analisis kinerja sdm dengan balanced scorecard

43
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS PT TRI BAKTI SARIMAS) LAPORAN KERJA PRAKTEK oleh : JUNI SETYANINGSIH 10853002995 JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 2011

Upload: juni-setyaningsih

Post on 24-Jul-2015

512 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN

METODE BALANCED SCORECARD(STUDI KASUS PT TRI BAKTI SARIMAS)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

oleh :JUNI SETYANINGSIH

10853002995

JURUSAN SISTEM INFORMASIFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAUPEKANBARU

2011

Page 2: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Faktor utama dalam menentukan keberhasilan perusahaan adalah manusia (SDM). Bagian penting dalam manajemen sumber daya manusia adalah pengukuran kinerja (performance apprasisal). Sementara pengumpulan informasi mengenai kinerja karyawan di PT Tri Bakti Sarimas Pekanbaru masih menggunakan pendekatan tradisional dengan beberapa kelemahan, sehingga kurang maksimal dalam mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Konsep Balanced Scorecard membantu memberikan kerangka kerja komprehensif untuk menerjemahkan visi ke dalam tujuan nyata perusahaan.

Page 3: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IPENDAHULUAN

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dikaji dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini adalah :

1. Bagaimana mengimplementasikan metode Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja sumber daya manusia pada PT Tri Bakti Sarimas.

2. Bagaimana mengukur kinerja sumber daya manusia pada PT Tri Bakti Sarimas Pekanbaru dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.

Page 4: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IPENDAHULUAN

1.3 Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini adalah :

1. Pengukuran kinerja SDM pada PT Tri Bakti Sarimas Pekanbaru dilakukan dengan metode Balanced Scorecard.

2. Analisis Pengukuran kinerja hanya dilakukan pada PT Tri Bakti Sarimas Pekanbaru.

3. Data yang digunakan adalah data dari PT Tri Bakti Sarimas Pekanbaru pada tahun 2005, 2006, dan 2007.

4. Hasil analisis pengukuran kinerja nantinya menunjukkan bahwa kinerja SDM pada PT Tri Bakti Sarimas Pekanbaru merupakan indeks sudah mampu atau pun belum mampu mencapai target yang telah ditetapkan.

Page 5: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IPENDAHULUAN

1.4 Tujuan Penelitian

Penulisan laporan Kerja Praktek memiliki beberapa tujuan, yaitu :

1. Melakukan pengukuran kinerja sumber daya manusia pada PT Tri Bakti Sarimas Pekanbaru dengan metode Balanced Scorecard.

2. Melakukan analisis terhadap pengukuran kinerja sumber daya manusia pada PT Tri Bakti Sarimas Pekanbaru.

Page 6: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IPENDAHULUAN

1.5 Manfaat Penelitian

Penulisan laporan Kerja Praktek ini memiliki beberapa manfaat, yaitu :

1. Memenuhi kebutuhan manajemen dalam analisa kinerja karyawan

2. Menghasilkan rancangan pengukuran kinerja yang mudah dipahami untuk mengukur kinerja secara periodik sehingga perusahaan dapat melakukan perencanaan dan pengendalian terhadap pencapaian kinerja

Page 7: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IPENDAHULUAN

1.6 Waktu dan Tempat Kerja Praktek

Kegiatan Kerja Praktek ini dilaksanakan selama 1 (satu) bulan, terhitung dari tanggal 7 November – 7 Desember 2011 di Kantor Pusat PT Tri Bakti Sarimas, Jalan Saleh Abbas No 50 B Senapelan, Pekanbaru.

Page 8: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IPENDAHULUAN

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan dibagi menjadi enam bab, yaitu:

1. BAB I PENDAHULUAN

2. BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

3. BAB III LANDASAN TEORI

4. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

5. BAB V ANALISIS DATA

6. BAB VI PENUTUP

Page 9: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IITINJAUAN UMUM

PERUSAHAAN2.1 Sejarah Singkat

PT Tri Bakti Sarimas merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang pertanian dan perkebunan, didirikan berdasarkan akta pendirian No. 17 tanggal 1 Oktober 1986 dihadapan Notaris Tn. Singgih Susilo, S.H. Kantor pusat perusahaan ini berkedudukan di Jalan Saleh Abbas No 50 B Pekanbaru, dengan perwakilan berada di Jakarta, Padang, dan Medan. Sedangkan untuk lokasi pengembangannya berada di Kebun Sei Besar, Sei Bengkuang, Bukit Payung Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.

