landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-01107-mc...

33
17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Dasar / Umum 2.1.1 Komunikasi Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia dan masyarakat. Aktivitas komunikasi dapat dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari bangun tidur sampai manusia beranjak tidur pada malam hari. Bisa dipastikan sebagian besar dari kegiatan kehidupan kita mengunakan komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Namun, apa yang dimaksud dengan komunikasi itu sendiri ? Secara etimologi, komunikasi berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico,communication, atau communicare, yang berarti “membuat sama” (Mulyana, 2001, p. 46). Menurut Shanon dan Weaver , komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam bentuk hal ekspresi muka, lukisan,seni dan teknologi.(Wiryanto, 2004, p.7)

Upload: dinhnguyet

Post on 09-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

17

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori – Teori Dasar / Umum

2.1.1 Komunikasi

Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

tatanan kehidupan sosial manusia dan masyarakat. Aktivitas komunikasi dapat

dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari bangun

tidur sampai manusia beranjak tidur pada malam hari. Bisa dipastikan sebagian

besar dari kegiatan kehidupan kita mengunakan komunikasi baik komunikasi

verbal maupun nonverbal. Namun, apa yang dimaksud dengan komunikasi itu

sendiri ?

Secara etimologi, komunikasi berasal dari kata Latin communis yang

berarti “sama”, communico,communication, atau communicare, yang berarti

“membuat sama” (Mulyana, 2001, p. 46). Menurut Shanon dan Weaver ,

komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu

sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi

verbal, tetapi juga dalam bentuk hal ekspresi muka, lukisan,seni dan

teknologi.(Wiryanto, 2004, p.7)

Page 2: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

18

Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, maka jelas bahwa

komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang

menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya

komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media,

penerima dan efek. Unsur-unsur ini juga bisa disebut komponen atau elemen

komunikasi.Untuk itu, kita perlu mengetahui unsur-unsur komunikasi. (Cangara,

Pengantar Ilmu Komunikasi, p. 23)

Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan

informasi sampai dipahaminya informasi oleh komunikan. Komunikasi adalah

suatu proses, suatu proses dimana komponen-komponennya saling terkait, dan

bahwa para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan dan

keseluruhan. Selanjutnya, ada lima faktor yang mempengaruhi proses

komunikasi menurut William G. Scott dalam buku Pengantar Teori Komunikasi

(Suprapto, Pengantar Teori Komunikai, 2006, p. 7), yakni:

1. The Act (Perbuatan)

Perbuatan komunikasi menginginkan pemakaian lambang-

lambang yang dapat dimengerti secara baik dan hubungan-hubungan

yang dilakukan oleh manusia.Pada umumnya lambang-lambang

tersebut dinyatakan dengan bahasa atau dalam keadaan tertentu tanda-

tanda lain dapat pula dipergunakan.

2. The Scene (Adegan)

Adegan sebagai salah satu faktor dalam komunikasi ini

menekankan hubungannya dengan lingkungan komunikasi. Adegan

Page 3: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

19

ini menjelaskan apa yang dilakukan, simbol apa yang digunakan, dan

arti dari apa yang dikatakan. Dengan kata lain, dengan menggunakan

simbol apa sesuatu itu dapat dikomunikasikan.

3. The Agent (Pelaku)

Individu-individu yang mengambil bagian dalam hubungan

komunikasi disebut pelaku komunikasi.Pengirim (komunikator) dan

penerima (komunikan) yang terlibat di dalamnya adalah contoh

pelaku komunikasi tersebut, dan peranannya seringkali saling

menggantikan dalam situasi komunikasi yang berkembang.

4. The Agency (Perantara)

Alat-alat yang dipergunakan dalam komunikasi dapat membangun

terwujudnya perantara itu (the agency). Alat-alat itu selain dapat

berwujud komunikasi lisan, tatap muka, dapat juga alat komunikasi

tertulis, seperti surat perintah, memo, buletin, nota, surat tugas dan

jenis lainnya.

5. The Purpose (Tujuan)

Menurut Grace dalam Thoha (Suprapto, Pengantar Teori

Komunikasi, 2006, p. 8) ada 4 macam tujuan tersebut:

1. Tujuan Fungsional (The Functional Goals), ialah tujuan yang

secara pokok bermanfaat untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi

atau lembaga.

2. Tujuan Manipulasi (The Manipulative Goals), tujuan ini

dimaksudkan untuk menggerakkan orang-orang yang mau

Page 4: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

20

menerima ide-ide yang disampaikan baik sesuai atau tidak sesuai

dengan nilai dan sikapnya sendiri.

3. Tujuan Keindahan (The Aesthetics Goals), tujuan ini bermaksud

untuk menciptakan tujuan-tujuan yang bersifat kreatif.

Komunikasi ini dipergunakan untuk memungkinkan seseorang

mampu mengungkapkan perasaan tadi dalam kenyataan.

4. Tujuan Keyakinan (The Confidence Goals), tujuan ini bermaksud

untuk meyakinkan atau mengembangkan keyakinan orang-orang

pada lingkungan.

