bab 4 hasil dan pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab4/2007-2-00393-mn-bab...

39
38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 P.T. Astra Agro Lestari Tbk PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Suryaraya Cakrawala berdasarkan Akta Notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 12 tanggal 3 Oktober 1988, yang kemudian berubah menjadi PT Astra Agro Niaga berdasarkan Akta perubahan No. 9 tanggal 4 Agustus 1989 dari notaris yang sama. Akta pendirian Perusahaan dan perubahannya disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2- 10099.HT.01.01.TH.89 tanggal 31 Oktober 1989. Pada tanggal 30 Juni 1997, perusahaan melakukan penggabungan usaha dengan PT Suryaraya Bahtera melalui perjanjian penggabungan usaha yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 126 tanggal 19 Juni 1997. Penggabungan usaha ini dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Setelah penggabungan usaha ini, nama Perusahaan diubah menjadi PT Astra Agro Lestari dan meningkatkan modal dasar dari Rp 250 miliar menjadi Rp 2 triliun yang terdiri dari 4 miliar saham dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh). Perubahan nama dan peningkatan modal dasar Perusahaan ini diaktakan dengan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No 136 tanggal 23 Juni 1997 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. 95 Tambahan No. 5616 tanggal 27 November 1997.

Upload: dokhanh

Post on 02-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

38

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Responden

4.1.1 P.T. Astra Agro Lestari Tbk

PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

Suryaraya Cakrawala berdasarkan Akta Notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H.,

No. 12 tanggal 3 Oktober 1988, yang kemudian berubah menjadi PT Astra Agro

Niaga berdasarkan Akta perubahan No. 9 tanggal 4 Agustus 1989 dari notaris

yang sama. Akta pendirian Perusahaan dan perubahannya disahkan oleh Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-

10099.HT.01.01.TH.89 tanggal 31 Oktober 1989.

Pada tanggal 30 Juni 1997, perusahaan melakukan penggabungan usaha

dengan PT Suryaraya Bahtera melalui perjanjian penggabungan usaha yang telah

diaktakan dengan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 126 tanggal 19 Juni

1997. Penggabungan usaha ini dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan

(pooling of interest). Setelah penggabungan usaha ini, nama Perusahaan diubah

menjadi PT Astra Agro Lestari dan meningkatkan modal dasar dari Rp 250 miliar

menjadi Rp 2 triliun yang terdiri dari 4 miliar saham dengan nilai nominal Rp 500

(Rupiah penuh). Perubahan nama dan peningkatan modal dasar Perusahaan ini

diaktakan dengan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No 136 tanggal 23 Juni

1997 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. 95 Tambahan

No. 5616 tanggal 27 November 1997.

Page 2: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

39

Perubahan Anggaran Dasar terkahir Perusahaan diaktakan dengan Akta

Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 65 tanggal 11 Agustus 1997, mengenai

perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan guna memenuhi ketentuan hukum

dan peraturan yang berlaku di pasar modal, termasuk perubahan nama

Perusahaan menjadi PT Astra Agro Lestari Tbk, dan persetujuan para pemegang

saham atas penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat sebanyak

125,8 juta saham. Perubahan Anggaran Dasar tersebut disahkan oleh Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-

8271.HT.01.04.TH.97 tanggal 21 Agustus 1997 dan diumumkan dalam Lembaran

Berita Negara Republik Indonesia No. 95 Tambahan No. 5617 tanggal 27

November 1997.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan

Perusahaan adalah perkebunan, perdagangan umum, perindustrian,

pengangkutan, jasa dan konsultan. Perusahaan mempunyai investasi pada anak

perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan dan industri kelapa sawit,

karet dan kakao.

Kantor pusat Perusahaan dan anak perusahaan berlokasi di Jalan Pulo Ayang

Raya Blok OR No. 1, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta. Perkebunan kelapa

sawit dan karet Perusahaan seluas 3.862 hektar dan 357 hektar (sebelumnya

tahun 2004 perkebunan karet seluas 1.200 hektar) berlokasi di Kalimantan Selatan

dan pabrik minyak goreng berlokasi di Sumatera Utara. Perkebunan dan pabrik

pengolahan anak perusahaan berlokasi di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan

Sulawesi.

Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1995.

Page 3: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

40

Pada tanggal 31 Desember 2005, luas areal hak atas tanah yang dimiliki oleh

Perusahaan dan anak perusahaan seluas 227.179 hektar (2004:213.650 hektar)

dengan luas areal tertanam seluas 152.035 hektar (2004: 146.747 hektar).

Sampai dengan 31 Desember 2005 beberapa anak perusahaan

mengembangkan perkebunan plasma dan membina kerjasama dengan petani

plasma untuk areal tertanam seluas 52.495 hektar (2004: 49.962 hektar) dimana

seluas 37.132 hektar (2004: 335.935 hektar) telah dikonversi.

Pabrik pengolahan Perusahaan dan anaka perusahaan berkapasitas produksi

efektif 760 ton tandan buah segar per jam, 19,3 ton karet, 2,6 ton kakao, 300 ton

CPO serta 100 ton inti sawit per hari.

Pada tanggal 9 Desember 1997, Perusahaan melakukan penawaran umum

perdana saham Perusahaan sebanyak 125,8 juta saham dengan nilai nominal Rp

500 (Rupiah penuh) per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 1.550

(Rupiah penuh) per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di

Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun anak perusahaan

dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham lebih dari 50%, atau memiliki

kemampuan untuk mengendalikan anak-anak perusahaan, yang terdiri dari :

Page 4: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

41

Tabel 4.1

Anak Perusahaan P.T. Astra Agro Lestari Tbk

Nama anak perusahaan dan aktivitas utama Lokasi

Kelapa sawit

PT Sari Lembah Subur Riau

PT Eka Dura Indonesia Riau

PT Tunggal Perkasa Plantations Riau

PT Sawit Asahan Indah Riau

PT Kimia Tirta Utama Riau

PT Surya Panen Subur Riau

PT Sari Aditya Loka Jambi

PT Letawa Sulawesi Selatan

PT Pasangkayu Sulawesi Selatan

PT Suryaraya Lestari Sulawesi Selatan

PT Mamuang Sulawesi Selatan

PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi Kalimantan Tengah

PT Gunung Sejahtera Puti Pesona Kalimantan Tengah

PT Gunung Sejahtera Dua Indah Kalimantan Tengah

PT Suryaindah Nusantarapagi Kalimantan Tengah

PT Agro Menararachmat Kalimantan Tengah

PT Gunung Sejahtera Yoli Makmur Kalimantan Tengah

PT Gunung Sejahtera Raman Permai Kalimantan Tengah

PT Persadabina Nusantaraabadi Kalimantan Tengah

PT Nirmala Agro Lestari Kalimantan Tengah

PT Bhadra Cemerlang Kalimantan Tengah

PT Ciptanarada Lestari Kalimantan Tengah

PT Karya Tanah Subur Aceh

PT Perkebunan Lembah Bhakti Aceh

PT Waru Kaltim Plantation Kalimantan Timur

PT Simpati Tani Sentosa Kalimantan Timur

Page 5: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

42

PT Sumber Kharisma Persada Kalimantan Timur

PT Sukses Tani Nusasubur Kalimantan Timur

PT Cakradenta Agung Pertiwi Kalimantan Selatan

PT Lestari Tani Teladan Sulawesi Tengah

PT Karyanusa Eka Daya Kalimantan Timur

PT Bhadra Sukses Sulawesi Selatan

Kelapa sawit dan karet

PT Cakung Permata Nusa Kalimantan Selatan

Kakao

PT Pandji Waringin Banten

Manufaktur dan jasa

PT Eka Dura Perdana Riau

Sumber : PT Astra Agro Lestari Tbk

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan pada

tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris Michael Dharmawan Ruslim

Wakil Presiden Komisaris Neville Barry Venter

Komisaris Gunawan Geniusahardja

Komisaris Prijono Sugiarto

Komisaris Benny Subianto

Komisaris Kiki Sutantyo

Komisaris Patrick Morris Alexander

Komisaris Harbrinderjit Sight Dilon

Dewan Direksi

Page 6: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

43

Presiden Direktur Maruli Gultom

Wakil Presiden Direktur Benny Tjoeng

Direktur Pongki Pamungkas

Direktur Juliani Eliza Syaftari

Direktur Bambang Palgoenadi

Direktur Tony Hermawan Koerhidayat

Pada tanggal 31 Desember 2005, Grup mempunyai karyawan tetap

sebanyak 17.789 karyawan (2004: 16.727 karyawan) dengan jumlah biaya

karyawan kurang lebih sebesar Rp 402 miliar (2004: Rp 389 miliar).

