2011-2-01723-mc bab2001

25
 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Pada teori dasar ini, penulis akan membahas mengenai teori-teori yang terdapat dalam judul skripsi. Pada bab ini penulis akan membahas teori yang berkaitan dengan topik skripsi dan menjelaskan teori yang berhubungan dengan Penelitian. 2.1.1 Teori Komunikasi Komunikasi adalah pola interaksi yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia. Manusia merupakan makhluk sosial yang dimana memerlukan keberadaan orang lain. Komunikasi itu bersfat permanen, yang artinya setiap gerak, tingkah laku, kebiasaan, pola interaksi, gesture tubuh merupakan bentuk komunikasi yang selalu melekat. 2.1.2 Definisi Komunikasi Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata latin comunicatus atau comunicatio atau comunicare yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”. Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus besar bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan (Riswandi, 2009:1)  

Upload: jenadi-binarto

Post on 04-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

psikologi, komunikasi, buku

TRANSCRIPT

  • 9

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1 Teori-Teori Umum

    Pada teori dasar ini, penulis akan membahas mengenai teori-teori yang terdapat

    dalam judul skripsi. Pada bab ini penulis akan membahas teori yang berkaitan

    dengan topik skripsi dan menjelaskan teori yang berhubungan dengan Penelitian.

    2.1.1 Teori Komunikasi

    Komunikasi adalah pola interaksi yang sangat mendasar bagi kehidupan

    manusia. Manusia merupakan makhluk sosial yang dimana memerlukan

    keberadaan orang lain. Komunikasi itu bersfat permanen, yang artinya setiap

    gerak, tingkah laku, kebiasaan, pola interaksi, gesture tubuh merupakan bentuk

    komunikasi yang selalu melekat.

    2.1.2 Definisi Komunikasi

    Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata

    latin comunicatus atau comunicatio atau comunicare yang berarti berbagi atau

    menjadi milik bersama. Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus

    besar bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai

    kebersamaan (Riswandi, 2009:1)

  • 10

    Menurut Webster new collegiate dictionary dalam buku (Riswandi

    2008:1) komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi di antara individu

    melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.

    Komunikasi adalah penyampaian pengertian antar individu.

    Dikatakannya semua manusia dilandasi semua kapasitas untuk menyampaikan

    maksud, hasrat, perasaan, pengetahuan dan pengalaman dari orang yang satu

    kepada orang yang lain. Pada pokok nya komunikasi adalah pusat minat dan

    situasi perilaku dimana suatu sumber menyampaikan pesan kepada seorang

    penerima dengan berupaya mempengaruhi perilaku penerimaan tersebut (Syaiful

    Rohim, 2009:8)

    Menurut Mulyana komunikasi adalah proses dimana suatu ide di alihkan

    dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah

    tingkah laku mereka (Syaiful Rohim, 2009:9)

    Dalam buku Ilmu komunikasi di jelaskan bahwa International

    Communication Association (ICA) menetapkan terdapat delapan ilmu

    komunikasi adalah sebagai berikut:

    1. Information System ( Sistem Informasi ). Mempelajari pengolahan,

    pemrosesan, penyampaian informasi secara mekanistis dan matematis.

    2. Interpersonal Communication ( Komunikasi Antarpribadi ). Mempelajari

    hubungan antar pribadi, komunikasi verbal dan non-verbal serta komunikasi

    kelompok.

  • 11

    3. Mass Communication ( Komunikasi Massa ). Mengkaji mengenai media

    massa, pesan dan efek yang ditimbulkan.

    4. Political Communication ( Komunikasi Politik ). Menelaah proses

    penyampaian pesan yang mempunyai konsekuensi terhadap system politik.

    5. Organizational Communication ( Komunikasi Organisasi ). Mempelajari

    gejala komunikasi dalam organisasi dan manajemen.

    6. Intercultural Communication ( Komunikai Lintas Budaya ). Mempelajari

    proses pertemuan antarbudaya dari segi komunikasi.

