contoh kasus napza

22
Contoh kasus NAPZA By : kelompok 5

Upload: anggie-deayu

Post on 05-Dec-2014

445 views

Category:

Documents


59 download

DESCRIPTION

Salah satu kasus Napza yang sering terjadi

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh kasus NAPZA

Contoh kasus NAPZA

By : kelompok 5

Page 2: Contoh kasus NAPZA

Contoh KasusTryas Anggraini (20 tahun) mahasiswa salah satu PTS di kota Medan sudah 2 tahun terakhir ini menggunakan shabu-shabu. Sebelum menggunakan shabu-shabu, klien mengkonsumsi ectasy. Keluarga sudah 2 kali membawa Tryas anggraini ke panti rehabilitasi untuk mendapat pengobatan. Biasanya setelah menjalani rehabilitasi klien berhenti menggunakan shabu-shabu.

Akan tetapi waktunya tidak lama, paling lama 6 bulan. Ini kali ketiga klien dirawat di panti rehabilitasi. Klien mengatakan sudah berusaha untuk menghentikan kebiasaan mengkonsumsi shabu-shabu. Tetapi keinginan itu tidak bertahan lama karena dia sering ketemu dan berkumpul bersama teman-teman pemakai NAPZA. Klien sulit untuk menolak ajakan teman-temannya.

Page 3: Contoh kasus NAPZA

PENGKAJIAN

• Hari : Rabu• Tanggal : 23 Februari 2012• Jam : 10.00 WIB

Page 4: Contoh kasus NAPZA

DATA SUBJEKTIF

 Biodata • Nama Istri : Tryas Anggraini• Usia : 20 tahun• Agama : Islam• Suku : Jawa• Pendidikan : S1• Pekerjaan : Mahasiswi• Penghasilan : -• Alamat : Jl. Veteran Dalam No:14 Malang• Telepon : 081334478777

Page 5: Contoh kasus NAPZA

Lanjutan………

• Kunjungan ke : 4 (empat)• Alasan : Ingin berhenti mengkonsumsi sabu-

sabu

Riwayat Menstruasi • HPHT : 30 Desember 2011• Lama haid : 7 hari• Siklus haid : Teratur• Keputihan : -

Page 6: Contoh kasus NAPZA

Data Objektif

Pemeriksaan FisikTanda-Tanda Vital• TD : 100 / 70 mmHg• Suhu : 36,2 ºC• Nadi : 95 X / mnt.• Pernafasan : -• Keadaan Umum : Wajah pucat• Kesadaran : Apatis• Cara berjalan : Sempoyongan

Page 7: Contoh kasus NAPZA

• Keadaan Emosional : Labil• Berat Badan : 50 Kg • Tinggi Badan : 158 cm • Kepala : Rambut berwarna merah karena

di cat, tidak bengkak, dan tidak bau• Muka :tidak ada oedema, tidak ada cloasma

gravidarum, wajah pucat• Mata :Simetris, konjungtiva berwarna pucat,

sclera tidak ikterus.• Hidung :Septum simetris, tidak ada benda

asing, tidak ada secret,tidak ada perdarahan, tidak ada pembesaran pada polip

• Bibir :warna coklat, simetris,kering,dan tidak bengkak

Page 8: Contoh kasus NAPZA

• Rongga mulut : Tidak ada stomatitis• Gusi : Warna merah muda,tidak

ada perdarahan, tidak ada epulis,tidak edema

• Gigi : Tidak terdapat caries gigi, gigi lubang dan tambal

• Lidah : Warna merah muda, fisura• Kerongkongan : Tidak ada pembesaran pada

tonsil, tidak ada secret,tidak ada nyeri telan

• Telinga : Telinga simetris, kotor, tidak radang,tidak ada cairan yang

keluar

Page 9: Contoh kasus NAPZA

• Leher : Leher simetris ,tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada bendungan pada vena jugularis.

