bab 3 inti penelitian 3.1 profil perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00393-mc 3.pdf ·...

42
28 BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Metrotech Jaya Komunika Indonesia (MJKI) sebagai principal atau pemegang lisensi merek Nexian di Indonesia. Tetapi, perusahaan ini lebih menonjolkan nama produknya telepon seluler merek Nexian, sehingga lebih dikenal dengan perusahaan Nexian daripada nama PT. Metrotech Jaya Komunika Indonesia (MJKI) tersebut. Nexian adalah market leader di bidang penyedia perangkat telekomunikasi tetap (fixed) dan bergerak (mobile) di Indonesia sejak 2006. 3.1.1 Visi, Misi dan Motto Visi Nexian Sebagai kontributor terdepan dalam meningkatkan keterhubungan seluruh komponen masyarakat Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, melalui pengembangan produk perangkat telekomunikasi yang berkesinambungan dan berdaya saing global.

Upload: lynhi

Post on 01-Apr-2019

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

28

BAB 3

INTI PENELITIAN

3.1 Profil Perusahaan

PT. Metrotech Jaya Komunika Indonesia (MJKI) sebagai principal atau

pemegang lisensi merek Nexian di Indonesia. Tetapi, perusahaan ini lebih

menonjolkan nama produknya telepon seluler merek Nexian, sehingga lebih

dikenal dengan perusahaan Nexian daripada nama PT. Metrotech Jaya Komunika

Indonesia (MJKI) tersebut.

Nexian adalah market leader di bidang penyedia perangkat

telekomunikasi tetap (fixed) dan bergerak (mobile) di Indonesia sejak 2006.

3.1.1 Visi, Misi dan Motto

Visi Nexian

Sebagai kontributor terdepan dalam meningkatkan keterhubungan seluruh

komponen masyarakat Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, melalui

pengembangan produk perangkat telekomunikasi yang berkesinambungan dan

berdaya saing global.

29

Misi Nexian

Mewujudkan visi melalui beberapa misi berikut ini, antara lain :

Feature yang update melalui penelitian dan pengembangan yang

berkelanjutan,

Pengembangan produk berkualitas tinggi, yang fashionable & trendy,

Pelayanan purna jual yang terpercaya dan terintegrasi,

Pelayanan pelanggan yang ramah dan berkualitas untuk memberi solusi

terbaik bagi pelanggan.

Motto Nexian

“Bekerja dengan hati, melihat dengan kaki”

Motto ini juga dijadikan disiplin bagi setiap karyawan Nexian untuk terus

memberikan yang terbaik kepada konsumen. Dengan motto ini, diharapkan

Nexian bisa mencoba melihat setiap peluang pasar dan terus berusaha

memenangi setiap pertarungan secara maksimal.

3.1.2 Produk Nexian

Terkait dengan kehandalan fitur produk-produk telepon selulernya,

membuat Nexian dipercaya oleh berbagai operator telekomunikasi sebagai mitra

penjualan produk bundling, yaitu dengan:

30

ESIA (ponsel CDMA NX350, tahun 2006),

Telkom Flexi (Flexi Home, tahun 2006),

Fren (ponsel CDMA NX970, tahun 2007)

Indosat StarOne (sebagai mitra tunggal program migrasi dari pita frekuensi

1900MHz ke 800 MHz, tahun 2007),

XL (NX900 dan NX900 Pelangi, tahun 2009 serta NX G801 – G821, tahun

2010),

Indosat (NX911 dan NX T911, tahun 2009 serta NX G501-T910, tahun

2010),

Telkomsel (NX922, tahun 2009 dan NX G912-T901-G381i-G503, tahun

2010).

Sampai Desember 2010, telepon seluler Nexian telah digunakan oleh

lebih dari 8.000.000 masyarakat Indonesia. Saat ini, Nexian didistribusikan ke

seluruh wilayah Indonesia melalui jaringan Selular Shop, Metroshop serta

modern channel seperti Carefour, Giant, Hypermart dan lainnya.

31

3.1.3 Penghargaan yang pernah diraih :

Nexian merupakan pelopor telepon seluler lokal di Indonesia sehingga

dinobatkan oleh para wartawan telekomunikasi dan memperoleh beberapa

penghargaan seperti:

ICA 2010 sebagai The Best Value Services for Nexian Messenger

Selular Award 2010 sebagai The Best Local Brand dan The Best Favourite

Music Concept

Golden Ring Award 2010 sebagai The Best Qwerty Local Brand 2010 (NX-

G801), The Best Entry Level Phone 2010 (NX-G330 Dangdut POD) dan The

Best Local Brand 2010.

Golden Ring Award 2009 sebagai The Most Favorite Local Brand.

Dari majalah Forsel (Kompas Group) pada Desember 2008 produk Nexian

FP333 dinobatkan menjadi ponsel CDMA favorite.

Pada bulan Mei tahun 2010 lalu, Nexian memperoleh penghargaan

Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai telepon seluler pertama yang menjadi

sarana peluncuran album musik (Grup Musik SLANK – Album Jurus Tandur

no.18). Hal tersebut melengkapi eksistensi Nexian sebagai merek lokal pertama

di Indonesia dan perusahaan ini pernah mendapatkan penghargaan Museum

Rekor Indonesia (MURI) sebagai merek lokal yang berhasil memproduksi

sekaligus menjual 100 ribu ponsel hanya dalam waktu 6 bulan.

32

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Di dalam struktur organisasi yang berjalan, dilakukan pemilihan serta penentuan

struktur organisasi perusahaan yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam

perusahaan agar pencapaian tujuan perusahan akan lebih terarah. Selain itu dengan

struktur organisasi yang jelas, pembagian pekerjaan dilakukan berdasarkan keahlian dan

ketrampilan yang dimiliki, sehingga setiap karyawan dapat mengetahui sampai dimana

wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki dalam menjalankan tugasnya.

