kel 7 - strategi muhammadiyah 2.docx

23
MAKALAH KEMUHAMMADIYAHAN “Strategi Muhammadiyah 2Pembimbing : dr.Yose Rizal,SKM Kelompok 7 1. Dyah Raras Puruhita 2011730130 2. Fadlul Hazmi 2011730131 3. Tohari 2011730 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

Upload: akbarsp1

Post on 22-Oct-2015

122 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEL 7 - Strategi Muhammadiyah 2.docx

MAKALAH KEMUHAMMADIYAHAN

“Strategi Muhammadiyah 2”

Pembimbing : dr.Yose Rizal,SKM

Kelompok 7

1. Dyah Raras Puruhita 20117301302. Fadlul Hazmi 20117301313. Tohari 2011730

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2011-2012

Page 2: KEL 7 - Strategi Muhammadiyah 2.docx

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah melimpahkan ilmu dan hikmah kepada kita semua, sehingga kita dapat menjalankan tugas-tugas dengan baik. Semoga ALLAH berkenan senatiasa menambahkan ilmu dan iman kita, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai waktu dengan judul “ STRATEGI MUHAMMADIYAH”

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan nabi besar kita Nabi Muhammad Saw. Yang telah berjasa merubah peta kekafiran menjadi hidayah yang menerangi alam semesta.

Makalah ini disususun untuk memenuhi salah satu syarat dalam penilaian mata kuliah kami yaitu kemuhammadiyahan. Makalah ini telah selesai karena atas izin dari ALLAH SWT dan bantuan serta bimbingan dari semua pihak. Untuk itu penulis sampaikan terima kasih setinggi-tingginya semoga ALLAH SWT membalas amal baiknya. Makalah ini hanya sekedar salah satu sarana untuk sumber pembelajaran, Dan masih banyak lagi sumber yang perlu digali.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Kritik dan saran selalu penulis harapkan demi perbaikan selanjutnya.

Jakarta, 11 Oktober 2011

Penulis

Page 3: KEL 7 - Strategi Muhammadiyah 2.docx

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. 1

DAFTAR ISI .......................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................. 3

B. Rumusan Masalah........................................................................ 3

C. Tujuan Penulisan.......................................................................... 3

D. Metode Penulisan.......................................................................... 3

E. Sistematika Penulis........................................................................ 3

BAB II Strategi Muhamamdiyah

A. Khittah Muhammadyah Tahun 1956-1959 (Khittah Palembang) 4

B. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1969 (Khittah Ponorogo) 3

C. Khittah Muhammadiyah Tahun 1971( Khittah Ujung Pandang) 6

D. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1978 (Khittah Surabaya)

E. Khittah Muhammadiyah Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Tahun 2002 (Khittah Denpasar)……………………………………

BAB III PENUTUP................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 10

Page 4: KEL 7 - Strategi Muhammadiyah 2.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk mengetahui identitas dari Muhammadiyah dan mengenal lebih dalam lagi tentang landasan-landasan normatif serta operasional dari Muhammadiyah.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana identitas, landasan normatif dan operasional muhammadiyah?

C. Tujuan Penulisan

Agar Warga Belajar dapat:

1.Mempraktekkan identitas perjuangan muhammadiyah dalam kehidupan sehari-hari

2.Menjelaskan sejarah disusunnya muqaddimah anggaran dasar, keribadian dan MKCH muhammadiyah

3.Menerapkan matan muqaddimah, kepribadian dan MKCH dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga muhammadiyah.

4.Mengamalkan isi dari AD/ART khittah perjuangan, visi dan misi Muhammadiyah, dan keputusan Muhammadiyah.

D. Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode kepustakaan, yaitu dalam mencari bahan-bahan yang diperlukan dan sesuai dengan judul makalah ini melalui buku stuiy kemuhammadiyahan.

E. Sistematika Penulisan

Makalah ini terdiri dari tiga bab yang secara sistematis disusun menurut urutan sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

BAB II : Strategi Muhammadiyah

BAB III : Penutup

Page 5: KEL 7 - Strategi Muhammadiyah 2.docx

BAB II

Strategi Muhamamdiyah 2

2.1 Khittah Muhammadyah Tahun 1956-1959 (Khittah Palembang)

Kyai Haji Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadyah pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H ( 18 November 1912) bertepatan masanya dengan suasana timbulnya alirah faham “ Kebangunan Islam” di Makkah, Mesir, dan sebagainya, yang bersemboyankan : “Kembali kepada Qur’an dan Sunnah Nabi, menegakkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.

