landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2014-1-00509-si...

31
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Wiradi (2006), Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditaksir maknanya Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010, p4), analisis adalah proses untuk mengetahui dan melakukan spesifikasi secara terperinci mengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh sistem. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis adalah aktivitas yang memuat sejummlah kegiatan seperti mengetahui, mengurai, dan melakukan spesifikasi secara terperinci untuk dikelompokkan menurut kriteria tertentu mengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh sistem. 2.1.2 Pengertian Perancangan Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010, p4), perancangan sistem adalah proses menentukan secara detail bagaimana komponen-komponen sistem informasi dapat diimplementasikan secara fisik dan memenuhi persyaratan pengguna sistem. Menurut whitten, Jeffey L., Lonnie D. Bentley, dan Kevin C. Ditman (2004, p166), perancangan sistem diartikan sebagai pelengkap teknik pemecahan masalah yang mengatur kembali komponen sistem menjadi sebuah sistem lengkap yang telah diperbaiki.Hal ini meliputi penambahan, pengurangan, dan perubahan komponen sistem.

Upload: duongthu

Post on 12-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Dasar/Umum

2.1.1 Pengertian Analisis

Menurut Wiradi (2006), Analisis adalah aktivitas yang memuat

sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk

digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu

kemudian dicari kaitannya dan ditaksir maknanya

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010, p4), analisis adalah proses

untuk mengetahui dan melakukan spesifikasi secara terperinci mengenai

apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh sistem.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis

adalah aktivitas yang memuat sejummlah kegiatan seperti mengetahui,

mengurai, dan melakukan spesifikasi secara terperinci untuk

dikelompokkan menurut kriteria tertentu mengenai apa yang harus

dilakukan dan dipenuhi oleh sistem.

2.1.2 Pengertian Perancangan

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010, p4), perancangan sistem

adalah proses menentukan secara detail bagaimana komponen-komponen

sistem informasi dapat diimplementasikan secara fisik dan memenuhi

persyaratan pengguna sistem.

Menurut whitten, Jeffey L., Lonnie D. Bentley, dan Kevin C. Ditman

(2004, p166), perancangan sistem diartikan sebagai pelengkap teknik

pemecahan masalah yang mengatur kembali komponen sistem menjadi

sebuah sistem lengkap yang telah diperbaiki.Hal ini meliputi penambahan,

pengurangan, dan perubahan komponen sistem.

Page 2: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

10

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

perancangan adalah penggunaan komponen-komponen sistem yang

diimplementasikan sebagai teknik pemecahan masalah sesuai persyaratan

pengguna sistem.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p8), sistem informasi adalah kombinasi dari

orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan data yang

mengumpulkan, merubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah

perusahaan.

Menurut whitten, Jeffey L., Lonnie D. Bentley, dan Kevin C. Ditman

(2007, p12), sistem informasi adalah pengaturan dari orang, data, proses,

dan teknologi informasi yang berhubungan untuk mengumpulkan,

memproses, menyimpan, dan menyediakan hasil berupa informasi yang

dibutuhkan untuk mendukung suatu organisasi.

Berdasarkan pengertian di, atas dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi adalah kumpulan dari orang, proses, teknologi informasi,

hardware, software, dan jaringan komunikasi yang saling berhubungan

untuk mengumpulkan dan memproses data sehingga menghasilkan

informasi yang diperlukan oleh perusahaan.

2.1.4 Pengertian dan Tahapan Prototype

Adapun definisi Prototyping menurut Azhar Susanto (2004)

menyatakanbahwa Prototyping sebagai suatu paradigma baru dalam

pengembangan sistem informasi akuntansi, tidak hanya sekedar suatu

evolusi dari metode pengembangan sistem informasi yang sudah ada tetapi

sekaligus merupakan revolusi dalam pengembangan sistem informasi

akuntansi.

Menurut Coughlan, Suri, dan Canales (2007) prototype adalah

representasi dari ide desain yang dibuat sebelum artefak ada.

Teknik yang dilakukan di dalam metode prototyping, sebagai berikut:

Page 3: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

11

• Teknik perancangan model, merupakan bagian terpenting dalam metode

prototyping yang digunakan sebagai alat untuk menjadikan model

sistem yang sebenarnya.

• Teknik perancangan dialog, disusun agar keterlibatan pengguna menjadi

jelas dan fleksibel. Aspek perancangan dalam dialog mencakup

keseluruhan unsur seperti perintah-perintah di dalam sistem.

• Teknik simulasi, digunakan untuk menunjukkan bagaimana cara kerja

sebuah sistem yang akan diterapkan dengan baik untuk

mengoperasikan sistem yang akan digunakan.

Menurut McLeod (2007), prototype adalah suatu versi sistem potensial

yang disediakan bagi pengembang dan calon pengguna yang dapat

memberikan gambaran bagaimana sistem tersebut akan berfungsi bila telah

disusun dalam bentuk lengkap. Proses dalam memproduksi suatu prototype

disebut prototyping.

Tahapan prototyping sebagai berikut :

1. Analisa sistem

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan sistem dari

pengguna (user requirement) dan tools yang diperlukan untuk membuat

sistem. Untuk membangun sistem yang sesuai dengan kebutuhan, maka

harus diketahui dan di analisa terlebih dahulu sistem yang sedang

berjalan untuk mengetahui masalah yang sedang terjadi, sehingga dapat

memperoleh solusi yang dibutuhkan

2. Desain sistem

Pada tahap ini pembuatan sistem dirancang berdasarkan analisa

yang telah dilakukan, misalnya seperti perancangan tampilan sistem.

3. Programming dan testing

Pada tahap ini dilakukan pembuatan program dengan Bahasa

pemrograman. Setelah selesai, program yang dibuat akan diuji dan

dicari kesalahan yang mungkin muncul

4. Implementasi

Page 4: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

12

Pada tahap ini dilakukan implementasi atau penerapan sistem

yang telah dibuat untuk menggantikan sistem yang lama .

