tak sensori

37
Latar belakang Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat emosional, psikologi dan sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif, dan kestabilan emosi. Upaya kesehatan jiwa dapat dilakukan oleh perorangan, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan, lingkungan masyarakat yang didukung sarana pelayanan kesehatan jiwa dan sarana lain seperti keluarga dan lingkungan sosial. Lingkungan tersebut selain menunjang upaya kesehatan jiwa juga merupakan stressor yang dapat mempengaruhi kondisi jiwa seseorang, pada tingkat tertentu dapat menyebabkan seseorang jatuh dalam kondisi gangguan jiwa (Videbeck, 2008). Meningkatnya pasien dengan gangguan jiwa ini disebabkan banyak hal. Kondisi lingkungan sosial yang semakin keras diperkirakan menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah masyarakat yang mengalami gangguan kejiwaan. Apalagi untuk individu yang rentan terhadap kondisi lingkungan dengan tingkat kemiskinan terlalu menekan. Penatalaksanaan keperawatan klien dengan gangguan jiwa adalah pemberian terapi modalitas yang salah satunya adalah Terapi Aktifitas Kelompok (TAK). Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat pada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktifitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan (Fortinash & Worret, 2004). Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi

Upload: ria-magdalena

Post on 13-Sep-2015

289 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

jiwa

TRANSCRIPT

Latar belakangKesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat emosional, psikologi dan sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif, dan kestabilan emosi. Upaya kesehatan jiwa dapat dilakukan oleh perorangan, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan, lingkungan masyarakat yang didukung sarana pelayanan kesehatan jiwa dan sarana lain seperti keluarga dan lingkungan sosial. Lingkungan tersebut selain menunjang upaya kesehatan jiwa juga merupakan stressor yang dapat mempengaruhi kondisi jiwa seseorang, pada tingkat tertentu dapat menyebabkan seseorang jatuh dalam kondisi gangguan jiwa (Videbeck, 2008).Meningkatnya pasien dengan gangguan jiwa ini disebabkan banyak hal. Kondisi lingkungan sosial yang semakin keras diperkirakan menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah masyarakat yang mengalami gangguan kejiwaan. Apalagi untuk individu yang rentan terhadap kondisi lingkungan dengan tingkat kemiskinan terlalu menekan.Penatalaksanaan keperawatan klien dengan gangguan jiwa adalah pemberian terapi modalitas yang salah satunya adalah Terapi Aktifitas Kelompok (TAK). Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat pada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktifitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan (Fortinash & Worret, 2004).Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu fokus terapi adalah membuat sadar diri (self-awareness). Peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan, atau ketiganya.Kelompok adalah suatu system social yang khas yang dapat didefinisikan dan dipelajari. Sebuah kelompok terdiri dari individu yang saling berinteraksi, interelasi, interdependensi dan saling membagikan norma social yang sama (Stuart & Sundeen, 1998).

2.Tujuan1.Tujuan umumKlien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanyadan kliendapat berespons terhadap stimulus pancaindra yang diberikan.2.Tujuan khususa.Klien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan tepat.b.Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialamic.Klien mampu berespons terhadap suara yang didengard.Klien mampu berespons terhadap gambar yang dilihate.Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar

BAB IITINJAUAN TEORI1.TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSIA.DefinisiTerapi aktivitas kelompok (TAK): Stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan akivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan/ atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.B.TujuanTujuan Umum TAK stimulasi persepsi adalah klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.Sementara, tujuan khususnya:1.Klien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan tepat.2.Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami.C.Aktivitas dan AdiksiAktivitas dibagi dalam empat bagian, yaitu mempersepsikan stimulus nyata sehari-hari, stimulus nyata dan respons yang dialami dalam kehidupan, stimulus yang tidak nyata dan respons yang dialami dalam kehidupan, serta stimulus nyata yang mengakibatkan harga diri rendah.Aktivitas mempersepsikan stimulus nyata sehari-hari :a.Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi : menonton televisi.b.Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi : membaca majalah/koran/artikel.c.Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi : melihat gambar.Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien perubahan sensoris persepsi dan klien menarik diri yang telah mengikuti TAKS. Aktivitas Mempersepsikan Stimulus Nyata dan Respons yang Dialami dalam Kehidupan. Aktivitas ini khusunya untuk klien perilaku kekerasan. Aktivitas ini dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat dipisahkan, yaitu :a.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : menegenal kekerasan yang baisa dilakukan (penyebab, tanda dan gejala, perilaku kekerasan; akibat perilaku kekerasan)b.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan fisikc.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah perilaku kekerasan melalui interaksi sosial asertif;d.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah perilaku kekerasan melalui kepatuhan minum obat;e.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan ibadah.Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien perilaku kekerasan yang kooperatif. Aktivitas mempersepsikan Stimulus Tidak Nyata dan Respons yang dialami dalam Kehidupan. Aktivitas mempersepsikan stimulus tidak nyata dan respons yang dialami dalam kehidupan, khususnya untuk klien halusinasi.Aktivitas dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat dipisahkan, yaitu:a.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mengenal halusinasib.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mengusir/menghardik halusinasi;c.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi :mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan ;d.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi: mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakape.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien halusinasi. Aktivitas Mempersiapkan Stimulus Nyata yang Menyebabkan Harga Diri Rendah.Aktivitas ini dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat dipisahkan, yaitu :a.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi: mengidentifikasi aspek yang membuat harga diri rendah dan aspek positif kemampuan yang dimiliki selama hidup (di rumah dan di rumah sakit)b.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi: melatih kemampuan yang dapat digunakan di rumah sakit dan di rumah.Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien gangguan konsep diri : harga diri rendah.D.TAK Stimulasi Persepsi UmumSesi 1 : Menonton TelevisiTujuan1.Klien mampu menyebutkan apa yang dilihat2.Klien dapat memberikan pendapat terhadap acara TV yang ditonton3.Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lainSetting1.Terapis dan klien duduk bersama setengah lingkaran menghadap TV.2.Ruangan nyaman dan tenangAlat1.Televisi dan/ atau video player2.Kaset video3.Buku catatan dan pulpen4.Jadwal kegiatan klienMetode1.Dinamika Kelompok2.Diskusi dan tanya jawabLangkah kegiatan1.Persiapana.Memilih dan membuat kontrak dengan klien sesuai dengan indikasi: klien perubahan sensori persepsi dan klien menarik diri yang telah mengikuti TAKSb.Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan2.Orientasia.Salam terapeutik1.Salam dari terapis.2.Perkenalan nama, dan panggilan terapius (pakai papan nama).3.Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama).b.Evaluasi/validasi1.Menanyakan perasaan klien saat ini2.Menanyakan masalah yang dirasakan.c.Kontrak1.Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menonton TV dan bercakap-cakap tentang TV yang ditonton.2.Menjelaskan aturan main berikut.3.Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis.4.Lama kegiatan 45 menit .5.Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.3.Tahap kerjaa.Tentukan acara televisi yang menarik dan mudah dimengerti oleh klienb.Beri kesempatann bagi klien untuk menonton acara TV selama 10 menit dan setelah itu TV dimatikan.c.Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien sebelumnya.d.Berikan pujian/penghargaan atas kemampuan klien memberi pendapat.e.Ulangi c,d, dan e sampai semua klien mendapat kesempatanf.Beri kesimpulan tentang acara TV yang ditonton.4.Tahap terminasia.Evaluasi1.Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK2.Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.b.Tindak lanjut1.Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan mempersepsikan tayangan TV tertentu dan mendiskusikannya pada orang lain2.Membuat jadwal nonton TVc.Kontrak yang akan datang1.Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang2.Menyepakati waktu dan tempatEvaluasi dan DokumentasiEvaluasiEvaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khusunya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi umum, Sesi 1 kemampuan yang diharapkan adalah memberi pendapat tentang acara TV, memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain dan mengikuti kegiatan sampai selesai. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 1 : TAKStimulasi persepsi umumKemampuan persepsi : Menonton TVNo.Aspek yang dinilaiNama Klien

