Desa Tamping Mojo , Kec Megaluh .
Sebelah Timur : Desa Dukuh Klopo , Kec Tembelang .
Desa Pesantren terdiri dari 3 Dusun yaitu :
a. Dusun Kalijaring
b. Dusun Sawen
c. Dusun Kalak
2.1.2. Luas
Luas wilayah Desa Kali Kejambon adalah 181,25 Ha. Menurut jenis
penggunaan tanahnya, luas tersebut terinci sebagai berikut :
2
No Jenis Penggunaan Tanah Luas (Ha)
1. Pemukiman / Perumahan 55,60
2. Kawasan Industri -
3. Sawah 109,50
4. Tegal -
5. Lainnya 16,15
Sebagian besar wilayah Desa Kali Kejambon adalah berupa dataran. Secara
agraris tanah sawah juga relatif luas sebagai lahan penanaman untuk tanaman
musiman, yaitu dua kali tanam padi dan sekali polowijo.
2.1.3. Potensi Sumber Daya Alam
Faktor fisik yang diperlukan dalam merencanakan suatu kawasan adalah
topografi, geologi, hidrografi dan kendala-kendala fisik. Topografi adalah studi
tentang bentuk permukaan bumi umumnya menyuguhkan relief permukaan.
Topografi Desa Kali Kejambon sebagian besar terdiri dari Wilayah datar.
Iklim adalah nilai rata – rata dari keadaan alam di udara pada suatu tempat
dalam waktu yang cukup lama. Iklim merupakan salah satu unsur yang sangat
penting dalam kehidupan di bumi. Sebagai contoh dalam bidang pertanian, iklim
mempunyai pengaruh yang cukup besar, misalnya untuk penentuan masa tanam.
Desa Kali Kejambon secara umum beriklim tropis dengan ketinggian ± 40 m dpl,
serta suhu berkisar antara 32° Celcius. Rata-rata curah hujan selama 4 tahun di
Desa Kali Kejambon adalah sebagai berikut.
No Bulan
Rata-rata
CH 4 Th
(mm)
Hari
hujan
(hari)
Tahun 2012
Ket.CH
(mm)
HH
(hari)
1 2 3 4 5 6 7
1 Januari 227 22 273 14
2 Pebruari 214 18 197 9
3 Maret 432 18 282 14
4 April 120 7 257 11
3
5 Mei 143 4 99 5
6 Juni 50 1 0 0
7 Juli 10 1 0 0
8 Agustus 15 2 0 0
9 September 70 3 0 0
10 Oktober 194 7 0 0
11 November 181 11 191 12
12 Desember 323 15 203 9
JUMLAH 1979 109 1502 74
2.2. Demografi
Sumber daya manusia yang tersedia bisa dilihat dari data jumlah penduduk,
baik menurut golongan umur, tingkat pendidikan maupun mata pencaharian.
Jumlah penduduk di Desa Kali Kejambon pada Tahun 2012 adalah sebanyak
3.367 orang, yang terdiri dari laki-laki 1.673 orang dan perempuan 1.694 orang
2.2.1 Penduduk Menurut Golongan Umur
Data ini bermanfaat untuk mengetahui laju pertumbuhan penduduk dan
mengetahui jumlah angkatan kerja yang ada. Data penduduk menurut golongan
umur di Desa Kali Kejambon sebagai berikut :
Golongan
Umur
Jumlah PendudukJumlah Ket
L P
< 1 Thn 29 27 56
1 Thn – 4 Thn 113 107 220
5 Thn – 9 Thn 139 132 271
10 Thn – 14 Thn 147 139 286
15 Thn – 19 Thn 150 143 293
20 Thn – 24 Thn 126 126 252
25 Thn – 29 Thn 127 129 256
30 Thn – 34 Thn 133 132 265
35 Thn – 39 Thn 128 128 256
4
40 Thn – 44 Thn 128 132 260
45 Thn – 49 Thn 118 124 242
50 Thn – 54 Thn 102 103 205
55 Thn – 59 Thn 80 76 156
60 Thn – 64 Thn 54 57 111
65 Tahun keatas 99 139 238
Jumlah 1673 1694 3.367
Diagram 1. Distribusi Penduduk desa berdasarkan usia Tahun 2012
Dari data di atas, didapatkan jumlah penduduk usia produktif (15-44
tahun) sebanyak 1.582 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk usia non produktif
sebanyak 1.785 jiwa. Jadi di desa Kali Kejambon penduduk usia non produktif
lebih besar dibandingkan penduduk usia produktif.
Indikator Kesehatan:
Jumlah kelahiran selama 1 tahun: 74 jiwa
Jumlah kematian selama 1 tahun: 30 jiwa
2.2.2 Penduduk Prasejahtera / Miskin
5
Banyak sedikitnya penduduk miskin merupakan salah satu indikator
kesejahteraan suatu masyarakat, namun ini juga bukan merupakan suatu hal yang
mutlak. Berdasarkan kalisifikasi BKKBN di Desa Kali Kejambon terdapat
keluarga yang tergolong Prasejahtera sebanyak 161, keluarga kategori Sejahtera I
sebanyak 188, Sejahtera II sebanyak 420 keluarga, keluarga kategori Sejahtera III
sebanyak 350 dan 11 keluarga Sejahtera III.
