bab 1 pendahuluan 1.1 latar belakang...

78
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio berkembang cukup pesat. Karena semakin banyak saluran radio yang ada, semakin beragam juga program radio yang bermunculan. Disamping itu, peran radio sebagai media massa semakin besar dan mulai menunjukkan kekuatannya da- lam mempengaruhi masyarakat. (Pringle dan Starr, 2006) Program radio yang ber- munculan sekarang ini sangat segmented. Segmentasi yang dilakukan radio biasanya adalah radio anak muda, radio dewasa, radio bisnis, dan umum. (morissan, 2008) Radio swasta anak muda yang ada di Jakarta saat ini adalah Mustang, OZ Radio, TRAX FM, GEN FM, GLOBAL RADIO, dan Prambors Radio. Prambors Radio adalah salah satu radio swasta di Jakarta yang sudah dikenal di kalangan masyarakat khususnya anak muda. Dalam perjalanannya, Prambors melakukan ban- yak inovasi untuk membuat Kawula Muda (sebutan pendengar Prambors Radio) tetap stay tuned. Salah satu yang dilakukan oleh Prambors Radio untuk memudahkan Kawula Muda mendengarkannya adalah tidak hanya bisa dijangkau melalui radio, tetapi sekarang ini bisa dijangkau melalui internet, baik melalui situs resmi Prambors (http://www.pramborsfm.com) ataupun melalui berbagai macam social networking anak muda zaman sekarang seperti Twitter, Facebook, serta lewat mobile gadget, seperti handphone, smartphone, dan notebook. Di Prambors radio terdapat dua program unggulan yaitu, Desta dan Gina In The Morning Show dan The Dandees. The Dandees yang memiliki waktu siaran pada jam prime time yaitu pada jam 4 sore sampai jam 8 malam. The Dandees menjadi program unggulan karena memiliki audience atau pendengar yang banyak dibandingkan dengan program yang lainnya di Prambors. Menjadi program unggulan bukanlah berarti tidak mempunyai pesaing dari radio lain yang memiliki segmentasi yang sama dan dari jam siar yang sama. Contoh program pesaing The Dandees dari radio lain adalah Gen48 di GEn FM, Program Kompak Bareng di TRAX FM, Cafe Sore di Global Radio.

Upload: hoangnguyet

Post on 13-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Radio berkembang cukup pesat. Karena semakin banyak saluran radio yang

ada, semakin beragam juga program radio yang bermunculan. Disamping itu, peran

radio sebagai media massa semakin besar dan mulai menunjukkan kekuatannya da-

lam mempengaruhi masyarakat. (Pringle dan Starr, 2006) Program radio yang ber-

munculan sekarang ini sangat segmented. Segmentasi yang dilakukan radio biasanya

adalah radio anak muda, radio dewasa, radio bisnis, dan umum. (morissan, 2008)

Radio swasta anak muda yang ada di Jakarta saat ini adalah Mustang, OZ

Radio, TRAX FM, GEN FM, GLOBAL RADIO, dan Prambors Radio. Prambors

Radio adalah salah satu radio swasta di Jakarta yang sudah dikenal di kalangan

masyarakat khususnya anak muda. Dalam perjalanannya, Prambors melakukan ban-

yak inovasi untuk membuat Kawula Muda (sebutan pendengar Prambors Radio)

tetap stay tuned. Salah satu yang dilakukan oleh Prambors Radio untuk memudahkan

Kawula Muda mendengarkannya adalah tidak hanya bisa dijangkau melalui radio,

tetapi sekarang ini bisa dijangkau melalui internet, baik melalui situs resmi Prambors

(http://www.pramborsfm.com) ataupun melalui berbagai macam social networking

anak muda zaman sekarang seperti Twitter, Facebook, serta lewat mobile gadget,

seperti handphone, smartphone, dan notebook.

Di Prambors radio terdapat dua program unggulan yaitu, Desta dan Gina In

The Morning Show dan The Dandees. The Dandees yang memiliki waktu siaran pada

jam prime time yaitu pada jam 4 sore sampai jam 8 malam. The Dandees menjadi

program unggulan karena memiliki audience atau pendengar yang banyak

dibandingkan dengan program yang lainnya di Prambors. Menjadi program unggulan

bukanlah berarti tidak mempunyai pesaing dari radio lain yang memiliki segmentasi

yang sama dan dari jam siar yang sama. Contoh program pesaing The Dandees dari

radio lain adalah Gen48 di GEn FM, Program Kompak Bareng di TRAX FM, Cafe

Sore di Global Radio.

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

2

Kesuksesan yang dialami The Dandees tidak lepas dari proses produksi.

Didalam proses produksi terdapat pencarian ide, penentuan format, melakukan seg-

mentasi, targeting dan positioning, evaluasi dan lain-lain.

Dilihat dari kesuksesan program The Dandees sebagai program unggulan,

peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana proses produksi yang ada didalam pro-

gram The Dandees untuk membuat program tersebut bisa menarik banyak minat

pendengar.

1.2 Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini yang akan menjadi fokus penelitian adalah strategi

produksi program The Dandees di era new media. Strategi produksi yang diteliti mu-

lai dari pra produksi, produksi dan paska produksi yang dilakukan The Dandees.

1.3 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana strategi proses produksi yang dilakukan ntuk meningkatkan kualitas

program The Dandees di Prambors Radio sehubungan dengan era new media?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, bertujuan untuk:

1. Mengetahui strategi proses produksi program radio The Dandees di Prambors Ra-

dio mulai dari pra produksi, produksi, dan paska produksi di era new media.

Sedangkan manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Akademis:

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, akan berguna bagi mahasiswa/i un-

tuk mendapatkan informasi dan gambaran yang cukup mengenai pembuatan strategi

untuk meningkatkan kualitas program radio di era new media. Serta berguna untuk

pembaca yang ingin meneliti lebih dalam mengenai produksi program radio.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan bisa menginspirasi broadcaster atau perusahaan ra-

dio untuk membuat sebuah program radio yang menarik dan juga diharapkan bisa

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

3

menjadi referensi untuk melakukan penelitian yang lain yang berhubungan dengan

program radio. Penelitian ini juga diharapkan berguna untuk siapa saja yang tertarik

dan bergerak dibidang broadcasting, untuk mengetahui karakteristik apa yang harus

dimiliki seorang penyiar radio.

3. Manfaat untuk Masyarakat/Umum:

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat berguna untuk menambah

pengetahuan dan wawasan masyarakat mengenai dunia broadcasting. Serta untuk

membuat program radio yang berkualitas dari segi proses produksi, konten, penyiar,

dll.

1.5 Sistematika Penulisan

Sebagaimana gambaran umum dalam penyusunan skripsi ini sesuai dengan

judul, penulisan disusun pembabakannya dari ringkasan setiap isi dan bab per bab

yang dibagi dalam 5 bab yang diawali dari:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini terdapat beberapa sub bab yaitu, latar belakang penelitian, fokus

penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika

penulisan. Bab 1 ini lebih mendeskripsikan masalah yang akan diteliti agar pembaca

dapat mengerti atau mendapat gambaran mengenai pokok penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Terdiri dari 3 sub bab yaitu, 5 jurnal penelitian sebelumnya, landasan konsep-

tual dan kerangka pemikiran. Bab ini menjelaskan bagaimana penelitian yang sebe-

lumnya berlangsung beserta dengan teori yang digunakan, lalu pada bab ini pula di-

jelaskan mengenai teori umum dan teori khusus yang menjadi landasan konseptual

dan kerangka pemikiran dasar dari penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan menjelaskan dengan spesifik mengenai metode penelitian

yang digunakan, bagaimana tahapan yang digunakan dalam metode penelitian, men-

gapa menggunakan metode penelitian tersebut. Mendeskripsikan juga mengenai

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

4

teknik pengumpulan data yang digunakan selama proses penelitian yaitu kualitatif

dengan teknik wawancara mendalam ( In-depth Interview ).

BAB IV HASIL PENELITIAN

Hasil dari teknik pengumpulan data yang berguna menjawab pertanyaan

penelitian pada bab I akan berada pada bab ini. Berisi tentang pelaksanaan penelitian,

serta analisis hasil penelitian yang diharapkan berguna untuk menambah penge-

tahuan atau menjadi referensi pembaca untuk penelitian berikutnya.

BAB V PENUTUP

Ini adalah bab terakhir dari serangkaian hasil penelitian yang berisi simpulan

dan saran, dimana simpulan sendiri tersebut akan berisi ringkasan penelitian secara

menyeluruh, dan saran adalah pesan singkat untuk pembaca.

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

5

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Sebelumnya

Penelitian Carolyn A. Lin yang berjudul “Exploring Online Radio Adoption

Decisions-making Process: Cognition, Attitude and Technology Fluidity.” membahas

tentang branding radio online di era new media, dimana teknologi sudah semakin

maju dan penggunaan radio online perlu dikembangkan sebagai upaya inovasi

teknologi berikutnya yang membebaskan dari keterbatasan fisik ketersediaan spek-

trum dan teknologi analog kuno.

Penelitian Sang Gil Lee yang berjudul “Production and Organization of En-

tertainment Programs in Early Stages of the Gyeongseong Broadcasting Station“

mempelajari secara sistematis dan menganalisa produksi program hiburan dan signif-

ikansi sosial dan budaya JODK.

Penelitian Melisa Nursodiyanti mengenai “Strategi Dakwah Radio Wadi 102

FM Dalam Meningkatkan Kualitas Program Siaran Radio” menjelaskan bahwa

strategi yang dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT mampu menjadi tolak

ukur yang senantiasa menjadi pengaruh dalam meningkatkan kulaitas program radio.

Penelitian Dian Kusuma Sartika dan Lestari Nurhajati mengenai “Strategi

Program Radio Internet Dalam Persaingan Dengan Radio Konvensional: Studi Pa-

da berisikradio.com” menjelaskan bahwa strategi program radio internet

menggunakan teknologi online. Dimana jangkauan yang dimiliki radio internet lebih

luas, bahkan bisa diakses di seluruh dunia. Lalu strategi berikutnya adalah

menghadirkan acara atau program yang menarik simpati pendengar, mengakrabkan

hubungan penyiar dengan pendengar setia dan mengadakan kegiatan off-air yang

dirancang menarik untuk melibatkan langsung pendengar setia.

Penelitian Ditta Adytya mengenai “Strategi Komunikasi Pemasaran Radio

Delta FM Medan Dalam Bertahan di Era Media Online” menjelaskan bahwa strategi

komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Radio Delta FM Medan untuk bertahan

di era media online dengan memanfaatkan website dan social media dalam men-

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

6

jangkau dan berinteraksi dengan pendengar setia radio dan menggunakan analisis

STPFP untuk membuat sebuah strategi.

Tabel 2.1 State of The Art

No

.

Nama Peneliti

dan Judul

Penelitian

Teori yang

digunakan

Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

1 Exploring

Online Radio

Adoption Deci-

sions-making

Process: Cogni-

tion, Attitude

and Technology

Fluidity.

Lin, Carolyn. A

volume 86, issue

4, pp:884-899

Teori Perilaku

Terencana

Jenis penelitian

kualitatif dan

metode

penelitian

deskriptif.

Strategi Broad-

casting media

radio online un-

tuk menjadikan

radio online

tetap menjadi

pilihan di masa

depan.

2 Production and

Organization of

Entertainment

Programs in Ear-

ly Stages of The

Gyeongseong

Broadcasting

Station.

Lee, Sang-Gil

Volume 4, issue

1, pp 197-278

Teori Tahapan

Produksi

Jenis penelitian

kualitatif

deskriptif.

Pnelitian ini

meneliti tujuan

dalam mem-

berikan studi

sistematis ten-

tang pola

produksi dan

organisasi pro-

gram radio dan

difokuskan pada

program hi-

buran.

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

7

3 Strategi Dakwah

Radio Wadi 102

FM Dalam

Meningkatkan

Kualitas Pro-

gram Siaran Ra-

dio.

Melisa Nursodi-

yanti

Series-0110-06-

5956;2406 KPI D

i,74 hal:28

Analisis SWOT Jenis penelitian

kualitatif,

deskriptif.

Mengetahui

strategi yang

digunakan oleh

Dakwah Radio

Wadi untuk

meningkatkan

kualitas program

dengan

menggunakkan

analisis SWOT.

4 Strategi Pro-

gram Radio In-

ternet Dalam

Persaingan

Dengan Radio

Konvensional:

Studi Pada

Berisikradio.com

Dian Kusuma

Sartika & Les-

tari Nurhajati

Volume 5, issue

2.

Teori Tahapan

Produksi

Jenis penelitian

kualitatif,

deskriptif.

Mengetahui

strategi program

dalam mening-

katkan kualitas

program dengan

cara meneliti

produksi pro-

gram itu sendiri.

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

8

5 Strategi Komu-

nikasi Pemasa-

ran Radio Delta

FM Medan Da-

lam Bertahan di

Era Media

Online.

Ditta Adytya

Volume 1, No 1

Analisis S-T-P-

F-P

Jenis penelitian

kualitatif,

deskriptif.

Mengetahui

strategi yang

digunakan

dengan

menggunakan

analisis STPFP.

2.2 Landasan Konseptual

2.2.1 Komunikasi

Komunikasi mengandung makna bersama–sama (common). Istilah

komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu communicatio yang

berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna

umum atau bersama–sama (Wiryanto, 2008).

Secara Etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi atau dalam

bahasa inggris communication berasal dari kata Latin communication, dan bersumber

dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah makna. Jika

dua orang terlibat dalam komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesa-

maan mengenai makna apa yang dicakapkan. (Effendy dalam Lamintang, 2013)

Menurut Edwin B. Flippo, komunikasi adalah kegiatan mendorong orang-

orang lain untuk menafsirkan suatu ide dengan cara yang diinginkan oleh si pembic-

ara atau si penulis. (Moekijat dalam Lamintang, 2013)

Terry dan Franklin mengatakan komunikasi adalah seni mengembangkan dan

mendapatkan pengertian diantara orang-orang. Komunikasi adalah proses menukar

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

9

informasi dan perasaan diantara dua orang atau lebih, dan penting bagi manajemen

yang efektif. (Moekijat dalam Lamintang, 2013)

Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa

berlangsung dengan baik. Menurut Harold Laswell (1960), cara yang baik untuk

menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan beri-

kut : Who Says What In which Channel To whom With What Effect? Atau Siapa

Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?

(Effendy, 2007) Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah :

1. Source : Sering juga disebut pengirim (sender), penyandi (endcoder),

komunikator (communicator), pembicara (speaker) atau originator adalah pihak

yang mengirimkan pesan kepada pihak lain. Sumber dalam definisi lain adalah pihak

yang berinisiatif mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh jadi

dari seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan suatu negara.

2. Pesan : Pesan atau (message) adalah maksud yang disampaikan oleh satu

pihak ke pihak lainnya. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal atau nonverbal

yang mewakili perasan, nilai, gagasan, atau maksud sumber tadi. Pesan juga dapat

dirumuskan secara nonverbal, seperti melalui tindakan atau isyarat pergerakan ang-

gota tubuh. Seni music, lukisan, patung, dan tarian juga dapat mewakili pesan komu-

nikasi nonverbal.

3. Media atau saluran : Biasa disebut channel adaah media dimana pesan

disampaikan kepada komunikan. Dalam komunikasi face to face atau tatap muka

saluran dapat berupa udara yang mengalirkan nada atau suara. Saluran dapat merujuk

pada bentuk pesan yang disampaikan kepada penerima, apakah saluran verbal atau

saluran nonverbal. Pada dasarnya salurna komunikasi ada dua yaitu cahaya dan

suara, meskipun kita bisa juga menggunakan kelima indra kita untuk menerima pe-

san dari orang lain.

4. Penerima : Penerima atau receiver sering disebut communicate yang

artinya komunikan, destination yang artinya sasaran atau tujuan. Penerima adalah

pihak yang menerima pesan dari pihak lain.

5. Efek : Efek biasa disebut juga feedback atau umpan balik yang artinya

tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikan.

2.2.2 Komunikasi Massa

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

10

2.2.2.1 Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang menggunakan media mas-

sa dengan bertujuan untuk menyebarkan informasi kepada khalayak luas dan

berbagai macam tujuan komunikasi lainnya. Definisi komunikasi massa menurut

Bittner (1999), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan me-

lalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages

communicated through a mass medium to a large number of people). Dari definisi

tersebut dapat diketahu bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media

massa. (Ardianto, dkk, 2014).

Definisi komunikasi massa yang lebih perinci dikemukakan oleh ahli komu-

nikasi lain, yaitu Josep A. Devito, yaitu “First, mass communication is communica-

tion addressed to masses, to an extremely large science. This does not mean that the

audience includes all people or everyone who reads or everyone who watches televi-

sion; rather it means an audience that is large and generally rather poorly defined.

