repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/nur rohma...

289
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA HAMBATAN LISTRIK KOTAK AKRILIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA KONSEP RANGKAIAN ARUS SEARAH (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 56 Jakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan OLEH : NUR ROHMA DIANI NIM : 1112016300030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M / 1440 H

Upload: nguyentruc

Post on 21-Jul-2019

262 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA HAMBATAN

LISTRIK KOTAK AKRILIK TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA SMA PADA KONSEP RANGKAIAN ARUS SEARAH

(Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 56 Jakarta)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

OLEH :

NUR ROHMA DIANI

NIM : 1112016300030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1440 H

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

i

LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI

Skripsi berjudul β€œPengaruh Penggunaaan Alat Peraga Hambatan

Listrik Kotak Akrilik Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Pada Konsep

Rangkaian Arus Searah” disusun oleh Nur Rohma Diani NIM 1112016300030,

Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan

dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang

munaqosah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 15 April 2019

Yang mengesahkan,

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

ii

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

iii

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

iv

ABSTRAK

NUR ROHMA DIANI 1112016300030. Pengaruh Penggunaaan Alat Peraga

Hambatan Listrik Kotak Akrilik Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Pada

Konsep Rangkaian Arus Searah. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat peraga

hambatan listrik kotak akrilik terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangkaian

arus searah. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 56 Jakarta pada bulan

Februari 2019. Dalam penelitian ini yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas

XII MIPA 1, sedangkan yang menjadi kelas kontrol adalah kelas XII MIPA 2.

Penentuan sampel dalam penelitian ini berdasarkan teknik purpossive sampling.

Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain non

equivalent control group design. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif

pilihan ganda dan nontes berupa angket respon siswa dan lembar observasi aktivitas

siswa. Data hasil instrumen tes dianalisis secara kuantitatif, sedangkan hasil

instrumen nontes dianalisis secara kuantitatif, menghasilkan data berupa presentase

yang kemudian di konversi menjadi data kualitatif. Kesimpulan penelitian : Uji

hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

alat peraga hambatan listrik kotak akrilik terhadap hasil belajar siswa SMA pada

rangkaian arus searah. Nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai taraf

signifikansi 𝛼 (0,05). Rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen (73,33) lebih

tinggi dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol (65,90).

Pembelajaran menggunakan alat peraga hambatan listrik kotak akrilik lebih tinggi

pada jenjang C1 (mengingat) (83%), C2 (memahami) (70%), C3 (menerapkan)

(75%), C4 (menganalisis) (72%), dan C5 (menganalisis) (72%). Respon siswa

terhadap pembelajaran menggunakan alat peraga hambatan listrik kotak akrilik

pada konsep rangkaian arus searah sebesar 80% dalam kategori baik sekali. Hasil

observasi aktivitas siswa selama pembelajaran sebesar 76,67% dalam kategori baik.

Kata Kunci:Alat peraga hambatan listrik kotak akrilik, Hasil Belajar, Angket,

Lembar Observasi, Rangkaian Arus Searah.

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

v

ABSTRACT

NUR ROHMA DIANI NIM. 1112016300030. The Influence of The Use of

Acrylic Box Electrical Resistance Props to The Learning Outcomes of Senior

Hight School of Student on Direct Current Concept. Undergraduate Thesis of

Physics Education Program Faculty of Tarbiyah, Science Education

Departement, Faculty of Tarbiya and Teachers Training, Syarif Hidayatullah

State Islamic University Jakarta, 2019.

This research aims to determine the effect of The Use of Acrylic Box Electrical

Resistance Props to The Learning Outcomes of Senior Hight School of Student on

Direct Current Concept. This research did at SMAN 56 of Jakarta. In February

2019. The experiment class in this reseach is XII MIPA 1, while the control class is

XII MIPA 2. The sample in this reseach based on purposive sampling technique.

Method for this research is quasi-experiment method with nonequivalent control

group design. The instruments used are objectives test in multiple choice form and

the questionaire non-test instrument. The result of the test instruments data were

analyzed in quantitative, while the result of non-test instruments data were analyzed

in quantitative, produce data in the percentage form, and then converted into

qualitative data. Analysis of hypothesis using Mann-Whitney test, it is concluded

that there is the influence of The Use of Acrylic Box Electrical resistance Props to

The Learning Outcomes of Senior Hight School on Concept of A Series of Direct

Current. The value of sig.(2-tailed) is 0,000 less than significance level of a (0,05).

Student average result of experiment class (73.33) higher than student average

result of control class (65.90). Learning using Acrylic Box Electrical Resistance

Props improving cognitive level of C1 (remember) (73%),C2 (understand) (70%),

C3 (apply) (75%), C4 (analyze) (72%), and (evaluate) (72%). Students responses

of use Acrylic Box Electrical resistance Props 80% (very good category).

Observation result of student’s activity are 76.67% (good category).

Keywords: Acrylic Box Electrical resistance Props, Learning Outcomes,

Questionnaire, Observation, Direct Current Concept.

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah menciptakan

semesta dengan segala kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga senantiasa

tercurah untuk Baginda Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarganya, para

sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT.

Atas ridho-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

β€œPengaruh Penggunaaan Alat Peraga Hambatan Listrik Kotak Akrilik

Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Pada Konsep Rangkaian Arus Searah”.

Apresiasi dan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi dan terimakasih

tersebut disampaikan kepada:

1. Ibu Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syaruf Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dwi Nanto, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan dosen pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, saran, motivasi, serta arahan dalam proses

penyusunan skripsi.

4. Bapak Hasian Pohan, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, saran, motivasi, serta arahan dalam proses

penyusunan skripsi.

5. Ibu Fathiah Alatas, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik, telah

memberikan ilmu pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses

perkuliahan.

6. Ibu Kinkin Suartini, M.Pd., selaku penguji yang telah memberikan kritik dan

saran, pemahaman, serta arahan dalam penyusunan skripsi.

7. Ibu Devi Solehat, M.Pd., selaku penguji yang telah memberikan kritik dan

saran, pemahaman, serta arahan dalam penyusunan skripsi.

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

vii

8. Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.

9. Bapak Soeharjono, S.Pd, selaku guru mata pelajaran fisika SMAN 56 Jakarta

yang telah memberikan bantuannya selama observasi dan penelitian

berlangsung.

10. Bapak Drs. H. Akhyar, MM, selaku guru mata pelajaran fisika SMAN 56

Jakarta yang telah memberikan bantuannya selama observasi dan penelitian

berlangsung.

11. Teristimewa untuk keluarga tercinta, Ayahanda Usman, Ibunda Susilowati,

Kakakku Ulfah dan Adik-adikku (Edi dan Ilham) serta semua keluarga yang

selalu mendoakan dan mendorong penulis untuk tetap semangat dalam

mengejar dan meraih cita-cita. Skripsi ini saya persembahkan untuk Bapa dan

Mama.

12. Sahabat-sahabatku yang tersayang Haifa, Yayi, Anggi, yang selalu menjadi

tempat cerita, meluangkan waktu, pikiran, tenaga, saran dan dukungan kepada

penulis semoga persahabatan kita hingga ke jannah-Nya.

13. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Fisika 2012 khususnya Chaerunnisa,

Winda, Yuni dan Iik dan Anak Einstein yang selalu memberikan bantuan,

dukungan, motivasi, dan berbagi ilmu selama penulisan skripsi ini.

14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang terlah membantu

dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini

sangat dinantikan. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi

pembaca dan umumnya bagi penyelenggara khazanah keilmuan di lingkungan

pendidikan.

Jakarta, April 2019

Penulis

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI ......................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................. Error! Bookmark not defined.

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................... iii

ABSTRAK .......................................................................................................... ivv

ABSTRACT ........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 4

C. Batasan Masalah ............................................................................. 4

D. Rumusan Masalah .......................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian............................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian.......................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS ........................................................................................ 8

A. Kajian Teori.................................................................................... 8

1. Media Pembelajaran ................................................................ 8

2. Alat Peraga ............................................................................ 13

3. Alat Peraga Hambatan Listrik Kotak Akrilik ....................... 17

4. Belajar dan Hasil Belajar ...................................................... 20

5. Konsep Rangkaian Arus Searah ............................................ 24

B. Hasil Penelitian Relavan .............................................................. 32

C. Kerangka Bepikir ......................................................................... 36

D. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 38

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 38

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

ix

B. Metode Penelitian ........................................................................ 38

C. Desain Penelitian ......................................................................... 38

D. Prosedur Penelitian ....................................................................... 39

E. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 42

1. Populasi Penelitian ................................................................ 42

2. Sampel Penelitian .................................................................. 42

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 42

G. Variabel Penelitian ....................................................................... 43

H. Instrumen Tes dan Non Tes ......................................................... 43

I. Kalibrasi Instrumen Tes ............................................................... 46

J. Teknik Analisis Data .................................................................... 53

K. Hipotesis Statistik ......................................................................... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 557

