bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2012-2-01282-mc...
TRANSCRIPT
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Teori Komunikasi
Dalam pengertian yang sederhana komunikasi akan terjadi saat adanya
kesamaan antara orang yang menyampaikan pesan dengan orang yang
menerima pesan. Terdapat banyak definisi tentang komunikasi yang
dirumuskan oleh para ahli,masing-masing memiliki penekanan dan arti yang
berbeda satu sama lainnya. Menurut Moor (dalam Rohim, 2009:8) definisi
komunikasi adalah penyampaian pengertian antar individu. Dikatakan bahwa
pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan untuk menyampaikan
maksud, keinginan, perasaan, pengetahuan, dan pengalaman dari orang yang
satu kepada orang lain. Pada pokoknya komunikasi adalah keinginan dan
kondisi yang terjadi dimana suatu sumber menyampaikan pesan kepada
penerima dengan berupaya untuk mempengaruhi perilaku penerima pesan
tersebut.
John R.Wenburg (dalam Rohim, 2009:9) mengatakan setidaknya ada tiga
pemahaman mengenai komunikasi, yakni komunikasi sebagai tindakan satu
arah, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi.
Komunikasi sebagai tindakan satu arah (linier), yaitu proses dimana pesan
yang berasal dari sumber dengan melalui tahapan-tahapan menuju kepada
komunikan. Pemahaman komunikasi sebagai proses satu arah ini oleh
9
Michael Burgoon (dalam Rohim, 2009:9) disebut sebagai “definisi
berorientasi sumber” (source oriented definition). Pemahaman tersebut
menegaskan bahwa komunikasi adalah proses yang disengaja untuk
menyampaikan rangsangan untuk mendapatkan respons dari orang lain.
Dalam konteks ini komunikasi dilakukan dengan sengaja oleh seseorang
untuk menyampaikan pesan kepada orang lain demi kebutuhannya, seperti
membujuk atau menjelaskan sesuatu. Dengan demikian, pemahaman
komunikasi sebagai proses satu arah tersebut mengabaikan komunikasi yang
disengaja atau tidak direncanakan.
Sedangkan yang dimaksud dengan interaksi adalah saling bertukar
komunikasi. Transaksi terjadi pada saat komunikasi terjadi pada waktu yang
bersamaan. Contohnya dalam situasi pengajaran di kelas antara guru dan
murid seringkali memperlihatkan komunikasi transaksi ini (Muhammad,
2011:20). Pengertian lainnya disampaikan Gerald R. Miller (dalam Rohim,
2009: 9) yang mengatakan komunikasi pada dasarnya penyampaian pesan
yang disengaja dari sumber terhadap penerima dengan tujuan mempengaruhi
tingkah laku penerima.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan para ahli tentang komunikasi
disadari komunikasi merupakan menjadi bagian dasar dari kegiatan event
yang dilakukan oleh Rumah Sakit Antam Medika. Jelas bahwa dalam
kegiatannya, event yang dilakukan oleh Rumah Sakit Antam Medika
merupakan wadah untuk berkomunikasi kepada khalayak sebagai bagian dari
strategi yang dilakukan oleh public relations. Tujuan utama dari event itu
sendiri adalah untuk menyampaikan pesan sekaligus mempengaruhi audience
sehingga dapat memberikan keuntungan bagi Rumah Sakit Antam Medika.
10
2.1.2 Teori Komunikasi Organisasi
Zelko dan Dance (dalam Muhammad, 2011:66) mengatakan komunikasi
organisasi suatu sistem yang saling tergantung mencakup komunikasi internal
dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal adalah komunikasi dalam
organisasi itu sendiri seperti komunikasi dari bawahan kepada atasan,
komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi sesama karyawan yang
sama tingkatannya. Sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi
yang dilakukan organisasi terhadap lingkungan luarnya, seperti komunikasi
dalam penjualan hasil produksi, pembuatan iklan, dan hubungan dengan
masyarakat umum.
Goldhaber (dalam Muhammad, 2011:67) mendefinisikan komunikasi
organisasi sebagai proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu
jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi
lingkungan yang tidak pasti atau selalu berubah-ubah.
