bab iii metode penelitian 3.1. metode yang...

35
106 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakan Jenis penelitian dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi dan jenis data. Berdasarkan tujuannya, penelitian ini menggunakan metode penelitian terapan yang menggunakan pendekatan penelitian sensus dengan eksplanasi secara deskriptif dan verifikatif berdasarkan data jenis kuantitatif. Penelitian descriptive adalah suatu metode yang menggambarkan apa yang dilakukan berdasarkan fakta-fakta atau kejadian- kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi data dan selanjutnya dilakukan suatu analisis. Sedangkan penelitian verifikatif adalah suatu metode yang dilakukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik sehingga pada akhirnya dihasilkan suatu kesimpulan. Mengingat sifat penelitian ini adalah descriptive dan verificative yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode descriptive dan explanatory. Tipe penyelidikan yang dilakukan adalah causalities karena menerangkan suatu pengaruh dari satu variabel terhadap variabel lainnya. Adapun time horizon adalah cross sectional, karena penelitian ini dilakukan pada waktu tertentu. Unit analisis dari penelitian ini adalah Museum Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia, sedangkan unit pengamatannya adalah manajemen dari museum tersebut di Indonesia.

Upload: others

Post on 15-Jan-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

106

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode yang Digunakan

Jenis penelitian dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan, pendekatan,

tingkat eksplanasi dan jenis data. Berdasarkan tujuannya, penelitian ini

menggunakan metode penelitian terapan yang menggunakan pendekatan

penelitian sensus dengan eksplanasi secara deskriptif dan verifikatif berdasarkan

data jenis kuantitatif. Penelitian descriptive adalah suatu metode yang

menggambarkan apa yang dilakukan berdasarkan fakta-fakta atau kejadian-

kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi data dan

selanjutnya dilakukan suatu analisis. Sedangkan penelitian verifikatif adalah suatu

metode yang dilakukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan

perhitungan statistik sehingga pada akhirnya dihasilkan suatu kesimpulan.

Mengingat sifat penelitian ini adalah descriptive dan verificative yang

dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian

yang digunakan adalah metode descriptive dan explanatory. Tipe penyelidikan

yang dilakukan adalah causalities karena menerangkan suatu pengaruh dari satu

variabel terhadap variabel lainnya. Adapun time horizon adalah cross sectional,

karena penelitian ini dilakukan pada waktu tertentu. Unit analisis dari penelitian

ini adalah Museum Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia, sedangkan

unit pengamatannya adalah manajemen dari museum tersebut di Indonesia.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

107

Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dan mengetahui hubungan

antarvariabel penelitian adalah Partial Least Square (PLS). Menurut Imam Ghozali (2006),

PLS merupakan metode alternative analisis dengan Structural Equation Modelling (SEM)

yang berbasis variance. Keunggulan metode ini adalah kemampuannya mengukur konstruk

secara tidak langsung, yaitu melalui indikator-indikatornya serta menganalisis variabel

indikator, variabel laten, berikut kekeliruan pengukurannya pada sampel berukuran kecil

serta jenis hubungan formatif maupun reflektif pada model pengukurannya. PLS

merupakan metode analisis yang powerfull (Wold, 1985) karena dapat diterapkan pada

semua skala data, tidak membutuhkan banyak asumsi dan ukuran sampel tidak harus besar.

3.2. Operasionalisasi Variabel

3.2.1 Definisi Operasional

Variabel independen adalah variabel bebas yang mampu mempengaruhi

variabel lain (variabel dependen), sedangkan variabel intervening (mediator)

adalah variabel yang mampu menjembatani pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Suatu variabel mediator dikatakan memediasi

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen apabila variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel ini, dan variabel intervening

tersebut juga berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen serta pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen berkurang secara signifikan

apabila variabel intervening tersebut dimasukkan ke dalam model (Alden et al.,

2000).

Berdasarkan tujuan penelitian, terdapat 2 (dua) variable laten eksogen

(exogenous variable), yaitu orientasi pasar dan kapabilitas unik, 2 (dua) variabel

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

108

laten intervening (intervening variable), yaitu penciptaan nilai dan citra dan 1

(satu) variabel laten endogen (endogenous variable), yaitu kinerja museum

sejarah.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel menjabarkan variabel-variabel penelitian

tersebut ke dalam konsep, indikator dan skala yang selanjutnya dituangkan

menjadi sebuah instrumen penelitian. Tabel 3.1 menguraikan dengan rinci

variabel, konsep variabel, indikator dan skala dari variabel penelitian ini.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel/ Sub

Variabel

Konsep

variable/ Sub

Variabel

Indikator Ukuran Skala

Orientasi

Pasar (X1)

Orientasi pasar

adalah budaya

organisasi yang

didasarkan pada

gabungan tiga

komponen

perilaku yaitu

orientasi

pelanggan,

orientasi

pesaing dan

koordinasi

antarfungsi

(Slater dan

Narver, 1990:21

dalam

Camarero&

Garrido,

2008:15)

Orientasi

Pelanggan (X11)

