3 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS PERUSAHAAN
TERHADAP KONSISTENSI PENYA.ITAN LAPORAN KEUANGAN
PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIP SI
oleh:
Citra Alam Rabamliyah 104081002567
;,:u1·i : ·::,·;:z"";.:,::t""!..
3 .................... -.
.. g . : ,fr .. ;··"""it .. ::· .. "&;············ 1'1>. lnduk : JJ.1,0,,-;: ... , ................ O,J. ... .. klasifikasi : ............................................. .
JlJRUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EI(ONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 HI 2009 M
PERPUSTAl<.A,1\N UTAMA UIN SY AH ID .JAKARTA
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS PERUSAHAAN
TERHADAP KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC
DT BURSA EFEK INDONESIA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Social Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Citra Alam Rabanniyah NIM: 104081002567
Di bawah Bimbiugan
Pembimbing I
-<Al~ Prof. Dr. Ahmad Ro~oni, MM NIP.150317955
Pembimbing II
Jiti Dewi Warlllinda. SE., M.Si NIP. 150 368 746
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KONSISTENSI PENYAJIAN LAlPORAN KEUANGAN
PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA..
Sluipsi Diajukan Kepada Falmltas Ekonomi clan Ilmu Social
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Citra Alam Rabanniyah
NIM: 104081002567
Di bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing Il
~ Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Titi Dewi Warninda. SE., M.Si
NIP. 150 368 746 NIP. 150 317 955
P eguj i Ahli
Prof. Dr. Abdul Hamid MS NIP: 131 474 891
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF IDDA YATULLAH .TAKARTA
Hari ini kamis tanggal 07 Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Citra Alam Rabanniyah NIM : 104081002567 dengan judul skripsi "ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA". Memperhatikan penampilan Mahasiswatersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi clan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 7 Agustus 2009
Tim Penguji Ujian Komprehensif
0:} Prof. Dr Ahmad Rodoni. MM
Ketua
Prof. Dr. Abdul Hamid MS Penguji Ahli
Nama
Tempat Tanggal Labir
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Jenis Klamin
Status
Kewarganegaraan
Alamat
Nama Orang Tua
Pendidikan Formal
1. Talmn 1991-1992
2. Tahun 1992-1998
3. Ta bun I 998-2001
4. Talmo 2001-2004
5. Talmn 2004-2009
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
: Citra Alam Rabanniyah
: Bogor, 18 Maret 1986
: Islam
: Mahasiswa
: Mahasiswi
: Perempuan
: Belum Menikah
: Indonesia
: Des Kalong Sawah Rt 021 Rw 02.
Kee Jasinga, Kah Bogor
: l. Ayah : Juanda Ombi
: 2. Ibu : Siti Maspupah
: Tk Bina Nusantara
: SD Negeri Kalong Sawab II Bogor
: SMP Negeri 1 Jasinga Bogor
: SMA Negeri 1 Jasinga Bogor
: Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan
Manajemen Unive1'Sitas Islam Negeri (VIN)
SyarifHidayatullah Jakarta.
ABSTRAK
Analisis Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Konsistensi Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Go buplic di Bursa Efek
Indonesia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Profitabilitas perusahaan terhadap konsistensi penyajian laporan keuangan. Sample dari penelitian ini adalah 40 Perusahaan Jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data dianalisis dengan menggunakan metode regresi logistik.
Hasil pengolahan data yang dilakukan menunjukan bahwa temyata profitabilitas perusahaan yang terdiri dari Rasio Profit Margin, Return On
Assets, Gross Profit Margin, dan Return Of Equity tidak terlalu berpengaruh secara signifikan., namun hanya variabel Return Of Equity dan Gross Profit Margin yang berpcngaruh cukup signifikan. Dari hasil penelitian juga menyatakan kemungkinan konsistensinya penyajian laporan keuangandapat
dijelaskan sebesar 26,3% dan sisanya 73,7% dipengaruhi oleh faktor lain.
Kata Kunci : Laporan Keuangan, Kot!sistensi Penyajian Laporan Keuangan,
Profitabilitas
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji hanya milik Allah dan kepada-Nyalah tempat memohon
pertolongan serta ampunan. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah yang
tiada sekutu-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasulnya.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah padanya dan keluarganya, sahabatnya
juga kepada para pengikutnya yang baik hingga akhir kelak. Dipenghujung sapa
ini, dilembar yang berharga ini dengan segala kerendahan hati dan kebesaran jiwa,
izinkan saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang
Allah anugrahkan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terwujud dan
terselesaikan :
I. Kedua orang tuaku tercinta, !bu (Siti Maspupah) Bapak (Juanda Ombi), yang
telah mendidikku dari kecil hingga besar sekarang ini, yang telah memberikan
segalanya, baik itu ilmu, dukungan moril maupun materil, yang telah sabar
mengigatkanku atas semua kealpaanku, Terima kasih banyak y Bu .... Pa .... Mf
karena slama ini neng banyak kecewain !bu ma Bapak, (mf juga lu/usnya
telat) ........ Hix8x
2. Adikku semata wayang (Dinniyah Safarida), makasih ya say ...... karena slama
ini telah jadi D yang paling manis,paling pengertian, D ku yang dewasa,mkcy
karena selalu mengingatkan k2k mu ini. Mf karena T2h lu2snya telat,D mzt
lebih lama lag, tinggal di pagelaran, mfu y ....... Hix8x (Jnsya Allah kita berdua
bisa bahagfain lbu m Bapak, Amin y Allah. ....... .)
3. Bapak Prof. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial yang baru semoga dapat membuat faku!tas ini menjadi jauh lebih
berkembang daripada saat ini.
4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM., selaku Pembantu Dekan Bidang
Akademik dan selaku pembimbing I dan Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si.,
selaku pembimbing 2, yang telah meluangkan waktu dan mernbedkan ilmunya
sehingga penulis dapat mcnyelesaikan skripsi ini.
5. Para dosen penguji kompre Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM., Bapak Prof
Dr Abdul Hamid, MS., dan Bapak Herni Ali HT, SE, MM, yang telah
memberikan kemudahan dan kelancaran selama ujian.
6. Seluruh dosen FEIS yang telah memberikan iimu pengetahuan yang luas
kepada penulis selama perkuliahan.
7. Kekasih Hatiku" (Elik Sugihartono) trmksh ... tlah ada bwtku slama ini,
memberikan dukungan, smngt, baik moril ataupun materil, karenanya yang
membuat hari-hariku selalu indah. (sukses buat karirnya y syg .... )
8. Bual se2orang yg tlah sbr membimbing aq & teman2ku (Suhu), makasih
banyak y ... Tnpa mu Skripsiku g mgqn slesy
9. Bual sahabat2ku,Tim Ceriwis: ceu NOvi (Kpn nkah m Om Yog2 ?He ..... ),ceu
tyara (kcian d dtggi Ndut plg,He ..... ),ceu harni, akhirnya qt Lul11s bareng, ceu
Pritha,ceu Liut (mkcy bnyk y mb ... wat bntwnnya, akhimya bs ngejar wisuda
April jg), tetep rame y ..... G Ada Lo G Rame ........ .
JO. Buat temen2 Seperjuangan, Klas Mnjmen E : Om do2 (mksh wat bntwnny
y ... , Rhman Ndut, de2, Naninku cynic (Smngat y .. Nin pzt bs, cayo!), lista,
Nyar, Tiren (Akhirnya qt lu2s brng), syarifah, santi, ti2, Li2k, Fauzi, Fad!i,
Wildan, De2n, Caesar, Vicky, chika, Yunus, Xn Smua mbwtku smkin mgrti
akn Arti Sebwh Pershbtn ....
11. Bual Sodara2ku, mb Naculku yg Bae, An! yg Luthu, Uti, mb Dista, (Kpn y ... qt
bs Ngmpl Bmg Lg .. ?) I Miss U aLL. ..
12. Buat Tmn2 Kosin Izza yang Aneh2 .. Hon2 (c Spider Nyet .. hehe, Hdp P!eret!),
Bang Endh (Kpn y gw bs buang spt,bju,clna bsuk lo .. '1hehe), Desi, Astri, Suhz
(Vnaliz Kang_Nong trAneh,he ... ),Sncil, Spcial Bwt Bu Ktring "mksh bwt
mknnnya yg Enyk2" Sdh dh Mzt Psah m Xn Smua Hix8x .....
13. Trakhir, Buat Smua Orang yang slalu menanyakan, Kpn Lu2s? Dan buat
Smua Ornng yg slalu bantu Doa, terimakasih smurmya ...... .
Jakatra, 5 Maret 2009
Penulis
Citra Alam Rabanniyah
DAFTARISI
Daftar Riwayat Hidup ............................................................................ .
Abstract
Abstrak
ii
iii
Kata Pengantar ....................................................................................... iv
Daftar lsi .... ......... ........... ......... ......................... ... . ........ .... ......... ........... vi
Daftar Tabet ........................................................................................... viii
Daftar Gambar .... ... ......................... ........... ......... ....... ..... ........ ................ ix
Daftar Lampiran ..................................................................................... x
BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................ ..
B. Pe rum us an Masalah .. .. ... .. .. .. .. .. .. .. .. .... .. ... .. . .. .... .... .... .. .... .. 11
C. Tujuan Penelitian ............................................................ l I
D. Manfaat Penelitian........................................................... 12
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Laporan Keuangan..... ...................................................... 13
B. Arti Penting Rasio Keuangan........................................... 45
C. Konsistensi La po ran Keuangan ....................... ................. 51
D. Penelitian Terdahulu........................................................ 53
E. Kerangka Pemikiran ........................................................ 55
F. Perumusan Hipotesis Penelitian ....................................... 57
BAB.HI METODOLOGI PENEL1TIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian................................................ 58
B. Metode Penentuan S!!mpel............................................... 58
C. Metode Pengumpulan D&ta ............. ................ ................. 61
D. Metode Analissis Data..................................................... 61
E. Operasional dan Pengukuran Variabel ............................. 72
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian ............................................ 74
B. Analisis Hasil dan Pembahasan........................................ 77
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan ................. ... .. .. ............. ... .. ..... .. .... ..... ........... 86
B. Implikasi ......................................................................... 87
C. Saran................................................................................ 88
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 89
LAMP IRAN
Nomor
3.1
3.2
3.3
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
DAFTAR TABEL
Keterangan Halaman
Daftar Perusahaan Yang Tidak Konsisten ......................... 59
Daftar Perusahaan Yang konsisten ...... ... . .. .... .. .. ... ...... ....... 60
Variabel dan Pengukurannya .. ,......................................... 73
Descriptive Statistic.......................................................... 78
Model Summary............................................................... 79
Homer and Lemeshow Test.............................................. 79
Classification Table (a)..................................................... 80
Variabel In the Equation................................................... 80
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................... 56
Nomor
2
3
4
5
6
7
8
DAFTAR LAMPIRAN
Keterangan Halaman
Daftar nama perusahaan yang d iteliti ............ .... . ...... ....... .. 91
Daftar rasio perusahaan konsisten .................................... .
Data rasio perusahaan tidak konsisten ............................. .
Hasil pengolahan data SPSS data ...................................... .
Inputan data RPM .......................................................... ..
Inputan data ROA .......................................................... .
Inputan data ROE ........................................................... .
Inputan data GPM .......................................................... .
92
94
96
99
100
IOI
102
A. Latar Belakang,Masalah
BABI
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dan harus mulai
menunjukan kekuatannya dalam dunia usaha, sebab dengan adanya
persaingan tersebut perusahaan akan melakukan perbaikan disegala bidang
agar perusahaan tersebut dapat memiliki daya saing yang tinggi dengan
perusahaan lainnya.
Perbaikan yang dilakukan menuntut perusahaan lmtuk terus
melakukan eksploitasi terhadap sumber daya produksi tersebut, sehingga
akan membuat perusahaan menjadi lebih membutuhka11 suatu sistem terpadu
untuk mengatur aktivitas perusahaan. Sistem tersebut salah satw1ya adalah
dengan menyusw1 laporan keuangan setiap periodenya sesuai dengan standar
akuntansi keuangan, tennasuk laporan arus kas (PSAK No. 2).
Laporan keuangan merupakan sebuah data akhir yang dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan pihak intern dan ekstern perusahaan,
dengan data tersebut pihak intern maupw1 ekstern dapat menentukan atau
rnengambil keputusan terhadap perusahaan.
Bagi 'pihak intern perusahaan dalam ha! ini adalah mana1emen
perusahaan, laporan keuangan mempakan ·hasil akhir dan mempakan laporan
pertanggungjawaban sekaligus prestasi apabila pihak manajemen dapat
menekan biaya seoptimal mungkin serta menghasilkan laba semaksimal
mungkin apabila oe1usahaan ltn h~rt11l11~n nntnlr m.a.n,. ........ ! 1..,.t...~ Cl-..l-~--1 --
bagi pihak ekstern dalam ha! ini adalah investor, kreditur dan sebagainya,
laponin keuangan merupakan suatu bahan petimbangan dalam rencana
investasi di perusahaan tersebut.
Semua perusahaan di Indonesia wajib menyampaikan laporan
keuangan tahun~ya kepada menteri yang bertanggung jawab dalam bidang
perdagangan (PP No. 24/1998). Laporan keuangan perusahaan menurut
peraturan tersebut merupakan dokumen umum yang dapat diketahui oleh
masyarakat. Laporan keuangan yang dibuat harus mengikuti standar
akuntansi keuangan bila diterbitkan untuk orang lain (PSAK No. 1).
Disaniping perusahaan No. 1, laporan apa yang harus dimuat dalam
pelaporanjuga diatur oleh PP No. 24/1998.
Menurut Hendriksen (2000: 116) ada beberapa kriteria perusahaan
yang wajib m,enyan1paikan laporan keuangan, yakni perusahaan yang
berbentuk perseroan terbatas, dengan ketentuan:
1. Merupakan perseroan terbuka
2. Bidang perseroan berkaitan dengan pengerahan dana masyarakat
3. Mengeluarkan surnt pengakuan utang
4. Memiliki jumlah aktiva atau kekayaan paling sedikit Rp 15.000.000.000
(lima belas milyar rupiah)
Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kine1ja serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bennanfaat bagi sebagian besar pemakai didalam
pengambi!an keputusan ekonomi menurut Rm·irlw~n (1 tlQ'J\ rl~lon• na+.·~ .. :i~
(2003 ). Sebagai salab satu informasi yang penting bagi pemakai (yang
berkaitan dengan laporan keuangan) yaitu "Informasi Profitabilitas
Perusabaan.". Para pemakai sering menjadikan profitabilitas perusahaan yang
berasal dari laporan keuangan sebagai indikator utama untuk landasan
pengambilan keputusan berinvestasi.
Menurut Harabap (1998:64), menerangkan babwa analisis laporan
keuangan mencakup metode dan teknik analisis dan data lainnya untuk
melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan lmbungan tertentu yang sangat
berguna dalam proses pengambilan keputusan. Begitu juga dengan
konsistensi penyajian laporan keuangan, apakab laporan keuangan yang
disajikan bersifat konsisten atau tidak dari tabun ketabun berikutnya. Apabila
te1jadj ketidak konsistenan dalan1 penyajian laporan keuangan maka
manajemen akan bertindak untuk pengambilan keputusan perusabaan.
Analisis laporan keuangan mempunyai tujuan antara lain:
1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam dari pada yang
terdapat dari '1apora11 keuangan biasa.
2. Dapat menggali infonnasi yang tidak nampak secara kasat mata dari suatu
laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan.
3. Dapat mengetahui kesalaban yang terkand1111g dalam Iaporan keuangan.
4. Dapat mengetabui hal-hal yang tidak konsisten.
5. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil
keputusan.
6. Dapat memabami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusabaan.
Laporan keuangan dan pelaporan keuangan sendiri dianggap user
utamanya (investor dan !creditor) sebagai good news or bad news. Good news
artinya infmmasi disajikan merupakan ha! yang dianggap penting dan dapat
dipergunakan sehagai pengambilan keputusan kredit dan investasi. Bad news
artinya informasi yang disajikan tidak dapat memenuhi informasi kunci
sehingga mereka memandang hahwafinancial reporting masih berguna tetapi
perlu diperbaiki. Noll and Waygandt (1997) dalam Petronila (2003).
Pengukuran terhadap kinerja keuangan dapat dilakukan dengan cara
menghitung rasio keuangan, mulai dari likuiditas, solvabilitas, dan rentahilitas,
gunanya untulc' hisa memprediksi serta mengetabui seherapa tingkat
kemampuan perusahaan sehelum maupun setelah me1~jalankan kegiatannya.
Dalam penelitian ini, peneliti mencoha untuk menghitung tingkat kemampuan
suatu perusahaan dalam mendapatkan !aha perusahaan dengan menggnnakan
rasio keuangan yaitu profitahilitas.
Profitahilitas merupakan rasio yang dignnakan urrtuk mengukur tingkat
pencapaian !aha yang diperoleh suatu perusahaan, adapun indikator yang
digunakan yaitu rasio marjin !aha, pengemhalian atas alctiva, pengemhalian
' atas ekuitas saham hiasa dan maijin laha kotor.
Badan pengawas pasai· modal mensyaratkan hahwa laporan keuangan
yang dilaporkan perusahaan harus terlebih dahulu di audit oleh auditor
independen. Dengan kata lain, laporan keuai1gan tersehut harus mendapat
opini ;;iudit yang dapat diherikan atas laporan keuangan yang disustm oleh
manajemen adalah wajar tanpa pengecualian, tidak memberikan pendapat, dan
tidak wajar.
Konsistensi dalam penyajian laporan keuangan adalah sangat penting,
karnna laporan , keuangan tahunan merupakan informasi keuangan yang
dipublikasikian kepada masyarakat (investor, kreditor,. dan pemakai Iainnya)
dan akan dianalisis untuk mendukung keputusan investasi, kredit atau lainnya
(FASB 1994).
Bagi pihak Manajemen, laporan keuangan yang sudah diaudit
merupakan beban tersendiri karena laporan keuangan merupakan ukuran
keberhasilan kinerja manajemen yang akan dipublikasikan. Opini yang tidak
diinginkan oleh para stockholders adalah opini ticlak wajar, clan tidak
memberikan pe1'idapat karena ha! ini akan menjadi informasi buruk bagi
stockholders itu sendiri. Hal itu akan berimbas pada ketidakpercayaan
stockholders terhadap pihak manajemen perusahaan. Jika laporan keuangan
merupakan bad news maka manajemen tidak akan sesegera mungkin
menyampaikan laporan.
Laporan audit adalal1 media formal yang digunakan oleh auditor dalam
mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan
atas laporan keuangan yang diaudit. Dalam menerbitkan laporan audit, auditor
harus memenul1( empat standar auditing yang berlaku ..
