makalah dit 9 kel 8.docx
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami
dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Fotosintesis”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Dasar Ilmu Tanaman dalam Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Jatinangor, 10 September 2012
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................................................1
Daftar Isi......................................................................................................................................................2
BAB I..............................................................................................................................................................3
Pendahuluan...............................................................................................................................3
BAB II............................................................................................................................................................4
Pembahasan................................................................................................................................4
A. Definisi, peran cahaya dan kloroplas................................................................................6
B. Kemiosmosis.............................................................................................................................21
C. Fase terang dan Fase gelap (Siklus Calvin).................................................................23
D. Lintasan C3, C4, dan CAM....................................................................................................28
E. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan dan hasil bersih
fotosintesis................................................................................................................................32
BAB III........................................................................................................................................................
Pertanyaan dan Jawaban.....................................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
Fotosintesis pada hakekatnya merupakan satu-satunya mekanisme masuknya
energi ke dalam dunia kehidupan termasuk pertanian. Pada dasarnya pertanian
merupakan suatu sistem pemanfaatan energi surya melalui fotosintesis.
Fotosintesis menyediakan energi untuk makanan, bahan bakar fosil, dan lain-lain.
Sistem fotosintesis yang dipelajari dalam fisiologi tanaman dapat dimanfaatkan
untuk memproduksi tanaman setinggi-tingginya. Dengan demikian perlu adanya
pengelolaan tanaman yang tepat.
Fotosintesis meliputi reaksi oksidasi dan reduksi. Proses keseluruhan adalah
oksidasi air (pemindahan elektron disertai pelepasan O2) dan reduksi CO2 untuk
membentuk senyawa organik, misalnya karbohidrat. Fotosintesis menggunakan
energi cahaya untuk mengangkut elektron menuju penerima elektron yang lebih
lemah, CO2.
Di dalam kloroplas terdapat stroma yang mengandung berbagai enzim yang
mengubah CO2 menjadi karbohidrat khususnya pati. Di dalam stroma terdapat
thylakoid yang mengandung pigmen yang digunakan untuk mengoksidasi H2O dan
membentuk ATP + NADPH yang kaya energi. Senyawa tersebut diperlukan oleh
stroma untuk mengubah CO2 menjadi karbohidrat.
Agar fotosintesis dapat dipahami dalam kaitannya dengan produksi tanaman
maka perlu dikaji lebih mendalam mengenai pengetahuan peran cahaya dan
kloroplas, Kemiosmosis, fase terang dan fase gelap (siklus Calvin), lintasan C3, C4,
CAM dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan serta hasil bersih
fotosintesis.
3
BAB II
PEMBAHASAN
FOTOSINTESIS Proses yang mengubah energi matahari menjadi
energi kimia
• Fotosintesis terjadi di kloroplas
• Daun pada tanaman merupakan tempat utama terjadinya fotosintesis
• Proses dimana organisme yang memiliki kloroplas mengubah energi cahaya
matahari menjadi energi kimia
• Melibatkan 2 lintasan metabolik
• Reaksi terang: mengubah energi matahari menjadi energi seluler
• Siklus Calvin: reduksi CO2 menjadi CH2O
4
Energi mengalir ke dalam suatu ekosistem sebagai cahaya matahari dan
meninggalkannya dalam bentuk panas
5
A. DEFINISI, PERAN CAHAYA DAN KLOROPLAS
Definisi Cahaya
Cahaya adalah suatu bentuk energi elektromagnetik atau radiasi
elektromagnetik, ciri-cirinya :
Energi cahaya diabsorpsi dalam bentuk partikel tertentu yang disebut
foton
Panjang gelombang cahaya berkisar dari yang kurang dari satu
nanometer (sinar gamma) sampai lebih dari satu kilometer
(gelombang radio)
Keseluruhan kisaran dari radiasi elektromagnetik disebut spektrum
elektromagnetik
Energi yang terkandung dalam foton berbanding terbalik secara
proporsional dengan panjang gelombang cahayanya.
Makin pendek panjang gelombang, makin tinggi energi yang
dikandung foton dari cahaya tersebut
Foton berenergi tinggi dari sinar ultraviolet yang panjang
gelombangnya pendek berbahaya bagi sel, karena dapat merusak
molekul organik
Foton berenergi rendah dari sinar inframerah yang panjang
gelombangnya panjang, hanya menambah vibrasi dan radiasi energi
molekul, jadi tidak merusak molekulnya.
Foton dari cahaya nampak (panjang gelombang berkisar antara 380
nm sampai 750 nm) adalah bagian yang sempit dari spektrum
elektromagnetik yang sangat penting bagi kehidupan, antara lain :
untuk fotosintesis.
6
Foton dari cahaya nampak menaikkan elekton ke kerangka orbit
elektron yang lebih tinggi di dalam atom tanpa merusak sel.
Bagan Spektrum Elektromagnetik
Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 181
7
PERAN CAHAYA
1) BERINTERAKSI DENGAN KLOROPLAS
Bila cahaya mengenai suatu benda, maka cahaya itu ada yang dipantulkan,
diteruskan ataupun diserap
Suatu zat yang mengabsorpsi cahaya nampak disebut pigmen
Pigmen yang berbeda, mengabsorpsi cahaya nampak dari panjang
gelombang yang berbeda dan cahaya yang diabsorpsi akan menghilang
Bila suatu pigmen mengabsorpsi semua gelombang cahaya nampak, maka
akan terlihat berwarna hitam.
Bila suatu pigmen memantulkan semua gelombang cahaya nampak, maka
akan terlihat berwarna putih.
Di dalam membran tilakoid kloroplas terdapat.
