2012-2-01294-mc bab2001

44
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI KOMUNIKASI Menurut Sarah Trenholm dan Arthur Jensen yang dikutip dari buku Pengantar Ilmu Komunikasi (Wiryanto, 2004:6) komunikasi adalah suatu proses di mana sumber mentransimisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran. Menurut Richard West dan Lynn H. Turner dalam bukunya Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, komunikasi adalah proses sosial dimana individu – individu menggunakan simbol – simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka (West, Turner, 2007:5) Menurut penulis berdasarkan pengertian komunikasi seperti yang dikemukakan para ahli Sarah Trenholm dan Artur Jensen serta Richard West dan Lynn H. Turner, komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari seorang pemberi pesan kepada seorang penerima pesan 9

Upload: muh-irsyan-rahib

Post on 17-Feb-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mjjjjbhhjjjjjh

TRANSCRIPT

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 TEORI UMUM

2.1.1 DEFINISI KOMUNIKASI

Menurut Sarah Trenholm dan Arthur Jensen yang dikutip dari buku

Pengantar Ilmu Komunikasi (Wiryanto, 2004:6) komunikasi adalah suatu proses di

mana sumber mentransimisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran.

Menurut Richard West dan Lynn H. Turner dalam bukunya Pengantar Teori

Komunikasi Analisis dan Aplikasi, komunikasi adalah proses sosial dimana individu

– individu menggunakan simbol – simbol untuk menciptakan dan

menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka (West, Turner, 2007:5)

Menurut penulis berdasarkan pengertian komunikasi seperti yang

dikemukakan para ahli Sarah Trenholm dan Artur Jensen serta Richard West dan

Lynn H. Turner, komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari seorang

pemberi pesan kepada seorang penerima pesan melewati sebuah media yang

memudahkan isi pesan sampai kepada penerima pesan. Sehingga yang dimaksudkan

disini adalah isi pesan juga dapat berubah simbol – simbol yang nantinya akan

disalurkan melewati sebuah media atau media massa yang memudahkan pemberi

pesan dalam memberikannya kepada penerima pesan baik secara individu maupun

terhadap massa.

Seperti yang kita ketahui komunikasi memiliki beberapa unsur penting yang

saling terkait di dalamnya menurut model komunikasi Lasswell yang dikutip dari

buku Pengantar Ilmu Komunikasi (Wiryanto, 2004:17) antara lain :

9

10

1. Pemberi pesan, merupakan pihak yang memberikan informasi kepada

penerima pesan baik melalui media maupun secara langsung.

2. Isi pesan, merupakan informasi yang akan disampaikan kepada penerima

pesan.

3. Media, merupakan wadah dimana dapat menyalurkan informasi yang

disampaikan dari pemberi pesan kepada penerima pesan.

4. Penerima pesan, merupakan pihak yang menerima informasi baik secara

langsung maupun lewat media.

5. Efek atau akibat, merupakan hasil dari informasi yang diterima penerima

pesan berupa perubahan sikap atau tanggapan.

Gambar 2.1 Model Laswell

Model Lasswell

Model komunikasi beserta komponen komunikasi yang dikutip dari buku

Komunikasi Profesional Perangkat pengembangan diri (Hubeis, Kartika, Dhewi,

2012:6-7) terdiri atas beberapa hal yaitu :

1. Lingkungan fisik, sosial psikologis, waktu. Ketiga dimensi lingkungan ini

saling berinteraksi, masing – masing memengaruhi dan dipengaruhi oleh

yang lain.

11

2. Sumber dan penerima, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk

menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah

sumber sekaligus penerima.

3. Enkoding dan Dekoding. Enkoding merupakan proses menyerap isyarat –

isyarat pada komunikasi non verbal yang menjalankan fungsi penerima,

sedangkan dekoding merupakan proses pemecahan sandi atau proses

membawa kemasan pesan.

Seperti penjelasan yang ada mengenai model komunikasi, penulis mengartikan

komunikasi memiliki unsur penting yaitu pemberi pesan memiliki isi pesan yang

akan diinformasikan melalui sebuah media, ditujukan terhadap penerima pesan

kemudian penerima pesan memberikan pesan balik terhadap pemberi pesan. Dalam

proses komunikasi setiap unsur tersebut memiliki peranan masing – masing yang

tentunya, apabila masih ada yang kurang proses komunikasi akan mengalami

gangguan.

2.1.2 BENTUK KOMUNIKASI

Bentuk komunikasi menurut Onong Uchjana Effendi yang dikutip dari buku

Komunika Majalah Ilmiah Komunikasi (Atiyah, 2007:36) membagi bentuk

komunikasi menjadi empat bagian, yaitu :

1. Komunikasi personal (Personal Communication)

Komunikasi personal terdiri dari komunikasi intrapersonal (Intrapersonal

Communication) dan komunikasi antarpersonal (Interpersonal

Communication).

12

2. Komunikasi Kelompok (Group Communication)

Komunikasi kelompok terdiri dari komunikasi kelompok kecil (Small Group

Communication), yaitu ceramah (Lecture), diskusi panel (Panel Discussion),

simposium (Symposium), forum, seminar, curahsaran (Brainstorming), dan

komunikasi kelompok besar (Large Group Communication).

3. Komunikasi massa (Mass Communication)

Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa seperti pers,

televisi, radio, dan film.