4.1.2 P.T. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk

PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (“Perusahaan”)

didirikan berdasarkan akta notaris Raden Kadiman No. 93 tanggal 18 Desember

1962 yang diubah dengan akta No. 20 tanggal 9 September 1963. Akta pendirian

ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan

No. J.A 5/121/20 tanggal 14 September 1963 dan diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1963, Tambahan No. 531.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan

terkahir adalah berdasarkan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH No. 338 tanggal

27 Mei 2004 menngenai Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Tanpa Hak

Memesan Efek Terlebih Dahulu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 tanggal

25 Pebruari 1999 tentang bentuk-bentuk tagihan tertentu yang dapat

dikompensasikan sebagai setoran saham. Perubahan ini telah disahkan oleh

Page 7: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

44

Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat

Keputusan No. C-13363 HT.01.04.TH.2004 tanggal 28 Mei 2004 dan diumumkan

dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 554 tanggal 9 Juli 2004, Tambahan

No. 55.

Perusahaan bergerak di bidang industri perkebunan dengan menanam dan

memelihara tanaman kelapa sawit, karet, kakao, kalapa serta teh dan kopi,

mengolah hasil perkebunan tersebut dan menjual hasilnya di dalam maupun di

luar negeri, dengan proporsi pemasaran lokal dan ekspor masing-masing sebesar

60% dan 40% untuk tahun 2005 dan 2004.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor-kantor cabang operasional

berlokasi di Medan dan Palembang.

Perusahaan pada saat ini sedang mengusahakan perkebunan yang telah

menghasilkan dan belum menghasilkan seluas masing-masing 67.673 hektar

(2004: 56.937 hektar) dan 13.971 hektar (2004: 8.300 hektar) di Sumatera Utara,

Sumatera Selatan, Jawa, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.

Produk utama adalah minyak kelapa sawit dan karet, serta sebagian kecil kakao,

teh, kopi, dan bibit.

Disamping mengelola perkebunannya sendiri, Perusahaan juga mengelola

perkebunan di atas tanah yang dimiliki petani kecil setempat (perkebunan plasma)

sesuai dengan pola perkebunan “inti plasma” yang dipilih pada saat Perusahaan

melakukan ekspansi perkebunan di Sumatera Selatan dan sebagian kecil di

Sulawesi dan Kalimantan pada tahun 1994.

Page 8: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

45

Pengelolaan perkebunan plasma ini akan diserahterimakan kepada petani

tersebut (petani plasma) pada saat perkebunan plasma siap menghasilkan.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2005, luas areal perkebunan plasma yang

telah diserahterimakan adalah 35.917 hektar (2004: 31.013 hektar) dan yang

masih dalam pengembangan seluas 873 hektar (2004: 540 hektar).

Penawaran Umum Saham Perusahaan

Pada tanggal 7 Juni 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari

Keua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melalui suratnya No. S-

912/PM/1996 untuk melakukan penawaran umum perdana atas 38.800.000

saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 5 Juli 1996 saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta.

Pada tanggal 16 Juni 1997 Perusahaan mengeluarkan saham bonus

sebanyak 283.274.421 saham yang berasal dari kapitalisasi agio saham hasil

penawaran umum saham perdana. Pada tanggal 24 Juli 1997 saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

Sebagaimana dibahas dalam Catatan 4, proses restrukturisasi hutang

Perusahaan telah diselesaikan berdasarkan Perjanjian Utama Restrukturisasi

(“MRA” – Master Restructuring Agreement) dengan para kreditur Perusahaan pada

tanggal 28 April 2004 dan selanjutnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

(“RUPSLB”) Perusahaan yang diadakan pada tanggal 27 Mei 2004 telah

menyetujui :

Konversi hutang Perusahaan sebesar USD 48.876.345,41 menjadi

280.096.500 saham biasa yang akan dikeluarkan kepada First Durango

Page 9: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

46

International, Ltd, Mauritius, melalui Penambahan Modal tanpa Hak Memesan

Efek Terlebih Dahulu.

Penerbitan Surat Hutang Wajib Konversi (Mandatory Convertible Notes) untuk

598.863.500 saham atas hutang Perusahaan sebesar USD 104.500.627

kepada para kreditur, yang terdiri dari USD 83.660.341 kepada Deutsche Bank

AG, London dan USD 20.840.286 kepada PT Namalatu Cakrawala Securities.

Pada tanggal 18 Juni 2004, seluruh saham hasil konversi hutang tersebut

sejumlah 280.096.500 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan

Surabaya.

Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, Surat Hutang Wajib Konversi

yang telah dikonversikan menjadi saham biasa adalah sejumlah 329.519.500

saham (lihat Catatan 18 dan 25).

Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, seluruh saham Perusahaan

sejumlah 1.095.229.293 lembar telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan

Surabaya.

Dewan Direksi, Dewan Komisaris, dan Karyawan

Pada tanggal 31 Desember 2005, susunan Dewan Direksi dan Dewan

Komisaris Perusahaan adalah sebagai berikut :

Presiden Komisaris Mark Howard Carnegie

Komisaris Eddy Kusnadi Sariaatmadja

Komisaris Joefly Joesoef Bahroeny

Komisaris Jay Geoffrey Wacher

Page 10: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

47

Komisaris Independen Rachmat Soebiapradja

Komisaris Independen Tengku Alwin Aziz

Presiden Direktur Glenn Muhammad Surya Yusuf

Direktur Handana Halim Wanawijaya

Direktur Wirawan Giriputra

Direktur Bryan John Dyer

Direktur Zafril Ansgar Hamzah

Jumlah rata-rata karyawan tetap dan buruh perkebunan Perusahaan untuk

tahun yang berakhir 31 Desember 2005 dan 2004 adalah masing-masing

sebanyak 12.866 dan 12.138.

Kepemilikan pada Anak-anak Perusahaan

Perusahaan mempunyai kepemilikan secara langsung pada anak-anak

perusahaan berikut :

Tabel 4.2

Anak Perusahaan P.T. PP London Sumatra Indonesia Tbk

Nama perusahaan Domisili Kegiatan usaha

PT Dwi Reksa Usaha Perkasa (DRUP)

Palembang Perdagangan dan perkebunan kelapa sawit

Lonsum Finance BV (LBV) Belanda Pembiayaan perusahaan

PT Multi Agro Kencana Prima (MAKP)

Jakarta Perkebunan, pengolahan, dan pemasaran

Lonsum Singapore Pte. Ltd. (LSP)

Singapore Perdagangan dan pemasaran

Sumber : PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk

Page 11: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

48

Berdasarkan Akta Notaris No. 21 Machrani Moertolo Soenarto, SH tanggal 8

Januari 2003, PT Multi Agro Kencana Prima telah meningkatkan modal dasar dari

Rp 1.000.000.000 menjadi Rp 50.000.000.000, modal ditempatkan dan disetor

dari Rp 250.000.000 menjadi Rp 16.000.000.000 dan nilai nominal saham dari Rp

1.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp 64.000 (Rupiah penuh). Akta notaris tersebut

sedang dalam proses pengesahan oleh Menteri Kehakiman Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia.