– Pigmen berwarna hijau kebiruan, disebut klorofil-a yang
mengabsorpsi sinar violet, biru dan merah serta memantulkan
ataupun meneruskan cahaya hijau kebiruan
– Pigmen berwarna hijau kekuningan, disebut klorofil-b yang
mengabsorpsi cahaya merah, biru dan oren kemerahan serta
memantulkan ataupun meneruskan cahaya hijau kekuningan.
– Pigmen berwarna oren kekuningan, disebut karotenoid yang
mengabsorpsi cahaya violet, biru dan hijau dan memantulkan
ataupun meneruskan cahaya oren kekuningan.
8
Interaksi cahaya dengan kloroplas = daun berwarna hijau
• Molekul pigmen dari kloroplas, mengabsorpsi (menyerap) cahaya biru dan
cahaya merah, dan merefleksikan (memantulkan) ataupun
mentransmisikan (meneruskan) cahaya hijau.
• Inilah sebabnya daun kelihatan hijau, karena daun memantulkan atau
meneruskan warna hijau ke mata kita.
• Cahaya yang paling efektif dalam fotosintesis, adalah cahaya biru dan
merah, sesuai dengan cahaya yang diserap oleh molekul pigmen klorofil.
Mengapa daun berwarna hijau : Interaksi Cahaya dengan Kloroplas
Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 182
9
2) BERINTERAKSI DENGAN PIGMEN FOTOSINTESIS
PIGMEN FOTOSINTESIS
Klorofil a
oMempunyai rumus kimia C55H72O5N4Mg
o Pigmen berwarna hijau kebiruan
oMengabsorpsi sinar biru, violet dan merah
oMerupakan klorofil pusat reaksi fotosintesis
o Sebagai akseptor elektron primer
Klorofil b
oMempunyai rumus kimia C55H70O6N4Mg
o Pigmen berwarna hijau kekuningan
oMengabsorpsi sinar biru dan oren kemerahan dan mentransfer
energinya ke klorofil-a
Karotenoid
oMempunyai rumus kimia C40H56O2
o aPigmen berwarna oren kekuningan
oMengabsorpsi sinar violet, biru dan hijau dan memperluas spektrum
absorpsi
o Sebagai pelindung cahaya (photoprotection), yaitu mengabsorpsi dan
mengalihkan kelebihan energi cahaya yang akan merusak klorofil
10
Mendeterminasi Spektrum yang Diabsorpsi :
• Sebuah spektrofotometer mengukur jumlah relatif cahaya dari panjang
gelombang yang berbeda, yang diabsorpsi dan yang ditransmisi oleh
larutan pigmen.
• Di bagian dalam spektrofotometer, cahaya putih diuraikan menjadi warna-
warna, sesuai dengan panjang gelombangnya, oleh sebuah prisma.
• Kemudian, satu per satu warna yang berbeda dari cahaya, masuk melewati
sampel berupa larutan klorofil.
• Cahaya yang ditransmisikan, melewati (mengenai) sebuah tabung
fotoelektrik, yang mengkonversi energi cahaya menjadi listrik.
• Aliran listrik, diukur dengan galvanometer, menunjukkan fraksi dari
cahaya yang ditransmisikan melewati sampel tadi (atau kebalikan dari
fraksi cahaya yang diabsorpsi).
(a) Sinar hijau melewati suatu larutan klorofil
(b) Sinar biru melewati suatu larutan klorofil
Mendeterminasi Spektrum yang Diabsorpsi
11
Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 182
SPEKTRUM ABSORPSI DAN SPEKTRUM AKSI
• Spektrum Absorpsi
Suatu kisaran dari kemampuan suatu pigmen untuk mengabsorpsi
cahaya dari berbagai panjang gelombang
• Spektrum Aksi
Suatu gambaran kemampuan relatif dari efektivitas cahaya dengan
panjang gelombang yang berbeda
Pembuktian bahwa pigmen kloroplas berpartisipasi dalam fotosintesis serta
spektrum absorpsi dan spektrum aksi untuk fotosintesis di dalam algae disajikan
pada gambar :
Spektrum Absorpsi. Ketiga grafik ini memperlihatkan panjang gelombang cahaya
yang diabsorpsi terbaik oleh tiga tipe pigmen yang diekstraksi dari kloroplas.
12
Spektrum Aksi. Grafik ini menggambarkan keefektifan dari panjang gelombang
cahaya yang berbeda, dalam mengendalikan fotosintesis. Puncak spektrum aksi,
lebih luas dibandingkan dengan puncak spektrum absorpsi untuk klorofil-a (lihat
bagian a di atas), dan lembahnya lebih sempit, tetapi tidak dalam. Ini sebagian
disebabkan absorpsi cahaya oleh pigmen tambahan misalnya klorofil-b dan
karotenoid, yang memperluas spektrum warna yang dapat digunakan untuk
fotosintesis.
Percobaan Thomas Engelmann (1883). Dia mengilluminasi ganggang bentuk
filamen, dengan cahaya yang masuk melewati prisma, untuk memperlihatkan
segmen dari ganggang terhadap panjang gelombang yang berbeda. Ia
menggunakan bakteria aerobik, yang berkerumun dekat sumber oksigen, untuk
13
menentukan segmen mana yang melepaskan O2 paling banyak. Bakteria,
berkerumun paling banyak, di sekitar bagian ganggang yang diilluminasi dengan
cahaya merah ataupun cahaya biru.
Eksitasi oleh Cahaya terhadap Klorofil yang Diisolasi :
(a) Eksitasi dari Molekul Klorofil yang Diisolasi.
• Absorpsi dari sebuah foton (photon), menyebabkan suatu transisi
pada molekul klorofil, dari status dasar (ground state) menjadi
status tereksitasi (exited state).