5. Maintenance

Diperlukan perawatan atas sistem yang telah dibuat, hal ini

dimaksudkan untuk mencari kesalahan yang ada dan melakukan update

yang diperlukan.

2.1.5 Pengertian Website

Menurut Downing et al. (2009, p525), website adalah sebuah file atau

kelompok file terkait yang tersedia di worldwideweb.

Menurut Honni dan Fitri (2011), website adalahsuatu ruang informasi

di dalam internetyang dapat diakses atau dilihat dari berbagai penjuru

dunia, kapanpun dan dimanapun, selama mempunyai koneksi internet.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa website

adalah sekumpulan file yang tersedia di internet, yang dapat diakses

dimanapun dan kapanpun selama terhubung dengan koneksi internet.

2.1.5.1 Pengertian Website Portal

Menurut Schneider (2011, p157), portal web adalah situs

yang digunakan sebagai titik peluncuran untuk masuk web.

2.1.5.2 Kriteria Desain Web Yang Baik

Menurut Collins (2007) terdapat sembilan prinsip penting

untuk desain web yang baik. Sembilan prinsip tersebut adalah:

1. Precendence,

2. Spacing,

3. Navigation,

4. Design to Build,

5. Typography,

6. Usability,

7. Alignment,

8. Clarity (Sharpness),

9. Consistency.

Page 5: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

13

Namun sembilan prinsip tersebut disederhanakan agar

tidak terjadi pengulangan baik dalam penilaian tampilan/desain

web maupun terhadap hasil analisa atau tinjauan yang akan

dilakukan. Sembilan prinsip yang telah disederhanakan tersebut

adalah:

1. Navigation (navigasi)

Bagaimana elemen-elemen visual yang ada di dalam web

mampu mengarahkan gerak mata ke arah informasi dan

komunikasi yang diharapkan.

2. Spacing & White Space (jarak & ruang kosong)

Apakah di dalam web terdapat jarak dan ruang kosong

yang baik sebagai lahan istirahat mata.

3. Typography (Tipografi)

Jenis huruf memiliki peran sangat penting karena

menentukan tingkat kenyamanan pengunjung untuk

mendapatkan informasi yang ada.

4. Hierarchy (Hirarki)

Bagaimana informasi yang ada di dalam web disajikan

secara tersuruktur dan mudah dimengerti.

5. Usability (Kegunaan)

Mengukur seberapa informatif dan interaktif web tersebut

terhadap pengunjung.

6. Design to Buid (Desain)

Apakah semua elemen utama desain terdapat di web

tersebut?Balance, Contrast, Emphasis, Rhythm, Unity.

7. Consistency (Konsistensi)

Apakah ada konsistensi antara elemen visual di dalam

web?

Page 6: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

14

2.1.5.3 Bahasa Pemrograman Website

2.1.5.3.1 HTML 5

Menurut Grannell, Sumner, dan Synodinos (2012,

p6-8), dasar dari sebagian besar halaman web adalah

Hypertext Markup Language, dikenal dengan inisial

HTML.HTML 5 sendiri adalah versi terbaru dari

HTML.

2.1.5.3.2 CSS 3

Menurut Frain (2012, p24), Cascading Style Sheet

(CSS) adalahcara untuk memisahkan desain dari

konten. CSS telah menjadi cara standar dalam

mendefinisikan lapisan presentasi dari halaman web.

CSS3 dibangun modul per modul berdasarkan

spesifikasi dari CSS2.1

2.1.5.3.3 PHP dan MySQL

Menurut Ulman (2005),PHP adalah bahasa

scripting HTML yang tertanam.

Menurut Laudon dan Traver (2011, p208), PHP adalah

bahasa scripting yang tertanam dalam dokumen HTML

tetapi dieksekusi oleh server menyediakan eksekusi sisi

server dengan kesederhanaan mengubahHTML.

Menurut Ulman (2005), MySQL adalah sistem

manajemen database untuk database relasional.

Menurut Laudon dan Traver (2011, p208),MySQL

adalahdatabase SQL terkemuka yang bersifat open

sourceyang dapat digunakan untuk aktivitas bisnis.

Page 7: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

15

2.1.6 Interaksi Manusia dan Komputer

2.1.6.1 Eight Golden Rules

Menurut Shneiderman (2010, p88), dalam perancangan

desain antar muka (interface) terdapat delapan prinsip (Eight

Golden Rules) yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Consistent

Desain Website yang dibuat harus konsisten.Selain itu

Urutan tindakan, perintah, dan istilah yang konsisten juga

harus diperhatikan.

2. Universal

Mengenali kebutuhan pengguna yangberagam ,seperti

perbedaan pengguna pemula maupun ahli, rentang usia, bagi

yang berkebutuhan khusus, dan keragaman teknologi

mempengaruhi kebutuhan desain yang dibuat.

3. Feedback

Diharapkan dari setiap tindakan yang dilakukan, user

mendapatkan umpan balik (feedback) yang informatif dari

sistem.Untuk tindakan yang sering terjadi, umpan balik

(feedback) yang diberikan dapat dibuat secara sederhana,

sedangkan untuk tindakan yang jarang dilakukan harus lebih

ditonjolkan lagi umpan balik (feedback) yang diberikan oleh

sistem.

4. Dialog Closure

Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan

akhir dari suatu proses, sehingga pengguna tidak bingung

5. Simple Error Handling.

Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana.

Sistem harus dapat mendeteksi error yang terjadi dan

memberikan mekanisme sederhana yang mudah dipahami

untuk penanganan masalah tersebut

Page 8: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

16

6. Shortcut

Diharapkan adanya feature utnuk kembali (back) ke

aktivitas sebelumnya dengan mudah. Hal ini bertujuan agar

user dapat kembali ke aktivitas sebelumnya jika ternyata user

melakukan suatu kesalahan.