Kemampuan

manajemen untuk

menentukan

persepsi kebutuhan,

dan keinginan dari

target pasar museum

Tingkat kemampuan

manajemen untuk

menentukan persepsi,

kebutuhan, dan keinginan

dari target pasar museum

Ordinal

Kepuasan

pengunjung dalam

hal desain,

komunikasi, tarif

dan pelayanan yang

tepat dan kompetitif

Tingkat kepuasan

pengunjung dalam hal

desain, komunikasi, tarif

dan pelayanan yangtepat

dan kompetitif

Ordinal

Pemahaman

manajemen terhadap

kepentingan

pelanggan dalam

penyusunan

perencanaan

eksibisi, program

dan aktivitasnya

Tingkat pemahaman

manajemen terhadap

kepentingan pelanggan

dalam penyusunan

perencanaan eksibisi,

program dan aktivitasnya

Ordinal

Kemampuan

manajemen untuk

mempelajari

pengunjung secara

ekstensif untuk

Tingkat kemampuan

manajemen untuk

mempelajari pengunjung

secara ekstensif untuk

menentukan kebutuhan,

Ordinal

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

109

Variabel/ Sub

Variabel

Konsep

variable/ Sub

Variabel

Indikator Ukuran Skala

menentukan

kebutuhan, persepsi,

dan preferensi

pengunjungnya

persepsi, dan preferensi

pengunjungnya

Kemampuan

manajemen untuk

mengidentifikasi

segmen pasar

dengan kepentingan

dan kebutuhan yang

berbeda

Tingkat kemampuan

manajemen untuk

mengidentifikasi segmen

pasar dengan kepentingan

dan kebutuhan yang

berbeda

Ordinal

Kemampuan

manajemen untuk

menjalankan

program dan

pengalaman kepada

masing-masing

segmen pengunjung

Tingkat kemampuan

manajemen untuk

menjalankan program dan

pengalaman kepada

masing-masing segmen

pengunjung

Ordinal

Orientasi Pesaing

(X12)

Kemampuan

manajemen untuk

memanfaatkan

potensi kolaboratif

dengan organisasi

lainnya

Tingkat kemampuan

manajemen untuk

memanfaatkan potensi

kolaboratif dengan

organisasi lainnya

Ordinal

Kemampuan

penyediaan layanan

alternatif yang dapat

memuaskan jenis

pilihan pengunjung

Tingkat kemampuan

manejemen untuk

menyediakan layanan

alternatif yang dapat

memuaskan jenis pilihan

pengunjung

Ordinal

Kemampuan

manajemen untuk

mempertimbangkan

jenis kompetisi yang

berbeda dengan

pesaing

Tingkat kemampuan

manajemen untuk

mempertimbangkan jenis

kompetisi yang berbe da

dengan pesaing

Kemampuan

manajemen untuk

memahami

konsumen potensial

pilihan pengunjung

Tingkat kemampuan

manajemen untuk

memahami konsumen

potensial pilihan

pengunjung

Koordinasi

Antarfungsi (X13)

Kemampuan

manajemen dalam

mengumpulkan

infomasi eksternal

dan

menggunakannya

Tingkat kemampuan

manajemen dalam

mengumpulkan infomasi

eksternal dan

menggunakannya

Ordinal

Usaha organisasi

untuk menawarkan

nilai yang superior

Tingkat kemampuan

manajemen untuk

menawarkan nilai yang

superior

Ordinal

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

110

Variabel/ Sub

Variabel

Konsep

variable/ Sub

Variabel

Indikator Ukuran Skala

Kapabilitas

Unik (X2)

Keseluruhanaset

dan kapabilitas

organisasi

sebagai sumber

keunggulan

untuk mencapai

kinerja yang

superior

Aset Berwujud

(X21)

Lokasi Museum

sejarah

Tingkat kestrategisan

lokasi museum sejarah

Ordinal

Fasilitas Museum

sejarah

Tingkat kelengkapan

fasilitas Museum sejarah

Ordinal

Sarana dan

Prasarana

Tingkat kelengkapan

sarana dan prasarana

Peralatan Teknologi

Tingkat kepemilikan

peralatan teknologi

penunjang terkini

Finansial Tingkat kecukupan

aspek finansial

Aset Tidak

Berwujud (X22)

KualitasPegawai Tingkat kualitas pegawai Ordinal

Pengalaman

pegawai

Tingkat pengalaman

pegawai

Ordinal

Pengembangan

Kapabilitas Pegawai

Tingkat implementasi

pengembangan

kapabilitaspegawai

Ordinal

Kapabilitas

Organisasi (X23)

Sistem logistik

Tingkat implementasi

system logistik

Ordinal

Pelayanan

pengunjung yang

efektif

Tingkat implementasi

pelayanan pengunjung

yang efektif

Ordinal

Promosi yang

efektif

Tingkat implementasi

promosi yang efektif

Penciptaan

Nilai (Y1) Penciptaan

nilaimencakup

proses

pengidentifi-

kasian manfaat

bagi pelanggan

berdasarkan

sudut pandang

pelanggan,

penggunaan

kompetensi inti

yang berasal

dari domain

bisnisnya, dan

pemilihan dan

pengelolaan

mitra bisnis dari

jaringan

kolaborasinya

Manfaat bagi

Peanggan (Y11)

Pemahaman

terhadap keinginan

pengunjung

museum sejarah

Tingkat pemahaman

pengelola terhadap

keinginan pengunjung

museum sejarah

Ordinal

Manfaat psikologis

yang dirasakan

pengunjung

museum sejarah

Tingkat manfaat

psikologis yang dirasakan

pengunjung museum

sejarah

Ordinal

Domain Bisnis

(Y12)

Standar pelayanan

kepada pengunjung

Tingkat implementasi

standar pelayanan kepada

pengunjung

Ordinal

Keunikan museum

dibanding yang lain

Tingkat keunikan

museum dibanding yang

lain

Ordinal

Mitra Bisnis (Y13)

