skripsi anc

42
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan bidang kesehatan pada hakikatnya bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan terjangkau. Salah satu program kesehatan yang digalakkan pemerintah adalah program Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ). Upaya menuju tersedianya standar pelayanan medik dalam bidang kesehatan maternal dan neonatal telah dilaksanakan melalui berbagai kegiatan dalam tahun-tahun terakhir. Pada tahun 1990 WHO meluncurkan strategi MPS ( Making pregnancy Safer). Tahun 1990 – 1991 Depkes dibantu WHO, UNICEF dan UNDP melaksanakan Assesment . Save Motherhood dalam bentuk strategi operasional untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu. Awal tahun 1996 Depkes menunjukkan komitmen Indonesia untuk melaksanakan upaya kesehatan reproduksi. Pada pertengahan tahun itu juga, Menperta meluncurkan Gerakan Sayang Ibu yaitu upaya advokasi dan mobilisasi sosial untuk menclukung upaya 1

Upload: hendra-santoso

Post on 30-Nov-2015

202 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

fak

TRANSCRIPT

Page 1: skripsi anc

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan bidang kesehatan pada hakikatnya bertujuan agar semua lapisan

masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan

terjangkau. Salah satu program kesehatan yang digalakkan pemerintah adalah

program Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ). Upaya menuju tersedianya standar

pelayanan medik dalam bidang kesehatan maternal dan neonatal telah dilaksanakan

melalui berbagai kegiatan dalam tahun-tahun terakhir. Pada tahun 1990 WHO

meluncurkan strategi MPS ( Making pregnancy Safer). Tahun 1990 – 1991 Depkes

dibantu WHO, UNICEF dan UNDP melaksanakan Assesment . Save Motherhood dalam

bentuk strategi operasional untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu. Awal tahun

1996 Depkes menunjukkan komitmen Indonesia untuk melaksanakan upaya kesehatan

reproduksi. Pada pertengahan tahun itu juga, Menperta meluncurkan Gerakan Sayang Ibu yaitu

upaya advokasi dan mobilisasi sosial untuk menclukung upaya percepatan penurunan

angka kematian ibu. Mengingat kira-kira 90% kematian ibu terjadi disaat persalinan dan

kira-kira 95% penyebab kematian ibu adalah komplikasi obstetrik yang sexing ticlak

dapat diperkirakai, sebelumnya. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan,

pemerintah juga telah menyediakan Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) di

setiap kecamatan dengan pelayanan khusus untuk Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Untuk

memperluas jangkauan pelayanan tersebut tersedia juga Puskesmas keliling, Puskesmas

Pembantu dan Pos pelayanan Terpadu (POSYANDU). (1,2,3,4)

1

Page 2: skripsi anc

Peristiwa kehamilan, persalinan dan masa nifas merupakan kurun kehidupan

wanita yang paling tinggi resikonya karena dapat menyebabkan kesakitan dan

kematian pada ibu. Kehamilan adalah suatu proses reproduksi yang perlu perawatan

khusus agar dapat berlangsung dengan balk. Kehamilan mengandung kehidupan ibu dan

janin. Resiko kehamilan bersifat dinamis, karena ibu hamil yang mulanya normal secara

tiba-tiba dapat menjadi resiko tingi.(5)

Tingginya angka kematian ibu di Indonesia menggambarkan rendahnya posisi ibu

dan wanita dalam keluarga, kurangnya perhatian keluarga dan lingkungannya,

kurangnya pendidikan dan pengetahuan kaum ibu untuk dapat mendukung upaya

peningkatan kesejahteraan bagi diri sendiri dan keluarganya. Selain itu tingginya angka

kematian ibu ini juga menggambarkan kurang memadainya jangkauan dan kualitas pelayanan

kesehatan masyarakat seperti kualitas pelayanan kegawatdaruratan obstetric serta sistem

rujukan yang umumnya disebabkan oleh hambatan transportasi dan pembiayaan.(6)

Pelayananan antenatal adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil

secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan janinnya. Hal ini meliputi

pemeriksaan kehamilan dan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan, Serta

mendidik dan memotivasi ibu agar dapat merawat dirinya selama hamil dan mempersiapkan

persalinannya. Pelayanan antenatal ini sebenarnya bukan hanya difokuskan kepada bayi

dalam kanclungan, melainkan juga ditujukan untuk kesehatan sang ibu. Dengan pelayanan

antenatal yang dini, teratur dan komprehensif tentunya dapat mendeteksi sejak dini

kelainan-kelainan dan resiko-resiko yang mungkin timbul selama kehamilan, sehingga dapat

dicarikan solusi yang tepat guna mengatasi masalah tersebut. (8)

Kontak antara petugas dengan ibu hamil pada saat pemeriksaan kehamilan merupakan

kesempatan yang sangat baik bagi petugas untuk melakukan pemeriksaan, sekaligus

2

Page 3: skripsi anc

memberikan kesadaran, pengetahuan serta berbagai informasi tentang tindakan yang harus

dilakukan oleh ibu menuju kehamilan serta persalinan yang sehat. Namun kesempatan

tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan.(7)

Pelayanan antenatal merupakan unsur penting dalam meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat dan sekaligus menurunkan angka kematian ibu dan angka

kematian bayi. lbu hamil yang memeriksakan kehamilan secara dini dan teratur

selama kehamilan akan berpengaruh besar kepada ibu dan calon bayi yang akan

dilahirkannya. Pelayanan antenatal bagi ibu hamil mencakup kegiatan 5T yaitu

pemeriksaan tekanan darah, penimbangan berat badan, pemeriksaan tinggi fundus uteri,

pemberian tablet Fe dan pemberian imunisasi TT (8)

