94196557 thalassemia

13
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Biologi molekuler, genetika dan penunjang metabolisme energi adalah materi blok V yang harus diikuti oleh semua mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang pada semester kedua. Blok ini bertujuan agar mahasiswa mampu untuk memahami prinsip ilmu kedokteran dasar khususnya dibidang biologi molekuler, genetika dan penunjang metabolisme energi. Salah satu strategi pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang adalah Tugas Pengenalan Profesi. Tugas Pengenalan Profesi adalah tugas mandiri yang diberikan kepada mahasiswa untuk mengumpulkan data dan mengamati secara langsung sesuai dengan tema yang telah ditentukan dan dibawah bimbingan dosen. Pada Tugas Pengenalan Profesi ini kami mendapatkan tema “Identifikasi Penyakit Genetik di Perhimpunan Thalasemia (PMI)”. 1.2 Tujuan Umum 1. Mengidentifikasi penyakit thalassemia di PMI 1.3 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui ciri-ciri penderita thalassemia 2. Untuk mengetahui jumlah poenderita thalassemia di kota Palembang 1.4 Manfaat 1. Menambah ilmu tentang penyakit yang diwarisi melalui keturunan. 2. Menambah pengalaman dalam observasi lapangan.

Upload: amaliakha

Post on 30-Dec-2014

39 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: 94196557 Thalassemia

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biologi molekuler, genetika dan penunjang metabolisme energi adalah

materi blok V yang harus diikuti oleh semua mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Palembang pada semester kedua. Blok ini

bertujuan agar mahasiswa mampu untuk memahami prinsip ilmu kedokteran

dasar khususnya dibidang biologi molekuler, genetika dan penunjang

metabolisme energi.

Salah satu strategi pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Palembang adalah Tugas Pengenalan Profesi. Tugas

Pengenalan Profesi adalah tugas mandiri yang diberikan kepada mahasiswa

untuk mengumpulkan data dan mengamati secara langsung sesuai dengan

tema yang telah ditentukan dan dibawah bimbingan dosen. Pada Tugas

Pengenalan Profesi ini kami mendapatkan tema “Identifikasi Penyakit

Genetik di Perhimpunan Thalasemia (PMI)”.

1.2 Tujuan Umum

1. Mengidentifikasi penyakit thalassemia di PMI

1.3 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui ciri-ciri penderita thalassemia

2. Untuk mengetahui jumlah poenderita thalassemia di kota Palembang

1.4 Manfaat

1. Menambah ilmu tentang penyakit yang diwarisi melalui keturunan.

2. Menambah pengalaman dalam observasi lapangan.

Page 2: 94196557 Thalassemia

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

THALASSEMIA

2.1 Pengertian Thalassemia

Thalassemia adalah penyakit darah bawaan yang menyebabkan sel

darah merah (eritrosit) pecah (hemolisis). Penyakit ini juga sering disebut

dengan penyakit Cooley`s anemia, sangata berbahaya terdapat pada bayi dan

anak-anak. eritrosit berbentuk tidak teratur, mengandung sedikit hemoglobin,

sehingga hanya mempunyai kemampuan sedikit untuk mengikat oksigen. sel

darah putih (leukosit) meningkat jumlahnya dalam darah dan hati serta limpa

membengkak.

Thalassemia berdasarkan keparahannya dibedakan atas 2 macam:

1. Thalassemia major, ini sangat parah dan biasanya menyebabkan

kematian pada bayi

2. Thalassemia minor,ini tidak begitu parah, tetapi biasanya memerlukan

berkali-kali transfusi darah.

Thalassemia ditentukan oleh gen dominan Th, sedang alelnya resesip

th menentukan sifat normal. orang yang homozigotik ThTh menderita

thalassemia mayor, yang heterozigotik Thth menderita thalassemia minor,

sedang orang sehat bergenotip thth. penderita thalassemia mayor tidak

dijumpai sampai umur dewasa, sebab biasanya sudah meninggal pada waktu

bayi dan anak-anak. Jadi apabila dalam suatu keluarga didapatkan

thalassemia minor dapat dipastikan bahwa kedua orang tuannya adalah

penderita thalassemia minor juga.(Suryo:2005)

P Thth

thalassemia minor

Thth

thalassemia minor

F1 Th th

Th

ThTh

thalassemia mayor

(mati)

Thth

thalassemia minor

Page 3: 94196557 Thalassemia

3

1 2

th

Thth

thalassemia minor

3

thth

normal

4

Tabel 1.