Gambar 3.1

Pada bagian Board of Management yang berjalan, dipimpin oleh seorang Kepala

Eksekutif (Chief Executive Officer) sekaligus pemilik PT. Metrotech Jaya Komunika

Indonesia yang dipimpin langsung oleh Bapak Martono Jaya Kusuma.

33

Berikut ini adalah penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab utama dari :

Deskripsi Tugas Kepala Eksekutif (Chief Executive Officer) :

- Bertanggung jawab atas semua kepentingan baik dalam maupun luar perusahaan

menyangkut kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan,

- Membuat dan mengembangkan visi dan misi perusahaan,

- Membuat rancangan dan sistem yang berlaku dalam perusahaan,

- Mempunyai hak secara penuh dalam proses pengambilan keputusan mengenai

perusahaan,

- Mengkoordinasi semua anggota untuk berusaha mencapai sasaran sesuai dengan

perencanaan manajerial,

- Memonitor kemajuan dan mengatasi hambatan dalam perusahaan.

Deskripsi Tugas Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) :

- Membantu kepala eksekutif dalam membuat kebijakan perusahaan,

- Membantu kepala eksekutif dalam mengoperasikan dan mengorganisasikan

seluruh kegiatan perusahaan,

- Mengagendakan semua kegiatan perusahaan,

- Mengatur alur informasi perusahaan agar lebih terarah,

- Mengontrol kinerja setiap divisi perusahaan,

- Membuat laporan tahunan mengenai seluruh kegiatan yang dilakukan oleh

semua divisi beserta unitnya dalam memajukan perusahaan.

34

3.2.1 Divisi Penjualan (Sales Division)

Gambar 3.2

35

Deskripsi Tugas Divisi Penjualan (Sales Division) :

- Mencapai target penjualan dan mengembangkan pasar secara efektif dan efisien.

- Menetapkan target bulanan pencapaian penjualan secara umum dan

mensosialisasikannya kepada para sales & marketing,

- Menyimpan dan membuat database report penjualan produk dari pusat maupun

wilayah cabang,

- Memonitor dan mengevaluasi perolehan penjualan secara rutin,

- Melakukan pembinaan dan pengembangan SDM dalam divisinya,

- Melakukan perluasan pangsa pasar dan area pemasaran dengan menjalin

hubungan dengan pihak terkait,

- Memastikan tercapainya kepuasan pelanggan terhadap produk yang dijual.

36

3.2.2 Divisi Pemasaran (Marketing Division)

Gambar 3.3

Deskripsi Tugas Divisi Pemasaran (Marketing Division) :

- Mengkoordinasikan kegiatan pemasaran produk,

- Melakukan promosi dan penjualan produk kepada konsumen,

- Merencanakan strategi pemasaran yang sesuai produk untuk melaksanakan

pencapaian target yang ditetapkan,

- Menjalin hubungan dengan pihak sponsorship,

- Menjalin hubungan dan bekerjasama dengan pihak media,

- Memantau kegiatan pemasaran produk di toko pusat mapun wilayah cabang,

- Menciptakan jaringan pemasaran yang luas bagi produk,

- Melakukan analisis dan evaluasi program pemasaran yang telah dilakukan.

37

3.2.3 Divisi Teknik (Technical Division)

Gambar 3.4

Deskripsi Tugas Divisi Teknik (Technical Division) :

- Melakukan riset pasar dan perencanaan produk yang disesuaikan dengan minat

pasar,

- Melakukan perancangan inovasi terhadap produk baru,

- Merumuskan segmentasi, penetapan target & positioning produk yang akan

dibuat,

- Melakukan survei dan adaptasi terhadap supplier bahan baku yang baru,

- Melakukan uji produk dan menetapkan kualitas jaminan mutu produk,

- Melakukan perbaikan akibat kesalahan produksi dan biaya produksi yang

berlebihan,

- Bertanggung jawab atas penggunaan mesin-mesin, peralatan dan bahan baku.

38

3.2.4 Divisi Keuangan (Financial Division)

Gambar 3.5

Deskripsi Tugas Divisi Keuangan (Financial Division) :

- Menyusun perencanaan anggaran perusahaan,

- Mengatur sistem keuangan perusahaan,

- Menyiapkan laporan perputaran kas dan biaya yang masuk dan keluar,

- Membuat laporan pajak perusahaan,

- Memastikan verifikasi dan finalisasi setiap entri jurnal keuangan harian

perusahaan,

- Membuat laporan pertanggung jawaban keuangan perusahaan pada setiap akhir

periode,

- Mengevaluasi laporan laba atau rugi dalam keuangan perusahaan.

39

3.2.5 Divisi Rantai Suplai (Supply Chain Division)

Gambar 3.6

Deskripsi Tugas Divisi Rantai Suplai (Supply Chain Division) :

- Merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan dan keefektifan

penyimpanan dan aliran barang,

- Membantu dan mengkoordinasi petugas teknis dalam menjalankan sistem

pengendalian kualitas produk,

- Mengadakan perencanaan dengan departemen QA dan mengkonfirmasikan pada

semua bagian manajemen,

- Memberikan pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan (point of

origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya untuk

memenuhi kebutuhan para pelanggan.

40

- Menggunakan keahlian rantai pasokan untuk merubah kebutuhan pelanggan

yang kompleks menjadi solusi yang fleksibel guna memenuhi tuntutan

pelanggan ke depan.