Gambaran persen tase cakupan pe layanan Antena ta l (K4) menuru t

kabupaten/kota di Sulsel 2004 sesuai dengan indikator kinerja SPM bidang kesehatan

tercatat sebesar 74,91 %. cakupan ini berada diatas rata-rata nasional (72,62%),

namun bila dilihat menurut kabupaten/kota maka masih terdapat kabupaten/kota yang

berada dibawah rata-rata nasional bahkan berada dibawah rata-rata provinsi. Untuk

wilayah kola Makassar sendiri, cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui

pelayanan kunjungan barn ibu hamil untuk tahun 2004, cakupan rata-rata pelayanan

sebanyak 21.997 (78,92%) sedangkan jumlah ibu hamil beresiko tinggi sebanyak 5.892

jiwa. (8)

Dengan adanya pengawasan antenatal, faktor resiko dapat ditemukan sedini

mungkin, lalu dilakukan koreksi dan penanganan sehingga dapat menghilangkan atau

memperkecil pengaruhnya terhadap morbiditas dan mortalitas ibu dan anak serta untuk

memelihara pertumbuhan optimal dan perkembanagan ibu dan anak.(9)

3

Page 4: skripsi anc

Dari hasil wawancara awal peneliti dengan tiga subjek penelitian menghasilkan asumsi

yang berbeda-beda tentang antenatal care. Ny Ye, 32 tahun, pendidikan terakhir SMP, gravid 5

paritas 3 abortus 1, telah melakukan antenatal care sebanyak 6 kali di dokter praktek setiap kali

kehamilannya ny.ye selalu memeriksakan kehamilannya ke dokter karena pasien ingin

mengetahui bagaimana keadaan bayinya, untuk mengetahui kapan taksiran persalinnya, untuk

mengetahui bagaimana posisi bayinya.

Ny. H, 34 tahun, pendidikan terakhir SMA, gravid 3 abortus 2, telah melakukan antenatal

care sebanyak 10 kali di puskesmas, ny.H rajin memeriksakan kandungannya dari bulan pertama

mengandung dan kontrol kehamilannya setiap bulan karena pasien takut mengalami keguguran

lagi, karena pasien sudah mengalami keguguran sebanyak 2 kali karena terlalu lelah bekerja

Ny. I, 20 tahun, pendidikan terakhir SD, gravid 1, tidak pernah melakukan antenatal care

di tenaga kesehatan karena pasien tidak mengetahui pentingnya pemeriksaan antenatal care ny. I

juga tidak mengatahui penyakit-penyakit karena kehamilan, jika pasien merasa ada kelainan

pasien pergi ke dukun untuk mencari pengobatan karena mengikuti anjuran orang tuanya yang

karena mengikuti kebiasaan orang tua yang bersalin ditolong oleh dukun beranak.

Rumah Sakit Umum Daerah Haji merupakan salah satu Rumah Sakit yang turut

menunjang, program pelayananan kesehatan ibu dan anak dari berbagai lapisan

masyarakat khususnya yang bermukim di Kotamadya Ujung Pandang dan sekitarnya

serta mempunyai jumlah kunjungan yang cukup tinggi. Selain itu Rumah Sakit Umum

Haji merupakan Rumah Sakit tipe B dan menjadi pusat rujukan dari Rumah Sakit

Kabupaten, puskesmas atau dokter praktek swasta serta berfungsi sebagai Rumah Sakit

pendidikan untuk dokter umum, dokter ahli dan paramedik.

4

Page 5: skripsi anc

Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku antenatal care ibu hamil di Rumah Sakit

Umum Haji.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku antenatal care ibu hamil di Rumah Sakit Umum

Daerah Haji ?

C. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui hubungan umur dengan perilaku antenatal care ibu hamil

b. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku antenatal care ibu hamil

c. Untuk mengetahui hubungan paritas dengan perilaku antenatal care ibu hamil

d. Untuk mengetahui hubungan pekerjaan ibu dengan perilaku antenatal care ibu hamil

e. Untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan ibu dengan perilaku antenatal care

ibu hamil

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai salah satu bahan masukan bagi penentu kebijakan pada instansi terkait dalam

menyusun kebijakan pada pelaksanaan antenatal care

2. Sebagai bahan informasi bagi petugas kesehatan setempat dalam melaksanakan

pelayanan antenatal

3. Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan

bermanfaat bagi pembaca dan peneliti selanjutnya

4. Penelitian ini merupakan pengalaman berharga bagi peneliti dalam rangka

mengembangkan ilmu pengetahuan dan mengaplikasikan pada masyarakat

5

Page 6: skripsi anc

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Antenatal Care

Antenatal Care adalah pengawasan ibu hamil pada masa kehamilannya yang perlu

diadakan sehingga, apabila ada tanda-tanda kelainan fisik atau psikologis dapat segera

ditanggulangi untuk menghindari resiko semaksimal mungkin baik bagi ibu maupun

bayi. (9)