2.3 Pemerintahan
Sebagaimana dipaparkan dalam UU No. 32 tahun 2004 bahwa di dalam
desa terdapat tiga kategori kelembagaan desa yang memiliki peranan dalam tata
kelola desa, yaitu: Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa dan Lembaga
Kemasyarakatan. Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa
penyelenggaraan urusan pemerintahan di tingkat desa (pemerintahan desa)
dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa.
Pemerintahan desa ini dijalankan untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan di negeri ini. Pemerintah desa atau yang
disebut dengan nama lain adalah kepala desa dan perangkat desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan desa. Kepala desa mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.
Desa Kali Kejambon terdiri dari 3 (tiga) Dusun, yaitu Dusun Kalijaring, Dusun
Sawen, dan Dusun Kalak, Perangkat Desa menurut jenis jabatannya di Desa Kali
Kejambon terdiri dari 1 orang Kepala Desa, 1 orang Sekretaris Desa, 1 Kaur
Kesra, 1 Kaur Umum, 1 Kaur Pemerintahan, 1 Kaur Keuangan dan 4 orang
Kepala Dusun. Desa terdiri dari 6 Rukun Warga (RW) dan 34 Rukun Tangga
(RT).
Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang merupakan perwujudan
demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan desa. Badan Permusyawaratan Desa berfungsi
menetapkan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan
aspirasi masyarakat. BPD berkedudukan sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan desa. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan
berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan
6
mufakat. Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun Warga, pemangku adat,
golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya.
BPD berfungsi menetapkan peraturan desa bersama Kepala Desa, menampung
dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
2.3.1 Organisasi Lembaga Kemasyarakatan Desa
Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah
lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan
mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat. Lembaga
kemasyarakatan mempunyai tugas membantu pemerintah desa dan merupakan
mitra dalam memberdayakan masyarakat desa. Pembentukan lembaga
kemasyarakatan ditetapkan dengan peraturan desa. Hubungan kerja antara
lembaga kemasyarakatan dengan pemerintahan desa bersifat kemitraan,
konsultatif dan koordinatif.
2.4 Agama
Distribusi penduduk desa Kali Kejambon berdasarkan agama dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2 Komposisi penduduk berdasarkan agama
NO AGAMA JUMLAH
1 Islam 3.367
2 Katolik -
3 Protestan -
4 Hindu -
5 Budha -
TOTAL 3.367
Diagram 2. Komposisi penduduk berdasarkan agama
7
Sarana ibadah : Masjid, Musholla
Kegiatan-kegiatan keagamaan yang ada : Tahlil, Yasin, Dziba’
Peran Kyai/Ulama/Tokoh Masyarakat : aktif
Dari tabel dan diagram diatas, didapatkan bahwa mayoritas penduduk desa
Kali Kejambon adalah beragama Islam yaitu 3.367 orang (100 %).
2.5 Pendidikan
Tingkat pendidikan berpengaruh pada kualitas sumberdaya manusia. Proses
pembangunan desa akan berjalan dengan lancar apabila masyarakat memiliki
tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Data penduduk Desa Kali Kejambon
menurut tingkat pendidikan adalah sebagai berikut :
No Tingkat PendidikanJumlah
PendudukKet
1 Tidak Sekolah 270
2 TK 251
3 SD 906
4 SLTP 1.446
5 SLTA 1.014
7 Tamat Sarjana 136
JUMLAH 4.023
8
Diagram 2. Distribusi Penduduk desa berdasarkan tingkat pendidikan Tahun 2012
Dari data di atas masyarakat di desa Kali Kejambon didapatkan
masyarakat terbanyak SLTP yaitu 1.446 jiwa.
2.6 Mata pencaharian Penduduk
Mata pencaharian penduduk di Desa Kali Kejambon sebagian besar masih
berada di sektor pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian
memegang peranan penting dalam bidang ekonomi masyarakat. Data menurut
mata pencaharian penduduk sebagai. berikut
No Mata Pencaharian Jumlah Penduduk
1 Petani 82
2 Buruh Tani 431
3 Pegawai Negeri 39
4 Tukang Batu/Kayu 7
5 Angkutan 13
6 ABRI 7
7 Pensiunan 19
8 Pedagang 199
9 Lainnya 532
9
Diagram 3. Distribusi Penduduk desa berdasarkan mata pencaharian Tahun 2012
Dari data di atas, didapatkan mata pencaharian terbanyak adalah buruh tani
sebanyak 857 jiwa (40%). Sedangkan jumlah mata pencaharian terkecil adalah
pegawai negeri sebanyak 39 jiwa (2%).
