@bahan lbm 2 blok 17

Upload: sillent-kaze-of-fkg

Post on 04-Jun-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 @Bahan Lbm 2 BLOK 17

    1/10

    , fistula(gb. fistula atau fistula) adalah koneksi normal atau lorong antara dua organ epitel

    berlapis atau kapal yang biasanya tidak terhubung. Hal ini umumnya kondisi penyakit,

    tetapi fistula mungkin operasi dibuat untuk alasan terapeutik..

    Fistula terjemahan gampangnya terowongan, dalam hal ini pembentukan fistula didalambadan adalah proses patologis (proses penyakit).

    Fistula adalah terjadinya saluran abnormal.

    Berbagai jenis fistula meliputi:

    Buta: dengan hanya satu ujung terbuka

    Lengkap: dengan bukaan baik eksternal dan internal

    Lengkap: fistula dengan pembukaan kulit eksternal, yang tidak terhubung ke organ

    eskipun sebagian besar fistula dalam bentuk tabung, beberapa juga dapat memilikibeberapa !abang.

    "etika gigi mulai mengalami sensiti#itas yang berlebihan, dapat dipastikan telah terjadi

    keadaan patologi pada syaraf yang terdapat di saluran akar gigi tersebut. $erawatan pertamauntuk keadaan ini adalah perawatan saluran akar. %amun bila perawatan pertama ini

    mengalami kegagalan, apikoektomi dapat dijadikan sebagai altematif penanggulangannya.

    $enegakan diagnosis yang tepat dan seleksi kasus yang akurat sangat penting untukkeberhasilan perawatan, karena tidak semua kasus kegagalan perawatan saluran akar dapat

    ditanggulangi dengan apikoektomi. $erawatan apikoektomi meliputi pemotongan pu!uk

    akar gigi dengan tujuan mengeliminasi lesi periapikal yang biasanya diikuti denganpengisian ujung saluran akar tersebut untuk mempertahankan kepadatan di bagian apikal

    dengan bahan pengisi apeks. &eleksi kasus, teknik operasi yang benar, pemilihan bahan

    pengisi apeks juga menentukan prognosa hasil perawatan. "eberhasilan perawatan sangattergantung pada kemampuan, ke!ekatan serta ketelitian operator dalam menyingkirkan lesi

    periapikal, mempertahankan perbandingan mahkota ' akar dan menentukan kedalamanka#itas untuk retensi bahan pengisi apeks. engan prinsip bedah mikro endodonti yang

    meminimalisasi trauma dan pembuangan tulang, penyembuhan pas!a apikoektomi dapatberlangsung dengan sempuma. Berdasarkan penelitian terhadap bahan pengisi apeks,

    pengisian ujung akar dengan bahan pengisi * (ineral rio+ide *ggregate)

    menghasilkan penutupan optimal pada ujung akar.

    $ada perawatan saluran akar, setelah jaringan pulpa di keluarkan akan terdapat luka yang

    kemudian dibersihkan dan didesinfeksi dengan instrumentasi dan irigasi. Luka ini tidakakan tertutup epitelium, seperti luka pada bagian tubuh lain karena itu mudah terkena

    infeksi ulang. ntuk men!egah penetrasi mikroorganisme dan toksin dari luar melalui

    ruang pulpa ke tubuh, ruang ini harus ditutup dibagian koronal dan apikal, hal ini untukmen!egah infeksi dan juga untuk memblokir lubang masuk ke periapikal bagi organisme.

    &elain itu untuk men!egah infeksi ulang dari ruang pulpa oleh mikroorganisme dari rongga

    mulut. &eluruh ruang pulpa harus diisi, jadi memblokir tubula dentin dan saluran asesori

    (Harty, -/).

  • 8/13/2019 @Bahan Lbm 2 BLOK 17

    2/10

    &alah satu penyebab terbesar kegagalan perawatan endodonti!s adalah adanya infeksi.

