2011-2-00811-mc bab2001

59
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum 2.1.1 Komunikasi 2.1.1.1 Definisi komunikasi Bermacam-macam definisi komunikasi yang dikemukakan orang untuk memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan komunikasi, sesuai dari sudut mana mereka memandangnya. Tentu saja masing- masing definisi tersebut ada benarnya dan tidak salah karena di sesuaikan dengan bidang dan tujuan mereka masing-masing. Berikut ini beberapa dari definisi tersebut untuk melihat keanekaragamannya yang berguna untuk menarik pengertian yang umum dari komunikasi Sebuah definisi singkat dari Harold D. Lasswell dalam Ilmu komunikasi suatu pengantar (Deddy 9

Upload: jooan-na

Post on 01-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2011-2-00811-MC Bab2001

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori umum

2.1.1 Komunikasi

2.1.1.1 Definisi komunikasi

Bermacam-macam definisi komunikasi yang dikemukakan orang

untuk memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan komunikasi,

sesuai dari sudut mana mereka memandangnya. Tentu saja masing-masing

definisi tersebut ada benarnya dan tidak salah karena di sesuaikan dengan

bidang dan tujuan mereka masing-masing. Berikut ini beberapa dari definisi

tersebut untuk melihat keanekaragamannya yang berguna untuk menarik

pengertian yang umum dari komunikasi

Sebuah definisi singkat dari Harold D. Lasswell dalam Ilmu

komunikasi suatu pengantar (Deddy Mulyana,2006:5) bahwa cara yang tepat

untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan

“siapa yang menyampaikan , apa yang disampaikan, melalui saluran apa,

kepada siapa dan apa pengaruhnya”. Definisi lain dibuat oleh kelompok

sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antar

manusia bahwa :

9

Page 2: 2011-2-00811-MC Bab2001

10

Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubugan antarsesama manusia; (2) melalui pertukaran informasi; (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain; serta (4) berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.

Everett M. Roger dalam Ilmu komunikasi suatu pengantar (Deddy

Mulyana,2006:8), seorang pakar Sosiologi pedesaan Amerika yang telah

banyak memberi perhatian pada studi riset komunikasi , khususnya dalam hal

penyebaran inovasi membuat definisi bahwa :

Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.

Definisi ini kemudian dikembangkan oleh rogers bersama

D.Lawrence Kincaid sehingga melahirkan suatu definisi baru yang

menyatakan bahwa :

Komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.

Roger mencoba menspesikan hakikat suatu hubungan dengan adanya

suatu pertukaran informasi (pesan), di mana ia menginginkan adanya

perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan

Page 3: 2011-2-00811-MC Bab2001

11

saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalam proses proses

komunikasi.

Brent D.Ruben dalam Ilmu komunikasi suatu pengantar (Deddy

Mulyana,2006:10) memberikan definisi mengenai komunikasi manusia yang

lebih komprehensif sebagai berikut :

Komunikasi manusia adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubunganya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakan menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain.

Pada definisi inipun komunikasi juga dikatakan sebagai suatu proses yaitu

suatu aktivitas yang mempunyai beberapa tahap yang terpisah satu sama lain

tetapi berhubungan.

Seiler dalam Ilmu komunikasi suatu pengantar (Deddy

Mulyana,2006:11) memberikan definisi komunikasi yang lebih bersifat

universal. Dia mengatakan komunikasi adalah proses dengan mana simbol

verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima, dan diberi arti.

Dari definisi di atas, peneliti menarik kesimpulan bahwa komunikasi

adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim dan si

penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Perubahan tingkah laku

Page 4: 2011-2-00811-MC Bab2001

12

maksudnya dalam pengertian yang luas yaitu perubahan yang terjadi didalam

diri individu mungkin dalam aspek kognitif atau psikomotor. Dihubungkan

dengan penelitian ini, komunikasi melalui sponsorship sebuah event

ditujukan untuk mengubah tingkah laku maupun pola pikir serta persepsi

pengunjung event tersebut terhadap merek sponsor.

2.1.1.2 Model komunikasi

Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses

komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi

dengan komponen lainnya. Penyajian model dalam bagian ini dimaksudkan

untuk mempermudah memahami proses komunikasi dan melihat komponen

dasar yang perlu ada dalam suatu komunikasi. Metode yang digunakan

adalah Model Schramm, Wilbur Schramm memberikan model proses

komunikasi yang agak sedikit berbeda (Arni muhammad,2007:20). Dia

memperlihatkan pentingnya peranan pengalaman dalam proses komunikasi.

Bidang pengalaman akan menentukan apakah pesan yang dikirimkan

diterima oleh si penerima sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh si

pengirim pesan. Schramm mengatakan jika tidak ada kesamaan dalam bidang

pengalaman, bahasa yang sama, latar belakang yang sama, kebudayaan yang

sama, maka sedikit kemungkinan pesan yang diterima diinterpretasikan

dengan benar. Berikut gambar komunikasi Schramm satu arah :

Page 5: 2011-2-00811-MC Bab2001

13

Gambar 2.1 (Model Schramm dalam Arni Muhammad,2007:21)

Schraumn menyadari pentingnya balikan dalam komunikasi. Akhirnya

menyempurnakan model ini menjadi model dua arah. Balikan adalah penting

dalam proses komunikasi karena akan meneritakan kepada kita bagaimana pesan

yang dikirimkan diinterpretasikan oleh yang menerima pesan. Berikut gambar

model komunikasi Schraumn yang berbentuk sirkuler :

Page 6: 2011-2-00811-MC Bab2001

14

Gambar 2.2 (Modifikasi Gambar 2.1 Model Schramm dalam Arni

Muhammad,2007:22)

Model Schramm menurut peneliti merupakan model komunikasi yang sesuai

dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini, kita meneliti bagaimana umpan balik

dari penerima pesan penting adanya. Disini kita ingin mengetahui apakah

sponsorship mempengaruhi brand awareness dengan melihat umpan balik dari

pengunjung.

