anc-hkg.doc

14
ASUHAN PRANATAL Harry Kurniawan Gondo Bagian Obstetri Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya PENDAHULUAN Kehamilan adalah suatu proses fisiologis yang normal. Mayoritas dari kehamilan diterima oleh ibu sebagai hal yang memang harus dijalaninya. Dengan demikian intervensi pada proses ini seharusnya diyakini memberi manfaat dan dapat diterima oleh setiap ibu hamil. Konsep dasar dari asuhan pranatal ini adalah 20 minggu pertama kehamilan, merupakan fase kritis yang menentukan kelangsungan kehamilan selanjutnya 2 . Pengasuhan selama kehamilan yang baik akan berhubungan dengan kualitas manusia yang dilahirkan. Gambar 1. Nutrisi sepanjang kehidupan DEFINISI Asuhan pranatal adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil dengan tujuan menyelaraskan ibu dan janin agar terhindar dari komplikasi dan Ante Natal Care 1

Upload: tika-est-pabidang

Post on 09-Jul-2016

13 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANC-HKG.doc

ASUHAN PRANATAL

Harry Kurniawan GondoBagian Obstetri Ginekologi

Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

PENDAHULUAN

Kehamilan adalah suatu proses fisiologis yang normal. Mayoritas dari kehamilan diterima oleh ibu sebagai hal yang memang harus dijalaninya. Dengan demikian intervensi pada proses ini seharusnya diyakini memberi manfaat dan dapat diterima oleh setiap ibu hamil.Konsep dasar dari asuhan pranatal ini adalah 20 minggu pertama kehamilan, merupakan fase kritis yang menentukan kelangsungan kehamilan selanjutnya2. Pengasuhan selama kehamilan yang baik akan berhubungan dengan kualitas manusia yang dilahirkan.

Gambar 1. Nutrisi sepanjang kehidupan

DEFINISI

Asuhan pranatal adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil dengan tujuan menyelaraskan ibu dan janin agar terhindar dari komplikasi dan menurunkan insiden morbiditas/ mortalitas perinatal dan maternal. Asuhan ini terdiri atas promosi kesehatan, penilaian risiko, dan intervensi atas keadaan ibu hamil. Asuhan pranatal dimulai sejak konsepsi yang berhasil sampai dimulainya persalinan.

Catatan PranatalHarus tersedia catatan medis yang formal dan terstruktur disesuaikan dengan kondisi tempat pelayanannya untuk mendokumentasikan asuhan yang diberikan kepada ibu hamil. Ibu hamil harus diizinkan membawa salinan catatan pranatal miliknya. Ini berhubungan dengan

Ante Natal Care 1

Page 2: ANC-HKG.doc

kemungkinan ibu hamil perlu mendapat pelayanan darurat/ tidak darurat di tempat dimana ia tidak mendapatkan asuhan rutinnya.

Ibu hamil yang kemungkinan memerlukan asuhan khusus4

Dengan penyakit jantung, termasuk hipertensi Dengan penyakit ginjal Dengan kelainan endokrin atau riwayat diabetes Dengan kelainan psikiatri Dengan kelainan hematologi Dengan kelainan autoimun Mendapat terapi farmakologi (antidepresan, antikonvulsi, dsb) Riwayat infertilitas atau mendapat teknologi reproduksi berbantu Kehamilan ganda Preeklamsia Diabetes gestasional yang memerlukan insulin Pengguna NAPZA (termasuk perokok, alkohol, heroin, marijuana, kokain, ekstasi, dan

amfetamin) Obesitas (IMT >30) Kurus (IMT <18.5) Ibu hamil yang rentan ( seperti remaja, miskin, hambatan bahasa) yang tidak mendapat

dukungan sosial Ibu hamil yang terpapar kekerasan rumah tangga Dengan keganasan Dengan infeksi kronik (HIV, Hep C, HSV, Hep B, dsb) Dengan kelainan medis/ operatif kronik (epilepsi, asma berat, lupus, dsb) Usia > 40 tahun Keadaan lain yang ditentukan oleh tenaga kesehatan

Ibu hamil dengan riwayat penyakit berikut pada kehamilan sebelumnya kemungkinan memerlukan asuhan khusus4