7. Put user in control

Menjadikan user yang menggunakan sistem sebagai

pemegang kendali, sehingga mereka dapat mengendalikan

website dan paham mengenai web yang mereka akses.

8. Reduce short-term memory load

Mengingat keterbatasan manusia dalam pemrosesan

informasi dalam jangka pendek, sebuah sistem diharapkan

dibuat dengan tampilan sesederhana mungkin, frekuensi

pergerakan window dikurangi dan hal-hal lain yang dapat

membebani ingatan user.Informasi seperti singkatan atau kode

sebaiknya juga disediakan.

2.1.7 Pengertian Data

Data adalah fakta-fakta atau deskripsi dari sesuatu, peristiwa,

aktivitas, dan transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan, dan

dikelompokkan,tetapibelum tersusunsehinggamemilikisuatumakna.

(Turban, 2003, p15)

Menurut Hoffer, Prescott, dan McFadden (2005, p5), data adalah

representasidariobjek-objekdan kejadianyangdisimpanyangmemiliki

makna dan kepentingan di dalamlingkungan user.

2.1.8 Pengertian Basis Data

Menurut Connolly dan Begg(2005, p15), basis data merupakan

kumpulan data logikal yang saling berhubungan, dan deskripsi dari sebuah

data,dibuatuntukmemenuhikebutuhaninformasidalamsebuahorganisasi.

Basisdatamenjadisuatubagian pentingdariperusahaanuntuk

menyimpaninformasi-informasiyangdiinginkanperusahaantersebut.

Page 9: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

17

2.1.9 Siklus Pengembangan Sistem Basis Data

Menurut Connolly dan Begg(2005, p283), sistem basis

data merupakankomponenpokokdalamsisteminformasidariorganisasiyang

besar,sikluspengembanganbasisdatatakterpisahkandengansiklussistem

informasi.

Aktivitas-aktivitasyangadadalamsikluspengembanganbasisdata

diantaranya:

• Database Planning

Merencanakan bagaimanabagian-bagian dalam siklus dapat

direalisasikan dengan efektif dan efisien.

• System Definition

Menspesifikasikanjangkauandanbatasandarisistembasisdata,meliputima

jor user views, user itu sendiri, dan area aplikasi.

• Requirements Collection and Analysis

Mengumpulkandanmenganalisiskebutuhanuntuksistembasisdatabaru.

• Database Design

Merancangdesainkonseptual,logikal, dan fisikal dari basis

data.

• DBMS Selection (optional)

Memilih DBMS yang sesuai dengan sistembasis

data.

• ApplicationDesign

Merancang antarmukauserdanprogram aplikasiyangmenggunakandan

memproses basis data.

• Prototyping(optional)

Membangun model kerja dari sistem basis data dimana mengizinkan

perancang atauuser untukmemvisualisasikandanmengevaluasi

bagaimana sistemakhir akanterlihat dan berfungsi.

• Implementation

Menciptakan definisi basis data fisikal dan

programaplikasi.

Page 10: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

18

• Data Conversion and Loading

Memuatdatadarisistemlamakesistem barudan,jikamemungkinkan,

mengubah beberapa aplikasi yang sudah ada untuk dijalankan pada

basis data baru.

• Testing

Sistem basisdatadiujiterhadapkesalahan-kesalahandanmemvalidasi

dengan kebutuhan yang diinginkan user.

• Operational and Maintenance

Sistembasisdatadiimplementasikansecarapenuh.Sisteminidiawasi dan

dipelihara secara terus menerus. Jika diperlukan, kebutuhan baru

akandimasukkankedalam sistembasisdatamelaluitahapansiklus

sebelumnya.

2.1.10 Database Management System (DBMS)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p16), DBMS adalah sebuah

sistem perangkatlunakyangmemungkinkanuseruntukmendefinisikan,

menciptakan,memelihara,danmengontrolaksesterhadapsistembasisdata.

Komponen-komponen DBMS diantaranya :

• Hardware

DBMS dan aplikasi membutuhkanhardware untuk

berjalan.

• Software

Komponensoftwareterdiridariperangkat lunak DBMS itusendiridan

program aplikasi,bersamadengansistem operasi,meliputiperangkat

lunak jaringan jika DBMS digunakan dalamjaringan.

• Data

Data boleh jadi merupakan komponen yang paling penting dalam

lingkunganDBMS.

• Procedure

Prosedur mengacu pada instruksi dan aturan yang menentukan desain

dan kegunaan dari basis data.

Page 11: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

19

• People

Komponen akhir ialah orang yang terlibat dengan

sistem.

2.1.10.1 Fungsi DBMS

MenurutConnollydanBegg(2005,p48),fungsi-fungsi dari

DBMS diantaranya :

1. Data storage, retrieval, and update

Sebuah DBMS harus melengkapi user dengan kemampuan

untuk menyimpan, mendapatkan kembali, dan membaharui

data dalambasis data.

2. A user-accessible catalog

Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan sebuah katalog yang

mendeskripsikandata itemyangtersimpandanyangdapat

diakses user.

3. Transactionsupport

Sebuah DBMS harus dilengkapi sebuah mekanisme yang

akanmenjaminbaikseluruh updateyangberhubungandengan

sebuah transaksi yang dapat dilakukan atau yang tidak

dilakukan.

4. Concurrency control services

Sebuah DBMS harus dilengkapi sebuah mekanisme untuk

memastikan basis data terupdate secara benar ketika banyak

user melakukan update secara bersamaan.

5. Recovery services

Sebuah DBMS harus dilengkapi sebuah mekanisme untuk

memperbaiki basis data saat basis data mengalami

kerusakan.

6. Authorization services

Sebuah DBMS harus dilengkapi sebuah mekanisme untuk

memastikanbahwahanya useryangmempunyaiwewenang

yang dapat mengakses basis data.