1.Memberi pendapat tentang acara TV

2.Memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain

3.Mengikuti kegiatan sampai selesai

Petunjuk :1.Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.2.Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tandaSesi2 : Membaca Majalah/Koran/ArtikelTujuan :1.Klien dapat menyebutkan kembali isi bacaan2.Klien dapat memberikan pendapat terhadap isi bacaan3.Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lainSetting1.Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran2.Ruangan nyaman dan tenangAlat1.Majalah/Koran/artikel2.Buku catatan dan pulpen3.Jadwal kegiatan klienMetode1.Dinamika kelompok2.Diskusi dan Tanya jawabLangkah Kegiatan1.Persiapana. Membuat kontrak dengan klien tentang TAKb. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan2.Orientasia.Salam terapeutikSalam dari terapis kepada klienb.Evaluasi/validasi1.Menanyakan perasaan klien saat ini2.Menanyakan masalah yang dirasakan3.Menanyakan penerapan TAK yang laluc.Kontrak1.Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu membaca majalah/Koran/artikel2.Menjelaskan aturan main berikutJika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis.Lama kegiatan 45 menitSetiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai3.Tahap kerjaa.Tentukan bacaan yang akan dibacab.Bacalah isi makalah/Koran/artikel selama 10 menit (jika mungkin berikan fotokopi bacaan pada klien)c.Tanyakan pendapat seorang klien mengenai isi bacaand.Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien sebelumnyae.Berikan pujian/ penghargaan atas kemampuan klien memberi pendapatf.Ulangi c, d dan e sampai semua klien mendapat kesempatang.Beri kesimpulan tentang bacaan4.Tahap terminasia.Evaluasi1.Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK2.Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompokb.Tindak lanjut1.Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan membaca dan mendiskusikannya pada orang lain.2.Membuat jadwal membacac.Kontrak yang akan datang1.Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang2.Menyepakati waktu dan tempatEvaluasi dan dokumentasiEvaluasiEvaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi umum sesi 2, kemampuan yang diharapkan adalah memberi pendapat tentang bacaan, memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain dan mengikuti kegiatan sampai selesai. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 2 : TAK

Stimulasi persepsi umum

Kemampuan persepsi : BacaanNo.Aspek yang dinilaiNama Klien

1Memberi pendapat tentang bacaan

2Memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain

3Mengikuti kegiatan sampai selesai

Petunjuk :1.Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK2.Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tandaSesi 3 : Melihat gambarTujuan1.Klien dapat menyebutkan nama gambar yang dilihat2.Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lainSetting1.Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkungan2.Ruangan nyaman dan tenangAlat1.Beberapa gambar2.Buku catatan dan pulpen3.Jadwal kegiatanMetode1.Dinamika kelompok2.Diskusi dan Tanya jawabLangkahkegiatan1.Persiapana.Membuat kontrak dengan klien tentang TAKb.Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan2.Orientasia.Salam terapeutikSalam dari terapis kepada klienb.Evaluasi/validasi1.Menanyakan perasaan klien saat ini2.Menanyakan masalah yang dirasakan3.Menanyakan penerapan TAK yang laluc.Kontrak1.Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu melihat gambar2.Menjelaskan aturan main berikutJika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis.Lama kegiatan 45 menitSetiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai3.Tahapkerjaa.Tentukan 1 atau 2 gambar yang umum dikenal orangb.Tunjukan gambar pada klien (Jika besar dapat di depan saja, jika kecil diedarkan).c.Tanyakan pendapat seorang klien mengenai gambar yang dilihatd.Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien sebelumnyae.Berikan pujian/penghargaan atas kemampuan klien memberi pendapatf.Ulangi c, d dan e sampai semua klien mendapat kesempatang.Beri kesimpulan pada tiap gambar yang dipaparkan4.Tahap terminasia.Evaluasi1.Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK2.Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompokb.Tindak lanjut1.Menganjurkan klien melatih melihat gambar( ditv, Koran, majalah, album) dan mendiskusikannya pada orang lain .2.Membuat jadwal melihat gambarc.Kontrak yang akan datang1.Menyepakati kegiatan TAK yang akan dating2.Menyepakati waktu dan tempatEvaluasi dan dokumentasiEvaluasiEvaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.Untuk TAK stimulasi persepsi umum sesi 3 kemampuan yang diharapkan adalah member pendapat tentang gambar, member tanggapan terhadap pendapat klien lain, dan mengikuti kegiatan sampai selesai.Formulir evaluasi sebagai berikut.Sesi3 : TAKStimulasi persepsi umumKemampuan persepsi : Melihat gambarNo.Aspek yang dinilaiNama Klien