    7. Instructional Communication ( Komunikasi Pembelajaran ). Mendalami

    komunikasi dalam proses pendidikan dan penerapan teknologi komunikasi

    dan informasi.

    8. Health Communication ( Komunikasi Kesehatan ). Menelaah komunikasi

    dalam penyuluhan kesehatan masyarakat.

    Dari kedelapan spesialisasi tersebut, dapat disimpulkan betapa

    luasnya kajian bidang komunikasi dan penulis menggunakan ilmu komunikasi

    antarpribadi. Tankard mengatakan bahwa komunikasi sebagai kombinasi skill,

    science, and art (wiryanto, 2004:5)

    Jadi dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

    Komunikasi adalah pola interaksi yang sangat mendasar bagi kehidupan

    manusia. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa lepas atau tidak

  • 12

    bisa tanpa keberadaan orang lain. Komunikasi mempunyai ciri khas, yaitu setiap

    gerak, tingkah laku, kebiasaan, interaksi, hingga bahasa tubuh merupakan ciri

    komunikasi. Setiap individu melakukan komunikasi mempunyai tujuan atau

    maksud untuk mempengaruhi orang lain dengan persamaan sudut pandang dari

    komunikator.

    2.1.3 Model Komunikasi

    Menurut Wiryanto dalam buku pengantar komunikasi proses komunikasi

    model John W. Rilley dan Mathilda W.Rilley adalah proses komunikasi yang

    menggunakan pendekatan sosiologi untuk mengkaji perilaku komunikasi antar manusia. Secara sosiologis, penerima (receiver) pesan (message) yang

    disampaikan oleh sumber (komunikator) tidak secara langsung ditanggapi. Tetapi

    akan mengendalikan aksi dan reaksi terhadap pesan yang diterima. Faktor-faktor

    yang berpengaruh terhadap diri penerima adalah kelompok primer seperti

    keluarga inti dan kelompok rujukan, yang dalam struktur sosial lebih besar. Nilai-nilai yang dianut penerima berdasarkan norma-norma yang berlaku pada

    kelompok primer dan kelompok rujukan ini. Dalam buku Ilmu komunikasi (Riswandi, 2009:4) menurut Lasswell

    bahwa komunikasi itu adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Berdasarkan definisi Lasswell ini dapat diturunkan unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu :

    1. Sumber, sering disebut pengirim, penyandi, komunikator. Sumber adalah

    pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi.

    Sumber boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, atau perusahaan.

  • 13

    2. Pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima.

    Pesan merupakan seperangkat symbol verbal atau non-verbal yang

    mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud sumber tersebut. Pesan

    mempunyai tiga komponen, yakni makna, digunakan untuk menyampaikan

    pesan, dan bentuk atau organisasi pesan.

    3. Saluran atau media, yaitu alat atau wahana yang digunakan sumber untuk

    menyampaikan pesannya kepada penerima. Pada dasarnya saluran

    komunikasi manusia adalah dua saluran, yaitu cahaya dan suara. Saluran

    juga merujuk pada cara penyampaian pesan, apakah langsung dengan cara

    tatap muka atau melalui media seperti cetak dan elektronik.

    4. Penerima sering juga disebut sasaran atau tujuan yaitu orang yang

    menerima dari sumber. Berdasarkan pengalaman massa lalu, rujukan nilai,

    pengetahuan, persepsi, pola piker, dan perasaan, penerima pesan

    menafsirkan sperangkat symbol verbal dan non-verbal yang diterima.

    5. Efek, yaitu apa yang terjadi kepada penerima setelah ia menerima pesan

    tersebut. Misal terhibur, menambah pengetahuna, perubahan sikap, atau

    perubahan perilaku.

    2.1.4 Jenis Komunikasi

    Terdapat dua jenis, yakni :

    Komunikasi verbal adalah komunikasi yang digunakan menggunakan

    bahasa lisan dan bahasa tulisan.

    Menurut Larry L. Barker dalam buku (Riswandi, 2009:60) bahasa

    mempunyai tiga fungsi, yaitu :

  • 14

    1. Fungsi penamaan, merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan,

    atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam

    komunikasi.