Page 7: 2011-2-00811-MC Bab2001

15

2.1.2 Komunikasi massa

2.1.2.1 Definisi Komunikasi Massa

Definisi komunikasai massa menurut Freidson dibedakan dari jenis

komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa

dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok dan bukan

hanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus individu.

Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat

khusus untuk menyampaikan komunikasi agar komunikasi itu dapat

mencapai pada saat yang sama semua orang yang mewakili berbagai lapisan

masyarakat (Rakhmat, 2003; 188)

Adapun definisi komuniksi massa yang sederhana yang dikatakan

(Arni Muhammad, 2009; 197) komunikasi massa adalah pertukaran pesan

dengan sejumlah orang yang berada dalam organisasi atau yang di luar

organisasi, secara tatap muka atau media.

Dari dua definisi komonikasi massa di atas dapat disimpulkan bahwa

komunikasi massa merupakan komunikasi yang penyampaian pesannya

menjangkau semua populasi dan tidak hanya tertuju kepada satu individu

saja.

2.1.2.2 Karakteristik Komunikasi Massa

Page 8: 2011-2-00811-MC Bab2001

16

Definisi-definisi komunikasi massa itu secara prinsip mengandung

suatu makna yang sama, bahkan antara satu definisi dengan definisi lainnya

dapat dianggap saling melengkapi. Melalui definisi itu pula kita dapat

mengetahui karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut

(Ardianto,2004:7-13):

a. Komunikasi Terlembagakan

Ciri komunikasi yang pertama adalah komunikatornya. Kita sudah

memahami bahwa komunikasi massa itu menggunakan media massa, baik

media cetak maupun media elektronik.

b. Pesan Bersifat Umum

Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu

ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang

tertentu. Oleh karenanya pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan

komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa, opini. Namun tidak semua

fakta dan peristiwa yang terjadi di sekeliling kita dapat dimuat dalam media

massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus

memenuhi kriteria penting atau menarik, atau penting sekaligus menarik,

bagi sebagian besar komunikan.

c. Komunikannya Anonim dan Heterogen

Page 9: 2011-2-00811-MC Bab2001

17

Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen.

Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikannya

(anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka.

Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena

terdiri dari berbagai jenis lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat

dikelompokkan berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan, latar

belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi.

d. Media Massa Menimbulkan Keserempakan

Kelebihan komunikasi massa dibandingkan komunikasi lainnya dalah

jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapai relatif banyak dan

tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang tersebut secara

serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.

e. Komunikasi Mengutamakan isi ketimbang Hubungan

Setiap komunikasi melibatkan unsure isi dan unsure hubungan

sekaligus, dalam, komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa

berdasarkan system tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media

massa yang akan digunakan.

f. Komunikasi Massa Bersifat satu Arah

Page 10: 2011-2-00811-MC Bab2001

18

Secara singkat komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan

menggunkan atau melalui media massa. Karena melalui media massa maka

komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung.

Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima

pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog. Dengan

demikian, komunikasi massa itu bersifat satu arah.

g. Stimulus Alat Indera Terbatas

Ciri komunikasi massa lainnya yang dianggap salah satu

kelemahannya adalah stimulasi alat indera yang “terbatas”. Dalam

komunikasi massa, stimulus indera bergantung pada jenis media massa.

Dalam media massa televisi, kita menggunakan indera penglihatan dan

indera pendengaran.

h. Umpan Balik Tertunda (Delayed)

Komponen umpan balik atau yang lebih popular dengan sebutan

feedback merupakan faktor penting dalam membentuk komunikasi apapun.

Efektifitas komunikasi sering kali dapat dilihat dari feedback yang

disampaikan oleh komunikan. Umpan balik dalam komunikasi massa tidak

dapat secara langsung menerima reaksi atau tanggapan dari komunikan.

Page 11: 2011-2-00811-MC Bab2001

19

Berdasarkan kriteria di atas maka penelitian ini menggunakan

komunikasi massa dimana penyebaran informasi dilakukan secara serempak

dan dapat diakses secara umum. Media yang digunakan dalam sebuah event

untuk mempromosikan para sponsornya adalah melalui media cetak, media

collateral (banner, baliho, backdrop, spanduk, poster, flayer, umbul-umbul

dll) dengan mencantumkan logo para sponsor ke dalam media collateral

tersebut. Media tersebut dapat di lihat publik secara luas dan serempak.

2.1.3 Public Relations

2.1.3.1 Definisi Public Relations

Public Relations/Humas menurut Dr. Rex Harlow dalam bukunya

yang berjudul : A Model for Public Relations Education for Professional

Practices, adalah “fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan,

pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut

aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama; melibatkan

manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

manajemen untuk mampu menanggapi opini publik; mendukung manajemen

dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak

sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan

penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai

sarana utama” (Rosady Ruslan, 2003:16).

Page 12: 2011-2-00811-MC Bab2001

20

Sedangkan menurut Elvinaro Ardianto (2009:2), Public Relations

(PR) adalah salah satu sub bidang Ilmu Komunikasi, kendati secara praktis,

komunikasi adalah backbone (tulang punggung) kegiatan PR. Konsep lainnya

dari PR adalah sebagai “jembatan” antara perusahaan atau organisasi dengan

publiknya, terutama tercapainya mutual understanding (saling pengertian)

antara perusahaan dengan publiknya.

Berdasarkan kedua pengertian di atas, seorang Public Relatons

Officer berperan dalam mengatur aktivitas komunikasi antara perusahaan

dengan publiknya agar tercipta kesepakatan dan kejelasan di antara mereka

sehingga mencegah salah pengertian. Selain itu mencegah adanya isu-isu

negatif yang berkembang akibat kurangnya kejelasan komunikasi antara

mereka.