Auditing laporan keuangan yang khas terdiri dari upaya memahami
bisnis dan industri klien se1ta mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang
auditor meneliti apakah pada kenyataannya laporan keuangan tersebut telah
menyajikan posisi keuangan entitas, hasil operasi, serta arus kas secara wajar
menurnt GAAP. Auditor bertanggung jawab untnk mematuhi standar
auditing yang berlaku umum (GAAS), dalarn mengumpulkan dan
mengevaluasi bukti, se1ia dalam menerbitkan laporan yang memuat
kesimpulan auditor yang dinyatakan dalam bentuk pemdapat atau opini atas
laporan keuangan. Tujuan utama audit- laporan 'kc~uangan bukan untuk
menciptakan informasi barn, melainkan untnk menambah keandalan laporan
keuangan yang tela11 disusun oleh manajemen (Boyton, 2002:31 ).
Standar auditing dapat diterapkan pada setiap laporan keuangan oleh
seorang auditor independen tanpa memandang skala ukuran kegiatan klien,
bentnk organisasi bisnis, jenis industri atau apakah tujuan entitas untulc
mencari laba atau nirlaba. Konsep materialitas alcan mempengaruhi aplikasi
selmuh standar; khususnya pada standar pekerjaan 1.apangan dan standar
pelaporan.
Materialitas bekaitan dengan arti penting relatif sesuatu hal. Sebagai
contoh auditor alcan memandang persediaan pada suatu perusahaan
manufaktur lebih penting artinya dari pada laporan keuangan. Risiko berkaitan
juga dengan kemungkinan sesuatu hal itu tidak benar. Sebagai contoh
rekening piutang usaha lebih pantas U11tuk dicurigai daripada rekening aset
pabrik.
Konsisten' dalam penyajian laporan keuang~ adalah sangat penting,
karena laporan keuangan tahunan merunakan infort11\AOi irPHOncrnn "onn
dipublikasikian kepada masyarakat (investor, kreditor, dan pemakai lainnya
dan akan dianalisis untuk menduknng keputusan investasi, kredit atau lainnya
(FASB 1994).
Ketidak konsistensian penyajian akan menyulitkan dalam penggunaan
alat analisis dan bahkan hasil analisis bisa menyesatkan. Karena itulah maka
laporan keuangan harus diaudit terlebih dahuln oleh auditor independen.
Konsisten penyajian laporan keuangan yang dimaksud disini adala11 kesamaan
dalam klasifikasi akun yang ada dalam laporan keuangan yang biasanya
diterbitkan dalam bentuk perbandingan dua tahllll.
Pe11elitia11-penelitia11 Terdalmlu
Dari penelitian sebelmm1ya Yulius (2000) melakukan penelitian
mengenai konsistensi laporan keuangan perusahaan public terhadap laporan
keuangan auditan tahllll 2000 dengan judul Konsistensi penyajian laporan
keuangan perusahaan public: Analisis kritis atas Opini Auditor dan Laporan
keuangan Auditan tahun 2000. Penelitian ini melakukan analisis kritis
terhadap opini auditor independen dan laporan keuangan auditan tal1llll 2000 '
lllltuk melihat sejauh mana laporan keuangan tersebut disajikan secara
konsisten dan jika terjadi ketidakkonsistenan penyirjian, apakah cukup
memadai dijelaskan. Hasil penelitian ini mengid1~ntifikasikan adanya
ketidakkonsistenan penyajian pada laporan keuangan auditan tahllll 2000
perusahaan public.
Tujuan dari penelitian Yulius ini adalah mengevaluasi tanggllllg jawab
aklllltan public yang diliaruskan oleh standar arnlhirnr 1mt11k ,,,,,,,,J.,,,r;lron
pengungkapan atau penjelasan jika laporan keuangan auditan tidak konsisten
dalam penyajiannya, maka Ikatan Akuntansi Bapepam perlu bertindak, karena
laporan keuangail perusahaan yang telah diaudit akun~art public menyesatkan.
Masalah konsisten penyajian laporan keuangan diatur oleh standar I
auditing. Akuntan public yang mengaudit laporan keuangan historis harus
memberikan pengungkapan/penjelasan, jika Iaporan keuangan auditan tidak
konsis\en dalam penyajiannya.
Selanjutnya dalam penelitian sebelumnya petronila (2003) melakukan
penelitian mengenai pengaruh probabilitas perusahaan terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan dengan judul: Pengaruh Probabilitas Perusahaan
Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Dengan Opini Audit
Sebagai Variabel Moderating. Penelitian ini melihat sejauh mana probabilitas
ini berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan
publik.
Selanjutnya dalam penelitian sebelumnya Rosa Irawati (2005)
melakukan penelitian mengenai : Analisis Laporan Keuangan Dalam Bentuk
Rasia Untuk Membandingkan Kine1ja Perusahaan. Penelitian ini melihat
sejauh mana analisis laporan keuangan bennanfaat dalam meningkatkan
kinerja perusahaan pada suatu perusahaan, kemudian untuk mengetahui
kondisi kinerja perusahaan pada kelompok perusahaan itu sendiri.
Selanjutnya penelitin yang dilakukan oleh Dyer clan McHugh (1975) :
ketepatan waktu pelaporan dipengaruhi oleh nilai dari laporan keuangan
perusahaan serta keterlambatan pelaporan yang didasarkan oada interval
waktu yang ditentukan hingga batas akhir prlaporim dan dapat dikenakan
denda bagi pihak perusahaan
Penelitian yang dilakukan oleh Whitttred (1980): ketepatan waktu pelaporan
dipengaruhi oleh laporan auditan yang tidak wajar (qualified audit report).
Kualifikasi audit tersebut dapat diberikan dalam beberapa bentuk, pendapat
pengecualian, pendapat penolakan, dan pernyataan tidak mampu untuk
memberi pendapat. Dalam penelitian ini kualifikasi audit dapat mengakibatkan
penundaan pelaporan karena dua hal, pertama kualifikasiaudit masih jarang di '
'
Australia dan kualifikasi audit dianggap sebagai tanda akan kinerja
manajemen yang buruk. Dan masih banyak penelitian-penelitian sebelumnya
yang tidak bisa tuliskan semuanya, karena keterbatasan waktu.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian
sebelumnya, yang sudah di jabarkan di atas. Yang membedakan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya adalal1:
I. Penditian ini menggabungkan antara dua penelitian yang berbeda dengan
mengubah variabel dependen yaitu pada penelitian ini konsisten
penyampain laporan keuangan dan pada penelitian sebelumnya ketepatan
waktu penyajian laporan keuangan.
2. Pada penelitian ini yang digunakan adalah periode tahun 2004-2007
sedangkan pada penelitian sebelumnya hanya tahun 2004 dan tahun 2005 .
3. Pada penelitian ini objeknya adalah Perusahaan Jasa yang terdaftar di BEI,
sedangkan penelitian sebelnmya adalah perusahaan manufaktur.
BEI memiliki tanggw1gjawab besar terhadap masyarakat. Benmk
pertanggwigjawaban itu merupakan laporan keuangan yang disusun setiap
periodenya dan hams dipublikasikan kepada masyarakat luas. Akan tetapi
sebelwn laporan keuangan itu diterbitkan, laporan keuangan tesebut hams
terlebih dahulu dilakukan pengauditan oleh badan auditor baik intern maupun
auditor independen agar laporan keuangan yang diterbitkan mendapatkan
pendapat atau opini yang wajar dari badan auditor.
Laporan keuangan auditan yang disusun tentw1ya mencenninkan
kine1ja keuangan pemsahaan selama periode tertentu, atau merupakan hasil
akhir dari proses kegitan perusahaan yang dituangkan kedalam benmk data ,.
informasi. Dari data informasi tersebut dapat dilakul(arL pengukuran terhadap
kinerja keuangan yang telah dilakukan sebelunmya oleh perusahaan, misahlya
mengukur tingkat pencapaian !aha atau tingkat profitabilitas yang diperoleh
pemsahaan periode tersebut.
Pengukuran tingkat profitabilitas tidak hanya sefoedar mengetahui hasil
dari kinerja keuangan pemsahaan atau dijadikan sebagai bahan evaluasi, akan
tetapi dapat memprediksikan (forecast) terhadap pencapaian laba pemsahaan
di masa yang akiµi datang.
Pengukuran terhadap tingkat profitabilitas dapat dilakukan dengan
menghitung rasio marjin laba, pengembalian atas aktiva, pengembalian atas
ekuitas saham biasa dan marjin laba kotor. Dari basil setiap pengukuran rasio
tersebut secara langsung ataupun tidak, akan berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan.
)"enelitian ini mengangkat pengaruh profitabilitas terhadap laporan
keuangan auditan yang disajikan dari tahun ke tah1m bersifat konsisten atau
tidak. Adapun sampel data yang diperlukan untuk mengetahui kekonsistensian
laporan keuangan auditan tersebut adalah selama lima tahun terakhir.
Pemilihan sampel yang dilakukan dengan cara purposive sampling atau
judgement sampling dengan menggunakan metode analisis data uji statistik
deskriptif, serta pengujian hipotesis dengan regresi logistik.
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk membahas masalah
kekonsistensian laporan keuangan dengan judul "Analisis Pengaruh
Profitabilitas Perusahaan Terhadap Konsisten Penyajian Laporan
Keuangan pada Perusaahaan Go Pulic di Bursa Efellc Indonesia."
c
B. Perumusan Masalah
I. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap konsistensi penyajian laporan
keuangan?
2. Rasio apa saja yang dapat berpengaruh terhadap konsistensi penyajian
laporan keuangan?
C. Tujuan Penelitian
I. U ntuk menganalisis pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap
konsistensi penyajian laporan keuangan
2. Untuk mengetahui rasio apa saja yang dapat berpengaru11 terhadap
konsistensi penyajian laporan keuangan.
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
Un,tuk mengakselerasikau ilmu pengetahuau yang didapat dengau praktek
dilapangau serta untuk mendeskrpisikau masalah yaug relevan dengau
judul penelitiau.
b. Bagi Objek Penelitiau ,.
Penelitiau yaug dilakukau diharapkau dapat <lijadikan sebagai bahan
pertimbangau dalam meningkatkau efektivitas dan produktifitas kerja
sehingga tujuan orgauisasi atau entitas dapat te1wujud.
c. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakau sebagai sumber data dau
info1masi yaug memberikau sumbangau ilnm pengetahuau sehingga dapat
mendukung dan memperluas wawasan yang berkaitau dengan aualisis
pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap konsistensi penyajian laporau
keuaugau auditau, serta diharapkan pula dapat berguna bagi pembaca clan
dapat dijadikau suatu literatur.
A. Laporan Keuangan
BABU
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian laporan keuangan
Laporan keuangan mernpakan salah satu sumber informasi yang
sering digunakan oleh para pengguna laporan ke:uangan. Di dalamnya
terkandung info1masi yang dapat memberikan bahan pertimbangan bagi
para pengguna laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan.
Manfaat dari kandungan informasi yang ada dalam laporan keuangan akan
makin berkurang seiring dengan be1jalannya waktu. Oleh karena itu
ketepatan walau penyampaian laporan keuangan sangatlah penting.
Semakin cepat disampaikan, informasi yang terkandung di dalamnya
makin bermanfaat, dan para pengguna laporan keuangan dapat mengambil
keputusan yang lebih baik, baik dari segi kualitas maupun waldu. Dengan
demikian pernsahaan secara tidak langsung akan
memperoleh manfaat yang lebih baik sebagai dampak dari dian1bilnya
keputusan tersebut oleh para pengguna laporan keuangan.
Pada · dasarnya para pengguna laporan keuangan memiliki
perbedaan kepentingan atas informasi dalam laporan keuangan, meskipun
demikian ketepatan waktu diperolehnya informasi sangatlah menentukan.
Keterlambatan penyelesaian dapat menyebabkan berkurangnya kualitas
dari keputusan yang dibuat. Namun perlu diperhatikan lebih jauh, faldor -
L'_ 1_,
laporan keuangan. Keterlambatan dalam penyelesaian penyajian Iaporan
keuangan dapat memberikan indikasi yang positif maupun negatif
mengenai informasi yang terkandung dalam laporan keuangan. Faktor -
faktor tersebut tidak terbatas pada faktor finansial :iaja namun juga faktor
non-finansial. Beberapa penelitian terdahulu telah dilakukan oleh para
peneliti Iain untuk mengnji hub1mgan ketepatan waktu dengan faktor
spesifik perusahaan, antara lain oleh Rachmaf Saleh (2004), Made Gede
Wirakusuma (2004) serta Bandi dan Santoso Tri Hananto (2002).
Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah ukuran perusahaan,
profitabilitas, solvabilitas, umur perusahaan, dan pelaporan item - item
luar biasa dan I atau kontinjensi. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat
faktor spesifik perusahaan yang mempengaruhi ketepatan waktu penyajian '
Iaporan keuangan, sedangkan beberapa faktor . lainnya tidak memiliki
pengaruh terhadap ketepatan waktu. Tetapi dari beberapa penelitian yang
dilakukan, terdapat faktor yang memiliki jenis hubungan yang
bertentangan dengan logika teorinya,misalnya hasil penelitian oleh
Rlichmaf Saleh (2004). Bahkan ada kontroversi mengenai jenis hubungan
suatu faktor antara hasil peneliti yang satu dengan y1mg lainnya, misalnya
hasil penelitian Rachmaf Saleh (2004) dengan Bandi dan Santoso Tri
Hananto (2092). Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali beberapa
faktor-faktor dalam penelitian terdalmlu ·. yang mempengaruhi
penyelesaian penyajian Iaporan keuangan Ketepatan waktu penyajian
laporan keuangan meruoakan ha! nP.ntina v~ncr h~mo r1;n~.h0+~l-0~ nlnl.
suatu perusahaau. Apabila penyelesaian penyajfan Iaporan keuangan
terlambat atau tidak diperoleh saat dibutuhkan, maka relevansi dan
manfaat Iaporan keuangan untuk pengambilan keputusan akan berklU'ang
(Mamduh, 2003:35). Dalam penelitiannya, Made Gede menguklU'
penyelesaian penyajian laporan keuangan dengan menggunakan rentang
waktu atau keterlambatan atas penyelesaian penyajian Iaporan keuangan
(Made Gede, 2004). Keterlambatan penyelesaian•dapat disebabkan karena
perusahaan berusaha untuk mengumpulkan informasi yang banyak untulc
menjamin keandalan dari laporan keuangan (SAK, 2002; SAK kerangka
dasar par 43). Dapat dikatakan bal1wa perusahaan dalam membuat Iaporan
keuangan mempertimbangkan trade off antara relevansi dan keandalan
(reliabilitas) dari Iaporan keuangan tersebut (Kieso, 2002:51). Owusu -
Ansah, dalam penelitian oleh Made Gede, mengungkapkan bahwa
penyelesaian penyajian laporan keuangan juga dapat dipengaruhi falctor -
falctor spesifik perusahaan (Made Gede, 2004): Berdasarkan keputusan
Bapepam No. 80 I PM I 1996 tentang kewajiban penyampaian laporan
keuangan berkala, perusahaan publik · diwajibk<m Penelitian ini telah
dipresentasikan pada: Seminar Nasional Good Corporate Governance di
Univ. Trisalcti Jakarta (24 - 25 November 2006) 4 untuk menyampaikan
laporan keuangan yang telah diaudit selambat - lambatnya seratus dua
puluh hari atau empat bulan setelah tanggal neraca. Sedangkan menurut
Dyer dan MsHugh, dalam penelitian Bandi clan Tri Himanto (2002),
Ada tiga kriteria keterlambatan. vaitu :
1. Keterlan:ibatan audit (Auditors' Report Lag) yaitu interval jumlah hari ·'
antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor
ditandatangani.
2. Keterlambatan Pelaporan (Reporting Lag) yaitu interval jumlah hari
. antara tanggal laporan auditor ditandatangani sampai tanggal
pelaporan o!eh BEJ.
3. Keterlambatan total (Total Lag) yaitu interval jumlah hari antara
tanggal periode laporan keuangan sampai tanggal laporan ..
dipublikasikan oleh bursa.
Akuntansi keuangan merupakan sebuah proses yang berakhir pada
pembuatan laporan keuangan menyangkut perusahaan secara keseluruhan
untuk digunakan baik o!eh pihak-pihak internal maupun pihak-pihak
eksternal. Pemakaian laporan keuangan ini me!iputi investor laeditor,
manajer, serikat pekerja, dan badan-badan pemerintah.
"Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian
informasi keuangan utama kepada pihak-pihak diluar korporasi. Laporan
ini menampilkan sejarah perusahaan yang di kuantitatif dalam nilai
moneter (Keiso, 2000:3)."
"Laporan keuangan merupakan salah satu informasi keuangan
yang dibutuhkan baik o!eh pihak internal maupun eksternal perusahaan.
Olehkarena itu laporan keuangan tersebut harus dapat memberikan
informasi yang Jebih realistis dan dapat menggambarkan kondisi
perusahaan yang mendekati keadaan sebenarnya. (Keiiso, 2000:4)."
Secara umum laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis
dan menganggap bahwa harga-harga akan stabiL Penyusunan laporan
keuangan berdasarkan nilai historis tidak mencerminkan adanya
perubahan daya beli, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan kurang
mampu mencerminkan keadaan sebenarnya jika ·terjadi perubahan harga.
Hal tersebut akan menyebabkan ketidakakuratan dan ketidaktelitian dari
laporan keuangan yang disajikan sehingga pihak intern maupun ekstern
perusahaan dapat kehilangan kepercayaan terhadap laporan keuangan.
Dengan sendirinya laporan keuangan tersebut tidak dapat digunakan
untuk mengambil keputusan begitu saja tanpa adanya tambahan informasi.
Pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK par I 0), dikatakan bahwa
informasi yang disajikan di dalam laporan keuangan bersifat umum dan
tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan info1masi setiap pemakai.
Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja clan pernbahan posisi keuangan
su~tu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi (SAK par 12). Laporan keuangan yang
disusun dengan tujuan ini diharapkan memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pemakai. Informasi atas kinerja :Perusahaan terutama
profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya
ekonomi yang mungkin dapat dikendalikan dimasa depan. Infonnasi atas
fluktuasi kinerja bermanfaat untuk menghasilkan arus leas dari sumber
daya yang ada dan perumusan pertimbangan mengenai efektivitas
kinerja disediakan terutama dalam neraca, sedangkan informasi kinerja
disedialran terutama dalam laporan laba-rugi dan info1masi perubahan
posisi keuangan disajikan dalam laporan tersendiri.
Laporan keuangan auditan adalah laporan keuangan yang telah
diaudit yang disertai opini dan telah ditandatangani oleh akuntan publik
yang terdaftar di bapepam.