4. Komunikasi media (Media Communication)

Komunikasi media dapat dilakukan melalui surat, telepon, pamphlet, poster,

spanduk.

Menurut Richard West dan Lynn H. Turner pada buku Pengantar Teori

Komunikasi Analisis dan Aplikasi (West, Turner, 2007:34-41) bentuk komunikasi

terbagi atas :

1. Komunikasi Intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi dengan diri

sendiri.

2. Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi yang merujuk pada secara

langsung antara dua orang.

3. Komunikasi Kelompok Kecil adalah komunikasi yang terdiri atas beberapa

orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

4. Komunikasi Organisasi adalah komunikasi yang terjadi di dalam dan di

antara lingkungan yang besar dan luas.

5. Komunikasi publik adalah komunikasi yang dilakukan satu orang kepada

banyak orang berupa informasi yang disebarkan.

13

6. Komunikasi Massa adalah komunikasi yang memberikan informasi dalam

jumlah besar melalui sebuah media massa.

Menurut penulis bentuk komunikasi yang dikemukakan Onong Uchjana Effendy

serta Richard West dan Lynn H. Turner memiliki banyak kesamaan yang

menyatakan komunikasi memiliki berbagai bentuk komunikasi yang pada awalnya

dapat peneliti bahas mengenai komunikasi berasal dari sebuah komunikasi secara

interpersonal dan intrapersonal yaitu komunikasi dengan diri sendiri maupun

mencakup dua orang, kemudian dilanjutkan dengan komunikasi kelompok baik

secara kecil maupun kelompok besar yang mencakup komunikasi yang dilakukan

untuk mencapai tujuan bersama dalam jumlah tertentu. Kemudian komunikasi massa

yang biasa dimengerti sebagai komunikasi terhadap satu orang pemberi pesan yang

memberikan informasinya melalui media massa yang membantu menyebarkan isi

informasi kepada massa yang melihat maupun mendengarkan informasi tersebut dari

berbagai media seperti radio, televisi, Koran, majalah, internet.

2.1.3 DEFINISI KOMUNIKASI MASSA

Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan

elektronik). Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima

pesan yang berkaitan dengan media massa. Massa disini menunjuk kepada khalayak,

audience, penonton, pemirsa, atau pembaca.(Nurudin, 2007:3-4).

Komunikasi massa adalah proses penciptaan makna bersama antara media

massa dan khalayaknya (Baran, 2008:7)

Menurut penulis dari penjelasan mengenai komunikasi massa dapat diartikan

sebagai komunikasi yang dilakukan dalam cakupan pemberi pesan memberikan

informasinya melalui media massa, dimana media massa seperti radio, televisi,

14

Koran, majalah, maupun internet sebagai media yang menyampaikan informasi ke

khalayak.

Ada satu definisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael W. Gamble

dan Teri Kwal Gamble yang dikutip dari buku Pengantar Komunikasi Massa

(Nurudin, 2007:8-9). Menurut mereka sesuatu bisa didefinisikan sebagai komunikasi

massa jika mencakup karakteristik sebagai berikut :

1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern

untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada

khalayah yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media

modern pula antara lain surat kabar, majalah, televisi, film, atau gabungan

di antara media tersebut.

2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan –

pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang

yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas

audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dalam

komunikasi massa yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak

saling mengenal satu sama lain.

3. Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan

diterima oleh orang banyak. Karena itu, diartikan milik publik.

4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti

jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya

tidak berasal dari seseorang, tetapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya

berorientasi pada keuntungan, bukan organisasi suka rela atau nirlaba.

5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper. Artinya, pesan – pesan

yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam

15

lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. Ini berbeda

dengan komunikasi antarpribadi, kelompok atau publik di mana yang

mengontrol bukan sejumlah individu. Beberapa individu dalam

komunikasi massa itu ikut berperan dalam membatasi, memperluas pesan

yang disiarkan. Contohnya adalah seorang reporter, editor film, penjaga

rubrik, dan lembaga sensor lain dalam media itu bisa berfungsi sebagai

gatekeeper.

6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam

jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya,

dalam komunikasi antarpersona. Dalam komunikasi ini umpan balik

langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar

tidak bisa langsung dilakukan alias tertunda.

Adapun karakteristik komunikasi massa dari buku Komunikasi Massa Suatu

pengantar (Ardianto, Komala, Karlinah, 2007:7-11) sebagai berikut :

1. Komunikator terlembaga, komunikasi massa itu melibatkan lembaga dan

komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks.

2. Pesan bersifat umum, yang berarti komunikasi massa itu ditujukan untuk

semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh

karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum.

3. Komunikannya Anonim dan Heterogen, yang berarti dalam komunikasi

massa komunikator tidak mengenal komunikannya (anonim), karena

komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Komunikan

komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan

masyarakat yang berbeda.

16

4. Media massa menimbulkan keserempakan, yang berarti jumlah sasaran

komunikan yang dicapai relative banyak dan tidak terbatas. Bahkan

komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang

bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.

5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan, yang berarti

konteks komunikasi massa, komunikator tidak harus selalu kenal dengan

komunikannya dan sebaliknya. Yang penting bagaimana komunikator

menyusun pesan secara sistematis, baik, sesuai dengan jenis medianya,

agar komunikannya bisa memahami isi pesan tersebut.