• Foton, mendorong sebuah elektron ke suatu orbit, yang mempunyai
energi potensialnya lebih tinggi.
• Apabila molekul yang telah diilluminasi berada dalam isolasi, maka
elektron yang tereksitasinya, segera turun kembali ke orbit status
dasar, dan kelebihan energinya dilepaskan dalam bentuk panas, dan
dalam bentuk floresensi (fluoroscence)
(c) Floresensi. Sebuah larutan kolorofil, yang dieksitasi oleh cahaya
ultraviolet, akan berflorensi dengan pancaran sinarnya berwarna
orange kemerahan.
14
Eksitasi oleh Cahaya terhadap Klorofil yang Diisolasi
Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 185
Bagaimana suatu Fotosistem Menangkap Cahaya :
Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 185
15
FOTOSISTEM :
• Fotosistem, adalah unit kompleks dari membran tilakoid, yang menangkap
dan menghimpun cahaya.
• Tipe Fotosistem :
Fotosistem I
Klorofil pusat reaksinya disebut P.700
Puncak spektrum absorpsinya pada l 700 nm (spektrum cahaya merah
jauh)
Fotosistem II
Klorofil pusat reaksinya disebut P.680
Puncak spektrum absorpsinya pada l 680 nm (spektrum cahaya merah)
Klorofil pusat reaksi pada Fotosistem I dan II yaitu P.700 dan P.680 identik
dengan klorofil-a
• Fotosistem I dan II bekerjasama menggunakan cahaya untuk menghasilkan
ATP dan NADPH melalui lintasan elektron siklik dan non siklik
• Masing-masing fotosistem, merupakan sebuah kompleks protein, dan
macam-macam molekul lainnya, dan termasuk juga sebuah antene, yang
terdiri dari beberapa ratus molekul pigmen.
• Ketika sebuah foton menyentuh sebuah molekul pigmen, maka energinya
dilintaskan dari molekul satu ke molekul lainnya sampai mencapai pusat
reaksi.
• Pada pusat reaksi, elektron yang tereksitasi dari klorofil pusat reaksi,
ditangkap oleh molekul khusus, yang disebut akseptor elektron primer
(primary electron acceptor).
16
LINTASAN ELEKTRON
Terdiri Dari :
1) Lintasan Elektron Non Siklik
2) Lintasan Elektron Siklik
1) Lintasan Elektron Non Siklik
– Menghasilkan ATP dan NADPH dalam jumlah sama
– Menghasilkan O2
– Merupakan aliran elektron yang utama
– Melibatkan Fotosistem II, Fotosistem I, Kompleks Sitokrom,
Plastoquinon (Pq), Feredoxin (Fd) dan Plastosianin (Pc).
2) Lintasan Elektron Siklik
– Tidak menghasilkan NADPH
– Menghasilkan ATP saja
– Tidak menghasilkan O2
– Melibatkan Fotosistem I, Kompleks Sitokrom, Feredoxin (Fd) dan
Plastosianin (Pc).
17
LINTASAN ELEKTRON NON SIKLIK
Bagaimana Lintasan Elektron Non Siklik Selama Reaksi Terang Menghasilkan ATP
dan NADPH :
Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 186
• Tanda panah kuning, menelusuri aliran elektron yang dikendalikan cahaya,
dari air ke NADPH.
• Setiap foton dari cahaya mengeksitasi sebuah elektron, tetapi pada diagram
ini mendeteksi dua elektron pada satu waktu, yaitu jumlah elektron yang
diperlukan untuk mereduksi NADP+.
LANGKAH-LANGKAH LINTASAN ELEKTRON NON SIKLIK :
1. Ketika fotosistem II mengabsorpsi cahaya, sebuah elektron yang tereksitasi ke
tingkatan energi yang lebih tinggi di dalam klorofil pusat reaksi (P680), ditangkap
oleh akseptor elektron primer. Klorofil yang teroksidasi ini, sekarang menjadi
18
perantara pengoksidasi yang sangat kuat, sehingga lowongan elektronnya harus
segera diisi.
2. Suatu enzim, mengekstraksi elektron dari air, dan memberikannya ke P680,
untuk menggantikan elektron yang hilang dari molekul klorofil, ketika
mengabsorpsi energi cahaya. Reaksi ini menguraikan satu molekul air, menjadi
dua ion hidrogen, dan sebuah atom oksigen, yang segera bergabung dengan
sebuah atom oksigen lainnya, membentuk O2. Ini adalah tahap penguraian air dari
fotosintesis yang melepaskan O2.
3. Masing-masing elektron yang tereksitasi oleh cahaya, melintas dari akseptor
elektron primer fotosistem II ke fotosistem I, melalui rantai transport elektron.
Rantai transport elektron, terdiri dari plastoquinon (Pq=Plastoquinone),
kompleks sitokrom, dan sebuah protein yang mengandung tembaga, yang disebut
plastosianin (Pc=Plastocyanin).
4. Pada saat elektron turun melalui rantai transport elektron, energi eksergon
jatuh ke tingkatan energi yang lebih rendah, dan dimanfaatkan oleh membran
tilakoid untuk memproduksi ATP. Sintesis ATP ini disebut fotofosforilasi, sebab
proses ini dikendalikan oleh energi cahaya. Secara khusus, sintesis ATP selama
lintasan elektron nonsiklik, disebut fotofosforilasi nonsiklik. ATP yang dihasilkan
oleh reaksi terang ini, akan menyediakan energi kimia untuk sintesis gula selama
siklus Calvin, yaitu tahapan utama kedua dari fotosintesis.
