mutasi pada gene thalassemia

22
MUTASI PADA GENE THALASSEMIA Disusun oleh: GERY SOEMARA 09700278 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA

Upload: gery-nyunyun

Post on 10-Aug-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

biomol

TRANSCRIPT

Page 1: Mutasi Pada Gene Thalassemia

MUTASI PADA GENE THALASSEMIA

Disusun oleh:

GERY SOEMARA

09700278

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA

2011

Page 2: Mutasi Pada Gene Thalassemia

Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini

yang berjudul:

“MUTASI PADA GENE THALASSEMIA”

            Saya menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan

Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam

kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

            Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari

kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya telah berupaya

dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan

baik dan oleh karenanya, saya dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima

masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Demikian makalah ini saya buat semoga dapat menambah ilmu

Surabaya, 18 Maret 2011

Penyusun

Page 3: Mutasi Pada Gene Thalassemia

Kata Pengantar……………………………………………………………………………….. .i

Daftar isi……………………………………………………………………………………….ii

BAB I: PENDAHULUAN…………………………………………………………………….

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………………..

BAB II: PEMBAHASAN…………………………………………………………………….

BAB IV: KESIMPULAN & SARAN……………….………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….

Lampiran

Page 4: Mutasi Pada Gene Thalassemia

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Talasemia merupakan suatu penyakit darah yang ditandai dengan berkurang atau

ketiadaan produksi dari hemoglobin normal. Talasemia biasanya terjadi di daerah-

daerah dimana terjadi endemik malaria, khususnya malaria yang disebabkan oleh

Plasmodium falciparum

Darah terdiri dari plasma yang berupa cairan, sel darah merah (eritrosit), sel darah

putih(leukosit), dan keping darah (trombosit). Leukosit berfungsi untuk melindungi

tubuh terhadap infeksi dan trombosit berfungsi untuk mekanisme pembekuan darah.

Eritrosit membawa satuprotein yang disebut hemoglobin yang berfungsi untuk

mengikat oksigen di paru-paru,membawanya ke peredaran darah, dan melepaskannya

ke sel dan jaringan tubuh.

Molekul hemoglobin terdapat pada semua eritrosit dan menjadi penyebab dari

merahnya warna darah manusia. Hemoglobin terdiri dari haem (suatu kompleks yang

terdiri dari zat besi) dan berbagai macam globin ( rantai protein yang ada di sekeliling

kompleks haem ).

Pada orang normal, hemoglobin dibagi menjadi :

1. Hb A (95%-98%)

HbA mengandung dua rantai alpha (α) dan dua rantai beta (β).

2. Hb A2 (2%-3,5%)

HbA2 mempunyai dua rantai alpha (α) dan dua rantai delta (δ).

3. Hb F (<2%)

HbF diproduksi pada saat masa kehamilan dan akan menurun seiring dengan

bertambahnya usia. HbF mempunyai dua rantai alpha (α) dan dua rantai gamma

(γ).

Page 5: Mutasi Pada Gene Thalassemia

Pada talasemia terjadi kelainan pada gen-gen yang mengatur pembentukan dari rantai

globin sehingga produksinya terganggu. Gangguan dari pembentukan rantai globin.

ini akan mengakibatkan kerusakan pada sel darah merah yang pada akhirnya akan

menimbulkan pecahnya sel darah tersebut.

Faktor genetik ditengarai menjadi gangguan utama haematologi. Kelainan genetik

haematologi dapat menimbulkan gangguan sejak konsepsi sampai kelahiran.

Beberapa kelainan hematologi meliputi sel darah merah, sel darah putih, trombosit

dan faktor pembukaan darah lain serta organ yang menghasilkan sek-sel tersebut.

Penyakit ini merupakan kelainan genetik yang disebabkan oleh mutasi gen tunggal

dan kasusnya terbanyak di dunia. Tak kurang terdapat 300 juta penduduk dunia

sebagai pembawa gen thalassemia dan sekitar 300.000 bayi thalessemia dilahirkan

setiap tahunnya

Berdasarkan rantai yang terganggu, dikenal beberapa jenis thalessemia, yaitu

thalessemia α dan β. Thalassemia α terjadi bila mengalami penurunan atau tidak

memiliki sintesis globulin α. Sedangkan thalassemia β bila terjadi penurunan atau

tidak ada globulin β. Gen globulin α terletak pada kromoson 16 sedangkan globulin β

pada kromoson 11.

