bab iii gambaran umum perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00509-ak bab 3.pdf ·...

32
52 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Umum Perusahaan PT Akar Golindo adalah perusahaan yang bekerja untuk melakukan eksplorasi serta produksi minyak dan gas. Perusahaan ini didirikan di Jakarta pada tanggal 16 September 1993 sesuai dengan akte notaris H.Z Simon SH no. 63. PT ini beralamat di Kawasan Mega Kuningan, Menara Anugrah, Lt.19, Kantor Taman no E3.3. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan ini bekerja sama dengan PT Pertamina sesuai dengan kontrak yang ditandatangani pada tanggal 15 mei 1997. kerja sama ini disebut Technical Assistance Contract (TAC), yaitu kerja sama dalam bentuk bantuan teknik. Tujuan dari pembentukan kerja sama ini adalah untuk meningkatkan produksi sumur Pertamina yang sudah tua dan sudah mulai menurun yang berlokasi di Jambi. Kegiatan ini dikenal sebagai Secondary Recovery (Sec- rec), yaitu kegiatan meningkatkan kembali produksi minyak yang sudah mulai menurun. Segala kegiatan di tanggung oleh kontraktor dan akan di ganti oleh Pertamina sesuai dengan kesepakatan kontrak. III.2 Organisasi Perusahaan Organisasi perusahaan merupakan salah satu aspek yang berperan untuk menjalankan perusahaan, karena fungsinya merupakan alat manajemen dalam melaksanakan tujuan yang telah ditetapkan. Seorang

Upload: lythu

Post on 28-Feb-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

52

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

III.1 Sejarah Umum Perusahaan

PT Akar Golindo adalah perusahaan yang bekerja untuk melakukan

eksplorasi serta produksi minyak dan gas. Perusahaan ini didirikan di Jakarta

pada tanggal 16 September 1993 sesuai dengan akte notaris H.Z Simon SH

no. 63. PT ini beralamat di Kawasan Mega Kuningan, Menara Anugrah,

Lt.19, Kantor Taman no E3.3. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan

ini bekerja sama dengan PT Pertamina sesuai dengan kontrak yang

ditandatangani pada tanggal 15 mei 1997. kerja sama ini disebut Technical

Assistance Contract (TAC), yaitu kerja sama dalam bentuk bantuan teknik.

Tujuan dari pembentukan kerja sama ini adalah untuk meningkatkan

produksi sumur Pertamina yang sudah tua dan sudah mulai menurun yang

berlokasi di Jambi. Kegiatan ini dikenal sebagai Secondary Recovery (Sec-

rec), yaitu kegiatan meningkatkan kembali produksi minyak yang sudah

mulai menurun. Segala kegiatan di tanggung oleh kontraktor dan akan di

ganti oleh Pertamina sesuai dengan kesepakatan kontrak.

III.2 Organisasi Perusahaan

Organisasi perusahaan merupakan salah satu aspek yang berperan

untuk menjalankan perusahaan, karena fungsinya merupakan alat

manajemen dalam melaksanakan tujuan yang telah ditetapkan. Seorang

Page 2: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

53

manajer perusahaan dalam melaksanakan tugasnya tidak dapat melakukan

semua pekerjaan seorang diri, karena itu sangat diperlukan jasa orang lain

yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Pentingnya peranan organisasi sebagai alat manajemen harus

dikaitkan dengan kemampuan manusia dalam organisasi, karena bergerak

tidaknya organisasi ke arah tujuan yang telah ditentukan sangat tergantung

dari kemampuan manusia yang ada dalam organisasi tersebut.

Dalam menjalankan operasionalnya, PT akar Golindo dijalankan oleh

beberapa direksi yaitu para manajer serta para staff yang diusulkan oleh

kontraktor dan telah disetujui Pertamina dengan susunan manajer sebagai

berikut:

a. General Manager

b. Operation Manager

c. Finance Manager

d. Administration dan Support Manager

Sruktur organisasi serta uraian jabatan selengkapnya dapat dilihat

pada gambar III-1. Berikut nama-nama pemegang saham:

1. Ferdinand Wongkaren

2. Randianto

Page 3: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

54

GAMBAR III.1

STRUKTUR ORGANISASI

PT AKAR GOLINDO

Berikut ini akan disajikan tugas dan tanggung jawab pada organisasi

PT Akar Golindo:

General Manager

Berfungsi sebagai koordinator kegiatan dari semua departemen dalam

organisasi perusahaan (Administration dan Support, Operation serta Finance),

juga untuk menentukan kebijakan atas aktivitas yang dijalankan. Tugas dan

tanggung jawab meliputi:

GENERAL MANAGER

EXECUTIVE SECRETARY

OPERATION MANAGER

ADM & SUPPORT MANAGER

FINANCE MANAGER

HUMAN RES. SUPERINTENDENT

LEGAL/CONTRACT SUPERINTENDENT

LOGISTIC SUPERINTENDENT

CHIEF PETROLEUM ENG.

CHIEF GEOLOGIST

CHIEF DRILLING ENG.

EXPLOITATION ENGINEER

PRODUCTION ENGINEER

FIELD SUPERINTENDENT

FIELD ACCTG. OFFICER

CHIEF ACCOUNTANT

CHIEF TREASURER

EDP OFFICER

Page 4: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

55

- Mengkoordinir kegiatan dari semua departemen yang berada langsung

dibawahnya.

- Memeriksa, merevisi, dan menyetujui rencana kerja dan anggaran yang

diajukan oleh departemen yang berada dibawahnya.

- Mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang telah di setujui

sebelumnya.

- Menjalin hubungan yang baik dengan Pertamina, Migas dan Pemda Tk. I dan

Tk. II dimana perusahaan beroperasi.