Page 10: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IITINJAUAN UMUM

PERUSAHAAN2.1 Sejarah Singkat (lanjut)

Visi

Mengisi pembangunan nasional di bidang perkebunan secara terpadu, yaitu bersama-sama dengan masyarakat melalui program kemitraan mewujudkan perkebunan modern, petani yang tangguh san mandiri, serta berwawasan agribisnis.

Misi

1. Mengembangkan budi daya kelapa sawit, kelapa hibrida, dan kakao untuk menghasilkan bahan baku bagi industri pengolahan terpadu dengan usaha terkait peternakan sapi berbasis zero waste

2. Meningkatkan nilai tambah dari bahan baku menjadi barang jadi dan produk turunannya

3. Mengembangkan jaringan pemasaran nasional (Indonesia) dan internasional.

Page 11: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IITINJAUAN UMUM

PERUSAHAAN2.2 Aktivitas Perusahaan

PT TBS adalah sebuah perusahaan yang memiliki berbagai macam bisnis. Bermula dari memiliki bisnis inti perkebunan kelapa sawit, menanam kelapa dan kakao, kemudian berkembang dengan melanjutkan hasil sulingan menjadi produk santan siap saji dengan merek dagang “KARA”.

PT TBS melakukan ekspansi di bidang perkebunan (Kelapa sawit, Kakao, Kelapa Hibrida, dan Pinang), Peternakan sapi, Bibit/benih Kakao, Bibit Kelapa Unggul, dan Bibit Pinang, Industri pengolahan (pengolahan Kelapa Sawit, Pengolahan Kakao, Pengolahan Kelapa, Pabrik Pakan Ternak, dan pengolahan Kompos, hingga Ekspor hasil perkebunan.

Page 12: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IITINJAUAN UMUM

PERUSAHAAN2.3 Struktur Organisasi

Direktur Utama Beyamin

Wakil Dirut Hizkia Cavendi

Finance, Acc, Commercial

Umum & Personalia Teknik Perkebunan

Riset dan Pengembangan

Konsultan Sekretaris

Page 13: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IIILANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Kinerja

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa kinerja adalah (a) sesuatu yang dicapai, (b) prestasi yang diperlihatkan, (c) kemampuan kerja.

Schermerson, Hunt dan Osborn mengatakan kinerja adalah kuantitas dan kualitas atas pencapaian tugas-tugas, baik yang dilakukan individu, kelompok maupun organisasi.

Page 14: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IIILANDASAN TEORI

3.2 Pengukuran Kinerja

Penilaian kinerja menurut Siegel dan Marconi (1998) dalam Mulyadi (2001) adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasar sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut Suparto Darudiato dalam jurnalnya, Pengukuran kinerja karyawan adalah suatu proses pengukuran keaktifan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya atau tugasnya dengan tujuan menghasilkan suatu susunan peringkat atau memberikan suatu gambaran mengenai prestasi kerja seorang karyawan.

Page 15: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IIILANDASAN TEORI

3.3 Pengertian Balanced Scorecard

Balanced Scorecard merupakan konsep manajemen yang dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton yang dimuat di dalam Havard Business Review (HBR) pada tahun 1992.

Balanced Scorecard merupakan pendekatan yang menerjemahkan visi dan strategi perusahaan ke dalam tujuan-tujuan dan pengukuran-pengukuran yang dilihat dari empat perspektif.

Page 16: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IIILANDASAN TEORI

3.4 Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard

Pada awalnya, Balanced Scorecard diciptakan untuk mengatasi problem tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja eksekutif yang hanya berfokus pada perspektif keuangan saja dan cenderung mengabaikan perspektif non keuangan.

Menurut Kaplan dan Norton (1998), untuk mengukur kinerja eksekutif di masa depan diperlukan ukuran komprehensif yang mencakup empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

Page 17: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IIILANDASAN TEORI

3.4.1 Perspektif Keuangan

Untuk mengetahui kinerja keuangan sebuah perusahaan dapat diukur dengan menggunakan rasio keuangan yaitu:

a. Return of Investment(ROI)

untuk mengetahui tingkat pengembalian investasi dalam jangka waktu tertentu.

b. Profit Margin

salah satu rasio rentabilitas yang menggambarkan laba (rugi) bersih per penjualan yang dihasilkan.

c. Rasio Operasi

menggambarkan perputaran operating assets dalam hubungannya dengan penjualan bersih dan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.

