landasan teori digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2011-2-00835-mc...

25
BAB II LANDASAN TEORI Pada setiap penelitian yang dilakukan, diperlukan beberapa teori – teori yang digunakan untuk mendukung penelitian tersebut. Teori – teori tersebut terbagi menjadi dua, yaitu Teori Umum dan teori khusus. Berikut ini adalah definisi dari teori – teori komunikasi dalam penelitian ini : 2.1 TEORI – TEORI UMUM / DASAR 2.1.1 Definisi Komunikasi Menurut Richard West dan Lynn H. Turner (2007 p 3-4), komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk saling mengerti satu sama lain, meskipun komunikasi tersebut dapat menimbulkan kesalahpahaman atau salah mengartikan. Untuk itu diperlukan pengertian dasar akan proses dan fungsi teori dalam komunikasi. Menurut Katherine Miller (2005 p 3), mengerti komunikasi adalah hal yang menantang, karena dalam prosesnya, komunikasi memerlukan keahlian khusus agar orang lain yang diajak bicara dapat mengerti aka nisi pesan yang kita sampaikan. Menurut Deddy Mulyana (2007, p.67), definisi komunikasi dapat dikategorikan dalam tiga konseptual yaitu: (1) Komunikasi Sebagai Tindakan Satu Arah, yaitu suatu pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang (atau lembaga) kepada

Upload: lamdung

Post on 05-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada setiap penelitian yang dilakukan, diperlukan beberapa teori – teori yang

digunakan untuk mendukung penelitian tersebut. Teori – teori tersebut terbagi menjadi

dua, yaitu Teori Umum dan teori khusus. Berikut ini adalah definisi dari teori – teori

komunikasi dalam penelitian ini :

2.1 TEORI – TEORI UMUM / DASAR

2.1.1 Definisi Komunikasi

Menurut Richard West dan Lynn H. Turner (2007 p 3-4),

komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk saling mengerti satu

sama lain, meskipun komunikasi tersebut dapat menimbulkan

kesalahpahaman atau salah mengartikan. Untuk itu diperlukan pengertian

dasar akan proses dan fungsi teori dalam komunikasi.

Menurut Katherine Miller (2005 p 3), mengerti komunikasi

adalah hal yang menantang, karena dalam prosesnya, komunikasi

memerlukan keahlian khusus agar orang lain yang diajak bicara dapat

mengerti aka nisi pesan yang kita sampaikan.

Menurut Deddy Mulyana (2007, p.67), definisi komunikasi dapat

dikategorikan dalam tiga konseptual yaitu: (1) Komunikasi Sebagai

Tindakan Satu Arah, yaitu suatu pemahaman komunikasi sebagai

penyampaian pesan searah dari seseorang (atau lembaga) kepada

Page 2: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap

muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar,

majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

suatu tindakan yang disengaja untuk menyampaikan pesan demi

memenuhi kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu sesuatu

kepada orang lain atau membujuk untuk melakukan sesuatu. (2)

Komunikasi Sebagai Interaksi, dalam pandangan ini menyetarakan

komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang

arahnya bergantian.

Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau nonverbal,

seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau

nonverbal, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima

respon atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya. (3)

Komunikasi Sebagai Transaksi, pandangan ini menyatakan bahwa

komunikasi adalah proses yang dinamis yang secara berkesinambungan

mengubah pihak-pihak yang berkomunikasi. Berdasarkan pandangan ini,

maka orang-orang yang berkomunikasi dianggap sebagai komunikator

yang secara aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Setiap saat

mereka bertukar pesan verbal dan atau pesan nonverbal.