5. Ketika sebuah elektron mencapai dasar dari rantai transport elektron, dia akan
mengisi lowongan elektron di P700, yaitu molekul klorofil-a di dalam pusat
reaksi fotosistem I. Lowongan elektron ini terbentuk, ketika energi cahaya
mengendalikan sebuah elektron dari P700 ke akseptor elektron primer pada
fotosistem I.
6. Akseptor elektron primer pada fotosistem I, melintaskan elektron yang
tereksitasi oleh cahaya, ke rantai transport elektron kedua, yang
meneruskannya ke feredoksin (Fd), yaitu suatu protein yang mengandung besi.
Enzim yang disebut NADP+-reduktase kemudian mentransfer elektron dari Fd ke
19
NADP+. Ini merupakan reaksi redoks, yang menimbun elektron berenergi tinggi di
dalam NADPH, yaitu suatu molekul yang menyediakan tenaga pereduksi untuk
sintesis gula di dalam siklus Calvin.
LINTASAN ELEKTRON SIKLIK :
Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 187
• Elektron yang tereksitasi cahaya dari fotosistem I, kadang-kadang melintas
kembali dari Feredoksin (Fd = Ferredoxin) ke klorofil melalui kompleks
sitokrom dan plastosianin (Pc=Plastocyanin).
• Elektron ini menambah persediaan ATP tetapi tidak memproduksi NADPH.
• “Bayang-bayang” dari lintasan elektron non siklik, termasuk juga dalam
diagram ini, untuk membandingkan dengan jalur lintasan siklik.
• Kedua molekul Feredoksin yang terlihat dalam diagram ini, pada
kenyataannya hanya satu dan sama, yaitu pembawa (karrier) elektron
terakhir dalam rantai transport elektron (electron transport chain) dari
fotosistem I.
20
KLOROPLAS
Berupa suatu organella bermembran rangkap dua berbentuk buah
semangka, berukuran antara 2-4 mm kali 4-7 mm
Banyak diketemukan terutama di dalam sel mesofil (mesophyll),
Satu tipe sel mesofil mengandung 30-40 kloroplas
Ada sekitar setengah juta kloroplas per mm2 permukaan daun
Dalam kloroplas terdapat :
Grana (Tunggal : Granum)
Yaitu tumpukan lempengan tilakoid (thylakoid)
Mengandung klorofil (chlorophyll)
Merupakan tempat berlangsungnya reaksi terang
Stroma
Yaitu suatu fluida kental, yang berada di dalam kloroplas yang
menyelimuti membran tilakoid
Merupakan tempat berlangsungnya siklus Calvin
B. KEMIOSMOSIS
Merupakan mekanisme pembentukan ATP
Berlangsung pada kloroplas dan mitokondria
Pada Kloroplas
Dinamakan fotofosforilasi
Mentransformasi energi cahaya menjadi energi kimia
Dikendalikan oleh membran tilakoid
21
Pada Mitokondria
Dinamakan fosforilasi oksidatif
Mentransfer energi kimia dari molekul makanan menjadi ATP
Dikendalikan oleh membran mitokondria dengan memompa proton dari
matrik mitokondria keluar ke ruang inter membran
Model Alur Perbandingan Kemiosmosis di dalam Mitokondria dan di dalam
Kloroplas :
Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 188
• Di dalam kedua macam organella, rantai transport elektron memompa
proton (H+) melintasi sebuah membran dari satu daerah yang konsentrasi
H+ rendah (berwarna koklat muda dalam diagram ini) ke daerah
berkonsentrasi H+ tinggi (berwarna coklat tua).
22
• Proton kemudian berdiffusi kembali melewati membrana dengan
perantaraan ATP-sintase, untuk mengendalikan sintesis ATP.
• Diagram ini memperlihatkan daerah berkonsentrasi H+ tinggi dan rendah di
dalam kedua organella.
C. FASE TERANG DAN FASE GELAP (SIKLUS CALVIN)
FASE TERANG
Berlangsung di dalam grana, tepatnya pada membran tilakoid
Mengkonversi energi cahaya menjadi energi kimia dalam bentuk ATP
dan NADPH
Dikendalikan oleh cahaya
Mengendalikan transfer elektron dan hidrogen dari air ke NADP+
Mereduksi NADP+ menjadi NADPH
Mengubah ADP menjadi ATP (Fotofosforilasi)
Memfotolisis H2O
Menghasilkan O2
Melibatkan Fotosistem I, Fotosistem II, Sitokrom, Plastoquinon (Pc),
Plastosianin (Ps), dan Feredoxin (Fd)
Model Alur Reaksi Terang dan Kemiosmosis (Pengaturan oleh Membran Tilakoid) :
23
Sumber : Campbell dan Reece, 2002 :189
Diagram ini memperlihatkan suatu model alur reaksi terang dan kemiosmosis oleh
membran tilakoid. Tanda panah emas menelusuri aliran elektron non siklik yang
garis besarnya telah disajikan pada Gambar 10. Pada saat elektron melintas dari
karier ke karier dalam reaksi redox, ion hidrogen yang dilepaskan dari stroma,
ditumpuk di dalam ruang tilakoid, yang menyimpan energi sebagai sebuah gaya
penggerak proton (gradien H+). Setidak-tidaknya tiga tahapan reaksi terang
berkontribusi terhadap gradien proton.
(1) Air diuraikan oleh fotosistem II pada sisi membran yang berhadapan dengan
ruang tilakoid.
(2) Pada saat Plastokuinon (Pq), yaitu suatu karier yang mobil, mentransfer
elektron ke kompleks sitokrom, maka proton ditranslokasikan melintasi
membran.