• Ketiak : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.• Dada : Bentuk dada simetris, terdapat retraksi antar

dinding dada,terdapat suara wheezing• Payudara : Simetris, tidak terdapat massa

abnormal.• Abdomen : Tidak ada bendungan vena pada

abdomen, tidak ada benjolan, tidak ada strie, peristaltic usus 23,tidak ada pembesaran hepar, tidak mengalami usus buntu

Page 10: Contoh kasus NAPZA

• Punggung : Punggung simetris, tidak ada kelainan pada spina, tidak ada

kelainan pada ginjal• Ekstremitas atas : Kuku bersih, berwarna

merah muda, turgor kulit baik, tidak ada edema, reflek baik

• Ekstremitas bawah : Kuku bersih, berwarna merah muda, turgor kulit

baik,tidak ada edema, reflek baik, kaki sebelah kanan terdapat varises

• Gnetal : Tidak ada condiloma, tidak ada benjolan pada kelenjar bartolini, tidak ada pengeluaran secret, tidak bau, tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe inguinal

• Anus : Anus bersih, Tidak ada hemoroid, tidak ada fistula.

Page 11: Contoh kasus NAPZA

Pasien mencoba untuk melepaskan diri dari narkoba. Namun, lingkungan sekitar tidak mendukung hal tersebut. Sehingga pasien belum mampu mengatasi keinginannya menggunakan zat tersebut.Pasien juga mendapat pengaruh dari teman-temannya.

Memberikan asuhan kepada pasien maupun keluarga mengenai dampak-dampak apa saja yang ditimbulkan akibat penggunaan narkoba. Memberikan asuhan kepada pasien agar tidak terpengaruh oleh ajakan teman-temannya. Mengajak pasien untuk berkonsultasi dengan tokoh agama agar tidak mudah terpengaruh lingkungan sekitar.

DIAGNOSIS / MASALAH

TINDAKAN SEGERA

Page 12: Contoh kasus NAPZA

PERENCANAAN

Memberikan asuhan pada aspek-aspek sebagai berikut:– Fisik

• Secara keseluruhan, efek masing-masing golongan NAPZA pada fungsi fisiologis memiliki banyak kesamaan. Data yang ditemukan pada klien yang menggunakan Shabu-shabu dan ekstasi antara lain : nyeri, gangguan pola tidur, menurunnya selera makan,lelah,pusing

• Tujuan : Memberikan asuhan pada pasien agar mampu untuk hidup teratur.

Page 13: Contoh kasus NAPZA

– Emosional• Perasaan gelisah (takut diketahui), tidak percaya diri,

curiga dan tidak berdaya. Potensial mengalami gangguan mental dan perilaku. Dengan tambahan gejala-gejala emosional yang terdapat pada masing-masing NAPZA.

• Tujuan : Memberi asuhan pada pasien agar dapat mengontrol dan mengendalikan emosinya

Page 14: Contoh kasus NAPZA

– Sosial• Lingkungan sosial yang biasa akrab dengan klien adalah teman

pengguna zat, anggota keluarga lain, pengguna zat di lingkungan sekolah atau kampus.

• Tujuan: Memberi asuhan pada pasien agar dapat menolak ajakan teman

– Intelektual• Pikiran yang selalu ingin menggunakan zat adiktif, perasaan

ragu untuk berhenti, aktivitas sekolah atau kuliah yang menurun sampai berhenti.

• Tujuan : Memberi asuhan pada pasien agar mampu berkonsentrasi dan meningkatkan daya pikir ke hal-hal positif.

Page 15: Contoh kasus NAPZA

– Spiritual• Kegiatan keagamaan kurang atau tidak ada, nilai-nilai kebaikan

ditinggalkan karena perubahan perilaku mis., mencuri, berbohong.• Tujuan : Memberi asuhan pada pasien agar mampu meningkatkan

ibadah, pelaksanaan nilai-nilai kebaikan.

