analisis deskriptif sensori kelompok 6

Upload: widya-astari

Post on 14-Apr-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Analisis Deskriptif Sensori Kelompok 6

    1/9

    ANALISIS DESKRIPTIF SENSORI, SENSORI YANG DITERIMA KONSUMEN DAN

    SENSORI PENDUGAAN PADA BISKUIT DENGAN PENGURANGAN PADA

    PENAMBAHAN GARAM DAN MENINGKATKAN KANDUNGAN SERAT

    (Tugas Merangkum Jurnal Uji Sensori)

    Oleh

    Dea Dhinia Putri 1114051013

    Evrilia Sulvika Neri 1114051017

    Ganesa Kusumawardhana 1114051022

    Henrica Agustina Grace 1114051024

    Velly Yanti Tunggal Putri 1114051060

    Widya Astari 1114051064

    Obby Chandra

    JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

    FAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS LAMPUNG

    2013

  • 7/29/2019 Analisis Deskriptif Sensori Kelompok 6

    2/9

    RANGKUMAN JURNAL

    Pada jurnal yang berjudul analisis deskriptif sensori, sensori yang dapat diterima

    konsumen dan uji pendugaan pada biskuit dengan pengurangan pada penambahan garam dan

    meningkatkan kandungan serat ini memiliki tujuan yaitu untuk memformulasikan biskuit dengan

    50% lebih kandungan serat dan penambahan garam yang kurang dari 50% (formulasi

    lama/awal), untuk mendekripsikan karakter sensori, untuk mengukur pendugaan (pengaharapan)/

    sensori yang dapat di terima dan menyelidiki jika kemungkinan sensori yang di terima pada

    biskuit ini sehingga menarik untuk di konsumsi dengan kandungan garam yang sedikit dan

    mengandung banyak serat. Formulasi rendah kandungan garam mendapatkan nilai atau skor

    yang terendah pada uji pendugaan. Atribut atau variable yang menjelaskan keselurahan

    penerimaan antara lain : bagian pengukuran, formulasi berdasarkan level/kadar garam,

    ketertarikan dalam mengonsumsi makanan berkadar garam tinggi dan ketertarikan dalam

    mengonsumsi produk kue dengan serat.

    Peningkaan kandungan serat dalam biskuit yaitu antara 40-50% membantu dalam

    mencapai rekomendasi untuk meningkatkan serat bahan makanan saat pengurangan porsi makan

    harian (daily diets). Selain itu juga, biskuit saat ini di Argentina dan pasar dunia lainnya

    memberikan 2 variasi baru yaitu dengan atau tanpa penambahan garammemformulasikan

    biskuit dengan penambahan kurang dari 50% garam memudahkan reduksi sodium. Pada

    penelitian ini mendapatkan suatu pernyataan bahwa tujuan ini dapat di raih tanpa adanya efek

    yang serius pada sensori yang di terima. Pengusulan artikulasi dalam strategi kebutuhan industri

    makanan untuk menjual/memasarkan biskuit yang rendah kadar garam dan tinggi serat untuk

    masyarakat umum. Dan menggunakan biskuit yang lebih sehat oleh pelayanan institusi makanan.

  • 7/29/2019 Analisis Deskriptif Sensori Kelompok 6

    3/9

    Di Argentina dan pasar dunia lainnya, bahan kue dengan tinggi serat dan pengurangan

    kadar garam secara umum tidak di terapkan pada produk yang sama. Produk-produk ini akan

    membantu memenuhi 2 tujuan nutrisi AADYND 2000 dan world health organization yang

    merekomendasikan peningkatan konsumsi serat dan mengurangi konsumsi sodium. Oleh karena

    itu, ini penting untuk mengembangkan produk kue/pangan yang sehat seperti biskuit dengan

    kandungan serat lebih tinggi dan rendah penambahan garamnya. Dengan menambahkan 40-50%

    serat pada jenis biskuit yang di konsumsi oleh masyarakat akan membantu mencapai

    rekomendasi-rekomendasi diatas. Pendugaan memainkan peranan penting dalam konsumsi

    makanan, karena ia mungkin memperbaiki atau meningkatkan persepsi dari sebuah produk yang

    sebelumnya sudah dirasakan. Informasi mengenai nutrisi atau label juga menghasilkan dugan-

    dugaan. Di sisi lain, mengetahui produk tersebut rendah kadar garam mngkin saja dapat

    membuat konsumen menilai produk makanan lebih rendah jika mereka menolak menerima

    informasi ini. Di sisi lain, mengetahui produk ini rendah kadar garam mngkin membuat

    konsumen lama menilai lebih tinggi karena mereka fikir makanan tersebut akan lebih baik bagi

    kesehatan mereka. Juga, analisis deskriptif sensori mengizinkan pengetahuan analitik pada

    perubahan produksi yaitu serat yang meningkat dan pengurangan garam.