    2. Fungsi interaksi, menekankan pada berbagai gagasan dan emosi yang dapat

    menghubungkan antara orang dengan orang lainnya, atau antara kelompok

    dengan kelompok lainnya. Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan

    kepada orang lain.

    3. Fungsi transmisi informasi, dapat disampaikan kepada orang lain. Melalui

    bahasa, kita menerima informasi setiap hari dari orang lain baik secara

    langsung maupun tidak langsung.

    Menurut Prof. Hafied Cangara dalam buku (Riswandi 2009:61) terdapat

    tiga fungsi bahasa sebagai berikut :

    1. Untuk mengenal dunia disekitar kita. Melalui bahasa kita dapat

    mempelajari apa saja yang menarik minat dan perhatian kita.

    Mempelajari bahasa untuk menarik dukungan atau persetujuan dari

    orang lain atas pendapat dari pemikiran kita.

    2. Berhubungan dengan orang lain. Bahasa memungkinkan kita dapat

    bergaul dan berbagi pengalaman dengan orang-orang di sekitar kita,

    mempengaruhi mereka untuk kepentingan kita. Melalu bahasa kita

    dapat mempelajari dan memahami pemikiran dan persepsi orang lain,

    sehingga tercipta pemaknaan yang sama terhadap suatu konsep atau

    istilah.

  • 15

    3. Menciptakan hubungan dalam hidup. Memungkinkan meningkatkan

    kepercayaan dan saling memahami mengenai kepercayaan tersebut.

    Komunikasi Non-Verbal adalah mimik, gerak-gerik,dan suara.

    Komunikasi non-verbal biasanya terjadi ketika seseorang tidak melakukan

    komunikasi dengan percakapan, melainkan dengan gerak tubuh manusia itu

    sendiri. Gerakan tubuh tersebut dapat mengisyaratkan seuatu mengenai dirinya.

    (Riswandi 2009:71)

    Bahasa tubuh mempunyai maksud komunikasi tersendiri, seperti :

    1. Isyarat tangan

    2. Gerakan kepala

    3. Postur tubuh

    4. Kontak mata

    5. Ekspresi wajah

    6. Gerak isyarat

    2.1.5 Komunikasi antarpribadi

    Berkomunikasi antarpribadi, atau secara ringkas berkomunikasi,

    merupakan keharusan bagi manusia. Manusia membutuhkan dan senantiasa

    berusaha membuka serta menjalin komunikasi atau hubungan dengan sesamanya.

    Selain itu, ada sejumlah kebutuhan di dalam diri manusia yang hanya dapat

    dipuaskan lewat komunikasi dengan sesamanya.

  • 16

    Komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang berlangsung dalam

    situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara teroganisasi maupun

    pada kerumunan orang. Penyampaian pesan oleh satu orang dan penerima pesan

    orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya, dan peluang

    untuk memberikan umpan balik segera. Bittner menerangkan bahwa komunikasi

    antarpribadi berlangsung apabila pengirim menyampaikan infomasi berupa kata-

    kata kepada penerima dengan menggunakan medium suara manusia. Barnlund

    mendefinisikan komunikasi antar pribadi sebagai pertemuan antara dua, tiga orang,

    atau lebih yang terjadi sangat spontan dan tidak berstruktur (Wiryanto 2004:32).

    Trenholm dan Jense mendefinisikan komunikasi antasrpribadi sebagai komunkasi

    antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka (Wiryanto 2004:33). Everett

    M. Rogers mengartikan bahwa komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi

    dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa

    pribadi.

    Ciri komunikasi antarpribadi sebagai berikut :

    1. Arus pesan cenderung dua arah;

    2. Konteks komunikasi dua arah;

    3. Tingkat umpan balik sangat tinggi.

    4. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas, terutama selektivitas keterpaan

    tinggi.