Adapun tujuan komunikasi dapat diuraikan sebagai berikut (Effendy,

2003, p. 8) :

1. Perubahan sikap (attitude change)

2. Perubahan pendapat (opinion change)

3. Perubahan perilaku (behavior change)

4. Perubahan sosial (social change)

Inti dari tujuan komunikasi di atas adalah untuk mengharapkan

pengertian, dukungan, gagasan, dan tindakan komunikan.

Pada umumnya fungsi dari komunikasi adalah sebagai berikut:

1. Fungsi memberitahu (to inform)

Contohnya: rambu-rambu lalu lintas, pengumuman

melalui radio, televisi, dan lainnya.

Page 5: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

21

2. Fungsi mendidik (to educate)

Contohnya: kuliah, ceramah, diskusi, dan lain-lain.

3. Fungsi membujuk (to persuade)

Contohnya: iklan, kampanye.

4. Fungsi menghibur (to entertaint)

Contohnya: pemutaran lagu atau musik, lawak.

2.1.2 Komunikasi Massa

Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media

massa (media cetak dan elektronik). Massa dalam arti komunikasi massa lebih

menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan

kata lain media massa yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran

media massa. Oleh karena itu masa disini menunjuk pada khalayak, audience,

penonton,pemirsa,atau pembaca. (Nurudin, 2007, p. 2)

Berlo (Wiryanto, 2005) mengartikan massa sebagai meliputi semua orang

yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung

lain dari saluran. Menurut Defleur dan McQuail komunikasi massa adalah suatu

proses dimana komunikator-komunikator menggunakan media untuk

menyebarkan pesan-pesan secara luas,dan secara terus menerus menciptakan

makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak-khalayak yang

besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara. (Riswandi, 2009, p. 103)

Page 6: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

22

Merangkum definisi- definisi di atas, di sini komunikasi massa di artikan

sebagai jenis komunikasi yang di tujukan kepada sejumlah khalayak yang

tersebar, heterogen, dan anonym melalui media cetak atau elektronis sehingga

pesan yang sama dapat di terima secara serentak dan sesaat. Perkataan “dapat”

dalam definisi ini menekankan pengertian bahwa jumlah sebenarnya penerima

komunikasi massa pada saat tertentu tidaklah essensial.(Morissan, Corry, &

Farid, Teori Komunikasi Massa, 2010)

Harold D. Lasswell (Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, 2000)

memformulasikan unsur-unsur komunikasi dalam bentuk pertanyaan sebagai

berikut ”Who Says What in Which Channelto Whom With What Effect?”

1. Unsur who (sumber atau komunikator). Siapakah komunikatornya?

2. Unsur says what (pesan). Pesan apa yang dinyatakannya? 3. Unsur in which channel (saluran atau media). Media apa yang digunakan ? 4. Unsur to whom (penerima; khalayak; audien). Siapa komunikannya ? 5. Unsur with what effect (dampak). Efek apa yang diharapkan ?

Sedangkan ciri-ciri komunikasi massa, menurut Elizabeth Noelle

Neumann (Rakhmat, 1997) sebagai berikut:

1. Bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis;

2. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta

komunikasi;

3. Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan

anonim;

Page 7: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

23

4. Mempunyai publik yang secara tersebar.

Menurut Dominick dalam (Ardianto & Komala, 2004, pp. 15-22),

Komunikasi massa mempunyai beberapa fungsi bagi masyarakat, antara lain:

1. Pengawasan

Fungsi pengawasan ini dibagi ke dalam 2 bentuk yaitu

pengawasan peringatan (Warning and beware surveillance) yang terjadi

ketika media massa menginformasikan tentangancaman bencana alam,

tayangan inflasi, atau serangan militer. Kemudian yang kedua adalah

pengawasanin strumental (instrumental surveillance) yaitu penyampaian

atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu

khalayak dalam kehidupan sehari-hari.

2. Penafsiran

Penafsiran pada media dapat dilihat pada halaman tajuk rencana

(editorial). Penafsiran ini berbentuk komentar danopini yang ditujukan

pada khalayak pembaca, serta dilengkapi perspektif (sudut pandang)

terhadap berita yang disajikan pada halaman lainnya. Tujuan penafsiran

mediaadalah untuk mengajak para pembaca atau pemirsa untuk

memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi

antarpersona atau komunikasi kelompok.

Page 8: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

24

3. Pertalian

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang

beragam, sehingga membentuk pertalian berdasarkan kepentingan dan

minat yang sama tentang sesuatu. Kelompok-kelompok yang memiliki

kepentingan yang sama tetapi terpisah secara geografis dipertalikan atau

dihubungkan oleh media.

4. Penyebaran nilai-nilai

Fungsi ini disebut juga sebagai sosialisasi. Media mewakili

sebagai model dan peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya.

