contoh kasus keluaga.docx

21
I. DATA UMUM 1. Nama Kelapa Keluarga : Bpk A 2. Alamat : RT 10 RW 09 no 112 kel. Bunga Kec Jatibaru Jakarta Selatan 3. Komposisi Keluarga NAMA JENIS KELAMIN HUBUNGAN DENGAN KK UMUR PENDIDIKAN 1 Bp. A Laki-laki Suami /KK 30 th SMA 2 Bp. B Laki-laki Mertua 60 th SD 3 Ibu. C Perempuan Mertua 55 th SD 4 Ibu. D Perempuan Istri 27 th SMA 5 Bp. E Laki-laki Kakak ipar 29 th SMA 6 An. F Laki-laki Adik ipar 18 th SMA 7 An. G Laki-laki Anak 5 th - 8 An. H Laki-laki Anak 10 bl - Genogram Keterangan : : Perempuan

Upload: aminah

Post on 15-Apr-2016

237 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kasus

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Kasus Keluaga.docx

I. DATA UMUM

1. Nama Kelapa Keluarga : Bpk A2. Alamat : RT 10 RW 09 no 112 kel. Bunga

Kec Jatibaru Jakarta Selatan3. Komposisi Keluarga

NAMA JENIS KELAMIN

HUBUNGAN DENGAN KK

UMUR PENDIDIKAN

1 Bp. A Laki-laki Suami /KK 30 th SMA2 Bp. B Laki-laki Mertua 60 th SD3 Ibu. C Perempuan Mertua 55 th SD4 Ibu. D Perempuan Istri 27 th SMA5 Bp. E Laki-laki Kakak ipar 29 th SMA6 An. F Laki-laki Adik ipar 18 th SMA7 An. G Laki-laki Anak 5 th -8 An. H Laki-laki Anak 10 bl -

Genogram

Keterangan :

: Perempuan

: Laki-laki

: Tinggal serumah

4. Tipe keluarga

Page 2: Contoh Kasus Keluaga.docx

Keluarga pabak A adalah keluarga dengan tipe extended family, dimana dalam keluarga tidak hanya ada keluarga inti ( ayah,ibu, dan anak) tetapi dalam keluarga tinggal mertua,kakak ipar dan adik ipar

5. Suku Keluarga bapak A adalah suku Melayu kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit berobat ke klinik ataupun langsung membeli obat di apotik sesuai dengan resep dokter ( resep ditebus ulang ) apabila anaknya pilek.

6. AgamaKeluarga menganut agama Islam dan menjalankan kewajiban sholat lima waktu, semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama Islam.

7. Status Sosial Ekonomi KeluargaIbu D mengatakan penghasilan suaminya belum dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari karena suaminya kerjanya jauh sehingga butuh dana untuk transportasi ketempat kerja. Oleh karena itu ibu D masih tinggal bersama orang tua/mertua, untuk mengurangi pengeluaran dana. Apabila mengontrak rumah ibu D tidak mempunyai simpanan uang, karena penghasilan suaminya untuk keperluan sehari-hari dan tidak ada dana lebih.Kerena tinggal bersama orang tua kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi . Apabila ada pengeluaran yang berlebihan dan tidak dapat dipenihi keluarga biasanya dibantu oleh orang tua.

8. Aktifitas rekreasi KeluargaKeluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota. Biasanya hanya menonton televisi sambil bercerita. Untuk berkunjung ke keluarga suami jarang dilakukan kecuali ada acara-acara penting

II. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Page 3: Contoh Kasus Keluaga.docx

Keluarga dengan anak pra sekolah dengan tugas perkembangan keluarga : menanamkan nilai dan norma agama, mengatur waktu bermain, bersosialisasi, menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan.

Saat ini anak masih tidur bersama orang tua, karena kondisi rumah yang tidak memungkinkan kamar ditambah lagi. Ibu mengatakan apabila malam An. G mau kekamar mandi sendiri dan melewati tangga, padahal ibunya sudah mengatakan apabila ingin kekamar mandi oleh ibu karena khawatir akan jatuh. Ibu mengatakan An. G saat usia 10 bulan sudah lebih aktif dibandingkan dengan An. H. Ibu mengatakan An. H saat ini hanya merangkak dan duduk belum bisa sendiri. Ibu mengakui bahwa An. H perhatian tidak seperti An. G karena waktunya untuk membantu orang tua mempersiapkan berjualan gado-gado.Ibu mengatakan jarak kelahiran anaknya cukup/sesuai sehingga mereka jarang berantam dan bisa bermain bersama.Komunikasi suami istri tidak ada masalah dan hubungan dengan keluaga Bp. A baik.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhiAnak masih tidur satu kamar dengan orang tua. Ibu mengakui bahwa An. H kurang diperhatikan dalam pertumbuhannya ( stimulus ) tumbuh kembang karena ibu sibuk untuk membantu orang tua dalam mempersiapkan berjualan gado-gado.