Pada setiap wanita hamil, perlu diadakan suatu pengawasan dan pemeriksaan yang

teratur untuk menyediakan kondisi fisik dan mental sebaik-baiknya, serta

menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan sampai kelahiran sehingga post

partum tetap sehat dan normal. Dalam hal ini diperlukan pelayanan antenatal berupa

pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk menjaga

kesehatan ibu dan janinnya. Hal ini berarti dalam perawatan antenatal harus

diusahakan agar wanita hamil sampai akhir kehamilan sekurang-kurangnya harus

sama sehatnya atau lebih sehat, adanya kelainan fisik atau psikologi harus ditemukan dini

dan diobati sehingga wanita dapat rnelahirkan tanpa kesulitan serta bayi yang di

lahirkan sehat. (4,7)

Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai

kelainan yang menyertai hamil secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan

clipersiapkan langkah-langkah dan pertolongan persalinannya. Diketahui bahwa janin

dalam rahim dan ibunya merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi, sehingga

kesehatan yang optimal akan meningkatkan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan janin.

(10,11)

6

Page 7: skripsi anc

Secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk (10,11)

1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat

persalinan dan kala nifas

2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan dan kala nifas

3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala

nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana

4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal

Dengan memperhatikan batasan dan tujuan pengawasan antenatal, maka jadwal

pemeriksaan adalah sebagai berikut: (11)

1. Pemeriksaan pertama

Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid

2. Pemeriksaan ulang

a. Setiap bulan sampai umur kehamilan 6-7 bulan

b. Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan

c. Setiap satu minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi persalinan

1. Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu

Pemanfaatan pelayanan antenatal adalah dimanfaatkannya pelayanan antenatal oleh ibu

hamil selama masa kehamilannya dengan melakukan kunjungan kehamilan (K I sampai

K4) secara sistemik dan teratur. (9)

Adapun kunjungan kehamilan itu adalah:

7

Page 8: skripsi anc

KI ( Kunjungan Pertama )

Adalah kunjungan/kontak pertama dengan petugas kesehatan pada trimester pertama

selama masa kehamilan, yang dimaksudkan untuk diagnosis kehamilan. Kegiatannya adalah :

a. Anamnesis lengkap, termasuk mengenai riwayat obstetric dan ginekologi

terdahulu

b. Pemeriksaan fisik: tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu, bunyi jantun, edema dan lain-

lain

c. Pemeriksaan obstetrik : usia kehamilan, besar uterus, bunyi jantung janin dan pengukuran

panggul luar

d. Pemeriksaan laboratorium: Urin lengkap dan darah (Hb, leukosit dan gula darah)

e. Penilaian status gizi: dilihat dari keseimbangan antara berat badan dan tinggi badan

atau lingkar lengan atas (LLA)

2. K2 ( Kunjungan Kedua)

Adalah kunjungan/kontak kedua ibu hamil dengan petugas kesehatan pada

trimester kedua selama masa kehamilan. Pemeriksaan terutama menilai resiko

kehamilan dan kelainan/carat bawaan.

Kegiatannya adalah

a. Anamnesis : keluhan dan perkembangan yang dirasa oleh ibu

b. Pemeriksan fisik dan obstetric

c. Pemeriksaan dengan USG : besar dan usia kehamilan, aktivitas janin, kelainan atau cacat

bawaan, cairan ketuban dan letak plasenta

8

Page 9: skripsi anc

d. Penilaian resiko kehamilan

e. Pemeriksaan imunisasi TT-1 dan pemberian tablet tambah darah (Fe)

3. K3 (Kunjungan Ketiga)

Adalah kunjungan/kontak ketiga ibu hamil dengan petugas kesehatan pada trimester

ketiga selama masa kehamilan. Pemeriksaan terutama menilai resiko kehamilan, juga

untuk melihat aktivitas janin dan pertumbuhan janin secara klinis. Kegiatannya adalah

a. Anamnesis: keluhan, gerakan janin

b. Pemeriksaan fisik dan obstetrik (Pemeriksaan panggul dalam khusus pada

kehamilan pertama)

c. Penilaian resiko kehamilan

d. Pemberian TT-2 dan pemberian tablet tambah darah (Fe)

4. K4 (Kunjungan Keempat)

Adalah kunjungan/Kontak keempat ibu hamil dengan petugas kesehatan pada

trimester keempat selama masa kehamilan. Pemeriksaan terutama ditujukan kepada

penilaian kesejahteraan janin dan fungsi plasenta serta persiapan persalinan.

Kegiatannya adalah

a. Anamnesis: keluhan, gerakan janin dan lain-lain

b. Pengamatan gerakan janin

c. Pemeriksaan fisik dan obstetrik

d. USG ulang (4,12,13)

Jadwal melakukan pemeriksaan antenatal care sebanyak 12 sampai 13 kali selama

hamil. Dinegara berkembang pemeriksaan antenatal dilakukan sebanyak empat kali

9

Page 10: skripsi anc

sudah cukup sebagai kasus tercatat. Pada setiap kunjungan berat badan dan tekanan darah

ibu hamil dicatat, sampel urin pagi dicek untuk keberadaan glukosa dan protein, dan

pertanyaan spesifik ditanyakan sesuai dengan gejala yang timbul. Sesudah 4 minggu,

pemeriksaan perut dilakukan pada setiap kali kunjungan, tinggi fundus di atas simphisis

dicatat, posisi janin dan denyut jantung janin juga dicatat. Satu atau dua minggu sebelum

batas waktu persalinan, pemeriksaan perut diulangi untuk mengevaluasi kembali kapasitas

pelvik dan penurunan kepala janin. (14)