2.7 Kesehatan
2.7.1 Fasilitas dan Tenaga Kesehatan
Jumlah fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan ditunjukkan dalam tabel
berikut :
Tabel 8. Fasilitas dan tenaga kesehatan
No Fasilitas Kesehatan Jumlah ( Buah )
1 Rumah Sakit Umum -
2 Rumah Bersalin / Balai Pengobatan -
3 Puskesmas -
4 Puskesmas Pembantu -
5 Polindes 1
6 Posyandu 3
7 Apotik -
8 Tempat Praktek Dokter -
9 Dukun Beranak 1
10
No Tenaga Kesehatan Jumlah ( Orang )
1 Dokter Umum -
2 Dokter Gigi -
3 Dokter Spesialis -
4 Paramedis 1
5 Dukun terlatih -
6 Bidan Desa 3
7 Kader Kesehatan 15
2.7.2 Indikator kesehatan
Jumlah kelahiran selama 1 Tahun : 74 jiwa
Jumlah kematian selama 1 Tahun : 30 jiwa
2.7.3 Morbiditas
Tabel 9. Penyakit Terbanyak Di Poskesdes Desa Kali Kejambon Tahun 2012
No Penyakit Jumlah
1 ISPA 173 kasus
2 Gangguan jaringan ikat, otot dan lainnya 76 kasus
3 Penyakit kulit 41 kasus
4 Gangguan Jiwa dan Perilaku 40 kasus
5 Tukak Lambung 25 kasus
6 Penyakit Gigi 15 kasus
7 Hipertensi 13 kasus
8 Diare 9 kasus
9 Konjungtivitis 2 kasus
10 Penyakit Telinga 1 kasus
11
Diagram 4. Penyakit terbanyak di Desa Kalikejambon Tahun 2012
Bedasarkan tabel dan diagram dan tabel diatas 10 penyakit terbanyak di
Poskesdes desa Kali Kejambon pada tahun 2012 paling banyak ISPA 44 % (173
kasus), Gangguan Jaringan Ikat, otot dll 19% (76), disusul penyakit kulit 11%
(41).
2.7.4 Gizi
Tabel 10. Hasil-hasil pemantauan gizi di Posyandu Desa Kali Kejambon dalam %
Target Pencapaian Kesenjangan
K/S
D/S
N/D
N/S
BGM
100
80
80
60
< 4
100
78,5
57,7
45,1
2
0
-1,5
-22,5
-14,9
+2
K/S = cakupan kegiatan N/D = keberhasilan penimbangan
N/S = kenaikan berat badan D/S = partisipasi masyarakat
12
Keterangan:
S : Jumlah semua balita di Desa Kali Kejambon = 258
K : Balita yang memiliki KMS = 258
D : Balita yang datang ke Posyandu = 204
N : Balita yang datang ke Posyandu dan Berat Badan meningkat = 118
BGM : Bawah Garis Merah = 2
2.8 Sanitasi Dan Kesehatan Perumahan
Tabel 11. Hasil Pemantauan Kesehatan Lingkungan Desa Kali Kejambon periode
2012
No
.
Jenis Kegiatan Target Realisasi Kesenjangan
N % N % - +
1 Cakupan air bersih 1351 100 1351 100 - -
2 Cakupan penggunaan jamban 945 70 1180 87 - 17
3 Jumlah tempat pembuangan
sampah
1351 100 986 73 27 -
Tabel 12. Sumber Air Minum Penduduk Kali Kejambon
NO Jenis Jumlah
1 Air isi ulang 1
2 Sumur Pompa 671
3 Sumur Terlindungi 509
13
Diagram 5. Sumber Air Minum di Desa Kalikejambon Tahun 2012
Mengenai sumber air minum di desa Kali Kejambon sebagian besar
penduduk menggunakan dari Sumur Pompa yaitu sebanyak 671 (57%) penduduk,
yang menggunakan Sumur Terlindung sebanyak 509 (43%) penduduk, dan yang
menggunakan air isi ulang sebanyak 1 (0%) penduduk.
Tabel 13. Rumah menurut klasifikasinya
Jenis Jumlah
Permanen 864
Semi permanen 39
Sederhana 9
TOTAL 912
14
Rumah pemukiman penduduk desa Kali Kejambon sudah sangat baik hal
ini terbukti dari hasil pencatatan selama Tahun 2012 sebanyak 864 (95%)
rumah permanen. Dan sebanyak 39 (4%) pemukiman yang masih
berdindingkan semi permanen dan sebanyak 9 (1%) pemukiman yang
sederhana.