3. Riwayat keluarga intiIbu D mengatakan bahwa waktu SMA pernah satu sekolah dengan suaminya. Suami adalah pilihan sendiri dan disetujui oleh orang tua dan akhirnya menikah.

4. Riwayat kelurga sebelumnya Riwayat orang tua dan pihak suami/istri tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai,pemabuk ataupun berjudi.

III. Lingkungan1. Karakteristik rumah

Page 4: Contoh Kasus Keluaga.docx

Rumah yang ditempati adalah milik mertuanya yaitu Bp. B dengan luas rumah 6 X 3 M. Rumah terdiri dari dua lantai, lantai keramik dalam keadaan bersih. Penataan peralatan rumah tangga tertata rapi. Ventilasi dan pencahayan rumah baik, keluaga memiliki kamar mandi sendiri dan jamban sendiri, keadaan bersih, sumber air berasal dari PAM untuk air minum dan pompa listrik untuk kebutuhan air selain untuk minum. Air tidak terasa, tidak berbau dan dalam keadaan bersih. Pada lantai 2 terdapat dua kamar dan ruangan bersekat untuk tidur kakak ipar dan adik ipar. Tempat menjemur pakaian dilantai dua, pencahayaan dan ventilasi dilantai dua baik. Cahaya matahari dapat masuk terutama di lantai dua dari arah depan dan belakang.

Denah Rumah

6 cm 6 cm

Ventilasi menurut keluarga bersasal dari kaca nako yang dapat dibuka, dari pintu sehingga siskulasi udara bisa berganti, Penerangan terang dengan neon. Air yang dipakai dapat mencukupi kebutuhan keluarga.

2. Karakteristik tetangga dan komunitasb RW RT 10 RW 09 berpenduduk padat khusus tetangga Bp. A sebagian besar pedagang gado-gado, walaupun ada yang bekerja sebagai pegawai dan guru mengaji. Keluarga Bp. A tinggal satu blok, dimana terdapat 15 rumah dan sebagian besar masih berstatus saudara dan berasal dari daerah yang sama. Kehidupan antar keluarga terjalin akrab dan saling mengunjungi.

3. Mobilitas geografis keluarga Keluarga Bp. A pada awalnya pernah tinggal di bekasi ( mengontrak ) karena penghasilan belum mencukupi maka

Page 5: Contoh Kasus Keluaga.docx

sejak hamil anak ke 2 Bp. B memutuskan untuk tinggal bersama dengan orang tua.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.Bp. A tidak aktif dalam kegiatan di wilayahnya karena bekerja. Tempat kerja jauh dibekasi sehingga pagi-pagi sudah berangkat dan pulang malam. Ibu D mengatakan tidak mengikuti kegiatan seperti arisan ataupun pengajian karena harus mengurus kedua anaknya yang masih kecil serta membantu untuk mempersiapkan berjualan gado-gado orang tua tiap hari.

5. Sistem pendukung keluargaKeluarga Bp. A tinggal bersama orang tua. Menurut ibu D dengan tinggal bersama orang tua merasakan sangat dibantu apabila membutuhkan sesuatu. Apabila kekurangan dana biasanya dibantu oleh orang tua.

IV. Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluargaDalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam kegiatan Bp. A apabila ada masalah didiskusikan bersama ibu D dan terkadang meminta nasehat dari mertua terutama ibu C. Dalam keluarga semua anggota keluarga bebas menyatakan pendapat tetapi yang mengambil keputusan adalah Bp. A sebagai kepala keluarga.Pengambilan keputusan didahului dengan cara diskusi.

2. Struktur kekuatan keluargaKeluarga Bp. A saling menghargai satu sama lain saling membantu, serta saling mendukung. Bp A dan ibu D mampu untuk merawat diri sendiri dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk An.G dan An. H masih balita sehingga untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari atau pun apabila sedang sakit dirawat oleh ibu D dan dibantu oleh orang tua ( ibu C ). Apabila ada masalah ibu D diskusi dengan suami dan juga minta nasehat kepada orang tua.