6. Komunikasi massa bersifat satu arah, yang berarti komunikasi massa

memiliki satu kelemahan. Karena komunikasinya dilakukan mellalui

media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat

melakukan kontak langsung, sehingga tidak dapat melakukan kontak

langsung antara komunikator dan komunikan.

7. Stimulasi alat indra terbatas, yang berarti pada komunikasi massa alat

indra yang dipakai komunikan sangat terbatas sesuai dengan media

massanya.

8. Umpan balik tertunda dan tidak langsung, yang berarti dalam komunikasi

massa umpan balik tertunda dan tidak langsung dikarenakan komunikasi

bersifat satu arah.

Menurut penulis mengenai karakteristik komunikasi massa melalui

pengertian – pengertian yang ada seperti Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble

yang dikutip dari buku Pengantar Komunikasi Massa (Nurudin, 2007:8-9), serta

komunikasi massa dari buku Komunikasi Massa Suatu pengantar (Ardianto, Komala,

Karlinah, 2007:7-11). Komunikasi massa memiliki karakteristik menggunakan media

17

massa sebagai media untuk menyampaikan informasi terhadap khalayah dalam

jumlah besar dan secara cepat, kemudian yang menjadi sasaran seorang komunikator

lewat komunikasi massa dan media masing – masing yang digunakan merupakan

komunikan yang heterogen. Komunikasi massa juga bersifat umum, artinya pesan –

pesan yang disampaikan komunikator terhadap komunikan bukan hanya untuk

kelompok tertentu, melainkan terhadap khalayak umum. Komunikasi massa bersifat

satu arah sehingga umpan balik yang diterima akan tertunda dan tidak langsung.

2.1.4 FUNGSI KOMUNIKASI MASSA

Komunikasi memiliki berbagai fungsi terhadap masyarakat yang dikutip dari

buku Pengantar Komunikasi Massa (Nurudin, 2007:66-90) antara lain :

1. Informasi, merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi

massa. Dimana komunikasi massa memberikan informasi lewat media massa

yang ada. Komponen – komponen paling penting untuk mengetahui fungsi

informasi ini adalah berita yang disajikan.

2. Hiburan, merupakan fungsi komunikasi massa berupa media elektronik

merupakan posisi yang paling tinggi. Acara hiburan yang ditonton bersama

seperti di televisi menjadi sarana hiburan sekaligus sebagai perekat keluarga.

3. Persuasi, menurut Josep A. Devito yang dikutip dari buku (Nurudin, 2007:72-

73), fungsi persuasi dianggap sebagai fungsi yang paling penting dari

komunikasi massa. Persuasi bisa datang dari berbagai macam bentuk seperti

mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang.

Mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang, menggerakkan seseorang

untuk melakukan sesuatu, dan memperkenalkan etika atau menawarkan

sistem nilai tertentu.

18

4. Transmisi budaya, merupakan fungsi komunikasi massa dalam meningkatkan

sosial, memperluas dasar norma bersama, serta pengalaman bersama.

5. Mendorong kohesi sosial, merupakan fungsi komunikasi massa yang

dimaksudkan media massa mendorong masyarakat untuk bersatu melalui

informasi komunikasi massa.

6. Pengawasan, merupakan fungsi komunikasi massa yang menunjuk pada

pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian – kejadian yang

ada di sekitar kita. Pengawasan terbagi menjadi dua yaitu pengawasan

peringatan dan pengawasan instrumental. Pengawasan peringatan dapat

berupa seperti peringatan mengenai bahaya dari musuh seperti wabah

penyakit, sedangkan pengawasan instrumental seperti harga kebutuhan sehari

– hari.

7. Korelasi, merupakan fungsi yang menghubungkan bagian – bagian dari

masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya.

8. Pewarisan sosial, dalam hal ini media massa berfungsi sebagai seorang

pendidik, baik yang menyangkut pendidikan formal maupun informal yang

mencoba meneruskan atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma,

pranata, dan etika dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

9. Melawan kekuasaan dan kekuatan represif. Komunikasi massa berperan

memberikan informasi, tetapi informasi yang diungkapkan ternyata

mempunyai motif – motif terntentu untuk melawan kekuasaan.

10. Menggugat hubungan trikotomi. Hubungan trikotomi adalah hubungan yang

bertolak belakang antara tiga pihak yang melibatkan pemerintah, pers, dan

masyarakat. Tugas penting komunikasi massa untuk mengubah hubungan

trikotomi yang tidak adil tersebut. Melalui media massa berita – berita yang

19

berbobot, mengungkap peristiwa yang mampu mengungkapkan pemerintah

yang korup.

Fungsi komunikasi menurut Dominick yang dikutip dari buku Komunikasi Massa

Suatu Pengantar (Ardianto, Komala, Karlinah, 2007:14-17), terdiri atas :

1. Pengawasan, yang terbagi menjadi dua yaitu pengawasan peringatan dan

pengawasan instrumental. Pengawasan peringatan terjadi ketika media massa

menginformasikan mengenai sebuah ancaman, sedangkan pengawasan

instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki

kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari – hari.

2. Penafsiran. Fungsi penafsiran hamper mirip dengan fungsi pengawasan.

Media massa tidak hanya memasuk fakta dan data, tetapi juga ada

memberikan penafsiran terhadap kejadian – kejadian penting.