Menurut Cangara (2010, p.19), komunikasi adalah suatu

transaksi, dimana terjadi sebuah proses simbolik yang menghendaki

orang-orang mengatur lingkungannya dengan, (1) membangun hubungan

antar sesama manusia, (2) melalui pertukaran informasi, (3) untuk

Page 3: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain, (4) berusaha mengubah

sikap dan tingkah laku itu.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

komunikasi adalah suatu proses terjadinya pertukaran informasi antar

individu yang dapat dilakukan searah dan dua arah. Komunikasi yang

dilakukan secara searah tidak mengharapkan adanya balasan dari si

penerima pesan sedangkan, komunikasi yang dilakukan dua arah

mengharapkan adanya hubungan timbal balik antar pengirim dan

penerima pesan. Jadi, komunikasi yang dilakukan baik searah maupun

dua arah bertujuan untuk mempengaruhi perilaku pihak penerima pesan

tersebut sesuai dengan apa yang menjadi kehendak dari si pengirim pesan

melalui pesan yang disampaikannya.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

komunikasi adalah suatu proses terjadinya pertukaran informasi antar

individu yang dapat dilakukan searah dan dua arah. Komunikasi yang

dilakukan secara searah tidak mengharapkan adanya balasan dari si

penerima pesan sedangkan, komunikasi yang dilakukan dua arah

mengharapkan adanya hubungan timbal balik antar pengirim dan

penerima pesan. Jadi, komunikasi yang dilakukan baik searah maupun

dua arah bertujuan untuk mempengaruhi perilaku pihak penerima pesan

tersebut sesuai dengan apa yang menjadi kehendak dari si pengirim pesan

melalui pesan yang disampaikannya.

Page 4: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

2.1.2 Tujuan Komunikasi

Hewitt J.Seller menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi

secara spesifik sebagai berikut:

a. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu

b. Mempengaruhi perilaku seseorang

c. Mengungkapkan perasaan

d. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain

e. Berhubungan dengan orang lain

f. Menyelesaikan sebuah masalah

g. Mencapai suatu tujuan

h. Menurunkan ketegangan dan menyelesaikan konflik

i. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain.

2.1.3 Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media

massa pada sejumlah besar orang (massa communication is message

communicated through a mass medium to a large number of people). Dari

definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus

menggunakan media massa. Jadi sekalipun komunikasi tersebut disampaikan

kepada khalayak ramai yang dihadiri oleh ribuan orang bahkan puluhan ribu

orang namun jika tidak menggunakan media massa sebagai medianya, maka hal

tersebut bukanlah komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk dalam

komunikasi massa adalah radio siaran dan televisi, keduanya dikenal sebagai

Page 5: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

media elektronik; sedangkan surat kabar dan majalah disebut sebagai media

cetak.

2.1.3.1 Elemen - elemen komunikasi massa

a. Komunikator

Dalam komunikasi massa, definisi dari komunikator adalah jaringan,

stasiun lokal, direktur dan staf yang berkaitan dalam suatu acara

televisi. Dapat disimpulkan bahwa komunikator adalah gabungan

dari berbagai individu yang berada dalam sebuah media massa.

b. Isi

Pengelolaan isi dalam suatu komunikasi massa tergantung pada

kebijakan masing – masing perusahaan, karena media massa

melayani masyarakat secara luas dan seimbang, yang menyangkut

kepentingan individu maupun sosial. Isi dalam komunikasi massa

terbagi atas, (a) Berita dan informasi; (b) Pendidikan dan sosial; (c)

analisis dan interpretasi; (d) hiburan; dan (e) iklan.

c. Dalam komunikasi massa, audience terbagi dalam lima

karakteristik, yaitu :

a. Cenderung besar. Artinya, audience tersebar dengan sangat

luas, namun arti luas dapat juga bersifat relatif. Karena tidak

ada ukuran pasti yang dapat dijadikan sebagai acuan tentang

luasnya audience tersebut.

Page 6: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

b. Cenderung dipengaruhi oleh status hubungan sosial,

maksudnya adalah audience memilih suatu media massa

berdasarkan seleksi kesadaran.

c. Cederung Heterogen, audience berasal dari bebagai lapisan

masyarakat. Media massa menentukan suatu sasaran untuk

menjangkau masyarakat tersebut. Sebagai contoh, media

massa cetak membuat majalah menurut status sosial

ataupun profesinya.

d. Audience terpisah dari komunikator. Artinya meskipun

audience dan media massa terpisahkan oleh ruang dan

waktu, namun media massa tetap dapat menjangkau

audience-nya.

e. Cenderung anonim, artinya antara media massa dan

audience tidak saling mengenal satu sama lainnya. Karena

tidak terikat oleh hubungan apapun.

d. Feedback, dapat terjadi apabila komunikan dan komunikator

bertemu secara langsung. Feedback adalah bahan yang direfleksikan

kepada komunikan setelah melalui proses pertimbangan yang cukup

lama sebelum disampaikan. Ada dua jenis feedback, yaitu

immediated feedback dan delayed feedback.

e. Gangguan, terbagi menjadi dua, yaitu, gangguan saluran dan

gangguan sematik. Gangguan saluran biasanya terjadi karena

gangguan karena sesuatu. Contoh gangguan dalam siaran televisi

adalah penerimaan gambar yang tidak jelas saat menonton televisi.