2. Penyampaian Informasi Laporan Keuangan menurnt BAPEP AM
Laporan keuangan yang lengkap menurut IAI (2002:,2) dapat di!ihat dalan1
Pemyataan Standar Akuntai1si Keuangan (PSAK) No.I yang terdiri dari
komponen-komponen berikut ini :
a. Neraca,
b. Laporan laba rugi,
c. Laporan 'perubahaan ekuitas,
d. Laporan arus kas, dan
e. Catatan atas laporan keuangan
a. Neraca
Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan,
yang memmjukan aktiva, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan
pada tanggal tertentu. Dalam neraca, aktiva lancar disajikan terpisah dari
aktiva tidak lancar dan kewajiban lai1car terpisah dari kewajiban tidak
lancar, kecwtli untuk industri tertentu yang diahlf secara khusus. Aktiva
lai1cai· disajikan menurut ukurai1 likuiditas sedangkan kewajiban disajikan
menurut urutan iatuh temnonv~
Neraca keuangan disajikan sedemikian mpa yang menonjolkan
berbagai unsur posisi keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara
wajar. Neraca minimal mencakup pos-pos berikut:
a. ·. Aktiva berwujud,
b. Aktiva tidak be1wujud,
c. Aktiva keuangan,
d. Investasi yang diperlukan menggambarkan metode ekuitas,
e. Persediaan,
f. Piutang usaba dan piutang lainnya,
g. Kas dan setara kas,
h. Hutang usaha dan hutang lainnya,
I. Kewajiban yang diestimasi,
J. Kewajiban berbungajangka panjang,
k. Hak minoritas, dan
1. Modal sabam dan pos ekuitas lainnya
Pos, judul dan sub-jumlab lainnya disajikan dafam laporan laba-rngi
apabila diwajibkan oleh Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan atau
apabila penyajian tersebut diperlukan untuk menyajikan kinerja keuangan
secara waj ar.
b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rngi merupakan ringkasan aktivitas usaba pernsabaan untuk
periode tertentu yang melaporkan hasil usaba bersih atau kerugian yang
timbul dari kegiatan usaba dan aktivitas lainnya.
Selanjutnya menurut Hemi Simamora (2000;22) penge1iian laporan laba ..
kegiatan operasi (pendapatan dan biaya) selama periode tertentu, biasanya . satu bulan."
Sedangkan menurut Dwi Prastowo dan Rifka Jufomty (2000;22) laporan
Iaba rugi adalah :
"Laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan
(potensi) perusal1aan dalam menghasilkan Iaba (kinerja) selama periode
tertentu."
Laporan laba rugi merupalcan laporan akuntansi yang menyajikan hasil
kegiatan operasi perusahaan dalam suatu periode akuntansi tertentu. Di
dalam laporan ini disajikan pendapatan-pendapatan dan beban-beban yang
terjadi dalam kurun walctu operasi perusahaan. Kelebihan pendapatan atas
beban atas beban yang dikeluarkan dalam proses menghasilkan pendapat
disebut Iaba bersih (net income), tetapi apabila beban perusahaan melebihi
pendapatam1ya, kelebihannya itu disebut rugi bersih (net loss).
c. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan Ekuitas adalah laporan keuang.an yang menunjukan
perubahan ekuitas perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau
aktiva bersili•atau kekayaan selama periode pelaporan.
Dalam suatu perusahaan hams menyajilcan laporani perubahaan ekuitas
sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukan :
a. Rugi atau laba bersih periode yang bersangkutan
b. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta
jumlalmya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara !angsm1g
c. Pengaruh kumulatif dad perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan
terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait.
d. TransakS,i modal dengau pemilik dan distdbusi kepada pemilik.
e. Saldo akumulasi rugi dan laba pada awal ·dan akhir periode serta
perubaharumya.
f. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis model
saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang
mengungkapkan secara terpisah setiap perubal1annya.
d. Laporan Arus Kas.
laporan ruus kas merupakan laporan keuangfill dasar yang berisi
mengenai aliran kas masuk dan keluar perusaharu1. Laporan ini
menggambarkan salah satu komponen · neraca, yaitu kas dari satu periode
berileutnya.
Laporan kas ini merupakan pengganti dari laporan perubahan posisi
keuangan yang menyajikan info1masi mengenai SUlltber dan penggunaan
dana perusahaan, dimana pengertian dana dapat didefinisikan sebagai
modal kerja (aktiva lancar dikurangi pasiva !ancar), ataupun dapat
didefinisikan sebagai leas.
Menurut IAr dalam SAK (2000; 1) laporan ruus leas mempunyai beberapa
kegunaan jika dileaitkan dengan laporan keuangan yaitu:
1. Memberikan informasi yang memungkinkan p:n·a pemakai untuk:
mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struk:tur
keuangan (te1masuk: Jj]cujdjtas dan SOJvabi!itas) dan kemBmn1rnn nntnlr
mempengaruhi jumlah dan waktu arus kas dlalam rangka adaptasi
dengan perubahan keadaan dan peluang.
2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasillean leas dan setara kas
serta memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk
menilai dan membandinglean model untulc menilai dan membandingkan
nilai selearang dari arus leas masa depan (juturi«.cashjlow) dari berbagai
perusahaan.
3. Meningkatkan daya banding pelaporan leinerja operasi berbagai
perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan
akuntansi yang berbeda terhadap transaksi peristiwa yang Sama.
4. Berfi.mgsi sebagai indikator dari jumlah, waktu, clan kepastian arus leas
masadepan.
5. Meneliti k:ecermatan dari taksiran mus kas masa depan yang telah dibuat
sebelunmya dan dalam menentukan. hubungart antar profitabilitas dan
arus leas bersih serta dmnpak perubahan harga.
Menurut IAI dalam SAK (2002;2.3), dijelaskan mengenai ketiga
aktivitas tersebut di atas yaitu;
a. Aktivitas Operasi
Jumlah mus leas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan
indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat
menghasillean arus leas yang cukup untuk melunasi pinjmnan,
memelihara leemampuan operasi perusah.aan, membayar deviden
dan melakukan investasi baru tanpa mengm1dalkm1 pada sumber
pendm1aan dari luar. Informasi mengenai tmsur te1ientu arus kas
arus kas historis bersama dengan informasi Iain, berguna dalam
memprediksi arus kas historis bersama dengan informasi lain,
berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.
b. Aktivitas Investasi
Pengungkapan terpisah arus leas yang berasal dari aktivitas investasi
perlu dilakukan sebab ams kas tersebut mem~erminkan penerimaan
dan p~mgeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang
bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
c. Aktivitas pendanaan
Pengungleapan terpisah arus leas yang timbul dari aktivitas investasi
perlu dilakukan sebab berguna untul( memprediksi klaim terhadap
arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.
Laporan ini menunjukan penerimaan dan pengeluaran kas dalam
aktivitas perusahaan selama periode tertentu dan diklasifikasikan
menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
e. Catatan atas Laporan Keuangan -
Catatan atas Iaporan keuangan memberikan penjelasan mengenai
gambaran wnum perusahaan, ikhtisar kebijakan aleuntansi, peqjelasan
pos-pos laporan keuangan dan informasi penting lainnya. Catatan atas
laporan leeuangan hams disajilean secara sistematis. Setiap pos dalam
Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan
Arns Kas hams berkaitan dengan infom1asi yang yang ada dalam catatan
atas Laporan 'Keuangan.
3. Karakteristik Laporan Keuangan '
Menurnt Keiso (2001 :6) menyatakan br:ihwa Laporan keuangan
berguna bagi pemakai jika memenuhi karakteristik s•~bagai be1ikut:
a. Informasi harus mudah dipahami oleh pemakai.
b. Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam
proses pengan1bilan keputusan. Relevansi informasi dipengaruhi oleh
hakikat dan materialitasnya
c. Informasi hams memenuhi kualitas andal yaitu bebas dari pengertian
yang me,nyesatkan dan kesalahan material serta sedapat mungkin
penyajiannya tulus/jujur (faithful! representation), apa yang
seharusnya sesuai substansi dan realitas ekonominya. Informasi
diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak tergantung pada
kebutuhan atau keinginan pihak tertentu ( aspek netral) serta lengkap
dengan materialitas dan biaya sebagai constraint.
d. Informasi harus dapat dibandingkan. Pemakai dapat
memperbandingkan laporan keuangan pemsahaan antar periode untuk
mengidentifikasi kecendmngan posisi dan kinerja keuangan.
e. Informasi hams tepat waktu dan manfaat mempakan proses
pertimbangan yang substansial.
f. Infonnasi dalam laporan keuangan tersaji dengan wajar meliputi posisi
keuangan pemsahaan.
4. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan
Mengenai sifat laporan keuangan, Standar Akuntansi Keuangan
untuk menyebutkan babwa laporan keuangan untuk memenuhi kebetuhan-. kebutuhan pihak-pihak tertentu saja.
5. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
Salab satu karakteristik kualitatif informasi akuntansi (laporan
keuangan) adalab comparability (yang didalamnya termasuk juga
konsistensi) informasi akuntansi suatu perusahaan akan memiliki
kegunaan, jika informasi tersebut dapat diperbandingkan dengan
informasi yang sama dari perusabaan lain atau informasi yang sama untuk
periode yan~ berbeda (FASB, 1994). Perbandingan informasi yang sama
untuk periode yang berbeda mengharuskan adanya konsistensi dalan1
penyajian informasi. Konsistensi dalam metode akuntansi dan
penyajiannya dalam laporan keuangan. Hal ini juga diwajibkan oleh
standar auditing. Standar konsistensi ini meajarnin a,gar laporan keuangan
auditan memilild daya banding. Karakteristik kualitatif dalam SF AC dan
kewajiban akuntan public untuk memberikan pengungkapan/penjelasan
jika laporan keuangan auditan tidak konsisten dalarn penyajiannya ini
sejalan dengan kebutuhan pemakai laporan keuangan yang akan
melakukan analisis terhadap laporan keuangan. Ketidak konsistenan
penyajian laporan keuangan akan menyulitkan dalarn penggunaan alat
analisis dan babkan hasil analisis dapat menyesatkan.
Berdasarkan ha! tersebut diatas dapat disimpulkan, jika tidak ada
pengungkapan atau penjelasan oleh pihak akuntan atas ketidakkonsistenan
laporan keuangan berarti adanya pelanggaran terhad.ap standar auditing.
Menurut Boyton (2002:24), dalam melaporkan hasil audit, auditor harus
memenuhi empat standar pelaporan. Hal ini berkaitan dengan standar
pelaporan yang ke-3. Standar ini berkaitan deng<m kecakupan catatan atas
laporan keuangan dan bentuk-bentuk pengungkapim Iainnya. Standar ini
hanya berpengaruh pada laporan auditor, bila pengungkapan manajemen
dianggap tidalc mencnkupi. Dalam banyak hal, auditor diminta untuk
mencantumkan pengungkapan yang perlu dalam laporan auditor
6. Proses Pengauditan Laporan Keuangan
a. Pengertian Audit Secara Umum
Auditing adalah jasa yang diberikan oleh auditor dalam memeriksa ,. dan mengevaluasi laporan keuangan yang dis<tjikan perusahaan klien.
Pemeriksaan ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan atau
menemukan kecurangan, walaupun dalam pelaksanaannya sangat
memungkinkan diketemnkannya kesalahan atau kecurangan. Pemeriksaan
atas laporan keuangan dimalcsudkan untnk menilai kewajaran laporan
keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlak:u umum di Indonesia
(Agoes, 2004).
Auditing I pemeriksaan akm1tansi bertujmlll memberikan nilai
tambah bagi laporan keuangan perusahaan, karena tujuan akhir auditing
adalah memberikan pendapat mengenai kewajaran posisi keuangan suatu
perusahaan. Auditing merupakan saliih satu bentnk atestasi. Atestasi
kesimpulan mengenai realibilitas dari asersi ter!ulis yang merupakan
tanggung jawab dari pihak lainnya. Disamping itu auditing juga
merupakan salah satu bentukjasa
assurance (Agoes, 2004). Sebagai Ilmu pengetahmm, pengertian auditing
sendiri telah
dirumuskan oleh beberapa akademisi. Stamp dan Moonitz (1978), dalam
Suharli (2000), mendefinisikan :
"An Audit is an independent, objective and expert of a set of financial
statements of an entity along with all necessary suporting evidence. It is
conducted with a view to expressing an informed and credible opinion, in
a written report as to wether the financial position and progress of the
entity/fairly, and in accordance with generally accepted accounting
principles. "
Definisi ini dapat diartikan : audit adalah pengujian yang
independen, objektif dan mahir atas seperangkat laporan keuangan dari
suatu perusahaan beserta dengan semua bukti penting yang mendukung. '
Hal ini diarahkan dengan maksud untuk menyatakan pendapat yang
berguna dan dapat dipercaya dalam bentuk laporan tertulis, seperti apakah
laporan kemmgan menggambarkam posisi keuangar.t kemajuan dari suatu
perusahaan secara wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
un1um. Lain halnya Konrath (2002) melihat audit sebagai suatu proses
sistematik dalam memperoleh dan mengevaluasi asersi
manajemen. Beliau mengungkapkan :
I PERPUSTAKAAN UTNviA 1· L UIN SYJ~HID JAKARTA ---- ----·
"Auditing is a systematic process of objectively obtaining and
evaluating ;vidence regarding assertions abour economic actions and
events to ascertain the degree of correspondence between those assertions
and established criteria and
Arens et. al. (2003) melihat audit dari pelaksana yang digambarkan
sepagai pihak yang kompeten dan independen. Mereka mengungkapkan :
"Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about
information to determine and report on the degree of correspondence
between the information and established criteria. Auditing should be done
by a competent, independent person." Sedangkan, menurnt Tuanakotta
(1982) adalah: Pemeriksaan akuntan (auditing) pada dasarnya mempunyai
bentuk analitis yakni memecah-mecah atau menguraikan informasi yang
ada dalam ikhtisar keuangan untuk mencari pembuktian yang dapat
mendukung pendapat akuntan mengenai kelayakan penyajian informasi
tersebut.
Dari berbagai definisi diatas, terdapat beberapa karakteristik dalam
perigertian auditing yaitu :
1) Infonnasi yang dapat diukur dan !criteria yang tdah ditetapkan Dalam
proses pemeriksaan, hams ditetapkan kriteriakriteria informasi yang
diperlukan dan informasi tersebnt Audit Finansial, Audit Manajemen,
Dan Sistem Pengendalian Intern 39 dapat diverifikasi kebenara1mya
' untuk dijadikan bukti audit yang kompeten.
2) Entitas Ekonomi (Economy Entity) Proses pe:meriksaan harus jelas
dalam ha! penetapan kesatuan ekonomi dan periode waktu yang
diaudit. Kesatuan ekonomi ini sesuai dengan Entity Theory dalam
Ilmu Akuntansi yang menguraikan posisi keuangan suatu perusahaan
terpisah secara tegas dengan posisi keuangan pemilik perusahaan
terse but.
3) Aktivitas Mengumpulkan dan Mengevaluasi Bahan Bukti Proses
pemeriksaan selalu mencakup aktivitas mengumpulkan dan
mengevaluasi bukti yang dianggap kompeten dan relevan dengan
proses pemeriksaan yang sedang dilakukan. Diawali dari penentuan
jumlah bukti yang diperlukan sampai pada proses evaluasi atau
penilaiari kelayakan informasi dalam penc~paian sasaran kegiatan
audit.
4) Independensi dan Kompetisi Auditor Pelaksana Auditor pelaksana
harus mempunyai pengetahuan audit yang cukup. Pengetahuan
. (knowledge) itu penting untuk dapat memahami relevansi dan
keandalan informasi yang diperoleh. Selanjutnya infonnasi tersebut
menjadi bukti yang kompeten dalam penentuan opini audit. Agar opini
publik tidak biasa maka pihak auditor dituntut untulc bersikap bebas
(independen) dari kepentingan manapun. Inqependensi adalah syarat
utama agar laporan audit objektif. Audit Finansial, Audit Manajemen,
Dan Sistem Pengendalian Intern.
5) Pelaporan Audit Hasil aktivitas pemeriksaan adalah pelaporan
pemeriksaan itu. Laporan audit berupa komunikasi dan ekspresi
• auditor terhadap objek yang diaudit agar laporan atau ekspresi auditor
tadi dapat dimengerti maka laporan itu harus mampu dipahami oleh
penggunanya. Artinya laporan ini man1pu menyampaikan tingkat
kesesuaian antara informasi yang diperoleh dan diperiksa dengan
!criteria yang telah ditetapkan.
b. Jenis - Jenis Audit
Agoes (2004) menyebutkan tiga jenis Auditing yang umum
dilaksanakan. Ketiga jenis tersebut yaitu :
I)' Operasional Audit (Pemeriksaan Operasional/ Manajemen)
Operasional atau management audit merupakan pemeriksaan atas
semua atau sebagian prosedur dan metode operasional suatu
organisa;ii untuk menilai efisiensi , efektifitas, dan ekonomisasinya.
Audit operasional dapat menjadi -alat manajemen yang efektif dan
efisien untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil dari audit
operasional berupa rekomendasi-rekomendasi perbaikan bagi
manajemen sehingga audit jenis ini lebih rnerupakan konsultasi
manajemen.
2) Compliance Audit (Audit Ketaatan ) Compliance Audit merupakan
pemeriksaan untuk mengetahui apakah prosedur dan aturan yang telah
ditetapkan otoritas berwenang sudah ditaati oleh personel di organisasi
berwenang yang telah menetapkan pro~edur/ peraturan dalam
perusahaan sehingga hasil audit jenis ini tidak untuk dipublikasikan
tetapi untuk intern manajemen.
3) Financial audit (Audit atas Laporan Keuang;an) Pemeriksaan atas
. laporan keuangan merupakan evaluasi kewajaran laporan keuang;an
yang disajikan oleh manajemen secara keseluruhan dibandingkan
dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umnm. Dalam
pengertiannya apakah laporan keuangan secara umum merupakan
informasi yang dapat ditukar dan dapat diverifikasi lalu telah disajikan
sesuai dengan kriteria tertentu. Umumnya kriteria yang dimaksud
adalah standar akuntansi yang berlaku umum seperti prinsip akuntansi
yang berterima umum. Hasil audit atas laporan keuangan adalah opini
auditor yaitu Unqualified Opinion, Qualified Opinion, Disclaimer
Opinion dan Adverse Opinion. Sedangkan berdasarkan kelompok atau
pelaksana audit, audit dibagi 4 jenis yaitu:
a) Auditor Ekstern
Auditor ekstern/ independent bekerja untuk lkantor akuntan publik '
yang statusnya diluar struktur perusahaan yang mereka audit.