Page 6: Mutasi Pada Gene Thalassemia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Thalassemia adalah sekelompok penyakit atau keadaan herediter di mana produksi satu atau

lebih dari satu jenis rantai polipeptida terganggu.

Fungsi Hemoglobin

Eritrosit dalam darah arteri sistemik mengangkut O2 dari paru ke jaringan dan kembali dalam

darah vena dengan membawa CO2 ke paru. Pada saat molekul hemoglobin mengangkut dan

melepas O2, masing-masing rantai globin dalam molekul hemoglobin bergerak pada satu

sama lain.

Pada waktu O2 dilepaskan, rantai-rantai ditarik terpisah, sehingga memungkinkan masuknya

metabolit 2,3-difosfogliserat (2,3-DPG) yang menyebabkan makin rendahnya afinitas

molekul hemoglobin terhadap O2. Gerakan ini menyebabkan bentuk sigmoid pada kurva

disosiasi O2 hemoglobin. P50 (tekanan parsial O2 yang pada tekanan ini hemoglobin terisi

separuh dengan O2)

Darah normal adalah 26,6 mmHg. Dengan meningkatnya afinitas terhadap O2, kurva ini

bergeser ke kiri (P50turun) sedangkan dengan afinitas terhadap O2 yang menurun, kurva

bergeser ke kanan (P50meningkat).

Secara normal in vivo, pertukaran O2 berjalan antara saturasi 95% (darah

arteri) dengan tekanan O2 arteri rata-rata sebesar 95 mmHg dan saturasi 70% (darah vena)

dengan tekanan O2 vena rata-rata sebesar 40 mmHg.

Posisi kurva yang normal bergantung pada konsentrasi 2,3-DPG, ion H+ dan CO2 dalam

eritrosit serta struktur molekul hemoglobin. Konsentrasi 2,3-DPG, H+ atau CO2 yang tinggi,

dan adangya hemoglobin tertentu, misalnya hemoglobin sabit (sickle haemoglobin, Hb S),

menggeser kurva ke kanan (oksigen lebih mudah dilepas), sedangkan hemoglobin fetus (Hb

F)-yang tidak mampu mengikat 2,3-DPG-dan hemoglobin abnormal langka tertentu yang

disertai polisitemia menggeser kurva ke kiri karena lebih sulit untuk melepas O2

dibandingkan normal.

Page 7: Mutasi Pada Gene Thalassemia

Sintesis Thalassemia

Pada awal kehidupan embrio sampai delapan minggu kehamilan (masa transisi embrio ke

fetus). Yolk sac dan hati akan mensintesis rantai globin yang mirip dengan globin dan

berkombinasi dengan rantai untuk membentuk hemoglobin Gower I dan kemudian di ganti

dengan hemoglobin Gower II dan hemoglobin Portland

Pada masa fetus hingga akhir kehamilan akan dibentuk hemoglobin fetal atau Hb-F dan

hemoglobin A2

Organ yang bertanggung jawab pada periode ini adalah hati, limpa dan sumsum tulang. Hb-F

bersifat heterogen karena ada dua lokus gen yang berbeda. Kedua gen ini dibedakan oleh

susunan asam amino pada posisi 136 yang terdiri dari glisin pada G? dan alanin pada A?.

Setelah bayi lahir kadar Hb-F akan segera menurun dan diganti oleh HbA yang dibentuk

oleh sumsum tulang.

Sintesis globin dimulai dari proses transkripsi gen dalam inti sel atau nucleus. Baik bagian

exon maupun intron akan ditranskripsikan ke precursor mRNA atau nuclear messenger RNA

(nmRNA) dengan bantuan enzim polimerase RNA. Di dalam nukleus molekul ini akan

mengalami modifikasi.

Intron akan dihilangkan melalui proses splicing dan exon-exon dan kemudian bergabung satu

sama lain. Diperbatasan exon dan intron selalu ada basa GT pada ujung 5’ dan AG pada

ujung 3’ yang sangat penting dalam proses splicing yang tepat.

Jika terjadi mutasi pada daerah ini maka proses splicing tidak dapat berlangsung. mRNA

akan mengalami modifikasi dengan penambahan CAP pada ujung 5’ dan poli-A pada ujung

3’.