    0nfeksi adalah salah satu alasan utama dilakukannya perawatan endodonti!s. $enyebab

    infeksi termasuk karies, fraktur, trauma berlebih dari tindakan, kebo!oran restorasi, saluranakar yang tertinggal saat tindakan endodonti!s sebelumnya, perawatan endodonti!s yang

    kurang bagus dan saluran akar yang mengalami kalsifikasi. 0nfeksi endodonti!s umumnya

    disebabkan oleh berbagai ma!am spesies bakteria yang hidup di dinding saluran akar ataudi dalam dental tubuli. 1ambar - menunjukkan bakteria di dinding saluran akar and

    didalam dental tubuli. Beberapa kali, bakteria ditemukan didalam biofilm yang menempel

    di dinding dan masuk didalam tubuli. Biofilm tersebut menyelimuti bakteria sehinggasemakin sulit untuk dimatikan, sehingga semakin sulit menyingkirkan infeksi.

    !ara utama untuk menyembuhkan infeksi endodonti!s adalah melalui instrumentasi danmelebarkan saluran akar. &emakin lama infeksi telah terjadi, semakin dalam bakteria

    masuk ke dental tubuli. alam kasus gigi yang telah terinfeksi sangat buruk, &ayamerekomendasikan melakukan instrumentasi sampai 234 atau 245 jika memungkinkanuntuk men!apai apeks. $ada saluran akar lurus, seperti insisi#e dan !aninus, kita dapat

    melakukan instrumentasi lebih lebar jika dibutuhkan.

    Bagaimanapun juga, penelitian telah menunjukkan instrumentasi saja tidak dapatmenghilangkan semua debris didalam saluran akar. ebris dalam jumlah banyak masih

    tertinggal di dalam saluran akar setelah instrumentasi. ntuk menghilangkan debris lebih

    banyak, diperlukan irigasi pada saluran akar. Bahan irigasi terbaik saat ini adalah sodiumhypo!hlorite, atau !loro+.

    Bahan ini akan melarutkan debris dan membunuh sebagian besar kuman. Bagaimanapunjuga, bahan ini tidak membunuh semua bakteria. 6adi dibutuhkan sedikit bantuan. &elama

    sepuluh sampai dua belas tahun terakhir ini, banyak literatur menunjukkan kemampuan

    !hlorhe+idine (7H8) /9 dalam membunuh bakteria. Bahan ini sebenarnya mampu

    membunuh . fae!alis, bakteria yang la;im menyebabkan kegagalan perawatanendodonti!s dan infeksi saluran akar, lebih baik daripada sodium hypo!hlorite.

  • 8/13/2019 @Bahan Lbm 2 BLOK 17

    3/10

    1ambar /. &mear layer.

    &mear layer, yang dihasilkan akibat instrumentasi, menutupi dental tubuli dan melindungi

    bakteria yang ada di saluran akar.Bila smear layer tidak dihilangkan, 7H8 tidak dapat melakukan penetrasi ke dalam tubuli

    dentin. Bila 7H8 tidak dapat masuk kedalam dental tubuli dan dinding saluran akar, maka

    bakteria tidak mati. anpa adanya kontak, bakteria tidak mati. 9 * !air. * harus kontak dengan smear layer

    minimum - menit. Hal ini dapat dilakukan dengan !ara irigasi selama intrumentasi saluranakar.

    "egagalan pas!a perawatan dapat disebabkan oleh penutupan bagian korona

    gigi yang tidak baik karena restorasi yang tidak adekuat 1igi pas!a perawatansaluran akar mempunyai sifat fisik yang berbeda dengan gigi #ital, yaitu rentan

    terhadap fraktur karena struktur gigi yang hilang akibat karies atau prosedur perawatan.-

    ?estorasi pas!a perawatan saluran akar harus mempunyai retensi dan berfungsi, serta

    dapat melindungi sisa jaringan gigi terhaap fraktur dan mempunyai kerapatan (seal)yang baik. *pabila salah satu persyaratan tidak dipenuhi dapat menyebabkan lepasnya

    restorasi atau terjadinya fraktur pada gigi atau restorasi sehingga perawtan menjadi gagal

    *7*'*7* $%@B*B ?6*0%@* "1*1*L*% $?*=**%

    &*L?*% *"*?

