cultural universal pada masyarakat yogyakarta

20
Cultural Universal Pada Masyarakat Yogyakarta Disusun Oleh : Rizki Amin (201129001) Rizki Gumilar (201129002) Ricky Juliar S (201129003) Dini Anggraeni (201129010) Ega Gunawan (201129013) Arie Sugara (201129023) Miftahul Farit (201129057) Pandu Yuda (201129041) Siska Noviyana (201129035) Mila Amelia (201129030) Hapid Amaruwloh (201129045) Ali Fauzi (201129036)

Upload: rizki-gumilar

Post on 20-Aug-2015

1.685 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cultural universal pada masyarakat yogyakarta

Cultural Universal Pada Masyarakat Yogyakarta

Disusun Oleh :Rizki Amin (201129001)

Rizki Gumilar (201129002)

Ricky Juliar S (201129003)

Dini Anggraeni (201129010)

Ega Gunawan (201129013)

Arie Sugara (201129023)

Miftahul Farit (201129057)

Pandu Yuda (201129041)

Siska Noviyana (201129035)

Mila Amelia (201129030)

Hapid Amaruwloh (201129045)

Ali Fauzi (201129036)

Page 2: Cultural universal pada masyarakat yogyakarta

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang

Manusia pada hakikatnya selain sebagai makhluk individu juga merupakan makhluk sosial. Manusia tidak dilahirkan dalam keadaan yang sama, baik dari segi fisik, psikologis, hingga lingkungan geografis, sosiologis dan ekonomis. Dari perbedaan itulah muncul interdependensi yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan sesamanya sehingga membuat manusia itu ingin selalu hidup berdampingan dengan orang lain. Hal inilah yang menimbulkan tata cara, perilaku dan pola hidup yang dalam waktu lama akan menjadi kebiasaan bersama (common habbit). Kemudian dari kebiasaan tersebut terciptalah suatu kebudayaan.

Kebudayaan tersebut tidak tercipta dengan sendirinya, tetapi terbentuk dari kebiasaan-kebisaan masyarakat yang secara turun-temurun terus berkembang sehingga terciptalah kebudayaan. Dari kebudayaan tersebut terciptalah tujuh unsur kebudayaan universal yang menjadi simbol dari kebudayaan secara universal. Kebudayaan memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang tradisi atau kebiasaan yang berlaku sehingga tradisi atau adat istiadat yang ada di dalam masyarakat tersebut bisa dilaksanakan dengan tepat oleh generasi selanjutnya karena kebudayaan berifat turun temurun

Page 3: Cultural universal pada masyarakat yogyakarta

BAB II Kajian Teori

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Teknologi adalah pembuatan, penggunaan, dan pengetahuan alat, mesin, teknik, pertukangan, sistem, atau metode organisasi untuk menyelesaikan suatu masalah atau mengerjakan suatu fungsi tertentu.

Orientasi adalah peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat, dsb) yg tepat dan benar.

Nontoni (bahasa Jawa) adalah upacara untuk melihat calon pasangan yang akan dikawininya. Peningsetan adalah suatu upacara penyerahan sesuatu sebagai pengikat dari orang tua pihak pengantin pria kepada pihak calon pengantin putri.

Tarub (bahasa Jawa) adalah hiasan janur kuning yang dipasang tepi tratag yang terbuat dari bleketepe.

Upacara nyantri adalah menitipkan calon pengantin pria kepada keluarga pengantin putri, satu sampai dua hari sebelum pernikahan.

Midodareni berasal dari kata dasar widodari (bahasa Jawa) yang berarti bidadari yaitu putri dari surga yang sangat cantik dan sangat harum baunya.

Page 4: Cultural universal pada masyarakat yogyakarta

BAB III Pembhasan

A. Sistem Teknologi

Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki perkembangan sistem teknologi yang cukup tinggi, perubahan teknologinya juga cukup cepat.Hal ini dikarenakan Yogyakarta merupakan salah satu kota pendidikan yang progresif menerima perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Kota Yogyakarta juga memiliki banyak universitas yang memiliki orientasi kepada riset dan penelitian, sehingga perkembangan teknologi dan informasi yang mutakhir dapat didapat dengan mudah. Salah satu alasan kenapa informasi dapat diakses dengan mudah di kota ini karena persinggungan dan kerja sama dengan universitas-universitas dari luar negeri.

Salah satu kemudahan untuk mengakses teknologi adalah tersedianya banyak warnet-warnet (warung internet) di kota Yogyakarta ini. Masyarakat awam dan masyarakat akademik sangat mudah dalam mengakses internet, sehingga batas-batas informasi dari berbagai negara menjadi sangat kecil, atau bisa dikatakan masyarakat Yogyakarta sangatmelek informasi.