Umunmya auditor ekstern menghasilkan. laporan atas financial
audit. Audit Finansial, Audit Manqjemen, Dan Sistem
Pengendalian Intern 42
b) Auditor Intern
Auditor intern bekerja untuk perusahaan yang mereka audit.
perusahaan yang diaudit. Olreh karena itu tugas internal auditor
biasanya adalah audit manajemen yang termasuk jenis compliance
audit.,
c) Auditor Pajak
Auditor pajak bertugas melakukan pemeriksaan ketaatan wajib
pajak yang diaudit terhadap undangundang perpajakan yang
berlaku.
d) Auditor Pemerintah
Tugas auditor pemerintah adalah menilai kewajaran infotmasi
keuangan yang disusun oleh instansi pemerintahan. Disamping itu
audit ' juga dilakukan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan
ekonomisasi operasi program· dan pertggunaan barang milik
pemerintah. Dan sering juga audit atas ketaatan pada peraturan
yang dikeluarkan pemerintah. Audit yang dilaksanakan oleh
pemerintahan dapat dilaksanakan oleh Baclan Pemeriksa Keuangan
(BPK) atau Badan Pemeriksa Keuangan clan Pembangunan
(BPKP).
c. Tujuan dan Manfaat Audit
Audit dikembangkan dan dilaksanakan lrnrena audit memberi
banyak manfaat bagi dunia bisnis. Pelaksaanaan audit mempunyai tujuan
yang berbeda, beberapa tujnan audit menurut adalah :
I) Penilaian Pengendalian ( Appraisal of Control ) Pemeriksaan
onerasiona1 herhuh11ngan clenPHn nP.110-P.nrl:11iHn Hilminl~tr~tlf' n~rl~
seluruh tahap operasi perusahaan yang bertttjuan untuk menentukan
.. apakah pengendalian yang ada telah memadai dan terbukti efektif serta
mencapai tujuan perusahaan.
2) Penilaian Kinerja (Appraisal of Performance)
Penilaian, Pelaksanaan dan Operasional serta hasilnya. Penilaian
diawali dengan mengumpulkan informasiinformasi kuantitatif lalu
melakukan penilaian efektifitas, efisiensi dan ekonomisasi kinerja.
Penilaian selanjutnya menjadi infonnasi bagi manajemen untulc
meningkatkan kine1j a perusahaan.
3) .. Membantu Manajemen (Assistance to Manajement ).
Dalam pemeriksaan operasional dan ketaatan maka hasil audit lebih
diarahkan bagi kepentingan manajemen untuk perfonnansinya. Dan
hasilnya merupakan rekomendasi-rekomendasi atas perbaikan-
perbaikan yang diperlukan pihak manajemen. Manfaat audit
dikelompokkan menjadi tiga kelompok dasar yang menikmati manfaat
audit, yaitu :
Bagi Pihak yang diaudit
'a) Menambah Kredibilitas laporan keuangannya sehingga laporan
tersebut dapat dipercaya untuk kepentingan pihak luar entitas
seperti pemegang saham, kreditor, pemerintah, dan lain-lain. Audit
Finansial, Audit Manajemen, Dan Sistem Pengendalian Intern 44 '
b) Mencegah dan menemukan fraud yang dilakukan oleh manajemen
c) Memberikan dasar yang dapat lebih dipercaya untuk penyiapan
Surat Pemberitahuan Pajak yang diserahkan kepaada Pemerintah.
d) Membuka pintu bagi masuknya sumber- pembiayaan dari Iuar.
e) Menyingkap kesalahan dan penyimpangan moneter dalam catatan
keuangan.
Bagi anggota lain dalam dunia usaha
a) Memberikan dasar yang lebih meyakink:an para kreditur atau para
rekanan untuk mengambil keputusan pember:ian kredit.
b) Memberikan dasar yang lebih meyakinkan k:epada perusahaan
asuransi untuk menyelesaikan klaim' atas kerugian yang
diasuransikan.
c) Memberikan dasar yang te1percaya kepada para investor dan calon
investor untuk menilai prestasi investasi dan kepengurusan
manajemen
d) Memberikan dasar yang objek:tif k:epada serikat buruh dan pihak
yang diaudit untuk menyelesaikan sengketa mengenaiupah dan
tunjangan.
e) Memberik:an dasar yang independen kepada pembeli maupun
penjual tmtuk menentukan syarat penjualan, pembelian atau
penggabungan perusahaan.
f) Memberikan dasar yang lebih baik, meyakiukan kepada para
langganan atau klien untuk menilai profitabilitas atau Audit
Finansial, Audit Manajemen, Dan Sistem Pengendalian Intern 45
rentabilitas perusahaan itu, efisiensi operasionalnya, dan keadaan
Bagi badan pemerintab dan orang-orang yang bergerak di bidang
hukum:
a) Memberikan tambaban kepastian yang independen tentang
kecermatan dan keandalan laporan keuangan.
b) Memberikan dasar yang independen kepada mereka yang bergerak
di bidang hukum untuk mengurus harta warisan dan harta titipan,
menyelesaikan masalab dalam kebangkrutan dan inso!vensi, dan
menentukan pelaksanaan perjanjian persekutuan dengan cara
semestinya.
c) Memegang peranan yang menentukan dalam mencapai tujuan
Undang-Undang keamanan Sosial.
d. 'Norma Pelaksanaan Audit
Norma Pelaksanaan audit adalab pedoman bagi akuntan publik
dalan1 menilai kualitas hasil pekerjaan dan mengukur tingkat tanggung
jawab alcuntan. Secara balm norma yang menjadi ukuran pekerjaan auditor ;
tersebut ditetapkan oleh organisasi . akuntan i profesional, contohnya
Generally Accepted Auditing Standards (GAAS). GAAS mencakup mutu
profesional akuntan publik dan pertimbangan dalan1 pelalcsanaan dan
pelaporan audit.
GAAS terdiri dari :
Norma Umum
1) Audit harus dilalcsanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki
2) Laporan audit harus menyatakan apakah prinsip akuntansi dalam
periode be1jalan, telah dilaksanakan secara konsisten dibandingkan
dengan pe,riode sebelumnya.
3) Pengungkapan i11fo1matif dengan laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan keuangan.
4) Laporan audit harus memuat suatu pemyatam mengenai laporan
keuangan secara menyeluruh atau memuat suatu penegasan bahwa
pernyataan demikian tidak dapat diberikan, maka alasannya harus
diberikan.
Dalam ha! auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan audit
harus memuat pertunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit, jika ada
dan tingkat tanggung jawab yang dipikulnya. Selain GAAS, juga ada Kode
Etik Perilaku Profesional menurut AlCPA yang terdiri dari empat bagian,
yaitu:
I. Prinsip-prinsip etika adalah standar ideal dari pe:rilaku etis yang dapat
dicapai dalam terminologi filosofis.
2. Peraturan perilaku adalah peraturan jelas yang harus ditaati oleh semua
akuntan publik yang menjalankan praktek akuntansi publik.
3. Interpresfasi Peraturan Perilaku, ti dale merupakan keharusan tetapi para
praktisi harus memahaminya.
4. Ketetapan Etika adalah penjelasan yang dikeluarkan oleh komisi
pelaksana dari divisi etika profesional mengenai beberapa situasi nyata
c. Pcngertian Audit Manajemen
Audit manajemen seringkali diartikan sama dengan auditoperasional.
Pengertian sederhana dari audit rnanajernen adalah investigasi dari suatu
organisasi dalam sernua aspek kegiatan manajernen dari yang paling tinggi
sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit mengenai
efektifitasnya atau dad segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya.
Sedangkan pengertian sederhana audit operasional adalah uraian aktifitas
perusahaan yang sistematis dalarn hubungannya dengan tujuan untuic
rnelihat, mengidentifikasikan peluang perbaikan, atau mengernbangkan
rekornendasi untuk perbaikan. Jelas kedua pengertian serupa karena
perneriksaan manajemen dilakukan saat rnanajemen beroperasi. Pengertian
manajemen audit tersirat dalan1 definisi kalanga11 akademisi. Berikut
beberapa definisi rnenurut Holmes dan Overmyer (1975) :
"The management audit means the examination and evaluation of all
information gathering functions and all phases of management functions
and activities, in order to ascertain if operating are conducted in a
effective and efficient manner. " Definisi di atas dalam terjernahannya
sebagai berikut :
Maaajemen audit mencakup penelitiaa dan evaluasi atas semua
fungsi dari Manajemen, m1tuk mernastikan bahwa: pelaksaaaan operasi
. perusahaan telah dijalankan dengan cara yai1g efektif dan efisien.
Sedangkan American Institute of Certified Public Accountant IAJCPA :
"ManafYP.mP.nf n11dit i.r;: n .r.:11.r;:fpmntir rP1JiP1AJ nf nn nPafln17nfin» '" nr>ti11itio<'
or of a stipulated segment of them, in relation to specified objectives for
the purpose of : • assesing pe1formance • ident~fj;ing opportunities for
improvement • developing recommendations for improvement or further
action,,
Definisi tersebut dalam te1jemahannya adalah pemeriksaan
manajemen adalah suatu penelaahan yang sistematis terhadap ak:tivitas
suatu organisasi, atau suatu segmen tertentu daripadanya, dalam
hubungannya dengan tujuan tertentu, dengan maksud untuk : • Menilai
kegiatan • Mengidentifik:asikan berbagai kesempatan untuk perbaikan•
Mengembangkan rekomendasi bagi perbaikan atau tindakan lebih lanjut
Dari definisi yang dikumpulkan maka diperoleh beberapa karakteristik
pemeriksaan manajemen yaitu :
1) Memberikan infonnasi tentang efektifitas , efisiensi dan ekonomisasi
operasional perusahaan kepada manajemen.
2) Penilaian' efektivitas, efisiensi dan ekonoi;nisasi didasarkan pada
standar-standar tertentu.
3) Audit diarahkan kepada operasional sebagian atauseluruh struktur
organisasi. Audit Finansial, Audit Manajemen, Dan Sistem
.Pengendalian Intern 50.
4) Audit ini dapat dilakukan oleh akuntan maupun bukan akuntan.
5) Hasil audit manajemen berupa rekomendasi perbaikan kepada
manajemen.
f, Kebutuh,au Akan Audit Mauajemen
Pihak perusahaan hams menyadari signal yang mengindikasikan
kebutuhan untuk melaksanakan audit manajemen. Berikut beberapa signal
tersebut:
1) Penurunan laba perusahaan secara kontinu dan signifikan. Audit
manajemen berusaha mencari penyebab clan pemecahannya misalnya
cost yang terlalu tinggi atau harga yang hams c!itingkatkan.
2) Turnover Sumber Daya Manusia (SDM) yang tinggi. Hal ini
mengindikasikan inefisiensi dalam pengelolaan SDM, mungkin clalam
hal kompensasi atau situasi ke1ja.
3) Rasa kebutuhan yang tinggi clan menclesak clari manajemen untuk
memperoleh keyakinan terhaclap efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi
pengelolaan perusahaan termasuk akurasi laporan yang cliterima.
4) Performansi atau kinerja sebagian atau seluruh departemen di bawah
stanclar. Standar yang dimaksudbisa berupa peraturan perusahaan,
standar perusahaan, standar dan praktek inclustri (ISO 9000), prinsip
organisasi clan manajemen, serta prinsip praktik yang sehat.
5) Acquicition Audit yaitu saat akan mengakui sisl perusahaan lain.
6) Masalah operasional khusus lainnya yang sulit dipecahkan oleh
manajemen.
g. Perbandingan antara Audit Manajemen da11 Audit Finansial
Persamaan antara audit manajemen dan audit finasial adalah
dilakukan oleh auditor yang kompeten dan independen. Perbedaannya,
Audit Finansial membatasi diri pada pemeriksaan atas kewajaran praktek
akuntansi berdasarkan standar akuntansi yang dfo~rima umum. Artinya . Audit Finansial memverifikasi apakah laporan '.keuangan yang memuat
informasi historis telah disajikan secara wajar. Sedangkan manajemen
audit menggunakan data operasi termasuk data keuangan untuk memberi
masukan bagi manajemen. Artinya manajemen audit menekaukan pada
rekomendasi perbaikan operasional mencakup setiap aspek ekonomis,
efisiensi, dan efektifitas operasional perusahaan. Berikut beberapa
karakteristik perbedaan audit manajemen dengan audit finansial adalah :
I) Tujuan f\udit manajemen bertujuan menilai ekonomisasi, efisiensidan
efektivitas operasional. Sedangkan audit finansial bertujuan
memberikan opini tentang kewajaran lapoaran keuangan.
2) Ruang Lingkup Audit manajemen melakukan audit atas operasi atau
fungsi,sedangkan audit finansial atas data atau catatan keuangan. Audit
Finansial, Audit Manajemen, Dan Sistem Pengendalian Intern 52.
3) Standar Penilaian Audit manajemen berdasarkan prinsip operasional
manajemen sedangkan audit finansial berdasa:rkan prinsip akuntan
yang berlaku umum.
4) Pengguna Audit manajemen untuk membantu manajemen (intern)
sedangkan audit finasial berguna bagi pihak luar organisasi ( ekstem).
h. Tahapan Audit Manajemen
Pelaksanaan audit manajemen dibagi 5 tahap yaitu :
I) Mendefinisikan Ruang Lingkup AuditMelakukan musyawarah dan
perjanjian antara pihak manajemen dengan auditor tentang tujuan
dan ruang lingkup audit manajemen.
2) Perencanaan, Persiapan dan Pengor~ru1isasian Tim audit
manajemen akan menyusun suatu perencanaan pelaksanaan audit
untuk dapat dipahruni seluruh anggota tirn audit. Perencanaan
harus memuat target yang hendak dicapai setiap tahapan atau
berdasarkan periode te1ientu. Tim audit rnulai mempersiapkan
dokumen-dokumen penunjang.
3) Pengumpulru1 dan pemuktahiran Data Relevan Memulai usaha
pengumpulan data yang relevan dengan audit yang sedang
dilaksanakan. Data tersebut selanjutnya'. didokun1entasikru1 dan
dimuktahiran setiap ada data baru (novum).
4) Analisa dan Riset Menganalisa dan mengadakan penelitian serta
evaluasi atas data relevan yang telah tersedia. Menganalisa dalrun
arti membandingkan kriteria yang ditetapkan dengan kondisi awal.
5) Pelaporan. Pelaporan audit adalah basil perbandingan antru· kriteria
dengan aktual. Laporan audit manajemen merupakan ringkasan
kegiatan audit yru1g dilaksanakan dalam bentuk rekomendasi
perbaikan operasional orgrulisasi.
i. Kode Etik untuk Audit Manajemen
David (1982) mengungkapkan K.onsep K.ode Etik dituangkan
dalam kode etik profesional oleh The Institute of Internal Auditors adalah :
I) • Setiap anggota hams jujur, objektif dan mau bekerja keras.
2) Setiap anggota harus memiliki loyalitas dalam segala ha! yang
menyangkut tugasnya tetapi ia tidak boleh sccara sadar menutupi
segala kegiatan i!egal yang diketahuinya.
3) Setiap anggota tidak boleh melakukan alctivit~s yang dapat mengurangi
tingkat objektivitas.
4) Setiap anggota tidak boleh menerima uang Jasa dari klien atau
langganan tanpa sepengetahuan atasan.
5) .. Setiap anggota hams memikirkan segala kem1mgkinan yang akan
terj adi atas tindakan yang akan dilakukannya.
6) Setiap anggota dalam memberikan opini harus didasarkan pada bukti
bukti yang cukup
7) Setiap anggota harus selalu bemsaha mengembangkan tingkat efisiensi
dan efektivitas.
8) Setiap anggota harus mematuhi dan memegtmg tegnh aturan-aturan
yang ditetapkan oleh The Institute of Internal Auditors. Mereka hams
• selalu memegang prinsip kompeten ,moralitas dan mempertahankan
harga diri sesuai ketentuan The Institute of Internal Auditors.
Perubahan akuntansi yang mungkin te1jadi adalah pernbahan
ori11sio akuntru1si. nerubahan estln1:.isL nP.n1h~h::in Pntit!l~ nPl!:inr.r rlo:u ...
adanyakesalahan akuntansi (Keiso, 2001 :57). Kesalahan akuntansi yang
dimaksud adl,llah menerapkan suatu prinsip akuntansi.
'
Akun-akun yang mungkin mengalami perubi\han prinsip akuntansi
dan estimasi akuntansi adalah: piutang, persediaan, aktiva tetap, aktiva
tidak berwujud, pendapatan. Peruba11an terjadi karena adanya perubahan
dalan1 metode penghapusan piutang tak tertagih dan estimasi kolektibilitas
piutang, perubahan dam metode penyusutan, amortisasi dan estimasi
menentukan mas manfaat dan nilai sisa, serta perubahan dalam metode
pengakuan pendapatan (khususnya untuk perusal1aan konstruksi).
Adanya perubal1an akun-akun selain akun-akun yang telah
disebutkan di atas dan perubahru1 kru·ena kesalaha'.n akuntansi menunjukan
adanya indikasi awal ketidakbenaran dalam proses audit (pekerjaan
lapangan) ketidakbenaran tersebut dapat disebabkru1 antara lain:
Auditor dilapangan tidak menjalrulkan tugasnya dengan cermat dan
seksama dru1 proses supervisi tidak berjalan dengan baik sehingga
menyebabkan dalam laporan keuangan yang disusun terjadi kesalahan
penghitungan matematis.
Auditor dilapangan salah mengiterpretasikan sehual1 fakta transaksi
sehingga menyebabkan dalam laporati keuanga'i1 yang disustm te1jadi
kesalahan dalam penerapan prinsip akuntru1si.
Auditor melakukan audit berdasarkan mat<~rialitas dan sample.
Meskipun ha! ini diperbolehkan oleh standar, tetapi terdapat suatu risiko
lal1.1; tetapi material periode berjalan. Sehingga saat fakta tersebut
ditemukan pada periode berjalan, menuntut auditor untulc mengoreksi atau
menyajikan kembali laporan keuangan periode sebelumnya.
Adanya kesengajaan dari auditor dan manajemen untuk
menyesatkan pemakai laporan dengan cara melakukan reklasifikasi aktm
laporan keuangan tahun sebelumnya pada saat disajikan sebagai
perbandingan dengan laporan keuangan tahun be1jalan. Dimungkinkan
karena laporan keuangan yang dipublikasikan dengan perbandingan dua
periode.
Auditor internal diseluruh dunia melakukan pekerjaan mereka
secara berbeda, tergantung pada lingkup audit yang diinginkan manajemen
senior, akibatnya sulit mendefinisikanberbagai aktivitas yang dilaknkan
auditor
B. Pengertian dan Arti Pen ting Rasio Keuangan (Profitali>ilitas)
Rasio keuangan merupakan salah satu alat atau cara yang paling umum
digunakan dalam analisa laporan keuangan. Analisa laporan keuangan
merupakan dasar untuk menilai clan menganalisis prestasi operasi perusahaan.