Kerja sama dengan

berbagai instansi

terkait

Tingkat implementasi

kerjasama dengan

instansi terkait

Ordinal

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

111

Variabel/ Sub

Variabel

Konsep

variable/ Sub

Variabel

Indikator Ukuran Skala

(Kotler &

Keller, 2016)

Kerja sama dengan

institusi pendidikan

Tingkat implementasi

kerjasama dengan

institusi pendidikan

Ordinal

Kerja sama dengan

pihak lateral

Tingkat implementasi

kerjasama dengan pihak

lateral

Ordinal

Citra

(Y2)

Persepsi

terhadap

organisasi yang

ada dalam

benak

masyarakat

Sikap dan

Keterampilan

karyawan (Y21)

Sikap pegawai

yang profesional

Tingkap profesionalisme

sikap pegawai

Ordinal

Keterampilan

karyawan dalam

memberikan

pelayanan kepada

pengunjung

Tingkat keterampilan

karyawan dalam

memberikan pelayanan

kepada pengunjung

Ordinal

Keterampilan

pegawai dalam

memanfaatkan

media informasi

Tingkat keterampilan

pegawai dalam

memanfaatkan media

informasi

Ordinal

Ruang Fisik (Y22) Rancangangedung

Tingkat persepsi tentang

rancangan gedung

Ordinal

Rancangan interior

Tingkat persepsi

tentang rancangan

interior

Ordinal

Tataletak benda

Tingkat persepsi

tentang tata letak benda

Ordinal

Material Tingkat persepsi tentang

kualitas material

Ordinal

Event (Y23) Intensitas event

yang

diselenggarakan

oleh museum

Intensitas event yang

diselenggarakan oleh

museum sejarah

Ordinal

Intensitas kunjungan

pengelola ke

institusi pendidikan

Intensitas kunjungan

pengelola ke institusi

pendidikan untuk

sosialisasi museum

Ordinal

Media (Y24) Pemanfaatan media

informasi untuk

promosi

Tingkat pemanfaatan

media informasi untuk

promosi

Ordinal

Pemanfaatan media

sosial untuk

promosi

Tingkat pemanfaatan

media sosial untuk

promosi

Ordinal

Kinerja

(Z)

Hasil akhir

aktivitas

museum

dalamsatu

Pertumbuhan

pengunjung

(Z1)

Pencapaian target

jumlah

pengunjung

Tingkat pencapaian

target jumlah

pengunjung

Ordinal

Tingkat

pertumbuhan

pengunjung dalam

Tingkat pertumbuhan

pengunjung dalam tiga

tahun terakhir

Ordinal

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

112

Variabel/ Sub

Variabel

Konsep

variable/ Sub

Variabel

Indikator Ukuran Skala

periode tertentu

sesuai dengan

target yang

telahditentukan

tiga tahun terakhir

Customer

Equity (Z2)

Tingkat customer

equity

Tingkat customer equity Ordinal

Tingkat

pertumbuhan

customer equity

Tingkat pertumbuhan

customer equity

Ordinal

Efisiensi

Pengelolaan

(Z3)

Tingkat efisiensi

biaya operasional

pengelolaan

museum sejarah

Tingkat efisiensi biaya

operasional pengelolaan

museum sejarah

Ordinal

Tingkat efisiensi

biaya promosi

Tingkat efisiensi biaya

promosi

Ordinal

3.3. Sumber dan Cara Penentuan Data /Informasi

3.3.1 Sumber Data/Informasi

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua sumber yaitu

data primer dan data sekunder.

1. Data primer diperoleh langsung dari hasi penelitian empirik yang

dilakukan dimana respondennya adalah pengelola Museum Sejarah

Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia.

2. Data sekunder terdiri dari data yang telah dikumpulkan dan diperoleh

baik dari pengelola Museum Sejarah Perjuangan Kemerdekaan

Republik Indonesia di Indonesia maupun dari sumber lain yang terkait.

3.3.2. Populasi

Scarvia B. Anderson (1975) mengatakan bahwa populasi adalah

sekumpulan elemen yang memiliki satu atau lebih atribut yang menarik.

Sedangkan Singarimbun (1989), berpendapat: populasi ialah jumlah keseluruhan

dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

113

Populasi dalam penelitian ini adalah Museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia. Unit analisis adalah Museum

Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia dengan unit

observasi pihak manajemen dari Museum Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik

Indonesia di seluruh Indonesia dengan jumlah sebanyak 32 museum. Karena

populasi yang kecil maka akan dilakukan sensus.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Data yang berhubungan dengan penelitian ini dikumpulkan melalui sebuah

survei sehingga data yang diperlukan adalah data primer. Sedangkan data

sekunder dikumpulkan dari berbagai lembaga maupun asosiasi. Kedua jenis data

tersebut akan dikumpulkan melalui teknik sebagai berikut.

- Dokumentasi

Telah dilakukan pengumpulan dan penelaahan dokumen dari berbagai

sumber, misalnya peraturan Pemerintah yang ada kaitannya dengan permasalahan

yang akan diteliti.

- Observasi

Mengadakan pengamatan langsung dengan berkunjung keberbagai

museum sejarah untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat mengenai

responden serta variabel yang diteliti.