Keguguran berulang Persalinan preterm Preeklamsia, eklampsia, atau sindrom HELLP Isoimunisasi rhesus atau grup antibodi darah lainnya yang bermakna DMG yang memerlukan insulin Psikosis puerperalis Grandemultipara (> 6 kali) Stillbirth atau kematian neonatus BBLR (< persentil 10) Besar masa kehamilan (> persentil 90) Riwayat bayi dengan kelainan kongenital (struktural atau kromosomal)

Operasi di uterus (misal : seksio sesaria, miomektomi, biopsi konisasi atau LEEP) Perdarahan antepartum atau postpartum Keadaan lain yang ditentukan oleh tenaga kesehatan

Jadwal asuhan pranatalTidak cukup bukti untuk merekomendasikan jadwal asuhan pranatal yang ideal untuk seluruh ibu hamil. Harus diketahui bahwa untuk mengoptimalkan luaran kehamilan adalah persiapan sebelum kehamilan itu sendiri.Jadwal asuhan pranatal berbeda-beda di setiap daerah/ negara. Rata-rata kunjungan 7-12 kali per kehamilan. Namun disepakati bahwa pada multipara tanpa komplikasi jumlah kunjungan dapat lebih sedikit daripada nulipara tanpa komplikasi. Berapa kali jumlah kunjungan bersifat individual tergantung dari faktor risiko yang dikenali sejak kunjungan pertama atau pada kunjungan berikutnya.Jumlah kunjungan antenatal yang rendah tidak berhubungan dengan luaran maternal dan perinatal yang buruk. Tetapi pada daerah dengan sarana terbatas, yang kunjungan pranatalnya sudah rendah, penurunan jumlah kunjungan pranatal (<5) meningkatkan risiko mortalitas perinatal. Untuk daerah dengan sarana yang baik, rendahnya kunjungan pranatal (<8) berhubungan dengan ketidakpuasan/ ketidaknyamanan ibu hamil. Jadwal kunjungan pranatal

Ante Natal Care 2

Page 3: ANC-HKG.doc

ditentukan oleh tujuan dari kunjungan tersebut. Kunjungan minimal yang harus dilakukan adalah 4 kali, bahkan untuk daerah terpencil.

Gambar 2. Piramida asuhan pranatal (dulu (kiri) dan masa datang (kanan)Tabel 1. Anjuran Konseling, Skrining, dan Intervensi pada Asuhan Pranatal pada kunjungan awal < 14 minggu

Penilaian/Prosedur Anamnesis lengkap dan identifikasi risiko Penghitungan taksiran persalinan berdasarkan hari pertama haid terakhir Skrining tekanan darah dasar Berat badan dan BMI Skrining kekerasan domestik Vaksinasi sesuai dengan kebutuhan Rujukan untuk asuhan khusus berdasarkan anamnesis Ditawarkan untuk skrining USG aneuploidi pada 11-13 6/7 minggu

Pemeriksaan laborartorium Pemeriksaan darah lengkap; golongan darah dan rhesus; IgG rubela; RPR; HbsAg; HIV Pemeriksaan urin dipstik untuk protein dan glukosa Urinalisis dan kultur urin Gonore / Klamidia * Pap smear * Skrining pertanda ganda aneuploidi Skrining tambahan sesuai dengan riwayat penyakit dan preeklamsia

Edukasi/ Konseling Menghentikan bahan berbahaya Olahraga / aktivitas Nutrisi

o Pertambahan berat badano Suplemeno Makanan yang aman

Pemberian ASIEdukasi/ Konseling tidak terbatas pada usia kehamilan

Tanda bahaya Perawatan gigi Keluarga Berencana

* pada keadaan khusus

Tabel 2. Anjuran Konseling, Skrining, dan Intervensi pada Asuhan Pranatal pada kunjungan 14 – 24 minggu

Penilaian/Prosedur

Ante Natal Care 3

Page 4: ANC-HKG.doc

Denyut jantung janin Tinggi fundus Gerakan janin Tekanan darah Berat badan Skrining USG untuk anatomi

Pemeriksaan laborartorium Skrining pertanda ganda aneuploidi Proteinurin dipstik bila diperlukan

Edukasi/ Konseling Memeriksa dan mendiskusikan hasil pemeriksaan

Edukasi/ Konseling tidak terbatas pada usia kehamilan Tanda bahaya Perawatan gigi Keluarga Berencana