    Pada jurnal ini terdapat material dan metode yaitu mengikuti desain faktorial untuk

    menganalisis dampak pengurangan kadar garam dan peningkatan kandungan serat, 4 formulasi

    biskuit dikembangkan : konvensional serat/konvensional garam, konvensional serat/mengurangan garam, peningkatan serat/konvensional garam dan peningktan serat/ pengurangan

    garam. Biskuit yang dibuat dengan tepung gandum (100%) dinamai dngan konvensional serat

    sementara itu di elaborasikan dengan tepung gandum (70%) dan semua tepung gandum (30%)

    disebut biskuit dengan serat yang di tingkatkan.

  • 7/29/2019 Analisis Deskriptif Sensori Kelompok 6

    4/9

    Rata-rata tujuh kandungan garam komersial yang populer pada biskuit cracker, yang

    dikomersialisasikan di argentina, sebagaimana yang tercantum pada label bungkusnya, adalah

    562 mg Na/100 g. sehingga biskuit dengan garam konvensional dirumuskan untuk Kandungan

    nilai ini rata-rata garam dan mereka dengan mengurangi garam yang terkandung garam tambah

    50% kurang dari biskuit dengan garam konvensional. Tabel 2. menampilkan informasi gizi

    makro nutrisi (karbohidrat, protein dan lipid) dan natrium dari semua formulasi. biskuit dengan

    kandungan serat yang tinggi memiliki fiber sekitar 50% lebih dari yang konvensional, dan

    biskuit yang diproduksi dengan mengurangi garam, maka kandungan garam yang dimiliki sekitar

    50% kurang dari yang konvensional.

    Resep khas telah dikonsultasikan untuk persiapan dan memasak produk (Tressler dan

    sultan 1975). biskuit yang diproduksi di dapur layanan institusi dengan kapasitas untuk

    menyiapkan jumlah sampel yang diperlukan untuk tes. untuk setiap formulasi dua batch siap

    untuk mempertimbangkan kemungkinan variasi dari batch ke batch. pernah membuat biskuit

    dibekukan pada _18C sampai diuji. Komposisi biskuit diperoleh dengan neraca massa

    komponen. Hal ini sudah cukup membuktikan, tetapi sebagai pemeriksaan keabsahan

    keseimbangan massa ini, peningkatan serat / formulasi garam dikurangi dianalisis untuk

    kelembaban (AOAC 926,05 2000), abu (AOAC 930,22 2000), lemak (AOAC 935,38 2000),

    protein (Nx 5.71 AOAC 950,36 2000), karbohidrat (dihitung dengan perbedaan sebagai 100 - [%

    H +% C +% G +% P +% F], jumlah serat makanan (AOAC 958,29 2000) dan natrium

    (pengobatan sebelumnya AOAC 968,08 2000 dan kemudian analisis kuantitatif dengan

    spektrometri serapan atom). untuk formulasi ini, nilai analitis bertepatan dengan keseimbangan

    massa, sehingga keseimbangan massa concidered memadai untuk formulasi lain.

  • 7/29/2019 Analisis Deskriptif Sensori Kelompok 6

    5/9

    Panel terlatih sensorik. panel dipilih dan dilatih untuk analisis deskriptif kuantitatif (QDa) (Stine

    dan Sidel 2004) yang mengikuti pedoman dari ISO 13299 (ISO 2003). Di dalam laboratorium,

    tes dilakukan dengan accredite untuk melakukan analisis deskriptif sensorik di bawah pedoman

    ISO IEC 17025 (ISO 2005). Terdapat enam pelatihan dan sesi konsensus yang dilakukan. tugas

    penilai adalah untuk menentukan deskripsi yang akan mewakili karakteristik sensorik dari

    sampel dan intensitas sampel pada ascale mulai dari 0 sampai 10.