Second, mass communication is communication mediated by audio and/or visual

transmitter. Mass communication is perhaps most easily and most logically defined

by its forms: television, radio, newspaper, magazines, films, books and tapes.” Jika

diterjemahkan artinya, “Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang di-

tujukan kepada massa , kepada khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua

orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidal

berarti pula bahwa khalayak itu besar dan para umumnya agar sukar untuk didefin-

isikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-

pemancar yang audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih judah

dan lebih logos bila didefinisikan menurut bentuknya (televisi, radio, surat kabar,

majalah, film, buku dan tape.” ( Nurudin, 2009)

Definisi komunikasi massa menurut Meletzke diartikan sebagai setiap bentuk

komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyeba-

ran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar (Ardianto,

dkk, 2014). Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sifat dan ciri komunikasi

massa yang satu arah, tidak langsung karena penggunaan media massa, dan pesannya

yang terbuka untuk semua orang. Yang dimaksud tersebar adalah pihak penerima

pesan tidak berada pada satu tempat tertentu namu tersebar di berbagai tempat.

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

11

2.2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa

Sebelumnya telah dibahas mengenai pengertian atau definisi komunikasi

massa menurut beberapa ahli. Melalui definisi tersebut dapat dijabarkan beberapa

karakteristik komunikasi massa, yaitu: (Ardianto, dkk, 2014)

1. Komunikator Terlembagakan

Unsur komunikasi yang pertama adalah komunikator. Menurut Wright (1975)

bahwa komunikasi massa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak da-

lam organisasi yang kompleks. Jumlah orang yang terlibat dalam proses komunikasi

massa itu, jumlah peralatan yang digunakan dan biaya yang diperlukan sifatnya san-

gat relatif karena tegantung media apa yang digunakan. Apabila media komunikasi

yang digunakan adalah televisi, tentu akan lebih banyak lagi orang yang terlibat,

peralatan yang digunakan dan biaya yang dikeluarkan. Bisa disimpulkan bahwa

komunikasi massa itu kompleks tidak seperti komunikas antarpersona yang begitu

sederhana.

2. Pesannya Bersifat Umum

Karena komunikasi massa bersiifat terbuka, maka pesan yang ingin disam-

paikan harus bersifat umum atau ditujukan untuk semua orang bukan ditujukan untuk

sekelompok orang tertentu saja. Pesan komunikasi dapat berupa fakta, opini dan per-

istiwa yang ada di sekeliling kita. Pesaa yang ingin disampaikan juga memiliki krite-

ria penting dan menarik.

3. Komunikannya Anonim dan Heterogen

Karena komunikasi massa menggunakan media massa dan tidak tatap muka,

maka komunikator tidak mengenal komunikannya (anonim). Disamping itu komu-

nikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri berbagai lapisan masyrakat

yang berbeda.

4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan

Kelebihan komunikasi massa yang sangat menonjol adalah jumlah khalayak

atau komunikan yang dicapai relatif banyak dan tidak terbatas di waktu yang bersa-

maan. Menurut Effendy (1981) mengartikan keserempakan media massa itu sebagai

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

12

keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari

komunikator, dan penduduk tersebut berada dalam keadaan terpisah atau tersebar.

5. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

Salah satu prinsip komunikasi adalah keberadaan dimensi isi dan dimensi

hubungan (Mulyana, 2000). Dimensi isi menunjukkan muatan atau isi komunikasi,

yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana

cara mengatakannya, bisa diartikan juga bagaimana hubungan para peserta komu-

nikasi tersebut satu sama lain. Komunikasi massa lebih mementingkan dimensi isi

karena komunikatornya tidak harus saling kenal dengan komunikannya, yang ter-

penting hanyalah bagaimana seorang komunikator menyusun pesan secara sistema-

tis, baik, dan jelas. Itulah sebabnya perlu ada cara penulisan lead untuk media cetak

maupun elektronik (radio dan televisi).

6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

Kelemahan dari komunikasi massa yang sangat menonjol adalah komunikasi

massa bersfiat satu arah. Dimana komunikasi dilakukan melalui media massa, se-

hingga komunikator dan komunikannya tidak dapat kontak langsung. Komunikator

aktif menyampaikan pesan tanpa tahu apakah pesan tersebut sampai ke komunikan

dengan baik atau tidak

7. Stimulasi Alat Indra Terbatas

Hal ini bisa dianggap sebagai salah satu kelemahan komunikasi massa, kare-

na komunikasi massa membuat panca indra bekerja secara terbatas tergantung pada

jenis media massa. Berbeda dengan komunikasi antarpersonaa, dimana komunikator

dan komunikan dapat bertatap muka, mendengar secara langsung.

8. Umpan Balik tertunda (Delayed) dan Tidak Langsung (Indirect)

Efektivitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback atau umpan ba-

lik yang disampaikan oleh komunikasn. Umpan balik tersebut bisa menjadi bahan

evaluasi komunikator. Namun karena bersifat tidak langsung dan tertunda, maka

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

13

komunikator tidak dapat segera mengetahui reaksi komunikan terhadap pesan yang

disampaikannya (Ardianto, dkk, 2014).

2.2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi komunikasi massa menurut Dominick (2001) terdiri dari surveillance

(pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (keterkaitan), transmission of val-

ues (penyebaran nilai) dan entertainment (hiburan). (Ardianto, dkk, 2014)

1. Surveillance (Pengawasan)

Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama: (a) warn-

ing of beware surveillance (pengawasan peringatan), (b) instrumental surveillance

(pengawasan instrumental). Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media mas-

sa menginformasikan tentang ancaman dari bencana alam, inflasi dan serangan mili-

ter. Peringatan yang serta merta bisa menjadi ancaman yang terkadang msyarakat

tidak tahu. Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran

infomrasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan

sehari-hari. Contohnya adalah berita film apa yang sedang dimainkan di bioskop,

produk-produk terbaru, resep makanan, dan lain-lain.

2. Interpretation (Penafsiran)

Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tid-

ak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap ke-

jadian-kejadian penting. Biasanya berbentuk opini dan komentar yang ditujukan

kepada khalayak, serta dilengkapi perspektif (sudut pandang) terhadap berita yang

disajikan. Tujuan penafsiran media ingin mengajak audience untuk memperluas wa-

wasan dan membahasnya lebi lanjut dalam komunikasi antarpersona atau komu-

nikasi kelompok.

3. Lingkage (Keterkaitan)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam sehingga

membentuk keterkaitan berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang

sesuatu.

4. Transmission of Values (Penyebaran Nilai-Nilai)

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

14

Fungsi penyebaran nilai-nilai disebut juga sosialization (sosialisasi). Sosial-

isasi mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai ke-

lompok. Media massa yang mewakili gambaran untuk diperlihatkan kepada khalayak

sehingga khalayak mempunyai contoh untuk diterapkan. Contohnya adalah marak-

nya film anak remaja yang mengisahkan tentang pacaran, dan tidak bisa dipungkiri

banyak anak remaja bahkan anak kecil zaman sekarang yang meniru gaya pacaran

seperti yang dikisahkan di televisi.

5. Entertainment (Hiburan)

Semua orang membutuhkan hiburan, terutama orang yang hidup di hiruk

pikuk kota. Sudah lelah dengan rutinitas yang ada, maka sudah menjadi sebuah tugas

dan kesempatan bagi media massa untuk menyajikan sebuah tayangan yang menghi-

bur. Selain menjadi kebutuhan khalayak, disamping itu juga menjadi keuntungan

bagi si pemilik program. Contoh program yang menjadi hiburan adalah tayangan

olahraga, yang menyangkut human interest, dan untuk media cetak biasanya adalah

cerpen, komik, dan TTS (Teka Teki Silang).

Sementara itu, Effendy (2005) mengemukakan komunikasi massa secara umum ada-

lah:

1. Fungsi Informasi

Karena kebutuhan dasar manusia adalah ingin mengetahui informasi tentang

yang ada di sekitar mereka, bahkan seiring majunya globalisasi saat ini, maka dengan

mudanya kita mendapat informasi tentang negara lain. Maka dari itu pentingnya

peran media massa sebagai penyebar informasi.

2. Fungsi Pendidikan

Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass educa-

tion). Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui

pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pendengar atau

pemirsa. Media massa melakukannya melalui drama, cerita, berita dan artikel. Con-

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

15

tohnya pada radio adalah dengan membahas informasi dengan menghadirkan nara-

sumber yang berkompeten pada bidang tesebut.

3. Fungsi Mempengaruhi

Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada

tajuk/editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. Biasanya pada hal ini, iklan

pada radio, televisi maupun media cetak sangat memenuhi fungsi ini. Apalagi ketika

mengenalkan produk baru kepada khalayak. Media massa berusaha mempengaruhi

pikiran khalayak dengan cara membuat sesuatu yang terlihat menarik sehingga dapat

meyakinkan khalayak.

Ada bermacam – macam fungsi teori dari beberapa ahli. Seperti yang diungkapkan

oleh Littlejohn yang menyatakan 9 fungsi dari teori, yakni : (LittleJohn:2005)

1. Mengorganisasikan dan menyimpulkan pengetahuan tentang suatu hal. Ini

berarti bahwa dalam mengamati realitas kita tidak boleh melakukan secara

sepotong-sepotong. Kita perlu mengorganisasikan dan mensintesiskan hal-hal

yang terjadi dalam kehidupan nyata. Pola-pola dan hubungan-hubungan harus

dapat dicari dan ditemukan. Pengetahuan yang diperoleh dari pola atau

hubungan itu kemudian disimpulkan. Hasilnya (berupa teori) akan dapat dipakai

sebagai rujukan atau dasar bagi upaya-upaya studi berikutnya.(LittleJohn :2005)

2. Memfokuskan. Teori pada dasarnya menjelaskan tentang sesuatu hal, bukan

banyak hal. (LittleJohn :2005)

3. Menjelaskan. Teori harus mampu membuat suatu penjelasan tentang hal yang

diamatinya. Misalnya mampu menjelaskan pola-pola hubungan dan

menginterpretasikan peristiwa-peristiwa tertentu. (LittleJohn :2005)

4. Pengamatan. Teori tidak sekedar memberi penjelasan, tapi juga memberikan

petunjuk bagaimana cara mengamatinya, berupa konsep-konsep operasional

yang akan dijadikan patokan ketika mengamati hal-hal rinci yang berkaitan

dengan elaborasi teori. (LittleJohn :2005)

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

16

5. Membuat prediksi. Meskipun kejadian yang diamati berlaku pada masa lalu,

namun berdasarkan data dan hasil pengamatan ini harus dibuat suatu perkiraan

tentang keadaan yang bakal terjadi apabila hal-hal yang digambarkan oleh teori

juga tercermin dalam kehidupan di masa sekarang. Fungsi prediksi ini terutama

sekali penting bagi bidang-bidang kajian komunikasi terapan seperti persuasi

dan perubahan sikap, komunikasi dalam organisasi, dinamika kelompok kecil,

periklanan, dan media massa. (LittleJohn :2005)

6. Fungsi heuristik atau heurisme. Artinya bahwa teori yang baik harus mampu

merangsang penelitian selanjutnya. Hal ini dapat terjadi apabila konsep dan

penjelasan teori cukup jelas dan operasional sehingga dapat dijadikan pegangan

bagi penelitian-penelitian selanjutnya.(LittleJohn :2005)

7. Komunikasi. Teori tidak harus menjadi monopoli penciptanya. Teori harus

dipublikasikan, didiskusikan dan terbuka terhadap kritikan-kritikan, yang

memungkinkan untuk menyempurnakan teori. Dengan cara ini maka modifikasi

dan upaya penyempurnaan teori akan dapat dilakukan. (LittleJohn :2005)

8. Fungsi kontrol yang bersifat normatif. Asumsi-asumsi teori dapat berkembang

menjadi nilai-nilai atau norma-norma yang dipegang dalam kehidupan sehari-

hari. Dengan kata lain, teori dapat berfungsi sebagai saran pengendali atau

pengontrol tingkah laku kehidupan manusia. (LittleJohn :2005)

9. Generatif. Fungsi ini terutama menonjol di kalangan pendukung aliran

interpretatif dan kritis. Menurut aliran ini, teori juga berfungsi sebagai sarana

perubahan sosial dan kultural serta sarana untuk menciptakan pola dan cara

kehidupan yang baru. (LittleJohn :2005)

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

17

2.2.1.4 Komponen Komunikasi Massa

Dalam sebuah proses komunikasi terdapat beberapa komponen yang terlibat.

Pengertian komponen disini adalah bagian-bagian yang terpenting dan mutlak harus

ada pada suatu keseluruhan atau kesatuan. Schramm (1982) mengatakan bahwa un-

tuk berlangsungnya suatu kegiatan komunikasi, minimal diperlukan delapan kompo-

nen yaitu, sumber, pesan, encoder, channel, decoder, receiver, feedback,dan noise.

(Ardianto, dkk, 2014)

Menurut Harold D. Laswell dalam proses komunikasi massa terdapat lima

unsur atau komponen, yaitu: (Ardianto, dkk, 2014)

1. Who (siapa): Komunikator, orang yang menyampaikan pesan dalam proses

komunikasi massa, bisa perorangan atau mewakili suatu lembaga, organisasi

maupun instansi.

2. Says what (apa yang dikatakan): pernyataan umum, dapat berupa suatu ide, in-

formasi, opini, pesan dan sikap, yang sangat erat kaitannya dengan masalah yang

dianalisis.

3. In which channel (melalui saluran apa): media komunikasi atau saluran yang

digunakan dalam melaksanakan kegiatan komunikasi. Dalam hal ini dapat

digunakan primary technique, secondary technique, direct communication, indi-

rect communication .

4. To whom (kepada siapa): komunikan atau audience yang menjadi sasaran komu-

nikasi. Kepada siapa pernyataan tersebut ditujukan. Dalam hal ini diperlukan ana-

lisis khalayak (audience analysis).

5. With what effect (dengan efek apa): hasil yang dicapai dari usaha penyampaian

pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju.

Tabel 2.2 Tabel Proses Komunikasi

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

18

WHO SAYS WHAT IN WHICH CHANNEL

TO WHOM WITH WHAT EF-FECT

Siapa Berkata Apa Melalui Saluran Apa

Kepada Siapa Dengan Efek Apa

Komunikator Pesan Media Penerima Efek

Control Studies Analisis Pesan Analisis Media Analisis Khalayak Analisis Efek

2.2.1.5 Tahapan Komunikasi Massa

Seperti halnya komunikasi yang merupakan suatu proses penyampaian

pesan dari komunikator kepada komunikan. Komunikasi massa pun pada

hakekatnya adalah suatu proses juga. Hanya saja yang membedakan keduanya

adalah adanya media massa sebagai saluran pada komunikasi massa. Sing-

katnya, bahwa proses komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan dari

komunikator kepada komunikan melalui media massa. (Baran:2008)

Gambaran komunikasi massa :

Gambar 2.1

Tahapan Komunikasi Massa

Sumber:

(1) Sumber merupakan orang yang pertama memiliki gagasan mengenai sesuatu

yang akan disampaikan kepada komunikan dalam hal ini khalayak.

(2) Komunikator adalah unsur komunikasi massa yang bertugas menyampaikan ga-

gasan yang dimiliki sumber kepada khalayak.

Sumber Komunikator Media Pesan Media Komunikan efek

Encoding Decoding

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

19

2.2.3 Media Massa

2.2.3.1 Pengertian Media Massa

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa komunikasi massa adalah komunikasi

yang menggunakan media massa. Media adalah alat atau sarana yang digunakan un-

tuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Beberapa pakar

psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, media yang paling

dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindra manusia, seperti mata dan telinga.

(Cangara,2008)

Sedangkan menurut Nurudin (2009) media massa adalah alat-alat dalam

komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience

yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi

lain adalah bisa mengatasi ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu me-

nyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas.

2.2.3.2 Karakteristik Media Massa

Menurut Cangara (2008) bahwa terdapat lima karakteristik media massa, yai-

tu:

1. Bersifat melembaga, artinya adalah pihak yang mengelola media terdiri dari ban-

yak orang, yakni mulai dari pengumpulan,pengelolaan sampai pada penyajian in-

formasi.

2. Bersifat satu arah, artinya adalah komunikasi yang dilakukan kurang memung-

kinkan terjadinya dialog atau perbincangan langsung antara pengirim dan peneri-

ma. Kalaupun terjadi reaksi atau umpan balik biasanya memerlukan waktu dan

tertunda.

3. Meluas dan serempak, artinya adalah dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak,

karena media massa memiliki kecepatan dan bergerak secara luas dan simultan

dimana informasi yang diberikan diterima oleh banyak orang dalam waktu yang

bersamaan.

4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar dan

lain-lain.

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

20

5. Bersifat terbuka, artinya adalah pesan yang disampaikan dapat diterima oleh

siapapun dan dimana saja tanpa mengenal jenis kelamin dan suku bangsa.

Beberapa karakteristik media massa menurut Djafar H. Assegaf (1991) ada-

lah:

1. Komunikasi yang terjadi dalam media massa bersifat searah. Komunikan tidak

dapat memberikan tanggapan secara langsung kepada komunikatornya yang bi-

asanya disebut dengan tanggapan tertunda (delay feedback).

2. Media massa menyajikan rangkaian atau aneka pilihan materi yang luas dan

bervariasi.

3. Media massa dapat menjangkau sejumlah nesar khalayak. Komunikan dalam

media massa berjumlah besar dan menyebar dimana-mana, serta tidak terikat

ruang, waktu dan tidak berhubungan secara personal.

4. Pesan yang disampaikan menggunakan bahasa yang umum sehingga bisa dipa-

hami oleh seluruh lapisan intelektual baik komunikan dari kalangan bawah sam-

pai kalangan atas,

5. Media massa diselenggarakan oleh lembaga masyarakat atau organisasi yang ter-

struktur.