3.2.6 Divisi Pelayanan Konsumen (Customer Care Division)

Gambar 3.7

Divisi Layanan Pelanggan (Customer Care Division)

- Menerima dan memberikan pelayananan langsung di tempat, baik tamu atau

calon konsumen disamping secara tidak langsung memberikan feedback atas

setiap informasi melalui telepon atau email yang masuk atas permohonan

informasi,

41

- Mengelola keluhan pelanggan dan mampu memberikan informasi dan petunjuk

secara jelas,

- Mencatat dan mengarsip setiap data pelanggan yang masuk dan dokumen atas

pendaftaran layanan yang masuk,

- Menjaga aspek etika dan keramahan unit kerja Customer Service ( CS ) sebagai

bentuk manifestasi pelayanan perusahaan,

- Meningkatkan kepuasan pelanggan atau konsumen.

3.2.7 Divisi Operasional (Operation Division)

Gambar 3.8

42

Deskripsi Tugas Divisi Operasi (Operation Division) :

- Mengatur manajemen sistem informasi perusahaan yang mendukung alur

informasi perusahaan,

- Mengawasi alur informasi perusahaan agar lebih cepat dan terarah,

- Melakukan perekrutan tenaga kerja baru,

- Mengadakan pelatihan kerja dan pembinaan bagi tenaga kerja baru,

- Bertanggung jawab atas kesejahteraan tenaga kerja,

- Menangani jalur distribusi dan transportasi untuk produk yang akan dikirimkan

sampai pada konsumen.

3.3 Prosedur yang Berlaku

Di dalam suatu proses bisnis perusahaan, sangat diperlukan perencanaan strategi

yang terintegrasi dan terkoordinasi untuk mendayagunakan kompetensi inti serta

memperoleh keunggulan bersaing pada setiap jenis produk yang dihasilkannya.

Demikian halnya dengan Nexian, juga menerapkan suatu strategi dalam menjalankan

bisnisnya agar dapat mencapai daya saing strategis dan memperoleh laba dari hasil

penjualan produknya dengan cara mengembangkan inovasi produk baru lebih cepat

dari produk yang dilakukan pesaingnya.

43

Di dalam aktivitas bisnis PT. Metrotech Jaya Komunika Indonesia, terdapat

prosedur yang berlaku, terdiri dari 4 tahapan utama yaitu meliputi: riset, desain

produk, proses produksi dan strategi komunikasi pemasaran setiap jenis produk baru

telepon seluler Nexian akan dijelaskan ke dalam skema berikut ini :

Prosedur Yang Berlaku Dalam Riset, Desain Produk dan Proses Produksi

Nexian :

Gambar 3.9

44

1. Identifikasi kebutuhan konsumen melalui riset atau penelitian.

a. Kebutuhan secara intuitif untuk menyediakan produk telepon seluler yang

sesuai dengan apa dibutuhkan konsumen dan memikirkan rancangan bentuk

produk seperti apa yang paling banyak diminati oleh konsumen.

b. Kebutuhan berdasarkan penelitian pasar : tim survei dari perusahaan akan

mendatangi tempat-tempat penjualan langsung, gerai, atau toko yang menjual

produk telepon seluler Nexian untuk melakukan penelitian pasar tersebut,

mengetahui tingkat penjualan dan pangsa pasar agar mampu memenuhi

kebutuhan konsumen terhadap jenis produk yang dihasilkan.

c. Kebutuhan berdasarkan penelitian langsung kepada konsumen : perusahaan

mencari informasi secara detil mengenai perilaku dan kebutuhan konsumen

terhadap produk telepon seluler merek Nexian dengan langsung mendatangi

konsumen.

2. Identifikasi Kebutuhan Perancangan Produk

Setelah perusahaan Nexian mengadakan penelitian, hasil dari evaluasi

dan kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan, akan digunakan untuk

kebutuhan perancangan produk. Hasil kesimpulan akan diolah kembali dan

diterapkan dalam perancangan produk baru yang akan diproduksi.

45

3. Perancangan Produk

Perancangan desain produk sangat penting untuk menentukan bentuk

fisik dari produk, sehingga hasilnya mampu memenuhi kebutuhan konsumen

dengan sebaik mungkin. Dalam perancangan desain produk mencakup estetika

produk dan engineering design (mekanikal, elektrikal, software dan sebagainya).

4. Analisis Kelayakan Produksi

Faktor kelayakan produksi adalah salah satu penentu apakah produk yang

sudah dirancang itu sudah memenuhi kriteria dan apakah sudah sesuai dengan

spesifikasi produk yang ingin diciptakan, sebelum proses produksi berlangsung.

5. Identifikasi Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk yang akan diaplikasikan ke dalam produk, diambil

dari ketertarikan kebutuhan konsumen berdasarkan pengetahuan teknis dari

penelitian sebelumnya. Pengisian fitur pada produk baru ini ditujukan untuk

pemenuhan kebutuhan yang diharapkan dan diapresiasi oleh konsumen.

Spesifikasi fitur sendiri dimaksudkan untuk memberi sebuah ciri khas dan

keunikan pada suatu produk yang dihasilkan dan membuat produk baru tersebut

tampak berbeda dari produk yang lain.

\

46

6. Pengendalian Efektivitas Produksi

Bagian efektivitas produksi akan menganalisis dan menafsirkan petunjuk

teknis, data, pedoman, dan bahan-bahan lainnya untuk menentukan spesifikasi,

pemeriksaan dan pengujian prosedur produksi.

7. Pembuatan Produk

Manufaktur akan bertanggung jawab dalam perancangan dan

pengoperasian sistem produksi yang akan menghasilkan produk baru.