Pada tanggal 18 Nopember 2003, Perusahaan mendirikan anak perusahaan

baru di Singapura dengan nama Lonsum Singapore Pte, Ltd. (“LSP”) berdasarkan

Singapore Companies Act (Cap 50) dan telah didaftarkan pada Registry of

Companies and Businesses di Singapura dengan modal dasar sebesar S$

100.000.000.000. Tujuan utama pendirian LSP adalah untuk memberikan jasa

pemasaran dan promosi atas produk-produk perkebunan Perusahaan di luar

negeri.

Pada tanggal 30 Desember 2004, pemegang saham telah menandatangani

keputusan likuidasi Lonsum Finance B.V. yang berlaku efektif sejak tanggal 31

Desember 2004. Pada tanggal 31 Desember 2005, pelaksanaan likuidasi tersebut

masih dalam proses.

4.1.3 P.T. Cipendawa Agroindustri Tbk

Pendirian Perusahaan

PT Cipendawa Agroindustri Tbk didirikan pada tanggal 25 Nopember 1970

dengan nama PT Tjipendawa Farm Enterprise Ltd, dengan akta notaris Juliaan

Nimrod Siregar Gelar Mangaradja Namora, SH No. 90. Akta pendirian Perusahaan

Page 12: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

49

tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia

dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 22 Tambahan No. 188 tanggal 16

Maret 1973. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali

perubahan, terakhir dengan akta notaris Buntario Tigris, SH, SE, MH No. 118

tanggal 23 Juni 2005 mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha

Perusahaan. Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

C-22107 HT.01.04.TH.2005 tanggal 9 Agustus 2005.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, lingkup kegiatan

Perusahaan meliputi bidang usaha peternakan, industri, perdagangan dan

pertanian. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan peternakan berlokasi di

Cipanas (Cianjur) dan Mekarsari (Sukabumi), Jawa Barat.

Perusahaan memulai operasi komersial pada awal tahun 1971.

Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 20 April 1990, Perusahaan mmperoleh Pernyataan Efektif dari

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), dimana Perusahaan menawarkan

3.000.000 sahamnya terdiri dari 2.546.200 saham baru dan 453.800 saham nilai

pemegang saham lam di Bursa Efek di Indonesia kepada masyarakat dengan nilai

nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 5.900 per saham. Pada

tanggal 18 Juni 1990, seluruh saham Perusahaan telah dicatat di Bursa Efek di

Indonesia.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 15

Desember 2004, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui untuk

Page 13: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

50

melakukan penambahan Modal Tanpa hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

sejumlah 14.198.115 saham dengan nominal Rp 1.000 per saham yang diambil

bagian oleh PT Graha Pustaka. Penambahan saham tersebut telah dicatat dan

disetujui oleh Direksi Bursa Efek Jakarta melalui surat No. S-0212/BEJ-PSR/03-

2005 tanggal 7 Maret 2005.

Komisaris, Direksi, dan Karyawan

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang

diadakan pada tanggal 15 Desember 2004, yang dinyatakan dalam akta notaris

Benny Kristanto, SH No. 30 tanggal yang sama, susunan Komisaris dan Direksi

Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut :

Komisaris

Komisaris Utama : Andy Raharja

Komisaris : Sri Dewanti Gunadi

Komisaris Independen : Prof. Dr. H. Soenarjo Sastrohadinoto

Direksi

Direksi Utama : Drs. Djoko Prijatno, Akt, MBM

Direktur : Rendra Prapantsa

Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi

Perusahaan sebesar Rp 517 juta pada tahun 2005. Pada tanggal 31 Desember

2005 dan 2004, Perusahaan memiliki 401 dan 328 karyawan (tidak diaudit).

4.1.4 P.T. Multibreeder Adirama Indonesia Tbk

Page 14: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

51

Pendirian dan Informasi Umum

PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka

Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-

Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No.11 tanggal 13 Pebruari 1985 dari

Sastra Kosasih, S.H., notaris di Surabaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri

Kehakiman Rapublik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-

6510.HT.01.01.TH.86 tanggal 18 September 1986 serta diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 11 Nopember 1986, Tambahan No.

1351. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,

terkahir dengan akta No. 24 tanggal 15 Juli 1999 dari Ferry Mahendra Permana,

S.H., notaris di Jakarta. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari

Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-

17334.HT.01.04.TH.99, tanggal 6 Oktober 1999 dan telah diumumkan dalam

Berita Negara Republik Indonesia No. 56 tanggal 14 Juli 2000, Tambahan No. 173.

Perusahaan berdomisili di Jakarta, dan peternakannya berlokasi di daerah

Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali,

Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan. Kantor pusat Perusahaan

beralamat di gedung Graha Praba Samantha, Jln. Daan Mogot Km. 12 No. 9

Jakarta Barat.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan

Perusahaan meliputi bidang pertanian, peternakan, perikanan, industri dan

perdagangan umum. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun

1985 dan saat ini berusaha di dibidang usaha pembibitan ayam nenek (Grand

Parent Stock Farm) dan pembibitan ayam induk (Parent Stock Farm) dalam arti

Page 15: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

52

seluas-luasnya. Produk yang diusahakan adalah berupa bibit anak ayam terdiri

dari Induk Broiler (parent stock broiler), Induk Layer (parent stock layer), Niaga

Broiler (final stock broiler), Niaga Layer Betina (final stock layer female), dan

Niaga Layer Jantan (final stock layer male) dan produk sampingan. Jumlah

karyawan Perusahaan rata-rata 3.459 orang pada tahun 2005 dan 3.373 orang

pada tahun 2004. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Japfa.

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 adalah sebagai

berikut :

Komisaris Utama : Rachmat Indrajaya

Komisaris : Tukul Trajan Boentoro

Komisaris : Antonius Harwanto Suryo Sembodo

Komisaris Independen : Rachmat Indrajaya

Direktur Utama : Bambang Priambodo

Direktur : Yulius Putut Djagiri

Direktur : Budiarto Soebijanto

Jumlah imbalan yang diberikan untuk komisaris dan direksi Perusahaan pada

tahun 2005 dan 2004 sebesar Rp 1.660.201.562 dan Rp 2.102.596.585.

Anak Perusahaan

Perusahaan merupakan induk perusahaan dengan kepemilikan langsung

sebesar 99,90% saham PT Multiphala Adiputra, yang berdomisili di Jakarta dan

bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan Perusahaan. Anak perusahaan

Page 16: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

53

mulai beroperasi secara komersial tahun 1995. Pada tanggal 31 Desember 2005

anak perusahaan tersebut memiliki jumlah aktiva sebesar Rp 7.505.747.371.

Pada tahun 2004, kegiatan operasional anak perusahaan diambil alih oleh

Perusahaan untuk menjaga alat produksi utama berupa ayam induk dari wabah

penyakit dengan biosecurity extra ketat dan melakukan koordinasi yang lebih

terpadu. Sehubungan dengan hal tersebut karyawan anak perusahaan dialihkan

ke Perusahaan.

Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 19 Januari 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif

dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-

94/94/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum atas 10.000.000 saham

kepada masyarakat. Pada tanggal 28 Pebruari 1994 seluruh saham Perusahaan

sebanyak 75.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan

Surabaya.

4.1.5 P.T. Bahtera Adimina Samudra Tbk

Informasi Umum

PT Bahtera Adimina Samudra Tbk (Perseroan) didirikan pada tanggal 5

Agustus 1989 berdasarkan akta Notaris Endang Irawati Ekaputri, S.H. No. 9. Akta

pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik

Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-3341.HT.01.01.TH.90 tanggal 6 Juni

1990 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 6

Tambahan No. 427 tanggal 20 Januari 1998.