2.2.3.3 Jenis Media Massa

Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni media

massa cetak dan media eletronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai

media massa adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang me-

menuhi kriteria media massa adalah televisi, film, internet dan radio.

1. Surat Kabar

Di Indonesia, surat kabar sebagai media massa dalam masa orde baru

mempunyai misi memperluaskan pesan-pesan pembangunan dan sebagai alat menc-

erdaskan rakyat Indonesia. Dari empat fungsi media massa (informasi, edukasi, hi-

buran, dan persuasif), fungsi yang paling menonjol adalah memberikan informasi.

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

21

Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak saat membaca surat kabar yaitu

keingintahuan akan setiap peristiwa yang sedang terjadi di sekitarnya. Namun fungsi

hiburan di dalam surat kabar pun tidak terabaikan. Khalayak tetap mendapatkan hi-

buran dari surat kabar karena tersedianya rubrik artikel ringan, feature (laporan per-

jalanan, laporan tentang profil seseorang yang unik dan menginspirasi), rubrik cerita

bergambar atau komik, serta cerita bersambung. Begitu pula dalam fungsi mendidik

dan persuasif akan ditemukan dalam rubrik ilmiah, tajuk rencana atau editorial, dan

rubrik opini. Namun surat kabar memiliki keterbatasan karena hanya bisa dinikmati

oleh mereka yang melek huruf, serta lebih banyak disenangi oleh orang tua daripada

kaum remaja dan anak-anak. (Cangara, 2008)

Untuk memanfaatkan surat kabar secara maksimal demi tercapainya tujuan

komunikasi maka sangat penting bagi komunikator untuk mengetahui karakteristik

dari suarat kabar itu sendiri. Didalam karakteristik tersebut akan diketahui kelema-

han dan kekuatan surat kabar. Berikut adalah beberapa karakteristik surat kabar, yai-

tu (Ardianto, dkk, 2014), publisitas, periodesitas, universalitas, aktualitas dan ter-

dokumentasikan.

2. Majalah

Menurut Dominick (2000 ), klasifikasi majalah dibagi ke dalam lima kategori

utama, yakni general consumer magazine (majalah konsumen umum), business pub-

lication (majalah bisnis), literacy reviews and academic journal (kritik sastra dan

majalah ilmiah), newsletter (majalah khusus terbitan berkala), public relations maga-

zines (majalah humas) (Ardianto, dkk, 2014).

Meskipun sama seperti surat kabar yang sama-sama media cetak, namun

tetap dapat dibedakan karena majalah memiliki karakteristik tersendiri yaitu, penyaj-

ian informasi yang lebih dalam, nilai aktualitasnya lebih lama, mempunyai gambar

atau foto yang lebih banyak dibandingkan surat kabar dan cover majalah lebih

menarik (daya tarik utama).

3. Televisi

Televisi mengalami perkembangan secara dramatis, terutama melalui per-

tumbuhan televisi kabel. Transmisi program televisi kabel menjangkau seluruh

pelosok negeri dengan bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi di

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

22

rumah dengan menggunakan wire atau microwave (wireless cables) yang membuk

tambahan saluran televisi bagi pemirsa (Ardianto, dkk, 2014).

Televisi mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Dari hasil

penelitian yang pernah dilakukan pada masyarakat Amerika Serikat, ditemukan bah-

wa hampir setiap orang menghabiskan waktunya antara 6-7 jam per minggu untuk

menonton televisi. (Cangara, 2008)

4. Internet

Penggunaan internet dewasa ini sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Hmapir

semua kegiatan sehari-hari sekarang ini menggunakan internet. Menurut Laquey

(1997), internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau

jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para

peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer

yang mahal. Namun sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi

yang sangat cepat dan efektif.

5. Radio

Radio merupakan media auditif. Radio adalah media massa elektronik tertua

dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaanya, radio telah berhasil

mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekaman kaset, televisi, televisi kabel

dan lain-lain. Keunggulan radio adalah berada dimana saja, ditempat tidur (ketika

khalayak bangun tidur atau sebelum tidur), di dapur, di dalam mobil, di jalanan dan

berbagai tempat lainnya (Cangara,2008.)

2.2.4 Radio

Radio merupakan media auditif. Radio adalah media massa elektronik tertua

dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaanya, radio telah berhasil

mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekaman kaset, televisi, televisi kabel

dan lain-lain. Keunggulan radio adalah berada dimana saja, ditempat tidur (ketika

Page 23: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

23

khalayak bangun tidur atau sebelum tidur), di dapur, di dalam mobil, di jalanan dan

berbagai tempat lainnya (Cangara,2008).

Radio yang digunakan sebagai alat atau media komunikasi massa, mula-mula

diperkenalkan oleh David Sarnoff pada tahun 1955. Lee De Forest melalui radio ek-

sperimennya pada tahun 1916 telah menyiarkan kampanye pemilihan presiden

Amerika Serikat antara Wilson dan Hughes kepada masyarakat umum, sehingga ia

dianggap sebagai pelopor radio dan dijuluki the father of radio atau bapak radio. Se-

dangkan yang melakukan eksperimen menyiarkan musik adalah Dr. Frank Conrad

pada tahun 1919. Mulai tahun 1920 masyarakat Amerika Serikat telah menikmati

radio secara teratur dengan berbagai programnya.

Radio sebagai media massa merupakan media yang mengandalkan hanya satu

indera saja, yaitu pendengaran. Suara-suara dari radio, baik itu suara penyiar, sound

effect, musik dan lain-lain, akan menimbulkan suatu imajinasi/ fantasi, biasanya hal

ini disebut juga dengan istilah theater of mind. Radio menimbulkan suatu teater da-

lam pikiran pendengar yang sifatnya personal. (Romli, 2007)

Maka dari itu, Marshal McLuhan mengatakan bahwa radio mempengaruhi

banyak orang dengan intim, orang per orang, menawarkan sebuah dunia komunikasi

yang tak terkatakan antara penulis, penyiar dan pendengar. (Pradekso, dkk, 2013)

Media radio dipandang sebagai kekuatan kelima (the fifth estate) setelah lem-

baga eksekutif (pemerintah), legislatif (parlemen), yudikatif (lembaga peradilan) dan

pers atau surat kabar. Radio disebut sebagai kekuatan kelima karena memiliki

kekuatan langsung, tidak mengenal jarak dan rintangan dan memiliki daya tarik

sendiri. (Romli, 2007)

2.2.4.1 Sejarah Radio di Indonesia

Perkembangan radio siaran di Indonesia mulai dari masa penjajahan Belanda,

penjajahan Jepang, zaman kemerdekaan, dan zaman orde baru (Ardianto, dkk, 2014)

a. Zaman Belanda

Page 24: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

24

Radio siaran yang pertama di Indonesia (waktu itu bernama Nederlands Indie

- Hindia Belanda), adalah Bataviase Radio Vereniging (BRV) di Batavia (Jakarta

tempo dulu) yang resminya didirikan pada tanggal 16 Juni 1925 berstatus swasta.

Setelah BRV berdiri, secara serempak berdiri pula radio siaran di beberapa kota lain,

seperti Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya.

b. Zaman Jepang

Ketika Belanda menyerah pada Jepang tanggal 8 Maret 1942, sebagai

konsekuensinya adalah radio siaran yang tadinya berstatus swasta dinonaktifkan dan

diurus oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyoku, yang merupakan pusat radio

siaran yang berkedudukan di Jakarta, serta mempunyai cabang-cabang yang di-

namakan Hoso Kyoku di beberapa kota besar di Indonesia. Pada saat itu, masyarakat

Indonesia hanya boleh mendengarkan radio siaran Hoso Kyoku saja.

c. Zaman Kemerdekaan

Tak lama dari saat kemerdekaan Indonesia dibuatlah pemancar gelap radio

siaran dengan stasiun call “Radio Indonesia Merdeka”. Pada tanggal 11 September

1945 diperoleh kesepakatan dari hasil pertemuan antara para pemimpin radio siaran

untuk mendirikan sebuah organisasi radio siaran. Tanggal 11 September itu menjadi

hari ulang tahun Radio Republik Indonesia.

d. Zaman Orde Baru

Sampai akhir tahun 1966 RRI adalah satu-satunya radio siaran di Indonesia

yang dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah. Peran dan fungsi radio dinaikkan pada

masa ini dengan adanya acara pendidikan dan persuasi. Sejalan dengan perkem-

bangan sosial budaya dan teknologi, mulai bermunculan radio siaran amatir. Maka

dari itu, pemerintah muai mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 1970

tentang Radio Siaran Non Pemerintah dan juga terbentuk Persatuan Radio Siaran

Swasta Niaga Indonesia (PRSSNI).

e. Zaman Reformasi

Page 25: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

25

Pada zaman reformasi ini, radio-radio swasta tidak lagi dibawah pengawasan

pemerintah dan sudah mempunyai kewenangan untuk menyiarkan warta berita

secara mandiri dengan nama program yang berbeda-beda. Dari sinilah terbentuk KPI

sebagai lembaga pengawasan penyiaran di Indonesia.

2.2.4.2 Karakteristik Radio

Pada komunikasi massa yang membedakan media massa satu dengan media

massa lainnya adalah stimulus alat indra. Pada surat kabar dan majalah, komunikan

hanya melihat sehingga yang alat indra yang digunakan adalah mata. Pada radio

siaran dan rekaman auditif, komunikan hanya mendengar sehingga alat indra yang

digunakan adalah telinga. Pada televisi dan film, komunikan dapat melihat dan

mendengar sehingga alat indra yang digunakan adalah mata dan telinga. Pesan yang

disusun di surat kabar dan majalah akan sulit dimengerti oleh komunikan jika pesan

itu disampaikan melalui radio. Untuk itu, radio mempunyai broadcast style atau gaya

radio siaran. Hal ini disebabkan oleh karakteristik radio yaitu: (Ardianto, dkk, 2014).

a. Auditori

Karena mengandalkan pendengaran dan pendengaran manusia itu terbatas,

maka informasi yang disampaikan bersifat selintas dan pendengar tidak dapat

mendengar kembali informasi tersebut karena pendengar tidak bisa meminta kepada

komunikator untuk mengulangnya. Dengan demikian pesan yang disampaikan me-

lalui radio harus disusun secara singkat (concise) dan jelas (clear).

b. Radio is the Now

Dilihat dari aktualitas berita, radio merupakan media massa yang paling ak-

tual karena hitungan waktunya adalah detik dan proses penyampaiannya lebih sim-

pel. Radio juga bisa melakukan liputan langsung dari tempat kejadian atau terkadang

hanya melakukan kontak dengan narasumber yang terpercaya untuk mengetahui ke-

jadian di suatu tempat dan langsung dapat disiarkan. (Baird, 2008)

c. Imajinatif

Karena hanya mengandalkan indra pendengaran dan pesannya pun selintas,

maka pesan atau program yang disampaikan harus mudah untuk diimajinasikan atau

dengan kata lain, komunikator atau penyiar harus membuat theater of mind kepada

Page 26: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

26

komunikan. Pendengar atau komunikan radio bersifat imajinatif. “It is a blind medi-

um but one which can stimulate the imagination so that, as soon as a voice comes

out of the loudspeaker, the listener attempts to visualize the source of the sound and

to create in the mind’s eye the owner of the voice. What pictures are created when

the voice carries an emotional content” (M. Leish, 2005)

d. Akrab

Media radio siaran adalah bersifat intim atau akrab. Walaupun pesan yang

disampaikan didengar oleh banyak orang, namun melalui sapaan khas yang ditujukan

kepada komunikan terasa personal seakan-akan berada dekat dengan komunikan.

Maka dari itu, radio bisa menjadi “teman” dimanapun kita berada. (Romli, 2007)

c. Gaya Percakapan

“keep it simple, keep it short, keep it conversational” (Newsom, 1985) adalah

rumus-rumus penulisan berita radio. Bahasa yang digunakan bukanlah bahasa tulisan

namun bahasa percakapan sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri mulai bermunculan

gaya bahasa yang diperkenalkan radio menjadi bahasa trend.

d. Mobilitas

Mendengarkan radio terkadang sambil melakukan aktivitas yang lain, se-

hingga sifat radio yang ini sangat menonjol karena kemudahan untuk didengar kare-

na bisa dimana saja dan kapan saja. “There are obvious exceptions: communal listen-

ing happens in garages, workshops, canteens and shops, and in the rural areas of

less developed countries a whole village may gather round the set.” (Mc Leish,

2005)

2.2.4.3 Jenis Radio Siaran di Indonesia

Menurut UU no. 32 tahun 2002, dikenal ada tiga jenis radio siaran, yaitu:

(Pradekso, dkk, 2013)

1. Radio Penyiaran Publik

Page 27: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

27

Radio Republik Indonesia adalah Lembaga Penyiaran Publik (LPP) yang ber-

tugas untuk melayani kepentingan nasional. Radio ini mendapatkan anggaran rutin

dari pemerintah. Berada dibawah naungan Depkominfo (Departemen Komunikasi

dan Informasi) serta bersifat non profit. Radio publik boleh saja menyiarkan iklan

dalam batas-batas aturan yang ada.

2. Radio Komersial

Merupakan radio yang “hidup” dari iklan, alias profit oriented. Radio ini

dapat didirikan oleh perseorangan atau lembaga/kelompok usaha sebagai bentuk

usaha. Secara geografi radio ini bersifat lokal maupun radio berjaringan. Baik ber-

jaringan dengan sesama radio, maupun berjaringan dengan media atau bentuk usaha

lain. Luas jangkauan tergantung daya pancar masing-masing radio.

3. Radio Komunitas

Radio ini merupakan media yang dibentuk oleh suatu kelompok tertentu dan

bersifat non profit. Secara geografi jangkauannya snagat terbatas, hanya sekitar 2.5

km. Radio ini menjawab kebutuhan suatu daerah atas informasi. Misalnya, Radio

Kampus, Radio RT, Radio Kabupaten, Radio Kecamatan, dan lain-lain.

Stasiun penyiaran komunitas melaksanakan siaran paling sedikit lima jam per

hari dan harus berbentuk badan hukum Indonesia, bersifat independen. Radio ini

hanya memenuhi kebutuhan komunitasnya. Komunitas adalah sekumpulan orang

yang bertempat tinggal atau berdomisili dan berinteraksi di wilayah tertentu. (Moris-

san, 2008)

2.2.4.4 Pemancar Radio

Ada dua jenis pemancar radio siaran yang dikenal selama ini, yaitu:

(Pradekso, dkk, 2013) Amplitude Modulation (AM) yang terdiri dari:

- Short Wave (SW) yaitu, pemancar gelombang pendek

Page 28: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

28

- Medium Wave (MW) yaitu, pemancar gelombang menengah

- Long Wave (LW) yaitu, pemancar gelombang panjang

2. Frequency Modulation (FM)

Pemancar FM hampir sama dengan SW, yaitu antara 87-108 MHz. Bedanya adalah

pada sistem pemberian getaran suara (modulasi) pada gelombang pembawanya.

Tabel 2.3 Pemancar Radio

Amplitudo Modulation (AM) Frequency Modulation (FM)

Jangkauan luas Jangkauan terbatas

Struktur lokasi berbukit Lokasi tanah datar

Konsumsi listrik besar Kapasitas listrik relatif lebih kecil daripada AM dengan tegangan yang lebih stabil

Audio kurang jernih Audio jernih

2.2.4.5 Peralatan yang Digunakan

Peralatan yang umumnya digunakan dalam siaran radio adalah: (Pradekso,

dkk, 2013)

a. Pemancar AM/FM

b. Antena

c. Mixer audio

d. Mikrofon

e. Tape/ CD/ DVD player

f. KomputerHeadphones

g. Radio monitor

Page 29: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

29

2.2.4.6 Naskah Siaran Radio

Naskah siar wajib dipersiapkan sebelum siaran, baik oleh penyiar maupun

oleh script writer. Penyiar tanpa naskah, biasanya akan terjebak dengan berbicara

bertele-tele, terkesan berpikir, tidak siap dan banyak noise (mengulang-ulang kata

tertentu), sehingga pesan utama tidak sampai ke pendengar.

Ada beberapa prinsip dasar untuk penulisan naskah di radio: (Romli, 2005)

1. KISS (Keep It Simple and Short)

Tulislah naskah secara sederhana dan pendek. Sifat informasi audio yang

selintas, sebaiknya disampaikan dengan sederhana saja.

2. ELF (Easy Listening Formula)

Pilihlah kalimat yang enak didengar, sekali dengar khalayak langsung paham.

3. Bahasa tutur, Write the Way You Talk

Berbeda dengan bahasa tulis yang kaku dan baku, naskah perlu ditulis dengan

bahasa tutur. Menulis naskah dengan bersuara akan membantu penyiar atau script

writer menulis dengan baik.

4. Tanda baca

Di Indonesia, tanda baca yang lazim digunakan adalah garis miring (/) untuk

menggantikan tanda baca tulisan. Sehingga jika diterapkan dalam script akan men-

jadi koma (/), titik (//), titik akhir naskah (///). Sementara di luar negeri sering kali

digunakan tanda pagar (#).

5. Menggunakan kalimat aktif

6. Penulisan angka-angka, mata uang dapat ditulis bertutur.

Menggunakan pembulatan agar tidak sulit untuk diucapkan.