Page 7: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

f. Gatekeeper, merupakan istilah dalam dunia psikologi, namun

berkembang pengertiannya dalam komunikasi massa dapat diartikan

sebagai individu yang memegang peranan penting dalam media

massa (baik cetak maupun elektronik).

g. Pengatur, adalah orang – orang yang ikut dalam proses penyampaian

pesan di media massa secara tidak langsung. Dalam hal ini adalah

narasumber dan pemasang iklan.

h. Filter, merupakan saringan bagi audience kepada apa yang diberikan

oleh media massa.

2.1.4 Komunikasi Interpersonal

Dengan tetap memperhatikan kedinamisannya, tentunya komunikasi

interpersonal memiliki ciri tetap. Menurut Hardjana (2003 :86-90) adalah

sebagai berikut :

1. Komunikasi interpersonal adalah verbal dan nonverbal. Dalam

komunikasi tersebut, seperti pada komunikasi pada umumnya,

selalu mencakup dua unsur pokok yaitu isi pesan dan bagaimana isi

dari pesan tersebut disampaikan atau dikatakan, baik secara verbal

maupun non verbal.

2. Komunikasi interpersonal mencakup perilaku tertentu. Ada tiga

perilaku dalam komunikasi interpersonal, yaitu:

a. Perilaku Spontan (Spontaneous behavior), yaitu adanya

perilaku yang dilakukan karena desakan emosi dan tanpa

Page 8: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

sensor serta revisi secara kognitif. Artinya perilaku tersebut

terjadi begitu saja.

b. Perilaku menurut kebiasaan (script behavior) adalah perilaku

yang kita pelajari dari kebiasaan kita. Perilaku ini khas,

dilakukan pada situasi tertentu dan dimengerti oleh orang lain.

Perilaku ini sering dilakukan tanpa terlalu mempertimbangkan

artinya dan terjadi secara spontan karena sudah mendarah

daging dalam diri kita masing – masing.

c. Perilaku dasar (contrived behavior) adalah perilaku yang dipilih

karena dianggap sesuai dengan situasi atau keadaan yang ada.

Perilaku ini dipikirkan dan dirancang sebelumnya dan

disesuaikan dengan orang lain dan dengan apa yang akan

dihadapi ataupun dengan situasi yang ada.

Komunikasi Inrepersonal merupakan komunikasi yang berproses

perkembangan (development process). Komunikasi interpersonal berbeda – beda,

tergantung pada tingkat hubungan pihak – pihak yang terlibat dalam komunikasi,

pesan yang disampaikan dan cara menyampaikannya.

Komunikasi interpersonal mengundang umpan balik yang berupa

interaksi dan koherensi yang juga merupakan komunikasi tatap muka. Dalam

kondisi ini, penerima pesan langsung menanggapi dengan memberikan umpan

balik (feedback).

Page 9: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

2.2 Media massa

Media massa adalah alat yang dipakai sebagai media untuk

menyampaikan pesan dari sumber informasi kepada khalayak atau komunikan.

Dengan menggunakan media elektronik maupun media cetak. Menurut Cangara,

2002 : 17, media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku

masyarakat melalui proses pelaziman klasik, operan dan proses belajar sosial.

2.2.1 Bentuk – bentuk media massa

Media massa juga terbagi menjadi beberapa bentuk. Yang

melalui perkembangan dari waktu kewaktu, berikut ini adalah bentuk –

bentuk media massa :

1. Surat kabar, atau yang biasa dikenal dengan koran. Koran merupakan

media cetak pertama yang hadir dalam proses komunikasi. Koran

adalah media cetak tertua yang masih digunakan sampai sekarang,

keunggulan dari koran sebagai media cetak adalah murah dan sudah

sangat digemari oleh masyarakat. Namun dalam perkembanganya,

koan bukan hanya menjadi media cetak aja, namun juga sudah

berinovasi menjadi elektronik yang dapat diakses dengan lebih

mudah, cepat dan hemat.