- Membuat laporan secara rutin ( bulanan, triwulanan, dan tahunan) kepada

Pertamina sesuai persyaratan kontrak kerja.

- Melakukan observasi secara langsung atas segala kegiatan perusahaan untuk

mengetahui apakah hasil kerja yang dicapai sesuai dengan target yang telah

ditetapkan.

Bertanggung jawab atas: - Operation Manager

- Finance Manager

- Administration and Support Manager

Melapor kepada : - Pertamina / Direksi

Operation Manager

Berfungsi sebagai koordinator fungsi operasional lapangan dan

menetapkan sasaran serta merumuskan teknik operasi pemboran, produksi

juga program-program non operasi di wilayah kontrak kerja guna memastikan

perolehan hasil yang sesuai dengan standar dan pembiayaan secara optimal.

Tugas dan tanggung jawab meliputi:

Page 5: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

56

o Mengawasi pembuatan rencana kerja pemboran (drilling), kerja

ulang(work over), jadwal pemboran dan pembuatan anggaran

operasional lapangan.

o Mengkoordinasikan semua fungsi operasional lapangan.

o Mengajukan laporan anggaran rutin untuk disahkan perusahaan dalam

rangka pembiayaan operasi lapangan.

o Bertanggung jawab dalam pelaksanaan standar keselamatan kerja dan

program pengembangan karir bawahan.

o Melaksanakan tugas-tugas lain yang sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawabnya.

Bertanggung jawab atas: - Chief Petroleum Engineer

- Chief Geologist

- Chief Drilling Engineer

- Field Superintendent

Melapor kepada: - General Manager

Finance Manager

Berfungsi untuk melakukan segala aktivitas dibidang keuangan, baik

mengatur pendanaan sesuai dengan anggaran serta mengadakan pembukuan

TAC sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dan sesuai kontrak

dengan Pertamina. Tugas dan tanggung jawab meliputi:

- Mengontrol pendanaan dan pengeluaran atas seluruh transaksi keuangan

- Membuat peraturan mengenai akuntansi dan keuangan sesuai dengan kondisi

TAC dan prinsip-prinsip akuntansi.

Page 6: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

57

- Membuat laporan biaya (Statement of Expenditure) dan laporan Triwulan

(Quarterly Report) kepada Pertamina.

- Membuat laporan keuangan dan rencana kerja, anggaran serta revisi anggaran.

- Membuat laporan mengenai pajak, baik perusahaan maupun pajak pendapatan

karyawan serta PPN dan lain-lain.

- Mengevaluasi realisasi pekerjaan dan anggaran serta melaporkannya pada

manajemen apabila terjadi realisasi yang meragukan

- Mengevaluasi produksi dan biaya produksi setiap bulan.

- Menberikan informasi keuangan kepada setiap departemen terkait

- Membuat rencana pengembangan atas staff akuntansi / keuangan dalam

rangka mencapai kualitas dan produktifitas kerja yang lebih baik.

Bertanggung jawab atas: - Chief Accountant

- Treasurer

- Electronic Data Processing (EDP) Officer

Melapor kepada: - General Manager

Administration and Support Manager

Berfungsi untuk mendukung kegiatan unit kerja lainnya terutama

dalam bidang Administrasi, HRD, Logistic serta hukum dan kontrak. Tugas

dan tanggung jawab meliputi:

- Menyusun dan mengevaluasi rencana kerja dan anggaran di departemennya.

- Mengawasi pelaksanaan peraturan perusahaan dam ketentuan perburuhan

yang berlaku.

Page 7: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

58

- Mengkoordinasikan unit kerja / bagian yang berada langsung dibawahnya

(HRD, logistik, hukum dan kontrak) dengan bagian lainya (operasi dan

keuangan) guna menunjang operasi perusahaan.

- Bertanggung jawab atas penerimaan, penempatan dan pembinaan pegawai.

- Melakukan tugas-tugas lain yang sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawabnya.

Bertanggung jawab atas: - HRD superintendent

- Logistic superintendent

- Legal dan Contract superintendent

Melapor kepada: - Finance Manager

Executive Secretary

Berfungsi untuk melaksanakan surat-menyurat, mengatur sistem

penyimpanan dokumen (filing), mengagendakan kegiatan sehari-hari

pimpinan perusahaan dan menyiapkan notulen rapat. Tugas dan tanggung

jawab meliputi:

- Mengatur kunjungan tamu-tamu pimpinan perusahaan.

- Menentukan metode dan melaksanakan kegiatan yang menyangkut masalah

kearsipan (surat menyurat, faksimili masuk / keluar dan lain-lain)

- Mengagendakan kegiatan pimpinan perusahaan / General Manager.

- Mengatur jadwal rapat intern pimpinan perusahaan, setelah mendapat perintah

atasan.

- Membuat notulen rapat pada setiap rapat intern perusahaan.

- Bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapihan ruang kerja atasan.

Page 8: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

59

- Melakukan tugas-tugas lain yang sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawabnya.

Bertanggung jawab atas: - Telepon dan fax.

- Juru ketik.

- Office boy dan kurir.

Melapor kepada: - General Manager.

Human Resource Development

Berfungsi unrtuk mempersiapkan rencana kerja dan mengkoordinir

tugas-tugas yang menyangkut masalah kepegawaian (penerimaan,

penempatan, dan pembinaan pegawai), sehingga diharapkan mendapatkan

pegawai yang professional di bidangnya masing-masing. Tugas dan Tanggung

jawab meliputi:

- Mempersiapkan rencana kerja dan anggaran di bidang kepegawaian

- Mengadakan koordinasi kerja dengan departemen lain mengenai kebutuhan

pegawai serta mengadakan seleksi sesuai dengan standar kebutuhan

perusahaan terhadap calon pegawai.