5. Hiburan

Melalui program-program di televisi dan radio, khalayak dapat

memperoleh hiburan yang dikehendaki. Sementara suratkabar dapat

melakukan hal tersebut dengan memuat cerpen,Teka-Teki Silang (TTS),

dan berita yang mengandung sentuhan manusiawi (human interest ).

2.1.3 Media Massa

Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan

pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa

sendiri adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber

kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis

seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Cangara H. , 2003, p. 134). Media

Page 9: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

25

massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori (Ardianto, Komunikasi

Massa Suatu Pengantar, 2009, p. 103), yakni media massa cetak dan media

elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai media massa

adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi

kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, film, media on-line ( internet ).

Media massa memiliki beberapa karakteristik seperti yang dikemukakan

oleh (Cangara, 2003:134) antara lain:

− Bersifat melembaga

− Bersifat satu arah

− Meluas dan serempak

− Memakai peralatan teknis atau mekanis

− Bersifat terbuka

Media massa seperti disebutkan di atas memiliki ciri-ciri tertentu, antara

lain ciri massif (massive) atau massa (massal), yakni tertuju kepada sejumlah

orang yang relatif banyak. Secara umum media massa adalah alat yang di

gunakan dalam proses penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan

menggunakan alat-alat komunikasi, baik cetak maupun elektronik.

Seperti yang diungkapkan oleh Donald K. Robert (Rakhmat J. , 2005, p.

218), efek media massa hanyalah “perubahan perilaku manusia setelah diterpa

pesan media massa”. Apabila fokus pada pesan, maka efek haruslah berkaitan

Page 10: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

26

dengan pesan yang disampaikan media massa. Selain itu, terdapat tiga

pendekatan yang disampaikan oleh Steven M. Chaffee. Pendekatan yang pertama

adalah kecenderungan kita dalam melihat efek media massa, baik yang berkaitan

dengan pesan, maupun media itu sendiri. Pendekatan yang kedua adalah ketika

kita melihat jenis perubahan yang terjadi pada khalayak. Pendekatan yang ketiga

adalah meninjau satuan observasi yang dikenai efek komunikasi massa, baik itu

individu, kelompok, hingga bangsa sekalipun (Chaffee dalam Rakhmat, 2005,

p.218). Berkaitan dengan tipe pendekatan yang kedua, terdapat tiga efek

perubahan yaitu penerimaan informasi, perubahan perasaan atau sikap, dan

perubahan perilaku. Dengan istilah lain, ketiga efek tersebut adalah:

1. Efek kognitif:

Efek ini terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami,

atau dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi

pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau informasi. Pembentukan

dan perubahan citra terjadi karena realitas yang disampaikan oleh media

massa adalah realitas yang sudah terseleksi. Akibatnya, muncullah

stereotipe. Berkaitan dengan ‘Agenda Setting’, media mempengaruhi

khalayaknya mengenai apa yang dianggap penting, sehingga hal lain

menjadi terabaikan. Efek prososial kognitif membicarakan bagaimana

media massa memberikan manfaat seperti apa yang dikehendaki oleh

khalayaknya.

2. Efek afektif:

Efek afektif timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan,

disenangi, atau dibenci khalayak. Efek ini berhubungan dengan emosi,

Page 11: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

27

sikap, atau nilai. Beberapa faktor yang mempengaruhi intensitas

rangsangan emosional media massa antara lain suasana emosional

(mood), skema kognitif, suasana terpaan, predisposisi individual, serta

tingkat identifikasi.

3. Efek behavioral:

Efek ini merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati; yang

meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berperilaku. Hal ini

disebabkan karena khalayak belajar dari apa yang disampaikan oleh

media massa. Masyarakat cenderung meniru perilaku yang mereka amati.

2.1.4 Televisi

Televisi merupakan media komunikasi yang menyediakan berbagai

informasi yang update, dan menyebarkannya kepada khalayak umum. Dalam

(Baksin, 2006, p. 16) mendefinisikan bahwa: “Televisi merupakan hasil produk

teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk

audiovisual gerak. Isi pesan audiovisual gerak memiliki kekuatan yang sangat

tinggi untuk mempengaruhi mental, pola pikir, dan tindak individu”.

Menurut ensiklopedia Indonesia dalam Parwadi (2004: 28) lebih luas lagi

dinyatakan bahwa: “Televisi adalah sistem pengambilan gambar, penyampaian,

dan penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik. Gambar tersebut

ditangkap dengan kamera televisi, diubah menjadi sinyal listrik, dan dikirim

langsung lewat kabel listrik kepada pesawat penerima”.

Page 12: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

28

Berdasarkan kedua pendapat di atas menjelaskan bahwa televisi adalah

sistem elektronis yang menyampaikan suatu isi pesan dalam bentuk audiovisual

gerak dan merupakan sistem pengambilan gambar, penyampaian, dan

penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik. Dengan demikian, televisi

sangat berperan dalam mempengaruhi mental, pola pikir khalayak umum.

Televisi karena sifatnya yang audiovisual merupakan media yang dianggap

paling efektif dalam menyebarkan nilai-nilai yang konsumtif dan permisif.