Penyuluhan bagi ibu hamil sangat diperlukan untuk memberikan pengetahuan mengenai

kehamilan, perubahan yang berkaitan dengan kehamilan, pertumbuhan dan perkembangan

janin dalam rahim, perawatan diri selama kehamilan, serta tanda bahaya yang perlu

diwaspadai. Dengan pengetahuan tersebut diharapkan ibu akan termotivasi kuat untuk

menjaga dirinya dan kehamilannya dengan mentaati nasehat yang diberikan oleh

pelaksana pemeriksa kehamilan, sehingga ibu dapat melewati masa kehamilannya dengan

baik dan menghasilkan bayi yang sehat.(15)

Terdapat pula beberapa faktor yang menjadi pengaruh terhadap pemeriksaan

antenatal. Untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi ibu hamil untuk

melakukan pemeriksaan antenatal tidak terlepas dari perilaku kesehatan dipengaruhi oleh

tiga faktor yaitu

a) Predisposisingfactor, atau faktor-faktor predisposisi yang terwujud dalam bentuk

pengetahuan, kepercayaan, nilai, sikap dan persepsi yang berhubungan dengan

motivasi kelompok atau individu dalam masyarakat.

b) Enabling factor, atau faktor-faktor pendukung seperti tersedianya fasilitas

kesehatan

10

Page 11: skripsi anc

c) Reinforcingfactor, atau faktor-faktor pendorong yang terwujud dalam bentuk sikap

dan perilaku dari petugas kesehatan dan petugas lainnya. (4)

B. Tinjauan Umum Tentang Perilaku

Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.

Perilaku merupakan sesuatu yang kompleks, merupakan resultan dari berbagai aspek internal

maupun eksternal psikologik maupun fisik. Perilaku tidak berdiri sendiri, selalu berkaitan dengan

dengan faktor-faktor lain. Perilaku dapat dipengaruhi oleh lingkungan, pelayanan kesehatan serta

keturunan. Perilaku manusia mempunyai pengaruh terhadap status kesehatan individu maupun

kelompok masyarakat. Berdasarkan analisis Hendrik L. Blum (1974), menyimpulkan bahwa

faktor perilaku mempunyai peranan penting terhadap tingkat kesehatan setelah faktor

lingkungan. (16,17)

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku

baru, didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yakni :

1. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui

terlebih dahulu terhadap stimulus (objek)

2. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap subjek

sudah mulai timbul

3. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut

bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responder sudah lebih baik lagi

4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang

dikehendaki oleh stimulus

5. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. (17)

11

Page 12: skripsi anc

Perilaku ibu yang baik dapat diamati pada kepatuhan atau keteraturan dalam

mengikuti jadwal antenatal care yaitu:

a) Pemeriksaan pertama

Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid

2. Pemeriksaan ulang

a. Setiap bulan sampai umur kehamilan 6-7 bulan

b. Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan

c. Setiap satu minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi persalinan

3. Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu.

Pesan-pesan yang perlu disampaikan kepada ibu dan merupakan perilaku ibu yang

perlu diupayakan secara bertahap setiap kali kunjungan:

1. Kehamilan muda

a) Perubahan tubuh yang terjadi selama kehamilan, dan beberapa gangguan

fisiologis yang akan dialami ibu

b) Makanan bergizi seimbang dalam jumlah yang cukup bagi kehamilannya

c) Perlu makan tablet besi folat setiap hari dan tidak boleh diminum bersama susu, teh

atau kopi karena akan mengganggu penyerapan

d) Kebersihan diri, perawatan gigi dan olahraga ringan

e) Ibu perlu menghindari beberapa hal berikut selama hamil:

1) Berada dekat dengan orang yang sakit atau berpenyakit menular

2) Makan obat tanpa resep dokter

3) Gas yang mengganggu, asap rokok, debu dan zat kimia beracun

12

Page 13: skripsi anc

2. Selama masa kehamilan

a. Upayakan istirahat paling sedikit 1 jam pada siang hari

b. Menjalani masa kehamilan dengan bahagia

c. Makan tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan

d. Mempersiapkan kedatangan bayi

e. Mempersiapkan diri untuk menyusui bayi-bayi dengan ASI

f. Mempersiapkan persalinan

g. Mempersiapkan kehamilan berikutnya agar tidal terlalu cepat terjadi, paling sedikit

2 tahun setelah persalinan (11)

C. Tinjauan Umum Tentang Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku

Antenatal Care

1. Umur Ibu

Seorang ibu secara biologis sudah memasuki usia reproduksinya beberapa tahun

sebelum mencapai umur dimana kehamilan dan persalinan dapat berlangsung dengan

aman. Umur ibu pada saat hamil merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

kelangsungan kehamilan dan ramalan persalinan. Umur ibu yang aman untuk hamil adalah

antara 20 – 35 tahun. Seorang ibu sebaiknya hamil pertama kali umur 20 tahun karena

pada usia tersebut rahim ibu sudah siap menerima kehamilan dan sudah matang sehingga dapat

merawat bayi dan dirinya. Umur ibu yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun adalah

resiko tinggi bagi ibu untuk melahirkan.

