bab 2 landasan teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2011-2-00671-mc bab2001.pdf ·...

28
11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Komunikasi Komunikasi, sebagai kata yang abstrak, pada dasarnya sulit didefinisikan. Komunikasi memiliki sejumlah arti. Para pakar telah mebuat banyak upaya untuk mendifinisikan komunikasi. Namun, menetapkan satu definisi tunggal terbukti tidak mungkin dan tidak berguna, utamanya melihat pada berbagai ide yang dibawa dalam istilah itu. Definisi mana yang kita pilih, tergantung kegunaannya dan dalam hal apa definisi itu kita perlukan. (Dani Vardiansyah, 2004 : 7). 2.1.1 Pengertian Komunikasi Menurut Deddy Mulyana (2008 : 46), kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Sehingga definisi komunikasi ialah tindakan atau perilaku mengirim pesan, ide, dan pendapat dari seseorang ke orang lainnya. Menulis dan berbicara kepada masing – masing orang merupakan cara komunikasi. Setiap komunikasi terjadi pastinya melibatkan jumlah orang yang berbeda.

Upload: trinhliem

Post on 02-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

11

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Komunikasi

Komunikasi, sebagai kata yang abstrak, pada dasarnya sulit didefinisikan.

Komunikasi memiliki sejumlah arti. Para pakar telah mebuat banyak upaya untuk

mendifinisikan komunikasi. Namun, menetapkan satu definisi tunggal terbukti tidak

mungkin dan tidak berguna, utamanya melihat pada berbagai ide yang dibawa dalam

istilah itu. Definisi mana yang kita pilih, tergantung kegunaannya dan dalam hal apa

definisi itu kita perlukan. (Dani Vardiansyah, 2004 : 7).

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Menurut Deddy Mulyana (2008 : 46), kata komunikasi atau communication

dalam bahasa inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”,

communico, communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to

make common). Istilah pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata

komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip.

Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan

dianut secara sama.

Sehingga definisi komunikasi ialah tindakan atau perilaku mengirim pesan,

ide, dan pendapat dari seseorang ke orang lainnya. Menulis dan berbicara kepada

masing – masing orang merupakan cara komunikasi. Setiap komunikasi terjadi

pastinya melibatkan jumlah orang yang berbeda.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

12

Menurut Marhaeni Fajar (2009 : 27), kata atau istilah “komunikasi”

(communication) berasal dari bahasa latin “communicates” yang berarti “berbagi”

atau “menjadi milik bersama”. Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus

bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.

Menurut Webster New Collogiate Dictionary dijelaskan bahwa komunikasi adalah

“suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui system lambing-

lambang, tanda-tanda atau tingkah laku”.

Dikutip oleh Marhaeni Fajar (2009 : 1), Komunikasi mempunyai fungsi yang

berbeda-beda. Thomas M Scheidel mengemukakan bahwa kita berkomunikasi

terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri untuk membangun

kontak sosial dengan orang sekitar dan mempengaruhi orang lain, merasa berpikir

atau berperilaku sesuai yang kita inginkan. Menurut Scheidel pun tujuan utama

komunikasi untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis kita.

Proses terjadinya informasi dimulai dari pikiran orang yang akan

menyampaikan informasi atau pesan, yang kemudian dilambangkan baik berupa

ucapan atau isyarat, proses selanjutnya dengan melalukan transmisi berupa media

dan perantara atau channel, hingga pesan dapat diterima oleh komunikan.

Komunikasi memiliki elemen-elemen yang terdapat dalam teori Komunikasi

Harold Laswell (1948). Who says what in which channel to whom with what effect

(how)? atau yang biasa kita kenal dengan 5W+1H. Siapa yang memberikan

informasi tersebut? Dengan saluran apa? Kepada siapa pesan disampaikan? Apa

yang terjadi pesan dalam komunikasi tersebut? Dan bagaimana pengaruhnya

terhadap sekitar?

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

13

2.1.2 Kategori Komunikasi

Di dalam bukunya, Deddy Mulyana (2008 : 80-83) menjelaskan kategori-

kategori komunikasi sebagai berikut :

a. Komunikasi Intrapribadi

Intrapersonal communication adalah komunikasi dengan diri-sendiri.