    &e!ara umum penyebab kegagalan dapat didaftar se!ara kasar dari yangfrekuensinya paling sering sampai ke yang paling jarang, yaitu kesalahan dalam

    diagnosis dan ren!ana perawatanA kebo!oran tambalan di mahkotaA kurangnya

    pengetahuan anatomi pulpaA debridement yang tidak memadaiA kesalahan selamaperawatanA kesalahan dalam obturasiA proteksi tambalan yang tidak !ukupA dan fraktur

    akar #ertikal.

    Berbagai prosedur yang terkait dengan perawatan saluran akar dibagi menjadi

    tiga tahap yaitu tahap praperawatan, selama perawatan dan pas!a perawatan.engingat kegagalan perawatan saluran akar terkait dengan tiap'tiap tahap tersebut,

    maka penyebab kegagalannya pun diklasifikasi sesuai dengan tahap'tahap itu (7ohen

    -3A =alton orabinejad, -C).

  • 8/13/2019 @Bahan Lbm 2 BLOK 17

    4/10

    &eperti halnya seluruh perawatan gigi, penggabungan beberapa faktor mempengaruhi hasil

    suatu perawatan endodontik. Faktor'faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan

    perawatan saluran akar adalah faktor patologi, fa!tor penderita, faktor anatomi, faktorperawatan dan ke!elakaan prosedur perawatan (0ngle, -D4A 7ohen Burn, -3A =alton

    orabinejab, -C).

    -. Faktor $atologis

    "eberadaan lesi di jaringan pulpa dan lesi di periapikal mempengaruhi tingkat keberhasilan

    perawatan saluran akar. Beberapa penelitian menunjukan bahwa tidak mungkinmenentukan se!ara klinis besarnya jaringan #ital yang tersisa dalam saluran akar dan

    derajat keterlibatan jaringan peripikal. Faktor patologi yang dapat mempengaruhi hasil

    perawatan saluran akar adalah (0ngle, -D4A =alton orabinejad, -C) :-. "eadaan patologis jaringan pulpa.

    Beberapa peneliti melaporkan tidak ada perbedaan yang berarti dalam keberhasilan ataukegagalan perawatan saluran akar yang melibatkan jaringan pulpa #ital dengan pulpanekrosis. $eneliti lain menemukan bahwa kasus dengan pulpa nekrosis memiliki prognosis

    yang lebih baik bila tidak terdapat lesi periapikal.

    /. "eadaan patologis periapikal

    *danya granuloma atau kista di periapikal dapat mempengaruhi hasil perawatan saluranakar. &e!ara umum diper!aya bahwa kista apikalis menghasilkan prognosis yang lebih

    buruk dibandingkan dengan lesi granulomatosa. eori ini belum dapat dibuktikan karena

    se!ara radiografis belum dapat dibedakan dengan jelas ke dua lesi ini dan pemeriksaanhistologi kista periapikal sulit dilakukan.

    E. "eadaan periodontal

    "erusakan jaringan periodontal merupakan faktor yang dapat mempengaruhi prognosisperawatan saluran akar. Bila ada hubungan antara rongga mulut dengan daerah periapikal

    melalui suatu poket periodontal, akan men!egah terjadinya proses penyembuhan jaringan

    lunak di periapikal. oksin yang dihasilkan oleh plak dentobakterial dapat menambah

    bertahannya reaksi inflamasi.3. ?esorpsi internal dan eksternal

    "esuksesan perawatan saluran akar bergantung pada kemampuan menghentikan

    perkembangan resorpsi. ?esorpsi internal sebagian besar prognosisnya buruk karena sulitmenentukan gambaran radiografis, apakah resorpsi internal telah menyebabkan perforasi.

