ifrs finish

24

Click here to load reader

Upload: shedyanindita

Post on 05-Jul-2015

1.008 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: IFRS Finish

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat

kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.Dalam makalah ini kami

membahas “INTERNASIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD”, yang dibuat oleh IASB yang

menjelaskan secara rinci latar belakang dan pelaksanaan atas revisi dan standar-standar akuntansi.

Makalah ini dibuat sebagai respon terhadap krisis keuangan global pada tahun 1998, beberapa

organisasi internasional termasuk bank dunia dan dana moneter internasional (IMF) meluncurkan

suatu inisiatif kerja sama untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka

panjang terhadap kurangnya transparasi informasi keuangan. Usaha ini diperkuat oleh dukungan

yang jelas terhadap usaha badan standar akuntansi internasional (IASB). Salah satu hasilnya adalah

percepatan harmonisasi standar akuntansi, khususnya standar pelaporan keuangan internasional

(IFRS).

Dalam proses pembahasan standar pelaporan keuangan internasional (IFRS), tentunya kami

mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-

dalamnya kami sampaikan.

Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat,

Bandung, 11 September 2009

Penyusun

1

Page 2: IFRS Finish

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................1

DAFTAR ISI.............................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................3

BAB II ISI.................................................................................................10

BAB III KESIMPULAN...........................................................................17

DAFTAR PUSTAKA................................................................................18

2

Page 3: IFRS Finish

BAB I

PENDAHULUAN

Standar

Standar, atau lengkapnya standar teknis, adalah suatu norma atau persyaratan yang

biasanya berupa suatu dokumen formal yang menciptakan kriteria, metode, proses, dan

praktik rekayasa atau teknis yang seragam. Suatu standar dapat pula berupa suatu artefak atau

perangkat formal lain yang digunakan untuk kalibrasi. Suatu standar primer biasanya berada

dalam yurisdiksi suatu badan standardisasi nasional. Standar sekunder, tersier, cek, serta

bahan standar biasanya digunakan sebagai rujukan dalam sistem metrologi. Suatu kebiasaan,

konvensi, produk perusahaan, atau standar perusahaan yang telah diterima umum dan bersifat

dominan sering disebut sebagai "standar de facto".

Suatu standar teknis dapat dikembangkan baik secara sendiri-sendiri atau unilateral,

misalnya oleh suatu perusahaan, badan regulasi, militer, dll. Standar juga dapat

dikembangkan oleh suatu kelompok seperti persekutuan atau asosiasi perdagangan. Badan

standardisasi biasanya memiliki lebih banyak keragaman dan umumnya mengembangkan

standar sukarela. Standar-standar ini dapat menjadi suatu keharusan jika diadopsi oleh suatu

pemerintahan, kontrak bisnis, dll.

Proses standardisasi dapat melalui suatu pengumuman resmi atau dapat pula melibatkan

konsensus formal dari pakar teknis.

3

Page 4: IFRS Finish

Akuntansi

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai

informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain

untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga

pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan

aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis".[1] Akuntansi

bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan

oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang

saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal

dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana

informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan

dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi,

adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu

organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin

sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang

berterima umum.

Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar

tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant (FCA, CA or

ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management Accountant

(ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA) dan Certified General

Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat disebut CPA Indonesia

(sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).

4

Page 5: IFRS Finish

Akuntansi keuangan

Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan

laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta

pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan

akuntansi (Aktiva = Kewajiban + Modal). Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah

pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan

berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum

dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai

manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Hal penting

dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan

aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan

untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan

keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan

acuan yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994,

menggantikan Prinsip-prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984.

Standar praktik akuntansi

Perusahaan publik – biasa disebut sebagai perusahaan terbuka - diharuskan untuk

mematuhi berbagai aturan akuntansi dalam rangka pembuatan laporan keuangan agar

pembaca laporan akan mudah memperbandingkan dengan laporan perusahaan lain.

Perusahaan biasa - biasa disebut sebagai perusahaan tertutup – biasanya juga diminta oleh

bank dan pemegang sahamnya untuk menyiapkan laporan sesuai dengan aturan-aturan.

Negara-negara yang menerapkan undang-undang sipil biasanya membuat standar

tersendiri dan di negara-negara dengan undang-undang berbahasa Inggris aturan-aturan

tersebut ditetapkan oleh organisasi-organisasi swasta.