Page 5: Cultural universal pada masyarakat yogyakarta

B. Sistem Mata Pencaharian

Sebagian besar sistem mata pencaharian(perekonomian) di Yogyakarta disokong oleh hasil cocok tanam, berdagang, kerajinan (kerajinan perak, kerajinan wayang kulit, dan kerajinan anyaman), danwisata. Namun ada juga sebagian warga yang hidup dari ekspansi dunia pendidikan sepertirumah kost buat mahasiswa.Merupakan pemandangan yang biasa ketika anda sampai di stasiun Yogyakarta atau di halte khusus tempat perhentian bus-bus pariwisata, anda akandisambut oleh banyak tukang becak. Mereka akan mengantarkan anda ke tempat tujuan manasaja yang layak untuk anda nikmati seperti toko baju, toko bakpia, mal, atau sekadar membel  cinderamata. Anda pun akan heran setelah tukang becak itu mengajak anda berkeliling kotaseharian, mereka hanya akan meminta bayaran yang rendah. Mengapa bisa demikian?Ternyata mereka juga sudah mendapat bagian dari mengantarkan anda ke toko-toko tadi.

Page 6: Cultural universal pada masyarakat yogyakarta

1.      Sektor Pertambangan dan Energi

Di bidang pertambangan dan energi, terdapat 28 jenis bahan galian, naik dari golongan

Bmaupun golongan C yang mendominasi adalah batu kapur putih memiliki potensi yang

cukuptinggi, yaitu sebesar 621.073,6 ton, serta beberapa jenis tambang lainnya, seperti

andesit(44,097,2 ton), bentonit/abu bumi (1.699,16 ton), dan kaolin/feldstar (1.225 ton).

2.      Sektor Perindustrian

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2008 tentang kebijakan perindustrian

nasional di Indonesia yaitumendorong tumbuh kembangnya industri di daerah.Kebijakan

tersebut adalah memfasilitasitumbuhnya industri tersebut. Berkaitan dengan itu maka

dari Kementerian DepartemenPerindustrian yang diwakili oleh Prof. Dr. Ir. Alex SW

Retraubun, M.Sc. (wakil menteriDepartemen Perindustrian) didampingi oleh Hamdani

(kepala biro kepegawaian) dan SriSundari (Kapusdiklat Industri) mengadakan kunjungan

ke salah satu Perguruan Tinggi di bawah Departemen Perindustrian yaitu Akademi

Teknologi Kulit Yogyakarta.

Page 7: Cultural universal pada masyarakat yogyakarta

3. Sektor Perdagangan

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Tambang Daerah Istimewa YogyakartaBerdasarkan Surat

Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 100 Tahun2001, Dinas mempunyai fungsi sebagai

pelaksana kewenangan Pemerintahan Daerah di bidang Industri dan perdagangan, kewenangan dekosentrasi

serta tugas pembantuan yangdiberikan oleh Pemerintah Daerah.Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana

tersebut di atas, Dinas mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana kegiatan Dinas sesuai dengan Rencana strategis PemerintahDaerah

2. Merumuskan kebijakan teknis di bidang Industri dan Perdagangan

3. Memberikan izin usaha di bidang Industri dan Perdagangan kewenangan Propinsidan melaksanakan

pelayanan umum

4. Melaksanakan pembinaan usaha Industri dan Perdagangan lintas kewenangan propinsi

5. Memfasilitasi penyelenggaraan Industri dan Perdagangan pemerintah Kabupaten/Kota

6. Membrdayakan sumberdaya aparatur dan mitra kerja di bidang Industri danPerdagangan

7. Menyelenggarakan kegiatan ketatausahaan

Page 8: Cultural universal pada masyarakat yogyakarta

Sektor Kerajinan

1. Batik

Batik adalah salah satu kerajinan khas Indonesia terutama daerah

Yogyakarta.Batik yogyaterkenal karena keindahannya, baik corak maupun

warnanya.Seni batik sudah ada diturunkanoleh nenek moyang, hingga saat

ini banyak sekali tempat-tempat khusus yang menjual batik ini.Perajin

batik banyak terdapat di daerah pasar ngasem dan sekitarnya.

2. Perak

Kerajinan perak di Yogyakarta terkenal karena kekhassannya.Kerajinan ini

berpusat diKotaGede, dimana hampir seluruh masyarakat di daerah ini

menjadi pengrajin dan penjual perak, banyak para wisatawan yang datang

ke tempat ini bila hendak membeli kerajinan perak.

Page 9: Cultural universal pada masyarakat yogyakarta

C. Sistem Kemasyarakatan

1.      Sistem Kekerabatan

Sistem kekerabatan orang Jawa berdasarkan prinsip keturunan bilateral (garis keturunan

diperhitungkan dari dua belah pihak, ayah dan ibu).  Di daerah Yogyakarta bentuk kerabat

disebut alur waris (sistem trah), yang terdiri dari enam sampai tujuh generasi.