Dalam strategi event yang dilakukan oleh public relations Rumah Sakit
Antam Medika pesan yang disampaikan kepada masyarakat umum adalah
tentang Rumah Sakit Antam Medika secara keseluruhan jadi merupakan
bagian dari komunikasi eksternal organisasi. Dalam event juga terjadi
interaksi organisasi dengan audience sehingga bukan hanya konsep
komunikasi satu arah saja.
11
2.1.3 Teori Public Relations
Didalam Buku Pengantar Public Relations Teori dan Praktik, Butterick
(2012:6) mengatakan bahwa teori public relations digambarkan dari
pemikiran yang berbeda namun semuanya tetap berkaitan, pertama teori
komunikasi dan kedua yaitu analisis public relations dimasa lalu dan secara
bersama keduanya menghasilkan teori public relations yang berbeda.
Public Relations memiliki berbagai definisi. Seperti yang dikemukakan
Danandjaja (2011:14-16) menyebutkan berbagai macam definisi Public
Relations menurut para ahli sebagai berikut: Pada tahun 1923 Edward
Bernaya, Danandjaja (2011:14) mendefinisikan Public Relations sebagai
berikut:
“Information given to the public, persuasion directed at the public to modify attitude and action, and efforts to integrate attitude and actions and actions of an institution with its publics and of public with those of that institution”.
Pandangan tersebut bila diterjemahkan dapat diuraikan sebagai
menginformasikan langsung dan melakukan tindakan untuk mempengaruhi
publik agar merubah tindakan dan pandangannya.
Akhir tahun 1960 “Webster’s Dictionary”,Danandjaja (2011:14)
mendefinisikan public relations sebagai berikut:
“As relations with the general public through publicity: those function of
corporation, organinization. Concerned with informing the public of its activities, politicies, etc. Ad attemping to create favourable public opinion”.
Yang berarti adalah public relations adalah sebagai penghubung dengan
khalayak luas, individu maupun organisasi. Terkait dengan memberi tahu
12
publik-publik tentang aktivitas, kebijakan, dan mencoba untuk menciptakan
pendapat umum yang baik.
Rex Harlow seperti yang dikutip dalam Butterick (2012:7) menghasilkan
definisi atas semua rangkuman dan menghasilkan satu definisi global yaitu
Public Relations adalah fungsi manajemen yang membantu membangun dan
memelihara jalur komunikasi, memunculkan pemahaman, menjaga kerja
sama antara organisasi dan publiknya, menganalisa permasalahan dan isu,
membantu organisasi dalam menginformasikan dan menangkap opini publik,
disini ditekankan tanggung jawab untuk melayani kepentingan organisasi
dengan melihat pandangan umum, membantu organisasi untuk tetap
mengikuti dan memanfaatkan perubahan dan perkembangan zaman, melihat
lebih dini untuk mencegah kecenderungan negatif, serta menggunakan
penelitian yang terpercaya dengan tetap memperhatikan etika komunikasi
sebagai alat utamanya”.
Ardianto (2012:179) menjelaskan peranan public relations yang lebih
besar, agar mencapai hasil optimal, harus mencakup empat tanggung jawab
umum sebagai berikut:
1. Analyzing, yaitu menganalisa masalah sosial, ekonomi, politik dan
sekitarnya dalam dalam ruang lingkup tugasnya serta mampu
mengantisipasinya kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.
2. Counseling, menjadi penasihat bagi pimpinan dalam memutuskan
kebijakan dan tatanan operasional agar dapat menciptakan hubungan yang
harmonis dengan berbagai publik yang terkait.
13
3. Communicating, mengkomunikasikan informasi penting tentang
kebijakan dalam struktur organisasi maupun yang berhubungan dengan
publik.
4. Evaluating, mengevaluasi dan mengkaji apa yang sudah baik maupun
kesalahan yang dilakukan, seberapa jauh yang telah dicapai dan
bagaimana meningkatkan kinerja yang lebih produktif di masa
mendatang.
Dari beberapa pendapat yang ada, dapatlah dijelaskan bahwasanya
pengertian dari public relations itu sendiri mencakup kepada arti yang cukup
luas dan sulit untuk didefinisikan seperti halnya pendapat publik. Namun,
untuk memperoleh pemahaman akan Public Relations secara singkat seperti
yang diuraikan Danandjaja (2011:17) antara lain:
1. Public Relations itu adalah pembedaan fungsi dalam struktur organisasi
memiliki peran membantu organisasi dan publiknya untuk saling
mempercayai dan saling menyesuaikan.
