bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-00784-mc...

34
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Komunikasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari sebagai sarana untuk menerima dan memberi pesan kepada orang lain, sehingga tanpa adanya komunikasi segala kegiatan manusia akan terhenti dengan sendirinya. Sebelum menganalisis lebih jauh mengenai efek komunikasi terhadap Audiens, terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian dari komunikasi itu sendiri. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, communicare yang berarti “membuat sama”. Istilah communis paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang sama. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, makna, atau pesan dianut secara sama (Mulyana, 2005). Sedangkan menurut Shannon dan Weaver dalam Wiryanto (2004: 7) Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.

Upload: doankiet

Post on 13-Jun-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Komunikasi

2.1.1 Definisi Komunikasi

Komunikasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari sebagai sarana

untuk menerima dan memberi pesan kepada orang lain, sehingga tanpa adanya

komunikasi segala kegiatan manusia akan terhenti dengan sendirinya. Sebelum

menganalisis lebih jauh mengenai efek komunikasi terhadap Audiens, terlebih

dahulu kita harus mengetahui pengertian dari komunikasi itu sendiri.

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata

latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, communicare

yang berarti “membuat sama”. Istilah communis paling sering disebut sebagai asal

kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang sama.

Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, makna, atau pesan dianut secara

sama (Mulyana, 2005).

Sedangkan menurut Shannon dan Weaver dalam Wiryanto (2004: 7)

Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama

lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal,

tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.

10

Meskipum banyak sekali definisi komunikasi yang dikemukakan oleh ahli-

ahli komunikasi, dari beberapa definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa inti

dari komunikasi itu sendiri ialah adanya kesamaan penyampaian pesan anatara

komunikator dan komunikan. Dengan kata lain, komunikasi tidak akan terjadi

apabila tidak ada kesamaan antar pihak-pihak yang berkomunikasi. Jadi walaupun

terdapat perbedaan persepsi terhadap definisi komunikasi secara harfiah, inti dari

definisi-definisi komunikasi tersebut menunjukkan bahwa inti dari suatu komunikasi

adalah penyampaian pesan.

2.1.2 Tujuan Komunikasi

Tujuan orang berkomunikasi tidak hanya untuk mengubah perilaku saja.

(Effendy, 2003 : 55) tujuan komunikasi adalah :

- Mengubah sikap

- Mengubah opini / pendapat / pandangan

- Mengubah perilaku

- Mengubah masyarakat

2.1.3 Fungsi Komunikasi

- Pengawasan (surveillaince)

- Interpretasi (interpretation)

11

- Hubungan (linkage)

- Sosialisasi

- Hiburan (entertainment)

2.1.4 Komponen Komunikasi

Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi dapat

berlangsung dengan baik. Adapun komponen-komponen komunikasi sebagai

berikut:

a. Pengirim pesan atau Komunikator (Sender)

Komunikasi dapat berjalan efektif, jika:

- Adanya kepercayaan dalam diri komunikator

- Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang cukup

- Memilih media yang tepat

- Menguasai isi pesan, media dan lingkungan yang mendukung

- Menyampaikan isi pesan dengan jelas

- Meminta respon

12

b. Pesan (Message)

Pesan yang disampaikan dapat melalui lisan mapun nonverbal yang

dapat berupa nasihat, bimbingan, dorongan, informasi dan lain-lain.

c. Saluran (Channel)

Komunikasi yang disampaikan melalui suatu channel seperti telepon,

televisi, radio dan lainnya.

d. Penerima pesan atau Komunikan (Receiver)

Seseorang dapat dan akan menerima pesan apabila dalam kondisi

sebagai berikut:

- Pesan komunikasi benar-benar dimengertin oleh penerima pesan.

- Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar untuk mencapai

suatu tujuan.

- Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar untuk kepentingan

pribadinya.

- Mampu menempatkan baik secara mental atau fisik.

- Mempunyai sifat terbuka dan memiliki pengetahuan yang cukup.

13

e. Umpan balik (Feedback)

Umpan balik merupakan informasi yang dikirimkan balik kepada

sumbernya. Umpan balik dapat menjadi efektif, jika memperhatikan:

- Kepekaan dan keterbukaan antar komunikator dan komunikan.

- Bertanggung jawab atas jalannya proses umpan balik sesuain

aturan yang disepakati.

f. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana

komunikasi itu akan dijalankan (Protokol)

Seperti halnya bahasa yang akan digunakan dalam menyampaikan

informasi.

2.1.5 Jenis Komunikasi

1. Komunikasi intrapribadi

Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah

komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnya berpikir.

