bab ii - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2013-2-01557-mc...
TRANSCRIPT
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya (State Of Arts)
NO NAMA
PENULIS
JUDUL
PENELITIAN
METODELOGI PENJELASAN DAN
HASIL PENELITIAN
1. A.
AGUNG
PUTU
SWABA
WA
PENGGUNA
AN WEBSITE
SEBAGAI
SARANA
PROMOSI
PADA
HOTEL DI
KAWASAN
WISATA
UBUD –
Jurnal Bisnis
dan
Kewirausahaan
– November
2011
Quota Sampling
dan Accidental
Sampling
dilanjutkan
dengan
wawancara
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui
efektivitas penggunaan w
ebsite sebagai sarana
promosi apabila
dibandingkan dengan
sarana promosi lainnya.
Dalam penelitian ini
diambi 10 hotel sebagai
sampel dengan
menggunakan teknik
“quota sampling” dan dari
100 wisatawan dengan
menggunakan teknik
“accidental sampling”.
Pengumpulan data
digunakan teknik
wawancara dan daftar
pertanyaan. Hasil dari
penelitian ini dianalisis
dengan menggunakan
analisis statistik yang
berupa uji hipotesis dua
rata-rata (uji-t). Hasil
penelitian ini menunjukan
bahwa secara langsung
penggunaan website belum
efektif apabila
dibandingkan dengan
sarana promosi lainnya
yang bersifat bergabung.
Namun secara terpisah
menunjukan bahwa
penggunaan website lebih
efektif apabila
dibandingkan dengan
sarana promosi lainnya.
Sedangkan secara tidak
langsung penggunaan
website belum efektif
apabila dibandingkan
dengan sarana promosi
lainnya.
2. GUSTI
NGURA
H DJOKO
ADINEG
ARA Dan
JAYA
PRAMO
NO
DAMPAK
KRISIS
GLOBAL
PADA
TINGKAT
HUNIAN
KAMAR
HOTEL
BERBINTAN
Observasi dan
Dokumentasi
Dampak Krisis
Keuangan Global pada
Pariwisata Krisis
keuangan menyebabkan
berubahnya gejala umum
wisatawan manca
negara.Umumnya
wisatawan mancanegara
melakukan upaya
G DAN NON
BINTANG DI
KABUPATEN
BADUNG –
Jurnal
Perhotelan dan
Pariwisata -
Sekolah Tinggi
Pariwisata
Triatma Jaya –
Desember
2011
penghematan pada biaya
perjalanan liburan sebagai
akibat dariSpending Power
yang menurun. Penurunan
spending power ini
membuat wisatawan lebih
memilih Destinasi
pariwisata yang lebih
dekat (short haul), masa
tinggal lebih singkat,
pilihan fasilitas hotel dan
transportasi yang lebih
sederhana dan lebih
murah, dan pengeluaran
untuk atraksi maupun
kunjungan ke obyek wisata
sangat dibatasi pada
atraksi dan obyek wisata
utama yang terbaik dan
yang sangat sangat
memikat. Dampak dari
krisis keuangan secara
langsung terhadap
berbagai usaha di bidang
pariwisata di Bali,
meliputi: (1). Lambatnya
pembayaran travell agent
asing yang menjadi partner
biro perjalanan wisata
lokal di Bali. Hal ini
terjadi karena menurunnya
nilai tukar mata uang
beberapa negara asing
sampai mencapai 40%
terhadap dolar, sehingga
travell-travell tersebut
hanya mau membayar
dengan nilai tukar lama,
karena pendapatan mereka
bersumber dari mata uang
negaranya masing-masing
bukan dolar.
3. A.
RINTO
DWI
ATMOJO
PENGARUH
BAURAN
PROMOSI
DALAM
MENINGKAT
KAN
TINGKAT
OKUPANSI
HOTEL
NOVOTEL
BALIKPAPA
N – Jurnal
Eksis –
Sekolah Tinggi
Pariwisata
Politeknik
Negeri
Samarinda –
Agustus 2011
Causal
comparative
research
Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui
variabel-variabel bauran
prmosi secara simultan dan
parsial terhadap tingkat
okupansi hotel Novotel
Balikpapan. Hasil penting
dari penelitian ini
ditunjukan oleh pengaruh
signifikan variabel-
variabel biaya bauran
promosi terhadap tingkat
hunian kamar. Dimana jika
variabel biaya-biaya
bauran promosi tersebut
meningkat maka tingkat
hunia kamar akan
meningkat juga seiring
peningkatan biaya-biaya
bauran promosi. Hal ini
perlu di cermati agar
perusahaan dapat
merumuskan bauran
promosi yang tepat dan
sesuai dengan kebutuhan,
kemampuan, serta keadaan
yang dihadapi.