2.1.2.1 Pemasaran Humas (Marketing Public Relations)

Berdasarkan Rosady Ruslan (2003:225), adalah Philip Kotler yang

pertama kali memunculkan konsep Mega Marketing yang merupakan

perpaduan antara kekuatan PR dan Marketing Mix. Kemudian muncul lagi

istilah Marketing Public Relations (MPR), sebagai penngembangan tahap

berikutnya dari konsep sebelumnya (Megamarketing) yang dipopulerkan oleh

Thomas L.Harris (1991), melalui bukunya berjudul The Marketer’s Guide to

Public Relations. Konsepnya sebagai berikut:

“Marketing Public Relations is the process of planning andevaluating programs that encourage purchase and customer

Page 13: 2011-2-00811-MC Bab2001

21

through credible communication of information and impressionthat identify companies and their products with the needs,concerns of customer.”

Konsep diatas dapat diartikan Marketing Public Relations adalah

sebuah proses perencanaan dan pengevaluasian program yang merangsang

penjualan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui pengkomunikasian

informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang dapat menghubungkan

perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian pelanggan.

Elvinaro Ardianto (2008:71) menambahkan, dari konsep Mega

Marketing yang berkembang menjadi Marketing Public Relations kemudian

mulai dikembangkan lagi secara rinci peranan bauran PR (public relations

mix) menjadi Pencils yang hamper dengan promotion mix, yaitu formula

PASP (Publications, Advertising, Sales Promotions, Personal Selling).

Bauran PR, jika dijabarkan secara rinci dalam korelasi komponen utama

peranan public relations, adalah sebagai berikut:

a. Publications (publikasi dan publisitas)

Setiap fungsi dan tugas public relations adalah menyelenggarkan publikasi

atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang kegiatan

perusahaan/organisasi, yang pantas untuk diketahui oleh publik.

Setelahitu, PR juga menghasilkan publisitas untuk memperoleh tanggapan

positif secara lebih luas dari masyarakat. Dalam hal ini, tugas Public

Relations Officers (PRO) adalah menciptakan berita untuk mencari

Page 14: 2011-2-00811-MC Bab2001

22

publisitas melalui kerjasama dengan pihak pers/wartawan dengan tujuan

menguntungkan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya.

b. Events (Penyusunan program acara)

PR juga merancang acara tertentu yang dipilih dalam jangka waktu,

tempat, dan obyek tertentu yang secara khusus untuk mempengaruhi opini

public dan obyek tertentu yang secara khusus untuk mempengaruhi opini

publik, seperti event menyambut Perayaan Pesta Emas HUT RI ke-50.

Semua kegiatan promosi atau publikasi dikaitkan dengan event tersebut.

Biasanya event tersebut ada beberapa jenis. Diantara sebagai berikut:

1. Calender Event yang rutin (regular event) dilaksanakan pada bulan

tertentu sepanjang tahun, seperti menyambut hari raya Idul Fitri, hari

Natal, Tahun Baru, hari ulang tahun dan sebagainya.

2. Special events, yaitu event yang sifatnya khusus, dan dilaksanakan

pada momen tertentu di luar acara rutin dari program kerja PR, seperti

peluncuran produk baru (product launching), pembangunan kantor atau

pabrik baru, jalan baru, gedung baru, dan sebagainya.

3. Moment events, yaitu event atau acara yang bersifat momental, atau

lebih khusus lagi, misalnya, seperti menyambut pesta perak, pesta emas,

pesta berlian, dan hingga menghadapi millenium.

c. News (menciptakan berita)

Page 15: 2011-2-00811-MC Bab2001

23

Upaya untuk menciptakan berita melalui press release, news letter,

bulletin, dan lain-lain yang biasanya mengacu teknis penulisan 5W+1H

(Who, What,Where, When, Why, dan How). Sistematika penulisannya

adalah “piramida terbalik”. Yang paling penting diletakkan di tengah

batang berita. Untuk itulah seorang PR harus mempunyai kemampuan

untuk menulis, karena sebagian besar tugasnya untuk tulis menulis (PR

writing), khususnya dalam menciptakan publisitas.

d. Community Involvement (Kepedulian kepada komunitas),

Tugas sehari-hari seorang Public Relations Officer (PRO) adalah

mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu, serta

menjaga hubungan baik (community relations and humanity relations)

dengan pihak organisasi atau lemabaga yang diwakilinya.

e. Inform or Image (Memberitahukan atau meraih citra)

Terdapat dua fungsi utama dari public relations, yaitu memberitahukan

sesuatu kepada public atau menarik perhatian, sehingga diharapkan akan

memperoleh tanggapan berupa citra positif. Proses dari “nothing” menjadi

“something”: dari yang tidak tahu menjadi tahu, setelah tahu menjadi

suka, dan diharapkan timbul sesuatu (something), yaitu berupa citra.

f. Lobbying or Negotiating (Pendekatan dan bernegosiasi),

Page 16: 2011-2-00811-MC Bab2001

24

Kemampuan untuk melobi secara personal, dan kemampuan bernegosiasi

ssangat diperlukan bagi seorang PRO, agar semua rencana, ide, atau

gagasan kegiatan suatu lembaga memperoleh dukungan dari individu dan

lembaga yang berpengaruh, sehingga timbul situasi saling menguntungkan

(win-win solution).

g. Social Responsibility (Tanggung jawab social),

Aspek tanggung jawab dalam dunia public relations sangat penting. PR

tidak hanya memikirkan keuntungan materi bagi lembaga atau organisasi

serta tokoh yang diwakilinya, tetapi juga kepedulian kepada masyarakat.

