laporan pkl hotel sepinggan kelompok i finish edit

Upload: dharmawan

Post on 02-Nov-2015

330 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

HSE

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGANBIDANG PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN, MEKANIK, LINGKUNGAN KERJA DAN KESHATAN KERJAHOTEL SEPINGGAN BALIKPAPAN

Disusun Oleh

KELOMPOK I :

Nama:Perusahaan / Instansi:

1. Didik Nurhadi P (Ketua)PT. Supraco Indonesia

2. ErwinPT. Star Safety

3. Dharmawan4. Ricky Mahendra Sances5. Suwah Habiono6. EliyadiPT. Star SafetyPT. Star SafetyPT. Star SafetyPT. Star Safety

SERTIFIKASI AHLI K3 UMUM DISELENGGARAKAN OLEHPT. STAR SAFETY TRAINING CENTERBEKERJASAMA DENGAN KEMENTRIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTARDengan mengucap syukur kepada Tuhan YME, laporan PKL tentang K3 yang dilaksanakan di Hotel Sepinggan Balikpapan dapat diselesaikan dengan baik guna memenuhi salah satu persyaratan ahli K3 umum. Laporan ini hanya membahas sebagian kecil dari bidang-bidang yang diatur oleh UU No.1 tahun 1970, tentang keselamatan kerja dan pada ruang lingkup yang terbatas. Bagi suatu organisasi atau perusahaan sumber daya manusia adalah aset yang terpenting dalam menentukan keberhasilan dan kemajuan dari pencapaian sasaran perusahaan, terlebih dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat. Oleh karena itu, perhatian terhadap peningkatan kualitas SDM secara berkesinambungan dan terencana tidak dapat diabaikan, salah satunya dengan mendidik SDM dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sebagaimana juga visi dan misi. Dengan Rahmad Tuhan YME, laporan PKL tentang K3 yang dilaksanakan di Hotel Sepinggan Balikpapan dapat diselesaikan dengan baik guna memenuhi persyaratan ahli K3 umum. Laporan ini hanya membahas sebagian kecil dari bidang-bidang yang diatur oleh UU No.1 tahun 1970, tentang keselamatan kerja dan pada ruang lingkup yang terbatas. Semoga laporan ini dapat digunakan sebagai salah satu usaha pemahaman dan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi masyarakat industri dalam pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta dijadikan acuan untuk tindakan perbaikan secara berkesinambungan dalam lingkup perusahaan.

Balikpapan, 16 November 2012

Kelompok I SSTC

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1DAFTAR ISI2

BAB I PENDAHULUAN 31.1 Latar Belakang 31.2 Maksud dan Tujuan41.2.1 Tujuan Umum51.2.2 Tujuan Khusus5 1.3 Batasan51.4 Ruang lingkup6BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN72.1 Tempat Kerja72.2 Temuan - Temuan Positif- Temuan NegatifBAB III TEMUAN DAN ANALISA83.1 Temuan Positif93.2 Temuan Negatif14BAB VPENUTUP255.1 Kesimpulan 255.2 Saran-saran 25