2. Komunikasi antarpribadi

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah

komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan

respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk

14

khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic

communication) yang hanya melibatkan dua individu. Ciri-ciri komunikasi

diadik adalah pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang

dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan

secara langsung dan simultan.

3. Komunikasi kelompok (kecil)

Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan

sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri

merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang

berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, saling mengenal

satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok

tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.

4. Komunikasi publik

Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara

dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu.

Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-

lain. Ciri-ciri komunikasi publik adalah: berlangsung lebih formal; menuntut

persiapan pesan yang cermat, menuntut kemampuan menghadapi sejumlah

besar orang; komunikasi cenderung pasif; terjadi di tempat umum yang

dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwa yang direncanakan; dan ada

orang-orang yang ditunjuk secara khusus melakukan fungsi-fungsi tertentu.

15

5. Komunikasi organisasi

Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam

suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam

jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi

juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan

komunikasi publik tergantung kebutuhan.

6. Komunikasi massa

Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang

menggunakan media massa cetak maupun elektronik yang dikelola sebuah

lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah

besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat

umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.

2.2 Komunikasi Massa

2.2.1 Definisi Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan atau

disampaikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.

Banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan para ahli

komunikasi. Banyak ragam dan titik tekan yang dikemukakannya. Namun, dari

sekian banyak definisi itu ada benang merah kesamaan definisi satu sama lain. Pada

16

dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak

dan elektronik). Sebab, awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari

pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa).

Media massa apa? Media massa (atau saluran) yang dihasilkan oleh teknologi

modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada media yang bukan media massa yakni

media tradisional seperti kentongan, angklung, gamelan, dan lain-lain, Jadi, di sini

jelas media massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran

dalam komunikasi massa (Nurudin, 2007: 3-4).

Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-

pemancar audio dan juga visual. Komunikasi massa akan lebih mudah dan lebih

logis apabila didefinisikan menurut bentuknya; televisi, radio, surat kabar, majalah,

film, dan buku. (Nurudin, 2007: 11).

Menurut Defleur dan McQuail dalam Riswandi (2009 :103) komunikasi

massa adalah suatu proses di mana para komunikator-komuniktaor menggunakan

media untuk menyebarkan pesan secara luas, dan secara terus menerus menciptakan

makna–makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak-khalayak yang besar

dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara.

Berdasarkan beberapa definisi mengenai komunikasi massa diatas, maka

dapat disimpulkan komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang dilakukan oleh

komunikator yang ditujukan kepada khalayak melalui media massa sehingga pesan

yang diterima serentak dan sama oleh para khalayak.

17

2.2.2 Fungsi Komunikasi massa

Menurut Sean MacBride (1980) yang dikutip oleh (Cangara, 2003:63)

mengemukakan bahwa komuniasi tidak bisa diartikan sebagai pertukaran berita dan

pesan tetapi juga sebagai kegiatan individu dan kelompok untuk mengenai

pertukaran data, fakta dan ide. Karena itu komunikasi massa dapat berfungsi untuk :

1. Informasi

Kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini

dan komentar. Sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi di

luar dirinya, apakah itu dalam lingkungan daerah, nasional atau

internasional.

2. Sosialisasi

Menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan sebagaimana orang

bersikap sesuai nilai-nilai yang ada serta bertindak sebagai anggota

masyarakat secara efektif.

3. Motivasi

Mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa

yang mereka baca, liat, dengar lewat media massa.

18

4. Bahan diskusi

Menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai

persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang

menyangkut orang banyak.

5. Pendidikan

Membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas baik

untuk pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan non formal, serta

meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik menarik dan

mengesankan.

6. Memajukan kebudayaan

Media massa menyebarkan luaskan hasil-hasil kebudayaan melalui

pertukaran program siaran radio dan televisi, ataukah tercetak seperti

buku dan penerbitan-penerbitan lainya. Pertukaran ini akan

memungkinkan peningkatan daya kreativitas guna memajukan

kebudayaan nasional masing-masing negara, serta mempertinggi

kerjasama hubungan antar negara.

7. Hiburan

Media massa telah menyita banyak waktu luang untuk semua golongan

usia dengan difungsikannya sebagai alat hiburan dalam rumah tangga.

Sifat estetika yang dituangkan dalam bentuk lagu, lirik dan bunyi maupun

gambar dan bahasa, membawa orang pada situasi menikmati hiburan

seperti halnya kebutuhan pokok lainya.

19

8. Intergrasi

Banyak bangsa di dunia dewasa ini diguncang oleh kepentingan-

kepentingan tertentu karena perbedaan etnis dan ras, komunikasi seperti

satelit dapat dimanfaatkan untuk menjembatani perbedaan-perbedaan itu

dalam memupuk dan memperkokoh persatuan bangsa.