7. Satu ide satu kalimat, hindari anak kalimat.

Page 30: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

30

Buatlah kalimat yang pendek-pendek saja, anak kalimat yang terlalu panjang

tidak memberi kesempatan penyiar menarik nafas. Selain itu, pendengar memiliki

keterbatasan mendengar kalimat yang panjang.

2.2.4.7 Program Radio

Program adalah faktor paling penting dalam mendukung keberhasilan finan-

sial stasiun penyiaran, dimana program yang membawa audience. Kata program be-

rasal dari bahasa Inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana.

(Morissan, 2008) Masing-masing program siaran ini menempati slot waktu tertentu

dengan durasi tertentu yang biasanya tergantung dari jenis programnya. Slot waktu

dirancang sesuai dengan tema program itu, sehingga menjadi satu jadwal siaran.

Program radio dibedakan menjadi dua bagian besar yaitu, : (Pradekso, dkk,

2013)

A. Program Berita

Berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang

hangat; kabar; laporan, pemberitahuan dan pengumuman. Berita juga dapat diartikan

sebagai apa yang terjadi sekarang dan yang akan segera terjadi. Bisa merupakan per-

istiwa (event), gagasan (idea) dan pendapat (opinion).

Menurut J.B Wahyudi ( 2010 ) dalam bukunya Dasar-dasar Jurnalistik Ra-

dio dan Televisi, berita radio adalah uraian fakta dan atau pendapat, serta penyajian

pendapat narasumber yang relevan, yang dikombinasikan secara dinamis dan vari-

atif, sesuai dengan arah bahasan yang disusun oleh reporter, dan sudah disajikan

kepada audience melalui media radio.

Page 31: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

31

B. Program Non Berita

Program non berita di bagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

a. Features

Features adalah karangan yang bersifat khas, kreatif, kadang subjektif, teru-

tama dimaksudkan untuk menghibur dan memberi informasi kepada pendengar

mengenai suatu keadaan, kejadian atau aspek kehidupan.

b. Dokumentaria

Bentuk kreatif produksi siaran radio dengan satu pokok pembicaraan yang

menekankan pada kejadian nyata, suara dari TKP dan melibatkan orang-orang yang

sesungguhnya. Beberapa jenis dokumentaria adalah dokumentaria jurnalisme, potret,

dokumentaria saksi mata, dokumentaria sejarah, sound picture.

c. Air Magazine

Air magazines adalah kumpulan berita ringan yang berisi macam-macam

topik, dapat berupa feature dan dokumentaria pendek. Fokus sajian air magazines

adalah materi berita yang bersifat mendalam. Beberapa jenis air magazines adalah

majalah udara homogen dan majalah umum.

d. Wawancara Radio

Wawancara merupakan proses bertanya yang dilakukan reporter (intreviewer)

untuk mendapatkan jawaban dari narasumber. Manfaat wawancara adalah untuk

menambah minat pendengar dengan bunyi atau suara asli, membuka kesempatan

bagi interviewer untuk mewakili pendengar mendapatkan berbagai informasi yang

dibutuhkan, serta mempertemukan langsung narasumber dengan pendengar.

e. Talk Show

Perbedaan talk show dengan wawancara berita adalah bahwa talk show bersi-

fat dinamis, topik perbincangan beragam, dapat disiarkan secara fleksibel. Ada unsur

talk (obrolan) dan show (pertunjukan), jadi ada obrolan dan ada lagu sebagai hiburan

Page 32: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

32

2.2.4.8 Keunggulan dan Kelemahan Radio

Menurut Asep Syamsul M. Romli (2005), keunggulan radio adalah:

1. Cepat dan Langsung. Sarana tercepat, lebih cepat bila dibandingkan dengan koran

dan TV, dalam menyampaikan informasi kepada audience tanpa melalui proses

yang rumit dan butuh waktu banyak.

2. Akrab. Radio adalah alat yang akrab dengan pemiliknya, karena biasanya

mendengarkannya ketika sedan sendiri, seperti menyetir mobil, di kamar tidur,

dan lain-lain.

3. Dekat. Suara penyiar hadir di dekat pendengar. Pembicaraanya langsung menyen-

tuh aspek pribadi (interpersonal communication).

4. Sederhana. Tidak rumit, tidak banyak pernik, baik bagi pengelola maupun pen-

dengar.

5. Tanpa Batas. Siaran radio menembus batas-batas geografis, demografis, SARA

dan kelas sosial.

6. Murah. Dibandingkan dengan berlangganan media cetak atau harga pesawat te-

livisi, pesawat radio relatif jauh lebih murah. Pendengar pun tidak dipungut

bayaran untuk mendengarkan radio.

7. Fleksibel. Siaran radio bisa dinikmati sambil mengerjakan hal lain atau tanpa

menganggu aktivitas yang lain, seperti memasak, menyetir mobil, belajar, dan

lain-lain.

Sedangkan kelemahan radio adalah:

1. Selintas. Siaran radio cepat hilang dan mudah dilupakan. Pendengar tidak bisa

mengulang apa yang didengarnya.

2. Global. Sajian informasi radio bersifat global, tidak detail, karenanya angka-

angka pun dibulatkan.

3. Batasan Waktu. Waktu siaran radio relatif terbatas, hanya 24 jam sehari, berbeda

dengan surat kabar yang bisa menambah jumlah halaman dengan bebas.

Page 33: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

33

4. Beralur Linier. Program disajuikan dan dinikmati pendengar berdasarkan urutan

yang sudah ada, tidak bisa meloncat-loncat.

5. Mengandung gangguan. Seperti timbul-tenggelam dan gangguan teknis “channel

noise factor”.

2.2.3.9 Pembagian Radio

Jenis-jenis siaran radio dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu ditinjau dari

segi frekuensi, gelombang dan dari penyelenggara.

(Romli:2005).

1.Berdasarkan frekuensi

Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang

waktu yang diberikan. Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang

menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan mem-

bagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Hasil perhitungan ini dinya-

takan dalam satuan hertz (Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich Ru-

dolf Hertz yang menemukan fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar 1

Hz menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per detik.

A. Amplitudo Modulasi (AM)

Saluran AM memanfaatkan gelmbang elektromagnetik bumi atau yang dise-

but dengan ground waves dan juga gelombang udara atau sky waves. Kedua

jenis gelombang ini dapat membawa sinyal ke wilayah yang sangat jauh. Itu

sebabnya mengapa radio Am mampu menyampaikan siarannya hingga ke

tempat yang sangat jauh.

B. Frekuensi Modulasi (FM)

Page 34: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

34

Pada wilayah frekuensi ini secara relatif, bebas dari gangguan baik atmosfir

maupun interferensi yang tidak diharapkan. Jangkauan dari sistem modulasi

ini tidak sejauh, jika dibandingkan pada sistem modulasi AM dimana panjang

gelombangnya lebih panjang.

Luas wilayah yang dapat dicakup siaran FM merupakan kombinasi dari daya

watt dan tinggi tiang pemancar. Semakin tinggi daya watt stasiun FM, se-

makin tinggi tiang pemancar, maka semakin kuat sinyal yang dipancar-

kan.Keunggulan saluran FM dibandingkan AM adalah pada kualitas suara

yang sangat bagus. Saluran ini nyaris bebas dari gangguan udara.

2.Berdasarkan Gelombang

a. Gelombang panjang ( long wave )

Gelombang jenis ini memiliki signal yang panjang sehingga mampumen-

jangkau range area yang sangat luas. Kerugian dari gelombang ini adalah

: (Romli:2005).

1. Memerlukan daya listrik yang sangat besar sehingga mahal

dalamoperasionalnya

2. Karena jenis gelombangnya panjang dan lebar menyebabkan rent-

an terhadapgangguan (noise)

b. Gelombang pendek (short wave)

Gelombang yang menggunakan udara sebagai mediator. Jenis gelombang

ini adalah SW (short wave).

Keuntungan dari gelombang ini adalah:

Page 35: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

35

1. Mampu menjangkau wilayah (coverage area) yang luas

2. Banyak digunakan oleh pemancar internasional atau antar benua

Sedangkan kerugiannya sebagai beikut :

1. Banyak noise-nya khususnya dari matahari, cuaca, udara, halilintar.

2. Suara manusia dapat didengar dengan baik tetapi pengguanaan sound

effect

3. kehilangan mutu kulitasnya ( kabur )

c. Gelombang medium (medium wave)

Gelombang yang menggunakan permukaan bumi sebagai mediator.

Secara umum kebanyakan gelombang yang dipakai oleh stasiun radio.

Jenis yang dipakai oleh gelombang ini adalam AM (amplitude modula-

tion) dan FM (frequency modulation).

Keuntungan dari penggunaan gelombang ini adalah:

1. Permukaan bumi kurang dipengaruhi cuaca sehingga tidak terjadi

noise

2. Mutu penyiaran lebih bagus dalam kualitas suara dan sound effect.

Sedangkan kerugiannya :

1. Tanah menyerap gelombang lebih cepat daripada udara yang me-

nyebabkan booster.

2. Jarak jangkauan siaran lebih sempit sehingga memerlukan booster.

3. Tanah di Indonesia mengandung besi yang cepat menyerap gelombang

sehingga merupakan penghantar yang buruk.

2.2.5 Teori Tahapan Produksi Radio

Page 36: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

36

Walaupun produksi radio tidak serumit produksi televisi, produksi radio tetap

melewati tiga tahap produksi pada umumnya, yaitu pra produksi, produksi dan pasca

produksi. (Pradekso, dkk, 2013)

1. Pra Produksi

Tahap ini disebut juga tahap perencanaan dan persiapan. Pada tahap ini harus

dikerjakan secara maksimal dan baik karena merupakan dasar dari hasil produksi

yang akan dibuat. Diawali dengan penemuan ide seorang produser untuk membuat

program yang menarik lalu ide tersebut dikembangkan lebih matang dan mulai

disusun perencanaan penyediaann biaya, pemilihan penyiar, crew yang bertugas, dan

mengadakan persiapan yang lain.

2. Produksi

Pada tahapan ini, pengerjaan dari ide tersebut dimana program radio sudah

bisa dijalankan. Kegiatan yang dilakukan selama kut yaitu: (produksi adalah me-

meriksa dari segi teknis sampai proses siaran itu berlangsung.

Sebelum memulai produksi harus dipersiapkan dahulu perlatan yang dibutuh-

kan seperti, komputer, mixer, microphone, headphones. Jika dibutuhkan dapat pula

dilengkapi dengan CD Player, tape atau perangkat lainnya sesuai kebutuhan. Kom-

puter di ruang produksi harus memiliki:

a. Program untuk memutar audio, seperti Wave Station, Raduga, Win Amp, dan se-

bagainya.

b. Program untuk produksi audio, misalnya Adobe Audition, Cool Edit Pro, atau

yang lainnya.

c. Radio harus memiliki banyak koleksi musik dan sound effect.

Produksi radio melewati tahap berikut: (Pradekso, dkk, 2013)

1. Recording

A. Ketahui materi apakah yang akan diproduksi

Page 37: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

37

Hal ini penting untuk menyiapkan materi pendukung. Misalnya, produksi

acara berita tentunya membutuhkan persiapan sound effect yang berbeda dengan

produksi iklan.

B. persiapan naskah

Naskah memuat materi kata yang hendak disampaikan dalam produksi radio.

Materi kata ini mesti berisi poin-poin penting yang harus diketahui pendengar.

Naskah juga membantu agar pengisi suara tidak melakukan kesalahan, tidak ber-

bicara terlalu panjang atau pendek, dan sesuai yang direncanakan

C. pengisi suara

Materi kata bisa menggunakan suara manusia atau juga program / software

khusus.

D. Rekaman

Proses rekaman bisa diawali dengan vokal pengisi materi (voice over).

2. Mixing

Merupakan proses pencampuran antara vokal dengan musik atau sound pen-

dukung. Mempunyai langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyiapkan semua file yang akan digunakan. (music, sound effect, voice over,

dan lain-lain)

b. Musik atau sound effect dap at diambil dari koleksi yang dimiliki.

c. Drag dan drop file yang dibutuhkan, kemudian susun ke dalam track yang ada di

layar.

3. Paska Produksi

Ini adalah tahap akhir yang biasa disebut juga tahap evaluasi dan editing.

Evaluasi dilakukan pada saat program sudah selesai disiarkan. Mungkin saja terdapat

beberapa perbaikan yang bisa dilakukan pada siaran berikutnya. Evaluasi ini dil-

akukan dengan cara mengadakan rapat antar crew yang bertugas dan hasil evaluasi

ini bertujuan untuk menghasilkan program yang lebih baik. Begitu juga dengan edit-

Page 38: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

38

ing, karena adanya segmen yang tapping sehingga harus melalui proses editing ter-

lebih dahulu sebelum on air.

Proses editing diawali dengan pengoreksian terhadap suara vokal yang sudah

direkam sebelumnya. Rekaman ini tidak selalu hasil rekaman diruang produksi saja,

tspi termasuk hasil rekaman suara narasumber yang didapatkan oleh reporter.

Melakukan editing suara penting untuk menjaga kualitas suara yang dihasilkan jelas,

jernih dan tidak “pecah”, serta bebas noise agar bisa dinikmati dengan baik oleh pen-

dengar.

Tujuan editing menurut Mc Leish (2005):

1. To rearrange recorded material into a more logical sequence.

2. To remove the uninteresting, repetitive or technically unacceptable.

3. To reduce the running time.

4. For creative effect to produce new juxtapositions of speech, music,

sound and silence.

2.2.5 New Media

Buku, majalah dan koran sudah ada sekitar 150 tahun yang lalu, sedangkan

fenomena media massa kurang dari 150 tahun dan sedangkan new media seperti in-

ternet muncul di abad 19. ( Tassel, dkk, 2010 ) ada gambar

Istilah new media telah digunakan sejak tahun 1960-an dan telah mencakup

seperangkat teknologi komunikasi terapan yang semakin berkembang dan beragam.

Menurut Denis McQuail dalam bukunya Teori Komunikasi Massa (2011) ciri utama

new media adalah adanya saling keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak indi-

vidu sebagai penerima maupun pengirim pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang

beragam sebagai karakter yang terbuka dan sifatnya yang ada dimana-mana.

Contoh new media adalah internet. Pada awalnya, internet dimulai sebagai

alat komunikasi nonkomersial dan pertukaran data antara profesional, tetapi perkem-

bangannya selanjutnya adalah internet sebagai alat komunikasi pribadi dan antar-

pribadi. Berikut ciri-ciri internet menurut Denis McQuail: ( 2011)

Page 39: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

39

1. Teknologi berbasis komputer

2. karakternya hibrida, tidak berdedikasi, fleksibel

3. potensi interaktif

4. fungsi publik dan privat

5. peraturan yang tidak ketat

6. kesalingterhubungan

7. ada dimana-mana / tidak tergantung lokasi

8. dapat diakses individu sebagai komunikator

9. media komunikasi massa dan pribadi

Dalam hubungannya dengan dunia penelitian, internet telah menjadi sarana

untuk mendapatkkan informasi atau data yang tersimpan di server-server yang terse-

bar di seluruh dunia yang dapat diakses dan dibaca secara cepat, mudah dan cuma-

cuma oleh para pengunjung internet ( netter ). (Sarwono, 2006)

Contoh beberapa aplikasi komunikasi yang memberikan kemudahan dan ber-

basis internet adalah facebook, twitter, instagram, youtube, dan lain-lain. Sebuah fak-

ta di abad 22 ( http://creativo.com ), di tahun 2012 saja ada 100 jejaring sosial dan

setiap menitnya terjadi: 100.000 tweets, 700.000 konten disebar di facebook, 3.600

gambar di share pada instagram, 2.000.000 kueri pada mesin pencari google dan

6.000.000.000 view video youtube. (Sulianta, 2015)

Begitu juga dengan Prambors, menggunakan sosial media untuk menarik

lebih banyak lagi audience, memberikan informasi serta mendekatkan diri dengan

kawula

muda. Tidak hanya itu, program siaran radio Prambors juga bisa didengar oleh se-

luruh Indonesia dengan produk new media yang lain yaitu, live streaming. Live

streaming ini sangat mudah karena berupa applikasi yang bisa di download di

smartphone dan handphone.

Page 40: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

40

2.3 Kerangka Pemikiran

RADIO PRAMBORS 102.2 FM

PROGRAM THE DANDEES

PRODUKSI PROGRAM

THE DANDEES

PASKA PRODUKSI

PRODUKSI

PRA PRODUKSI

NEW MEDIA

PENDENGAR PROGRAM

Page 41: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

41

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

2.4 Definisi Konsep

2.4.1 Strategi

Secara bahasa, strategi dapat diartikan sebagai siasat, kiat, trik atau cara, se-

dangkan secara umum strategi adalah suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan. (Sutikno, 2007)

Strategi menurut Chandler (1962) adalah tujuan jangka panjang dari suatu pe-

rusahaan serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk

mencapai tujuan tersebut. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan kon-

sep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun.

Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut : (Rangkuti, 2006)

1. Distinctive Competence : Tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat

melakukan kegiatan lebih dibandingkan dengan pesaingnya.

2. Competitive Advantage : Kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan

agar lebih unggul dibandingkan pesaingnya.