A. Hasil Penelitian ........................... 5Error! Bookmark not defined.

1. Hasil Pretest ......................... 5Error! Bookmark not defined.

2. Hasil Posttest ......................................................................... 59

3. Rekapitulasi Data Hasil Belajar ............................................ 62

4. Hasil Analisis Data Tes ......................................................... 64

5. Hasil Analisis Data Non Tes ................................................. 66

B. Pembahasan .................................................................................. 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 73

A. Kesimpulan................................................................................. 733

B. Saran ........................................................................................... 733

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 744

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1Desain Penelitian.................................................................................. 30

Tabel 3.2Kisi-kisi Instrumen Tes ........................................................................ 32

Tabel 3.3Interpretasi Koefisien Korelasi Biserial ............................................... 34

Tabel 3.4Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ........................................................ 34

Tabel 3.5Interpretasi Reliabilitas ........................................................................35

Tabel 3.6Uji Reliabilitas Instrumen Tes .............................................................35

Tabel 3.7Skala Taraf Kesukaran .........................................................................36

Tabel 3.8Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes ...........................................36

Tabel 3.9Klasifikasi Daya Pembeda ...................................................................37

Tabel 3.10Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes ............................................37

Tabel 3.11Kisi-Kisi Angket Respon Siswa .........................................................38

Tabel 3.12Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa ....................................38

Tabel 3.13Penilaian Skor Angket Respon Siswa ................................................ 44

Tabel 3.14Kriteria Penilaian Angket dan Lembar Observasi ............................. 45

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Pretest Hail Belajar Siswa Kelas

Konstrol dan Kelas Eksperimen .................................................... 46

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ...................................................... 47

Tabel 4.3Distribusi Frekuensi Skor Pretest Hasil Belajar Siswa Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ......................................................47

Tabel 4.4 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ......................................................48

Tabel 4.5Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen ...................................................................49

Tabel 4.6Nilai Rata-Rata Pretest dan Posttest Berdasarkan Jenjang

Kognitif Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ............................. 49

Tabel 4.7 Respon Siswa Terhadap Penggunaan Alat Peraga Hambatan Listrik

Kotak Akrilik ................................................................................ 51

Tabel 4.8 Aktivitas Siwa Saat Pembelajaran Fisika Menggunakan

Alat Peraga Hambatan Listrik Kotak Akrilik ................................ 52

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

xi

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ...................................................... 52

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Varian Pretest dan Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ......................................................53

Tabel 4.11 Hasil Uji Mann whitney Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ........ 54

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perangkat Pembelajaran .......................................................64

1. RPP Kelas Eksperimen ....................................................65

2. RPP Kelas Kontrol ...........................................................77

Lampiran B Instrumen Penelitian ..............................................................167

1. Instrumen Tes ..................................................................167

a. Kisi-kisi Instrumen Tes ............................................167

b. Instrumen Tes Hasil Belajar .....................................169

2. Analisis Hasil Uji Instrumen ...........................................225

a. Analisis Instrumen Tes .............................................225

b. Soal Instrumen Tes Penelitian ..................................231

c. Kunci Jawaban Instrumen Tes Penelitian .................237

3. Instrumen Nontes .............................................................165

a. Lembar Angket .........................................................238

Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian ................................................241

1. Hasil Pretest.....................................................................241

2. Hasil Posttest ...................................................................248

3. Uji Normalitas Hasil P Posttest-Pretest ..........................255

4. Uji Normalitas Hasil Posttest-Pretest ..............................255

5. Uji Hipotesis Hasil Posttest-Pretest ................................256

6. Data Presentase Ranah Kognitif ......................................257

7. Data Hasil Angket Respon Siswa ....................................265

Lampiran D Surat-Surat Penelitian ............................................................ 209

1. Surat Izin Penelitian ......................................................... 210

2. Surat Keterangan Penelitian ............................................ 211

3. Lembar Uji Referensi ...................................................... 212

4. Daftar Riwayat Hidup ...................................................... 213

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Ilmu Sains khususnya

dalam bidang fisika, berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematis, berupa fakta-fakta, konsep-konsep serta penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari.1 Oleh karena itu, fisika merupakan konsep yang membutuhkan

pembuktian melalui eksperimen baik itu demonstrasi maupun pengaplikasian

langsung.2 Mengingat konsep fisika yang diperoleh dari hasil mengamati, mencoba

dan belajar mandiri siswa. Kondisi belajar mengajar disekolah diwarnai oleh

pendekatan yang menitikberatkan pada model belajar konvensional atau ceramah

sehingga kurang mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar

mengajar.3 Akibatnya situasi belajar menjadi tidak kondusif dan siswa menjadi

jenuh.4

Proses belajar mengajar memiliki beberapa komponen yang berpengaruh

bagi keberhasilan belajar siswa, yaitu satu diantaranya adalah media pembelajaran.

Merurut Wina Sanjaya, Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa

sehingga perhatian siswa terhadap materi pelajaran dapat lebih meningkat.5 Dalam

proses belajar mengajar ketidakjelasan materi yang disampaikan dapat dibantu

dengan menghadirkan media, kerumitan materi yang disampaikan dapat di

sederhanakan dengan bantuan media, media mampu mewakili apa yang tidak

mampu diucapkan guru melalui kata-kata. Dengan demikian, melalui media

pembelajaran dapat membuat proses belajar lebih efektif dan efesien serta terjalin

1 Departemen Pendidikan nasional, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fisika SMA/MA,

(Jakarta : Balitbang Depdiknas, 2003), h. 5 2Wahab Jufri, Op. Cit., 3Erwan Afriyanto, β€œPengembangan Media Pembelajaran Alat Peraga Pada Materi Hukum

Biot Savart di SMA Negeri 1 Prambanan Klaten”, JRKPF UAD.Vol 2. No.1, April 2015, h.20 4 Muhammad Iwan, Agus Suyatna dan Warsito, Development Of Static Fluid Learning

Props To Improve Students Argumentation Skill” International Journal Of Research

Granthaalayah, Vol 6, 2018, h. 297 5Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorietasi Standar Proses Pendidikan, Ed. 1Cet. 5,

(Jakarta: kencana, 2006) h. 171.

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

2

hubungan baik antar guru dengan siswa.6 Berdasarkan hal tersebut media

pembelajaran yang tepat adalah dengan menggunakan alat peraga. Proses

pembelajaran fisika lebih efektif dan efesien lagi apabila memanfaatkan alat bantu

belajar yaitu alat peraga. Alat peraga dapat memperjelas bahan pengajaran yang

diberikan guru kepada siswa, sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang

disajikan guru.7

Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan

fungsi seluruh panca indera siswa dan meningkatkan efektivitas belajar siswa

dengan cara mendengar, melihat, meraba, menggunakan pikirannya secara logis

dan realistis.8 Tetapi pada kenyataannya masih sedikit sekali sekolah yang

memanfaatkan laboratorium, khususnya untuk fisika. Observasi awal yang

dilakukan di SMAN 56 Jakarta, Kondisi alat-alat pratikum sangat tidak memadai,

diperoleh dari hasil angket siswa, sebesar 85,71% menyatakan beberapa alat-alat

peraga di laboratorium tidak berfungsi dengan baik. Selain kurangnya alat-alat

paktikum di sekolah, kegiatan praktikum hanya dilakukan saat ujian praktik

sekolah. Kondisi sekolah yang tidak memiliki alat-alat praktikum fisika. Hal ini

tentunya akan mempersulit proses belajar mengajar fisika dan mengkibatkan

rendahnya hasil belajar fisika siswa di sekolah tersebut. 9

Mengingat luasnya konsep fisika, maka peneltian ini di fokuskan pada

konsep rangkaian arus searah. Hasil wawancara dengan guru fisika di SMAN 56

Jakarta, hasil rata-rata ulangan siswa pada konsep rangkaian arus searah yaitu 41,93

sedangkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran fisika 75 itu artinya

hasil belajar siswa pada konsep rangkaian arus searah berada di bawah KKM.

Konsep rangkaian arus searah merupakan konsep yang yang penting dikuasai siswa.

6 Talizaro Tafonao,”Peranan Media Pemebelajaran Dalam Meningkatkan Minat Belajar

Mahasiswa”, Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol. 2, No. 2, Juli 2018, h.103 7Suliyati, Mujassam, Irfan Yusuf, dan Sri Widyaningsih, β€œPenerapan Model PBL

Menggunkan Alat Peraga Sederhana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik”, Jurnal Curiculla, Vol.

3, No. 1, 2018, h. 14 8Agus Slamet Isnanto, Arif Maftukhin, dan Eko Setyadi Kurniawan, β€œPengaruh

Penggunaan Alat Peraga Berbasis Lingkungan (APBL) Pada Materi Dinamika Partikel Terhadap

Kemampuan Psikomotorik P1 Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Kutowinangun”, Radiasi,Vol

4. No. 1, h. 30 9Erwan Afriyanto, Op. cit., h.20

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

3

Hal ini disebabkan karena konsep ini menjadi dasar dari beberapa konsep lain

seperti kemagnetan, induksi elektromagnetik dan arus bolak-balik yang akan

dipelajari selajutnya.