Berdasarkan hasil analisis
regresi berganda dapat
disimpulkan bahwa empat
bauran promosi yang
dipilih oleh Hotel Novotel
Balikpapan yang terdiri
dari Biaya Periklanan
(X1), Promosi Penjualan
(X2), Biaya Public
Relation (X3), Biaya
Pemasaran langsung (X4)
ternyata secara simultan
berpengaruh signifikan
terhadap tingkat hunian
kamar. Kesimpulan
tersebut didasarkan pada
hasil pengujian hipotesis
dengan uji F yang
menunjukkan bahwa nilai
Fhitung Sebesar 20.033
dimana tingkat signifikan
5% (0,005) diperoleh nilai
p=0,001 < 0,05 yang
berarti bahwa variabel
Biaya Periklanan (X1),
Promosi Penjualan (X2),
Biaya Public Relation
(X3), Biaya Pemasaran
Langsung (X5) Secara
bersama-sama ( simultan )
berpengaruh nyata
terhadap tingkat hunian
kamar pada Hotel Novotel
Balikpapan. Berdasarkan
hasil penelitian dan
pembahasan menunjukkan
bahwa untuk semua
variabel bebas yang
terdidir dari biaya
periklanan (X1)< Promosi
Penjualan (X2), Biaya
Public Realation ( X3)
Biaya Pemasaran
Langsung ( X5) pada
tingkat signifikan 5%
diperoleh nilai Fhitung
Untuk masing-masing
koefisien regresi b1b2b3b5
sehingga Ho ditolak yang
berarti bahwa variabel
bebas yang terdiri dari
biaya Periklanan (X1),
Promosi Penjualan
(X2),Biaya Public Realtion
(X3), Pemasaran Langsung
(X5) Secara Parsial
berpengaruh signifikan
terhadap tingkat hunian
kamar Hotel Novotel
Balikpapan.
4. DILEK
KEKEÇ
MORKO
Ç Dan
LŰTFI
ATAY
ELECTRONI
C
MARKETING
PRACTICES
AT HOTELS
IN TURKEY
AND A
SURVEY
WITH FOUR
AND FIVE
STAR
HOTELS – An
International
Multidiciplinar
y Journal Of
tourism -
Çanakkale
Onsekiz Mart
University -
2012
Riset Kualitatif Kegiatan pemasaran untuk
memberikan keuntungan
kompetisi, khususnya
pemasaran elektronik telah
menjadi kebutuhan yang
sangat penting bagi
operasional hotel . Melalui
alat pemasaran elektronik,
operasional hotel dapat
memiliki akses lebih
kepada msyarakat dan
lebih cepat dengan biaya
lebih sedikit. Pemasaran
Elektronik hotel di Turki
tidak dianalisis enought
dan dalam survei ini, itu
mempertanyakan berapa
banyak pendirian Hotel di
Turki manfaat dari praktik
pemasaran elektronik dan
berapa banyak mereka bisa
bersaing dengan perubahan
dalam pemasaran
elektronik . Dengan tujuan
ini , itu dimaksudkan
untuk mengetahui tingkat
praktik pemasaran
elektronik dan elemen
pemasaran elektronik
melalui situs web mereka
sendiri , sesuai dengan
jenis dan kelas pendirian
Hotel . Metode analisis isi
digunakan . Menurut data
yang dikumpulkan dari
situs web hotel ' di
Marmara Region , 96,8 %
dari hotel ditutupi oleh
mesin pencari dan hotel
bintang lima & rantai hotel
ditemukan lebih dinamis
dan memungkinkan
praktek untuk pemasaran
elektronik.
Sebelum memulai dengan
bagian praktek , pendirian
empat dan hotel bintang
lima di Marmara Region
dicatatkan . Mesin pencari
ditulis sebagai Google ,
dan status mereka sebagai
dalam sepuluh besar di
halaman itu diperiksa .
Pada saat yang sama ,
hubungan mereka dengan
perjalanan portal pada
Halaman pertama juga
diperiksa . Bentuk-bentuk
analisis isi disiapkan
sebanyak jumlah hotel .