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan kepentingan pengusaha, pekerja dan pemerintah di seluruh dunia. Menurut perkiraan ILO, setiap tahun diseluruh dunia 2 juta orang meninggal karena masalah-masalah akibat kerja. Dari jumlah ini, 354.000 orang mengalami kecelakaan fatal. Disamping itu, setiap tahun ada 270 juta pekerja yang mengalami kecelakaan akibat kerja dan 160 juta yang terkena penyakit akibat kerja. Biaya yang harus dikeluarkan untuk bahaya-bahaya akibat kerja ini amat besar. ILO memperkirakan kerugian yang dialami sebagai akibat kecelakaan-kecelakaan dan penyakit-penyakit akibat kerja setiap tahun lebih dari US$1.25 triliun atau sama dengan 4% dari Produk Domestik Bruto (GDP). (ILO. 2004) Masalah-masalah K3 merupakan bagian penting dalam agenda ILO. Konferensi Perburuhan Internasional di tahun 2003 membicarakan standar-standar K3 sebagai bagian dari pendekatan yang terintegrasi dan mencapai persetujuan mengenai strategi K3 global yang menghimbau dilakukannya suatu aksi yang jelas dan terpusat untuk mengurangi angka kematian, luka-luka dan penyakit akibat kerja. (Alan Boulton. 2004) . Kepedulian pemerintah Indonesia terhadap keselamatan kerja diatur melalui peraturan perundangan guna meningkatkan kesadaran bagi pihak manajemen maupun Tenaga Kerja, peraturan tersebut diantaranya adalah Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang bertujuan: 1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan pekerjaaan untuk.kesejahteraan, meningkat produksi serta produktivitas nasional 2. Melindungi setiap orang yang berada di tempat kerja atas hak keselamatannya Upaya perlindungan tenaga kerja merupakan upaya untuk mencapai suatu tingkat produktivitas yang tinggi dimana salah satu aspek adalah upaya keselamatan kerja termaksud lingkungan kerja. Potensi yang berasal dari lingkungan kerja yang dapat menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja adalah faktor fisik, kimia, biologi, psikologi, psiologi.Faktor lingkungan kerja yang berasal dari bahan-bahan kimia seperti adanya kebocoran-kebocoran cairan, tumpahan atau dampak bahan kimia dalam berbagai bentuk seperti debu, gas, cairan, dan fume dapat mencemari udara lingkungan masyarakat.Berdasarkan ayat 3 ayat UU No. 1/1970 bahwa syarat-syarat keselamtan kerja termaksud pengawasan terhadap lingkngan kerja harus dilaksanakan di tempat kerja.Untuk mengurangi resiko ataupun potensi bahaya dari lingkungan kerja perluh adanya pengendalian lingkngan kerja yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.Upaya perlindungan tenaga kerja agar tenaga kerja selalu dalam keadaan sehat, selamat, aman dan sejahtera sehingga pada akhirnya untuk mencapai suatu tingkat produktivitas yang tinggi dimana salah satunya melalui upaya kesehatan kerja.Sebagai tercantum dalam pasal 3 ayat 1 Undang-undang no. 1 tahun 1970 dimanasyarat-syarat keselamatan kerja terdapat 50 % merupakan syarat-syarat kesehatn kerja. Pengawasan kesehatan kerja mengacu kepada Undang-undang no. 1 tahun1970 pasal 2, pasal 3 ayat 1 dan 2, pasal 5, pasal 8, pasal 9, pasal 11, pasal 12, pasal 14 dan peraturan pelaksaannya.Guna mencegah dan menanggulangi terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang disebabkan karena penggunaan peralatan mekanik, maka diperlukan pengendaliaan, pembinaan, dan pengawasan K3 Mekanik. Berdasarkan pasal 2 ayat 2, Undang-undang no. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, pada umumnya kegiatan tersebut menggunakan peralatan mekanik.Oleh karena itu, perlu ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja sebagaimana diatur dalam pasal 3 ayat 1 Undang-undang no. 1 tahun 1970 dan sebagai peraturan pelaksaannya yang mengatur secara teknis dan administrative ditentukan dalam peraturan Menteri no. 4 / men / 1985 tentang : Pesawat tenaga dan produksi, pesawat angkat dan angkut, peraturan Menteri No. 1 / men / 1989 tentang kualifikasi dan syarat-syarat operator Crane angkat.Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan KerjaUndang-undang No. 3 tahun 1992 tentang jaminan Sosial tenaga kerjaPeraturan menteri perburuhan (PMP) No. 7 tahun 1964 tantang syarat kesehatn, kebersihan, serta penerangan dalam tempat kerjaPeraturan menteri tenaga kerja, transmigrasi dan koperasi No. per-01/men/1976 tentang kewajiban latihan hyperkes bagi dokter perusahaan.Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi No Per-01/Men/1979 tentang kewajiban latihan Hygiene perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja bagi tenaga para medis perusahaan.Permenaker No. 02/Men/1980 tentang pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam penyelenggaraan keselamatan kerja.Permenakertrans No.Per 01/Men/1981 tentang kewajiban melapor penyakit akibat kerja.Permenakertrans No. Per 03/Men/1982 tentang pelayanan kesehatan kerjaPeraturan menteri tenaga kerja No.Per 01/Men/1998 tentang penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerja dengan manfaat lebih baik dari paket jaminan pemeliharaan kesehatan dasar jaminan social-sosial tenaga kerja.Keputusan Menteri tenaga kerja No. 333 tahun 1989 tentang diagnosa dan pelaporan penyakit akibat kerja.Surat Edaran Menteri Tenaga kerja No.SE. No. 01/Men/1979 tentang pengadaan kantin dan ruang makan.

