contoh kasus
TRANSCRIPT
Contoh kasusPenentuan lokasi pabrik roti..
. Fokus : Pabrik Busa 2. Alternatif : a. Pekanbaru b. Sentul c. Surabaya3. Kriteria : a. Tenaga Kerja b. Lokasi Pabrik c. Iklim Pasar d. Peraturan Pemda4. Metode Penilaian : Ordinal (generik) 1. Sangat kurang 2. Kurang 3. Biasa 4. Bagus 5. Sangat Bagus
5. Tabel : Matrik Keputusan Penilaian Rencana Lokasi Pengembangan Pabrik Roti yang sesuai dengan Metode Penilaian Eksponensial
Total nilai perhitungan metode perbandingan eksponensial (MPE) 2 4 2 2
a. Pekanbaru =(5) + (5) + (4) + (3) = 675 2 4 2 2
b. Sentul = (4) + ( 4) + (5) + (4) = 313 2 4 2 2
c. Surabaya = (4) + (4) +(5) + (4) = 313
Peringkat Kriteria Menurut Metode Penilaian Eksponensial :
1. Pekanbaru
2. Sentul
3. Surabaya
3. Penentuan Lokasi Pembukaan Pabrik Roti
Berdasarkan hasil penentuan lokasi menggunakan Metoda Penilaian Eksponensial (MPE), maka penentuan lokasi pengembangan pabrik busa adalah Pekanbaru dengan nilai 675 (peringkat pertama) hasil ini menunjukkan sangat signifikan dibandingakan dengan lokasi pengembangan diSentul dengan nilai 313 (peringkat kedua) dan Surabaya dengan nilai 313 (peringkat ketiga). Hal ini disebaakan karena, lokasi penempatan pabrik pengembangan busa di Pekanbaru berlokasi di luar kawasan Industri, sedangkan untuk faktor tenaga kerja di Pekanbaru tingkat pendidikan yang tidak terlalu tinggi (maksimal pendidikan lulusan SMP) sehingaa tingkat kreativitas dan tuntutan karyawan tidak terlalu tinggi. Lalu untuk iklim pasar di daerah Pekanbaru cukup menjanjikan karena peluar pasar untuk dijual keluar negeri cukup tinggi dengan lokasi yang cukup strategis dengan negara Malaysia, sedangkan untuk peraturan Pemda tidak terlalu birokrasi seperti di Sentul dan Surabaya yang berada di wilayah kawasan, sehingga dalam pengurusan perijinan cenderung lebih mudah.