Hal ini penting, supaya ia memperoleh simpati atau empati dari

khalayakanya. Inilah yang di dalam teori Public Relations disebut sebagai

social marketing (dikutip dari Ruslan, 2000:12-15). Kegiatan pemasaran

humas dalam Museum Nasional dilakukan melalui suatu events, yaitu

penyusunan program acara. Dalam hal ini Museum Nasional mencoba

mempublikasikan Museum agar lebih dikenal masyarakat melalui kegiatan

pameran temporer dalam pameran khusus “Color of Uniqueness”.

Salah satu peranan PR dalam Marketing Public Relations adalah

menyelenggarakan event. Event yang diselenggarakan oleh Pluit village

Mall merupakan bagian dari tugas PR . sehingga peneliti menggunakan

teori Public Relations dalam penelitian ini.

Page 17: 2011-2-00811-MC Bab2001

25

2.2. Teori Khusus

2.2.1 Event

2.2.1.1 Definisi Event

Event didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan

untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia baik secara

individu atau kelompok yang terikat secara adat , budaya, tradisi dan agama

yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan

masyarakat yang di selenggarakan pada waktu tertentu.

Definisi event menurut ahli, diantaranya Shone and Parry (2002):

“Special Event are that phenomenon arising from those non-routine occasion witch have leisure, cultural, personal or organizational objectives set apart from the normal activity of daily life, whose purpose is to enlighten, celebrate, entertain or challenge the experience of a group of people.”

Definisi ini dapat diartikan bahwa special event adalah bahwa fenomena

yang timbul dari orang-orang yang memiliki waktu luang, tujuan budaya,

pribadi atau organisasi terpisah dari aktivitas normal dari kehidupan sehari-

hari, yang tujuannya adalah untuk mencerahkan, merayakan, menghibur atau

menantang pengalaman sekelompok orang.

Getz (2002) mengemukakan pendapatnya berdasarkan pengalaman

peserta pada kegiatan yang berlangsung :

Page 18: 2011-2-00811-MC Bab2001

26

“to the customer….. A special events is an opportunity for leisure, social or cultural experience outside the normal range of choices beyond everyday experience.”

Hal d iatas dapat diartikan: Untuk pelanggan ..... Sebuah acara khusus adalah

kesempatan untuk rekreasi, sosial atau pengalaman budaya di luar kisaran

normal dari pilihan di luar pengalaman sehari-hari.

Defisini ini memiliki beberapa keunggulan, karena adanya beberapa

unsur/organisasi dari luar yang ikut serta dalam beberapa kegiatan .

2.2.1.2 Tujuan dan Fungsi Event

Menurut Tom Duncan (2003:74), tujuan diadakannya event adalah :

1. Mempengaruhi khalayak sasaran

2.Mengasosiasikan sebuah merek dengan suatu kegiatan, gaya hidup, atau

individu tertentu.

3.Menjangkau target sasaran yang lebih luas

4.Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap merek, produk, atau

perusahaan

5.Mempublikasikan sebuah merek, produk, atau perusahaan yang

nantinya akan meningkatkan pengetahuan khalayak.

Menurut Rosadi Ruslan (2003:105), Tujuan dari diadakannya suatu event

adalah :

1.Awareness, meningkatkan pengetahuan khalayak terhadap perusahaan

Page 19: 2011-2-00811-MC Bab2001

27

2.Memperoleh publikasi yang positif melalui komunikasi timbal balik

3.Menunjukkan niat baik dari perusahaan atau produk yang diwakilinya

dan sekaligus memberikan citra positif pada masyarakat sebagai publik

sasarannya

4.Mempertahankan penerimaan masyarakat.

5.Memperoleh rekanan baru melalui event yang dirancang secara menarik

dan kreatif.

Suatu event diadakan karena ada beberapa fungsi yang dapat

dimanfaatkan perusahaan. Rosady Ruslan mengemukakannya sebagai berikut

:

1.Memberikan informasi secara langsung (tatap muka) dan

mendapatkan timbal balik yang positif dari publiknya.

2.Menjadi media komunikasi sekaligus mendapatkan publikasi

sehingga pada akhirnya publik sebagai target sasaran akan

memperoleh pengenalan, pengetahuan, dan pengartian mendalam.

Dari event tersebut juga diharapkan akan tercipta citra positif

perusahaan atau produk yang diwakilinya.

Berdasarkan tujuan dan fungsi event di atas, dikaitkan dengan penelitian

maka peneliti menarik kesimpulan bahwa tujuan dan fungsi event sejalan

dengan tujuan penelitian. Didalam penelitian ini, event merupakan sebuah

Page 20: 2011-2-00811-MC Bab2001

28

mediator untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap perusahaan

sponsor tersebut

2.2.1.3 Kategoti Event

Event terbagi kedalam 4 kategori atau unsur (Noor,2009:60) yaitu:

1. Leisure event

Pada saat ini leisure event yang berkembang banyak bersadarkan

pada kegiatan keolahragaan. Kegiatan yang sama memiliki unsur

pertandingan didalamnya dan mendatangkan banyak pengunjung pada

event tersebut. Berkembangnya kegiatan leisure event karena

perkembagan teknologi telah memberikan warna baru pada setiap event

yang diselenggarakan. Misalnya, pada setiap empat tahun sekali

diselenggarakan olimpiade, selalu muncul ide baru yang tidak ada pada

event sejenisnya. Tempat dan temanya pun berbeda. Hal ini yang

menjadikan setiap event yang diselenggarakan selalu memiliki kekhasan

tersendiri.

2. Personal event

Yang termasuk dalam personal event adalah segala bentuk

kegiatan yang didalamnya terlibat anggota keluarga atau teman. Banyak

Page 21: 2011-2-00811-MC Bab2001

29

aspek kehidupan masa kini telah merubah bentuk asli kegiatan personal

event, misalnya pesta ulang tahun, pesta pernikahan bahkan termasuk

pula perayaan-perayaan pribadi lainnya. Penyelenggaraan pesta

pernikahan yang sukses tidak dinilai dari besarnya jumlah udangan atau

tamu yang akan hadir, tetapi dari bagaimana baiknya penyelenggaraan

persa pernikahan tersebut.