Undang undang no 1 tahun 1970 pasal 2 ayat ( 2 ) tentang keselamatan kerja, pada umumnya kegiatan tersebut menggunakan peralatan mekanik.Peraturan menteri no. 04/men/1985 tentang tenaga dan produksi.pesawat angkat dan angkut.Peraturan menteri no. 01/men/1989 tentang klasifikasi dan syarat-syarat operator crane angka1.2. Maksud dan TujuanMaksud dari pembuatan laporan ini bahwa setelah diadakan PKL di Hotel Sepinggan Balikpapan adalah agar peserta pelatihan calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) yang diselenggarakan oleh Star Safety Training center dapat :1. Menerapkan secara langsung hasil training yang sudah berlangsung.2. Menilai secara kritis dan sistematis semua potensi bahaya yang terjadi dilingkungan Hotel dan area kantor di Hotel Sepinggan Balikpapan.3. Memastikan bahwa pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan hotel dan area kantor telah dilaksanakan sesuai ketentuan pemerintah, standar teknis dan standar K3 yang berlaku dan kebijakan yang ditentukan oleh Management Hotel Sepinggan BALIKPAPAN.4. Merekomendasikan langkah-langkah untuk mengendalikan potensi bahaya di lingkungan hotel dan area kantor Hotel Sepinggan Balikpapan.5. Penerapan:5.1. UU Tentang keselamatan kerja No. 1 Tahun 1970 5.2. UU Uap Tahun 1930 (Stoom Ordinantie)5.3. Peraturan perundangan pegawasan llingkungan kerja UU No. 1/1970 tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1,f,g,i,j,k,l,m pasal 5, pasal 8, pasal 9, dan pasal 14. UU No. 3/1969 tentang persetujuan kovensi ILO No. 120 mengenai hygiene dalam perniagaan dan kantor-kantor pasal 17. Peraturan pemerintah No. 7 tahun 1973 tentang pengawasan atas peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida. Peraturan pemerintah No. 11/1975 tentang keselamatan kerja terhadap radiasi. Peraturan menteri perburuhan No. 7 tahun 1964 tentang syarat kesehatan kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja. Permenaker No. 3/Men/1985 tentang keselamatan kerja dan kesehatan kerja pemakaian asbes. Permanaker No. 3/Men/1986 tentanfg syarat keselamatan kerja dan kesehatan di tempat kerja mengelola pestisida. Kepmenaker No. 187/Men/1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja. Instruksi menteri tenaga kerja No. 2/M/BW/BK/1984, tentang pengesahan alat pelindung diri.PER.13/MEN/X/2011nilai ambang batas faktor fisika dan faktor kimia bekerja di tempat kerja5.4 Peraturan perundangan pengawasan bejana tekan - Peraturan mentri tenaga kerja dan transmigrasi RI No. Per- 01/MEN/1982 tentang bejana tekan - Peraturan mentri tenaga kerja dan transmigrasi RI No. Per- 02/MEN/1982 tentang klasifikasi juru las

1. Tujuan UmumMengimplementasikan secara langsung ilmu K3 yang didapat peserta pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) agar dapat mengetahui dan memahami pengetahuan dasar norma-norma keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bidang lingkungan kerja, K3 Mekanik, Uap dan Bejana tekan.2. Tujuan KhususAgar peserta pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mampu menjelaskan tentang :a. Pengawasan dan Inspeksi di tempat kerja.b. Identifikasi Sumber Bahaya.c. Mengendalikan Sumber Bahaya yang ada.d. Memberikan rekomendasi kepada perusahaan kearah perbaikan yang lebih baik.

