bab i finish

13

Click here to load reader

Upload: muhammad-yahya-muhaimin

Post on 12-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ll

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I Finish

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan salah satu

sarana pelayanan kesehatan yang menjadi andalan atau tolak ukur dari

pembangunan kesehatan, sarana peran serta masyarakat, dan pusat

pelayanan pertama yang menyeluruh dari suatu wilayah (Alamsyah,

2012:43). Sedangkan menurut Depkes (2004), Puskesmas merupakan unit

pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang bertanggung

jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja.

Menurut Alamsyah (2012:44), supaya dapat memberikan kontribusi

dan distribusi terhadap masyarakat dalam pelayanan kesehatan secara

menyeluruh di wilayah kerjanya, Puskesmas memiliki atau menjalankan

program pokok yang meliputi : Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga

Berencana (KB), Usaha Perbaikan Gigi, Kesehatan Lingkungan (Kesling),

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM), Pengobatan

Termasuk Pelayanan Darurat Karena Kecelakaan, Penyuluhan Kesehatan

Masyarakat (Promkes), Kesehatan Sekolah, Kesehatan Jiwa, Laboratorium

Sederhana, Pencatatan Pelaporan Dalam Rangka Sistem Imunisasi

Kesehatan, Kesehatan Olahraga, Kesehatan Usia Lanjut, Kesehatan Gigi

dan Mulut, Pembinaan Pengobatan Tradisional, dan Perawatan Kesehatan

Masyarakat (Perkesmas). Dari beberapa program yang ada di Puskesmas,

1

Page 2: BAB I Finish

2

program Perkesmas sangat penting bagi masyarakat, salah satunya untuk

memandirikan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan, agar

masyarakat mendapatkan kesehatan yang optimal, terutama pada lansia

yang rentan terhadap masalah kesehatan (Depkes, 2006).

Menurut WHO (1959), Perawatan Kesehatan Masyarkat mencakup

perawatan kesehatan keluarga yang meliputi kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan

sendiri, serta memecahkan masalah kesehatan sesuai dengan kemampuan

yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada orang lain.

Keperawatan Kesehatan Masyarakat sendiri merupakan salah satu kegiatan

pokok Puskesmas yang sudah ada sejak konsep Puskesmas di perkenalkan.

Sedangkan menurut Depkes (2006), upaya Keperawatan Kesehatan

Masyarakat adalah pelayanan profesional yang terintegrasi dengan

pelayanan kesehatan di Puskesmas yang dilaksanakan oleh perawat, yang

menjadi tugas pokok memberikan pelayanan keperawatan dalam bentuk

asuhan keperawatan : individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, untuk

mencapai kemandirian masyarakat baik di sarana pelayanan kesehatan

Puskesmas maupun Rumah Sakit.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor: 128/Menkes/SK/II/Tahun 2004 tentang kebijakan dasar Puskesmas,

upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat merupakan upaya program

pengembangan yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib

maupun upaya kesehatan pengembangan. Sedangkan menurut Depkes

Page 3: BAB I Finish

3

(2006), Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) merupakan bagian

integral dari pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh Puskesmas.

Perkesmas sebagai salah satu kegiatan pokok Puskesmas merupakan bagian

integral dari pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan di Puskesmas,

yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam

mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi, sehingga tercapai derajat

kesehatan yang optimal.

Blum dalam Tafwidhah (2010:4), menyebutkan bahwa derajat

kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu lingkungan,

perilaku masyarakat, petugas kesehatan, dan keturunan. Green dalam

Tafwidhah (2010:4), menganalisis bahwa kesehatan dipengaruhi oleh dua

faktor pokok yaitu faktor perilaku (behavior causes) dan non perilaku (non

behavior causes). Faktor perilaku khususnya perilaku kesehatan ditentukan

oleh tiga faktor. Pertama, faktor predisosisi (Predispocing factor) yang

terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai-nilai, dan

sebagainya. Kedua, faktor pendukung (enabling factor) yang terwujud dari

lingkungan fisik seperti tersedia atau tidaknya fasilitas kesehatan. Ketiga,

faktor pendorong (reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap dan

perilaku keluarga, masyarakat, pimpinan, petugas kesehatan, dan lainnya.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fajriani (2013), dengan judul

“Persepsi Lansia Mengenai Pelaksanaan Perkesmas Di Desa Nusaherang

Kecamatan Nusaherang Kabupaten Kuningan Tahun 2013”, diperoleh hasil

yaitu kendala yang di alami berkenaan dengan sarana, dana, waktu,

Page 4: BAB I Finish

4

kapasitas perawat, dan beban kerja perawat. Kendala dari masyarakat

sendiri yaitu masih adanya beberapa keluarga yang kurang menerima

kedatangan petugas Puskesmas untuk memberikan pendidikan kesehatan

dan kurang terprogramnya kontrak kunjungan kerumah antara keluarga dan

pegawai Puskesmas. Hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh Iwan

(2011), dengan judul “Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan

Program Perawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Wilayah Kota

Sukabumi”, hasil penelitiannya menunjukan bahwa 73 % pelaksanaan

Perawatan Kesehatan Masyarakat kurang baik. Adapun faktor yang

berhubungan dengan pelaksanaan Perkesmas adalah Pelatihan, SOP, dan

Ruangan Khusus Askep. Adapun faktor yang dominan mempengaruhi

pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat adalah Pelatihan dan SOP.