Page 18: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IIILANDASAN TEORI

3.4.2 Perspektif Pelanggan

Pengukuran kinerja dari perspektif pelanggan menggunakan perhitungan:

a. Tingkat Pemerolehan Pelanggan

Akuisisi pelanggan diukur dengan banyaknya jumlah pelanggan baru

b. Retensi Pelanggan

Kemampuan mempertahankan pelanggan yang ada

c. Profitabilitas Pelanggan

Mengungkap pelanggan sasaran tertentu yang tidak memberikan keuntungan

Page 19: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IIILANDASAN TEORI

3.4.3 Perspektif Proses Bisnis Internal

Untuk mengetahui kinerja proses bisnis internal sebuah perusahaan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Inovasi Produk

b. Proses Operasi

c. Layanan Purna Jual

berusaha untuk memberikan manfaat tambahan terhadap para pelanggan yang telah menggunakan produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

Page 20: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IIILANDASAN TEORI

3.4.4 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Dalam menentukan tujuan dan ukuran yang berkaitan dengan kemampuan karyawan ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen, yaitu:

a. Kepuasan Karyawan

penentu dari pengukuran tingkat produktivitas karyawan dan tingkat retensi karyawan.

b. Retensi Karyawan

kemampuan perusahaan untuk mempertahankan karyawan potensial yang dimiliki perusahaan untuk tetap loyal terhadap perusahaan.

c. Produktivitas Karyawan

suatu ukuran hasil dampak keseluruhan usaha peningkatan modal dan keahlian pekerja, inovasi, proses internal, dan kepuasan customer.

Page 21: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IIILANDASAN TEORI

3.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Rosyati dan Hidayati (2004) dengan judul Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Magelang). Penelitian ini mengukur kinerja perusahaan selama periode lima tahun, yaitu tahun 1998 s/d 2002. Dari hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kinerja PDAM kota Magelang yang diukur dengan konsep balanced scorecard yaitu dari aspek finansial dan non finansial, di mana ada bebarapa perspektif yang belum baik, sehingga perusahaan perlu meningkatkan kinerjanya.

Page 22: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IVMETODOLOGI PENELITIAN

Page 23: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IVMETODOLOGI PENELITIAN

4.6 Populasi dan Sampel

Dari jumlah populasi yang ada, dengan tingkat kelonggaran ketidaktelitian sebesar 20 % (karena populasi termasuk kecil), maka dengan menggunakan rumus Slovin diperoleh jumlah sampel sebesar 20 karyawan, yang perhitungannya sebagai berikut :

Page 24: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB IVMETODOLOGI PENELITIAN

4.7 Pengujian Instrumen Penelitian

Tahap ini yang dilakukan adalah melakukan uji Validitas dan Reliabilitas.

a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner.

b. Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu

Page 25: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN

DATA5.1 Menetapkan Target dari tiap Perspektif

Perspektif Ukuran Target

Perspektif Keuangan Return of Investment (ROI) 2 %

Profit Margin 12 %

Rasio Operasi 20 %

Perspektif

Pelanggan/Konsumen

Tingkat Pemerolehan Pelanggan 4 %

Retensi Pelanggan 95 %

Profitabilitas pelanggan 40 %

Perspektif proses internal

bisnis

Inovasi Produk 80 %

Proses Operasi 5 menit

Layanan Purna Jual 90 %

Perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan

Produktivitas Karyawan 30.000.000

Retensi Karyawan 1 %

Kepuasan Karyawan 60 %

Page 26: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN

DATA5.1 Menetapkan Target dari tiap Perspektif (lanjut)

Tabel V.2. menyajikan penilaian bobot pada masing-masing perspektif.

Tabel V.2. Penilaian bobot masing-masing perspektif Balanced Scorecard PT Tri Bakti Sarimas

PerspektifKeuang

an

Pelangg

an

Prose

s Internal

Bisnis

Pembelajara

n dan

Pertumbuhan

∑Bobo

t (Persen)

Keuangan   3 3 3 9 25

Pelanggan 3   3 3 9 25

Proses

Internal Bisnis3 3   3 9 25

Pembelajara

n dan Pertumbuhan3 3 3   9 25

Jumlah 36 100

Page 27: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN

DATA5.2 Mengukur Kinerja Tiap Perspektif

Pengukuran kinerja ini meliputi pengukuran kinerja perspektif keuangan, konsumen, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

Page 28: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN

DATA5.2.1 Pengukuran Kinerja Perspektif Keuangan

Pengukuran kinerja ini meliputi pengukuran kinerja perspektif keuangan, konsumen, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Hasil analisis dari perspektif ini dapat dilihat dalam tabel V.3.

