bab 1-9.docx

Upload: nia-suddin

Post on 09-Oct-2015

60 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Bab IPendahuluan

1.1. Latar BelakangIndonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk ke-empat terbesar di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk di Indonesia sebesar 3,41% dari jumlah penduduk di dunia, dimana jumlah penduduk dunia menurut Population Reference Bureau tahun 2012 adalah 7.057.075.000 jiwa. Hasil penelitian UN-Deutsche Bank tahun 2009, menyatakan bahwa Indonesia menyumbang sekitar 6,0% penduduk di Asia. Salah satu permasalahan pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas yang dikemukakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009 yaitu masih tingginya angka kelahiran penduduk. Menurut publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia adalah sebanyak 237.641.326 jiwa.1,2BPS mencatat bahwa pertumbuhan penduduk Indonesia dalam 20 tahun terakhir sudah mengalami penurunan. Laju pertumbuhan penduduk pada 1930-1961 mencapai 2,15%, pada 1961-1971 mencapai 2,13%, 1971-1980 mencapai 2,31%, dan tahun 1980-1990 mencapai 1,98%. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia dalam dekade 2000-2010 pula sebesar 1,49%. Walaupun angka tersebut menunjukkan penurunan, hal ini masih merupakan hambatan buat Indonesia untuk memenuhi target Millenium Development Goals (MDGs) di mana LPP Indonesia harus diturunkan menjadi 1,1% pertahun.3,4Bagi mengatasi masalah tersebut, terus dilakukan upaya untuk menurunkan LPP, yaitu dengan upaya pengendalian fertilitas yang instrumen utamanya adalah program Keluarga Berencana (KB). Program KB di Indonesia telah menunjukkan keberhasilan dimana angka fertilitas (Total Fertility Rate/TFR) menurun dari 5,6 pada tahun 1971 dengan potensi rata-rata kelahiran wanita pada usia subur 5-6 anak menjadi 2,6 pada tahun 2007 dengan potensi kelahiran wanita pada usia subur 2-3 anak. Namun begitu, penurunan angka tersebut masih belum mencukupi memandangkan data BKKBN menunjukkan TFR menetap sebesar 2,6 dari tahun 2003-2012 sedangkan target MDGs adalah TFR di Indonesia diturunkan menjadi 2,1 pada tahun 2015.5Laporan pendahuluan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan adanya peningkatan dalam angka prevalensi kontrasepsi di Indonesia dari 50% pada tahun 1991 menjadi 62% pada tahun 2012. Data BKKBN tahun 2012 menunjukkan jumlah peserta KB baru di Indonesia sebanyak 9.581.469 akseptor. Pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk melalui program KB sangat penting karena perkembangan penduduk yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan hasil pembangunan, termasuk pembangunan kesehatan. Di samping itu, menjadi cabaran juga bagi Indonesia untuk terus meningkatkan prevalensi kontrasepsi sesuai sasaran BKKBN untuk tahun 2010-2014 menjadi 65%.5,6Berdasarkan data SDKI 2007, didapatkan jumlah unmet need di Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 9,1%. 4,3% daripada kelompok unmet need ini berkeinginan untuk menjarangkan kehamilan manakala 4,7% daripadanya berkeinginan untuk membatasi kelahiran anak. Selain untuk mencapai target MDGs tahun 2015 yaitu kelompok unmet need dikurangkan menjadi 5%, masalah ini harus ditanggapi dengan lebih serius demi menjamin masa depan masyarakat yang berkualitas tinggi dari segi ekonomi maupun kesehatan.7Masalah lain adalah masih tingginya angka ibu hamil dengan kondisi 4 Terlalu yaitu sebesar 22,4% (SDKI 2002-2003). Hal itu bila tidak bisa ditekan akan berkontribusi besar dalam meningkatnya Angka Kematian Ibu (AKI) yang menurut data terakhir yakni dari SDKI 2007 di mana AKI di Indonesia sebesar 228/1000.000 kelahiran hidup. Sebanyak 7187 kematian ibu yang harus dicegah bagi mencapai target MDGs tahun 2015 yaitu AKI di Indonesia diturunkan menjadi 102/100.000 kelahiran hidup.8,9Tingkat keberhasilan program KB di Puskesmas Medang Asem untuk periode Januari 2012-Desember 2012 masih belum diketahui. Bagi mengetahui tingkat keberhasilan serta memecahkan permasalahan program KB di Medang Asem, maka dilakukan evaluasi program KB periode Januari-Desember 2012 sehingga diharapkan masukan yang diberikan akan dapat membantu meningkatkan keberhasilan program ke depannya.

