bab 3 analisis dan perancangan 3.1 sejarah perusahaanthesis.binus.ac.id/asli/bab3/2011-1-00610-mtif...

18
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Alam Food Indonusa didirikan pada tahun 1994 oleh bapak Sumedi Tjahja Purnama. PT. Alam Food Indonusa adalah salah satu unit usaha yang berada di bawah Alam Group yang memproduksi Mie Telor dengan merek dagang Alam Mie. Perusahaan berlokasi di Jl. Lombok Blok J-11 Kawasan Berikat MM2100, Cibitung-Bekasi 17520. Perusahaan berada di atas lahan seluas 4 ha dan lahan yang tersedia masih cukup luas untuk pengembangan pabrik di masa yang akan datang. Pada tahun 2001 perusahaan telah menjual mie telor sebanyak 270 juta bungkus dengan nilai Rp 130 Milyar. Wilayah Pemasarannya meliputi pulau Jawa dan Sumatera. Pendistribusiannya dilaksanakan oleh PT. Atriex Indonesia yang merupakan unit usaha lainnya di bawah Alam Group yang bergerak dalam bidang pendistribusian barang-barang konsumsi. Untuk pasar Indonesia, Alam Mie telah menguasai pangsa pasar sekitar 10%, sementara pangsa pasar terbesar dikuasai oleh Indomie dari Indofood, yaitu sekitar 80%.Bahan baku Mie adalah tepung terigu, tapioca, minyak goreng dan bumbu lainnya. Untuk tepung terigu pengadaannya diimpor dari Australia sedangkan tapioka dan bumbu lainnya dapat diperoleh dari pasar lokal. Untuk bahan pembungkus (packaging) mie telor adalah sejenis plastic yang disebut opp/ccp yang sudah didesain sesuai dengan kebutuhan dan diberi label atau merk serta informasi lainnya seperti ingredient, nama produsen, nomor registrasi di

Upload: nguyenkhanh

Post on 01-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-1-00610-mtif 3.pdfUntuk tepung terigu pengadaannya diimpor dari Australia sedangkan tapioka dan

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Sejarah Perusahaan

PT. Alam Food Indonusa didirikan pada tahun 1994 oleh bapak

Sumedi Tjahja Purnama. PT. Alam Food Indonusa adalah salah satu unit usaha

yang berada di bawah Alam Group yang memproduksi Mie Telor dengan merek

dagang Alam Mie. Perusahaan berlokasi di Jl. Lombok Blok J-11 Kawasan

Berikat MM2100, Cibitung-Bekasi 17520.

Perusahaan berada di atas lahan seluas 4 ha dan lahan yang tersedia masih cukup

luas untuk pengembangan pabrik di masa yang akan datang.

Pada tahun 2001 perusahaan telah menjual mie telor sebanyak 270 juta

bungkus dengan nilai Rp 130 Milyar. Wilayah Pemasarannya meliputi pulau

Jawa dan Sumatera. Pendistribusiannya dilaksanakan oleh PT. Atriex Indonesia

yang merupakan unit usaha lainnya di bawah Alam Group yang bergerak dalam

bidang pendistribusian barang-barang konsumsi.

Untuk pasar Indonesia, Alam Mie telah menguasai pangsa pasar sekitar

10%, sementara pangsa pasar terbesar dikuasai oleh Indomie dari Indofood, yaitu

sekitar 80%.Bahan baku Mie adalah tepung terigu, tapioca, minyak goreng dan

bumbu lainnya. Untuk tepung terigu pengadaannya diimpor dari Australia

sedangkan tapioka dan bumbu lainnya dapat diperoleh dari pasar lokal. Untuk

bahan pembungkus (packaging) mie telor adalah sejenis plastic yang disebut

opp/ccp yang sudah didesain sesuai dengan kebutuhan dan diberi label atau merk

serta informasi lainnya seperti ingredient, nama produsen, nomor registrasi di

Page 2: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-1-00610-mtif 3.pdfUntuk tepung terigu pengadaannya diimpor dari Australia sedangkan tapioka dan

45 

 

Departemen Kesehatan, merek dagang dan sertifikasi halal. Bahan pembungkus

diperoleh dari PT. Packaging Indonesia, Tangerang. Sumber pembangkit tenaga

utama adalah listik PLN sedangkan genset yang bahan bakanrnya solar hanya

untuk kebutuhan tertentu saja yaitu sebagai cadangan bila listrik PLN mengalami

gangguan. Untuk persediaan barang terdiri dari bahan baku, bahan pembungkus,

bahan bakar, barang dalam proses dan barang jadi.