Televisi mempunyai keunggulan yang berbeda dengan media massa

lainnya yaitu :

1. Audio Visual

Televisi memiliki salah satu kelebihan yaitu dapat di

dengar sekaligus juga dapat dilihat (audio visual) jadi, apabila

khalayak radio siaranhanya dapat mendengar kata-kata, musik,

dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar yang

bergerak. Namun demikian, bukan berarti gambar lebih penting

dari kata-kata. Keduanya juga harus ada kesesuaian secara

harmonis.

2. Berpikir dalam gambar

Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara

televisi adalah pengarah acara, ia harus berpikir dalam gambar

(think in picture). Begitu pula bagi seorang komunikator yang

Page 13: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

29

akan menyampaikaninformasi, pendidikan atau persuasi,

sebaiknya ia dapat melakukan berpikir dalam gambar.

3. Pengoperasian lebih kompleks

Di bandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi

suara lebih kompleks dan lebih banyak melibatkan orang.

Peralatan yang digunakan pun lebih rumit dan harus di lakukan

orang-orang yang terampil.

4. Efisiensi Biaya

Salah satu keuntungan televisi adalah kemampuannya

menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas. Jangkauan massa

ini menimbulkan efisiensi biaya dalam menjangkau setiap

khalayak.

5. Dampak yang Kuat

Keunggulan lainnya adalah kemampuannya menimbulkan

dampak yang kuat terhadap konsumen dengan tekanan sekaligus

pada dua panca indera, yaitu penglihatan dan pendengaran.

Televisi juga mampu mengkombinasikan gerakan, kecantikan,

suara, warna, drama, dan humor.

Page 14: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

30

6. Pengaruh yang Kuat

Televisi juga mempunyai kemampuan yang kuat untuk

mempengaruhi persepsi khalayak sasaran. Kebanyakan

masyarakat menghabiskan waktunya di depan televisi sebagai

sumber berita, hiburan, dan sarana pendidikan.

Kelemahan Televisi

1. Biaya yang Besar

Kelemahan yang paling serius dalam siaran televisi ialah

biaya yang besar dalam memproduksi suatu acara, walaupun

untuk menjangkau khalayak lebih rendah.

2. Khalayak yang Tidak Selektif

Sekalipun berbagai teknis telah diperkenalkan untuk

menjangkau sasaran yang lebih selektif, televisi tetap sebuah

media yang tidak selektif karena segmentasinya tidak setajam

surat kabar atau majalah.

3. Kesulitan Teknis

Media ini tidak luwes dalam pengaturan teknis. Acara-

acara yang telah dibuat awalnya dapat berubah begitu saja,

apalagi menjelang jam-jam penyiarannya.

Page 15: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

31

Lima fungsi dari televisi menurut (Hofmann & Ruedi, 1999, pp. 54 - 58)

1. Menyalurkan Kebudayaan

Televisi sendiri tidak hanya mencari, tetapi juga ikut

mengembangkan kebudayaan. Fungsi ini dilihat sebagai pendidikan.

Kebudayaan yang dikembangkan oleh sebuah televisi merupakan tujuan

pesan khusus didalamnya.

2. Pengawasan situasi masyarakat dan dunia

Fungsi ini sering disebut sebagai informasi. Fungsi televisi yang

sebenarnya adalah untuk mengamati kejadian di dalam masyarakat dan

kemudian melaporkannya sesuai dengan kenyataan. Seandainya fungsi

ini diperhatikan dengan seksama, televisi dapat menjadi media

komunikasi yang cukup demokratis,sejauh yang hidup di dalam

masyarakat dikendalikan lagi kepada masyarakat melalui siaran.

3. Hiburan

Dalam kebudayaan audiovisual segalanya paling sedikit

mempunyai unsur hiburan, kalau tidak menghibur umumnya sebuah

tayangan tidak akan ditonton. Hiburan merupakan rekreasi, dalam artinya

hiburan membuat manusia menjadi segar untuk menjalankan

aktivitasnya.

Page 16: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

32

Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep

acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang

akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan

target pemirsa acara tersebut. (Rukmananda, 2004, p. 63)

a) Drama (fiksi) : adalah sebuah format acara televisi yang

diproduksi dan dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-

kisah drama atau fiksi yangdirekayasa dan dikreasi ulang.

b) Non drama (non fiksi) : adalah sebuah format acara televisi yang

diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif

dan realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasi

ulang dan tanpa harusmenjadi dunia khayalan.

c) Berita dan olahraga : adalah sebuah format acara televisi yang

diproduksi berdasarkan informasi dan fakta atas kejadian dan

peristiwa yang berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-

hari.