Dalam hal ini menganalisis harus dapat menyesuaikan faktor-faktor yang
mungkin ada pada periode masa datang yang mempengaruhi posisi keuangan
atau hasil usaha perusahaan di masa yang akan datar1g. Rasio keuangan yang '
diperoleh akan dianalisis clan digunakan m:itnk membandingkan kinerja suatu
perusahaan dan status perusahaan tersebut dibandingkan dengan perusahaan
Rasia menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu
dengan jumlah yang lain dan dalam penggunaannya menggunakan analisis
berupa rasia. Rasia ini akan dapat memberikan gambm·an kepada pimpinan
perusahaan ataupun manajer mengenai keadaan keuar1gan perusahaan pada
saat ini bila dibandingkan dengan rasia keuangan pada tahun-tahun
sebelumnya.
MenurutHaughtan dan Waalift (1987) menyatakan bahwa agar rasia-
rasia keuangan berguna, rasia-rasio tersebut harus · menyediakan informasi
dalam proses pembuatan keputusan. Dengan adanya artalisa rasio keuangan,
maka kekuatan dan kelemahm1 perusahaan dibidang keuangan dapat diketalrni.
Analisa rasio keuangan dapat dipakai sebagai sistem peringatan awal terhadap
kemunduran kandisi keuangm1 suatu perusahaan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu (Mamduh, ' '
2003:83). Terdapat berbagai macam pengukuran prafitabilitas. Namun pada
dasamya dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu : Return On Investment (ROI)
dan Return On Sales (White , 2002:133). Hasil penelitian oleh Made Gede
(2004) menunjukkan bahwa prafitabilitas tidak memiliki pengaruh ym1g
signifikan, dan memiliki hubungan positif terhadap rentang waktu
penyelesaian laparan keuangan auditan. Dengan kata lain profitabilitas
memiliki hubungan positif terhadap keterlambatan penyelesaian penyajim1
bahwa profitabilitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan, tetapi memiliki
hubungan negatif terhadap ketepatan waktu penyajiaI\'
laporan keuangan, dengan kata lain, profitabilitas memiliki hubungan positif
terhadap keterlambatan penyelesaian penyajian laporan keuangan. Hal ini
tidak sesuai dengan logika teori yang diajukan oleh Rachrnaf Saleh. Penelitian
ini rnengacu pada logika teori penelitian Raclnnaf Saleh. Sernakin besar rasio
profitabilitas, sernakin baik pula kinerja perusahaan sehingga perusahaan akan
cenderung untuk rnernberikan informasi tersebut pada pihak lain yang
berkepentingan. Dye dan Sridhar, dalarn penelitian Made Gede,
rnengungkapkan bahwa perusahaan dengan hasiJ gernilang cenderung
berusaha untulc rnenyajikan laporan keuangannya lebih tepat waktu (Made
Gede , 2004).
Pada urnumnya perusahaan adalah organisasi yang bertujuan untuk
mencari laba, maka tujuan perusahaan biasanya dinyatakan dalarn bentuk
uang. Atau dapat juga dikatakan tujuan utama perusahaan adalah mencapai
prifitabilitas yang tinggi.
Analisis , rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi
perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan,
yang ditujukan untuk menunjukan perubahan dalam kondisi keuangan atau
prestasi di masa lalu dan membantu menggarnbarkan trend pola perubahaan
tersebut. Untuk kernudian menunjukan resiko dan peluang yang melekat pada
perusahaan yang bersangkutan.
Analisa terhadap laporan keuangan suatu pt~rusahaan pada dasarnya
dilakukan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat
risiko atau kesehatan suatu perusahaan. Selain itu, profitabilitas juga sebagai
pengukur efisiensi penggunaan midal dan rentabilitas menunjukan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan !aha. Aang (1997) dalam
Petronila (2003) menyatakan rasio rentabilitas atau pro:fitabilitas menunjukan
keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan. Dasar pemikiran
bahwa tingkat keuntungan dipakai sebagai salah satu cara untuk menilai
keberhasilan efektivitas perusahaan tentu saja berkaitan dengan hasil akhir
berbagai kebijakan dan keputusan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan
pada periode be1jalan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas berdasarkan
keadaan normal jika dilihat pada sisi likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas
maka jika rasio lancar (current ratio) yang tinggi akan menunjukan posisi
likuiditas yang kuat, tetapi juga sebaliknya menandalcan adanya leas yang
berlebihan yang tentunya tidak bailc, ha! ini berarti current ratio yang tinggi
pada perusahaan menyebabkan profitabilitas perusahaan rendah dan
sebaliknya, sedangkan pada rasio hutang (debt ratio) semakin tinggi rasio ini
maka profitabilitas perusahaan menunjukan nilai yang rendah karena semakin
besar risiko yang akan terbebani oleh perusahaan d~n sebaliknya.jika dilihat
dari sisi rasio aktivitas (inventory tmn over), jilca inventory terlalu besar dari
kebutuhan akan memperbesar beban bunga, biaya pemeliharaan dan
I Ff:~'
1. UIN 5 Y Ari ID JAKAH IA
maka profitabilitas perusahaan menurun dan sebaliknya. Semakin tinggi rasio
menandakan semakin cepat perputaran asset, semakin baik perusahaan dalam
mengelola asset yang ada pada perusahaan.
Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas, yaitu dengan
menggunakan:
1. Rasio Profit Margin ( Margin Laba )
Mengukur profitabilitas, yang independen ,' dari biaya pendanaan,
sebagai persentase penjualan. Semakin besar angka yang diperoleh, semakin
tinggi marj in lab a yang bersih perusal1aan.
Dapat dirumuskan sebagai berikut:
LabaBersih
J Profit Margin = Penjualan Bersib
2. Return On Asset ( Pengembalian atas Aktiva )
Pengembalian atas aktiva adalah suatu pengukuran profitabilitas
dalam hubungarmya dengan struktur aktiva perusahqan. Rasio ini merupakan
pmgukuran yang baik tmtuk membandingkan kine1ja antar perusahaan karena
independen dari keputusan pembiayaan. Semakin tinggi angka yang
diperoleh maka semakin tinggi tingkat pengembalian terhadap aktiva yang
telah dihasilkan oleh perusahaan.
Dapat dirurnuskan sebagai berikut:
ROA = ~~-L-ah_a_n_e_r_si_h~~-~] Total Aktiva
3. Return On Equity (Pengembalian atas Elmitas Saham Biasa)
Mengukur tingkat pengembalian setelah semua pembiayaan . .
dibandingkan dengan ekuitas pemegang saham umum. Semakin besar
rasio, semakin banyak pengembalian yang telah dihasi!kan perusahaan
pemegang saham, setelah semua biaya pembiayaan dipertimbangkan.
Dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROE = Laba Bersih =i
Total Equity Pemegaug S~
4. Gross Profit Margin (Margin Laba l(otor)
Pengertian maijin laba kotor menurut James Van Horne (19995 : 135)
dalm bukunya Manajemen Keuangan adalah: "Marjin laba kotor adalah
perbandingan antai·a !aha kotor dengan jumlah penjualan bersih".
Rulnus untuk menghitung marjin laba kotor sebagai berikut:
Margin Laba Kotor =
<
Laba Kotor x 10(~
Penjualan _J Di dalan1 penelitian sebelumnya yang dil_ilkukan oleh Thlo dan
Mukblasin (2003) profitabilitas diukur dengan menggunakan ROA dan ROE.
Return On Assets (ROA) biasanya disebut sebagai pengembaliai1 atas total
aktiva. Rasio ini mencoba mengukur efektivitas pemakaian total sumber daya
oleh perusahaai1.
Menurut penelitian profitabilitas adalah tujuan utama dari pernsahaan
mengetahui apakah berpengaruh terhadap konsistensi penyajian laporan
keuangan. Profitabilitas yang akan diukur dalan1 penelitian ini untuk
mengetahui konsistensi penyajian laporan keuangan dari tahun ke tahun
apakah disajikan dengan konsisten atau tidak konsisten.
Dalam pengukurannya itu juga akan diukur seperti: Total aktiva, total
equitas, penjualan bersih, laba kotor, laba bersih, untuk mengetahui konsisten
dan berpengaruh terhadap profitabilitas.
C. Konsistensi Penyajian Laporan Keuangan
Konsistensi penyajian dalam laporan keuangan yang dimaksud adalah
konsisten tidaknya penyajian alcun dalam laporan keuangan dari tahun ke
tahun . dibandingkan dengan penyajian akun dalam laporan ke tahun
berikutnya.
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi tanggung jawab pihak
manajemen untuk memberikan pengungkapan atau penjelasan jika laporan ,.
keuangan konsisten atau tiadk dalam penyajiannyn.. Konsistensi penyajian
laporan keuangan yang dimaksud disini adalah kesamaan dalam klasifikasi
akun yang ada dalam laporan keuangan yang biasanya diterbitkan dalam
bentuk perbandingan dua tahun.
)(onsistensi penyajian dan ldasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan
antar periode harus konsisten, kecuali:
a. Terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi perusahaan atau
perubahan p\:nyajian akan menghasilkan peny11jian yang Iebih tepat atas
suatu transaksi atau peristiwa; atau
b. Perubahan penyajian yang diperkenankan oleh PSAK.
Apabila penyajian atau klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan
diubah maka penyajian periode sebelumnya direklasifikasi untuk memastikan
daya banding. Sifat, jumlah, serta alasan reklasifikasi harus diungkapkan.
Bila temyata te1jadi ketidakkonsistenan dalam penyajian Iaporan
keuangan, maka pihak ekstem yang terkait perlu bertindak, karena laporan
keuangan perusahaan yang telah diaudit akuntan publ.ic menyesatkan. Hasil
penelitian ini diharapkan berguna bagi pemakai Iapora:n keuangan tmtuk selalu
waspada bahwa laporan keuangan audita:n yang disajikan oleh manajemen
memiliki kemungkinan disajikan tidak konsisten. Selain itu apabila dijumpai
ketidakkonsiste:nan penyajian laporan keuangan auditan dan akuntan tidak
memberikan pe:ngungkapan yang memadai, dapat disimpulkan adanya
pelanggaran standar auditing.
Ketidakkonsistenan laporan keuangan, selain melanggar ada juga
memberikan indikasi awal bahwa intern audit yang memeriksa melakukan .'
kesalahan dalam menginterpretasikan sebuah temua:n audit.
Standar konsistensi bukanlah suatu standar yang baku. Apabila
perusahaan sekali memilih metode atau prinsip akuntansi, penerapan metode
dan prinsip tersebut harus konsisten. Nanrnn d!emikian, perusahaan
untuk menyesuaikan dengan kondisi terkini perusahaan. Perubahan ini harus
diungkapkan dalarn laporan keuangan, apabila junllahnya material, akuntan
publik harus mengungkapkan dalarn pendapatnya.
D. Penelitian Terdahulu
Dari penelitian sebelumnya Yulius (2000) melakukan penelitian
mengenai konsistensi laporan keuangan perusahaan public terhadap laporan
keuangan auditan tahun 2000 dengan judul Konsistensi penyajian laporan
keuangan perusahaan public: Analisis kritis atas Opini Auditor dan Laporan
keuangan Auditan tahun 2000. Penelitian ini melakukan analisis kritis
terhadap opini auditor independen dan laporan kemmgan auditan tahun 2000
untuk melihat sejauh mana laporan keuangan tersebut disajikan secara
konsisten dan jika terjadi ketidakkonsistenan piinyajian, apakah cukup
memadai dijelaskan. Hasil penelitian ini mengidentifikasikan adanya
ketidakkonsistenan penyajian pada laporan keuangan auditan tahun 2000
perusahaan public.
Tujmm dari penelitian Yulius ini adalah mengevaluasi tanggung jawab
alcuntan public yang diharuskan oleh standar auditing untuk memberikan
pengungkapan atau penjelasan jika laporan keuangan auditan tidak konsisten
dal;arn penyajiannya, maka Ikatan Akuntansi Bapepam perlu bertindak,
karena laporan keuangan perusahaan yang telah < diaudit akuntan public
menyesatkan.
Masalah konsisten penyajian laporan keuangan diatur oleh standar
auditing. Akuntan public yang mengaudit laporan keuangan historis harus
memberikan pengungkapan/penjelasan, jika laporan keuangan auditan tidak
konsisten dalam penyajiannya.
Selanjutnya dalam penelitian sebelumnya petronila (2003) melakukan
penelitian mengenai pengaruh probabilitas perusahaan terhadap ketepatan '
waktu pelaporan keuangan dengan judul: Pengaruh Probabilitas Perusahaan
Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Dengan Opini Audit
Sebagai Variabel Moderating. Penelitian ini melihat sejauh mana probabilitas
ini berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan
publik
Selanjutnya dalam penelitian sebelunmya Rosa Irawati (2005)
melalcukan penelitian mengenai : Analisis Laporan Keuangan Dalam Bentuk
Rasia Untuk M.embandingkan Kinerja Perusahaan. Penelitian ini melihat ,.
' sejauh mana analisis laporan keuangan . bermanfaat dalam meningkatkan
kinerja perusahaan pada suatu perusahaan, kemudian untuk mengetahui
kondisi kinerja perusahaan pada kelompok perusahaan itu sendiri.
Selanjutnya penelitin yang dilakukan oleh Dyer dan McHugh (1975) :
ketepatan waktu pelaporan dipengaruhi oleh nilai Clari laporan keuangan
perusahaan serta keter!ambatan pelaporan yang didasarkan pada interval
waktu yang ditentukan hingga batas akhir prlaporan dan dapat dikenakan
denda bagi pihak perusahaan
Penelitian yang dilakukan oleh Whitttred (l980): ketepatan waktu ·,
pelaporan dipengarnhi oleh laporan auditan yang tidak: wajar (qualified audit
report). Kualifikasi audit tersebut dapat diberikan dalarn beberapa bentuk,
pendapat pengecualian, pendapat penolakan, dan pemyataan tidak rnampu
untuk ·. mernberi pendapat. Dalam penelitian ini kualifikasi audit dapat
mengakibatkan penundaan pelaporan karena dua hal, pertama kualifikasiaudit
masih jarang di Australia dan kualifikasi audit dianggap sebagai tanda akan
ki11e1ja rnanajemen yang burnk. Dan masih banyak penelitian-penelitian
sebelumnya yang tidak bisa tuliskan sernuanya, karena keterbatasan waktu. . '
E. Kerangka Penelitian
Peneliti menyusun kerangka penelitian sebagai dasar langkah untuk
melakllkan penelitan dari mulai rnensurvei objek penelitian sampai membuat
interpretasi dari hasil penelitian yang dikumpulkan. Adapun langkah atau
kerangka tersebut diilustrasikan sebagai berikut:
KERANGKA PEMIKIRAN
I v
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
Pengujian hipotesis disini yaitu terdiri dari empat pengujian rasio, pengujian
rasio yaitu;
1. HI = Rasia Profit Margin (RPM) mempengaruhi konsistensi penyajian
laporan keuangan.
2. H2 = Return On Assets (ROA) mempengaruhi konsistensi penyajian
!aporan keuangan.
3. I-13 = Return Of Equity (ROE) mempengaruhi konsistensi penyajian
Iaporan keuangan.
4. H4 = Gross Profit Margin (GPM) mempengarnhi konsistensi laporan
keuangan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dirancang untuk mengamati konsistensi penyajian laporan
keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini
mengkaji pengaruh antara profitabilitas perusahaar: dengan konsistensi
penyajian laporan keuangan khususnya perusahaan jasa yaitu Perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,empat tahun terakhir.
B. Metode Penentuan Sample
Penelitian ini hanya melakukan analisis konsistensi atas laporan
keuangan empat tahun terakhir dari perusahaan Go Publ.ic (perusahaan jasa) di
Bursa Efek Indonesia. Konsistensi yang diteliti adalah konsistensi penyajian
akun-akun dalam total aktiva, total ekuitas, pendapatan bersih, laba kotor, laba
bersih, masing-masing akun tersebut akan diteliti konsisten atau tidak dalan1
penyajian jun1lahnya.
Teknik pemilihan sample yang digunakan dal.am penelitian ini adalah
secara purposive sampling ataujudgement sampling dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Sample adalah laporan keuangan empat tahun terakhir di perusahaan jasa
yang terdaftar di BEI
2. Selama periode penelitian, sample harus memiliki kelengkapan laporan
keuangan dan sudah diaudit berikut nos-nos rasio kenanmm vana
Tabel 3.1
Daftar perusahaan yang tidak konsisten dalam menyajikan almn
akunnya
--INDOSAT
--MA YORA INDAH
--DELTA DJAKARTA
--PANIN SEKURITAS
--AKSI
--TIGA PILAR SJAHTERA
SURYA SEMESTA INTERNUSA --
INDOFOOD
DAVOMAS --
AQUA GOLDEN MISSISSIPI
RUMPUS INTERMODA --
LIMAS CENTRIC
PUDllADI PRESTIGE --
PUDJIADI AND SONS
CENTRIN ONLINE
SURYA CITRA MEDIA
ANTARA EXPRES
HOTEL SAHID JA YA
TEMPO INTI MEDIA
PIENORINDO GARMENT
Dari hasil penelitian diketahui 20 pernsahaan yang tidak konsisten dalaru
menyajikan akun-akunnya, dua puluh perusahaan tersebut dapat dilihat dalam
tabel 3.1, adapun akun-akun yang disajikan secara tidak konsisten antara lain:
. ' '
Tabel 3.2
Daftar perusahaan yang konsisten dalam menyajikan akun-almnnya
ARPENI PRA TAMA OCEAN LINE
BERLIAN LAJU T ANI<:ER ·-CENTRIS MULTI PERSADA .
PELA YANAN TEMPURAN MAS ·-RIG TENDERS
SAMUDERA INDONESIA
STEADY SAFE --
ZEBRA NUSANTARA ·-
BAYUBUANA ·-
FAST FOOD INDONESIA
JIHD
PANORAMA SENTRA WISATA ·-
PEMBANGUNAN JAYA ANCOL
PLAZA INDONESIA ·-ABADI BANGSA
.
--FORTUNE INDONESIA
·-INDOSIAR KARY A MEDIA
JASUINDO TIGA PERKASA ·-
ASTRA GRAPHIA
MITRA RAJASA --
Dari hasil penelitian diketahui 20 pernsahaan yang konsisten dalam
menyajikan akm:-akunnya, dua puluh pernsahaan tersebut dapat dilihat dalam
tabel 3.2.
C. Metode pengumpulan data
Penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian langsnng ke BEI, data
yang diperoleh berupa data seknnder yaitu laponm keuangan tahunan
perusahaan yang bersangkutan.
D. Metode Analisis Data
l. Uji Statistik,Deskl"iptif
Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasamya merupalcan
proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah
dipahami dan diinterpretasikan. Tabulasi umumnya dignnakan oleh
penelitian untuk memberikan infonnasi mengenai karakteristik variabel
penelitian yang utama (Nur Indriantoro 2002 : 179).
Ukuran yang digunakan dalam statistik deskriptif tergantung pada
tipe skala pengukuran construct yang digunakan dalam penelitian. Statistik
deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dapat
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varians, dan range
statistic (Ghozali 2005 : 19).