Kebangunan mana sudah dirintis lebih dahulu oleh :

a) Segolongan yang menitik beratkan pendapatnya kepada : “ Usaha-usaha mencapai kekuasaan di tangan umat Islam.”, dan

b) Segolongan lagi yang berpendapat : “selain dari merebut kekuasaan politik, perlulah lebih dahulu perjuangan umat Islam dimulai dari memperbaharui sumber tempat timbulnya ulama-ulama dan mencetak kader-kader yang akan disebarkan ke seluruh dunia sebagai pelopor kemerdekaan fikiran dan menentukan langkah pembaharuan masyarakat”.

Manakala diperhatikan Anggaran Dasar Muhammadyah lama (pada zona penjajahan):a) Memajukan dan menggembirakan pengajaran dan pelajaran agama Islam di

Indonesia, danb) Memajukan dan menggembirakan cara hidup sepanjang kemauan agama Islam

kepada lid-lidnya(segala sekutunya).

Ternyata cara yang tegas dari Muhammadyah dalam rangka mencapai masyarakat Islam yang sebenar-benarnya adalah sebagai berikut :a) Menetapkan Aqidah, membersihkan pokok dan alam fikiran serta penyiaran

pengetahuan agama islamb) Dan setelah diketahui, tidaklah ia berjalan kalau tidak diamalkan. Dan segala usaha

itu tidaklah boleh mundur, melainkan harus maju dan dikerjakan dengan penuh gembira dan semangat.Maka ajaran Islam itu tidaklah hanya semata-mata diajarkan serta dipelajari,

melainkan harus diamalkan.Bukan orang lain yang terlebih dahulu diajak dan disuruh mengerjakan, tetapi

hendaklah di mulai dari anggota – anggota Muhammadyah sendiri. Mereka harus berusaha memajukan kehidupannya menurut sepanjang kemauan agama islam.

Begitulah Muhammadyah telah bekerja dengan jiwa yang sadar dan luas, menyerahkan diri dan jiwa kepada Tuhan dalam menegakan ihsan penuh dengan semangat jihad, hidup bantu membantu, dibalut oleh jiwa ukhuwah dan akhlaq yang menarik. Secara begitu dengan niat dan sabar bertindak maju, berani menghadapi

Page 6: KEL 7 - Strategi Muhammadiyah 2.docx

rintangan yang dating dari brmacam sebab dan berbagai penjuru, menyeruak kebodohan, dalam suasana penjajahan Belanda dan Militerisme Jepang.

Alhamdulilah, Muhammadyah dengan tetap dan terus telah dapat melahirkan corak dan masyarakat baru dan menggerakan umat secara langsung atau tidak langsung bersama-sama menuju ke arah terciptanya kehidupan baru sesuai dengan tujuan Muhammadiyah.

Pada tahun 1946, Anggaran Dasar Muhammadiyah itu dipertegas lagi sehingga berbunyi :”Menegakan dan menjunjung tinggi Agam Islam sehingga dapat mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Itu adalah luas meliputi seluruh lapangan hidup manusia mulai dari pemeliharaan tenaga rohani, alam fikiran, pribadi, sampai kepada rumah tangga, masyarakat dan Negara.

Untuk melaksanakannya pun harus disiapkan begitu rupa: selain dari mengingat kembali kepada apa yang jadi pokok kekuatan Muhammadiyah sesudah berpengalaman puluhan tahun, dan memperhatikan tradisi baik yang telah diatur dan disadur berkali-kali, maka perlu kita merumuskan bagaimana corak masyarakat Islam yang lengkap rencananya, dilaksanakan dengan jiwa imam dan yang positif, bergerak dinamis, sesuai dengan tuntutan masyarakat merdeka dan maju, dan menilbulkan kehidupa yang penuh rahmat.

Perumusan itu yang disiar-siarkan dan dilatihkan agar lahir masyarakat yang anggotanya bermutu baik dan diperpesat dengan membentuk tenaga-tenaga terdidik dan kader yang terlatih baik merupakan “ Uswatun Hasanah”.