Fenomena pada konsep rangkaian listrik arus searah banyak ditemukan

dalam kehidupan sehari-hari.10 Namun pada kenyataannya siswa cenderung masih

kesulitan karena materi ini termasuk materi yang abstrak dan memiliki

kompleksitas yang tinggi.11 ND Setyani dkk menyatakan β€œThe students will have

difficulty understanding simple electrical circuit because of their finite experience

about electricity”.12 Siswa mengalami kesulitan memahami rangkaian listrik

sederhana karena pengalaman terbatas mereka tentang listrik. Minimnya

pengalaman siswa pada penggunaan alat peraga berdampak pada motivasi belajar

siswa. Selain itu, pemahaman konsep siswa terhadap konsep rangkaian arus searah

masih minim.13

Berdasarkan hal di atas, sejalan dengan pendapat Piaget yang menyatakan

bahwa struktur kognitif akan tumbuh dengan baik jika siswa memiliki pengalaman

belajar yang bermakna.14 Sebagai menunjang pengalaman belajar yang bermakna

maka diperlukan alat peraga atau eksperimen yang dapat membantu menjelaskan

konsep dari rangkaian listrik arus searah. Penggunaan alat peraga menekankan

kegiatan pembelajaran yang melatih siswa dalam memperoleh pengetahuan dan

menumbuhkan kreativitas siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.15

Alat peraga juga memungkinkan siswa untuk mendapatkan pengalaman bermakna

karena siswa berperan aktif dalam pembelajaran.16 Siswa dapat merangkai alat

10ND Setyani, Suparmi, Sarwanto, J Handhika, β€œStudents Conception and Perception Of

Simple Electrical Circuit” International Conference on Science and Applied Science 2017, IOP

Conf. Series: Journal Of Physics: Conf Series 909, 2017, h. 2 11Evin Andriani dan Indrawatidan Alex Harijanto, β€œRemedi Miskonsepsi Beberapa Konsep

Listrik Dinamis Pada Peserta didik SMA Melalui Simulasi Phet Disertai LKS” 363 Jurnal

Pendidikan Fisika, Vol. 3 No. 4, Maret 2015, hal 363 12 ND Setyani, Suparmi, Sarwanto, J Handhika, loc, cit., 13Melly Ariska, β€œStudi Pemahaman Konsep Peserta didik Pada Sub Konsep Rangkaian

Arus Searah Di Kelas XI SMA Negeri 1 Palembang”, Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, Vol

2. No.2, November 2015. h. 153 14Wahab Jufri, op, cit., h. 41 15 Muhammad Iwan, Agus Suyatna dan Warsito, loc, cit., 16 Galuh ayu riyanti, Sutikno, dan Masturi, β€œPenerapanAlatPeraga Seri-Paralel DC Untuk

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Hukum Ohm”, Prosiding Seminar Nasional Fisika

(E-Journal) 2015, Vol IV. h. 130

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

4

peraga sendiri dan melakukan percobaan pada saat kegiatan pembelajaran

berlangsung, karena ketika siswa belajar dengan melihat, mendengar dan

melakukan, maka pembelajaran akan mengalami persentase peningkatan daya

ingat. Menggunakan alat peraga guru dapat memberikan serta memberi kesan pada

siswa, bahwa fisika itu sebenarnya ilmu yang menyenangkan pemahaman siswa

pada konsep fisika yang abstrak menjadi lebih nyata.17 Konsep rangkaian arus

searah dengan dukungan alat peraga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar

jenjang kognitif siswa.

Berdasarkan Berdasarkan pertimbangan di atas, peneliti merasa tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul β€œPengaruh Penggunaan Alat Peraga

Hambatan Listrik Kotak Akrilik Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Pada

Konsep Rangkaian Arus Searah”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat

mengidentifikasi beberapa masalah di antaranya:

1. Hasil belajar siswa pada konsep rangkaian arus searah rendah.

2. Rangkaian listrik arus searah merupakan materi fisika abstrak yang memiliki

kompleksitas tinggi.

3. Kurangnya alat peraga di SMA yang mendukung yang diterapkan dalam proses

belajar mengajar fisika konsep rangkaian arus searah.

C. Batasan Masalah

Agar lebih memfokuskan masalah yang diteliti maka dibuat batasan

masalah yaitu pengukuran hasil belajar berorientasi pada ranah kognitif yang

merujuk pada taksonomi Bloom (rev) oleh Lorin W. Anderson dan Krathwohl.

Aspek kognitif yang digunakan pada tingkatan C1 (mengingat), C2 (memahami),

C3 (menerapkan), C4 (menganalisis)dan C5 (mengevaluasi).

17Suliyanti, Mujassam, Irfan Yusuf, Widyaningsih, β€œPenerapan Model PBL Menggunakan

Alat Peraga Sederhana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik”, Jurnal Curricula, Vol. 3, Desember

2017, h. 15

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka masalah

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh alat peraga hambatan listrik kotak akrilik terhadap

hasil belajar siswa sma pada konsep rangkaian arus searah?

2. Bagaimana respon siswa terhadap penggunaan alat peraga hambatan listrik

kotak akrilik pada konsep rangkaian arus searah?

3. Bagaimana aktivitas siswa terhadap penggunaan alat peraga hambatan listrik

kotak akrilik pada konsep rangkaian arus searah?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini

sebagai berikut :

1. Mengetahui adanya Pengaruh Alat Peraga hambatan listrik kitak akrilik

Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMA Pada Konsep Rangkaian Arus

Searah.

2. Menjelaskan respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan alat peraga

hambatan listrik kotak akrilik Pada Konsep Rangkaian Arus Searah.

3. Menjelaskan aktivitas siswa terhadap pembelajaran menggunakan alat peraga

hambatan listrik kotak akrilik Pada Konsep Rangkaian Arus Searah.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Siswa, melalui alat peraga fisika diharapakan siswa lebih antusias dalam

mempelajari dan memahami fisika dengan rumus-rumus yang terkesan sulit.

2. Guru, sebagai masukkan tentang penggunaan alat peraga dalam pembelajaran

yang bisa ditetapkan dalam konsep rangkaian arus searah.

3. Peneliti lain, memberikan informasi ke peneliti lain, dan dapat menjadi

referensi dalam mengembangkan media alat peraga listrik yang lebih baik lagi.

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

38

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

β€˜tengah’, β€˜perantara’ atau β€˜pengantar’. Dalam bahasa arab, istilah media adalah

(wasaa’ili) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan1. Suparman

dkk menyatakan bahwa, media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan

pesan dan informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan2. Dari pengertian

diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah perantara dari sumber informasi ke

penerima informasi, berupa alat-alat contohnya (video, televisi, komputer, dan lain

sebagainya) manakala media tersebut digunakan untuk menyalurkan informasi

yang akan disampaikan.3

Berikut ini beberapa pengertian media pembelajaran dari berbagai ahli :

1) Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam

lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.4

2) Briggs secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat

yang secara fisik digunakan untuk menyatakan isi materi pengajaran yang

terdiri dari antara lain buku, tape recorder, film, foto dan komputer.5

3) Asosiasi Pendididikan Nasional (National Education Association)

mendefinisikan media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun

1 Azhar. Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h.3 2 Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung

Persada Press, 2011), h.4 3 Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 57 4 Arief S Sadiman, Raharjo, Anung Haryono, dan Rahardjito, Media Pendidikan

Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 6 5 Azhar. Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h.4

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

9

audio-visual dan peralatannya, dengan demikian,media dapat dimanipulasi,

dilihat, didengar, atau dibaca.6

4) Rossi dan Bridle menyatakan bahwa, media pengajaran adalah seluruh alat dan

bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku,

Koran, majalah, dan sebagainya7.

Berdasarkan uraian diatas, media dalam sudut pandang pembelajaran

dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan

pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang

kondusif di mana penerimanya dapat melakukan pross belajar secara efesien dan

efektif.8

b. Fungsi Media Pembelajaran

Fungsi media pembelajaran lebih difokuskan pada dua hal, yaitu analisis

fungsi yang didasarkan pada media itu sendiri dan didasarkan pada penggunanya.

Yudhi munadi menjelaskan fungsi media pembelajaran menjadi lima yakni sebagai

berikut :9

1) Fungsi Media Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar, dalam kalimat β€œsumber

belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai

penghubungan dan lain lain fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar

adalah fungsi utama.

2) Fungsi Semantik, yaitu fungsi sematik yakni kemampuan media dalam

menambah pembendaharaan kata yang maknanya benar-benar dipahami oleh

siswa.

3) Fungsi Manipulatif, Fungsi ini memiliki dua kemampuan berdasarkan ciri-ciri

khusus, yaitu:

Pertama, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas-batas

ruang dan waktu, yaitu :

6 Arief S Sadiman, Raharjo, Anung Haryono, dan Rahardjito, Media Pendidikan

Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 7 7 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), h.204 8 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pedekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada,

2012), h. 7-8 9 Yudhi Munadi, Ibid., h. 36-48

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

10

a) Media menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk

aslinya.

b) Media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita waktu panjang menjadi

singkat.

c) Media menghadirkan kembali objek atau peristiwa yang telah terjadi.