1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya seperti berikut: 1. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk ke-empat terbesar di dunia dengan jumlah penduduk sejumlah 237.641.326 jiwa pada sensus penduduk tahun 2010.2. Masih tingginya angka Laju Pertumbuhan Penduduk di Indonesia, yakni sebesar 1,49 % tahun 2000-2010.3. Angka fertilitas total (Total Fertility Rate) di Indonesia yang tidak menunjukkan penurunan dari tahun 2003-2012, yakni sebesar 2,6.4. Masih rendahnya angka pemakaian kontrasepsi (Contraceptive Prevalence Rate) di Indonesia yakni sebesar 62% pada tahun 2012.5. Masih banyaknya kelompok unmet need di Indonesia, yakni sebesar 9,1% pada tahun 2007.6. Masih tingginya angka kematian ibu (AKI) di Indonesia, yakni sebesar 228/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007.7. Tingkat keberhasilan program KB di UPTD Puskesmas Medang Asem tahun 2012 masih belum diketahui, maka dilakukan evaluasi program untuk menilai keberhasilannya serta memecahkan permasalahan dalam pelaksanaan program tersebut.

1.3. Tujuan1.3.1.Tujuan UmumMengetahui tingkat keberhasilan program KB di Puskesmas Medang Asem, Karawang pada periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012 dengan menggunakan pendekatan sistem.1.3.2.Tujuan KhususDiketahuinya :1. Cakupan peserta KB baru di Puskesmas Medang Asem periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012 2. Cakupan peserta KB aktif di Puskesmas Medang Asem periode Januari 2012 sampai dengan Desember 20123. Cakupan pasangan usia subur (PUS) 4T (4 Terlalu) yang menjadi peserta KB di puskesmas Medang Asem periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012.4. Cakupan pasangan usia subur (PUS) yang menjadi peserta KB berdasarkan jenis kontrasepsi yang digunakan di Puskesmas Medang Asem periode Januari 2012 sampai dengan Desember 20125. Cakupan perserta KB yang mengalami kegagalan kontrasepsi di Puskesmas Medang Asem periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012.6. Cakupan peserta KB yang drop out di Puskesmas Medang Asem periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012.7. Cakupan penanganan efek samping dan komplikasi di Puskesmas Medang Asem periode Januari 2012 sampai dengan Desember 20128. Cakupan pelayanan rujukan KB di Puskesmas Medang Asem periode Januari 2012 sampai dengan Desember 20129. Sistem pencatatan dan pelaporan yang dilaksanakan di Puskesmas Medang Asem periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012.

1.4. Manfaat1.4.1.Bagi Evaluatora. Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliahb. Mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang evaluasi gerakan Keluarga Berencana di Puskesmas dalam lingkup wilayah kerjanya.c. Mengetahui sedikit banyaknya kendala yang dihadapi dalam menjalankan program Puskesmas khususnya pada Pelayanan Keluarga Berencana dan merangsang cara berpikir kritis dan ilmiah.1.4.2.Bagi Puskesmasa. Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam program Puskesmas disertai dengan usulan atau saran sebagai pemecahan masalahnya.b. Membantu kemandirian Puskesmas dalam upaya lebih mengaktifkan program KB sehingga memenuhi target cakupan program.c. Memberikan masukan terhadap jalinan kerjasama dan membina peran serta masyarakat dalam melaksanakan program KB secara optimal, sehingga Pelayanan KB di Puskesmas Medang Asem dapat menjadi lebih baik.1.4.3. Bagi Masyarakata. Memperbaiki program sehingga pelayanannya menjadi lebih baik bagi masyarakat.b. Sumber informasi bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf kualitas hidup dengan mengikuti program KB.

1.5. SasaranPasangan Usia Subur (PUS) di Puskesmas Medang Asem periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012.