    Menurut Harold Lasswell dalam buku (Riswandi 2009:81) terdapat banyak

    komponen dalam komunikasi antarpribadi, komponen tersebut adalah sebagai

    berikut :

  • 17

    a) Pengirim dan penerima

    Komunikasi antarpribadi (KAP) paling tidak melibatkan dua orang. Istilah

    pengirim-penerima digunakan untuk menekankan bahwa fungsi pengirim

    dan penerima ini dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam KAP. Hal

    ini menegaskan bahwa, pertama; proses KAP tidak terjadi pada diri sendiri.

    Kedua; KAP berkaitan dengan manusia. Ketiga; KAP terjadi di antara dua

    orang atau di antara sekelompok kecil orang.

    b) Encoding-decoding

    Encoding adalah tindakan menghasilkan pesan. Artinya pesan-pesan yang

    akan di sampaikan di rangkai terlebih dahulu dengan menggunakan kata-

    kata.

    Decoding adalah tindakan untuk mengiterpretasikan dan memahami pesan-

    pesan yang diterima.

    c) Pesan

    Dalam KAP, pesan-pesan bisa berbentuk verbal atau nonn-verbal atau

    gabungan antara verbal dan non-verbal.

    d) Saluran

    Dalam KAP, para pelaku bertemu secara tatap muka.

    e) Gangguan

    Dalam KAP gangguan mencangkup tiga hal, yaitu:

    Gangguan fisik, seperti kegaduhan.

    Gangguan psikologis, seperti emosi, sikap, nilai, atau status peserta.

  • 18

    Gangguan semantic, terjadi karena kata-kata atau symbol yang

    digunakan seringkali memiliki makna ganda, sehingga penerima

    gagal menangkap maksud si pengirim.

    f) Umpan balik

    Umpan balik memainkan peran sangat penting dalam proses KAP, karena

    pengirim dan penerima pesan secara terus menerus dan secara bergantian

    memberikan umpan balik dalam berbagai cara, baik verbal (dengan

    pertanyaan) maupun non-verbal (senyuman, anggukan). Umpan balik ini

    bisa positif, netral, atau negative.

    g) Konteks

    Ada tiga dimensi konteks dalam proses KAP, yaitu ;

    Dimensi fisik, yaitu tempat di mana komunikasi belangsung.

    Dimensi sosial psikologis, mencangkup misalnya status hubungan

    diantara orang-orang yang terlibat komunikasi.

    Dimensi temporal, adanya suatu pesan khusus yang sesuai dengan

    rangkaian peristiwa komunikasi.

    2.1.6 Public Relation

    Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan

    mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi

    dengan public yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi

    tersebut. (Scot M. Cutlip, 2006:6)

  • 19

    2.1.7 Fungsi Public Relations

    Salah satu fungsi PR adalah Publisitas. Publisitas adalah

    menyediakan informasi yang mereka anggap pantas untuk diberitakan,

    yang disebut publisitas. (Scot M. Cutlip, 2006:13)

    Publisitas diharapkan agar informasi yang akan disebar dapat

    diterima atau didengar oleh banyak pihak, sehingga informasi dapat

    tersebar dengan baik.

    2.2 Teori Khusus

    2.2.1 Perilaku konsumen

    Definisi perilaku konsumen adalah tindakan perorangan dalam

    memperoleh, menggunakan serta membuang barang dan jasa ekonomi, termasuk

    proses pengambilan keputusan sebelum menetapkan tindakan (Ginting, 2011:33)

    Perilaku konsumen menurut Frederik katayama adalah sebagai tindakan

    yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan

    produk dan jasa termasuk proses keputusan.

    2.2.2 Definisi Perilaku

    Menurut AMA ( American Marketing Association ) mendefinisikan

    perilaku sebagai berikut : perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara

    kognisi, afeksi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan

    kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. (Supranto, 2011:3)

  • 20

    Terdapat tiga hal penting dari definisi ini, yakni :

    1. perilaku konsumen bersifat dinamis, sehingga sulit di tebak.

