jurnal anc

21
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN TAHUN 2009 Taruli Rohana Sinaga *Golmen Rantono** ABSTRAK Tingginya mordibilitas dan mortalitas ibu hamil merupakan akibat rendahnya pemeriksaan kehamilan selama ibu mengandung, dengan adanya pelayanan Asuhan Antenatal care memberikan pelayanan yang standar dalam upaya menurunkan angka kematian dan kesakitan pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor – faktor yang mempengaruhi pemeriksaan kehamilan, pendidikan, pengetahuan, sikap, pendapatan keluarga dan dukungan suami Di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam. Jenis penelitian ini adalah penelitian Analitik dengan Pendekatan Cross – Sectional study. Pengambilan sampel dilakukan dengan accidental sampling populasi pada penelitian ini seluruh ibu hamil trimester ke III yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas, sampel berjumlah 24 responden, pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pengetahuan dengan kunjungan antenatal care dengan angka korelasi 0,64 dan P = 0,001, ada pengaruh pendidikan dengan kunjungan antenatal care dengan korelasi 0,807 dan P = 0,00, ada pengaruh sikap dengan kunjungan antenatal care dengan angka korelasi 0,636 dan P = 0,001, ada pengaruh pendapatan keluarga dengan kunjungan antenatal care 0,802 dan P = 0,00, ada pengaruh dukungan suami dengan kunjungan antenatal care dengan angka korelasi 0,742 dan P = 0,00. kesimpulan ada

Upload: fina-pina-vina

Post on 19-Jan-2016

568 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ANC

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal ANC

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGANANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS DARUSSALAM MEDANTAHUN 2009

Taruli Rohana Sinaga *Golmen Rantono**

ABSTRAK

Tingginya mordibilitas dan mortalitas ibu hamil merupakan akibat rendahnya pemeriksaan kehamilan selama ibu mengandung, dengan adanya pelayanan Asuhan Antenatal care memberikan pelayanan yang standar dalam upaya menurunkan angka kematian dan kesakitan pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor – faktor yang mempengaruhi pemeriksaan kehamilan, pendidikan, pengetahuan, sikap, pendapatan keluarga dan dukungan suami Di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam. Jenis penelitian ini adalah penelitian Analitik dengan Pendekatan Cross – Sectional study. Pengambilan sampel dilakukan dengan accidental sampling populasi pada penelitian ini seluruh ibu hamil trimester ke III yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas, sampel berjumlah 24 responden, pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pengetahuan dengan kunjungan antenatal care dengan angka korelasi 0,64 dan P = 0,001, ada pengaruh pendidikan dengan kunjungan antenatal care dengan korelasi 0,807 dan P = 0,00, ada pengaruh sikap dengan kunjungan antenatal care dengan angka korelasi 0,636 dan P = 0,001, ada pengaruh pendapatan keluarga dengan kunjungan antenatal care 0,802 dan P = 0,00, ada pengaruh dukungan suami dengan kunjungan antenatal care dengan angka korelasi 0,742 dan P = 0,00. kesimpulan ada pengaruh pengetahuan, pendidikan, sikap, pendapatan keluarga dan dukungan suami terhadap kunjungan antenatal care. Saran perlu ditingkatkan kunjungan antenatal care diatas kali, penyuluhan pengetahuan pemeriksaan antenatal, serta biaya pemeriksaan yang murah.

Kata Kunci : Faktor – Faktor Yang mempengaruhi Kunjungan Antenatal Care, Ibu Hamil

PENDAHULUAN

Latar BelakangKematian ibu menurut WHO

adalah kematian yang terjadi disaat hamil, bersalin, atau dalam 42 hari

paska persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung atau tidak langsung terhadap kehamilan, perdarahan, sepsis, kelahiran premature akibat hipertensi, lahir mati, dan komplikasi akibat aborsi yang

Page 2: Jurnal ANC

tidak aman menjadi penyebab langsung berkontribusi pada 80%. (WHO, 2004)

Menurut Depkes RI (2005) kondisi derajat kesehatan di Indonesia ini masih memprihatinkan antara lain ditandai dengan masih tingginya AKI yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup dan mati bayi baru lahir 35 per 1000 mati bayi baru lahir 35 per 1000 (SDKI 2002/2003). Beberapa faktor yang melatarbelakangi resiko kematian adalah kurangnya partisipasi ibu yang disebabkan tingkat pendidikan ibu rendah, kemampuan ekonomi keluarga rendah, kedudukan sosial budaya yang tidak mendukung.