3. Struktur peran

Page 6: Contoh Kasus Keluaga.docx

Bp. B adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai staf di salah satu perguruan tinggi di daerah Pd. Gede. Bekerja dari pagi sampai malam untuk mencari nafkah. Apabila di rumah turut membantu mengasuh kedua anaknya.Ibu D adalah seorang ibu rumah tangga dan merawat kedua anak yang masih balita. Ibu D turut membantu mempersiapkanuntuk berjualan gado-gado yang dilakukan oleh orang tuanya.Dalam peran masing-masing tidak ada masalah.

4. Nilai atau norma budayaKeluarga Bp. A mererapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama Islam dan mengharapkan kedua anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam menjalankan agama.Dalam keluarga diterapkan hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum makan.

V. Fungsi Keluarga

1. Fungsi efektif

Semua anggota keluarga Bp. A saling menyayangi satu sama lain. Tempat tinggal saudara-saudara saling berdekatan, Kakak-kakak ibu D bersebelahan tinggalnya. Apabila ada yang menderita sakit mereka saling membantu. Keluarga Bp. B Juga tinggal dengan mertua dan mereka sangat membantu apabila terjadi kesusahan.( Bantuan berupa pinjaman dana ).

2. Fungsi sosialisasi

Keluarga Bp. B menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain. Mereka membiasakan anak-anak mereka bermain dengan teman-temannya.`

3. Fungsi perawatan kesehatan

Page 7: Contoh Kasus Keluaga.docx

Ibu D mengatakan An. H sering batuk dan filek. Untuk keadaan saat ini batuk dan filek terjadi satu minggu dan ibu D mengatakan An. H tidak panas sehingga merasa tenang dan tidak perlu berobat. Karena sudah sering batuk dan filek ibu mengaku sudah terbiasa dengan kondisi tersebut. Apabila demam biasanya dikmpres dan bila kondisi panas maka ibu D menbus obat penurun panas yang diresepkan dokter.

Ibu mengatakan belum mengetahui anaknya sering batuk pilek, karena An. G waktu bayi jarang sekali batuk dan pilek. Ibu mengatakan waktu An. G batuk pilek pernah disarankan leh tetangganya untuk diberikan perasan jeruk nipis dan kecap kemudian diteteskan dimulut anaknya dan hal ini dilakukan pada An. G mengenai ukuran pemberian ibu lupa. Namun pada An H batuk pilek tampa demam, didiamkan saja dan biasanya dapat sembuh sendiri, Ibu D menanyakan mengapa An H sering batuk pilek. Ibu mengatakan apabilan H batuk pileknya hebat barulah dibawa berobat ke klinik. Ibu menanyakan bagai mana caranya mencegah batuk pilek yang terjadi pada anaknya. Pada saat pengkajian ibu terlihat memencet hidung An H dengan kain saat membersikan sekret dari hidung An H.

Ibu mengatakan An H gerakannya terlihat lebih lambat dari kakaknya. An. H saat ini duduk belum tegak dan harus dijaga belakangnya takut jatuh. An. H belum dapat berdiri dengan pengangan ataupun berdiri sendiri. Ibu mengakui bahwa waktu untuk memperhatikan An. H berkurang dibandingkan kepada An. G karena saat ini tinggal dengan orang tua untuk mempersiapkan dagangan. Ibu menanyakan apa saja yang dapat dilakukan untuk mengajarkan anaknya supaya lebih cepat berjalan. Ibu mengatakan anaknya lebih sering merangkak dilantai.Ibu mengatakan anaknya yang pertama sudah di immunisai lengkap pada waktu bayi. Ibu mengatakan An. H belum lengkap immunisasinya. Immunisasi yang belum dapat DPT 3, Polio 3, Hepatitis B dan Campak. Ibu mengatakan An H pernah dibawa ke klinik karena sering batuk pilek, sehingga tidak jadi di immunisasi dan hanya diberi obat. Ibu mengakui sejak itu jadi tidak membawa anaknya lagi untuk diimmunisasi dengan alasan takut.