- Melaksanakan, mengawasi serta mengembangkan program pelatihan dan

pengembangan karir juga kaderisasi kepegawaian sesuai dengan pedoman

kebijaksanaan perusahaan.

- Menganalisa dan merekomendasikan masalah kompensasi pegawai (lembur,

tunjangan dan penghasilan lainnya).

- Bertanggung jawab atas penerapan peraturan perusahaan.

Bertanggung jawab atas: - Staf Personalia (HRD staff).

Page 9: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

60

Melapor kepada: - Administration and Support Manager.

Legal and Contract Superintendent

Berfungsi memberikan pertimbangan dan usulan dari aspek legal

terhadap masalah yang dihadapi perusahaan serta melakukan tugas-tugas

pengurusan dokumen perijinan dan pembuatan kontrak kerja. Tugas dan

tanggung jawab meliputi:

- Mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan atas dasar kuasa dari

pimpinan perusahaan.

- Bertanggung jawab atas terhadap pengurusan semua dokumen perijinan yang

diperlukan perusahaan.

- Mengawasi pelaksanaan peraturan perusahaan dan peraturan perundang-

undangan yang berlakku di lingkungan perusahaan.

- Menganalisa dan memberikan saran-saran menyangkut aspek legal terutama

mengenai pembuatan kontrak kerja dengan pihak ketiga dan perjanjian-

perjanjian kerja.

- Memberikan pertimbangan-pertimbangan aspek hukum yang dimintakan oleh

departemen lain dalam lingkungan organisasi perusahaan.

- Melakukan tugas-tugas lain yang sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawabnya.

Bertanggung jawab atas: Legal Staff dan Contract.

Melapor kepada: Administration and Support Manager.

Page 10: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

61

Field Superintendent

Berfungsi untuk menyusun program kerja, mengkoordinir dan

mengawasi kegiatan operasi lapangan agar sesuai dengan rencana, kualitas,

dan persyaratan produksi. Tugas dan tanggung jawab meliputi:

- menyusun program kegiatan operasi lapangan berdasarkan sasaran dan

kebijaksanaan atasan.

- Mendistribusikan tugas kepada bawahan yang sesuai dengan bidang dan

permasalahannya masing-masing.

- Memeriksa hasil kerja bawahan atas pelaksanaan operasi, biaya, mutu dan

keselamatan kerja.

- Menanggulangi masalah-masalah teknis peralatan dan material, personalia

serta organisasi yang berada di bawah pengawasannya.

- Melaporkan kegiatan dan hasil kerja operasi produksi sebagai pertanggung

jawaban pelaksanaan tugas.

- Merencanakan dan mengusulkan pengadaan peralatan-peralatan baru untuk

produksi sesuai dengan kebutuhan dan prioritas.

- Melaksanakan tugas-tugas lain yang sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawabnya.

Bertanggung jawab atas: - Exploitation Engineer.

- Production Engineer.

- Field Accounting Officer.

Melapor Kepada: - Operation Manager.

Page 11: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

62

Chief Geologist

Berfungsi untuk menyusun rencana kerja terutama menyiapkan uraian

geologi dan evaluasi reservoir serta program pengembangan lapangan. Tugas

dan tanggung jawab meliputi:

- Menyusun rencana kegiatan geologi untuk menentukan lokasi cadangan

hidrokarbon.

- Mempersiapkan masukan data geologi untuk analisa sumur, pengukuran

diagram listrik, titik inti sumur serta studi mineral dalam hubungannya dengan

aktifitas pengembangan dan kerusakan formasi sumur pemboran finishing dan

program workover.

- Memonitor data sumur baru termaksud analisa log, mineral untuk

pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir.

- Mengkoordinasikan kegiatannya dengan unit kerja yang terkait.

- Melakukan tugas-tugas lain yang sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawabnya.

Bertanggung jawab atas: - Staff Geologist.

Melapor kepada: - Operation Manager.

Chief Petroleum Engineer

Berfungsi sebagai penanggung jawab dalam pelaksanaan proyek-

proyek dan kegiatan operasi teknik perminyakan serta memperkirakan

cadangan minyak dan kondisi produksi lapangan. Tugas dan tanggung jawab

meliputi:

- Menyusun program kegiatan proyek dan operasi teknik perminyakan.

Page 12: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

63

- Membuat perkiraan cadangan minyak, reservoir deliverability, kondisi

produksi dan lama umur lapangan minyak.

- Melakukan pengumpulan data produksi dan reservoir, serta pelaksanaan studi

dan pengusulan program recovery.

- Melakukan analisis ekonomi operasi sumur produksi dan proyek

pengembangan yang diajukan.

- Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing.

- Melatih bawahan guna meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknik dalam

bidangnya.

- Melakukan tugas-tugas lain yang sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawabnya.

Bertanggung jawab atas: - Staff Petroleum Engineer.

Melapor kepada: - Operation Manager.

Chief Drilling Engineer

Berfungsi untuk menyusun rencana kerja, mengkoordinir dan

mengawasi kegiatan pemboran dan memberikan dukungan teknis kepada

bawahan dibagian operasional pemboran. Tugas dan tanggung jawab meliputi:

- Menyusun rencana kerja dan pengusulan pembelian peralatan dan material

pemboran.

- Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan ahli teknik pemboran agar sesuai

dengan rencana kerja dan prosedur operasi pemboran.

- Membuat estimasi biaya pemboran.

Page 13: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

64

- Memberikan dukungan teknis kepada bawahan yang bekerja langsung di

lokasi pemboran.