Kemudian, halaman hotel
dikunjungi satu per satu ,
kriteria yang dinilai dan
data dipindahkan ke
bentuk. Dalam rangka
untuk memahami
kemungkinan noticeability
pentingnya pemasaran
elektronik dengan
pendirian Hotel , tahap
pemesanan dari semua
hotel (atas permintaan -
online booking ) dilakukan
masing-masing , dan
kriteria yang dinilai sesuai
dalam penelitian. Kriteria
pemasaran elektronik
pendirian hotel yang
diperiksa sebagai
Informasi kontak ( 14 teks)
dan promosi ( 17 teks) .
Empat - dan bintang lima
pendirian Hotel digeledah
satu per satu melalui mesin
pencari ' Google ' . Hotel
adalah semua dalam
sepuluh peringkat . Dari
semua hotel bintang lima ,
43 dilakukan promosi dan
penjualan di
www.bookinturkey.com .
Sebagai hasil penelitian ,
ditemukan bahwa dari
semua hotel bintang empat
, 51 adalah anggota
www.bookinturkey.com ,
19 adalah anggota
www.booking.com , enam
adalah anggota
www.travelguide.com , 10
orang anggota
www.reservationeurope.co
m dan tiga hotel adalah
anggota portal perjalanan
www.expedia.com , dan
penjualan mereka
dilakukan di lokasi yang
bersangkutan.
5. ALESSA
NDRO
INVERSI
NI DAN
SELLING
ROOM
ONLINE:
THE USE OF
Penelitian baru telah
menyebutkan pentingnya
media sosial sebagai
saluran untuk menjaga
LORENZ
O
MASIER
O
SOCIAL
MEDIA AND
ONLINE
TRAVEL
AGENT –
Emeraldinsight
.com –
Bournemouth
University and
Hongkong
Polythecnic
University –
September
2013
hubungan dengan
pengguna situs web dan
sebagai media pemasaran
baru (Schmidt et al., 2
008). Selain itu, review
online (OR) yang
diterbitkan baik pada situs
web khusus (Misalnya
TripAdvisor.com), serta
pada situs web OTA
(misalnya booking.com),
menjadi fokus penting dari
penelitian pemasaran,
eCommerce dan eTourism
(Filieri dan McLeay,
2013). Tingkat tinggi OR
'kredibilitas (Gretzel dan
Yoo, 2008;. Fotis et al,
2012) dapat
mempengaruhi penjualan
kamar (Ye et al, 2009;.
Vermeulen dan Seegers,
2009) dan bertindak
sebagai kepercayaan
traveler. Baru-baru ini,
Komisi Travel Eropa
(2010) tegas
merekomendasikan bahwa
hotel melakukan tindakan
untuk meningkatkan
interaksi online dengan
klien mereka.
Sementara itu, secara online
teknologi distribusi dan
pemesanan telah memiliki
dampak yang besar pada
industri perhotelan
(O'Connor dan Frew, 2002).
Sejak tahun 2001, distribusi
online telah dilihat sebagai
janji pergeseran progresif
dari reservasi tradisional
(Kasavana dan Singh, 2001)
untuk saluran online,
merangsang dis-intermediasi
(Bennett dan Lai, 2005; Tse,
2003). Christodoulidou et al.
(2007)
mengidentifikasi lima isu dan
tantangan dalam distribusi
online untuk hotel, yaitu:
(1) tingkat kontrol;
(2) pendidikan staf;
(3) loyalitas pelanggan;
(4) Hotel situs web antarmuka, dan
(5) kontrol gambar Hotel.
2.2 Landasan Konseptual
2.2.1 Komunikasi (Communication)
Komunikasi (communication) adalah proses sosial dimana individu
menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan mengintepretasikan makna
dalam lingkungan mereka. (West & Turner, 2008)
Menurut Harori D. Laswell dalam Deddy Mulyana, 2005 menjabarkan
bahwa komnikasi adalah merupakan suatu proses yang menjelaskan apa,
mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa, dengan akibat apa atau hasilnya
apa (Who? Say what? In which channel? To whom? With what channel?)