2. Public Relations itu selalu mengabdi kepada kepentingan publik.
3. Public Relations itu adalah sebagai decision maker bagi suatu kebijakan,
dan dapat menciptakan stabilitas yang sehat.
4. Dalam prakteknya Public Relations itu membantu terciptanya kerjasama,
saling pengertian, dan saling menerima antara publik dan organisasi, dan
pada tahap lanjut akan tercipta keuntungan bersama.
5. Dilihat dari prosesnya, maka Public Relations mempunyai dua bentuk
kegiatan yaitu Internal Public Pelations atau Internal Relations.
14
Dengan demikian pengertian public relations itu sendiri bila dilihat dalam
studi ilmu komunikasi, maka akan mempunyai arti public relations
merupakan salah satu bentuk spesialisasi dan ilmu komunikasi yang bertujuan
untuk menumbuhkan saling pengertian dan kerjasama antar publik dengan
jalan komunikasi timbal balik, untuk mencapai tujuan bersama atas dasar
saling menguntungkan.
2.1.3.1 Tujuan Public Relations
Didalam buku Peranan Humas Dalam Perusahaan Danandjaja (2011:22)
dijelaskan bahwa secara teoritis tujuan pembagian kegiatan Public Relations
dijelaskan sebagai berikut:
1. Tujuan berdasarkan kegiatan internal Public Relations
2. Tujuan berdasarkan kegiatan eksternal Public Relations
Danandjaja (2011:22) menjelaskan tentang tujuan Public Relations
berdasarkan kegiatan Internal Relation dalam hal ini dapat mencakup ke
dalam beberapa hal yaitu:
1. Melakukan penilaian tingkah laku dan pendapat publik terhadap
perusahaan, yang ditunjukan kepada kebijakan perusahaan yang sedang
berlaku atau berjalan.
2. Membuat analisa dan perbaikan tentang kebijaksanaan yang sedang
berjalan, untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan dengan tidak
melupakan kepentingan publik.
3. Memberikan informasi kepada para karyawan tentang kebijakan
perusahaan yang bersifat objektif dan berhubungan dengan kegiatan rutin
perusahaan, serta menjelaskan mengenai kemajuan perusahaan. Untuk
15
kedepannya diharapkan publik karyawan tetap memiliki informasi yang
baik.
4. Membuat perencanaan dan susunan yang efektif bagi penugasan yang
bersifat Internal Public Relations dalam perusahaan tersebut.
Lebih jauh dijelaskan oleh Danandjaja (2011:30-31) dijelaskan, pada
negara yang sudah maju public relations menjadi suatu bagian yang berdiri
sendiri dan dan dikenal dengan sebutan “The Big Bussiness”. Alasannya
karena public relations bagian yang banyak menangani masalah dan berperan
dengan kepentingan banyak orang dimana tujuan dari public relations itu
bukan lagi hanya memberikan suatu pesan komunikasi yang bersifat
informatif dan persuasif, tetapi juga menciptakan hubungan yang harmonis
dengan semua pihak yang berkepentingan.
Oleh karenanya dalam prakteknya antara fungsi, tujuan dan bentuk
kegiatan public relations saling berhubungan. Dengan demikian bentuk
kegiatan dari public relations terbagi atas dua hal yaitu:
1. Internal Public Relations
2. Eksternal Public Relations
2.1.3.2 Internal Public Relations
Disebutkan oleh Danandjaja (2011:31-33) bahwa yang dimaksud dengan
Internal Public Relations adalah salah satu bentuk kegiatan dari Public
Relations yang menitik beratkan kegiatannya ke dalam. Istilah ke “dalam”
maksudnya kegiatan tersebut hanya berlaku kepada bentuk hubungan dengan
publik yang ada dalam istansi atau perusahaan tersebut.
16
Oleh sebab itu publik dalam kegiatan Internal Public Relations ini dapat
dilihat dalam beberapa bentuk yang terbatas seperti:
1. Publik karyawan.
2. Publik pemegang saham.
3. Publik dari masing-masing departemen, biro atau unit-unit terkecil dalam
perusahaan atau instansi tersebut.