- Mengkoordinasikan kegiatannya dengan bagian eksploitasi agar hasil kerja

yang dicapai sesuai dengan target yang telah ditentukan.

- Melakukan tugas-tugas lain yang sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawabnya.

Bertanggung jawab atas: - Staff Petroleum Engineer.

Melapor kepada: - Operation Manager.

Exploitation Engineer

Berfungsi untuk menetapkan sasaran eksploitasi dan pedoman dalam

menetapkan jadwal pengurasan berdasarkan profil produksi, serta

mengendalikan dan menghitung jumlah yang diproduksi berdasarkan analisis

ekonomi. Tugas dan tanggung jawab meliputi:

- Menetapkan sasaran eksploitasi berdasarkan kebijakan perusahaan.

- Membuat pedoman dalam menetapkan jadwal pengurasan (deplesi)

berdasarkan profil produksi.

- Mengkoordinasikan tugasnya dengan bagian produksi dan pemboran dalam

menganalisa dan merekomendasikan hal-hal mengenai pemboran

pengembangan, workover dan kompresi.

- Mengendalikan dan menghitung jumlah yang diproduksi dan melengkapinya

dengan analisis ekonomi yang disesuaikan dengan strategi pemasaran produk.

- Membuat usulan tentang pengadaan peralatan yang dibutuhkan dan strategi

penggunaan sumur bor yang disesuaikan dengan rencana jangka panjang.

Page 14: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

65

- Melakukan tugas-tugas lain yang sesuai dengan wewenang dan jabatannya.

Bertanggung jawab atas: - Staff Eksploitation Engineer.

Melapor Kepada: - Operation Manager.

Production Engineer

Berfungsi untuk menyusun rencana kerja produksi, menentukan

metode produksi, uji sumur sampai pada pengiriman hasil produksi ketempat

penampungan. Tugas dan tanggung jawab meliputi:

- Menyusun rencana kerja produksi berdasarkan prosedur operasi sebagai

pedoman kerja.

- Mengkoordinasikan kegiatan dengan bagian pemboran dan eksploitasi guna

ikut merekomendasikan kerja ulang sumur dan uji produksi.

- Membuat laporan harian produksi lapangan dan keterangan mengenai naik

turunya produksi.

- Menentukan metode dan mengawasi pengiriman hasil produksi ke tempat

penampungan.

- Melakukan tugas-tugas lain yang sesuai dengan wewenang dan jabatannya.

Bertanggung jawab atas: - Staff Production Engineer.

Melapor kepada: - Operation Manager.

Chief Accountant

Berfungsi untuk memelihara, mengembangkan serta melaksanakan

sistem prosedur keuangan di perusahaan sesuai dengan standard dan prosedur

akuntansi yang berlaku. Tugas dan tanggung jawab meliputi:

Page 15: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

66

- Mengembangkan dan melaksanakan sistem dan prosedur keuangan

sehubungan dengan:

a. Anggaran dan alokasi dana perusahaan.

b. Verifikasi atas biaya-biaya bagi pegawai maupun tagihan-tagihan

dari pihak ketiga.

c. Memonitor pelaksanaan pembayaran tagihan-tagihan.

- Membantu Finance Manager dalam penyusunan dam pelaksanaan anggaran

tahunan perusahaan / proyeksi arus kas, baik untuk biaya operasi kantor pusat

maupun untuk biaya operasi lapangan.

- Membuat laporan keuangan secara periodik atau apabila sewaktu-waktu

diminta oleh atasan.

- Memonitor dan menjalankan fungsi administrasi perpajakan yang wajib

dilaksanakan tepat waktu.

- Melakukan tugas-tugas lain yang sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawabnya.

Bertanggung jawab atas: - Staff Akuntansi.

Melapor kepada: - Finance Manager.

Treasurer

Berfungsi untuk mempersiapkan dan melaksanakan tranksaksi

keuangan atas dasar perintah / persetujuan atasan. Tugas dan tanggung jawab

meliputi:

- Bertanggung jawab atas pengelolaan dana petty cash.

- Mempersiapkan dan melaksanakan pembayaran biaya yang telah disetujui.

Page 16: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

67

- Mempersiapkan pelaksanaan perintah transfer dan pembayaran tepat waktu.

- Membuat laporan secara periodik mengenai posisi kas.

- Melakukan pencatatan tagihan berdasarkan invoice dari supplier dan

mengajukan usulan tentang prioritas pembayaran.

- Melakukan tugas-tugas lain yang sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawabnya.

Bertanggung jawab atas: - Treasury Staff.

Melapor kepada: - Finance Manager.

Electronic Data Processing (EDP) Officer

Berfungsi untuk mengelolah perusahaan dan menyiapkan dalam

bentuk laporan guna proses evaluasi realisasi anggaran, serta

mengkoordinasikan tugasnya dengan bagian accounting dan treasury. Tugas

dan tanggung jawab meliputi:

- mempersiapkan bukti-bukti penerimaan, pengeluaran, tagihan-tagihan dan

lain-lain ke dalam proses komputer.

- Memproses data keuangan yang telah diperoleh dari bagian accounting dan

treasurer ke dalam file-file guna keperluan pembuatan laporan dan arsip.

- Menyiapkan laporan keuangan yang telah diproses komputer untuk kemudian

dimintakan rekomendasi kepada Finance Manager.

- Mengkoordinasikan tugasnya dengan bagian accounting dan treasurer untuk

mencocokan data yang diprosesnya.

- Melakukan tugas-tugas lain sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.

Bertanggung jawab atas: - EDP Staff.

Page 17: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

68

Melapor pada: - Finance Manager.