    Asesor menerima sampel dalam urutan acak. Sampel telah dikeluarkan dari freezer satu

    jam sebelum pengujian. Kelembaban ruangan diperiksa tidak lebih tinggi dari 50% sampai

    dengan demikian, hal ini dilakukan untuk menghindari penyerapan kelembaban selama evaluasi.

    Air digunakan untuk perlakuan pembersihan selama pengujian. A2-min Interval diperbolehkan

    antara satu sampel dan sampel berikutnya. Penilaian aroma, rasa dan tekstur yang dilakukan di

    dalam laboratorium sensorik, sedangkan penampilan di nilai dalam kabin warna dengan

    iluminasi D65 hari buatan. setiap batch dievaluasi dengan rangkap tiga. sehingga kami memiliki

    4 formulasi x 2 x 3 ulangan batch = 24 evaluasi. ini 24 evaluasi diacak lebih asesor dan melayani

    lebih dari empat sesi, yaitu enam evaluasi per sesi.

    Panel konsumen (penerimaan dan tes harapan sensorik). dua kelompok masing-masing

    96 konsumen, remaja dan orang dewasa berpartisipasi dalam pengujian. Remaja merupakan

    kelompok yang menarik bagi para peneliti yang bekerja pada pendidikan gizi untuk akuisisi

    perilaku makan yang tepat dan untuk mengembangkan tindakan untuk mencegah penyakit

    menular kronis dan meningkatkan kesehatan. oleh karena itu perlu untuk mengetahui pendapat

    mereka pada pengembangan produk yang sehat. remaja berusia 13-14 tahun, sekitar separuhnya

    adalah perempuan dan setengah laki-laki, direkrut dari dua sekolah menengah dari kota Nueve de

    julio, Buenons Aires, Argentina. Nueve de Julio adalah sebuah kota 260 km ke arah barat dari

  • 7/29/2019 Analisis Deskriptif Sensori Kelompok 6

    6/9

    Buinonz Aires dengan 40.000 jiwa. asal etnis dan kebiasaan makan yang serupa dengan yang

    diamati di kota-kota seperti langer Buenonz Aires. kita mengasumsikan bahwa remaja dari nueve

    de julio akan memiliki preferensi yang sama tentang jenis biskuit sebagai remaja dari sebagian

    besar kota-kota lain di Argentina.

    Orang dewasa direkrut antara orang-orang yang bekerja di lokasi pelayanan makanan di

    Greater Buenos Aires yang berkonsentrasi sepertiga dari populasi Argentina. Usia rata-rata

    mereka adalah 35 tahun dan ada 75% pria dan 25% perempuan (di Argentina lebih banyak pria

    daripada wanita bekerja di lokasi tersebut). Para pekerja dianggap penting karena mereka dapat

    berpartisipasi dalam persiapan dan distribusi makanan dan informasi gizi dalam menyediakan

    makanan. mereka semua mengkonsumsi kerupuk jenis biskuit teratur. penilaian dilakukan di

    lokasi servis makanan yang setiap peserta milik.

    Tes meliputi tiga tahap:

    1. Penerimaan buta konsumen mencoba sampel berdasarkan penerimaan kenampakan,

    tekstur, rasa dan penerimaan secara keseluruhan. Sampel disajikan dengan presentasi yang

    seimbang. Untuk setiap atribut penilaian digunakan poin 1-10 ( 1 = sangat tidak suka dan 10 =

    sangat suka ), penilaian mereka dituliskan dalam angka.

    2. Perkiraan merkpeserta menerima bungkusan biskuit dalam kemasan. Dinilai atributnya

    apakah sama dengan yang dinilai pada tes pertama tapi kali ini peserta harus mengukur seberapa

    besar tingkat kesukaan mereka terhadap biskuit berdasarkan informasi label ( tipe biskuit dan

    kompisis ). Konsumen tidak melihat atau atau mencicip sampel pada tahap ini.

  • 7/29/2019 Analisis Deskriptif Sensori Kelompok 6

    7/9

    3. Penerimaan dengan merk. Peserta menerima biskuit dengan kemasan berlabel .Atribut

    yang sama dengan yang disebutkan di atas akan dinilai, tapi sekarang konsumen mendapatkan

    biskuit dengan merk nya.