Page 8: Contoh Kasus Keluaga.docx

Ibu mengatakan apabila setelah diimmunisasi, apalagi setelah diimmunisasi DPT An. H menjadi demam dan rewel sehingga Bp. A mengatakan kasihan anaknya jadi sakit dan rewel serta menyarankan tidak usah diimmunisasi lagi. Ibu mengatakan atas ajuran suami, anaknya tidak jadi diimmunisasi, ibu mengatakan belum mengetahui secara jelas manfaat immunisasi.

Ibu D juga mengatakan bahwa tangannya terasa gatal-gatal juga didaerah kekitar leher. Ibu mengatakan pernah berobat dan dikatakan alergi. Setelah berobat, namun tidak ada perubahan sehingga ibu D sudah malas lagi untuk berobat. Ibu mengakui bahwa handuk yang dipakai untuk mandi dipakai bersama-sama dengan orang tuana. Ibu mengatakan alasan memakai handuk bersama-sama karena dapat mengurangi cucian dan tidak mengetahui apabila hal tersebut dapat menyebabkan gatal-gatal. Ibu Mengatakan bahwa orang tuanya ( ibu C ) juga menderita gatal-gatal seperti dirinya. Ibu mengatakan biasanya diberi bedak caladine.

VI. Stres dan Koping Keluarga

1. Stressor jangka panjang dan jangka pendekKeluarga ibu D mengatakan An. H sering batu pilek dan berharap supaya cepat sembuh. Ibu mengatakan bahwa ingin dapat tinggal mandiri tanpa bergantung dengan orang tua.

2. Kemampuan keluaga berespon terhadap masalahJika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan bersama suami. Apabila perlu nasehat biasanya keluarga Bp. A minta nasehat orang tua.

3. Strategi kopingKeluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam keluarga sehingga masukan dari keluarga ( terutama orang tua ) dapat membantu menyelesaikan masalahnya.

4. Strategi adaptasi disfungsionalDari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga mengatasi masalah secara maladaptive.

Page 9: Contoh Kasus Keluaga.docx

VII. Harapan KeluargaKeluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap sangat membantu keluarga mencegah penyakit pada keluarga.

VIII. Data Tambahan1. Nutrisi

Keluarga mengkomsumsi makanan 3X sehari, menu makan nasi, sayuran seperti bayam,sop, sayur asem, lauk pauk seperti ikan, telor, tahu, tempe, juga buah. Untuk An. G ditambah dengan susu, An H makanannya hanya nasi (1/2 centong ), tomat dan sayur atas anjuran orang tua seusia An H belum perlu lauk pauk. Bp. A sering mengatakan bau amis bila An. H makan telur atau ikan. Minuman yang dikomsumsi air putih, teh manis dan es. An. H masih diberikan ASI dan sering diberi es teh. Makanan selingan seperti biskuit tidak teratur diberikan. Cara penglahan makanan dicuci dulu baru dipotong. Porsi makanan setiap anggota keluarga sudah memenuhi kebutuhan.

2. Eliminasi

Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam buang air besar dan buang air kecil.

3. Istirahat tidur

Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam istirahat tidur.

4. Aktivitas sehari-hari

Bp. A bekerja dari pagi sampai malam karena tempat kerja jauh dari rumah ibu D membereskan rumah, menjaga anak, membantu orang tua dalam menyiapkan dangan gado-gado. An. G bermain dirumah atau bersama anak-anak seusianya di sekitar rumah. An. H bermain dirumah.

Page 10: Contoh Kasus Keluaga.docx

5. Merokok

Bp. A mempunyai kebiasaan merokok + ½ bungkus tiap hari. Ibu D mengatakan suaminya juga suka merokok dalam rumah.

IX. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan An.H An. G Ibu. D Bp. AKepala Rambut :jarang,

tipis LK; 45 cm bersih tidak ada benjolan

Rambut :Hitam bersih tidak mudah dicabut

Rambut :Hitam bersih

Rambut :Hitam bersih

Tanda-tanda vital

N : 100X/mntRR : 30X/mntS : 37’ C

N : 80X/mntRR : 24X/mntS : 36’ C

N : 88X/mntRR : 20X/mntS : 37’ CTD : 120/80 mmHg

N : 80X/mntRR : 20X/mntS : 36’ CTD ; 110/70 mmHg

BB, TB/PB BB: 9,5 KgPB: 71 cm(kondisi normal)

BB: 16 KgPB: 104 cm(Kondisi normal)

BB: 60 KgPB: 156 cm(kondisi obesitas)