15
BAB III
ANALISA DATA KESEHATAN DAN NON KESEHATAN
LEMBAR KERJA I
ANALISA DATA
INDIKATOR DERAJAT KESEHATAN
No. Jenis Kegiatan Target Realisasi Kesenjangan (%)
N % N % - +
1. IMR 0 0 0 0 - -
2. MMR 0 0 0 0 - -
3. Kecacatan
TB Paru
- Penemuan BTA
- Kesembuhan BTA (+)
- Konversi BTA (+)
- Kesalahan Laborat
0
2
-
0
0
100
-
0
2
1
-
0
2
50
-
-
-
50
-
-
-
-
-
-
4. Kesehatan Ibu dan Anak
1. Kesehatan ibu
- Ibu Hamil
1. K1
2. K4
3. Resti ditemukan nakes
4. Bumil resti dirujuk
5. Tablet Fe pada Bumil
- Bulin
1. Bulin ditolong nakes
- Bufas
1.Bufas mendapat pelayanan
nifas
2. Kesehatan anak
1. KN2
64
67
0
22
72
68
68
43
90
95
0
100
90
85
90
85
68
67
22
22
68
70
74
43
99
95
22
100
81
87
96
85
-
-
22
-
-
-
-
-
9
-
-
-
9
2
6
-
16
2. Neonatus resti
3. Rujukan neonatus resti
4. ASI Eksklusif
5. Kunjungan bayi
0
2
-
0
100
100
90
2
2
7
54
2
100
44
95
2
56
-
-
-
-
-
5. Keluarga Berencana
1. Aktif
2. Non – aktif
74
-
100
-
81
-
109
-
- 9
-
6. Imunisasi
- BCG
- DPT1+HB1
- DPT 3+HB3
- Polio 3
- Campak
- Hepatitis B3
70
73
83
70
80
70
94
90
100
94
80
94
74
70
62
74
69
74
105
84,6
61,8
105
60
105
-
5,4
38,2
-
20
-
11
-
-
11
-
11
7. Lingkungan
- Cakupan Air Bersih
- Cakupan Penggunaan
Jamban
- Jumlah tempat
pembuangan sampah
1351
945
1351
100
70
100
1351
1180
986
100
87
73
-
-
27
-
17
-
17
BAB IV
PERMASALAHAN KESEHATAN KOMUNITAS
LEMBAR KERJA 2
RESUME PERMASALAHAN
Penyajian daftar permasalahan dari data yang ada
NO. PERMASALAHAN KOMENTAR
P 2 M
1. Penyakit ISPA menduduki peringkat
tertinggi dalam 10 penyakit
terbanyak di Kali Kejambon
Hal ini terkait dengan perubahan cuaca
dimana lamanya musim kemarau selama
periode 1 tahun ini.
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk
menjaga kebersihan diri maupun
lingkungan serta pola hidup yang salah
Kurangnya penyuluhan mengenai
pentingnya menjaga kebersihan untuk
mencegah terjadinya penyakit, terutama
infeksi
Banyaknya polusi udara dikarenakan dekat
akses kendaraan antar kota serta
pembangunan proyek jalan tol baru
NO PERMASALAHAN KOMENTAR
IMUNISASI
1. Imunisasi DPT1+HB1 sebesar 84,6%
dari target 90% (Kesenjangan -5,4%)
Imunisasi DPT3+HB3 sebesar 61,8%
dari target 100% (Kesenjangan -
38,2%)
Imunisasi campak sebesar 60 % dari
target 80 % (Kesenjangan -20%)
Kurangnya pengetahuan sebagian
masyarakat tentang manfaat dan akibat yang
ditimbulkan apabila tidak melakukan
imunisasi DPT dan HB serta masih adanya
kekhawatiran orang tua terhadap KIPI
(Kejadian Ikutan Pasca imunisasi)
Jumlah posyandu yang belum mencukupi
jangkauan ke pelosok desa.
18
Masih kurang aktifnya petugas kesehatan
dalam upaya melakukan penyuluhan tentang
imunisasi
GIZI
1. D/S sebesar 78,5% dari target 80%
(kesenjangan -1,5%)
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat akan pentingnya posyandu
Kurang aktifnya nakes dalam melakukan
upaya penyuluhan akan pentingnya
posyandu
2. N/D sebesar 57,7% dari target 80%
(kesenjangan -22,5%)
3. N/S sebesar 45,1% dari target 60%
(kesenjangan -14,9%)
KESEHATAN IBU
1. Tablet Fe pada bumil sebesar 90 %
dari target 81,6 % (kesenjangan -8,4
%)
Kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya pemberian Fe dan
bahaya serta komplikasi kekurangan zat
besi.
KESEHATAN ANAK
1. Pencapaian ASI eksklusif sebesar
55% dari target 80% (kesenjangan
7%)
Rendahnya pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya asi eklusif minimal 0-
6 bln
Kader kesehatan kurang aktif dalam
memberikan informasi tentang pentingnya
pemberian Asi ekslusif
SANITASI
1.
Pencapaian cakupan air bersih di
desa Kali Kejambon 73% dari
target 80%
(kesenjangan - 7 %)
Kurangya masyarakat yang menggunakan
sumur pompa dan sumur terlindungi
sebagai sumber air minum.
Kurangnya kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya penggunaan air
bersih untuk memenuhi kehidupan sehari-
hari
KESEMBUHAN BTA (+)
1. Pencapaian kesembuhan BTA (+) Hal ini terkait masyarakat yang kurang
19
di desa Kali Kejambon 50% dari
target 100%
(kesenjangan -50 %)
mengerti tentang penyakit TB Paru dan
penularannya.
Ketidak patuhan dalam meminum obat
karena kebosanan dan kurangnya
pengawasan dari pihak terkait serta
keluarga.
RESUME FAKTOR PENDUKUNG
Penyajian daftar Faktor Pendukung berdasarkan data yang ada
NO. FAKTOR PENDUKUNG KOMENTAR
K I A
1. Jumlah Nakes 3 orang
Jumlah kader kesehatan yang
aktif 15 orang.
Jumlah Posyandu 3 buah.
Letak Puskesmas induk yang
dekat dengan desa Pesantren
Sarana transportasi yang
mudah.
Letak dari Puskesmas induk mendukung
pencapaian program KIA akan tetapi
masih terdapat kendala wilayah yang
cukup luas, sedangkan Nakes masih
terbatas.