    Berma!am'ma!am !ara pengisian saluran akar yang teresorpsi agar mendapatkan pengisian

    yang hermetis./. Faktor $enderita

    Faktor penderita yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu perawatan

    saluran akar adalah sebagai berikut (0ngle, -D4A 7ohen Burns, -3A =alton

    orabinejad, -C) :-. oti#asi $enderita

    $asien yang merasa kurang penting memelihara kesehatan mulut dan melalaikannya,

    mempunyai risiko perawatan yang buruk. "etidaksenangan yang mungkin timbul selamaperawatan akan menyebabkan mereka memilih untuk diekstraksi (&ommer, -C-).

  • 8/13/2019 @Bahan Lbm 2 BLOK 17

    5/10

    /. sia $enderita

    sia penderita tidak merupakan faktor yang berarti bagi kemungkinan keberhasilan atau

    kegagalan perawatan saluran akar. $asien yang lebih tua usianya mengalami penyembuhan

    yang sama !epatnya dengan pasien yang muda. etapi penting diketahui bahwa perawatanlebih sulit dilakukan pada orang tua karena giginya telah banyak mengalami kalsifikasi.

    Hali ini mengakibatkan prognosis yang buruk, tingkat perawatan bergantung pada kasusnya

    (0ngle, -D4).E. "eadaan kesehatan umum

    $asien yang memiliki kesehatan umum buruk se!ara umum memiliki risiko yang buruk

    terhadap perawatan saluran akar, ketahanan terhadap infeksi di bawah normal.

  • 8/13/2019 @Bahan Lbm 2 BLOK 17

    6/10

    3. Faktor *natomi 1igi

    Faktor anatomi gigi dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu perawatan

    saluran akar dengan mempertimbangkan :

    -. Bentuk saluran akar*danya pengbengkokan, penyumbatan,saluran akar yang sempit, atau bentuk abnormal

    lainnya akan berpengaruh terhadap derajat kesulitan perawatan saluran akar yang dilakukan

    yang memberi efek langsung terhadap prognosis (=alton orabinejad, -C)./. "elompok gigi

    *da yang berpendapat bahwa perawatan saluran akar pada gigi tunggal mempunyai hasil

    yang lebih baik dari pada yang berakar jamak. Hal ini disebabkan karena ada hubungannyadengan interpretasi dan #isualisasi daerah apikal pada gambaran radiografi. ulang kortikal

    gigi'gigi anterior lebih tipis dibandingkan dengan gigi'gigi posterior sehingga lesi resorpsi

    pada apeks gigi anterior terlihat lebih jelas. &elain itu, superimposisi struktur radioopakdaerah periapikal untuk gigi'gigi anterior terjadi lebih sedikit, sehingga interpretasi

    radiografinya mudah dilakukan. ?adiografi standar lebih mudah didapat pada gigi anterior,sehingga perubahan periapikal lebih mudah diobser#asi dibandingkan dengan gambaranradiologi gigi posterior (=alton orabinejad, -D).

    E. &aluran lateral atau saluran tambahan

    Hubungan pulpa dengan ligamen periodontal tidak terbatas melalui bagian apikal saja,

    tetapi juga melalui saluran tambahan yang dapat ditemukan pada setiap permukaan akar.&ebagian besar ditemukan pada setengah apikal akar dan daerah per!abangan akar gigi

    molar yang umumnya berjalan langsung dari saluran akar ke ligamen periodontal (0ngle,

    -D4).$reparasi dan pengisian saluran akar tanpa memperhitungkan adanya saluran tambahan,

    sering menimbulkan rasa sakit yang hebat sesudah perawatan dan menjurus ke arah

    kegagalan perawatan akhir (1uttman, -DD).

    4. "e!elakaan $rosedural

    "e!elakaan pada perawatan saluran akar dapat memberi pengaruh pada hasil akhir

    perawatan saluran akar, misalnya :-. erbentuknya ledge (birai) atau perforasi lateral.

    Birai adalah suatu daerah artifikasi yang tidak beraturan pada permukaan dinding saluran

    akar yang merintangi penempatan instrumen untuk men!apai ujung saluran (1uttman, etall, -/). Birai terbentuk karena penggunaan instrumen yang terlalu besar, tidak sesuai

    dengan urutanA penempatan instrument yang kurang dari panjang kerja atau penggunaan

    instrumen yang lurus serta tidak fleksibel di dalam saluran akar yang bengkok (1rossman,-DD, =eine, -C).