- Wawancara

Yaitu komunikasi dua arah secara langsung dengan para pengelola

museum dan juga diskusi dengan beberapa praktisi.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

114

- Kuesioner

Pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat daftar pertanyaan

tertulis dan dilakukan dengan bantuan instrumen penelitian. Sebelum kuesioner

digunakan untuk menjaring informasi dari responden, terlebih dahulu dilakukan

pengujian instrumen dengan pengujian validitas dan reliabilitas hasil dari

penelitian pendahuluan.

3.4.1. Uji Validitas

Malhotra (2010:320) menyatakan bahwa validitas mengukur hanya yang

diinginkan tanpa terkontaminasi dari berbagai kesalahan lain yang baik yang

bersifat acak maupun sistematik.

Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruk (validity

construct) yaitu lebih kepada konsistensi antara pertanyaan dalam kuesioner

dengankonstruk teori dari subyek yang diteliti. Metode statistik yang digunakan

untuk mengukur validitas adalah korelasi Pearson (Lewis, 1999:7).

Rumus korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus product–

moment sebagai berikut :

Keterangan:

rb = Koefisien korelasi Pearson antar item instrumen yang akan digunakan

dengan variabel yang bersangkutan

X= Skor item instrumen yang akan digunakan

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

115

Y= Skor semua item instrumen dalam variabel tersebut

n = Jumlah responden dalam uji coba instrumen

3.4.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat instrumen penelitian

jika pengukuran dilakukan berulang, dan pengukuran diambil dalam situasi sama,

akan menghasilkan hasil yang sama. Artinya uji ini dilakukan untuk mengetahui

tingkat konsistensi hasil pengukuran jika dilakukan pengukuran ulang terhadap

gejala dan alat ukur yang sama.

Pengujian reliabilitas alat penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

Software SPSS Release 17 dimana metode yang digunakan adalah metode

”Alpha Cronbach” dengan rumus:

2

2

11

x

i

k

k

(Lord, F.M. (1955, hal.15)

k = jumlah item, 2

i = varians item/butir, 2

x = varians kelompok

Kriteria yang digunakan untuk penentuan item valid dan memiliki nilai

reliabilitas yang dapat diterima didasarkan kepada tabel berikut :

Tabel 3.2

Kriteria Standar Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas Validitas

Good (Baik) 0.8 0.5

Acceptable (Cukup Baik) 0.7 0.3

Marginal 0.6 0.2

Poor (Tidak Baik) 0.5 0.1 Sumber: Barker, Pistrang, Elliot (2002:70)

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

116

Keabsahan atau kesahihan suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh

alat ukur yang digunakan, untuk menguji apakah instrumen yang digunakan

memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak. Instrumen dikatakan baik

apabila instrumen penelitian tersebut memenuhi sifat valid dan reliabel. Untuk

menentukan apakah suatu instrumen dapat dikatakan valid dan reliabel maka

dilakukan pengujian dua tahap, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.

3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.5.1 Teknik Analisis

a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan penelitian dengan

cara mengungkapkannya melalui analisis eksplorasi data dengan menggunakan

table atau grafik untuk memperlihatkan nilai-nilai yang spesifikdan grafik garis

untuk melihat kecenderungan. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan dalam

melakukan analisa secara deskriptif. Pengungkapan dilakukan dengan

memaparkan tabel dan grafik sehingga mudah dianalisis serta dapat

mengungkapkan aspek-aspek penting yang sesuai dengan tujuan penelitian untuk

memperlihatkan nilai - nilai yang spesifik (Saunders, Lewis & Thornhill, 1989).

Adapun pengkategorian skor dalam penelitian ini yang terbagi atas skala 5

sebagai terungkap sebagai berikut:

Skor ; 1 - 1,80 : Rendah Sekali

Skor ; 1,81 - 2,60 : Kurang Tinggi/KurangBaik

Skor ; 2,61 - 3,40 : Cukup Tinggi/CukupBaik

Skor ; 3,41 - 4,20 : Tinggi /Baik

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

117

Skor ; 4,21 – 5 : Sangat Tinggi/SangatBaik

b. Analisis Kausalitas

Analisis kausalitas digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat

antara variabel-variabel. Analisis ini untuk menjawab tujuan ke-1 sampai ke-13,

menggunakan PLS.

Model PLS didefinisikan terdiri dari dua persamaan linier yang disebut

model struktural (Inner model) dan pengukuran (Outer model). Model struktural

merepresentasikan hubungan antar variabel laten yang tidak dapat diukur secara

langsung, sedangkan model pengukuran memperlihatkan hubungan antara

variabel laten dan sekelompok variabel manifes yang dapat diukur secara

langsung.

Inner Model

Persamaan model struktural yang menghubungkan variabel –variabel laten

adalah sebagai berikut :

1= 111+122+ζ1

2= 211+222+ ζ2

3= 311+322+β311+β322+ ζ3

Dimana:

= variable laten eksogen

= variable laten endogen

ji= koefisien jalur variable laten ke-j dan ke-i

j =galat model structural ke-j

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

118

Outer Model

Outer model disebut juga persamaan model pengukuran, ditulis sebagai

berikut :

𝑥𝑘𝑖 = 𝜆𝑘𝑗𝜉𝑖 + 𝛿𝑘𝑖

𝑦𝑘𝑗 = 𝜆𝑘𝑗𝜂𝑗 + 휀𝑘𝑗

Dimana:

j = banyaknya variable laten

j= variable laten eksogen ke-i

xki =variable manifest ke-k pada variable laten eksogen ke-i

j= variable laten endsogen ke-j

ykj =variable manifest ke-k pada variable laten endogen ke-j

λkj = loading factor variable manifest ke-k pada variable laten ke-j

𝛿𝑘𝑖= galat model pengukuran variable manifest ke-k pada variable laten eksogen ke-i

kj = galat model pengukuran variable manifest ke-k pada variable laten endogen ke-j

Variabel manifes diasumsikan memiliki satu variabel laten dan

dikelompokkan ke dalam blok-blok yang terpisah. Setiap blok mewakili satu

variabel laten. Asumsi dasar pada PLS adalah semua informasi dari variabel

manifes ditujukan pada variabel-variabel laten. Hal ini mempunyai dua implikasi.