Page 12: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

20

7. Support for data communication

Sebuah DBMSharus dapat berintegrasi dengan software

komunikasi.

8. Integrityservices

Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan sebuah cara untuk

memastikanbahwadatadalam basisdatadanperubahan

terhadap data mengikuti aturan-aturan tertentu.

9. Services to promote data independence

Sebuah DBMS harus mencakupfasilitasuntukmendukung

ketidaktergantunganprogram daristrukturaktualdaribasis

data.

10. Utility services

Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah set untuk

layanankegunaan.

2.1.10.2 Keuntungan DBMS

Keuntungan dari DBMS antara lain :

1. Kontrol terhadap redundansi data

2. Data yang konsisten

3. Semakin banyak informasi yang didapat dari data yang sama

4. Data yang dibagikan (shared data)

5. Menambah integritas data

6. Menambahkeamanandata

7. Penetapan standarisasi

8. Menyeimbangkan konflik kebutuhan

9. Memperbaiki pengaksesan data dan hasilnya

10. Menambahproduktivitas

11. Memperbaiki pemeliharaan data melalui dataindependence

2.1.10.3 Kerugian DBMS

Kerugian dari DBMS antara lain :

1. Kompleksitas

2. Size / ukuran

Page 13: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

21

3. Biaya dari suatu DBMS

4. Biaya penambahan perangkat keras

2.1.10.4 Fasilitas-fasilitas DBMS

MenurutConnollydanBegg(2005,p16),fasilitas-fasilitas

dalamDBMS adalah sebagai berikut :

• Memberikanizinkepadauseruntukmendefinisikanbasis data,

biasanya melalui Data Definition Language (DDL). DDL

memperbolehkanuseruntukmenspesifikasi tipe-

tipe,strukturdan constraintdari data yang akan disimpan di

dalam basis data.

• Memperbolehkan user untuk menambah data, mengubah

data, menghapus data, dan menemukan data dari basis data,

biasanya melalui Data Manipulation Languange

(DML).Query Language

merupakanfasilitasyangmempunyaitempatpenyimpananuntu

k semuadatadandeskripsidata.Bahasaqueryyangpalingumum

digunakan adalah Structured Query Language (SQL).

• Selain itu juga menyediakan akses kontrol ke basis data,

yang antara lain terdiri dari :

- SistemKeamanan (SecuritySystem)

Untukmencegahuseryangtidakberwenanguntukmengakses

basis data.

- SistemIntegrasi (Integrity System)

Untuk menjaga konsistensi data.

- SistemControl (Concurrency Control System)

Mengijinkan banyakuseruntuk mengakses basis data.

- SistemKontrol Pengembalian (Recovery Control System)

Untukmemperbaikidatajikasebelumnyaterjadikerusakan

pada software maupun hardware.

- Katalog yang dapat diaksesuser (User Accessible Catalog)

Berisi deskripsi dari sebuahdata di dalambasis data.

Page 14: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

22

2.1.10.5 Data Definition Language (DDL)

Definisi dari DataDefinition Languagemenurut Connolly

dan Begg (2005, p40) adalah suatubahasayangmemperbolehkan

Database Administrator(DBA) atau useruntukmendefinisikan

entitas, atribut, dan relationship yang dibutuhkan oleh suatu

aplikasi, bersamadenganbeberapaintegritas yang berhubungan

dansecurity constraint.

2.1.10.6 Data Manipulation Language (DML)

Definisi dariData Manipulation Language menurut

Connolly dan Begg (2005, p40) adalah suatu bahasa yang

menyediakan satu set operasi yang digunakan untuk

mendukung operasi manipulasi data dasar yang ada di

dalambasis data.

Operasi dari manipulasi data biasanya meliputi :

1. Menambahkan data baru di dalambasis data

2. Memodifikasi data yang tersimpan di dalambasis data

3. Memanggil data yang terdapat di dalambasis data

4. Penghapusan data dari basis data

Ada 2 tipe dari DML yaitu :

1. ProceduralDML

Suatubahasayangmengijinkanuser untuk memberitahukan

kepadasistemdataapasajayangdibutuhkandanbagaimana cara

yang tepat untuk memanggil data tersebut.

2. Non Procedural DML

Suatu bahasayang mengijinkan user untuk menentukan data apa

sajayangdibutuhkandaripada bagaimanadatatersebut

dikembalikan.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Pengertian Pariwisata

Page 15: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

23

Menurut Suwantoro (2004), istilah pariwisata berkaitan erat dengan

pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal

sementara seseorang di luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan

bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah.

Menurut Holloway, Humpreys, dan Davidson (2009, p8), pengertian

pariwisata adalah pariwisata terdiri dari kegiatan orang-orang yang

berpergian dan tinggal di tempat-tempat di luar lingkungan mereka selama

tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk liburan, bisnis dan tujuan

lainnya.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009

bab I pasal 1 tentang kepariwisataan, usaha pariwisata adalah usaha yang

menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan

dan penyelenggaraan pariwisata.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan, pariwisata adalah

kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang dengan bepergian ke tempat lain.

2.2.1.1 Tujuan Pariwisata

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia nomor 10

tahun 2009 pasal 4 tentang Kepariwisataan, menyebutkan bahwa

tujuan pariwisata adalah untuk :

a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

b. Meningkatkan kesejahteraan rakyat

c. Menghapus kemiskinan Mengatasi pengangguran

d. Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya

e. Memajukan kebudayaan

f. Mengangkat citra bangsa

g. Memupuk rasa cinta tanah air

h. Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa, dan

i. Mempererat persahabatan antarbangsa

2.2.1.2 Jenis-Jenis Pariwisata

Menurut Nyoman S. Pendit (2003, p37-43), Pariwisata dapat

dibagi ke dalam beberapa kelompok sebagai berikut:

Page 16: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

24

1. Wisata Budaya yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar

keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang

dengan jalan mengadakan kunjungan ke tempat lain atau ke

luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat

istiadat, cara hidup, kebudayan dan seni mereka.