BB: 60 KgPB: 170 cm(kondisi cukup)

Mata Tidak anames secret tidak ada

Tidak anemis secret tidak ada

Tidak anemis Tidak anemis

Hidung Sekret warna kuning

Tidak bersekret tidak ada kelainan penciuman

Tidak bersekret Tidak bersekret

Mulut Mukosa lembab,stomatitis, gigi tumbuh 4

Mukosa lembah, kesulitan menelan

Mukosa lembah, kesulitan menelan

Mukosa lembah, kesulitan menelan

Leher Tidak ada benjolan,tidak ada

Tidak ada benjolan,tidak

Tidak ada benjolan,tidak

Tidak ada benjolan,tidak

Page 11: Contoh Kasus Keluaga.docx

pembesaran kelenjer limpe

ada pembesaran kelenjer limpe

ada pembesaran kelenjer limpe

ada pembesaran kelenjer limpe

Dada Bunyi jantung dan Paru-paru normal

Bunyi jantung dan Paru-paru normal

Bunyi jantung dan Paru-paru normal

Bunyi jantung dan Paru-paru normal

Abdomen Kembung tidak ada

Kembung tidak ada

Tidak ada keluhan

Tidak ada keluhan

Tangan Tidak ada pembengkakan, turgor baik LLA : 15 cm

Tidak ada pembengkakan, turgor baik LLA : 15 cm

Bintik-bintik merah gatal

Tidak ada keluhan

Kaki Tidak ada pembengkakan, turgor baik

Tidak ada pembengkakan, turgor baik

Tidak ada keluhan

Tidak ada keluhan

K. Umum Rewel

Analisa Data

NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN

1 Data Subjektif Ibu mengatakan anaknya sering pilek Batuk dan pilek saat ini terjadi 1 minggu yang

lalu Ibu mengatakan badan An H tidak panas Ibu mengatakan bila An H batuk pilek tampa

demam maka dia iamkan saja Ibu menyakan mengapa anaknya batuk pilek Ibu belum pernah membuat perasan jeruk nipis

dan madu Ibu mengatakan suaminya mempunyai kebiasaan

merokok

Data Objektif Kesadaran composmentis Keadaan umum sedang Terdapat sekret di hidung An. H Terlihat rewel Ibu terlihat berusaha untuk membuang sekret

dengan memencet hidung An. H N : 100x/mnt RR; 30x/mnt

Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An H ( 10 bl ) di keluarga Tn. A (30 Th ) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sedang sakit khususnya An. H ( 10 Bl ) dengan ISPA

2 Data Subjektif Ibu mengatakan An. H makan 3 x sehari dengan

nasi ½ centong dan sayur

Resiko tinggi terjadinya gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari

Page 12: Contoh Kasus Keluaga.docx

An. H makan tampa lauk karena anjuran orang tua

Ibu mengatakan bahwa suaminya keberatan kalau anaknya diberi telor

Ibu mengatakan anaknya menyukai es tehData Objektif

TB : 71 cm BB : 9,5 LLA: 15 cm Kepala : rambut terlihat jarang

kebutuhan tubuh pada An. H ( 10 bl ) di keluarga Bp. A (30th) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga khususnya An. H (10bl) dengan malnutrisi

3 Data Subjektif Ibu mengatakan An. H belum lengkap

immunisasinya Immunisasi yang belum didapatkan adalah:

DPT3,Polio3, campak dan hepatitis. Ibu tidak lagi membawa anaknya untuk

immunisasi dengan alas an pernah membawa anaknya tetapi tidak jadi di immunisasi karena An.H batuk pilek

Ibu mengatakan kalau sudah diimmunisasi An. H rewel dan demam

Ibu belum tahu manfaat immunisasi

Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan immunisasi pada An. H (10 bl) dikeluarga Bp. A (30 th) berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian immunisasi pada An. H (10 bl)

4 Data Subjektif Ibu mengatakan bahwa gerakan An H lebih

lambat dibandingkan dengan kakaknya Anak H belum bisa duduk tengak Ibu mengatakan An. H belum bisa berdiri Ibu mengatakan perhatian pada An. H lebih

berkurang dibanding kakaknya Ibu menanyakan apa yang bisa dilakukan untuk

membantu An. HData Objektif

Terlihat belum bisa duduk tengak Lebih sering merangkak

Resiko tinggi terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan pada An H (10 bl) di kelurga Bp.A (30th) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga dalam membagikan stimulasi tumbuh kembang pada An. H (10 bl)