Tabel 3. Anjuran Konseling, Skrining, dan Intervensi pada Asuhan Pranatal pada kunjungan 24-28 minggu

Penilaian/Prosedur Denyut jantung janin Tinggi fundus Gerakan janin Tekanan darah Berat badan Immunoglobulin Rh bila perlu Skrining untuk kekerasan domestik

Pemeriksaan laborartorium Pemeriksaan diabetes gestational; ulang CBC Skrining antibodi bila diperlukan Proteinuria dipstik bila diperlukan

Edukasi/ Konseling Gejala dan tanda persalinan preterm

Edukasi/ Konseling tidak terbatas pada usia kehamilan Persiapan, pilihan, gejala dan tanda persalinan Perjalanan Persalinan percobaan setelah seksio sesarea (P2S3)

Tabel 4. Anjuran Konseling, Skrining, dan Intervensi pada Asuhan Pranatal pada kunjungan awal 28-34 minggu

Penilaian/Prosedur Denyut jantung janin Tinggi fundus Gerakan janin Tekanan darah Berat badan

Pemeriksaan laborartorium Proteinuria dipstik bila diperlukan

Edukasi/ Konseling Gejala dan tanda persalinan preterm Gejala dan tanda preeklamsia

Edukasi/ Konseling tidak terbatas pada usia kehamilan Persiapan, pilihan, gejala dan tanda persalinan Perjalanan Persalinan percobaan setelah seksio sesarea (P2S3)

Tabel 5 . Anjuran Konseling, Skrining, dan Intervensi pada Asuhan Pranatal pada kunjungan 34-41 minggu

Penilaian/Prosedur Denyut jantung janin

Ante Natal Care 4

Page 5: ANC-HKG.doc

Tinggi fundus/ taksiran berat janin Gerakan janin Presentasi janin Tekanan darah Berat badan

Pemeriksaan laborartorium Proteinuria dipstik bila diperlukan HIV

Edukasi / Konseling Tanda persalinan / kapan harus menelepon Tanda dan gejala preeklamsia Manajemen lewat waktu Pemberian ASI

Edukasi / Konseling tidak terbatas pada usia kehamilan Persiapan, pilihan, gejala dan tanda persalinan Perjalanan Persalinan percobaan setelah seksio sesaria (P2S3)

ANC s/d 12 minggu : skrining awal (deteksi dini kelainan ibu dan bayi) ANC kehamilan awal – 20 minggu : 3 x pertemuan (jika tidak ada kelainan) ANC kehamilan > 20 minggu : follow up tumbuh kembang janin Dilakukan pada kehamilan yang tidak ada penyulit pada ibu dan janin Bila terdapat penyulit dilakukan kolaborasi dengan bagian fetomaternal Ibu hamil diberikan suplementasi yang sesuai dengan angka kebutuhan vitamin dan

mineral menurut standar WHO.

PROSEDUR ASUHAN

Kunjungan pertamaKunjungan pertama yang optimal dilakukan sebelum hamil 12 minggu. Pada kunjungan pertama ibu hamil sebaiknya mendapatkan informasi tentang bagaimana asuhan kehamilan akan diberikan, tujuan pemberian asuhan, tes skrining yang ditawarkan, anjuran untuk pola hidup sehat, termasuk nutrisi dan olahraga.

Riwayat PenyakitHarus dilakukan evaluasi riwayat penyakit dengan seksama, khususnya untuk mengevaluasi risiko kehamilan. Pada bagian ini harus dapat diidentifikasi ibu hamil yang berisiko tinggi yang perlu mendapat perhatian khusus. Harus dilakukan pemeriksaan USG untuk menentukan taksiran persalinan apabila hari pertama haid terakhir tidak diyakini.