2. Pengujian Hipotesis
Mengingat bal1wa skala pengukuran variabel depanden adalah
nominal dan variabel independen menggunakan skala rasio, maka model
regresi yang sesuai dengan penelitian ini adalah regresi logistik.
Penggnnaan regresi logistik tidak mensyaratkanadanya multivariate
kemjungkinan kejadian dengan variable depe:nden (respon) bertipe
kategorial dua pilihan (Cornelius Trihendracli, 2007 : 63). Nilai
kemungkinan kejadian berada pacla rentang 0 - 1. ha! ini sangat
berbeda dengan regresi linear biasa dimana: nilai variable (V ariabel
respon) bias bbemilai < 0 atau > 1.
Regresi Iogistik adalah regresi yang digunakan untuk
menemukan persamaan regresi dimana variable depenclennya
' (variable respon) bertipe kategorial dua pilihan seperti : ya atau tidak,
atau Iebih clari dua pilihan seperti : tidak setuju, setuju, sangat setuju.
Regresi logistik binary adalah regresi logistik climana variable
depenclennya bernpa variable clikotomi (dua kelompok) atau variable
biner. Variable biner adalah data jenis nom\nal (data yang memiliki
kategori I grup) bersifat mutually exclusive artinya bersifat eksklusif
yang satu clan yang lain (Asnawi & wijaya, 2006 : 10) terdiri dari clua
criteria sepe1ii ya atau tidak, sedangkan regresi linear variable
' dependennya bisa bernilai < 0 atau > 1.
c. Nilai odds ratio
Hubungan antara probabilitas variabel terikat (Y) clan variabel
bebas 09 dalam analisis regresi logistik aclalah non linear, sedangkan
hubungan antara log dari odss (probabilita kadang-kaclang dinyatakan
clalam bentuk odss) atau log of odss clan variabel bebas X aclalah linear
(Imam Ghazali, 2005 :214).
Bentulc dari odss ratio mempunyai interpretasi untulc /J1 yaitu
. odss ratio bertambah besar dengan kelipatan exp (/31) untuk setiap
pertambahan satu unit X1 (Stanislaus, 2006:227) kita dapat merubah
Odss menjadi probabilita atau sebalilmya, p•~rhitungan nilai odss
dengan log natural. Secara umum hubungan probabilita dan odss
diganbarkan sebagai beriknt (Cornelius Trihendardi, 2007:64):
eodds,
1Ci 1 + eodd~, I
atau (
iT ) odds, =In --'--I-Ji
I I +e-odds,
Dimana:
1ti = kemungkinan (probabilita) kejadian pada case i
odss, = Nilai kecenderungan suatu kejadian pada case i
Nilai odss diasun1sikan berhubungan linear dengan variabel prediktor
( variabel independen ) :
odss; =ho+ b1X11 + b2X;2 + ... + bpX;p
Xy = V ariabel prediktor j dengan case i
bj = Koefisien variabel prediktor j
p = Jumlah variabel prediktor
jadi probabilita adalah :
I
Analisis regresi logistik digunalcan untuk melihat pengaruh
sejumlah variabel independen Xi, X2,. ••. , •• Xk terhadap variabel
dependen Y yang berupa variabeJ kateQ'orik M~n inno nntnlr
pengamatan sangat tinggi, dan ini akan menghasilkan nilai -
2/oglikelihood yang rendah. Kalau persamaan yang diperoleh
cocok, maka nilai kemiripannya l dan nilai :2/oglikelihood adalah
0. penilaian keseluruhan model regresi logistik menggunakan nilai
-2/oglikelihood dimana jika terjadi pemrrunan dalam
2loglikelihood pada blok kedua jka dibandingkan dengan blok
pe1iama maka dapat disimpulkan bahwa model kedua regresi
menjadi lebih baik (Santosa dan Ashari, 2005: 191).
e. Uji Chi Square Hosmer dan Lemesltow
Dntuk menilai kelayakan model regresi dalam memprediksi
digunakan Uji Chi Square Hosmer dan Lemeshow. Uji ini mengukur
perbedaan antara nilai hasil observasi dan nilai prediksi variabel
dependen. Semakin kecil perbedaan diantara keduanya maka model
. yang dipilih semakin baik. Pengujian ini digunakan untuk menguji
hipotesis:
Ho : Tidak terdapat perbedaan antara klasifikasi yang diprediksi
dengan klasifikasi yang diamati .
H1 : Terdapat perbedaan antara klasifikasi ,yang diprediksi dengan
k!asifikasi yang diamati.
Dilihat dari atas jika nilai sig > a (0,05) berarti keputusan yang
diambil adalal1 menerima Ho yang berruii tidak ada perbedaru1 antara
. klasifikasi yang diprediksi dengru1 klasifikasi yang diamati. Artinya
model regresi logistik bisa digunakan untuk analisis selanjutnya.
(Santosa dan Ashari, 2005:190).
f. Kocfisicn Cox and Snell R Square dan Negelkarke R Square
Koefeisien Cox and Snell R Square merupakan ukw·an yang
mencoba meniru ukuran R2 pada regresi' linear berganda yang
didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum
kurang dari I sehingga sulit diinterpretasikan. Negelkerke R Square
merupakan modifikasi dari koefisien Cox and Snell R2 w1tuk
memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0-1. ha! ini dilakukan
dengan cara membagi nilai koefisien Cox dan Snell R2 dengan nilai
maksimumnya. Nilai koefisien Cox dan Snell R2 diinterpretasi!an
seperti nilai koefisien R2 pada regresi linear berganda (hnan1 Ghozali,
2005:219).
Nilai koefisien Nagelkerke R Square unrnmnya lebih besar dari
nilai koefisien Cox & Snell R Square tapi c1~nderung lebih kecil
dibandingkan dengan nilai koefisien determinasi !R2 pada regresi linear
berganda (Stanislaus, 2006:236).
g. Ketepatan Prediksi Klasifikasi
Tabel klasifikasi 2 X 2 (Classification Table) yang terdapat
pada hasil SPSS pada model regresi Ioisistik digunakan untuk
menghitung nilai estimasi yang benar (correct) dan yang salah
(incorrect). Pada kolom merupakan 2 nilai prediksi dari variabel
dependen vaitu. Default (l) dan Non DPfnult iO\ MrlottN\.-on norlo
nominal distribution karena terdapat variabel dependen berskala non
metrik (Ghozali,2001:211)
Regresi logistik pada dasarnya dibedakan menjadi dua kelompok,
jika terdapat dua variabel dependen yang bersifat kategori maka disebut
regresi logistik biner, dan jika variabel dependen lebih dari dua disebut
regresi logistik multi nomial.
a. Analisis Rcgresi logistik Binary
Regresi binary logistik sangat tepat digunakan untulc melakukan
pemodehm suatu kemungkinan kejadian dengan variabel respons
bertipe kategorokal dua pilihan. Nilai kemtingkinan kejadian berada
pada rentang 0-1. ha! ini sangat berbeda dengan regresi linear biasa
dimana nilai variabel dependen (variabel respons ) bisa bernilai < 0
atau >!.
b. Definisi regrcsi logistik
Regresi logstik adalah bentuk khusus dimana variable dependennya
terbagi menjadi dua bagian I kelompok (biner). \Valaupun forn1ulanya
dapat saja melebihi dua kelompok. Secara urnum penginterpretasian
regresi logistik sangat mirip dengan regresi 'linear (Hair dkk., 1998)
dalam Liza Angelina (2004:464).
Regresi logistik adalah regresi yang digw1akan untuk mencari
persamaan regresi jka variable dependennya merupakan variable yang
berbentuk skala ordinal (Santosa & Ashasri, 2005 : 184). Regresi
7_ -'- -
kategorik berdasarkan nilai variabel independen Xi, X2, ...... .Xk
(Stanislaus, 2006:225).
Adapun Persamaan regresi logistik itu sendiri adalah sebagai berikut :
Ln p
P-1 =
Dimana : P= Konsistensi
a = Konstanta
P1X1 =Net profit margin
PzX2 =Return on assets
p3X3 = Retum on equity
P4Xi =Gross profit margin
e =Error
Analisis Pegujian Hipotesis dengan regresi logistik
dilakukan dengan memperlihatkan beberapa ha! sebagai berik.l!t:
1. Tingkat signifikan yang digunakan sebesaf' 5%.
2. Kriteria penolakan atau penerimaan hipotesis didasarkan pada
signifikan 0.05, yaitu dengan melihat nilai signifikansi. Apabila
nilai signifikansi lebih dari 0.05 maka hipotesis di tolak dan jika
nilai signifikansi kurang dari 0.05 maka hipotesis diterima.
d. Nilai -2/oglikeliood ratio
Persamaan yang baik dalam regresi logistik adalah
data aktual. Pada model yang sempurna, maka semua kasus akan
berada pada diagonal denagn tingkat ketetapan peramalan 100%
·. (Imam Ghozali, 2005 : 220). Jika model logistik mempunyai asumsi
homoskedastisitas maim semua kasus akan berada di daerah diagonal
dengan ketetapan nilai 100% tetapi model logistik tidak mempunyai
asurnsi homoskedstisitas (Stanislaus, 2006:234).
ft. Uji Wald Statistics
Uji wald pada tabel variables in the equation digunakan untuk
menguji apakah masins-masing koefisien regresi logistik signifikan.
Uji wald sama dengan
Wald =[_!!_]2
S.E
kuadrat dari rasio koefisien regresi logistik B dan standard
error S.E dengantingkat signifikasi a< 0.005 (Stanislius, 2006:236). '
i. Menilai Model Fit
Langkah pertama adalah menilai overall fit model terhadap data
beberapa test statistik diberikan untuk menilai ha! ini, hipotesis untuk
menilai model fit adalah:
Ho : Model yang dihipotesakan fit dengan data
Ha : Model yang dihipotesakan tidak fit dengan data.
j. Nilai 2 Log Likelihood Ratio
Statisfik -2 log likelihood dapat digunakan untuk menentukan jika
variabel bebas ditambah ke dalam modeL ~mlrnh cPr.oro c;..,,,;+;L-o,,
menggunakan nilai -2 log likelihood diman!i jika terjadi penurunan
dalam nilai -2 log likelihood pada blok kedna jika dibandingkan
dengan blok pertama maka dapat disimpulkan bahwa model regresi
menjadi lebih baik. (Ghozali. 2005)
k. ' Koefisien Goodness Of Fit
Tes Goodness Of Fit menunjukan apakah model cocok dengan
data, ada dua tes Goodness Of Fit, yaitu Pearson clan Deviance.
Nilai.signifikan kedua tes (Pearson dan Deviance) lebih besar dari '
a =0,005, ha! ini menunjukan model cocok· dengan data (Comelius
Trihendardi, 2007)
Fit Model Tes ini digunakan untuk menguji hipotesis no! bahwa
data empiris cocok I sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara
model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika koefisien
Goodness Of Fit sama atau kurang dari 0,005 maka hipotesis no!
ditolak, yang berarti ada perbedaan gignifikan antara model dengan
nilai observasinya sehingga Goodness Of Fit Model tidak baik, karena
model tidak dapat memprediksi nilai observa:sinya. Jika nilai statistik
chisquare hosmer dan lemes how goodness of fit lebih besar dari 0,005
maka hipotesis no! tidak dapat ditolak dan berarti model mampu
memprediksi nilai observasinya (Ghozali, 2005)
Regresi logistik lebih dikenal dengan regresi logit, digunakan saat
variabel respon memiliki dua variabel (misalnya bionari atau 0-1 ).
keduanya. Regresi dua variabel umumnya banyak digunakan pada
situasi ini. Ketika ini terjadi model ini disebut model probabilitas linier
atau disebut juga Model Linier Probability (L_PM). Model probabilitas
linier mendukung pengenalan regresi lojit.
Linier Probability, Probit dan Regresi Logistik adalah model yang
mengakomodasi kepentingan menganalisis data dengan variabel
dependen yang bersifat dummi. Ketiga model diatas mempunyai
keunggulan dan kelemahan.
LPM atau Linier Probability Model mempunyai ciri persamaan
linier. Oleh karena itu penyelesaian model LPM menggunakan c
Ordinary Least square (OLS). Adapun bentuk ·iimumnya adalah sebagai
berikut (Studedenmund 1997):
pi= po+ plXli +p2X2i +ei
Dimana pi adalah variabel dependenyang bersifat dummi, Xli
'danX2i variabel indepanden dan p koefisien regresi dan e erTOr te1m.
Nilai pi yang di amati seharusnya mempunyai nilai 0 dan 1. (Retherford
dan Choe 1993:120)
Adapim pengujian dalam model logit sendiri terdapat beberapa
yaitu: count R2 (penilaian Overall), Chi kuadrat, Pseudo R, koefisien
logistik regresi (PO dan p 1) dan statistik Wald. Koefisien regresi
logistik atau effect coefficient dipergunakan untuk mengestimasi atau
meramalkan efek dari probabiliti.
Pengujian lainnya adalah melihat nilai nisbah odds atau odds ratio.
Nisbah kecendrugan dari variabel independen, rnisalnya: XI = 1 dan
X2 =O, terhadap peristiwa yang diarnati dengan mengandaikan variabel
lain konstan. Nilai nisbah odds dinyatakan oleh Exp(B).
Selaajutnya, statistik Wald dipergunakan ~mtuk menguji kelompok
individu di dalam populasi, dimana hipotesis no! menyatakan bahwa
kelompok individu dalarn populasi tidak mempunyai perbedaan resiko
untuk mengalarni peristiwa yang terjadi. Sedangkan untuk mengetahui
,basil analisis logistik apakah mempunyai tingkat ketepatan, diperlukan
nilai Pseudo R . Pseudo R berbeda dengan R dalam multiple regresi.
Dalarn multiple regresi, R mengukur tingkat keeratan dan ketepatan
(goodness of fit) antara variabel independen dengim variabel dependen.
Sedangkan R tidak boleh digunakan dalatn logistik sebab tidak
mungkin untuk mengamati nilai 0 atau I dari pada variabel depanden.
Likelihood L adalah probabiliti mengarnati data secara khusus
dengan andaian bahwa the fitted adalah benar. Nilai L berada antara 0
'dan I, oleh karena itu, nilai Log L adalah negatif. Nilai L adalah
'buruk' bila nilai minimum adalah 0 ( dimana LI =LO) dan 'baik' bila
nilai mal,simum sama dengan 1 (LI = 1). Oleh karena nilai log
likelihoo~ berada diantara 0 dan I maka nilai R dalarn log likelihood
tidak diharapkan sangat tinggi seperti yan'g terdapat pada anlisis
regresi. Hal ini yang dinamakan oleh Christensen (I997) sebagai
'moral' dimana R adalah untuk mengukur ketepatan relatif dan adalah
mengelirnkan bila digunakan untuk mengukur ketepatan mutlak.
E. Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Variabel dependen : konsistensi penyajian laporan keuangan
Variabel ini mernpakan variabel dengan dua alternative atau juga disebut ,.
kategori yaitu konsistensi dan tidak konsistensL, Laporan keuangan yang
konsisten dari tahun ketahun akan diberi nilai l, sedangkan yang tidak
konsisten diberi nilai 0 (Ghozali, 2005 : 128)
2. Variabel independen: Profitabilitas pernsal1aan menunjukan kemampuan
pe~usahaan di dalam menghasilkan Iaba. Dalam penelitian ini yang
merijadi variabel independen dirinci sebagai berikut:
a. Rasia Profit Margin (margin laba)
Profitabilitas yang independen dari biaya pendanaan, sebagai
presentase penjualan. Semakin besar angka yang diperoleh, semakin
tinggi marj in lab a yang bersih pernsahaan.
b. Return On Asset (pengembalian atas aktiva)
Pengembalian atas aktiva adalah suatu pengukuran profitabi!itas dalam
• hubungarmya dengan struktur aktiva pernsahaan. Rasio ini mernpakan
pengukuran yang baik untuk membandingkan kine1ja antara
pernsahaan karena independen dari keputusan penbiayaan. Semakin
tinggi angka yang diperoleh maka semakin tinggi tingkat
-~-,~----1--1! ___ ... ___ ) ___ )_ 1 ,•
c. Return On Equity (pengembalian atas ekuitas saham biasa)
Mengukur tingkat pengembalian setelah semua pembiayaan
dibandingkan dengan ekuitas pemegang saham umum. Semakin besar
rasio, semakin banyak pengembalian yang telah dihasilkan pernsahaan
pemegang saham, setelah semua biaya pembiayam1 dipertimbangkan.
d Gross Profit Margin (margin Iaba kotor)
Pengertian Marjin Laba Kotor mennnrut James Van Home (1995:135)
dalam bukunya Manajemen Keuangan adalah : "Marjin Laba Kotor
adalah perbandingan antara !aha kotor dengan jumlah penjualan
bersih".
Tabel 3.3
Variabel dan Pengnkmrannya
Variabel Pengnknran Skala
Depend en Tidak konsisten = 0
Konsistensi penyajian Konsisten = 1 Nominal
laporan keuangan
Independen Laba Bersih
Rasio Profit Margin Penjualan Bersih rasio
LabaBersih rasio Return On Assets Total Aktiva
LabaBersih rasio Return Of Equity Total Ekuias
Gross Of Margin LabaKotor rasio Peniualan Bersih
(Sumber: Van Horne, Manajemen Keuahngan :136)
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Pcnelitian
Pasar modal Indonesia sudah dimulai sejak zaman pernerintahan
Kolonia! Belanda. Perdangangan sekuritas dimulai dengan pendirian bursa di
Batavia pada tanggal 14 Desember 1912. Bursa Batavia tersebut merupakan
cabang dari sterdamse Efectenbuerus, dan penyelenggaranya adalah
Verrenniging Voor de Effectenhandel. Sekuritas yang diperjualbelikan adalal1
saham · dan obligasi perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperai di
Indonesia. Obligasi yang diterbitkan pemerintah Hindia Belanda serta
sekmitas Belanda lainnnya. Perkembangan bursa efek yang pesat, menarik
pemerintah Hindia Belanda untuk mendirikan bursa di Semarang dan
Surabaya pada tahun 1925. Semua anggota bursa adalah perusahaan
perusahaan swasta Belanda, sedangkan investomya selain orang Belanda ada
juga orang-orang Arab dan Cina. Dengan demikian, praktis bursa efek pada
saat itu hanya untuk kepentingan masyarakat Belanda.
· Perang dunia II yang terjadi sekitar tahun 1939, menyebutkan
perkembangan pasar modal terhenti. Bursa efek di Indonesia resmi ditutup
pada tanggal 10 Mei 1940. Tetapi kemudian pada tangga1 23 Desember 1940
bursa efek di Ja]rnrta (Batavia) sempat dibuka kembali, walaupun kemudian
ditutup kembali ketika Jepang masuk ke Indonesia. Selanjutnya pasar modal
mulai digiatkan dengan dibukanya kembali Bursa efek di Jakarta (BEJ) pada 3
Juni 1952. Pembukaan BEJ tersebut didorong penerbitan obligasi oleh
pemerintah Indonesia pada tahun 1950.