Sarana-sarana yang ada dan tersedia bisa
digunakan sebagai metode penyuluhan
yang cukup efektif.
2. Pencapaian bulin yang ditolong
nakes sebesar 87% dari target 85%
(kesenjangan + 2%)
Masih terjangkaunya biaya persalinan
di bidan desa
Tidak adanya dukun bersalin di Desa
Pesantren sehingga tiap persalinan ada di
bawah kontrol bidan desa
Kesadaran warga desa untuk
melakukan persalinan secara aman
3. Pencapaian bufas yang mendapat
pelayanan nifas sebesar 96% dari
target 90% (kesenjangan +6%)
Masih terjangkaunya biaya perawatan
nifas di bidan desa.
Tidak adanya dukun bersalin di Desa
Pesantren sehingga tiap perawatan nifas di
bawah kontrol bidan desa
Aktifnya kader kesehatan untuk selalu
20
memberi informasi mengenai pentingnya
perawatan masa nifas.
4. Pencapaian KN2 sebesar 85% dari
target 85%
(Tidak ada kesenjangan )
Tingginya pengetahuan masyarakat untuk
memeriksakan bayinya guna mencegah
adanya komplikasi dan kecacatan dini pada
bayi
Banyaknya informasi yang diberikan oleh
tenaga kesehatan akan pentingnya
pemeriksaan terhadap bayi untuk
mencegah komplikasi
5. Pencapaian kunjungan bayi sebesar
95% dari target 90% (kesenjangan
+5%)
Tingginya pengetahuan masyarakat untuk
memeriksakan bayinya guna mengevaluasi
kesehatannya.
Banyaknya informasi yang diberikan oleh
tenaga kesehatan akan pentingnya
pemeriksaan terhadap bayi untuk menilai
tumbuh kembangnya.
NO. FAKTOR PENDUKUNG KOMENTAR
KELUARGA BERENCANA
1. Pencapaian akseptor KB aktif SM
sebesar 109% dari target 100%
(kesenjangan +9%)
Tingginya pengetahuan tentang keluarga
berencana
Mudahnya mendapat pelayanan bagi para
akseptor KB
Adanya himbauan bahwa keluarga yang
sejahtera dengan ‘dua anak cukup’
2. Pencapaian akseptor KB aktif MKJP
sebesar 109% dari target 100%
(kesenjangan +9%)
3. Pencapaian akseptor KB aktif non
MKJP sebesar 109% dari target
100% (kesenjangan +9%)
NO. FAKTOR PENDUKUNG KOMENTAR
21
IMUNISASI
1. Pencapaian imunisasi BCG sebesar
105 % dari target 94% (kesenjangan
+11)
Masyarakat sudah mengetahui tentang
pentingnya imunisasi BCG untuk
mencegah penyakit tuberkulosis
Keaktifan tenaga kesehatan dan kader
dalam melakukan sosialisasi pentingnya
imunisasi terutama BCG
Masyarakat tidak merasa enggan
melakukan imunisasi BCG
2. Pencapaian imunisasi polio 3
sebesar 105% dari target 94%
(Kesenjangan +11%)
Masyarakat sudah mengetahui tentang
pentingnya imunisasi polio untuk
mencegah kecacatan pada bayi.
Keaktifan tenaga kesehatan dan kader
dalam melakukan sosialisasi pentingnya
imunisasi polio
Masyarakat tidak merasa enggan
melakukan imunisasi polio yang cukup
mudah yaitu diberikan melalui mulut
NO FAKTOR PENDUKUNG KOMENTAR
SANITASI
1.Penggunaan jamban dari target 70%
tercapai 132% (kesenjangan +62%)
Tingginya kesadaran masyarakat tentang
pentingnya penggunaan jamban sehat
Pamong desa berperan aktif dalam
menyikapi masalah sanitasi lingkungan.
LEMBAR KERJA 3
PENILAIAN PRIORITAS PERMASALAHAN
22
Permasalahan / health issue
P2M : Penyakit ISPA menduduki peringkat tertinggi dalam 10 penyakit terbanyak
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude 4
Keseriusan √ 4
Feasibility √ 6
Lain
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 14
Permasalahan / health issue
Imunisasi : Terdapat kesenjangan pada pencapaian imunisasi campak,
(DPT1+HB1 dan DPT3+HB3) yaitu sebesar (-5,4%, -38,2%, -20%)
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude 6
Keseriusan 6
Feasibility 6
Lain
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 18
Permasalahan / health issue
Gizi : Terdapat kesenjangan pada pencapaian D/S (-1,5), N/D (-22,5),
N/S (-14,9)
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
Magnitude 6
Keseriusan 5
Feasibility 6
Lain
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 17
BTA (+): Terdapat kesenjangan dari target pengobatan BTA (+) sebesar -
50%
Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal
23
Magnitude 4
Keseriusan √ 4
Feasibility √ 5
Lain
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 13
DAFTAR PRIORITAS PERMASALAHAN DESA KALI KEJAMBON
NO PERMASALAHAN INDEKS PRIORITAS
1 Imunisasi 18
2 Gizi 17
3 P2M 14
4 Pengobatan BTA (+) 13
LEMBAR KERJA 4
PERMASALAHAN KESEHATAN, FAKTOR RESIKO, SUMBERDAYA
24
No Permasalahan Faktor Resiko Potensial Sumber Daya
IMUNISASI
1 Terjadi
kesenjangan pada
program imunisasi
- Kurangnya pengetahuan
sebagian masyarakat
tentang manfaat dan akibat
yang ditimbulkan apabila
tidak melakukan imunisasi
DPT, HB dan campak serta
masih adanya
kekhawatiran orang tua
terhadap KIPI (Kejadian
Ikutan Pasca imunisasi)
- Jumlah posyandu yang
belum mencukupi
jangkauan ke pelosok
desa.