PT. Alam Food Indonesia mempunyai 471 orang karyawan (termasuk

komisaris dan direksi). PT Alam Food mempunyai kantor pusat yang terletak di

Wisma Alamputera Lt. 16, Jl. Jendral Sudirman, Jakarta. Kegiatan Pemasaran

dan pengendalian perusahaan diatur dari kantor pusat tersebut.

Dalam rangka mengantisipasi penerapan undang-undang antimonopoly di

mana perusahaan-perusahaan yang memonopoli produksi suatu barang harus

dihapuskan sehingga diperkirakan bahwa pangsa pasar PT. Indofood di

Indonesia akan turun sekitar 15%. Pangsa pasar yg besar tersebut akan

diperebutkan oleh produsen-produsen mie telor lainnya. Disamping itu,

manajemen juga merencanakan untuk memperluas wilayah pemasarannya ke

Kalimantan. Sulawesi dan daerah-daerah di Indonesia yang diperkirakan

mempunyai potensi permintaan mie telor yang cukup besar.

Page 3: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-1-00610-mtif 3.pdfUntuk tepung terigu pengadaannya diimpor dari Australia sedangkan tapioka dan

46 

 

3.2 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Tugas dan Wewenang

Tugas dan wewenang dari Direktur Produksi adalah

• Dalam menjalankan tugasnya, Direktur Produksi bertanggung jawab

kepada Direktur Utama

• Mengkordinasikan dan mengendalikan kegiatan di bidang produksi

• Menentukan kebijakan di bidang produksi, misalnya pembelian bahan

baku

• Menentukan anggaran persediaan

Tugas dan wewenang dari Manajer Produksi adalah

• Bertanggung jawab kepada Direktur Produksi.

• Memilih dan mengangkat staf bagian produksi, laboratorium,

administrasi dan gudang.

Page 4: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-1-00610-mtif 3.pdfUntuk tepung terigu pengadaannya diimpor dari Australia sedangkan tapioka dan

47 

 

• Mengkordinasikan kegiatan-kegiatan pengujian peralatan produksi dan

bahan-bahan produksi.

• Memberikan laporan bulanan dan tahunan kepada Direktur Produksi.

Tugas dan wewenang dari Manajer R & D adalah

• Bertanggung jawab kepada Direktur Produksi

• Melakukan berbagai penelitian, pengembangan dan inovasi produk yang

telah ada agar sesuai dengan keinginan pasar, bahkan jika perlu

mengeluarkan produk baru demi kesinambungan bisnis

• Membuat ramalan ke depan atas kelangsungan produknya

Tugas dan wewenang dari Staf Produksi adalah

• Bertanggung jawab kepada Manajer Produksi

• Memberikan laporan bulanan dan tahunan kepada Manajer Produksi

• Melakukan pengecekan bulanan terhadap setiap bahan baku yang

mungkin mengalami kerusakan

Tugas dan wewenang dari Staf Logistik adalah

• Bertanggung jawab kepada Manajer Produksi

• Memberikan laporan bulanan dan tahunan kepada Manajer Produksi

• Mengontrol semua lalu lintas barang yang terjadi di gudang

• Mencatat jumlah persediaan barang yang ada di gudang

3.3 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan dan Solusi

Dalam masalah persediaan, banyak hal yang menjadi pertimbangan.

Umumnya adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah biaya.