Syarat-syarat masyarakat yang utuh sangatlah pula diperhatikan seperti : organisasi, administrasi, pertalian batin yang disebut ukhuwah dan hidup tolong menolong.

Mengingat segala yang tersebut di atas, Muhammadiyah menetapkan Khittah ( langkah yang dibatasi dalam waktu yang tertentu)untuk tahun 1956-1959, sebagai tersebut di bawah ini :1. MENJIWAI PRIBADI PARA ANGGOTA TERUTAMA PARA PEMIMPIN

MUHAMMADIYAH DENGAN :1. Memperdalam dam mempertebal ilmu tauhid2. Menyempurnakan ibadah dengan khusyu’ dan tawadlu3. Mempertinggi akhlaq4. Memperluas ilmu pengetahuan5. Menggerakan Muhammadiyah dengan penuh keyakinan dan rasa tanggung jawab,

hanya mengharapkan keridloan Allah dan kebahagiaan umat.

II. MELAKSANAKAN USWATUN HASANAH

1. Muhammadiyah harus selalu dimuka membimbing arah pendapat umum, sehingga mempunyai sifat yang tetap maju membangun dan membaharui, dapat bergerak dengan lincahnya dan gembira(dinamis dan progressif)

2. Menegakan agama Islam dengan menampakan kepada dunia manusia tentang keindahan agama Islam, mendidik mereka kea rah budi pekerti yang mulia, supaya peraturan-peraturan Islam dapat berlaku dalam masyarakat.

Page 7: KEL 7 - Strategi Muhammadiyah 2.docx

3. Membentuk rumah tangga bahagia menurut sepanjang kemauan agama Islam dan mewujudkan pergaulan yang baik antara penghuni yang satu dengan yang lainnya.

4. Mengatur hidup dan kehidupan antara rumah tangga dan tetangganya, perkawinan dan kematian, sehingga akhirnya dapat mewujudkan masyarakat kampong atau desa Islam, masyarakat kota Islam dan akhirnya masyarakat Negara Islan.

5. Anggota Muhamadiyah harus menyesuaikan hidup dan segala gerak-geriknya sebagai anggota masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

III. MENGUTUHKAN ORGANISASI DAN MERAPIHKAN ADMINISTRASI1. Dengan keutuhan organisasi kita kuat dan kerapihan administrasi kita terpelihara

dari fitnah.2. Perbaharuan dan memadukan tenaga pengurus kalau perlu dengan memindahkan

tempat beberapa majelis, hingga pimpinan tetap dalam tangan yang segar dan giat.3. Menanamkan kesadaran berorganisasi kepada para anggota untuk mewujudkan

organisasi yang sehat.4. Administrasi diatur menurut tuntutan yang telah ada.5. Memelihara harta-benda/kekayaan Muhammadiyah(inventrasi) dengan baik dan

teliti sesuai dengan pemeliharaan seorang terhadap amanah yang dipercayakan.6. Mendaftar tenaga-tenaga ahli dari keluarga Muhammadiyah dengan sempurna,

sewaktu-waktu ada keperluan dapat dipergunakan.

IV. MEMPERBANYAK DAN MEMPERTINGGI MUTU AMAL :1. Memperbaiki dam melengkapkan amal usaha Muhammadiyah( termasuk tempat

ibadah pada sekolah-sekolah), sehingga dapat mendatangkan manfaat kepada sesame manusia dari segala lapisan dan golongan.

2. Menggiatkan kegiatan perpustakaan, karang-mengarang, penterjemah, penerbitan, taman bacaan, dan kutub khanah.

3. Mendirikan asrama-asrama di tempat-tempat yang ada sekolah-sekolah lanjutan dengan diberi pendidikan jasmani dan rohani.

V. MEMPERTINGGI MUTU ANGGOTA DAN MEMBENTUK KADER :1. Menetapkan minimum pengertian dan amalan agama yang perlu dimiliki oleh tiap-

tiap anggota Muhammadiyah.2. Memberi penghargaan kepada setiap keluarga Muhammadiyah dan anak

Muhammadiyah pada khususnnya dan umat Islam pada umumnya, yang berjasa; yang orang tua dihormati dan yang muda disayangi.