Contohnya : berpikir.

b. Komunikasi Antar Pribadi

Adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang

memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara

langsung, baik secara verbal maupun nonverbal.

c. Komunikasi Kelompok

Adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi

satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama (adanya saling

kebergantungan), mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka

sebagai bagian dari kelompok tersebut, meskipun setiap anggota boleh jadi

punya peran berbeda.

d. Komunikasi Publik

Adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang

(khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu.

e. Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga

informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar daripada

komunikasi kelompok. Oleh karena itu, organisasi dapat diartikan sebagai

kelompok dari kelompok-kelompok.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

14

f. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang digunakan melalui media massa,

baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), berbiaya

relatif mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang

dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di

banyak tempat, anonim, dan heterogen.

2.1.3 Komponen Komunikasi

Dalam buku, Marhaeni Fajar (2009 : 58-59), komponen komunikasi terdiri

dari:

Gambar 2.1 Komponen Komunikasi

a) Communicator (Komunikator)

Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah

orang. Komunikator yang baik adalah orang yang selalu meperhatikan

umpan balik sehingga ia dapat segera mengubah gaya komunikasinya

dikala ia mengetahui bahwa umpan balik dari komunikan mendapat respon

negatif.

Media Massa

Communicator

Effect Message Channel

Coommunicant

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

15

b) Message (Pesan)

Pesan merupakan seperangkat lambang atau informasi bermakna yang akan

disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Penyampaian pesan

dapat dilakukan secara verbal yakni dengan menggunakan bahasa dan

secara nonverbal yakni dengan menggunakan alat, gambar atau warna

untuk mendapatkan umpan balik (feedback) dari komunikan.

c) Channel (Media)

Yaitu saluran komunikasi dimana tempat berlalunya pesan dari

komunikator kepada komunikan.

d) Communicant (Komunikan)

Yaitu orang yang menerima pesan. Komunikan akan memberikan umpan

balik (feedback) terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator.

Umpan balik menentukan berlanjutnya komunikasi atau berhentinya

komunikasi tersebut. Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif

ataupun negatif.

e) Effect (Efek)

Yaitu tanggapan dari komunikan setelah menerima pesan dari

komunikator.

2.1.4 Tujuan Komunikasi

Menurut Carl I. Hovland dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik,

mengenai ilmu komunikasi didefinisikan sebagai upaya sistematis untuk

merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan

pendapat dan sikap.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

16

Adapun tujuan komunikasi adalah :

- Perubahan Sikap (Attitude Change)

Seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya

berubah, baik positif maupun negatif. Dalam berbagai situasi kita

berusaha mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang lain

bersikap positif sesuai dengan keinginan kita.

- Perubahan Pendapat (Opinion Change)

Dalam komunikasi berusaha menciptakan pemahaman. Pemahaman

ialah kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana

dimaksudkan oleh komunikator. Setelah memahami apa yang

dimaksud komunikator maka akan tercipta pendapat yang berbeda-

beda bagi komunikan.

- Perubahan Perilaku (Behavior Change)

Komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku maupun tindakan

seseorang.

- Perubahan Sosial (Social Change)

Membangun dan memelihara ikatan hubungan dengan orang lain

sehingga menjadi hubungan yang makin baik. Dalam proses

komunikasi yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan kadar

hubungan interpersonal.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

17

2.1.5 Model Komunikasi

Model komunikasi merupakan sebagai tipe komunikasi dari proses

komunikasi dan saat ini terdapat ratusan model komunikasi menurut para ahli-

ahli komunikasi yang masing-masing mempunyai ciri khas yang disesuaikan dan

dipengaruhi oleh latar belakang, teknologi, dan zaman.

Dalam penelitian kali ini, peneliti memilih model S-R sebagai model

komunikasi.

- Model S-R

Model ini merupakan model komunikasi paling mendasar yang dipengaruhi

ilmu psikologi behavioristik yang menggambarkan stimulus-respons.

Gambar 2.2 Model Komunikasi S-R

Menunjukkan proses aksi-reaksi, proses pertukaran atau pemindahan

informasi atau gagasan, yang bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek.

Masing-masing efek dapat mengubah tindakan komunikasi (communication act)

berikutnya.

Model ini dianggap mempunyai kelemahan, yaitu mengabaikan komunikasi

sebagai suatu proses khususnya yang berkenaan dengan faktor manusia,

komunikasi dianggap statis, dan komunikasi dianggap berperilaku karena

kekuatan dari luar dan bukan karena kehendak atau kemauan bebasnya.