(3) Sebuah ion hidrogen dilepaskan dari stroma, pada saat ion hidrogen tersebut
diambil oleh NADP+. Diffusi H+ dari ruang tilakoid ke stroma (sepanjang gradien
konsentrasi H+), mengaktifkan ATP-sintase. Reaksi yang dikendalikan oleh cahaya
ini, menyimpan energi kimia dalam bentuk NADPH dan ATP, yang membolak-
balikan energi ke siklus Calvin yang menghasilkan gula.
24
FASE GELAP (SIKLUS CALVIN)
• Berlangsung di dalam stroma
• Memfiksasi CO2 dan mereduksi karbon yang terfiksasi menjadi karbohidrat
dalam bentuk Gliserida - 3 - Phosfat (G-3-P)
• Menggunakan ATP sebagai sumber energi
• Menggunakan NADPH sebagai tenaga pereduksi
• ATP dan NADPH merupakan hasil dari reaksi terang
• Terdiri dari tiga tahapan :
1) Fiksasi Karbon
2) Reduksi
3) Regenerasi RuBP (akseptor CO2)
TIGA FASE SIKLUS CALVIN :
1) Fiksasi karbon
– Fiksasi molekul CO2 oleh RuBP
– Melibatkan enzim RuBP Karboksilase (rubisco)
– Menghasilkan dua molekul gula 3-fosfogliserat (3-PGA)
– Ada tiga mekanisme : C3, C4, dan CAM
2) Reduksi
– Penambahan gugus fosfat dari ATP ke 3-fosfogliserat menjadi 1,3-
difosfogliserat (1,3-PGA)
– Reduksi 1,3-difosfogliserat (1,3-PGA) menjadi Gliserida-3-Phospat
(G3P) oleh sepasang elektron dari NADPH
– Membutuhkan 6 ATP dan 6 NADPH
25
– Hasilnya berupa G3P
3) Regenerasi RuBP (akseptor CO2)
– Mengubah G3P menjadi RuBP
– Membutuhkan 3 ATP
DIAGRAM SIKLUS CALVIN
Sumber : Campbell dan Reece, 2002 :190
Diagram Siklus Calvin :
• Diagram ini menelusuri atom karbon (bola abu-abu) yang mengikuti siklus
Calvin.
26
• Ketiga fase dari siklus Calvin menjelaskan fase-fase yang didiskusikan di
dalam modul ini.
• Untuk setiap tiga molekul CO2 yang memasuki siklus Calvin; hasil bersihnya
adalah satu molekul gliseraldehid-3-fosfat (G3P).
• Untuk setiap G3P yang disintesis, siklus Calvin menghabiskan sembilan
molekul ATP dan enam molekul NADPH.
• Reaksi terang melanjutkan siklus Calvin dengan menghasilkan kembali ATP
dan NADPH.
Fase 1 : Fiksasi Karbon.
• Siklus Calvin, menggabungkan masing - masing molekul CO2, dengan
mengikatkannya ke gula berkarbon-5 yang disebut Ribulose Biphosphat
(RuBP). Enzim yang mengkatalisis tahapan pertama ini, adalah RUBP-
karboksilase atau disingkat rubisko (rubisco). (Ini adalah suatu protein
yang sangat berlimpah di dalam kloroplas, dan mungkin protein yang
paling melimpah di bumi).
• Hasil dari reaksi ini, berupa intermediet gula berkarbon-6, bersifat tidak
stabil, dan segera terurai menjadi dua molekul gula berkarbon-3, yaitu 3-
fosfogliserat (3-PGA = 3 Phospho Glycerate) untuk masing-masing CO2.
Fase 2 : Reduksi 1,3-bifosfogliserat menjadi G3P.
• Setiap molekul 3-fosfogliserat menerima penambahan gugusan fosfat dari
ATP, menjadi 1,3-bifosfogliserat. Kemudian, sepasang elektron yang
diperoleh dari NADPH mereduksi 1,3-bifosfogliserat menjadi gliseraldehid
3 fosfat (G3P=Glyceraldehyde 3 Phosphate). Khususnya, elektron dari
NADPH mereduksi gugusan karboksil dari 3-fosfogliserat menjadi gugusan
karbonil dari G3P, yang menyimpan energi potensial yang lebih tinggi.
• G3P adalah suatu gula (sama-sama merupakan gula berkarbon-3) yang
dibentuk dalam glikolisis, dengan menguraikan glukosa. Perhatikan pada
27
Gambar 15, bahwa dari setiap tiga molekul CO2 dihasilkan enam molekul
G3P. Tetapi hanya satu molekul G3P yang dapat dihitung sebagai perolehan
bersih karbohidrat.
• Siklus dimulai dengan 15 karbon yang seimbang dengan karbohidrat dalam
bentuk tiga molekul RuBP, yaitu gula yang berkarbon-5. Sekarang ada 18
karbon yang seimbang dengan karbohidrat dalam bentuk enam molekul
G3P. Satu molekul akan meninggalkan siklus, untuk digunakan oleh sel
tanaman; tetapi yang lima molekul lainnya harus digunakan lagi untuk
membuat kembali tiga molekul RuBP.
Fase 3 : Regenerasi RuBP, sebagai Akseptor CO2.
• Dalam serangkaian reaksi yang rumit, rangka karbon dari lima molekul
G3P disusun kembali oleh tahapan akhir dari siklus Calvin menjadi tiga
molekul RuBP. Untuk menyempurnakan hal ini, siklus Calvin menghabiskan
lagi tiga molekul ATP. RuBP sekarang siap untuk menerima lagi CO2, dan
siklus dapat dilanjutkan.