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan komunikasi dan manajemen

komunikasi untuk mencapai suatu tujuan. (Effendy, 2007) Sebagaimana dikemuka-

kan oleh Rangkuti (2006), strategi adalah alat untuk mencapai tujuan. Tujuan uta-

manya adalah agar perusahaan dapat melihat secara obyektif kondisi-kondisi internal

dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan ek-

sternal.

Menurut Mintzberg (2007), konsep strategi itu sekurang-kurangnya men-

cakup 5 arti yang saling terkait, dimana strategi adalah suatu:

1. Perencanaan untuk semakin memperjelas arah yang ditempuh organisasi secara

rasional dalam mewujudkan tujuan-tujuan jangka panjangnya.

Page 42: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

42

2. Acuan yang berkenaan dengan penilaian konsistensi ataupun inkonsistensi per-

ilaku serta tindakan yang dilakukan oleh organisasi.

3. Sudut yang diposisikan oleh organisasi saat memunculkan aktivitasnya

4. Suatu perspektif yang menyangkut visi yang terintegrasi antara organisasi dengan

lingkungannya yang menjadi batas bagi aktivitasnya.

5. Rincian langkah taktis organisasi yang berisi informasi untuk mengelabui para

pesaing.

2.4.2 Produksi

Walaupun produksi radio tidak serumit produksi televisi, produksi radio tetap

melewati tiga tahap produksi pada umumnya, yaitu pra produksi, produksi dan pasca

produksi. (Pradekso, dkk, 2013)

1. Pra Produksi

Tahap ini disebut juga tahap perencanaan dan persiapan. Pada tahap ini harus

dikerjakan secara maksimal dan baik karena merupakan dasar dari hasil produksi

yang akan dibuat. Diawali dengan penemuan ide seorang produser untuk membuat

program yang menarik lalu ide tersebut dikembangkan lebih matang dan mulai

disusun perencanaan penyediaann biaya, pemilihan penyiar, crew yang bertugas, dan

mengadakan persiapan yang lain.

2. Produksi

Pada tahapan ini, pengerjaan dari ide tersebut dimana program radio sudah

bisa dijalankan. Kegiatan yang dilakukan selama produksi adalah memeriksa dari

segi teknis sampai proses siaran itu berlangsung

3. Paska Produksi

Ini adalah tahap akhir yang biasa disebut juga tahap evaluasi dan editing.

Evaluasi dilakukan pada saat program sudah selesai disiarkan. Mungkin saja terdapat

beberapa perbaikan yang bisa dilakukan pada siaran berikutnya. Evaluasi ini dil-

akukan dengan cara mengadakan rapat antar crew yang bertugas dan hasil evaluasi

ini bertujuan untuk menghasilkan program yang lebih baik. Begitu juga dengan edit-

Page 43: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

43

ing, karena adanya segmen yang tapping sehingga harus melalui proses editing ter-

lebih dahulu sebelum on air.

Proses editing diawali dengan pengoreksian terhadap suara vokal yang sudah

direkam sebelumnya. Rekaman ini tidak selalu hasil rekaman diruang produksi saja,

tspi termasuk hasil rekaman suara narasumber yang didapatkan oleh reporter.

Melakukan editing suara penting untuk menjaga kualitas suara yang dihasilkan jelas,

jernih dan tidak “pecah”, serta bebas noise agar bisa dinikmati dengan baik oleh pen-

dengar

2.4.3 Program

Kata program berasal dari bahasa Inggris “programme” atau “program”

yang berarti acara atau rencana. Program atau acara yang disajikan adalah faktor

yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun

penyiaran ( radio dan televisi ). Program dapat disamakan atau dianalogikan dengan

produk atau barang yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini audien dan

pemasang iklan. Dengan demikian, program adalah produk yang dibutuhkan orang

sehingga mereka mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia

penyiaran yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar atau penonton yang

banyak, sedangkan program yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar atau pe-

nonton. (Morissan, 2008)

2.4.4 Radio Swasta dan Lokal

Bila dilihat dari jenis stasiun penyiaran, Prambors termasuk radio swasta. Ke-

tentuan dalam undang-undang penyiaran menyebutkan bahwa stasiun penyiaran

swasta adalah lembaga penyiaran yang bersifat komersial berbentuk badan hukum

Indonesia yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau

televisi. Bersifat komersial berarti stasiun swasta didirikan dengan tujuan mengejar

keuntungan yang sebagian besar berasal dari penayangan iklan dan juga usaha sah

lainnya yang terkait dengan penyelenggaraan penyiaran. (Morissan, 2008)

Sedangkan bila dilihat dari jangkauan siaran, Prambors termasuk stasiun lo-

kal. Stasiun penyiaran radio lokal merupakan stasiun penyiaran dengan wilayah

siaran terkecil yang mencakup satu wilayah kota atau kabupaten. Undang-Undang

Penyiaran mennyatakan bahwa stasiun penyiaran lokal dapat didirikan di lokasi ter-

Page 44: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

44

tentu dalam wilayah negara Republik Indonesia dengan wilayah jangkauan siaran

terbatas pada lokasi tersebut. Syaratnya adalah lokasi sudah ditentukan dan jangkau-

an siaran terbatas. (Morissan, 2008)

\

2.4.5 New Media

1. Internet

Internet merupakan sebuah situs publik yang luas dari jaringan komputer

yang menghubungkan seluruh jenis pengguna di seluruh dunia untuk satu sama lain

untuk menampung informasi yang luar biasa besar (Kotler, dkk, 2010).

Tiga fitur utama internet, yaitu email (surat elektronik), Newsgroups and

Mailing List, serta World Wide Web :

1. Email

Jutaan orang kini berkomunikasi dengan menggunakan pesan elektronik, atau email.

Tidak perlu menjadi pengguna internet yang canggih untuk bisa mengirimkan pesan

email – banyak orang awam melakukannya melayani online, seperti halnya Ameri-

can Online dan Prodigy.

2. Newsgroups dan Mailing Lists

Newsgroups dan Mailing lists merupakan sistem berbagi pesan secara elektronik

yang memungkinkan orang-orang yang tertarik pada masalah yang sama untuk saling

bertukar informasi dan opini. Sekarang ini ada 20.000 Newsgroups yang meliputi

berbagi jenis topik. Beberapa orang merasa bahwa mendapat berita secara lebih cepat

dan lebih baik dari Newsgroups, memungkinkan terjadinya respons langsung ter-

hadap suatu berita oleh konsumen berita yang tidak bisa dilakukan oleh koran dan

majalah.

3. World Wide Web.

World Wide Web yang juga dikenal www atau web merupakan sebuah sistem infor-

masi yang dapat diakses melalui komputer lain secara cepat dan tepat. Sekarang ini,

Web menggunakan metafora ‘halaman’ dan penggunaannya dapat membuka hala-

Page 45: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

45

man. Halaman yang berbeda tersebut bisa jadi ada di komputer yang berbeda di se-

luruh dunia. Perpindahan dalam Web dibuat lebih sederhana bagi penggunanya se-

jalan dengan perkembangannya software untuk membaca Web seperti Mozaik dan

Netscape. Website yang baik memberikan lebih dari sekedar menampilkan pesan

sponsor – ia bersifat interaktif, menawari pengguna website berbagai macam cara

untuk bisa bergabung dalam kegiatan dan sumber secara online.

Page 46: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

46

Page 47: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

47

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Berdasarkan gambaran permasalahan yang sudah dijelaskan sebelumnya,

maka penelitian “Strategi Produksi Program The Dandees Prambors Radio 102.2FM

di Era New Media” menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian menurut

Tuckman,”Research is a systematic attempt to provide answers to questions. Such

answer may be abstract and general as is often the case in basic research or they

may be highly concrete and specific as is often the case in applied research.” Ber-

dasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa penelitian merupakan cara-cara

sistematis untuk menjawab masalah yang sedang diteliti. (Sarwono, 2006)

Sedangkan tanggapan Gee (1957) tentang penelitian adalah: “Dalam berbagai

definisi penelitian, terkandung ciri tertentu yang lebih kurang bersamaan. Adanya

suatu pencarian, penyeledikan atau investigasi terhadap pengetahuan baru, atau seku-

rang-kurangnya sebuah pengaturan baru atau interpretasi (tafsiran) baru dari penge-

tahuan yang timbul. Metode yang digunakan bisa saja ilmiah atau tidak, tetapi pan-

dangan harus kritis dan prosedur harus sempurna. Tenaga bisa saja signifikan atau

tidak. Dalam masalah aplikasi, maka tampaknya aktivitas lebih banyak tertuju kepa-

da pencarian (search) daripada suatu pencarian kembali (re-search). Jika proses yang

terjadi adalah hal yang selalu diperlukan, maka penelitian sebaiknya digunakan un-

tuk menentukan ruang lingkup dari konsep dan bukan kehendak untuk menambah

definisi lain terhadap definisi-definisi yang telah begitu banyak.” (Nazir, 2005)

Sehingga menurut penjelasan diatas tersebut, yang dimaksud penelitian kuali-

tatif adalah pencarian, penyelidikan atau investigasi untuk mengumpulkan fakta di-

mana fakta yang terkumpul menjadi data tertulis bukan berupa angka.

Page 48: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

48

3.2 Tipe/Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuali-

tatif deskriptif. Penelitian deskriptif adalah salah satu metode penelitan yang banyak

digunakan pada penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu kejadian berupa

kata-kata tertulis yang terjadi di lapangan.

3.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan peniliti dalam melakukan penelitian ini

adalah metode deskriptif. Metode deskriptif menurut Whitney (1960) adalah pencari-

an fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-

masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta

situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap,

pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-

pengaruh dari suatu fenomena. Banyak ahli menamakan metode deskriptif ini dengan

nama survei normatif (normative survey). (Nazir, 2005)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam suatu proses

penelitian ini yaitu untuk mendapatkan informasi-informasi dan data-data yang di-

perlukan. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan. (Nazir, 2005) Data yang dikumpulkan harus val-

id. Untuk mendapatkan informasi-informasi dan data-data maka penelitian ini

menggunakan teknik pengumpulan data dengan :

A. Pengumpulan Data Primer:

- Wawancara ( In-Depth Interview )

Interview atau wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara peneliti

dengan narasumber dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide

(panduan wawancara). (Nazir, 2005) Sama seperti yang dikatakan oleh Moleong (

2005 ) yaitu, interview (wawancara) yang digunakan adalah dengan menggunakan

interview guide, yaitu membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang diru-

Page 49: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

49

muskan tidak perlu ditanyakan secara berurutan. Dalam hal ini petunjuk wawancara

hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi wawancara untuk

menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat seluruhnya tercakup. Wa-

wancara yang dilakukan kepada para penyiar program The Dandess yaitu Danang

dan Darto, lalu kepada program director dan produser. Aspek yang akan di wa-

wancarai meliputi berbagai hal yang terkait dengan proses produksi program The

Dandees sehubungan dengan era new media.

Tipe inteview menurut Mc Leish (2005):

1. Informational Interview: untuk membagikan informasi kepada audience.

2. interpretive Interview: Pewawancara menyiapkan fakta dan meminta

kepada narasumber untuk menjelaskan atau memberikan pendapat mengenai fak-

ta atau topik yang tersedia.

3. Emotional Interview: memberikan pengetahuan yang mendalam mengenai

pemikiran atau perasaan narasumber mengenai apa yang menjadi permasalahan

manusia.

Keunggulan utama wawancara ialah memungkinkan peneliti mendapatkan

jumlah data yang banyak, sebaliknya kelemahannya ialah karena wawancara meli-

batkan aspek emosi, maka kerjasama yang baik antara pewawancara dengan nara-

sumber sangat diperlukan. (Sarwono, 2006)

- Observasi

Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan

langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada

pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. (Nazir, 2005) Melalui riset

yang dilakukan pada perusahaan yaitu PT. Prambors di Jl. Adityawarman No. 71 Ja-

karta Selatan untuk mendapatkan data yang diperlukan sebagai pelengkap hasil

penelitian.

Keuntungan observasi sebagai cara mengumpulkan data:

Page 50: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

50

1. Dengan cara observasi atau pengamatan langsung, terdapat kemungkinan

untuk mencatat hal-hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya sewaktu kejadian

tersebut berlaku atau sewaktu perilaku tersebut terjadi. Dengan cara observasi, da-

ta yang langsung mengenai perilaku yang tipikal dari objek dapat dicatat segera

dan tidak menggantungkan data dari ingatan seseorang.

2. Observasi dapat memperoleh data dari subjek baik yang tidak dapat berk-

omunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal.

Dibalik keuntungan meneliti secara observasi, terdapat juga kelemahannya,

yaitu:

1. Kadang kala diperlukan waktu menunggu lama untuk memperoleh

pengamatan langsung terhadap satu kejadian. Misalnya, jika seorang ahli an-

tropologi ingin mengetahui adat perkawinan suatu suku asing di suatu daerah,

maka ia harus menunggu sampai ada yang menikah menggunakan adat perkawi-

nan tersebut.

2. Pengamatan terhadap suatu fenomena yang lama tidak dapat dilakukan

secara langsung. Misalnya, untuk mengamati sejarah kehidupan seseorang sejak

bayi sampai meninggal tidak mungkin sama sekali. Tetapi life history dari objek

yang mempunyai durasi pendek masih mungkin, misalnya, sejarah hidup dari la-

lat, masih bisa dilakukan dengan pengamatan langsung

3. Ada kegiatan-kegiatan yang tidak mungkin diperoleh datanya dengan

pengamatan. Misalnya, pertengakaran keluarga.

B. Pengumpulan data sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita hanya men-

cari dan mengumpulkan. Data ini biasanya berasal dari data primer yang sudah dio-

lah oleh peneliti sebelumnya. Contohnya adalah:

• Data bentuk teks: dokumen, pengumuman, surat-surat, spanduk

• Data bentuk gambar: foto, animasi, billboard

Page 51: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

51

• Data bentuk suara: hasil rekaman kaset

• Kombinasi teks, gambar dan suara: film, video, iklan di televisi, dan lain-

lain.

3.5 Teknik Analisis Data

Data mentah yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak akan ada gunanya ji-

ka tidak dianalisis. Data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecahkan dalam

kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi, dilakukan manipulasi, serta diperas

sedemikan rupa, sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah

dan bermanfaat untuk menguji hipotesis. (Nazir, 2005)

Penelitian ini menggunakan teknik pengkodean atau coding. Coding adalah

proses untuk membuat kategorisasi data kualitatif dan juga untuk menguraikan im-

plikasi dan rincian dari kategori-kategorinya. 3 macam proses analisis data, yaitu:

(Moleong, 2005)

1. Koding Terbuka, dimana data dipilah-pilahuntuk mengidentifikasikan kategori

yang relevan.

2. Koding Aksial, dimana kategori diperhalus, dikembangkan dan dikait-kaitkan.

3. Koding Terpilih, dimana kategori umum atau kategori inti yang mengaitkan se-

luruh kategori.

3.6 Teknik Keabsahan Data

Metode yang digunakan peneliti dengan cara editing atau memeriksa semua

data-data yang diperoleh dalam memastikan keabsahan data. Metode keabsahan data

ini ditunjang dengan menggunakan metode triangulasi. Triangulasi yaitu

menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenaran subjek tersebut dengan data

empiris (sumber data lainnya). Triangulasi ini umumnya dimaksudkan untuk

meningkatkan validitas hasil penelitian.

Ada 4 macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan untuk mencapai ke-

absahan, yaitu: (Moleong, 2005)

a. Triangulasi data

Page 52: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

52

Mengguanakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil

observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap me-

meiliki sudut pandang yang berbeda.

b. Triangulasi pengamat

Adanya pengamat di luar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan data. Da-

lam penelitian ini, dosen pembimbing bertindak sebagai pengamat yang memberikan

masukan terhadap hasil pengumpulan data.

c. Triangulasi teori

Penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data yang dik-

umpulkan sudah memasuki syarat.

d. Triangulasi metode

Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode wawancara

dan metode observasi. Dalam penelitianini, peneliti melakukan metode wawancara

yang ditunjang dengan metode observasi pada saat wawancara dilakukan.

Page 53: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

53

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Obyek Penelitian

4.1.1 Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Radio Prambors

Alamat : Jalan Adityawarman no. 71

Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Telepon : (021)- 720 - 2238

Fax : (021)- 722 - 2058

Website : www.pramborsfm.com

Slogan : “Hits Terbaik Dunia”

Target audiens : Laki-laki dan perempuan, usia 15-25 tahun, SES B-C

4.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan

Awalnya Prambors merupakan radio buatan sekelompok anak muda yang

berasal dari satu lokasi yang berdekatan di Jakarta Pusat dan hanya bisa didengarkan di

beberapa daerah di Jakarta, yaitu Prambanan, Mendut, Borobudur, dan sekitarnya.

Begitu juga dengan nama Prambors yang diambil dari nama-nama jalan tersebut. Be-

berapa anggota Prambors, Imran Amir, Mursid Rustam, Malik Sjafei dan Bambang

Wahyudi, serta Tri Tunggal, merasa perlu memberi Prambors sebuah pemancar ra-

dio.