Pertama, model PLS tidak melibatkan hubungan langsung antara variabel manifes.

Kedua, galat model pengukuran dari satu blok diasumsikan tidak berkorelasi

dengan error-error model pengukuran dari blok lainnya.

Berdasarkan paradigma penelitian dapat digambarkan suatu kerangka alur

hubungan antara variabel berupa model pada Gambar 3.1 pada halaman berikut:

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

119

Orientasi Pasar

(1)

Kinerja Musium

(3)

1

Citra

(2)

Kapabilitas Unik

(2)

3

Orientasi Pelanggan

Orientasi Pesaing

Koordinasi Fungsi

Asset Berwujud

Asset Tidak Berwujud

Kapabilitas Organisasi Ruang FisikSikap Karyawan MEdiaEvent

2

Penciptaan Nilai

(1)

Domain BisnisManfaat Mitra Bisnis

Pertumbuhan Jml Pengunjung

Customer Equity

Efisiensi Pengelolaan

Gambar 3.1 Kerangka Hubungan Antarvariabel

Adapun langkah perhitungan dalam PLS adalah :

1) Spesifikasi Model Struktural

Membuat spesifikasi model adalah dengan membuat diagram jalur

berdasarkan model teoritis. Hubungan antara konstruk diwakili oleh panah. Panah

yang lurus menunjukkan hubungan kausal yang langsung dari satu konstruk ke

konstruk yang lain. Panah dua arah antara konstruk menunjukkan korelasi antar

konstruk. Variabel manifes diasumsikan memiliki satu variabel laten dan

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

120

dikelompokkan ke dalam blok-blok yang terpisah. Setiap blok mewakili satu

variabel laten.

2) Penaksiran Parameter (Estimasi)

PLS bekerja dengan mengekstraksi faktor-faktor dari variabel-variabel

prediktif dan variabel respons sedemikian sehingga kovarians antara faktor-faktor

yang diekstraksi tersebut maksimum. Inti dari prosedur penaksiran parameter

dalam PLS adalah penentuan pembobot-pembobot yang selanjutnya akan

digunakan untuk menaksir skor faktor dari variabel laten. Pembobot-pembobot

diperoleh dari regresi dengan metode kuadrat terkecil yang diterapkan pada

variabel manifes setiap blok.

3) Evaluasi Model

Evaluasi model dalam PLS dilakukan melalui inner model dan outer

model yaitu :

a. Inner Model

Evaluasi taksiran model PLS hanya dapat dilakukan secara deskriptif.

Tenenhaus dkk. (2004) memberikan ukuran kecocokan Goodness of fit (GoF)

untuk mengevaluasi model PLS. GoF merupakan akar kuadrat hasil perkalian

antara rata-rata communalitas (outer model) dan rata-rata R2(inner model). GoF

bernilai antara 0 sampai 1 dan diformulasikan sebagai:

𝑮𝒐𝑭 = √𝒄𝒐𝒎𝒎𝒖𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕𝒚̅̅ ̅̅ ̅̅ ̅̅ ̅̅ ̅̅ ̅̅̅ ̅̅ ̅. 𝑹𝟐̅̅ ̅

Selain GoF, terdapat beberapa ukuran lainnya juga mendukung dalam

mengevaluasi model PLS yaitu Q-Square :

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

121

Rumus Q-Square: Q2 = 1 – ( 1 – R12) ( 1 – R2

2 ) ... ( 1- Rp2 )

dimana R12 , R2

2 ... Rp2 adalah R-square variabel endogen dalam model.

Interpretasi Q2 sama dengan koefisien determinasi total pada analisis jalur (mirip dengan R2

pada regresi) nilai Q2 di atas 80% dianggapbaik atau makin mendekati 1 nilainya maka

model makin Fit.

b. Outer Model

c. Taksiran factor loading (λ). Faktor loading merupakan ukuran yang dapat kita

pergunakan untuk mengevaluasi reliabilitas setiap variabel manifes. Chin (2000)

mengatakan λ ≥ 0,7 mengindikasikan reliabilitas yang baik. Nilai loading factor

paling besar menunjukkan indikator yang paling berkaitan erat dengan variabel

latennya.

d. Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)

𝜌𝑐 =(∑ 𝜆𝑘𝑗)

2

(∑ 𝜆𝑘𝑗)2+∑(1−𝜆𝑘𝑗

2 )

Dimana 𝜆𝑘𝑗 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j.

Nunnaly (1994) merekomendasikan CR Gabungan (Composite reliability) di atas 0,7

mengindikasikan konsistensi pengukuran yang baik.

e. Average Variance Extracted.

Ukuran ini digunakan untuk mengukur variasi variabel laten yang dapat dijelaskan oleh

variasi model pengukuran.