2.2.2 Hubungan Masyarakat (Public Relations)
Berbagai definisi Public Relations yang dirumuskan oleh para ahli, salah
satunya menurut Dr. Rex Harlow dalam Wolcox and Cameron, 2006. Mengatakan
bahwa Public Relations adalah fungsi menejemen khusus yang membantu
membangun dan menjaga komunikasi yang seimban, saling pengertian, saling
menerima, dan bekerja sama, antara organisasi dengan publiknya;membantu
menejemen untuk selalu terinformasidan merespon opini public; menentukan dan
menekankan pada tanggung jawab menejemen untuk melayani kepentingan publik,
membantu menejemen untuk tetap mengikuti dan bereaksi positif terhadap
perubahan, pemberi peringatan dini untuk mengantisipasi kecenderungan, dan
menggunakan hasil penelitian serta teknik-teknik komunikasi yang etis sebagai
sarana utama.
Tujuan tersebut dapat dicapai apabila public relations berada pada posisi yang
strategis dalam menejemen organisasi atau perusahaan. Bila semua fungsi berjalan
baik, tujuan dari aktivitas public relations akan tercapai. Tujuan nya adalah seperti
membina tercpainya saling memahami antara public dan perusahaan serta dapat
bekerja sama dengan public apabila sering tercapai maka apabila perusahaan
memiliki reputasi yang baik.
2.2.3 Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication)
Komunikasi pemasaran adalah proses menjalin dan memperkuat hubungan
yang saling menguntungkan dengan karyawan, pelanggan, serta semua pihak terkait
dengan mengembangkan dan mengkoordinasikan program komunikasi strategi s
agar memungkinkan mereka melakukan kontrak konstruktif dengan
perusahaan/merek produk melalui berbagai media. (Alifahmi, 2008)
2.2.4 Strategi Komunikasi Pemasaran
Menurut De Lozier, strategi komunikasi pemasaran merupakan adanya
penerapan dari tataran bauran pemasaran (4P) yaitu komunikasi pruduk (product),
komunikasi harga (price), komunikasi tempat (place), dan komunikasi promosi
(promotion). (Kotler & Armstrong, 2004).
1. Komunikasi Produk, merupakan element penting yaitu berupa isyarat atau
symbol yang diberikan kepada konsumen, melalui symbol tersebut, suatu
produk dapat mengkomunikasikan makna dan membantu konsumen dalam
mengekspresikan gaya hidup.
2. Komunikasi Harga. Harga bukan lah semata-mata rasio pertukaran, yaitu
sejumlah uang yang dibayarkan dari pembeli kepada penjual melainkan
upaya representasi produk.
3. Komunikasi Tempat, bukan berarti harus mudah dijangkau konsumen
dengan berupa toko dan lain sebagainya tetapi bagaimana konsumen
menjangkau serta memperoleh persepsi mana yang akan menjadi
pilihannya.
4. Komunikasi Promosi, merupakan upaya yang terintegrasi agar bagaimana
konsumen mau berpartisipasi dalam proses penawaran penjualan.
2.2.5 Alat-Alat Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication Tools)
Menurut Terence A. Shimp ada enam bentuk utama dalam komunikasi
pemasaran
1. Penjualan Perorangan (Personal Selling)
Suatu bentuk komunikasi antarindividu dimana penjual melakukan
persuasi kepada calon pembeli dengan tujuan untuk membuat calon
pembeli melakukan pembelian produk atau jasa perusahaan.
2. Iklan (advertising)
Merupakan suatu bentuk komunikasi massa melalui media cetak atau media
elektonik, atau dalam bentuk komunikasi langsung yang didesain khusus untuk
perusahaan yang bergerak dibidang business to business.
3. Promosi penjualan (sales promotion)
Semua kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menimbulkan suatu proses
pembelian dalam waktu yang cepat atau membuat pembeli mengambil keputusan
pembelian dalam waktu singkat.
4. Pemasaran sponsorship (sponsorship marketing)
Kegiatan mengasosiasikan atau mengadakan kerjasama anatara perusahaan
dengan salah satu kegiatan tertentu.
5. Publisitas (Publicity)
Salah satu kegiatan komunikasi massa, namun tidak seperti iklan, publisitas
biasanya dilakukan dalam bentuk publisitas atau komentar editorial mengenai
sebuah produk atau jasa dari perusahaan.
6. Komunikasi di tempat pembelian (point of purchase communication)
Pemasaran dengan menggunakan alat peraga seperti, poster, model dan display
toko yang berguna untuk mempengaruhi keputusan pembelian langsung pada
tempat pembelian
2.2.6 Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Menurut Belch & Belch 2010 Promosi penjualan atau sales promotion adalah
kegiatan pemasaran yang memberikan nilai ekstra atau insentif ke tenaga penjualan,
distributor, atau konsumen akhir dan dapat menstimulasi penjualan segera.