2.1.3.3 Eksternal Public Relations
Eksternal Public Relations menurut Danandjaja (2011:34-41) adalah
salah satu bentuk dari kegiatan Public Relations yang ditujukan kepada
publik yang berada diluar perusahaan atau instansi.Didalam prakteknya,
Eksternal Public Relations ini bertujuan untuk mencari serta mendapatkan
dukungan dari publik yang berada di luar perusahaan tersebut.
Dalam memperoleh dukungan dari publik diperlukan sikap saling
mempercayai oleh karena itu maka dibutuhkan kejujuran. Pengertian
kejujuran yaitu bahwa pihak perusahaan harus selalu memperhatikan
kepentingan publik dan tidak meremehkan kepentingan atau keinginan publik
terhadap perusahaan.
Bertram R. Canfield (dalam Danandjaja 2011:34) menjelaskan suatu
perbandingan, terutama sekali ketika melaksanakan kegiatan dari external
public relations ini antara lain sebagai berikut:
1. Public Relations itu pada menjadi bagian dasar manajemen
2. Ketika menyelenggarakan setiap tindakan dan keputusan yang ada, Public
Relations harus mengutamakan kepentingan publik.
17
3. Terhadap suatu kebijaksanaan yang dijalankan Public Relations yang
ditujukan kepada publik, harus saling pengertian guna memperoleh
kerjasama.
Dari uraian diatas ditegaskan bahwa kegiatan komunikasi yang dijalankan
oleh public relations haruslah dapat menyesuaikan diri terhadap publik diluar
perusahaan itu. Tujuannya agar kegiatan komunikasi yang dilakukan dapat
mencapai hasil yang diinginkan.
Dalam mendapatkan hasil yang maksimal dari kegiatan eksternal public
relations itu berupa dukungan dari publik seorang harus memperhatikan hal
dibawah ini (dalam Danandjaja, 2011:35)
1. Menilai sikap dan opini publik terhadap perusahaan,melalui tanggapan
publik terhadap kebijakan perusahaan
2. Memberi saran dan bimbingan kepada pimpinan melalui pengamatan dan
penilaian yang dilakukan berdasarkan tanggapan publik, sehingga
pimpinan memiliki gambaran untuk mengambil tindakan atau keputusan.
3. Memberi penerangan yang objektif kepada publik agar publik mengenai
kegiatan dan perkembangan perusahaan.
4. Menyiapkan staff yang terlatih dan mampu menjalankan kegiatan dari
Eksternal Public Relations.
Adapun kegiatan eksternal public relations antara lain (Danandjaja,2011:36):
a. Hubungan dengan Press (Press Relations)
Merupakan salah satu bentuk kegiatan external public relations yang
ditujukan kepada pihak pers.
18
Pers dalam pengartiannya merupakan bagian dari media massa yang
bersifat tercetak seperti surat kabar harian, mingguan, dan majalah.
Tujuan Press Relations ini adalah untuk memberikan informasi
tentang kegiatan yang dilakukan perusahaan. Pada tahap selanjutnya pers
akan menyebarkan informasi tersebut melalui pemberitaannya kepada
masyarakat luas.
b. Hubungan dengan Pihak Pemerintah (Government Relations)
Adalah salah satu bentuk dari kegiatan eksternal public relations yang
ditujukan kepada kegiatan menyelenggarakan hubungan dengan pihak
pemerintahan.
c. Hubungan dengan Publik Pelanggan (Costumer Relations)
Merupakan salah satu bentuk kegiatan eksternal public relations yang
kegiatannya ditujukan untuk menciptakan hubungan kepada konsumen.
d. Hubungan dengan masyarakat (Community Relations)
Salah satu bentuk kegiatan eksternal public relations yang ditujukan
kegiatannya kepada usaha untuk menciptakan hubungan dengan
masyarakat luas dengan mempergunakan bentuk-bentuk komunikasi
seperti:
1. Periklanan
2. Publisitas
3. Pekan raya
4. Public Speaking
5. Pameran
6. Pertemuan tokoh pemuda masyarakat (opinion leader meeting)
19
e. Hubungan dengan pihak pengedar (Supplier Relations)
Merupakan salah satu bentuk dari kegiatan external public relations yang
merupakan hubungan dengan dengan pihak pengecer.
f. Hubungan dengan pihak pendidikan (Educational Relations)
Merupakan salah satu bentuk kegiatan external public relations, yaitu
kegiatan ditujukan kepada publik yang berhubungan dengan dunia
pendidikan.