    2. Melibatkan interaksi : kognisi, afeksi, perilaku, dan kejadian sekitar.

    3. Melibatkan pertukaran, seperti menukar barang milik penjual dan pembeli

    2.2.3 Model Perilaku Konsumen

    Konsumen banyak mengambil keputusan pembelian setiap hari. Perusahaan

    besar meneliti keputusan pembelian konsumen secara rinci untuk dapat menjawab

    pertanyaan-pertanyaan: apa, dimana, bagaimana, berapa banyak, kapan, dan mengapa

    mereka membeli.

    Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi setiap orang, karena

    berbagai alasan berhasrat mempengaruhi atau mengubah perilaku itu, termasuk mereka

    yang kepentingan utamanya adalah pemasaran. Pemasaran adalah kegiatan pertukaran

    baik berlaku sebagai penjual yang menyerahkan barang atau jasa kepada pembeli yang

    menyerahkan sejumlah uang maupun tanpa uang. Tujuan pemasaran ialah untuk

    memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara memuaskan. Konsumen

    dipuaskan agar menjadi loyal, konsumen yang loyal akan membeli berkali-kali,

    mengajak orang lain membeli dan menceritakan kepada orang lain tentang produk atau

    perusahaan yang memproduksinya. Pemasaran harus mempelajari kebutuhan, keinginan,

    persepsi, preferensi, gaya hidup, motifasi dan perilaku berbelanja dan membeli. Untuk

    mengenali konsumen lebih mendalam, pemasar harus melakukan riset konsumen untuk

    mengetahui tujuan mengenai pasar sasaran.

  • 21

    2.2.4 Ciri Perilaku Konsumen

    Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial,

    personal dan psikologi (Ginting, 2011:43)Gambar berikut merupakan faktor yang

    mempengaruhi perilaku konsumen.

    Dicontoh dari : Kotler dan Amstrong

    Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dijelaskan secara rinci sebagai

    berikut :

    Faktor Budaya

    Kebudayaan memiliki pengaruh paling luas dan dalam kepada perilaku

    konsumen. Dalam budaya terbagi atas tiga peranan, yakni :

    1. Budaya

    Kebudayaan adalah pembentuk yang paling dasar dari keinginan

    dan perilaku seseorang. Perilaku manusia paling banyak adalah belajar.

    Pada saat hidup di masyarakat, seseorang akan mempelajari nilai dasar,

    PEMBELI

    BUDAYA

    BUDAYA

    SUB BUDAYA

    KELAS SOSIAL

    SOSIAL

    GROUP RUJUKAN

    KELUARGA

    KELUARGA DAN STATUS

    PERSONAL

    UMUM DAN DAUR HIDUP

    KEDUDUKAN

    EKONOMI

    GAYA HIDUP

    KONSEP DIRI

    PSIKOLOGI

    MOTIVASI

    PERSEPSI

    BELAJAR

    KEPERCAYAAN

  • 22

    persepsi, keinginan, dan perilaku dari keluarga dan lembaga penting

    lainnya.

    Suatu kelompok masyarakat selalu memiliki kebudayaan dan

    pengaruh kebudayaan atas perilaku pembeli berbeda jauh dari satu

    Negara dengan Negara lain. Kegagalan dalam menyesuaikan dengan

    perbedaan ini akan menyebabkan inefiensi pemasaran atau kesalahan

    yang mengejutkan.

    Jadi setiap orang memiliki kebudayaan yang berbeda sesuai

    dengan daerah mana ia berasal. Kebudayaan menyebabkan terjadinya

    perbedaan dalam pola pembelian.

    2. Subbudaya

    Setiap budaya memiliki subbudaya yang lebih kecil atau

    kelompok orang yang merasa menjadi bagian suatu sistem nilai atas dasar

    kesamaan pengalaman dan keadaan hidup bersama. Subbudaya

    mencangkup kelompok nasionalitas, kegamaan, kesukuan, dan

    kewilayahan.

    Jadi subbudaya ini merupakan penggolongan dari budaya yang

    lebih kecil. Memiliki klasifikasi dalam tiap-tiap perilaku. Biasanya

    pembentukan subbudaya ini dari orang-orang sekitar kita.