Ukuran Th 2005 Th 2006 Th 2007 Rata-Rata

ROI 2,14 % 1,71 % 2,29 % 2,047 %

Profit Margin 12,73 % 10,14 % 13,59 % 12,15 %

Rasio Operasi 18,35 % 21,36 % 24,19 % 21,3 %

Page 29: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN

DATA5.2.2 Pengukuran Kinerja Perspektif Pelanggan

Pengukuran kinerja perspektif pelanggan pada PT Tri Bakti Sarimas menggunakan tiga ukuran, yaitu tingkat pemerolehan pelanggan, retensi pelanggan, dan profitabilitas pelanggan. Hasil analisis dari perspektif ini dapat dilihat dalam tabel V.4.

Ukuran Th 2005 Th 2006 Th 2007 Rata-Rata

Tingkat Pemerolehan

Pelanggan

2,35 % 3,64 % 4,86 % 3,62 %

Retensi Pelanggan 97,65 % 96,36 % 95,14 % 96,38 %

Profitabilitas Pelanggan 34,20 % 58,69 % 26,84 % 39,91 %

Page 30: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN

DATA5.2.3 Pengukuran Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal

Proses internal bisnis merupakan rangkaian akitivitas yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasa bagi konsumennya. Proses internal bisnis terdiri dari tiga ukuran yaitu inovasi produk, proses operasi, dan layanan purna jual. Kinerja perspektif proses internal bisnis dari PT Tri Bakti Sarimas dapat dilihat dalam tabel V.5.Ukuran Th 2005 Th 2006 Th 2007 Rata-Rata

Inovasi Produk 76,53 % 77,75 % 79,78 % 78,02 %

Proses Operasi 7 menit 5 menit 3 menit 5 menit

Layanan Purna Jual 89,81 % 88,37 % 90,45 % 89,54 %

Page 31: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN

DATA5.2.4 Pengukuran Kinerja Perspektif Pertumbuhan

dan Pembelajaran

Perspektif pengukuran kinerja yang terakhir adalah pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam perspektif ini yang diukur adalah produktivitas karyawan, retensi karyawan, dan kepuasan karyawan. Hasil analisis dari perspektif ini dapat dilihat pada tabel V.6.

Ukuran Th 2005 Th 2006 Th 2007 Rata-Rata

Produktivitas

Karyawan 31.259.753,85 33.109.462,54 32.236.935,48 32.202.050,63

Retensi

Karyawan 0 % 3,18 % 1,62 % 1,6 %

Kepuasan

Karyawan - - 38,68 % 38,68 %

Page 32: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN

DATA5.3 Hasil Pengukuran Kinerja dengan Balanced

Scorecard

Untuk mengetahui hasil analisis data tentang pengukuran kinerja dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard pada PT Tri Bakti Sarimas secara menyeluruh dapat dilihat pada tabel V.8.

Page 33: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN

DATA5.3 Hasil Pengukuran Kinerja dengan Balanced

Scorecard

a. Perspektif keuangan

Perbaikan yang sebaiknya dilakukan adalah mendukung inisiatif ketiga perspektif lainnya sebab perspektif keuangan menjadi muara dari pencapaian kinerja perspektif selanjutnya.

b. Perspektif Pelanggan

Perusahaan perlu melakukan promosi dengan lebih gencar dan sesuai dengan segmentasi masyarakat untuk mencapai target profitabilitas dan peningkatan jumlah pelanggan.

Page 34: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN

DATA5.3 Hasil Pengukuran Kinerja dengan Balanced

Scorecard

c. Perspektif proses bisnis internal

Hal - hal yang perlu mendapat perhatian adalah inovasi produk dan layanan purna jual. Dengan meningkatkan pelayanan langsung kepada pelanggan dan menambah corner khusus pelayanan purna jual dapat meningkatkan nilai realisasi aspek ini.

Page 35: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB VANALISIS DAN PENGOLAHAN

DATA5.3 Hasil Pengukuran Kinerja dengan Balanced

Scorecard

d. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran

Dari hasil kuisioner yang disebarkan kepada karyawan mengenai atribut PT TBS, dapat diketahui bahwa masalah krusial dalam PT Tri Bakti Sarimas mengenai sistem honorarium dan tunjangan yang diberikan serta penyelenggaraan pelatihan untuk peningkatan motivasi yang dirasa masih kurang.