3. Cultural event

Budaya selalu identik dengan upacara adat, dan tradisi memiliki

nilai sosial yang tinggi dalam tatanan manyarakat, sehingga

penyelenggaraannya saat ini menjadi sangat penting. Terlebih lagi

dengan adanya kemajuan teknologi, penyelenggaraan cultural event

akan lebih menarik dan berkesan yang dapat disesuaikan dengan

keadaan saat ini.

4. Organizational event

Merupakan kegiatan besar pada setiap organisasi. Pada kategori

ini, bentuk event yang diselenggarakan tentinya disesuaikan dengan

tujuan organisasi. Kegiatan organizational event telah memberikan

banyak inspirasi bagi industri untuk turut serta menggunakan ide ini

sebagai cara meningkatkan pendapatan perusahaannya. Banyak event

seperti ini diselenggarakan dibelahan dunia, misalnya expo yang secara

Page 22: 2011-2-00811-MC Bab2001

30

terus menerus dilakukan di kota-kota dunia yang berbeda seperti New

York, Mntreal, Seville, Hannover.

Pengertian lain membagi kategori event menjadi 9 kategori yaitu :

1.Cultural Celebration merupakan kegiatan perayaan yang bersifat

kebudayaan

2.Art/ Entertaiment merupakan kegiatan yang menampilkan suatu kegiatan

acara dengan sunguhan yang bersifat seni

3.Business/ Trade merupakan kegiatan yang berhubugan dengan penjualan

suatu produk atau jasa dari suatu perusahaan atau organisasi dengan

tujuan publikasi atau tujuan lainnya

4. Sport Competitions merupakan kegiatan kompetisi dimana dibutuhkan

keahlian olahraga.

5.Educational/ Scientific merupakan kegiatan penyebaran informasi maupun

pengetahuan yang dikemas dalam kegiatan yang formil

6. Recreational merupakan kegiatan yang memberikan efek relaksasi kepada

siapa saja yang mengikutinya.

7.Political / State merupakan kegiatan yang dilakukan demi kepentingan

politik yang berpengaruh terhadap kenegaraan

Page 23: 2011-2-00811-MC Bab2001

31

8.Personal Celebration merupakan kegiatan yang dilakukan secara pribadi

dengan tujuan merayakan suatu perayaan yang dianggap penting oleh

seseorang.

9.Social event merupakan kegiatan yang dibentuk untuk kepentingan sosial

atau suatu kelompok.

Berdasarkan kategori event di atas, event Glorious lifestyle of women masuk

dalam kategori recreation celebration. Bentuk acara yang disuguhkan

bersifat menghibur orang dan menyenangkan.

2.2.2 Event Sponsorship

Salah satu cara berkomunikasi dengan pasar dalam strategi pemasaran

modern adalah dengan menyelenggarakan event sponsorship

(Terence,A.Shrimp,2000;615).

Pengertian sponsorship menurut Gilbert (2003) adalah :

“The material or financial support of a specific activity, normally but not exclusively sport or the arts, which does not form pasrt of the sponsor company’s normal business”.

Hal di atas dapat diartikan :

Page 24: 2011-2-00811-MC Bab2001

32

Banyak pengecer sekarang mengadopsi strategi sponsorship, mereka

merencanakan, menyeleksi, mengevaluasi prosedur untuk progam sponsor

mereka.

Hal ini semata- mata mereka lakukan untuk mempromosikan dan meningkatkan

image perusahaan atau toko mereka.

Pengertian lain menurut Duncan (2005 : 14) yaitu :

“ Financial support of an organization, person, or activity in exchange for brand publicity and association “

Hal di atas dapat diartikan :

“Dukungan keuangan dari sebuah organisasi, orang, atau kegiatan dalam

pertukaran untuk Publisitas merek dan asosiasi”.

Sponsorship adalah suatu bentuk dari promosi merek dengan cara

memberikan bantuan keuangan dari sebuah organisasi, perorangan, atau kegiatan

yang menghubungkan suatu merek dengan kegiatan olah raga, hiburan, budaya,

social (public activity) yang menimbulkan ketertarikan daya tinggi, dengan

memberikan timbal balik untuk mengiklankan perusahaan.

“Event Sponsorship is an integrated marketing communication activity where a company develops actual sponsorship relation with a particular event and provides financial support in return for the right to display a brand name, logo, or advertising message and be identified as a supporter of the event” (Belch,2004)”

Page 25: 2011-2-00811-MC Bab2001

33

Hal di atas dapat diartikan :

Sponsor acara adalah kegiatan komunikasi pemasaran terpadu dimana perusahaan

mengembangkan hubungan sponsorship sebenarnya dengan peristiwa tertentu dan

menyediakan dukungan keuangan dengan imbalan hak untuk menampilkan nama

merek, logo, atau iklan dan pesan diidentifikasi sebagai pendukung acara

Menurut Shimp (2000;616) manfaat menggunakan sponsorship adalah untuk

membangun hubungan dengan konsumen, untuk menambah brand equity, dan untuk

memperkuat ikatan dalam pertukaran.

Adapun alasan-alasan penyedian sponsor menurut Jefkins (2004 : 267)

adalah :

1. Untuk melancarkan suatu kampanye periklanan melalui publikasi nama-

nama serta produk-produk perusahaan yang seluas-luasnya oleh media

masa yang meliputi jalannya acara yang disponsori tersebut.

2. Untuk mendukung strategi atau kebijakan pemasaran.

3. Untuk memperlihatkan niat baik organisasi atau perusahaan guna

melaksanakan tanggung jawab sosialnya.

Menurut Rossiter dan Percy dalam strategic advertising management,

Perencanaan Sponsorship mencakup :

1. Target Audience Reach.

Page 26: 2011-2-00811-MC Bab2001

34

Dalam memilih jenis sponsorship yang akan digunakan perlu

diperhatikan segmen mana yang ingin dicapai oleh perusahaan. Sebagai

contoh Musik Dasyat sebagai stasiun TV yang disukai oleh anak muda.