2. Majalah, adalah media massa cetak yang lebih menarik tampilannya,

baik dari segi kualitas kertas, isi berita maupun tampilan gambarnya.

Majalah biasanya menyajikan informasi secara lebih mendalam dan

lebih aktual dalam pembahasannya.

Page 10: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

3. Radio, adalah media massa elektronik yang tidak mampu digeser

oleh pergerakan jaman, karena merupakan media massa yang sangat

simpel, mudah didapat dan murah. Radio juga memiliki peran

penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Karakteristik radio

adalah dapat membentuk Theater of Mind, para pendengarnya untuk

berimajinasi dengan apa yang mereka dengarkan.

4. Televisi, merupakan media massa elektronik yang mengandalkan

audio dan visual, para penonton diajak untuk melihat, bukan hanya

membayangkan apa yang sudah didengar. Hal ini memaksa

penontonnya untuk memberikan perhatian secara lebih saat

menerima tayangan televisi.

5. Film, film termasuk dalam kategori media massa elektronik yang

mengutamakan hiburan. Seiring dengan perkembangannya, film

sekarang sudah menjadi industri bisnis yang dibuat dengan sangat

kreatif dan memenuhi imajinasi untuk kepentingan estetika, namun

juga dapat memberikan pesan – pesan yang positif dalam setiap

ceritanya.

2.3 Televisi

Secara umum di Indonesia, televisi disebut dengan TiVi, TeVe atau Tipi.

Sedangkan penulisannya dengan huruf T dan V yang digabung menjadi TV.

Diasosiasikan sebagai kotak televisi, siaran televise atau wahana televisi.

Kata televisi sendiri merupakan serapan dari bahasa inggirs, Television.

Television berasal dari gabungan dua kata, yaitu, tele dari bahasa Yunani, yang

Page 11: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

berarti jauh dan Visio dari bahasa Latin, yang berarti penglihatan atau

pandangan. Dapat diartikan sebagai alat atau sarana melihat jarak jauh atau alat

berkomunikasi jarak jauh yang menggunakan media penglihatan. Sedangkan

definisi televisi menurut pendapat umum adalah media komunikasi jarak jauh

yang berfungsi untuk menerima siaran gambar monochrome atau colourful yang

bergerak disertai dengan suara.

Televisi mulai diperjual belikan secara komersial pada tahun 1920, yang

juga membawa dampak pada perubahan dalam kehidupan manusia. Menjadikan

manusia dapat mengetahui suatu kejadian ataupun peristiwa yang terjadi di

tempat lain dalam waktu yang singkat. Hingga kini televisi sudah menjadi

barang yang lumrah yang ada disetiap rumah, kantor, toko, sekolah dan lain –

lain. Televisi sudah menjadi salah satu sumber dalam memperoleh informasi

baik yang bersifat segera (urgent) ataupun yang hanya berupa hiburan semata.

Dan untuk sekarang ini, banyak pihak yang menggunakan televisi sebagai media

untuk kepentingan pribadi, hal tersebut dapat dilihat melalui iklan – iklan yang

ada maupun pada kepemilikan atas suatu perusahaan penyiaran.

Kotak televisi menangkap siaran dari pemancar yang melepaskan

gelombang dengan frekuensi yang sangat tinggi. Dalam istilah dunia

pemancaran disebut dengan VHF (Very High Frequency) atau UHV (Ultra High

Frequency). Jalur frekuensi yang ditetapkan untuk siaran televisi adalah

frekuensi 54 sampai 890 mHz.

Dalam perkembangannya, televisi juga sudah mampu memancar dan

menerima suara yang strereo dan sekitar tahun 2000, televisi digital sudah mulai

menggantikan televisi analog.

Page 12: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

2.3.1 Jurnalistik Televisi

Ada beberapa prinsip dasar dari asas penulisan jurnalistik (pers),

yaitu isi pesan harus sederhana (simplicity), singkat (brevity), jelas

(clarity) dan tepat (accuracy). Jurnalistik identik dengan kata berita

(news), dan dalam penulisannya, berita harus sesuai dengan seleksi fakta

untuk dipilih menjadi bahan informasi atau berita tersebut dengan

menggunakan asas yang menentukan batasan – batasan sampai sejauh

mana fakta itu penting, hal tersebut yang yang disebut nilai berita (news

value).