Pemeriksaan fisikHarus dilakukan pemeriksaan fisik menyeluruh (lihat tabel) dan terarah sesuai identifikasi risiko.Pada kunjungan pertama ini tinggi badan dan berat badan wajib diukur untuk untuk indeks massa tubuh {IMT= berat (kg)/ tinggi kuadrat (m2)}. Penentuan IMT harus dilakukan pada berat badan saat konsepsi atau awal kehamilan. Penentuan IMT ini berhubungan dengan risiko kehamilan seperti diabetes dan persalinan preterm, serta risiko persalinan seperti distosia bahu, seksio sesaria, BBLR.Pengukuran tekanan darah dilakukan pada setiap kunjungan asuhan pranatal. Tujuan pengukuran tekanan darah untuk mengidentifikasi ibu hamil dengan hipertensi kronik. Tekanan darah diastolik > 80 berhubungan dengan risiko preeklamsia6. Tekanan darah diukur dengan posisi lengan ibu hamil setinggi jantung, dalam keadaan duduk atau berbaring setengah duduk, dengan menggunakan cuff yang sesuai (panjangnya 1.5 x lingkar lengan atas dan lebarnya menutupi > 80% lengan atas)1.

Tabel 6. Kategori Indeks Massa Tubuh (IMT)

Kategori berat IMTKurus < 18.5

Ante Natal Care 5

Page 6: ANC-HKG.doc

NormalGemuk

Obesitas (kelas I)Obesitas (kelas II)

Obesitas ekstrim (kelas III)

18.5-24.925-29.930-34.935-39.9

> 40

Periksa dalamPeriksa dalam tidak akurat untuk menentukan usia kehamilan dan bukan cara memprediksi persalinan preterm atau kemungkinan disproporsi sefalo pelvik di kehamilan lanjut yang dapat dipercaya. Tidak dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ini. Tetapi pemeriksaan ini dapat dilakuan untuk menilai patologi ginekologi.

Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan laboratorium yang dianjurkan lihat tabel 9

Kunjungan berikutKunjungan berikut harus memberikan:

Pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium lanjutan dan pemeriksaan atas indikasi Penilaian tentang faktor risiko dan rencana intervensi bila ada Edukasi dan promosi kesehatan khusus untuk ibu hamil tersebut Kesempatan untuk berdiskusi dan tanya jawab

Berat badanPenambahan berat badan yang optimal berhubungan dengan luaran kehamilan yang lebih baik.Pemeriksaan fisik lanjutan Pada kehamilan 24-28 minggu: ibu hamil dengan faktor risiko DMG harus diskrining dengan menilai gula darah puasa dan tes toleransi glukosa oral (TTGO) 75g.

Tabel 7. Total penambahan berat badan ibu hamil yang dianjurkan (kg)

IMT Kehamilan Tunggal Gemeli<18.5

18.5-24.925.0-29.9

>30

12.5-1811.5-167-11.5

5-9

Tidak ada data17-2514-2311-19

Tekanan darah, Harus diperiksa dan dicatat pada setiap kunjungan

Denyut jantung janin, Harus diperiksa dan dicatat pada setiap kunjungan

Pengukuran tinggi fundus uteri (simfisis-fundus)Dapat dilakukan bila usia kehamilan lebih dari 24 minggu sampai 41 minggu. Dapat mendeteksi pertumbuhan janin terhambat dan makrosomia, tetapi ada faktor kesalahan intra- dan inter- pemeriksa. Tidak cukup data bahwa pemeriksaan ini memberikan manfaat atau tidak bermanfaat untuk luaran kehamilan.

Pemeriksaan dalamPemeriksaan dalam untuk menilai serviks tidak direkomendasikan untuk menskrining persalinan preterm.

Gerakan janinTidak ada bukti bahwa penghitungan gerak janin (fetal kick counts) menurunkan risiko kematian janin pada kehamilan tunggal sehat7. Tetapi ibu hamil dapat dianjurkan untuk memperhatikan gerak janin sejak usia kehamilan atau sekitar 28 minggu.

Pemeriksaan LeopoldDilakukan sejak usia kehamilan 34 minggu untuk menilai taksiran berat janin dan presentasi. Dapat ditawarkan pemeriksaan USG untuk konfirmasi dan kemungkinan intervensi

Ante Natal Care 6

Page 7: ANC-HKG.doc

Tabel 8. Rekomendasi untuk Asuhan Pranatal Rutin

Komponen Pemeriksaan

Rekomendasi Level Keterangan

Palpasi Abdomen Palpasi abdomen harus dilakukan untuk menilai presentasi janin sejak minggu ke-36 kehamilan