Kedua, kemampuan media pembelajarn dalam mengatasi keterbatasan

indrawi manusia, yaitu:

a) Media membantu siswa dalam memahami objek yang sulit diamati.

b) Media membatu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu lambat

atau terlalu cepat.

c) Media membantu siswa dalam memahami objek yang membutuhkan kejelasan

suara.

d) Media membantu siswa dalam memahami objek yang terlalu kompleks.

4) Fungsi psikologi

a) Fungsi Atensi, media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian (attention)

siswa terhadap materi ajar. Media pembelajaran yang tepat adalah media

pembelajaran yang mampu menarik dan memfokuskan perhatian siswa.

b) Fungsi Afektif, media pembelajaran dapat menggugah perasaan, emosi yang

berwujud pencurahan minat, sikap penghargaan, nilai-nilai, atau

kecenderungan-kecenderungan batin.

c) Fungsi Kognitif, media pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan

bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi.

d) Fungsi Imajinatif, media pembelajaran dapat meningkatkan dan meningkatkan

imajinasi siswa.

e) Fungsi Motivasi, media pmbelajaran dapat mendorong, mengaktifkan dan

menggerakkan siswa secara sadar untuk aktif dalam pembelajaran.

5) Fungsi Sosio-Kultural, fungsi media dilihat dari sosio-kultural, yakni

mengatasi hambatan sosio-kultural antarpeserta komunikasi pembelajaran.

Keberagaman karakteristik siswa dapat diatasi dengan media pembelajaran,

karena media pembelajaran memiliki kemampuan yang sama,mempersamakan

pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

11

c. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Dalam Pembelajaran

Menurut Wina Sanjaya ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan

dalam penggunaan media pembelajaran yaitu :10

1) Media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam

upaya memahami materi pelajaran.

2) Media yang akan digunakan guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

3) Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.

4) Media pemebelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi

siswa.

5) Media yang digunakan untuk memperhatikan efektivitas dan efisiensi.

6) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam

mengoperasikannya.

Sedangkan, Eka Prihatin menyebutkan 8 prinsip menggunakan media dalam

pembelajaran, yaitu sebagai berikut. 11

1) Tidak ada metode/media yang harus dipakai dengan meniadakan yang lain.

2) Tidak ada Satu mediapun yang dapat sesuai untuk segala macam kegiatan

belajar.

3) Penggunaan media yang terlalu banyak secara sekaligus akan membingungkan

siswa.

4) Harus senantiasa melakukan persiapan yang cukup untuk menggunakan media

pendidikan.

5) Media harus merupakan bagian integral dari pembelajaran.

6) Siswa dipersiapkan dan diperlakukan sebagai peserta yang aktif.

7) Siswa harus bertanggung jawab untuk apa yang terjadi selama pelajaran.

8) Tidak menggunakan media sebagai selingan, karena fungsi media harus

seefesien mungkin.

10 Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 75-77 11 Eka Prihatin, Guru Sebagai Fasilitator, (Bandung : PT Karsa Mandiri Persada, 2008),

h. 53

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

12

d. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Gerlach dan Ely mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk

mengapa media digunakan, antara lain12 :

1) Ciri Fiksatif (Fixative Property), Ciri ini menggambarkan kemampuan media

merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekontruksi suatu peristiwa atau

objek

2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property), suatu kejadian atau objek yang

memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua

atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.

3) Ciri Distributif (Distributive Property), media memungkinkan suatu objek atau

kejadian ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian

tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman

yang relatif sama mengenai suatu kejadian.

e. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan komponen intruksional yang meliputi

pesan, orang dan peralatan. Leshin, Pollock dan Reigeluth mengklasifikasikan

media menjadi lima kelompok, yaitu : 13

1) Media berbasis manusia yakni: guru, instruktur, tutor, main-peran, kegiatan

kelompok dan field-trip.

2) Media berbasis cetak, yakni : buku, penuntun, buku latihan (workbook)

3) Media berbasis visual, yakni : buku, alat peraga, bagan, grafik, peta, gambar,

transparasi dan slide.

4) Media berbasis audio-visual, yakni : video, film, program slide-tape, dan

televisi.

5) Media berbasis komputer, yakni : pembelajaran dengan bantuan komputer,

interaktif video dan hypertext.

12 Azhar Arsyad, op. cit. , h. 12-14 13 Ibid., h. 38

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

13

Pengelompokkan jenis-jenis media dalam proses pembelajaran jika

ditinjau dari alat indera yang terlibat dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar

yaitu sebagai berikut :14

1) Media Audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan

hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata.

2) Media Visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan. Jenis

media ini adalah media cetak-verbal, media cetak-grafis, dan media visual non-

cetak.

3) Media Audio Visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan

penglihatan dalam satu proses.

4) Multimedia adalah media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah

proses pembelajaran.

2. Alat Peraga

a. Pengertian Alat Peraga

Alat peraga terdiri dari dua kata yaitu alat dan peraga. Kata utamanya

adalah β€œperaga” yang artinya bertugas β€œmemeragakan”, membuat bentuk β€œraga”

atau bentuk fisik dari suatu arti/pengertian yang dijelaskan.15 Alat peraga yang

dimaksudkan disini adalah media alat bantu pembelajaran dan segala macam benda

yang digunakan untuk memperagakan materi pembelajaran.16 Sedangkan

Estiningsih mengatakan bahwa, alat peraga adalah media pembelajaran yang

mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari.17 Jadi dapat

disimbulkan bahwa alat peraga merupakan media alat bantu pengajaran yang dapat

memperagakan/ memvisualisasikan konsep-konsep dari materi yang akan

dipelajari. Penggunaan alat peraga ini akan membantu siswa untuk memahami

suatu ciri-ciri dari suatu konsep.

14 Yudhi Munadi, op. cit., h. 54-57 15 Suliyati, Irfan Yusuf, dan Sri Widyaningsih, β€œPenerapan Model PBL Menggunakan Alat

Peraga Sederhana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik”, Jurnal Curricula, Vol 3, 2017, h. 14 16 Azhar Arsyad, op. cit., h. 9 17 Rayandra Asyhar, op. cit., h.12

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

14

Alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran dapat membantu

meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pembelajar, mengilustrasikan pesan

dan informasi, dan menghilangkan ketegangan dan hambatan dan rasa malas

siswa18. Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi

panca indera untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar menggunakan

pikirannya secara logis dan realistis.19

b. Macam-macam Alat Peraga

Pelaksanaan mengajar tidak senantiasa menggunakan benda-benda

sungguhan disebabkan oleh beberapa faktor. Oleh karena itu digunakan media

pengganti yang disebut model. Model adalah tiruan tiga dimensional dari beberapa

objek nyata yang terlalu besar, terlalu kecil, terlalu jauh, terlalu mahal yang

diguakan dalam pembelajaran di kelas.20 Nana Sudjana menjadi lima jenis model

yaitu : 21

1) Solid model, biasanya memperlihatkan bagian luar objek.

2) Cross section model, yang menampakkan struktur bagian dalam.

3) Working model, yang mendeminstrasikan fungsi atau proses-proses.

4) Mock-ups, suatu penyederhnaan susunan bagian pokok dari suatu proses atau

sistem yang lebih ruwet.

5) Diorama, sebuah pemandangan tiga dimensi mini bertujuan untuk

menggambarkan keadaan sebenarnya.

c. Kriteria Pembuatan Alat Peraga

Beberapa hal-hal perlu diperhatikan dalam kriteria pembuatan alat peraga

yang dibuat berikut ini :22

18 Ibid., h.11 19 Iqlima Noor dan Prabowo, β€œPengembangan Alat Peraga Bandul Matematis Untuk

Melatihkan Keterampilan Proses Siswa Pada Materi Gerak Harmonik Sederhana di Kelas XI SMAN

Tuban”, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), Vol. 03 No. 2, 2014, h. 189 20 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung : Sinar Baru Algesindo,

2013), h. 156 21 Ibid., 156-170

22 Tim Penyusun Modul, Pedoman Pembuatan Alat Peraga Fisika SMA, (Jakarta :

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011), h. 12-14

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

15

1) Keterkaitan dengan bahan ajar, yaitu alat peraga yang digunakan untuk

membantu siswa memahami konsep-konsep yang dipelajari.

2) Kesesuaian dengan perkembangan intelektual siswa, yaitu kemampuan

intelektual siswa pada setiap jenjang sekolah membatasi kemampuan siswa

dalam mengdentifikasi parameter dan prinsip dari objek fenomena yang

ditampilkan oleh alat peraga.

3) Ketahanan alat, yaitu alat peraga haruslah yang tahan lama terhadap cuaca

(suhu udara, cahaya matahari, dan kelembaban air).