Page 5: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-1-00610-mtif 3.pdfUntuk tepung terigu pengadaannya diimpor dari Australia sedangkan tapioka dan

48 

 

Contohnya masalah biaya pesan (Ordering Cost), masalah biaya Backorder, dan

biaya-biaya lain.

Masalah persediaan juga sangat dipengaruhi oleh permintaan pada masa

yang akan datang. Apakah permintaan yang akan terjadi pada masa mendatang

melebihi dari perkiraan atau kurang dari perkiraan atau mungkin malah sesuai

dengan perkiraan. Namun, sangat jarang terjadi permintaan terjadi sangat tepat

dengan apa yang diperkirakan. Karena itu, sangat diperlukan jumlah persediaan

yang tepat agar pada saat terjadi permintaan perusahaan dapat memenuhi

permintaan tersebut dengan segera dan tepat waktu. Untuk itu, perusahaan

haruslah tepat menentukan jumlah persediaan yang optimal untuk memenuhi

permintaan pasar, tetapi tidak merugikan perusahaan.

Dengan merancang program ini, diharapkan dapat memberikan

pertimbangan mengenai jumlah persediaan yang optimal bagi perusahaan.

Pertimbangan yang diberikan adalah pertimbangan secara teknis dan rasional dan

tidak dipengaruhi kondisi pasar yang ada.

3.4 Alasan Digunakan Metode Deteriorating

Setiap perusahaan pasti ingin memenuhi permintaan pelanggannya

dengan baik. Banyak cara dapat dilakukan dan salah satu cara yang sering

menjadi fokus perusahaan adalah dengan mengatur masalah persediaan dan

melakukan pembelian. Dalam melakukan pembelian bahan baku yang harus

dibeli untuk memenuhi kebutuhan selama satu periode tertentu agar perusahaan

tidak kekurangan bahan baku dan juga bisa mendapatkan bahan tersebut dengan

Page 6: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-1-00610-mtif 3.pdfUntuk tepung terigu pengadaannya diimpor dari Australia sedangkan tapioka dan

49 

 

biaya seminimal mungkin guna memperoleh persediaan yang baik. Dengan

adanya persediaan yang baik, diharapkan perusahaan dapat memenuhi semua

permintaan dari pelanggannya. Dengan adanya pengaturan persediaan yang baik

dan optimal, perusahaan juga menginginkan agar lalu lintas barang di perusahaan

itu berjalan dengan lancar agar tidak merugikan perusahaan dalam berbagai

macam masalah biaya. Perusahaan juga akan mengalami kerugian apabila barang

yang disimpannya tidak tersalurkan sehingga terjadi kerusakan atau keusangan

yang menyebabkan barang tersebut tidak dapat dijual.

Metode Deteriorating ini memberikan masukan kepada perusahaan untuk

melakukan persediaan yang optimal dengan menekan biaya-biaya yang timbul

sehubungan dengan adanya pembelian dan persediaan bahan baku setelah

dihitung maka dapat ditentukan jumlah pembelian yang optimal, yaitu jumlah

kuantitas bahan yang dapat di peroleh dengan biaya minimal. Dengan adanya

penekanan biaya serendah-rendahnya dan juga jumlah persediaan yang optimal

diharapkan perusahaan dapat memberikan pelayanan yang terbaik serta

mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Page 7: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-1-00610-mtif 3.pdfUntuk tepung terigu pengadaannya diimpor dari Australia sedangkan tapioka dan

50 

 

3.5 Gambaran Umum Program

Gambar 3.2 Gambaran Umum Program

Seperti yang terlihat pada gambar di atas, secara garis besar, proses yang

akan dilakukan adalah sebagai berikut:

• Input data akan dilakukan oleh user melalui periode database yang sudah

dibuat.

• Data-data berupa biaya pemesanan, biaya penyimpanan, biaya pembelian,

biaya backorder, biaya kehilangan pelanggan, permintaan, backlogging,

dan deteriorate.

• Data diolah dengan metode Deteriorating.

• Output yang dihasilkan akan ditampilkan di layar.