2.2.3 Karakteristik Komunikasi Massa

Pada prinsipnya definisi komunikasi massa yang diungkapkan oleh ahli-ahli

komunikasi mengandung makna yang saling melengkapi antara satu dan lainnya.

Melalui definisi-definisi tersebut maka dapat kita ketahui bahwa karakteristik

komunikasi massa sebagai berikut :

1. Komunikator Terlembagakan

Komunikasi massa melibatkan suatu lembaga dan komunikatornya

bergerak dalam organisasi yang kompleks, sehingga komunikasi massa

merupakan komunikator terlembagakan.

2. Pesan Bersifat Umum

Komunikasi massa itu bersifat terbuka artinya komunikasi massa

ditujukan untuk semua orang bukan hanya pada satu pihak. Oleh karena

itu, pesan dalam komunikasi massa bersifat umum.

20

3. Komunikannya Anonim dan Heterogen

Bersifat anonim karena komunikator dan komunikan tidak saling

mengenal dan heterogen karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat

yang berbeda usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.

4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan

Maksudnya adalah keserempakan kontak dengan sejumlah besar

penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator dan penduduk satu

sama lain berada dalam keadaan terpisah.

5. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa

berdasarkan sistem tertentu dan harus disesuaikan dengan karakteristik

media massa yang akan digunakan.

6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

Karena komunikasinya melalui media massa, maka komunikator dan

komunikannya tidak dapat berhubungan secara langsung. Dengan kata

lain, komunikasi massa itu bersifat satu arah.

7. Stimulasi Alat Indra Terbatas

Pada surat kabar dan majalah kita hanya bisa melihat dan pada radio

siaran kita hanya mendengar, sedangkan pada media televisi dan film,

kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran.

21

8. Umpan Balik Tertunda (Delayed) dan Tidak Langsung (Indirect)

Umpan balik bersifat tidak langsung (indirect) dan tertunda (delayed).

Artinya komunikator tidak dapat segera mengetahui bagaimana reaksi

khalayak terhadap pesan yang disampaikannya.

2.3 Media Massa

2.3.1 Definisi Media Massa

Media massa adalah alat komunikasi yang bekerja dalam berbagai skala,

mulai dari skala terbatas hingga dapat mencapai dan melibatkan siapa saja di

masyarakat, dengan skala yang sangat luas. Istilah media massa mengacu kepada

kepada sejumlah media yang telah ada sejak puluhan tahun yang lalu dan tetap

dipergunakan hingga saat ini, seperti surat kabar, majalah, film, radio, televisi,

internet, dan lain-lain.

Pengertian media massa mulai menunjukkan batasan yang tidak jelas atau

dianggap tidak jelas oleh sebagian orang, dengan munculnya sejumlah media baru

yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan media massa yang sudah ada

sebelumnya. Media massa baru atau lebih sering disebut dengan ‘media baru’ (new

media) ini bersifat lebih individual, lebih beragam (diversified) dan lebih interaktif.

Salah satu contoh penting media massa baru saat ini adalah internet. Walaupun

media baru menunjukkan pertumbuhan yang cepat, namun belu terlihat tada-tanda

bahwa media massa lama aka berkurang peranannya disbanding sebelumnya.

22

Peranannya tetap bertahan dengan cara terus menerus menambah kemampuannya

dalam upaya menghadapi tantangan yang dimunculkan media baru.

Menurut Denis McQuail (2000), media massa adalah media yang mampu

menjangkau massa dalam julah besar dan luas (university of reach), bersifat public

dan mampu memberikan popularitas kepada siapa saja yang muncul di media massa.

Karakteristik media tersebut memberikan konsekuensi bagi kehidupan politik dan

budaya masyarakat kontemporer dewasa ini.

Dari perspektif budaya, media massa telah menjadi acuan utama untuk

menentukan definisi-definisi terhadap suatu perkara dan media massa memberikan

gambaran atas realitas social. Media massa juga menjadi perhatian utama masyarakat

untuk mendapatkan hiburan dan menyediakan lingkungan budaya bersama bagi

semua orang. Peran media massa dalam ekonomi juga terus meningkat bersamaan

dengan meningkatnya pertumbuhan industri media, diversifikasi media massa, dan

konsolidasi kekuatan media massa di Indonesia (Morissan, 2010: 6).

2.4 Konsep Televisi

2.4.1 Definisi Televisi

Kata Televisi berasal dari kata “tele” yang berarti jauh dan “vision” yang

berarti tampak. Jadi televisi tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Televisi

merupakan salah satu sarana proses komunikasi media massa ( mass media

communication ). Penyelenggaraan siaran merupakan komunikator, sedangkan

khalayak merupakan komunikan. Isi pesan televisi tersaji dalam bentuk informasi

23

audio-visual gerak dan sinkron. Sasaran khalayak bisa bersifat lokal, nasional,

regional, dan international. Televisi merupakan media komunikasi massa yang

sangat kuat mempengaruhi pemirsa secara psikologis ( Kuswandi,1996).