4) Nilai presisi (Ketepatan pengukuran), yaitu nilai presisi alat diperlukan untuk

keberhasilan pengukuran alat, jika penyimpangan hasil pengukuran oleh

kesalahan alat dapat diminimalkan sehingga memperoleh konsep-konsep sains

yang benar.

5) Efesiensi penggunaan alat, mudah digunakan, dirangkaikan dan dijalankan.

6) Keamanan bagi siswa, memiliki alat pengaman, alat-alat tidak mengandung

resiko kecelakaa bagi siswa.

7) Estetika, alat yang penampilannya menarik.

8) Penyimpanan dalam kotak, kemudahan mencari alat, kemudahan mengambil,

dan ketahanan kotak KIT.

d. Fungsi Alat Peraga

Alat peraga merupakan perangkat pembelajaran, yang memiliki fungsi

mempermudah suatu materi pembelajaran. Materi yang bersifat abstrak dapat

menjadi lebih mudah dengan alat peraga. Sanaky membagi alat peraga menjadi 3

kelompok. Adapun pengelompokkan berdasarkan fungsinya yaitu23:

1) Alat peraga langsung, yaitu objek sebenarnya (real object) yang dibawa

langsung ke kelas atau dikunjungi ke lokasi dan digunakan menjelaskan materi

dengan memperagakan/menunjukkannya kepada siswa.

2) Alat peraga tak langsung, objek tiruan (model, miniature, foto, dll) yang

digunakan untuk memperagakan materi ajar di kelas.

23 Rayandra Arsyad , op., cit, h. 13-14

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

16

3) Peragaan, berupa kegiatan atau perbuatan yang dilakukan oleh pengajar dikelas

untuk mendemonstrasikan suatu materi ajar yang sifatnya psikomotorik.

Contoh peragaan bagaimana orang berwudhu, sholat, gerakan senam,

memerankan pengemis, membaca puisi dan lain-lain.

Sementara itu, Yusuf Hadi Miarso dkk menyatakan bahwa alat peraga

pembelajaran mempunyai nilai-nilai praktis yang berupa kemampuan antara lain 24

:

1) Membuat konkret konsep yang abstrak.

2) Membawa objek yang sukar ke dalam lingkungan belajar siswa.

3) Menampilkan objek yang terlalu besar.

4) Menampilkan objek yang tidak dapat diamati oleh mata telanjang.

5) Mengamati gerakan-gerakan yang terlalu cepat.

6) Memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman

belajar siswa.

7) Membangkitkan motivasi belajar siswa, dan

8) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun

disimpan menurut kebutuhan.

e. Keunggulan Dan Kelemahan Alat Peraga

Alat peraga dalam penggunaannya sangat dibutuhkan guru dan siswa

dalam pembelajaran, namun secara umum terdapat beberapa keunggulan dan

kelemahan alat peraga.25

Keunggulan Kelemahan

a) Melatih siswa untuk berpikir

logis, analis, kritis, dan objektif.

b) Bersifat konkret dan nyata.

c) Banyak unsur pendidikan yang

terlibat, mulai dari kognitif,

motorik, afeksi, dan bahkan juga

a) Butuh waktu dan proses yang lebih

lama.

b) Untuk beberapa jenis mata

pelajaran, membutuhkan materi,

alat peraga, dan bahan ajar yang

24 Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta:

Kalam Mulia, 2015), h. 225 25 Jasa Ungguh Muliawan, 45 Model Pembelajaran Spektakuler, (Yogyakarta : Ar-Ruzz

Media, 2016), h. 192

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

17

mungkin spiritual dan

keseimbangan.

d) Pengetahuan yang diperoleh

bersifat komprehensif (lengkap)

dan aplikatif (terapan).

e) Pengetahuan yang diperoleh

cenderung bersifat permanen.

bersifat konket dan riil yang

kadang sulit didapatkan.

3. Alat Peraga Hambatan Listrik Kotak Akrilik

Alat peraga yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat peraga

yang dibuat sendiri oleh peneliti, dengan menghubungkan konsep-konsep dan

beragam rangkaian pada materi rangkaian rangkaian arus searah. Alat peraga

hambatan lisrik kotak akrilik merupakan alat peraga yang membantu guru dalam

memvisualisasikan konsep pada materi rangkaian arus searah.

Alat peraga ini dibuat dari bahan yang sederhana dan mudah ditemukan

seperti akrilik, Jack banana, Socket banana, Baterai, Kabel penghubung,

Multimeter digital. Sehingga guru dapat lebih mudah membuat alat peraga yang

serupa dengan alat peraga hambatan listrik kotak akrilik ini seperti pada gambar

berikut:

Gambar 2.1 Alat Peraga Hambatan Listrik Kotak Akrilik

Arus listrik tidak dapat dilihat secara langsung menggunakan indera

penglihatan, akan tetapi dapat diamati dari fenomena-fenomena. Berdasarkan hal

itulah menjadi dasar pembuatan alat peraga hambatan listrik kotak akrilik. Arus

lisrik dapat diamati dengan menunjukkan angka pada layar multimeter digital,

begitupun dengan nilai beda potensial dan hambatan listrik.

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

18

. Tujuan dibuatnya alat peraga ini agar dapat menyesuaikan beragam

rangkaian pada konsep arus searah. Alat peraga ini menjelaskan bagaimana

rangkaian seri, rangkaian paralel, menghitung arus, dan menghitung beda potensial

dari sumber tegangan baterai. Alat peraga yang digunakan memungkinkan siswa

untuk mendapatkan pengalaman bermakna karena siswa berperan aktif dalam

pembelajaran, siswa diberi kesempatan merangkai alat peraga sendiri dan

melakukan percobaan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

Terdapat empat sub konsep yang dapat dijelaskan dengan alat peraga

hambatan listrik kotak akrilik, yaitu hukum Ohm, hukum Korchhoff, daya dan

energi listrik. Berikut pembahasan mengenai sub konsep yang dapat dijelaskan

menggunakan alat peraga ini.

a. Hukum Ohm

Arus listrik mengalir karena adanya beda potensial antara dua titik pada

suatu penghantar. George Simon Ohm meyelidiki hubungan antara kuat arus listrik

dan beda potensial pada suatu penghantar. Berdasarkan eksperimen, Ohm

menemukan jika makin besar beda potensial maka kuat arus listrik yang mengalir

makin besar pula. Besarnya perbandingan antara beda potensial dengan arus listrik

selalu sama (konstan).

Pada alat peraga hambatan listrik kotak akrilik dapat membuktikan secara

langsung bagaimana hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial pada suatu

rangkaian sesuai yang ditunjukkan pada gambar 2.2.

Gambar 2.3 Rangkaian Hambatan Percobaan Hukum Ohm Pada Alat

Peraga Hambatan Listrik Kotak Akrilik

Gambar 2.2 menunjukkan alat peraga hambatan listik unuk mengamati

perbandingan arus listrik dan beda potensial dari resistor dengan nilai 20Ξ©.

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

19

Penggunaan baterai karena mudah dibawa dan lebih mudah digunakan (tidak perlu

sumber listrik PLN). Perbandingan kuat arus listrik dengan beda potensial dapat

diamati dengan mengguankan beda potensial yang berbeda-beda nilainya secara

konstan.

b. Hambatan Listrik Susunan Seri dan Paralel

Hambatan listrik susunan seri dan paralel pada alat peraga hambatan listrik

kotak akrilik ini dapat diamati dengan terang redupnya lampu. Seperti pada gambar

di bawah ini.

Gambar 2.3 Rangkaian Hambatan Susunan Seri Dan Paralel Pada Alat

Peraga Hambatan Listrik Kotak Akrilik

Gambar 2.3 menunjukkan alat peraga hambatan listik untuk mengetahui kuat arus

listrik, hambatan total dan beda potensial yang terbaca pada multimeter analog pada

rangkaian. Baterai yang digunakan diatur berbeda-beda kemudian amati perbedaan nyala

lampu pada kedua susunan pada rangkaian tersebut.

c. Hukum Kirchhoff

Pada rangkaian listrik yang bercabang, jumlah kuat arus yang masuk pada

suatu titik percabangan sama dengan kuat arus yang keluar dari titik cabang itu.

Sedangkan pada Hukum II Kirchhoff tegangan menyatakan bahwa aljabar

perubahan tegangan yang mengelilingi suatu rangkaian sama dengan nol. Dapat

dilihat pada gambar 2.4 dibawah ini.

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

20

Gambar 2.4 Rangkaian Hukum Kirchhoff Pada Alat Peraga Hambatan

Listrik Kotak Akrilik

Gambar 2.3 menunjukkan alat peraga hambatan listik untuk mengetahui

kuat arus listrik ketika arus masuk pada suatu titik rangkaian dan arus listrik keluar

pada suatu titik rangkaian, hambatan yang digunakan resistor warna.

d. Daya dan Energi Listrik

Pada konsep daya dan listrik secara matematis saja. Menentukan nilai daya

dan energi dengan rangkaian yang sebelumnya dilakukan.