- Masih kurang aktifnya
petugas kesehatan dalam
upaya melakukan
penyuluhan tentang
imunisasi terutama DPT,
HB, campak serta KIPI
1. Bidan desa: 1 orang
2. Kader aktif: 15
orang
3. Posyandu: 3 buah
4. Poskesdes: 1 buah
5. Kegiatan
keagamaan dan
peran tokoh
masyarakat aktif
25
GIZI
2 Terjadi
kesenjangan pada
program gizi
- Jumlah posyandu yang
belum mencukupi
jangkauan ke pelosok
desa.
- Masih kurang aktifnya
petugas kesehatan dalam
upaya melakukan
penyuluhan tentang
pentingnya menimbang
badan
- Kurangnya pengetahuan
dan kesadaran masyarakat
akan pentingnya posyandu
1. Bidan desa: 1 orang
2. Kader aktif: 15
orang
3. Posyandu: 3 buah
4. Poskesdes: 1 buah
5. Kegiatan
keagamaan dan
peran tokoh
masyarakat aktif
P 2 M
3. Adanya
kesenjangan pada
P2M di desa Kali
Kejambon
- Hal ini terkait dengan
perubahan cuaca dimana
lamanya musim kemarau
selama periode 1 tahun
ini.
- Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk
menjaga kebersihan diri
maupun lingkungan
- Kurangnya penyuluhan
mengenai terjadinya
penyakit, terutama infeksi
1. Bidan desa: 1 orang
2. Kader aktif: 15
orang
3. Posyandu: 3 buah
4. Poskesdes: 1 buah
5. Kegiatan
keagamaan dan
peran tokoh
masyarakat aktif
Pengobatan BTA (+)
4 Terjadi
kesenjangan pada
pengobatan BTA
(+)
- Jumlah tenaga kesehatan
yang kurang.
- Masih kurang aktifnya
petugas kesehatan dalam
1. Bidan desa: 1
orang
2. Kader aktif: 15
orang
26
upaya melakukan
penyuluhan tentang
pentingnya minum obat.
- Kurangnya pengetahuan
dan kesadaran masyarakat
akan bahayanya penyakit
TB Paru dan
penularannya.
3. Posyandu: 3
buah
4. Poskesdes: 1
buah
5. Kegiatan
keagamaan dan
peran tokoh
masyarakat aktif
LEMBAR KERJA 5
PENILAIAN KETEPATAN INTERVENSI
A. Permasalahan /health issue
Imunisasi: Terdapat kesenjangan pada pencapaian imunisasi campak, DPT1+HB1
dan DPT3+HB3
N
O
Strategi / Intervensi P E A R L
1 Sosialisasi jadwal Posyandu minimal 1 minggu
sebelum pelaksanaan
Y Y Y Y Y
2 Sosialisasi / penyuluhan pentingnya imunisasi dan
efek-efek setelah imunisasi yang sifatnya normal,
serta solusinya kepada ibu-ibu Desa Kali Kejambon
Y Y Y Y Y
3 Meningkatkan jumlah Posyandu agar dapat
menjangkau pelosok desa Kali Kejambon
Y Y Y N Y
4 Meningkatkan jumlah kader kesehatan dan
menggiatkan kegiatan kader yang telah ada
Y Y Y Y Y
B. Permasalahan /health issue
Gizi: Terdapat kesenjangan pada pencapaian Gizi D/S, N/D, N/S
N
O
Strategi / Intervensi P E A R L
27
1 Sosialisasi jadwal Posyandu minimal 1 minggu
sebelum pelaksanaan
Y Y Y Y Y
2 Sosialisasi / penyuluhan pentingnya imunisasi dan
efek-efek setelah imunisasi yang sifatnya normal,
serta solusinya kepada ibu-ibu Desa Kali Kejambon
Y Y Y Y Y
3 Meningkatkan jumlah Posyandu agar dapat
menjangkau pelosok desa Kali Kejambon
Y Y Y N Y
4 Meningkatkan jumlah kader kesehatan dan
menggiatkan kegiatan kader yang telah ada
Y Y Y Y Y
C. Permasalahan /health issue
P2M : Besarnya Penyakit ISPA yang menduduki peringkat pertama dari 10
penyakit terbanyak
No Strategi/intervensi P E A R L
1 Penyuluhan pada masyarakat tentang
pentingnya kebersihan/Higiens personal dan
lingkungan serta pentingnya rajin berobat,
control, pemeriksaan kesehatan juga
pentingnya kesehatan kerja kemudian
penjelasan tentang penyakit
Y Y Y Y Y
2 Meningkatkan jumlah kader kesehatan dan
menggiatkan kegiatan kader yang telah ada
Y Y Y N Y
D. Permasalahan /health issue
BTA: terdapat kesenjangan dari target pengobatan BTA (+)
No Strategi/intervensi P E A R L
1 Penyuluhan pada masyarakat tentang bahaya
TB Paru, penularan, dan cara pengobatannya
Y Y Y Y Y
2 Meningkatkan jumlah kader kesehatan dan
menggiatkan kegiatan kader yang telah ada
Y Y Y N Y
28
BAB V
RENCANA KERJA DAN RENCANA EVALUASI
LEMBAR KERJA 6. PLAN OF ACTION
A. Permasalahan: Kesenjangan pada program imunisasi di Desa Kali Kejambon