Kejadian yang mengandung nilai berita merupakan kejadian yang

istimewa (unusual) atau kejadian yang luar biasa. Terdapat beberapa

alasan mengapa kejadian tersebut menjadi luar biasa. Pertama, kedekatan

(proximity) dengan lingkungan masyarakatnya. Selain kedekatan, unsur

lainnya yang berpengaruh adalah kemasyurannya (prominence).

Peristiwa – peristiwa yang berkaitan dengan nama – nama orang yang

masyur atau pembuat beritanya adalah orang ternama, biasanya bernilai

berita tinggi. (Fred Wibowo 2009 p88-89).

Berikut ini ada beberapa istilah reporter yang ada dalam

jurnalistik televisi:

a. Reporter On the Spot and on the Screen

Artinya, reporter ada di lokasi dan muncul di televisi melaporkan

sendiri kejadian yang sedang terjadi di lokasi kejadian.

Page 13: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

b. Reporter On the Spot and off the Screen

Reporter berada di tempat kejadian, tetapi gambarnya tidak muncul

di layar, hanya suaranya saja atau hanya dibacakan saja laporannya.

c. Reporter Off the Spot and on the Screen

Reporter tidak berada ditempat kejadian, tetapi sebagai redaksi yang

menyusun dan menyampaikan laporan dari sumber. Sumber berita

lewat telepon, teleks, facsimile dan muncul di layar televisi.

d. Reporter Off the Spot and off the Screen

Reporter tidak berada di tempat kejadian dan tidak muncul di layar

televisi. Namun ia mengumpulkan, meyeleksi dan menyusun berita

yang diperoleh dari sumber – sumber berita. (Fred Wibowo 2009 p

103). Fred Wibowo 2009 :102 – 103.

2.4 Sejarah Televisi di Indonesia

Berawal pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan

berlangsungnya pembukaan pesta oleh raga se-Asia, Asean Games di Senayan,

Jakarta. Lahirlah stasiun televisi pertama, yaitu TVRI (Televisi Republik

Indonesia) milik pemerintah yang menghiasi layar kaca televisi Indonesia.

Sepanjang tahun 1962 – 1963, TVRI tayang rata – rata satu jam perhari. Namun

seiring dengan kepentingan pemerintah dan masyarakat yang semakin banyak

dan terus berkembang khususnya dibidang informasi, TVRI akhirnya menyebar

diberbagai wilayah Nusantara. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1976,

diresmikanlah satelit Palapa A2 yang diikuti oleh satelit Palapa B, Palapa B-2,

Palapa B2R dan Palapa B-4 yang diluncurkan pada tahun 1962.

Page 14: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

2.5 Program Berita

Adalah suatu sajian laporan berupa fakta dan kejadian yang memiliki

nilai berita (unusual, factual, esensial) dan disiarkan melalui media massa secara

periodik, penyajian fakta dan kejadian dalam berita harus bersifat objektif dan

dalam liputan gambar dan kejadian biasanya diambil dengan memperhatikan hal

– hal yang sekiranya tidak terlalu membuat shock. Fred Wibowo 2009 : 132-133.

Berita terbagi menjadi dua menurut keterikatan waktu, yaitu (1) Berita

yang terikat waktu (time Concern), biasa disebut sebagai berita harian atau berita

hangat (The hot news). Isi beritanya bersifat urgent atau memiliki unsur

kesegereaan dalam penyampaiannya. Seiring dengan waktu, the hot news lebih

dikenal dengan Hard news. Hard News lebih mengutamakan kecepatan dan

keakurtan berita, tampilan atau gaya penyampaian tidak terlalu memperhatikan

segi estetika. Fred Wibowo 2009 :135. Hard News (Berita keras) adalah berita

yang mengandung konflik dan memberikan sentuhan – sentuhan emosional serta

melibatkan tokoh – tokoh masyarakat atau orang termasyur.