5 Data Subjektif Ibu mengatakan gatal-gatal Ibu pernah berobat katanya alergi Handuk dipakai bersama oleh anggota keluarga Orang tua ibu D juga merasa gatal-gatal

Data Objektif Merah-merah ditangan dan leher

Gangguan integritas kulit: gatal-gatal pada ibu D di keluarga Bp. A berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga khususnya ibu D dengan alergi

Page 13: Contoh Kasus Keluaga.docx

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA DAN SCONING

Diagnosa keperawatan keluarga yang muncul antara lain :

1. Tidak efektifnya jalan nafas pada An. H (10 bl) dikelurga Bp. A (30 th) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga khususnya An. H (10 bl) dengan ISPA.

NO KRITERIA SCORE PEMBENARAN1 Sifat masalah;

Aktual3/3 X 1 Batuk pilek dirasakan satu minggu dengan

tanda dan gejala yang sesuai dengan penyakit ISPA, belum dilakukan tindakan apapun, jika tidak segera ditangani akn berlanjut ke infeksi saluaran nafas bawah

2 Kemungkinan masalah unutuk diubah

Mudah

2 /2 X 2 Ibu mau tahu tentang batuk pilek, tapi masih terlihat ragu. Dilihat dari jarak yankes tidak terlalu jauh dan harga nya terjangkau

3 Potensial masalah untuk dicegah :

2/3 X 1 Masalah masih dapat dicegah agar tidak berlanjut mengingat ISPA merupakan penyakit yang mudah untuk di cegah, tapi ibu

Page 14: Contoh Kasus Keluaga.docx

Cukup masih ragu-ragu dalam merawat anaknya.4 Menonjolnya

. tidak segera

½ X 1 Masalah ISPA pada An. H dirasakan betul oleh keluarga tetapi keluarga tidak ingin masalah tersebut segera diatasi

T O T A L 4 1/6

2. Resiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. H (10 bl ) dikeluarga Bp. A (30 th) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga khususnya An.H (10 bl) dengan Malnutrisi.

NO KRITERIA SCORE PEMBENARAN1 Sifat masalah;

Resiko tinggi

2/3 X 1 Masalah ini belum terjadi namun terdapat tanda dan gejala yang mendukung dan jika segera tidak ditangani akan berlanjut ke actual.

2 Kemungkinan masalah unutuk diubah

Cukup

1 /2 X 2 Masalah masih mungkin untuk diubah walaupun ibu terlihat ragu-ragu terlihat dari penyusunan menu, tetapi masalah dapat diubah dengan tindakan keperawatan penyuluhan cara menyediakan menu seimbang dan keluarga koperatif untuk menyediakan serta didukung dengan dana.

3 Potensial masalah untuk dicegah :

Cukup

2/3 X 1 Masalah gangguan nutrisi belum terjadi, tetapi ibu masih tetap memberikan ASI. Tindakan keluarga dengan memberikan menu seimbang bagi balita dapat memenuhi gizi pada balita

4 Menonjolnya: Dirasakan tidak perlu segera ditangani

½ X 1 Keluarga merasa pola makanan anak menjadi masalah, tetapi keluarga masih belum memahami apa yang harus dilakukan.

T O T A L 2 5/6

3. Resiko tinggi terjadinya penyakit yang bias dicegah oleh immunisasi pada An. H (10 bl) di keluarga Bp.A ( 30 th) berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian immunisasi pada An. H (10 bl).

NO KRITERIA SCORE PEMBENARAN1 Sifat masalah;

Seriko tinggi

2/3 X 1 Masalah belum terjadi, namun terdapat data bahwa An. H belum diimmunisasi DPT3,Polio3,Campak dan Hepatitis B. Usia An. H saat ini 10 bl bila keluarga tidak dimotivasi An. H untuk diimmunisasi maka waktu yang tepat untuk immunisasi terlewat.

2 Kemungkinan masalah unutuk

1/2 X 2 Masalah dapat diubah sebahagian dilihat dari sumber dana, jarak klinik dekat,

Page 15: Contoh Kasus Keluaga.docx

diubah Cukup

posyandu selalu diadakan tiap bulan di RW setempat, namun pemahaman keluarga masih beranggapan bahwa bila anak setelah diimmunisasi rewel serta demam sehingga suami kurang mendukung tentang immunisasi harus diberi kepada anak.