– Keluarga• Ketakutan akan perilaku klien, malu pada masyarakat,

penghamburan dan pengurasan ekonomi keluarga oleh klien, komunikasi dan pola asuh tidak efektif, dukungan moril terhadap klien tidak terpenuhi

• Tujuan : Memberi asuhan pada keluarga agar mampu merawat klien sampai akhirnya mampu mengantisipasi terjadinya kekambuhan (relapse).

Page 16: Contoh kasus NAPZA

Terapi pengobatan bagi pasien misalnya dengan detoksifikasi. Detoksifikasi adalah upaya untuk mengurangi atau menghentikan gejala putus zat, dengan dua cara yaitu:

Detoksifikasi tanpa subsitusiKlien ketergantungan putau (heroin) yang berhenti menggunakan zat yang mengalami gajala putus zat tidak diberi obat untuk menghilangkan gejala putus zat tersebut. Klien hanya dibiarkan saja sampai gejala putus zat tersebut berhenti sendiri.

Terapi pengobatan

Page 17: Contoh kasus NAPZA

Detoksifikasi dengan substitusiPutau atau heroin dapat disubstitusi dengan memberikan jenis opiat misalnya kodein, bufremorfin, dan metadon. Substitusi bagi pengguna sedatif-hipnotik dan alkohol dapat dari jenis anti ansietas, misalnya diazepam. Pemberian substitusi adalah dengan cara penurunan dosis secara bertahap sampai berhenti sama sekali. Selama pemberian substitusi dapat juga diberikan obat yang menghilangkan gejala simptomatik, misalnya obat penghilang rasa nyeri, rasa mual, dan obat tidur atau sesuai dengan gejala yang ditimbulkan akibat putus zat tersebut.

Page 18: Contoh kasus NAPZA

Rehabilitasi

• Rehabilitasi adalah upaya kesehatan yang

dilakukan secara utuh dan terpadu melalui pendekatan non medis, psikologis, sosial dan religi agar pengguna NAPZA yang menderita sindroma ketergantungan dapat mencapai kemampuan fungsional seoptimal mungkin.

Page 19: Contoh kasus NAPZA

VI. PELAKSANAAN

1.  Memberikan asuhan pada pasien agar mampu untuk hidup teratur2. Memberi asuhan pada pasien agar dapat mengontrol dan mengendalikan

emosinya3. Memberi asuhan pada pasien agar dapat menolak ajakan teman 4. Memberi asuhan pada pasien agar mampu berkonsentrasi dan meningkatkan

daya pikir ke hal-hal positif.5. Memberi asuhan pada pasien agar mampu meningkatkan ibadah,

pelaksanaan nilai-nilai kebaikan6. Memberi asuhan pada keluarga agar mampu merawat klien sampai akhirnya

mampu mengantisipasi terjadinya kekambuhan (relapse).7. Bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk memberikan terapi

pengobatan yaitu Detoksifikasi8. Menyarankan pasien untuk melakukan rehabilitasi

Page 20: Contoh kasus NAPZA

VII. EVALUASI

 1. Klien mengetahui dampak NAPZA2. Klien mampu melakukan cara meningkatkan motivasi untuk

berhenti menggunakan NAPZA3. Klien mampu mengontrol kemampuan keinginan

menggunakan NAPZA kembali4. Klien dapat menyelesaikan masalahnya dengan koping yang

adaptif5. Klien dapat menerapkan cara hidup yang sehat6. Klien mematuhi program pengobatan

Page 21: Contoh kasus NAPZA

Evaluasi yang diharapkan dari keluarga adalah sebagai berikut:

1. Keluarga mengetahui masalah yang dialami klien

2. Keluarga mengetahui tentang NAPZA3. Keluarga mengetahui tahapan proses

penyembuhan klien4. Keluarga berpartisipasi dalam merawat klien5. Keluarga memberikan motivasi pada klien untuk

sembuh6. Keluarga mengawasi klien dalam minum obat

Page 22: Contoh kasus NAPZA

Wassalamualikum……Thanks for your antention