2. Wisata Kesehatan yaitu perjalanan seseorang wisatawan yang

bertujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat

sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat

baginya dalam arti jasmani dan rohani.

3. Wisata Olahraga yaitu melakukan perjalanan dengan tujuan

untuk berolahraga atau memang sengaja untuk mengambil

bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau Negara.

4. Wisata Komersial yaitu melakukan perjalanan untuk

mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat

komersial seperti pameran industri, pameran dagang dan

sebagainya.

5. Wisata Industri yaitu perjalanan yang dilakukan oleh

rombongan mahasiswa atau pelajar, atau orang-orang awam

ke suatu tempat perindustrian dengan maksud dan tujuan

untuk mengadakan penelitian.

6. Wisata Bahari yaitu perjalanan yang banyak dikaitkan dengan

olahraga air seperti danau, pantai atau laut.

7. Wisata Cagar Alam yaitu jenis wisata yang biasanya banyak

diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang

mengkhususkan usaha-usaha dengan mengatur wisata ke

tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah

pegunungan dan sebagainya, yang kelestariannya dilindungi

oleh Undang-Undang.

8. Wisata Bulan Madu yaitu suatu perjalanan yang dilakukan

bagi pasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu.

Page 17: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

25

9. Wisata Politik yaitu perjalanan yang dilakukan untuk

mengunjungi atau ambil bagian secara aktif dalam peristiwa

kegiatan politik seperti ulang tahun suatu negara dan

penobatan pemimpin suatu negara

10. Wisata Sosial yaitu perjalanan yang murah dan mudah untuk

memberikan kesempatan kepada golongan ekonomi lemah(

atau tidak mampu untuk mengadakan perjalanan).

2.2.1.3 Pemasaran Pariwisata

Menurut Gamal Suwantoro (2004, p95), pasar pariwisata

secara keseluruhan sangat luas dengan beranekaragam kebutuhan

wisatawan dan produk wisata.Maka diperlukan suatu strategi

pemasaran yang didasarkan atas segmentasi pasar yang memiliki

nilai desain strategi pemasaran tertentu untuk suatu segmen

tertentu.

Langkah-langkah yang diperlukan untuk proses tersebut adalah :

1. Membedakan antara kelompok-kelompok (groups atau

segments) yang berlainan yang membentuk pasar

2. Memilih satu atau lebih dari segmen ini untuk jadi fokus

perhatian

3. Mengembangkan produk yang akan disajikan dan strategi-

strategi pemasaran yang sesui dengan kebutuhan pasar yang

dipilih sebagai sasaran.

2.2.2 Destinasi Wisata

2.2.2.1 Pengertian Destinasi Wisata

Menurut Holloway, Humpreys, dan Davidson (2009, p14),

destinasi dapat berupa resort atau kota, wilayah dalam negara,

seluruh negara atau bahkan area yang lebih besar dari dunia.

Menurut Dmitrovic et al. (2009), destinasi adalah gabungan

antara ruang publik dan produk pariwisata memberikan

pengalaman holistik yang secara subjektif ditafsirkan sesuai

Page 18: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

26

dengan rencana perjalanan customer, latar belakang kultural,

tujuan dari kunjungan, pengalaman masa lalu, dan lain-lain.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa destinasi

wisata adalah tempat atau wilayah yang dapat dijadikan produk

pariwisata.

2.2.2.2 Karakteristik Destinasi Wisata

Menurut Stanković dan Đukić (2009), pandangan tradisional

mengenai destinasi wisata sebagai wilayah geografis (negara,

kota, dan pulau) telah digantikan dengan pandangan baru yang

dimulai dengan persepsi komsumen yang bergantung pada

lingkungan budaya, tujuan perjalanan, tingkat pendidikan, dan

pengalaman masa lalu. Karakteristik dari destinasi adalah:

1. Daya tarik (alam, buatan manusia, tujuan dibangun, acara

khusus, warisan).

2. Aksesibilitas (seluruh sistem transportasi terdiri dari rute,

terminal, kendaraan).

3. Fasilitas (akomodasi, fasilitas katering, ritel, jasa wisata

lainnya).

4. Paket yang tersedia (paket yang telah diatur sebelumnya oleh

perantara dan pelaku utama),

5. Aktifitas (semua aktivitas yang tersedia di destinasi dan dan

apa yang akan pelanggan lakukan selama kunjungan).

6. Layanan tambahan (layanan yang digunakan wisatawan

seperti bank, telekomunikasi, post, agen koran, rumah sakit,

dll).

2.2.2.3 Jenis-jenis destinasi wisata

Menurut Stanković dan Đukić (2009), terdapat berbagai jenis

destinasi menurut wisatawan atau badan yang berkecimpung

dalam dunia pariwisata, yaitu:

1. Kawasan lengkap – hotel countryclub, perkampungan liburan.

2. Desa, kota.

Page 19: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

27

3. Wilayah di luar perbatasan administratif tetapi mempunyai

identias yang erat kaitannya dengan tema khusus seperti

taman nasional.

4. Wilayah administratif atau nama yang sudah dikenal.

5. Negara-negara.

6. Sekelompok negara dan benua-benua.

2.2.3 Modified Balanced Scorecard (mBSC)

Svetlana S, Tang, SooCheon, Kirilenko, dan Morrison (2010, p 611-

620), dalam penelitiannya yang berjudul “Benchmarking CVB Website

Performance”, mengemukakan salah satu instrumen yang paling dikenal

untuk evaluasi website pariwisata adalah MBSC(Modified Balance

Scorecard), yang telah dimodelkan dari pendekatan Balance Scorecard

(BSC) yang diterima dalam ilmu manajemen.BSCdapat didefinisikan

sebagai serangkaian tindakan yang dipilih dari visi dan strategi organisasi.