3. Pertalian. Fungsi komunikasi massa menggunakan media massa sebagai

pemersatu anggota masyarakat yang beragam yang memiliki kepentingan dan

minat yang sama tentang sesuatu.

4. Penyebaran nilai – nilai. Fungsi ini juga disebut sosialisasi. Media mewakili

kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya.

5. Hiburan. Fungsi hiburan merupakan bagian dari media massa, melalui

berbagai macam program acara yang ditayangkan baik radio atau televisi

khalayak dapat memperoleh hiburan yang dikehendakinya.

Menurut penulis berdasarkan mengenai fungsi komunikasi massa yang

menggunakan media massa sebagai wadah untuk menyalurkan informasi, fungsi –

fungsi yang media massa sangat berpengaruh kepada khalayak. Fungsi informasi

sebagai pilar utama dimana informasi disampaikan komunikator melalui media

massa. Fungsi hiburan juga merupakan salah satu fungsi yang sekarang ini menjadi

20

fungsi utama dalam media massa, dikarenakan hiburan merupakan hal yang khalayak

cari ketika sudah penat melakukan aktivitas. Kemudian fungsi sebagai pengawasan,

merupakan fungsi komunikasi massa yang menjadikan media massa sebagai

pengawasan peringatan dan instrumental, disini fungsi yang sangat membantu

masyarakat yang menerima informasinya untuk tetap siaga dan juga memberikan

kemudahan mengenai informasi dalam kehidupan sehari – hari.

2.1.5 PROSES KOMUNIKASI MASSA

Proses komunikasi massa mengikuti formula Lasswell yang dikutip dari buku

Komunikasi Massa Suatu pengantar (Ardianto, Komala, Karlinah, 2007:29), dapat

dipahami bahwa proses komunikasi massa terdapat lima unsur dalam proses

komunikasi yaitu :

1. Siapa, merupakan komunikator yang akan memberikan informasi.

2. Berkata apa, merupakan isi pesan atau isi informasi yang akan disebarkan

nantinya.

3. Melalui saluran apa, merupakan media massa apa yang digunakan untuk

menyalurkan informasi yang akan disebarkan komunikator.

4. Kepada siapa, merupakan target sasaran atau penerima pesan yang akan

nantinya menerima pesan setelah mendapat informasi melalui media massa

yang sudah ditentukan.

5. Dengan efek apa, merupakan efek yang nantinya akan terjadi ketika penerima

pesan menerima informasi tersebut.

21

2.1.6 TEORI KOMUNIKASI MASSA

Komunikasi massa memiliki teori – teori dimana teori – teori ini digunakan

untuk menjelaskan fenomena sosial dan alasan semua itu terjadi. Teori – teori

komunikasi massa yang dikutip dari buku Pengantar Komunikasi Massa (Nurudin,

2007:165-199) terdiri atas dari beberapa teori – teori antara lain :

1. Teori jarum hipodermik, merupakan teori komunikasi massa yang

mengirimkan pesan akan langsung mengenai sasarannya yakni penerima

pesan atau komunikan.

2. Teori kultivasi, merupakan teori komunikasi massa yang lebih menekankan

ke arah dampak yang diberikan kepada komunikan. Efek kultivasi

memberikan kesan bahwa televisi mempunyai dampak yang sangat kuat pada

diri individu. Bahkan, komunikan menganggap bahwa lingkungan di

sekitarnya sama seperti yang tergambar dalam televisi.

3. Teori imperialisme budaya, merupakan teori komunikasi massa yang pada

dasarnya manusia tidak mempunyai kebebasan untuk menentukan bagaimana

mereka berpikir, apa yang dirasakan dan bagaimana mereka hidup. Umumnya

komunikan akan mengikuti apa yang ada di media massa, yang diketahui

bahwa media massa mayoritas hampir dikuasai oleh kebudayaan barat pada

awalnya.

4. Teori persamaan media. Teori ini mengibaratkan media sebagai manusia.

Media bisa menjadi lawan bicara individu seperti dalam komunikasi

interpersonal yang melibatkan dua orang dalam situasi berhadapan langsung.

22

5. Teori spiral keheningan, merupakan teori yang menjawab mengapa orang –

orang dari kelompok minoritas sering merasa perlu untuk menyembunyikan

pendapat dan pandangannya ketika berada dalam kelompok mayoritas.

6. Teori determinasi teknologi, merupakan teori komunikasi massa yang

memiliki ide dasar perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara

berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri.

7. Teori difusi inovasi, merupakan teori yang mengatakan komunikator yang

mendapatkan pesan dari media massa sangat kuat untuk mempengaruhi orang

– orang. Dengan demikian inovasi (penemuan), lalu disebarkan (difusi)

melalui media massa akan kuat mempengaruhi massa untuk mengikutinya.

8. Teori kegunaan dan kepuasan, merupakan teori komunikasi massa dimana

penerima pesan aktif untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk

memuaskan kebutuhannya.

9. Teori agenda setting, merupakan teori dimana media tidak selalu berhasil

memberitahu apa yang kita pikir, tetapi media tersebut benar – benar berhasil

memberitahu kita berpikir tentang apa.