Field Accounting Officer

Berfungsi untuk melakukan pembayaran setiap tranksaksi atas

aktifitas operasi lapangan dengan persetujuan atasan, melakukan catatan atas

tagihan dan membuat laporan pertanggungjawaban keuangan lapangan. Tugas

dan tanggung jawab meliputi:

- Melakukan pencatatan-pencatatan berdasarkan invoice dari pihak ketiga.

- Menyiapkan pelaksanaan pembayaran setiap tranksaksi atas aktivitas operasi

lapangan sesuai dengan perintah atasan.

- Melakukan koordinasi tugas dengan kantor pusat berdasarkan petunjuk

mengenai pengeluaran bidang kepegawaian, seperti gaji pegawai lapangan dan

lembur.

- Membuat laporan secara periodik mengenai posisi keuangan operasi kantor

lapangan kepada atasan.

- Melakukan tugas-tugas lain yang sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawabnya.

Bertanggung jawab atas: - Accounting Field Staff

Melapor kepada: - Field Superintendent.

Page 18: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

69

III.3 Kegiatan Operasional Perusahaan

III.3.1 Garis besar tugas pokok.

Dalam rangka pengembangan produksi minyak tersebut, maka secara

garis besar tugas pokok yang dilakukan oleh perusahaan adalah sebagai

berikut:

a. Mengadakan survei serta evaluasi data geology dan geophysic.

b. Mengadakan persiapan lapangan.

c. Mengadakan pengeboran sumur baru (drilling)

d. Mengadakan kerja ulang sumur-sumur lama yang produksinya sudah tidak

berproduksi sama sekali (work over).

e. Memproduksi minyak.

III.3.2 Kewajiban dan tanggung jawab.

Sedangkan kewajiban dan tanggung jawab perusahaan ini dalam

menjalankan usahanya adalah sebagai berikut:

a. Menyediakan semua bantuan teknis (personal / teknologi) yang diperlukan

untuk operasional.

b. Menyediakan dana, material dan peralatan yang diperlukan.

c. Menyiapkan rencana kerja dan anggaran tahunan, termaksud perkiraan

produksi yang diharapkan akan dapat direalisasikan.

d. Bertanggung jawab atas persiapan dan pelaksanaan dari operasi

perminyakan yang harus dilaksanakan secara ”Workmanlike Manner” dan

dengan menggunakan metode yang ilmiah serta sesuai dengan peraturan /

Page 19: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

70

undang-undang yang berlaku khususnya di Indonesia dan di daerah dimana

kegiatan itu berlangsung.

e. Harus mempersiapkan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk

melindungi navigasi dan perikanan.

f. Harus mencegah terjadinya polusi.

g. Menyerahkan kepada Pertamina semua data geologi, geofisik dan data

sumur, data produksi serta laporan-laporan yang didapat selama kontrak

berlangsung.

h. Memenuhi kewajiban seperti membayar pajak kepada Pemerintah Indonesia

dan menyediakan minyak dari bagiannya untuk dikonsumsi dalam negeri.

i. Merencanakan dan menyelenggarakan pembinaan (pelatihan / kursus)

kepada personil Indonesia untuk semua tingkat jabatan.

j. Memberikan prioritas untuk menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan

di

Indonesia atau disediakan oleh Pengusaha Nasional Indonesia dengan

memperhatikan kualitas, harga dan tersediannya barang pada saat diperlukan.

III.3.3 Proses Bisnis Perusahaan

Lingkup proses bisnis dalam kegiatan operasional perminyakan hulu

pada umumnya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

- Proses akuisisi lapangan

- Proses ekplorasi

- Proses komersialisasi

- Proses pengembangan lapangan

Page 20: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

71

- Proses eksploitasi dan produksi

- Proses bagi hasil

III.3.3.1 Proses Akuisi Lapangan

Dalam bisnis perminyakan, akuisisi atau penguasaan lapangan dapat

ditempuh melalui dua cara, yaitu :

1. Mengikuti Tender di BPMIGAS

Untuk mengikuti tender BPMIGAS, perusahaan harus mengikuti prosedur

tender yang berlaku di BPMIGAS.

2. Mengakuisisi Lapangan/Kontrak dari Perusahaan yang sudah ada.

Yaitu melalui pembelian saham perusahaan yang telah memiliki

kontrak/lapangan minyak.

Dalam hal ini perusahaan menggunakan tender di BPMIGAS.

III.3.3.2 Proses Eksplorasi

Tahapan pertama untuk mencari sumber minyak adalah dengan

melakukan Explorasi. Dalam rangka explorasi tersebut untuk mendapatkan

kandungan/cadangan minyak dan/atau gas bumi, perusahaan harus melakukan

beberapa kegiatan termasuk survei lokasi, pemetaan, seismic, termasuk study

geology dan geophysic dari hasil survei tersebut, kemudian apabila telah dapat

menentukan titik lokasi pengeboran selanjutnya melakukan pengeboran sumur

eksplorasi.

Apabila dalam pengeboran sumur tersebut terindikasi adanya minyak

dan/atau gas, maka selanjutnya sumur tersebut harus melalui proses tes

produksi untuk mendapatkan data karakteristik minyak termasuk jumlah

Page 21: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

72

produksi per hari (bopd) dari sumur tersebut. Apabila dalam hasil test, sumur

tersebut memenuhi syarat untuk diproduksi maka sumur tersebut ditutup

sementara, menunggu persetujuan komersialisasi dari Pertamina. Sebaliknya

apabila sumur tersebut tidak menghasilkan apa-apa (dry hole) baik minyak

maupun gas maka sumur tersebut akan ditutup dan ditinggalkan (plug and

abandoned). Proses plug and abandoned harus mengikuti prosedur yang

berlaku di Pertamina untuk menghindari pencemaran lingkungan dan hal-hal

lain yang tidak diinginkan.