B Palpasi abdomen tidak perlu dilakukan sebelum 36 minggu, karena potensial tidak akurat dan tidak nyaman untuk pasien

Pengukuran tekanan darah

Tidak diketahui berapa sering tekanan darah harus diukur, tetapi banyak yang menyatakan harus diukur setiap kunjungan antenatal

C

Evaluasi edema Edema terjadi pada 80% ibu hamil. Tidak mempunyai spesifitas dan sensitivitas untuk mendiagnosis preeklamsia

C Edema didefinisikan sebagai pitting edema > +1 setelah bed rest 12 jam, atau penambahan berat badan 2.3 kg/ minggu

Denyut jantung janin

Auskultasi denyut jantung janin dianjurkan dilakukan setiap kunjungan antenatal. Bunyi jantung janin sebagai konfirmasi janin hidup, tetapi tidak ada bukti bermanfaat untuk hal klinik lain atau mempunyai nilai prediktif

C Bunyi denyut jantung janin memberikan efek psikologis pada ibu, tetapi potensi manfaatnya belum pernah diteliti

Hitung gerak janin Penghitungan gerak janin rutin tidak perlu dilakukan

Pada ibu hamil tanpa faktor risiko untuk luaran perinatal yang buruk harus waspada terhadap gerak janin sejak 26-32 minggu dan melakukan hitung gerak janin bila terasa gerakannya berkurang

Pada ibu hamil dengan faktor risiko, dilakukan hitung gerak janin harian pada 26-32 minggu dan mendatangi RS segera bila gerakan janin kurang dari 6 dalam interval 2 jam

A

B

A

Pengukuran tinggi simfisis-fundus

Pengukuran tinggi simfisis fundus dilakukan setiap kunjungan antenatal dalam sentimeter. Menggambarnya pada grafik pertambahan tinggi fundus bermanfaat untuk pemantauan

B Pengukuran tinggi simfisis-fundus mempunyai efek kesalahan interpemeriksa dan intrapemeriksa. Tetapi pemeriksaan ini mudah dan murah

Urinalisis Semua ibu hamil diperiksa proteinuria pada kehamilan dini untuk menskrining adanya kelainan ginjal

Urinalisis dipstik tidak meyakinkan untuk mendeteksi preeklamsia dini.

Pengukuran protein pada urin 24 jam, lebih dapat dipercaya, merupakan baku emas, tetapi tidak praktis. Glukosuria trace tidak dapat memastikan kelainan, tetapi bila tinggi dapat bermanfaat

B

C

A

Pemeriksaan proteinuria dengan dipstik bermak -na bila nilainya +3 atau +4

Beberapa guideline menganjur kan untuk menghentikan pemerik -saan ini secara rutin, tetapi yang lain tetap mempertahankan

Untuk konfirmasi proteinuria lebih baik menghitung ratio protein kreatinin

Penimbangan berat badan

Berat badan dan tinggi badan ibu hamil harus diukur pada kunjungan pertama, untuk menentukan IMT, sebagai dasar rekomendasi pertambahan berat badan

Berat badan ibu hamil harus ditimbang setiap kunjungan

Pertimbangkan untuk penambahan berat badan sedikit atau tidak sama sekali pada ibu hamil dengan obesitas

B

C

B

Untuk mengetahui risiko pada ibu hamil kurus dan gemuk. Penambahan berat badan tidak berhbungan dengan hipertensi karena kehamilan

Tabel 9. Rekomendasi Skrining Laboratorium Asuhan Pranatal

Tes skrining Rekomendasi Level KeteranganHb, MCV Diperiksa B Skrining untuk defisiensi Fe dan

hemoglobinopatiBila darah lengkap abnormal, periksa anemia defisiensi besi (ferritin) dan hemoglobinopati (Hb elektroforesis)

Golongan darah, rhesus

Diperiksa setiap kehamilan pada trimester I C Skrining untuk mencegah penyakit hemolitik pada bayi baru lahir (misal dari isoimunisasi

Ante Natal Care 7

Page 8: ANC-HKG.doc

D resus)HIV Diperiksa A Skrining HIV untuk mencegah transmisi ke

bayiTiter antibodi rubella

Diperiksa bila tidak diketahui riwayat ebelumnya atau imunisasi

B Untuk melihat ibu hamil dini yang terpapar dan tidak imun, dan sebagai petunjuk rekomendasi vaksinasi pascamelahirkan untuk kehamilan berikutnya