3 Potensial masalah untuk dicegah :

Tinggi

3/3 X 1 Dengan pemberian penyuluhan tentang immunisasi masalah sangat tinggi untuk dicegah sehingga keluarga mendukung serta koperatif untuk kelengkapan immunisasi

4 Menonjolnya; Masalah

dirasakan tapi tidak segera ditangani

½ X 1 Keluaga merasakan bahwa bila tidak diimmunisasi An. H akan terjangkit berbagai penyakit terkait dengan tidak lengkapnya immunissi, tapi keluarga tidak ingin segera mengatasinya.

T O T A L 3 1/6

4. Resiko tinggi terhambatnya tumbuh kembang pada An. H dikeluarga Bp.A berhubungan dengan KMK merawat An. H dalam menstimulasi tumbang anak.

NO KRITERIA SCORE PEMBENARAN1 Sifat masalah;

Resiko tinggi

2/3 X 1 Masalah belum terjadi An. H belum terlambat pertumbuhan dan perkembangannya apabila keluarga menstimulasikan An. H dengan teratur serta perhatian terhadap anak ditingkatkan

2 Kemungkinan masalah unutuk diubah

Mudah

1 /2 X 2 An. H diasuh oleh ibu atau orang tua namun kegitan yang harus dilakukan ibu D cukup banyak serta membutuhkan tenaga dalam membantu orang tua mempersiapkan dagangan sehingga diperlukan pdembagian waktu yang baik agar An. H dapat lebih diperhatikan.

3 Potensial masalah untuk dicegah :

Cukup

2/3 X 1 Masalah dapat dicegah mengingat An. H berada dalam tahapan „“gold age “ sehingga masalah tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan pemahaman keluarga tentang pentingnya menstimulasi tumbang serta cara melakukannya namun hal ini memerlukan daya tahan tubuh anak yang baik, dimana pada saat ini kondisi anak sedang batuk pilek.

Page 16: Contoh Kasus Keluaga.docx

4 Menonjolnya: Tidak

segera diatasi

½ X 1 Keluarga merasa bahwa perhatian terhadap anak tidak seperti kepada anak pertamanya.

T O T A L 2 5/6

5. Gangguan integritas kulit : gatal-gatal pada ibu D di keluarga Bp. A berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga khususnya ibu D dengan alergi

NO KRITERIA SCORE PEMBENARAN1 Sifat masalah;

Aktual3/3 X 1 Gangguan integritas kulit telah terjadi yaitu

keluhan gatal-gatal pada lengan,leher dan badan (ibu D ) kejadian ini sudah lama terjadi

2 Kemungkinan masalah unutuk diubah

Mudah

1 /2 X 2 Keluhan gatal-gatal pada ibu D sudah lama terjadi dimana perilaku menggunakan handuk secara bersama-sama sudah lama dilakukan dalam keluarga Bp. A sehingga perlu merubah perilaku kearah hidup sehat yang membutuhkan waktu yang lama

3 Potensial masalah untuk dicegah :

Cukup

2/3 X 1 Keluhan gatal-gatal sudah lama terjadi dan memerlukan waktu yang lama karena terkait dengan perilaku hidup sehat.

4 Menonjolnya ; Tidak

segera diatasi

½ X 1 Ibu merasa ada masalah gatal-gatal pada dirinya namun pada saat ini belumberobat lagi karena pernah berobat namun tidak sembuh.

T O T A L 2 4/6

Prioritas Diagnosa Keperawatan1. Tidak efektifnya jalan nafas pada An. H di keluarga Bp. A

berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga khususnya An. H dengan ISPA.

2. Resiko tingginya penyakit yang dapat dicegah oleh immunisasi pada An. H di keluaga Bp. A berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian immunisasi pada An. H.

3. Resiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh An. H dikeluarga Bp. A berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga khususnya An. H dengan malnutrisi.

Page 17: Contoh Kasus Keluaga.docx

4. Resiko tinggi terhambatnya tumbuh kembang pada An. H dikeluarga Bp. A berhubungan dengan KMK merawat anak An. H dalam menstimulasi tumbang anak.

5. Gangguan integritas kulit : gatal-gatal pada ibu D dikeluarga Bp. A berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga khususnya ibu D dengan alergi