2.4.2 Karakteristik Televisi

a. Audio Visual

Televisi memiliki kelebihan yaitu dapat didengar sekaligus dapat

dilihat. Dengan adanya unsure audio visual inilah yang membuat para

penonton dapat memperoleh gambaran secara audio maupun visual yang

lengkap mengenai peristiwa yang sedang ditayangkan di televisi.

b. Berpikir dalam gambar

Terdapat dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam

gambar. Pertama adalah tahap visualisasi, yaitu menerjemahkan kata-kata

yag mengandung gagasan yang menjadi gambaran secara individual.

Kedua adalah tahap penggambaran, yakni kegiatan merangkai gambar-

gambar individual sedemikian rupa sehingga mengandung makna

tertentu.

24

c. Pengoperasian lebih kompleks

Dalam pengoperasian siaran televisi lebih kompleks dan lebih

melibatkan banyak orang dibandingkan dengan radio. Karena peralatan

yang digunakan juga lebih banyak dan lebih rumit (Ardianto, 2009 : 137).

2.4.3 Fungsi Televisi

Adalah memberikan informasi, mendidik, menghibur dan membujuk.Tetapi

fungsi menghibur lebih dominan pada media televise pada umumnya. Tujuan utama

khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk

memperoleh informasi.

Tiga pokok Fungsi Televisi, yaitu:

a. Fungsi Penerangan (The Information Function )

Televisi merupakan media yang mampu menyiarkan informasi yang amat

memuaskan. Hal ini disebabkan dua factor yang terdapat di dalamnya

yaitu: immediacy dan realism. Immediacy mencakup pengertian langsung

dan dekat. Peristiwa yang disiarkan oleh station televisi dapat dilihat dan

didengar oleh pemirsa pada saat peristiwa itu berlangsung, seolah–seolah

mereka berada di tempat peristiwa itu terjadi. Sedangkan Realism

mengandung makna kenyataan, dimana televisi menyiarkan informasi

secara audio visual sesuai fakta.

25

b. Fungsi Pendidikan (The Educational Function )

Sebagai media massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk

menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu

banyak secara stimultan. Sesuai dengan makna pendidikan, yakni

pengetahuan dan penalaran masyarakat, televisi menyiarkan acara-acara

tertentu secara implicit mengandung pendidikan seperti film, kuis, dan

sebagainya yang disebut Educational Television (ETV), yaitu acara

pendidikan disisipkan dalam siaran yang bersifat umum. Karena

keampuhannya itulah, maka fungsi pendidikan yang dikandung televise

ditingkatkan lagi, sehingga dinamakan saran pendidikan jarak jauh yang

disebut instruction Television.

c. Fungsi Hiburan (The Entertainment Function )

Fungsi hiburan yang melekat pada televisi siaran sangat dominan.

sebagian besar dari alokasi waktu masa siaran diisi oleh acara-acara

hiburan. Hal ini dapat dimengerti karena pada layar televisi dapat

ditampilkan gambar hidup serta suara bagaikan kenyataan, dan dapat

dinikmati sekalipun khalayak yang tidak mengerti bahasa asing, bahkan

tuna wicara. (Effendy, 2003).

26

2.4.4 Kelebihan dan Kelemahan Televisi

Menurut Skomis (1985) kekuatan televisi salah satunya adalah memberikan

gambaran bila dibandingkan dengan media massa lainnya (radio, surat kabar,

majalah, buku, dan sebagainya), televisi tampaknya memberikan sifat yang

istimewa. Ia merupakan gabungan dari media dengar dan gambar. Bisa bersifat

informatif, hiburan maupun pendidikan bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut.

Ada 4 (empat) kekuatan televisi, yaitu :

1. Menguasai jarak dan waktu, karena teknologi televisi menggunakan

elektromagnetik, kabel-kabel dan fiber yang dipancarkan transmisi

melalui satelit.

2. Sasaran yang dicapai untuk menjangkau massa cukup besar, nilai

aktualitas terhadap suatu liputan atau pemberitaan cukup cepat.

3. Daya rangsang terhadap media televisi cukup tinggi. Hal ini disebabkan

oleh kekuatan suara dan gambarnya yang bergerak (ekspresif).

4. Informasi atau berita-berita yang disampaikan lebih singkat, jelas dan

sistematis.