Berdasarkan pencatatan pada kohort ibu hamil masing – masing desa wilayah kecamatan kalimanah, ternyata cakupan kunjungan Antenatal care masih jauh dari harapan, yaitu K1 51.4% tahun 2000 dengan target 90%, sedangkan pada tahun 2002 sebesar 52.95% yang mana masih jauh dari target 95%. Cakupan K4 pada tahun 1999/2000 sebesar 44.29% dan tahun 1998/1999 sebesar 35.61% sedangkan target 85%, cakupan K1 maupun K4 mempunyai kesenjangan sangat jauh dibandingkan dengan target program. Salah satu sebab rendahnya cakupan tersebut, kemungkinan rendahnya pengetahuan dan sikap ibu hamil. (Dinkes Jateng, 2005)

Menurut Amir (2005), penyebab kematian ibu cukup kompleks antara lain komplikasi selama kehamilan dan persalinan, penyebab obstetrik langsung perdarahan, eklamsi dan infeksi. Penyebab tidak langsung kematian ibu berupa kondisi kesehatan yang

dideritanya misalnya kurang energi. Kronis (30%), anemia (Hb<11. 9% dan 40 % kardiovaskular, 90 % dapat dideteksi apabila ibu melakukan pemeriksaan kehamilan, pada dasarnya kejadian ini dapat diturunkan atau dicegah bila ibu melakukan pemeriksaan kehamilan untuk mengantisipasi sedini mungkin penyulit yang akan mengancam ibu dan janin.

Antenatal care (ANC) adalah pelayanan kesehatan kesehatan bagi ibu hamil dan janinnya oleh tenaga professional meliputi pemeriksaan, minimal 4 kali pemeriksaan selama kehamilan, 1 kali pada trimester satu, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester III. Dengan pemeriksaan Antenatal penyakit kehamilan dapat dicegah atau dapat diatasi. Pemeriksaan antenatal penting untuk deteksi dini komplikasi kehamilan dan pendidikan tentang kehamilan, mengatakan ibu yang antenatal care yang tidak teratur memiliki resiko mengalami partus lama 3 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang iantenatal care teratur. Sementara hasil penelitian Djalaludin, 2003 ibu yang antenatal care tidak teratur beresiko 1,76 kali lebih besar mengalami partus lama dibandingkan ibu yang teratur (Amiruddin, 2006)

Dilihat dari segi pendidikan ibu semakin tinggi tingkat pendidikan semakin mudah menerima informasi, informasi kesehatan yang cukup pada ibu hamil mempengaruhi perilaku ibu hamil dalam melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan hal ini secara tidak langsung dapat memperkecil

Page 3: Jurnal ANC

kematian ibu dan bayi (Amiruddin, 2006)

Meningkatnya angka kematian ibu (AKI) disebabkan oleh ketidaktahuan pengetahuan kehamilan pada saat hamil. Dukungan suami dalam mendukung pemeriksaan kehamilan sangat diperlukan dalam mempersiapkan fisik mental dan memperhatikan kesehatan ibu hamil, pengetahuan pada saat hamil dalam pemeriksaan kehamilan. (Ani, 2007)

Pengetahuan ibu tentang pemeriksaan kehamilan sangat penting diantaranya pemenuhan nutrisi ibu hamil, jangan makan sembarangan saat hamil, utamkan kualitas makanan yang dimakan, bukan pada jumlah atau kuantitas, artinya bagi ibu hamil seringlah memakan makanan yang bervariasi sehingga dapat bermanfaat bagi ibu dan janin (Sisin, 2008)

Menanggapi maslah kematian ibu yang sedemikian besar, upaya yang intensive untuk menurunkan AKI sudah banyak dilakukan, akan tetapi masih belum berhasil seperti yang diharapkan. Mengingat pentingnya peningkatan kesehatan ibu. Pada tanggal 12 Oktober 2000 pemerintah merencanangkan gerakan nasional kehamilan atau making pregnancy safer (MPS). Tujuan program MPS ini adalah melindungi hak reproduksi dan hak – hak manusia dengan visi semua perempuan di indonesia dapat menjalani kehamilan dengan aman dan target proses peningkatan cakupan pelayanan antenatal 1 (K1) menjadi 95% dengan ketentuan waktu minimal satu kali pada triwulan pertama, kedua dan triwulan ketiga