2.1.3.4 Strategi Public Relations
Dalam buku Crisis Public Relations (2011:54-55) dijelaskan oleh Firsan
Nova tentang strategi Public Relations atau yang lebih dikenal dengan bauran
public relations, diantaranya adalah:
a. Publications (publikasi) yaitu cara public relations dalam
menyampaikan informasi, gagasan, atau ide kepada khalayaknya.
b. Event (penyusunan acara) yaitu merupakan bentuk kegiatan yang
dilakukan oleh public relations dalam dalam menyebarkan informasi
kepada khalayak.
c. News (Pesan/Berita) yaitu informasi yang dikomunikasikan kepada
masyarakat luas yang disampaikan secara langsung maupun tidak
langsung. Penyampaian informasi bertujuan agar dapat diterima oleh
khalayak serta mendapatkan respons yang positif.
d. Corporate Identity (citra perusahaan) adalah cara pandang khalayak
kepada suatu perusahaan terhadap aktivitas yang dilakukan. Citra yang
20
terbentuk bisa berupa citra positif maupun negatif tergantung dari apa
yang dilakukan perusahaan.
e. Community Involvement (hubungan dengan khalayak) adalah sebuah
hubungan yang dibangun dengan pihak lainnya (stakeholder, shareholder,
media, masyarakat di sekitar perusahaan, dan lain-lain).
f. Lobbying and Negotiation (lobi dan negosiasi) adalah sebuah rencana
dalam jangka panjang maupun jangka pendek yang dibuat oleh public
relations mengenai kebutuhan dan keinginan perusahaan. Dengan
perencanaan yang matang akan membuat persiapan pada kegiatan dapat
berjalan dengan lancar dan meminimalisasi kegagalan. Kemampuan
negosiasi juga diperlukan untuk memperoleh setiap dukungan bagi semua
pihak yang terkait sehingga dapat menciptakan situasi yang saling
menguntungkan.
g. Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan sebuah bentuk dari
kepedulian perusahaan terhadap masyarakat merupakan suatu strategi
yang menjadi andalan banyak perusahaan sekarang ini. Langkah ini
digunakan perusahaan untuk mengambil peran untuk secara bersama
melaksanakan aktivitasnya dalam rangka mensejahterakan masyarakat
atau memperbaiki lingkungan di sekitar perusahaan. Kemudian secara
tidak langsung dapat menaikan citra perusahaan.
Dilihat dari kegiatan event yang merupakan bagian dari strategi public
relations yang peran Public Relations disini sebagai pelaksana, penanggung
jawab sekaligus pengambil keputusan. Dalam aplikasinya kepada Rumah
Sakit Antam Medika untuk membangun citra perusahaan, peneliti
21
memfokuskan penelitian tersebut pada strategi event yang dilakukan
walaupun strategi lainnya tetap berkaitan dalam usaha membangun
membentuk citra perusahaan. Fungsi eksternal public relations berperan
penting dalam membangun hubungan dengan masyarakat dalam pelaksaan
event, dengan hubungan yang baik maka tidak akan sulit dalam melakukan
sosialisasi tujuan dari event.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Teori Event
Konsep perkembangan event telah berubah dengan sesuai kemajuan
teknologi dan perkembangan zaman, jika dulu event merupakan kegiatan
penting yang terikat secara adat, budaya, tradisi, agama, kini event yang
berlangsung lebih beraneka ragam dan tidak terbatas pada kegiatan mengikat.
Getz (dalam Noor, 2013:9) mendefinisikan event sebagai berikut:
“Those non routine occasions set apart from the normal activity of daily life of a group of people”
Pendapat tersebut menjelaskan tentang pengertian event sebagai kegiatan
diluar acara rutin dalam keseharian orang atau kelompok. Event telah
berkembang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan manusia.
Noor (2013:19) mengategorikan events berdasarkan ukuran dan besarnya
menjadi :
22
1. Mega Event
Merupakan event besar yang mempunyai dampak ekonomi besar
pada masyarakat atau bahkan negara tempat penyelenggaraan
event. Event ini diliput dan ditayangkan oleh berbagai media.