Bab IIMateri dan Metode

2.1. MateriMateri yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari laporan hasil kegiatan bulanan Puskesmas mengenai program KB di Puskesmas Medang Asem, Karawang periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012, yang berisi kegiatan :1. Konseling2. Pelayanan kontrasepsi3. Pengayoman medis4. Penanganan efek samping dan komplikasi yang ringan5. Pelayanan rujukan6. Pencatatan dan pelaporan

2.2. MetodeMetode yang digunakan untuk evaluasi program KB di Puskesmas Medang Asem, Karawang periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012 ini adalah dengan mengidentifikasi masalah yang terdapat pada masukan, proses, keluaran, umpan balik dan lingkungan, yang dilakukan dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis dan mengintepretasikan masalah tersebut melalui pendekatan sistem kemudian dibuat usulan dan saran sebagai pemecahan masalah tersebut berdasarkan penyebab masalah yang ditemukan dari unsur-unsur sistem. Hasil evaluasi disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular.

Bab IIIKerangka Teoritis

3.1. Bagan Pendekatan Sistem

Menurut Ryans, sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai salah satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan.101. Masukan (input), adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut, terdiri dari tenaga, sarana, dana dan metode.2. Proses (process), adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.3. Keluaran (output), adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam sistem.4. Lingkungan (environment), adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem, terdiri dari lingkungan fisik dan non fisik.5. Umpan balik (feedback), adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.6. Dampak (impact), adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.

3.2. Tolok Ukur KeberhasilanTolok ukur keberhasilan terdiri dari variabel masukan, proses, keluaran, lingkungan, umpan balik, dan dampak. Digunakan sebagai pembanding atau target yang harus dicapai dalam program KB (tercantum di bagian lampiran).

Bab IVPenyajian Data

4.1. Sumber DataSumber data yang digunakan, diambil dari: Data Demografi UPTD Puskesmas Medang Asem tahun 2012. Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Medang Asem tahun 2012. Laporan Bulanan PLKB evaluasi peserta KB baru dan KB aktif di Kecamatan Jayakerta, Karawang periode Januari 2012 sampai Desember 2012. Laporan Bulanan program kegiatan KB UPTD Puskesmas Medang Asem, Kabupaten Karawang periode Januari 2012 sampai Desember 2012

4.2. Jenis Data4.2.1. Data Umum1. Data Geografis Lokasi gedung UPTD Puskesmas Medang Asem di Jalan Raya Batu Jaya, Desa Medang Asem, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Wilayah kerja UPTD Puskesmas Medang Asem, Kecamatan Jayakerta meliputi 3 desa, 13 dusun, 57 RT dan 13 RW, dengan luas wilayah 1.713.000 m2, dimana meliputi luas wilayah 3 desa, sebagai berikut: Medang Asem: 505.000 m2 Kampung sawah: 732.000 m2 Ciptamarga: 476.000 m2 Secara admistratif wilayah kerja Puskesmas Medang Asem mempunyai batas-batas wilayah, sebagai berikut: Utara: Kecamatan Tirtajaya Selatan: Kecamatan Rengasdengklok Barat :Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi Timur : Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jayakarta Jarak terdekat dan terjauh ke Puskesmas yaitu 2 km dan 5 km, dengan waktu tempuh terlama adalah 15 menit dan waktu tempuh tercepat 5 menit dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh desa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Medang Asem relatif terjangkau. Sedangkan jarak antara Puskesmas Medang Asem ke pusat kota Karawang adalah 23 km.

2. Data Demografi Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Medang Asem tahun 2012 adalah 32.611 orang dan jumlah Kepala Keluarga adalah 10.498 KK. Pasangan usia subur adalah 6.275 orang Mata pencaharian terbanyak adalah sebagai petani 67,6%. Jumlah penduduk dengan tingkat sosial ekonomi rendah 46,72% Mayoritas penduduk memiliki tingkat pendidikan rendah 80,32% Tingkat kepercayaan/agama terbanyak adalah Islam 99,9%

4.2.2. Data Khusus1. Masukana) Tenaga Dokter Umum: 2 orang Bidan: 10 orang Perawat: 17 orang PLKB: 3 orang

b) Dana APBD tingkat II: Ada

c) Sarana Sarana Medis Stetoskop: 2 buah Tensimeter: 2 buah Sarung tangan steril: 100 pasang Timbangan berat badan: 1 buah Meja ginekologi: 1 buah IUD Kit: 2 set

Sarana Kontrasepsi (setiap bulan) IUD Cu T380 A: 40 buah Vial Suntikan + Disposable Syringe: 500 buah Cyclogestone: 100 vial Depogestone: 200 vial Implant: 25 set Pil Kontrasepsi: 1200 strip Alat kontrasepsi lain (kondom): 50 lusin