Masalah kesehatan pokok yang dihadapi oleh bangsa indonesia adalah masalah kesehatan yang terjadi pada kelompok ibu dan anak. Deputi bidang informasi keluarga dan pemanduan program BKKBN pusat Mazwar Murdin mengatakan angka kematian ibu hamil dan melahirkan di Indonesia menempati urutan tertinggi di ASEAN (Warta kesehatan ibu, 2004). Berdasarkan pendataan keluarga tahun 2005 di Sumatera utara, jumlah kematian ibu hamil dan melahirkan mencapai 315 orang per 100.000 kelahiran hidup sedangkan jumlah kematian ibu hamil dan melahirkan tingkat nasional pada tahun 2003 sebanyak 307 per 100.000 kelahiran hidup (profil kesehatan Propsu, 2005)

Beberapa hasil penelitian Faktor – faktor yang mempengaruhi pemeriksaan kehamilan antara lain faktor sosial ekonomi, faktor sosial budaya, pendidikan, penghasilan, dan dukungan suami/keluarga terhadap pemeriksaan kehamilan yang dilakukan di desa Bandar Sakti Puskesmas Rantau Laban Iota Tebing Tinggi 2007 menunjukkan ada pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap pemeriksaan kehamilan.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal care di puskesmas Darussalam sebanyak 5 ibu hamil didapat 3 orang mengatakan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin dengan dukungan suami dalam memeriksakan kehamilan, sedangkan 2 orang tidak memeriksakan kehamilannya tidak memadainya pendapatan keluarga dan kurangnya

Page 4: Jurnal ANC

pengetahuan ibu tentang pemeriksaan kehamilan dengan pendidikan ibu yang rendah.

Dengan latar belakang inilah peneliti tertarik untuk meneliti faktor – faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal carePerumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah faktor sosial ekonomi dengan kunjungan ibu hamil untuk melakukan antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Medan 2009Tujuan PenelitianTujuan UmumUntuk mengetahui Faktorr – Faktor Yang Mempengaruhi kunjungan antenatal

care di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tahun 2009Tujuan Khusus1. Untuk mengetahui pengaruh

pengetahuan ibu hamil dengan kunjungan antenatal care di Wilayah Kerja puskesmas Darussalam Medan

2. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan dengan kunjungan antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Medan

3. Untuk mengetahui pengaruh sikap ibu hamil dengan kunjungan antenatal care di wilayah Kerja Puskesmas Darussalam

4. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan keluarga dengan kunjungan antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Medan

5. Untuk mengetahui pengaruh dukungan suami dengan kunjungan

antenatal care di Wilayah kerja Puskesmas Darussalam

Manfaat Penelitian1. Untuk ibu hamil

Untuk menambah pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya antenatal Care

2. Puskesmas DarussalamMemberikan data atau masukan bagi puskesmas sebagai bahan pertimbangan strategi peningkatan cakupan KIA dalam pelayanan antenatal care

3. Bagi Penelitian KeperawatanHasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan bagi penelitian selanjutnya yang terkait dengan faktor – faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal care ibu hamil

TINJAUAN PUSTAKAKerangka Konsep

Berdasarkan pada masalah dan tujuan yang ingin diteliti dalam penelitian ini maka variabel penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut :

Hipotesa Penelitian1. Adanya pengaruh pengetahuan ibu

hamil dengan kunjungan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Medan

1. Pengetahuan2. Pendidikan3. Sikap4. Pendapatan

keluarga5. Dukungan

Kunjungan Antenatal Care

Page 5: Jurnal ANC

2. Adanya pengaruh pendidikan ibu hamil dengan kunjungan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Medan

3. Adanya pengaruh sikap ibu hamil dengan kunjungan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Medan

4. Ada pengaruh pendapatan keluarga dengan kunjungan antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Medan

5. Ada pengaruh dukungan suami dengan kunjungan antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Medan.

METODE PENELITIAN

Jenis PenelitianJenis penelitian ini adalah

Penelitian Analitik dengan desain atau Cross-Sectional studi. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal care ibu hamil di wilayah kerja puskesmas darussalam medanLokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di

wilayah kerja Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah yang terdiri dari dua kelurahan yaitu kelurahan Sei Sikambing D dan Kelurahan Sei Putih Barat.Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 01 s/d 30 bulan Juni tahun 2009Populasi dan SampelPopulasi

