2012-2-01170-mc bab2001.doc

34
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting, namun juga sangat rumit dalam kehidupan manusia. Walaupun komunikasi dapat dilakukan oleh siapapun, belum tentu dia dapat melakukan komunikasi dengan baik. Komunikasi tanpa kita sadari, kita melakukannya setiap menit bahkan setiap detik baik dengan manusia lain maupun dengan dirinya sendiri. Pengertian komunikasi menurut Weaver pada buku Communication Theories: Perspectives, Processes, and Contents,” [communication is] all of the procedures by which one mind can effect another(Miller, 2005, p. 4) Sedangkan menurut Berelson and Steiner pada buku yang sama Communication: The transmission of information, ideas, emotions, skill, etc., by the use of symbols-words, pictures figures, 7

Upload: matejgaspar

Post on 09-Jul-2016

216 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Komunikasi

Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting, namun juga sangat

rumit dalam kehidupan manusia. Walaupun komunikasi dapat dilakukan

oleh siapapun, belum tentu dia dapat melakukan komunikasi dengan baik.

Komunikasi tanpa kita sadari, kita melakukannya setiap menit bahkan

setiap detik baik dengan manusia lain maupun dengan dirinya sendiri.

Pengertian komunikasi menurut Weaver pada buku Communication

Theories: Perspectives, Processes, and Contents,” [communication is] all

of the procedures by which one mind can effect another” (Miller, 2005, p.

4) Sedangkan menurut Berelson and Steiner pada buku yang sama

“Communication: The transmission of information, ideas, emotions, skill,

etc., by the use of symbols-words, pictures figures, graphs, et. It is the act

or process of transmissionthat is usually called communication. (Miller,

2005, p. 4)

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan

bahwa komunikasi adalah sebuah proses penyaluran informasi dan ide

yang disampaikan dari komunikan kepada audience atau komunikator

(receiever) dengan tujuan agar komunikator mengerti dan menerima

informasi atau ide yang disampaikan dan terpengaruh.

Komunikasi sangat penting bagi kehidupan manusia namun sangat

kompleks juga, karena tidak hanya untuk berkomunikasi dengan orang

7

Page 2: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

8

lain, tetapi setiap menit ataupun detik kita berkomunikasi, ini dapat

terlihat dari mimik muka, gerak tubuh, bahkan terhadap apa yang kita

pikirkan. (Morrisan, 2010, p. 37)

2.1.2 Public Relations

Menurut John “Istilah Public Relations sering diartikan menjadi

“Hubungan Masyarakat (Humas)”. Sebenarnya penggunaan istilah

Hubungan Masyarakat ini tidak tepat. Arti kata “Public” dalam Public

relations berbeda dengan kata “masyarakat” dalam Hubungan

Masyarakat. Istilah masyarakat terlalu luas, sedangkan publik hanyalah

bagian dari masyarakat yang luas itu. Publik merupakan sekumpulan

orang atau kelompok dalam masyarakat yang memiliki kepentingan atau

perhatian yang sama terhadap sesuatu hal. Kepentingan yang sama itulah

yang mengikat anggota publik satu sama lain”. (Kriyantono, 2008, p. 3)

“Public Relations adalah fungsi manajemen dalam melaksanakan

kegiatan komunikasi, maka pada dasarnya tujuan Public Relations adalah

tujuan-tujuan komunikasi. Tujuan tersebut diimplementasikan ke dalam

program-program Public Relations.” (Kriyantono, 2008, p. 6). Dengan

adanya public relations diharapkan seorang public relations mampu

membuat dan menjembatani jalur komunikasi yang baik antara

perusahaan dengan publik internal dan eksternalnya.

Menurut Cutlip&Center dalam buku Rachmat Kriyantono yang

berjudul Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public

Relations dan Publisitas Korporat menjelaskan fungsi Public Relations

adalah: (Kriyantono, 2008)

Page 3: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

9

1. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.

2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan

menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan

menyalurkan opini publik kepada perusahaan.

3. Melayani publik dan memberikan nasehat kepada pimpinan

perusahaan untuk kepentingan umum.

4. Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan publik,

baik internal maupun eksternal.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Strategi

Menurut Ahmad A. Adnanputra dalam buku yang berjudul

Humas Pemerintahan, pengertian strategi adalah bagian terpadu dari

suatu rencana, sedangkan rencana merupakan produk dari suatu

perencanaan, yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi

dari manajemen. (Sari, 2012, p. 26)

Manajemen strategi sering disebut pula rencana strategis atau

rencana jangka panjang perusahaan. Dalam suatu rencana strategis,

perusahaan menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan

diambil dalam kurun waktu tertentu ke depan. (Nurjaman & Umam,

2012, p. 118) .

Dapat ditarik kesimpulan bahwa, definisi strategi adalah

rencana-rencana yang sudah terpadu dan menjadi rencana jangka

Page 4: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

10

panjang perusahaan atau sampai jangka waktu yang sudah ditentukan

atau disepakati bersama.

Menurut buku Komunikasi dan Public Relation, dalam

memberikan kontribusi atau rencana dalam jangka panjang ini, seorang

public relations dapat mengambil langkah-langkah berikut. (Nurjaman

& Umam, 2012, p. 119)

1. Menyampaikan fakta dan opini, baik yang beredar di dalam

maupun di luar perusahaan. Bahan-bahan dapat diperoleh dari

kliping media massa dalam kurun waktu tertentu dengan

melakukan penelitian terhadap naskah pidato pimpinan, bahan yang

dipublikasikan perusahaan, serta melakukan wawancara tertentu

dengan pihak yang berkepentingan atau dianggap penting.

2. Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan

yang terjadi secara historis. Perubahan ini pada umumnya disertai

dengan perubahan sikap perusahaan terhadap publiknya, dan

sebaliknya.

3. Melakukan analisis SWOT (Strengths = kekuatan, Weakness =

kelemahan, Opportunities = peluang, Threats = Ancaman).

Meskipun tidak perlu menganalisis hal-hal yang berada di luar

jangkauannya, seorang praktisi public relations perlu melakukan

analisis yang berbobot mengenai persepsi dari luar dan dalam

perusahaan atas SWOT yang dimiliki.

Page 5: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

11

2.2.2 Strategi Komunikasi

Dalam buku Dinamika komunikasi menjelaskan bahwa srategi

komunikasi didefinisikan sebagai panduan perencanaan komunikasi

dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Strategi komunikasi harus mampu

menunjukkan bagaimana operasional praktisnya harus dilaksanakan.

(Effendy, 2009, p. 29)

Strategi komunikasi (communication strategy) harus

mendukung program aksi (action program) yang meliputi serangkaian

tindakan sebagai berikut: (Morrisan, 2010, p. 187)

a) Memberi tahu khalayak sasaran, internal dan eksternal,

mengenai tindakan yang akan dilakukan.

b) Membujuk khalayak sasaran untuk mendukung dan

menerima tindakan dimaksud

c) Mendorong khalayak yang sudah memiliki sikap

mendukung atau menerima untuk melakukan tindakan.

2.2.3 Citra (Image)

Dalam buku Metode Penelitian untuk Public Relations Kualitatif

dan kuantitatif , menurut Rakhmat citra adalah dunia menurut persepsi.

Sedangkan menurut Canton, citra adalah kesan, perasaan, gambaran

diri publik terjadap perusahaan yang dengan sengaja diciptakan dari

suatu objek, orang atau organisasi. (Ardianto, Metodologi Penelitian

untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif, 2011, p. 99)

Page 6: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

12

Menurut Katz dalam buku Komunikasi dan Public Relations, citra

adalah cara pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang,

komite, atau aktivitas. (Nurjaman & Umam, 2012, p. 125)

Berdasarkan penelitian para ahli yang penulis kutip dari kedua buku

penulis menarik kesimpulan bahwa terkadang citra tidak selalu

menggambarkan hal yang sebenarnya yang terjadi, tetapi citra dibentuk

dari persepsi masyarakat.