Page 17: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

33

Gambar 2.1 Format Acara Televisi

Drama (fiksi) Non Drama Berita (news)

(non fiksi)

* Tragedy * Musik *Features

* Aksi * Magazine show * Sports

* Komedi * Talk show * News

* Cinta * Variety show * Legenda

* Repackaging * Horor * Game show

* Kuis

(Sumber: Rukmananda, Naratama.Menjadi Sutradara Televisi . Jakarta:

PTGrasindo. 2004: 64)

2.1.5 Program Televisi

Secara teknis penyiaran televisi, program televisi (television

programming ) diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi

dari hari ke hari (horizontal programming ) dan dari jam ke jam (vertical

programming ) setiap harinya. Media televisi hanya mengistilahkan

programming atau pemprograman (Soenarto, 2007).Sedangkan menurut

Page 18: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

34

(Rukmananda,2004,p.213), programming adalah teknik penyusunan program

acara televisi yang ditayangkan secara berurutan.Stasiun televisi setiap harinya

menyajikan berbagai macam jenis program yang judulnya sangat bervariasi dan

jenisnya juga beragam. Pada dasarnya, apapun yang bisa dijadikan sebuah

program acara yang bisa ditayangkan ditelevisi asalkan menarik dan disukai oleh

audien, dan selama itu tidak bertentangan dengan norma-norma kesopanan,

kesusilaan, serta hukum dan peraturan yang berlaku.

Berbagai macam jenis program televisi secara garis besar dapat

dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu :

1. Program Informasi (jurnalistik)

a) Hardnews (faktual,berita yang cukup kuat, fokus kepada isi

pesan) : Bulletin, Breaking News, Investigasi Talkshow

b) Soft news (kombinasi dari fakta, gossip, dan opini) : Air

Magazine, Dokumenter, Talkshow, Feature, Semi Documenter

2. Program Hiburan (artistik)

a) Drama (acara fiksi yang ditayangkan oleh televisi dalam bentuk

cerita drama hingga cerita detektif yang memiliki karakter dan

plot cerita yang serupa dengan cerita aslinya) contohnya Sitkom,

FTV, Film, Sinetron, Sketsa

Page 19: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

35

b) Non Drama : Music, Variety, Games, Talent, Reality,

Infotainment,Sport, Religy,Talkshow

Selain pembagian jenis program berdasarkan skema diatas, terdapat pula

pembagian program berdasarkan apakah suatu program bersifat faktual atau

fiktif. Program faktual antara lain meliputi program berita, dokumenter, dan

reality show. Sementara program fiktif antara lain program drama atau komedi.

2.1.6 Dokumenter

Memahami arti dokumenter, kita dihadapkan pada dua hal, yaitu sesuatu

yang nyata, faktual (ada atau terjadi) dan esensial, bernilai atau memiliki makna.

Suatu dokumen dapat berwujud konkret kertas dengan tulisan atau berkas-berkas

tertulis,dapat pula berupa gambar, photo dari suatu kejadian, microfilm, film atau

film video. Semestinya program documenter televisi dengan film atau video

mengarah pada suatu daya tarik dan suatu kesetiaan atas aktualitas. Hal ini sangat

berkebalikan dengan program hiburan (entertainment) yang lebih menyajikan

mimpi. Sebuah program dokumenter yang benar berarti bukan program yang

membanjirkan air mata. Bukan pula program untuk mempromosikan suatu

barang produksi atau mendorong aksi sosial; juga bukan program yang hanya

berkepentingan menyajikan objektivitas suatu peristiwa. Kesimpulannya adalah

program dokumenter adalah suatu program yang menyajikan suatu kenyataan

berdasarkan pada fakta objektif yang memiliki nilai esensial dan eksistensial,

artinya menyangkut kehidupan, lingkungan hidup dan situasi nyata. (Wibowo,

2009).

Page 20: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

36

Dokumenter dibagi menjadi dua bagian yaitu

a) Dokudrama

Genre dokumenter dimana pada beberapa bagian film disutradarai

atau diatur terlebih dahulu denganperencanaan yang detail. Dokudrama

muncul sebagai solusi atas permasalahan mendasar film dokumenter,

yakni untuk memfilmkan peristiwa yang sudah ataupun belum

pernah terjadi.

b) Semi Dokumenter

Suatu bentuk buku, film, atau program televisi yang menyajikan

kisah fiksi yang menggabungkan banyak rincian faktual atau peristiwa-

peristiwa aktual, atau yang disajikan dengan cara yang mirip dengan

dokumenter.

Berdasarkan pembagian dokumenter, program “Orang Pinggiran” masuk

kedalam program semi dokumenter dimana banyak kisah atau perstiwa nyata dan

faktual dan disajikan dengan cara yang hampir medekati dokumenter.

2.1.7 Content Program Televisi

Content program “Orang Pinggiran” di Trans 7 , yakni:

1. Talent

Talent secara umum diartikan sebagai semua orang yang terlibat

dalam sebuah program, baik sebagai host maupun bintang tamu atau

Page 21: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

37

sesorang atau sekelompok yang memegang sebuah acara tertentu.

Keberadaan talent/host biasanya identik dengan acara yang

dibawakannya. Dengan demikian. Selain jenis acara, figurt talent/host

yang bersangkutan juga memegang peranan penting. Dalam pemilihan

talent/host harus berkaitan dengan tema atau konsep program yang dapat

mendukung acara atau program tersebut.