Bagi ibu yang hamil pada usia lanjut ketika proses faal dalam tubuh telah

mengalami kemunduran, maka hal ini pula akan mempengaruhi keadaan rahim dan

13

Page 14: skripsi anc

peredaran darah yang sudah mengalami pengapuran. Keadaan ini nantinya akan

mempengaruhi sirkulasi makanan ke janin, yang akhirnya akan menyebabkan

kelahiran dengan Berat badan Lahir Rendah (BBLR). Kebanyakan ibu yang

melahirkan pada usia diatas 35 tahun disebabkan oleh alasan-alasan sangat pribadi, karena

seorang wanita tidak merasa siap sebelumnya. Ibu memandang hal ini sebagi bagian dari

rencana jangka panjang mereka. Beberapa ibu berpendapat bahwa mereka

mengutamakan karirnya sebelum memikirkan anak. Sebagian lagi permulaan

menghendaki anak tetapi keadaan tidak memungkinkan. Pada usia ini bisanya dipandang

sebagai titik yang menentukan dalam kehidupan seorang wanita, saat untuk memulai

kehidupan pribadinya.(18)

Sedangkan ibu yang hamil pada usia yang terlalu muda atau kurang dari 20 tahun,

pertumbuhan alat reproduksinya belum sangat sempurna, dimana masih memiliki

tulang panggul yang kecil sehingga dapat menyebabkan terhambatnya persalinan yang

akan mengakibatkan kematian ibu dan janin. (19)

2. Pengetahuan

Pengetahuan ialah apa yang telah diketahui dan mampu diingat oleh setiap

individu setelah ia mengalami, menyaksikan, mengamati atau diajarkan sejak ia lahir

hingga dewasa. Pengetahuan pada dasarnya bisa didapatkan dari pendidikan formal maupun

informal.

H.M Rusli Ngatimin pada diktat Health Education and Behavior Science,

mengutip pendapat Bloom mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan bagian dari

cognitiv domain, yang terdiri dari 6 tingkatan penerimaan sesuai inovasi, antara lain :

1. Knowledge, bila yang bersangkutan hanya mampu mengingat secara garis besar apa yang

dipelajari

14

Page 15: skripsi anc

2. Comprehention yaitu tingkat mengetahui secara pokok pengertian tentang pelajaran

yang telah dipelajarinya serta kemampuannya merubah dari bentuk satu ke bentuk lain

atau menginterpretasikan bahan.

3. Application, bila telah mampu menggunakan sesuatu yang diperoleh kepada suatu keadaan

atau situasi baru

4. Analyse, mampu menganalisa hubungan satu bagian dengan bagian lain sehingga dalam

tingkat ini mampu menguasai isi maupun bentuk struktural dari bahan yang dipelajari.

5. Syntese, mampu melakukan sintese atau menyusun kembali sesuatu yang baru

6. Evaluation, dituntut kemampuan untuk melakukan pertimbangan/penilaian dengan

memperhatikan kriteria yang ada.

Jika dikaitkan dengan perilaku antenatal care ibu hamil, maka apa yang

diketahui tentang segala sesuatu yang mendukung ataupun yang menghambat

terhadap antenatal care adalah merupakan pengetahuan yang, dimiliki oleh ibu

mengenai manfaat pemeriksaan antenatal.

Beberapa keadaan yang kurang mendukung terlaksananya perilaku hidup sehat

pada ibu hamil masih banyak ditemukan di masyarakat antara lain: (6)

1. Anggapan keliru bahwa kehamilan merupakan keadaan alami sehingga ibu yang hamil

tidak perlu memeriksakan kehamilannya

2. Belum memadainya pengetahuan ibu hamil tentang pemeliharaan kesehatan

dirinya

3. Adanya hambatan dalam mengambil keputusan untuk melaksanakan rujukan, baik

karena masalah transportasi, biaya maupun sosial budaya dalam masyarakat.

Pengetahuan tentang manfaat pemeriksaan antenatal sedikit banyak akan

mempengaruhi perilaku ibu hamil di dalam memilih fasilitas kesehatan untuk

15

Page 16: skripsi anc

memeriksakan kesehatannya. Pengetahuan sangat penting peranannya di dalam

memberikan wawasan terhadap terbentuknya sikap, yang selanjutnya akan diikuti

dengan t indakan di dalam memil ih pelayanan kesehatan yang diyakini

kemampuannya.

3. Paritas

Paritas menandakan banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita

atau pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan

melalui jalan lahir atau melalui jalan lain. Makin sering seorang ibu melahirkan atau ibu yang,

multipara merupakan salah satu faktor resiko tinggi pada ibu hamil. Oleh karena itu ibu

hamil sebaiknya rajin memeriksakan kehamilannya. Paritas 2-3 merupakan paritas paling

aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian

akibat persalinan. (20)

Gravida 4 atau lebih (pari tas t inggi) dapat menyebabkan terjadinya

persalianan lama atau terhambat, perdarahan post partum dan juga sepsis. Hal ini disebabkan

kram otot uterus lemah, akibat persalinan yang lalu. Paritas tinggi juga dapat menyebabkan

terjadinya plasenta previa akibat vaskularisasi yang berkurang ,atau perubahan atrofi pada

desidua akaibat persalinan yang lampau. (20)

4. Pekerjaan Ibu

Keseimbangan hidup yang serasi meliputi keseimbangan pendapatan dan belanja

rumah tangga, keseimbangan pengaturan waktu bagi setiap anggota keluarga, keseimbangan

pembagian tugas bagi setiap anggota keluarga sesuai dengan kemampuannya, serta

keseimbangan hidup yang serasi memungkinkan setiap anggota keluarga berperan

optimal dalam kegiatan keluarga, dalam masyarakat, maupun dalam kegiatan

16

Page 17: skripsi anc

pembangunan kesehatan. (20)

5. Kebiasaan Ibu

Dalam kamus Bahasa Indonesia susunan WJS Poerwadarminta kebiasaan diartikan

sebagai sesuatu yang telah biasa (dilakukan) atau aturan (perbuatan) yang lazim atau

dilakukan sejak dahulu kala.