5

Page 6: IFRS Finish

Standar Akuntansi

di Amerika Serikat - US generally accepted accounting principles

di Britania Raya - UK generally accepted accounting principles

di Republik Rakyat Cina – Standar akuntansi Tiongkok

di Indonesia – Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia

International - International Financial Reporting Standards

Kurang transparannya standar akuntansi di beberapa negara dianggap sebagai hambatan

dalam menjalin hubungan bisnis dengan mereka. Secara umum, krisis keuangan di Asia di

akhir tahun 1990-an sebagian disebabkan standar akuntansi yang kurang rinci.

Perusahaan-perusahaan raksasa di negara-negara Asia berhasil keluar dari kesulitan keuangan

dengan memanfaatkan standar akuntansi untuk menutup hutang dan kerugian yang begitu

besarnya dimana secara kolektif membawa negara-negara di wilayah tersebut menuju krisis

keuangan.

Namun demikian, skandal akuntansi di awal abad ke-21 yang melibatkan perusahaan seperti

Worldcom and Enron menunjukan batasan standar akuntansi di Amerika Serikat.

6

Page 7: IFRS Finish

Daftar PSAK

Bagi para mahasiswa akuntansi pasti tidak akan asing lagi dengan yang namanya

PSAK. PSAK merupakan standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan di wilayah

Indonesia. Akan tetapi, apakah kalian semua tahu apa saja isi dari PSAK tersebut ? Saya

yakin 6 dari 10 mahasiswa akuntansi ( hehehe termasuk saya ) belum pernah membuka

PSAK dan tidak mengetahui apa saja yag ada di dalamnya.

Sebelum tahun 2012 nanti PSAK di konvergensi dengan IFRS sehingga semakin

tambah ruwet lagi, ada baiknya kita mengenal apa saja yang ada di dalam PSAK. Berikut ini

saya berikan Daftar PSAK untuk mempermudah anda dalam mengenali PSAK.

PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan (Revisi 1998)

PSAK 2 Laporan Arus Kas

PSAK 3 Laporan Keuangan Interim

PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasi

PSAK 5 Pelaporan Segmen (Revisi 2000)

PSAK 6 Akuntansi dan Pelaporan Bagi Perusahaan dalam Tahap Pengembangan

PSAK 7 Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

PSAK 8 Peristiwa Setelah Tanggal Neraca

PSAK 9 Penyajian Aktiva Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek

PSAK 10 Transaksi dalam Mata Uang Asing

PSAK 11 Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

PSAK 12 Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi dalam Pengendalian Bersama

7

Page 8: IFRS Finish

Operasi dan Aset

PSAK 13 Akuntansi untuk Investasi

PSAK 14 Akuntansi Persediaan

PSAK 15 Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi

PSAK 16 Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain

PSAK 17 Akuntansi Penyusutan

PSAK 18 Akuntansi Dana Pensiun

PSAK 19 Aktiva Tak Berwujud (Revisi 2000)

PSAK 20 Biaya Riset dan Pengembangan

PSAK 21 Akuntansi Ekuitas

PSAK 22 Akuntansi Penggabungan Usaha

PSAK 23 Akuntansi Pendapatan

PSAK 24 Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun

PSAK 25 Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan

Perubahaan Kebijakan Akuntansi

PSAK 26 Biaya Pinjaman (Revisi 1997)

PSAK 27 Akuntansi Perkoperasian (Revisi 1998)

PSAK 28 Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 1996)

PSAK 29 Akuntansi Minyak dan Gas Bumi

PSAK 30 Akuntansi Sewa Guna Usaha

PSAK 31 Akuntansi Perbankan (Revisi 2000)

PSAK 32 Akuntansi Pengusahaan Hutan

PSAK 33 Akuntansi Pertambangan Umum

PSAK 34 Akuntansi Kontrak Konstruksi

PSAK 35 Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi

PSAK 36 Akuntansi Asuransi Jiwa

PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol

PSAK 38 Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

PSAK 39 Akuntansi Kerjasama Operasi (KSO)