Alat peraga ini dinamakan Alat Peraga Seri-Paralel. Tujuan dibuatnya alat

peraga ini agar dapat menyesuaikan beragam rangkaian pada konsep arus searah.

Alat peraga ini menjelaskan bagaimana rangkaian seri, rangkaian paralel,

menghitung arus, dan menghitung beda potensial dari sumber tegangan baterai.

Alat peraga yang digunakan memungkinkan siswa untuk mendapatkan pengalaman

bermakna karena siswa berperan aktif dalam pembelajaran, siswa diberi

kesempatan merangkai alat peraga sendiri dan melakukan percobaan pada saat

kegiatan pembelajaran berlangsung.

4. Belajar dan Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada diri setiap orang

dan berlangsung seumur hidup26. Pendeskripsian belajar dikemukakan Gagne yang

telah dikutip dalam Eveline Siregar dan Hartini Nara yaitu β€œLearning is relatively

permanent change in behavior that result from past experience or purposeful

26 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2017) Cet, 4, h. 3

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

21

instruction”. Belajar adalah suatu perubahan perilaku yanag relatif menetap yang

dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang

bertujuan/direncanakan.27 Sedangkan menurut teori behaviorisme, Skinner

beranggapan bahwa belajar adalah perilaku manusia yang dapat diamati langsung

akibat konsekuensi dari perbuatan sebelumnya.28 Seseorang dikatakan mengalami

proses belajar jika telah mampu bertingkah laku dengan cara baru sebagai hasil

interaksi antara stimulus yang berupa proses dan materi pembelajaran dengan

respon atau tanggapan yang diberikan oleh pembelajar.29

Belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut :30

a) Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku tersebut

bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai

dan sikap (afektif).

b) Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja, melainkan menetap atau dapat

disimpan.

c) Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan usaha.

Perubahan itu terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.

d) Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau

kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.

Cronbach mengelompokkan bahwa terdapat tujuh unsur utama dalam proses

belajar, yaitu :31

1) Tujuan, belajar dimulai karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai.

2) Kesiapan, kesiapan berupa fisik maupun psikis, kesiapan yang berupa

kematangan melakukan sesuatu, maupun penguasaan pengetahuan dan

kecakapan-kecakapan yang mendasarinya.

27 Ibid., h. 4 28 Conny Semiawan, Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar, (Jakarta:

PT Indeks, 2002), h.3 29 Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran Sains, (Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2013), h.

9-10 30 Eveline Siregar dan Hartini Nara, op, cit., h. 5-6 31 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2007), h. 157-158

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

22

3) Situasi, dalam situasi belajar ini terlibat tempat, lingkungan sekitar, alat dan

bahan yang dipelajari dan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan belajar.

4) Interprestasi, yaitu melihat hubungan diantara komponen-komponen situasi

belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan menghubungkannya dari

kemungkinan pencapaian tujuan.

5) Respons, berpegang dari hasil interprestasi bahwa individu mungkin atau tidak

mencapai tujuan ynag diharapkan, maka ia memberikan respons.respon ini

berupa hasil coba-coba (trial and error), atau usaha yang penuh perhitungan dan

perencanaan untuk mencapai kemungkinan tercapainya tujuan yang diharapkan.

6) Konsekuensi, sebuah usaha pasti akan membawa hasil, akibat atau konsekuensi

entah itu keberhasilan ataupun kegagalan.

7) Reaksi terhadap kegalalan, selain keberhasilan, kemungkinan lain dalam belajar

adalah kegagalan, peristiwa ini akan menimbulkan perasaan sedih dan kecewa.

Setiap manusia beragam karakter, potensi, dan kebutuhan dalam belajar. Gagne

mengelompokkan

b. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya.32 sedangkan Gagne mendefinisikan hasil belajar

adalah kemampuan (performance) yang dapat teramati dalam diri seseorang dan

disebut dengan kapabilitas.33 Jadi hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah setelah ia menerima pengalaman belajarnya, berupa

pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan

keterampilan.

Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari

kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan

hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam

bentuk penguasaan pengetahuan, keteterampilan berpikir maupun motorik.34

32 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2012), Cet. 14, h. 22 33 Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2013), h. 58 34 Nana Syaodih, op, cit., h.102-103

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

23

sementara itu, menurut Evaline dan Hartini hasil belajar pembelajaran adalah suatu

proses menentukan nilai prestasi belajar siswa dengan menggunakan patokan-

patokan tertentu agar mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan

sebelumnya.35

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pengajaran, Benyamin

Bloom mengkasifikasikan hasil belajar kedalam tiga ranah, yakni ranah kognitif,

ranah afektif dan ranah psikomotorik.36 Adapun tujuan pembelajaran dan alat

evaluasi hasil belajar pada semua jenjang pendidikan selalu berorietasi pada

pencapaian komponen-komponen hasil belajar kognitif.37 Ranah kognitif

mencakup kemampuan intelektual pengetahuan (knowledge) yang terdiri dari enam

tingkatan seperti yang telah dikemukakan oleh Benjamin Bloom (rev) Lorin W.

Anderson. Keenam tingkatan tersebut yaitu : 38

1) Recall / Mengingat (C1)

Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari

memori jangka panjang. pengetahuan yang dibutuhkan ini boleh jadi pengeahuan

faktual, konseptual, prosedural atau metakognitif atau dikombinasi dari beberapa

pengetahuan lain. Mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang dibutuhkan

dengan cara mengenali dan mengingat kembali.

2) Comprehension / Memahami (C2)

Mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat

lisan, tulisan ataupun grafis yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar

komputer. Contoh pesan pembelajaran yakni demonstrasi fisika di kelas. Proses

kognitif dalam tingkatan ini meliputi menafsirkan, mencontohkan,

mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan dan menjelaskan.

3) Application / Mengaplikasikan (C3)

Proses kognitif mengaplikasikan berarti menerapkan atau menggunakan

suatu prosedur dalam keadaan tertentu. Menggunakan prosedur-posedur tertentu

35 Evaline Siregar danHartini Nara, op, cit., h. 142 36 Ibid., 37 Wahab Jufri, op, cit., h. 71 38 Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, A Taxonomy For Learning, Teaching,

And Assessing: A Revision Of Bloom’s Taxonomy Of Educational Objectctive, Abridged Edition,

terj. Agung Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), Cet 1, hal. 99-133

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

24

untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Mengaplikasikan

berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Tingkatan mengaplikasikan terdiri

dari dua proses kognitif yaitu melaksanakan dan mengimplementasikan.

4) Analysis / Menganalisis (C4)

Menganalisis merupakan usaha memilah suatu konsep jadi susunan-

susunan atau bagian-bagian sehingga jelas antara setiap bagian dan struktur

keseluruhannya. Kategori proses menganalisis ini meliputi proses-proses kognitif

membedakan (membedakan bagian materi pelajaran yang relevan dari yang tidak

relevan, bagian penting dari yang tidak penting), mengorganisasi (menyusun

bagaimana elemen-elemen bekerja atau berfungsi dalam sebuah struktur), dan

mengatribusikan (menentukan maksud dibalik materi pelajaran).

5) Evaluate / Mengevaluasi (C5)

Mengevaluasi adalah membuat keputusan berdasarkan kriteria dan

standar. kriteria-kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektifitas,

efisiensi, dan konsistensi. Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses kognitif

memeriksa (keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria internal) dan

mengkritik (keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria eksternal).

6) Create / Mencipta (C6)

Mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah

keseluruhan yang koheren atau fungsional. Tujuan-tujuan yang diklasifikasikan

dalam mencipta meminta siswa memadukan bagian-bagian untuk membuat produk

baru dengan mereorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu pola atau

struktur yang tidak pernah ada sebelumnya. proses-proses kognitif yang terlibat

dalam mencipta yakni merumuskan (membuat hipotesis), merencanakan

(mendesain), dan memproduksi (menciptakan suatu produk).

5. Konsep Rangkaian Arus Searah

Konsep ini membahas analisis rangkaian listrik sederhana yang terdiri dari

baterai, resistor dalam berbagai macam kombinasi. Menentukan tegangan dan arus

yang tidak diketahui dalam rangkaian untuk beberapa resistor yang disambungkan

seri atau paralel. Analisis rangkaian yang lebih rumit disederhanakan dengan

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

25

menggunakan dua aturan yang dikenal dengan nama aturan Kirchhoff, yang

memenuhi Hukum Kekekalan Energi dan Hukum Kekekalan Muatan Listrik untuk

sistem yang terisolasi.