𝐴𝑉𝐸 =∑ 𝜆𝑘𝑗

2

𝑛

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

122

Tennenhaus dkk. (2004) merekomendasikan AVE di atas 0,5 mengindikasikan

pengukuran keragaman yang baik.

4). Pengujian Hipotesis (Resampling Bootstraping)

Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode resampling Bootstrap yang

dikembangkan oleh Geisser & Stone. Metode bootstrap adalah metode berbasis

resampling data sampel dengan syarat pengembalian pada datanya dalam

menyelesaikan statistik ukuran suatu sampel dengan harapan sampel tersebut

mewakili data populasi sebenarnya, biasanya ukuran resampling diambil secara

ribuan kali agar dapat mewakili data populasinya. Bootstrap memungkinkan

seseorang untuk melakukan inferensi statistik tanpa membuat asumsi distribusi

yang kuat dan tidak memerlukan formulasi analitis untuk distribusi sampling

suatu estimator. Sebagai pengganti, bootstrap menggunakan distribusi empiris

untuk mengestimasi distribusi sampling. Dengan metode bootstarp atau

melakukan resampling sampai 500 kali, maka kita dapat menghitung nilai

standard error (SE) jika diketahui standart errornya, maka kita dapat

menghitung nilai t statistik dengan membagi koefisien regresi dengan standar

errornya. Hanya setiap kali anda melakukan bootstrap nilai t statistik akan

berbeda-beda karena menggunakan iterasi yang dilakukan secara random,

tetapi dengan bootstraping 500 kali umunya hasilnya stabil sehingga jika

dilihat dari nilai signifikansi statistik akan konsisten hasilnya walaupun nilai t

berbeda-beda.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

123

3.5.2 Teknik Uji Hipotesis

Berikut ini disampaikan uji hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis 1

Orientasi Pasar berpengaruh terhadap Penciptaan Nilai Museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia.

Hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut.

Orientasi Pasar

(1)1

Orientasi Pelanggan

Orientasi Pesaing

Koordinasi Fungsi

Penciptaan Nilai

(1)Domain Bisnis

Manfaat

Mitra Bisnis

11

Gambar 3.2 Diagram Jalur Hipotesis 1

Model struktural untuk diagram di atas adalah:

11111

Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas adalah

sebagai berikut

Ho : γ11 = 0, i=1,2

Orientasi Pasar tidak berpengaruh terhadap Penciptaan Nilai Museum Sejarah

Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia

H1 : γ11i≠ 0

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

124

Orientasi Pasar berpengaruh terhadap Penciptaan Nilai Museum Sejarah

Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia

Statistik uji yang digunakan adalah :

)ˆ(

ˆ

11

11

SEt

Tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan .

Hipotesis 2

Kapabilitas Unik berpengaruh terhadap Penciptaan Nilai Museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia

Hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut.

2

Kapabilitas Unik

(2)

Asset Berwujud

Asset Tidak Berwujud

Kapabilitas Organisasi

Penciptaan Nilai

(1)Domain Bisnis

Manfaat

Mitra Bisnis

12

Gambar 3.3 Diagram Jalur Hipotesis 2

Model struktural untuk diagram di atas adalah:

22121

Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas adalah

sebagai berikut:

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

125

Ho : γ12 = 0,

Kapabilitas Unik tidak berpengaruh terhadap Penciptaan Nilai Museum

Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia

H1 : γ12≠ 0

Kapabilitas Unik berpengaruh terhadap Penciptaan Nilai Museum Sejarah

Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia

Statistik uji yang digunakan adalah :

)ˆ(

ˆ

12

12

SEt

Tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan

Hipotesis 3

Orientasi Pasar berpengaruh terhadap Citra Museum Sejarah Perjuangan Kemerdekaan

Republik Indonesia di Indonesia.

Hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut.

Orientasi Pasar

(1)

Citra

(2)

Orientasi Pelanggan

Orientasi Pesaing

Koordinasi FungsiRuang Fisik

Sikap Karyawan

MEdia

Event

21

3

Gambar 3.4 Diagram Jalur Hipotesis 3

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

126

Model struktural untuk diagram di atas adalah:

31212

Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah sebagai

berikut:

Ho : γ21= 0

Orientasi Pasar tidak berpengaruh terhadap Citra Museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia

H1 : γ21 ≠0

Orientasi Pasar berpengaruh terhadap Citra Museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia

Statistik uji yang digunakan adalah :

)ˆ(

ˆ

21

21

SEt

Tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan .

Hipotesis 4

Kapabilitas Unik berpengaruh terhadap Citra Museum Sejarah Perjuangan Kemerdekaan

Republik Indonesia di Indonesia.

Hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut.

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

127

Citra

(2)

Kapabilitas Unik

(2)

Asset Berwujud

Asset Tidak Berwujud

Kapabilitas Organisasi

Ruang Fisik

Sikap Karyawan

MEdia

Event

22

4

Gambar 3.5 Diagram Jalur Hipotesis 4

Model struktural untuk diagram di atas adalah:

42222

Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah

sebagai berikut:

Ho : γ22= 0

Kapabilitas Unik tidak berpengaruh terhadap Citra Museum Sejarah

Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia

H1 : γ22 ≠0

Kapabilitas Unik berpengaruh terhadap Citra Museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia

Statistik uji yang digunakan adalah :

)ˆ(

ˆ

22

22

SEt

Tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan .

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

128

Hipotesis 5

Orientasi Pasar berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia

Hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut.