27

Sedangkan kelemahan dari televise itu sendiri, yaitu :

1. Media televisi terikat waktu tontonan.

2. Televisi tidak bisa melakukan kritik sosial dan pengawasan sosial secara

langsung dan vulgar.

3. Pengaruh televisi lebih cenderung menyentuh aspek psikologis massa.

Bersifat ”transitory”, karena sifat ini membuat isi pesannya tidak dapat

dimemori oleh pemirsanya. Lain halnya dengan media cetak, informasi

dapat disimpan dalam bentuk kliping.

2.4.5 Format Program Acara Televisi

Program televisi adalah segala hal yang ditampilkan melalui media televisi

untuk memenuhi kebutuhan audience-nya. Program atau acara yang disajikan adalah

salah satu faktor utama yang membuat audience tertarik untuk menyajikan dan

mengikuti siaran yang disajikan. (Morissan, 2010: 97).

Program tayangan televisi pada umumnya mempengaruhi sikap, pandangan,

persepsi, dan perasaan penonton. Jika penonton merasa terharu dengan apa yang

mereka lihat dilayar televisi,hal itu bukan sesuatu yang aneh atau istimewa, sebab

salah satu pengaruh psikologis dari tayangan televisi yaitu seakan-akan

menghipnotis penonton, sehingga seolah-olah hanyut dalam keterlibatan pada kisah

atau peristiwa yang ditayangkan televisi. (Effendy, 2007: 182).

28

Adapun format acara televisi dapat dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Format Acara Televisi

1. Drama (Fiksi) adalah sebuah format acara televisi yang di produksi dan di

cipta melalui proses imaginasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang

di rekayasa ulang.

2. Non Drama (Non Fiksi) adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi

dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari realitas

kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tapa harus

menjadi dunia khayalan.

3. Berita adalah sebuah format acara televisi yang di produksi berdasarkan

informasi dan fakta atau kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada

kehidupan masyarakat sehari – hari.

29

4. Infotainment merupakan gabungan atau hasil perpaduan antara format acara

non drama dengan berita. Dimana infotainment adalah sebuah format acara

televisi yang diproduksi dengan memperhatikan nilai-nilai faktual dan actual

yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana dibutuhkan

sifat liputan yang independen.

2.5 Program Talkshow

Salah satu format yang sering digunakan televisi dalam menampilkan wacana

”serius” adalah talkshow. Talkshow merupakan wacana broadcast yang bisa dilihat

sebagai produk media maupun sebagai proses dialog terus-menerus.Sebagai produk

media, talk show dapat menjadi ‘teks’ budaya yangberinteraksi dengan pemirsanya

dalam produksi dan pertukaran makna. Sebagai sebuah proses dialog, talk show akan

memperhatikan masalah efisiensidan akurasi, pada aspek: kontrol pembawa acara,

kondisi partisipan dan evenevaluasi audiens.

Definisi talk show menurut Farlex dalam The Free Dictionary: “A television

or radio show in which noted people, such us authorities in a particular field,

participate in discussion or are interviewed and often answer question from viewers

or listeners”. (Farlex2005). (Sebuah acara televisi atau radio, yang mana orang

terkemuka, seperti seorang ahli dalam bidang tertentu, berpartisipasi dalam diskusi

atau diwawancarai dan kadangkala menjawab pertanyaan dari pemirsa atau

pendengar.)

30

Talk show mempunyai ciri tipikal : menggunakan percakapan sederhana

(casual conversation) dengan bahasa yang universal (untuk menghadapi

heterogenitas khalayak). Tema yang diangkat mestilah benar-benar penting (atau

dianggap penting) untuk diketahui khalayak atau setidaknya menarik bagi

pemirsanya. Wacana yang diketengahkan merupakan isu (atau trend) yang sedang

berkembang dan hangat di masyarakat.

2.6 Teori Persepsi

2.6.1 Definisi Persepsi

Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-

hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.

(Rakhmat, 2008).

Sedangkan menurut Mulyana (2005: 167) Persepsi adalah proses internal

yang memungkinkan kita untuk memilih, mengorrganisasikan, dan menafsirkan

rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita.

Dari beberapa pengertian persepsi tersebut diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa persepsi adalah suatu penginterpretasian sebuah makna serta sudut pandang

seseorang terhadap suatu hal atau keadaan yang terjadi di sekitarnya. Terkait dengan

penelitian, yaitu Persepsi Mahasiswa Binus University Jurusan Marketing

Communication angkatan 2008 terhadap Program Radio Show di tvOne, maka hal

31

yang akan diteliti adalah bagaimana persepsi dan sudut pandang penonton ”Radio

Show” mengenai acara Radio Show yang ditayangkan oleh tvOne.