1.3. BatasanAdapun batasan pengerjaan laporan praktek kerja lapangan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja bidang lingkungan kerja adalah :1. Halaman dan Area parkir2. Lobby Hotel dan Receiptionis.3. Restoran dan dapur.4. Meeting Room.5. Lantai 2, 3 dan 4.6. Kamar Hotel (dipilih acak).7. House Keeping & Ruang Kontrol. 8. Toilet9. Gudang & Genset area10. Loundry area

1.4Ruang LingkupTempat pelaksanaan PKL: Hotel Sepinggan BalikpapanHari / tanggal: Jumat, 16November 2012Lama: 1 (satu) hariMateri:- Pesawat Uap dan Bejana Tekanan Mekanik Lingkungan Kerja Kesehatan Kerja

BAB IIGAMBARAN UMUM2.1 Tempat KerjaHotel Sepinggan Balikpapan merupakan perusahaan di bidang jasa perhotelan di Balikpapan yang terletak di wilayah Balikpapan. Di Hotel Sepiggan Balikpapan ini menawarkan beberapa jasa seperti :1. Penginapan / pelayanan hotel2. Rapat / Fasilitas PelatihanHotel Sepinggan Balikpapan memiliki fasilitas hotel kamar adalah 46 kamar dengan kelas Standard (13 kamar), Superior (7 Kamar), Deluxe(21), Ekonomi (5 kamar). Jumlah karyawan hotel adalah 50 dengan pekerjaannya adalah, Direktur, GM, Head Departemen, HRD, Marketing, Akunting, Resepsionis, Security, Koki, Asisten Koki, Waitress, Bell Boy, Office boy/cleaning service,Maintenance, Gardener, Driver, Loundry.Fasilitas dan peralatan Hotel disesuaikan dengan kebutuhan, terutama yang menyangkut aktifitas Tenaga Kerja yang harus selalu diperhatikan demi peningkatan mutu kerja agartercapainya pelayanan yang memuaskan konsumenmaka wajib dilakukan pemeriksaan dan perawatan secara rutin.Manajemen Hotel Sepinggan Balikpapan berusaha melakukan pengendalian, pembinaan dan pengawasan K3 bidang lingkungan dan kesehatan kerja agar kecelakaan kerja dapat dicegah.

2.2 Temuan2.2.1Temuan Positif Terdapat pos security Terdapat Tempat parkir yang mudah di amati dari depan Pos Sekuriti Bersih Tidak ada penghalang akses masuk hotel Terdapat penanda pada pintu kaca depan Terdapat petugas yang membukakan pintu Pencahayaan cukup Pencahayaan baik Memiliki fasilitas cuci piring Peralatan yang bersih disimpan rapi Kursi dan meja ergonomis Ruang perokok terpisah Memiliki pencahayaan yang cukup Bersih Terawat Terdapat akses ke lantai atas yang memadai jumlahnya Koridor bersih dan terawat Memiliki pencahayaan yang cukup Pencahayaan cukup Ada exhaust fan Fentilasi memadai Meja dan kursi ergonomis Tertata rapi Memiliki ruang untuk petugas house Keeping dan ruang control Bersih Dilengkapi Cermin Terdapat tisu dan tempat sampah Memiliki fasilitas tenaga cadangan berupa Genset Sumber tenaga dapat beralih dari PLN ke Genset dalam kurang dari 5 detik Genset memiliki grounding Hotel Memiliki fasilitas laundry untuk menjaga kebersihan linen yang digunakan di hotel Petugas memiliki jadwal kerja seperti yang tertera di papan whiteboard

2.2.1Temuan Negatif Letak pos security kurang strategis Tidak ada tanda parkir pada lahan parkir Tidak memiliki muster point Tidak terdapat stopper dilahan parker Tidak memiliki gerbang pemeriksaan keamanan Tidak terdapat petunjuk rute keselamatan Pintu kaca memiliki corak sedikit sehingga tidak mudah terlihat Tidak ada exhaust fan di ruang smoking area MCU tidak ada Springkler tidak ada Jalur atau Rute evakuasi tidak ada Tidak terdapat rute evakuasi Tidak ada papan penanda lantai Tidak ada papan penanda pintu ke lokasi konstruksi bangunan baru Terdapat tabung elpiji diruang terbuka sehingga kepanasan dan kehujanan yang menyebabkan corotion