Ada tiga kategori dalam hard news, berita yang disampaikan harus

memiliki High Political tension, very unusual dan controversial. Ketiga

katergori tersebut merupakan petunjuk bahwa dengan cara penulisan tertentu,

berita tersebut dapat memberikan sentuhan emosi kepada masyarakat.

(2) Berita yang tidak terikat waktu (time less) atau yang dikenal dengan

berita berkala. Jenis berita ini memiliki kemungkinan – kemungkinan penyajian

yang lebih lengkap dan mendalam. Sajiannya juga dapat diolah secara lebih

artistik. Biasanya berupa program dokumenter, feature dan magazine. Isi

beritanya disajikan dengan “kemasan” yang menarik dan lebih memiliki unsur

Page 15: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

hiburan. Soft News biasanya tidak bersangkutan dengan peristiwa – peristiwa

yang menegangkan atau mencekam. Biasanya berupa berita ringan,

menyenangkan dan human interest. Fred Wibowo 2009 : 136 dan 141.

(3) Spot news adalah berita singkat dan penting yang memberikan

informasi mengenai suatu kejadian atau peristiwa, ketika redaktur atau editor

merasa perlu untuk segera menyajikan dan menyiarkan pada kesempatan

pertama sesudah editor menyelesaikan proses editing. Fred Wibowo 2009 : 136.

2.6 Teori khusus

2.6.1 Teori Uses and Grativications.

Inti dari teori Uses and grativication adalah khalayak pada

dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif – motif tertentu.

Media dianggap berusaha untuk memenuhi motif dari khalayak tersebut.

Jika motif tersebut terpenuhi, maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi

dan pada akhirnya media sebagai sarana informasi masyarakat akan

dianggap sebagai media yang efektif. Kriyantono, 2006 : 206.

Menurut para pencetusnya, Elihu Katz, Jay G. Blumler dan

Michael Gurevitch mengungkapkan konsep dasar dari teori ini adalah

meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial yang

menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber – sumber

lain yang membawa pada pola terapan media yang berlainan (atau

keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan

Page 16: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

juga yang tidak kita inginkan. Berikut ini adalah elemen – elemen dari

teori ini.

2.1.2.3 Gambar elemen – elemen dalam teori Uses and grativications.

Sehingga exposure lebih dari sekedar mengakses media. Exposure tidak

hanya menyangkut apakah seseorang secara fisik cukup dekat dengan

kehadiran media massa, namun apakah seseorang tersebut benar – benar

terbuka terhadap pesan yang disampaikan media massa tersebut.

Ada berbagai riset yang berangkat dari teori uses and grativications,

berikut ini merupakan gambaran dari model teori ini :

There are social and psychological

origins of

Needs, which

generate

Expectations of the mass media or other

sources, which lead to

Differential patterns of media exposure

Resulting in need

gratifications

And other (often unintended)

consequences

Page 17: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

2.1.2.4 Model Uses and Gratifications

Kebanyakan riset uses and gratifications memfokuskan pada

motif sebagai variabel independen yang memperngaruhi penggunaan

media, seperti yang dijelaskan pada gambar 2.1.2.4 diatas. Konsep

mengukur kepuasan pada riset ini disebut GS (Gratification Sought) dan

GO (Gratification Obtained). Penggunaan konsep – konsep baru ini

memunculkan teori yang merupakan varian dari teori uses and

gratifications, yaitu teori expectacy values (nilai pengharapan).

Gratification Sought adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan

individu ketika mengkonsumsi suatu jenis media tertentu (radio, televisi

atau koran). Gratification Sought adalha motif yang mendorong

seseorang mengkonsumsi media. Sedangkan Gratification Obtained

adalah kepuasan yang diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi suatu

jenis media tertentu. (Pelmgreen, 1985 :27).