1Memberi pendapat tentang gambar

2Memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain

3Mengikuti kegiatan sampai selesai

Petunjuk :1.Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.2.Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda2.TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORIA. DefinisiTerapi aktivitas kelompok (TAK) : stimulasi sensoris adalah upaya menstimulasi semua panca indra (sensori) agar memberi respons yang adekuat.B.TujuanTujuan umum klien dapat berespons terhadap stimulus pancaindra yang diberikan dan tujuan khususnya adalah :1.Klien mampu berespons terhadap suara yang didengar2.Klien mampu berespons terhadap gambar yang dilihat3.Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambarC.Aktivitas Dan IndikasiAktivitas stimulasi sensori dapat berupa stimulus terhadap penglihatan, pendengaran dan lain-lain, seperti gambar, video, tarian, dan nyanyian. Klien yang mempunyai indikasi TAK Stimulasi Sensori adalah klien isolasi sosial, menarik diri, harga diri rendah yang disertai dengan kurang komunikasi verbal.

D.TAK Stimulasi Sensoris SuaraSesi 1: Mendengar MusikTujuan1.Klien mampu mengenali musik yang didengar2.Klien mampu memberi respons terhadap musik3.Klien mampu menceritakan perasaannya setelah mendengarkan musikSetting1.Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkungan2.Ruangan nyaman dan tenangAlat1.Tape recorder2.Kaset lagu melayu (dipilih lagu yang memiliki cerita yang bermakna atau lagu-lagu yang bermakna religius)Langkah kegiatan1.Persiapana.Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi : menarik diri, harga diri rendah, dan tidak mau bicara.b.Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan2.Orientasia.Salam terapeutikb.Salam dari terapis kepada klien3.Evaluasi/validasiMenanyakan perasaan kepada klien4.Kontraka.Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mendengarkan musikb.Terapis menjelaskan aturan main berikutc.Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapisd.Lama kegiatan 45 menite.Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai5.Tahap kerjaa.Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri (nama dan nama panggilan) dimulai dari terapis secara urutan searah jarum jamb.Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak semua klien untuk bertepuk tanganc.Terapis dan klien memakai papan namad.Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk tangan atau berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta menceritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengar lagu.e.Terapis memutar lagu, klien mendengar, boleh berjoget atau tepuk tangan (kira-kira 15 menit). Musik yang diputar boleh diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respons klien terhadap musik.f.Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya. Sampai semua klien mendapat giliran.g.Terapis memberikan pujian, setiap klien selesai menceritakan perasaannya dan mengajak klien lain bertepuk tangan.6.Tahap terminasia.Evaluasi1.Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK2.Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.3.Tindak lanjut4.Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan musik yang disukai dan bermakna dalam kehidupannya.5.Kontrak yang akan datang6.Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menggambar.7.Menyepakati waktu dan tempatEvaluasi dan DokumentasiEvaluasiEvaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuanTAK. Untuk TAK stimulasi sensoris mendengar musik, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengikuti kegiatan, respons terhadap musik, memberi pendapat tentang musik yang didengar dan perasaan saat mendengar musik. Formulir evaluasi sebagai berikut.Sesi 1 : TAKStimulasi sensoris mendengar musikKemampuan memberi respons pada musikNo.Aspek yang dinilaiNama Klien

1.Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

2.Memberi respon( ikut bernyanyi/menari/joget/menggerakan tangan-kaki-dagu sesuai irama)

3.Memberi pendapat tentang musik yang didengar

4.Menjelaskan perasaan setelah mendengar lagu

Petunjuk :1.Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.2.Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,merespons, memberi pendapat , menyampaikan perasan tentang musik yang didengar.DokumentasiDokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiapn klien. contoh : klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi sensoris mendengar musik. Klien mengikuti kegiatan sampai akhir dan menggerakan jari sesuai dengan irama musik, namun belum mampu meberi pendapat dan perasaan tentang musik. Latihan klien untuk mendengarkan musik di ruang rawat.