Sarana Obat-obatan Cairan antiseptik betadine: 1 botol Tablet analgetik: 300 tablet Kapas alkohol dan kasa steril: 3 toples Vitamin B6: 1000 tablet

Sarana Non medis Toples alkohol : 6 buah Indo duk: 22 buah Kasa steril: 40 dus Waskom pencuci alat: 3 buah Tempat sampah: 2 buah Perlak karet: 2 buah Handuk kecil: 4 buah

d) Metode Konseling Pemberian informasi dan edukasi melalui komunikasi dua arah Membahas berbagai pilihan kontrasepsi yang tersedia dengan calon peserta KB Membantu calon peserta KB memutuskan pilihannya atas metode kontrasepsi yang paling sesuai dengan keadaan pribadi dan keluarganya Pelayanan kotrasepsi Pil: Pemakaian secara teratur seperti petunjuk yang tertulis pada kartu.Pil pertama diminum pada hari kelima setelah permulaan haid, kemudian berturut-turut setiap hari satu pil secara teratur. SuntikanCyclogeston: 1x / bulan, dosis 0,5cc, IM di deltoidDepogeston: 1x / 3 bulan, dosis 3cc, IM di gluteus Implant:Pemasangan sesuai prosedur legeartisLokasi di lengan kiri atas bagian voler, kira-kira 10 cm dari lipat siku Kondom: pemasangan sesuai dengan prosedur IUD / AKDR: pemasangan sesuai dengan prosedur legeartis Pengayoman medis Dilakukan pada calon peserta KB agar menggunakan KB dan pada peserta KB agar tetap menggunakan KB. Penanganan efek samping dan komplikasi Dilakukan pada setiap kasus dengan efek samping atau komplikasi ringan yang diakibatkan oleh pemakaian kontrasepsi Pelayanan rujukan KB Dilakukan pada setiap kasus efek samping dan komplikasi berat yang diakibatkan oleh pemakaian kontrasepsi, yang tidak dapat ditangani di Puskesmas Pencatatan dan pelaporan Dilakukan dengan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP2TP) LB 3 dan dilaporkan setiap satu bulan sekali ke Dinas Kesehatan Karawang

2. Prosesa) Perencanaan Konseling Dilakukan pada setiap hari kerja oleh bidan di Puskesmas Medang Asem, pukul 08.00 14.00. Pelayanan kontrasepsi Dilakukan pada setiap hari kerja oleh bidan di Puskesmas Medang Asem, pukul 08.00 14.00. Pengayoman medis Dilakukan pada setiap hari kerja oleh bidan di Puskesmas Medang Asem maupun diluar Puskesmas, pukul 08.00 14.00 Penanganan efek samping dan komplikasi Dilakukan pada setiap hari kerja oleh dokter maupun bidan di Puskesmas Medang Asem, pukul 08.00 14.00 Pelayanan rujukan KB Dilakukan pada setiap hari kerja oleh dokter maupun bidan di Puskesmas Medang Asem, pukul 08.00 14.00 Pencatatan dan pelaporan Pencatatan dilakukan setiap akhir bulan oleh bidan atau petugas program KB di Puskesmas Medang Asem, pukul 08.00 14.00

b) PengorganisasianPengorganisasian tertulis dan pembagian tugas dalam melaksanankan program Keluarga Berencana di UPTD Puskesmas Medang Asem, Karawang seperti pada bagan berikut:

Struktur Organisasi KIA/KB Puskesmas Medang Asem

c) Pelaksanaan Konseling Dilakukan pada setiap hari kerja oleh dokter atau bidan di Puskesmas Medang Asem, pukul 08.00 14.00. Pelayanan kontrasepsi Dilakukan pada setiap hari kerja oleh dokter atau bidan di Puskesmas Medang Asem, pukul 08.00 14.00. Pengayoman medis Dilakukan pada setiap hari kerja oleh dokter atau bidan di Puskesmas Medang Asem, pukul 08.00 14.00