Orientasi Pasar

(1)

Orientasi Pelanggan

Orientasi Pesaing

Koordinasi Fungsi

31Kinerja

Musium

(3)

5

Pertumbuhan Jml Pengunjung

Customer Equity

Efisiensi Pengelolaan

Gambar 3.6

Diagram Jalur Hipotesis 5

Model struktural untuk diagram di atas adalah:

51313

Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah sebagai

berikut:

Ho : γ31 = 0

Orientasi Pasar tidak berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah

Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

129

H1 : γ31≠ 0

Orientasi Pasar berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia

Statistik uji yang digunakan adalah :

)ˆ(

ˆ

31

31

SEt

Tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan .

Hipotesis 6

Kapabilitas Unik berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia.

Hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut.

Kapabilitas Unik

(2)

Asset Berwujud

Asset Tidak Berwujud

Kapabilitas Organisasi

32Kinerja

Musium

(3)

6

Pertumbuhan Jml Pengunjung

Customer Equity

Efisiensi Pengelolaan

Gambar 3.7

Diagram Jalur Hipotesis 6

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

130

Model struktural untuk diagram di atas adalah:

62323

Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah

sebagai berikut :

Ho : γ32 = 0

Kapabilitas Unik tidak berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah

Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia

H1 : γ32 ≠ 0

Kapabilitas Unik berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah

Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia

Statistik uji yang digunakan adalah :

)ˆ(

ˆ

32

32

SEt

Tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan .

Hipotesis 7

Penciptaan Nilai berkorelasi dengan Citra Museum Sejarah Perjuangan Kemerdekaan

Republik Indonesia di Indonesia.

Hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut.

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

131

Citra

(2)

Ruang Fisik MEdiaEvent

Penciptaan Nilai

(1)

Domain BisnisManfaat Mitra Bisnis

r34

Sikap Karyawan

Gambar 3.8

Diagram Jalur Hipotesis 7

Pengujian hipotesis secara parsial, digunakan uji hipotesis sebagai berikut:

Ho : ρ34 = 0

Penciptaan nilai tidak berkorelasi dengan Citra Museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia.

H1 : ρ34 ≠ 0

Penciptaan nilai berkorelasi dengan Citra Museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia.

Statistik uji yang digunakan adalah :

)1(

22r

nrt

Hipotesis 8

Penciptaan Nilai berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan Kemerdekaan

Republik Indonesia di Indonesia.

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

132

Hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut.

Kinerja Musium

(3)

7

Penciptaan Nilai

(1)Domain Bisnis

Manfaat

Mitra Bisnis

b31 Pertumbuhan Jml Pengunjung

Customer Equity

Efisiensi Pengelolaan

Gambar 3.9

Diagram Jalur Hipotesis 8

Model struktural untuk diagram di atas adalah:

71313 b

Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah

sebagai berikut:

Ho : β31= 0

Penciptaan Nilai tidak berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah

Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia

H1 : β31 ≠0

Penciptaan Nilai berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia

Statistik uji yang digunakan adalah :

)( 31

31

b

b

SEt

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

133

Tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan .

Hipotesis 9

Citra berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik

Indonesia di Indonesia.

Hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut.

Kinerja Musium

(3)Citra

(2)

8

Ruang Fisik

MEdia

Event

b32

Pertumbuhan Jml Pengunjung

Customer Equity

Efisiensi Pengelolaan

Sikap Karyawan

Gambar 3.10

Diagram Jalur Hipotesis 9

Model struktural untuk diagram di atas adalah:

82323 b

Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah

sebagai berikut:

Ho : β32= 0

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

134

Citra tidak berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia

H1 : β32 ≠0

Citra berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia

Statistik uji yang digunakan adalah :

)( 32

32

b

b

SEt

Tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan .

Hipotesis 10

Orientasi Pasar berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan Kemerdekaan

Republik Indonesia di Indonesia melalui Penciptaan Nilai.

Orientasi Pasar

(1)

Orientasi Pelanggan

Orientasi Pesaing

Koordinasi Fungsi

Penciptaan Nilai

(1)

11Kinerja Musium

(3)

10

b31

Pertumbuhan Jml Pengunjung

Customer Equity

Efisiensi Pengelolaan

Gambar 3.11

Diagram Jalur Hipotesis 10

Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas

adalah sebagai berikut:

Page 30: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

135

Ho : γ11.b31= 0

Orientasi Pasar tidak berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah

Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia melalui Penciptaan

Nilai

H1 : γ11.b31 ≠0

Orientasi Pasar berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia melalui Penciptaan Nilai

Statistik uji yang digunakan adalah :

)ˆ.ˆ(

ˆ.ˆ

311

311

b

b

i

i

SEz

Tolak Ho jika z hitung >z tabel pada taraf signifikan .

)ˆ.ˆ( 311 b iSE dihitung berdasarkan versi Aroian dari Sobel test yang dipopulerkan

dan direkomendasikan oleh Baron and Kenny (1986)yaitu :

2

31

2

1

2

13122

3112

311 ))ˆ(())ˆ(())ˆ((ˆ))ˆ((ˆ)ˆ.ˆ( bbbb SESESESESE iiii

Hipotesis 11

Kapabilitas Unik berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia melalui Penciptaan Nilai.