Pada proses pembentukkan citra pada akhirnya akan menghasilkan

sikap, pendapat, tanggapan, atau perilaku tertentu, sehingga perlunya

dilakukan penelitian mengenai citra. Pentingnya penelitian mengenai

citra, menurut H. Frazier Moore, dalam Danusaputra, penelitian citra

menentukan sosok institusional dan citra perusahaan dalam pikiran

publik dengan mengetahui secara pasti sikap masyarakat terhadap

sebuah organisasi, bagaimana mereka memahami dengan baik, apa

yang mereka sukai dan tidak sukai tentang organisasi tersebut.

(Soemirat & Ardianto, 2008, p. 116) sehingga perusahaan dapat

mengetahui bagaimana pandangan publik terhadap citra perusahaan.

Dalam buku Dasar-Dasar Public Relations menjelaskan menurut

Frank Jefkins, didalam bukunya Public Relations dan buku lainnya

Essential of Public Relations mengemukakan jenis-jenis citra, yaitu:

(Soemirat & Ardianto, 2008, p. 117)

1. The mirror Image

Bagaimana pandangan publik internalnya dalam melihat citra

perusahaannya.

Page 7: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

13

2. The current image

Citra ini berasal dari publik eksternal. Citra ini didapat karena

berdasarkan pengalaman pribadi atau kurangnya informasi

sehingga menciptakan citra tertentu.

3. The wish image

Citra ini diaplikasikan untuk sesuatssu hal yang baru, sebelum

publik eksternalnya mempunyai data atau informasi yang

lengkap, karena perusahaannya mengharapkan prestasi tertentu.

4. The multiple image

Sejumlah individu atau cabang dari perusahaan tersebut dapat

menerima citra yang belum tentu citra yang didapat oleh kantor

cabang tersebut sesuai dengan citra utama perusahaan.

2.2.4 Brand Image

Menurut Aaker dalam buku Aura Merek: 7 Langkah Membangun

Merek Kuat, Brand Image adalah seperangkat asosiasi unik yang ingin

diciptakan atau dipelihara para pemasar. Asosiasi-asosiasi itu

menyatakan apa sesungguhnya merek dan apa yang dijanjikannya

kepada konsumen. (Simamora, 2003, p. 96)

Pada buku yang ditulis oleh Johannes Supranto dan Nandan

Limakrisna yang berjudul Pemasaran Untuk Pimpinan Sektor Publik

dan Organisasi Nirlaba yang Visioner menjelaskan bahwa brand image

adalah apa yang konsumen pikir dan rasakan ketika mendengar atau

Page 8: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

14

melihat suatu merek dan apa yang konsumen pelajari tentang merek.

(Supranto & Limakrisna, 2007, p. 132)

Kesimpulan dari definisi brand image adalah seperangkat asosiasi

unik yang ingin diciptakan dan dipelihara oleh perusahaan untuk

mempengaruhi apa yang konsumen atau publik inginkan ketika publik

itu mendengar atau melihat brand kita.

2.2.5 Consultant Public Relations

Semakin berkembangnya dunia public relations, membuat

munculnya perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang konsultan.

Banyak perusahaan-perusahaan besar bekerja sama dengan konsultan

public relations untuk memperkuat divisi public relations mereka agar

semakin dikenal oleh masyarakat.

Dalam buku yang berjudul Public Relations: Strategies and Tactics,

perusahaan konsultan public relations bertanggung jawab atas public

relations kliennya, yaitu: (Wilcox & Cameron, 2009, p. 112)

1. Marketing communications

Komunikasi pemasaran meliputi promosi dari produk melalui

news releases, feature stories, special events, brosur, dan

media tours.

2. Executive Speech Training

Pihak eksekutif dalam perusahaan dilatih dalam aktifitas

public affairs, termasuk penampilan personal.

Page 9: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

15

3. Research and Evaluation

Penelitian dan evaluasi ini berdasarkan survei ilmiah

dilakukan untuk mengukur perilaku dan opini publik.

4. Crisis Communication

Manajemen diberikan arahan mengenai apa yang harus

dikatakan dan dilakukan dalam keadaan darurat atau krisis.