Sesi 2 : menggambarTujuan1.Klien dapat mengekspresikan perasaan melalui gambar2.Klien dapat memberi makna gambarSetting1.Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran2.Ruangan nyaman dan tenangAlat1.Kertas HVA2.Pensil 2B ( bila tersedia krayon juga dapat digunakan)Metoda1.Dinamika kelompok2.DiskusiLangkah kegiatan1.Persiapana.Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 1b.Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan2.Orientasia.Salam terapeutikb.Salam dari terapis kepada klienc.Terapis dan klien memakai papan nama3.Evaluasi/ validasia.Menanyakan perasaan klien saat inib.Menanyakan perasaan klien saat ini.4.Kontraka.Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar dan menceritakannya kepada orang lainb.Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar dan menceritakannya kepada orang lainc.Jika ada klien yanmg ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapisd.Lama kegiatan 45 menite.Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai5.Tahap kerjaa.Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu menggambar dan menceritakan hasil gambar kepada klien lain.b.Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap klienc.Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan saat ini.d.Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling dan memberi penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mecela klien.e.Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatknya kepada klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna gambar tersebut menurut klien.f.Kegiatan poin e. Dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.g.Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain bertepuk tangtan.6.Tahap terminasia.Evaluasi1.Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.2.Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompokb.Tindak lanjut1.Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar2.Kontrak yang akan datang3.Menyepakati TAK yang akan datang , yaitu menonton TV4.Menyepakati waktu dan tempatEvaluasi dan dokumentasiEvaluasiEvaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensoris menggambar, kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu mengikuti kegiatan , menggambar, menyebutkan apa yang digambar dan menceritakan makna gambar.

Sesi 2 : TAKStimulasi sensoris menggambarKemampuan memberi respons terhadap menggambarNo.Aspek yang dinilaiNama Klien

1.Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

2.Menggambar sampai selesai

3.Menyebutkan gambar apa

4.Menceritakan makna gambar

Petunjuk :1.Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien2.Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar, menyebutkan gambar, dan menceritakan makna gambar.DokumentasiDokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. contoh : klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi sensoris menggambar. Klien mengikuti sampai selesai. Klien mampu menggambar, menyebutkan nama gambar, dan menceritakan makna gambar. Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan melalui gambar.Sesi 3 : menonton TV / VideoTujuan1.Klien dapat memberi respons terhadap tontonan tv/video (jika menonton tv, acara tontonan hendaknya dipilih yang positif dan bermakna terapi untuk klien)2.Klien menceritakan makna acara yang ditontonSetting1.Klien dan terapis duduk membentuk setengah lingkaran di depan televisi2.Ruangan nyaman dan tenangAlat1.Video/CD player dan video tape/CD2.TelevisiMetodeDiskusiLangkah kegiatan1.Persiapana.Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti TAK sesi 2b.Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan2.Orientasia.Salam terapeutikb.Salam dari terapis kepada klienc.Terapis dan klien memakai papan nama3.Evaluasi / validasiMenanyakan perasaan klien saat ini4.Kontraka.Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menonton TV/ Video dan menceritakannya.b.Terapis menjelaskan aturan main berikut.c.Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompak, harus minta izin kepada terapis.d.Lama kegiatan 45 menite.Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.5.Tahap kerjaa.Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menonton tv /videodan menceritakan makna yang telah ditontonb.Terapis memutar tv/VCD yang telah disiapkanc.Terapis mengobservasi klien selama menonton tv/videod.Setelah selesai menonton, masing-masing klien diberi kesempatan menceritakan isi tontonan dan maknanya untuk kehidupan klien. berurutan searah jarum jam, dimulai dari klien yang ada di sebelah kiri terapis. Sampai semua klien mendapat giliran.e.Setelah selesai klien menceritakan persepsinya, terapis mengajak klien lain bertepuk tangan dan memberikan pujian.6.Tahap terminasia.Evaluasi1.Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK2.Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok7.Tindak lanjuta.Terapis menganjurkan klien untuk menonton acara tv yang baik.b.Kontrak yang akan datangc.Menyepakati TAK yang akan datang sesuai dengan indikasi kliend.Menyepakati waktu dan tempatEvaluasi dan dokumentasiEvaluasiEvaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klein sesuai dengan tujuan TAK. Untuk stimulasi sensoris menonton kegiatan, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengikuti kegiatan, berespons terhadap tontonan, menceritakan isi tontonan dan mengungkapkan perasaan saat menonton. Formulir evaluasi sebagai berikut.Sesi 3: TAKStimulasi sensoris menontonKemampuan memberi respons pada tontonanNo.Aspek yang dinilaiNama Klien