III.3.3.3 Proses Komersialisasi

Setelah melalui proses pada item diatas, perusahaan akan membuat

study pengembangan lapangan secara menyeluruh yang mencakup keteknikan

maupun keekonomian dari lapangan tersebut.

Study teknis mencakup penentuan jumlah cadangan minyak dan / atau

gas yang terkandung dilapangan tersebut, jumlah sumur yang harus di bor,

jumlah dan jenis-jenis fasilitas yang harus disiapkan dan study-study lainnya.

Sedangkan study ekonomi mencakup jumlah investasi, periode pengembalian

investasi, nilai pengembalian investasi dan lain-lain.

Studi-studi tersebut diatas dibuat oleh Perusahaan dan dikemas secara

komperhensif dengan nama Plan Of Development (POD). Selanjutnya POD

ini diserahkan kepada pihak Pertamina untuk mendapatkan persetujuan

commerciality.

Apabila pihak Pertamina menyetujui POD tersebut, maka Pertamina

akan mengeluarkan statement persetujuan commerciality berupa

Page 22: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

73

“Commencement Of Commercial Production” (COCP) untuk lapangan

tersebut. Selanjutnya Perusahaan dapat melanjutkan proses pengembangan

lapangan sesuai dengan POD dan melakukan produksi.

III.3.3.4 Proses Pengembangan

Pengembangan lapangan dilakukan sesuai dengan rencana

pengembangan yang telah disetujui oleh pihak Pertamina melalui

persetujuan Plan of Development (POD). Proses ini biasanya mencakup

pembangungan fasilitas-fasilitas perminyakan serta penambahan sumur-

sumur yang dibutuhkan untuk mencapai produksi yang diharapkan sesuai

dengan POD.

III.3.3.5 Proses Eksploitasi dan Produksi

Proses produksi adalah proses pengangkatan minyak mentah (crude

oil) dari sumur-sumur produksi melalui pipa-pipa salur ke tangki-tangki

penampung sementara untuk dilakukan proses pemisahan antara minyak, air

dan gas. Pengangkatan minyak dari sumur dilakukan melalui dua cara yaitu;

a. flowing (apabila ada tekanan gas sendiri) dan b. menggunakan pompa

(apabila tidak ada/kurang tekanan gas).

III.3.3.6 Proses Bagi Hasil

Perhitungan Bagi Hasil produksi minyak/gas harus mengikuti

ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam kontrak bagi hasil (dalam hal ini

Technical Assistance Contract) antara Perusahaan dengan Pertamina.

Bagi hasil dapat dilakukan apabila minyak/gas yang diproduksikan

oleh Perusahaan telah dijual kepada pihak pembeli atau diserahkan kepada

Page 23: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

74

Pertamina. Dengan demikian perhitungan bagi hasil tidak didasakan pada

jumlah produksi melainkan berdasarkan jumlah minyak yang ditransfer /

diserahkan (lifting) kepada pembeli atau Pertamina. Unsur-unsur yang terkait

dalam perhitungan bagi hasil adalah:

1. Jumlah lifting, yaitu jumlah minyak yang diserahkan / ditransfer ke pembeli

atau Pertamina dalam satuan barrel (BBL).

2. ICP (Indonesian Crude Price), adalah harga minyak yang ditetapkan oleh

Pemerintah dalam hal ini Ditjen Migas. Nilai ICP dinyatakan dalam USD per

barrel.

3. Cost Recovery, yaitu pengembalian (reimbursement) atas biaya-biaya yang

dikeluarkan oleh Perusahaan sehubungan dengan operasional perminyakan

yang telah mendapat persetujuan dari Pertamina setelah melalui proses audit.

Besarnya prosentase cost recovery yang diperbolehkan ditentukan dalam

kontrak TAC. Biasanya dalam kontrak TAC, Cost Recovery dinyatakan dalam

prosentase misalnya 65%, 75%, 80% atau 100% dari jumlah produksi pada

bulan yang bersangkutan. Apabila jumlah cost recovery masih lebih besar dari

hasil perkalian dari prosentase diatas, maka yang diperbolehkan adalah hasil

perkalian prosentase diatas. Sedangkan sisanya yaitu selisih dari jumlah cost

recovery dikurangi dengan hasil perkalian prosentase dapat digabungkan

dengan cost recovery yang terjadi pada bulan berikutnya. Sisa cost recovery

yang tidak ter-recover pada bulan yang bersangkutan disebut “Unrecovered

Cost”.

Page 24: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

75

4. Equity Split, yaitu besaran prosentase bagi hasil antara Perusahaan dengan

Pertamina yang ditentukan dalam kontrak TAC.

5. Domestic Market Obligation (DMO), yaitu jumlah kewajiban Perusahaan

untuk menjual sebagian minyak kedalam negeri dengan harga tertentu. Syarat-

syarat DMO dapat dilihat dalam kontrak TAC.

III.3.3.6.1 Cost Recovery

Sebagaimana telah disebutkan. diatas, Cost recovery adalah biaya yang

terjadi sehubungan dengan operasional perminyakan yang telah mendapat

persetujuan dari pihak Pertamina setelah melalui proses Audit. Namun yang

harus lebih diperhatikan adalah unsur-unsur biaya yang termasuk didalam cost

recovery tersebut, karena walaupun disebutkan semua biaya yang

berhubungan dengan operasional perminyakan dapat direcover namun ada

batasan-batasan tertentu yang diatur oleh pihak Pertamina maupun Pemerintah

untuk tidak diperbolehkan.

a. Unsur-unsur dalam Cost Recovery

Secara umum yang dimaksud dengan Cost Recovery adalah semua

biaya yang berhubungan dengan operasi perminyakan yang timbul sejak

tanggal ditandatanganinya kontrak kerja sama sampai perusahaan tersebut

menghasilkan minyak dan menjual minyak tersebut, selama jangka waktu

kontrak. Terkecuali biaya-biaya yang secara jelas disebutkan dalam kontrak

yang tidak termasuk dalam cost recovery misalnya “Signature Bonus” dan

“Production Bonus”. Bahkan dalam peraturan terbaru sesuai surat edaran

BPMIGAS / Pemerintah, menyatakan bahwa biaya-biaya seperti

Page 25: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

76

“Entertainment Expenses”, “Community Development Expenses”, ”Employee

Income Tax (PPh Psl.21)” sudah tidak diperkenankan untuk dimasukkan

dalam Cost Recovery.