  • 23

    3. Kelas Sosial

    Kelas sosial adalah struktur sosial. Kelas sosial menurut Kotler &

    Amstrong (Ginting, 2011:36) adalah pembagian masyarakat yang

    permanen dan berjenjang, anggotanya memiliki nilai, minat, dan perilaku

    yang serupa. Pembagian kelas tidak di tentukan oleh faktor tunggal, tetapi

    dengan kombinasi dari beberapa faktor, utamanya jabatan, pendapatan,

    dan pendidikan. Kelas sosial menunjukan perbedaan yang tegas dalam

    hal preferensi atas pakaian, kelengkapan rumah, kegiatan, dan ekonomi.

    Jadi kelas sosial ini adalah pembagian atas nilai atau kedudukan

    seseorang di masyarakat. Penilaian tersebut didasari dengan tingkat

    pendidikan, jabatan, atau tingkatan sosial.

    a. Faktor Sosial

    1. Kelompok Rujukan

    Perilaku seseorang banyak dipengaruhi oleh kelompok kecil.

    Kelompok kecil yang mempengaruhi langsung dan kemana orang

    tergabung disebut kelompok keanggotaan . beberapa diantaranya disebut

    sebagai kelompok primer dimana terjadi hubungan teratur tetapi informal

    seperti keluargam teman, tetangga, dan rekan kerja. Kelompok lain

    disebut dengan kelompok sekunder dengan hubungan yang lebih formal

    tetapi kurang teratur, termasuk organisasi yang diikuti oleh individu

    masing-masing.

  • 24

    Jadi dalam kelompok rujukan ini sangat mempengaruhi sikap dan

    konsep diri seseorang dalam memilih produk dan merk tertentu.

    2. Keluarga

    Anggota keluarga dapat kuat dalam mempengaruhi perilaku

    pembeli. Pemasar berminat atas peran dan pengaruh keluarga atas

    pembelian berbagai produk dan jasa.

    Jadi faktor keluarga juga sebagai faktor keputusan pembelian.

    Biasanya dalam melakukan pembelian sesuatu, harus dipertimbangkan

    dalam keuarga agar semua dapat persetujuan keluarga.

    3. Peran dan Status

    Suatu peran terdiri dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan sesuai

    harapan orang-orang di sekelilingnya.

    Jadi peran mempunyai hak mutlak dalam memilih sesuatu

    pembelian tetapi harus dikomunikasikan bersama. Biasanya suami

    mempunyai peran sakral dalam memilih barang atau jasa.

    b. Faktor Personal

    1. Umur dan Tingkat Daur Hidup

    Barang dan jasa yang dibeli orang akan berubah dalam perjalanan

    hidupnya. Pembelian juga dipengaruhi oleh daur hidup keluarga yaitu

  • 25

    tingkatan yang dilalui oleh keluarga menjadi matang mulai dari anak-

    anak dan orang dewasa.

    Jadi pembelian sering didasari oleh faktor usia. Kebutuhan secara

    perlahan akan mengalammi pergantian sesuai faktor pendapatan dan

    minat dalam barang atau jasa. Perkembangan barang atau jasa akan

    semakin meningkat dan kompetitif dalam persaingan.

    2. Kedudukan

    Kedudukan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli.

    Suatu perusahaan bahkan membuat suatu barang atau jasa yang

    diperlukan oleh kelompok kedudukan tertentu.

    Jadi suatu kedudukan atau jabatan sangat mempengaruhi

    pembelian. Jabatan yang semakin tinggi, akan merubah kebiasaan dalam

    pembelian dan mutu atau nilai barang dari kebutuhan.

    3. Keadaan Ekonomi

    Keadaan ekonomi seseorang sangat akan mempengaruhi barang

    yang akan dibeli. Semakin tinggi pendapatan ekonominya, maka akan

    semakin konsumtif dalam pembelian barang atau jasa.

    4. Gaya Hidup

    Orang-orang yang berasal dari kelompok subbudaya, kelas sosial

    dan kedudukan yang sama bisa memiliki gaya hidup yang jauh berbeda.