Penanganan efek samping dan komplikasi Dilakukan pada setiap hari kerja oleh dokter maupun bidan di Puskesmas Medang Asem, pukul 08.00 14.00 Pelayanan rujukan KB Dilakukan pada setiap hari kerja oleh dokter maupun bidan di Puskesmas Medang Asem, pukul 08.00 14.00 Pencatatan dan pelaporan Pencatatan dilakukan setiap hari kerja oleh petugas program KB di Puskesmas Medang Asem, pukul 08.00 14.00 (laporan Klinik KB) Pelaporan dilakukan setiap awal bulan ke Dinas Kesehatan Karawang oleh petugas program KBd) Pengawasan Pencatatan dan pelaporan Bulanan dan triwulanan tidak lengkap Rapat Rapat evaluasi bulanan dilakukan pada akhir bulan

3. Keluarana) Cakupan Konseling: 100%b) Cakupan Pelayanan Kontrasepsi

Cakupan peserta KB baruJumlah peserta KB Baru: 926 orangJumlah PUS: 6.275 orangCakupan peserta KB baru =Jumlah peserta KB baru dalam 1 tahunX 100%

Jumlah PUS

=926X 100%= 14,76%

6.275

Cakupan peserta KB aktifJumlah peserta KB aktif: 3.581 orangJumlah PUS: 6.275 orangCakupan peserta KB aktif =Jumlah peserta KB aktifX 100%

Jumlah PUS

=3.581X 100%= 57,07 %

6.275

Cakupan PUS 4T ber-KBJumlah PUS 4T: 853 orangJumlah PUS 4T ber-KB: 265 orangCakupan PUS ber-KB =Jumlah PUS 4T ber-KB dalam 1 tahunX 100%

Jumlah PUS 4T

=265X 100%= 31,07 %

853

Cakupan peserta KB aktif berdasarkan metode kontrasepsiPersentase peserta KB pil terhadap seluruh peserta KB aktif=Jumlah peserta KB pilX 100%

Jumlah peserta KB aktif

=958X 100%= 26,75 %

3.581

Persentase peserta KB suntik terhadap seluruh peserta KB aktif=Jumlah peserta KB suntikX 100%

Jumlah peserta KB aktif

=2103X 100%= 58,73%

3.581

Persentase peserta KB implan terhadap seluruh peserta KB aktif=Jumlah peserta KB implanX 100%

Jumlah peserta KB aktif

=116X 100%= 3,24%

3.581

Persentase peserta KB IUD terhadap seluruh peserta KB aktif=Jumlah peserta KB IUDX 100%

Jumlah peserta KB aktif

=132X 100%= 3,68%

3.581

Persentase peserta KB MOW terhadap seluruh peserta KB aktif=Jumlah peserta KB MOWX 100%

Jumlah peserta KB aktif

=99X 100%= 2,76%

3.581

Persentase peserta KB MOP terhadap seluruh peserta KB aktif=Jumlah peserta KB MOPX 100%

Jumlah peserta KB aktif

=32X 100%= 0,9%

3.581

Persentase peserta KB Kondom terhadap seluruh peserta KB aktif=Jumlah peserta KB KondomX 100%

Jumlah peserta KB aktif

=104X 100%= 2,90%

3.581

Persentase peserta KB yang gagal terhadap seluruh peserta KB aktif=Jumlah peserta KB yang gagalX 100%

Jumlah peserta KB aktif

=1X 100%= 0,03%

3.581

Persentase peserta KB yang drop out terhadap seluruh peserta KB aktif=Jumlah peserta KB yang drop outX 100%

Jumlah peserta KB aktif

=59X 100%= 1,65%

3.581

c) Cakupan pembinaan peserta KB: 100%d) Cakupan penanganan efek samping dan komplikasi: 1,17 %e) Cakupan pelayanan rujukan KB: tidak ada kasus

4. Lingkungana) Fisik : Lokasi : Mudah dijangkau oleh akseptor KB Transportasi : Tersedia sarana transportasi, seperti angkutan umum Fasilitas kesehatan lain: Balai Pengobatan 24 Jam (1), Praktek Dokter Umum (1), Praktek Bidan (9).b) Non Fisik Pendidikan: Mayoritas berpendidikan rendah sebesar 80.32 % Sosial Ekonomi: Mayoritas sosial ekonomi rendah sebesar 46.72% Agama: Mayoritas Islam sebesar 99,99% (tidak menjadi faktor penghambat)

5. Umpan Balik Pencatatan dan pelaporan tentang kegiatan program KB yang digunakan sebagai masukan dalam program KB seharusnya dilengkapkan Ada hasil rapat kerja yang membahas laporan kegiatan setiap bulannya untuk mengevaluasi program yang telah dijalankan