Hepatitis C Diperiksa pada ibu hamil dengan: Pengguna narkoba Hemodialisis Peningkatan AST persisten Pernah transfusi Risiko tinggi terpapar produk darah HIV positif Tattoo di tubuh

A

Sifilis Diperiksa setiap kehamilan A Skrining untuk diagnosis dan terapi/ pencegahan

HbsAg Diperiksa A Skrining untuk petunjuk investigasi pada ibu dengan kelainan hati dan untuk kepentingan bayi (vaksinasi saat lahir)

Pemeriksaan lain seperti: serologi B19, mumps, CMV

Pemeriksaan rutin untuk toxoplasmosis, B19, mumps tidak perlu dilakukanDitawarkan untuk pemeriksaan serologi pada perempuan yang terpapar atau dengan gejala parvovirus, mumps, CMV untuk menentukan infeksi lama (IgG) atau infeksi akut (IgM)

E

B

Skrining Klamidia

Ditawarkan pada semua ibu hamilDiperiksa pada ibu hamil dengan risiko tinggi

B

Skrining Gonore

Ditawarkan pada semua ibu hamil

Diperiksa pada ibu hamil dengan risiko tinggi

A

AUrin tengah Diperiksa untuk bakteriuria asimtomatik pada

kehamilan dini dan skrining tiap trimester pada ibu hamil dengan riwayat ISK berulang

C

Tes toleransi glukosa dan gula darah puasa

Ditawarkan untuk diagnosis (case finding)Diabetes tipe II untuk pasien dengan faktor risiko: obesitas dan/ atau riwayat DM di keluarga

A Pemeriksaan TTGO 75 g

Thyroid Stimulating Hormone

Ditawarkan pada semua ibu hamilDiperiksa pada ibu hamil dengan riwayat atau gejala penyakit tiroid atau penyakit lain yang berhubungan dengan penyakit tiroid

B Kadar subnormal pada kehamilan dini berhubungan dengan gangguan perkembangan intelektual janin

Pap Smear Ditawarkan bila ada indikasi B

Tabel 10. Rekomendasi pemeriksaan genetik

Penyakit Frekuensi Tesalfa- and beta thalassemia

1 dari 10 - 75 MCV < 80 fL, hemoglobin elektroforesis, ferritin dan morfologi RBC. Analisis DNA diperlukan untuk deteksi alfa-thalassemia carrier

UltrasonografiPemeriksaan USG trimester I (sebelum usia kehamilan 14 minggu): dapat menentukan taksiran persalinan dan usia kehamilan lebih akurat daripada hari pertama haid terakhir. Untuk deteksi dini kehamilan ganda, skrining aneuploidi dengan nuchal translucency dan diagnosis nonviable-pregnancies.Pemeriksaan USG anatomi janin trimester II: Ibu hamil usia kehamilan 18-22 minggu sebaiknya ditawarkan untuk skrining USG. Pemeriksaan USG rutin ini dapat menurunkan insiden kehamilan lewat waktu dan induksi persalinan, meningkatkan deteksi dini kehamilan ganda, meningkatkan deteksi dini kelainan kongenital mayor. Pemeriksaan USG pertumbuhan janin trimester III: Pada ibu hamil risiko rendah atau populasi tidak terseleksi USG rutin trimester III tidak berhubungan dengan perbaikan mortalitas perinatal. Pemeriksaan USG selektif bermanfaat untuk keadaan tertentu, seperti kecurigaan pertumbuhan janin terhambat, penilaian indeks cairan amnion untuk dugaan oligo atau polihidramnion, dan penilaian malpresentasi. Pemeriksaan rutin Doppler arteria umbilikalis pada ibu hamil risiko rendah atau populasi tidak terseleksi tidak menujukkan manfaat berarti.