PSAK 40 Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi

PSAK 41 Akuntansi Waran

PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek

PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang

PSAK 44 Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat

8

Page 9: IFRS Finish

PSAK 45 Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba

PSAK 46 Akuntansi Pajak Penghasilan

PSAK 47 Akuntansi Tanah

PSAK 48 Penurunan Nilai Aktiva

PSAK 49 Akuntansi Reksadana

PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu

PSAK 51 Akuntansi Kuasi Reorganisasi

PSAK 52 Akuntansi Mata Uang Pelaporan

PSAK 53 Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham

PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

PSAK 55 Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai

PSAK 56 Akuntansi Laba Per Saham

PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontijensi

PSAK 58 Operasi Dalam Penghentian

PSAK 59 Akuntansi Perbankan Syariah ( Sekarang dig anti PSAK 101 s.d. 106 )

PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah

PSAK 102: Akuntansi Murabahah

PSAK 103: Akuntansi Salam

PSAK 104: Akuntansi Istishna’

PSAK 105: Akuntansi Mudharabah

PSAK 106: Akuntansi Musyarakah

9

Page 10: IFRS Finish

BAB II

ISI

Konverjensi ke IFRS di Indonesia

Indonesia saat ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia

menggunakan IFRS melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal.

Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan

SAK merencanakan tahun 2012 akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati

konvergensi penuh kepada IFRS.

Dari data-data di atas kebutuhan Indonesia untuk turut serta melakukan program

konverjensi tampaknya sudah menjadi keharusan jika kita tidak ingin tertinggal. Sehingga,

dalam perkembangan penyusunan standar akuntansi di Indonesia oleh Dewan Standar

Akuntansi Keuangan (DSAK) tidak dapat terlepas dari perkembangan penyusunan standar

akuntansi internasional yang dilakukan oleh International Accounting Standards Board

(IASB). Standar akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap

menuju konverjensi secara penuh dengan International Financial Reporting Standards yang

dikeluarkan oleh IASB. Adapun posisi IFRS/IAS yang sudah diadopsi hingga saat ini dan

akan diadopsi pada tahun 2009 dan 2010 adalah seperti yang tercantum dalam daftar-

daftar berikut ini.

Tabel 1:

IFRS/IAS yang Telah Diadopsi ke dalam PSAK hingga 31 Desember

2008

1.   IAS 2 Inventories

2.    IAS 10 Events after balance sheet date

3.    IAS 11 Construction contracts

4.    IAS 16 Property, plant and equipment

5.    IAS 17 Leases

6.    IAS 18 Revenues

7.    IAS 19 Employee benefits

8.    IAS 23 Borrowing costs

10

Page 11: IFRS Finish

9.    IAS 32 Financial instruments: presentation

10.  IAS 39 Financial instruments: recognition and measurement

11.  IAS 40 Investment propert

Tabel 2:

IFRS/IAS yang Akan Diadopsi ke dalam PSAK pada Tahun 2009

1.    IFRS 2 Share-based payment

2.    IFRS 4 Insurance contracts

3.    IFRS 5 Non-current assets held for sale and discontinued operations

4.    IFRS 6 Exploration for and evaluation of mineral resources

5.    IFRS 7 Financial instruments: disclosures

6.    IAS 1 Presentation of financial statements

7.    IAS 27 Consolidated and separate financial statements

8.    IAS 28 Investments in associates

9.    IFRS 3 Business combination

10.  IFRS 8 Segment reporting

11.  IAS 8 Accounting policies, changes in accounting estimates and

errors

12.  IAS 12 Income taxes

13.  IAS 21 The effects of changes in foreign exchange rates

14.  IAS 26 Accounting and reporting by retirement benefit plans

15.  IAS 31 Interests in joint ventures

16.  IAS 36 Impairment of assets

17.  IAS 37 Provisions, contingent liabilities and contingent assets

18.  IAS 38 Intangible assets

Tabel 3:

11

Page 12: IFRS Finish

IFRS/IAS yang Akan Diadopsi ke dalam PSAK pada Tahun 2010

1.   IAS 7 Cash flow statements

2.   IAS 20 Accounting for government grants and disclosure of

government assistance

3.   IAS 24 Related party disclosures

4.   IAS 29 Financial reporting in hyperinflationary economies

5.   IAS 33 Earning per share

6.   IAS 34 Interim financial reporting

7.   IAS 41 Agriculture

 

Dan untuk hal-hal yang tidak diatur standar akuntansi internasional, DSAK akan terus

mengembangkan standar akuntansi keuangan untuk memenuhi kebutuhan nyata di Indonesia,

terutama standar akuntansi keuangan untuk transaksi syariah, dengan semakin

berkembangnya usaha berbasis syariah di tanah air. Landasan konseptual untuk akuntansi

transaksi syariah telah disusun oleh DSAK dalam bentuk Kerangka Dasar Penyusunan dan

Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Hal ini diperlukan karena transaksi syariah

mempunyai karakteristik yang berbeda dengan transaksi usaha umumnya sehingga ada

beberapa prinsip akuntansi umum yang tidak dapat diterapkan dan diperlukan suatu

penambahan prinsip akuntansi yang dapat dijadikan landasan konseptual. Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan untuk transaksi syariah akan dimulai dari nomor 101 sampai dengan

200. (SY)

12

Page 13: IFRS Finish

PROSES KONVERGENSI IFRS DI INDONESIA

IFRS (International Financial Reporting Standard) merupakan pedoman penyusunan

laporaan keuangan yang diterima secara global. Sejarah terbentuknya pun cukup panjang dari

terbentuknya IASC/ IAFC, IASB, hingga menjadi IFRS seperti sekarang ini. Jika sebuah

negara menggunakan IFRS, berarti negara tersebut telah mengadopsi sistem pelaporan

keuangan yang berlaku secara global sehingga memungkinkan pasar dunia mengerti tentang

laporan keuangan perusahaan di negara tersebut berasal.

Indonesia pun akan mengadopsi IFRS secara penuh pada 2012 nanti, seperti yang

dilansir IAI pada peringatan HUT nya yang ke – 51. Dengan mengadopsi penuh IFRS,

laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan

dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Adopsi penuh IFRS diharapkan memberikan

manfaat :

1. memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan menggunakan SAK yang

dikenal secara internasional.

2. meningkatkan arus investasi global.

3. menurunkan biaya modal melalui pasar modal global

dan menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.

13

Page 14: IFRS Finish

Strategi adopsi yang dilakukan untuk konvergensi ada dua macam, yaitu big bang

strategy dan gradual strategy. Big bang strategy mengadopsi penuh IFRS sekaligus, tanpa

melalui tahapan – tahapan tertentu. Strategi ini digunakan oleh negara – negara maju.

Sedangkan pada gradual strategy, adopsi IFRS dilakukan secara bertahap. Strategi ini

digunakan oleh negara – negara berkembang seperti Indonesia.

PSAK akan dikonvergensikan secara penuh dengan IFRS melalui tiga tahapan, yaitu

tahap adopsi, tahap persiapan akhir dan tahap implementasi.

Tahap adopsi dilakukan pada periode 2008-2011 meliputi aktivitas adopsi seluruh

IFRS ke PSAK, persiapan infrastruktur, evaluasi terhadap PSAK yang berlaku. Pada 2009

proses adopsi IFRS/ IAS mencakup :

1. IFRS 2 Share-based payment

2. IFRS 3 Business combination

3. IFRS 4 Insurance contracts

4. IFRS 5 Non-current assets held for sale and discontinued operations

5. IFRS 6 Exploration for and evaluation of mineral resources

6. IFRS 7 Financial instruments: disclosures

7. IFRS 8 Segment reporting

8. IAS 1 Presentation of financial statements

9. IAS 8 Accounting policies, changes in accounting estimates

10. IAS 12 Income taxes

11. IAS 21 The effects of changes in foreign exchange rates

12. IAS 26 Accounting and reporting by retirement benefit plans

13. IAS 27 Consolidated and separate financial statements

14. IAS 28 Investments in associates

15. IAS 31 Interests in joint ventures

16. IAS 36 Impairment of assets

17. IAS 37 Provisions, contingent liabilities and contingent assets

18. IAS 38 Intangible assets

14

Page 15: IFRS Finish

Pada 2010 adopsi IFRS/ IAS mencakup :

1. IFRS 7 Statement of Cash Flows

2. IFRS20 Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistanc

3. IFRS24 Related Party Disclosures

4. IFRS29 Financial Reporting in Hyperinflationary Economies

5. IFRS33 Earnings per Share

6. IFRS34 Interim Financial Reporting

7. IFRS41 Agriculture

Sedangkan arah pengembangan konvergensi IFRS meliputi :

1. PSAK yang sama dengan IFRS akan direvisi, atau akan diterbitkan PSAK yang baru

2. PSAK yang tidak diatur dalam IFRS, maka akan dikembangkan

3. PSAK industri khusus akan dihapuskan

4. PSAK turunan dari UU tetap dipertahankan

Pada 2011 tahap persiapan akhir dilakukan dengan menyelesaikan seluruh

infrastruktur yang diperlukan. Pada 2012 dilakukan penerapan pertama kali PSAK yang

sudah mengadopsi IFRS. Namun, proses konvergensi ini tidak semudah membalikkan

telapak tangan. Dampak yang ditimbulkan dari konvergensi ini akan sangat mempengaruhi

semua kalangan, baik itu bidang bisnis maupun pendidikan.