Mereka pun merakit transmitter sederhana dan segala macam alat

pendukungnya di kamar tidur Bambang Wahyudi. Karena dulu belum ada kaset

ataupun tape player portable, maka dipakailah turn table untuk memutar lagu dari

piringan hitam. Diperluas dengan menjulurkan bambu penyangga antena yang di ikat

ke pohon, yang berlokasi di depan ruamh tersebut. Jangkauannya kemudian melejit

menjadi beberapa kilometer sehingga dapat ditangkap seputar daerah menteng (

http://www.pramborsfm.com )

Pada tahun 1970, Pemerintah melalui PP No. 55 tahun 1970 mengeluarkan

aturan baru, bahwa setiap radio berbadan hukum haruslah berbantuk Perseroan

Page 54: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

54

Terbatas (PT) atau Perkumpulan. Prambors pun mematuhi aturan tersebut, sehingga

namanya menjadi PT Radio Prambors Broadcasting Service pada tanggal 18 Maret

1971 dan berdiri berdasarkan notaris M.S Tadjoedin No. 164 dengan gelombang 805

KHz. Namun pada tahun 1980-an akte tersebut kemudian diubah menjadi PT Radio

Prambors.

Pelan-pelan, ternyata Prambors sudah memiliki komunitas pendengar yang

mayoritas anak muda. Lagu-lagu dan materi siaran pun disesuaikan dengan segmen-

tasinya, yaitu anak muda. Mulai tahun 1971 hingga 1978, Prambors pun makin man-

tap di jalur anak muda, yang kala itu seperti tak ada saingan. Produk Prambors makin

beragam. Mulai dari kaset kompilasi, sampai acara off air Lomba Cipta Lagu Remaja

(LCLR) yang sukses.

Pada tahun 1978 studio Prmabors dipindahkan ke Jl. Borobudur No. 9. Selain

digunakan untuk siaran, tempat ini juga didirikan studio rekaman, beberapa ruang

siaran, ruang presentasi, periklanan, juga “Lannin Cafe” yang menjadi sarana istira-

hat bagi para personil Prambors. Lokasi sebelumnya adalah Jl. Borobudur No. 4

digunakan sebagai ruangan direksi, humas, keuangan dan administrasi.

Untuk meningkatkan kualitas suara dijalur AM, maka Prambors memin-

dahkan frekuensi dari 805 KHz menjadi 666 KHz. Komposisi angkai itu tentunya

lebih mudah diingat oleh pendengar saat itu. Pada perkembangan selanjutnya, ter-

tanggal 4 Desember 1987, Prambors memindahkan gelombang dari AM ke FM.

Prambors jadi full gas di frekuensinya yang baru yakni 102.3 FM

Di era 80-an, Prambors mulai bebenah karena di era ini mulai terasa adanya

persaingan dengan stasiun radio lain. Salah satu usaha keras mereka untuk tetap

menjaga komunitas pendengarnya adalah melalui games. Games yang dikembangkan

cukup bervariasi, dengan hadiah yang kala itu cukup sensasional, misalnya mobil.

Selain games, di era 90-an mulai muncul pula acara-acara baru, seperti Catatan si

Boy, Diary, juga acara off air seperti Tenda Mangkal, Prambors Nite. Tepatnya pada

tanggal 24 April 1992, Prambors memindahkan lokasi siaran ke Jl. Mendut No. 15

Jakarta Pusat. Di tempat inilah semua kegiatan operasional Prambors dijalankan.

Page 55: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

55

Karena adanya penataan ulang seluruh frekuensi yang dikeluarkan oleh De-

partemen Perhubungan, per 1 Agustus 2004 Prambors berubah frekuensi yang

tadinya 102,3 FM menjadi 102,2 FM. Sampai sekarang, Prambors sudah hadir di 8

kota di Indonesia, yaitu di Prambors Jakarta 102.2 FM, Prambors Bandung 98.4 FM,

Prambors Semarang 102 FM, Prambors Solo 99.2 FM, Prambors Yogyakarta 95.8

FM, Prambors Surabaya 89.3 FM, Prambors Medan 97.5 FM, dan Prambors

Makassar 105.1 FM. Luasnya jaringan Prambors itu makin terasa terutama dalam

berbagai program yang mengudara dari Jakarta langsung ke 8 kota.

Awal tahun 2007, kantor radio Prambors kembali dipindahkan ke Jl. Su-

dirman Gedung Ratu Plaza Office Tower kav. 9 Lantai 19 dna 20. Di lantai 19 ada-

lah ruang kantor yang berisi ruang direksi, humas, keuangan, administrasi dan hal-

hal lain yang berkenaan dengan aktivitas kantor. Sedangkan di lantai 20, adalah ru-

ang siaran Prambors. Namun saat ini, Prambors berada di Jl. Adityawarman No. 7

Selain terdapat program-program unggulan, Prambors juga mengajak kawula

muda untuk ngerasain jadi Music Director Prambors dengan cara memilih lagu-lagu

favorit mereka di www.yourdailyplaylist.com untuk jadi playlist di Prambors.

Kawula muda dengan playlist paling oke, bakal diputerin playlistnya di Prambors

102.2 FM!

Dengan pengalaman 40 tahun (sejak 1971) tahun sebagai radio anak muda,

Prambors selalu menjadi Tempat Anak Muda Mangkal. Prambors dan kreativitasnya

tidak hanya bisa dijangkau kawula mudanya melalui radio, tapi juga melalui internet,

baik melalui situs resmi Prambors (www.pramborsfm.com) ataupun melalui berbagai

macam social networking anak muda seperti Twitter dan Facebook. Sarana mobile

gadget seperti handphone, smartphones, ataupun notebook juga jadi salah satu sarana

anak muda untuk mengakses Prambors.

Page 56: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

56

4.1.3 Visi dan Misi Radio Prambors

Visi Prambors

Prambors diartikan sebagai pelopor brand / merek yang menyediakan isi

media ( musik dan informasi ) yang benar-benar menyenangkan bagi kawula muda

Indonesia di perkotaan yang kreatif, gesit atau cepat dalam mengikuti trend dan

memiliki wawasan, serta jujur, tidak munafik dan apa adanya. Menggunakan radio

sebagai media utama dan didukung oleh internet, event-event dan lainnya.

Misi Prambors

Menggunakan radio sebagai media utama dan di dukung dengan internet,

acara dan sebagainya. Prambors adalah bagian dari remaja Indonesia yang men-

jadi bagian dari gerakan kreatif global.

4.1.4 Logo Perusahaan

Gambar 2.6 Logo Perusahaan

SI JABRIK

Sekian tahun mengudara, Prambors punya sebuah logo yang sangat melekat

dengan nama Prambors. Logo itu berupa seraut wajah perempuan berambut keriting,

gambar vinyet. Orang-orang menyebutnya “Si Jabrik”.

Awalnya logo Prambors muncul cuma asal bikin stiker bertuliskan “Pram-

bors”. Nggak seragam, ya nggak jadi soal. Ceritanya berubah ketika Prambors harus

jadi sebuah badan usaha. Saat itu baru deh Prambors harus punya logo. Lirik punya

lirik, ada satu sampul album kelompok musik asal Belanda – The Ekseption- yang

menarik hati. Gambarnya kira-kira hampir sama dengan logo “si Jabrik”. Supaya

jangan nyontek penuh, gambarnya dimodifikasi. Gambar si cewek itu diubah jadi

Page 57: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

57

menghadap ke bawah. Yang mengubah gambar itu adalah salah satu penyiar Pram-

bors, Wimi.

Logo ‘si Jabrik’ mulai digunakan sekitar tahun 1969, saat Prambors sudah

berbentuk yayasan. Cewek keriting ini begitu popular, sampai-sampai banyak yang

meniru dan memasang di kaca mobil.

Tahun 1980-an, ukuran si Jabrik mengecil, hanya ada di dalam huruf “O” da-

lam tulisan “Prambors”. Namun, logo ini benar-benar raib saat Prambors memperke-

nalkan stiker kuning “102,3 FMania”. Ketika Prambors mengganti logonya dalam

bentuk biru oval berbingkai hitam, si Jabrik pun tak diikutsertakan. Namun di tahun

2001, logo “Si Jabrik” muncul lagi. Sampai saat ini Prambors tetap setia menemani

kawula muda dengan terus memutarkan Hits Terbaik Dunia baik dari artis inter-

nasional maupun lokal.

Rambut Keriting

Dengan lambang rambut keriting memiliki arti bahwa Radio Prambors mem-

iliki event yang akan berlangsung secara terus – menerus.

Mata

Mata melambangkan bahwa Radio Prambors perusahaan atau organisasi yang

jujur, optimis dan selalu berpikir maju kedepan.

Lingkaran Hitam

Lingkaran hitam menandakan bahwa Radio Prambors merupakan komunitas

remaja Indonesia perkotaan yang aktif dan memiliki global knowledge.

Tulisan Prambors Berwarna Hitam

Prambors menyediakan suatu program, musik dan info untuk pendengarnya.

Latar Belakang Kuning

Latar belakang kuning menandakan bahwa Radio Prambors itu young, uptodate

and creactive.

4.1.5 Stasiun Prambors di Indonesia

6. Prambors Jakarta: FM 102.2 MHz

7. Prambors Surabaya: FM 89.3 MHz

8. Prambors Bandung: FM 98.4 MHz

9. Prambors Medan: FM 97.5 MHz

10. Prambors Semarang: FM 102 MHz

11. Prambors Makassar: FM 105.1 MHz

Page 58: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

58

12. Prambors Yogyakarta: FM 95.8 MHz

13. Prambors Solo: FM 99.2 MHz

4.1.6 Social Media

@Prambors

https://www.youtube.com/user/PramborsRadio

Prambors

Prambors

Gambar 2.7 Social Media

4.1.7 Program-Program Radio Prambors

Pada dasarnya Radio Prambors Jakarta 102.2 FM memiliki 3 (tiga) klasifi-

kasi program. Diantaranya adalah program on air, off air dan radio play. Berikut

penjelasan untuk program on air :

a. Desta and Gina In The Morning, merupakan program pagi hari yang dipan-

du oleh Desta dan Nycta Gina. Program ini memiliki fitur- fitur seru sep-

erti MissDongDong, Iseng Ah, The Highlight dan Info Lalu Lintas serta

membahas topik-topik hangat kawula muda. Program ini on air setiap

hari Senin-Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB.

b. DJ Show merupakan program siang yang dipandu oleh Reza Alqadri (setiap

hari Senin-Rabu), CJ (setiap hari Kamis) dan Wulan (setiap hari Jumat)

yang memutarkan lagu-lagu hits serta memberikan info-info terbaru. Pro-

gram ini on air setiap hari Senin – Jumat, pukul 10.00 – 14.00

c. Hot 20 Countdown merupakan program musik chart Top 20 yang dipandu

oleh Indra Bekti dan Ricky Komo yang memutarkan 20 lagu teratas yang

divote oleh kawula muda. Program ini on air setiap hari Senin – Jumat,

Page 59: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

59

pukul 14.00 – 16.00.

d. The Dandees, merupakan program sore hari yang dipandu oleh Imam

Darto dan Dimas Danang. Program ini memiliki fitur- fitur seru seperti

Masdartop5, Kocrot Kecret, The Highlight dan Info Lalu Lintas serta mem-

bahas topik-topik yang sedang hangat diperbincangkan kawula muda. Pro-

gram ini on air setiap hari Senin-Jumat, pukul 16.00 - 20.00 WIB.

e. Jeli, merupakan program malam hari dengan penyiar Eleonora Jessica dan

Kresna Julio. Program ini memiliki fitur late night Hot 20 Countdown dan

Jelinan Kasih yang membahas berita selebritis nasional dan internasional

terbaru serta membahas topik-topik yang sedang hangat diperbincangkan

kawula muda. Program ini on air setiap hari Senin-Jumat, pukul 20.00 –

24.00 WIB.

f. Asian Top 40, merupakan program musik chart Top 40 dengan penyiar Dom

Lau yang memutarkan 40 lagu teratas di Asia.

g. Prambors Top 40 Show, merupakan program musik chart Top 40 dengan

penyiar Okki yang memutarkan 40 lagu teratas yang divote oleh kawula

muda.

Program Radio Play:

1. Kompilasi Kisah Kamu, program ini merupakan radio play mengisahkan cerita

yang diangkat dari cerita-cerita kawulan muda yang di siarkan selama bulan

Ramadhan.

Program off air:

a. RAMEN, acara ini merupakan acara yang selalu diadakan Radio Prambors

Jakarta 102.2 FM pada saat bulan ramadhan. Acara ini dibuat untuk mene-

mani ‘ngabuburit’ kawula muda yang diadakan di tempat hang out yang

berisikan band performance dan games seru.

b. KKK (Kompilasi Kisah Kamu), acara ini diadakan pada bulan ramadhan juga,

dimana Radio Prambors Jakarta 102.2 FM mengajak kawula muda untuk

membuat suatu cerita yang nantinya akan disiarkan sebagai radio-play

di Radio Prambors Jakarta 102.2 FM.

c. Kribo Stage, acara ini diadakan setiap 3 (tiga) bulan sekali degan menampil-

kan band – band yang sedang happening di Jakarta atau di luar Jakarta yang

di kolaborasikan dengan acara – acara dari suatu komunitas.

Page 60: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

60

d. Prambors Top 40 Night, acara ini diadakan sebualan sekali yang merupakan

acara yang diadakan untuk menghibur dan kumpul – kumpul wadyabala

Prambors dengan kawula muda dan juga client dari Radio Prambors Jakarta

102.2 FM.

e. Riot On Air, merupakan acara off air Radio Prambors Jakarta102.2 FM

yang menampilkan band – band indie Indonesia.

f. Urbanfest, merupakan acara off air Radio Prambors Jakarta beserta

Kompas Gramedia, Ancol dan Istitut Kesenian Jakarta yang menampilkan

musik, kesenian lainnya, olahraga, kuliner, dan komunitas yang di sajikan

dalam satu event yang diadakan setiap setahun sekali di Ancol.

4.1.8 Program The Dandees

The Dandees merupakan program sequence yang disiarkan setiap hari Senin

hingga Jumat dari pukul 16.00 – 20.00 dengan penyiar Imam Darto dan Dimas

Danang. Dikemas dengan penyampaian yang lucu serta lelucon-lelucon yang

menarik menemani pendengarnya di jam-jam macet (pulang kantor, kuliah, dsb). The

Dandees memiliki beberapa feature seperti: MasDarTop5, Kocrot Kecret Show, The

Highlight dan Info Lalu Lintas.

Unit Kerja Program The Dandees:

Producer : Kenny Djafar

Penyiar : Imam Darto & Dimas Danang

Operator : Patur

Produksi : Denny

Page 61: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

61

4.1.9 Profil Informan

Kenny Djafar, produser dan program director. Kenny mengaku jatuh cinta

sama dunia radio sejak SMP dan mengawali kariernya sebagai penyiar pada umur 15

tahun di sebuah radio di Jakarta. Namun sekarang, Kenny sudah menjadi produser

The Dandees dan The Highlights’ and traffic girl. ( twitter:

http://twitter.com/@kennydjafar dan instagram:

http://instagram.com/kennydjafar )

Imam Hendarto, penyiar. Lahir pada tanggal 12 November ini sangat peduli

dengan penampilannya. Memulai karier di Prambors sejak tahun 2002, sampai

sekarang masik eksis di The Dandees. Darto tidak hanya menjadi penyiar radio, na-

mun juga adalah seorang DJ, presenter TV, personil band dan juga penulis. Selain

itu, Darto juga adalah bintang iklan ( walaupun baru suaranya saja, mukanya belum).

( twitter: http://twitter.com/imamdarto dan instagram:

http://instagram.com/imamdarto )

Dimas Danang Soeryonegoro, penyiar. Biasa dipanggil Danang lahir pada

tanggal 18 april 1989 dan memiliki profesi yang banyak banget, selain penyiar di

The Dandees, dia juga seorang gitaris, vokalis, MC, presenter TV dan juga masih

menjadi mahasiswa Bina Nusantara jurusan DKV. Danang sudah bergabung dengan

Prambors sejak 2011 dan sekarang sudah menjadi penyiar The Dandees bersama

Darto. Ciri khas yang terdapat pada Danang adalah kacamatanya yang tebal dan

rambut yang selalu tersisir rapih. ( twitter: http://twitter.com/danangpostman dan

instagram: http://instagram.com/dananggoldluck )

4.2 Penyajian Hasil Penelitian

Hasil penelitian dan pembahasan ini didapat melalui wawancara mendalam

terhadap tiga informan, serta observasi langsung di lapangan, dan data sekunder yang

di peroleh dari media internet.

Page 62: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

62

4.2.1 Proses Pra Produksi Program The Dandees

Pra produksi tentu membahas tentang proses yang dilakukan sebelum siaran

radio berlangsung. Dalam proses pra produksi ada beberapa hal yang dilakukan agar

menghasilkan program yang berkualitas dan dapat dinikmati oleh audience.

Menurut Fred Wibowo dalam bukunya yang berjudul Teknik Produksi Pro-

gram Televisi (WIbowo, 2007) tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dil-

aksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncana-

kan sudah beres. Ada tiga bagian pada tahapan pra produksi.

1. Penemuan Ide

Tahapan ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan,

mengembangkan ide tersebut dan menemukan cara agar ide tersebut dapat direal-

isasikan.

2. Perencanaan

Pada tahap ini akan membahas mengenai semua aspek yang akan dilewati

selama melakukan produksi atau apa saja yang harus dilakukan selama produksi.