8. Pengujian Produk

Pengujian produk harus dilakukan untuk memeriksa dan menguji produk,

mengukur tingkat keamanan dan kualitas produk, seperti bagian-bagian dan

bahan-bahan produksi untuk disesuaikan sesuai dengan spesifikasi dan ukuran

produk dari standar produksi yang telah ditetapkan untuk menghindari terjadinya

kecacatan produksi pada produk yang dihasilkan.

9. Jenis Produk Baru

Produk baru yang dihasilkan harus sudah melewati proses pengujian

produk, diberikan nama, seri, dan dikemas secara baik sehingga siap untuk

dipasarkan. Biasanya perusahaan menambahkan jaminan atau garansi dalam

jangka waktu tertentu terhadap produk, sehingga apabila terjadi kerusakan

produk baru tersebut, konsumen akan mendapatkan service secara gratis dan

pelayanan purna jual dengan harga yang sesuai.

47

10. Proses Pemasaran terkait dengan Komunikasi Pemasaran Terpadu

Gambar 3.10

Kegiatan komunikasi pemasaran yang berjalan di perusahaan Nexian seperti

kegiatan perusahaan pada umumnya, digunakan untuk menginformasikan atau

mengkomunikasikan produk-produk yang dimiliki oleh perusahaan.

48

Komunikasi pemasaran Nexian dilakukan secara terintegritas, sebagai salah satu

cara untuk mengembangkan dan melaksanakan program komunikasi pemasaran yang

memanfaatkan berbagai alat komunikasi untuk menjangkau dan calon pelanggan yang

sudah ada. Strategi IMC yang digunakan dalam perusahaan berfokus pada kegiatan

beriklan, promosi penjualan, pemasaran langsung, internet dan pemasaran interaktif,

hubungan masyarakat dan media sosial dalam menjalin komunikasi dengan konsumen.

Seiring dengan perubahan lingkungan pemasaran yang cepat dan persaingan dari

kompetitor menyebabkan komunikasi pemasaran terpadu atau IMC mengarah pada

program komunikasi yang jauh lebih efektif dan efisien untuk digunakan dan menjadi

faktor yang sangat penting dalam pembangunan brand awareness. Inilah alasan

mengapa perusahaan Nexian menggabungkan strategi pemasarannya menjadi

komunikasi pemasaran terpadu atau IMC tersebut.

Di dalam penerapan Komunikasi Pemasaran Terpadu atau Integrated

Marketing Communication (IMC) Nexian mempunyai beberapa tahapan untuk

mencapai target pemasaran, antara lain :

1. Review of marketing plan. Pada tahap ini, Nexian mempersiapkan data internal

(situasi organisasi dan atribut produk) dan eksternal (situasi makro, target

market, dan competitor).

2. Analysis of promotional program situation. Pada tahap ini, Nexian menganalisa

kelebihan dan kelemahan data, menemukan titik permasalahan, dan mencari

solusinya.

49

3. Analysis of communication process. Pada tahap ini, Nexian menganalisa

tanggapan penerima informasi, tahapan dalam pengiriman informasi, dan saluran

informasi yang digunakan.

4. Budget determination. Pada tahap ini, Nexian melakukan cara penyusunan

anggaran, apakah dengan top-down (modal sudah tersedia di awal) atau bottom-

up (melihat berapa biaya yang dibutuhkan dalam penyusunan rencana dan

bagaimana pengalokasiannya).

5. Develop IMC program. Pada tahap ini, Nexian mengembangkan program

komunikasi pemasaran yang akan ditempuh.

6. Integrate and implement IMC strategies. Pada tahap ini, Nexian menggunakan

kombinasi strategi marketing mix, memproduksi iklan, membeli media time dan

space, serta melaksanakan desain IMC yang telah ditetapkan sesuai dengan

program yang ditempuh.

7. Monitor, evaluate, and control IMC program. Dalam tahap ini, Nexian akan

mengevaluasi hasil kinerja apakah langkah yang dilakukan sudah efektif atau

belum dan melihat apakah taktik yang ditempuh sesuai dengan strategi yang

diambil.

50

Prosedur Yang Berlaku Dalam Strategi Komunikasi Pemasaran Nexian :

Gambar 3.11

Advertising :

Pada divisi periklanan terdapat beberapa elemen penting yang terkait dengan

media periklanan perusahaan Nexian, antara lain :

1. Brand communication, meliputi : creative development seperti iklan melalui

televisi, media cetak seperti koran dan majalah, serta iklan melalui pesan

radio.

51

2. Media placement, meliput : penempatan iklan pada televisi terutama pada

saat acara tertentu, koran dan tabloid.

3. Out Of Home (OOH), meliputi : pemasangan iklan pada bangunan dan

fasilitas publik seperti : billboard, bangunan apartemen, perkantoran,

bandara, stasiun dan halte bis. Termasuk pada toko swalayan, seperti : Circle

K dan Alfamart.

4. Digital Marketing, meliputi : pemasangan pesan iklan melalui media internet

dengan email blast, viral games, jejaring sosial seperti Facebook dan

Twitter.