Anteseden

-Variabel Individu

- Variabel Lingkungan

Motif :

- Personal

- Diversi

- Personal

- Identity

Penggunaan media:

- Hubungan

- Macam isi

- Hubungan dengan isi

Efek:

- Kepuasan

- Pengetahuan

Page 18: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

2.6.2 Teori – teori Pers dan Jurnalistik

Dalam perkembangannya pers dan jurnalistik dikenal empat

macam teori yang menjadi acuan dari sistem – sistem pers dan jurnalistik

Negara – Negara di dunia. Berikut ini penjelasannya :

a. Teori Otoritarian

Teori ini menjelaskan bahwa Pers dan Jurnalistik wajib

mendukung kebijakan kerajaan. Paham ini bertolak dari

anggapan, kebenaran adalah hasil dari sekelompok cendikiawan

dan orang bijak yang memiliki kewajiban membimbing dan

menentukan kehidupan rakyat kecil. Intinya, kebenaran tidak ada

dalam lingkungan rakyat kecil, melainkan dekat dengan pusat

kekuasaan. Penguasa langsung berwenang mengawasi dan

menentukan kebijakan pers dan jurnalistik untuk menyampaikan

kebenaran objektif kepada masyarakat dan menjadi pengawas

pelaksanaan pemerintahan menjadi hilang. “Kebebasan pers dan

jurnalistik sangat bergantung pada pemerintah yang memiliki

kekuasaan mutlak.” (Fred Wibowo 2009 p 95)

b. Teori Libertarian

Dalam teori ini menjelaskan bahwa kebenaran tidak lagi

dianggap sebagai milik penguasa, melainkan hak mencari

kebenaran merupakan salah satu hak asasi manusia. Manusia

dianggap tidak perlu diarahkan karena memiliki akal budi yang

memberikan kesanggupan untuk menentukan mana yang benar

Page 19: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

(kebenaran) jika dihadapkan pada bukti – bukti yang saling

bertentangan dan pilihan – pilihan alternatif. (Fred Wibowo 2009

p 95)

c. Teori Totalitarian (Pers Komunis)

Teori ini menjelaskan bahwa pers berpegang pada asas

kebenaran berdasarkan teori Marxis. Pers bekerja sepenuhnya

sebagai alat penguasa, dalam hal ini partai komunis. Partai

komunis dalam artian Marxis adalah rakyat. Berdasarkan

pemahaman itu, pers harus mengikuti kebenaran rakyat, yaitu

partai yang substansinya adalah pemerintah. Teori pers dan sistem

jurnalistik semacam ini mirip dengan teori ototarian.

Perbedaannya, teori ototarian memungkinkan pers dimiliki

swasta. Usaha swasta. (Fred Wibowo 2009 p 96).

d. Teori Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial)

Para pemilik media dan pengelola pers menentukan siapa

– siapa, fakta yang seperti apa, yang dapat disiarkan kepada

masyarakat. Teori ini menganggap kebebasan mutlak banyak

mendorong terjadinya dekadesi moral, yang menuntut kepada

media massa untuk memiliki suatu tanggung jawab sosial yang

baru. Teori ini memandang perlu pers dan sistem jurnalistik

menggunakan dasar moral dan etika. Pers perlu melakukan tugas

sesuai dengan standar – standar hukum tertentu. Dalam hal ini,

Page 20: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

kebebasan pers tetap dipertahankan dengan menambahkan

kewajiban, kebebasan yang dimiliki perlu disertai dengan

tanggung jawab sosial dan kecenderungan berorientasi pada

kepentingan umum, baik secara individual maupun kelompok.

(Fred Wibowo 2009 p 97)

2.7 Kerangka Teori

Definisi Komunikasi

Komunikasi Massa

Komunikasi Interpersonal

Teori – teori Komunikasi :

1. Agenda Setting

2. Individual Defferences

3. Uses and Grativication

Televisi

Jurnalistik Televisi

Teori Pers dan Jurnalistik

Konsep Operasional

Page 21: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

2.8 Kerangka pikir

Kerangka pemikiran dari penelitian ini berasal dari tujuan penulis yang

mengadakan kegiatan penelitian pada PT. Surya Citra Televisi. Tujuan kegiatan

penelitian ini adalah untuk meningkatkan nilai konten berita politik pada

program Liputan 6. Liputan 6 adalah program yang ditayangkan di SCTV yang

ditayangkan setiap hari yang terbagi atas beberapa jam tayang dan memiliki

banyak konten berita. Dengan meningkatkan konten program tersebut maka

akan menambah jumlah penoton yang akan menyaksikan program berita Liputan

6 sehingga pada akhirnya akan memberikan peningkatan profit bagi PT Surya

Citra Televisi.