Page 17: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

54

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa perubahan, terakhir

dengan akta Notaris Fathiah Helmi, SH. No. 40 tanggal 12 April 2002 mengenai

perubahan susunan direksi dan komisaris dan peningkatan modal dasar Perseroan

dari Rp 250.000.000.000 menjadi Rp 650.000.000.000. Akta perubahan ini telah

disetujui Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam

Surat Keputusan nomor : C-06670.HT.01.04.TH.2002 tanggal 19 April 2002 dan

diumumkan dalam Berita Negara tertanggal 13 Agustus 2002 Nomor 62

Tambahan Nomor 8382.

Perseroan telah melakukan penawaran umum perdana sahamnya kepada

masyarakat sebanyak 84.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah

penuh) per saham dengan harga penawaran Rp 625 (Rupiah penuh) per saham

dan mulai efektif berdasarkan surat keputusan Badan Pengawas Pasar Modal

(BAPEPAM) No. S-1866/194/1999 tanggal 11 Oktober 1999. Pencatatan

penawaran umum saham tersebut dilakukan di PT Bursa Efek Jakarta pada

tanggal 8 November 1999.

Susunan Komisaris dan Direksi Perseroan per tanggal 31 Desember 2005

berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Perseroan Terbatas PT

Bahtera Adimina Samudra Tbk No. 124 tanggal 29 Juni 2005 yang dibuat di

hadapan Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris :

Presiden Komisaris : Windi Hermanto

Wakil Presiden Komisaris : Djonny Taslim

Komisaris merangkap Komisaris Independen : Reno Mauritus Silitonga

Page 18: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

55

Dewan Direksi :

Presiden Direktur : Chan Cheung Lam Robert

Direktur : Apri Hartana

Direktur : Panudju Adjie Ibrahim

Perseroan bergerak dalam bidang usaha perikanan. Koordinasi kegiatan

usaha, pemasaran dan administrasi dilakukan melalui kantor pusat yaitu di

Gedung Total, Lantai 8, Jln. S. Parman Kav. 106 A, Jakarta. Kegiatan operasional

penangkapan ikan dan distribusi serta logistik dikoordinasikan melalui kantor

cabang yang berlokasi di Merauke dan Fak Fak, Irian Jaya. Perseroan melakukan

kegiatan penangkapan ikan sejak tahun 1991 di perairan Zona Ekonomi Eksklusif

Indonesia (ZEEI) Laut Arafura.

Pada tanggal 31 Desember 2005, Perseroan memiliki 52 kapal penangkap

ikan yang terdiri dari 34 kapal besi ukuran ± 300 GRT dan 18 kapal kayu ukuran

± 75 GRT sampai dengan ± 200 GRT. Perseroan juga memiliki 1 buah kapal

tanker ukuran 315 GRT dan 2 buah kapal pengangkut dengan ukuran ± 1.215

GRT dan 2.942 GRT.

Dari 34 kapal besi ukuran ± 300 GRT yang beroperasi hanya 6 buah kapal

dan sisanya 28 unit tidak dapat beroperasi karena sedang mengalami docking

atau masa berlaku ijin operasionalnya sudah habis. Dari 18 kapal kayu sebanyak 8

unit digunakan oleh perusahaan penangkapan ikan Thailand dengan sistem kerja

sama operasi dan 10 unit sandar di Tanjung Priok.

Perseroan memperoleh Izin Usaha Perikanan (IUP) dari Direktorat Jenderal

Perikanan No. 04.03.04.0303.2255 tanggal 10 Juli 2003 untuk 77 kapal dengan

Page 19: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

56

daerah penangkapan perairan ZEEI Laut Arafura, Samudera Pasifik dan Laut

Banda.

Perseroan juga memperoleh IUP dari Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I

Irian Jaya Cq Dinas Perikanan Daerah No. 49/IUP/1999 tanggal 20 Oktober 1999,

untuk 325 kapal dengan daerah operasi perairan sekitar Kabupaten Dati IIFak

Fak, perairan sekitar Kabupaten Administrasi Timika.

Jangka waktu berlakunya izin-izin tersebut adalah selama masa Perseroan

masih aktif melakukan kegiatan usaha perikanan. Terhitung tanggal 11 Nopember

2004 Ijin Operasional Perseroan berupa Surat Ijin Penangkapan Ikan (SPI) untuk

20 unit kapal penangkap ikan Perseroan tidak dapat dioperasikan sampai dengan

batas waktu yang tidak ditentukan atau sampai dengan dipenuhinya syarat-syarat

dalam pengajuan kembali permohonan ijin tersebut.

Pada tanggal 22 Desember 2004 Perseroan telah mengajukan kembali

permohonan SPI kepada Departemen Kelautan dan Perikanan melalui surat nomor

: 369/DPT.0/KU.420.D4/XII/04 tanggal 23 Desember 2004 meminta agar dalam

pengajuan permohonan SPI terlebih dahulu menyelesaikan pembayaran seluruh

kewajiban pungutan hasil perikanan. Berdasarkan surat nomor : 099/BAS/Dir-

DS/XII/2004. Perseroan telah memberikan pernyataan bahwa akan menyelesaikan

seluruh kewajiban pungutan hasil perikanan tersebut.

Departemen Kelautan dan Perikanan melalui surat nomor :

369/DPT.0/KU.420.51/I/05 tanggal 31 Januari 2005 telah memberikan rincian

besarnya pungutan hasil perikanan yang harus dibayar masing-masing kapal.

Perseroan mengajukan keberatan atas penetapan kewajiban pungutan hasil

perikanan.

Page 20: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

57

4.1.6 P.T. Dharma Samudra Fishing Industries Tbk

Pendirian Perusahaan

PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada

tanggal 2 Oktober 1973 berdasarkan akta Notaris Tan Hong Kie No. 3. Akta

pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan

Surat Keputusan No. Y.A.5/41/9 tanggal 6 Februari 1974, dan diumumkan dalam

Lembaran Berita Negara No. 18, Tambahan No. 93 tanggal 1 Maret 1974.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir

dengan akta yang dibuat dihadapan Bastian Harijanto, S.H., tanggal 17 Juni 2003,

No. 203 sehubungan dengan perubahan pasal 4 ayat 2 dan 3 anggaran dasar

Perusahaan mengenai modal ditempatkan dan disetor penuh. Laporan atas

perubahan tersebut telah diterima dan dicatat pada Departemen Kehakiman dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 24 Juni 2003 melalui Surat

Keputusan No. C-14383.HT.01.04.TH.2003.

Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan

usaha Perusahaan meliputi bidang perikanan termasuk mengambil, mengolah,

menjual serta menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan hasil perikanan.

Perusahaan dan pabriknya berkedudukan di Jln. Laksamana R.E. Martadinata 1,

Tanjung Priok, Jakarta, dan mempunyai cabang-cabang di Kendari dan Kupang,

Perusahaan memulai usaha komersial pada tahun 1983.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan lingkungan hidup berdasarkan

Surat Keputusan No. 1371/UKPL/SDW-3/XI/1999 yang dikeluarkan oleh

Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

Page 21: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

58

Penawaran Umum Efek atau Saham Perusahaan

Sebelum Perusahaan melakukan penawaran perdana, jumlah saham

Perusahaan adalah 125.000.000 saham.

Pada tanggal 28 Februari 2000, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan untuk

menawarkan 50.000.000 saham yang disertai 25.000.000 waran seri I dengan

harga penawaran Rp 900 per saham dinyatakan efektif. Harga pelaksanaan waran

seri I adalah sebesar Rp 900, sama dengan harga penawaran saham perdana, dan

waran seri I dapat dilaksanakan sejak tanggal 25 September 2000 sampai dengan

24 Maret 2003.

Pada tanggal 24 Maret 2000, seluruh saham Perusahaan yang ditempatkan

dan disetor penuh dan waran seri I telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan

Bursa Efek Surabaya.