6. Dampaka) Langsung Menurunkan CBR (Crude Birth Rate)Belum dapat dinilai Meningkatkan jumlah peserta KB baruBelum dapat dinilai Meningkatkan jumlah peserta KB aktifBelum dapat dinilaib) Tidak Langsung Pengendalian Laju Pertumbuhan PendudukBelum dapat dinilai Pengendalian TFR (Total Fertility Rate)Belum dapat dinilai Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anakBelum dapat dinilaiBab VPembahasan 5.1 Masalah Menurut Variabel KeluaranNoVariabelTolok UkurPencapaianMasalah

1.Persentase KB Aktif 70 %57,07%(+) 18,47%

2.Persentase peserta KB Implan10 %3,24 %(+)67,6%

3.Persentase peserta KB IUD13 %3,68 %(+)71,7%

4.Persentase KB MOW9 %2,76 %(+)69,3%

5.Persentase KB MOP2 %0,9%(+)55,0%

5.2 Masalah Menurut Variabel MasukanNo.VariabelTolok UkurPencapaianMasalah

1.2.3.Disposable syringeIUD T 380 AImplant600100505004025(+)16,67%(+)60%(+)50%

5.3 Masalah Menurut Variabel ProsesNo.VariabelTolok UkurPencapaianMasalah

1.

Pencatatatan dan pelaporan

Bulanan adadan lengkapTriwulanan ada dan lengkapBulanan ada, tetapi tidak lengkapTriwulanan ada, tetapi tidak lengkap(+)

5.4 Masalah Menurut Variabel LingkunganNo.VariabelTolok UkurPencapaianMasalah

1

PendidikanTidak menjadi faktor penghambat

Mayoritas penduduk berpendidikan rendah(+)

5.5 Masalah Menurut Variabel Umpan BalikNo.VariabelTolok UkurPencapaian Masalah

1.Pencatatan dan pelaporan hasil rapat bulanan yang lengkap dan sesuai dengan waktu yang ditentukan akan dapat digunakan sebagai masukan dalam program KBAda

Ada hasil rapat bulanan, tetapi tidak lengkap

(+)

*Variabel selain tertera di atas tidak memiliki masalah berdasarkan tolok ukur keberhasilan

Bab VIPerumusan Masalah

Masalah-masalah yang ditemukan dalam evaluasi Program Keluarga Berencana (KB) di Puskesmas Medang Asem periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012, sebagai berikut:

Masalah menurut keluaran (masalah sebenarnya)A. Cakupan peserta KB aktif 57,07% dari target 70% (masalah sebesar 18,47%)B. Cakupan peserta KB Implan 3,24% dari target 10% (masalah sebesar 67,6%)C. Cakupan peserta KB IUD 3,68% dari target 13% (masalah sebesar 71,7%)D. Cakupan peserta KB MOW 2,76% dari target 9% (masalah sebesar 69,3%)E. Cakupan peserta KB MOP 0,9 % dari target 2% (masalah sebesar 55,0%)

Masalah menurut unsur lain (penyebab lain) : Dari masukan: Kurangnya sarana alat kontrrasepsi disposable syringe Kurangnya sarana alat kontrasepsi IUD T 380 A Kurangnya sarana alat kontrasepsi implant Dari proses: Laporan bulanan dan triwulanan ada tetapi tidak lengkap Dari umpan balik: Pencatatan dan pelaporan tentang kegiatan program KB yang digunakan sebagai masukan dalam program KB seharusnya dilengkapkan Ada hasil rapat kerja yang membahas laporan kegiatan setiap bulan Dari lingkungan: Sebagian besar penduduk di wilayah kerja Puskesmas Medang Asem berpendidikan rendah

Bab VIIPrioritas Masalah

Masalah Menurut KeluaranA. Cakupan peserta KB aktif 57,07% dari target 70% (masalah sebesar 18,47%)B. Cakupan peserta KB Implan 3,24% dari target 10% (masalah sebesar 67,6%)C. Cakupan peserta KB IUD 3,68% dari target 13% (masalah sebesar 71,7%)D. Cakupan peserta KB MOW 2,76% dari target 9% (masalah sebesar 69,3%)E. Cakupan peserta KB MOP 0,9 % dari target 2% (masalah sebesar 55,0%)