1.Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir TAK

2.Memberi respons pada saat menonton (senyum, sedih< dan gembira)

3.Menceritakan cerita dalam tv/ video

4.Menceritakan perasaan setelah menonton

Petunjuk :1.Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien2.Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengikuti, berespons, menceritakan dan menyampaikan perasaan saat menonton.DokumentasiDokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. contoh : klien mengikuti sesi 3 TAK stimulasi sensoris menonton. Klien mengikuti kegiatan sampai selesai, ekspresi datar, dan tanpa respons, klien tidak dapat menceritakan isi tontonan dan perasaannya. Tingkatkan stimulus di ruangan, ualang kembali dengan stimulus yang yang berbeda.

BAB IIIPENUTUP

Terapi aktivitas kelompok (TAK): Stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan akivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan/ atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.Penatalaksanaan keperawatan klien dengan gangguan jiwa adalah pemberian terapi modalitas yang salah satunya adalah Terapi Aktifitas Kelompok (TAK). Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat pada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktifitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan (Fortinash & Worret, 2004).Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu fokus terapi adalah membuat sadar diri (self-awareness). Peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan, atau ketiganya.Kelompok adalah suatu system social yang khas yang dapat didefinisikan dan dipelajari. Sebuah kelompok terdiri dari individu yang saling berinteraksi, interelasi, interdependensi dan saling membagikan norma social yang sama (Stuart & Sundeen, 1998).

ROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORI(Sesi I)

A. PENGERTIAN

Terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah aktivitas membantu anggotanya untuk mengatasi identitas hubungan yang kurang efektif dan mengubah tingkah laku yang adaptif. (struat and sundeen, 1998)Terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah salah satu upaya untuk memfasilitasi psikoterapi terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan hubungan antar anggota.Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua panca indra (sensori) agar member respons yang adekuat

B. TUJUAN Tujuan UmumTujuan umum TAK stimulasi sensori adalah Klien dapat berespons terhadap stimulus pancaindra yang diberikan. Tujuan Khusus1. Klien mampu berespon terhadap halusinasi suara yang di dengar2. Klien mampu berespons terhadap halusinasi gambar yang dilihat3. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.

C. KARAKTERISTIK KLIENklien dengan masalah perubahan sensori persepsi : halusinasi yang sudah di mulai melakukan interaksi interpersonal

D. MASALAH KEPERAWATAN Perubahan sensori persepsi : HalusinasiE. ANTISIPASI MASALAHMasalah yang mungkin timbul dalam TAK ini antara lain:1. Keterbukaan yang kurang Intervensi:a. Terapi baik leader, co-leader, maupun fasilitator harus berusaha memotivasi klien dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbukab. Berikan dukungan dan rasa nyaman kepada klien sehingga klien mampu mengekspresikan perasaannya dengan leluasa2. Resistensi baik individu Maupin kelompok IntervensiPeran fasilitator sangat diperlukan untuk menciptakan suasana yang mendukung keberhasilan suatu terapi3. Pasien lain yang bukan kelompok TAK ingin ikut TAK intervensiPeran fasilitator sangat diperlukan untuk mengalihkan perhatian pasien yang lain dengan bantuan perawat, misalnya dengan memberikan permainan menggambar agar pasien kembali ke kamarnya sehingga tidak mengganggu jalannya TAK4. pasien memaksa ingin ikut TAK intervensifasilitator berusaha membujuk agar klien tetap ditempat untuk mengikuti TAK hingga selesai. Jika tidak bias maka fasilitator mengantarkan kembali keruangannyaF. PELAKSANAAN1). Persiapana. Membuat kontrak dengan klien dan mempersiapkan tempat pertemuanb. Mempersiapkan alat