Populasi dalam penelitian adalah semua ibu hamil > 7 bulan yang

melakukan kunjungan antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam berjumlah 24 orang Sampel Penelitian

Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling yaitu mengambil kasus atau responden yang ada pada waktu penelitian berlangsungMetode Pungumpulan DataData Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan teknik wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan secara tertulis kepada responden ntuk mendapatkan tanggapan, imformasi, jawaban dan data lainnya dengan mengisi kuesioner tersebutData Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Puskesmas Darussalam Medan Yang melakukan kunjungan antenatalDefenisi Operasional1. Pengetahuan adalah Pengetahuan

ibu mengenai pemeriksaan kehamilan dan perkembangan janin dalam kunjungan antenatal care. (manfaat kunjungan ibu hamil, manfaat tablet Fe, tujuan TT, penyebab HIV/AIDS, jumlah tablet Fe, Fe pada usia berapa, pemberian imunisasi, nutrisi bagi ibu hamil, gejala trimester III, proses kehamilan).

2. Pendidikan adalah Jenjang formal yang pernah dijalani oleh ibu hamil sampai mendapatkan ijazah

3. Sikap Suatu respon ibu yang tidak memihak dan mendukung ibu dalam melakukan kunjungan Antenatal care. (setuju kunjungan

Page 6: Jurnal ANC

setiap bulan, pada trimester III setaip 2 x seminggu, setuju terhadap anggota yang tidak mendukung kunjungan ibu hamil, setuju diberikan tablet Fe, setuju dilakukan timbang berat badan, tinggi badan, fundus uteri dan tes penyakit menular, setuju memeriksakan kepada bukan petugas kesehatan, setuju dilakukan penyuntikan tetanus toxoid, tes sampel darah janin

4. Pendapatan keluarga adalah Penghasilan yang didapat oleh istri dan suami dalam satu bulan penuh baik dalam bentuk gaji pokok

5. Dukungan suami adalah Dukungan yang diberikan suami dan keluarga dalam melakukan kunjungan Antenatal care (suami mendukung melakukan kunjungan kehamilan, apakah ibu didampingi suami pada saat melakukan knjungan pemeriksaan kehamilan, pemenuhan kebutuhan dari suami, informasi kehamilan)

6. Kunjungan Antenatal care adalah kontak ibu hamil dengan petugas kesehatan

PengukuranUntuk mengkur pengetahuan

ibu hamil diukur dengan mengajukan 10 pertanyaan, dengan alternatif jawaban : jika jawaban benar diberi nilai 2 dan jika jawaban salah diberi nilai 1 maka skor tertinggi 20 dan skor terendah 10

Untuk menilai aspek pengukuran pengetahuan menggunakan rumus Sudjana :

P =

Keterangan :P : nilai yang dicariR : nilai tertinggi – nilai

terendahBK : banyaknya kelas

P =

Pengetahuan ibu hamil tentang kunjungaan antenatal care dikatakanBaik 18 -20Cukup 14 – 17Buruk 10 – 13

Untuk mengukur sikap ibu tentang kunjungan antenatal care dengan mengajukan 8 pertanyaan dengan alternative jawaban : jika menjawab setuju diberi skor 2 jika menjawab tidak diberi nilai 1

Untuk kategori sikap ibu hamil dengan kunjungan antenatal care digunakan rumus sudjana :

P =

Keterangan :P : nilai yang dicariR : nilai tertinggi – nilai

terendahBK : banyaknya kelas

P =

P =

P = 4

Sikap ibu hamil tentang kunjungan antenatal care dikatakan :Baik 13 –16Buruk 8 – 12Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

Page 7: Jurnal ANC

1. Analisis Univariat (uji satu variabel)Dilakukan dengan membuat table dan distribusi frekuensi masing- masing variable yaitu variable bebas dan variable terikat. Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh factor sosial ekonomi terhadap kunjungan antenatal care ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Medan