1) Arus Listrik

Arus listrik adalah kelajuan muatan listrik mengalir melalui sebuah kawat

penghantar. Aliran muatan listrik bergantung pada penghantar bahan yang dilalui

muatan tersebut dan beda potensial dalam bahan tersebut.39 Lebih tepat lagi, arus

listrik pada kawat penghantar didefinisikan sebagai jumlah total muatan yang

melewatinya per satuan waktu pada suatu titik. dengan demikian arus rata-rata I

secara matematis :40

𝐼 =βˆ†π‘„

βˆ†π‘‘

Keterangan :

𝐼 = kuat arus (A)

βˆ†π‘„ = jumlah muatan (C)

βˆ†π‘‘ = waktu (s)

Dengan demikian diketahui bahwa arus listrik memiliki ciri-ciri sebagai

berikut :

a) Arus listrik adalah aliran partikel-partikel bermuatan positif.

b) Arah arus listrik berlawanan dengan arah arus elektron

c) Arus listrik mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah

2) Hukum Ohm: Hambatan dan Resistor

George Simon Ohm (1787-1854) menentukan dengan eksperimen bahwa

arus I pada kawat penghantar sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke

ujung-ujungnya :41

𝐼 ∞ 𝑉

39 Raymond A. Serway dan John W. Jewett, Fisika Untuk Sains dan Teknik Terj Physics

for Scientists and Engineers with Modern Physics, Edisi 2, (Jakarta: Salemba Teknika, 2010), h.

360-361 40 Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi kelimaTerj Physics Fifth Edition, (Jakarta: Erlangga,

2001), h. 65 41 Ibid., h. 67

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

26

Besar aliran arus pada kawat tidak hanya bergantung pada tegangan, tetapi

juga pada hambatan yang diberikan kawat penghantar terhadap aliran elektron.42

Makin tinggi hambatan, makin kecil arus untuk suatu tegangan V, sebagimana

persamaan dibawah ini :

𝑉

𝐼= 𝑅

Keterangan :

𝑉 = beda potensial (V)

𝐼 = kuat arus listrik (A)

𝑅 = hambatan pengantar kawat (Ohm/Ξ©)

Besarnya hambatan listrik dari suatu bahan konduktor ditentukan oleh jenis

bahan dan ukurannya. Hambatan dari suatu konduktor yang berbentuk kawat yang

panjangnya 𝑙 dan luas penampangnya 𝐴 dinyatakan dengan persamaan :43

𝑅 = πœŒπ‘™

𝐴

Keterangan :

𝜌 = resistivitas atau hambatan jenis bahan (Ω. m)

𝑙 = panjang kawat penghantar (m)

𝐴 = luas penampang kawat (m2)

Kebanyakan rangkaian, terutama pada alat-alat elektronik, resistor

digunakan untuk mengendalikan arus pada berbagai bagian rangkaian. Resistor

mempunyai hambatan mulai kurang dari satu ohm sampai jutaan ohm yang disebut

sebagai resistor warna.44

Gambar 2.5 Resistor Warna

42 Ibid., 43 Mulyatno dkk, Fisika Umum 2 Edisi 1, (Tangerang Selatan, Universitas Terbuka,

2017), h. 5 44 Douglas C. Giancoli, op, cit., h. 69

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

27

Berikut adalah tabel nilai suatu hambatan berdasarkan pita-pita warna pada

resistor.

Tabel 2.1 Pita-pita warna pada sebuah resistor menunjukkan sebuah

nilai untuk menentukan hambatan

Warna Pita 1 Pita 2 Pita 3 Pita 4

Hitam 0 0 1

Coklat 1 1 101

Merah 2 2 102

Jingga 3 3 103

Kuning 4 4 104

Hijau 5 5 105

Biru 6 6 106

Ungu 7 7 107

Abu 8 8 108

Putih 9 9 109

Emas 10βˆ’1 5%

Perak 10βˆ’2 10%

Tidak Berwarna 20%

3) Gaya Gerak Listrik

Sebuah baterai disebut sumber gaya gerak listrik searah, atau lebih

umumnya disebut sumber ggl. Ggl (πœ€) dari sebuah baterai adalah tegangan

maksimum yang mungkin dihasilkan oleh baterai diantara kutub-kutubnya.45

Baterai pada umumnya terbuat dari materi, maka terdapat hambatan terhadap aliran

muatan didalamnya. hambatan ini disebut hambatan dalam π‘Ÿ.46 Oleh karena itu,

nyatanya beda potensial pada baterai disebut tegangan jepit. Persamaan

matematisnya yaitu :

βˆ†π‘‰ = πœ€ βˆ’ πΌπ‘Ÿ

Beda potensial pada hambatan beban adalah βˆ†π‘‰ = 𝐼𝑅 persamaan ini kita

gabungkan dengan persamaan diatas sehingga menjadi

πœ€ = 𝐼𝑅 + πΌπ‘Ÿ

Demikian arusnya adalah

45 Serwat dan Jewett, op, cit., h.398 46 Ibid., h.399

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

28

𝐼 =πœ€

𝑅 + π‘Ÿ

Jika R lebih besar dari π‘Ÿ, seperti yang terjadi banyak rangkaian

sesungguhnya, maka kita dapat mengabaikan π‘Ÿ.47

Gambar 2.6 Rangkaian GGL

4) Resistor Pada Rangkian Seri dan Paralel

a) Resistor Dalam Sambungan seri

Untuk sebuah rangkaian seri yang terdiri dari dua resistor, arusnya sama

besar pada resistor tersebut karena jumlah muatan yang melewati 𝑅1 pasti juga

melewati 𝑅2 dalam selang waktu yang sama.48 Seperti dalam gambar (a). 49

Arus I harus sama dengan semua resistor itu, arus tidak β€œdihabiskan”

sewaktu melalui sebuah rangkaian. Dengan memberikan V = IR untuk setiap

resistor kita mempunyai

π‘‰π‘Žπ‘₯ = 𝐼𝑅1 𝑉π‘₯𝑦 = 𝐼𝑅2, 𝑉𝑦𝑏 = 𝐼𝑅3

Selisih potensial yang melalui setiap resistor tidak perlu sama (kecuali

untuk kasus khusus dimana ketiga resistor itu semua sama). Selisih potensial π‘‰π‘Žπ‘

yang melalui keseluruhan gabungan itu adalah jumlah selisih-selisih potensial

individu.

π‘‰π‘Žπ‘ = π‘‰π‘Žπ‘₯ + 𝑉π‘₯𝑦 + 𝑉𝑦𝑏 = 𝐼(𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3),

Atau

47 Ibid., h. 400 48 Serway dan Jewett, op, cit., h. 402 49 Hugh D. Young dan Roger A. Freedman, University Physics Tenth Edition, terj. Pantur

Silaban, (Jakarta: Erlangga, 2004), h. 258

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

29

π‘‰π‘Žπ‘

𝐼= 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3

Nilai π‘‰π‘Žπ‘

𝐼 adalah hambatan ekuivalen π‘…π‘ π‘’π‘Ÿπ‘– maka :

π‘…π‘ π‘’π‘Ÿπ‘– = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3

Hambatan ekuivalen dari tiga resistor atau lebih dalam rangkaian seri adalah

π‘…π‘ π‘’π‘Ÿπ‘– = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + β‹― + β‹― + 𝑅𝑛

b) Resistor dalam sambungan Paralel

Jika resistor-resistor itu paralel, beda potensial pada resistor aadalah

sama.50 Seperti dalam gambar (b).51

Selisih potensial diatara terminal-terminal setiap resistor harus sama dan

sebanding dengan π‘‰π‘Žπ‘. Jika arus dalam ketiga resistor itu 𝐼1, 𝐼2, dan 𝐼3, maka dari

𝐼 =𝑉

𝑅

𝐼1 =π‘‰π‘Žπ‘

𝑅1, 𝐼2 =

π‘‰π‘Žπ‘

𝑅2 𝐼3 =

π‘‰π‘Žπ‘

𝑅3

Arus yang melalui setiap resistor berbeda. karena muatan tidak

terakumulasi atau terkuras ke luar dari titik a, maka arus total I harus sama dengan

jumlah ketiga arus dalam resistor itu:52

𝐼 = 𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3 = π‘‰π‘Žπ‘(1

𝑅1 +

1

𝑅2 +

1

𝑅3)

Atau

1

π‘‰π‘Žπ‘=

1

𝑅1 +

1

𝑅2 +

1

𝑅3

Tetapi menurut definisi dari hambatan paralel Rp, 𝐼

π‘‰π‘Žπ‘=

𝐼

𝑅𝑝 maka

1

𝑅𝑝=

1

𝑅1 +

1

𝑅2 +

1

𝑅3

50 Serway dan Jewett, op, cit., h. 405 51 Hugh D. Young dan Roger A. Freedman, op, cit., h. 259 52 Ibid.,

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

30

Jadi, persamaan π‘…π‘’π‘˜ untuk tiga resistor atau lebih dalam rangkaian banyak paralel adalah:

1

𝑅𝑝=

1

𝑅1 +

1

𝑅2 +

1

𝑅3 + … + …+

1

𝑅𝑛

5) Aturan Kirchhoff

Rangkaian sederhana dapat dianalisis dengan persamaan V = I.R serta

dengan menggunakan hukum kombinasi resistor seri dan paralel. Prosedur

menganalisis rangkaian yang lebih kompleks agar dapat disederhanakan dengan

baik disederhanakan dengan baik adalah dengan menggunakan prinsip yang disebut

aturan Kirchhoff.53 G. R. Kirchhoff (1824-1887) dipertengahan abad membagi

hukum ini menjadi dua, yaitu :54

1. Hukum pertama Kirchhoff. Pada setiap titik cabang, jumlah arus yang

memasuki cabang harus sama dengan semua arus yang meninggalkan arus

tersebut : 55

βˆ‘ πΌπ‘šπ‘Žπ‘ π‘’π‘˜ = βˆ‘ πΌπ‘˜π‘’π‘™π‘’π‘Žπ‘Ÿ

Gambar 2.1 menunjukkan sebuah rangkaian tertutup dengan percabangan arus,

dimana titik P sebagai titik percabangannya.