Stimulus Respons

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

18

2.1.6 Efek Komunikasi

Menurut Dani Vardiansyah (2004:110), Efek komunikasi adalah pengaruh

yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya. Efek

komunikasi dapat diukur dengan membandingkan antara pengetahuan, sikap dan

tingkah laku sebelum dan sesudah komunikan menerima pesan. Karenanya, efek

adalah salah satu elemen komunikasi yang penting untuk mengetahui berhasil

atau tidaknya komunikasi yang di inginkan.

2.2 Komunikasi Massa

2.2.1 Pengertian Komunikasi Massa

Menurut Nurudin (2007:2), komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang

media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca / pendengar / penonton

yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap mereka.

Definisi lain dikemukakan oleh Josep A. Devito yakni, “First, mass

communication is communication addressed to masses, to an extremely larga

science. This does not mean that the audience includes all people or everyone

who reads or everyone who watches television; rather it means an audience that

is large and generally rather poorly define. Second, mass communication is

communication mediated by audio and/or visual transmitter. Mass

communication is perhaps most easily and logically defined by its forms :

television, radio, newspaper, magazines, films, books, and tapes ( Pertama,

komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada

khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi

seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

19

menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar dan

pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah

komunikasi yang disalurkan pemancar-pemancar yang audio dan atau visual.

Komunikasi barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan

menurut bentuknya (televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku dan pita)”

(Nurudin, 2007 : 11).

Banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan oleh para

ahli komunikasi. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui

media massa ( media cetak dan elektronik ). Massa dalam arti komunikasi massa

lebih menunjukkan pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa.

Jadi arti dari komunikasi massa adalah proses penyampaian sebuah pesan dari

seorang komunikator terhadap penerima pesan melaui media massa.

Masih dikutip dari Nurudin (2007:8), menurut Michael W.Gamble dan Teri

Kwal Gamble (1986), sesuatu bisa didefinisikan sebagai komunikasi massa jika

mencakup hal-hal sebagai berikut:

1) Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern

untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak

yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula,

antara lain surat kabar, majalah, televisi, film, atau gabungan diantara

media tersebut.

2) Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-

pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang

yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas

audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

20

jenis komunikasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak

saling mengenal satu sama lain.

3) Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan

diterima oleh orang banyak. Karena itu diartikan milik publik.

4) Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti

jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya

tidak berasal dari seseorang tetapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya

berorientasi pada keuntungan, bukan organisasi suka rela atau nirlaba.

5) Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya,

pesan-pesan yang disebarluaskan atau dipancarkan akan dikontrol oleh

sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media

massa.

6) Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis

komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung.

2.2.2 Proses Komunikasi Massa

Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan

informasi sampai dipahami oleh komunikan. Komunikasi adalah sebuah proses,

sebuah kegiatan yang berlangsung secara kontinu.

Dalam aplikasinya, langkah-langkah dalam proses komunikasi adalah sebagai

berikut :

IDE ENCODING PENGIRIMAN DECODING UMPAN BALIK

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

21

1) Langkah pertama, ide/gagasan diciptakan oleh sumber/komunikator.

2) Langkah kedua, ide yang diciptakan tersebut kemudian diubah menjadi

lambang-lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat

dikirimkan.

3) Langkah ketiga, pesan yang telah di-encoding tersebut selanjutnya

dikirimkan melalui saluran/media yang sesuai dengan karakteristik

lambang-lambang komunikasi yang ditujukan kepada komunikan.

4) Langkah keempat, penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan

persepsinya untuk mengartikan maksud pesan tersebut.

5) Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil di decoding,

khalayak akan mengirim kembali pesan tersebut ke komunikator.

Menurut Wilbur Schramm, mengatakan bahwa untuk terjadinya proses

komunikasi paling sedikit memiliki 3 komponen komunikasi, yaitu komunikator,

pesan, dan komunikan. Apabila salah satu dari ketiga komponen itu tidak ada,

maka komunikasi tidak dapat berlangsung.