Perilaku antenatal sedikit banyak dipengaruhi oleh kebiasaan ibu dalam

menanggapi kesehatan diri dan keluarganya dalam kehidupan sehari-hari.

Rendahnya pemanfaatan pelayanan antenatal oleh ibu hamil karena mereka telah terbiasa

meminta pertolongan pada dukun dengan alasan kemudahan karena jarak, pelayanan yang

lebih lama, biaya yang dapat dicicil atau dalam bentuk bahan lain. (2)

6. Jarak Rumah Ke Tempat pelayanan

Pelayanan kesehatan yang lokasinya terlalu jauh dari tempat tinggal tentu tidak mudah

dicapai. Apabila keadaan ini sampai terjadi, tentu tidak akan memuaskan pemakai jasa

pelayanan kesehatan. Jarak mempengaruhi frekuensi kunjungan ke pusat pelayanan

kesehatan. Makin dekat tempat tinggal dari tempat pelayanan kesehatan, makin besar

jumlah kunjungan ke pusat pelayanan tersebut (20)

7. Jarak Kelahiran

Jarak kelahiran atau jarak antara 2 kehamilan adalah jarak waktu anak sejak lahir

sampai terjadinya kehamilan kembali. Seorang wanita membutuhkan 2 – 3 tahun jarak

antara kelahiran agar dapat pulih secara fisik dari suatu kehamilan atau persalinan dan

mempersiapkan diri untuk kehamilan berikutnya. Makin pendek jarak antara dua

kehamilan, makin besar pula resiko kematian untuk ibu dan anak terutama jika jarak

tersebut kurang dari 2 tahun, dapat juga terjadi komplikasi dalam kehamilan maupun

17

Page 18: skripsi anc

persalinan seperti anemia berat, partus preterm dan kematian perinatal.

Kehamilan yang berulang menyebabkan keadaan rahim tidak sehat lagi untuk kehamilan

berikutnya pada jarak waktu yang berdekatan. Hal ini dapat dimengerti bahwa setelah

melahirkan, rahim memerlukan waktu yang lama untuk pemulihan sebelum terisi lagi

oleh janin. Pada waktu melahirkan tidak dapat dihindarkan adanya kerusakan

pembuluh-pembuluh darah pada dinding rahim, sehingga kehamilan yang terlalu dekat

dapat mempengaruhi sirkulasi makanan ke janin. (20)

BAB III

18

Page 19: skripsi anc

METODE PENELITIAN

III.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sunanto

(2012) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan multi

strategi, yaitu strategi interaktif seperti observasi langsung, observasi partisipatif, wawancara

mendalam, dukumen-dokumen, teknik-teknik pelengkap seperti foto, rekaman dll. Penelitian

kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif

partisipan. Penelitian kualitatif diarahkan lebih dari sekedar memahami fenomena tetapi juga

mengembangkan teori.

III.2. Langkah dan Proses Penelitian

III.2.1. Persiapan

a. Melakukan wawancara awal dengan tiga subjek penelitian. Peneliti

melakukan wawancara awal dengan tujuan untuk mengetahui gambaran

umum alasan penderita pasien melakukan antenatal care. Wawancara awal ini

dilakukan pada hari Ahad, 17 Juli 2013.

b. Menentukan fokus penelitian. Peneliti merumuskan fokus penelitian setelah

melakukan wawancara awal. Dengan adanya fokus penelitian, peneliti akan

lebih terarah dan mudah membuat laporan hasil penelitian.

c. Merumuskan asumsi atau anggapan sementara yang pada akhir penelitian

akan dinilai kesesuaiannya dengan hasil penelitian.

d. Memilih paradigma penelitian sebagai acuan dalam teknik penelitian.

Penelitian ini menggunakan paradigm kualitatif, sehingga dari awal sampai

19

Page 20: skripsi anc

akhir penelitian peneliti akan berada dalam penelitian kualitatif untuk

memperoleh hasil penelitian.

III.2.2. Pelaksanaan

a. Mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara mendalam (indepth

interview) dengan beberapa responden, sesuai dengan acuan pada metode

penelitian. Terlebih dahulu subjek dijelaskan tentang tujuan penelitian dan

diminta kesediaannya untuk diwawancarai, kemudian mencari waktu dan

tempat yang tepat untuk melakukan wawancara.

b. Setelah melakukan pengumpulan data, peneliti kemudian menganalisis data

tersebut untuk dijadikan laporan pada akhir penelitian dan disusun secara

sistematis untuk memudahkan tahap penulisan laporan penelitian. Analisis

data dilakukan peneliti setiap saat, terutama setelah memperoleh data baru.

III.2.3. Penyusunan Laporan Penelitian

a. Setelah proses penelitian selesai dilaksanakan, peneliti membuat laporan

berupa hasil yang sebenarnya yang diperoleh dari lapangan, seperti catata

hasil wawancara dan rekaman yang kemudian digambarkan atau

dideskripsikan ke dalam tulisan.

b. Menarik kesimpulan atas hasil penelitian yang telah diperoleh.