D. LINTASAN C3, C4, DAN CAM
TUMBUHAN C3
Contoh: padi, gandum, kedelai
Melibatkan enzim RuBP karboksilase (rubisco)
RuBP sebagai akseptor CO2
Produk awal berupa 3-fosfogliserat 3-PGA (karbohidrat berkarbon 3)
Pada lingkungan hari-hari terang, kering dan panas :
o Stomata tertutup dan kosentrasi O2 pada daun lebih besar dari
konsentrasi CO2
o Terjadi fotorespirasi
28
o Menggunakan cahaya
o Mengkonsumsi O2
o Mengeluarkan CO2
o Tidak memproduksi ATP
o Tidak memproduksi makanan
o Menurunkan hasil fotosintesis
TUMBUHAN C4
Contoh: tebu, jagung
Melibatkan enzim PEP karboksilase (pepco)
PEP sebagai akseptor CO2
Produk awal berupa oksal asetat atau malat
(karbohidrat berkarbon 4)
Tipe sel fotosintesis :
o Sel seludang pembuluh rapat dan padat untuk fiksasi CO2
o Sel mesofil renggang : untuk pembentukan gula
Meminimalkan fotorespirasi dan meningkatkan produksi gula sehingga
lebih efisien
TUMBUHAN CAM
Contoh: nenas, kaktus, dan sukulenta dari familia Crassulacea
Stomata membuka pada malam hari
CO2 difiksasi pada malam hari dan diubah menjadi asam organik di dalam
vakuola sel mesofil
29
Pada siang hari CO2 dilepaskan dari asam organik untuk membuat gula pada
kloroplas
Diagram Alur Perbandingan antara Lintasan Fotosintesis C4 dan CAM :
Sumber : Campbell and Reece, 2002 : 192
• Kedua adaptasi evolusioner antara C4 dan CAM digambarkan melalui :
1. Penggabungan pertama dari CO2 menjadi asam organik, diikuti
dengan
2. Pemindahan atau transfer CO2 ke siklus Calvin.
• Kedua lintasan fotosintesis C4 dan CAM adalah solusi evolusioner atau
pemecahan perkembangan terhadap problema untuk mempertahankan
fotosintesis yang stomatanya sebagian besar atau seluruhnya tertutup pada
hari-hari yang panas dan kering.
30
Diagram Alur Perbandingan antara Lintasan Fotosintesis C4 dan CAM :
Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 193
Diagram Alur Tinjauan Keseluruhan Fotosintesis :
31
Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 194
• Diagram ini menampilkan garis besar reaktan utama dan produk dari reaksi
terang dan siklus Calvin yang berlangsung pada kloroplas sel tumbuhan.
• Keseluruhan kegiatan operasionalnya tergantung kepada integritas
struktur kloroplas dan membrannya.
• Enzim di dalam kloroplas dan sitosol mengkonversi gliseraldehid-3-fosfat
(G3P), yang merupakan produk langsung dari siklus Calvin, menjadi
berbagai senyawa organik lainnya.
32
E. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
KECEPATAN DAN HASIL BERSIH FOTOSINTESIS
Fotosintesis dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam
maupun faktor dari luar. Faktor dalam antara lain adalah :
1) umur daun
2) keadaan stomata
3) jenis tumbuhan
Faktor luar antara lain adalah :
1) CO2 dan O2
2) Ketersediaan air
3) Kelembaban dan suhu udara
4) Keadaan cahaya
Selain 4 faktor tersebut, bahan-bahan beracun juga akan mempengaruhi
fotosintesis.
Misalnya herbisida, tumpahan minyak dan air sabun, logam-logam
berat, dsb.
Menurut warna cahayanya, cahaya matahari terdiri atas 7 jenis warna
sinar. Bukti bahwa cahaya matahari tersusun atas bermacam-macam
warna sinar dapat kita lihat pada peristiwa pelangi. Ke tujuh warna
sinar memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda. Berdasar urutan
panjang gelombangnya dari panjang ke pendek adalah meliputi sinar
merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.
Tetapi tidak semua jenis sinar tersebut dimanfaatkan atau diserap
secara optimal oleh tumbuhan. Klorofil menyerap semua warna sinar,
kecuali sinar hijau. Sinar yang paling banyak diserap untuk fotosintesis
adalah sinar merah (± 700 nm) dan biru (± 450nm). Jenis sinar yang
lain juga diserap energinya walaupun dalam tingkat yang lebih rendah.
33
Sinar hijau justru dipantulkan oleh klorofil, sehingga daun tampak
berwarna hijau.
Untuk fotosintesis dibutuhkan intensitas cahaya minimal tertentu. Pada
intensitas cahaya yang kurang, fotosintesisnya akan lambat. Sebaliknya,
pada intensitas yang lebih tinggi, fotosintesis akan lebih cepat. Hal itu
nyata, terutama pada tumbuh-tumbuhan rumput, seperti jagung, tebu
dan golongan rumput yang lain.
Kadar CO2 juga menjadi faktor penting. Fotosintesis cenderung
meningkat bila kadar CO2-nya lebih tinggi. Sebaliknya, keberadaan O2
justru akan menghambat fotosintesis.
34
BAB III
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Jelaskan peran cahaya dan kloroplas dalam fotosintesis!
Jawaban :
Interaksi cahaya dengan kloroplas = daun berwarna hijau
• Molekul pigmen dari kloroplas, mengabsorpsi (menyerap) cahaya biru dan
cahaya merah, dan merefleksikan (memantulkan) ataupun
mentransmisikan (meneruskan) cahaya hijau.
• Inilah sebabnya daun kelihatan hijau, karena daun memantulkan atau
meneruskan warna hijau ke mata kita.