5. Below The Line (BTL), meliputi : pos material (seperti brosur, flyer, banner,

dan sebagainya)

Sub Divisi Marketing Public Relations :

Pada sub divisi Marketing Public Relations (MPR) akan dijelaskan lebih lanjut

pada gambar 3.12. Di dalam proses komunikasi pemasaran produk Nexian ini, terdapat

beberapa bagian unit bisnis yang penting, antara lain :

52

Gambar 3.12

Sub Divisi Marketing Public Relations :

1. Media Relations

Pada sub divisi hubungan media merupakan teknik penyusunan waktu

dan ruang periklanan untuk mencapai tujuan pemasaran. Perencanaan media

harus dikoordinasikan dengan strategi pemasaran dan aspek-aspek lain dari

strategi periklanan.

a. Publikasi

Publikasi ini pada dasarnya sama dengan periklanan, Nexian melakukan

kegiatan publikasi antara lain: iklan dalam brosur, flyer, leave piece, price off

info, dan lain-lain. Tujuan publikasi yang dilakukan untuk membentuk opini

masyarakat secara cepat mengenai produk yang ditawarkannya, dan adanya

53

sarana untuk mengingat produknya. Penyebarannya dapat dilakukan melalui

kurir, Sales Promotion Girl atau agen surat kabar.

b. Release

Release sering digunakan untuk menginformasikan tentang aktivitas yang

dilakukan oleh perusahaan Nexian melalui penulisan artikel, seperti pada saat

acara product launching dan advertorial. Bekerjasama dengan berbagai media

lokal, Nexian cukup sering memasang iklan dengan bekerjasama di stasiun

televisi: Metro TV, SCTV, dan RCTI. Media radio seperti : Hard Rock FM,

Cosmopolitan FM, Trax FM dan Global FM. Media cetak Koran dan majalah

seperti: Sindo, Indopos, Kompas, majalah Pulsa, majalah Selular, majalah T & T

Mobile Lifestyle dan sebagainya.

c. Press Conferences

Press conferences selalu diadakan pada saat acara besar dalam pameran

dan product launching Nexian untuk mengkomunikasikan tentang fitur produk

baru, keunggulan produk, brand ambassador dan biasanya dihadiri oleh

stakeholders misalnya: para tamu undangan, agen, konsumen, masyarakat pada

umumnya pada saat press conferences itu berlangsung. Berbagai pihak media

lokal akan membantu proses peliputan conference seperti siaran di radio Hard

Rock FM, Cosmopolitan FM, Trax FM dan Global FM, Metro TV, SCTV, dan

RCTI mengenai produk-produk merek Nexian.

54

2. Brand Activation

a. Event (In House)

Event in house ini lebih tertuju kepada strategi Nexian dalam

mengkomunikasikan produk-produknya dengan pelanggannya atau mampu

mengatasi masalah dengan memberikan solusi yang terkait dengan penggunaan

produk.

b. Event Corporate

Event marketing pada perusahaan Nexian mempunyai fokus utama untuk

mengambil perhatian banyak orang dan melibatkan pelanggan dalam event

tersebut. Nexian lebih sering melakukan strategi pemasaran dengan events

dengan beberapa alasan, antara lain: untuk melibatkan sasaran khalayak, untuk

mengasosiasikan sebuah brand image dengan aktivitas, gaya hidup atau orang-

orang tertentu, untuk meraih sasaran khalayak yang sulit dijangkau, untuk

meningkatkan brand awareness dan untuk meraih brand publicity.

c. Sponsorship

Pemberian dukungan finansial kepada suatu organisasi, orang, atau

kegiatan yang berhubungan dan saling terkait dengan publisitas merek Nexian.

Kegiatan sponsorship ini dapat meningkatkan citra merek Nexian. Beberapa

pedoman yang digunakan oleh perusahaan Nexian dalam menentukan

sponsorship: target khalayak, penguatan citra merek, dapat diperpanjang,

keterlibatan merek, biaya yang efektif dan kerjasama sponsor lainnya seperti

kegiatan olahraga, konser musik, acara budaya dan kegiatan sosial perusahaan.

55

Evaluasi dan Monitoring

Di dalam pengelolaan organisasi pada PT. Metrotech Jaya Komunika

Indonesia terdapat evaluasi kinerja karyawan biasanya diadakan pada rapat

tahunan dan kegiatan monitoring dari hasil penjualan produk setiap triwulan

atau tiga bulan sekali, digunakan untuk peningkatan strategi yang dilakukan

perusahaan Nexian khususnya pada divisi pemasaran (marketing), komunikasi

pemasaran (marketing communications), dan penjualan (sales), serta bidang

divisi lainnya yang terdapat di perusahaan secara keseluruhan. Hal-hal yang

diperoleh dalam penilaian kinerja perusahaan digunakan untuk mengukur

tingkat kepuasan konsumen eksternal maupun internal dan data-data tersebut

digunakan untuk mengembangkan dan menciptakan produk baru yang akan

dihasilkan.

Pengamatan pada proses distribusi juga penting untuk dilakukan dengan

tujuan efisiensi jaringan distribusi yaitu untuk mengetahui hal-hal yang

diperoleh dalam pengamatan distribusi yaitu mengetahui distributor terhadap

produk, persediaan dan penampilan brosur, serta hasil laporan tentang volume

penjualan dari para agen telepon seluler, modern channel, dan toko cabang

Nexian Shop.

56

3.4 Metode Pengumpulan Data

Di dalam metode penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif

kualitatif untuk menganalisis permasalahan yang ada. Menurut Ardianto (2010,

p.200), analisis data pada penelitian kualitatif tidak menggunakan angka-angka

seperti pada penelitian kuantitatif, tetapi menggunakan kata-kata. Menurut Ruslan

(2010, p.215) bahwa penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapat pemahaman

yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan.

Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah

melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian, dan

kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-

kenyataan tersebut dengan cara mengumpulkan dan mengolah data dan informasi,

sesuai dengan permasalahan yang dibahas melalui beberapa cara, antara lain :

3.4.1 Penelitian Pustaka

Penelitian dilakukan dengan mendalami beberapa topik yang berhubungan

dengan masalah yang dihadapi oleh peneliti, cara membaca dan merangkum buku

dari berbagai referensi yang berhubungan dengan pokok bahasan dan dengan

masalah yang dianalisis.