Pada Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta

Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi, No. 46 tanggal 8 Desember 2000, para

pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal dari Rp 500 per saham

menjadi Rp 100 per saham. Mulai tanggal 22 Januari 2002, saham dan waran seri

I Perusahaan diperdagangkan di bursa efek di Indonesia menggunakan nilai

nominal Rp 100 per saham, maka harga pelaksanaan waran seri I menjadi Rp 180

dan jumlah waran seri I baru menjadi 5 kali dari jumlah waran seri I lama.

Pada tanggal 17 Maret 2003, periode perdagangan waran seri I di Bursa Efek

Jakarta dan Bursa Efek Surabaya telah berakhir. Tanggal 24 Maret 2003

merupakan tanggal terakhir pelaksanaan waran seri I dan sampai dengan tanggal

Page 22: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

59

tersebut, waran seri I yang telah dilaksanakan menjadi saham sejumlah

53.567.750 waran dan sejumlah 71.432.250 waran tidak dilaksanakan.

Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris

Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, susunan anggota dewan

Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut :

Komisaris Utama : Ridwan Sutjiamidjaja

Komisaris : Hartati Utama

Komisaris Independen : Johanes Sarsito

Direktur Utama : Irwan Sutjiamidjaja

Direktur : Herman Sutjiamidjaja

Direktur : Andi Sutjiamidjaja

Direktur : Ronnie Sutjiamidjaja

Direktur : Hendra Sutjiamidjaja

Direktur : Fransiskus Xaverius

Direktur : Dianto Djajamanu

Gajij dan kenikmatan lain untuk komisaris dan direksi Perusahaan pada

tahun 2005 sebesar Rp 2.019.300.000 (2004: Rp 2.010.800.000).

Pada tanggal 31 Desember 2005, Perusahaan memiliki 1.099 (2004: 1.215)

karyawan (tidak diaudit).

4.2 Deskriptif dan Analisis Hasil Statistik

Page 23: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

60

4.2.1 Deskriptif Statistik Return on Investment Ratio

Tabel 4.3 merupakan hasil deskriptif dari return on investment ratio pada

perusahaan-perusahaan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada

tahun 2000-2005.

Tabel 4.3

Deskriptif Statistik Return on Investment Ratio

Perusahaan Pertanian Periode 2000-2005

Perusahaan Rasio ROI Perusahaan

(%) Mean Kategori

P.T. Astra Agro Lestari Tbk 0.247 Sehat

P.T. PP London Sumatra Tbk 0.152 Sehat

P.T. Cipendawa Agroindustri Tbk 0.015 Tidak Sehat

P.T. Multibreeder Adirama Industries Tbk 0.079 Tidak Sehat

P.T. Bahtera Adimina Samudra Tbk 0.069 Tidak Sehat

P.T. Dharma Samudra Fishing Industries Tbk 0.082

0.107

Tidak Sehat

Sumber : Data diolah

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa rasio return on investment

perusahaan yang terendah terdapat pada P.T. Cipendawa Agroindustri Tbk

sebesar 0,015% sedangkan rasio return on investment perusahaan tertinggi

terdapat pada P.T. Astra Agro Lestari Tbk sebesar 0.247%.

4.2.2 Deskriptif Statistik Sufficiency Ratios

Tabel 4.4 merupakan hasil deskriptif dari sufficiency ratios pada perusahaan-

perusahaan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun

2000-2005.

Page 24: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

61

Tabel 4.4

Deskriptif Statistik Sufficiency Ratios

Perusahaan Pertanian Periode 2000-2005

Simbol Rasio Sufficiency Mean Min Max St. Deviasi

X1 Long-term Debt Payment (kali) 1,8513 -3,2138 13,1577 3,0271

X2 Reinvestment (%) -0,5246 -3,1156 0,7682 0,7421

X3 Debt Coverage (kali) 4,2669 -39,9502 23,3283 12,1906

X4 Cash Flow Liquidity (%) 0,4597 -0,0991 1,9712 0,5918

X5 Depreciation Amortization Impact (%) 1,6503 -13,6482 10,7730 3,8264

X6 Investment to Finance (%) 8,0333 -11,2264 294,7786 49,2448

Sumber : Data diolah

Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa mean rasio cash flow industri yang

terendah terdapat pada reinvestment ratio sebesar -0,52% sedangkan mean rasio

tertinggi pada investment to finance ratio sebesar 8,03%. Mean rasio

reinvestment (X2) industri sebesar -0,52% dengan nilai minimum -3,11%, nilai

maksimum 0,76% dan standar deviasi sebesar 0,74 dinilai sangat kecil. Karena hal

ini berarti dana yang digunakan untuk membeli asset dapat menambah 0,0052

dana yang telah dihasilkan dari aktivitas operasi perusahaan (CFFO) sebelum

bunga dan pajak. Kondisi ini mengindikasikan banyak perusahaan pertanian yang

sedikit menggunakan dananya untuk membeli asset dan hal ini akan menambah

dana perusahaan yang digunakan untuk menjalankan aktivitas operasi lainnya.

Selain itu, arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi hanya

mencukupi 0,08 arus kas yang digunakan untuk pendanaan. Rendahnya cash flow

rata-rata industri ini karena range antara nilai terendah (-11,22%) dengan

(294,77%), sangat lebar dengan standar deviasi sebesar 49,24, lebih besar

daripada mean industri sebesar 8,033%. Hal ini menggambarkan bahwa ada

Page 25: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

62

perusahaan yang menggunakan cash flow yang tinggi untuk aktivitas investasi

dari aktivitas pendanaan, namun ada juga perusahaan yang menggunakan cash

flow yang sedikit untuk aktivitas investasi dari aktivitas pendanaan.

4.2.3 Analisis Hasil Statistik Sufficiency Ratios

Menurut Giacomino dan Mielke (1993), sufficiency ratios dapat

menggambarkan adequacy cash flows dalam memenuhi kebutuhan kas

perusahaan. Dari Tabel 4.4 diketahui bahwa :

Hasil dari variabel long-term debt payment menunjukkan rata-rata perusahaan

pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, menghasilkan nilai sebesar

1,85 kali. Hal ini berarti bahwa hutang jangka panjang perusahaan sangat

kecil, karena setiap Rp 1,85 hutang jangka panjang dapat dijamin dengan Rp

1 cash flow dari aktivitas operasi perusahaan. Rendahnya cash flow rata-rata

industri ini karena range antara nilai terendah (-3,22 kali) dengan nilai

tertinggi (13,16 kali), relatif kecil dengan standar deviasi sebesar 3,03. Hal ini

menggambarkan hampir semua perusahaan menghasilkan cash flow yang

sama untuk bisa menutupi hutang jangka panjang.

Pada variabel debt coverage menghasilkan nilai sebesar 4,26 kali. Hal ini

berarti bahwa total hutang perusahaan relatif besar, karena setiap Rp 4,27

total hutang yang ada hanya dijamin dengan Rp 1 cash flow dari aktivitas

operasi perusahaan. Selain itu, range antara nilai terendah (-39,95 kali)

dengan nilai tertinggi (23,33 kali), sangat lebar dengan standar deviasi

sebesar 12,19. Hal ini menggambarkan bahwa ada perusahaan yang

menggunakan cash flow yang relatif kecil untuk bisa menutupi total

hutangnya dan ada juga perusahaan yang menggunakan sebagian besar cash

Page 26: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

63

flow untuk bisa menutupi total hutangnya. Kemungkinan penyebabnya adalah

adanya perbedaan tinggi rendahnya hutang jangka pendek perusahaan.