Tujuan jangka panjang : Tercapainya target program imunisasi di desa Kali
Kejambon
Tujuan Jangka pendek : Terlaksananya program kerja imunisasi di desa Kali
Kejambon
N
O
Strategi
Intervensi
Setting dan
Metode
Target
populasi
Peran dan
tanggung
jawab
Sumber
Daya
Evaluasi
1 Sosialisai jadwal
Posyandu minimal
1 minggu sebelum
pelaksanaan
Setting:
Desa Kali
Kejambon
Metode:
pengumum-
an saat
pertemuan
rutin warga
atau door to
door ke
setiap rumah
warga
Ibu-ibu di
Desa Kali
Kejambon
Bidan Desa:
Penanggung
jawab
pelaksana
Nakes dan
Kader:
Pelaksana
Posyandu
PKM,
Bidan
Desa,
Kader
Kesehatan,
Kelompok
pengajian,
Telepon,
dana
Peningkat-
an jumlah
balita yang
datang
imunisasi
ke
Posyandu
2 Sosialisasi/
penyuluhan
pentingnya
imunisasi & efek-
efek setelah
imunisasi yang
sifatnya normal,
serta solusinya
Setting:
pertemuan
rutin warga
Metode:
penyuluhan
yang
disesuaikan
dengan
Ibu-ibu di
Desa Kali
Kejambon
PKM:
membina
kader,
menyiapkan
sarana dan
prasarana
penyuluhan
imunisasi
PKM,
Tokoh
masyarakat
,tenaga
kesehatan,
Kader
kesehatan,
sarana dan
Peningkat-
an jumlah
balita yang
datang
imunisasi
ke
Posyandu
29
kepada ibu-ibu di
desa Kali
Kejambon
kegiatan
warga
Tokoh
masyarakat:
penyuluhan
prasarana
3 Meningkatkan
jumlah Posyandu
agar dapat
menjangkau
pelosok desa
Kali Kejambon
Setting:
Desa Kali
Kejambon
Metode:
Mendirikan
posyandu di
tempat-
tempat yang
strategis
serta mudah
dijangkau
oleh
masyarakat
Ibu-ibu di
Desa Kali
Kejambon
PKM:
membina
kader,
menyiapkan
pendirian
posyandu
Tokoh
masyarakat:
Sosialisasi
tempat serta
jadwal
posyandu,
menyiapkan
sarana dan
prasarana
Nakes dan
kader :
Pelaksana
posyandu
PKM,
Tokoh
masyarakat
,tenaga
kesehatan,
Kader
kesehatan,
sarana dan
prasarana
Peningkat-
an jumlah
balita yang
datang
imunisasi
ke
Posyandu
B. Permasalahan: Kesenjangan pada program Gizi di Desa Kali Kejambon
Tujuan jangka panjang : Tercapainya target program Gizi di desa Kali Kejambon
Tujuan Jangka pendek : Terlaksananya program kerja Gizi di desa Kali Kejambon
N
O
Strategi
Intervensi
Setting dan
Metode
Target
populasi
Peran dan
tanggung
jawab
Sumber
Daya
Evaluasi
1 Sosialisai jadwal
Posyandu minimal
Setting:
Desa Kali
Ibu-ibu di
Desa Kali
Bidan Desa:
Penanggung
PKM,
Bidan
Peningkat-
an jumlah
30
1 minggu sebelum
pelaksanaan
Kejambon
Metode:
pengumum-
an saat
pertemuan
rutin warga
atau door to
door ke
setiap rumah
warga
Kejambon jawab
pelaksana
Nakes dan
Kader:
Pelaksana
Posyandu
Desa,
Kader
Kesehatan,
Kelompok
pengajian,
Telepon,
dana
balita yang
datang
imunisasi
ke
Posyandu
2 Sosialisasi/
penyuluhan
pentingnya gizi &
efek-efek gizi
tidak terpenuhi,
serta solusinya
kepada ibu-ibu di
desa Kali
Kejambon
Setting:
pertemuan
rutin warga
Metode:
penyuluhan
yang
disesuaikan
dengan
kegiatan
warga
Ibu-ibu di
Desa Kali
Kejambon
PKM:
membina
kader,
menyiapkan
sarana dan
prasarana
penyuluhan
gizi
Tokoh
masyarakat:
penyuluhan
PKM,
Tokoh
masyarakat
,tenaga
kesehatan,
Kader
kesehatan,
sarana dan
prasarana
Peningkat-
an jumlah
balita yang
datang
menimban
g ke
Posyandu
serta
konsultasi
tentang
gizi
3 Meningkatkan
jumlah Posyandu
agar dapat
menjangkau
pelosok desa
Kali Kejambon
Setting:
Desa Kali
Kejambon
Metode:
Mendirikan
posyandu di
tempat-
tempat yang
strategis
serta mudah
dijangkau
Ibu-ibu di
Desa Kali
Kejambon
PKM:
membina
kader,
menyiapkan
pendirian
posyandu
Tokoh
masyarakat:
Sosialisasi
tempat serta
jadwal
PKM,
Tokoh
masyarakat
,tenaga
kesehatan,
Kader
kesehatan,
sarana dan
prasarana
Peningkat-
an jumlah
balita yang
datang
menimban
g ke
Posyandu
serta
konsultasi
tentang
gizi
31
oleh
masyarakat
posyandu,
menyiapkan
sarana dan
prasarana
Nakes dan
kader :
Pelaksana
posyandu
32
C. Permasalahan : Kesenjangan pada P2M di desa Kali Kejambon
Tujuan jangka panjang : Menurunnya angka kesakitan pada pasien ISPA.