• Cahaya yang paling efektif dalam fotosintesis, adalah cahaya biru dan
merah, sesuai dengan cahaya yang diserap oleh molekul pigmen klorofil.
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama fotosintesis. Albert
Einstein menyebut energi matahari sebagai foton (kuantum). Cahaya
mempengaruhi fotosintesis dalam tiga hal, yaitu :
(1) intensitas
(2) lama pencahayaan
(3) warna cahayanya
Menurut warna cahayanya, cahaya matahari terdiri atas 7 jenis warna sinar.
Bukti bahwa cahaya matahari tersusun atas bermacam-macam warna sinar
dapat kita lihat pada peristiwa pelangi. Ke tujuh warna sinar memiliki panjang
gelombang yang berbeda-beda. Berdasar urutan panjang gelombangnya dari
panjang ke pendek adalah meliputi sinar merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila dan ungu.
Tetapi tidak semua jenis sinar tersebut dimanfaatkan atau diserap secara
optimal oleh tumbuhan. Klorofil menyerap semua warna sinar, kecuali sinar
35
hijau. Sinar yang paling banyak diserap untuk fotosintesis adalah sinar merah
(± 700 nm) dan biru (± 450nm). Jenis sinar yang lain juga diserap energinya
walaupun dalam tingkat yang lebih rendah. Sinar hijau justru dipantulkan oleh
klorofil, sehingga daun tampak berwarna hijau.
2. Apa yang dimaksud dengan kemiosmosis?
Jawaban :
Merupakan mekanisme pembentukan ATP
Berlangsung pada kloroplas dan mitokondria
Pada Kloroplas
Dinamakan fotofosforilasi
Mentransformasi energi cahaya menjadi energi kimia
Dikendalikan oleh membran tilakoid
Pada Mitokondria
Dinamakan fosforilasi oksidatif
Mentransfer energi kimia dari molekul makanan menjadi ATP
Dikendalikan oleh membran mitokondria dengan memompa proton dari
matrik mitokondria keluar ke ruang inter membran
3. Jelaskan perbedaan kemiosmosis antara di dalam kloroplas dan di dalam
mitokondria!
Jawaban :
Pada Kloroplas
Dinamakan fotofosforilasi
Mentransformasi energi cahaya menjadi energi kimia
36
Dikendalikan oleh membran tilakoid
Pada Mitokondria
Dinamakan fosforilasi oksidatif
Mentransfer energi kimia dari molekul makanan menjadi ATP
Dikendalikan oleh membran mitokondria dengan memompa proton dari
matrik mitokondria keluar ke ruang inter membran
4. a) Apa yang dimaksud dengan reaksi terang?
b) Jelaskan apa yang terjadi pada reaksi terang!
Jawaban :
a. Reaksi terang :
– Suatu reaksi yang berlangsung di dalam grana, tepatnya pada
membran tilakoid, mengkonversi energi cahaya menjadi energi
kimia dalam bentuk ATP dan NADPH dan dikendalikan oleh cahaya.
– Berlangsung di sepanjang membran tilakoid dan menggunakan
energi cahaya
– Mengkonsumsi ion hidrogen dari penguraian air, ADP dan NADPH+
hasil siklus Calvin
– Menghasilkan ATP dan NADPH untuk siklus Calvin
b. Yang terjadi di reaksi terang adalah :
(1) Air diuraikan oleh fotosistem II pada sisi membran yang
berhadapan dengan ruang tilakoid.
(2) Pada saat Plastokuinon (Pq), yaitu suatu karier yang mobil,
mentransfer elektron ke kompleks sitokrom, maka proton ditranslokasikan
melintasi membran.
37
(3) Sebuah ion hidrogen dilepaskan dari stroma, pada saat ion
hidrogen tersebut diambil oleh NADP+. Diffusi H+ dari ruang tilakoid ke
stroma (sepanjang gradien konsentrasi H+), mengaktifkan ATP-sintase.
Reaksi yang dikendalikan oleh cahaya ini, menyimpan energi kimia dalam
bentuk NADPH dan ATP, yang membolak-balikan energi ke siklus Calvin
yang menghasilkan gula.
5. a) Apa yang dimaksud dengan reaksi gelap (Siklus Calvin)?
b) Jelaskan apa yang terjadi pada reaksi gelap (Siklus Calvin)!
c) Jelaskan perbedaan antara reaksi terang dan gelap reaksi (Siklus Calvin)!
Jawaban :
• a) Reaksi gelap adalah reaksi yang berlangsung di dalam stroma,
memfiksasi CO2 dan mereduksi karbon yang terfiksasi menjadi karbohidrat
dalam bentuk Gliserida - 3 - Phosfat (G-3-P).