2.6.2 Jenis-Jenis Persepsi

Jenis-jenis persepsi pada manusia sebenarnya terjadi menjadi dua, yaitu

persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap lingkungan manusia

(persepsi sosial). Kedua jenis persepsi tersebut mempunyai perbedaan, perbedaan

tersebut mencakup (Mulyana, 2005) :

Perbedaan antara persepsi terhadap objek

dan persepsi terhadap lingkungan manusia

Persepsi terhadap objek Persepsi terhadap lingkungan manusia

a. Melalui lambang-lambang fisik a. Melalui lambang-lambang verbal &

non verbal

b. Lebih pasif b. Lebih aktif & sulit diramalkan

c.Menanggapi sifat-sifat luar c. Menanggapi sifat-sifat luar dan

dalam (perasaan,motif,dan lain-lain)

d. Tidak mempersepsi ketika kita mempersepsikan objek

d. Mempersepsi pada saat kita mempersepsi mereka

Tabel 2.1 Perbedaan Persepsi terhadap objek

dan Persepsi terhadap lingkungan manusia.

32

a.) Persepsi terhadap objek (Lingkungan Fisik )

Persepsi lingkungan fisik merupakan proses penafsiran terhadap

objek-objek tidak bernyawa yang ada di sekitar lingkungan kita. Terkadang

dalam mempersepsi lingkungan fisik, kita melakukan kekeliruan, karena

indera kita terkadang menipu kita itulah yang disebut ilusi. Persepsi terhadap

objek ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu latar belakang

pengalaman, latar belakang budaya, latar belakang psikologis, latar belakang

nilai, keyakinan dan harapan, dan yang terakhir adalah kondisi faktual alat

indera.

Dalam program Radio Show persepsi lingkungan fisik terhadap objek

bisa dilihat dari kemasan acara yang ditampilkan, waktu penayangannya,

serta bagaimana unsur-unsur penyajian acara pada program talkshow tersebut

mulai dari narasumber, bahasa yang dipakai, dan lain sebagainya.

b.) Persepsi terhadap manusia (Lingkungan sosial )

Persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan

kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Oleh karena itu manusia

bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap orang akan mengandung

resiko. Persepsi saya terhadap anda mempengaruhi persepsi anda terhadap

saya, dan pada gilirannya persepsi anda terhadap saya juga mempengaruhi

persespi saya terhadap anda. Dan begitu seterusnya. Setiap orang memiliki

gambaran yang berbeda mengenai realitas disekelilingnya. Karena setiap

33

orang mempunyai persepsi berbeda terhadap lingkungan sosialnya.

(Mulyana, 2005 :171-176).

Dalam program Radio Show tvOne persepsi terhadap manusia atau

lingkungan sosial bisa diartikan yaitu persepsi mengenai presenter dan

narasumber & artis pengisi acara yang ditampilkan pada program acara

Radio Show tvOne meliputi verbal dan non verbal.

2.6.3 Sifat-Sifat Persepsi

Menurut Mulyana sifat-sifat persepsi adalah :

a. Persepsi adalah berdasarkan pengalaman. Persepsi manusia terhadap

seseorang, objek, atau kejadian dan reaksi mereka terhadap hal-hal itu

berdasarkan pengalaman masa lalu mereka berkaitan dengan orang,

objek, atau kejadian serupa, termasuk misalnya cara kita bekerja dan

menilai pekerjaan apa yang baik bagi kita.

b. Persepsi bersifat selektif. Atensi sebagai bagian dari tahap persepsi

dipengaruhi oleh faktor-faktor internal seperti faktor biologis (lapar dan

haus), fisiologis (sehat, sakit, dan lelah), sosial budaya (pekerjaan,

penghasilan, kebiasaan ) dan psikologis (motivasi, pengharapan,

keinginan).

34

c. Persepsi bersifat dugaan. Oleh karena informasi yang lengkap tidak

pernah tersedia, dugaan diperlukan untuk membuat kesimpulan

berdasarkan informasi yang tidak lengkap lewat pengindraan itu.

d. Persepsi bersifat evaluatif. Persepsi adalah proses kognitif psikologis

dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap, kepercayaan, nilai, dan

pengharapan untuk memaknai objek persepsi. Ketika seseorang menilai

kemampuan bergaul dengan orang lain, digunakan ukuran sosiabilitas

yang disebut adaptasi jika kualitas keramahan, kesopanan, dan keluwesan

berada diatas tingkat adaptasi, maka orang itu dinilai pandai bergaul,

tetapi sebaliknya jika dibawah tingkat adaptasi di nilai sebagai kurang

pergaulan. (Mulyana, 2005).