Mengapa unsur tersebut? Harold D Laswell memperkenalkan 5 formula

komunikasi untuk terjadinya suatu proses komunikasi, yaitu:

- Who, yakni berkenaan dengan siapa yang mengatakannya

- Say What, yakni berkenaan dengan menyatakan apa

- In Which Channel, yakni berkenaan dengan saluran apa

- To Whom, yakni berkenaan dengan ditujukan kepada siapa

- With What Effect, yakni berkenaan dengan pengaruh apa

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

22

Tabel 2.1 : Proses Komunikasi Massa

Who Say What In Which Channel To Whom With What Effect

Siapa Berkata apa Melalui saluran apa Kepada siapa Dengan efek apa

Komunikator Pesan Media Penerima Efek

Control

Studies

Analisi

Pesan

Analisi Media Analisis

Khalayak

Analisi Efek

Masing-masing unsure dalam formula Laswell mengandung problema

tertentu. Formula tersebut, meskipun sangat sederhana telah membantu

mengorganisasikan dan memberikan struktur kajian bidang komunikasi massa.

Selain dapat menggambarkan komponen dalam proses komunikasi massa, Laswell

sendiri menggunakan formula ini dengan tujuan untuk membedakan berbagai jenis

penelitian komunikasi.

2.2.3 Fungsi Komunikasi Massa

Ada banyak pendapat yang dikemukakan untuk mengupas fungsi-fungsi

komunikasi massa. Sama dengan definisi komunikasi massa, fungsi komunikasi

massa juga mempunyai latar belakang dan tujuan yang berbeda satu sama lain.

Menurut Nurudin (2007 : 66), fungsi komunikasi massa antara lain :

1) Menginformasikan (to inform)

Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam

komunikasi massa. Komponen yang paling penting untuk mengetahui

fungsi informasi ini adalah berita-berita atau isu-isu yang disajikan. Berita

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

23

atau isu yang disajikan berdasarkan fakta yaitu adanya kejadian yang

benar-benar terjadi dimasyarakat.

2) Menghibur (to entertaint)

Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling

tinggi dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain. Televisi sebagai alat

utama hiburan (untuk melepaskan lelah). Acara hiburan juga dianggap

perekat keluarga karena dapat ditonton bersama-sama sambil bercanda atau

“ngemil”

3) Mengajak (to persuade)

Fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi

informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatikan

sekilas hanya berupa informasi, tetapi jika diperhatikan secara lebih jeli

ternyata terdapat fungsi persuasi.

4) Pengawasan

Bagi Laswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan. Artinya,

menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai

kejadian-kejadian yang ada disekitar kita.

Fungsi pengawasan bisa dibagi menjadi dua, yakni warning or beware

surveillance atau pengawasan-pengawasan peringatan dan instrumental

surveillance atau pengawasan instrumental.

5) Perwarisan Sosial

Dalam hal ini media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang

menyangkut pendidikan formal maupun informal yang mencoba

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

24

meneruskan atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma,

pranata, dan etika dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

2.2.4 Efek Komunikasi Massa

Dikutip dalam (http://bagusboedhi.blogspot.com/2009/03/efek-komunikasi-

massa-komunikasi-massa.html 15:26, Jumat 02 Maret 2012 ), Menurut Steven M

Chaffee, efek media massa dapat dilihat dari tiga pendekatan. Pendekatan

pertama adalah efek dari media massa yang berkaitan dengan pesan ataupun

media itu sendiri. Pendekatan kedua adalah dengan melihat jenis perubahan yang

terjadi pada diri khalayak komunikasi massa yang berupa perubahan sikap,

perasaan dan perilaku atau atau dengan istilah lain dikenal sebagai observasi

terhadap khalayak (individu, kelompok, organisasi, masyarakat atau bangsa)

yang dikenai efek komunikasi massa.

Efek yang ditimbulkan oleh komunikasi massa bagi peran-peran yang terlibat

didalamnya adalah :

a. Efek kognitif

Perilaku dimana individu mencapai tingkat "tahu" pada objek yang

diperkenalkan. Akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya

informatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang

bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari

informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan

kognitifnya. Sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya

tidak mengerti, yang tadinya bingung menjadi merasa jelas.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

25

b. Efek Afektif

Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada Efek Kognitif. Tujuan dari

komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak

agar menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui

informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya.

c. Efek Behavioral (konatif)

Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam

bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.

2.2.5 Elemen-elemen Komunikasi Massa

Elemen komunikasi pada komunikasi secara umum juga berlaku bagi

komunikasi massa. Menurut Nurudin (2007:95), unsur penting dalam komunikasi

massa adalah :

a) Komunikator

Komunikator dalam komunikasi massa sangat berbeda dengan

komunikator dalam bentuk komunikasi yang lain. Komunikator disini

meliputi jaringan, stasiun lokal, direktur dan staf teknis yang berkaitan

dengan sebuah acara televisi.