Contoh: Olimpiade, Piala Dunia FIFA
2. Hallmark Events
Event berukuran sedang ini identik dengan karatkter suatu wilayah
kota atau daerah serta mampu mendatangkan keuntungan secara
ekonomi untuk masyarakat selama event diselenggarakan.
3. Major Events
Merupakan events yang secara ukuran mampu menarik perhatian
media untuk meliput dan menarik perhatian pengunjung yang
cukup besar. Event jenis ini biasanya kegiatan yang diadakan
secara rutin.
Menurut Noor (2013:19), Event berdasarkan bentuk dan isi yaitu:
1. Event Festival
Merupakan event yang erat dengan budaya masyarakat yang biasa
berkembang dari budaya. Dengan tradisi yang terus berkembang
kemudian menjadi sebuah satu hiburan biasanya diadakan secara
terbuka.
2. Sport Event
Sport event diadopsi dengan perkembangan sport masa kini dan
mempunyai beragam tingkatan dengan beragam skala event mulai
dari daerah, wilayah, regional bahkan internasional.
23
3. Event Bisnis (Corporate Event)
Merupakan kegiatan yang banyak dilakukan perusahaan yang
bertujuan untuk kepentingan perusahaan. Jenis event ini lebih
dikenal dengan istilah MICE (Meeting, Incentive, Conference,
Exhibition).
2.2.1.2 Jenis Event
Dalam bukunya (Nova,2011:54-55) dijelaskan tentang jenis-jenis event,
antara lain:
1. Calender Event (regular event) yang rutin, yang dilaksanakan pada waktu
atau bulan tertentu sepanjang tahun.
2. Special Event, yaitu kegiatan khusus yang dilaksanakan pada momen-
momen tertentu diluar acara rutin dari program kerja public relations.
3. Moment Event, yaitu event atau acara yang kegiatannya bersifat momental
dan lebih khusus.
Dalam merancang strategi event yang digunakannya, public relations
Rumah Sakit Antam Medika mengkategorikan event Car Free Day, Open
Table dan Seminar Kesehatan Awam yang diadakan merupakan bagian dari
kategori Major Events dan bagian dari Corporate Events yang diadakan
secara rutin setiap bulannya (Calender Event).
Pada Rumah Sakit Antam Medika pelaksanaan event ditangani langsung
oleh divisi Public Relations dan pemasaran, sebagai penanggung jawab dan
pelaksana kegiatan event. Tujuan dilakukannya agar dapat memberikan
pandangan positif masyarakat terhadap Rumah Sakit Antam Medika. Noor
(2013:37) mengatakan bahwa event akan berpengaruh terhadap masyarakat
24
yang terlibat dalam penyelenggaraan event, sehingga diharapkan dengan
dapat memenuhi tujuan utamanya dalam membentuk citra positif Rumah
Sakit Antam Medika.
2.2.2 Citra
Di dalam buku Crisis Public Relations (2011:297), Nova menyatakan
bahwa citra terhadap perusahaan di masyarakat dapat terlihat dari pendapat
atau pola pikir komunikan pada saat mempersepsikan realitas yang terjadi.
Yang perlu dipahami yaitu dengan terbentuknya sebuah citra perusahaan
adalah adanya persepsi yang berkembang di benak publik terhadap realitas.
Realitas dalam Rumah Sakit Antam Medika ini dilihat dari antusiasme
masyarakat terhadap event yang diselenggarakan.
Citra atau image didefinisikan sebagai a picture of mind, yaitu suatu
gambaran yang ada dibenak seseorang. Citra dapat berubah menjadi buruk
atau negatif apabila kemudian ternyata tidak didukung oleh kemampuan atau
keadaan yang sebenarnya.
Dari teori-teori tersebut dapat dilihat bahwa citra merupakan persepsi dari
publik terhadap perusahaan sebagai gambaran identitas yang melekat benak
masyarakat..
2.2.2.1 Jenis Citra
Menurut Jefkins (2004: 20-23) di dalam bukunya yang berjudul Public
Relations terdapat lima jenis citra, yaitu:
25
1. Citra Bayangan
Citra anggota dalam struktur organisasinya biasanya pemimpin atau orang
yang cukup berpengaruh dalam organisasi dari pihak luar tentang
organisasinya. Citra bayangan dapat juga diartikan citra yang dianut oleh
orang didalam organisasi mengenai pandangan luar terhadap
organisasinya. Citra ini tidak bisa menggambarkan keadaan yang
sesungguhnya, bahkan hanya sekedar ilusi, dikarenakan tidak
memadainya informasi, pengetahuan atau pun pemahaman yang dimiliki
oleh pihak dalam organisasi itu mengenai pendapat atau pandangan pihak
luar.