5. Media Analysis

Menganalisis media yang sesuai dengan media yang telah

diteliti agar pesan menjadi spesifik kepada audiens yang

dituju.

6. Community Relations

Manajemen diarahkan bagaimana cara mencapai dukungan

publik.

7. Event Management

Dalam manajemen acara mencakup konferensi pers,

anniversary celebration, rallies, symposiums, dan konferensi

nasional yang telah direncanakan dan dilaksanakan.

8. Public Affairs

Bahan material dan testimoni yang dipersiapkan untuk

mendengarkan perusahaan dan pengaturan struktur, serta

pengarahan latar belakang yang telah dipersiapkan.

9. Branding and Corporate Reputation

Memberikan saran dalam wujud program yang membangun

brand perusahaan serta reputasinya agar memiliki kualitas

yang lebih baik lagi.

Page 10: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

16

10. Finansial Relations

Memberikan saran mengenai menghindari pengambil alihan

dari perusahaan lain dan kompetitior dam memberikan saran

bagaimana melakukan komunikasi yang efektif dengan

stockholders, analisis pengaman, dan institutional investors.

2.2.6 Crisis Management

Dalam buku Public Relations, Profesi dan Praktik menjelaskan

definisi dari komunikasi krisis adalah terkait dengan penggunaan

semua peralatan public relations yang ada, dalam rangka

memelihara dan memperkuat reputasi organisasi dalam jangka

panjang serta pada waktu ketika organisasi berada dalam kondisi

bahaya. Krisis berbeda dengan masalah sehari-hari, di mana krisis

sering menarik minat dan menjadi perhatian publik melalui liputan

media. (Lattimore, 2010, p. 434)

Menurut buku Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi

Humas Profesional menjelaskan kesalahan yang sering dilakukan

praktisi humas pada saat timbulnya krisis adalah (Morrisan, 2010, p.

171)

a) Sikap ragu-ragu (Hesitation)

Hal ini menimbulkan persepsi pada khalayak bahwa pratisi

humas bingung, tidak kompeten, tidak memiliki persiapan, tidak

berperasaan dan sebagainya.

b) Menghindari Pertanyaan (Equivation)

Page 11: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

17

Hal ini menimbulkan masalah yang lebih besar karena tidak ada

yang bersedia menceritakan kebenaran sehingga isu dan rumor

terus berkembang dan tak terkendali.

c) Sikap konfrontasi

Hal ini menyebabkan isu yang menjadi perhatian masyarakat

justru mendapat pengakuan. Isu akan terus berkembang karena

mendapat tempat berpijak justru dari praktisi humas perusahaan

itu sendiri.

d) Menyerang balik (retaliation)

Hal ini justru akan meningkatkan ketegangan dan emosi

daripada menguranginya.

e) Sikap menyombongkan diri (pontification)

Membuka kelemahan diri sendiri karena bersikap arogan,

cenderung untuk cepat menolak isu, tidak berupaya untuk

meneliti terlebih dahulu sebelum menangani isu yang ada di

tangan.

5 hal tersebut merupakan hal yang fatal, yang kerap dilakukan oleh

praktisi humas, sehingga diperlukan strategi khusus untuk menghadapi

krisis agar nantinya tidak menjadi boomerang terhadap perusahaan.

Menurut buku Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas

Profesional menjelaskan panduan untuk menghadapi krisis, yaitu

(Morrisan, 2010, p. 175)

a) Persiapan rencana krisis (crisis plan). Hubungi orang-orang

yang ahli (experts) untuk memberikan analisis dan

Page 12: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

18

penjelasannya mengenai krisis yang terjadi.

b) Laporan ke manajemen puncak. Beri tahu manajemen puncak

mengenai krisis yang terjadi serta rencana komunikasi yang

telah dipersiapkan. Minta manajemen untuk memperhitungkan

dampak yang ditimbulkan akibat adanya krisis guna

menggantikan pertanyaan dari karyawan, badan pemerintah dan

media.