Sumber : Suryo.2005

Thalassemia merupakan akibat dari ketidakseimbangan pembuatan

rantai asam amino yang membentuk hemoglobin yang dikandung oleh sel

darah merah. Sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh dengan

bantuan substansi yang disebut hemoglobin. Hemoglobin terbuat dari dua

macam protein yang berbeda, yaitu globin alfa dan globin beta. Protein globin

tersebut dibuat oleh gen yang berlokasi di kromosom yang berbeda. Apabila

satu atau lebih gen yang memproduksi protein globin tidak normal atau

hilang, maka akan terjadi penurunan produksi protein globin yang

menyebabkan thalassemia. Mutasi gen pada globin alfa akan menyebabkan

penyakit alfa- thalassemia dan jika itu terjadi pada globin beta maka akan

menyebabkan penyakit beta-thalassemia.

2.2 Patogenesis thalassemia

Thalassemia meerupakan sindrome kelainanan yang disebabkan oleh

gangguan sintesis hemoglobin akibat mutasi di dalam atau dekat gen globulin.

Pada thalassemia mutasi gen globin ini dapat menimbulkan perubahan rantai

globin alfa atau beta berupa perubahan kecepatan sintesis atau kemampuan

produksi rantai globin tertentu, dengan akibat menurunnya atau tidak

diproduksinya rantai globin tersebut.

2.3 Patofisiologi thalassemia

Pada thalassemia terjadi pengurangan atau tidak ada sama sekali

produksi rantai globin satu atau lebih rantai globin. Penurunan secara

bermakna kecepatan seintesi rantai globin yang tidak seimbang.

A. Patofisiologi thalassemia beta

Globin beta adalah sebuah komponen (subunit) dari protein yang lebih

besar yang disebut hemoglobin, yang terletak di dalam sel darah merah. HBB

Page 4: 94196557 Thalassemia

4

gen yang memberikan instruksi untuk membuat protein yang disebut globin

beta.

Lebih dari 250 mutasi pada gen HBB telah ditemukan menyebabkan

talasemia beta. Sebagian besar mutasi melibatkan perubahan dalam satu blok

bangunan DNA (nukleotida) dalam atau di dekat gen HBB. Mutasi lainnya

menyisipkan atau menghapus sejumlah kecil nukleotida dalam gen HBB.

Mutasi gen HBB yang menurunkan hasil produksi globin beta dalam kondisi

yang disebut beta-plus (B +)

talasemia.

Tanpa globin beta, hemoglobin tidak dapat terbentuk yang

mengganggu perkembangan normal sel-sel darah merah. Kekurangan sel

darah merah akan menghambat oksigen yang akan dibawa dan membuat

tubuh kekurangan oksigen. Kurangnya oksigen dalam jaringan tubuh dapat

menyebabkan kerusakan organ, dan masalah kesehatan lainnya termasuk

thalassemia beta.

HBB gen yang terletak di kromosom 11 lengan pendek di posisi 15.5.

HBB gen dari pasangan basa 5.203.271 sampai pasangan basa 5.204.876 pada

kromosom 11.

ganbar 1.

Pada manusia normal terdapat 2 kopi gen beta globin yang terdapat

pada kromosom 11, yang membuat beta globin yang merupakan komponen

dari hemoglobin pada orang dewasa, yang disebut hemoglobin A. Lebih dari

100 jenis mutasi yang dapat menyebabkan thalasemia β, misalkan mutasi

beta 0 yang berakibat tidak adanya beta globin yang diproduksi, mutasi beta

+, dimana hanya sedikit dari beta globin yang diproduksi. Jika seseorang

memiliki 1 gen beta globin normal, dan satu lagi gen yang sudah termutasi,

maka orang itu disebut carier/trait.

Page 5: 94196557 Thalassemia

5

gambar 2

Gambar diatas menunjukkan bahwa kedua orangtua merupakan

carier/trait. Maka anaknya 25% normal, 50% carier/trait, 25% mewarisi 2

gen yang termutasi (thalasemia mayor).

B. Patofisiologi thalassemia alfa

Alfa-globin adalah sebuah komponen (subunit) dari protein yang lebih

besar yang disebut hemoglobin, yang merupakan protein dalam sel darah

merah yang membawa oksigen ke sel dan jaringan di seluruh tubuh.

Hemoglobin terdiri dari empat subunit: dua subunit alfa-globin dan dua

subunit jenis lain globin.

HBA1 (Hemoglobin, alfa 1) adalah gen yang memberikan instruksi

untuk membuat protein yang disebut alpha-globin. Protein ini juga diproduksi

dari gen yang hampir identik yang disebut HBA2 (Hemoglobin, alfa

2). Kedua gen globin alpha-terletak dekat bersama-sama dalam sebuah

wilayah kromosom 16 yang dikenal sebagai lokus globin alfa.

Page 6: 94196557 Thalassemia

6

HBA1 dan HBA2 terletak di kromosom 16 lengan pendek di posisi

13.3. HBA1 terletak di gen pasangan basa 226.678 ke 227.519 sedangkan

HBA 2 terletak di pasangan basa 222.845 ke 223.708 .