2. Compebility With The Company’s Or Brand Positioning.

Beberapa jenis Sponsorship secara langsung berkaitan atau

menggunakan produk dari perusahaan, seperti yonex mensponsori

Badminton. Tetapi beberapa jenis sponsorship dipilih karena kesesuaian

image secara tidak langsung dengan produk tersebut, misalnya aqua

mensponsori turnamen bulu tangkis.

3. Message Capacity.

Perusahaan yang mensponsori suatu kegiatan biasanya

mendapatkan fasilitas untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan tersebut,

misalnya pada event olah raga, perusahaan mendapatkan fasilitas untuk

mendapatkan brand name produk atau perusahaan mereka disekitar lokasi

kegiatan olah raga tersebut, dan juga liputan oleh televisi apabila diliput

oleh stasiun TV.

Menurut Cornwell dan Coote (2005), perusahaan melakukan perjanjian

dengan melakukan sponshorship dengan berbagai alasan, namun dua yang

terpenting adalah :

1. Untuk meningkatkan Brand awareness

Page 27: 2011-2-00811-MC Bab2001

35

2. Untuk membangun, memperkuat, atau mengubah citra merek

Biasanya, dalam melakukan sponsorship strategi digunakan oleh suatu

perusahaan untuk meningkatkan kesadaran merek yang dimplementasikan dengan

menggunakan banyak media promosi dan dirancang untuk menjelaskan suatu

merek tertentu yang ditujukan untuk konsumen yang banyak dan berpotensi.

Meenaghan mempunyai pendapat bahwa terdapat beberapa keunggulan

sponsorship dari media Iklan. Sebagai contohnya adalah sponsorship bekerja

secara berbeda dengan melalui proses kognitif yang berbeda dari Iklan biasa

Sponsorship melibatkan konsumen dengan memberikan manfaat dari suatu

kegiatan tersebut dimana konsumen memiliki tanggapan emosional terhadap event

tersebut (Meenaghan,dalam John Amis dan Cornwell, 2005) Sehingga, niat baik

dari rasa kepercayaan itu menjadi timbul dalam perusahaan yang mempengaruhi

sikap dan perilaku dari konsumen terhadap merek tersebut. Sehingga niat baik itu

membuat sponsorship menjadi berbeda dari Iklan. Beberapa Iklan merubah

persepsi konsumen dari produk yang spesifik, sedangkan sponsorship merubah

persepsi dari sponsor yang spesifik dimana hal ini itu akan menghilangkan merek

Untuk mengukur keefektifan suatu sponsor dapat dikategorikan

berdasarkan exposure based method atau dengan tracking measure

Page 28: 2011-2-00811-MC Bab2001

36

1. Exposure methods dapat diklasifikasikan sebagai suatu metode yang

digunakan perusahaan yang memantau kuantitas dan sifat media untuk

memperoleh cakupan yang disponsorinya dan memperkirakan pemirsa

yang langsung dan tidak langsung

2. Tracking measures method adalah metode dimana pengukuran ini

didisain untuk mengevaluasi kesadaran, hal baru, dan menyadari jika

ingin melakukan sponsorship harus berdasarkan pada survey terlebih

dahulu. Sejumlah penelitian empiris telah mengukur penarikan kembali

suatu sponsor, dimana penarikan itu berdasarkan pada kesadaran dan sifat

evet yang di sponsori dan produk yang mereka berikan, serta efek image

termasuk image merek dan perusahaannya. Sehingga dapat terlihat

seberapa efektif suatu perusahaan memberikan sponsor kedalam suatu

event.

Berdasarkan Uraian-uraian di atas, sponsorship didalam suatu event memberikan

manfaat-manfaat serta bertujuan untuk meningkatkan awareness masyarakat.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin membuktikan apakah benar ada pengaruh dari

sponsorsorship terhadap brand awareness melalui event.

2.2.3 Brand awareness

Pengertian dari Brand awareness adalah kemampuan seseorang yang

merupakan calon pembeli (potensial buyer) untuk mengenali (Recognize) atau

Page 29: 2011-2-00811-MC Bab2001

37

menyebutkan kembali (recall) suatu merek merupakan bagian dari suatu kategori

produk (Aaker,2004:253)

Menurut Rangkuti (2004:243) mendefinisikan kesadaran merek merupakan

kemampuan seorang pelanggan untuk mengingat suatu merek tertentu atau iklan

secara spontan atau setelah dirangsang dengan kata-kata kunci.

Menurut Durianto, et al (2004:54) mendefinisikan kesadaran merek adalah

kesanggupan seorang calon pembeli untuk menggali, mengingat kembali suatu

merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu.

Dapat disimpulkan bahwa brand awareness penting adanya untuk

meningkatkan penjualan dengan cara membuat konsumen mengingat merek

produk bahkan dapat menyebutkan merek tersebut diantara banyaknya merek-

merek lain.

2.2.3.1 Tingkat kesadaran merek (Brand awareness)

Menurut David Aaker yang dikutip oleh Durianto,et al (2004:57-59),

peran brand awareness dalam keseluruhan ekuisitas merek bergantung pada

sejauh mana tingkatan dalam brand awareness adalah sebagai berikut :

Page 30: 2011-2-00811-MC Bab2001

38

Gambar 2.3 Piramida Awareness

a) Puncak pikiran (Top of Mind)

Top of Mind adalah merek yang pertama kali dingat oleh

responden atau pertama kali disebut ketika responden ditanya tentang

suatu produk tertentu. Top of Mind menggunakan single respond

question yang artinya responden hanya boleh memberikan satu jawaban

untuk pertanyaan mengenai hal ini.

b) Pengingatan kembali merek (Brand Recall)

Brand Recall adalah pengingat kembali brand yang dicerminkan

dengan merek lain yang diingat oleh responden setelah menyebutkan

Page 31: 2011-2-00811-MC Bab2001

39

merek yang pertama. Brand recall menggunakan multi respond

questions yang artinya memberikan jawaban tanpa dibantu.

c) Pengenalan merek (Brand Recognition)

Brand Recognation adalah mengenal merek yaitu tingkat

kesadaran responden terhadap suatu merek diukur dengan diberikan

bantuan seperti ciri-ciri suatu produk.

d) Tidak menyadari merek ( unaware of brand)

Merupakan ringkat yang paling rendah dari piramida brand

awareness dimana konsumen tidak menyadari akan adanya suati merek.