Prioritas Masalah :No.ParameterMasalah

ABCDE

1Besarnya masalah34543

2.Berat ringannya akibat yang ditimbulkan54444

3.Keuntungan sosial bila masalah selesai54444

4.Teknologi yang tersedia44411

5.Sumber daya yang tersedia44411

Total2120211413

Keterangan derajat masalah :5 = Sangat penting4 = Penting3 = Cukup penting2 = Kurang penting1 = Sangat kurang penting

Yang menjadi prioritas masalah adalah :1. Cakupan peserta KB aktif masih kurang (57,07%) dari target sebesar 70%2. Cakupan peserta KB IUD masih kurang (3,68%) dari target sebesar 13%

Bab VIIIPenyelesaian Masalah

1. Cakupan peserta KB aktif masih kurang (57,07%) dari target sebesar 70%Penyebab : Kurangnya sarana alat kontrasepsi disposable syringe, IUD T 380 A, dan implant Laporan bulanan dan triwulanan tidak lengkap Pencatatan dan pelaporan tentang kegiatan program KB yang digunakan sebagai masukan dalam program KB tidak lengkap Mayoritas penduduk di Medang Asem berpendidikan rendahPenyelesaian : Mengajukan permintaan penyediaan sarana alat kontrasepsi disposable syringe, IUD T 380 A, implant dalam jumlah yang memadai ke Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. Melengkapi semua pencatatan dan pelaporan kegiatan KB dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program KB. Menggalakan para bidan untuk melakukan pembinaan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) dan perlu memberikan perhatian yang lebih, terhadap akseptor maupun mencari calon akseptor KB baru (PUS) serta memberikan penyuluhan mengenai alat kontrasepsi. Melakukan pembinaan di posyandu dalam rangka menjaring calon akseptor KB maupun memberikan penyuluhan kepada PUS di daerah setempat bagi kader yang khusus telah dilatih mengenai KB. Mengajukan permintaan ke Dinas Kesehatan untuk penyediaan sarana penyuluhan dan pengadaan kempen untuk meningkatkan kepedulian serta menarik minat PUS untuk ber-KB. Diadakan program pemberian penghargaan bagi kader yang aktif sehingga mendorong minat dan semangat para kader untuk terus memberikan yang terbaik. Bekerja sama dengan pemuka agama di wilayah kerja Puskesmas Medang Asem untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman mereka tentang manfaat penggunaan alat kontrasepsi dalam membentuk keluarga kecil sejahtera. Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengadakan penyuluhan tentang KB pada saat pengajian di desa.

2. Cakupan peserta KB IUD masih kurang (3,68%) dari target sebesar 13%Penyebab : Kurangnya sarana alat kontrasepsi IUD T 380 A Laporan bulanan dan triwulanan tidak lengkap Pencatatan dan pelaporan tentang kegiatan program KB yang digunakan sebagai masukan dalam program KB tidak lengkap Kurangnya pengetahuan warga mengenai metode KB IUD Mayoritas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Medang Asem berpendidikan rendahPenyelesaian : Mengajukan permintaan ke Dinas Kesehatan untuk penyediaan sarana alat kontrasepsi IUD dalam jumlah yang memadai. Semua pencatatan dan pelaporan harus dilengkapi, seperti laporan pemantauan penggunaan alat kontrasepsi, baik untuk laporan bulanan maupun laporan triwulanan, serta mencatat dan melaporkan semua kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program KB. Penyuluhan harus lebih sering dilakukan kepada masyarakat, khususnya PUS mengenai penggunaan alat kontrasepsi, seperti cara penggunaan dan efektivitasnya, di mana penggunaan IUD dilakukan dengan memasukkan alat tersebut di dalam rahim. Hal ini penting karena pada umumnya masyarakat enggan memilih IUD karena adanya rasa takut memasukkan alat ke dalam tubuh. Penyuluhan hendaknya dilakukan sesuai dengan tingkat pendidikan masyarakat setempat, seperti dengan simulasi, gambar-gambar yang menarik ataupun poster dengan bahasa awam yang dapat dimengerti. Bekerja sama dengan pemuka agama yang berada di wilayah kerja Puskesmas Medang Asem untuk memberi pengertian dan pemahaman pentingnya menggunakan alat kontrasepsi, khususnya alat kontrasepsi IUD misalnya melalui penyuluhan yang dilakukan saat pengajian atau majlis-majlis agama.