57

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang diperlukan dalam menyusun skripsi menggunakan

beberapa cara untuk mendapatkan data dan informasi. Dalam penelitian kualitatif

dikenal beberapa teknik atau metode pengumpulan data. Menurut Kriyantono (2006,

p.11) yang dikutip dari Ardianto (2010, p.200), bahwa teknik pengumpulan data

dalam penelitian kualitatif terdiri dari: wawancara mendalam (intesive/depth

interview), observasi atau pengamatan lapangan (field observation), wawancara

kelompok (focus group discussion), dan studi kasus (case study). Peneliti juga

melakukan beberapa teknik pengumpulan data, sebagai berikut :

1. Studi Lapangan

Studi yang dilakukan pada PT. Metrotech Jaya Komunika Indonesia

secara langsung untuk mengetahui informasi mengenai aktivitas Marketing

Public Relations pada perusahaan tersebut. Ada tiga metode yang peneliti

lakukan antara lain:

o Metode wawancara mendalam (intensive/depth interview) adalah teknik

mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung

dengan informan untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan

mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-

ulang) secara intensif. Selanjutnya, dibedakan antara responden (orang

yang akan diwawancarai hanya sekali) dengan informan (orang yang

ingin peneliti ketahui/pahami dan yang akan diwawancarai beberapa

kali). Karena itu, wawancara mendalam disebut juga wawancara intensif

(intensive-interview).

58

Biasanya wawancara mendalam menjadi alat utama pada penelitian

kualitatif yang dikombinasikan dengan observasi partisipasi. Pada

wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol

atas respons informan. Artinya, informan bebas memberikan jawaban-

jawaban yang lengkap, mendalam; bila perlu tidak ada yang

disembunyikan. Caranya dengan mengusahakan wawancara berlangsung

informal seperti sedang bercerita. Wawancara yang akan dilakukan oleh

peneliti dalam penelitian ini, dengan cara tanya jawab dengan beberapa

manajer dan karyawan pada perusahaan serta pengguna dan non

pengguna telepon seluler merek Nexian yang berhubungan dengan

permasalahan yang akan dibahas.

Subyek wawancara yang dipilih dengan kriteria tertentu yang

disesuaikan dengan tujuan penelitian. Hal ini dilakukan agar sampel

benar-benar mewakili (bersifat representative) terhadap permasalahan

yang ingin diteliti.

Peneliti melakukan penelitian mengenai kegiatan Marketing Public

Relations dalam membangun brand awareness dengan mengambil dari

khalayak internal perusahaan antara lain: perwakilan dari divisi

komunikasi pemasaran (marketing communications), relasi media (media

relations) dan modern channel telepon seluler merek Nexian. Dan

khalayak ekternal perusahaan, yaitu: sepuluh informan dari pengguna dan

non pengguna telepon seluler merek Nexian.

59

o Metode observasi, menurut Kriyantono (2006, p.10), bahwa observasi

lapangan atau pengamatan lapangan (field observation) adalah kegiatan

yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan panca indra yang

dimiliki. Selain dengan membaca koran, mendengarkan radio, menonton

televisi, atau berbicara dengan orang lain, kegiatan observasi (lapangan,

Pen.) merupakan salah satu kegiatan untuk memahami lingkungan.

Namun, tidak semua observasi disebut sebagai suatu metode penelitian

karena metode pengumpulan data melalui observasi memerlukan syarat-

syarat tertentu agar bermanfaat bagi kegiatan pengumpulan data. Di

dalam penelitian ini, kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti

bersamaan dengan kerja praktek atau magang di perusahaan yang

bersangkutan.

o Metode diskusi kelompok (Focus Group Discussion atau FGD), peneliti

memberikan sejumlah pertanyaan kepada informan, kemudian mereka

saling bertukar pikiran (brainstorming) antar anggota yang terlibat dalam

diskusi interaktif ini untuk mendapatkan berbagai masukan, baik berupa

pendapat untuk pemecahan masalah ataupun saran dari sumber informan

yang dapat menunjang hasil penelitian. Menurut Ardianto (2010, p.62),

Focus Group Discussion (FGD), dimana enam sampai 12 orang

dikumpulkan membentuk lingkaran dalam suasana yang menyenangkan

dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan secara informal atau santai.

Suatu aspek penting dari metode FGD adalah para peneliti FGD

60

mengukur opini dan interaksi kelompok dengan membandingkan

pendapat-pendapat atau sudut pandang individu yang kontras muncul

dalam teknik penelitian FGD, terutama pada saat brainstorming (curah

pendapat) lahirnya ide-ide, pengujian konsep-konsep.

3.4.3 Model Analisis Data

Analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini, menggunakan model

analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman dalam Emzir (2010, p.129-p133),

yang dikutip dari Ardianto (2010, p.223), menyatakan bahwa ada tiga jenis kegiatan

dalam analisis data:

a. Reduksi. Reduksi bukan sesuatu yang terpisah dari analisis. Ia merupakan bagian

dari analisis. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam,

memilih, memfokuskan, membuang, dan menyusun data dalam suatu cara

dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan. Reduksi data terjadi secara

berkelanjutan hingga laporan akhir. Bahkan sebelum data secara aktual

dikumpulkan, reduksi data antisipasi terjadi sebagaimana diputuskan oleh

peneliti (sering tanpa kesadaran penuh). Sebagaimana pengumpulan data

berproses, terdapat beberapa bagian selanjutnya dari reduksi data (membuat

rangkuman, membuat tema-tema, membuat gugus-gugus, membuat pemisahan-

pemisahan, menulis memo-memo).

61

b. Model data (data display). Kita mendefinisikan model sebagai suatu kumpulan

informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Bentuk yang paling sering dari model data kualitatif

selama ini adalah teks naratif.

c. Penarikan/verifikasi kesimpulan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti

kualitatif mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-

pola penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi-

proposisi.