Menurut Simamora pengukuran kesadaran merek dimaksudkan untuk

mengetahui apakah merek dikenal atau tidak. Jika dikenal bagaimana tingkat

pengenalan konsumen terhadap merek tersebut. Untuk mengelompokkan

responden berdasarkan tingkat pengenalan mereka, perlu diketahui lebih dulu

tingkat hubungan antar kategori seperti gambar dibawah ini.

MEREK

Tidak Diingat (Brand Unaware)

Page 32: 2011-2-00811-MC Bab2001

40

Gambar 2.4 Hubungan kategori kesadaran merek

Ada 4 indikator yang dapat digunakan untuk megetahui seberapa

jauh konsumen aware terhadap sebuah brand antara lain (Aaker,2004:260) :

1. Recall yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya

merek apa saja yang diingat

2. Recognition yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengenali merek

tersebut termasuk dalam kategori tertentu.

Diingat ( Brand Awareness)

Dengan alat bantu (Brand Recognition)

Tanpa alat bantu (Brand Recall)

Diingat pertama kali

(Top of Mind)

Diingat bukan pertama

(Familiar Brand)

Page 33: 2011-2-00811-MC Bab2001

41

3. Purchase yaitu seberapa jauh konsumen akan memasukkan suatu

merek ke dalam alternatif pilihan ketika akan membeli

produk/layanan.

4. Consumption yaitu seberapa jauh konsumen masih mengingat suatu

merek ketika sedang menggunakan produk/ layanan pesaing.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui tingkat kesadaran merek para

pengunjung event terhadap sponsor. Apakah mereka ada ditahap top of mind,

Brand Recall, brand Recognition, atau unaware of brand terhadap sponsor.

2.2.3.2 Peranan Kesadaran Merek

Peran kesadaran merek membantu agar merek mudah di pahami dengan

mengkaji bagaimana kesadaran merek menciptakan nilai. Ada 4 cara yang

dapat dilakukan yaitu : (Durianto,et,al,2004:8-9)

1. Jangkar yang menjadi cantolan bagi asosiasi lain

Suatu merek yang kesadarannya tinggi akan membantu asosiasi-

asosiasi melekat pada merek tersebut karena daya jelajah merek

tersebut mejadi sangat tinggi dibenak konsumen. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa jika kesadaran suatu merek rendah, maka

Page 34: 2011-2-00811-MC Bab2001

42

asosiasi yang diciptakan oleh pemasar akan sulit melekat pada merek

tersebut

2. Familier atau rasa suka

Jika kesadaran merek kita sangat tinggi. Maka konsumen akan

sangat akrab dengan merek kita dan lama kelamaan akan timbul rasa

suka yang sangat tinggi terhadap merek yang kita pasarkan.

3. Subtansi atau komitmen

Kesadaran merek dapat menandakan keberasaan, komitmen, dan

inti yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Jadi jika kesadaran

akan merek tinggi, kehadiran merek itu akan selalu dapat kita rasakan.

Sebuah merek dengan kesadaran konsumen tinggi biasanya disebabkan

oleh beberapa faktor ,antara lain:

a) Diiklankan secara luas

b) Eksistensi yang sudah teruji oleh waktu

c) Jangkauan distribusi yang luas dan

d) Merek tersebut dikelola degan baik

4. Mempertimbangkan merek

Langkah pertama dalam suatu proses pembelian adalah

menyeleksi merek-merek yang dikenal dalam suatu kelompok untuk

dipertimbangkan dan diputuskan merek mana yang akan dibeli. Merek

dengan Top of Mind yang tinggi mempunyai nilai pertimbangan yang

Page 35: 2011-2-00811-MC Bab2001

43

tinggi. Jika suatu merek tidak tersimpan dalam ingatan, merek tersebut

tidak akan dipertimbangkan dalam benak konsumen. Biasanya merek-

merek yang disimpan dalan ingatan konsumen adalah yang disimpan

dalam ingatan konsumen adalah yang disukai atau dibenci.

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa 4 cara diatas dapat digunakan

umtuk memaksimalkan peranan kesadaran merek. Guo Ji Ri Bao dapat

memaksimalkan kesadaran merek mereka dengan mengkaji dan

menerapkan 4 cara di atas.

2.2.3.3 Strategi meningkatkan kesadaran merek

Menurut Durianto dan Sugiarto (2004:20) mengatakan bahwa “ a

brand is a complex symbol that can convey up to six level of meaning” yaitu

meliputi :

1. Atribut

Merek mengingatkan pada atribut-atibut tertentu yang menempel pada

produk tertentu

2. Manfaat

Selain atribut, merek juga memiliki serangkaian manfaat. Konsumen

tidak membeli atribut, merek membeli manfaat yang diterjemahkan

dalam fungsional dan emosional

3. Nilai

Page 36: 2011-2-00811-MC Bab2001

44

Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai bagi produsen. Merek

yang memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai merek

yang terbaik, sehingga dapat mencerminkan siapa pengguna merek

tersebut.

4. Budaya

Merek juga mewakili budaya tertentu.