Page 8: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-1-00610-mtif 3.pdfUntuk tepung terigu pengadaannya diimpor dari Australia sedangkan tapioka dan

51 

 

3.6 Rancangan Program

3.6.1 Layar Pembuka

Gambar 3.3 Layar Pembuka

Seperti yang terlihat pada gambar di atas, pada layar pembuka terdapat

judul program, Inventory, Demo Program, Help dan Exit. Tombol Inventory,

Demo Program dan Help yang merupakan tombol-tombol yang mengarahkan

pengguna ke layar berikutnya, Sedangkan tombol Exit berfungsi untuk keluar

dari program.

3.6.2 Layar Inventory

Gambar 3.4 Rancangan Layar Inventory

Page 9: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-1-00610-mtif 3.pdfUntuk tepung terigu pengadaannya diimpor dari Australia sedangkan tapioka dan

52 

 

Seperti yang terlihat pada gambar di atas, pada layar Inventory terdapat:

1. Table: Tombol Table ini mengarahkan pengguna ke layar pengaturan

database yang terdiri dari Tabel Biaya Pemesanan, Tabel Biaya

Pembelian, Tabel Biaya Penyimpanan dan Tabel Biaya Saving Less.

Berikut merupakan contoh layar Table:

Gambar 3.5 Rancangan Layar Database

Layar ini berfungsi menambahkan, meng-update, dan Menghapus record

pada database yang terdapat pada program. Pada layar table ini terdapat beberapa

tombol:

• Tombol Previous dan Next: Tombol ini berfungsi untuk mengerakkan

kursor pada layar database.

• Tombol Add: Tombol ini berfungsi sebagai penambah data pada

database, ketika pengguna meng-klik tombol ini. Maka akan

diarahkan ke layar deskripsi (seperti terlihat pada gambar), lalu

pengguna mengisi beberapa form kosong pada program kemudian

Page 10: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-1-00610-mtif 3.pdfUntuk tepung terigu pengadaannya diimpor dari Australia sedangkan tapioka dan

53 

 

meng-klik submit untuk menambahkan record yang telah di buat oleh

pengguna.

• Tombol Update: Tombol ini berfungsi untuk mengubah data pada

database. ketika pengguna meng-klik tombol ini. Maka akan

diarahkan ke layar deskripsi (seperti terlihat pada gambar), lalu

pengguna mengisi beberapa form kosong pada program kemudian

meng-klik submit untuk menambahkan record yang telah di buat oleh

pengguna.

• Tombol Delete: Tombol ini berfungsi untuk menghapus data pada

database. ketika pengguna meng-klik tombol ini. Maka akan

diarahkan ke layar deskripsi (seperti terlihat pada gambar), lalu

pengguna mengisi beberapa form kosong pada program kemudian

meng-klik submit untuk menambahkan record yang telah di buat oleh

pengguna.

• Tombol Submit: Tombol yang berfungsi untuk mengeksekusi input

yang telah dibuat oleh pengguna.

• Tombol Cancel: Tombol yang berfungsi untuk kembali ke layar

deskripsi apabila pengguna ingin mengulangi inputan atau merubah

inputan.

Page 11: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-1-00610-mtif 3.pdfUntuk tepung terigu pengadaannya diimpor dari Australia sedangkan tapioka dan

54 

 

2. Input Inventory:

Gambar 3.6 Rancangan Input Inventory

Pada layar ini terdapat beberapa form inputan seperti biaya pemesanan,

biaya pembelian, biaya penyimpanan, biaya pemesanan kembali, biaya

kehilangan pelanggan, permintaan, iterasi, Backlogging, dan Deterioration.

Pada form inputan biaya pemesanan, biaya pembelian, biaya

penyimpanan, biaya pemesanan kembali, dan biaya kehilangan pelanggan

pengguna diarahkan untuk memilih periode yang akan digunakan untuk

kepentingan perusahaan guna dijadikan sebagai bahan pertimbangan bila

sewaktu-waktu melakukan pengecekan kembali.