2.7 Teori Stimulus Organisme Response (S-O-R)

Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy Teori S-O-R adalah singkatan dari

Stimulus – Organisme – Respon ini semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian

menjadi teori komunikasi tidaklah mengherankan, karena objek material dari

psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi

komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afektif, dan konasi. (Effendy,

2003:225).

Pertumbuhan dan perkembangan dalam dunia televisi yang semakin pesat

tentu saja didukung oleh kebutuhan masyarakat akan informasi yang meningkat.

35

Peningkatan ini juga disertai menlonjaknya jumlah penonton yang juga merupakan

refleksi dari semakin menariknya tayangan yang disajikan, sehingga menimbulkan

peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang memberikan peluang bagi penduduk

untuk menikmati acara televisi yang disenangi. Dalam menjabarkan proses atau

bagaimana media saat memberikan atau menyampaikan pesan kepada khalayak.

Kemudian khalayak akan merespon pesan tersebut, dapat diterangkan melalui teori

S-O-R.

Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus- Organism- Response ini

semula berasal dari Psikologi. Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan

adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.

Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah :

1. Pesan (stimulus, S)

2. Komunikan (organism, O)

3. Efek (Respon , R)

Gambar 2.2 Gambar Teori S-O-R

STIMULUS

ORGANISME

• PERHATIAN • PENGERTIAN

• PENERIMAAN

RESPONS

36

1. Stimulus (pesan)

Merupakan rangsangan atau sumber informasi. Stimulus yang

dimaksudkan disini adalah program Radio Show tvOne yang berfungsi

sebagai media yang memberikan informasi kepada khalayak (Mahasiswa

Binus University Jurusan Marketing Communication 2008). Diharapkan

televisi dapat membantu proses penyebaran informasi, dimana acara

talkshow tersebut dapat menstimulus atau merangsang khalayak agar

bersedia menoton program acara talkshow Radio Show yang ditayangkan

oleh tvOne.

2. Organisme

Merupakan komunikan atau khalayak yang menerima informasi pesan.

Program acara Radio Show tvOne merupakan stimulus atau rangsangan

yang akan diterima serta ditanggapi oleh khalayak dan diproses melalui

tiga tahapan, yaitu :

a. Perhatian (attention)

Perhatian merupakan penyesuaian organ-organ pengindraan dan

sistem syaraf sentra bagi stimulasi maksimal. Perhatian juga

merupakan suatu proses mereaksi secara istimewa terhadap suatu

rangsangan atau sederet perangsang.

37

b. Pengertian (understanding)

Pengertian berarti proses memahami atau kemampuan indidvidu

memahami suatu makna atau arti. Seperti simpati; yaitu perasaan suka

terhadap titik pandang orang lain. Dengan begitu mereka dapat

mengerti makna dari informasi yang mereka terima.

c. Penerimaan (acceptance)

Penerimaan merupakan proses menerima segala sesuatu yang kita

dapat dari stimulus/rangsangan. Biasanya proses penerimaan dapat

berupa positif maupun negatif, tergantung dari informasi apa yang

kita terima dari komunikator, apakah sudah sesuai dengan keinginan

kita atau belum.

Setelah dilihat dari ketiga tahapan diatas, maka proses

penyampaian pesan lewat program acara Radio Show tvOne akan

berlangsung dengan baik, apabila mendapatkan perhatian dari

pemirsa (Mahasiswa Binus University Jurusan Marcomm 2008) yang

menyaksikannya di televisi. Setiap pesan dari acara televisi yang

diterima, nantinya akan diseleksi untuk mengetahui pesan atau berita

mana yang ia butuhkan dan berita mana yang tidak ia butuhkan.

Setelah mereka menyeleksi acara tersebut, barulah pemirsa mengolah

pesan dari acara Radio Show tvOne tersebut sehingga akhirnya

menerima acara yang ditayangkan tersebut.

38

3. Response (Efek)

Response merupakan tanggapan individu atau khalayak terhadap sesuatu

hal yang ia terima. Dalam menanggapi suatu pesan yang diterima reaksi

yang mereka tunjukkan adalah dengan perubahan sikap atau prilaku.

Perubahan ini berbeda-beda satu sama lainnya, hal ini dikarenakan oleh

kepribadian mereka yang berbeda-beda pula, dimana kepribadian dari

masing-masing individu tersebut sangat penting dalam mempengaruhi

keputusan mereka saat menentukan acara atau program televisi mana

yang akan mereka tonton.

Dapat disimpulkan bahwa stimulus atau pesan yang disampaikan kepada

komunikan (pemirsa televisi) mungkin ada yang dapat diterima atau mungkin

ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari penonton, apakah

komunikan dapat menerima dengan jelas atau tidak isi pesan yang disampaikan.