III.3. Metode Pengumpulan Data

20

Page 21: skripsi anc

Pada penelitian ini digunakan teknik wawancara mendalam (in-depth interviews).

Menurut Prabowo (1996) seperti yang dikutip oleh Al-Anshori (2009), wawancara adalah

metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seorang responden. Caranya

adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.

Menurut Patton (dalam Al-Anshori 2009) dalam proses wawancara dengan menggunakan

pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum,

serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan

mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.

Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek

apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan

tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan

bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus

menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung (Patton dalam Al-

Anshori, 2009).

Data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh melalui wawancara

mendalam kepada subjek penelitian yang berisi data pribadi dan pertanyaan tentang alasan

memilih pengobatan alternatif dibandingkan dengan pengobatan medis.

Untuk menjamin jawaban responden mendekati nilai validitas dan realibilitas dilakukan

upaya berupa :

1. Jaminan kerahasiaan identitas subjek penelitian dengan tidak menuliskan nama lengkap

(hanya inisial) dan alamat subjek penelitian.

2. Memberikan penjelasan sebelum wawancara kepada subjek penelitian.

3. Memberikan waktu yang cukup untuk menjawab dengan jelas setiap pertanyaan yang

diberikan.

21

Page 22: skripsi anc

4. Menciptakan suasana yang nyaman agar subjek penelitian dapat bekerja sama dengan baik.

Selanjutnya setiap jawaban yang direkam dan dicatat diperiksa dan dicocokkan dengan

saksama secara manual. Data yang diperoleh kemudian diolah sesuai dengan tujuan penelitian

dan disajikan dalam bentuk naskah.

III.4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara yang berisikan

pertanyaan untuk menggali faktor-faktor psikologis yang menjadi alasan pengambilan keputusan

penderita penyakit kronis memilih pengobatan alternatif dibandingkan dengan pengobatan

medis. Adapun alat yang dipergunakan antara lain:

a. Alat perekam

b. Alat tulis

c. Buku catatan

III.5. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 12-24 Agustus 2013 di RSUD Haji

Makassar.

III.6. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dipilih berdasarkan kriteria berikut:

1. Pasien yang hamil..

2. Pasien berusia 18 tahun ke atas.

3. Pasien berdomisili di Makassar.

4. Pasien dalam keadaan sadar, mental sehat, bersedia untuk diwawancarai, dan mampu

berkomunikasi aktif.

22

Page 23: skripsi anc

III.7. Analisis Data

Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang

diperoleh dan selanjutnya dikembangkan menjadi asumsi. Asumsi awal yang telah dirumuskan

selanjutnya dicarikan data-datanya secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi sehingga

pada akhirnya dapat diketahui perkembangan asumsi tersebut. Analisis data dilakukan sebelum

memasuki lapangan dan selama di lapangan. Setelah di lapangan, peneliti tidak melakukan

analisis data lagi tetapi hanya memaparkan kesimpulan yang dapat dipahami oleh dirinya sendiri

maupun orang lain (Junaedi, 2011).

Miles dan Huberman sebagaimana dikutip oleh Junaedi (2011) mengemukakan bahwa

analisis data kualitatid merupakan upaya berlanjut, berulang, dan terus-menerus. Menurut

mereka, ada tiga tahap analisis data, yaitu:

III.7.1. Reduksi Data

Proses reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.

III.7.2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan langkah kedua setelah reduksi data dilakukan. Penyajian

data diikuti oleh proses mengumpulkan data-data yang saling berhubungan satu sama lain

melalui wawancara mendalam. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat hasil reduksi data

untuk diolah lebih lanjut sehingga pada akhirnya akan menghasilkan suatu kesimpulan.

III.8. Pemeriksan Keabsahan Data

23

Page 24: skripsi anc

Rahardjo (2010) mengutip definisi triangulasi data oleh Norman K. Denkin  yang

mendefinisikan triangulasi sebagai gabungan atau kombinasi berbagai metode yang dipakai

untuk mengkaji fenomena yang saling terkait dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda.

Sampai saat ini, konsep Denkin ini dipakai oleh para peneliti kualitatif di berbagai bidang.

Menurutnya, triangulasi meliputi empat hal, yaitu triangulasi metode, triangulasi antar-peneliti

(jika penelitian dilakukan dengan kelompok), triangulasi sumber data, dan triangulasi teori.

Pada penelitian ini, metode yang akan digunakan untuk pemeriksaan keabsahan data

adalah triangulasi sumber data dan triangulasi teori.

III.8.1. Triangulasi Sumber Data

Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai

metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi, peneliti

bisa menggunakan observasi terlibat (participant obervation), dokumen tertulis, arsif, dokumen

sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan  pribadi dan gambar atau foto. Tentu masing-masing

cara  itu akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan

pandangan (insights) yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti. Berbagai pandangan

itu akan melahirkan keluasan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal (Rahardjo,

2010).

Menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil

observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki sudut

pandang yang berbeda (Patton dalam Al-Anshori, 2012).

III.8.2. Triangulasi Teori

24

Page 25: skripsi anc

Hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah rumusan informasi atau thesis statement. 