Pada variabel cash flow liquidity menghasilkan nilai sebesar 0,45%. Hal ini

berarti setiap 1% dana yang dihasilkan dari aktivitas operasi perusahaan

(CFFO) sebelum bunga dan pajak hanya mencukupi 0,45% hutang jangka

pendek yang segera jatuh tempo. Perbedaan nilai minimum -0,09 dengan nilai

maksimum 1,97 dan standar deviasi 0,59 dinilai sangat kecil. Karena hal ini

mengindikasikan banyak perusahaan pertanian yang kesulitan keuangan

dalam memenuhi kewajiban/hutang lancar (illikuid) karena rata-rata

kemampuannya di bawah kriteria ideal 100%.

Sedangkan pada variabel depreciation-amortization impact, diketahui bahwa

mean industri sebesar 1,65% dan range antara nilai minimum -13,65%

dengan nilai maksimum 10,77%, serta standar deviasi hanya 3,83% dinilai

sangat kecil. Hal ini berarti bahwa perubahan akan penyusutan dan amortisasi

1,65%-nya dijamin dengan 1% cash flow dari aktivitas operasi perusahaan.

Dari hasil analisis di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa hampir semua

perusahaan pertanian mengalami kesulitan dalam membayar hutang jangka

pendek. Sedangkan untuk hutang jangka panjang, perusahaan tidak mengalami

kesulitan. Hal ini dikarenakan perusahaan pertanian harus menghasilkan produk

dalam jangka pendek, untuk itu perusahaan memerlukan dana untuk memenuhi

kebutuhan kas perusahaannya. Penyusutan dan amortisasi yang ada tidak terlalu

memberikan pengaruh yang besar terhadap arus kas, karena perusahaan masih

dapat memenuhi kebutuhan kas yang digunakan untuk panyusutan dan

amortisasi.

4.2.4 Deskriptif Statistik Efficiency Ratios

Page 27: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

64

Tabel 4.5 merupakan hasil deskriptif dari efficiency ratios pada perusahaan-

perusahaan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun

2000-2005.

Tabel 4.5

Deskriptif Statistik Efficiency Ratios

Perusahaan Pertanian Periode 2000-2005

Simbol Rasio Efficiency Mean Min Max St. Deviasi

X7 Cash flow to Sales (%) 0,2634 -0,0852 1,2383 0,2383

X8 Operation Index (kali) 1,1357 -20,1368 18,4734 5,1785

X9 Cash flow Return on Assets (%) 0,1432 -0,0544 0,4706 0,1185

X10 Cash flow Return on Equity (%) 0,2878 -4,3112 5,9308 1,5676

Sumber : Data diolah

Tabel 4.5 menggambarkan bahwa mean rasio tertinggi adalah operation

index atau quality of income (X8) sebesar 1,13 kali dimana nilai minimumnya

sebesar -20,1368 kali, nilai maksimum 18,47 kali dan standar deviasi 5,17. Nilai

1,13 kali ini dinilai besar karena cash flow dari aktivitas operasi perusahaan

mencapai 113 % dari total laba operasi perusahaan. Selain itu, range antara nilai

minimum dan nilai maksimum relatif besar, serta didukung standar deviasi yang

relatif besar pula sehingga mengindikasikan kondisi keuangan perusahaan-

perusahaan saat itu, ada yang menghasilkan laba yang cukup besar dan ada

perusahaan yang menghasilkan laba yang relatif kecil.

Sedangkan mean rasio industri terendah adalah cash flow return on assets

(X9) sebesar 0,14% di mana nilai minimumnya sebesar -0,05%, dan nilai

maksimum sebesar 0,47%, serta standar deviasi sebesar 0,11. Nilai 0,1432% ini

dinilai kecil karena cash flow dari aktivitas operasi hanya bernilai 0,14% dari total

assets. Artinya, setiap Rp 1 dari total assets yang ada hanya menghasilkan Rp

Page 28: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

65

0,0014 kas. Meski demikian, range antara nilai minimum dan nilai maksimum

relatif kecil yang didukung dengan standar deviasi yang kecil pula. Berarti total

assets yang ada masih menguntungkan perusahaan meskipun relatif sedikit.

4.2.5 Analisis Hasil Statistik Efficiency Ratios

Hasil deskriptif statistik efficiency ratios dapat menjelaskan bagaimana

perusahaan menghasilkan cash flow relatif selama periode tertentu (Giacomino

dan Mielke, 1993) dan dapat menemukan sebab adanya perbedaan net income

dengan net cash inflow dan net cash outflow. Dari Tabel 4.5 diketahui bahwa :

Hasil di atas menunjukkan bahwa mean industri variabel cash flow to sales

sebesar 0,26% di mana nilai minimumnya sebesar -0,08% dan nilai

maksimumnya sebesar 1,24% dengan standar deviasi 0,24. Rata-rata rasio

industri ini sangat kecil mengingat cash flow dari aktivitas operasi hanya

bernilai 0,26% dari total penjualan perusahaan. Artinya, setiap Rp 1 dari

kegiatan penjualan hanya menghasilkan Rp 0,0026 kas. Selain itu, range

antara nilai minimum dan nilai maksimum relatif kecil yang didukung standar

deviasi yang kecil pula. Berarti kegiatan penjualan perusahaan masing

menguntungkan perusahaan meskipun relatif sedikit.

Sedangkan pada cash flow return on equity, mean industri menunjukkan

0,29% di mana nilai minimumnya -4,31% dan nilai maksimumnya sebesar

5,93% dengan standar deviasi 1,57. Nilai 0,28% ini juga dinilai kecil karena

cash flow dari aktivitas operasi hanya bernilai 0,28% dari total ekuitas

perusahaan. Artinya, setiap Rp 1 dari ekuitas yang ada hanya menghasilkan

Rp 0,0028 kas.

Page 29: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

66

4.3 Deskriptif Fungsi Diskriminan

4.3.1 Analisis perbedaan nilai rata-rata variabel diskriminan

Langkah awal dalam analisis diskriminan adalah mengevaluasi perbedaan

nilai rata-rata variabel-variabel cash flow dari kelompok perusahaan yang

berkinerja keuangan sehat dan perusahaan yang berkinerja keuangan tidak sehat.

Hasil analisis mengenai perbedaan mean kedua kelompok perusahaan nampak

pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 menjelaskan bahwa nilai rata-rata kelompok perusahaan yang

berkinerja keuangan sehat dan tidak sehat cukup berbeda. Misalnya nilai mean

rasio pembayaran hutang jangka panjang (long-term debt payment ratio) pada

kelompok perusahaan yang tidak sehat sebesar 4,50 sedangkan pada perusahaan

yang sehat sebesar 0,53, debt coverage ratio pada kelompok yang tidak sehat

sebesar 8,08 sedangkan pada perusahaan yang sehat sebesar -3,36, dan

seterusnya. Karena itu variabel X1 sampai dengan X10, dapat digunakan untuk

menggolongkan observasi yang diteliti ke dalam kelompok perusahaan yang

berkinerja keuangan sehat dan tidak sehat. Lalu berdasarkan nilai rata-rata

perusahaan ditetapkan 24 observasi berkinerja keuangan tidak sehat dan 12

observasi berkinerja keuangan sehat.