10. Teori media kritis, merupakan komunikasi massa yang menjadikan media

massa secara terbuka menekankan perlunya evaluasi dan kritik pada setiap

ketidakadilan yang ada di sekitarnya.

2.2 TEORI KHUSUS

2.2.1 DEFINISI RADIO

Radio merupakan sebuah media komunikasi, dimana pesan berupa suara yang

dirubah menjadi sinyal suara, melalui gelombang elektromagnetik yang dibantu dari

23

antenna pemancar sumber (a sender) kepada antena pemancar penerima (a receiver)

(Wibowo, 2012:1).

Seperti yang kita ketahui radio sudah ada sejak lama pada jaman dahulu.

Sekarang ini radio tidak kalah oleh media massa lainnya seperti televisi, majalah,

koran, internet yang semakin berkembang pula. Namun radio masih bisa

mengimbangi segala bentuk media massa yang makin berkembang. Teknologi dari

radio pun juga semakin berkembang dan program yang dibuatpun memilik daya tarik

tersendiri bagi pendengar yang mendengarkannya.

2.2.2 FUNGSI RADIO

Fungsi radio selain sebagai hiburan dan sebagai sumber informasi, radio juga

memiliki fungsi dalam mengembangkan kebudayaan manusia (Wibowo, 2012:29)

antara lain :

1. Radio siaran sebagai bagian yang integral dalam kebudayaan manusia. Radio

dikatakan sebagai medium sekunder dari proses komunikasi dalam

perkembangan kebudayaan manusia. Perantara atau medium ini dari

perspektif yang luas dapat dilihat sebagai perkembangan dari bentuk

komunikasi manusia di masa lalu, untuk menyebarluaskan gagasan, melalui

unsur bunyi atau suara. Di jaman yang semakin berkembang unsur seperti

suara yang ada dikembangkan penyebarannya melalui teknologi media massa

seperti radio sekarang ini. Radio mengalahkan surat kabar dalam medium

penyiaran terutama dalam hal kecepatan menyampaikan informasinya.

Perkembangan lebih jauh lagi, ketika radio juga menyiarkan musik, drama

yang berupa hiburan dan iklan komersial ternyata memperoleh perhatian yang

baik. Sehingga radio sekarang ini dikenal sebagai media massa dimana bisa

24

memberikan informasi juga hiburan secara cepat menjadikan medium yang

sangat berarti dalam perubahan kebudayaan manusia.

2. Fungsi radio siaran dalam mengembangkan kebudayaan manusia. Radio

memiliki kemampuan menyampaikan informasi secara cepat mendorong

terjadinya penyebar luasan berbagai hal, termasuk pengetahuan. Radio

merupakan media massa dimana memiliki kecepatan yang sangat cepat dalam

menyebar luaskan informasi. Sehingga dari kecepatan informasi yang

diberikan kepada penerima pesan menjadikan radio cepat mengembangkan

kebudayaan manusia sampai sekarang ini.

2.2.3 GAYA RADIO

Gaya radio atau radio siaran yang diproduksi untuk konsumsi pendengaran,

yakni untuk didengarkan melalui indera telinga. Oleh karena itu belum tentu hal yang

disampaikan dapat menggambarkan peristiwa di lokasi (Olii, 2007:9).

Menurut Onong Uchjana Effendy yang dikutip dari buku Berita dan

Informasi Jurnalistik radio (Olii, 2007:10-11) menyebutkan faktor yang

menimbulkan gaya radio antara lain :

1. Sifat radio siaran, penyiar perlu memperhatikan unsur auditori yang

berarti pesan radio harus diikuti secara penuh dan tidak terpotong –

potong oleh pendengar. Kemudian mengandung gangguan berupa

gangguan secara pendengaran akibat telinga salah menangkap isi siaran,

ataupun karena gangguan teknis.

2. Sifat pendengar radio. Sifat pendengar juga perlu diperhatikan yang

nantinya akan membentuk gaya radio itu sendiri tergantung dari target

komunikannya. Sifat pendengar biasanya adalah heterogen dimana

25

pendengar adalah massa yang tersebar di berbagai tempat dan memiliki

perbedaan satu sama lain. Sifat berikutnya adalah pribadi, dimana isi

pesan akan diterima dan dimengerti secara pribadi sesuai dengan situasi

pendengar itu. Bersifat akitf dimana radio bertindak untuk sekedar

merangsang orang aktif mencari kejelasan, dan juga sifat yang selektif

dimana pendengar akan memilih program radio yang disukainya atau

dibutuhkannya.

2.2.4 JENIS PROGRAM RADIO

Radio pada umumnya memiliki jenis program yang berbeda dalam setiap

stasiun radio antara lain (Wibowo, 2012:59) :

- Program siaran mata acara wicara radio, program ini biasa dilakukan oleh

seorang penyiar atau penyaji untuk menjelaskan beberapa hal penting, pengumuman,

pernyataan atau informasi tentang program acara.

- Program Voxpop, artinya suara rakyat atau masyakarat. Program ini adalah

merupakan serangkaian pendapat umum, orang per orang, yang dipilih secara

spontan dari beberapa kalangan atau lingkungan.

- Program wawancara radio adalah program tanya jawab yang disiarkan

melalui radio.

- Program berita adalah program siaran berupa uraian kejadian, fakta dan

pernyataan atau kesaksian, yang memiliki nilai berita dan disiarkan melalui medium

radio siaran, secara periodik.