5. Kepribadian

Merek juga dapat memiliki kepribadian, yaitu kepribadian kepada

penggunanya. Jadi diharapkan dengan menggunakan merek,

kepribadian si pengguna akan tercemin bersama dengan merek yang ia

gunakan.

6. Pemakaian

Merek juga menunjukan jenis konsumen pemakai merek tersebut.

Itulah sebabnya para pemasar selalu menggunakan analogi orang-orang

terkenal untuk menggunakan mereknya

Pencapaian kesadaran merek (Brand awareness) dapat ditempuh

dengan beberapa cara berikut ( Durianto, Sugiharto dan Sitinjak, 2011:23) :

1. Pesan yang disampaikan harus mudah diingat dan tampil beda.

Memakai slogan/jingle lagu yang menarik sehingga konsumen dapat

lebih mudah mengingatnya.

Page 37: 2011-2-00811-MC Bab2001

45

2. Melakukan pengulangan untuk pengingatan karena membentuk ingatan

lebih sulit dibandingkan dengan membentuk pengenalan.

3. Perluasan nama merek dapat dipakai agar merek semakin banyak

diingat pelanggan.

4. Memperbanyak promosi baik media cetak maupun elektronik.

5. Menjadi sponsor suatu acara yang mendatangkan banyak penonton.

Pada point ke 5 cara pencapaian kesadaran merek, dikatakan bahwa menjadi

sponsor merupakan salah satu cara yang dapat digunakan. Hal ini mendukung

penelitian yang ingin meneliti pengaruh sponsorship terhadap brand

awareness

2.2.4 Pengaruh Sponsorship terhadap Brand awareness

Sebuah jurnal yang dikemukakan oleh Pope, Nigel (1998) dengan jurnal

yang berjudul Consumption values, sponsorship awareness, brand and product use

menyatakan bahwa Tampaknya bahwa sementara sponsor dapat mengubah nilai-

nilai konsumsi yang berkaitan dengan merek dan kategori produk, tidak ada

jaminan bahwa aspek nilai-nilai yang terpengaruh tentu akan menjadi orang yang

membedakan antara merek, atau tentu berdampak pada penggunaan produk.

(Catatan di sini bahwa masalah yang ditanyakan dalam survei terkait dengan

penggunaan produk, tetapi adalah wajar untuk menganggap bahwa ini akan

mengalir ke merek menggunakan mengingat bahwa informasi produk disimpan di

Page 38: 2011-2-00811-MC Bab2001

46

memori dengan merek). Ini menunjukkan kemungkinan bahwa sponsor kegiatan

oleh korporasi mungkin mengubah sikap terhadap kategori produk, bukan hanya

sebuah merek, dan bahwa sikap tersebut tidak akan selalu mempengaruhi

pembelian. Misalnya, sebuah bank tertentu mungkin dapat mengubah sikap untuk

bank umum melalui sponsor (seperti pengobatan berpenghasilan rendah), tapi tidak

dalam sikap terkait penggunaan (seperti kualitas layanan). Karena efek tertentu

tidak dapat dijamin, akan lebih bijaksana bagi manajer sponsor untuk memastikan

mana yang menghargai mereka ingin mempengaruhi penonton di olahraga, dan

memantau program sponsorship sesuai. Ini memerlukan pemahaman yang jelas

tentang apa yang sudah ada merek dan tingkat sikap adalah sebelum program,

faktor yang tampaknya sangat kurang dalam kegiatan sponsor banyak. Hal ini juga

muncul kemungkinan bahwa beberapa derajat kesesuaian antara kegiatan yang

disponsori dan merek sponsor atau produk perlu dipastikan, meskipun persis

bagaimana mekanisme rasa dan tekstur beroperasi dalam kasus sereal tidak pasti

dan menawarkan kesempatan yang menarik untuk penelitian lebih lanjut.

Jurnal lain menulis tentang sponsor dan brand awareness adalah jurnal dari

McGeer, Bonnie. American Banker [New York, N.Y] 29 Apr 2003: 8. Jurnal ini

menuliskan beberapa pendapat dari beberapa sponsor yang sukses meningkatkan

brand awareness pengunjung event, salah satunya adalah :

“Para ahli mengatakan bagian besar dari banding sponsorship adalah

bahwa mereka menyediakan platform untuk membuat hubungan emosional -

orang lebih responsif terhadap pesan pemasaran yang campuran dalam senang

Page 39: 2011-2-00811-MC Bab2001

47

sedikit. Dilakukan dengan benar, sponsor dapat membawa perusahaan tidak

hanya pelanggan, namun peminatnya, menurut Mr Chipps Laporan Sponsor IEG.

Sebagai contoh, ada penelitian yang menunjukkan bahwa NASCAR penggemar

akan beralih ke merek sponsor, bahkan jika itu berarti membayar lebih dan

mendapatkan kurang dalam kualitas.”

Berdasarkan kutipan jurnal di atas, dapat kita lihat bahwa sponsorship

memiliki andil yang sangat besar dalam stategi pemasaran. Sponsorship terus

berkembang dan bahkan lebih efektif dibandingkan dengan iklan. Hal ini

mendukung penelitian ini yang mana ingin membuktikan adanya pengaruh

sponsorhip terhadap brand awareness melalui event.

2.3 Kerangka teori

Komunikasi

Komunikasi Massa

Public RelationsEventEvent

Sponsorship

Brand Awareness Gambar 2.5 Kerangka Teori

Page 40: 2011-2-00811-MC Bab2001

48

2.4 Kerangka pikiran

Variabel X

Event Sponsorship:

1. Target Audience Reach.

2. Compability With The Company’s Or Brand Positioning

3. Message Capacity.

Variabel Y

Brand awareness :

1. Puncak pikiran (Top of Mind)

2. Pengingatan kembali merek (Brand Recall)

3. Pengenalan merek (Brand Recognition)

4. Tidak menyadari merek (Unaware of brand)

Gambar 2.6 Kerangka Pikiran