\

BAB IIITEMUAN DAN ANALISA

Studi banding yang diselenggarakan oleh PT. Star Safety ke Hotel Sepinggan BALIKPAPAN berupa inspeksi lapangan, interview dan diskusi dengan pengawas yang mendampingi diperoleh temuan-temuan sebagai berikut:

12

18

Temuan PositifNoLOKASITEMUANDASAR HUKUM

1. Area Lahan Parkir

Terdapat pos security Terdapat Tempat parkir yang mudah di amati dari depan Pos Sekuriti UU No. 1 tahun 1970 P.M.P No 7 Tahun 1964 pasal 3 ayat 1

2Area Lobi

Bersih Tidak ada penghalang akses masuk hotel Terdapat penanda pada pintu kaca depan Terdapat petugas yang membukakan pintu Pencahayaan cukup UU No. 1 tahun 1970 PMP no 7 tahun 1964 pasal 2 &5.

3Restoran & Dapur

Pencahayaan baik Memiliki fasilitas cuci piring Peralatan yang bersih disimpan rapi Kursi dan meja ergonomis Ruang perokok terpisah UU No 1 tahun 1970 Per-perburuhan No 7 tahun 1964 pasal 8 UU No. 1 tahun 1970 pasal 3 (g)

4Meeting Room

Memiliki pencahayaan yang cukup Bersih Terawat

UU No 1 tahun 1970 PMP no 07 tahun 1964 pasal 2

Permenaker no. 01/Men/1982 Pasal 5 ayat 1 dan 2

5Lantai 2, 3 dan 4: tangga koridor

Terdapat akses ke lantai atas yang memadai jumlahnya Koridor bersih dan terawat Memiliki pencahayaan yang cukup UU No 1 tahun 1970 PMP No 7 tahun 1964 pasal 5

6Kamar Hotel (Acak)

Pencahayaan cukup Ada exhaust fan Fentilasi memadai Meja dan kursi ergonomis Tertata rapi UU No 1 tahun 1970 PMP No 7 tahun 1964 pasal 5

7House Keeping dan Ruang Kontrol

Memiliki ruang untuk petugas house Keeping dan ruang kontrol UU No 1 tahun 1970 PMP no 7 tahun 1964 pasal 8 point 7, 9

8Toilet Umum

Bersih Dilengkapi Cermin Terdapat tisu dan tempat sampah UU No 1 tahun 1970 PMP no 7 tahun 1964 Pasal 6 ayat 1 s/d 5

9Gudang & Genset Area

Memiliki fasilitas tenaga cadangan berupa Genset Sumber tenaga dapat beralih dari PLN ke Genset dalam kurang dari 5 detik Genset memiliki grounding

UU No 1 tahun 1970 Permenaker no 4 tahun 1985 pasal 3 ayat 1,2

10Loundry Area

Hotel Memiliki fasilitas laundry untuk menjaga kebersihan linen yang digunakan di hotel Petugas memiliki jadwal kerja seperti yang tertera di papan whiteboard UU No 1 tahun 1970 PMP no 07 tahun 1964 pasal 7 ayat 1,4,6

Temuan NegatifNOLOKASITEMUANRESIKOSARANDASAR HUKUM

1Area Lahan Parkir

Letak pos security kurang strategis

Tidak ada tanda parkir pada lahan parkir

Tidak memiliki muster point

Tidak terdapat stopper dilahan parkir

Tidak memiliki gerbang pemeriksaan keamanan Pantauan dari pos security terbatas Kesulitan memarkir kendaraan dan jalur evakuasinya

Kesulitan untuk berkumpul dalam kondisi darurat

Menabrak dinding

Rawan penyusupan, hotel jadi tidak aman

Pindah ke pintu masuk area hotel

Pemasangan rambu parkir motor dan mobil, jika perlu tambahkan tukang parkir khusus Pasang papan muster point ditempat yang tepat

Pasang stopper

Pasang gerbang pemeriksaan dijalur masuk halaman

UU No. 1 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1 (a) Permen perburuhan No. 7 tahun 1964 pasal 2 a & c(kebersihan) -UU No.1/1970 pasal 3 ayat (1) huruf q UU No. 1 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1 (d)