Pada form inputan permintaan, backlogging, iterasi, dan deterioration

pengguna dapat mengisinya dengan angka yang dibutuhkan.

Page 12: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-1-00610-mtif 3.pdfUntuk tepung terigu pengadaannya diimpor dari Australia sedangkan tapioka dan

55 

 

3. Output Inventory:

Gambar 3.7 Rancangan Output Inventory

Pada layar ini berisi hasil dari proses deterioration. Hasilnya juga dapat

dilihat dalam bentuk graph yaitu dengan mengklik tombol picture graph.

4. Proses: Tombol yang berfungsi untuk mengeksekusi input yang telah

dibuat oleh pengguna.

5. Refresh: Tombol yang berfungsi untuk mengembalikan tampilan setelah

terjadi perubahan, sehingga pengguna dapat mengulangi inputan atau

merubah inputan

6. Close: Tombol ini berguna untuk menutup layar inventory dan kembali ke

layar pembuka.

Page 13: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-1-00610-mtif 3.pdfUntuk tepung terigu pengadaannya diimpor dari Australia sedangkan tapioka dan

56 

 

3.7 Struktur Perancangan Layar

Gambar 3.8 Struktur Rancangan Layar

3.8 State Transition Program

Gambar 3.9 State Transition Diagram Program

Page 14: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-1-00610-mtif 3.pdfUntuk tepung terigu pengadaannya diimpor dari Australia sedangkan tapioka dan

57 

 

3.9 Class Diagram

Gambar 3.10 Class Diagram

3.10 Use Case Diagram

Gambar 3.11 Use Case Diagram

Page 15: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-1-00610-mtif 3.pdfUntuk tepung terigu pengadaannya diimpor dari Australia sedangkan tapioka dan

58 

 

3.11 Flowchart Perhitungan Persediaan

Gambar 3.12 Flowchart Perhitungan Persediaan

Page 16: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-1-00610-mtif 3.pdfUntuk tepung terigu pengadaannya diimpor dari Australia sedangkan tapioka dan

59 

 

3.12 Pseudocode

Langkah-langkah program ini adalah sebagai berikut:

Halaman Pembuka

Begin

Tampil Halaman Pembuka

Enter

End

Halaman Inventory

Begin

Set Total_cost_minimal (K_min) ke nol

Set t1_min ke nol

Set t2_min ke nol

Set Order_Quantity_min (Qmin) ke nol

Set Total_cost (K2) ke nol

Set t1 ke nol

Set t2 ke nol

Set Order_Quantity (Q) ke nol

Set Kmax ke nol

For iterasi ke banyak_iterasi then

Begin

t1 = iterasi/100

Set t2 ke nol

For j=1 ke 100 then

Page 17: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-1-00610-mtif 3.pdfUntuk tepung terigu pengadaannya diimpor dari Australia sedangkan tapioka dan

60 

 

Begin

Set t2 = j/100

Hitung IM

Hitung IB

Hitung Q

Set OC to A

Hitung IHC

Hitung BC

Hitung LS

Hitung PC

Cek jika banyak_iterasi dan j sama dengan 1, maka Set Kmax ke K

Cek jika iterasi sama dengan satu, maka

Set K_min ke K

Set t1_min ke t1

Set t2_min ke t2

Set Q_min ke Q

Cek jika K < K_min dan iterasi tidak sama dengan 1, maka

Set K_min ke K

Set t1_min ke t1

Set t2_min ke t2

Set Q_min ke Q

End for

Cek jika iterasi sama dengan 1 dan K_opt > K_min, maka

Page 18: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-1-00610-mtif 3.pdfUntuk tepung terigu pengadaannya diimpor dari Australia sedangkan tapioka dan

61 

 

Set K_opt ke K_min

Set t1_opt ke t1_min

Set t2_opt ke t2_min

Set Q_opt ke Q_min

Buat grafik dari variable K_min, t1_min, t2_min, dan Q_min

Set K_min ke nol

End for

Buat grafik dari variable K_opt, t1_opt, t2_opt, dan Q_opt

End