Dengan demikian komunikator dalam komunikasi massa bukan individu,

tetapi kumpulan orang yang bekerja sama satu sama lainnya.

b) Isi (pesan)

Informasi yang diperuntukkan kepada masyarakat secara massal, bukan

informasi yang hanya boleh dikonsumsi pribadi. Dengan demikian,

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

26

informasi massa adalah milik publik, bukan ditujukan pada individu

masing-masing.

c) Audience

Audience yang dimaksud dalam komunikasi massa sangat beragam, dari

jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku, majalah, koran atau jurnal

ilmiah. Masing-masing audience berbeda satu sama lainnya

d) Umpan Balik (feedback)

Ada dua umpan balik dalam komunikasi, yakni umpan balik langsung dan

tidak langsung. Umpan balik langsung terjadi jika komunikator dan

komunikan berhadapan langsung atau ada kemungkinan bisa berbicara

langsung. Sedangkan umpan balik tidak langsung merupakan bahan yang

direfleksikan kepada sumber/komunikan setelah dipertimbangkan waktu

tertentu sebelum dikirimkan.

e) Gatekeeper

John R. Bittner (1996) mengistilahkan gatekeeper sebagai “individu-

individu atau kelompok orang yang memantau arus informasi dalam

sebuah saluran komunikasi (massa)”.

2.3 Media Massa

2.3.1 Pengertian Media Massa

Menurut Hafied Cangara (2005:122), media massa adalah alat yang

digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak

(penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekasin seperti surat

kabar, film, radio dan televisi. Media massa memberikan tentang perubahan,

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

27

bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai.

Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada

kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk.

Karena itu penggunaan media massa sebagai penyampaian pesan

biasanya memiliki dampak yang besar dan terlihat. Media massa dapak

dikelompokkan menjadi :

1) Media Cetak (Printed Media) : seperti majalah, surat kabar, tabloid,

dll.

2) Media Elektonik (Electronic Media) : televisi, radio, film, internet, dll.

2.3.2 Karakteristik Media Massa

Masih menurut Hafied Cangara (2005:122), karakteristik media massa antara

lain :

1) Publisitas, penyebarannya pada publik atau khalayak. Semua aktivitas

manusia yang menyangkut kepentingan umum dan atau menarik untuk

umum adalah layak untuk disebarluaskan. Pesan melalui surat kabar

harus memenuhi kriteria tersebut.

2) Universalitas, menunjuk pada kesemestian isinya, yang beraneka ragam

dan dari seluruh dunia. Isi surat kabar meliputi seluruh aspek kehidupan

manusia. Jika tidak, tidak dikategorikan media massa.

3) Periodisitas, menunjuk pada keteraturan terbitnya, bisa harian, mingguan

atau dwi mingguan. Setiap hari manusia selalu membutuhkan informasi.

Selama ada kehidupan, selama itu pula surat kabar itu terbit.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

28

4) Kontinuitas, berkesinambungan atau terus menerus sesuai dengan periode

mengudara atau jadwal terbit.

5) Aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa

terbaru, tips baru dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan

penyampaian informasi kepada publik.

2.4 Televisi

2.4.1 Pengertian Televisi

Menurut Fred Wibowo (2009 : 17), Televisi sebagai bagian dari kebudayaan

audio visual merupakan medium paling berpengaruh dalam membentuk sikap

dan kepribadian masyarakat luas. Hal ini disebabkan oleh satelit dan pesatnya

perkembangan jaringan televisi yang menjangkau masyarakat hingga ke wilayah

terpencil. Kultur yang dibawa televisi dengan sendirinya mulai bertumbuh di

masyarakat. Unsur esensial dari kebudayaan televisi berupa penggunaan bahasa

verbal dan visual, sekaligus dalam rangka menyampaikan sesuatu seperti pesan,

informasi, pengajaran, ilmu, dan hiburan.

Televisi merupakan media massa yang dapat menyampaikan pesan melalui

gambar bergerak (video) sebagai kekuatan andalannya, suara (audio) sebagai

kekuatan pendamping dan bahkan tulisan atau gambar tak bergerak sebagai

kekuatan pendukung.