Setelah transkripsi dimulai dengan bantuan ikatan 5’-5’ trifosfat ujung 5’ RNA yang baru

disintesis akan berikatan dengan 7-metil-guanosin pada ujung terminal nukleotida. Proses

metilasi ini berhubungan dengan proses penambahan CAP sehingga ujung 5’ RNA transkip

mempunyai CAP. Selanjutnya, mRNA menuju ke dalam sitoplasma dan menjadi cetakan

rantai globin yang akan disintesis.

Page 8: Mutasi Pada Gene Thalassemia

BAB III

PEMBAHASAN

Penyakit ini merupakan kelainan genetik yang disebabkan oleh mutasi gen tunggal dan

kasusnya terbanyak di dunia. Tak kurang terdapat 300 juta penduduk dunia sebagai pembawa

gen thalassemia dan sekitar 300.000 bayi thalessemia dilahirkan setiap tahunnya

Thalassemia merupakan akibat dari ketidakseimbangan pembuatan rantai asam amino yang

membentuk hemoglobin yang dikandung oleh sel darah merah. Sel darah merah membawa

oksigen ke seluruh tubuh dengan bantuan substansi yang disebut hemoglobin.

Hemoglobin terbuat dari dua macam protein yang berbeda, yaitu globin alfa dan globin beta.

Protein globin tersebut dibuat oleh gen yang berlokasi di kromosom yang berbeda.  Apabila

satu atau lebih gen yang memproduksi protein globin tidak normal atau hilang, maka akan

terjadi penurunan produksi protein globin yang menyebabkan thalassemia.

Mutasi gen pada globin alfa akan menyebabkan penyakit alfa- thalassemia dan jika itu terjadi

pada globin beta maka akan menyebabkan penyakit beta-thalassemia.

Berdasarkan rantai yang terganggu, dikenal beberapa jenis thalessemia, yaitu thalessemia α

dan β. Thalassemia α terjadi bila mengalami penurunan atau tidak memiliki sintesis globulin

α. Sedangkan thalassemia β bila terjadi penurunan atau tidak ada globulin β. Gen globulin α

terletak pada kromoson 16 sedangkan globulin β pada kromoson 11.

Secara klinis, thalassemia dibedakan atas thalessmia minor (heterizgot)dan mayor

(homozigot). Individu heterozigot dan karier tidak menunjukan gejala (asimtomatik) ,

umumnya mengalami kelainan haematologi minor. Individu homozigat biasanya

bermanifestasi sebagai thalessemia mayor yang membutuhkan transfusi darah secara rutin

dan terapi kelebihan besi untuk mempertahankan kualitas hidupnya.

Thalessemia pada neonatus adalah spesifik karena eritrosit pada masa fetal dan neontal

berbeda secara bermakna dibanding bayi yang lebih tua, anak-anak, dan dewasa. Eritrosit

pada masa fetal dan neonatal mempunyai umur hidup yang lebih pendek, bentuk yang

berubah dan deformabilitas, serta konsentrasi Hb fetal yang lebih tinggi. Hal ini akan

Page 9: Mutasi Pada Gene Thalassemia

mempengaruhi kemampuan untuk membawa oksigen ke jaringan dalam memenuhi

kebutuhan metabolik.

Thalesemia pada neonatus yang terutama adalah thalassemia α dengan gangguan pada 3 gen

(penyakit hemoglobin H) dan 4 gen (Hb-Bart's hydrops fetalis). Hb-Bart's hyfrops fetalis

merupakan merupakan manifestasi terburuk dari gen thalassemia α dan biasannya bayi yang

menderita penyakit ini lahir meninggal atau meninggal dalam beberapa jam sesudah lahir.

Thalassemia α merupakan kelainan dimana terjadi defek sintesis rantai α dengan akibat

depresi produksi Hb yang rantai α, misalnya HbA, HbA2, dan HbF. Defisiensi rantai α

menyebabkan timbunan rantai γ pada fetus dan rantai β pada orang dewasa. Bila melihat

jumlah gen yang mengalami kelainan, thalassemia α dikelompokan sebagai silent carrier (1

gen), trait α thalassemia (2 gen), penyakit HbH (3 gen), dan Hb-Barts hydrops fetalis (4 gen).

Rantai γ membentuk tetramer Hb-Barts dan presipitat rantai β yang tidak stabil membentuk

HbH. Adanya Hb-Barts dan HbH dalam eritrosit membawa akibat yang serius karena Hb

tersebut mempunyai afinitas oksigen yang tinggi dan tidak dapat membawa oksigen secara

adekuat ke jaringan.