- Program reportase adalah program yang disiarkan dari tempat kejadian atau

tempat peristiwa berlangsung.

26

- Program hiburan musik di radio siaran dapat disajikan dalam dua

kemungkinan. Berupa kajian dari musik yang sudah dikemas di dalam CD, kaset atau

musik yang sudah dikemas di dalam komputer. Kemungkinan kedua adalah sajian

program siaran musik secara langsung.

2.2.5 DEFINISI FORMAT RADIO SIARAN

Radio memiliki beberapa format siaran yang biasanya terdiri atas :

- Format radio siaran hiburan

- Format radio siaran informasi dan berita

- Format radio siaran pendidikan

Radio siaran format dasar hiburan yang sering kali kita kenal dengan

entertainment, programnya tersusun berdasar orientasi menghibur para

pendengarnya. Format hiburan dapat bermacam – macam seperti musik dan lagu,

berbagai kesenian tradisi khususnya yang dapat didengar, berbagai sandiwara baik

lokal maupun kontemporer, dan sebagainya. (Wibowo, 2012:121)

Radio siaran berformat dasar informasi dan berita akan menyajikan berbagai

program acara siaran yang sifatnya informasi dan berita, seperti repoertase,

documenter radio, features radio, siaran radio, siaran berita, pernyataan, wawancara,

pagelaran wicara, dan program interaktif yang lain.

Radio siaran dengan format dasar pendidikan belum begitu tampil di Indonesia.

Yang ada radio Universitas, namun dalam sajian program siarannya, tak jauh

bedanya dengan radio berformat hiburan. (Wibowo, 2012:122-123)

2.2.6 PENATAAN ACARA RADIO

27

Radio merupakan media massa yang bersifat menghibur dan juga memberikan

informasi secara cepat kepada masyarakat. Namun radio tanpa uang yang memadai,

stasiun penyiaran radio tidak akan bisa mengudara. Jadi, permasalahannya adalah

bagaimana membuat program menarik dan mendapatkan pendengar. Hal ini

merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam konsep radio programming dan

setara dengan pengembangan format (Prayudha, 2004:43)

Radio memiliki format dimana yang kita ketahui sekarang ini merupakan

berupa urutan acara yang disusun secara rapi dan diperkirakan untuk menarik

pendengar. Durasi setiap acara juga merupakan ujung tombak sebuah radio. Hal

dikarenakan apabila durasi tersebut tidak sesuai dengan masyarakat, tentunya tidak

akan dapat menarik minat mendengarkan pendengar. Persiapan materi juga

dipengaruhi format acara.

Pastikan terlebih dahulu positioning yang hendak dicapai. Positioning itu

sendiri upaya agar pendengar yang akan kita raih sesuai dengan citra yang kita

kehendaki (Prayudha, 2004:47).

2.2.7 PROSES PRODUKSI RADIO

Proses produksi di radio tidak jauh berbeda dengan media massa televisi.

Dimulai dari pra produksi, produksi dan juga pasca produksi. Hanya saja

perbedaannya adalah isi program di dalamnya, tata cara penyusunan serta alat – alat

yang dibutuhkan di radio tidak sebanyak media televisi. Radio memiliki isi program

dimana program di dalamnya lebih bersifat informasi yang lebih terperinci.

Suara – suara yang unik dari sebuah stasiun penyiaran radio akan tercipta dari

beberapa hal di antaranya (Prayudha, 2004:75) :

1. Kombinasi jenis musik yang memang diprogram sesuai rencana.

28

2. Gaya dan tatanan vokal yang diudarakan oleh para penyiar.

3. Teknik – teknik yang digunakan dalam proses produksi iklan komersial

serta pada iklan layanan masyarakat.

4. Efek suara yang digunakan untuk mengiringi siaran.

5. Sejumlah teknik perekaman khusus lainnya serta penggunaan metode –

metode produksi itu sendiri.

Seperti yang peneliti ketahui radio memiliki tahapan produksi dimana yang bisa

dijelaskan antara lain :

1. Tahapan pra produksi, merupakan tahapan dimana seorang penyiar maupun

dengan narasumber menyiapkan informasi atau ide – ide yang nantinya akan

disampaikan ketika tahapan produksi. Di tahapan ini juga merupakan tahapan

dimana penyiar beserta kru yang bertugas mempersiapkan alat – alat dan data

yang dipergunakan nantinya sebelum melakukan siaran.

2. Tahapan produksi, merupakan tahapan dimana siaran dilakukan dengan

segala hal yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

3. Tahapan pasca produksi, merupakan tahapan dimana melakukan evaluasi dari

produksi siaran yang tadi dilakukan, apakah masih ada kekurangan atau apa

yang harus ditambahkan supaya lebih tepat sasaran untuk siaran selanjutnya.

2.2.8 DEFINISI LALU LINTAS

Lalu lintas merupakan hal yang biasa ditemui masyarakat dimanapun,

terutama di wilayah Jakarta yang termasuk kepadatan lalu lintasnya cukup tinggi.

Wilayah – wilayah di Jakarta merupakan wilayah yang paling banyak penduduknya

dan kendaraannya, sehingga kemacetan di Jakarta jauh lebih padat daripada di daerah

– daerah lainnya.