(Soefijanto, 2012).
Menurut Michael Ray, mendefinisikan promosi penjualan sebagai “the
coordination of all seller-iniated efforts to setup channels of information and
persuasion to sell goods and services or promote an idea” (kordinasi dari seluruh
upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran dan persuasi
unttuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan). (Morissan,
2010).
Promosi penjualan dianggap sebagai insentif jangka pendek untuk mendorong
pembelian atau penjualan suatu produk, apalagi promosi penjualan adalah daya tarik
yang meyakinkan suatu pembeli untuk membeli promosi produk atau layanan
immediately.Sales biasanya meningkatkan produk atau jasa (Kotler 2006, 368).
Promosi penjualan adalah suatu aktivitas dan atau materi yang dalam aplikasinya
menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual atau produsen, yang dapat
mengkomunikasikan informasi persuasif yang menarik tentang produk yang
ditawarkan oleh penjual atau produsen, baik secara langsung maupun melalui pihak
yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
Promosi penjualan meliputi berbagai saran promosi yang didesain untuk
memotivasi respons pasar lebih awal. Promosi penjualan dapat berupa promosi
konsumen, misalnya contoh produk, potongan harga, dan sebagainya; proosi
perdagangan, seperti produk gratis, keringanan harga pembelian, dan sebagainya.
Sales Promotion tools utama yaitu : samples, coupons, cash refound, price packs,
premium, advertising speciality, patronage rewards, contest, sweeptakes,games,
discount, allowance, dan point-of-purchase.
1. Samples adalah sebagian kecil jumlah produk yang diberikan kepada
konsumen sebagai bahan percobaan, cara samples ini merupakan salah satu cara
untuk perusahaan atau organisasi memperkenalkan produk baru.
2. Coupons metode beriklan berbentuk sertifikat yang dapat digunakan
konsumen untuk mendapatkan penghematan saat konsumen melakukan pembelian
untuk produk tertentu.
3. Premium gifts adalah barang – barang yang diberikan secara gratis atau dijual
dengan harga rendah sebagai suatu bentuk rangsangan agar konsumen membeli
barang yang ditawarkan.
4. Poin–of–purchase adalah suatu bentuk promosi yang menggunakan tampilan
ataupun demonstrasi ditempat penjualan.
5. Cash refund offers (or rebates) suatu bentuk penawarna untuk
mengembalikan sebagian dari harga pembelian sebuah produk setelah terjadinya
pembelian.
6. Patronage rewards suatu bentuk promosi dimana konsumen diberikan uang
tunai atau penghargaan karena sudah menggunakan suatu produk barang atau jasa
sebuah perusahaan dalam waktu lama.
7. Advertising specialties suatu bentuk beriklan menggunakan barang–barang
yang bermanfaat dan dicetak menggunakan nama, lambang atau pesan yang ingin
disampaikan perusahaan dan diberikan sebagai hadian kepada konsumen.
8. Contests, sweeptakes, and games memberikan kesempatan untuk konsumen
memenangkan sesuatu keuntungan seperti uang tunai, perjalanan, potongan harga
menggunakan keberuntungan atau memenangkan suatu permainan atau kontes.
9. Discount merupakan suatu bentuk promosi dengan melakukan pengurangan
secara langsung harga suatu produk dalam jangka waktu tertentu (Kotler &
Armstrong, 2008: 206).
2.2.6.1 Tujuan Promosi Penjualan
Menurut Kotler Keller (2007) dari Alih Bahasa Benyamin Molan, alat-alat
promosi penjualan memiliki perbedaan dari segi tujuan nya. Tujuan promosi
penjualan yang dikemukakan meluputi:
1. Menggunakan promosi tipe insentif untuk menarik orang-orang untuk
mencoba
2. Untuk memberikan imbalan pada pelanggan yang setia
3. Untuk menaikan tingkat pembelian ulang
4. Promosi penjualan berguna untuk menarik customer yang beralih merk,
terutama harga yang murah serta banyaknya bonus yang ditawarkan.
Hal diatas dapat digunakan produsen untuk menguji seberapa tinggi harga
yang dapat mereka kenakan yang mengalir dari produsen kepada konsumen.