Sedangkan pada thalassemia β meliputi empat sindrom klinis. Yaitu silent carrier, trait

thalassemia, thalassemia intermedia, dan thalassemia mayor. Heterogenitas klinis

menunjukan perbedaan mutasi. Banyak mutasi yang mengeliminasi ekspresi gen globin β,

sedangkan yang lain secara bervariasi menurunkan derajat ekspresi gen globin β. Makin

ringan penurunan ekspresi gen globin β, makin baik manifestasi klinisnya, karena derajat

ketidakseimbangan antara rantai α dan β menunjukan derajat beratnya penyakit.

Sindrom klinis thalassemia β tidak muncul sampai usia 4-6 bulan, dimana terjadi perubahan

dari HbF ke HbA. Tetapi sindrom thalassemia α sebagai hydrops fetalis ( 4 gen) dan penyakit

HbH (delesi 3 gen) muncul dengan anemia dan hepatosplenomegali. Trait dan silent carrier

tidak menampakan gejala-gejalanya dan terdeteksi secara tak sengaja pada kehidupan

selanjutnya.

Penyakit talasemia sangat umum di kalangan orang-orang Mediterania, sehinga kaitan

geografis inilah yang menjadi sejarah penamaan penyakit talasemia ini: Thalassa (θάλασσα)

adalah bahasa Yunani untuk laut, Haema (αἷμα) adalah bahasa Yunani untuk darah.

Page 10: Mutasi Pada Gene Thalassemia

Umumnya, talasemia adalah lazim dalam populasi yang berevolusi pada iklim lembab di

mana penyakit malaria merupakan endemik. Thalassemia bisa menyerang semua ras, para

penderita thalassemia harus dicegah dari malaria karena sel-sel darahnya mudah degradasi.

Di Eropa, konsentrasi tertinggi penyakit ini ditemukan di Yunani dan di bagian Italia,

khususnya, Italia Selatan dan bagian bawah lembah Po. Pulau-pulau Mediterania utama

(kecuali Balearik) seperti Sisilia, Sardinia, Malta, Korsika, Siprus dan Kreta adalah yang

yang paling banyak ditemukan penyakit talasemia. Orang-orang Mediterania lain, dan juga

orang-orang di sekitar Mediterania, juga memiliki tingkat penderita talasemia yang tinggi,

termasuk Timur Tengah dan Afrika Utara. Jauh dari Mediterania, Asia Selatan juga cukup

banyak penderitanya, dengan konsentrasi carrier tertinggi di dunia (18% dari populasi) berada

di Maladewa.

Penderita talasemia diklasifikasikan menurut rantai mana dari molekul hemoglobin-nya yang

terkena. Pada penderita α thalassemia, produksi rantai α globin itulah yang terkena,

sedangkan pada talasemia β produksi rantai β globin-nya yang terkena.

Talasemia menghasilkan suatu kekurangan α atau β globin, tidak seperti penyakit sel sabit

(sickle-cell disease) yang menghasilkan bentuk mutan spesifik dari β globin.

Rantai β globin disandikan oleh suatu gen pada kromosom 11; rantai α globin dikodekan oleh

dua gen yang terkait erat pada kromosom 16. Dengan demikian, pada orang normal dengan

dua salinan dari setiap kromosom, ada dua lokus pengkodean pada rantai β, dan empat lokus

pengkodean pada rantai α. Penghilangan salah satu lokus α memiliki prevalensi tinggi pada

orang-orang keturunan Afrika atau Asia, membuat mereka lebih mungkin untuk terserang

thalassemia α. Thalassemia β pada umumnya diderita oleh orang-orang Afrika, juga di

Yunani dan Italia.

Gejala Klinis

Tanda dan gejala dari penyakit thalassemia disebabkan oleh kekurangan oksigen di

dalam aliran darah. Hal ini terjadi karena tubuh tidak cukup membuat sel-sel darah merah dan

hemoglobin. Keparahan gejala tergantung pada keparahan dari gangguan yang terjadi.

Page 11: Mutasi Pada Gene Thalassemia

Tidak Gejala

Alpha Thalassemia silent carrier umumnya tidak memiliki tanda-tanda atau

gejala. Hal ini terjadi karena kekurangan protein globin alfa sangat kecil sehingga

hemoglobin dalam darah masih dapat bekerja normal.