    Birai dan ferforasi lateral dapat memberikan pengaruh yang merugikan pada prognosis

    selama kejadian ini menghalangi pembersihan, pembentukan dan pengisian saluran akar

    yang memadai (=alton orabinejad, -CC).

  • 8/13/2019 @Bahan Lbm 2 BLOK 17

    7/10

    /. 0nstrumen patah

    $atahnya instrumen yang terjadi pada waktu melakukan perawatan saluran akar akan

    mempengaruhi prognosis keberhasilan dan kegagalan perawatan. $rognosisnya bergantung

    pada seberapa banyak saluran sebelah apikal patahan yang masih belum dibersihkan danbelum diobturasi serta seberapa banyak patahannya. $rognosis yang baik jika patahan

    instrumen yang besar dan terjadi ditahap akhir preparasi serta mendekati panjang kerja.

    $rognosis yang lebih buruk jika saluran akar belum dibersihkan dan patahannya terjadidekat apeks atau diluar foramen apikalis pada tahap awal preparasi (1rossman, -DDA

    =alton orabinejad, -C).

    3. Fraktur akar #ertikalFraktur akar #ertikal dapat disebabkan oleh kekuatan kondensasi aplikasi yang berlebihan

    pada waktu mengisi saluran akar atau pada waktu penempatan pasak. *danya fraktur akar

    #ertikal memiliki prognosis yang buruk terhadap hasil perawatan karena menyebabkaniritasi terhadap ligamen periodontal (=alton orabinejad, -C).

    Faktor "egagalan ahap $raperawatan

    "egagalan perawatan saluran akar pada tahap praperawatan sering disebabkan

    oleh :

    -. iagnosis yang keliru/. "esalahan dalam peren!anaan perawatan

    E. &eleksi kasus yang buruk

    3. erawat gigi dengan prognosis yang burukE./ Faktor "egagalan &elama $erawatan

    Banyak kegagalan perawatan saluran akar yang disebabkan oleh kesalahan'

    kesalahan dalam prosedur perawatan, kesalahan dapat terjadi pada saat pembukaankamar pulpa, saat melakukan preparasi saluran akar dan saat pengisian saluran akar.

    "esalahan &aat $engisian &aluran *kar

    "egagalan perawatan saluran akar dapat disebabkan karena kesalahan'kesalahanyang terjadi saat pengisian saluran akar, yaitu(0ngle, -D4A 7ohen, -3A =alton

    orabinejad, -C: =eine, -C)

    -. $engisian yang tidak sempurna$engisian yang berlebih (o#erfilling), pengisian yang kurang (underfilling) atu

    pengisian yang tidak hermetis, dapat memi!u terjadinya inflamasi jaringan

    periapikal, saluran akar dapat terkontaminasi bakteri dari periapikal sehinggaterjadi reinfeksi.

    /. $engisian saluran akar dilakukan pada saat yang tidak tepat.

    $engisian saluran akar dilakukan pada keadaan belum steril, masih terdapat

    eksudat yang persisten atau masih terdapat sisa jaringan yang terinfeksi.E. $engisian saluran akar dilakukan pada keadaan tidak steril.

    "eadaan rongga mulut maupun alat'alat yang digunakan pada waktu

    dilakukan pengisian saluran akar, tidak steril.

  • 8/13/2019 @Bahan Lbm 2 BLOK 17

    8/10

    Faktor $enyebab "egagalan $as!a $erawatan

    "ejadian pas!a perawatan dapat menyebabkan kegagalan perawatan se!ara

    langsung atau tidak langsung, misalnya (0ngle, -D4A =alton orabinejad, -C).-. ?estorasi yang kurang baik atau desain restorasi yang buruk.