Informasi tersebut selanjutnya dibandingkan dengan perspektif teori yang televan untuk

menghindari bias individual peneliti atas temuan atau kesimpulan yang dihasilkan. Selain itu,

triangulasi teori dapat meningkatkan kedalaman pemahaman asalkan peneliti mampu  menggali

pengetahuan teoretik secara mendalam atas hasil analisis data yang telah diperoleh. Diakui tahap

ini paling sulit sebab peneliti dituntut memiliki expert judgement ketika membandingkan

temuannya dengan perspektif tertentu, lebih-lebih jika  perbandingannya  menunjukkan hasil

yang jauh berbeda (Rahardjo, 2010).

Pada triangulasi teori digunakan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa

data yang dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori telah

dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut (Patton

dalam Al-Anshori, 2012).

III.9. Etika Penelitian

1. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti menyertakan surat pengantar

yang ditujukan kepada pihak pemerintah sebagai permohonan izin untuk melakukan

penelitian.

2. Menyediakan lembar berisi persetujuan dan penjelasan prosedur penelitian. Lembar

ini ditandatangani oleh subjek penelitian. Pada lembar tersebut juga dijelaskan

tentang kerahasiaan informasi subjek.

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang terkait

sesuai dengan manfaat penelitian yang telah disebutkan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

25

Page 26: skripsi anc

1. Departemen Kesehatan RI. Strategi Komunikasi Informasi dan Edukasi Kesehatan Ibu

dan Anak. Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Kesehatan

Keluarga. Jakarta. 1996.

2. Moeloek, FA. Upaya Keselamatan Ibu. dalam Majalah Kesehatan Masyarakat

Indonesia. Tahun XVIII. No.2. 1989.

3. Biro Perencanaan Depkes RI. Pembangunan Kesehatan Dalam Repelita VI, Dalam

Berita Epidemiologi RI. Februari 1994.

4. Saifuddin, B. Pemeriksaan Obstetri . Dalam Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2001.

5. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pelayanan Kesehatan Dasar. Proyek

Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Propinsi IRJA. 2000.

6. Rai, NK. Perkembangan Kesehatan Reproduksi di Indonesia. Situasi Terakhir Berta

Visi dan Misi Pernbangunan Untuk dan Masa Depan. Jakarta: Juli 1997.

7. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan

Dasar. Jakarta. 1996.

8. Dinas Kesehatan Provinsi SulSel. Profit Kesehatan Provinsi SulSel. Makassar. 2004.

9. Ilyas, J. Mulyati, S. Nurlina, S. Asuhan Keperawatan Perinatal. EGC. Jakarta. 1994.

10. WHO,2012.AntenatalCare.Online.http://www.who.int/gho/maternal_health/

reproductive_health/antenatal_care_text/en/index.html. Diakses 17 Juli 2013

11. Kemenkes RI. 2010. Riset Kesehatan Dasar2010. Online.

http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/buku_laporan/lapnas_riskesdas2010/Lapor

n_riskesdas_2010.pdf. Diakses 17 Juli 2013

12. Kemenkes RI.2011a. Pedoman Pelaksanaan Kemitraan Bidan dan Dukun

26

Page 27: skripsi anc

KementerianKesehatan.Online.http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/wpcontent/uploads/

downloads/2011/12/PEDOMAN-KEMITRAAN-BIDAN-DUKUN .pdf. Diakses 17 Juli

2013

13. Kemenkes RI. 2011b. Lima Strategi Operasional Turunkan Angka Kematian

Ibu

.Online.http://depkes.go.id/index.php/berita/pressrelease/1387limastrategioperasionalturunka

nangka-kematian-ibu.html. Diakses 17 Juli 2013

14. Sarminah, 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Antenatal Care Di

Provinsi Papua Tahun 2010. Skripsi Universitas Indonesia Jakarta. Online. http://

lontar .ui .ac .id / file? file=digital/20296280-S-Sarminah.pdf. Diakses 17 Juli 2013

15. Simanjuntak, Tumiar. 2002. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Antenatal

di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2002. Skripsi Universitas Indonesia Jakarta.

Online. http://eprints.lib.ui. ac.id.Diakses 17 Juli 2013.

16. Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi. hal: 1, 8, 10,

12-5, 240.

17. Andersen, Ronald M. 1995. Revisiting the behavioral model and access to medical care:

Does it matter?. Online.http://globalhealth.stanford.edu/resources/Revisiting_Behavioral_

Model_ and_Access.pdf. Diakses 17 Juli 2013.

18. Ansariadi, 2011. Trend Cakupan KIA Sulsel. Presentasi pada acara Review, Analisa Cakupan

dan Perencanaan Tahunan Program Kesehatan Ibu dan Reproduksi, Makassar 20 Oktober

2011. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

19. Candra, Siti, dkk. 2008. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Tentang Antenatal Care

dengan Keteraturan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Postpartum di Posyandu Wilayah

Kerja Puskesmas Arjowinangun Kota Malang. Online. http://elibrary.ub.ac.id.Diakses 17 Juli

27

Page 28: skripsi anc

2013

20. Chote, et.al. 2011. Explaining Ethnic Differences in Late Antenatal Care Entry by

Predisposing, Enabling and Need Factors in the Netherlands. The Generation R Study.

Online. http:// download.springer.com/static/pdf/278/art%253A10.1007%252Fs10995-010

06192.pdf?auth66=1351789680_bd76efdc46efb837c2d2d20f3c0734ef &ext=.pdf. Diakses

17 Juli 2013

28