Permen No.01/MEN/1980 pasal 6 (kebersihan & kerapian tempat kerja)

2Area Lobi

Tidak terdapat fire alarm

Tidak terdapat fire springkler

Tidak terdapat petunjuk rute keselamatan

Pintu kaca memiliki corak sedikit sehingga tidak mudah terlihat Tidak terdapat peringatan dini evakuasi jika terjadi kebakaran Tidak terdapat system pemadam kebakaran otomatis Tamu hotel dan karyawan kesulitan untuk keluar dari bangunan jika terjadi keadaan darurat Tamu dapat menabrak pintu kaca yang kurang terlihat Pasang sistim peringatan kebakaran/fire alarm

Pasang system springkler yang memadai

Disain rute jalur keselamatn dan pasang penanda rutenya

Beri corak agar pintu kaca mudah terlihat-Permen No. 04 tahun 1980(syarat pasang APAR) pasal 4 PMP No. 7 tahun 1964 pasal 2 a & c

UU No. 1 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1 (d)

3Restoran dan dapur

Karbon terakumulasi berbahaya untuk kesehatan

Pasang peralatan pencegahan kebakaran di dapur

UU No. 1 tahun 1970(K3)

PMP No. 7 tahun 1964 pasal 2 a & c (kebersihan) KepMen No.187/MEN/1999(pengendalia bahan kimia berbahaya) pasal 2

4Meeting Room

Jalur atau Rute evakuasi tidak ada Tamu hotel akan menghadapi Disain rute

5Lantai 2, 3 dan 4: tangga koridor

Tidak terdapat rute evakuasi Tidak ada papan penanda lantai

Tidak ada papan penanda pintu ke lokasi konstruksi bangunan baru

Memperlambat proses evakuasi

Tamu tidak mengetahui lokasi lantai dia berada ketika emergency

Tamu tidak waspada saat melintasi depan akses masuk area kontsruksi

Disain rute evakuasi dari tiap lantai di hotel Pasang penanda lantai

pasang penanda akses masuk lokasi konstruksi

menggangu akses ke area konstruksi

UU No. 1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1(d)kesempatan penyelamatan diri. Permen No. 01/MEN/1980 Pasal 25 (K3 konstruksi,tangga)

6House Keeping dan Ruang Kontrol

Tidak terdapat rute evakuasi

Kesulitan dalam proses evakuasi

Desain rute evakuasi yang memadai

7Bejana tekan

Terdapat tabung elpiji diruang terbuka sehingga kepanasan dan kehujanan yang menyebabkan corotion Sehingga berpotensi terjadinya ledakan, dan kebakaran Dibuatkan, dan diletakan pada tempat khusus yang teduh sehinga terlindung dari panas dan hujan

- Permen No.01/MEN/1982 pasal 35 ayat 1 & 2

8Gudang & Genset

Laluan licin

Rumah genset tidak memadai

Penyimpanan BBM tidak memadai&Limbah sisa BBM berceceran Lokasi genset bercampur sampah&Terdapat penumpukan tabung bertekanan di bawah genset

Pekerja dapat terjatuh

Genset lebih cepat rusak karena cuaca Dapat mencemari lingkungan, mempercepat kebakaran Tidak rapi, dapat menyebabkan kebakaran

Bersihkan laluan dari genakan air dan sisa BBM

Bangun rumah genset yang memadai

Simpan BBM pada tempat tersendiri dan buang limbah sesuai dengan jenisnya

buang limbah sesuai dengan jenisnya

UU No. 1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1(p)penyimpanan

PP No. 11 tahun 1979 bab 21 pasal 37&38(pencemaran lingkungan

9Loundry Area

Akses banyak sampah bertumpuk

Tempat jemur bercampur bangkai mesin pompa dan genset rusak

Fan tidak berpenutup

Pintu masuk terdapat papan penghalang

Tidak rapi, mempersulit akses ke laundry area

Pencemaran lingkungan

Dapat jatuh dan mencederai pekerja Pekerja dapat tersandung dan terjauh Buatlah tempat sampah organik dan anorganik Buanglah sampah pada tempat yang semestinya Sarigasi sampah