3. Menuntun anggota menurut bakat dan kecakapan (tani, buruh, pedagang, pegawai, cerdik-pandai, dll) sesuai dengan ajaran agama islam.

4. Menempatkan pecinta dan pendukung Muhammadiyah berjenjang naik; simpatisan, calon anggota, anggota biasa, dan anggota teras.

5. Mengadakan khursus kemasyarakatan di daerah.

Page 8: KEL 7 - Strategi Muhammadiyah 2.docx

VI. MEMPERERAT UKHUWAH1. Mempererat hubungan antara sesame muslimin menuju kearah kesatuan umat

islam.2. Mengadakan ikatan yang nyata, umpamanya berjama’ah, himpunan berkala,

ta’ziyah, dsb.3. Mengadakan Badan Ishlah untuk :

a. Sebagai penghubung bilamana ada keretakan.b. Mencegah hal-hal yang akan menimbulkan kerusakanc. Menghindari dan menjauhkan segala hal-hal yang dapat menimbilkan

perselisihan dan persengketaan.

VII. MENUNTUN PENGHIDUPAN ANGGOTA :Membimbing keluarga Muhammadiyah yang meliputi segenap persoalan-

persialan, kesulitan-kesulitan penghidupan, dan pencarian nafkah dan menyalurkannya kepada saluran yang menuju kea rah kesempurnaan.

C. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1969 (Khittah Ponorogo)1) POLA DASAR PERJUANGAN

1. Muhammadiyah berjuang untuk mencapai/mewujudkan suatu cita-cita dan keyakinan hidup yang bersumber ajaran islam.

2. Da’wah Islam dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya sebagaimana yang diturunkan oleh Muhammad Rasulullah s.a.w. adalah salah satunya jalan untuk mencapai cita-cita dan keyakinan hidup tersebut.

3. Da’wah Islam dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar seperti yang dimaksud harus dilakukan melalui 2(dua) saluran/bidang secara stimultan :3.1 Saluran politik kenegaraan (politik praktis)3.2 Saluran Masyarakat

4. Untuk melakukan perjuangan Da’wah Islam dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar seperti yang dimaksud diatas, dibuat alatnya masing-masing yang berupa organisasi :4.1 Untuk saluran / bidang politik kenegaraan (politik praktis) dengan organisasi politik (partai)4.2 Untuk saluran/bidang masyarakat dengan organisasi non partai

5. Muhammadiyah sebagai organisasi memilih dan menempatkan diri sebagai “ GERAKAN ISLAM DAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR DALAM BIDANG MASYARAKAT”. Sedang untuk alat perjuangan dalam bidang kenegaraan(politik praktis), Muhammadiyah membentuk satu oartai politik di luar organisasi Muhammadiyah.

6. Muhammadiyah harus menyadari bahwa oartai tersebut adalah merupakan objeknya dan wajib membinanya.

Page 9: KEL 7 - Strategi Muhammadiyah 2.docx

7. Antara Muhammadiyah dan partai tidak ada hubungan organisatorris, tetapi tetap mempunyai hubungan ideologis.

8. Masing-masing berdiri dan berjalan sendiri-sendiri menurut carannya sendiri-sendiri, tetapi dengan saling pengertian dan menuju tujuan yang satu.

9. Pada prinsipnya tidak dibenarkan adanya perangkap jabatan, terutama jabatan pimponan antara keduanya, demi tertibnya pembagian pekerjaan (spesialisasi)

2). PROGRAM DASAR PERJUANGANDengan Da’wah dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam arti dan proposi yang

sebenar-benarnya, muhammadiyah harus dapat membuktikan secara teoritis konsepsionil, secara operasional, dan secara konkrit riil, bahwa ajaran Islam mampu mengatur masyarakat dalam Negara Republik Indonesia yang ber-Pancasila dan UUD 1945 menjadi masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera, bahagia, materiil, dan spiritual yang diridloi Allah S.W.T

D. Khittah Muhammadiyah Tahun 1971( Khittah Ujung Pandang)

Bismillahir-Rahmanir-RahimMuktamar Muhammadiyah ke -38 yang berlangsung dari tanggal 1-6 sya’ban

1391 H bertepatan dengan 21-26 september 1971 di Ujung Pandang, setelah mendengar pandangan dan pendapat para peserta Muktamar tentang hubungan Muhammadiyah dengan partai-partai dan organisasi-organisasi lainnya dalam usaha peningkatan Muhammadiyah sebagai Gerakan Da’wah Islam, memutuskan sebagai berikut :1. Muhammadiyah adalah Gerakan Da’wah Islam yang beramal dalam bidang

kehidupan masusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan dan tidak merupakan afiliasi dari partai politik atau organisasi apapun.