c) Menunjuk juru bicara. Salurkan seluruh pertanyaan kepada juru

bicara yang ditunjuk, yaitu orang-orang yang sudah dilatih

terlebih dahulu.

d) Mendirikan News Center. Pusat pelayanan media atau news

center hendaknya berada di tempat yang berjauhan dari lokasi

krisis. Berikan keterangan kepada wartawan secepat mungkin

begitu tersedia informasi terbaru. Sediakan informasi tambahan

yang dibutuhkan untuk media menulis laporannya secara akurat

seperti latar belakang perusahaan (company profile) dan

keterangan lainnya.

e) Bersikap terbuka dengan menceritakan apa adanya tanpa ada

bagian yang disembunyikan atau orang lain yang akan berserita.

Wartawan akan mencari sumber lain, salah staunya kepada

pengamat, untuk mendapatkan jawaban yang tidak

diperolehnya. Jika hal ini yang terjadi, praktisi humas akan

Page 13: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

19

kehilangan kontrolnya terhadap media. Jangan pula member

keterangan secara mencicil. Berikan informasi secara lengkap

dan menyeluruh.

f) Jangan berspekulasi dan jangan mudah terpancing dengan

pertanyaan wartawan yang menginginkan keterangan yang

bersifat spekulatif.

g) Jangan mengecilkan masalah atau menganggap enteng masalah

yang sebenarnya serius. Media akan terus mencari tahu dan

kebenaran akan segera terungkap.

h) Jangan mengatakan “no comment” atau membuat komentar,

namun tidak untuk diberitakan atau off-the-record. Jika

informasi betul-betul tidak tersedia, katakan demikian. Juru

bicara harus meyakinkan wartawan untuk menghubungi mereka

secepat mungkin jika sudah tersedia informasi yang mereka

butuhkan.

i) Tunjukkan keprihatinan organisasi atas krisis yang terjadi dan

juga kepada orang-orang yang terlibat atau terpengaruh oleh

krisis yang terjadi. Pada saat yang sama jelaskan apa yang

tengah dilakukan dan apa yang akan direncanakan perusahaan

atau organisasi untuk mengatasi masalah yang terjadi.

j) Jangan memilih-milih media atau wartawan. Semua media harus

dianggap sama.

k) Jangan mencari keuntungan atas liputan media massa terhadap

perusahaan pada saat krisis dengan mempromosikan perusahaan,

Page 14: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

20

produk atau jasa. Jangan melakukan hal-hal yang dapat

dianggap melakukan iklan gratis dengan memanfaatkan

kehadiran media pada saat perusahaan tengah disorot terkait

dengan krisis yang terjadi.

2.2.7 Media Relations

Menurut Wardhani dalam bukunya yang berjudul Media

Relations: Membangun Reputasi Organisasi menjelaskan media

relations adalah kegiatan komunikasi PR untuk menjalin pengertian

dan hubungan baik dengan media massa dalam rangka pencapaian

publikasi organisasi yang maksimal serta berimbang. (Wardhani, 2008,

p. 9)

Menurut Iriantara dalam buku yang berjudul Handbook of

Public Relations: Pengantar Komprehensif menjelaskan bahwa Media

Relations merupakan bagian dari Public Relations external yang

membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa

sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan publik untuk

mencapai tujuan organisasi. (Ardianto, 2011, p. 264)

Dapat disimpulkan bahwa media relations adalah kegiatan

komunikasi public relations yang bertujuan untuk menjalin hubungan

baik dengan media massa untuk mencapai tujuan tertentu.

2.3 Penelitian Terdahulu

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan 5 jurnal internasional sebagai

acuar dasar dari penelitian ini.

Page 15: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

21

1. Nama Jurnal : Journal of Technology Management in China 4. 2

Judul Artikel : Exploring the impact of brand image on customer

loyalty and commitment in China.

Nama Peneliti : Ike-Elechi Ogba; Tan, Zhenzhen

Tahun Penenlitian : 2009

Halaman Jurnal : 132-144.