Gizi dan MakananIbu hamil harus dianjurkan untuk mengonsumsi makanan gizi seimbang. Kebutuhan kalori meningkat 340-450 kkal per hari pada trimester kedua dan ketiga. Penambahan berat badan yang dianjurkan selama kehamilan adalah 11.5 sampai 16 kg pada ibu hamil dengan IMT

Ante Natal Care 8

Page 9: ANC-HKG.doc

normal. Pada studi observasional ditemukan bahwa penambahan berat badan di bawah yang direkomendasikan berhubungan dengan berat bayi lahir rendah dan persalinan preterm. Penambahan berat badan di atas yang direkomendasikan berhubungan dengan risiko makrosomia, seksio sesaria dan retensi berat pasca melahirkan.Suplementasi asam folat sejak 4 minggu sebelum konsepsi sampai 12 minggu kehamilan mencegah defek tuba neuralis. Dosis rekomendasi untuk pencegahan primer adalah 0.4 mg per hari. Dosis untuk pencegahan sekunder pada perempuan dengan riwayat defek tuba neuralis pada anak sebelumnya adalah 4 mg per hari.Beberapa otoritas menganjurkan suplementasi besi pranatal universal (27 sampai 30 mg per hari) karena konsumsi rata-rata dan cadangan besi endogen sering tidak cukup untuk pemenuhan kebutuhan besi pada kehamilan dan karena defisiensi besi berhubungan dengan luaran kehamilan yang buruk, serta karena suplementasi cukup aman. Namun demikian belum cukup bukti yang mendukung atau menolak suplementasi rutin pada ibu hamil. Semua ibu hamil harus diskrining untuk anemia pada kunjungan pranatal pertama

Tabel 11. Rekomendasi Suplementasi MakananSuplemen Rekomendasi Level KeteranganKalsium Rekomendasi asupan harian 1000 sampai 1300 mg per hari

Suplementasi rutin kalsium untuk mencegah eklampsia tidak direkomendasikan. Suplementasi kalsium bermanfaat pada populasi berisiko tinggi hipertensi dalam kehamilan atau dengan asupan kalsium rendah

A Suplementasi kalsium dapat menurunkan tekanan darah dan kejadian preeklamsia, tetapi tidak untuk mortalitas perinatal

Asam folat Suplementasi asam folat 0.4-0.8 mg (4 mg untuk pencegahan sekunder) harus dimulai 1 bulan sebelum konsepsi

AKG adalah 600 mcg per hari

A

B

Suplementasi mencegah defek tuba neuralis

Defisiensi folat berhubungan dengan berat bayi lahir rendah, kelainan jantung kongenital dan anomali orofasial, solusio plasenta, dan abortus spontan

Besi Ibu hamil harus diskrining untuk anemia dan diterapi, kalau perlu.

Ibu hamil harus mendapat suplementasi besi 30 mg per hari

B

C

Anemia defsiensi besi berhubungan dengan persalinan preterm dan BBLR

Vitamin D Suplementasi vitamin D dapat dipertimbangkan pada ibu hamil dengan paparan matahari yang terbatas (misal pengguna purdah). Namun demikian bukti efek suplementasi masih terbatas.AKG 5 mcg per hari (200 IU per hari)

C Defisiensi vitamin D jarang terjadi tetapi berhubungan dengan hipokalsemia neonatal dan osteomalasia maternalDosis tinggi vitamin D bersifat toksik.

Gaya HidupOlahragaOlahraga teratur selama kehamilan dengan risiko rendah bermanfaat karena meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh ibu hamil. Namun tidak cukup data untuk ibu hamil risiko tinggi. Tidak ada laporan pengaruhnya terhadap persalinan preterm dan BBLR, atau luaran maternal dan perinatal lainnya. Pada meta-analisis, olahraga berhubungan dengan penambahan berat badan ibu hamil yang lebih rendah (sampai 600 g).Kemungkinan manfaat olahraga adalah memperbaiki fungsi kardiovaskuler, pembatasan pertambahan berat badan ibu hamil, mengurangi ketidaknyamanan muskuloskletal, menurunkan keluhan kram otot dan edema tungkai, stabilitas mood dan memperbaiki DMG dan hipertensi gestational. Manfaat untuk janin antara lain menurunkan massa lemak, memperbaiki toleransi stress, dan meningkatkan maturasi neurobehavioral.Olahraga ringan 20 menit, 5 kali sehari tidak memberikan dampak buruk. Olahraga dalam kehamilan meningkatkan denyut jantung (masih aman sampai 140 pada fungsi jantung yang normal, dapat bervariasi tergantung usia dan toleransi). Direkomendasikan melakukan jalan kaki, berenang, dan olahraga lain yang tidak berat. Hindari hipoglikemia dan dehidrasi.