2). Fase Orientasia. Salam terapeutik Salam terapis pada klien Perkenalan nama dan panggilan terapis 9pakai papan nama) Menanyakan nama dan panggilan klien (beri papan nama)b. Evaluasi/Validasi Menanyakan perasaan klien saat ini Menanyakan perasaan yang dirasakan klien.c. Kontrak Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mendengarkan `music. Menjelaskan aturan main berikut ;- Jika klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis- Lama kegiatan 45 menit- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai3). Fase Kerjaa. Fasilitator membimbing klien untuk menempati tempat masing-masing dan membantu identitas nama pesertab. Leader memperkenalkan diri beserta co-leader dan fasilitatorc. Leader menjelaskan tujuan TAK kepada pesertad. Peserta memperkenalkan nama masing-masinge. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu , klien boleh tepuk tangan atau berjoged sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta menceritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengar lagu.f. Terapis memutar lagu, klien mendengar, boleh berjoged atau tepuk tangan (kira-kira 15 menit). Music yang diputar boleh di ulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respons klien terhadap music.g. Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya. Sampai semua klien mendapat giliran.h. Terapis memberikan pujian, setiap klien selesai menceritakan perasaannya, dan mengajak klien lain bertepuk tangan.

4). Fase Terminasia. Evaluasi1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompokb. Tindak LanjutTerapis menganjurkan klien untuk mendengarkan music yang disukai dan bermakna dalam kehidupannya.c. Kontrak yang akan dating1. Menyepakati TAK yang akan datang

G. PENGORGANISASIAN TAK1. Terapis Peran dan fungsia. Leader : Thony setyawanFungsi: Menyusun rencana aktivitas kelompok (TAK) Mengarahkan kelompok mencapai tujuan Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan pendapat dan member umpan balik Sebagai role model Memotivasi setiap anggota kelompok untuk mengembangkan pendapat dan member umpan balikb. Co-leader : Rohmatul dwi sasmitaFungsi: Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompokc. Observer : Nur muslimahFungsi: Mengobservasi semua respon klien Membuat semua respon klien yang terjadi dan semua perubahan perilaku klien Memberikan umpan balikd. Fasilitator: Sofyan Eko, Eko wahyu, Wiwin SumilaFungsi: Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi anggota Memfokuskan kegiatan Membantu mengkoordinasi anggota kelompok 2. Seleksi klien Seleksi klien dilaksanakan di riang K RSJ Menur dan pengamatan pada pasien-pasien di ruang K RSJ Menur Waktu yang di butuhkan satu minggu 3. Nama klien yang ikut1) Tn.F2) Nn.D3) Nn.W

4. Alat Bantu Tape recorder Kaset lagu melayu ( dipilih lagu yang memiliki cerita yang bermakna atau lagu-lagu yang bermakna religius).5. Setting Hari, tanggal: jum `at, 13 Mei 2011 Waktu: pukul 09.00-10.00 Tempat: Puri Mitra RSJ Menur, Surabaya Model setting yang akan di gunakan:

Keterangan:

: leader: fasilitator

: co-leader: klien

: observer

H. EVALUASIa) Criteria evaluasi1. Evaluasi struktur2. Evaluasi prosesSemua anggota kelompok dapat mengenal isi halusinasi, waktu terjadi halusinasi3. Evaluasi hasil Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK Member pujian atas keberhasilan b) Evaluasi hasil akhir1. Kemampuan verbal

NoNama klienMenyebut isi halusinasiMenyebut waktu terjadi halusinasiMenyebut situasi terjadi halusinasiMenyebut perasaan saat halusinasi

1Tn. F

2Nn. D

3Nn. W

Petunjuk: dilakukan (): tidak dilakukan (-)

2. Kemampuan non verbalNoAspek yamg di nilaiNama klien

Tn. FNn. DNn. W

1Kontak mata

2Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai

3Mengikuti kegiatan awal sampai akhir

Petunjuk: dilakukan (): tidak dilakukan (-)

EVALUASI HASIL AKHIR1. Kemampuan verbal

NoNama klienMenyebut isi halusinasiMenyebut waktu halusinasiMenyebut situasi halusinasiMenyebut perasaan halusinasi

1Tn. F

2Nn. D

3Nn. W

Petunjuk: dilakukan (): tidak dilakukan (-)

1. Kemampuan non verbalNoAspek yamg di nilaiNama klien

Tn. FNn. DNn. W

1Kontak mata

2Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai

3Mengikuti kegiatan awal sampai akhir

Petunjuk: dilakukan (): tidak dilakukan (-)