Dalam program “Orang Pinggiran” talent memegang peranan

yang penting karena bertugas sebagai inti dari cerita atau konsep program

tersebut. Selain itu fungsi talent dalam program tersebut adalah

menceritakan kisah kehidupannya dan memperlihatkan segala kegiatan

dan aktivitas sehari-hari yang dijalaninya.

2. Cerita atau Naskah

Darmanto (1998) mengungkapkan bahwa naskah merupakan

bentuk tertulis dari suatu bentuk gagasan atau pemikiran orang /

kelompok yang telah disistematiskan dan dimaksudkan untuk

mencapai tujuan penyelenggaraan siaran radio ataupun televisi.

Ada banyak hal – hal yang harus diperhatikan dalam

pembuatan naskah. Peneliti hanya mengambil beberapa hal saja yang

ada di dalam naskah “Orang Pinggiran” yaitu kesederhanaan,

bermanfaat dan diangkat berdasarkan kisah kehidupan yang nyata.

Page 22: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

38

3. Lokasi

Lokasi adalah hal penting dalam membuat suatu program.

Gambaran atau situasi lokasi sangat mendukung program tersebut

agar menjadi lebih real dan penonton dapat merasakan dan

membayangkan setiap adegan yang terjadi saat program tersebut

tayang. Pada program “orang pinggiran” lokasi yang diambil adalah

tempat tinggal si talent atau host.

4. Kostum

Dalam dunia pertelevisian, berpakaian pada saat berbicara di

depan publik tidak selalu harus mewah, cukup berpakaian dengan

menarik. Jika sedang membawakan suatu acara kita harus

memperhatikan kesesuaian pakaian dengan pemirsa. Pakaian yang

dipakai sebaiknya jangan berlebihan karena seharusnya penonton

menyaksikan apa yang penyiar sampaikan, bukan apa yang ia pakai.

(Baksin, 2006 : 169 – 170)

Talent/host Orang Pinggiran mengenakan kostum yang

menggambarkan keadaan mereka dan tampil apa adanya sesuai

dengan kehidupan si talent/host. Karena dalam program ini lebih

mengutamakan cerita dari talent dan mengangkat kisah tersebut.

5. Gimmick

Gimmick adalah trik – trik yang digunakan untuk

mendapatkan perhatian penonton dalam bentuk sound effect, musik

ilustrasi, mimik, ekspresi, dan acting pemain, jokes, teknik editing

Page 23: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

39

dan pergerakan kamera. Gimmick dapat berdiri sendiri tanpa harus

berkaitan dengan kesinambungan kamera. (Naratama, 2004 : 112)

2.2 Teori Khusus yang Berkaitan dengan Judul Skripsi

2.2.1 Teori Uses and Gratifications

Teori kegunaan dan kepuasan memandang pengguna media mempunyai

kesempatan untuk menentukan pilihan-pilihan media sumber beritanya. Dalam

hal ini, pengguna media berperan aktif dalam kegiatan komunikasi untuk

memenuhi kepuasannya. Teori ini mempertimbangkan apa yang dilakukan orang

pada media,yaitu menggunakan media untuk pemuas kebutuhannya. Penganut

teori ini meyakini bahwa individu sebagai mahluk supra-rasional dan sangats

elektif.

Menurut para pendirinya, Elihu Katz;Jay G. Blumler; dan

MichaelGurevitc (Rakhmat J. , 2005),meneliti asal mula kebutuhan secara

psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau

sumber-sumber lain , yang membawa pada pola terpaan media yang

berlainan(atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan

kebutuhan dan akibat-akibat lain.Perkembangan teori Uses and Gratification

Media dibedakan dalam tiga fase , yaitu:

1. Fase pertama ditandai oleh Elihu Katz dan Blumler memberikan deskripsi

tentang orientasi subgroup audiens untukmemilih dari ragam isi media.

Page 24: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

40

Dalam fase ini masih terdapatkelemahan metodologis dan konseptual

dalam meneliti orientasiaudiens.

2. Fase kedua, Elihu Katz dan Blumler menawarkanoperasionalisasi

variabel-variabel sosial dan psikologis yang diperkirakan memberi

pengaruh terhadap perbedaan pola–pola konsumsi media. Fase ini juga

menandai dimulainya perhatianpada tipologi penelitian gratifikasi media.

3. Fase ketiga, ditandai adanya usaha menggunakan datagratifikasi untuk

menjelaskan cara lain dalam proses komunikasi, dimana harapan dan

motif audiens mungkin berhubungan. Kristalisasi dari gagasan, anggapan,

temuan penelitian tentang Uses and Gratification Media mengatakan,

bahwa kebutuhan sosial dan psikologis menggerakkan harapan pada

media massa atau sumber lain yang membimbing pada perbedaan pola-

pola terpaan media dalam menghasilkan pemuasan kebutuhan dan

konsekuensi lain yang sebagian besar mungkin tidak sengaja.