Pada manusia normal terdapat 4 kopi gen alpha-globin yang terdapat

masing-masing 2 pada kromosom 16. Gen-gen ini membuat komponen globin

alpha pada hemoglobin orang dewasa normal, yang disebut hemoglobin A.

dan juga merupakan komponen dari hemoglobin pada janin dan orang dewasa

lainnya, yang disebut hemoglobin A2. Mutasi yang terjadi pada gen alpha

globin adalah delesi.

Delesi 1 gen α : tidak ada dampak pada kesehatan, tetapi orang tersebut

mewarisi gen thalasemia, atau disebut juga Thalassaemia Carier/Trait

Delesi 2 gen α : hanya berpengaruh sedikit pada kelinan fungsi darah

Delesi 3 gen α : anemia berat, disebut juga Hemoglobin H (Hbh) disease

Delesi 4 gen α : berakibat fatal pada bayi karena alpha globin tidak

dihasilkan sama sekali

gambar 4

Gambar diatas menunjukkan bahwa kedua orang tua yang pada gen

nya terdapat masing-masing 2 gen yang sudah termutasi. Maka anaknya 25%

normal, 25% carrier, 25% 2 gen delesi, 25% menderita hemoglobin H

disease.

Page 7: 94196557 Thalassemia

7

Perbedaan antara thalassemia alfa dan beta

Thalassemia alfa Thalassemia beta

Mutasi Delesi gen umum terjadi Delesi gen jarang terjadi

Sifat-sifat globin yang

berlebihan

Tetramer yang larut

Pembentukan

hemikrom lambat

Band 4.1 tak

teroksidasi

Terikat pada band 3

Tetramer yang larut

Pembentukan

hemikrom cepat

Band 4.1 teroksidasi

Interaksi kurang pada

band 3

Sel darah merah Hidrasi berlebihan

Kaku

Membran hiperstabil

P50 menurun

Dehidrasi

Kaku

Membran tak stabil

P50 menurun

Anemia Terutama hemolitik Terutama disetropoetik

Perubahan tulang Jarang Umum

Besi berlebih Jarang Umum

tabel 2.

sumber: IPDL UI 2009

2.4 Jenis penyakit thalassemia

Penderita thalasemia bisa dibedakan berdasarkan produksi jenis globin

yang terganggu. Kalau produksi globin jenis alfa yang terganggu maka

penderitanya mengalami thalasemia alfa, sedangkan kalau produksi globin

jenis beta yang terganggu maka penderitanya mengalami thalasemia beta.

Selain itu, thalasemia dibedakan lagi menjadi jenis mayor dan minor. Jenis-

jenis Thalasemia, yaitu :

1. Thalasemia Beta

Disebabkan karena penurunan sintesis rantai beta. Dapat dibagi

berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu talasemia mayor, intermedia, dan

karier. Pada kasus talasemia mayor Hb sama sekali tidak diproduksi.

Mungkin saja pada awal kelahirannya, anak-anak talasemia mayor tampak

normal tetapi penderita akan mengalami anemia berat mulai usia 3-18 bulan.

Page 8: 94196557 Thalassemia

8

Jika tidak diobati, bentuk tulang wajah berubah dan warna kulit menjadi

hitam.

Selama hidupnya penderita akan tergantung pada transfusi darah. Ini

dapat berakibat fatal, karena efek sampingan transfusi darah terus menerus

yang berupa kelebihan zat besi (Fe)[3]. Salah satu ciri fisik dari penderita

talasemia adalah kelainan tulang yang berupa tulang pipi masuk ke dalam dan

batang hidung menonjol (disebut gacies cooley), penonjolan dahi dan jarak

kedua mata menjadi lebih jauh, serta tulang menjadi lemah dan keropos.

Thalasemia beta mayor,

Merupakan jenis yang paling parah. Penderita thalasemia jenis ini harus

melakukan transfusi terus-menerus sejak didiagnosis, meskipun sejak bayi.

Umumnya bayi yang lahir akan sering sakit selama 1-2 tahun pertama

kehidupannya. Pertumbuhan dan perkembangannya juga mengalami

keterlambatan akibat sirkulasi zat gizi yang kurang lancar.

Thalasemia beta minor,

Menyebabkan penderitanya mengalami anemia ringan dan ketidaknormalan

sel darah minor. Untuk thalasemia ini penderita tidak perlu melakukan

transfusi darah.

Thalasemia beta intermedia,

Padada thalasemia jenis ini transfusi bisa dilakukan sewaktu-waktu

tergantung dari seberapa parahnya kebutuhan untuk menambah darah.