“Brand image represents an important aspect of marketing activities; branding and market offering with varied definition and approaches to its conceptualisation A widely accepted view is that brand image represents customers' perceptions of abrand as reflected by the brand associations held in consumer memory argued that these associations could originate from customers direct experience or from information obtained on a market offering or due to the impact a pre-existing associations with an organisation had on consumer. Brand image is, therefore, the mental picture or perception of a brand or a branded product or service and includes symbolic meanings that consumers associate with the specific attributes of a product or service “ (Ike & Tan, 2009)

Persamaan antara penelitian jurnal diatas dengan penelitian ini adalah

sama-sama meneliti mengenai brand image, dimana dalam kutipan

penelitian diatas menjelaskan bahwa brand image adalah aspek

terpenting dari kegiatan pemasaran. Menurut kutipan jurnal diatas, ada

sebuah pandangan yang diterima secara luas bahwa brand image

merupakan sebuah persepsi dari pelanggan yang tercermin dari asosiasi

merek yang berada diingatan konsumen. Asosiasi mereka ini berasal dari

pengalaman pelanggan secara langsung atau informasi-informasi yang

dia terima dari lainnya.

Sedangkan perbedaan dengan jurnal tersebut adalah jurnal ini meneliti

kaitannya antara dampak brand image terhadap perilaku loyalitas

Page 16: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

22

konsumen. Sementara dalam peneliti meneliti strategi meningkatkan dan

mempertahankan brand image.

2. Nama Jurnal : International Journal of Business and Management

7. 6

Judul Artikel : An Analysis of Brand Image, Perceived Quality,

Customer Satisfaction and Re-purchase Intention in Iranian Department

Stores.

Nama Peneliti : Ranjbarian, Bahram; Sanayei, Ali; Kaboli, Majid

Rashid; Hadadian, Alireza

Tahun Penelitian : March 2012

Halaman Jurnal : 40 - 48

The company brand image is a valuable intangible capital that is hard to imitate and it can help an organization to achieve a sustainable and superior financial performance. A general theory related to Store Brand Image is that a good mentality about brand will have positive effects on consumer behavior such as preferential pricing opportunities to manage Premium Prices, more faithful buyers, and more positive verbal advertisings. Probably in retail business deals with the store image, store satisfaction, and store loyalty. Research conducted by Huber and Herman has proven a significant and positive relationship between Store Brand Image and customer loyalty. (Ranjbarian, Sanayei, Kaboli, & Hadadian, 2012)

Persamaan antara penelitian jurnal diatas dengan penelitian ini adalah

sama-sama meneliti mengenai brand image, dimana dalam kutipan

penelitian diatas menjelaskan bahwa brand image adalah sebuah modal

yang sangat berharga, namun sangat sukar untuk ditiru oleh pesaing kita.

Page 17: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

23

Disamping itu menurut penelitian Huber dan Herman membuktikan

adanya hubungan signifikan dan positif antara Store Brand Image

dengan tingkat loyalitas konsumen. Jadi jika mempunyai brand image

yang bagus, bahkan jika brand image yang kita miliki terus meningkat,

maka tingkat loyalitas dari konsumen juga meningkat. Sebagaimana kita

ketahui tujuan utama jika brand image kita meningkat, maka tingkat

loyalitas konsumen pun semakin meningkat.

Sedangkan perbedaanya adalah jurnal ini menganalisa brand image,

persepsi mutu, kepuasan konsumen dan pembelian kembali konsumen

tersebut di department store di Iran, sementara peneliti mengenai startegi

meningkatkan brand image.

3. Nama Jurnal : Public Relations Quarterly 52. 4

Judul Artikel : The PR Counselor vs. PR Executive: What Skill Sets

Divide Them?

Nama Peneliti : McCleneghan, J Sean

Tahun Penelitian : 2009

Halaman Jurnal : 15 - 17

Some of the independent PR counselors participating in this small group study have gone on record nationally about their ideas and what trends they see down the line. Their opinions are expressed within the "Top 5" ranked skill sets in Table 2 for this 2008 survey. (McCleneghan J. S., 2009)a. Critical Thinking

Roger Bridgeman of Bridgeman Communications, Boston, said "critical thinking, and the ability to communicate these views, is the chief difference between being a counselor and a practitioner.""You are dead in the deep waters of the tsunamis of business and politics if you don't or can't communicate your PR message," said Wes Pedersen, the principal, Wes Pedersen Communication and Public Relations, Chevy Chase, MD.