2. Analisis Bivariat (uji dua variabel)Dilakukan terhadap dua variable yang diduga berhubungan atau berkorelasi, analisa ini untuk mengetahui hubungan antara variable bebas dan terikat agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variable tersebut, dalam penelitian ini menggunakan uji statistic spearman rank dengan derajat kemagnaan P <0,05 untuk mengetahui pengaruh factor sosial ekonomi terhadap kunjungan antenatal care Di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil PenelitianAnalisis Univariat

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa mayoritas responden berada pada usia usia > 30 tahun sebanyak 13 orang (54,2%), usia kehamilan sebanyak 16 orang (66,7%), mayoritas pendidikan responden adalah SMA sebanyak 9 orang (37,5), bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 19 orang (79,2%), mayoritas suku sebanyak 12 orang (50%), dan

mayoritas kunjungan sebanyak 14 responden (58,3%)Pengetahuan Ibu Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pengetahuan mayoritas cukup sebanyak 12 Orang (50%)Sikap Ibu Hamil Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat sikap baik sebanyak 15 orang (62,5%)Pendapatan Keluarga Tentang Kunjungan Antenatal Care

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat pendapatan keluarga tentang kunjungan antenatal care Rp 1.000.000 – 1.641.000 sebanyak 12 orang (50%)Dukungan Suami Terhadap Kunjungan Antenatal Care

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat dukungan suami yang mendukung pemeriksaan kehamilan sebanyak 15 orang (2,5%)Pengetahuan Ibu Hamil

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pengetahuan ibu tentang kunjungan antenatal care kurang sebanyak 37,5% dengan kunjungan antenatal care rendah sebanyak 33,3 % dan tinggi sebanyak 4,2 %. Ibu yang berpengetahuan cukup 50. 0 % dengan kunjungan antenatal care rendah 8,3% dan tinggi 41,7%. Sedangkan ibu yang bepengetahuan baik 12,5% dengan kunjungan antenatal care rendah 0% dan tinggi 12,5%, hal ini dibuktikan dengan nilai p 0,001 dengan angka korelasi 0.642 artinya ada pengaruh pengetahuan dengan kunjungan antenatal carePendidikan Ibu Hamil

Dari hasil penelitian dapat dilihat pendidikan ibu SMP 33,3% dengan kunjungan antenatal care

Page 8: Jurnal ANC

rendah sebanyak 33.3% dan tinggi sebanyak 0%. Ibu yang berpendidikan SMA sebanyak 45,8% dengan kunjungan antenatal care rendah 0% dan tinggi sebanyak 8,3%. Dan pendidikan ibu S1 sebanyak 0% dengan kunjungan antenatal care rendah 0% dan tinggi sebanyak 8,3%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pendidikan dengan kunjungan antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Darussalam Medan dengan nilai p 0.000, dan angka korelasi r = 0,807Sikap Ibu Hamil

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat sikap ibu yang buruk 37,5% dengan kunjungan antenatal care rendah sebanyak 25,0% dan tinggi sebanyak 12,5%. Ibu yang mempunyai sikap yang baik 62,5% dengan kunjungan antenatal care rendah sebanyak 16,7% dan tinggi sebanyak 45,8%. Hasil uji statistik didapat nilai p < 0,05 menunjukkan ada pengaruh sikap ibu dengan knjungan antenatal care, hal ini ditunjukkan oleh nilai r = 0,636Pendapatan Keluarga

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pendapatan keluarga tentang kunjungan ibu hamil Rp < 1.000.000 33,3% pendapatan 1.000.000 – 1.641.000 50% dan pendapatan diatas Rp 1.641.000 16,7%. Hasil uji statistik spearman diperoleh nilai P = 0.00 dan nilai r = 0,802 menunjukkan ada pengaruh pendapatan keluarga dengan kunjungan antenatal careDukungan Suami

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat dukungan suami tidak

mendukung sebanyak 37,5 % dengan kunjungan antenatal care rendah sebanyak 33,3 % dan tinggi sebanyak 4,2 %. Dukungan suami mendukung 62,5% dengan kunjungan antenatal care rendah sebanyak 54,2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai P 0,00 dan nilai r = 0,742 berarti ada pengaruh dukungan suami terhadap kunjungan antenatal care

Pembahasan Pengaruh pengetahuan ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care di Puskesmas Darussalam Medan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan 24 responden, ibu pengetahuan cukup terhadap kunjungan antenatal 12 orang (50%) pengetahuan kurang dengan kunjungan antenatal 9 orang (37,5%), kunjungan tinggi 3 orang (12,5%). Pengetahuan statistik dengan uji spearman rank ternyata ada hubungan hasil uji didapat p = 0,001 (p<0,05), hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pengetahuan ibu dengan kunjungan antenatal care. Nilai r = 0.642 mempunyai makna makin tinggi pengetahuan ibu makin tinggi knjungan antenatal care. Dimana ibu yang berkunjung kepuskesmas masih rendah, masih banyak ibu yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan, hal ini didasari pengetahuan ibu menerima informasi kesehatan ibu hamil belum maksimal dan tidak rutin memeriksakan kehamilannya.

Bahwa ibu hamil yang berpengetahuan baik, lebih sering

Page 9: Jurnal ANC

melakukan kunjungan antenatal care daripada ibu hamil yang berpengetahuan kurang. Dimana seseorang ibu hamil tidak akan memanfaatkan kunjungan antenatal care jika ibu tersebut tidak mengerti arti kunjungan antenatal selama kehamilan. (Sadik, 1996)

Dari hasil penelitian Wardhani & Desi lusiana (2007) juga mengemukakan bahwa semakin rendah pengetahuan ibu, maka makin sedikit keinginannya untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Menurut asumsi penulis bahwa pengetahuan ibu sangat berperan dalam melakukan kunjungan antenatal care. Pengetahuan ibu yang kurang lebih melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan, hal ini mungkin disadari dan dukungan suami yang mendukung ibu pergi berkunjung ke fasilitas kesehatanPengaruh pendidikan ibu terhadap kunjungan antenatal care di Puskesmas Darussalam Medan.

Dari tabulasi silang dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan rendah dengan kunjungan tinggi sebanyak 8 orang (33,3%) orang, pendidikan tinggi dengan kunjungan tinggi sebanyak 16 orang (66,7%),. Hasil penelitian menunjukkan bahwa da pengaruh antara pendidikan dengan kunjungan antenatal care di Puskesmas Darusalam Medan (r = 0,807, p = 0,000). Dimana tingkat pendidikan sangat memiliki peranan didalam masyarakat untuk menentukan keputusan ibu dalam bertindak, pendidikan ibu di wilayah kerja puskesmas masih sangat rendah dalam arti pendidikan ibu hamil rata-rata rendah. Pendidikan seseorang dapat

menerima informasi dan memperluas cakrawala berpikir sehingga mudah menggembangkan diri, dengan adanya pendidikan juga akan dapat meningkatkan kematangan intelektual seseorang.

Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin mudah menerima informasi, informasi kesehatan yang cukup pada ibu hamil mempengaruhi perilaku ibu hamil dalam melakukan kunujungan pemeriksaan kehamilan hal ini secara tidak langsung dapat memperkecil kematian ibu dan bayi. (Amiruddin, 2006). Demikian juga hasil penelitian Wardhani dan Desi Lusiana (2007) yang menyatakan bahwa rendahnya pendidikan ibu akan berdampak pada rendahnya pengetahuan ibu yang berpengaruh pada keputusan ibu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Menrut asumsi penulis, bahwa tingkat pendidikan ibu rendah lebih sering memeriksakan kehamilan, hal ini mungkan penyuluhan yang dilakukan puskesmas darussalam mempunyai sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kesehatan atau tokoh-tokoh masyarakat Pengaruh sikap ibu terhadap kunjungan antenatal care ibu hamil di Puskesmas Darussalam Medan

Dari tabulasi silang dapat dilihat bahwa sikap ibu buruk dengan kunjungan antenatal rendah sebanyak 6 orang, tinggi 3 orang. Sikap ibu baik dengan kunjungan tinggi sebanyak 15 orang (62,5%). Hasil penelitian didapat nilai p < 0,05 menun jukkan ada pengaruh sikap ibu dengan kunjungan antenatal care ibu hamil dan hal ini ditunjukkan oleh nilai r =

Page 10: Jurnal ANC

0,636 artinya sikap mempengaruhi ibu dalam melakukan kunjungan antenatal care. Sikap ibu juga memiliki arti merespon apa yang diterimanya dari sumber informasi tertama kesehatan ibu hamil dalam mempersiapkan kelahiran anak, hal ini didasari perilaku ibu dalam memeriksa kehamilannya.

Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut (azwar,2007) bahwa pengetahuan dan sikap mempengaruhi ibu dalam pemanaatan pelayanan kesehatan

Hal ini sesuai penelitan Syamsulhuda BM dkk yang menyatakan bahwa sikap responden terhadap ANC umunya positif namun hanya 40% yang melakukannya. Asumsi penulis, pengetahuan dan perilaku kesehatan ibu pada masa hamil kurang atau rendah serta pendidikan responden yang rendah lebih sering memeriksakan kehamilannya, hal ini mungkin didasari peran perilaku ibu yang merespon dengan pelayanan yang diberikan terhaadap ibu sangat diperhatikan.Pengaruh pendapatan keluarga kunjungan antenatal care ibu hamil di Puskesmas Darussalam Medan

Dari 24 responden berdasarkan pendapatan rendah dengan kunjungan antenatal sebanyak 8 orang(33,3%), pendapatan sedang dengan kunjungan antenatal sebanyak12 orang (50,0%) dan pendapatan tinggi terhadap

kunjungan sebanyak 4 orang (16,7%). Berdasarkan hasil penelitian dengan uji spearman diperoleh (p<0,000) dan nilai r = 0,802 menunjukkan pengaruh dalam melakukan kunjungan antenatal care. Dimana bagi ibu-ibu yang mempunyai biaya akan lebih leluasa dalam melakukan kunjungan antenatal, sedangkan ibu yang pendapatan rendah kurang memeriksakan kehamilannya. Dengan kata lain pendapatan mempengaruhi kemampuan untuk mendapatkan pelayanan antenatal.

Golongan ekonomi rendah pada umumnya tergolong kategori resiko besar karena kesehatannya yang biasanya terganggu oleh gizi yang kurang atau makan yang cukup sehingga kecepatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak kurang memungkinkan untuk memperoleh antenatal, yang mana ibu hamil terkadang tidak memeriksakan kehamilannya (Depkes 2000). Menurut hasil penelitian Wibowo (1992), mengemukakan bahwa penghasilan keluarga berpengaruh terhadap pemampaatan pelayanan kesehatan yang sebagian besar responden berpenghasilan rendah. Dan besanya tingkat penghasilan memungkinkan keluarga dapat memilih tenaga kesehatan yang lebih modern, keluarga dengan penghasilan yang cukup dapat memeriksakan kehamilan secara rutin, merencanakan persalinan tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik (Sari, Puspita, Ayu Rusliana, 2006)

Menurut asumsi penulis, bahwa pendapatan yang diperoleh pendapatan mempunyai kontribusi yang besar

Page 11: Jurnal ANC

dalam melakukan kunjungan antenatal care, bagi ibu-ibu yang mempunyai biaya akan lebih leluasa dalam melakukan kunjungan antenatal, sebaliknya ibu-ibu yang kurang mampu akan kurang untuk melakukan kunjungan antenatal. Pendapatan ib yang kurang lebih banyak melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan, hal ini didasari pentingnya kesehatan ibu yang pendapatannya minimPengaruh dukungan suami terhadap kunjungan antenatal care di Puskesmas Darussalam Medan

Dari 24 responden berdasarkan dukungan suami terhadap kunjungan antenatal sebanyak 15 orang (62,5%) dan tidak mendukung dalam pemeriksaan kehamilan sebanyak 9 orang (37,5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p< 0,05 (p = 0,00) dan nilai r = 0,742 dengan mengunakan uji spearman yang berarti ada pengaruh dukungan suami terhadap kunjungan antenatal care ibu hamil. Didalam pengambilan keputusan dalam melakukan kunjungan antenatal sering kali ibu tidak berhak memutuskan sesuatu karena itu adalah hak suami, sementara suami tidak mengetahui pentingnya pemeriksaan kehamilan, dan mengandalkan cara – cara traditional, dukungan suami mempengaruhi psikologis ibu terhadap mendukung kehamilan ibu, dalam arti dukungan suami bukan hanya materi.