Mereka mempromosikan kesadaran konsumen yang lebih besar atas
harga.konsumen sendiri dapat menikmati produk yang ditawarkan yang dapat
dilihat dari segi kepuasan dalam pintar memilih kebutuhan.
2.2.6.2 Metode Promosi Penjualan
Dalam aspek sales promotion, ada dua teknik kegiatan promosi yaitu promosi
yang berorientasi kepada konsumer (consumer-oriented promotions) dan promosi
yang berorientasi kepada perusahaan lain (trade (business)-oriented promotion).
Sales Promotion tools utama yaitu : samples, coupons, cash refound, price packs,
premium, advertising speciality, patronage rewards, contest, sweeptakes,games,
discount, allowance, dan point-of-purchase.
1. Samples adalah sebagian kecil jumlah produk yang diberikan kepada
konsumen sebagai bahan percobaan, cara samples ini merupakan salah satu
cara untuk perusahaan atau organisasi memperkenalkan produk baru.
2. Coupons metode beriklan berbentuk sertifikat yang dapat digunakan
konsumen untuk mendapatkan penghematan saat konsumen melakukan
pembelian untuk produk tertentu.
Premiums
Bonus Packs
Coupons
Samples
Consumer-Oriented
Promotion
Price-offs
Refund/Rebates
Contest/Sweepstakes
Event Marketing
Loyalty Programs
Trade Shows
Training Programs
Point-of-purchase
Display
Trade Allowances
Contest and Dealer
Incentives
Trade-Oriented
Promotion
Cooperative
Advertising
Sales Promotion
3. Premium gifts adalah barang – barang yang diberikan secara gratis atau dijual
dengan harga rendah sebagai suatu bentuk rangsangan agar konsumen membeli
barang yang ditawarkan.
4. Poin–of–purchase adalah suatu bentuk promosi yang menggunakan tampilan
ataupun demonstrasi ditempat penjualan.
5. Cash refund offers (or rebates) suatu bentuk penawarna untuk
mengembalikan sebagian dari harga pembelian sebuah produk setelah
terjadinya pembelian.
6. Patronage rewards suatu bentuk promosi dimana konsumen diberikan uang
tunai atau penghargaan karena sudah menggunakan suatu produk barang atau
jasa sebuah perusahaan dalam waktu lama.
7. Advertising specialties suatu bentuk beriklan menggunakan barang–barang
yang bermanfaat dan dicetak menggunakan nama, lambang atau pesan yang
ingin disampaikan perusahaan dan diberikan sebagai hadian kepada konsumen.
8. Contests, sweeptakes, and games memberikan kesempatan untuk konsumen
memenangkan sesuatu keuntungan seperti uang tunai, perjalanan, potongan
harga menggunakan keberuntungan atau memenangkan suatu permainan atau
kontes.
9. Discount merupakan suatu bentuk promosi dengan melakukan pengurangan
secara langsung harga suatu produk dalam jangka waktu tertentu (Kotler &
Armstrong, 2008: 206).
2.2.6.3 Fungsi Promosi Penjualan
Promosi merupakan salah satu dari unsur bauran komunikasi pemasaran
yang dapat dilakukan oleh pemasar, unsur yang lain adalah personal selling,
pemasaran langsung, periklanan, dan hubungan masyarakat. Karena sifatnya yang
unik, promosi dapat memenuhi tujuan komunikasi tertentu yang tidak dapat dicapai
dengan teknik lain.
Suatu hasil riset mengemukakan bahwa ada faktor-faktor yang dapat
dilakukan atau tidak dapat dilakukan dengan promosi. Promosi dapat menawarkan
suatu persuasi kepada konsumen untuk segera mengambil keputusan membeli suatu
produk hanya dengan membuat produk lebih bernilai. Promosi menjual dapat
membuat konsumen yang tidak mengenal suatu produk jadi mencobanya dan
membujuknya untuk membeli. Demikian fungsi promosi untuk menarik prospek
sehingga menjadi konsumen (pull function). Promosi dapat mendorong produk
melalui saluran distribusi dengan menciptakan merk yang dikenal luas oleh
penyalur dan konsumen di berbagai tempat sepanjang saluran dan rangkaian
pembelian.
Pemanfaatan promosi dengan efektif berarti membangun tujuan menentukan
strategi yang sesuai dan menciptakan anggaran. Akhirnya menejemen harus
mengevaluasi efektivitas promosi. Meskipun semua elemen ini harus diperhatikan,
penetapan tujuan promosi merupakan tindakan yang menuntut pokok perhatian.