Akitivitas pasar modal mulai berkembang sampai dengan tahun 1958.
Kelesuan yang terjadi di pasar modal pada saat itu disebabkan oleh banyaknya
warga Belanda yang meninggalkan Indonesia dan dilakukaunya nasionalisasi
terhadap perusahaan Belanda di Indonesia. Hal ini te:rjadi sampai dengan
berakhirnya m~a pemerintahan orde lama. Pada masa pemerintahan orde
baru, pengaktifan kembali pasar modal. Indonesia dimulai dengan
pembentukan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEP AM) dan pembukaan
pasar modal pada 10 Agustus 1977. Pada awalnya tujuan pengalctifan kembali
pasar modal Iebih ditekaukan pada asas pemerataan, sehingga kepemilikan
saham tidak jatuh ke tangan segolongan masyarakat tertentu saja. Untuk
tujuan itu maka pemerintah berperan aktif dalan1 menangani pasar modal
Indonesia. BAPEPAM dan PT. Danareksa diberikan prioritas untuk membeli
sedikitnya 50% saham yang ditawarkan.
Terlalu besarnya campur tangan peinerintah tersebut merupakan salah
satu faktor penyebab lambannya perkembangan pasar modal Indonesia.
Ditambah lagi adanya deregulasi perbankan pada tahtm 1983, menyebabkan
tingkat suku bunga deposito naik. Sehingga investasi di pasar modal menjadi
kurang menarik bagi masyarakat. Selama kurun waktu 1977-1988, hanya 24
perusahaan yang melakukan emisi saharn di bursa efek dengan nilai Rp. 129,4
miliar dan tiga perusal1aan melakukan emisi obligasi senilai Rp. 535, 7 miliar.
TT------ ..1! - --,. . , ~
Desember 1987. Paket Oktober 1988, Paket Desemlber 1988, dan Paket
September 1997, yang bertujuan untuk menggairahka,\1 perdangangan di Bursa
efek di Indonesia. Pada prinsipnya peraturan-peraturan tersebut merupakan
langkah-langkah penyesuaiaan terhadap peraturan-peraturan sebelurnnya
untuk mendorong pertumbuhan pasar modal yang sehat dan kuat. Beberapa
penyes'Uaian kebijaksanaan tersebut, antara lain:
1. Perlindungan terhadap investor dengan mewajibkan persyaratan
keterbukaan (disclosure) yang lebih baik kepada emiten.
2. Proses emisi ,sekuritas yang lebih cepat
3. Upaya pengembangan pasar yang lebih likuid
4. Peningkatan profesionalisme lembaga penunjang.
Bursa Efek Indonesia mulai beroperasi kembali lagi tanggal 10
Agustus yang ditandai dengan Go public PT Semen Cibinong sebagai
perusahaan pertama yang tercatat di BEL Pada saat itu yang bertindak selaku
pengelola bursa adalah Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM). Hal
tersebut berlangsung sampai dengan tahun 1990 dengan keluarnya Keputusan
Presiden No:53,(1990 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No:15/1548/KMK. 013/1990 yang pada' intinya merubah status
BAPEP AM menjadi badan yang mengawasi serta membina pasar modal di
Indonasia dan sekaligus mengganti singkatan BAPEP AM menjadi Badan
Pengwas Pasar Modal.
Pada tanggal 22 Mei 1995 BEI memutuskan untuk melakukan
-.4.------'-~-- --·
perdagangan efek di BEI disebut sebagai Jakarta Autonwted Traiding System
(JATS) yang merupakan sistem pelayanan efek terpadu, yitu sistem
perdagangan efek berbasis komputer yang disaj ikan dengan sistem
penyelesaian, sistem depositori terpusat dan sistem' akuntansi broker. Pada
tahun 2002 Bursa Efef Indonesia mulai menerapkan perdagangan jarak jauh
sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi pasar, kecepatan dan
frekuensiperdagangan.
' Bursa Efek merupakan salah satu tempat bagi perusahaan untuk
memperoleh modal usaha, sehingga kinerja keuangan pemsahaan sesudah Go
Public menjadi lebih baik dibandingkan sebeltum1ya. Untuk mengetahui hal
tersebut diperlukan analisis profitabilitas perusahaan sebe!U!111lya dan sesudah '
go public. Sedangkan bagi investor, bersa efek n)erupakan tempat untulc
menanamkan modalnya, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
investasi yang dapat berupa deviden atau capital gain. Oleh karena itu,
investor membutuhkan informasi kinerja keuangan perusahaan yang
bersangkutan dengan menggunalcan anlisis rasio profitabilitas. Analisis
Profitabilitas perusahaan tersebut akan bermanfaat bagi investor dalam
pengambilan keputusan untuk menentukan investasi saham yang
menguntungkan.,
B. Analisis Hasil dan Pembahasan
1. Uji Statistik Deshiptif
Tujuan dari penvaiian statistilc deshintif adHfah nntnlc mPmhPrilrnn
RPM
ROA
ROE
GPM
menggambarkan rata-rata (nilai tengah) dari penjumlahan seluruh data
dibagi jumlah data yang ada. Proses pemilihan sampel menghasi!kan 40
perusahaan, baik perusahaan yang konsisten dalam menyajikan akun
akunnya dan juga perusahaan yang tidak konsisten dalam menyajikan
akun-akunnya, periode tahun 2004 sampai tahun 2007, pada tabel 4.1
dapat dilihat dari penulisan yang telal1 dilakukan. ,'
N
160
160
160
160
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
Minimum Maximum
-8,03 9,08
-7,61 9,07
-6,30 8,18
-3,95 9,80
Mean Std. Deviation
,0105 'l,53551
,4067 ·f,78519
,1813 'l,48539
,6230 1,66493
Valid N (listwise) 160
Pada tabel 4.1 dapat dilihat jumlah nilai: rata-rata (mean) Rasio
Profit Margin untuk perusalman yang konsisten adalah sebesar 0,0105
sedangkan nilai minimum dan maksimumnya adalah ··8,03 dan 9,08.
Untuk Return On Assets menunjukan nilai rata-rata (mean) 0,4067
sedangkan nilai minimum clan maksirnumnya adalah "'7,61 dan9,07.
Untuk Return Of Equity menunjukan nilai rata-rata 0,1813
sedangkan nilai minimum clan maksimurnnya adalah -6,30 clan 8,18.
Unt~ Gross Profit Margin menunjukan nilai rata-rata 0,6230
sedangkan nilai minimum dan maksimumnya adaiah -3,95 clan 9,80.
2. Uji Analisis Regresi Logistik
Tabel 4.2
Model Summary
Step. -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square
I 186,70l(a) ,197 ,263
a Estimat10n termmated at 1terat1011 number 12 because parameter estimates changed by less than .001.
Dari ,tabel 4.2 hasil pengujian menunjukan bahwa kemampuan
variabel independen untuk menjelaskan profitabilitas variabel dependen
dapat diketahui dari nilai Negelkerke R Square, yaitu 0,263. ha! ini
menyatakan bahwa kemungkinan konsisten penyajian laporan keuangan
dapat dijelaskan sebesar 26,3% oleh indikator dari profitabilitas yaitu,
Rasio Profit Margin, Return On Assets, Return On Equity, dan Gross
Projiy Margin, sisanya sebesar 73, 7% dapat dijelaskan oleh faktor lain.
Negelkerke R Square menunjukan bahwa faktor lain lebih dominan dalam
mempengarnhi konsistensi penyajian laporan keuangan dibandingkan
dengan variabel dependen
Tabcl 4.3 Homers Lemeshow Test
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R
Square -1 186,701(a) ,197 0,743
-Tabel 4.3 menllf\]ukan bahwasannya Goodness Of Fit dari regresi
logistik dapat diketahui berdasarkan signifikasi nilai Chi-square dari
tingkat signifikasi sebesar 0,743 tingkat signifikasi lebih besar dari 0,05
yang berarfr menerima hipotesa no! yang menyatakan bahwa model
tersebut cocok (baik) karena mampu memprediksi nflai observasinya.
Observed
Tabel 4.4
Classification Table
f?.!!1!1icted
Kondisi Tidak
Konsisten Konsisten
Percent age
Correct
Step 1 Kondisi Tidak Konsisten 33 47 41,3
Konsisten 1 79 98,8
Overall Percentage 70,0 -a The cut value is .500
Berdasarkan tabel klasifikasi (clasification table) dapat diketahui
bahwa : (!) tingkat ketepatan prediksi tidak konsisten dalam penyajian
laporan keuangan sebesar 41,3%. (2) ketepatan prediksi konsisten dalam
penyajian laporan keuangan sebesar 98,8% dan (3) secara keseluruhan
tingkat akllrasi prediksi adalah sebesar 70,0%
3. Hasil Uji Hipotesis
Step RPM 1 (a)
ROA
ROE
GPM
Constant
Tabel 4.5
Variabel In The Equation
B S.E. Wald
,000 ,000 3,370
-,002 ,007 ,064 ,032 ,016 3,890
-,233 '101 5,362
,440 ,187 5,551
DI
a Variable(s) entered on step 1: RPM, ROA, ROE, GPM. (Sumber : Data diolah )
Sig. Exp(B)
1 ,066 1,000
1 ,801 ,998 1 ,049 1,033 1 ,021 ,792 1 ,018 1,553
Pengujian hipotesis dengan cara melihat tingkat signifikasi variabel
independen yang dimasukan dalam model logistik (variabel in the
equation).
Variabel Rasio Profit Margin yang disajikan pada tabel 4.5
menghasilkan tingkat signifikasi 0,066 Nilai ini lebih besar dari 0,05, hal
ini berarti bahwa hipotesis pertama (H1) yang menyatakan Rasio Profit
Margin tidak berpengaruh terhadap konsistensi penyajian laporan
keuangan,maka hipotasis pertama ditolak.
Variabel Return On Assets pada tab el 4 .5 memperlihatkan tingkat
signifikasi 0,801. Nilai signifikasi ini terlihat lebih besar dari 0,05 dan
berarti variabel Return On Assets tidak mempengarnhi konsistensi
penyajian Japoran keuangan, sehingga hipotesis kedua (H2) yang . menyatakan Return On Assets tidak berpengarnh terhadap konsistensi
penyajian laporan keuangan ditolak
Variabel Return Of Equity pada tabel 4.5 memperlihatkan tingkat
signifikasi sebesar 0,049. Nilai signifikasi ini lebih kecil dari 0,05 dan
berarti variabel Return Of Equity mempengaruhi konsistensi penyajian
laporan keuangan, sehingga hipotesis kedua (H3) yang menyatakan Return
Of Equity berpengaruh terhadap konsistensi penyajian laporan keuangan
diterima
Variabel Gross Profit Margin pada tabel 4.5 memperlihatkan tingkat
signifikasi sebesar 0,021. nilai signifikasi ini lebih kecil dari 0,05 dan
.. . . . _..,
laporan keuangan, sehingga hipotesis kedua(Ri) yang menyatakan Gross
Profit Margin berpengarnh terhadap konsistensi penyajian laporan
keuangan diterima.
4. Pembahasan
Apabila penyajian atau klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan
diubah mal\a penyajian periode sebelumnya dlireklasifikasi untuk
memastikan daya banding. Sifat, jumlah, serta iilasa:n reklasifikasi hams
diungkapkan. Apabila reldasifikasi tersebut tidak praktis dilakukan, maka
alsan dan sifat perunahan seandainya dilakukan reklasifikasi hams
diungkapkan.
Bila terjadi ketidak konsistenan dalam penyajian maka, Ikatan
Akuntansi atau Bapepam perlu bertindak, karena. laporan keuangan
perusahaan yang telah diaudit akuntan publik menyesatkan.
Berikut ini akan dibaha.s mengenai indikator dari profitabilitas
yang mempengaruhi konsistensi penyajlan laporari keuangan:
a. Rasia Profit Margin
Pada penelitian ini tidak dapat membuktikan adanya
pengaruh Rasia Profit Margin terhadap konsistemi penyajian laporan
keuangan. Hal ini dikarenakan dari data yang diperoleh tidak
menunjukan indikasi bahwa semakin besar perusahaan yang konsisten
dapat mempengaruhi laba bersih pernsahaan itu sendiri. Ketidak
konsistenan pada rasio ini terjadi pada akun operating expenses dan
"
secara signifikan jika nilai sari akun tersebut'. kedl karena laba bersih
masih dipengaruhi oleh banyak akun lain selain beban administrasi
yang termasuk Operating Expenses dan Other Incime, karena itulah
pada penelitian ini konsistensi terbukti tidak dipengarnhi oleh Rasia
'Profit Margin.
b. Return On Assets
Return On Assets sebagai ukuran secara keseluruhan dari
profitabilitas berhasil dibuktikan tidak memput1yai pengaruh yang '
cukup signifikan dalam konsistensi. penyajian'. laporan keuangan. Dari
data akun-akun perusahaan yang tidak konsisten, rata-rata perusahaan
memiliki kecendrungan tidak konsisten pada akun aktiva lancar dan
aktiva tidak lancar, ha! ini jelas akn berpengaruh pada perhitungan
Return On Assets perusahaan yang mengukur tingkat pengambilan
aktiva, dan juga kaitannya dengan kinerja perusahaan, w1tuk
menghitung Return On Assets diperlukan laba nersih dan total aktiva,
secara umum maka perhitungan ini akan terpengaruh jika rata-rata
alctiva perusahaan dilaporkan ·tidak kbnsisten. Temuan ini
mengidentifikasikan bahwa perusahaan yang memiliki ROA yang
tinggi akan mengindikasikan bahwa manajemen akan konsisten dalam
penyajian laporan keuangan, sebaliknya jika ROA yang rendah akan
menyebabkan manajemen tidak konsisten dalam penyajian laporan
keuangan dan mungkin akan memiliki dan1pak kurang baik bagi
nilai pertanggungan aktiva cuk:up memadai rnntulc memungkinkan
kerugian yang timbul atas resiko yang dipertanggungkan.
c. Return Of Equity
Return Of Equity sebagai indikator dari profitabilitas perusahaan
dapat membuktikan bahwa konsistensi penyajian laporan keuangan
berpengarnh terhadap Return Of Equity. Return Of Equity ini untulc
' menentuka11 tinglcat pengembalian pada ekuitas. Return Of Equity
adalah sebuah ukuran dari besamya jumlah laba dari sebuah
perusahaan yang dihasilkan dalam 1 tahun terakhlr dibandingkan
dengan nilai ekuitasnya. Tidak seperti yang lain, satuan dari Return Of ,.
Equity ini adalah persentase. Jika persentase':Retum Of Equity antara
yang tidak konsisten dan yang konsisten hampir sama besar, maka ha!
tersebut tidak akan berpengaruh terhadap konsistensi penyajian
laporan keuangan.
d. · Gross Profit Margin
Gross Profit Margin sebagai indikator dari rasio profitabilitas
dapat terbukti mempengaruhi konsistensi perusahaan secara signifikan.
Hal ini n;iembuktikan bahwa konsistensi perusahaan dipengaruhi oleh
faktor lain. Berkaitan dengan Gross Profit Margin, pada laporan
keuangan perusahaan memiliki rata-ratra ketidalckonsistenan pada sub-
akun beban administrasi dan pendapatan lain-lain, sub-akun ini
termasuk dalam akun operating expenses dan other income, yaug akan
, melakukan perbandingan antara Net Sales seteiah dikurangi dengan
Cost Of Good Sold. Hasil ini menunjukan besamya presentase
besarnya laba kotor dari penjualan. Namun dari 30 perusahaan
walaupun tidak konsisten pada akun Operating Expenses tetapi
nilainya tidak terlalu besar atau signifikan untuk mempengaruhi laba, '
karena untuk memperoleh laba banyak akun yang mempengaruhi,
karena itulah pada penelitian ini Gross Profit Afargin tidak terbukti
berpengaruh secara signifikan pada konsistensi penyajian laporan
, keuangan perusahaan.
A. Kesimpulau
BABV
PENUTUP
Berdasarkan hasil pembahasan dari bab sebelnmnya maka dapat
disimpulkan bahwa pengarnh profitabilitas yang terdiri dari Rasia Profit
Margin, Return On Assets, Return Of Equity, dan Gross Profit Margin
terdapat hubungan yang secara statistik cukup signifikan terhadap konsistensi
penyajian laporan keuangan. Dari hasil analisis ada beberapa yang dapat di
ambil, kesimpulannya sebagai berikut:
1. Dari hasil pengujian hipotesis pertama Rasia Profit Margin dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh profitabilitas terhadap konsistensi
penyajian laporan keuangan.
2. Dari hasil pengujian hipotesis kedua yaitu Return On Assets dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang cukup signifikan
terhadap konsistensi penyajian laporan keuangan.
3. Dari hasil pengujian hipotesis ketiga yaitu Return Of Equity dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap konsistensi
penyajian laporan keuangan.
4. Dari hasil pengujian hipotesis keempat yaitu Gross Profit Margin dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap konsisteni
penyajian laporan keuangan.
C. Saran
Saran-saran yang dapat diberikan bagi pihak pemsahaan, bagi tempat
penelitian (Bursa Efek Indonesia) danjuga bagi peneliti selanjutnya:
I. Bagi pihak perusahaan terutama manajemen lebih memperhatikan lagi
kinerja dan lebih baik dalam menyampaikan laporan keuangan.
2. Untuk pihak manajemen, dalam penyampain laporan keuangan keuangan
hams konsisten agar tidak menyesatkan bagi para pemakai laporan
keuangan.
3. Hendalmya laporan keuangan yang ada di Bursa Efok lengkap tahunnya,
agattidak terlalu sulit untuk mencari tahun yang diteliti
4. Untuk para peneliti selanjutnya, peneliti dikembangkan dengan menambah
variabel, agar tidak terlihat bahwa penelitian variabelnya hanya itu saja.
DAFT AR PUST AKA
Aldilarachma, Nurlia, "Analisis Rasia Keuangan Frusahaan Yang Melakukan Merger Dan Akuisisi Dengan Metode Regresi Logistik", Skripsi UIN SyarifHidayatullah, Jakarta, 2008.
A.ryati, Desi, "Analisis Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan" Studi Empiris Pada Perusahaan di Bursa Efek Jakarta, 2004.
Bapepam, "Pedoman Penyajian Laporan Keuangan" Jakarta, 2000
B Sawyer, YD, CIA, Lawrence. PA Martimer A, Dittenhofer, PH.D, CIA James, H Scheiner, PH.D, "The Institl!te Of Internal Auditor", Badan Penefoit salemba empat, 2003.
Ghozali, Imam, "Aplikasi Analisis Dengan Program Spss", Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2002.
Ikatan Akuntansi Indonesia, " Standar Akuntansi Keuangan ", Badan Penerbit Salemba Empat, 2007
Irawati, Rosa, "Analisis Laporan Keuangan Dalam Bentuk Rasia Untuk M:nebansdingkan Kine1ja Perusahaan (Perusahaan Jasa Perhotelan)", Skripsi Universitas Widyatama, Bandung, 2007.