2. Setiap anggota Muhammadiyah, sesuai dengan hak azasinya, dapat tidak memasuki atau memasuki organisasi lain, sepanjang tidak meyimpang dari Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Persyarikatan Muhammadiyah.

3. Untuk lebih memantapkan MUhammadiyah sebagai Gerakan Da’wah Islam setelah Pemilu 1971, Muhammadiyah melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar secara konstruktif dan positif terhadap Partai Muslimin Indonesia seperti halnnya terhadap partai-partai politik dan organisasi lainnya.

4. Untuk lebih meningkatkan pertisipasi Muhammadiyah dalam pelaksanaan pembangunan Nasional, mengamanatkan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menggariskan kebijakan dan mengambil langkah dalam pembangunan ekonomi, social, dan mental spiritual.

E. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1978 (Khittah Surabaya)1) Hakekat Muhammadiyah

Perkembangan masyarakat Indonesia, baik yang disebabkan oleh daya dinamik dari dalam, ataupun karena persentuhan dengan kebudayaan dari luar, telah menyebabkan perubahan tertentu. Perubahan itu menyengkut seluruh segi kehidupan masyarakat , di antaranya bidang social, ekonomi, politik, dan kebudayaan, yang

Page 10: KEL 7 - Strategi Muhammadiyah 2.docx

menyangkut perubahan structural dan perubahan pada sikap serta tingkah laku dalam hubungan antar manusia.

Muhammadiyah sebagai gerakan, dalam mengikuti perkembangan dan perubahan itu, senangtiasa mempunyai kepentingan untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, serta menyelenggarakan gerakan dan amal usaha yang sesuai dengan lapangan yang dipilihnya, ialah masyarakat; sebagai usaha Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya :

“Menggerakan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”

Di dalam melaksanakan usaha tersebut, Muhammadiyah berjalan di atas prinsip gerakannya, seperti yang dimaksud di dalam” Matan dan Keyakinan Cita-cita Hidup Muhammadiyah”

Matan dan keyakinan cita-cita Hidup Muhammadiyah itu senantiasa menjadi landasan gerakan Muhammadiyah, juga bagi kehidupan masyarakat dan ketatanegaraan, serta dalam bekerga sama dengan golongan Islam lainnya.

2) Muhammadiyah dan MasyarakatSesuai dengan khittahnya, Muhammadiyah sebagai persyarikatan memilih dan

menempatkan diri sebagai Gerakan Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam masyarakat, dengan maksud yang terutama ialah membentuk keluarga dan masyarakat sejahtera sesuai dengan Da’wah Jama’ah.

Disamping itu Muhammadiyah menyelenggarakan amal usaha seperti tersebut pada Anggaran Dasar pasal 4 dan senantiasa ikhtiar Muhammadiyah untuk meningkatkan mutunya.

Penyelenggaraan amal usaha tersebut merupakan sebagian ikhtiar Muhammadiyah untuk mencapai sita-cita hidup yang bersumberkan ajaran Islam, dan bagi usaha untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

3) Muhammadiyah dan PolitikDalam bidang politik, Muhammadiyah berusaha sesuai dengan khittahnya:

dengan da’wah amar ma’ruf nahi munkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya, Muhammadiyah harus dapat membuktikan secara teoritis konsepsionil, secara operasionil, dan secara konkrit riil, bahwa ajaran islam mampi mengatur masyarakat dalam Negara Republik Indonesia yang ber-Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 menjadi masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera, bahagia, materiel, dan spiritual yang diridlio Allah S.W.T . dalam melaksanakan usaha itu, Muhammadiyah tetap berpegang teguh kepada kepribadiannya.

Usaha Muhammadiyah dalam bidang politik tersebut merupakan bagian gerakannya dalam masyarakat, dan dilaksanakan berdasarkan landasan dan peraturan yang berlaku dalam Muhammadiyah.