Menurut Suroto Adi (2012) dalam jurnalnya yang berjudul

“Evaluation On The Effectiveness Of The Web Technology Usage In

Promoting And Marketing Indonesia Tourism”, BSC mengukur suatu

performa perusahaan dari empat perspektif: pelanggan, keuangan,

pembelajaran dan pertumbuhan, dan proses bisnis internal. Empat

perspektif tersebut telah seimbang untuk mencapai tujuan organisasi.Sejak

pembuatannya, ada banyak adaptasi dari pendekatan BSC untuk

membandingkan kinerja organisasi di berbagai sektor industri. MBSC

(Modified Balance Scorecard) adalah untuk memenuhi kebutuhan evaluasi

website pariwisata dengan menekankan perspektif seperti :

1. User perspective (user friendliness and usability)

Perspektif ini menunjukkan apakah informasi yang dijelaskan pada

website tersebut berguna dan mudah diakses, menarik dan sesuai

dengan kebutuhan pengguna dalam rangka memudahkan proses

transaksi online.

2. Marketing effectiveness perspective (effectiveness of marketing

capability)

Page 20: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

28

Perspektif ini menunjukkan apakah informasi yang dihasilkan dapat

mendukung kegiatan promosi, pemasaran, dan layanan transaksis web

khususnya pada agen wisata, hotel dan destinasi.

3. Functionality perspective (organizational functions of tourism

offices and actors)

Perspektif ini menunjukkan apakah informasi dalam website

mencerminkan fungsi organisasi sebagai fasilitator atau penyedia

bisnis dalam lingkup pariwisata.

4. Technical (overall technical functionality)

Perspektif ini menunjukkan mengenai dukungan teknikal untuk

menyajikan informasi dalam website sesuai dengan prinsip desain web

yang baik dimana ada kemampuan untuk link, HTML, internet

browsing dan kesesuaian loading time.

2.2.4 Object-Oriented Analysis and Design (OOAD)

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010, p59), Object-Oriented

Approach adalah suatu pendekatan untuk pengembangan sistem yang

menggambarkan suatu sistem informasi sebagai sekumpulan objek yang

berinteraksi dan bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas.

2.2.4.1 Tahapan OOAD

Menurut Utomo (2011) Ada beberapa tahap dalam pendekatan

menggunakan OOAD, antara lain :

1. Requirement Engineering

Requirement engineering adalah teknik yang digunakan untuk

membuat model persyaratan yang menggambarkan

persyaratan-persyaratan dalam pengembangan suatu sistem.

Penentuan model persyaratan tersebut memiliki tujuan sebagai

berikut :

a. Menentukan persetujuan awal antar pengguna,

stakeholderdan pengembang mengenai apa yang dapat

dilakukan oleh sistem yang akan dikembangkan.

Page 21: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

29

b. Membantu pengembang sistem untuk memahami

persyaratan sistem yang akan dikembangkan.

c. Menentukan batasan dan ruang lingkup sistem yang akan

dikembangkan.

d. Membantu dalam merencanakan konten teknis di setiap

iterasi dari pengembangan sistem.

e. Membantu dalam penghitungan biaya dan usaha dalam

mengembangkan sistem.

f. Menyajikan antarmuka dari sistem yang akan

dikembangkan.

2. Design Engineering

Design engineering fokus pada kreasi representasi atau model

yang berfokus pada arsitektur perangkat lunak, struktur data,

antarmuka dan komponen yang diperlukan untuk

mengimplementasikan perangkat lunak.

3. Implementation

Pada tahap ini, sistem diimplementasikan dan dipresentasikan

kepada stakeholder dan pengguna sistem tersebut.

4. Testing

Setelah diimplementasikan, kemudian dilakukan pengetesan

pada sistem, lalu dari hasil testing tersebut, sistem kemudian

dievaluasi kembali agar menjadi lebih sempurna.

5. Maintenance

Maintenance dilakukan secara berkala pada sistem yang telah

diterapkan.Maintenance bertujuan untuk menghilangkan bug

pada sistem, meningkatkan keamanan sistem, menambahkan

fitur yang dibutuhkan sistem.

Page 22: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

30

2.2.4.2 Use Case Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010, p242), use

casediagram adalah sebuah diagram yang menunjukkan interaksi

antara pengguna sistem dan sistem yang digunakan.

Gambar 2.1 Simple Use Case Diagram with an Actor

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2010, p243)

2.2.4.3 Business Use Case

Menurut Whitten, J.L, Bentley, L.D. (2007,p385) Business

Usecase adalah usecase yang dibangun untuk kebutuhan bisnis

yang berfokus pada visi, misi dan tujuan dari perusahaan.

2.2.4.4 Use Case Description

Menurut Satzinger (2010, p171) use case descriptionadalah

penjelasan yang berisi daftar rincian proses pembuatan usecase.

Page 23: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

31

Gambar 2.2 Contoh Use Case Description

Sumber :Satzinger, Jackson, dan Burd (2004,p223)

Page 24: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

32

2.2.4.5 Class Diagram

2.2.4.5.1 Domain Model Class Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010,

p187),domain model class diagram digunakan untuk

menunjukkan class dari objek untuk sebuah sistem.