2.4.2 Karakteristik Televisi

Media televisi memiliki berbagai karakteristik yang membedakannya dengan

media massa lainnya yaitu audiovisual, berpikir dalam gambar, dan

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

29

pengoperasian yang lebih kompleks. Karakteristik media televisi juga dapat

dilihat dari televisi sebagai media komunikasi , televisi sebagai media elektronik,

dan televisi sebagai media audiovisual (Elvirano, Lukiati Komala dan Siti

Karlinah 2007 : 128 ). Ditinjau dari stimulasi alat indra, dalam radio siaran, surat

kabar dan majalah, hanya satu alat indra yang mendapat stimulus. Berikut

beberapa karakteristik televisi :

1) Audiovisual

Televisi memeliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat

(audiovisual). Jadi apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-

kata, music, dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar

yang bergerak.

2) Berfikir dalam gambar

Pihak yang bertanggung jawab atas kelancara acara televisi adalah

pengarah acara. Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir

dalam gambar. Pertama adalah visualisasi, dalam proses ini pengarah

acara merangkai agar gambar memiliki makna. Tahap kedua adalah

penggambaran, yaitu merangkai gambar sedemikian rupa sehingga

mempunyai kontinuitas dan mengandung makna tertentu.

3) Pengoperasian lebih kompleks

Pengoperasian televisi siaran lebih kompleks dan melibatkan banyak

orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk

mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang yang

terampil dan terlatih.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

30

2.4.3 Fungsi Televisi

Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan

radio siaran), yakni sebagai alat informasi, mendidik, menghibur dan membujuk.

Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil

penelitian-penelitian yang dilakukan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi

UNPAD, yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak

menonton televisi adalah memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh

informasi ( Elvirano dan Lukiati Komala, 2007 :128 ).

2.5 Teori Khusus

Selain teori-teori utama yang telah dibahas diatas, terdapat juga beberapa teori-teori

khusus yang berkaitan dengan topik penelitian.

2.5.1 Tanggapan

Tanggapan adalah sambutan terhadap sesuatu yang diterima. Menanggapai

berarti menyambut dan memerhatikan. Bentuk penyambutan dapat berupa

persetujuan atau penolakan, kritik, saran, dan sebagainya.( Engkos Kokasih dan

Catur Sukono, 2007 : 3). Di dalam buku lainnya tanggapan berarti kritik atau

komentar terhadap sesuatu yang dilihat, dibaca atau didengar ( Engkos Kokasih,

2007 : 25)

Dengan demikian kesimpulannya, tanggapan merupakan salah satu umpan

balik, yakni apa yang disampaikan penerima pesan kepada pengirim pesan, yang

sekaligus digunakan pengirim pesan sebagai petunjuk mengenai efektivitas pesan

yang disampaikannya, apakah bisa dimengerti dan diterima oleh penerima pesan.

Berdasarkan tanggapan tersebut, pengirim bisa mengubah pesan selanjutnya agar

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

31

sesuai dengan tujuannya. Suatu pesan bisa dikatakan umpan balik bila hal itu

merupakan respons terhadap pesan yang disampaikan oleh pengirim dan bisa

mempengaruhi perilaku pengirim selanjutnya.

2.5.1.1 Teori Stimulus Responses

Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy Teori S-O-R adalah singkatan dari

Stimulus – Organisme – Respon ini semula berasal dari psikologi. Kalau

kemudian menjadi teori komunikasi tidaklah mengherankan, karena objek

material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang

jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi,

afektif, dan konasi. (Onong Uchjana Effendy, 2004:225) Teori stimulus-

respons ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana,

dimana efek merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu. Dengan demikian,

seseorang dapat menjelaskan suatu ikatan erat antara pesan-pesan media dan

reaksi audience.

McQuail menjelaskan elemen-elemen utama dari teori ini adalah :

a) Pesan (Stimulus)

b) Seorang Penerima (Organisme)

c) Efek (Respons)

Menurut Burhan Bungin (2007:277), prinsip stimulus-response ini

merupakan dasar teori jarum hipodermik, teori klasik mengenai proses

terjadinya efek media massa yang sangat berpengaruh. Teori jarum

hipodermik memandang bahwa sebuah pemberitaan media massa diibaratkan

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

32

sebagai obat yang obat disuntikkan kedalam pembuluh darah audience, yang

kemudian audience akan bereaksi seperti yang diharapkan.