2.      Sistem Perkawinan

Pada jaman dahulu sistem perkawinan biasanya menggunakan darah keturunan. Pada jaman

dahulu, biasanya para raja-raja dalam suatu kerajaan yang memerintah Daerah Istimewa

Yogyakarta saat itu melakukan sistem pernikahan berdasarkan pada garis ningrat. Jadi dapat

dijelaskan pada masa itu, para pemimpin terbesar kerajaan melakukan sistem perkawinan

berdasar pada garis keturunan. Namun hal itu tidak mengartikan akan adanya sebuah kasta atau

tingkatan derajat sosial di dalamnya.Namun bagi para masyarakat biasa, atau sekelompok orang

yang berasal bukan dari garis keturunan ningrat, maka mereka hanya menerapkan sistem

perkawinan berdasarkan pada prinsip keturunan bilateral biasa, tanpa memperdulikan garis

keturunan istimewa (ningrat).

Page 10: Cultural universal pada masyarakat yogyakarta

D.    Sistem Bahasa

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan tempat bertemunya berbagai

etnis dengan latar belakang kebahasaan yang berbeda-beda sebagai

akibat julukan kota pelajar yang dimilikinya. Kompleksitas situasi

kebahasaan di daerah ini sebenarnya menjadikan kota ini sebagai area

yang kaya akan permasalahan kebahasaan. Hanya saja sampai

sekarang ini belum ada ahli yang ingin atau berminat untuk secara

serius mnggelutinya. Pada kesempatan ini dalam rentang waktu yang

sangat terbatas saya akan mencoba untuk menelusuri seluk-beluknya

Page 11: Cultural universal pada masyarakat yogyakarta

E.     Sistem Kesenian

Ada banyak kesenian tradisional di Jogjakarta atau

Jawa.Berikut ini beberapa kesenian jawa tradisional

Jawa, yang juga merupakan budaya Kesenian

Yogjakarta.

Page 12: Cultural universal pada masyarakat yogyakarta

a.         Wayang

Wayang dalam bentuk yang asli merupakan kreasi budaya orang Jawa yang berisi

berbagai aspek kebudayaan Jawa.Wayang sudah ada jauh sebelum masuknya

kebudayaan Hindu ke Indonesia.Pada jaman Neolitikum pertunjukan wayang awalnya

terdiri atas upacara-upacara keagamaan yang berlangsung di malam hari untuk

persembahan kepada “Hyang”.Pertunjukan wayang ceritanya menggambarkan jiwa

kepahlawanan para nenek moyang yang ada dalam mitologi.

Pada masa sekarang pertunjukan wayang sudah sangat berbeda jika dibandingkan

dengan pertunjukan yang sama dimasa lampau. Dahulu wayang digambarkan sesuai

dengan wajah nenek moyang.

Orang Jawa gemar sekali menonton wayang karena ceritanya berisi pelajaran-pelajaran

hidup yang sangat berguna yang dapat dijadikan pedoman dan tuntunan di dalam

menjalani hidup di masyarakat. Berdasarkan cerita dan penyajian kira-kira ada 40 jenis

wayang yang ada di Indonesia, diantaranya wayang beber, wayang klithik, wayang kulit,

wayang krucil dan wayang thengul atau wayang golek. Pementasan wayang selalu

diiringi dengan musik gamelan.

Page 13: Cultural universal pada masyarakat yogyakarta

1.      Wayang Kulit

Wayang kulit biasanya dibuat dari kulit kerbau atau kulit lembu.Wayang

kulit kini telah menjadi warisan budaya nasional dan sudah sangat

terkenal di dunia sehingga banyak orang asing yang datang dan

mempelajari seni perwayangan.Pertunjukan wayang kulit sampai saat

ini tetap digemari sebagai tontonan yang menarik, biasanya disajikan

semalam suntuk.

2.      Wayang Wong

Wayang Wong berarti wayang yang diperankan oleh manusia.

Ceritanya juga hampir sama dengan cerita-cerita pada wayang kulit

namun dalangnya disamping sebagai piñata cerita tetapi juga sekaligus

sebagai sutradara panggung.

Page 14: Cultural universal pada masyarakat yogyakarta

3. Wayang Thengul/Wayang Golek

Wayang Thengul/Wayang Golek adalah wayang berbentuk boneka

dari kayu.ceritanya berasal dari kisah Menak. Orang suka

menonton wayang ini karena gerakan-gerakan boneka kayu yang

didandani persis manusia ini sangat mirip dengan gerakan orang.

4.      Wayang Klithik

Wayang ini dibuat dari kayu papan dan nama ini berasal dari suara

klithik-klithik sewaktu dimainkan dan biasanya ceritanya adalah

Damarwulan.