Elihu Katz;Jay G. Blumler; dan Michael Gurevitch (Baran & Davis,

2000) menguraikan lima elemen atau asumsi-asumsi dasar dari Uses and

Gratification Media sebagai berikut:

1. Audiens adalah aktif, dan penggunaan media berorientasi pada tujuan.

2. Inisiative yang menghubungkan antara kebutuhan kepuasan dan pilihan

media spesifik terletak di tangan audiens

Page 25: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

41

3. Media bersaing dengan sumber-sumber lain dalam upaya memuaskan

kebutuhan audiens

4. Orang-orang mempunyai kesadaran-diri yang memadai berkenaan

penggunaan media, kepentingan dan motivasinya yang menjadi bukti bagi

peneliti tentang gambaran keakuratan penggunaan itu.

5. Nilai pertimbangan seputar keperluan audiens tentang media spesifik atau

isi harus dibentuk.

Penerapan teori uses and gratifications dengan penelitian ini adalah

pengguna media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana(melalui

media) dan apa pengaruh media bagi kehidupan. Hal ini tercermin juga dalam

studi kasus ini,dimana audience memilih dan menggunakan media televisi untuk

memenuhi kebutuhannya.

2.2.2 Persepsi

Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih,

mengorganisasikan dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses

tersebut memperngaruhi perilaku kita (Mulyana, 2001, p. 167). Sedangkan

menurut Covey (2001:31). Persepsi adalah cara memandang sesuatu, kerangka

acuan atau keyakinan.

Persepsi terdiri dari tiga proses yang dimana melalui proses ini dapat

terlihat bagaimana cara pengambilan keputusan tentang sesorang atau suatu

fenomena dengan cara memberi makna kepada tindakan-tindakan atau insiden

yang berlaku. Proses persepsi tersebut yaitu:

Page 26: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

42

1. Pemilihan rangsangan. Persepsi dimulai dengan pemilihan

rangsangan dimana proses pemilihan rangsangan berhubungan

dengan perhatian yang dibuat. Rangsangan tersebut akan menjadi

perhatian apabila mempnyai sifat-sifat yang terlihat jelas seperti

gerakan, hal-hal baru yang terus berulang.

2. Penyusunan, yaitu pembentukan sebuah struktur yang mudah

dipahami.

3. Mengintrepretasikan atau member makna terhadap apa yang

diperhatikan dengan mengumpulkan segaya yang diterima untuk

di interpretasikan secara menyeluruh agar bertujuan untuk

memahami dan akhirnya membentuk sebuah persepsi. (Rakhmat

J. , 2005)

Dari pengertian persepsi tersebut diatas, maka peneliti menyimpulkan

bahwa persepsi adalah suatu pengintepretasian sebuah makna dan sudut pandang

seorang terhadap suatu hal atau keadaan yang terjadi di sekitarnya. Terkait

dengan penelitian, yaitu persepsi penonton tentang program semi dokumenter

yang terlalu mengekspos kemiskinan, maka yang diteliti adalah bagaimana

interprestasi makna dan sudut pandang penonton “Orang Pinggiran” mengenai

tema dalam program tersebut yang mengandung unsur sosial ekonomi kebawah.

2.2.2.1 Jenis-jenis Persepsi

Jenis-jenis persepsi pada manusia sebenarnya terbagi dua,

yaitu persepsi terhadap objek(lingkungan fisik) dan persepsi

terhadap manusia (persepsi sosial). Dan menurut Mulyana kedua

Page 27: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

43

jenis persepsi tersebut mempunyai perbedaan,perbedaan tersebut

mencakup (Mulyana, 2001, pp. 171 - 172).

1. Persepsi terhadap Objek (Lingkungan Fisik)

Persepsi lingkungan fisik merupakan proses penafsiran terhadap

obyek-obyek tidak bernyawa yang ada disekitar lingkungan kita.

Terkadang dalam mempersepsikannya lingkungan fisik, kita

melakukan kekeliruan, karena indera kita terkadang menipu kita,

itulah yang disebut ilusi. Persepsi terhadap obyek ini juga

dipengaruhi oleh beberapa faktor : latar belakang pengalaman,

latar belakang budaya, latar belakang psikologis, latar belakang

nilai, keyakinan dan harapan, dan yang terakhir adalah kondisi

faktual alat-alat indera.

2. Persepsi Terhadap Manusia (Persepsi Sosial)

Persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial

dan kejadian – kejadian yang kita lihat alami dalam lingkungan

kita. Oleh karena manusia bersifat emosional, sehinggan penilaian

terhadap orang akan mengandung resiko. Persepsi saya terhadap

anda mempengaruhi persepsi anda terhadap saya, dan pada

gilirannya persepsianda terhadap saya juga akan mempengaruhi

persepsi saya terhadap anda,dan begitu seterusnya, setiap orang

mempunyai gambaran berbeda mengenai realitas disekelilingnya.