Proses berikutnya penonton mengerti atau tidak apa isi pesan yang sedang

disampaikan. Kemampuan pemirsa untuk mengubah sikap apakah pemirsa merasa

terpengaruh atau tidak terpengaruh terhadap program acara Radio Show yang

ditayangkan di tvOne hingga terbentuknya sebuah persepsi terhadap program

tersebut.

39

2.8 Kerangka Teori S-O-R dengan program Radio Show tvOne

Stimulus

Stasiun televisi tvOne menayangkan program Radio Show untuk semua khalayak

yang berusia 20 tahun keatas dan dari golongan ekonomi dan sosial baik dari bawah,

menengah hingga atas.

Organisme

Organisme disini dapat diartikan sebagai komunikan / khalayak yang menerima

informasi & pesan dari acara Radio Show. Acara Radio Show yang ditayangkan

tvOne merupakan stimulus atau rangsangan yang akan diterima oleh para khalayak.

Response

Response disini yaitu tanggapan individu atau khalayak terhadap program acara

Radio Show yang ditayangkan tvOne. Dalam menanggapi suatu pesan yang diterima

khalayak, reaksi yang mereka tunjukkan adalah dengan perubahan sikap atau

prilaku. Perubahan ini tentunya berbeda satu sama lainnya, ini dikarenakan oleh

kepribadian mereka yang berbeda-beda pula. Sehingga tanggapan yang diperoleh

dari para khalayak terhadap program Radio Show di tvOne juga akan berbeda-beda.

40

2.9 Operasionalisasi Konsep

Pada penelitian ini hanya terdapat satu variabel yang diteliti yaitu variabel

persepsi. Lalu dalam variabel persepsi ini terdapat 2 dimensi berdasarkan jenis-jenis

persepsi, yaitu dimensi persepsi terhadap manusia dan dimensi persepsi terhadap

objek.

Variabel Dimensi Sub Dimensi Indikator

Persepsi

Terhadap manusia

Presenter

Narasumber & Pengisi acara

1.Program Radio Show di tvOne sudah efektif dengan menggunakan presenter yang selalu berganti-ganti di setiap episode.

2.Presenter Sys NS dan Sandy Pas Band lebih cocok dalam membawakan acara Radio Show di tvOne.

3.Komentar dari para presenter spontan dalam menanggapi tanggapan narasumber.

4.Cara berpakaian para presenter Radio Show tvOne sudah sesuai dengan tema.

5.Cara para presenter berdialog dengan narasumber sudah cukup efektif.

6.Para presenter Program Radio Show di tvOne memiliki wawasan yang luas.

7.Program Radio Show di tvOne sudah efektif dalam pemilihan narasumber & pengisi acara.

41

Persepsi

Terhadap Objek

Waktu Siar

Segmen

8.Narasumber yang diundang di Program Radio Show sesuai dengan tema yang dibahas.

9. Pengisi acara yang diundang di Program Radio Show sesuai dengan tema genre.

10.Kehadiran narasumber & pengisi acara dalam Program Radio Show sangat menghibur.

11.Narasumber dalam Program Radio Show tvOne memiliki wawasan yang luas.

12.Penampilan dari pengisi acara ketika live performance sangat bagus.

13.Jam tayang Program Radio Show tvOne di malam hari sudah efektif.

14.Durasi tayang yang disediakan dalam acara sudah proporsional dengan isi acara.

15.Penempatan jam tayang Progran Radio Show tvOne cocok dengan target pemirsa.

16.Pada segmen perkenalan dan pembahasan tema yang akan dibicarakan sudah menarik.

17.Pada segmen live performance yang ditampilkan sudah menarik.

18.Pada segmen live report yang ditampilkan sudah menarik.

19.Pada segmen dialog dan topic jawab dengan narasumber sudah menarik.

42

Setting Acara

Penyajian Acara

20.Tata panggung yang digunakan pada segmen live performance Program Radio Show tvOne sangat baik.

21.Tata panggung yang digunakan pada segmen dialog dengan narasumber sesuai dengan ruang siaran Radio.

22.Visualisasi gambar yang ditampilkan dalam program Radio Show menarik.

23.Sistem audio yang digunakan dalam Program Radio Show tvOne sangat baik.

24.Isi tayangan Program Radio Show sudah sesuai dengan tema yang di bahas.

25.Tayangan Radio Show memberikan informasi serta hiburan bagi penontonnya.

26.Penyajian topic yang dibahas semakin menarik, dengan adanya komentar dari presenter dan narasumber.

27.Bahasa yang digunakan dalam Program Radio Show sudah cukup baik.

28.Penjelasan dari narasumber yang dihadirkan dapat mengubah persepsi anda mengenai permasalahan yang terjadi.

Tabel 2.2 Operasionalisasi Konsep