2. Citra yang Berlaku
Merupakan kebalikan dari citra bayangan, citra yang berlaku (current
image) ini adalah suatu pandangan yang dianut oleh pihak-pihak di luar
mengenai suatu organisasi. Seperti juga dengan citra bayangan, citra yang
berlaku tidak menggambarkan keadaan yang sesungguhnya karena
semata-mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan orang-orang
luar yang biasanya serba terbatas dan biasanya citra ini cenderung negatif.
3. Citra yang Diharapkan
Citra harapan (wish image) adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak
yang terkait. Citra ini juga tidak sama dengan citra yang sebenarnya.
Biasanya citra ini terlihat lebih baik atau lebih menyenangkan daripada
citra yang sebenarnya.
4. Citra Perusahaan
Citra perusahaan adalah citra organisasi secara keseluruhan, tidak hanya
citra atas produk dan pelayanannya. Citra perusahaan ini terdiri dari
26
banyak hal, seperti sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang baik,
keberhasilan dan stabilitas di bidang keuangan, kualitas produk, dan lain
sebagainya.
5. Citra Majemuk
Dalam citra majemuk ini banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang,
atau perwakilan organisasi dapat memunculkan citra yang belum tentu
sama dengan citra organisasi secara keseluruhan. Organisasi dapat
mempunya citra yang sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang
dimilikinya.
2.3 Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Komunikasi Komunikasi Organisasi
EVENT
Citra Rumah Sakit Antam Medika
Strategi Public Relations
27
Berdasarkan kerangka teori di atas, penulis akan meneliti tentang strategi
event dalam membentuk citra positif Rumah Sakit Antam Medika. Sebagai
salah satu dari strategi public relations teori komunikasi turut mempengaruhi
proses berjalannya event sebagai sarana untuk menyampaikan pesan serta
mempengaruhi masyarakat dan teori komunikasi organisasi yang menjadi
bagian dari komunikasi eksternal Rumah Sakit Antam Medika secara
keseluruhan, terakhir adalah teori citra sebagai tujuan yang ingin dibentuk
oleh Rumah Sakit Antam Medika dalam mendapatkan pencitraan yang positif
di mata masyarakat.
28
2.4 Kerangka Pikir
Gambar 2.2 Teori Pemikiran
Public Relations
Strategi Public Relations
Event
Pembentukan Citra Positif Rumah Sakit Antam Medika
29
2.5 Penetlitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Artikel Hasil Kesimpulan Metodolgi 1 Yuan, Liu (2010). The Effect of
Festivals and Special Events on City Image Design. Frontiers of Architecture and Civil Engineering in China, 1(2): 255-259.
Events atau acara khusus memiliki fungsi yang luar biasa dalam pembangunan citra juga untuk peningkatan prestise dan menjadi sebuah lompatan bagi keberhasilan sebuah image. Dalam hal ini keberhasilan event mempengaruhi tujuan utama dari perushaan.
Research Qualitative
2 Hallmann, K. (2010). The Impact of Image Congruence Between Sport Event and Destination on Behavioral Intentions. Tourism Review of AIEST - International Association of Scientific Expert in Tourism, 66-74.
Hasilnya menunjukan bahwa peran event olah raga mempunyai daya tarik emosional terhadap pengunjung. Event memainkan peran penting dalam mempengaruhi perilaku pengunjung dan dapat meningkatkan kesadaran berolah raga sehingga memberikan dampak positif kepada audience
Research Qualitative
3 Gwinner, K. (2009). Building Brand Image Through Event Sponsorship: The Role of Image Transfer. Journal of Advertising, 47-57.
Sponsorhip pada kegiatan event memiliki fungsi transfer citra yang kuat. Kegiatan event dapat menarik perhatian secara luas sehingga sangat cocok dalam kegiatan pencitraan untuk perusahaan. Dan kegiatan event yang dipilih dapat mencerminkan karakter perusahaan.
Research Qualitative