2. Thalasemia Alfa

Pada talasemia alfa, terjadi penurunan sintesis dari rantai alfa

globulin. Dan kelainan ini berkaitan dengan delesi pada kromosom 16. Akibat

dari kurangnya sintesis rantai alfa, maka akan banyak terdapat rantai beta dan

gamma yang tidak berpasangan dengan rantai alfa. Maka dapat terbentuk

tetramer dari rantai beta yang disebut HbH dan tetramer dari rantai gamma

yang disebut Hb Barts. Talasemia alfa sendiri memiliki beberapa jenis,

diantaranya :

Thalasemia alfa mayor,

Terjadi bila seseorang tak memiliki gen perintah produksi protein globin.

Kondisi ini dapat membuat janin menderita anemia parah, penyakit jantung,

Page 9: 94196557 Thalassemia

9

dan penimbunan cairan tubuh. Untuk thalasemia jenis ini, bayi harus

melakukan transfusi sejak dalam kandungan dan setelah anak dilahirkan agar

tetap sehat.

Thalasemia alfa minor,

Biasanya tidak menyebabkan gangguan kesehatan berarti, tetapi bila berbakat

anemia ringan, kelainan gen ini memiliki kemungkinan besar untuk

diturunkan pada anaknya. Penderita thalasemia jenis ini pun tidak

memerlukan transfusi.

Darah merupakan sumber kehidupan yang memiliki banyak manfaat

bagi tubuh. Namun jika darah terganggu, dapat mengakibatkan berbagai

permasalahan kesehatan dan membawa sumber penyakit. Untuk itu,mengenal

jenis penyakit thalasemia sedari dini dan lakukan pencegahan dengan deteksi

dini penyakit thalasemia.

Pencegahan Thalasemia :

Untuk mencegah terjadinya talasemia pada anak, pasangan yang akan

menikah perlu menjalani tes darah, baik untuk melihat nilai hemoglobinnya

maupun melihat profil sel darah merah dalam tubuhnya. Peluang untuk

sembuh dari talasemia memang masih tergolong kecil karena dipengaruhi

kondisi fisik, ketersediaan donor dan biaya. Untuk bisa bertahan hidup,

penderita talasemia memerlukan perawatan yang rutin, seperti melakukan

tranfusi darah teratur untuk menjaga agar kadar Hb di dalam tubuhnya ± 12

gr/dL dan menjalani pemeriksaan ferritin serum untuk memantau kadar zat

besi di dalam tubuh.

Penderita talesemia juga diharuskan menghindari makanan yang

diasinkan atau diasamkan dan produk fermentasi yang dapat meningkatkan

penyerapan zat besi di dalam tubuh. Dua cara yang dapat ditempuh untuk

mengobati talasemia adalah transplantasi sumsum tulang dan teknologi sel

punca (stem cell).

Saat ini sebuah temuan terbaru dibidang kesehatan yang mampu

mengatasi permasalahan thalasemia yaitu secara alami dengan obat

thalasemia tradisional jelly gamat. Obat thalasemia tradisional terbuat dari

ekstrak teripang emas laut pilihan yang memiliki kandungan

Page 10: 94196557 Thalassemia

10

glukosaminoglikan (dalam teripang) yang mampu mengatasi tulang rapuh

pada penderita thalasemia mayor. Senyawa itu berefek memperbaiki aliran

darah dan melancarkan cairan yang tersumbat.

Page 11: 94196557 Thalassemia

11

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu dan tempat pelaksanaan observasi Tugas pengenalan profesi adalah

Waktu : Maret 2012

Tempat : PMI

3.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan kegiatan observasi ini

adalah:

1. Komputer

2. Kamera

3. Alat tulis

3.3. Langkah-Langkah Kerja

Langkah kerja dalam tugas Tugas pengenalan profesi ini adalah :

1. Membuat proposal

2. Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas pengenalan profesi

3. Meminta izin kepada pihak PMI

4. Melaksanakan observasi PMI

5. Mengumpulkan hasil kerja lapangan untuk mendapatkan suatu

kesimpulan.

6. Membuat laporan hasil Tugas pengenalan profesi dari data yang sudah

didapatkan.

3.4 Jadwal kegiatan

No Jenis Kegiatan

April

Minggu

I

Minggu

II

Minggu

III

Minggu

IV

1 Penyusunan proposal

2 Observasi

Page 12: 94196557 Thalassemia

12

3 Pembahasan

4 Penyusunan Laporan

5 Pleno

Tabel 3

Jadwal kegiatan tugas pengenalan profesi

Page 13: 94196557 Thalassemia

13

DAFTAR PUSTAKA

Suryo. 2005. Genetika. Gajah Mada Pers. Jogjakarta

Sudoyo, Aru. 2009. buku ajar penyakit dalam. interna publishing. jakarta

http://medicastore.com/penyakit/167/Thalassemia.html (28 maret 2012, 20.00)

http://ghr.nlm.nih.gov/chromosome=11 (28 maret 2012, 19.45)