Adapun biaya-biaya yang termasuk dalam operasional perminyakan

terdiri dari:

‐ Biaya eksplorasi (Exploration Cost)

‐ Biaya pengembangan (Development Cost)

‐ Biaya eksploitasi/Produksi (Exploitation / Production Cost)

‐ Biaya pemasaran (Marketing Cost)

Secara akuntansi perminyakan, biaya-biaya tersebut diatas

dikelompokkan atau dibagi dalam dua bagian besar yaitu “Capital

Expenditures (Capex)” dan “Operation Expenditures (Opex)” dimana dalam

sistem cost recovery, Capex dapat direcover melalui “Depreciation Cost”

sedangkan Opex dapat direcover secara langsung.

III.3.3.7 Kontrol Keuangan Dalam Bisnis Perminyakan

Mengingat biaya dalam bisnis perminyakan merupakan biaya tinggi,

maka dalam mengontrol pengeluaran-pengeluarannya Pertamina dan

Pemerintah telah membuat aturan-aturan dan pedoman-pedoman mengenai

tata-cara pelaksanaan pengadaan barang dan jasa serta system control angaran

sebagai berikut :

‐ Pedoman dan Tata Kerja tentang Pengadaan Barang dan Jasa (PTK 007)

‐ Work Program and Budget (WP&B)

‐ Autorization for Expenditure (AFE)

Page 26: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

77

‐ Audit

III.3.3.7.1 Pedoman Tata Kerja (PTK-007)

PTK-007 ini merupakan alat control yang di tetapkan oleh Pemerintah

untuk mengatur tata cara pengadaan / pembelian barang atau jasa yang

meliputi peraturan mengenai proses tender maupun penunjukkan langsung

kepada vendor dalam rangka pengadaan barang dan jasa agar tidak terjadi

kecurangan-kecurangan ataupun monopoli dalam bisnis perusahaan. Apabila

perusahaan melanggar aturan-aturan tersebut maka biaya-biaya yang timbul

atas transaksi tersebut tidak dapat diterima sebagai cost recovery.

III.3.3.7.2 Work Program and Budget (WP&B)

WP&B merupakan alat control anggaran yang dibuat perusahaan dan

diserahkan secara tahunan setiap 3 bulan sebelum akhir tahun kepada

Pertamina untuk dimintakan persetujuannya. WP&B ini juga berlaku sebagai

acuan bagi perusahaan dalam melaksanakan pekerjaannya secara menyeluruh

dalam tahun bersangkutan.

WP&B ini memuat semua rencana kegiatan dalam tahun tertentu yang

mencakup :

‐ Jadwal Kerja dan Tata Waktu

‐ Jenis Pekerjaan yang akan dilaksanakan

‐ Jumlah Produksi yang direncanakan

‐ Jumlah Biaya yang dianggarkan

‐ Perkiraan Pendapatan

Page 27: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

78

III.3.3.7.3 Autorization For Expenditure (AFE)

AFE merupakan suatu anggaran yang khusus dibuat untuk memonitor

setiap jenis pekerjaan tertentu yang dikategorikan sebagai suatu proyek

dimana rencana kerja dan biayanya sudah termasuk dalam WP&B. Biasanya

pekerjaan atau project yang diharuskan menggunakan AFE adalah pekerjaan

atau proyek seperti proyek pengeboran (Drilling Project), Proyek Pengadaan /

Instalasi fasilitas produksi dan proyek-proyek pengadaan atau pekerjaan yang

bernilai besar (diatas US$50,000).

AFE dibuat oleh Manajer Proyek dan diajukan kepada General Manager,

selanjutnya dimintakan persetujuan kepada Direksi Perusahaan dan pihak

yang berkompeten dari Pertamina sebelum proyek dimulai. Apabila

pelaksanaan pekerjaan proyek telah mencapai 75%, AFE ini harus dievaluasi

kembali untuk dilihat item-item mana yang telah melebihi budget atau kurang

kurang dari budget. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan maka General

Manager harus mengajukan usulan Revisi AFE untuk dimintakan persetujuan

kembali kepada pihak-pihak yang berkompeten diatas. Selanjutnya jika

pekerjaan telah selesai 100% maka AFE ini harus ditutup ”close” dengan cara

melaporkan hasil akhir pekerjaan dan biaya-biaya yang dikeluarkan kepada

pihak Pertamina.

III.3.3.7.4 Audit

Audit secara berkala dilakukan oleh pihak Satuan Pengawasan Internal

(SPI) Pertamina bekerja sama dengan Auditor dari BPKP. Audit ini

Page 28: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

79

merupakan salah satu alat control dengan tujuan memeriksa kebenaran setiap

transaksi keuangan yang dibebankan sebagai Cost recovery.