Misalnya, penyempurnaan naskah, pemilihan talent yang tepat, warna suara talent,

jam siar progam, peralatan yang akan digunakan untuk bersiaran, penyediaan biaya,

biaya yang akan dikeluarkan baik untuk biaya produksinya ataupun membayar talent

yang akan bersiaran.

3. Persiapan

Tahap persiapan ini meliputi penyelesaian semua hal yang telah ditentukan

didalam perencanaan. Dimana adanya pemberesan semua kontrak baik kontrak kerja

ataupun pemberesan pemilihan talent serta melengkapi peralatan yang akan

digunakan untuk bersiaran yang telah dibahas sebelumnya dalam bagian

perencanaan.

Program The Dandees adalah program sore hari yang berisi musik dan infor-

masi edukasi yang dikemas secara unik dengan pembawaan dari penyiarnya yaitu,

Danang dan Darto. Program yang memiliki durasi siaran selama 4 jam ini hadir un-

tuk menemani audience yang sedang terkena macet di jalan, sehingga hanya satu

Page 63: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

63

tujuan yang ingin dicapai dalah agar audience terhibur dan gak bete gara-gara macet.

Tidak hanya menghibur dengan plesetan-plesetan si penyiar, namun ada juga musik-

musik terkini yang lagi hits di kalangan anak muda serta kuis-kuis berhadiah

menarik. Berikut adalah kutipan yang disampaikan Kenny Djafar sebagai produser

dan Dimas Danang sebagai penyiar.

“sebenernya konsep dari awalnya itu, sebenernya gak cuma the dandees sih

tapi semua ehmm prime time show yang ada di prambors itu harus mengusung fun,

udah gitu ada sisi edukatifnya juga. tapi yang paling pertama adalah fun dan funny.

jadi harus menghibur lah intinya gitu” ( KD )

“konsep kita mah ga ada. apa yang kita becandain tiap hari ajah itu yang

kita jadiin siaran. “ ( DD )

Pernyataan diatas serupa dengan apa yang dikatakan oleh Morissan dalam

bukunya yang berjudul Manajemen Media Penyiaran “Strategi Mengelola Radio &

Televisi” (2008) yang menyatakan bahwa, program hiburan adalah segala bentuk

siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita dan

permainan atau kuis. Konsep program The Dandees yang bertujuan untuk menghibur

audien di sore hari dengan program hiburan yang ada didalamnya.

Setiap perusahaan pasti mempunyai visi dan misi, tidak terkecuali dengan

program radio. Hal ini dibuat agar program The Dandees memiliki satu patokan yang

membuat tujuan yang ingin dicapai berjalan dengan baik. Maka dari itu, visi misi

program The Dandees adalah:

“visi misinya karena tadi konsepnya adalah fun dan funny berarti harus

menghibur ya kan. berarti visi misinya yah pokoknya menghibur deh intinya. Dan

visi kita juga menjadi teman kawula muda di sore hari. misi kita adalah ya dengan..

dengan.. ee.. ya siaran gini becanda yang keseharian gitu, gak berusaha jadi lucu.”

( DD )

Bila dilihat kutipan tersebut, dapat disimpulkan bahwa visi misi program The

Dandees adalah membuat program yang menghibur namun tetap dapat menjadi pro-

gram unggulan di prime time. Senada dengan apa yang dituliskan oleh Elvinaro

(2014) bahwa fungsi media massa adalah memberikan informasi, mendidik, menghi-

bur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan dibanding fungsi yang

Page 64: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

64

lainnya. Begitu juga dengan The Dandees, dimana konten-kontennya berisi hiburan

namun mengandung juga sisi edukatifnya, Contoh segmen yang mengandung

edukatif adalah Masdartop5.

Setiap program memiliki strategi masing-masing untuk menjadi program

yang disukai atau program unggulan. Begitu juga dengan The Dandees, strtegi yang

dilakukan untuk bertahan sebagai program unggulan di jam prime time adalah

Danang dan Dato selalu menjadi diri mereka sendiri, tidak berusaha untuk melucu

namun berusaha natural dan membuat rotasi segmen-segmen agar tidak bosan

dengan susunan segmen yang sudah ada. Disamping itu, The Dandees juga sering

mengadakan kuis-kuis berhadiah untuk menarik minat audien. Berikut kutipannya:

“engg darto danang selalu bilang kalo mereka tetap jadi dirinya sendiri, ga

pernah berusaha untuk melucu, karena kalau melucu kan harus natural, kalo misal-

nya dibikin-bikin malahan jadi kayak gimana garing gitu. tapi yang pastinya untuk

bertahan dan engg bertahan di keadaan radio-radio lain juga punya prime time

show yang mereka unggulkan itu pastinya kita menghadirkan segmen-segmen yang

baru, kayak misalnya masdartop 5 dulu adanya di jam 4 sama jam 6, tapi kita mera-

sa nih kayaknya pendengar kita udah mulai bosen nih dengan masdartop5, jadi kita

ganti yang jam 4 jadi tutur bang patur, paling cuma ganti-ganti. ide kaya gitu sih.

terus udah gitu, kita sering adain games, misalnya test IQ, terus pokoknya yang lu-

cu-lucu gitu, yang gak terlalu serius jadi, orang waktu dia lagi kena macet dia gak

stress. terus udah gitu kalao prambors kelebihannya adalah kita sering banget nga-

dain kuis dan kuisnya itu hadiahnya lumayan, kayak misalnya jalan-jalan keluar

negeri, nonton konser, terus udah gitu duit. itu kan yang bener-bener di pengenin

dsri listener kan.” ( KD )

Kesimpulan dari pernyataan 3 informan diatas, Pernyataan ini sesuai dengan

yang dikemukakan oleh Morrisan pada bukunya yang berjudul Manajemen Media

Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi adalah prime time merupakan wak-

tu yang paling banyak menarik audience. (2008)

Memiliki jam siaran prime time sore hari terkait dengan terbentuknya The

Dandees. Dimulai dari adanya inovasi pembaharuan di Prambors mengenai program

baru, diadakan pencarian penyiar untuk menemani Darto siaran dan terpilihlah

Danang, dimana Danang sebelumnya adalah pendengar setia Darto. Sejak terpilihnya

Page 65: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

65

Danang, ia mencari nama program yang cocok dan disesuaikan dengan penyiarnya.

Lalu terciptalah The Dandees, yang memiliki kepanjangan Darto dan Danang di Sore

dan tagline yang mereka buat adalah The Most Wanted Guy in Town. Berikut kutipan

Danang mengenai hal tersebut:

“terbentuknya the dandees waktu itu mas darto siaran sendiri, tadinya mau

siaran sama andari, yakan.. tadinya mau dipilih siaran andari terus kata mas darto,

“udah kalau mau baru, baru sekalian”. karena ada pembaharuan di prambors kan,

“kalau mau baru, baru ajah sekalian gitu pilih anak baru.” nah udah gitu ehmm.

yang kepilih gua akhirnya. udah gitu yaudah terus akhirnya mulai siaran dan nama

the dandees itu waktu itu mas darto yang kasih ke gua “lu bikin nama siarannya

gih” terus gua bikin, gua ini dulu, sketching, brainstorming dan lain-lain dulu apa

yah namanya. jadi gak ngasal. terus gua liat ajah dari mas darto nya patokan gua.

oh dia kan orangnya dandy gitu, gaya kan orangnya. centil gitu kan dia. terus na-

manya the dandees. terus gua pecah lagi dandes itu bisa darto dan danang di sore

hari. sebenernya sih di sore gitu doang. cuma orang-orang menafsirkannya di sore

hari gitu. nah udah akhirnya jadilah the dandees gitu terus tadinya ada taglinenya,

tageline nya gua buat kaya emang sengaja kalo kaya di dkv ada tuh namanya tuh

hmm ya pokoknya ,ngejual yang hard selling gitu the most wanted guy in the town.

padahal dulu kita bukan siapa-siapa. cuma kita patrenin di pala orang kalo kita the

most wanted guy in town. itu juga doa sama fengshui gitu ya gak? terus yaudah deh

itu yang terjadi sekarang.” ( DD )

“Kenapa bisa mas Danang yang kepilih?”

“mas darto yang milih, gua tuh pendengarnya mas darto. bayangin ga gua

siaran sama idola gua. yang lu lakuin adalah tinggal bermimpi.” ( DD )

Seperti yang tertulis sebelumnya, bahwa tahap pra produksi adalah pencarian

ide, perencanaan dan persiapan. Dalam pra produksi program The Dandees, pencari-

an ide dilakukan secara bersama-sama pada weekly meeting setiap hari Senin dengan

cara brainstorming. Berikut kutipannya:

“pra produksi berarti sebelumnya yah. sebelumnya itu kita pastinya ada

meeting, brainstorming bareng-bareng. jadi gak cuma dari produsernya ajah yang

mikir tapi kedua talent juga dan bersama dengan program director. pokoknya setiap

Page 66: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

66

minggunya kita ada weekly meeting, itu ngomongin kira kira seminggu kedepan kita

bakal ngomongin apa nih. biasa kita ada story art juga. jadi itu adalah topik yang

menyambung setiap harinya. jadi ada continuity. terus palingan kalo misal

masdartop 5, kocrot kecret itu kan adalah benchmark, jadi kita nyiapin satu hari

sebelumnya atau mungkin kita stock gitu. jadi kita kayak rekam-rekam terus nanti di

edit edit edit. gitu. itu ada teamnya sendiri.” ( KD )

Brainstorming ide yang dilakukan oleh produser The Dandees dengan peny-

iar senada dengan yang dikatakan oleh Fred Wibowo (2007). penemuan ide, tahapan

ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan

menuliskan naskah dan mengembangkan gagasan menjadi sebuah riset. Namun

Brainstorming yang dilakukan setiap minggunya ternyata menemui kendala, dimana

tim produksi terkadang kehabisan ide. Berikut kutipan sang produser:

“kendala pra produksi pastinya abis ide itu paling sering banget, karena ada

moment-moment dimana kita gakmau mikir, karena maksudnya capek banget. jadi

paling ide, itu sebuah hambatan.” ( KD )

Berikut ini adalah yang dikatakan oleh Jonathan Suwarno mengenai internet,

“Dalam hubungannya dengan dunia penelitian, internet telah menjadi sarana untuk

mendapatkkan informasi atau data yang tersimpan di server-server yang tersebar di

seluruh dunia yang dapat diakses dan dibaca secara cepat, mudah dan cuma-cuma

oleh para pengunjung internet ( netter ).” (Suwarno, 2006). Menurut pernyataan ter-

sebut erat kaitannya dengan pencarian ide setiap minggu di program The Dandees

yang selalu menggunakan salah satu produk new media yaitu, internet yang menjadi

dasar pencarian ide untuk beberapa segmen di The Dandees. Pencarian ide di

Internet ini dilakukan agar The Dandees mendapatkan berita up to date tidak hanya

di dalam negeri tapi juga diluar negeri, maka dari itu internet sangatlah berperan

penting dalam pencarian ide. Portal-portal berita yang biasanya digunakan dalam

pencarian ide adalah detik.com , wowkeren.com dan lain-lain. Berikut kutipannya:

“kita paling banyak sih lewat internet yh pastinya, browsing di internet. con-

tohnya kalo misalnya jadi kita ada segmen yang namanya tutur bang patur, itu kan

kita butuh infomasi-informasi yang uptodate, yang lagi commong, yang lagi dio-

mongin, kita biasanya carinya di portal-portal berita kaya misalnya detik.com , ter-

us wowkeren.com , pokoknya entertainment, terus udah gitu ada juga news, kalau

Page 67: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

67

masdartop 5 juga kita cari dari internet, biasanya gampang sih, misalnya kita mau

cari 5 tumbuhan menyeramkan. langsung cari ajah, misalnya sama kok portal-portal

beritanya. kaya gitu. sekarang udah gampang sih, maksudnya udah ada semua yang

kita butuhkan di internet.” ( KD )

4.2.2 Proses Produksi Program The Dandees

Proses produksi merupakan tahap pengerjaan dari ide atau topik yang sudah

didapat dan disepakati di tahap pra produksi. Produksi program The Dandees ada 2

jenis yaitu, live dan tapping. Pada proses produksi live, Kenny Djafar selaku pro-

duser di The Dandees, juga menjadi PIC penyiar, dimana tugasnya adalah menyiap-

kan bagian yang akan dibacakan oleh penyiar, menyortir twitter entriest, mencari

caller dan membriefing caller terlebih dahulu. Sedangkan tugas penyiar adalah

membawakan topik yang ada dengan baik dan menarik agar bisa dimengerti oleh au-

dien di program tersebut. Yang terlibat dalam proses produksi pun sedikit. Berkut

Kutipannya:

“enggg waktu siaran yah, waktu siaran itu kalau gue sebagai produser dan

juga program director pastinya gue adalah PIC dia, jadi setelah part ini mereka

mau ngomong apa udah harus tau nih, biasanya gue ehhm kayak sortir twiiter, jad

twitter yang masuk, twitter entriest itu kan banyak banget di @prambors, gue sor-

tirin satu-satu mana yang layak mereka baca, mana yang lucu buat mereka baca,

terus caller gua juga sortir, jadi gue yang telfon”in callernya, gua yang dengerin

cerita mereka itu sebelum on air jadi pas on air terimanya udah bagus ajah. kalau

mereka yah pastinya, nge guide topik itu sendiri supaya si pendengar juga ngerti

apanih maksud dari topik ini. gitu sih kalo selama siaran gampang banget. Dan

yang terlibat, kita tuh sebenernya kalo misalnya selama siaran yah selama siaran itu

yah pastinya darto danang, gue dan operator. operator itu yang masuk-masukin id,

jadi sebelum lagu biasa suka ada “the dandees” gitu-gitu, itu namanya id. itu ada-

lah kerjaan si operator. masuk”in sweeper, id. terus tapi kita kan banyak benchmark

tuh yang kayak gua bilang, ada tutur bang fatur, masdartop5, itu kita punya naman-

ya the dandees team. the dandees team itu terdiri dari bang patur, ada bang Denny,

dan juga Gilang Gombloh. itu yang selalu kalian dengerin di masdartop5.” ( KD )

Page 68: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

68

Setiap produksi pasti ada kendala yang terjadi dan hal tersebut adalah sesuatu

yang lumrah terjadi dalam setiap program. The Dandees sendiri memiliki kendala

dalam produksi baik secara teknis maupun human error, seperti terjadi kesalahan pa-

da caller yang on air, dimana cerita atau pengalaman caller di twitter tidak selucu

dan semenarik sewaktu on air. terkadang juga sinyal yang jelek sewaktu caller on air

bisa menjadi kendala. Kendala eksternal lainnya juga berasal dari jaringan internet,

karena produksi siaran radio sangat bergantung pada internet untuk membaca twitter

dan lain-lain. Kendala internal program The Dandees adalah penyiar yang sulit

mengatur waktu yang pas untuk tapping benchmark.. Berikut kutipannya:

“hambatannya teknis sih biasanya, seperti yang tadi gua bilang ehmm ham-

batan live itu kita kan suka angkat caller, nah kadang callernya itu udah di briefing

apa, tapi setelah on air kacau banget. karena mereka mungkin nervous atau apa, itu

kan gak mendapat apa yah .. pick nya gitu loh. jadi kita bisa bayangin wah cerita dia

lucu nih tau-taunya pas on air hmm gitu aduh kayak krik krik banget. itu hambatan

yang pertama. itu sebenernya eksternal sih yah, bukan dari kita. penelfon, jaringan

karena semua ini kan butuh internet butuh koneksi yang bagus. kadang-kadang

penelfon juga signalnya jelek lah, terus udah gitu kalau internet mati, die!! maksud-

nya kita harus bener-bener sama internet, karena kita bacain twitter segala macem,

terus kalau produksi yang tadi gua bilang, mereka kurang bisa menyiapkan waktu

atau meluangkan waktu untuk taping” benchmark. gitu. paling gitu kalo halangan

produksi.” ( KD )

Beberapa segmen program The Dandees diproduksi secara tapping karena

beberapa faktor, seperti keterbatasan waktu dua penyiar yang sudah masuk dunia en-

tertainment di salah satu TV swasta. Tentu ada perbedaan antara produksi siaran live

dan tapping dan ada hal positif dan negatif dalam produksi live dan tapping. Berikut

kutipannya:

“Perbedaanya kalo siaran live itu, kalo siaran live lu berarti ada engage-

ment ke pendengarnya gitu, kalo tapping kan misalnya pokoknya kalo lu denger

siaran yang terlalu rapih, itu kemungkinan tapping, kalo ada yang ehmm aaaa tiba

tiba gak lucu, atau kayak ngadet-ngadet dan lain-lain itu biasanya live. karena kalo

live itu lebih manusiawi jadi gak kayak mesin gitu, kalo tapping perfect banget gitu

kayak mesin. kebanyakan sih gitu sih. Terus, kalo live pasti mood, tenaga tapi itu

kita bisa atur kalo tapping ehmm biasanya masalahnya bisa gini lu lagi tapping ter-

Page 69: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

69

us tiba-tiba ehmm bumi kebelah dua tapi lu lagi tapping, lu gabsa informasiin itu.

kalo lu live u bisa informasiin itu.” ( DG )

Produk new media yang digunakan Prambors untuk lebih mendekatkan diri

dengan kawula muda adalah twitter, instagram, facebook, youtube dan live stream-

ing. Dengan adanya produk new media tersebut, siaran radio Prambors mudah

dikenal dan dijangkau, terutama dengan live streaming. Dengan live streaming,

siaran radio Pambors tidak hanya bisa didengan oleh 8 kota, namun seluruh Indone-

sia. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Laquey ( 1997 ), bahwa internet

merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di

seluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk

mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal.