Page 31: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

136

Kapabilitas Unik

(2)

Asset Berwujud

Asset Tidak Berwujud

Kapabilitas Organisasi

Penciptaan Nilai

(1)12

Kinerja Musium

(3)

11

b31

Pertumbuhan Jml Pengunjung

Customer Equity

Efisiensi Pengelolaan

Gambar 3.12

Diagram Jalur Hipotesis 11

Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas adalah

sebagai berikut:

Ho : γ12.b31= 0

Kapabilitas Unik tidak berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah

Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia melalui Penciptaan

Nilai

H1 : γ12.b31 ≠0

Kapabilitas Unik berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia melalui Penciptaan Nilai

Statistik uji yang digunakan adalah :

)ˆ.ˆ(

ˆ.ˆ

3112

3112

b

b

SEz

Tolak Ho jika z hitung >z tabel pada taraf signifikan .

Page 32: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

137

)ˆ.ˆ( 311 b iSE dihitung berdasarkan versi Aroian dari Sobel test yang dipopulerkan

dan direkomendasikan oleh Baron and Kenny (1986)yaitu :

2

31

2

1

2

13122

3112

311 ))ˆ(())ˆ(())ˆ((ˆ))ˆ((ˆ)ˆ.ˆ( bbbb SESESESESE iiii

Hipotesis 12

Orientasi Pasar berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan Republik

Kemerdekaan Indonesia di Indonesia melalui Citra.

Orientasi Pasar

(1)

Orientasi Pelanggan

Orientasi Pesaing

Koordinasi Fungsi

Citra

(2)21

Kinerja Musium

(3)

12

b32

Pertumbuhan Jml Pengunjung

Customer Equity

Efisiensi Pengelolaan

Gambar 3.13

Diagram Jalur Hipotesis 12

Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas adalah

sebagai berikut:

Ho : γ21.b32 = 0

Orientasi Pasar tidak berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah

Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia melalui Citra

H1 : γ21.b32 ≠ 0

Page 33: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

138

Orientasi Pasar berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia melalui Citra

Statistik uji yang digunakan adalah :

)ˆ.ˆ(

ˆ.ˆ

3221

3221

b

b

SEz

Tolak Ho jika z hitung >z tabel pada taraf signifikan .

)ˆ.ˆ( 322 b iSE dihitung berdasarkan versi Aroian dari Sobel test yang dipopulerkan

dan direkomendasikan oleh Baron and Kenny (1986) yaitu :

2

32

2

2

2

23222

3222

322 ))ˆ(())ˆ(())ˆ((ˆ))ˆ((ˆ)ˆ.ˆ( bbbb SESESESESE iiii

Hipotesis 13

Kapabilitas Unik berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan Republik

Kemerdekaan Indonesia di Indonesia melalui Citra.

Kapabilitas Unik

(2)

Asset Berwujud

Asset Tidak Berwujud

Kapabilitas Organisasi

Citra

(2)22

Kinerja Musium

(3)

13

b32

Pertumbuhan Jml Pengunjung

Customer Equity

Efisiensi Pengelolaan

Gambar 3.14

Diagram Jalur Hipotesis 13

Page 34: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

139

Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas adalah

sebagai berikut:

Ho : γ22..b32 = 0

Kapabilitas Unik tidak berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah

Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia melalui Citra

H1 : γ22..b32 ≠ 0

Kapabilitas Unik berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia melalui Citra

Statistik uji yang digunakan adalah :

)ˆ.ˆ(

ˆ.ˆ

3222

3222

b

b

SEz

Tolak Ho jika z hitung >z tabel pada taraf signifikan .

)ˆ.ˆ( 322 b iSE dihitung berdasarkan versi Aroian dari Sobel test yang dipopulerkan

dan direkomendasikan oleh Baron and Kenny (1986)yaitu

2

32

2

2

2

23222

3222

322 ))ˆ(())ˆ(())ˆ((ˆ))ˆ((ˆ)ˆ.ˆ( bbbb SESESESESE iiii

3.6. Rancangan Penerapan Temuan Penelitian

Pemecahan masalah dilakukan dalam dua tahap yaitu pemetaan strategi bisnis dan

perumusan strategi operasional.

3.6.1. Tujuan Penerapan Temuan Penelitian

Hasil temuan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk menyusun formula

pemecahan masalah dalam upaya meningkatkan kinerja museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia melalui pengembangan penciptaan nilai dan citra yang

Page 35: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140019_3_2005.pdf · kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi

140

didukung oleh kemampuan pihak manajemen dalam mengembangkan kapabilitas unik dan

pengembangan orientasi pasar, di mana dalam hal ini pemecahan masalah terurai dalam dua

aspek utama yaitu pemetaan strategi bisnis dan perumusan strategi operasional.

3.6.2. Pemetaan Strategi Bisnis

Hasil analisis secara deskriptif dan verifikatif akan dapat diketahui variabel dan

dimensi mana yang memiliki tingkat pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Museum

Sejarah Perjuangan Republik Kemerdekaan Indonesia. Hal ini menjadi dasar untuk

melakukan pemetaan strategi dalam rangka mengetahui alternatif solusi yang tepat

berdasarkan temuan empiris dan kajian verifikatif penelitian. Memperhatikan kemungkinan

hasil analisis dalam model penelitian, akan didapatkan kondisi alternatif sesuai dengan

hipotesis penelitian.

3.6.3 Operasionalisasi Strategi

Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap saran yang

diajukan dengan melibatkan pihak manajemen/pengelola Museum Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia.