evprog anc

45
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) per 100.000 kelahiran hidup manakala Angka Kematian Bayi (AKB) didefinisikan sebagai angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi usia 0 tahun dari setiap 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu atau dapat dikatakan juga sebagai probabilitas bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun (dinyatakan dengan per seribu kelahiran hidup). AKI dan AKB merupakan indikator yang dipakai dalam menentukan status kesehatan ibu dan anak. Tinggi rendahnya AKI dan AKB disuatu negara dapat dilihat dari kemampuan untuk memberikan pelayanan obstetrik yang bermutu dan menyaluruh. AKI di Indonesia masih tinggi jika dibandingkan dengan target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 yang sudah disepakati oleh lebih dari 180 kepala negara termasuk presiden Republik Indonesia pada tahun 2000. Data terakhir berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI masih 228 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan target yang harus dicapai adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup. Demikian juga dengan AKB, berdasarkan SDKI 2007 masih 34 per 1.000 kelahiran hidup. Target yang akan dicapai

Upload: steven-herbert

Post on 10-Sep-2015

36 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

free

TRANSCRIPT

Bab I

Pendahuluan1.1. Latar BelakangAngka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) per 100.000 kelahiran hidup manakala Angka Kematian Bayi (AKB) didefinisikan sebagai angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi usia 0 tahun dari setiap 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu atau dapat dikatakan juga sebagai probabilitas bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun (dinyatakan dengan per seribu kelahiran hidup). AKI dan AKB merupakan indikator yang dipakai dalam menentukan status kesehatan ibu dan anak. Tinggi rendahnya AKI dan AKB disuatu negara dapat dilihat dari kemampuan untuk memberikan pelayanan obstetrik yang bermutu dan menyaluruh. AKI di Indonesia masih tinggi jika dibandingkan dengan target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 yang sudah disepakati oleh lebih dari 180 kepala negara termasuk presiden Republik Indonesia pada tahun 2000. Data terakhir berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI masih 228 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan target yang harus dicapai adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup. Demikian juga dengan AKB, berdasarkan SDKI 2007 masih 34 per 1.000 kelahiran hidup. Target yang akan dicapai adalah 23 per 1.000 kelahiran hidup. Dengan AKI 228/100.000 KH berarti ada 9.774 ibu meninggal per tahun atau 1 ibu meninggal tiap jam oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas. Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%) dan infeksi (11%). Penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain Kurang Energi Kronis/KEK pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%) dan ibu hamil dengan keadaan 4T (65%) yaitu Terlalu muda hamil, Terlalu tua hamil, Terlalu sering hamil dan Terlalu banyak anak, dan keadaan ini juga mengakibakan 3T yaitu Terlambat dalam mengenali tanda bahaya dan pengambil keputusan untuk mencari pertolongan berkualitas, Terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan Terlambat mendapatkan pertolongan yang cepat dan tepat di fasilitas pelayanan.Salah satu upaya untuk menekan angka kematian ibu dapat dilakukan melalui peningkatan pelayanan kesehatan ibu hamil yang dikenal sebagai Ante Natal Care (ANC). Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal ini bertujuan untuk mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi, mendeteksi sedini mungkin faktor-faktor penyulit atau komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, dan mempersiapkan persalinan yang aman, serta memberikan pendidikan kepada ibu hamil. Kunjungan antenatal yang ditetapkan pemerintah pusat selama kehamilan minimal empat kali kunjungan dengan frekuensi satu kali pada trimester pertama (K1), satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga (K4). Standar pelayanan ANC meliputi 7T yaitu, timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur TFU, pemberian imunisasi TT, Tablet Fe, Temu wicara.

Statistik kesehatan World Health Organization (WHO) tahun 2011, cakupan pemeriksaan kehamilan atau pelayanan antenatal Indonesia (82%) masih tertinggal berbanding negara-negara ASEAN yang lain seperti Korea Utara (95%) dan Sri lanka (93%).

Menurut Riskesdas 2010, kunjungan ibu hamil ke tenaga kesehatan di Indonesia yaitu K1 72,3 % dan K4 61,4%. Selain meningkatkan cakupan kunjungan ibu hamil, perlu dilakukan peningkatan kualitas pelayanan antenatal yang sesuai standar misalnya dengan pemberian tablet besi dan imunisasi Tetanus Toksoid (TT). Pada tahun 2009 cakupan pemberian Fe1 adalah 76,9% dan Fe3 adalah 68,7%. Pemberian imunisasi TT penting karena berkaitan dengan masih terdapatnya kasus Tetanus Neonatorum secara nasional pada tahun 2009 sebanyak 158 kasus dengan angka kematian (CFR = Case Fatality rate) 48,1%. Pada tahun yang sama, cakupan pemberian imunisasi TT2 di Indonesia baru mencapai 62,52% . Di Indonesia, proporsi golongan ibu hamil yang menderita anemia defisiensi besi masih tinggi yaitu 59 % dan merupakan yang tertinggi menurut jenis anemia yang lain pada tahun 2007. Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang 2011, didapatkan cakupan pemberian tablet besi Fe3 untuk tahun 2010 masih belum mencapai target yaitu sebanyak 91,16% walaupun terjadi peningkatan cakupan sebanyak 10,2% dibanding tahun 2009.Keberhasilan pelaksanaan program pelayanan antenatal di UPTD Puskesmas Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012 masih belum diketahui. Oleh karena itu, evaluasi program ini perlu dilakukan untuk menilai tingkat keberhasilan pelaksanaan program. 1.2Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menurut SDKI 2007 yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup.

2. Tingginya Angka Kematian Bayi (AKB ) 34 per 1.000 kelahiran hidup di Indonesia pada tahun 2007.

3. Indonesia mempunyai target untuk menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.

4. Statistik kesehatan World Health Organization (WHO) tahun 2011, cakupan pemeriksaan kehamilan atau pelayanan antenatal Indonesia (82%) masih tertinggal berbanding negara-negara ASEAN yang lain seperti Korea Utara (95%) dan Sri Lanka (93%).

5. Cakupan kunjungan ibu hamil ke tenaga kesehatan di Indonesia pada tahun 2010 masih belum mencapai target dengan K1 sebesar 72,3 % dan K4 sebesar 61,4%.

6. Cakupan pemberian tablet besi bagi ibu hamil di Indonesia pada tahun 2009 masih belum mencapai target dengan cakupan pemberian Fe1 sebesar 76,9% dan Fe3 sebesar 68,7%.

7. Masih terdapat kasus tetanus neonatorum di Indonesia pada tahun 2009 sebanyak 158 kasus dengan angka kematian (CFR = Case Fatality rate) 48,1%.

8. Cakupan pemberian imunisasi TT2 di Indonesia baru mencapai 62,52% pada tahun 2009.

9. Proporsi golongan ibu hamil yang menderita anemia defisiensi besi di Indonesia masih tinggi yaitu 59 %.10. Cakupan pemberian tablet besi Fe3 Kabupaten Karawang pada tahun 2010 masih 91,16%.11. Belum diketahuinya tingkat keberhasilan pelaksanaan Program Pelayanan Antenatal di UPTD Puskesmas Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang Periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui keberhasilan program pelayanan kesehatan ibu hamil (Antenatal Care) di Puskesmas Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012.1.3.2 Tujuan Khusus

1. Diketahuinya cakupan akses kunjungan ibu hamil : kunjungan pertama (K1) dan kunjungan keempat (K4) di Puskesmas Kecamatan Klari, Karawang periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012.

2. Diketahuinya cakupan pemberian tablet zat besi, yaitu Fe1 dan Fe3 di Puskesmas Kecamatan Klari, Karawang periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012.

3. Diketahuinya cakupan pemberian imunisasi TT1 dan TT2 pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Klari, Karawang periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012.

4. Diketahuinya cakupan deteksi risiko tinggi pada ibu hamil oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan Klari, Karawang periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012.

5. Diketahuinya cakupan deteksi risiko tinggi pada ibu hamil oleh masyarakat di Puskesmas Kecamatan Klari, Karawang periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012.

6. Diketahuinya cakupan rujukan ibu hamil risiko tinggi di Puskesmas Kecamatan Klari, Karawang periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012.

7. Diketahuinya cakupan kegiatan kunjungan rumah di Puskesmas Kecamatan Klari, Karawang periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012.

8. Diketahuinya cakupan kegiatan penyuluhan perorangan dan kelompok di Puskesmas Kecamatan Klari, Karawang periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012.

9. Diketahuinya cakupan senam hamil di Puskesmas Kecamatan Klari, Karawang periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012.

10. Diketahuinya cakupan pencatatan dan pelaporan Program Pelayanan Antenatal di Puskesmas Kecamatan Klari, Karawang periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012.1.4Manfaat

1.4.1 Bagi Evaluator

1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat kuliah

2. Mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang evaluasi Pelayanan Antenatal di Puskesmas dalam lingkup wilayah kerjanya.

3. Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur program, khususnya program kesehatan.

4. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam mengambil langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, antara lain perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

1.4.2Bagi Perguruan Tinggi

1. Mengamalkan Tri Darma Perguruan Tinggi.

2. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang kesehatan.

1.4.3 Bagi Puskesmas yang dievaluasi

Dengan adanya masukan-masukan berupa hasil evaluasi dan beberapa saran-saran maka diharapkan dapat menjadi umpan balik positif bagi Puskesmas Klari, Kabupaten Karawang, dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas Program Pelayanan Antenatal maupun program-program lainnya, sehingga mutu dari pada pelayanan Puskesmas ini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan.

1.4.4 Bagi Masyarakat

Menjadi bahan informasi bagi masyarakat bahwa program Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil mempunyai peranan yang sangat penting, selain untuk mengetahui masalah kependudukan, juga untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf ekonomi masyarakat itu sendiri.

1.5. Sasaran

Semua ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012.

Bab II

Materi dan Metode

2.1.Materi

Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari laporan bulanan puskesmas mengenai program pelayanan kesehatan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Klari,Karawang periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012 yang terdiri dari :

1.Perawatan kehamilan

2.Pemberian tablet zat besi, terutama Fe1 dan Fe3 3.Pemberian imunisasi TT1 dan TT24.Deteksi resiko tinggi pada ibu hamil oleh tenaga kesehatan

5.Deteksi resiko tinggi pada ibu hamil oleh masyarakat6.Rujukan ibu hamil risiko tinggi

7.Kunjungan rumah ibu hamil8.Penyuluhan perorangan dan kelompok

9.Kegiatan senam hamil

10.Pencatatan dan pelaporan

2.2.Metoda

Untuk mengukur tingkat keberhasilan program Puskesmas mengenai Program Kesehatan Ibu Hamil (Antenatal Care) di Puskesmas Kecamatan Klari, Karawang periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012 dengan cara membandingkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil (Antenatal Care) terhadap tolok ukur yang sudah ditetapkan dengan menggunakan metode pendekatan sistem, yang disajikan secara tekstular dan tabular. Sehingga ditemukan masalah yang ada dan kemudian dibuat usulan dan saran sebagai pemecahan masalah tersebut berdasarkan penyebab masalah yang ditemukan dari unsur-unsur sistem.Bab III

Kerangka Teoritis

3.1.Kerangka Teoritis

Bagan 1 : Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem adalah prinsip pokok atau cara kerja yang diterapkan pada waktu menyelenggarakan pekerjaan administrasi. Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling berhubungan oleh suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan. Elemen-elemen tersebut adalah:

1. Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut.

2. Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.

3. Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam sistem.

4. Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.

5. Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.

6. Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.

3.2.Variabel dan Tolok Ukur

Tolok ukur terdiri dari variabel masukan, proses, keluaran, dampak, lingkungan dan umpan balik yang digunakan sebagai pembanding atau target yang harus dicapai dalam program Program Pelayanan Antenatal (ANC). (Lampiran I)Bab IV

Penyajian Data

4.1 Sumber Data

Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari :

1. Laporan Bulanan KIA (LB3) Puskesmas Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012.

2. Laporan Bulanan PWS-KIA Puskesmas Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012.

3. Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang Tahun 2011.4. Data demografi Puskesmas Kecamatan Klari tahun 2012.

4.2.Data Umum

4.2.1.Geografi

A. Luas Wilayah dan Batas-batas

1.Lokasi gedung Puskesmas Klari terletak di Jl. Raya Kosambi, No. 20, Klari. Komplek Puskesmas Klari terletak di Desa Duren dan bertepatan berada di depan Kantor Kepala Desa Duren, di samping kiri Kecamatan Klari, di belakang kompleks terdapat TK Mawar dan di samping kanan rumah penduduk.2.Luas wilayah kerja Puskesmas Klari: + 693.878 Ha; yang terdiri dari 8 desa, 66 Rukun Warga (RW) dan 126 Rukun Tetangga (RT ). 3.Batasan wilayah kerja Puskesmas Klari :

a) Sebelah utara : Puskesmas Telagasari

b) Sebelah selatan : Puskesmas Curug

c) Sebelah barat

: Puskesmas Anggadita

d) Sebelah timur : Puskesmas Purwasari4. Keadaan daerahnya terdiri dari 95% daratan dan 5% perairan terdiri atas :

a) Persawahan : 45%b) Industri : 30%

c) Perkebunan : 20%

d) Perairan : 5%B. Wilayah Administrasi

Jumlah desa wilayah kerja UPTD Puskesmas Klari adalah delapan desa meliputi 66 RW dan 126 RT. Desa-desa tersebut adalah :

a) Desa Duren

b) Desa Pancawati

c) Desa Walahar

d) Desa Kiarapayung

e) Desa Sumurkondang

f) Desa Cibalongsari

g) Desa Klari

h) Desa Belendung4.2.2.Data Demografi

Jumlah penduduk di Kecamatan Klari sampai bulan September tahun 2012 adalah 85.994 jiwa. Data umum selengkapnya di Lampiran II; tabel 1.

Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin : laki-laki 42.718 jiwa dan perempuan 43.276 jiwa. Data umum selengkapnya di Lampiran II; tabel 1.

Jumlah Ibu hamil di Kecamatan Klari, Karawang tahun 2012 adalah 2551 jiwa. Data umum selengkapnya di Lampiran II; tabel 2.

Terdiri dari 8 desa, 66 RW dan 126 RT dengan jumlah kepala keluarga 26.930 Kepala Keluarga (KK). Tingkat pendidikan penduduk Kecamatan Klari terbanyak adalah pendidikan rendah, berjumlah 58622 orang (68.17%). Data umum selengkapnya di Lampiran II; tabel 3.

Sebagian besar penduduk yaitu 51,4% penduduk di Kecamatan Klari adalah tidak bekerja Data umum selengkapnya terdapat pada Lampiran II; tabel 4.

Jenis sarana kesehatan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Klari antara lain : Puskesmas pembantu (2), Klinik 24 jam (8), Posyandu (79), Rumah sakit swasta (2), Rumah bersalin (3), Praktek bidan (25), Praktek dokter swasta (10) dan Apotek (6). Data umum selengkapnya terdapat pada Lampiran II; tabel 5.4.3.Data Khusus

4.3.1.Masukan (input)

A. Tenaga Dokter umum:3 orang

Bidan

:25 orang

Perawat

:6 orang

Petugas laboratorium:1 orang

Petugas administrasi:2 orang

Kader

:5 orang/posyandu

B. Dana

Dana untuk pelaksanaan program diperoleh dari: APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) : CukupC. Sarana

1. Medis Antenatal Kit

:1 buah

Stetoskop

:2 buah

Tensimeter

:2 buah

Timbangan dewasa :1 buah

Pengukur tinggi badan :1 buah

USG dan monitor:1 set

Tablet zat besi:Ada, jumlah cukup

Vaksin TT

:Ada, jumlah cukup

Perlengkapan imunisasi :Ada, jumlah cukup (Kapas, alkohol dan alat suntik)

Alat dan Bahan Laboratorium:Ada (mesin hitung Hb 1 buah, stick protein urin jumlah cukup, strip HCG jumlah cukup)

2. Non medis Ruangan pemeriksaan ANC:Ada

Ruang USG:Ada

Meja tulis

:2 buah

Kursi lipat:2 buah

Tempat tidur ibu hamil:1 buah

Tempat penyimpanan vaksin:Ada

Buku KIA:Ada, Jumlah cukup

Alat peraga penyuluhan:Ada (Papan tulis, poster, spidol, dan brosur)

Mobil Ambulans:1 buah

D. MetodeTerdapat metode untuk :

1. Perawatan Kehamilan Setiap ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya dilakukan perawatan kehamilan terlebih dahulu yang meliputi : Anamnesis

Pada kunjungan pertama, dikumpulkan informasi mengenai ibu hamil yaitu menanyakan identitas, keluhan yang sekarang dirasakan, riwayat haid, riwayat perkawinan, riwayat kehamilan (HPHT, gerakan janin, masalah atau tanda-tanda bahaya misalnya penglihatan kabur, keluhan yang lazim pada kehamilan, penggunaan obat, dan kekhawatiran yang dirasakan ibu hamil), riwayat kehamilan yang lalu (berapa kali hamil, perdarahan (kehamilan, persalinan, dan nifas), riwayat persalinan, hipertensi, melahirkan janin dengan BB < 2,5 Kg atau > 4 Kg, riwayat keguguran, bayi yang dilahirkan, riwayat penyakit yang pernah diderita, riwayat keluarga (penyakit keturunan, anak kembar, penyakit menular, dll), riwayat sosial ekonomi dan budaya (status perkawinan, riwayat KB, dukungan keluarga pada kehamilan, kebiasaan makan dan gizi, kebiasaan hidup sehat, dll), kebiasaan kerja pasien setiap hari, dan tempat persalinan yang diinginkan. Pada kunjungan berikutnya dikumpulkan informasi mengenai kehamilan untuk mendeteksi komplikasi dan melanjutkan pelayanan yang diperlukan. Timbang berat badan

Ditimbang tanpa alas kaki dan pakaian seringan mungkin, satuan kilogram.

Pengukuran tinggi badan

Diukur tanpa alas kaki, satuan centimeter.

Pengukuran tekanan darah

Menggunakan sfigmomanometer, satuan mmHg.

Ukur tinggi fundus uteri (TFU)

Menggunakan pita ukur, diukur dari fundus ke simfisis dengan satuan sentimeter.

Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ) Untuk menentukan presentasi janin dilakukan palpasi atau pemeriksaan Leopold (Leopold I IV)

Leopold I : Menentukan Tinggi Fundus Uteri dengan palpasi setelah usia kehamilan 12 minggu dan dengan pita pengukur (dari simphisis pubis sampai dengan bagian janin yang ada di fundus uteri) setelah usia kehamilan 22 minggu, dan dengan perabaan untuk menentukan bagian janin yang ada di fundus uteri.

Leopold II : Meraba samping rahim dan merasakan di sebelah mana teraba tahanan yang lebih keras dan tahanan terus dari atas ke bawah, untuk mengetahui letak punggung janin atau bagian janin di dinding uterus.

Leopold III : Meraba bagian bawah rahim dengan satu tangan untuk mengetahui bagian janin yang berada di bawah rahim.

Meraba bagian janin yang berada di bagian bawah rahim dengan dua tangan dan menentukan sampai di mana janin telah masuk Pintu Atas Panggul.

Pemeriksaan auskultasi untuk menentukan denyut jantung janin menggunakan Doppler. Denyut jantung janin normal 110-150 kali/menit. Bila ada kelainan denyut mungkin dapat disebabkan oleh adanya kelainan janin atau placenta.

Pemeriksaan laboratorium:

Hemoglobin: dengan mesin hitung Hb.

Protein urin: dengan stick protein urin.

Tes kehamilan: tes HCG.2. Pemberian tablet zat besi

Diberikan minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan, yaitu 30 tablet besi (Fe1) pada kunjungan pertama (K1), 30 tablet besi (Fe2) pada kunjungan kedua (K2) dan 30 tablet besi (Fe3) pada kunjungan keempat (K4).Untuk pencegahan anemia diberikan 1 tablet / hari, sedangkan untuk pengobatan anemia diberikan 3 tablet / hari. Tablet besi diminum setelah makan.

3. Pemberian imunisasi TT1 dan TT2Pemberian imunisasi TT ibu hamil dilihat pada status imunisasi TT sebelumnya. Ibu hamil yang belum pernah diberikan imunisasi TT harus mendapatkan imunisasi paling sedikit 2 kali suntikan selama kehamilannya, yaitu pertama pada saat K1 dan kedua dengan jarak minimal 4 minggu kemudian. Ibu hamil yang pernah disuntikkan imunisasi sebelumnya hanya diberikan satu kali suntikan TT selama kehamilannya pada kunjungan antenatal pertama atau paling lambat 2 minggu sebelum melahirkan. Imusasi TT disuntikkan secara subkutan dosis 0,5 cc pada lengan atas.4. Deteksi ibu hamil risiko tinggi

Kegiatan yang dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan komplikasi kebidanan baik dari tenaga kesehatan maupun dari laporan masyarakat. Faktor risiko pada ibu hamil antara lain :

Primigravida < 20 tahun atau > 35 tahun

Anak lebih dari 4

Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang < 2 tahun

Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 cm dan penambahan berat badan < 9 kg selama masa kehamilan

Anemia dengan dari Hb < 11 g/dL

Tinggi badan < 145 cm, atau dengan kelainan bentuk panggul dan tulang belakang

Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau sebelum kehamilan ini

Sedang/pernah menderita penyakit kronis, antara lain : TBC, kelainan jantung-ginjal-hati, psikosis, kelainan endokrin, tumor dan keganasan

Riwayat kehamilan buruk : keguguran berulang, KET, mola hidatidosa, KPD, bayi dengan cacat kongenital

Riwayat persalinan dengan komplikasi : persalinan dengan seksio sesarea, ekstraksivakum / forseps

Riwayat nifas dengan komplikasi : perdarahan pasca persalinan, infeksi masa nifas, psikosis post partum (post partum blues)

Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis, hipertensi dan riwayat cacat kongenital

Kelainan jumlah janin : kehamilan ganda, janin dampit, monster

Kelainan besar janin : pertumbuhan janin terhambat, janin besar

Kelainan letak dan posisi janin : letak lintang, sungsang pada usia kehamilan > 32 minggu.

Komplikasi pada ibu hamil :

Ketuban pecah dini

Perdarahan pervaginam: keguguran, plasenta previa, solusio plasenta.

Hipertensi dalam kehamilan: tekanan darah tinggi (sistolik > 140 mmHg, diastolik > 90 mmHg), dengan atau tanpa edema pre-tibial.

Ancaman persalinan prematur

Infeksi berat dalam kehamilan: demam berdarah, tifus abdominalis, sepsis5. Rujukan ibu hamil risiko tinggi

Pelayanan kepada ibu hamil dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan tepat sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Pelayanan medis yang dapat dilakukan di Puskesmas mampu PONED (Pelayanan Obstetrik Neonatol Emergensi Dasar) meliputi : Penanganan perdarahan pada kehamilan

Pencegahan dan penanganan hipertensi dalam kehamilan (pre-eklampsi dan eklampsi).

Pencegahan dan penanganan infeksi.

Penanganan abortus.

Stabilisasi komplikasi obstetrik untuk dirujuk dan transportasi.

Penanganan ibu hamil yang tidak dapat dilakukan di Puskesmas mampu PONED dirujuk ke rumah sakit PONEK (Pelayanan Obstetrik Neonatol Emergensi Komprehensif).

6. Kunjungan rumah ibu hamil

Mengunjungi rumah minimal 1x/bulan, untuk memeriksakan keadaan kesehatan ibu hamil dan janinnya dengan menghitung DJJ (Denyut Jantung Janin) terutama pada kasus ibu hamil dengan risiko tinggi serta memberikan nasihat-nasihat tentang menjaga kehamilannya oleh bidan desa.

7. Penyuluhan

Perorangan : Setiap kali kunjungan, dengan wawancara

Kelompok

: 1x/bulan, dengan ceramah.8. Kegiatan senam hamil

Melalui kegiatan senam sebanyak 1x/minggu, untuk mempertinggi kesehatan fisik dan kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan.

9. Pencatatan dan pelaporan : Menggunakan SP2TP. Pencatatan

Register ibu hamil : Buku register untuk mencatat setiap ibu hamil yang diperiksa.

Buku KIA : Buku untuk memantau perkembangan kesehatan ibu hamil setiap kali pemeriksaan kehamilan, dipegang oleh ibu hamil.

Kohort ibu hamil : Buku pencatatan perkembangan kesehatan ibu hamil. Pencatatan PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak): Setiap bulannya, Puskesmas melakukan pencatatan PWS KIA berdasarkan data pencatatan di Puskesmas. Selain itu data sasaran juga diperoleh dengan mengumpulkan data yang berasal dari lintas program dan fasilitas pelayanan lain yang ada di wilayah kerja.

Pelaporan :

Laporan Bulanan KIA (LB3) : merupakan formulir pelaporan KIA untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.

4.3.2. Proses

A. Perencanaan

Ada tertulis, lengkap dan terperinci mengenai :

1. Perawatan kehamilan

Dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.2. Pemberian tablet zat besi

Dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.3. Pemberian imunisasi TT1 dan TT2 Dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.

4. Deteksi ibu hamil risiko tinggi

Dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.

5. Rujukan ibu hamil risiko tinggi

Dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB dan bidan jaga PONED 24 jam. Sebagian ibu hamil masih boleh ditangani PONED.6. Kunjungan rumah

Dilakukan bidan desa terutama pada ibu hamil risiko tinggi minimal 1x/bulan.

7. Penyuluhan

Perorangan : Dilakukan oleh bidan setiap kali kunjungan (wawancara) setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB. Kelompok : Dilakukan dan dijadwalkan tiap bulan melalui kegiatan ceramah8. Kegiatan senam hamil

Dilakukan dan di jadwalkan tiap minggu melalui kegiatan senam hamil 1x/minggu9. Pencatatan dan pelaporan

Pencatatan : Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB. Pelaporan : Dilakukan setiap awal bulanB.PengorganisasianTerdapat bagan struktur organisasi dan pembagian tugas serta tanggung jawab yang jelas dalam pelaksanaan program ANC

Bagan 2. Struktur Organisasi Program Pelayanan Antenatal Puskesmas Kecamatan Klari,

Kabupaten Karawang

C. Pelaksanaan

1. Perawatan kehamilan

Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.

Besar sasaran : 2551 orang ibu hamil.

2. Pemberian tablet zat besi Fe1 dan Fe3Dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.

3. Pemberian imunisasi TT1 dan TT2Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.

4. Deteksi ibu hamil risiko tinggi

Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB.

5. Rujukan ibu hamil risiko tinggi

Dilakukan oleh bidan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB dan bidan jaga PONED 24 jam. Sebagian ibu hamil resiko tinggi ditangani oleh dokter umum dan bidan PONED 24 jam.6. Kunjungan rumah

Dilakukan oleh bidan dari masing-masing desa tapi tidak ada data tertulis.

7. Penyuluhan Perorangan : Dilakukan oleh bidan setiap kali kunjungan (wawancara) setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB. Kelompok : Tidak ada data tertulis8. Kegiatan senam hamil

Tidak dilakukan.9. Pencatatan dan pelaporan Pencatatan : Dilakukan setiap hari kerja pada pkl 08.00-14.00 WIB. Pelaporan : Dilakukan setiap awal bulan.

D. Pengawasan 1. Pengawasan kepala Puskesmas rapat bulanan : Ada, tiap bulan diadakan rapat dan dipimpin oleh kepala Puskesmas untuk mengetahui apakah program berjalan sesuai dengan rencana.2. Pencatatan dan pelaporan bulanan

: Ada, 1x/bulan dilaporkan hasil pencatatan dari tiap sektor yang berkaitan dengan program kepada kepala Puskesmas dan ditandatangani oleh kepala Puskesmas.4.3.3 Keluaran

1. Cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4 Jumlah sasaran ibu hamil dalam satu tahun dapat dihitung menggunakan rumus : CBR x 1,1 x jumlah penduduk

Jumlah sasaran ibu hamil yang digunakan adalah jumlah sasaran ibu hamil menurut Dinas Kesehatan (DinKes) Kabupaten Karawang tahun 2012 sebanyak 2551 orang.

Cakupan K1(Lampiran III, tabel 1)

Di Kecamatan Klari =

= = 99,06% Cakupan K4 (Lampiran III, tabel 1)

Di Kecamatan Klari =

= = 93,10% 2. Cakupan pemberian tablet zat besi Fe1 dan Fe3 pada ibu hamil Cakupan Fe1 (Lampiran III, tabel 2)

Di Kecamatan Klari =

= = 98,75% Cakupan Fe3 (Lampiran III, tabel 2)

Di Kecamatan Klari =

= = 90,79% 3. Cakupan pemberian imunisasi TT1 dan TT2 pada ibu hamil Cakupan TT1 (Lampiran III, tabel 3)Di Kecamatan Klari =

= = 70,25% Cakupan TT2 (Lampiran III, tabel 3)Di Kecamatan Klari =

= = 59,04%4. Cakupan deteksi risiko tinggi oleh tenaga kesehatan (Lampiran III, tabel 4)Di Kecamatan Klari = = = 12,54%5. Cakupan deteksi ibu hamil risiko tinggi oleh masyarakat (Lampiran III, tabel 5) Di Kecamatan Klari =

= = 9,92%6. Cakupan rujukan ibu hamil risiko tinggi (Lampiran III, tabel 6)Di Kecamatan Klari =

= = 58,12% 7. Cakupan kunjungan rumah ibu hamil Kunjungan rumah ibu hamil dilakukan tetapi tidak dapat diniai karena tidak ada data tertulis.8. Cakupan penyuluhan Cakupan penyuluhan perorangan dilakukan tiap kali kunjungan (100%) Cakupan penyuluhan kelompok tidak dapat dinilai karena tidak ada data tertulis.9. Cakupan kegiatan senam hamil Tidak dilakukan.10. Cakupan pencatatan dan pelaporan Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap bulan namun cakupan pencatatan dan pelaporan tidak lengkap karena tidak ada data mengenai penyuluhan kelompok dan kunjungan rumah ibu hamil.4.4 Lingkungan1. Fisik

a) Lokasi : Mudah dicapai oleh ibu hamil, namun RS rujukan berlokasi agak jauh kurang lebih 18 km daripada Puskesmas Kecamatan Klari.

b) Transportasi : Tersedia sarana transportasi umum yang relatif murah seperti becak, ojek dan angkutan umum. Jalur jalan raya yang rata dan tidak sukar dilalui oleh prasarana trasportasi darat. Di Puskesmas terdapat 1 ambulans yang siap pakai.

c) Fasilitas kesehatan :

Adanya kerjasama yang baik antara Puskesmas dengan fasilitas kesehatan yang lain seperti Rumah Sakit Bersalin (RBS), Bidan Praktek Swasta (BPS).2. Non fisik

a) Pendidikan : Adanya hambatan dari tingkat pendidikan (mayoritas penduduk berpendidikan rendah).

b) Sosial ekonomi dan budaya : Mayoritas penduduk memiliki status sosioekonomi rendah4.5 Umpan Balik1. Adanya pencatatan dan pelaporan tiap bulan. Namun terdapat beberapa kegiatan dalam program ANC yang tidak dicatat secara lengkap, antara lain : Penyuluhan kelompok bagi ibu hamil Kunjungan rumah ibu hamil 2. Adanya rapat kerja bulanan bersama Kepala Puskesmas satu bulan satu kali yang membahas laporan kegiatan evaluasi program yang telah dilaksanakan.4.6 Dampak1. Dampak langsung adalah menurunnya angka kematian ibu dan menurunnya angka kematian bayi belum dapat dinilai, tetapi berdasarkan laporan bulanan KIA periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012, ditemukan 2 kasus kematian maternal dan kematian neonatal sebanyak 6 kasus.2. Dampak tidak langsung seperti peningkatan pelayanan kesehatan ibu belum dapat dinilai

Bab V

PembahasanNoVariabelTolok UkurCakupanMasalah

IKeluaran

1. Cakupan K495%93,10%(+) 2,00%

2. Cakupan Fe395%90,79%(+) 4,43%

3. Cakupan TT195%70,25%(+) 26,05%

4. Cakupan TT290%59,04%(+) 34,40%

5. Cakupan deteksi ibu hamil risiko tinggi oleh tenaga kesehatan 20%12,54%(+) 37,30%

6. Cakupan deteksi ibu hamil risiko tinggi oleh masyarakat15%9,92%(+) 33,87%

7. Cakupan rujukan ibu hamil risiko tinggi100%58,12%(+) 41,88%

IIProses

1. Kunjungan rumahDilakukanTidak ada data(+)

2. Penyuluhan kelompokDilakukanTidak ada data(+)

3. Senam hamilDilakukanTidak dilakukan(+)

4. Pencatatan dan pelaporanLengkapAda, tetapi tidak lengkap(+)

IIILingkungan

Non Fisik

1. PendidikanTidak ada hambatanAda hambatan(+) mayoritas pendidikan rendah

2. EkonomiTidak ada hambatanAda hambatan(+) mayoritas status sosio ekonomi penduduk rendah

Keterangan : Tabel selengkapnya terlampir (Lampiran IV)Bab VI

Perumusan Masalah

6.1 Masalah Menurut Keluaran

a. Cakupan kunjungan K4 sebesar 93,10% dari target 95%.

b. Cakupan pemberian Fe3 sebesar 90,79% dari target 95%.

c. Cakupan deteksi ibu hamil risiko tinggi oleh tenaga kesehatan sebesar 12,54% dari target 20%.

d. Cakupan deteksi ibu hamil risiko tinggi oleh masyarakat sebesar 9,92% dari target 15%.

e. Cakupan rujukan ibu hamil risiko tinggi sebesar 58,12% dari target 100%.

Cakupan pemberian imunisasi TT1 sebesar 70,25% dari target 95% dan TT2 sebesar 59,04% dari target 90% tidak akan dijadikan sebagai masalah walaupun belum mencapai target. Hal ini disebabkan karena pemberian imunisasi TT sekarang telah berdasarkan status imunisasi ibu sebelumnya. Apabila status imunisasi tetanus ibu telah lengkap, ibu tidak perlu diimunisasi lagi.

6.2 Masalah Menurut Proses

a. Pelaksanaan kunjungan rumah ibu hamil tidak ada data tertulis.

b. Pelaksanaan penyuluhan kelompok tidak ada data tertulis.

c. Pelaksanaan kegiatan senam hamil tidak dilakukan.d. Pencatatan dan pelaporan tidak lengkap.

6.3Masalah Menurut Lingkungana. Mayoritas penduduk di Kecamatan Klari tingkat pendidikannya rendah.

b. Mayoritas penduduk di Kecamatan Klari status ekonominya rendah.

Bab VII

Prioritas Masalah

Masalah Menurut KeluaranA. Cakupan kunjungan K4 sebesar 93,10% dari target 95%.

B. Cakupan pemberian Fe3 sebesar 90,79% dari target 95%.

C. Cakupan deteksi ibu hamil risiko tinggi oleh tenaga kesehatan sebesar 12,54% dari target 20%.

D. Cakupan deteksi ibu hamil risiko tinggi oleh masyarakat sebesar 9,92% dari target 15%.

E. Cakupan rujukan ibu hamil risiko tinggi sebesar 58,12% dari target 100%.NoParameterMasalah

ABCDE

1.Besar masalah12345

2.Akibat yang ditimbulkan55686

3.Keuntungan sosial yang diperoleh45757

4.Teknologi yang tersedia67898

5.Sumber daya yang tersedia11111

Jumlah11111

Keterangan: 5 : Sangat penting

2 : Kurang penting

4 : Penting

1 : Sangat kurang penting

3 : Cukup penting/sedangMASUKAN

(1)

PROSES

(2)

KELUARAN

(3)

DAMPAK

(6)

UMPAN BALIK

(4)

LINGKUNGAN

(5)

Penanggung Jawab Program

Kepala Puskesmas

Hj. Aan Anasih, SKM

Petugas Pencatatan dan Pelaporan Program

Elviana Ch. AM.Keb

Pelayanan Perawatan Kehamilan

Cucu Susana, AM.Keb

Muji Ch. AM.Keb

Kord. Ruangan ANC/PONED

Hj. Wildaningsih, SST

Deteksi RisTi

Nina AM. Keb

Teti AM.Keb

Kunjungan Rumah

Lina M. AM.Keb

Siti Atimah, AM.Keb

Pemberian Fe

Nur Ch. AM.Keb

Imunisasi TT

Nur Ch. AM.Keb