Namun, sekarang ini internet telah berkembang menjadi alat informasi dan komu-

nikasi yang tak dapat diabaikan ( Ardianto, Komala, Karlinah, 2007:151 ). Berikut

kutipan Produser The Dandees mengenai new media tersebut:

“mungkin kalo dr jumlah lebih banyak yang di dengerin, misalnya kalo live

streaming lebih banyak yang bisa dengerin karena kita kan ada 8 kota, nah gara-

gara ada live streaming gakcuma 8 kota itu doang yang bisa denegerin sekarang..” (

KD )

4.2.3 Proses Pasca Produksi Program The Dandees

Ini adalah tahap akhir yang biasa disebut juga tahap evaluasi dan editing. (

Pradekso, dkk, 2013). Pasca produksi program The Dandees tidak terlalu rumit, han-

ya dilakukan evaluasi dan editing segmen tapping. Evaluasi yang diadakan oleh

AMT selama 6 bulan sekali, digunakan untuk menilai seluruh konten seperti musik

dan program yang ada di Prambors. Dari penilaian tersebut akan dilihat bagaimana

nilai sebuah program dibandingkan progam lainnya yang sejenis. Untuk program

The Dandees sendiri dibandingkan program lain yang sejenis berada di posisi per-

tama. Sementara itu, untuk evaluasi per minggu dilakukan pada saat weekly meeting.

Membahas mengenai topik yang sudah diangkat selama seminggu kemarin Berikut

kutipannya:

“pasca produksi selain editing program tapping biasanya kita ada evaluasi,

jadi di prambors itu kita ada kaya apa namanya yah.. lembaga.. pokoknya kita ada

penilaian setiap 6 bulan sekali, itu namanya AMT. itu adalah penilaian untuk se-

luruh konten yang ada di prambors. dari musik, apakah musik yang di puterin pram-

bors itu di sukain gak sih sama listenernya, trus dr program”nya, misalnya desta

Page 70: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

70

and gina nilainya berapa nih. desta dan gina dibanding program pagi lainnya di

radio lain. begitu juga dengan dandees, dandees juga dinilai, dandees dengan ra-

dio” lain yang memutarkan prime time mereka di waktu drive show. apakah dandees

di urutan berapa. nah puji tuhan nya dandees itu di bandingkan dengan program”

sore lainnya dandees itu di nomor satu. untuk drive show. kaya gitu. jadi. kita emang

punya yang menilai khusus. evaluasinya itu dilakukan tiap 6 bulan. tp untuk evalua-

si per minggu juga ada, masuk lagi ke weekly meeting yang selalu kita lakuin di hari

senin. itu kita selalu ngomongin eh kmren kita lg ngomongin konser Katy Perry nh

gmna nh. respon dr pendengernya. gt” ( KD )

Pada proses evaluasi program The Dandess juga tidak banyak yang terlibat,

hanya tim inti yaitu penyiar, produser dan program director. Yang terlibat adalah

orang yanag sama pada saat brainstoming dilakukan. Berikut kutipannya:

“weekly meeting, darto danang sebagai talent. gue sebagai produser, dan

juga PD. PD itu program director.” ( KD )

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan di studio Prambors yang terletak di Jalan Ad-

ityawarman nomor 71 ini mendapatkan hasil mengenai proses produksi program The

Dandees di era new media. Peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap 2

penyiar The Dandees yang bernama Imam Darto dan Dimas Danang, dan Kenny

Djafar sebagai produser. Peneliti juga melakukan observasi selama siaran The Dan-

dees berlangsung, yaitu pada tanggal 5 Mei 2015 dari jam 4 sore sampai jam 8 mal-

am.

Nama The Dandees berasal dari proses terbentuknya program The Dandees,

yaitu dimana terdapat inovasi baru yang ada di Prambors saat itu. Inovasi baru untuk

program baru yang akan dibawakan oleh Darto, namun belum menemukan teman

siaran. Setelah terdapat beberapa kandidat, terpilihlah Danang yang langsung dipilih

sendiri oleh Darto. Setelah itu, mereka memikirkan konsep program dan kemudian

tercipta nama The Dandees. Nama Dandees berasal dari karakter Darto yang ‘dandy’

dan ‘nyentrik’ , nama tersebut juga memiliki kepanjangan yang artinya Darto dan

Danang di sore. Ketika disetujui dan disepakati, mereka menciptakan juga tageline

diri mereka sendiri, yaitu The Most Wanted Guy in Town yang sampai sekarang

masih melekat dengan mereka.

Dari hasil wawancara yang sudah berlangsung, diketahui bahwa proses

produksi melalui 3 tahap yaitu pra produksi, produksi dan paska produksi. Ketiga

Page 71: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

71

tahap produksi tersebut erat kaitannya dengan penggunaan new media. Produk new

media yang digunakan The Dandees untuk produksi adalah internet dan sosial media.

Dengan menggunakan internet, siaran radio Prambors bisa didengar oleh seluruh

orang di Indonesia dengan cara live streaming, yang bisa didapatkan dengan men-

download applikasi Prambors di handphone dan smartphone. Kemudahan yang di-

miliki ini sangat menguntungkan bagi Prambors, karena meningkatnya jumlah audi-

en yang mendengarkan program siaran Prambors. Prambors juga menggunakan so-

sial media sebagai alat promosi dan sebagai alat mendekatkan diri dengan kawula

muda. Contoh sosial media yang dimiliki Prambors adalah twitter, facebook, insta-

gram dan youtube. Terdapat juga website resmi Prambors yang bisa dikunjungi ka-

panpun dan dimanapun, yang berisikan tentang Prambors dari segi program, penyiar,

berita terbaru, daftar playlist, dan lain-lain.

Pada tahap pra produksi, yang dilakukan The Dandees adalah brainstorming

ide. Hal ini dilakukan secara bersama-sama pada hari senin, yang disebut weekly

meeting. Brainstorming ide ini mencari topik, informasi dan cerita yang ingin di-

angkat dan dibawakan selama seminggu kedepan. Dalam pencarian ide ini sangat

mengandalkan internet untuk mencari informasi yang diinginkan melalui portal-

portal berita yang tersedia di internet, seperti detik.com dan wowkeren.com. Di

program The Dandees juga terdapat segmen program yang berisi cerita berkelanju-

tan, sehingga harus dipersiapkan sehari sebelum atau bahkan di stok. Yang terlibat

pada weekly meeting ini adalah orang inti yang terlibat pada produksi program The

Dandees, yaitu penyiar, produser, Gilang, dan Patur.

Setiap proses produksi pasti mengalami kendala atau hambatan yang meng-

ganggu berjalannya proses produksi. Pada tahap pra produksi program The Dandees,

yang menjadi kendala atau hambatannya adalah kehabisan ide. Dimana terkadang

rasanya tidak ada yang menarik untuk diangkat menjadi topik dan rasa males men-

cari atau berpikir yang sedang datang menghampiri.

Walaupun terkadang suka merasa kehabisan ide, namun The Dandees mem-

iliki strategi untuk bertahan sebagi program unggulan ditengah program siangan

yang sejenis di jam prime time. Strategi yang dimiliki oleh The Dandees adalah bah-

wa sebagai penyiar, Darto dan Danang selalu bersikap natural, tidak berusaha melu-

cu. Sehingga hasilnya mereka selalu disukai oleh audien, bahkan dilirik oleh TV

swasta. Selain itu juga, sang produser selalu memantau audien yang mendengarkan

program The Dandees. Ketika dilihat audien mulai berkurang, sang produser mem-

Page 72: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

72

buat perubahan segmen. Dimana segmen dirotasi sehingga terlihat baru dan menarik.

Tidak hanya itu, The Dandees sering bekerja sama dengan brand tertentu dan mem-

buat kuis berhadiah. Hadiah yang diberikan pun lumayan oke, seperti jalan-jalan

keluar negeri, uang cash, tiket konser, dan lain-lain.

Produksi siaran program The Dandees memiliki 2 jenis, yaitu live dan tap-

ping. Pada produksi live, siaran radio berjalan seperti biasa dengan job desk masing-

masing. Yang dilakukan produser pada saat produksi live adalah menjadi PIC peny-

iar, dimana ia bertugas untuk menyiapkan skrip yang selanjutnya akan dibacakan

oleh penyiar. Ia juga bertugas untuk menyortir twitter yang harus dibacakan oleh

penyiar, mencari caller untuk on air di program The Dandees. Saat menelpon caller,

ia juga betugas untuk membriefing terlebih dahulu caller agar pas waktunya on air

tidak salah mengucapkan kata. Sedangkan tugas penyiar adalah membawa audien

mengerti dan menghibur audien dengan segmen-segmen yang dibawakan oleh mere-

ka. Ada juga operator yang tugasnya memasukan ID, sweeper dan jingle The Dan-

dees.

Sedangkan produksi tapping segmen benchmark terkadang dilakukan di sela-

sela siaran live. Merekam apa yang menjadi kebutuhan segmen tersebut dan kemudi-

an di edit oleh produser The Dandees sendiri. Keuntungan produksi tapping adalah

jika terjadi salah kata atau kurang puas dengan hasilnya, bisa di edit atau direkam

ulang. Namun kelemahannya adalah ketika ada informasi penting yang terjadi dan

harus segera disiarkan, informasi tersebut akhirnya tidak bisa disiarkan karena se-

dang menjalankan produksi tapping.

Hambatan atau kendala juga terjadi pada saat tahap produksi. Ada 2 jenis

kendala yaitu, kendala internal dan kendala eksternal. Kendala internal yang terjadi

pada saat produksi program The Dandees adalah susahnya mencari waktu penyiar

untuk produksi tapping segmen benchmark, karena kesibukan masing-masing peny-

iar diluar waktu siaran. Sedangkan yang menjadi kendala eksternal adalah koneksi

internet yang buruk dan kesalahan caller ketika on air. Pada saat produksi siaran

program The Dandees sangat bergantung pada internet karena untuk mencari caller,

melihat twitter entriest, dan mencari informasi jika dibutuhkan. Kesalahan caller

ketika on air, bisa terjadi karena nervous sehingga membuat cerita yang semula ter-

lihat menarik, namun ketika on air tidak menarik sama sekali. Dan juga sinyal caller

sewaktu on air sangat berpengaruh pada produksi program The Dandees.

Page 73: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

73

Pada tahap terakhir produksi program The Dandees adalah paska produksi.

Yang dilakukan pada tahap paska produksi adalah mengedit hasil produksi tapping

agar menjadi hasil yang bagus dan menarik. Selain melakukan editing, ada juga

evaluasi program. Evaluasi program ini dilakukan seminggu sekali pada waktu week-

ly meeting, membahas mengenai program The Dandees dan respon audiennya selama

seminggu kemarin. Lalu ada juga evaluasi secara keseluruhan untuk Prambors oleh

AMT. Yang menjadi penilaian adalah seluruh konten yang ada di Prambors, mulai

dari musik, apakah musik yang diputerin di Prambors itu disukai sama audiennya,

lalu semua programnya dinilai, bagaimanakah nilai suatu program dibandingkan

dengan program lainnya yang sejenis. Penilaian tersebut termasuk program The

Dandees dan The Dandees masih menjadi program unggulan nomor satu jika

dibandingkan dengan program lainnya yang sejenis.

Page 74: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

74

Page 75: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

75

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Peneliti telah meneliti bagaimana strategi produksi program The Dandees di

Prambors Radio di era new media. Penelitian yang dilakukan dengan wawancara dan

observasi langsung di studio siaran Prambors, yang terletak di Jalan Adityawarman

No. 71 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini mendapatkan kesimpulan mengenai

strategi produksi program The Dandees di era new media.

Sebelum memulai sebuah produksi program radio, tentu akan melalui tahap

pertama yaitu, pra produksi. Pada tahap pra produksi dilakukan pencarian ide,

perencanaan dan persiapan. Program The Dandees melakukan pencarian ide dengan

cara brainstorming setiap hari senin, biasanya disebut juga weekly meeting. Pada

weekly meeting ini biasanya akan membahas tentang evaluasi siaran yang sudah ber-

langsung seminggu kemarin dan membahas tentang topik apa saja yang akan di-

angkat untuk seminggu yang akan datang. Tidak hanya mencari topik, pencarian ide

juga mencari beberapa cerita-cerita lucu dan menarik untuk segmen kocrot kecret

dan masdartop5. Kendala yang kadang terjadi pada tahap pra produksi adalah ke-

habisan ide untuk topik yang akan diangkat seminggu kedepan.

Semua pencarian cerita, berita dan informasi tersebut tidak lepas dari

penggunaan new media, yaitu internet. Penggunaan internet pada tahap pra produksi

digunakan untuk mencari informasi mengenai topik yang diangkat atau mencari ceri-

ta-cerita lucu melalui portal-portal berita, seperti detik.com dan wowkeren.com.

Internet juga digunakan untuk mendekatkan Prambors dengan kawula muda dengan

cara mempunyai sosial media. Sosial media yang dimiliki Prambors antara lain, twit-

ter, facebook, instagram dan youtube.

Setelah melewati tahap pra produksi, yang selanjutnya adalah tahap produksi.

Terdapat 2 jenis produksi pada program The Dandees yaitu, produksi live dan

produksi tapping. Pada produksi live dilakukan seperti biasanya, ada Danang dan

Darto sebagai penyiar, Kenny Djafar sebagai produser dan ada operator. Setiap

orang harus menjalankan perannya masing-masing sewaktu siaran live berlangsung.

Sebagai produser The Dandees, Kenny berperan juga sebagai PIC penyiar, dimana

Kenny bertugas untuk menyiapkan sesuatu yang dibutuhkan penyiar terutama infor-

masi yang akan dibacakan selanjutnya. Selain itu, Kenny juga yang menyortir twitter

Page 76: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

76

traffic dan mencari caller yang mau diundang untuk on air di The Dandees. Sebelum

caller tersebut on air, Kenny harus mengetahui dan mengoreksi kata-kata yang akan

dikatakan oleh caller. Sedangkan tugas penyiar adalah membawakan topik se-

menarik mungkin sehingga informasi bisa diterima dengan baik dan menarik banyak

audien.

Sedangkan kalau produksi tapping dilakukan untuk beberapa segmen, seperti

kocrot kecret dan masdartop5. Produksi tapping dilakukan dengan merekam semua

yang dibutuhkan lalu melalui proses editing. Proses editing dilakukan oleh Kenny

sendiri. Keuntungan dari produksi tapping adalah hasil yang lebih baik karena sudah

diedit namun kekurangannya adalah ketika melakukan produksi tapping, informasi

penting yang sedang terjadi tidak bisa disiarkan secara langsung. Tahap produksi ju-

ga mengalami kendala seperti cerita caller yang mempunyai pengalaman lucu di

twitter namun ternyata waktu on air tidak lucu dan ‘garing’ dan sinyal caller yang

tidak stabil sewaktu on air juga menjadi kendala produksi. Lalu susahnya mencari

waktu penyiar untuk melakukan produksi tapping, karena padatnya jadwal mereka

diluar jam siaran. Lalu kendala yang terakhir adalah matinya koneksi internet. Hal ini

juga membuktikan pentingnya internet dalah tahap produksi, dimana internet

digunakan untuk mengetahui twitter traffic dan mencari caller, lalu internet juga

digunakan mencari informasi yang diperlukan selama siaran.

Tahap terakhir adalah paska produksi. Pada tahap paska produksi yang dil-

akukan adalah evaluasi program yang dilakukan bersamaan dengan brainstorming

ide, yaitu pada saat weekly meeting. Evaluasi ini membahas tentang topik yang sudah

diangkat selama seminggu kemarin dan membahas tentang bagaimana respon audien

terhadap topik tersebut. Sedangkan Prambors juga mempunya evaluasi yang diada-

kan 6 bulan sekali, yang disebut AMT. AMT ini adalah semacam lembaga yang

menilai seluruh konten yang ada di Prambors, mulai dari musik, apakah musik yang

diputerin di Prambos disukain oleh audien dan juga menilai program-program yang

ada di Prambors. Yang dinilai adalah bagaimanakah nilai program tersebut

dibandingkan dengan program lain yang sejenis yang memiliki jam siaran yang sa-

ma. Sampai sejauh ini, The Dandees berada di peringkat satu dibandingkan dengan

program sore lain yang sejenis.

Page 77: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

77

1.2. Saran

Saran akademis:

1. Ada baiknya meneliti dengan observasi partisipan, agar lebih bisa mengetahui

secara mendalam dan mendetail mengenai obyek yang diteliti.

Saran praktis:

1. Mengurangi produksi siaran tapping agar lebih terasa real.

2. Menghadirkan inovasi baru, tidak hanya mengubah rotasi segmen. Agar audi-

en tidak bosan dan menjaga stabilitas sebagai program unggulan.

Saran sosial:

1. Mendalami proses produksi program radio, agar dapat membuat program

radio yang berkualitas dan bermutu.

2. Menjadi broadcaster yang memiliki kreativitas tinggi.

Page 78: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2014-2-01889-MC Bab5001… · Tabel 2.1 State of The Art No. ... yang mewakili perasan, nilai,

78