Kuncoro, Mudrajad, "Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi ", Badan Penberbit Erlangga, Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada., Jogjakarta.
Margaretha, Farah & Fajar Priyatomo, "Pengaruh .· Tingkat Hutang" Dnn Profitabilitas Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Di Sektor Jasa" Jurnal Manajemen & Pemasaran Jasa, Fakultas ekonomi Universitas Trisakti, Vol 1 No 2, September, 2005.
Majidah, "Hubungan Antara Rasia Projitabilitas Dengan Nilai Tambah Ekonomis Dalam Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan", Jurnal Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Th.VIV02, Desember, 2008.
Petronila, A. Thio dan Mukhlasin, "Pengaruh Projitabilitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penvaiian rnnnrnn k'onnMnnM ,/"-~~- ,,_, __ ,
Prastiwi, Oriza, "Analisis Pengaruh Projitabilitas Perusahaan Terhadap Konsistensi Penyajian Laporun keuangan Auditan Tahun 2004 Pada Perusahaan Go Publik di Bursa Ffek", 2007.
Uyanto, Stanislaus,· "Pedoman Analisis Data Dengan SPSS", Badan Penerbit Graha Ilmu, Edisi kedua, 2006.
www. Bapepam.go.id.
www.google.com.
www.idx.co.id.
LAMPIRAN 1
DAFT AR NAMA PERUSAHAAN YANG DITELITI
ARPENI PPATAMA OCEAN LINE BERLIAN LAJU TANKER CENTRIS MULTI PERSADA PELA YANAN TEMP URAN MAS RIG TENDERS SAMUDERA INDONESIA STEADY SAFE ZEBRA NUSANT ARA BAYUBUANA FAST FOOD INDONESIA JIHD PANORAMA SENTRA WlSATA PEMBANGUNAN JA YA ANCOL PLAZA INDONESIA ABADI BANGSA FORTUNE INDONESIA
1 INDOSIAR KARY A MEDIA JASUINDO TIGA PERK.ASA ASTRA GRAPHIA MITRA RAJASA INDOSAT MA YORA IND AH DELTA DJAKARTA PANIN SEKURITAS AKSI TIGA PILAR SJAHTERA SURYASEMESTAINTERNUSA INDOFOOD DAVOMAS AQUA GOLDEN MISSISSIPI HUMPUS INTERMODA LIMAS CENTRIC PUDJIADI PRESTIGE PUDJIADI AND SONS CENTRIN ONLINE SURYA CITRA MEDIA ANTARA EXP RES HOTEL SAI-UD JA YA 'T'D'f\,fD(') T1\.TTT l\1ff::;'Jll ii
OOis.352 002011)'1 0.034175 o.~094S
.0.C89761 0.101;?,ll 0.0MO\O 0.3777&7
o.om.i:.t~ Oh137B4 D.OOOlS-4 0,JC$5t6
0 119'31)4 O.Q:tg.87 0-149255 0 33-3717 0.2C-B.t10 0.03€-721 022~{'14 0.3.12236
O . .:i$3C75 0,134~1$ 0.-46.\~.S O,S15793
0.033621 002B~B1 OOB0fl73 0 156331
0.04.\$1(\ 01260513 0.082315 014&Je6
0 8957~ 0 110350 1.COOOOG 0.527235 Q{)o)3M:..
__ 0.005072 0~4-4 0,054470 0.0475''.!4 00045-03 0162~ G271724 0610772
:\1.451006 ..0.043109 ~...a-3 0.35712:? 0.005'i5e O.Ot75il9 0-049741 0.020729
0.184&'!2 __ o~oo 0.173094 04651.42
0.1t>53B4 O/J.3J221 0.C131714 0.$90219
0.028191 0,019S47 0,037fi3l 04.\4442
0.021920 0.!13323-S 0.085034 0,135743
..0,212519 -\l.1U1U0B .0492922 --0001327
0" 302 0.037671 0060715 023--1014
0 "' ?33 UJ..!i::!OO 0.11540:1 0.3'23!24
0.150>)39 o_o.,2r.22 0().1737~ o.1awt?
LAMPIRAN3
DATA RASIO PERUSAHAAN TIDAK KONSISTEN
Kode: 0
---"'~·-'""'"'"'•''1-__:;_'. :$,"::-3'+----'"'"··:"'"'?~"· ''+--"'"'"!-:'"<~""~''-" --''----l-----··c~'"'"-~":~"'+---"'-~'~;·"i...J'-l---"""'c"'"',4:0,,,_+--~'"'~".o"'"'-0,:"l· --~-1------"-~-0~'"-'•'-1---·~1u~·~.:-0_,, ___ -1 •. c-·:0<~•'"•-'"-,c---~--·s-'•'•7~_,·
·_;.~.:c:ci -1.c::..2;.; -L:,t:•:SO :JAf~l)i
-~---<----"1 .• s-0_,_,,_~:.'+----~2~51-:c •• +l---'•'•;.:0-;~0·.~-'+---s_.:f.~0;c..,:,_, .. ··-~..i l~J:: ·1 •.;2;:.i; 1.&1C•!iC :.i ?-0;:3;
0 1 . .7!7i•7$~ .;_l)J6Jl-0 .:;_5r~-1-1 -:u:.;.ii;r
0 l.t«E970 .;:,.1.!1}.~~~ -0.0~{!C.1', •· _)$~:-'.:
0 l.f&"H:t2 <.!J!19~:7 •).-l?f·.!00 . .!'.:.?:~~
0 ..(),41]7.t>'.;6 I 1:<1-~?5 -1.!:lt71...0 ri.~43t-·,:.
.t.'3?.11' ?..QJ.Zi:3 1J3).!0til; 0 ?0~..:l3~
0 1.572'.!0 __i:..::i-1~:6 1,3-!~~;.3 ·:O :-· ::~~ 0 ·3.~1~·240 li:•.~-2 -00£1.J1~7 -::.~ .. -~Yi~· 0 2 49!·7C1 t~;(: ~. 1753'.'B -~~-=:-4;
0 -1.M~40!l 1.l517'.;() ·1.21?.Cf.C 047?2-fl!-
0 .(l.75~na ;).l?..:.!1•1 1.617<3;:.Q ___ .i:l~'w.
' C.l-4~'1..~~ -1.~'° 2.1:.ts::<J ___12.'["i: 0 i.Ha!"JO 1.;'::£1}0 V.01:'.'D;.3 (t;~74?.J:
0 -0.:.0201(1 e..~11 ~ .. Maro .:.(•,)';<ii}:•
0 -000419'7 (·.~\{) ·1.54!1270 \ 57;1::':: 0 -1.591122 -t~i4 -1 5()~.:~ -!l5f'a~
0 -2.01753-1 ).f~:o V.3'.ID30: D.2BH-I?
0 -0.00:·3'31 C·.ffil"·5 0.o:n~n .. €4?25·: 0 c w-:o;::i 1.0?0-Ni! ·J. t!<jj\() ::i.:e--?471
0 1.M:>74J !:·. ~10?.:)Q ·10MUC ':'729.!.
0 0 00:-02.1 :-.0342;~1 -1.s:o.s.ic ·' 2~e5: 0 -1.\13142.'/ -J.CJ.::r!:i.0 •j,0!492'J -2 .?7t5:;,
0 ·1.)til3.:[! C.0-)?J.!113 ~'.O:{.C"11 -:1.1:.o:T?:-·
LAMPIRAN4
LOGISTIK REGRESSION
Logistik Regression Case Processing Summar/
Unweiahted Casesla\ Selected Cases Included in Analysis
Missing Cases
Total
Unselected Cases
Total
a If weight 1s m effect, see class1ficat1on table for the total number of cases.
Dependent Variable Encoding
Oriuinal Va!ue internal Value Tidak Konsisten 0 Konsisten 1
Block O: Beginning Block
N 160
0
160
0
160
Percen t
0,0
,0 10
10' 0,0 ,0
0,0 10
Classification Tabl~{a,b)
I Observed Predicted
Kondisi Tidal<
Konsisten Konsisten Step 0 Kondisi Tidak Konsisten
Konsisten
Overall Percentage
a Constant 1s included m the model.
b The cut value is ,500
Variables In the Equation
0 80
0 80
Percent age
Correct
,0
100,0
50,0
t~~~~~~--'1i--~B"-~~1~~s~.E~.~~1~~W~a~ld::,___t~df Sia. ExnlB\
~tep O Constant ,000 , 158 . ,000 _ 1 1,000 1,000
Variables not In the Equation{a)
~1-S-te_p_O~~~~V-a-ri-a-bl_e_s~~-R~P-M~~~-1-~S~c~o~'.:~4-6-1-\~ df~~~~1
a Residual Chi-Squares are not comµuted because of redundancies.
Block 1: Method = Enter Omnibus Tests of Model Coefficients
I Chi-•nuare df Sia. Step 1 Step 35,107 4 ,000
Block 35, 107 4 ,000 Model 35,107 4 ,000
Model Summary
-2 Log Cox & Snell Nageikerke R Sten likelihood R Sauare Sauare 1 1B6,701(a) I ,197 ,263
a Estimation terminated at iteration number 12 because parameter estimates changed by less. than ,001.
Hosmer and Lemeshow Test
Steo Chi-souare df Sia. 1 65,708 8 ,743
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Tes:
Kondisi = Tidak Konsisten Kondisi = Konsisten
Observed Exoected Observed Exoected Total
Step 1 1 16 15,955 0 ,045 16 2 16 12,423 0 3.577 16 3 14 7,684 2 8,316 16 4 2 6,812 14 9,188 16 5 2 6,640 14 9,360 16 6 2 6,527 14 9,473 16 7 2 6,421 14 9,5"79 . 16 8 3 6,355 13 9,645 16 9 9 6,282 7 9,7181 16 10 14 4,902 2 11,098 16
Classification Table(a)
I Observed Predicted Kondisi
Tidak Percentage Konsisten Konsisten Correct
Step 1 Kondisi Tidak Konsisten 33 47 41,3 .. .. -- -- -
Variables in the Equation
B S.E. Step RPM ,000 1(a) ROA -,002
ROE ,032 GPM -,233
L Constan ,440 ! t
a Variable(s) entered on step 1: RPM, ROA, ROE, GPM.
,000
,007
,016
,101
,137
Wald
3,370
,064
3,890
5,362
5,551
Correlation Matrix
Constant RPM ROA Step 1 Constan 1,000 -,204 ,006
t RPM -,204 1,000 -,027 ROA ,006 -,027 1,000 ROE ,144 -, 118 -,039
I GPM -,354 ,506 .,062
r-;;f
R
1
1
1
1
1
OE
,144
-,1'18 .,o:l9 1,000 -,229
SiQ.
,066
,801
,049 ,021
,018
GPM
-,354
,506
-,0621
-22: I 1,00~
ExnlB\
1,000
,998
1,033
,792
1,553
LAMPIRAN6
ROA
0.055757168 0,081580368 n. i4687867 0.036721446
0.000474801 0,002424014 ~~34 0.1S4514::·€·8
0.129722895 0.188756415 0.030747626 0.02B 11:16~193
0,094065252 0.080702023 0 016395066 O.D2C826963
0.077868506 0,105956283 ..Q&1723051~ 0,034155955
0.200383478 ·0.168436688 ..:Q,;!43819349 -0,0713£1800 I
0.010330089 0.006217709 ..:QJl78865068 0.2940~i;42-6
0,027103706 0,012283373 0,025843941)
0.109264068 Jl..142540052 0, 16:'.:88£12:.!.2
o.1019sase4 ·O 099783889 ..:Q,_1)12172792' -0.042> lOe.7 IS
0.001885103 0.000812024 ..Q&07819608 0.0175892£i:)
0.137419565 JL! 32261622 (I 1 I 0299::.26
0,0511329693 0.056$61166 _M6S43967 0.03"12200~.:2
·0.071416335 0,006389818 o_o 10e:i 12?fl
0.049443462 ..Q.222169219 0,03B2:)638G
·0.08752261 ..::Q.;101214236 ·0.1015E'.1)!23-
-O,C053-11G19 ..Q.220103566 0,037(;:7 t2G4
0 OOG,:'138172 0.069518844 Jl.J.0124146 0.11:';d001~2
0,011739U79 0.006827788 ~137835f·1 0.022621 G26
0.24$035691 ·0.636900651 ...:!,;521335014 -0.92192710:::.
0.274096238 0.877261158 ..QJ89ti1126 1..100824561
0.049774348 ·C 973430584 15.84418542 3.017~1;: . .12,J
24 0.239028306 0,138092831 ~21742738 0,591£·847:3.1
25 6 981462357 7276984198 . .L§G0772249 £1.066222068
26 ·1651588876 14.40099018 29.221$6409
7 ,612884891 · 14.00239879 15,S.4989817 26.1617:~109
20.22512092 45.10758855 213.1:;.17:~.10£1
-11.42561904 ~969827276 -£1.e.32.£19011:.~
·168.2664996 49.74241815 26.f,J'.;,;!32:'.·2
14.38458892 . 9 077376315 e.GG::•f.100697
4,0'15488692 146,4603254 1J:. 6502459 44.2054832:'.·
4,015488692 0 -069179559 -D.657317416 -1.0!34GB445'3
34 3 648353615 1 139911405 3 454097082 0.905409965
35 20.09067006 • 1.027294619 0.06311463G O.:?·~· ·13:;.47e, 1
36 4.1$360494 7 .241505552 1.1)08382275 1,1390346(.f.·2
37 0.143236467 .Q,006054776 0:132261622 0.1102~~£1::126
38 0,0511329693 ·0.006054776 0 1)6943967 0_03!22C19E·2
---···-~-- "''""""" .... "'•" ,-, r:i<'.l,:,.;->~->OC
LAMPIRAN7
ROE
0, 146028226
0,000880713 0.005006037 0.464336203
0.242167999 0.37964981 Q.fil9565103 0.080972784
0,097746311 0,084148664 0,027142391 0,044809£02
0.172820886 C.22664326 0.0417G7556 O.Oe231506o
-6,296960107 1.286288849 0,603834126 0.18957878
0.020301332 0.012099354 -0,078865068 0 527235276
0.05090045 0.02149134 0.05.4469696
0,184281624 0, 180940409 023"916286B 0.271723944
·0.099763889 -0,04308065!J -0,179583127
0.001870056 0 OIB3507e9 0,04974092J
0.19:?746222 !1.!!'44B6077 0.17309357,
0.0flf187213 0.079309349 0 0993746154 0.06171~056
·0.106~35424 D.01J943903 0,03783104
0.070546632 I o.oaoas9a92 Q..2E1323016 o.o.e59339"a 1
0.064905744 ·0,2061ft6i76 -0 71S8B !7286 -0,492922379
-0.006312561 2.:.§4175012 0,060715373
0,065381116 0.069518844 O.OH50095 0, 115400~42
0.047689546 0.006682541 0 fl£i0394 I 39 0,047373.343
C.356261800 0,44661128E' 0.2~16827011 0.496.i597~3
0.799457718 -1.347072259 ::I.136552312 -7.9871978-15
0.080440603 0,677807345 ~1293462 1.€04908•;1{18
0 926787202 0.809394944 ~t9190837 1 .. 3.42892845
0.734750782 ...Q 032408658 .:f!i.Q78554605 -0.096107105
-23.36582858 -53.606852~7 (; 9;t962955 _§...176837502
12.22754258 -19.3770807 *81 42924 363 -69.2130677
1,686755483 11.64337667 £:317700599 33.877.asooe
2 586899265 1 816369938 9 708313357 2 704938042
0.919061466 0 024058589 0 o-10153697 0.0 12032644
-290.4730651 -688 969047 2 4~~1922023 5.094891967
13.1934737 -23.94020475 -35.41648'147 -51.54027588
2.29568382 -359.2674773 -SO:~. 10920£19 -352,f,014091
-0 033883167 .l,i!)0945456 o .. J'.3oeo49·1r:.
0.075163219 -0 0012416 .Q,Q!l1465216 O.C01471552
-172 2081641 -5917261519 .Q.&!)11202 0. 150389884
5,100111118 -1316024716 ,:M480571 ~19.05414286
0,887<126832 -14933,0237 -59:!97,99365 -2929.5.42496
0.000381147 o 5;r1;.443£67 0.013492874
LAMPJRAN8
GIF'M
0 285780992 0 4C064 59 0,365117373 0,312235922
0,494142342 0.492022784 0.4.1.J,;!07137 0.515793003
0 269525066 0.332358832 0.123301647 0.156330809 0,271851695 0,211008924 0,065530861 0.126056098
0 187140585 0 :\.llil58119 0.146885706
04436i3226 0.25325'1229 -0 ill462417 C.116359591
0 350564046 0 384114621 0.128€~2536 0,00390327 5
0 048261185 0.053984428 0.0_§Q;:05931 0.047503935
0 603094494 0.59353369 0.6,lli>01539 0.610772375 0,705166676 0,447431995 0.7252;2_272.! 0.357122124
0.078597321 0.081224476 0 0~'63791 0.0~0728754
0,518357314 0.474427943 0.£48912012 0.465142371 2,939351432 0741116515 0,722852843 0,690218952
0.44356359 0.356389435 0.5.!1!Jj43088 0.444~42133
0 167499304 0 172219933 0.1_1fil} 16543 0.135747955
0 241247577 0.026814852 -0.422056197 1-0,083326724 0.212648221 0 2628251366 0.2005'47907 0.234013544
0,414860165 0 382088314 0,377767373 0.393223946 0.116521175 0.188il30085 0.166f·i6468 0.1136098:.38 &.670512124 1.56212661 1.610232794 1.48388750£.
0, 150905259 0,480881856 0,691901668 0.6439147%
0,3776218E·1 G,483235169 0.290S49823 0,30543!487
1 44029003 G.155701213 -2.gQQ,413852 -0 613834098
0,881452254 9.M1503349 -0 476114215 -2.808385283
1 950922343 1,45376983 1 879926886 1.680346952
0.280868555 0 49446705 0 440791025 0.4732634~13
48,66507836 8 268278753 9,670111416 7 ,973665572
0,026612261 0 307837952 0 429690459 0.4136276362
2.502377005 1.004893745 0.420607475 0.474339978 3 814106697 0.32220588 ·9.!l§.[7!6818 ·2.0J9707886
0.611996359 62 95071939 0 1.§i.!5389 4.5751536
0.148321107 0.14832'1107 -3.948478804 ·O 59833206
0, 143967061 0 340127474 0.23447243 0,.281646295 173,2663818 16,72159669 21,93808602 16,8482583
0.000646846 0.037231201 0.044434903 0.05847704
94,030912 3 26435951 0.9~28839 1.017293641
1 524193472 0 320636765 -23 7(}353892 .4 23685116 i
-0 Q:!.§;466804