• Siklus Calvin (Mengkonversi CO2 menjadi gula dengan menggunakan ATP
dan NADPH)
– Berlangsung di dalam stroma dan memfiksasi CO2 dari atmosfir
– Mengkonsumsi ATP dan NADPH hasil reaksi terang
– Menghasilkan ADP dan NADPH untuk reaksi terang
– Hasil akhir bersih berupa gula (CH2O)
b) Yang terjadi dalam reaksi gelap adalah :
TIGA FASE SIKLUS CALVIN :
1) Fiksasi karbon
– Fiksasi molekul CO2 oleh RuBP
– Melibatkan enzim RuBP Karboksilase (rubisco)
– Menghasilkan dua molekul gula 3-fosfogliserat (3-PGA)
– Ada tiga mekanisme : C3, C4, dan CAM
38
2) Reduksi
– Penambahan gugus fosfat dari ATP ke 3-fosfogliserat menjadi 1,3-
difosfogliserat (1,3-PGA)
– Reduksi 1,3-difosfogliserat (1,3-PGA) menjadi Gliserida-3-Phospat
(G3P) oleh sepasang elektron dari NADPH
– Membutuhkan 6 ATP dan 6 NADPH
– Hasilnya berupa G3P
3) Regenerasi RuBP (akseptor CO2)
– Mengubah G3P menjadi RuBP
– Membutuhkan 3 ATP
c) perbedaan reaksi gelap dan reaksi terang :
FASE TERANG
Berlangsung di dalam grana, tepatnya pada membran tilakoid
Mengkonversi energi cahaya menjadi energi kimia dalam bentuk ATP
dan NADPH
Dikendalikan oleh cahaya
Mengendalikan transfer elektron dan hidrogen dari air ke NADP+
Mereduksi NADP+ menjadi NADPH
Mengubah ADP menjadi ATP (Fotofosforilasi)
Memfotolisis H2O
Menghasilkan O2
Melibatkan Fotosistem I, Fotosistem II, Sitokrom, Plastoquinon (Pc),
Plastosianin (Ps), dan Feredoxin (Fd)
39
FASE GELAP (SIKLUS CALVIN)
• Berlangsung di dalam stroma
• Memfiksasi CO2 dan mereduksi karbon yang terfiksasi menjadi karbohidrat
dalam bentuk Gliserida - 3 - Phosfat (G-3-P)
• Menggunakan ATP sebagai sumber energi
• Menggunakan NADPH sebagai tenaga pereduksi
• ATP dan NADPH merupakan hasil dari reaksi terang
• Terdiri dari tiga tahapan :
1) Fiksasi Karbon
2) Reduksi
3) Regenerasi RuBP (akseptor CO2)
6. a) Jelaskan mengenai lintasan C3,C4, dan CAM!
b) Jelaskan perbedaan antara tanaman C3, C4, dan CAM!
c) Sebutkan contoh-contoh tanaman yang termasuk lintasan C3, C4, dan
CAM!
Jawaban :
a. lintasan C4:
o CO2 masuk melalui pori2 daun ke sel mesofil
o CO2 bergabung dengan fosfoenolpyruvat oksaloasetat
o Oksaloasetat direduksi malat + NADPH
o Malat masuk ke sel boundle- sheath
o Di sel boundle- sheath, malat CO2 + pyruvat
o CO2 masuk ke siklus Calvin bereaksi dg ribulosa 1,5 bifosfat
o Pyruvat kembali ke sel mesofil
40
b. perbedaan tanaman :
TUMBUHAN C3
Contoh: padi, gandum, kedelai
Melibatkan enzim RuBP karboksilase (rubisco)
RuBP sebagai akseptor CO2
Produk awal berupa 3-fosfogliserat 3-PGA (karbohidrat berkarbon 3)
Pada lingkungan hari-hari terang, kering dan panas :
o Stomata tertutup dan kosentrasi O2 pada daun lebih besar dari
konsentrasi CO2
o Terjadi fotorespirasi
o Menggunakan cahaya
o Mengkonsumsi O2
o Mengeluarkan CO2
o Tidak memproduksi ATP
o Tidak memproduksi makanan
o Menurunkan hasil fotosintesis
TUMBUHAN C4
Contoh: tebu, jagung
Melibatkan enzim PEP karboksilase (pepco)
PEP sebagai akseptor CO2
Produk awal berupa oksal asetat atau malat
(karbohidrat berkarbon 4)
41
Tipe sel fotosintesis :
o Sel seludang pembuluh rapat dan padat untuk fiksasi CO2
o Sel mesofil renggang : untuk pembentukan gula
Meminimalkan fotorespirasi dan meningkatkan produksi gula sehingga
lebih efisien
TUMBUHAN CAM
Contoh: nenas, kaktus, dan sukulenta dari familia Crassulacea
Stomata membuka pada malam hari
CO2 difiksasi pada malam hari dan diubah menjadi asam organik di dalam
vakuola sel mesofil
Pada siang hari CO2 dilepaskan dari asam organik untuk membuat gula pada
kloroplas
c. Contoh tanaman
o Tanaman C3 : padi, gandum, kedelai
o Tanaman C4 : tebu, jagung
o Tanaman CAM : nenas, kaktus, dan sukulenta dari familia Crassulaceae
7. Jelaskan faktor-faktor (faktor dalam dan luar) yang mempengaruhi
kecepatan fotosintesis!
Jawaban :
Fotosintesis dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam
maupun faktor dari luar. Faktor dalam antara lain adalah :
1) umur daun
2) keadaan stomata
3) jenis tumbuhan
42
Faktor luar antara lain adalah :
1) CO2 dan O2
2) Ketersediaan air
3) Kelembaban dan suhu udara
4) Keadaan cahaya
Selain 4 faktor tersebut, bahan-bahan beracun juga akan mempengaruhi
fotosintesis.
Misalnya herbisida, tumpahan minyak dan air sabun, logam-logam berat,
dsb.
8. Apa yang dimaksud hasil bersih fotosintesis?
Jawaban :
Yang dimaksud dengan hasil bersih fotosintesis adalah C6H12O6 + O2.
C6H12O6 : Zat gula hasil fotosintesis digunakan untuk sumber energi,
cadangan makanan, atau menjadi bahan baku untuk menyusun zat-zat
penting lain.
O2 : gas yang dihasilkan untuk manusia bernapas.
43
DAFTAR PUSTAKA
Ade Salimah. 2003. Fotosintesis. Inovasi Modul Mata Kuliah Biologi. Program
Terpadu Basic Science Universitas Padjadjaran.
Salisbury, F.B. dan C.N. Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2 (Terjemahan).
Penerbit ITB Bandung.
44