Page 15: Cultural universal pada masyarakat yogyakarta

b.      Langen Mandra Wanara

Langen Mandra Wanara yang merupakan kombinasi antara berbagai jenis tarian, embang,

drama dan irama gamelan adalah salah satu bentuk kesenian tradisional

Yogyakarta.Karakteristik tarian ini adalah para penarinya berdiri dengan lutut atau jengkeng

sambil berdialog dan menyanyi ‘mocopat’.Cerita langen mandra wanara diambil dari kisah

ramayana dengan lebih banyak menampilkan wanara/kera.

c.   Kethoprak

Kethoprak adalah kesenian tradisional yang penyajiannya dalam bahasa Jawa ceritanya

bermacam-macam berisi dialog tentang sejarah sampai cerita fantasi serta biasanya selalu

didahului dengan tembang Jawa. Kostum dan dandanannya menyesuaikan dengan adegan

dan jalan cerita serta selalu diiringi dengan irama gamelan dan keprak.

d.    Karawitan

Musik gamelan tradisional Jawa yang dimainkan oleh sekelompok Wiyaga dan diiringi oleh

nyayian dari Waranggono dan Wiraswara biasanya disebut ‘Uyon-uyon’, sedangkan kalau

tanpa diiringi oleh nyayian dari Waranggono atau Wiraswara disebut ‘Soran’.

Page 16: Cultural universal pada masyarakat yogyakarta

e. Jathilan

Merupakan tarian yang penarinya menggunakan kuda kepang dan

dilengkapi unsur magis.Tarian ini digelar dengan irinhgan beberapa jenis

alat gamelan seperti Saron, kendang dan gong.

f. Sendratari Ramayana

Salah satu sendratari yang terkenal adalah sendratari Ramayana.

Sendratari Ramayana mempunyai keistimewaaan tersendiri karena

ceritanya mengisahkan antara pekerti yang baik (ditokohkan oleh Sri

Rama dari negara Ayodyapala) melawan sifat jahat yang terjelma

dalamdiri Rahwana (Maharaja angkara murka dari negara Alengka)

Page 17: Cultural universal pada masyarakat yogyakarta

h. Tari Kreasi Baru

Seni Tari dan seni Karawitan Jawa berkembang terus

dengan munculnya tata gerak tari (koreografi) dan iram-

irama baru.Salah seorang perintis tari kreasi baru adalah

seniman Bagong Kusudiarjo, padepokannya terletak di

daerah Gunung Sempu, Kabupaten Bantul.

Page 18: Cultural universal pada masyarakat yogyakarta

F.     Sistem Pengetahuan

Unsur ini termasuk penting,jika tidak adanya pengetahuan yang memadai maka

budaya tersebut tidak akan tercipta apalagi berkembang.pengetahuan sangat

berguna untuk memicu timbulnya ide-ide yang baru dan kreatif sehingga budaya

tersebut dapat dipertahankan.

Sistem pengetahuan masyarakat di Yogyakarta sudah sangat bagus. Pengetahuan

masyarakatnya sudah sangat modern. Namun sistem pemikiran masyarakatnya

tentu sangat beragam (setiap orang tidak mempunyai pengetahuan yang sama).

G.    Sistem Religi

Masyarakat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki sistem religi kepada

agama dan sistem kepercayaan yang bersifat animisme dan dinamisme, contohnya

saja di kota Yogyakarta terdapat ritual yang dinamakan; Sekaten, Gerebek Maulid,

Masangin.

Page 19: Cultural universal pada masyarakat yogyakarta

BAB IV

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Unsur budaya adalah suatu hal yang membentuk dan merupakan hal yang penting agar budaya

tersebut dapat terbangun,tanpa unsur-unsur tersebut,mungkin budaya yang ada saat ini tidak akan

berkembang dengan cepat.Unsur budaya terbentuk secara alami dan dari kesadaran manusia itu

sendiri,Karena untuk memenuhi kebutuhannya,secara tidak langsung manusia berpikir dan akhirnya

terciptalah unsur-unsur kebudayaan yang ada saat ini.Unsur budaya bisa dikembangkan di masa

mendatang,dengan cara melestarikan budaya tersebut,dan terus menggali potensi dari setiap unsur-

unsur budaya yang ada.

B.     Saran

Kita harus menjaga Kebudayaan Kita karena itu merupakan harta berharga bagi kita.Dengan

kebudayaan Kita dapat mempertahankan kebiasaan asli bangsa Kita. Apabila kita sebagai masyarakat

memegang teguh kebudayaan maka perubahan dari luar pun tidak akan mudah masuk pada

kebudayaan asli kita.

Page 20: Cultural universal pada masyarakat yogyakarta

SEKIAN DAN TERIMAKASIH