  • 26

    Gaya hidup adalah pola hidup yang dinyatakan sebagai psikografiknya.

    Ini menyangkut pengukuran gatra AIO (Activities, Interest, and Opinion)

    konsumen yang meliputi kegiatan sehari-hari.

    Jadi gaya hidup merupakan pola atau tingkah laku dalam

    pembelian, apakah suatu keluarga itu mempunyai gaya hidup yang

    konsumtif atau keluarga yang sederhana. Banyak orang yang mempunyai

    kekayaan berlebih, memiliki pola perilaku yang sederhana atau pun

    sebaliknya.

    5. Kepribadian dan Konsep Diri

    Kepribadian adalah sifat psikologis yang mengarah kepada

    tanggapan yang konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan

    seseorang.

    Jadi seseorang mempunyai alasan dalam memilih suatu produk

    dan jasa. Alasan tersebut menggambarkan kepribadian seseorang.

    c. Faktor Psikologi

    Belanja lebih lanjut ditentukan oleh faktor psikologi utama, yakni

    motivasi, persepsi, belajar, dan kepercayaan & sikap.

    1. Motivasi

    Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada suatu saat. Sebagian

    kebutuhan berupa hayati dan sebagian nya berupa psikologis. Kebutuhan

  • 27

    psikologis merupakan kebutuhan untuk merasa diakui,dihargai, dan rasa

    memiliki. Sebagian dari kebutuhan ini tidak menjadi motif atau dorongan

    yang menekan untuk dipuaskan.

    2. Persepsi

    Orang yang termotivasi untuk bertindak. Bagaimana orang

    bertindak dipengaruhi oleh persepsinya. Orang dapat membentuk

    persepsi berbeda atas rangsangan yang sama oleh tiga proses perceptual,

    yakni : atensi seleksi, ditorsi seleksi, dan retensi selektif. Atensi seleksi

    merupakan kecenderungan orang menyaring informasi yang masuk.

    Distorsi selektif adalah menginterpretasikan segala informasi atas dasar

    yang telah dipercayai, diluar itu ditolaknya.

    3. Belajar

    Belajar menggambarkan perubahan perilaku perorangan yang

    timbul oleh pengalaman. Belajar terjadi melalui jalinan dorongan,

    rangsangan, isyarat, tanggapan, dan penguatan.

    4. Kepercayaan dan sikap

    Dengan berbuat dan belajar orang akan memperoleh kepercayaan

    dan sikap, termasuk perilaku dalam berbelanja. Kepercayaan

    menggambarkan pikiran seseorang tentang sesuatu. Kepercayaan ini

    dapat berasal dari pengetahuan nyata dan opini.

  • 28

    2.2.5 Pengertian Pelanggan

    Pengertian pelanggan atau costumer dalam perilaku konsumen adalah

    seseorang yang sering membeli dari suatu organisasi. Dapat diartikan bahwa

    setiap orang yang secara regular menggunakan atau menghabiskan suatu produk

    dari perusahaan adalah pelanggan atau costumer. Disini pelanggan sudah

    merupakan orang atau individu yang akan menjadi pemakai tetap suatu produk

    atau jasa tertentu. Pelanggan yang menggunakan barang atau jasa secara

    konsisten disebut sebagai Loyal Costumer. Loyal Costumer adalah orang yang

    telah lama menggunakan suatu produk dan mengenal karakteristik produk

    tersebut serta memahami waktu dan tempat untuk membeli produk tersebut.

    (Damanik, 2011)

    2.2.6 Pengeritan Consumer

    Consumer adalah setiap orang yang merupakan calon pembeli potensial

    yang akan membeli dan menggunakan barang atau jasa yang di tawarkan oleh

    perusahaan. Kategori konsumen yang telah berhasil adalah memcahkan

    permasalahan akan kebutuhannya terhadap suatu produk atau jasa yang dianggap

    akan membuat lebih baik. Keputusan yang diambil merupakan keputusan baru

    yang diperoleh sebagai perpaduan antara pertimbangan dari dalam diri dengan

    olahan informasi yang diperoleh dari luar dirinya. (Damanik, 2011)