Buang bangkai mesin ke tempat pengolahan limbah B3

Pasang penutup fan/ ganti dengan yang layak

Hilangkan papan penghalang pintu PerMen perburuhan No.07/1964 pasal 5 ayat 13 (sampah)

UU No. 1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1(p)penyimpanan

BAB IVPENUTUP

A. KesimpulanBerdasarkan hasil studi banding dan forum diskusi yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa Hotel Sepinggan Balikpapan belum secara keseluruhan menerapkan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai dengan peraturan perundang-undangan, standar teknis dan standar K3 yang berlaku dan kebijakan yang ditentukan oleh Management Hotel Sepinggan Balikpapan. Saran1. Pihak managemen Hotel Sepinggan dapat mempertimbangkan saran saran berdasarkan Pemasangan rambu parkir disertai arah parkir mobil. Reverse parking / parkir mundur akan lebih baik untuk dapat mengevakuasi dengan cepat jika terjadi keadaan darurat2. Pemberian pembatas ban/stopper pada area parkir untuk mencegah kecelakaan berupa menabrak pagar dan mengurangi resiko kerugian pagar rusak dan juga pada mobil3. Penempatan cekpoint, sign board, Muster Point & Hydrant di halaman gedung hotel/parkiran4. Pemberian pembatas atau pengaman pada area genset dan penanda pada panel listrik dan tanda bahaya tegangan tinggi5. Penyimpanan Bahan Berbahaya dan mudah terbakar tidak ditempatkan sembarangan. Ruangan dapat dimodifikasi agar lebih rapi dengan beberapa rak lemari atau locker6. Penyimpanan Gas Elpiji dalam tempat terlindung di luar bangunan mencegah kerusakan oleh cuaca7. Tingkatkan lagi kebersihan dan kerapian dapur serta Ventilasi untuk sirkulasi udara yang lebih baik lagi.8. Tingkatkan lagi kebersihan dan kerapian Rest Room serta Ventilasi dan exhaust fan untuk sirkulasi udara yang lebih baik lagi 9. Ventilasi lorong lebih di perhatikan10. Penambahan penujuk arah, tempat sampah disetiap sudut ruangan11. Tambahkan kotak P3K di tempat yang mudah dijangkau12. Penambahan rute evakuasi untuk tamu dan pekerja hotel13. Modifikasi lorong tangga antara lantai 2-3 agar lebih aman dilewati. Penambahan tanda peringatan di atas dan dibawah tangga dan pemberian material bantalan pada langit langit lorong.14. Pemagaran pada tangki air untuk mencegah jatuh dari ketinggian 15. Perbaiki penyaringan sanitasi air hotel 16. Penambahan jaring pengaman pada area konstruksi bangunan17. Pemberian APD pada pekerja sesuai jenis pekerjaan18. Pengusaha berkomitmen untuk menjalankan Sisitem K3 di tempat kerja19. Dilakukan Pemeriksaan Kesehatan sebelum, ketika (berkala) dan setelah masa kerja20. Pemberian training pekerja hasil temuan kami sebagai berikut:

BAB VPENUTUP

5.1.KesimpulanBerdasarkan hasil studi banding dan forum diskusi yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa Hotel Sepinggan Balikpapan belum secara keseluruhan menerapkan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai dengan peraturan perundang-undangan, standar teknis dan standar K3 yang berlaku dan kebijakan yang ditentukan oleh Management Hotel Sepinggan Balikpapan. 5.2.Saran Perbaikan1. Tinjau kembali pelaksanaan Sistem Managemen K3 sesuai dengan kebijakan perusahaan. UU No. 1 th 1970, pasal 32. Pengurus wajib memberikan pembinaan mengenai pentingnya menjaga kebersihan tempat kerja, pemakaian APD dan fasilitas kerja. UU No.1 Th 1970 pasal 143. Pengurus wajib memberikan pelatihan/pembinaan Emergency Respon, Pelatihan Pengunaan APAR, Pasal 9 UU No. 1 th 19704. Pengurus wajib memiliki pengawas ahli K3 sesuai dengan kep.no.3/MEN/1978, pasal 3 ayat 2.5. Pengurus wajib memberikan kesempatan atau jalan saat terjadi emergency. UU No.1 Th. 1970 pasal 3 (d)