Gambar 2.3Domain Class Model Diagram

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2010, p187)

2.2.4.5.2 Logical Class Diagram

Menurut Whitten, J.L., Bentley, L.D. (2007: 400),

logical class diagram adalah penggambaran grafis dari

struktur objek statis sistem dan menunjukkan kelas

objek bahwa sistem terdiri dari apa saja serta hubungan

antara objek antar class. Pada diagram ini juga

mencakup multiplicity, generalization/specialization

relationship, dan aggregation relationships. Untuk

membuat sebuah class diagram berikut merupakan

langkah-langkah yang dapat dilakukan:

a. Step 1: Find the Potential Objects

Page 25: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

33

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari

potential object.Langkah ini dilakukan dengan

meninjau setiap usecase untuk menemukan kata

benda yang sesuai dengan badan usaha atau

kegiatan. Untuk menemukannya dapat

menggunakan metode nouns-highlighted, yaitu

dengan cara men-highlight semua kata benda yang

terdapat pada usecase analysis. Setiap benda yang

ditemukan dalam mengkaji use caseakan

ditambahkan ke daftar potential object yang akan

dianalisis lebih lanjut.

b. Step 2: Select the Proposed Objects

Tidak semua kata benda pada daftar mewakili objek

bisnis yang harus berada dalam lingkup domain

masalah. Dengan menganalisis masing-masing

kandidat kita akan dapat menentukan apakah calon

harus tinggal atau dihapus dari daftar.

2.2.4.6 System Usecase

Menurut Whitten, J.L, Bentley, L.D. (2007: 385) System

Usecase adalah usecase yang digunakan untuk menentukan

persyaratan rinci, membantu dalam estimasi dan perencanaan,

menentukan persyaratan programming serta menjadi dokumentasi

dasar bagi pengguna. Pembuatan System Usecase dikembangkan

dari Business Usecase sehingga dapat mengembangkan sistem

dengan baik dan memenuhi kebutuhan pelanggan.

2.2.5 Change Management

2.2.5.1 PengertianChange Management

Menurut Addy (2007, p186), Change Management

merupakan proses yang memungkinkanorganisasidalam

mengimplementasikan proses yang efektif dan efisien untuk

Page 26: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

34

mengidentifikasikan, merencanakan, dan mengelola perubahan

terhadapinfrastrukturnya. ChangeManagementjugamenyediakan

kepada pengguna, kemampuan untuk mengidentifikasi dan

mengurangi resikoterhadap perubahan tersebut sehingga

perubahan tersebut dapat diimplementasikan dengan

kepercayaan.

Menurut Cartlidge (2007, p25), ChangeManagement

merupakanprosesyangmemastikan bahwa perubahan-perubahan

yang ada dicatat, dievaluasi, disahkan, diprioritaskan,

direncanakan, diuji, diimplementasikan, didokumentasikan dan

ditinjau dalam cara yang terkontrol. Change

managementmengurangi kesalahan

padaperubahanlayanandanlebih cepat, lebih akurat dalam

implementasi perubahan, danmemberikan keuntungan lebih

dalam bisnis.

2.2.5.2 Tujuan Change Management

Menurut OGC (2007, p80), tujuan dari proses change

managementadalah untuk memastikan bahwa:

- Metode danprosedur yang baku telah digunakan untuk

penanganan yang tepat dan efisien terhadap semua perubahan

- Semua perubahanterhadap service assets dan configuration

items telah tersimpan dalamsistemconfiguration management

- Resiko bisnis secara keseluruhan telah dioptimalkan

2.2.5.3 Sasaran Change Management

Menurut OGC(2007, p80), sasaran dari proses change

management, antara lain:

- Memberi reaksi terhadap perubahan kebutuhan bisnis

pelanggandenganmeminimalkan nilaidanmengurangiinsiden,

gangguan, dan pekerjaan berulang

- Memberi reaksiterhadap permintaan bisnis dan IT kepada

perubahan yang akan mensejajarkan layanan dengan

Page 27: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

35

kebutuhan bisnis.

2.2.6 Integrasi Sistem

Menurut Juric et al. (2007: 1), Sekarang ini integrasi sistem antar

perusahaan yang berbeda menjadi sangat penting. Kebutuhan informasi up-

to-date yang dapat diakses dari (hampir) di mana-mana, dan

berkembangnya pesatnya e-business, mengharuskan developer untuk

mencari solusi yang baik dalam mengintegrasikan sistem karena integrasi

memiliki banyak jenis, arsitektur, bahasa pemrograman dan platform yang

beragam.

2.2.6.1 Jenis-Jenis Integrasi

Menurut Juric et al. (2007: 25), jenis integrasi dapat dibagi

menjadi lima, yaitu

a. Data-Level Integration

Integrasi Level Data berfokus pada perpindahan antar

aplikasi dengan tujuan membagi data yang sama ke beberapa

aplikasi yang berbeda. Dari sudut pandang teknis, integrasi

ini merupakan integrasi yang paling sederhana karena

memiliki beberapa tools yang memudahkan dan

mempercepat sharing data. Selain itu, integrasi ini tidak

memerlukan perubahan aplikasi.

Masalah dalam integrasi ini terletak pada kompleksitas

database dan jumlah data. Teknologi untuk memindahkan

data antar database saat ini masih belum begitu dikenal.

Kemudian, kita harus memahami data apa yang disimpan dan

dimana data tersebut disimpan, kapan dan bagaimana data

diekstrak serta harus mengerti jenis dan struktur database

tujuan.

b. Application Integration

Integrasi Aplikasiberfokus pada sharing fungsionalitas logika

bisnis bukan hanya data murni seperti Integrasi Level

Data.Integrasi ini biasanya dicapai melalui penggunaan

Page 28: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

36

Application Programming Interfaces (API).Aplikasi yang

mengekspos fungsionalitasnya melalui API dapat diakses

fungsionalitasnya secara programatik tanpa menggunakan

User Interface.