Anemia ringan

Orang yang telah menderita thalassemia alfa atau beta dapat mengalami anemia

ringan. Namun, banyak orang dengan jenis talasemia tidak memiliki tanda-tanda atau gejala

yang spesifik. Anemia ringan dapat membuat penderita merasa lelah dan hal ini sering

disalahartikan menjadi anemia yang kekurangan zat besi.

Anemia ringan sampai sedang dan tanda serta gejala lainnya

Orang dengan beta talasemia intermedia dapat mengalami anemia ringan sampai

sedang. Mereka juga mungkin memiliki masalah kesehatan lainnya, seperti:

a) Memperlambat pertumbuhan dan pubertas. Anemia dapat memperlambat

pertumbuhan anak dan perkembangannya.

b) Masalah tulang, thalassemia dapat membuat sumsum tulang (materi spons dalam

tulang yang membuat sel-sel darah) tidak berkembang. Hal ini menyebabkan tulang

lebih luas daripada biasanya. Tulang juga dapat menjadi rapuh dan mudah patah.

c) Pembesaran limpa. Limpa adalah organ yang membantu tubuh melawan infeksi dan

menghapus materi yang tidak diinginkan. Ketika seseorang menderita talasemia,

limpa harus bekerja sangat keras. Akibatnya, limpa menjadi lebih besar dari

biasanya. Hal ini membuat penderita mengalami anemia parah. Jika limpa menjadi

terlalu besar maka limpa tersebut harus disingkirkan.

Anemia berat dan tanda serta gejala lainnya

Orang dengan penyakit hemoglobin H atau thalassemia beta mayor (disebut juga Cooley's

anemia) akan mengalami talasemia berat. Tanda dan gejala-gejala muncul dalam 2

tahun pertama kehidupannya. Mereka mungkin akan mengalami anemia parah dan masalah

kesehatan serius lainnya, seperti:

Page 12: Mutasi Pada Gene Thalassemia

a) Pucat dan penampilan lesu

b) Nafsu makan menurun

c) Urin akan menjadi lebih pekat

d) Memperlambat pertumbuhan dan pubertas

e) Kulit berwarna kekuningan

f) Pembesaran limpa dan hati

g) Masalah tulang (terutama tulang di wajah)

Komplikasi Thalassemia

Perawatan yang ada sekarang yaitu hanya dengan membantu penderita thalassemia berat

untuk hidup lebih lama lagi. Akibatnya, orang-orang ini harus menghadapi komplikasi dari

gangguan yang terjadi dari waktu ke waktu.

Jantung dan Liver Disease

Transfusi darah adalah perawatan standar untuk penderita thalassemia. Sebagai

hasilnya, kandungan zat besi meningkat di dalam darah. Hal ini dapat merusak organ dan

jaringan, terutama jantung dan hati.

Penyakit jantung yang disebabkan oleh zat besi yang berlebihan adalah penyebab

utama kematian pada orang penderita thalassemia. Penyakit jantung termasuk gagal jantung,

aritmis denyut jantung, dan terlebih lagi serangan jantung.

Infeksi

Di antara orang-orang penderita thalassemia, infeksi adalah penyebab utama penyakit

dan kedua paling umum penyebab kematian. Orang-orang yang limpanya telah diangkat

berada pada risiko yang lebih tinggi, karena mereka tidak lagi memiliki organ yang

memerangi infeksi.

Page 13: Mutasi Pada Gene Thalassemia

Osteoporosis

Banyak penderita thalassemia memiliki tulang yang bermasalah, termasuk

osteoporosis. Ini adalah suatu kondisi di mana tulang menjadi sangat lemah, rapuh dan

mudah patah.

Page 14: Mutasi Pada Gene Thalassemia

BAB IV

KESIMPULAN & SARAN

Kemajuan dalam pemahaman patogenesis talasemia, struktur molekular Hb dan kemajuan

teknik laboratorium telah mem-bawa kemajuan besar dalam diagnostik talasemia. Diagnostik

talasemia makin tinggi sensitivitas dan spesifisitasnya, makin mudah dilaksanakan dan makin

praktis untuk dilaksanakan baik untuk kepentingan klinik maupun lapangan. Diagnosis

prenatal bermanfaat besar dan selanjutnya membawa dampak keberhasilan mencegah

kelahiran talasemia homozigot.

Tips mencegah Thalassemia

Skrining pranikah dan pralahir merupakan suatu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui

apakah Anda merupakan pembawa gen thalassaemia atau bukan. Apabila Anda adalah

pembawa gen thalassemia maka berikut ini adalah beberapa kemungkinan yang dapat terjadi:

Jika pasangan  normal, maka tidak mungkin keturunan akan menderita Thalassemia

Mayor

Jika keduanya adalah pembawa gen thalassemia (Thalassemia minor) maka dalam

setiap kehamilan terdapat kemungkinan 1:4 (25%), bahwa anak anda akan menderita

Thalassemia Mayor.

Oleh karena itu pernikahan sesama pembawa gen thalassemia sebaiknya dihindari. Perlu

diketahui bahwa untuk menangani penderita thalassaemia Mayor secara baik membutuhkan

biaya yang sangat mahal yaitu antara 6 s/d 7 juta per anak per bulan. Bisa dibayangkan!

Pentingnya Peran Konseling Genetika

Selain permasalahan penyembuhan/pengobatan yang harus dijalani rutin oleh penderita

thalassemia, penanganan terhadap penderita ini tentu juga tidak kalah kompleksnya, terutama

apabila mereka memasuki usia dewasa dan hendak berkeluarga.

Konseling genetika terkait dengan informasi tentang penyebab, gejala, hingga pola penurunan

penyakit ini kepada keturunannya penting untuk disampaikan, hal ini mengingat bahwa

Page 15: Mutasi Pada Gene Thalassemia

Indonesia termasuk wilayah sabuk emas untuk berkembangnya thalassemia sehingga

dimungkinkan penderitanya semakin bertambah dari tahun ke tahun.

Kondisi ini berarti semakin tinggi pula frekuensi pembawa Thalassemia di Indonesia juga

tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, frekuensi pembawa Thalassemia di Indonesia adalah 6-

10% dari total populasi Indonesia.

Apabila jumlah penduduk Indonesia 220 juta jiwa, maka diperkirakan jumlah  pembawa 

Thalassemia berkisar antara    13,2-22 juta orang adalah pembawa Thalassemia, namun

demikian tidak semua orang menyadarinya. Akibatnya kondisi ini tidak diketahui, hanya

waktu memiliki anak penderita Thalassaemia maka disitulah orangtua mengetahui bahwa

mereka adalah pembawa gen Thalassaemia.

Upaya pencegahan perlu dilakukan mengingat Thalassemia merupakan permasalahan

kesehatan yang umum terjadi sehingga apabila dicegah akan dapat mengurangi angka

kejadian Thalassemia di Indonesia. Perlu diketahui bahwa angka kejadian Thalasaemia di

Indonesia mencapai 5000 kasus per tahun.

Bisakah Thalassemia diobati ?

Hingga saat ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan thalassemia secara total.

Adapun transfusi darah yang rutin (1 kali/bulan) dilakukan tiap bulan merupakan upaya untuk

mempertahankan stamina penderita.

Pada umumnya anak-anak yang menjalankan transfusi yang demikian ini dapat tumbuh

secara normal dan hidup bahagia sampai usia dua puluhan. Tetapi untuk hidup lebih lama,

mereka memerlukan pengobatan lainnya, antara lain Desferal guna mengeluarkan zat besi

yang menumpuk dalam tubuh dengan cara menyuntikkan obat di bawah permukaan kulit dari

suatu pompa kecil selama 5-7 malam untuk setiap minggunya.

Ada pula yang diberikan secara oral, yaitu deferoxamine.  Cara pengobatan yang demikian

sangat berhasil dan kebanyakan anak-anak yang diobati dengan transfusi darah dan

desferal/deferoxamine sekarang dapat menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Page 16: Mutasi Pada Gene Thalassemia

DAFTAR PUSTAKA

Apakah Thalassemia itu, http://www.phtdi.org/content/view/15/

Definisi Thalassemia,

http://health.detik.com/read/2009/07/21/143740/1168770/770/thalasemia

Definisi Thalassemia,

http://www.susukolostrum.com/data-penyakit/penyakit-darah/thalassemia.html

Midis A-Z : Thalassemia,

http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/205/thalassemia

What is Thalassemia. Nothern California Comprehensive Thalassemia Center 2005,

http://www.thalassemia.com/what_is_thal.html

Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Talasemia