    ?estorasi yang baik akan melindungi sisa gigi dan men!egah kebo!oran dari

    rongga mulut kedalam sistem saluran akar. ?estorasi pas!a perawatan saluran akaryang kurang baik akan menyebabkan terbukanya semen dan menyebabkan

    terkontaminasinya kamar pulpa dan saluran akar oleh sali#a dan bakteri, sehingga

    mengakibatkan kegagalan perawatan saluran akar./. rauma dan fraktur

    "esalahan preparasi padawaktu pembuatan pasak dapat menyebabkankegagalan perawatan. $engambilan dentin saluran akar yang terlalu banyak akanmelemahkan akar gigi, sehingga dapat menyebabkan terjadinya fraktur #erti!al

    E.erkenanya jaringan periodontal

    "egagalan bisa disebabkan karena non endodontik, walaupun perawatansaluran akar dilakukan dengan baik. Hal ini dapat disebabkan karena efek merusak

    dari perawatan ortodontik atau penyakit periodontium

    $enentuan berhasil atau tidaknya suatu perawatan diambil dari pemeriksaan

    klinis dan radigrafis dan histologis (mikroskopis). Hanya temuan klinis dan

    radiografis yang dapat die#aluasi dengan mudah oleh dokter gigi, pemeriksaanhistologis pada umumnya digunakan sebagai alat penelitian (=alton orabinejad,

    -CA ardewi, /55E).

    anda'tanda "egagalan se!ara "linis

    "egagalan perawatan saluran akar yang dilihat se!ara klinis yang la;im dinilaiadalah tanda gejala klinis, yaitu : (=alton orabinejad, -CA ardewi, /55E) :

    -. ?asa nyeri baik se!ara spontan maupun bila kena rangsang.

    /. $erkusi dan tekanan terasa peka.E. $alpasi mukosa sekitar gigi terasa peka.

    3. $embengkakan pada mukosa sekitar gigi dan nyeri bila ditekan.

    4. *danya fistula pada daerah apikal.anda'tanda "egagalan se!ara ?adiografis

    "emungkinan kesalahan dalam interprestasi radiografis adalah faktor penting

    yang dapat merumitkan keadaan. "onsistensi dalam jenis film dan waktu

    pengambilan, angulasi tabung sinar dan film, kondisi penilaian radiograf yang samamerupakan hal'hal yang penting untuk diperhatikan. Biasa perorangan juga akan

    mempengaruhi interpretasi radiografis. $erubahan radiologis !enderung ber#ariasi

    menurut orang yang memeriksanya sehingga pendapat yang dihasilkan pun berbeda.anda'tanda kegagalan perawatan saluran akar se!ara radiografis adalah adanya

  • 8/13/2019 @Bahan Lbm 2 BLOK 17

    9/10

    (=alton orabinejad, -CA ardewi, /55E) :

    -. $erluasan daerah radiolusen di dalam ruang pulpa (internal resorption).

    /. $elebaran jaringan periodontium.

    E. $erluasan gambaran radiolusen di daerah periapikal.

    anda'tanda "egagalan se!ara Histologis (ikroskopis)

    "arena kurangnya penelitian histologis yang terkendali dengan baik, adaketidakpastian mengenai derajat korelasi antara temuan histologis dengan gambaran

    radiologisnya. $emeriksaan histologis rutin jaringan periapikal pasien jarang

    dilakukan. anda'tanda kegagalan se!ara histologis adalah (=alton orabinejad,-CA ardewi, /55E) :

    -. *danya sel'sel radang akut dan kronik di dalam jaringan pulpa dan periapikal.

    /. *da mikro abses.E. 6aringan pulpa mengalami degeneratif sampai nekrotik.

    ari -// kasus yang dirawat endodontik, ditemukan -,4 9 berhasil tanpa keluhandan yang mengalami kegagalan adalah D,4 9. &ebab'sebab terjadinya kegagalan

    tersebut dapat dikatagorikan dalam tiga hal, yaitu (arigan, -3) :

    -. 0ritasi apikal oleh !airan jaringan yang terinfeksi pada saluran akar yang diisi tidak

    hermetis adalah CE,3C 9./. "esalahan'kesalahan selama dilakukan perawatan, misalnya perforasi, pengisian

    yang berlebih, instrumen patah, adalah -3,3/ 9.