29

Lalu lintas adalah gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan di

dalam Undang – Undang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan 2009 (UU No. 22 tahun

2009:3).

2.2.9 RUANG LINGKUP LALU LINTAS

Ruang Lingkup lalu lintas dalam prakteknya mencakup lima bagian penting

sebagai berikut (Alamsyah, 2005:3-4) :

1. Studi karakteristik lalu lintas

a. Faktor – faktor kendaraan dan manusia

b. Volume lalu lintas, kecepatan dan kerapatan

c. Arus lalu lintas, kapasitas jalan dan persimpangan

d. Pola perjalanan, faktor pertumbuhan dan asal tujuan lalu lintas

e. Faktor – faktor mengenai parkir dan terminal

f. Pelayanan fasilitas dan pemakainya

g. Analisis kecelakaan lalu lintas

2. Perencanaan transportasi yang meliputi

a. Studi transportasi regional

b. Perencanaan jangka panjang mengenai jaringan jalan, sistem

transportasi umum, terminal dan parkir

c. Perencanaan khusus pembangunan, peningkatan atau penyebaran

kembali lalu lintas

d. Studi tentang dampak lingkungan

30

e. Penelitian faktor – faktor sistem transportasi dan perilaku pemakai

jalan pada suatu sistem lalu lintas.

3. Perencanaan geometrik jalan, penerapan rekayasa lalu lintas pada

perencanaan geometrik jalan meliputi :

a. Perencanaan jalan baru, dimana jumlah kendaraan yang direncanakan

akan melaluinya serta kecepatan rencana, direncanakan pada nalisis

rekayasa lalu lintas.

b. Perencanaan ulang jalan dan persimpangan lama untuk meningkatkan

kapasitas dan keamanan.

c. Perencanaan parkir dan terminal

d. Penetapan standar – standar untuk jalan raya

4. Operasi lalu lintas, operasi lalu lintas dilaksanakan oleh pejabat yang

berwenang dengan cara menerapkan alat – alat kontrol lalu lintas agar

sesuai dengan standar dan ketentuan lainnya.

5. Administrasi, untuk mencapai tujuan dari rekayasa lalu lintas dibutuhkan

sejumlah administrasi.

2.2.10 DEFINISI AGENDA SETTING

Agenda setting merupakan teori media (khususnya media berita) tidak selalu

berhasil memberitahu apa yang kita pikir, tetapi media tersebut benar – benar

berhasil memberitahu kita berpikir tentang apa. Media massa selalu mengarahkan

kita pada apa yang harus kita lakukan (Nurudin, 2007:195).

Menurut Chaffe dan Berger yang dikutip dari buku Pengantar Komunikasi

Massa (Nurudin, 2007:197), ada beberapa catatan yang perlu dikemukakan untuk

memperjelas teori ini.

31

1. Teori itu mempunyai kekuatan penjelas untuk menerangkan mengapa orang

sama – sama menganggap penting suati isu.

2. Teori itu mempunyai kekuatan memprediksikan sebab memprediksi bahwa

jika ada orang – orang mengekspos pada satu media yang sama, mereka akan

merasa isu yang sama tersebut penting.

3. Teori itu dapat dibuktikan salah jika orang – orang tidak mengekspos media

yang sama maka mereka tidak akan mempunyai kesamaan bahwa isu media

itu penting.

Menurut Severin dan Tankard Jr yang dikutip dari buku Pengantar Komunikasi

Massa (Nurudin, 2007:198-199) ada beberapa dimensi yang berkatian dengan teori

agenda setting antara lain :

1. Agenda media terdiri dari dimensi – dimensi berikut.

a. Visibilitas, yakni jumlah dan tingkat menonjolnya berita.

b. Tingkat menonjolnya bagi khalayak, yakni relevansi isi berita dengan

kebutuhan khalayak.

c. Valensi, yakni menyenangkan atau tidak menyenangkan cara pemberitaan

bagu suatu peristiwa.

2. Agenda khalayak, terdiri dari dimensi – dimensi berikut.

a. Keakraban, yakni derajat kesadaran khalayak akan topik tertentu.

b. Penonjolan pribadi, yakni relevansi kepentingan individu dengan ciri

pribadi.

c. Kesenangan, yakni pertimbangan senang atau tidak senang akan topic

berita.

3. Agenda kebijakan terdiri dari dimensi – dimensi berikut.

32

a. Dukungan, yakni kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu berita

tertentu.

b. Kemungkinan kegiatan, yakni kemungkinan pemerintah melaksanakan

apa yang diibaratkan.

c. Kebebasan bertindak, yakni nilai kegiatan yang mungkin dilakukan

pemerintah.

2.2.11 DEFINISI PENGARUH

Definisi dari pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu seperti

orang atau benda, yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan

seseorang. (KBBI, edisi 4, 2008)

2.2.12 DEFINISI MINAT

Definisi dari minat ialah suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya

perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda, dan orang.

Minat berhubungan dengan aspek kognitif, afektif, dan motorik dan merupakan

sumber motivasi untuk melakukan apa yang diinginkan.(Jahja, 2011:63)

2.2.13 DEFINISI KOGNITIF

Definisi Kognitif ialah merupakan istilah yang mengacu pada kesadaran dan

pemikiran, serta tindakan spesifik mental tertentu seperti mengamati,

memperhatikan, menafsirkan, mengingat, mempercayai dan mengantisipasi (Larsen,

Buss, 2008:393).