Dalam hubungan ini Muktamar Muhammadiyah ke -38 telah menegaskan bahwa:1. Muhammadiyah adalah Gerakan Da’wah Islam yang beramal dalam segala bidang

kehidupan manusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubungan organisatoris

Page 11: KEL 7 - Strategi Muhammadiyah 2.docx

dengan dan tidak merupakan afiliaso diri suatu Partai Politik atau Organisasi apapun.

2. Setaip angggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak mamasuki atau mamasuki organisasi lain, sepanjang tidak menyimpang dari Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam persyarikatan Muhammadiyah.

4) Muhammadiyah dan Ukhuwah IslamiyahSesuai dengan kepribadiannya, Muhammadiyah akan bekerja sama dengan

golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.

Dalam melakukan kerjasama tersebut, Muhammadiyah tidak bermaksud menggambungkan dan mensubkordinasikan organisasinya dengan organisasi atau instruksi lainnya.

5) Dasar Program MuhammadiyahBerdasarkan landasan serta pendirian tersebut di atas dan dengan memperhatikan

kemampuan dan potensi di atas dan dengan memperhatikan kemampuan dan potensi Muhammadiyah dan bagaimana, Perlu ditetapkan langkah kebijaksanaan, sebagai berikut :

Memulihkan kembali Muhammadiyah sebagai persyarikatan yang menghimpun sebagai anggota masyarakat, terdiri dari muslimin dan muslimat yang beriman teguh, ta’at beribadah, berakhlaq mulia, dan menjadi teladan yang baik di tengah-tengah masyarakat.

Meningkatkan pengertian dan kematangan anggota Muhammadiyah tentang hak dan kewajiban sebagai warga Negara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengingkatkan kepekaan sosialnya terhadap persoalan –persoalan dan kesulitan hidup masyarakat.

Menempatkan persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan untuk melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi munkar ke segenap penjuru dan lapisan masyarakat serta di segala bidang kehidupan di Negera Republik Indonesia yang berdasarkan Pnacasila dan Undang-undag Dasar 1945.

Mengamanatkan kepada P.P. Muhammadiyah untuk menyusun penjelasan Khiitah Perjuangan Muhammadiyah tersebut agar t Dak menimbulkan pentafsiran ganda dari kelangan anggota Muhammadiyah yang dapat mengkaburkan identitas Muhammadiyah dan perjuangannya sebagai Gerakan Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

F. Khittah Muhammadiyah Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Tahun 2002 (Khittah Denpasar)

Muhamamdiyah adalah gerakan Islam yang melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi munkar dengan maksud dan tujuan menegakan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah berpandangan bahwa Agama Islam menyangkut sekuruh aspek kehidupan meliputi aqidah, ibadah, akhlaq, dan muamalah dunyawiyah yang meripakan satu kesatuan yang

Page 12: KEL 7 - Strategi Muhammadiyah 2.docx

utuh dan harus dilaksanakan dalam kehidupan perseorangan maupun kolektif. Dengan mengamban misi gerakan tersebut Muhammadiyah dapat mewujudkan atau mengaktualisasi Agama Islam menjadi rahmatan lil-alamin dalam kehidupan di muka bumi ini.

Muahammadiyah berpandangan bahwa berkiprah dalam kehidupan bangsa dan Negara merupakan salah satu perwujudan dari misi dan fungsi melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi munkar sebagaimana telah menjadi panggilan sejarahnya sejak zaman pergerakan hingga masa awal dan setelah kemerdekaan Indonesia. Peran dalam kehidupan bangsa dan Negara tersebut diwujudkan dalam langkah-kangkah strategis dan taktis sesuai perjuangan sebagai acuan gerakan sebagai wujud komitmen dan tanggungjawab dalam mewujudkan “ Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghafur”.