    E. "esalahan pada waktu diagnosis, //,-/ 9.

    $enanggulangan kegagalan perawatan saluran akar dapat dilakukan dengan dua !ara

    yaitu perawatan ulang se!ara kon#ensional atau ortograd dan bedah atau retrograd.$erawatan ulang saluran akar dilakukan dengan mengulang perawatan melalui akses

    mahkota dengan tujuan untuk membuang iritan pada saluran akar yang sebagian

    besar terdiri atas mikroorganisme yang tinggal atau berkembang setelah perawatan.

    $enanggulangan dengan bedah apeks (retrograd) dimaksudkan untuk menutuprapat saluran akar pada apeksnya.-,/ eninggalkan debris dan mikroorganisme

    dalam saluran akar berlawanan dengan prinsip biologis, oleh karena itu bedah apeks

    merupakan pilihan kedua jika akses mahkota pada perawatan ulang saluran akar tidakdapat dilakukan.

    engan demikian ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum perawatan

    ulang dilakukan.?iwayat penyakit mengenai adanya kegagalan perawatan ulang dankegagalan bedah apeks maka kasus ini tidak di indikasikan untuk perawatan ulang.-

    emikian juga kondisi klinis pasien. *da beberapa kondisi klinis yang dapat di

    indikasikan sebagai kegagalan yaitu adanya gejala periodontitis yang menetap

    sesudah dilakukan o!lusal adjusment, sensiti#itas terhadap termal yang kemungkinandisebabkan ada salah satu saluran akar yang tidak dirawat dan adanya sinus tra!t.-, -E

  • 8/13/2019 @Bahan Lbm 2 BLOK 17

    10/10

    ?adiogram pathosis atau adanya lesi periodontium yang tidak ditanggulangi

    dengan perawatan saluran akar, ada lesi periapeks yang tidak mengalami

    penyembuhan setelah perawatan dan fraktur pada akar. "eadaan tersebut tidak dapat

    ditanggulangi dengan perawatan ulang.

    &edangkan kegagalan akibat adanya saluran akar yang tidak terdeteksi pada saat

    perawatan saluran akar perlu dipertimbangkan. $ada saluran akar yang bengkok,kalsifikasi dan menyebar akan sangat sulit apabila dilakukan perawatan ulang saluran

    akar.-,-3 &ama seperti pengisian saluran akar yang sangat padat dan menggunakan bahan

    logam. $embuangan bahan restorasi atau semen sangat sulit dilakukan perludipertimbangan, karena dapat menjadi perforasi atau fraktur.

    Faktor iatrogenik meliputi adanya sumbatan pada saluran akar akibat instrumen

    patah, bahan pengisi yang sangat keras, perforasi, birai dan prognosis yang meragukan -ntuk melakukan perawatan ulang saluran perlu kerja sama yang baik dengan pasien

    ,karena kemungkinan akan terjadi kegagalan kembali.-,-3"etrampilan operator dantersedianya alat'alat untuk perawatan ulang merupakan persyaratan utama ,karenapengalaman operator sangat menunjang keberhasilan perawatan ulang saluran akar.-,-3

    Nekrosis pulpamerupakan kematian pulpa yang merupakan proses lanjutan dariinflamasipulpa akut/kronikatau terhentinya sirkulasi darah se!ara tiba'tiba akibat trauma.

    Nekrosis pulpadapat terjadi parsialis ataupun totalisE.

    Ada 2 tipe nekrosis pulpa, yaitu:

    1. Tipe koagulasi

    $ada tipe ini ada bagian jaringan yang larut, mengendap dan berubah menjadi bahan yangpadat.

    2. Tipe liquefaction

    $ada tipe ini, en;im proteolitik merubah jaringan pulpa menjadi suatu bahan yang lunakatau !airE.

    $ada setiap proses kematian pulpaselalu terbentuk hasil akhir berupa H/&, amoniak,

    bahan'bahan yang bersifat lemak, indikan, protamain, air dan 7