Tujuan integrasi aplikasi ada dua, yaitu memahami dan

menggunakan API untuk mengakses fungsionalitas yang

diperlukan, serta untuk menutupi perbedaan antar teknologi

yang digunakan untuk API.

c. Business Process Integration

Integrasi Proses Bisnis memungkinkan dukungan proses

bisnis dalam enterprise dimana solusi yang ada merupakan

bagian dari langkah proses bisnis. Integrasi ini mengekspos

fungsionalitas sebagai abstraksi dari metode bisnis melalui

interface. Integrasi ini juga menampilkan sistem informasi

enterprise seperti yang diinginkan atau seperti yang akan

dibangun dengan kebutuhan yang jelas untuk apa sistem

terintegrasi. Aplikasi yang sudah ada akan dimodelkan ulang

dengan cara yang dapat mengekspos fungsionalitas lapisan

proses bisnis dan sesuai dengan arsitektur modern. Dan pada

akhirnya potongan-potongan yang berbeda akan direkatkan

bersama menggunakan permodelan proses bisnis dan

execution language seperti BPEL (Business Process

Execution Language).

d. Presentation Integration

Setelah mencapai integrasi proses bisnis, biasanya

dilanjutkan dengan integrasi presentasi. Sebab aplikasi yang

ada sekarang dimodelkan dan dibungkus pada lapisan tengah

(middle tier), sedangkan yang mengekspos service melalui

interface level tinggi.Integrasi ini menghasilkan sistem

terintegrasi yang menyediakan lapisan presentasi yang

menyatu, yang melalui ini pengguna dapat mengakses

Page 29: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

37

fungsionalitas dari sistem yang terintegrasi. Karena

menggunakan lapisan presentasi yang dibangun baru,

pengguna tidak akan menyadari keragaman aplikasi yang ada

yang mengeksekusi di balik sistem. Lapisan presentasi juga

mengakses fungsi melalu interface umum, yang disediakan

oleh lapisan bisnis (yang telah dikembangkan pada integrasi

proses bisnis).

Integrasi presentasi dipertimbangkan sebagai langkah definisi

dan implementasi dari user interface umum dari sebuah

portal untuk sistem informasi. Juga dipertimbangkan sebagai

cara mengekstrasi data dari aplikasi yang ada melalui user

interface.

e. Business to Business Integration

Saat ini integrasi pada aplikasi dalam suatu perusahaan

tidaklah cukup.Saat ini terdapat kebutuhan pertumbuhan

yang memungkinkan integrasi antar perusahaan, yang sering

disebut sebagai integrasi B2B. Kebutuhan saat ini tidaklah

lagi sekedar melakukan publish catalogoffline pada halaman

web. Tetapi yang diharapkan adalah selalu online dan up-to-

date.

Salah satu prasyarat untuk membangun e-business yang efisien adalah

sebuah sistem enterprise yang terintegrasi pada level proses bisnis. Hanya

saja perbedaannya adalah pada integrasi ini memungkinkan pemrosesan

request secara on-demand. Pelanggan saat ini mengharapkan respon

sesegera mungkin dan tidak puas dengan pemrosesan batch and delay

beberapa hari untuk konfirmasi order atau sekedar ingin bertanya mengenai

produk tertentu. Respon yang cepat, yang diraih melalui integrasi dari

sistem back-end(enterprise information) dan front-end (presentation)

merupakan kunci faktor yang sukses.

Page 30: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

38

2.2.7 Site Map

Menurut Chaffey (2011: 608) Site Map adalah penggambaran grafik

dan tulisan dari hubungan antara kelompok yang berbeda dari konten pada

website. Dengan adanya site mapakan memudahkan user untuk

menemukan informasi yang mereka inginkan dengan cepat.

2.2.8 Enterprise Service Bus

Menurut Juric et al. (2007: 45), Enterprise Service Bus (ESB) adalah

infrastruktur software yang bertindak sebagai lapisan perantara

(middleware). ESB memungkinkan untuk menghubungkan services yang

diimplementasikan dalam teknologi yang berbeda (seperti EJBs, messaging

systems, CORBA components, dan legacy applications) dengan cara yang

mudah. ESB berfungsi untuk menambah fleksibilitas komunikasi dan

kendali atas penggunaan layanan yang mencakup:

a. Kemampuan menangkap pesan, yang memungkinkan untuk menangkap

pesan request untuk layanan-layanan dan pesan response dari layanan,

serta memberikan pemrosesan tambahan. Dengan cara ini, ESB dapat

bertindak sebagai intermediary.

b. Kemampuan routing, yang memungkinkan ESB melakukan routing

pesan ke layanan-layanan yang berbeda didasarkan pada isi (content),

asal, atau atribut lain.

c. Kemampuan transformasi, yang memungkinkan transformasi pesan

sebelum dikirimkan ke layanan-layanan. Untuk pesan format XML,

transformasi semacam ini dilakukan menggunakan XSLT (Extensible

Stylesheet Language for Transformations) atau XQueryengine.

d. Kendali atas deployment, usage, dan maintenance layanan-layanan. Hal

ini memungkinkan adanya logging, profiling, load balancing,

performance tuning, ongkos penggunaan layanan-layanan, distributed

deployment, on-the-fly reconfiguration, dsb.

Page 31: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00509-SI Bab2001.pdf · Design to Build, 5. Typography, 6 ... tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

39

e. Fitur manajemen lain yang mencakup definisi korelasi antar pesan,

definisi path komunikasi yang handal, definisi security constraints yang

berkaitan dengan pesan services.

2.2.9 Statistik Deskriptif

2.2.9.1 Definisi Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2010), statistik deskriptif adalah statistik

yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

mendeksripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi.

Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah

penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran,

pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran

tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan

penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi,

perhitungan persentase.

2.2.9.2 Mean

Menurut Trihendradi (2013), rata – rata merupakan jumlah

nilai-nilai dibagi dengan jumlah individu nilai.

= atau µ =

Keterangan:

= nilai rata – rata suatu sampel

µ = nilai rata – rata suatu populasi

= jumlah dari nilai individu

n = banyaknya nilai individu suatu sampel

N = banyaknya nilai individu suatu populasi