Page 18: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

24

b. Judgment / Decision-Making"Blogs travel at the speed of light to reach, inform people. At that speed, communications can encounter rough air. Policies and plans have to be in place to handle situations immediately. Being right sometimes doesn't matter in the Web 2.0 world," said G. A. "Andy" Marken, president of Marken Communications Inc., Santa Clara, CA.

c. Writing Competency"Most public relations is about writing. I find this an area that, by and large, could use improvement. You've got to have the basics," said Joann Killeen, Killeen Furtney Group, Los Angeles."You must know the media outlet and understand what a news story is and what a reporter wants to see as the components of a story," said Howard J. Rubenstein, president of Rubenstein Associates, New York City.

d. Technology"Search engine optimization (SEO), an activity previously reserved primarily for websites, may be the most important technique for the 'new' news release. Without SEO, a release will be buried -and anything lower than top ten on a Google News search, is buried," said A. C. Croft, management consultant specializing in conceptual thinking for public relations firms, Sedona, AZ.

e. Active Listening"All consultants need to understand the problem and the challenge that a client is facing. We need to listen to our clients to better understand their culture as well as their specific business challenges," said Amy Binder, CEO, RF / Binder Partners, Inc., New York.

Persamaan antara penelitian jurnal diatas dengan penelitian ini adalah

sama-sama meneliti mengenai konsultan public relations, menurut jurnal

ini beberapa konselor/consultant yang berpartisipasi dalam sebuah group

penelitian kecil. Mereka beranggapan bahwa terdapat 5 kemampuan yang

harus dimiliki oleh seorang konselor/konsultan, yaitu yang pertama

adalah berpikir kritis, dapat mengambil keputusan, mampu membuat

tulisan, mengetahui perkembangan teknologi yang terbaru serta memiliki

kemampuan mendengar yang baik. Peneliti setuju dengan tanggapan para

peneliti terdahulu diatas karena, seorang konsultan harus mampu

Page 19: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

25

membuat kliennya percaya bahwa dia mampu untuk berperan sebagai

consultant yang dapat dipercaya.

Perbedaan antara jurnal ini dengan penelitian ini adalah jurnal ini

meneliti mengenai kemampuan apa yang membedakan antara konsultan

public relations dengan eksekutif public relations. Sedangkan penelitian

ini meneliti strategi sebuah perusahaan konsultan public relations

mempertahankan dan meningkatkan brand image kliennya.

4. Nama Jurnal : Asian Social Science 9. 3

Judul Artikel : The Mediating Effects of Brand Association, Brand

Loyalty, Brand Image and Perceived Quality on Brand Equity

Nama Peneliti : Severi, Erfan; Ling, Kwek Choon

Tahun Penelitian : Maret 2013

Halaman Jurnal : 125 - 137

Brand image could be defined as a brand that is brought to the consumer's mind by the brand association. Brand image can be also defined as consumer's thoughts and feelings about the brand. Aaker asserts that brand image could be a set of association which is significant to the consumers. Based on Bearden and Etzel as well as Park and Arinivasan arguments, brand image is closely related to the uniqueness of a particular product classification. According to Hsieh and Li , strong brand image does create a superior brand messages of a particular brand over the rivalry brand. Consequently, customer's behaviour will be affected and determined by brand image. Consumers employ a product's brand image in deriving overall perceptions of the specified product, a product with higher brand image may be inferred by consumers as product of superior quality and value. Furthermore, Jacoby et al. conduct an experiment research and have discovered that consumers' perception of quality and value are significantly affected by brand image. (Severi & Ling, 2013)

Persamaan antara penelitian jurnal diatas dengan penelitian ini adalah

sama-sama meneliti mengenai brand image di salah satu variabelnya.