Bahwa peran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat dilakukan melalui dua strategi dan lapangan perjuangan. Pertama, melalui kegiatan-kegiatan politik yang berorientasi pada perjuangan kekuasaan/kenegaraan(real polics, politik praktis) sebagimana dilakukan oleh partai-partai politik atau kekuatan-kekuatan politik formal di tingkat kelembangan Negara. Kedua, melalui kegiatan – kegiatan kemasyarakatan yang bersifat pembinaan atau pemberdayaan masyarakat maupun bersifat mempengaruhi kebijakan negaraa dengan perjuangan moral(moral force)untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik di tingkat masyarakat dan Negara sebagaimana dilakukan oleh kelompok-kelompok kepentingan (interest group)

Muhammadiyah secara jhusus mengambil peran dalam lapangan kemasyarakatan dengan pandangan bahwa aspek kemasyarakatan yang mengarah kepada pemberdayaan masyarakat tidak kalah penting dan strategis dari pada aspek perjuangan politik kekuasaan. Perjuangan di lapangan kemasyarakatan dia arahkan untuk terbentuknya masyarakat utama atau masyarakat madani (civil society) sebagai pilar utama terbentuknya Negara yang berkedaulatan rakyat.

Peran kemasyarakatan tersebut dilakukan oleh organisasi-organisasi kemasyarakatan seperti halnya Muhammadiyah. Sedangkan perjuangan untuk meraih kekuasaan (power struggle) ditunjukan membentuk pemerintah dalam mewujudkan tujuan Negara, yang perannya secara formal dan langsung dilakukan oleh partai politik dan instusi-instusi Negara melalui sistem politik yang berlaku. Kedua peranan tersebut dapat dijalankan secara politik yang sehat oleh seluruh kekuatan nasional menuju terwujudnya tujuan Negara.

Muhammdiyah sebagai organisai social-keagamaan(organisasi kemasyarakatan) yang mengamban misi da’wah amar ma;ruf nahi munkar senantiasa bersikap aktif dan kontruktif dalam usaha-usaha pembangunan dan reformasi nasional yang sesuai dengan khittah (garis) perjuangannya serta tidak akan tinggal diam menghadapi kondisi-kondisi kritis yang dialami oleh bangsa dan Negara. Karena itu, Muhammadiyah senantiasa terpanggil untuk berkiprah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan berdasarkan pada khittah perjuangan sebagai berikut :1. Muhammadiyah meyakini bahwa politik dalam kehidupan berbangsa dan Negara

merupakan salah satu aspek dari ajaran Islam dalam urusan keduniawian (al-umur ad-dunyawiyah) yang harus selalu dimotivasi, dijiwai, dan dibingkai oleh nilai-nilai luhur

Page 13: KEL 7 - Strategi Muhammadiyah 2.docx

agama dan moral yang positive dari seluruh warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan politik untuk tegaknya kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Muhammadiyah meyakini bahwa Negara dan Usaha-usaha membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, baik melalui perjuangan politik maupun melalui pengambangan masyarakat, pada dasarnya merupakan wahana yang mutlak diperlukan untuk membangun di mana nilai-nilai Ilahiyah melandasi dan tumbuh subur bersamaan dengan tegaknya nilai-nilai kebersamaan, keadilan, perdamaian, ketertiban, kebersamaan, dan keadaban untuk terwujudnya “Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur”.

3. Muhammadiyah memilih perjuangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui usaha-usaha pembinaan atau pemberdayaan masyarakat guna terwujudnya masyarakat madani(civil society) yang kuat sebagaimana tujuan Muhammadiyah untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan kenegeraan sebagai proses dan hasil dari fungsi politik pemerintahan akan ditempuh melalui pendekatan-pendekatan secara tepat dan bijaksana sesuai prinsip-prinsip perjuangan kelompok kepentingan yang efektif dalam kehidupan Negara yang demokratis.

4. Muhammadiyah mendorong secara kritis atas perjuangan politik yang bersifat praktis atau berorientasi pada kekuasaan (real politics) untuk dijalankan oleh partai-partai politik dan lembaga formal kenegaraan dengan sebaik-baiknya menuju terciptanya system politik yang demokratis dan berkradaban sesuai dengan cita-cita luhur bangsa dan Negara. Dalam hal ini perjuangan politik yang dilakukan pleh kekuatan –kekuatan politik hendaknya benar-benar mengedepankan kepentingan rakyat dan tegaknya nilai-niali utama sebagimana yang menajdi semangat dasar dan tujuan didirikan Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan tahun 1945.

5. Muhammadiyah senantiasa memainkan peranan politiknya sebagai wujud dari da’wah amar ma;ruf nahi munkar dengan jalan mempengarauhi proses dan kebijakan Negara agar tetap berjalan sesuai dengan konstitusi dan cita0cita luhur bangsa. Muhammadiyah secara aktif menjadi wahana pendidikan politik yanga sehat menuju kehidupan nasional yanga damai dan berkeadaban.