Menurut Abdullah Cholil (2002) dalam buku Muskibin (2005) dukungan yang bisa diberikan pada ibu hamil, namun yang terutama adalah dukungan sosial yang bisa diberikan keluarga terutama suami. Dari hasil

penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan penelitian oleh Samuel Pasaribu pada tahun 2007 di desa Bandar Sakti Puskesmas Rantau Iota Tebing Tinggi pengarh faktor sosial ekonomi terhadap pemeriksaan kehamilan yaitu pendidikan, penghasilan 0,002. dukungan suami suami/ keluarga 0,001. pengetahan tentang Anc p = 0,017 dan pendapatan 0,24 dengan nilai r 0,386

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Antenatal care Ibu Hamil Di Puskesmas Darussalam Medan Tahun 2009 dapat disimpulkan :1. Ada pengaruh pengetahuan dengan

kunjungan antenatal care2. Ada pengaruh antara pendidikan

dengan kunjungan antenatal care3. Ada pengaruh sikap dengan

kunjungan antenatal care4. Ada pengaruh pendapatan keluarga

dengan kunjungan antenatal care5. Ada pengaruh dukungan suami

dengan kunjungan antenatal care

Saran1. Puskesmas Darussalam

Diharapkan kepada petugas kesehatan agar meningkatkan penyuluhan – penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya melakukan antenatal care melalui kegiatan ceramah umum dan interview antara petugas kesehatan dengan klien, dengan mengkomunikasikan pesan – pesan

Page 12: Jurnal ANC

kesehatan yang diselenggarakan oleh dinas kesehatan melalui puskesmas dengan bersama tokoh masyarakat

2. Ibu HamilDiharapkan kepada ibu hamil hendaknya rajin berkunjung untuk memeriksakan kehamilannya, dengan cara ceramah dan bimbingan serta meminimkan biaya pemeriksaan

3. Dinas KesehatanPerlu adanya kerjasama dan penyelenggara antar petgas kesehatan dengan bidan, perawat maupun dokter terhadap pentingnya perawatan kehamilan dan persalinan dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil dengan cara alat bantu visal, dan alat peraga

DAFTAR PUSTAKAAmiruddin, Ridwan, 2005. Studi  

Pemanfaatan Pelayanan  Antenatal Terhadap

Kelainan kesehatan Pada Ibu  Hamil yang dibuka pada  www//http.studi pemanfaatan go.id. dibuka  qpada tanggal 27 mei 2009

Dainur, 1994. Kegiatan KIA di Puskesmas dan Permasalahannya. Kedokteran

EGC. JakartaDepkes RI, 1994. Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar.

Jakarta______2000. Pemeriksaan Antenatal dan Deteksi Dini Ibu Hamil. Jakarta______2002. Program Safe Motherhood di Indonesia. Jakarta

______2005. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak

(PSW – KIA), Jakarta Desi, Lusiana, Wardhani. 2007. Upaya Peningkatan Kwalitas Pelayanan

Antenatal yang dibuka pada www//http.litbang.go.id /cdk vol 34 no.5 dibuka

pada tanggal 28 mei 2009Manuaba Ida Bagus Gde, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. EGC. JakartaMarthadisoebrata, Djamhoer, dkk 2005. Bunga Rampai Obstetrik dan Ginekologi

Sosial, Edisi 1, Jakarta : Yayasan Bina PustakaMuskibin, Imam, 2005. Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan, Yogyakarta

:Mitra PustakaNotoatmodjo Soekidjo, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka

CiptaNotoatmodjo Soekidjo, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Edisi Revisi PT. Rineka

Cipta. JakartaSaifuddin, A. B. (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Kesehatan

Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,

JakartaSetiadi, 2007 Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Edisi Pertama. Graha ilmu.

Page 13: Jurnal ANC

Sari, Puspita, Ayu Ruslina, 2006. Pengaruh Motivasi Pemeriksaan Kehamilan

ANC yang dibuka pada www// http. Litbang. Depkes. Kesrepro info.go.id

dibuka pada tanggal 25 juni 2009

Page 14: Jurnal ANC