Dalam masyarakat massa, dimana prinsip stimulus-respons

mengasumsikan bahwa pesan informasi dipersiapkan oleh media dan

didistribusikan secara sistematis dan dalam skala yang luas, sehingga secara

serempak pesan tersebut dapat diterima oleh sejumlah besar individu, bukan

ditujukan pada orang per orang, kemudian sejumlah besar individu itu akan

merespons informasi itu.

Penggunaan teknologi telematika yang semakin luas dimaksudkan untuk

reproduksi dan distribusi pesan informasi itu sehingga diharapkan dapat

memaksimalkan jumlah penerima dan response oleh audience, sekaligus

meningkatkan response oleh audience.

Menurut teori ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus, sehingga

seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan

dan reaksi komunikasi.

Unsur-unsur dalam model ini adalah stimulus (pesan) – Organisme

(komunikan) – Response (efek), yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

33

Gambar 2.3 Teori S-O-R

(Sumber : Onong Uchjana Effendi, “Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi)

Seperti yang tampak pada gambar diatas, langkah pertama terjadinya

suatu komunikasi dikarenakan adanya suatu stimulus atau pesan yang datang

pada kita. Pengertian stimulus atau pesan memiliki beberapa arti dalam

penerapannya.

Stimulus atau pesan dapat berisi kata-kata, symbol, tindakan, gerak

badan, dan sebagainya. Dalam penelitian ini stimulus diartikan sebagai

bentuk-bentuk dari program Sentilan Sentilun.

Sedangkan organism, sebagai pihak yang menerima dan merespons

stimulus atau pesan tersebut, dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Binus

University jurusan Marketing Communication peminatan Broadcasting

angkatan 2008. Gambar diatas menunjukkan bahwa stimulus (pesan) direspon,

individu harus terlebih dahulu melewati tiga tahap yaitu pertama, tahap

Stimulus

Organisme :

- Perhatian - Pengertian - Penerimaan

Responden

(Perubahan Sikap)

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

34

perhatian terhadap stimulus atau pesan yang datang. Kita tidak dapat belajar

dari suatu peristiwa kecuali kita menaruh perhatian kepadanya dan secara

seksama mencerna hal-hal penting yang dicakupnya. Kedua adalah tahap

pengertian, adalah proses dimana individu berusaha untuk mengerti dan

memahami stimulus atau pesan yang sedang diperhatikan atau diterimanya.

Setelah stimulus diperhatikan dan dimengerti, tahap ketiga adalah tahap

penerimaan, dimana individu akan menerima dan menolak stimulus tersebut

dengan cara memberikan respon. Respon (perubahan sikap) akan sangat

bergantung pada proses yang terjadi pada diri individu itu sendiri.

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, teoir S-O-R mempersoalkan

bagaimana efek adalah reaksi khusus yang ditimbulkan terhadap stimulus

khusus. Jadi, jelaslah bahwa individu merespon karena adanya stimulus yang

datang atau diterima oleh individu tersebut. Berkaitan dengan itu, dalam

penelitian ini akan dilihat bagaimana tanggapan yang berbeda-beda (sebagai

respon) dari Mahasiswa Binus University jurusan Marketing Communication

peminatan Broadcasting angkatan 2008 atas setiap bentuk penayangan

program Sentilan Sentilun.

Dari model S-O-R tersebut, menggambarkan adanya hubungan diantara

komponen yang membentuk atau mengarah pada pembentukan seorang

individu berespon. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya akan

memberikan gambaran mengenai bagaimana tanggapan (respon) Mahasiswa

Binus University jurusan Marketing Communication peminatan Broadcasting

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

35

angkatan 2008 mengenai program Sentilan Sentilun (stimulus) setelah mereka

menonton program tersebut.

2.5.2 Teori Pembelajaran Sosial

Dalam teori ini menggunakan pendekatan baru yang dapat menjelaskan

pengaruh media yang tak dapat disangkal lagi. Muncullah teori baru efek media

massa yaitu social learning theory (Teori Pembelajaran Sosial). Teori ini kini

diaplikasikan pada perilaku konsumen, kendati pada awalnya menjadi bidang

penelitian komunikasi massa yang bertujuan untuk memahami efek terpaan

media massa.

Dikutip dari (http://www.gudangmateri.com/2011/05/definisi-dan-teori-

pembelajaran-sosial.html 15:42 Rabu 7 maret 2012) Definisi Pembelajaran sosial

adalah pandangan bahwa orang-orang dapat belajar melalui pengamatan dan

pengalaman langsung. Meskipun teori pembelajaran sosial adalah perluasan dari

pengondisian operant . Teori ini berasumsi bahwa perilaku adalah sebuah fungsi

dari konsekuensi. Teori ini juga mengakui keberadaan pembelajaran melalui

pengamatan dan pentingnya persepsi dalam pembelajaran.