6. Muhammadiyah tidak berafiliasi dan tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan kekuatan-kekuatan politik atau organisasi manapun. Muhammadiyah senantiuasa mengambangkan sikap positif dalam memandangan perjuangan politk dan menjalankan fungsi kritik sesuai dengan prinsip amar ma’ruf nahi munkar demi tegaknya system politik kenegaraan yang demoktaris dan berkeadaban.

7. Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada setiap anggota persyarikatan untuk menggunakaan hak pilihannya dalam kehidupan politik sesuai hati nurani masing-masing Penggunaan hak pilih tersebut harus merupakan tanggung jawab sebagai warga Negara yang dilaksanakan secara rasional dan kritis, sejalan dengan misi dan kepentingan Muhammadiyah, demi keselamatan bangsa dan Negara.

8. Muhammadiyah meminta kepada segenap anggotanya yang aktif dalam untuk benar-benar melaksanakan tugas dan kegiatan politik secara sungguh-sungguh dengan mengedepankan tanggung jawab(amanah), akhlak mulia(akhlaq al-karimah), keteladanan (uswah hasanah), dan perdamaian (ishlah). Aktivitas politik tersebut

Page 14: KEL 7 - Strategi Muhammadiyah 2.docx

harus sejalan dengan upaya memperjuangkan misi persyarikatan dalam melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi munkar.

9. Muhammadiyah senantiasa berkerjasama dengan pihak atau golongan manapun berdasarkan prinsip kebajikan dan bermaslahatan, menjauhi kemudharatan, dan bertujuan untuk mebnagun kehidupan berbangsa dna bernegara kea rah yang lebih baik, maju, demokratis, dan berkeadaban.

Page 15: KEL 7 - Strategi Muhammadiyah 2.docx

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia yang memiliki ciri khas tersendiri. Berbagai macam aliran dan pemahaman tentang Islam banyak ditemui dalam masyarakat muslim di Indonesia. Berbagai persyarikatan dan gerakan dakwah ikut pula mewarnai keberagaman kehidupan beragama. Ada beberapa organisasi massa Islam (ormas Islam) yang cukup dikenal di Indonesia, antara lain Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, Mathlaul Anwar, dan Persatuan Islam (Persis).

Berdasarkan pengetahuan dan wawasan keislaman yang dimiliki, K.H. Ahmad Dahlan memandang bahwa ajaran Islam sangat mendorong umatnya untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Usaha untuk mewujudkan keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan yang hakiki di dunia dan akhirat tidak dapat dilakukan secara perorangan melainkan harus dilakukan bersama dalam bentuk “jamaah”.

Dalam kaitannya sebagai gerakan dakwah, Muhammadiyah memandang bahwa Islam adalah agama dakwah yang mewajibkan umatnya untuk selalu mendakwahkan ajaran Islam. Sekecil apapun dan sepahit apapun setiap muslim wajib menyampaikan kebenaran seperti hadits Rasulullah yang artinya “ Sampaikanlah ajaran dariku (Muhammad) walaupun satu ayat”.

Landasan ideal Muhammadiyah meliputi Al-Quran dan As-Sunnah, paham agama (Muqaddimah Anggaran Dasar dan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah), Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, Kepribadian, Khittah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, dan pemikiran formal lainnya. Sedangkan tujuan gerakan Muhammadiyah ialah mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Muhammadiyah juga memiliki landasan normatif yang memberikan aturan dan panduan dasar dalam melaksanakan kiprahnya. Landasan normatif tersebut terdiri atas Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Muhammadiyah.

Landasan Operasional yang merupakan pijakan bagi persyarikatan Muhammadiyah dalam menjalankan aktivitas-aktivitas untuk mencapai maksud dan tujuannya meliputi beberapa hal, antara lain Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Khittah Perjuangan, dan Keputusan-keputusan Muhammadiyah.

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqomah dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam amar ma'ruf nahi munkar di semua bidang dalam upaya mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil'alamin menuju terciptanya/terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Page 16: KEL 7 - Strategi Muhammadiyah 2.docx

Daftar Pustaka