PerjalananKonseling dilakukan tentang penggunaan sabuk pengaman di mobil, mencegah risiko tromboemboli vena selama perjalanan jauh dengan pesawat terbang dengan berjalan-jalan dan pecegahan jatuh sakit dalam perjalanan.

Hubungan seksual

Ante Natal Care 9

Page 10: ANC-HKG.doc

Hubungan seksual tidak berhubungan dengan luaran kehamilan yang buruk. Namun suami istri harus waspada bahwa hubungan seksual dapat membahayakan kehamilan. Semen adalah sumber prostaglandin. Pyosperma berhubungan dengan ketuban pecah dini dan orgasme serta stimulasi puting susu meningkatkan kontraksi.

Lain-lainTabel 12. Masalah-masalah dalam kehamilan

Masalah Rekomendasi Level KeteranganTerbang Menaiki pesawat udara aman untuk ibu hamil sampai 4 minggu sebelum

taksiran persalinanLama perjalanan berhubungan denganrisiko trombosis vena

C

CMenyusui Menyusui terbaik untuk bayi. Menyusui kontraindikasi pada HIV,

ketergantungan obat, dan pemakaian obat-obatan tertentuKonseling tingkah laku terstruktur dan program edukasi ASI meningkatkan kesuksesan menyusui

B

B

Olahraga Ibu hamil harus menghindari olahraga yang berisiko jatuh atau membahayakan perut.Menyelam selama kehamilan tidak direkomendasikan

C

CPerawatan rambut

Walaupun pewarnaan rambut tidak jelas berhubungan dengan malformasi janin, paparan terhadap tindakan ini harus dihindari pada kehamilan dini

C

Berendam air panas dan sauna

Kemungkinan harus dihindari pada trimester pertamaPaparan panas maternal pada kehamilan dini berhubungan dengan defek tuba neuralis dan keguguran

B

BPersalinan Semua ibu hamil harus dikonseling tentang apa yang harus dilakukan

bila ketuban pecah, bila perssalinan dimulai, strategi manajemen nyeri, dan nilai dukungan pada persalinan

C

Obat bebas dan herbal

Hanya sedikit obat yang aman untuk ibu hamil, khususnya pada trimester pertama

C Risiko yang berhubung -an dengan pengobatan individual harus dibahas berdasarkan kebutuhan pasien.

Seks Hubungan seksual selama kehamilan tidak berhubungan dengan luaran kehamilan yang buruk

B

Alkohol Semua ibu hamil harus diskrining apakah peminum alkohol

Tidak diketahui jumlah aman konsumsi alkohol selama kehamilan. Dianjurkan tidak minum alkohol

B

B

Ada bukti bahwa konseling efektif untuk menurunkan konsumsi alkohol ibu hamil dan morbiditas bayinya

Napza Harus diinformasikan potensial efek buruknya terhadap janin

Rujukan ke unit detoksifikasi dapat diindikasikan. Methadone dapat menyelamatkan hidup pada perempuan tergantung opioid

C

C

Ibu hamil dengan keter-gantungan obat sering memerlukan intervensi khusus

Merokok Semua ibu hamil harus diskrining apakah merokok atau tidak, konseling kehamilan khusus diberikan pada ibu hamil perokok

A Konseling bahaya merokok dan strategi multikompo -non efektif untuk menurunkan BBLR

Bekerja Bekerja dengan berdiri cukup lama dan terpapar zat kimia tertentu berhubungan dengan komplikasi kehamilan

B

VaksinasiImunitas terhadap rubela, varisela, hepatitis B, influensa, tetanus dan pertusis harus dievaluasi saat kunjungan pertama. Pemberian vaksinasi idealnya diberikan sebelum konsepsi. Vaksin rekombinan, inaktivasi dan subunit, serta toksoid dan imunoglobulin tidak membahayakan perkembangan janin. Vaksin yang dilemahkan tidak boleh diberikan selama kehamilan. Vaksin hepatitis B aman diberikan saat kehamilan1.

SUMBER : PANDUAN PENATALAKSANAAN KASUS OBSTETRI HKFM 2012

Ante Natal Care 10