Dampak Konvergensi IFRS Di Indonesia

Indonesia akan mengadopsi IFRS secara penuh pada 2012 nanti,. Dengan

mengadopsi penuh IFRS, laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak

memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Namun,

perubahan tersebut tentu saja akan memberikan efek di berbagai bidang, terutama dari segi

pendidikan dan bisnis.

15

Page 16: IFRS Finish

DAMPAK KONVERGENSI IFRS TERHADAP

PENDIDIKANDampak konvergensi IFRS untuk bidang pendidikan antara lain :

1. Perubahan mind stream dari rule-based ke principle-based

2. Banyak menggunakan professional judgement

3. Banyak menggunakan fair value accounting

4. IFRS selalu berubah dan konsep yang digunakan dalam suatu IFRS dapat berbeda

dengan IFRS lain

5. Semakin meningkatnya ketergantungan ke profesi lain

6. Perubahan text-book dari US GAPP ke IFRS

DAMPAK KONVERGENSI IFRS TERHADAP BISNIS

Selain dampak terhadap dunia pendidikan IFRS juga menimbulkan dampak positif

dan negatif terhadap dunia bisnis. Berikut ini adalah berbagai dampak yang ditimbulkan dari

program konvergensi IFRS yang disampaikan dalam seminar setengah hari IAI dengan topik

"Dampak konvergensi IFRS terhadap Bisnis" yang diselenggarakan pada tanggal 28 Mei

2009 kemarin:

1. Akses ke pendanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan akan

lebih mudah dikomunikasikan ke investor global

2. Relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai

wajar

3. Disisi lain, kinerja keuangan (laporan laba rugi) akan lebih fluktuatif apabila harga-

harga fluktuatif

4. Smoothing income menjadi semakin sulit dengan penggunakan balance sheet

approach dan fair value

5. principle-based standards mungkin menyebabkan keterbandingan laporan keuangan

sedikit menurun yakni bila penggunaan professional judgment ditumpangi dengan

kepentingan untuk mengatur laba (earning management)

6. Penggunaan off balance sheet semakin terbatas.

16

Page 17: IFRS Finish

BAB III

KESIMPULAN

IAS / IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh

International Accounting Standards Committee (IASC) / International Accounting Standard

Board (IASB).

Di Indonesia, laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam wajib disusun

berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan

Akuntan Indonesia (IAI) dan praktik akuntansi lainnya yang lazim berlaku di pasar modal.

Selain itu, tanpa mengurangi ketentuan yang ada, Bapepam berwenang menetapkan ketentuan

akuntansi di bidang pasar modal. Dalam penyusunan PSAK, IAI mengacu pada IAS / IFRS

dengan tetap mempertimbangkan faktor lingkungan usaha yang ada. Harmonisasi PSAK

dengan IAS terus dilakukan dalam upaya untuk mendukung program harmonisasi yang

diprakarsai IASB. Dalam hal pengembangan suatu standar akuntansi karena adanya tuntutan

perkembangan dunia usaha di Indonesia yang belum diatur dalam IAS atau tidak dapat

diadopsi untuk kondisi di Indonesia. Pengadopsian Internasional Financial Reporting

Standards (IFRS) dibanyak negara, mengikuti pola yang berbeda tanpa memperlihatkan

apakah negara tersebut mengikuti Code Law atau Anglo-Saxon Accounting. Untuk negara

tertentu, seperti Inggris pengaruh IFRS tidak terlalu besar, namun untuk negara lain, akan

terjadi perubahan yang sangat besar.

17

Page 18: IFRS Finish

DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.com

www.kanaka.co.id

http://acctbuzz.blogspot.com/2009/08/proses-konvergensi-ifrs-2012-di.html

http://www.iaiglobal.or.id/berita/detail.php?catid=&id=19

18