Page 20: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

26

Dalam jurnal ini mendefinisikan brand image sebagai citra brand yang

berada di pikiran konsumen, dimana menurut jurnal ini brand image juga

dapat didefinisikan sebagai apa yang konsumen pikirkan dan rasakan .

Berdasarkan Bearden dan Etzel brand image juga memiliki keterkaitan

dengan kualitas produk tersebut.

Perbedaan antara penelitian ini dengan jurnal diatas adalah jurnal ini

meneliti efek mediasi dari asosiasi brand, loyalitas brand, brand image

dan persepsi mutu terhadap brand equity. Sementara itu penelitian ini

hanya meneliti bagaimana meningkatkan dan mempertahankan brand

image saja.

5. Nama Jurnal : Journal of Law and Health (Online) 25. 1

Judul Artikel : The Corporate Profit Motive & Questionable Public

Relations Practices During The Lead-Up To The Affordable Care Act.

Nama Peneliti : Maher, John N

Tahun Penelitian : 2012

Halaman Jurnal : 1 - 39

Public relations is defined as -the management function that establishes and maintains mutually beneficial relationships between an organization and the publics on whom its success and failure depends.142 -It's about the large scale efforts being made, often with impressive success, to channel unthinking habits, our purchasing decisions, and our thought processes by the use of insights gleaned from psychiatry and the social sciences.143 Public relations practitioners have been referred to as the invisible persuaders.144Wendell Potter shared the first line of his job description as in-house public relations manager at CIGNA-protect, defend, and enhance the company's reputation.145 He also related that -the best public relations is invisible and practitioners create perceptions without any public disclosure of who is doing the persuading or for what purposes.146 Mr. Potter further explains that -[w]hile it's easy to spot advertising-the stuffthat blatantly urges you to go buy something-public relations subtly

Page 21: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

27

convinces you to change the way you think.147 (Maher, THE CORPORATE PROFIT MOTIVE &QUESTIONABLE PUBLIC RELATIONS PRACTICES, 2012)

Persamaan antara penelitian jurnal diatas dengan penelitian ini adalah

sama-sama meneliti mengenai public relations, seperti dapat dilihat salah

satu kutipan jurnal tersebut menjelaskan bahwa public relations adalah

sebuah fungsi manajemen dengan tujuan membangun dan

mempertahankan hubungan antara perusahaan dengan publik. Dalam

kutipan jurnal diatas juga menjelaskan bahwa public relations yang baik

adalah seorang praktisi yang mampu membuat persepsi tanpa

penyingkapan publik yang melakukan pengaruh seperti misalnya lebih

baik mengubah persepsi publik daripada mencoba mempengaruhi

melalui iklan yang membuat masyarakat untuk membeli dalam waktu

singkat.

Perbedaan antara jurnal diatas dengan penelitian ini adalah jurnal

tersebut menjelaskan bahwa motif keuntungan perusahaan dan praktisi

public relations yang dipertanyakan selama menjelang aktivitas

perawatan. Sementara penelitian ini meneliti mengenai strategi konsultan

public relations untuk meningkatkan dan mempertahankan brand image

klien dengan menggunakan public relations sebagai salah satu teorinya.

Page 22: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

28

2.4 Kerangka Teori

STRATEGI

1. Definisi

KOMUNIKASI

1. Definisi

KomunikasiSTRATEGI KOMUNIKASI

1. Definisi

BRAND IMAGE

1. Definisi Brand Image

PUBLIC

RELATIONS

1. Definisi

Public

Relations

2. Fungsi Public

Relations

CONSULTANT PUBLIC

RELATIONS

1. Definisi Consultant Public

Relations

2. Tanggung Jawab Consultant

Public Relations

CRISIS MANAGEMENT

1. Defini Crisis Management

2. Kesalahan Mengatasi Krisis

3. Langkah Mengatasi Krisis

Page 23: 2012-2-01170-MC Bab2001.doc

29

Tabel 2.1 Kerangka Teori

MEDIA RELATIONS

1. Defini Media Relations