Adapun hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh Septiyani (2012),

dengan judul “Analisis Beberapa Faktor Individu, Organisasi, Psikologi

yang Berhubungan dengan Kinerja Koordinator Program Keperawatan

Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) di Puskesmas Kota Semarang Tahun

2012”, hasil penelitiannya menunjukan bahwa petugas Perkesmas terdiri

83,8% perempuan, berumur 25 sampai 54 tahun, sebagian besar

berpendidikan DIII Keperawatan 72,9%, dengan masa kerja antara 3 sampai

20 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara pengetahuan ada

hubungan yang bermakna dengan kinerja koordinator, sikap ada hubungan

yang bermakna dengan kinerja koordinator.

Page 5: BAB I Finish

5

Menurut Fajriani (2013), Kabupaten Kuningan merupakan salah satu

Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat dengan jumlah UPTD

Puskesmas sebanyak 37 Puskesmas. Program Perkesmas di Puskesmas

Kabupaten Kuningan berjalan sudah lama, namun sempat terhenti dan

kembali berjalan pada bulan juni sampai dengan november tahun 2012.

Berdasarkan studi pendahuluan, peneliti melakukan wawancara

terbuka kepada Penyelia Perkesmas Kabupaten di Dinas Kesehatan

Kabupaten Kuningan pada tanggal 14 maret 2014 dengan hasil jumlah

perawat di Puskesmas berjumlah 203 orang dan tersebar di 37 Puskesmas

se-Kabupaten Kuningan, kemudian untuk program Perkesmas di Kabupaten

Kuningan sendiri semua Puskesmas sudah terpapar informasi mengenai

program Perkesmas tetapi belum semua Puskesmas bisa menjalankan

program secara optimal. Dari 37 Puskesmas yang ada di Kabupaten

Kuningan hanya ada 6 Puskesmas yang sudah menjalankan program secara

optimal dan memiliki Nursing Center, dan 31 Puskesmas lainnya belum

menjalankan program secara optimal serta belum memiliki Nursing Center.

Berdasarkan fenomena di atas maka peneliti tertarik untuk mengetahui

lebih mendalam “Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Perawat

Puskesmas Dengan Terlaksananya Program Perawatan Kesehatan

Masyarakat (Perkesmas) Di Kabupaten Kuningan Tahun 2014”.

Page 6: BAB I Finish

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan

permasalahan penelitian yaitu: “Adakah Hubungan Antara Pengetahuan Dan

Sikap Perawat Puskesmas Dengan Terlaksananya Program Perawatan

Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) Di Kabupaten Kuningan Tahun 2014"?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisis Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Perawat

Puskesmas Dengan Terlaksananya Program Perawatan Kesehatan

Masyarakat (Perkesmas) Di Kabupaten Kuningan Tahun 2014.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui Gambaran Pengetahuan Perawat Puskesmas Terhadap

Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) Di Kabupaten

Kuningan Tahun 2014.

2. Mengetahui Gambaran Sikap Perawat Puskesmas Terhadap Program

Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) Di Kabupaten Kuningan

Tahun 2014.

3. Mengetahui Gambaran Terlaksananya Program Perawatan Kesehatan

Masyarakat (Perkesmas) Di Kabupaten Kuningan Tahun 2014.

4. Menganalisis Keeratan Hubungan Antara Pengetahuan Perawat

Puskesmas Dengan Terlaksananya Program Perawatan Kesehatan

Masyarakat (Perkesmas) Di Kabupaten Kuningan Tahun 2014.

Page 7: BAB I Finish

7

5. Menganalisis Keeratan Hubungan Antara Sikap Perawat Puskesmas

Dengan Terlaksananya Program Perawatan Kesehatan Masyarakat

(Perkesmas) Di Kabupaten Kuningan Tahun 2014.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori

yang mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam

bidang Keperawatan Komunitas yang terkait dengan Pengetahuan dan Sikap

Perawat Puskesmas Dengan Terlaksananya Program Perawatan Kesehatan

Masyarakat (Perkesmas).

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Perawat Puskesmas

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan masukan pada

perawat Puskesmas dalam melaksanakan program Perkesmas.

Selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dalam

melaksanakan program Perkesmas untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat.

2. Bagi Pihak Puskesmas

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan dan

informasi bagi Puskesmas dalam pencapaian program khususnya pada

unit program Perkesmas.

Page 8: BAB I Finish

8

3. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan implikasi pada

Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan khususnya bidang pelayanan

terkait program Perkesmas. Selanjutnya diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam pengembangan kebijakan program Perkesmas,

pelatihan, serta monitoring dan evaluasi program Perkesmas di

Kabupaten Kuningan

4. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan bacaan dan referensi

dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pembelajaran bagi

mahasiswa, dan dapat menjadi kerangka acuan sebagai informasi awal

bagi peneliti selanjutnya mengenai program Perawatan Kesehatan

Masyarakat (Perkesmas), terkait dengan faktor-faktor yang

mempengaruhi terlaksananya program Perawatan Kesehatan Masyarakat

(Perkesmas), tetapi dengan jenis dan rancangan penelitian yang berbeda.