Selain menggunakan metode analisis data menurut Miles dan Huberman, peneliti

juga memadukan cara pengolahan dan analisis data dari metode yang dikemukakan

Nasution, agar hasil penelitian ini lebih mendalam dan terperinci. Menurut Nasution

(2003, p.129-p.134) yang dikutip dari Ardianto (2010, p.216), menyatakan bahwa

analisis data dalam penelitian kualitatif harus dimulai sejak awal. Data yang

diperoleh dalam lapangan harus segera dituangkan dalam bentuk tulisan dan

dianalisis. Salah satu cara yang dapat dianjurkan ialah dengan mengikuti langkah-

langkah berikut:

a. Mereduksi data

Data yang diperoleh dalam lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau laporan

yang perinci. Laporan ini akan terus menerus bertambah. Bila tidak segera

dianalisisi sejak awal, akan menambah kesulitan. Laporan-laporan itu perlu

direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal

62

penting, dicari tema atau polanya. Jadi, laporan lapangan sebagai bahan

”mentah” disingkatkan, direduksi, disusun lebih sistematis, ditonjolkan pokok-

pokok yang penting, disusunkan lebih sistematis sehingga lebih mudah

dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang

hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data bila

diperlukan.

b. Men-display data

Agar dapat melihat gambaran keseluruhannya atau bagian tertentu dari penelitian

itu, harus diusahakan membuat berbagai macam matriks, grafik, networks, dan

charts. Dengan demikian, peneliti dapat menguasai data dan tidak tenggelam

dalam tumpukan detail.

c. Mengambil kesimpulan dan verifikasi

Sejak awalnya, peneliti berusaha mencari makna dari data yang dikumpulkannya.

Untuk itu, ia mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering

timbul, hipotesis dan sebagainya. Jadi, dari data yang diperolehnya sejak awal ia

mencoba mengambil kesimpulan. Kesimpulan itu mula-mula masih tentatif,

kabur diragukan. Akan tetapi, dengan bertambahnya data, kesimpulan itu lebih

grounded. Selama penelitian berlangsung kesimpulan senantiasa harus

diverisifikasi. Verifikasi dapat singkat dengan mencari data baru, dapat pula

lebih mendalam bila penelitian dilakukan oleh satu tim untuk mencapai

63

intersubjective consensus, yakni persetujuan bersama agar lebih menjamin

validitas atau confirmability.

d. Menganalisis data

Menganalisis data sewaktu pengumpulan data antara lain akan menghasilkan

lembar rangkuman dan pembuatan kode pada tingkat rendah, menengah (kode

pola) dan tingkat tinggi (memo).

e. Membuat lembar rangkuman

Untuk memperoleh inti data, peneliti dapat bertanya, siapa, peristiwa atau situasi

apa, tema atau masalah apa yang dihadapinya dalam lapangan, hipotesis apa

yang timbul dalam pikirannya. Pada kunjungan berikutnya, informasi apa yang

harus ditemukannya dan hal apa yang harus diberinya perhatian khusus.

f. Menggunakan matriks dalam analisis data

Matriks dapat memberikan bantuan yang sangat berguna dalam mengolah dan

menganalisis data yang banyak, yang terdiri dari membentuk matriks,

memasukkan data ke dalam matriks, menganalisis data matriks.

64

3.5 Permasalahan yang ada

*Hasil olahan penulis

Gambar 3.13

Seiring dengan perkembangan pesat pada dunia teknologi perangkat

telekomunikasi, khususnya pada industri telepon seluler mengakibatkan persaingan

bisnis menjadi semakin ketat dan perusahaan pun harus berpikir maksimal untuk

memasarkan produknya agar dapat menarik perhatian konsumen. Beberapa kendala dan

tantangan yang dihadapi oleh PT. Metrotech Jaya Komunika Indonesia (MJKI) dalam

membangun kesadaran merek produk Nexian saat ini antara lain : keraguan konsumen

akan kualitas serta keberadaan Nexian sebagai telepon seluler buatan negara China yang

sering dipersepsikan bahwa “harga murah tetapi cepat rusak”, sehingga tingkat

kepercayaan dan kesadaran merek Nexian bagi konsumen belum terbangun secara

optimal.

65

Sejak awal berdiri, Nexian memulai strategi pemasaran produknya dengan

melakukan penawaran telepon seluler murah yang bekerja sama dengan operator Esia.

Pada saat itu. Nexian meluncurkan product bundling Nexian NX-350 dan NX-370

dengan operator CDMA Esia. Seiring dengan perkembangan pasar CDMA melahirkan

tren pasar baru, di mana banyak konsumen yang memiliki dua jenis telepon seluler, yaitu

GSM dan CDMA, Nexian juga pernah mendapatkan proyek Flexi Home dari PT

Telkom. Nexian pun melebarkan sayap dengan meluncurkan program bundling dengan

dua operator sekaligus, yaitu Telkomsel dan Telkom Flexi, dengan menawarkan telepon

seluler dual-mode Nexian seri NX-200D yang bisa mengaktifkan nomor GSM dan

CDMA pada saat bersamaan. Tanggapan pasarnya ternyata sangat baik. Tetapi

pencapaian awal tersebut, menimbulkan permasalahan lainnya yaitu mengenai

pemikiran konsumen atau masyarakat pada umumnya lebih mengenal sebuah nama

merek Esia dan Flexi. Sedangkan positioning merek Nexiannya sendiri kurang begitu

dikenal oleh para konsumen telepon seluler yang ada.