Oleh karena itu, PT Tri Bakti Sarimas perlu mengoptimalkan penciptaan kepuasan kerja karyawan dengan memperbaiki sistem pemberian gaji dan tunjangan agar karyawan semakin termotivasi untuk bekerja dan terus menghasilkan produktifitas bagi perusahaan.

Page 36: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB VIPENUTUP

6.1 Kesimpulan

1. Pada perspektif keuangan, pencapaian ROI dan profit margin telah mampu melampaui target yang telah ditetapkan perusahaan, namun nilai rasio operasi melampaui batas target, yaitu 21,3 % yang semula ditargetkan dapat mencapai 20 % per-tahun. Peningkatan pencapaian ROI dan profit margin merupakan sinyal positif pada laporan keuangan yang dapat mempercepat pertumbuhan perusahaan.

Page 37: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB VIPENUTUP

6.1 Kesimpulan

2. Pada perspektif pelangan, pencapaian tingkat pemerolehan pelanggan dari tahun 2005 s/d 2007 masih belum mampu mecapai target 4 % yang telah ditetapkan. Untuk pencapaian profitabilitas pelanggan juga masih berada di bawah dari target 40 % per tahunnya, namun tingkat retensi pelanggan telah mampu melampaui target 95% per-tahun yaitu dengan pencapaian 96,38 %. Hal tersebut berarti produk dan pelayanan yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada pelanggannya yang setia sudah cukup baik.

Page 38: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB VIPENUTUP

6.1 Kesimpulan

3. Pada perspektif proses internal bisnis terdapat satu ukuran hasil yang sudah mampu mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu proses operasi. Proses operasi perusahaan menunjukkan peningkatan efisiensi dan efektivitas transaksi dari 7 menit hingga menjadi 3 menit, sedangkan inovasi produk belum mampu melampaui target 80% per-tahun yaitu dengan pencapaian 78,02%. Hal tersebut berarti menunjukkan bahwa penjualan produk dari tahun ke tahun belum mengalami peningkatan. Untuk layanan purna jual rata-rata selama tiga tahun yaitu tahun 2005 s/d 2007 adalah sebesar 89,54% kurang dari target 90% per-tahun.

Page 39: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB VIPENUTUP

6.1 Kesimpulan

4. Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, dua ukuran hasilnya telah mengalami peningkatan baik itu produktivitas karyawan dan retensi karyawan sudah melampaui dari target yang telah ditetapkan. Namun, berbanding terbalik dengan kepuasan karyawan yang masih berada jauh di bawah target 60 % per tahun yang telah ditetapkan. Hal tersebut membuktikan bahwa loyalitas karyawan pada perusahaan belum cukup baik, sehingga belum mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan, karena karyawan merupakan salah satu intangible assets yang mempunyai peran penting dalam meningkatkan perkembangan sebuah perusahaan.

Page 40: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB VIPENUTUP

6.2 Saran

1. Dalam kinerja keuangan, pihak manajemen harus dapat menekan biaya operasional sehingga dapat meningkatkan laba bersih. Salah satu strategi penekanan biaya yaitu dengan menggunakan perencanaan yang tepat dan pembatasan biaya yang dianggap kurang bermanfaat. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan profit margin yang selama tahun 2005, 2006, dan 2007 masih belum mampu mencapai target yang telah ditetapkan.

Page 41: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB VIPENUTUP

6.2 Saran

2. Pihak manajemen juga harus memperhatikan survey kepuasan karyawan, karena faktor tersebut merupakan faktor penting yang harus dipelihara guna kelangsungan dan perkembangan perusahaan. Kepuasan konsumen mempengaruhi penjualan produk, serta pelayanan pendukung lainnya. Kepuasan karyawan berpengaruh pada kinerja karyawan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, apabila kepuasaan karyawan terjamin, maka rangkaian aktivitas yang digunakan oleh pihak perusahaan untuk menghasilkan produk dan pelayanan bagi pelanggan juga menjadi semakin baik. Oleh karena itu kedua komponen tersebut harus dijaga sebaik-baiknya.

Page 42: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

BAB VIPENUTUP

6.2 Saran

3. Hasil analisis ini dapat dikatakan sebagai proposal yang ditujukan kepada perusahaan untuk mengarahkan perusahaan yang mengimplementasikan teknologi Enterprise Resource Planning (ERP) dalam kegiatan bisnisnya

Page 43: Analisis Kinerja SDM dengan Balanced Scorecard

*Terima Kasih

*Sekian