Page 30: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

67

Tabel 4.6

Deskripsi Statistik Perbedaan Mean Rasio Cash Flow

Kelompok Perusahaan Periode 2000-2005

Simbol Variabel

Rata-rata

Perusahaan

Tidak Sehat

Rata-rata

Perusahaan

Sehat

X1 Long-term debt payment 4,50 0,53

X2 Reinvestment -0,12 -0,93

X3 Debt coverage 8,08 -3,36

X4 Cash flow liquidity 0,08 0,84

X5 Depreciation-amortization impact -0,42 3,72

X6 Investment to finance -0,47 50,53

X7 Cash to sales 0,10 0,43

X8 Operation index -0,48 2,75

X9 Cash flow return on assets 0,09 0,26

X10 Cash flow return on equity -0,02 0,90

Sumber : Data diolah

4.3.2 Formulasi Fungsi Diskriminan

Dengan menggunakan direct method, yaitu semua variabel dimasukkan

secara simultan diperoleh koefisien fungsi diskriminan kanonikal yang

terstandarisasi (standardized canonical discriminant function coefficients = SCDF)

dan koefisien fungsi diskriminan kanonikal yang tidak terstandarisasi (Un-

standardized canonical discriminant function coefficients = UCDF) seperti disajikan

pada Tabel 4.7. Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dikembangkan model fungsi

Page 31: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

68

diskriminan (Z-Score) berdasarkan koefisien fungsi diskriminan yang tidak

terstandarisasi (UCDF) :

Z = -2,212 – 0,057 X1 – 0,563 X2 – 0,022 X3 + 2,534 X4 – 0,019 X5

+ 0,015 X6 – 2,25 X7 + 0,043 X8 + 9,55 X9 – 0,257 X10.

Fungsi diskriminan di atas dapat dijabarkan secara singkat sebagai berikut.

Pengaruh terbesar dari variabel-variabel bebas terhadap perubahan variabel

terikat (Z-score) terdapat pada cash flow return on assets ratio (X9) dengan nilai

sebesar 9,55. Artinya, setiap kenaikan nilai cash flow return on assets sebesar 1%

akan menaikkan nilai diskriminan sebesar 9,55%. Hasil uji statistik F-ratio secara

parsial menunjukkan rasio ini dominan dalam membedakan kinerja keuangan

perusahaan yang sehat (Group-1) dari yang tidak sehat (Group-0) karena tingkat

signifikansinya 0% di bawah %5=α . Sedangkan pengaruh terendah pada

variabel depreciation amortization impact (X5) dengan nilai -0,019. Artinya, jika

depreciation amortization naik sebesar 1% maka Z-score turun sebesar 0,019%.

Tabel 4.7

Koefisien Fungsi Diskriminan Yang Distandarisasi (SCDF)

Dan Tidak Terstandarisasi (UCDF) Dari Performance Ratios

Simbol Variabel Koefisien SCDF Koefisien UCDF

X1 Long-term debt payment -0,111 -0,057

X2 Reinvestment -0,494 -0,563

X3 Debt coverage -0,291 -0,022

X4 Cash flow liquidity 0,921 2,534

X5 Depreciation-amortization impact -0,078 -0,019

X6 Investment to finance 0,879 0,015

Page 32: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

69

X7 Cash to sales -0,329 -2,250

X8 Operation index 0,244 0,043

X9 Cash flow return on assets 0,761 9,550

X10 Cash flow return on equity -0,472 -0,257

Constant -2,212

Sumber : Data diolah

4.3.3. Uji Validitas Fungsi Diskriminan (Overall Fit Model)

Uji validitas fungsi diskriminan dilakukan melalui “multivariate test of

significance” di mana hasil univariate test dari Wilks’λ dikonversikan ke dalam

Chi-square statistic (X2) dengan formula ( ){ }λnGpnX 21/12 +−= dan derajat

kebebasan: p (G-1) pada %5=α seperti pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8

Uji Fungsi Diskriminan Kanonikal

Can Correlation Wilks’ Lambda Chi-square Signifikansi

0,886 0,215 26,120 0,004

Sumber : Data diolah

Taraf Signifikansi = %5=α

Hasil analisis pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel-variabel

diskriminator secara simultan dapat membedakan secara signifikan perusahaan

yang berkinerja keuangan sehat dari perusahaan yang berkinerja keuangan tidak

sehat karena chi-square hitung (X2-hitung) sebesar 26,12 lebih besar daripada chi-

square table (X2-table) sebesar 18,30 pada tingkat signifikan 0.004 lebih kecil dari

%5=α . Lalu melalui penerapan uji praktis atas fungsi diskriminan, diketahui

besarnya nilai the squared canonical correlation (R) sebesar 0,886, sehingga fit

model = CR2 = (0,886)2 = 0,7849 atau 78,49%. Artinya discriminator variabels

Page 33: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

70

secara bersama-sama dapat menjelaskan perbedaan kinerja keuangan kedua

kelompok perusahaan sebesar 78,49% sedangkan 21,51% perbedaannya

dijelaskan variabel lain di luar model, misalnya kondisi politik dan ekonomi makro.

Kesimpulannya, hipotesis pertama penelitian ini terbukti.

4.4 Pengelompokkan Perusahaan

Tujuan kedua penelitian, menetapkan nilai diskriminan (Z-score) yang diperoleh

dari rasio-rasio cash flow dapat dijadikan dasar pengklasifikasian perusahaan atas

perusahaan atas perusahaan yang berkinerja keuangan sehat dan yang tidak sehat.

Untuk mengklasifikasi sampel perusahaan pertanian, dilakukan dengan terlebih dahulu

menetapkan cut-off value atau critical cutting score. Karena jumlah observasi tidak sama

(24 observasi tidak sehat dan 12 observasi sehat) maka formula critical cutting-score

(Zce) adalah :

10

1100

nnZnZn

offvalueCut++

=−

Di mana, Zce = critical cutting score

n0 = jumlah observasi yang tidak sehat

n1 = jumlah observasi yang tidak sehat

Z0 = group centroid kelompok perusahaan yang tidak sehat

Z1 = group centroid kelompok perusahaan yang sehat

Berdasarkan perhitungan statistik dengan direct method, diketahui group means

atau group centroid untuk perusahaan yang berkinerja tidak sehat (Group-0) sebesar

-1,78, sedangkan perusahaan yang berkinerja sehat (Group-1) sebesar 2,54. Maka cut-

off value bagi kedua kelompok :

Zce = 24(-1,78)+12(2,54) = -0,34

24 + 12

Page 34: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

71

Bila sebuah perusahaan memiliki Z-score di bawah atau sama dengan -0,34

dikelompokkan ke dalam kelompok perusahaan yang berkinerja keuangan tidak sehat

(Group-0). Sebaliknya, bila Z-score perusahaan di atas -0,34, diklasifikasikan ke dalam

perusahaan yang berkinerja keuangan sehat (Group-1). Berdasarkan hasil uji klasifikasi

diprediksikan 20 observasi berkinerja sehat dan 16 observasi berkinerja tidak sehat

seperti nampak hasil uji statistik pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9

Hasil Klasifikasi Perusahaan Berdasarkan Cutoff Value (Direct Method)

Prediksi Jumlah Kelompok

(Menggunakan Fungsi Diskriminan) Aktual

Kinerja Tak Sehat Kinerja Sehat

Total Akurasi

1. Kinerja Tidak Sehat 16 8 24 66,67%

2. Kinerja Sehat 0 12 12 100%

Total 16 20 36 83,33%

Sumber : Data diolah

Berdasarkan Tabel 4.9 nampak bahwa dari 24 observasi yang dikelompokkan ke

dalam kategori perusahaan yang berkinerja keuangan tidak sehat berdasarkan mean

rasio industri, tingkat keakuratannya sebesar 66,67%. Artinya, observasi-observasi yang

dikelompokkan secara tepat ke dalam kelompok perusahaan yang berkinerja keuangan

tidak sehat sebanyak 16 observasi, sedangkan 8 observasi (33,33%) sewajarnya

dikelompokkan ke dalam kategori perusahaan yang sehat. Pada sisi lain, dari 12

observasi yang dikategorikan sebagai perusahaan yang berkinerja keuangan sehat,

tingkat keakuratannya mencapai 100%. Berarti tidak ada kesalahan dalam

pengelompokkan observasi (perusahaan).