Berdasarkan penelitian Albert Bandura, teori ini menjelaskan bahwa pemirsa

meniru apa yang mereka lihat di televisi, melalui suatu proses observational

learning (pembelajaran hasil pengamatan). Klapper menganggap bahwa

“ganjaran” dari katakter TV diterima mereka sebagai perilaku antisosial,

termasuk menjadi toleran terhadap perilaku perampokan dan kriminalitas,

menggandrongi kehidupan glamor seperti ditelevisi.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

36

2.6 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang

dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah konsep –konsep

yang berupa kontruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang

dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain.

Penekanan pengertian definisi operasional ialah pada kata “dapat diobservasi”. Ada

dua variable yang terdapat didalam penelitian ini, yaitu :

a) Variabel bebas (independent) Variabel X

Program Sentilan Sentilun

Variabel independent atau variable bebas, atau peubah bebas sering juga disebut

dengan variabel stimulus, atau predictor. Peubah bebas ini adalah merupakan

peubah yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya perubahan

terhadap peubah tak bebas. Dalam penelitian ini program Sentilan Sentilun

adalah variabel bebas. Kata program atau programa yang berarti acara. Sentilan

Sentilun adalah program entertainment di Metro TV. Yang akan dijadikan

dimensi untuk variabel X (Program Sentilan Sentilun) berdasarkan fungsi

komunikasi massa adalah informasi, pendidikan, hiburan dan pengawasan.

b) Variabel terikat (dependent) Variabel Y

Tanggapan Mahasiswa

Variabel terikat atau peubah tak bebas ini merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel sebab atau peubah bebas.

Variabel ini merupakan variabel terikat yang besarannya tergantung dari besaran

variabel independent (bebas). Besarnya perubahan yang disebabkan oleh variabel

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

37

independen ini, akan memberi peluang terhadap perubahan variabel dependent

(terikat) sebesar koefisien (besaran) perubahan dalam variabel independent.

2.6.1 Konsep Operasional Teori

Teori Penjelasan Indikator Tanggapan dan SOR

Pesan yang diterima menimbulkan efek berupa responses atau tanggapan yaitu berupa komentar, kritik maupun saran

Untuk melihat bagaimana tanggapan Mahasiswa/i Binus University jurusan Marketing Communication angkatan 2008 terhadap program Sentilan Sentilun.

Pembelajaran Sosial

Content berpengaruh pada perilaku dan kehidupan orang banyak/khalayak atau masyarakat

Melakukan pengawasan melalui sebuah ilustrasi (drama) berlandaskan Talkshow komedi politik

2.6.2 Konsep Operasional

Variabel X

Tabel 2.3 : Tabel Konsep Operasional Variabel X

Variabel Dimensi Indikator Program Sentilan Sentilun di Metro TV

Informasi - Bahasanya mudah dipahami - Berita atau isu yang disajikan

hangat diperbincangkan - Kejadian yang benar-benar

terjadi di masyarakat. Pewarisan Sosial (mendidik)

- Mewariskan ilmu pengetahuan. - Memberikan etika yang baik

Hiburan - Televisi sebagai alat utama hiburan (melepaskan lelah)

- Sebagai perekat keluarga Pengawasan - Pengawasan peringatan

- Pengawasan intrumental

Tabel 2.2 : Tabel Konsep Operasional Teori

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00671-MC Bab2001.pdf · Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect

38

Variabel Y

Tabel 2.4 : Tabel Konsep Operasional Variabel Y

Variabel Dimensi Indikator Tanggapan Mahasiswa Binus University Jurusan Marketing Communication Peminatan Broadcasting

Kognitif - Mengenal pembawa acara program Sentilan Sentilun

- Mengetahui isu yang diangkat - Membantu mempelajari informasi

Afektif - Ikut merasakan terhadap isu yang diangkat

- Menyukai program Sentilan Sentilun

- Ikut serta ( aktif ) dalam program Sentilan Sentilun

Konatif - Menyukai penampilan pembawa acara

- Menyukai penampilan bintang tamu

- Meberikan tanggapan terhadap isu yang diangkat