    2.2.7 Pengambilan Keputusan

    Suatu keputusan tidak akan memiliki tingkat keakuratan yang kuat jika

    tidak didukung oleh informasi yang ada, berbagai input informasi yang diterima

  • 29

    akan membantu pembentukan sikap dan rekomendasi keputusan yang di terima

    dan dapat mengambil keputusan yang terbaik. (Fahmi, 2011:1)

    2.2.8 Definisi Keputusan

    Definisi dari keputusan adalah proses penelurusan masalah yang berawal

    dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya

    kesimpulan atau rekomendasi. Lalu rekomendasi itulah yang diambil dalam

    pengambilan keputusan yang telah dipikirkan atau di pertimbangkan secara

    seksama. Jika dalam pertimbangan tidak di pikirkan baik-baik, maka output yang

    akan diterima juga akan tidak selaras dengan hasil yang diinginkan. (Fahmi,

    2011:2)

    2.2.9 Tahap Pengambilan Keputusan

    Untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan, maka terdapat

    tahap-tahap pengambilan keputusan, adalah :

    a. Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan transparan, atau mudah untuk dimengerti.

    b. Membuat daftar rincian masalah yang akan dimunculkan, serta menyusun

    secara prioritas dengan maksud agar penyelesaian dapat dilakukan secara

    terarah.

    c. Melakukan identifikasi masalah yang ada, memaparkan permasalahan agar

    membuka gambaran dari permasalahan tersebut.

    d. Memetakan setiap masalah bedasarkan kelompoknya masing-masing.

    Di samping itu,Simon mengatakan dalam buku (Fahmi, 2011:2) bahwa pengambilan keputusan berlangsung melalui empat tahap, yaitu :

  • 30

    a. Intelligence

    b. Design

    c. Choice

    d. Implementasi

    beliau menegaskan bahwa intelligence adalah proses pengumpulan informasi

    yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah. Design merupakan tahap perancangan solusi terhadap masalah. Choice tahap mengkaji lebih dalam dan mencari macam alternaltif yang ada untuk memilih pilihan yang terbaik. Serta

    implementation tahap pengambilan keputusan dan melaksanakan dari strategi

    yang telah di susun.

    Ricky W. Griffin mengidentifikasi keputusan tidak terprogram adalah

    keputusan yang secara relative tidak terstruktur dan diambil dalam usaha

    memecahkan masalah baru yang belum pernah dialami sebelumnya, serta sulit

    untuk mengenali bentuk atau dampak masalah.

    2.2.10 Proses Pengambilan Keputusan

    Proses pengambilan keputusan ini, menurut Engel et al dalam jurnal (Aulia, 2011) terdiri dari lima tahap: (1) pengenalan masalah, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternaltif, (4) pembelian, dan (5) evaluasi pasca pembelian.

  • 31

    Tabel 2.1 Pengambilan Keputusan

    PENGENALAN MASALAH

    PENCARIAN INFORMASI

    EVALUASI ALTGERNALTIF

    PEMBELIAN

    EVALUASI PASCA PEMBELIAN

  • 32

    2.3 Kerangka Pemikiran

    PEMBATASAN BBM BERSUBSIDI

    PENGARUH

    PERILAKU KONSUMEN

    PRO KONTRA

    PENGAMBILAN

    KEPUTUSAN

    KENDARAANPRIBADI

  • 33

    Dari kerangka pemikiran diatas, peneliti membahas mengenai dampak

    pembatasan penggunaan BBM jenis premium yang mempengaruhi perilaku konsumen.

    Dengan adanya pembatasan tersebut, terdapat dua pandangan yakni pro dan kontra.

    Bagaimana pandangan tersebut dipengaruhi oleh perilaku konsumen dalam hal

    pembelian bahan bakar dan melihat pola pengambilan keputusan. Hasil dari

    pengambilan keputusan tersebut yang akhirnya apakah masyarakat tetap menggunakan

    kendaraan pribadi atau beralih menggunakan kendaraan umum.