Tujuan jangka pendek : Terlaksananya program kesehatan di desa Kali Kejambon
No Strategi
intervensi
Setting dan
Metode
Target
populasi
Peran dan
tanggung
jawab
Sumber
daya
Evaluas
i
1 Penyuluhan
pada
masyarakat
tentang
pentingnya
kebersihan/Hig
iens personal
dan lingkungan
Setting :
PKM/polindes
/posyandu
Metode :
-melakukan
penyuluhan
terhadap
Masyarakat
Desa Kali
Kejambon.
-Pemasangan
pamflet dan
poster di
tempat umum
Semua
Masyara
kat
Nakes /kader:
penyuluhan
Polindes/
PKM
Nakes
Kader
Menuru
nnya
angka
kesakita
n akibat
ISPA
2 Peningkatan
kinerja kader
Setting :
tempat kerja
Metode :
pembinaan
kader
Nakes
Kader
- Nakes: pro
aktif dalam
mengatasi
dan
mencegah
penyakit
ISPA
- PKM
menyiapkan
sarana
prasarana
Polindes/
PKM
Nakes
Kader
Menuru
nnya
angka
kesakita
n ISPA
33
D. Permasalahan : Kesenjangan pada pengobatan BTA (+) di desa Kali
Kejambon
Tujuan jangka panjang : keberhasilan 100% dalam pengobatan BTA (+).
Tujuan jangka pendek : Terlaksananya program kesehatan di desa Kali Kejambon
No Strategi
intervensi
Setting dan
Metode
Target
populasi
Peran dan
tanggung
jawab
Sumber
daya
Evaluas
i
1 Penyuluhan
pada
masyarakat
tentang
pentingnya
kebersihan/Hig
iens personal
dan lingkungan
Setting :
PKM/polindes
/posyandu
Metode :
-melakukan
penyuluhan
terhadap
Masyarakat
Desa Kali
Kejambon.
-Pemasangan
pamflet dan
poster di
tempat umum
Semua
Masyara
kat
Nakes /kader:
penyuluhan
Polindes/
PKM
Nakes
Kader
Menuru
nnya
angka
BTA
(+)
2 Peningkatan
kinerja kader
Setting :
tempat kerja
Metode :
pembinaan
kader
Nakes
Kader
- Nakes: pro
aktif dalam
mengatasi
dan
mencegah
penyakit
ISPA
- PKM
menyiapkan
sarana
prasarana
Polindes/
PKM
Nakes
Kader
Menuru
nnya
angka
BTA
(+)
34
BAB VI
PENUTUP
Pada penyusunan data makalah mengenai diagnosa komunitas dari desa Kali
Kejambon Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang, penulis mendapatkan
adanya beberapa kesenjangan pada masyarakat setempat yang memerlukan
intervensi lebih lanjut yaitu kesenjangan mengenai kurangnya minat masyarakat
akan imunisasi, masih adanya permasalahan berkaitan dengan gizi balita,
pengobatan BTA (+) yang tidak tuntas serta angka kesakitan ISPA yang
cenderung tinggi di desa tersebut. Dari data kesenjangan yang telah penulis
paparkan tersebut, penulis mencoba memberikan rencana kerja dan evaluasi
untuk mengatasi masalah tersebut.
Namun penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
para pembaca sekalian. Sehingga besar manfaat yang dapat diambil dari
penyusunan makalah diagnosa komunitas ini.
35
DAFTAR ACUAN
1. Indikator standart pelayanan minimal dinas kesehatan kabupaten Jombang
2012
2. Rencana pembangunan jangka menengah Desa Kali Kejambon 2012
3. Laporan UCI Desa Desa Kali Kejambon periode Januari - Desember 2012
4. Laporan PWS kesehatan anak Desa Kali Kejambon periode Januari -
Desember 2012
5. Laporan PWS kesehatan ibu Desa Kali Kejambon periode Januari - Desember
2012
6. Laporan PWS KB Desa Kali Kejambon periode Januari – Desember 2012
7. Laporan Tahunan Puskesmas Tembelang Tahun 2012
8. Laporan Monitor Data Capai Puskesmas Tembelang Tahun 2012
36