Page 35: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

72

Untuk mengetahui keakuratan pengklasifikasian, dilakukan perbandingan antara

hasil ketepatan prediksi (hit ratio) dengan change model (ukuran kesempatan) yaitu

kesempatan proporsional (Cpro) dan kesempatan maksimum (Cmax). Nilai

perhitungannya :

Cpro = p2 + (1 – p)2 = (12/36)2 + {1 – (12/36)}2 = 0,5578 = 55,78%

Cmax = (p) = (12/36) = 0,3333 = 33,33%

Hit ratio = (p+g)/n = (16 + 12)/36 = 0,7778 = 77,77%

Karena hit ratio > change model yaitu 77,77% lebih besar dari 55,78% (Cpro) dan

33,33% (Cmax), disimpulkan bahwa tingkat keakuratan pengklasifikasian tinggi. Berarti,

rasio-rasio cash flow dapat mengelompokkan secara tepat sebesar 77,77% sehingga

tingkat kesalahannya hanya sebesar 22,23%.

Lalu untuk mengetahui kestabilan Two-group Discriminant Analysis (TDA),

dibandingkan antara press’ Qstatistic dengan nilai press’ Qtable (X2: 0,05;1 = 3,84).

Press’ Q – hitung = ( ){ }( )1

2

−−−

KNnXKN

= ( ){ }( )1236

22836 2

−− X

= 11,11

Karena nilai press’ Qstatistic > nilai press’ Qtable, maka Two-group Discriminant

Analysis dinilai stabil. Kesimpulannya, hipotesis kedua terbukti yakni Z-score yang

diperoleh dari rasio-rasio cash flow dapat dijadikan dasar pengelompokan perusahaan

atas perusahaan yang berkinerja sehat dan tidak sehat.

4.5 Perbandingan Analisis Cash Flow Ratios dengan Return on Investment Ratio

Dari hasil diskriminan di atas, penulis mendapatkan perbandingan analisis cash flow

ratios dengan return on investment yang dapat dilihat pada Tabel 4.10. Perinciannya

adalah sebagai berikut :

Page 36: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

73

Pada perusahaan P.T. Astra Agro Lestari Tbk. baik dengan menggunakan cash flow

ratio analysis maupun return on investment, keduanya menunjukkan kinerja

keuangan yang sehat.

Pada perusahaan P.T. PP London Sumatra Indonesia Tbk. baik dengan

menggunakan cash flow ratio analysis maupun return on investment, keduanya

menunjukkan kinerja keuangan yang sehat.

Pada perusahaan P.T. Cipendawa Agroindustri Tbk. baik dengan menggunakan cash

flow ratio analysis maupun return on investment, keduanya menunjukkan kinerja

keuangan yang tidak sehat.

Pada perusahaan P.T. Multibreeder Adirama Indonesia Tbk. menunjukkan bahwa ada

perbedaan hasil perbandingan analisis cash flow ratio dengan return on investment

mengenai kinerja keuangan perusahaan tersebut. Dengan menggunakan cash flow

ratio analysis, menunjukkan kinerja keuangan yang sehat. Akan tetapi, dengan

menggunakan return on investment ratio, menunjukkan kinerja keuangan yang tidak

sehat. Perbedaan kemungkinan disebabkan oleh tidak efektifnya pemakaian total

sumber daya oleh perusahaan, sehingga hasil pengembalian atas investasi yang ada

menjadi rendah.

Pada perusahaan P.T. Bahtera Adimina Samudra Tbk. baik dengan menggunakan

cash flow ratio analysis maupun return on investment, keduanya menunjukkan

kinerja keuangan yang tidak sehat.

Pada perusahaan P.T. Dharma Samudra Fishing Industries Tbk. baik dengan

menggunakan cash flow ratio analysis maupun return on investment, keduanya

menunjukkan kinerja keuangan yang tidak sehat.

Page 37: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

74

Tabel 4.10

Perbandingan Analysis Cash Flow Ratio dengan Return on Investment Pada

Perusahaan Pertanian Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000-2005

Analysis

No. Perusahaan ROI

Cash Flow Ratio

(metode fungsi Diskriminan)

1. P.T. Astra Agro Lestari Tbk. Sehat Sehat

2. P.T. PP London Sumatra Indonesia Tbk. Sehat Sehat

3. P.T. Cipendawa Agroindustri Tbk. Tidak Sehat Tidak Sehat

4. P.T. Multibreeder Adirama Indonesia Tbk. Tidak Sehat Sehat

5. P.T. Bahtera Adimina Samudra Tbk. Tidak Sehat Tidak Sehat

6. P.T. Dharma Samudra Fishing Industries Tbk. Tidak Sehat Tidak Sehat

Sumber : Data diolah

Secara keseluruhan diketahui bahwa hasil penelitian ini mendukung penelitian yang

mengatakan cash flow ratios sebagai faktor-faktor pembeda yang signifikan terhadap

kinerja keuangan perusahaan oleh Gomboia dan Ketz (1983), Gentry, Giacomino dan

Mielke (1993). Namun bertentangan dengan Casey dan Bartezak (1984, 1985) yang

menyebut cash flow ratios tidak memberikan kontribusi apapun bagi perbedaan kinerja

keuangan perusahaan. Selain itu, cash flow ratio analysis juga mampu membuktikan

bahwa tidak selalu perusahaan yang solvable belum tentu menghasilkan laba pada

periode awal, dimana terjadi pada P.T. Multibreeder Adirama Indonesia Tbk sehingga

walaupun return on investment ratio menunjukkan kinerja keuangan yang tidak sehat,

tetapi apabila dilakukan analisis cash flow perusahaan tersebut mempunyai kinerja

keuangan yang sehat.

Page 38: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

75

Secara khusus ada beberapa variabel dalam temuan ini yang tidak konsisten

dengan teori dan penelitian lainnya. Pengaruh negatif reinvestment ratio (X2) sebesar -

0,0563, depreciation amortization impact (X5), dan cash flow return on equity ratio (X10)

tidak konsisten dengan teori yang menjelaskan bahwa rasio-rasio ini sewajarnya

berbanding lurus dengan Z-score, yaitu semakin besar/sedikit reinvestment semakin

meningkatkan/menurunkan Z-score. Hasil empirik yang menyimpang dari teori

kemungkinan disebabkan sedikitnya cash flow yang dihasilkan dari aktivitas operasi

industri pertanian selama periode penelitian tahun 2000-2005. Argumen ini didukung

dengan data mean industri reinvestment ratio sebesar -0,52%, depreciation amortization

ratio sebesar 1,65%, dan cash flow return on stockholders equity ratio sebesar 0,10%,

jauh di bawah kriteria ideal 100%. Implikasinya, pembelian asset, beban amortisasi dan

depresiasi perlu dicarikan sumber dana alternatif di luar aliran kas dari aktivitas operasi

perusahaan dan ekuitas, sebab modal yang berasal dari saham atau pemilik perusahaan

juga tidak dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap aliran kas yang ada,

sehingga dana alternatif bisa didapat dengan menambah hutang baru atau menjual

aktiva tetap yang tidak produktif.

4.6 Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi untuk penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan

perusahaan dengan melakukan perbandingan analysis cash flow ratios dengan return on

investment pada perusahaan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai variabel-variabel

yang berbanding lurus dengan Z-score, dan mengoptimalkan variabel-variabel yang akan

meningkatkan Z-score, serta memperkecil memperbaiki efektifitas dari variabel-variabel

yang akan menurunkan Z-score.

Page 39: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-2-00393-MN-Bab 4.pdf · PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT

76

Jadi, penggunaan metode ROI hendaknya digunakan dalam mengevaluasi kinerja

perusahaan untuk melihat seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber dayanya.

Sedangkan penggunaan metode cash flow digunakan perusahaan untuk melihat

penggunaan arus kas yang terjadi dalam perusahaan.