Permasalahan ketiga, seiring dengan kecanggihan teknologi semakin banyak

produk smartphone kelas atas yang membanjiri pasar telepon seluler di Indonesia, hal ini

secara lambat laun akan mengakibatkan persaingan ketat dan bisa mengancam eksistensi

vendor ponsel-ponsel yang didatangkan dari negara Cina, termasuk produk telepon

selular merek Nexian itu sendiri. Tetapi, perusahaan tidak takut akan persaingan dengan

keberadaan produk smartphone, seperti misalnya: merek iPhone dan BlackBerry.

66

Karena ditinjau dari segmen pasar yang berbeda jauh, iPhone dan BlackBerry

jelas mempunyai sasaran untuk kalangan atas, sedangkan Nexian mempunyai sasaran

untuk kalangan menengah ke bawah. Justru ancaman yang lebih serius, berasal dari

“pemain tengah” seperti vendor asal Negara Korea. karena mereka bisa menekan harga

hingga setara dengan harga telepon seluler lokal. Itu yang perlu dipantau secara ketat

agar tidak kalah bersaing dengan produk telepon seluler buatan Korea tersebut.

Didasari beberapa permasalahan inilah, PT. Metrotech Jaya Komunika Indonesia

membutuhkan strategi Marketing Public Relations yang handal terutama dalam

mengatasi hambatan dalam membangun brand awareness.

3.6 Alternatif Pemecahan Masalah

*Hasil Olahan Penulis Gambar 3.14

67

Terkait dengan perkembangan trend industri ponsel merek lokal, ternyata

sebagian besar telepon seluler merek lokal masih sangat minim untuk melakukan inovasi

produk. Tetapi, PT. Metrotech Jaya Komunika Indonesia terus melakukan inovasi pada

produk-produk telepon seluler yang dihasilkannya dan terus melakukan ekspansi

pemasaran telepon seluler merek Nexian ke seluruh wilayah Indonesia. Strategi

Marketing Public Relations pada perusahaan PT. Metrotech Jaya Komunika Indonesia

(MJKI), berhasil mengkombinasikan antara fungsi pemasaran dan kehumasan untuk

meningkatkan penjualan produk sekaligus kesadaran merek (brand awareness) bagi

konsumennya. Promosi telepon seluler Nexian yang gencar dan sering dilakukan secara

besar-besaran.

Salah satu inovasi yang patut diacungi jempol adalah pengembangan fitur Nexian

Music Card. Tidak heran jika kemudian Nexian bekerjasama dengan label rekaman

ternama untuk mempromosikan kartu memori yang telah diisi dengan ribuan lagu

populer dan disematkan ke dalam telepon seluler Nexian. Perusahaan Nexian yakin jika

media musik digital menggunakan kartu memori akan booming di masa depan, maka

tidak akan ada lagi orang yang mau menggunakan atau mengunduh lagu-lagu bajakan.

Dalam mempromosikan telepon seluler Nexian Music ini dilakukan dengan

menggandeng group band terkenal di Indonesia, misalnya : Slank dan Nidji. Selain itu,

Nexian juga turut serta menjadi sponsorship dalam setiap pagelaran musik besar yang

digelar di Indonesia.

68

Nexian optimistis bahwa produk telepon seluler QWERTY dan layar sentuh

(touch sreen) dengan harga terjangkau masih banyak dicari oleh konsumen di Indonesia.

Maka dari itu, investasi untuk memperkuat merek (brand investment) mulai dikurangi.

Perusahaan cenderung memilih strategi pemasaran dengan menggelar acara semacam

bazaar atau expo telepon seluler murah daripada melakukan brand investment. Pada saat

ini, Nexian memberikan suasana baru dalam meningkatkan brand awareness konsumen

melalui : promosi khusus, merilis produk telepon seluler canggih dengan fitur yang

terbaru dan harga sangat terjangkau serta meluncurkan produk baru (product launching)

dalam suatu event yang diselenggarakan, bekerjasama dengan beberapa perusahaan

telepon seluler ternama dan operator telekomunikasi lainnya.

Tingginya permintaan produk telepon seluler Nexian di Indonesia membuat

produsen dan distributor lebih jeli dalam melihat kondisi pasar dan minat konsumen.

Selain membangun citra di mata pelanggan secara khusus maupun khalayak pada

umumnya, diperlukan juga cara untuk membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan

sehingga dapat meningkatkan brand awareness produk Nexian secara bertahap.

Nexian selalu berusaha memberikan layanan terbaik dalam kualitas produk dan

layanan purna jual. Hal ini merupakan solusi dalam menjawab kebutuhan pasar serta

meningkatkan layanan purna jual (after sales service), Nexian menghadirkan program

“3 Days Service”. Program ini sebagai bentuk perhatian Nexian pada pelanggan. Karena

Nexian tidak ingin membangun loyalitas pelanggan dengan hanya memberi janji tanpa

bukti nyata. Layanan Nexian 3 Days Service, untuk produk dengan status garansi service

akan dilakukan dalam waktu 3 hari kerja dengan cara mengganti spare part atau

69

mainboard atau mengganti unit pada kondisi tertentu. Sedangkan untuk produk yang

masa garansinya habis, layanan service akan mengonfirmasi biaya perbaikan. Perbaikan

akan dilakukan dalam kurun waktu 3 hari setelah konfirmasi biaya perbaikan disetujui.

Program “3 Days Service” dikenal akrab dengan slogan “3 hari langsung Oke!”

dimaksudkan cukup 3 hari service, produk telepon seluler Nexian konsumen yang

bermasalah, sudah selesai diperbaiki dan dapat diambil. Sampai saat ini, sudah 20

cabang Nexian Service Center menerapkan layanan 3 Days Service dari total 73 cabang

Nexian Service Center yang tersebar di seluruh Indonesia.