Adapun proses audit yang dilakukan mencakup antara lain :

‐ Pemeriksaan atas proses pengadaan barang / jasa

‐ Pemeriksaan terhadap biaya-biaya yang dibebankan sebagai cost recovery

‐ Pemeriksaan fisik atas Inventory Asset maupun Material

‐ Pemeriksaan terhadap ketaatan pembayaran pajak (PPN dan PPh)

‐ Pemeriksaan terhadap perhitungan bagi hasil.

‐ Pemeriksaan mengenai legalitas sumber dana.

III.3.4 Pendapatan Perusahaan

Pendapatan dari PT Akar Golindo berasal dari sebagian minyak yang

berhasil diproduksi dimana merupakan penambahan dari produksi sebelum

dilakukan sec-rec. jadi produksi sumur minyak tersebut dipisahkan antara

produksi lama sebelum sec-rec (yang dikenal sebagai Non-shareble oil) dan

tambahan produksi sesudah dilakukan sec-rec (yang disebut shareble oil).

Besar pembagian shareble oil didasarkan pada perjanjian TAC tersebut.

Besarnya pendapatan perusahaan dapat dilihat melalui mekanisme pada

gambar III.2.

Page 29: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

80

GAMBAR III.2

DIAGRAM SISTEM BAGI HASIL

GROSS REVENUE

COST RECOVERY

65%

EQUITY TO BE SPLIT

PERTAMINA ENTITLEMENT

73.2143%

CONTRACTORS ENTITLEMENT

26.7857%

DMO REQ 25%

DMO FEE 25%

CONTRACTORS TAXABLE INCOME

PERTAMINA’S TAXABLE INCOME

TAX 44%

TAX 60%

CONTRACTORS NET INCOME

PERTAMINA’S NET INCOME

GOVERNMENT NET INCOME

(-)

(-)

(-)

(-) (-)

(+)

(+)

(+)(+)

Page 30: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

81

Selanjutnya presentase pembagian minyak tersebut diatur melalui

mekanisme bagi hasil yang telah disepakati bersama antara Pertamina dengan

kontraktor. Adapun standar mekanisme bagi hasil yang biasa digunakan

didalam TAC adalah seperti pada gambar III-2. Dari diagram tersebut

dijelaskan:

‐ Gross revenue adalah jumlah minyak yang diproduksikan dari sumur-sumur

dilapangan yang merupakan shareble oil, kemudian dikalikan dengan harga

minyak yang berlaku saat ini.

‐ Cost recovery adalah sebagian biaya operasional termaksud biaya penyusutan

aktiva tetap yang telah dikeluarkan oleh kontraktor dalam tahun tertentu dalam

rangka menghasilkan minyak. Besarnya presentase recoverable cost ini harus

ditentukan bersama didalam perjanjian, kemudian dikurangkan ke gross

revenue, untuk selanjutnya, jumlah ini akan dikembalikan kepada kontraktor.

Adapun biaya operasional ini terdiri dari biaya-biaya, eksplorasi non capital,

operasi produksi, pengembangan non capital dan biaya administrasi.

Sedangkan biaya yang dibebankan melalui biaya penyusutan aktiva tetap

adalah yang berasal dari; alat-alat pengeboran eksplorasi, alat-alat pengeboran

pengembangan, fasilitas produksi dan barang-barang bergerak dari kantor dan

rumah dinas. Secara sistematik, dapat dilihat pada gambar III-3.

‐ Equty to be split adalah minyak yang akan dibagi diantara kontraktor dan

Pertamina secara prosentase sesuai dengan perjanjian.

‐ Contractor Entitlement adalah bagian minyak yang menjadi milik kontraktor

yang telah dibagi secara presentase.

Page 31: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

82

‐ Pertamina Entitlement adalah bagian minyak yang menjadi milik Pertamina

yang telah dibagikan secara presentase.

‐ DMO (Domestik Market Obligation) adalah kewajiban kontraktor untuk

menyerahkan sebagian minyak mentahnya kepada Pertamina untuk memenuhi

kebutuhan bahan bakar minyak dalam negeri.

‐ DMO Fee adalah pengembalian atas DMO kepada kontraktor.

‐ Contractor’s taxable income adalah penghasilan kena pajak atas kontraktor

setelah dipotong DMO.

‐ Pertamina’s taxable income adalah pendapatan Pertamina sebelum dipotong

pajak.

‐ Tax 44% adalah pajak penghasilan yang dikenakan kepada kontraktoor.

‐ Tax 60% adalah pajak penghasilan yang dikenakan kepada Pertamina.

‐ Contractor’s net income adalah pendapatan kontraktor bersih setelah

dikurangi pajak dan ditambah dengan pengembalian cost recovery.

‐ Pertamina’s net income adalah pendapatan bersih Pertamina setelah dipotong

pajak.

‐ Government net income adalah pendapatan Pemerintah yang berupa pajak dari

kontraktor dan Pertamina.

Page 32: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2009-2-00509-AK Bab 3.pdf · pemutakhiran data struktur, peta isopach dan potongan melintang reservoir. - Mengkoordinasikan

83

GAMBAR III.3

DIAGRAM UNSUR-UNSUR BIAYA DALAM

COST RECOVERY

- Seismic - G & G studies - Expl. drilling intangibels - Expl. drilling admin.

2

- Expl. drilling tangible - Devl. drilling tangible - Production facilities - Office & house movable

Cost of capital

1. Exploration non capital 2. Production operations 3 Development non capital 4 Administration

Development drilling

intangible

3

- Oilwell operation - Oil prod & process - Sec-rec operation - Storage Handling - Supervision - Maintenance - Electricity Service - Transportation Cost - Production general - Others

- Finance & Admin - Safety & security - Transport - Training - Accommodation - Other personal exp - Public Relations - Office rents - Other gen. office exp - Home Offc. overhead

4

Current year Operating cost

Total Cost recovery

Depreciation

1