Oleh sebab itu peneliti memilih untuk melakukan penelitian tersebut

untuk membantu menganalisis para penonton khususnya mahasiswa The

PT SURYA CITRA TELEVISI

Survey terhadap Mahasiswa The London School of Public Relations Jakarta angkatan 2010

Jurusan Marketing Communication

Inovasi Konten Berita Politik

Profit Perusahaan Meningkat GOAL

Page 22: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

London School of Public Relations Jakarta khususnya untuk jurusan Marketing

Communication angkatan 2010, karena peneliti ditempatkan sebagai seorang On

Air Promo selama menjalani Praktek Kerja Lapangan, yang berhubungan

dengan peningkatan kualitas SCTV yang pada akhirnya akan memberikan

peningkatan profit bagi PT Surya Citra Televisi.

2.9 Operasional Konsep

2.9.1 Variabel

Adalah suatu konstruk yang sifat – sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk

bilangan. Variabel sebenarnya adalah konsep dalam bentuk konkret atau konsep

operasional. Suatu variabel adalah konsep tingkat rendah yang acuan – acuannya

secara relatif mudah diidentifikasikan dan diobservasi serta mudah diklasifikasi,

diurut atau diukur (Mayer, 1984:215).

Variabel berfungsi sebagai penghubung antara dunia teoris dengan dunia

empiris. Variabel merupakan fenomena dan peristiwa yang dapat diukur atau

dimanipulasi dalam proses riset. Variabel dapat mempunyai lebih dari satu nilai

dalam kontinum tertentu (bervariasi). Kriantono 2006 : 20.

Page 23: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

2.9.1.1 Jenis – jenis variabel :

a. Variabel pengaruh / bebas (Independent Variable).

Adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau

pendahulu dari variabel lainnya. Variabel ini secara

sistematis divariasi oleh periset.(Kriayantono 2006 :21)

b. Variabel Tergantung/ tak bebas (Dependent Variable).

Variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi

oleh variabel yang mendahuluinya. Variabel ini adalah

diobservasi dan nilainya diasumsikan tergantung pada efek

dari variabel pengaruh. Dengan kata lain, variabel

tergantung adalah apa yang peneliti inginkan untuk

dijelaskan (Kriyantono 2006 : 21).

2.9.2 Operasional Konsep

Variabel Dimensi Indikator

1. Konten

Berita Politik

1. Konten berita politik yang disiarkan membuat

saya perlu mengetahui perkembangan dunia politik

2. Saya merasa berita politik yang diangkat menarik

dan penting untuk disaksikan.

3. Konten berita politik menambah pengetahuan

saya khususnya dibidang Politik.

4. Konten berita politik penting untuk memenuhi

Page 24: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

Variabel X

Program

Liputan 6

SCTV

kebutuhan informasi saya.

5. Isi berita politik yang disiarkn up-to-date.

6. Isi berita politik yang ditayangkan tidak memihak

pada siapapun (Netral).

2. NaraSumber

1. Orang - orang yang dijadikan nara sumber sudah

tepat sesuai dengan topik yang diangkat.

2. Jawaban yang diberikan narasumber sesuai dengan

informasi yang diperlukan.

3.Pembaca

Berita

1. Pembaca berita menyampaikan berita dengan baik

dan jelas

2. Gaya bahasa pembaca berita mudah dimengerti

3. Penampilan pembaca berita membuat saya ingin

menyaksikan program Liputan 6 SCTV.

4.Waktu

Penyangan

1. Tayangan Program Liputan 6 SCTV dapat saya

saksikan dengan baik.

2. Program Liputan 6 hadir pada jam yang tepat.

Variabel Dimensi Indikator

Variabel

Y

Minat

1. Receiving 1.Topik politik yang ditayangkan sesuai dengan

perkembangan dunia politik yang sedang terjadi.

2. Topik politik yang disajikan dapat saya mengerti dan

saya terima dengan baik

3. Berita politik yang dibahas dapat dibuktikan kebenarannya

Page 25: LANDASAN TEORI digunakan untuk mendukung penelitian ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00835-MC Bab2001.pdf · majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap

akan berita

politik

2. Responding 1. Program Liputan 6 SCTV mampu menarik minat

saya untuk mengetahui dunia politik.

2. Program Liputan 6 membantu saya melihat

perkembangan dunia Politik.