Bab IXPenutup9.1. KesimpulanDari hasil evaluasi program KB yang dilakukan dengan cara pendekatan sistem di Puskesmas Medang Asem, Kabupaten Karawang periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012 didapatkan data hasil program KB, bahwa:

i. Cakupan peserta KB baru sebesar 14,76% dari target 100%ii. Cakupan peserta KB aktif sebesar 57,07% dari target 70%, iii. PUS 4T ber-KB sebesar 31,07 % dari target 100%iv. Cakupan peserta KB yang gagal sebesar 0,03%v. Cakupan peserta KB yang drop out sebesar 1,65%vi. Berdasarkan pemakaian alat kontrasepsi, yaitu Cakupan peserta KB suntik sebesar 58,73% Cakupan peserta KB Pil sebesar 27,79% Cakupan peserta KB IUD masih kurang (3,68%) dari target sebesar 13% Cakupan peserta KB Implan masih kurang (3,24%) dari target sebesar 10% Cakupan peserta KB MOW masih kurang (2,76%) dari target sebesar 9% Cakupan peserta KB MOP masih kurang (0,90 %) dari target sebesar 2% Cakupan peserta KB Kondom sebesar 2,90%vii. Pembinaan peserta KB sebesar 100% dari target 100%viii. Penanganan efek samping dan komplikasi ringan akibat penggunaan alat kontrasepsi sebesar 1,17% dengan target kurang dari 12,5%ix. Tidak ada kasus berat akibat pemakaian alat kontrasepsi yang membutuhkan pelayanan rujukan KB

9.2. SaranBerdasarkan hasil evaluasi program KB yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan cakupan KB di wilayah kerja Puskesmas Medang Asem. Saran-saran berikut ditujukan kepada kepala Puskesmas dan diharapkan akan disampaikan kepada petugas-petugas bawahannya yang bersangkutan untuk dilaksanakan:a. Membuat usulan kepada Dinas Kesehatan tentang alat-alat kontrasepsi yang memadai dan penyediaan media-media promosi KB seperti spanduk, poster, alat peraga untuk simulasi dan pamphlet di wilayah kerja Puskesmas Medang Asem.b. Mengadakan kerja sama yang baik dengan Rumah Bersalin dan klinik untuk membuat laporan ke Puskesmas sehingga data pelayanan KB yang didapat dapat lebih menggambarkan data pelayanan KB sesungguhnya di wilayah kerja puskesmas Medang Asem, dengan cara menyediakan format laporan pelayanan KB dan tenaga dari Puskesmas untuk mengambil laporan tersebut.c. Pelatihan petugas pencatatan dan pelaporan program KB mengenai SP2TP yang digunakan sebagai data dasar untuk penilaian program KB.d. Pencatatan dan pelaporan program KB tiap bulan hendaknya dilengkapi agar berguna sebagai masukan untuk menjalankan program KB di bulan berikutnya, seperti kegiatan penyuluhan (lokasi, waktu, jumlah peserta, dan materi), pendataan masalah-masalah yang dihadapi, dan pendataan persediaan stok obat atau alat-alat kontrasepsi.e. Kepala Puskesmas hendaknya lebih meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan program yang dilakukan, baik dalam pencatatan dan pelaporan maupun rapat evaluasi bulanan.f. Meningkatkan kegiatan penyuluhan KB kepada masyarakat karena mayoritas penduduk wilayah kerja UPTD Puskesmas Medang Asem berpendidikan rendah sehingga kepedulian PUS terhadap manfaat KB terhadap keluarga masing-masing dapat ditingkatkan dan seterusnya lebih banyak PUS yang ber-KB.g. Mengadakan kerjasama lintas program dengan program UKS dan Promkes dalam upaya meningkatkan promosi kesehatan reproduksi di kalangan masyarakat baik untuk masyarakat usia subur maupun untuk golongan remaja, sesuai dengan sasaran BKKBN untuk tahun 2014 yaitu untuk meningkatkan partisipasi keluarga yang mempunyai anak dan remaja dalam kegiatan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB). Di samping itu, dapat dilakukan pengenalan tentang KB melalui program UKS sehingga golongan remaja yang akan menempuh masa reproduksi yang masih panjang akan lebih terpapar dengan info KB.Apabila saran ini dilaksanakan, maka diharapkan masalah tersebut tidak akan terulang kembali pada pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) di Puskesmas Medang Asem pada periode akan datang.

6