Page 28: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

44

Karena setiap orang mempunyai persepsi berbeda terhadap

lingkungan sosialnya.

2.3 Kerangka Berpikir

Teori-teori yang dijadikan landasan pada kerangka teori harus dapat

menghasilkan beberapa konsep yang disebut dengan kerangka konsep. Kerangka konsep

dapat diartikan sebagai hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam

memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Konsep – konsep yang

telah diungkapkan dalam landasan teoritis harus dapat di operasionalisasikan dengan

mengubahnya menjadi dua variabel yaitu persepsi terhadap manusia dan persepsi

terhadap objek.

Peneliti mengelompokkan indikator-indikator yang akan diuji dalam penelitian

ini ke dalam enam dimensi, yaitu dimensi talent, cerita, pemilihan lokasi, kostum,

pemilihan/editing gambar, backsound. Pembatasan konsep dalam penelitian ini tidak

saja untuk menghindari salah maksud dalam memahami konsep penelitian dalam

membatasi penelitian, tetapi batasan konsep diperlukan untuk menjabarkan variabel

penelitian maupun indikator penelitian.

Variabel dalam penelitian ini:

1) Persepsi Warga Rt.001/Rw.09 Kebon Jeruk Jakarta Barat dan Warga

Rt.005/Rw.08 Duri Kepa Jakarta Barat

Page 29: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

45

2.3.1 Model teoritis

Variabel-variabel yang telah dikelompokan ke dalam kerangka konsep,

maka dibentuk suatu model teoritis:

2.4 Operasionalisasi Konsep

Operasional variabel yang digunakan terbagi menjadi dua, yang pertama adalah

Variabel Independent (variabel pengaruh/bebas) (X) sering disebut sebagai variabel

stimulus, prediktor, anteceden. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang menjadi sebab perubahannya

atau timbulnya variabel dependen(terikat). (Sugiyono, 2009, hal. 21). Variabel bebas

Persepsi

Terhadap

Manusia

Program Orang Pinggiran

1. Talent

Persepsi

Terhadap

Obyek

Program Orang Pinggiran

1. Cerita

2. Pemilihan Lokasi

3. Kostum

4. Pemilihan/Editing Gambar

5.Backsound

Page 30: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

46

yang termasuk dalam program “Orang Pinggiran” adalah cerita, talent ,dan pemilihan

lokasi.

Variabel yang kedua adalah Variabel Dependent (Variabel terikat) (Y) : sering

disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering

disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2009, hal. 39)

Pada penelitian ini ada beberapa hal yang perlu diukur dan masing-masing

variabel melalui sejumlah indikator dalam bentuk pertanyaan kepada responden. Berikut

peneliti lampirkan bagan operasional konsep sebagai instrument pengukur indikator

variabel yang akan diteliti.

Tabel 2.1

Operasional Konsep

Variabel Dimensi Indikator Pengukuran

Persepsi

terhadap

manusia

Talent

1. Talent berstatus sosial

menengah kebawah

2. Talent berpenampilan

sederhana

3. Talent dapat menceritakan

kisah kehidupannya dengan

baik dan jelas kepada

penonton

Page 31: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

47

Persepsi

Terhadap

Obyek

4. Talent bisa atau mampu

memperlihatkan kegiatan

kesehariannya

Skala Likert

Interval

5 = Sangat Setuju

4 = Setuju

3 = Ragu – ragu

2 = Tidak Setuju

1 = Sangat Tidak

Setuju

Cerita

1. cerita yang mengangkat

kisah mengenai status sosial

seseorang

2. Informasi yang diberikan

bermanfaat

3. cerita yang lebih dominan

mengarah kepada rasa

empati dan simpati

Pemilihan

Lokasi

1. lokasi shooting selalu

menampilkan kondis

kemiskinan yang ada di

sebuah daerah

2. lokasi shooting selalu

memperlihatkan kesenjangan

3. lokasi shooting selalu berada

di daerah terpencil

Page 32: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

48

Kostum

1. kostum yang digunakan

talent kumuh dan

memperlihatkan kemisikinan si

talent

2. kostum talent lebih

cenderung menggambarkan

keadaan si talent

3. kostum yang talen t pakai

merupakan pakaian sehari-hari

yang digunakan

Persepsi

Terhadap

Obyek

Pemilihan /

editing gambar

1. menampilkan efek-efek yang

mendukung situasi pada setiap

frame nya

2. wajah closeup dari talent

yang hidup dalam kemiskinan

selalu diperlihatkan

3. Beckground tempat tinggal

talent menjadi lokasi yang

paling sering di ambil

gambarnya

Page 33: LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01107-MC Bab2001.pdf · dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari

49

Persepsi

Terhadap

Obyek

Backsound

1. backsound music yang bisa

menghidupkan suasana dan

relatif kepada jenis musik yang

sendu

2. setiap adegan tertentu diiringi

backsound music yang dramatis

dan mengharukan

3.Backsound yang digunakan

membuat penonton yang

melihat lebih merasa empati

menyaksikan program tersebut