Kebutuhan kognitif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan

informasi, pengetahuan, dan pemahaman mengenai lingkungan (Nurudin, 2007: 194)

33

2.2.14 DEFINISI AFEKTIF

Definisi afektif merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan

pengalaman – pengalaman yang estetis, menyenangkan, dan emosional (Nurudin,

2007:194).

2.2.15 DEFINISI KONATIF

Definisi konatif merupakan kebutuhan manusia yang berasal dari hirarkie

kebutuhan Maslow yang terdiri atas fisiologis, rasa akan keamanan, rasa saling

memiliki atau cinta, rasa akan harga diri, rasa akan aktualisasi diri. Sehingga konatif

memiliki pengertian manusia terbentuk untuk memiliki motivasi karakter diri, serta

rasa ingin mengetahui yang lebih dalam (Feist, 2009:280).

2.3 TINJAUAN PUSTAKA

Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

Wowor(2013)Vol 2, No 1Jurnal Acta Diurna

Pengaruh Iklan Komersial di Radio Terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat Kelurahan Bahu

Agar masyarakat dapat lebih selektif lagi dalam mendengarkan iklan di radio dan sebaiknya tahu memilah-milah apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan agar tidak berbelanja secara konsumtif.

Busono, Hananto(2009)Vol 9, No 2Jurnal Penelitian Pendidikan

Pengaruh Kebisingan Lalu Lintas Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran

Agar dalam proses belajar tingkat kebisingan lalu lintas dapat mempengaruhi konstrasi siswa, sehingga lebih baik siswa dalam tingkat kebisingan yang lebih tinggi harus lebih fokus dalam belajar.

Bader, Simona(2012)

The impact of new media on the

Penelitian ini akan menyajikan bagaimana media massa

34

Vol 7, No 10 (35 – 44)Jurnal Komunikasi

public. The Protests in Romania

mempengaruhi protes jalanan saat ini di kota-kota besar Rumania.

Anonymous (2012)Vol 19, No 2 (42 -43)Australian Nursing Journal

Impact Of Media Children

Penelitian ini menjelaskan mengenai dampak atau pengaruh media terhadap anak – anak terutama dalam hal secara mental.

Rajagopal (2011)Vol 39, (480 – 503)International Journal of Retail & Distribution Management

Impact of radio advertisements on buying behaviour of urban commuters

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak iklan radio komuter perkotaan terhadap perilaku pembelian di toko-toko ritel dan upaya untuk menentukan peran iklan radio penyebaran informasi tentang promosi penjualan.

Dalam kelima jurnal di atas peneliti mengambil berbagai jurnal mengenai pengaruh

mengenai media dan juga minat, dimana yang mendukung penelitian ini dikarenakan

memiliki kesamaan dalam hal pembahasan yaitu mengenai pengaruh media dan juga

minatnya.

2.4 KERANGKA PIKIR

2.5 OPERASIONAL KONSEP

VARIABEL DIMENSI INDIKATORINFORMASI a. Isi Pesan 1. Informasi yang

Informasi Lalu Lintas program AMKM Sonora

(X)

Minat Mendengarkan Radio

(Y)

35

LALU LINTAS

PROGRAM AMKM

SONORA 92.0 FM

JAKARTA (X)

disampaikan berguna bagi pendengar di jalan.2. Informasi yang up to date.

b. Gaya Radio 1. Penyiar memiliki gaya berbicara yang jelas sehingga mudah dipahami.2. Penyiar interaktif dalam memberikan informasi.

c. Persiapan Materi dan Penguasaan oleh penyiar

1. Materi lalu lintas disesuikan dengan situasi jalan Jakarta. 2. Penyiar mengetahui detail daerah lalu lintas yang sedang disiarkan.

d. Durasi mengenai program AMKM secara keseluruhan

1. Ketepatan waktu penayangan informasi lalu lintas.2. Lamanya penayangan informasi lalu lintas

e. Durasi mengenai program AMKM bagian lalu lintas dengan lagu.

1. Musik menjadi hiburan di tengah kemacetan.2. Penempatan lagu diputar setelah informasi lalu lintas disiarkan.

VARIABEL DIMENSI SUB DIMENSI

INDIKATOR

MINAT PENDENGAR

(Y)

Kognitif Pengetahuan 1. Pendengar mengetahui situasi lalu lintas Jakarta setiap harinya.2. Pendengar mengetahui media radio memiliki kecepatan penyampaian info lalu lintas dibanding media lainnya.

Pengertian 1. Pendengar mengerti pentingnya media radio sebagai salah satu pemberi informasi2. Pendengar mengerti bahwa radio bukan hanya

36

sebagai pemberi informasi tetapi juga sebagai hiburan

Pemahaman 1. Pendengar menjadi lebih paham informasi karena disiarkan secara langsung.2. Pendengar mengerti isi info dalam bentuk audio, karena bahasa dan isi informasi yang singkat dan padat.

Afektif Sikap 1. Pendengar mengatur radio saat di jalan.2. Pendengar mendengarkan berita lalu lintas di radio .

Konatif Tingkah Laku 1. Pendengar mengatur channel 92.0 FM sonora2. Pendengar mendengarkan info lalu lintas di 92.0 FM sonora