    Dan di akhir tes dilakukan pengisian kuisioner diikuti pertanyaan penilaian dalam skala

    1-9 :

    ( 1 ) Konsumsi garam dan serat dirasakan oleh setiap konsumen ( sedikit sampai banyak )

    ( 2 ) Ketertarikan dalam mengonsumsi roti, biskuit, dan tepung berserat ; dan ketertarikan dalam

    mengurangi mengonsumsi makanan dengan kadar garam tinggi ( tidak tertarik sampai sangat

    tertarik ).

    Penampilan panelis terlatih akan di monitor dengan Procrustes Analysis secara umum

    dan dianalisis interaksi penilaian X sampel pada setiap deskriptor. Kemampuan menilai tiap

    individu untuk membedakan akan dinilai dengan menggunakan analisis varian ( anova ). Setelah

    dimonitor, anova akan diaplikasikan pada data yang diperoleh atas kadar garam, kadar seraat dan

    sekumpulan efek yang sudah pasti dan penilaian efek acak. Nilai 5% diperoleh secara significant

    dari membandingkan rata-rata. Metode LSD digunakan untuk membedakan secara significant.

    Tes Penerimaan dan Harapan Sensori. Anova akan ditampilkan dalam skor penerimaan terhadap

    kadar air, kadar serat, penampilan dan umur grup sebagai efek pasti, dan konsumen sebagai efek

    acak . Rata- rata akan dibandingkan menggunkan metode LSD. Nilai 5% diperoleh secara

    significant dari membandingkan rata-rata.

    Ini juga menarik untuk mengkorelasikan penerimaan keseluruhan konsumen untuk biskuit

    berbeda dengan variabel penjelasan yang mengikuti.

  • 7/29/2019 Analisis Deskriptif Sensori Kelompok 6

    8/9

    (1) Int_garam: tertarik untuk mengurangi konsumsi makanan dengan kadar garam tinggi ( skala

    1/10 );

    (2) Int_serat: tertarik untuk mengonsumsi roti, biskuit, dan tepung berserat ( skala 1/10 );

    (3) Konsentrasi garam: jumlah garam yang dianggap tergabung dalam makanan ( skala : 1 =

    sedikit dan 9 = banyak );

    (4) Konsentrasi serat: : jumlah serat yang dianggap tergabung dalam makanan ( skala : 1 =

    sedikit dan 9 = banyak );

    (7) Garam: level garam dalam formulasi biskuit ( biasa dan dikurangi);

    (8) Serat: level serat dalam formulasi biskuit ( biasa dan dikurangi);

    (10) Penampilan: mengukur kenampakan ( penerimaan buta, perkiraan merk, dan penerimaan

    dengan merk ).

    Empat variabel terakhir adalah kategori variabel dan dapat diperkenalkan dalam regresi multipel

    dengan menggunakan variabel tiruan yang ditampilkan. Penerimaan keseluruhan dapat

    dirumuskan sebagai berikut :

    Dari persamaan ini ada beberapa variabel yang penting dalam menjelaskan penerimaan

    keseluruhan dan ada yang tidak. Untuk menentukan variabel mana yang significant dalam

    menjelaskan penerimaan keseluruhan Tahapan Analisis Regresi akan terkumpul.

    a + b (int_garam) + c (int_serat) + d (cons_garam) + e (cons_serat) + f (garam) + g (serat) + h

    (umur) + i ( penampilan)

  • 7/29/2019 Analisis Deskriptif Sensori Kelompok 6

    9/9

    KESIMPULAN

    Dari jurnal ini didapatkan beberapa kesimpulan. Adapun kesimpulannya yaitu antara lain :

    1. Tes ditampilkan dengan penilaian memuaskan.2. Tidak ada perbedaan significant ditemukan antara sekumpulan formulasi.3. Atribut atau variable yang menjelaskan keselurahan penerimaan antara lain : bagian

    pengukuran, formulasi berdasarkan level/kadar garam, ketertarikan dalam mengonsumsi

    makanan berkadar garam tinggi dan ketertarikan dalam mengonsumsi produk kue

    dengan serat.

    4. Penilitian ini menggunakan panelis terlatih dan panelis konsumen.5. Panelis terlatih melakukan pengujian di laboratorium dan penelis konsumen melakukan

    pengujian di lokasi terpusat.