Definisi promosi penjualan misalnya menunjukan tiga tujuan yang luas :
• Meningkatkan permintaan oleh konsumen rumah tangga atau industri
• Meningkatkan volume pemasaran oleh penyalur
• Melengkapi dan mengkoordinir aktivitas periklanan, personal selling, dan
hubungan masyarakat.
Tidak seperti periklanan, yang tujuan utamanya untuk mempengaruhi
sikap konsumen, promosi dimaksudkan untuk mengubah perilaku konsumen,
untuk itu, perusahaan terkadang harus membagikan sejumlah besar produk
secara gratis kepada khalayak sebagai sample seperti yang dilakukan oleh Wings
Food dalam memperkenalkan produknya misalnya mie instan, kopi, teh, dan
produk Wings Food terkenal lainnya.
2.2.7 Online Travel Agent (OTA)
Menurut Foster, travel agent adalah suatu bisnis eceran yang memiliki
orientasi menjual produk perjalanan dari pemasok maskapai, baik dalam bentuk
perjalanan darat: kereta api dan bus, ataupun udara. Selain itu menyediakan pula
produk penginapan seperti hotel, homestay, dan lain sebagainya.
Tujuan utama dari perusahaan perjalanan atau biasa yang disebut dengan
Travel Agent adalah mewujudkan impian berlibur dari para klien serta
memastikan perjalanan mereka lancer dan terkendali. Namun, penting untuk
travel agent untuk mengetahui apakah tujuan tersebut senilai waktu dan uang dan
yang dikeluarkan oleh customer. (Lee Mears, 2011)
Maksud dari travel agent adalah suatu agen atau perusahaan yang khusus
mengatur dan menyelenggarakan perjalanan wisata dalam negeri maupun luar
negeri, cakupan perjalanan wisata seperti jasa penginapan, tiket perjalanan
wisata, dan lain sebagainya. Hampir semua travel agent ini berbasis internet.
(http://glosarium.org/).
Penelitian baru telah menyebutkan pentingnya media sosial sebagai
saluran untuk menjaga hubungan dengan pengguna situs web dan sebagai media
pemasaran baru (Schmidt et al., 2008). Selain itu, review online (OR) yang
diterbitkan baik pada situs web khusus (Misalnya TripAdvisor.com), serta pada
situs web OTA (misalnya booking.com), menjadi fokus penting dari penelitian
pemasaran, eCommerce dan eTourism (Filieri dan McLeay, 2013). Tingkat
tinggi OR 'kredibilitas (Gretzel dan Yoo, 2008;. Fotis et al, 2012) dapat
mempengaruhi penjualan kamar (Ye et al, 2009;. Vermeulen dan Seegers, 2009)
dan bertindak sebagai kepercayaan traveler. Baru-baru ini, Komisi Travel Eropa
(2010) tegas merekomendasikan bahwa hotel melakukan tindakan untuk
meningkatkan interaksi online dengan klien mereka. (Inversini & Masiero, 2013)
Sementara itu, secara online teknologi distribusi dan pemesanan telah
memiliki dampak yang besar pada industri perhotelan (O'Connor dan Frew,
2002). Sejak tahun 2001, distribusi online telah dilihat sebagai janji pergeseran
progresif dari reservasi tradisional (Kasavana dan Singh, 2001) untuk saluran
online, merangsang dis-intermediasi (Bennett dan Lai, 2005; Tse, 2003).
Christodoulidou et al. (2007
2.2.8 Tingkat Hunian Kamar
Pengertian tingkat hunian kamar, merupakan suatu keadaan samapai
sejauh mana jumlah kamar terjual, jika diperbandingkan dengan seluruh jumlah
kamar yang mampu untuk dijual. Pengertian rasio occupancy merupakan tolok
ukur keberhasilan hotel dalam menjual produk utamanya, yaitu kamar. Night
auditor biasanya mengumpulkan data-data dari “room division” dan menghitung
“occupancy ratios”, sementara front office manager menganalisis informasi ini
untuk mengidentifikasi “trends” (sesuatu yang sedang hangat berlangsung),
“pattern” (pola tamu) atau “problems” (masalah yang dihadapi).
2.3 KERANGKA PEMIKIRAN
KOMUNIKASI SALES PROMOTION
ONLINE TRAVEL AGENT
PUBLIC RELATIONS
KOMUNIKASI