Gambar 2.7 Rangkaian terbuka dengan percabangan arus

2. Hukum kedua Kirchhoff atau aturan loop. Jumlah beda potensial mengelilingi

lintasan tertutup pada rangkaian tertutup harus nol.56

βˆ‘ Ξ΅ βˆ’ βˆ‘ I. R = 0

53 Serway dan Jewett, op, cit., h. 412 54 Douglas C. Giancoli, op, cit., h. 104 55 Ibid., 56 Ibid.,

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

31

Gambar 2.2 menunjukkan sebuah rangkaian tertutup dengan dua buah sumber

tegangan dan dua buah hambatan. Tidak adanya percabangan maka arus yang

mengalir pada rangkaian hanya satu yaitu I

Gambar 2.8 Rangkaian terbuka dengan dua sumber tegangan dan dua

hambatan

Kaidah-kaidah tanda berikut ketika menggunakan aturan loop.

Jika resistor dilalui searah dengan arus, maka beda potensial βˆ†π‘‰ pada resistor

adalah –IR.

Jika resistor bergerak berlawanan arah dengan arus, beda potesial βˆ†π‘‰ pada

resistor adalah + IR

Jika ggl bergerak searah ggl-nya (dari – ke +), beda potensial βˆ†π‘‰ adalah + πœ€.

Jika ggl bergerak berlawanan arah dengan arah ggl (dari + ke – ), beda potensial

βˆ†π‘‰ adalah βˆ’πœ€.

6) Energi Listrik

Arus listrik yang disebabkan oelh aliran muatan-muatan listrik dapat

menghasilkan energi yang bermanfaat bagi manusia. dalam hal ini, energi yang

dihasilkan dari aliran muatan listrik dalam suatu rangkaian muatan listrik tertutup

disebut dengan energi listrik. Energi listrik dapat ditentukan dengan persamaan

sebagai berikut.

π‘Š = 𝑄 𝑉

Karena 𝑄 = 𝐼. 𝑑 dan 𝑉 = 𝐼𝑅

π‘Š = 𝑉 𝐼 𝑑 = 𝐼2𝑅 𝑑 =𝑉

𝑅𝑑

Keteragan :

π‘Š = Energi listrik (J)

𝑄 = muatan listrik (C)

𝑉 = beda potensial (V)

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

32

7) Daya Listrik

Besarnya energi listrik yang digunakan oleh suatu peralatan listrik tiap satuan

waktu disebut daya listrik, maka daya 𝑃, yang merupakan perubahan energi, ditentukan

dengan persamaan sebagai berikut.57

𝑃 =energi yang diubah

waktu=

𝑄𝑉

𝑑

Muatan yang mengalir per detik, 𝐼 = 𝑄/𝑑 ,maka didapatkan :

𝑃 = 𝐼𝑉

Satuan SI daya listrik yaitu watt (1 W = 1 J. sβˆ’1).

Kecepatan perubahan energi pada hambatan R dapat dituliskan dengan menggunakan

hukum Ohm (V = I.R), persamaan menjadi :

𝑃 = 𝐼𝑉 … … … …

𝑃 = 𝐼(𝐼𝑅) = 𝐼2𝑅

𝑃 = (𝑉

𝑅) . 𝑉 =

𝑉2

𝑅1

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Galuh Ayu Riyanti tahun 2015 melakukan penelitian tentang β€œPenerapan Alat

Peraga Seri-Paralel DC Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi

Hukum Ohm” di SMK Nusantara Comal 1 di Kabupaten Pemalang dengan

populasi kelas XI SMK Nusantara Comal 1, sampel siswa kelas XI pemesinan

1 dengan jumlah siswa 44 orang yang diambil secara acak melaui teknik

Purposive Sampling. Penelitian yang dilakukan adalah Pre-Experimental

desain penelitian yang digunakan adalah one-group pretest posttest design.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan alat peraga Seri-paralel DC

dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi hukum ohm. Rata-rata skor

pretest siswa 44,91 dan rata-rata skor pretest siswa adalah 78,73. Peningkatan

pemahaman konsep fisika siswa sebesar 0,614.58

2. Evin, Indrawati dan dan Alex pada tahun 2015 telah melakukan penelitian tentang

β€œRemedi Miskonsepsi Beberapa Konsep Listrik Dinamis Pada Siswa SMA

57 Douglas C. Giancoli, op, cit., h. 74

58 Galuh Ayu Riyanti, Sutikno, dan Masturi, β€œPenerapan Alat Peraga Seri-Paralel DC

Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Hukum Ohm”, Prosiding Seminar Nasional

Fisika (E-Journal) 2015, Vol IV. h. 130

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

33

Melalui Simulai Phet Disertai LKS” Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 2

Tanggul kabupaten Jember. Tes diagnostik dilakukan pada 117 siswa yang

terdiri atas kelas XI IPA-1, XI IPA-2 dan XI IPA-3. Berdasarkan hasil tes

diagnostik tersebut terdapat 34 siswa mengalami miskonsepsi pada beberapa

konsep listrik dinamis. Persentase jumlah miskonsepsi : karakteristik muatan

listrik (4,7%), kuat arus (8,8%), beda potensial (16.7%), hukum Ohm (8,8%),

hambatan listrik (5,8%), Kirchhoff I (18,5%), Kirchhoff II (10,8%), rangkaian

seri dan paralel (11,7%).59

3. Melly Ariska pada tahun 2015 melakukan penelitian tentang β€œStudi

Pemahaman Konsep Siswa Pada Sub Konsep Rangkaian Listrik Arus Searah

Di Kelas XI SMA Negeri 1 Palembang” di Kecamatan Ilir Barat Kelurahan

Bukit Lama. Pada penelitian ini siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu

kelompok baik dan kelompok biasa. Tes rangkaian listrik arus searah dengan

metode Certainty of Response Index (CRI). Pemahaman konsep siswa

kelompok baik mengenai konsep rangkaian listrik arus searah lebih baik

dibandingkan siswa kelompok biasa. Perbandingan persentase kelopok biasa

53% dan kelompok baik 94%.60

4. ND Setyani, Suparmi, Sarwanto dan J. Handika telah melakukan penelitian

pada tahun 2017 tentang β€œStudents Conception and Perception of Simple

Electrical Circuit”. Subjek penelitian adalah 49 mahasiswa program

pendidikan fisika, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Penelitian ini

bertujuan untuk menggambarkan persepsi mahasiswa tentang konsep

rangkaian listrik sederhana. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa

ditemukan beberapa konsep yang kurang benar adalah (1) tegangan tinggi

kawat memiliki beda potensial yang berbeda, dan hal ini dapat menyebabkan

tersetrum. (2) kawat konduktor memiliki arus yang menghasilkan tegangan dan

menyebabkan tersetrum (3) perbedaan potensial dan hambatan dalam sebuah

59 Evin Andriani dan Indrawati dan Alex Harijanto, β€œRemedi Miskonsepsi Beberapa Konsep

Listrik Dinamis Pada Peserta didik SMA Melalui Simulasi Phet Disertai LKS” 363 Jurnal

Pendidikan Fisika, Vol. 3 No. 4, Maret 2015, hal 363 60 Melly Ariska, β€œStudi Pemahaman Konsep Peserta didik Pada Sub Konsep Rangkaian

Arus Searah Di Kelas XI SMA Negeri 1 Palembang”, Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran Fisika, Vol

2. No.2, November 2015. h. 153

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

34

rangkaian dapat mempengaruhi arus listrik. Jika rangkaian terbuka, tidak arus

yang mengalir; kemudian pada rangkaian tidak ada tegangan dan hambatan. (4)

filament tipis lampu memiliki resistansi yang kecil, sehingga memiliki arus

yang besar.61

5. Suliyati Mujassam, Irfan Yusuf, Sri Widyaningsih melakukan penelitian pada

tahun 2017 dengan judul β€œPenerapan Model PBL Menggunakan Alat Peraga

Sederhana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengukur signifikan antara hasil belajar sebelum dan setelah diterapkan

model PBL menggunakan alat peraga sederhana. Penelitian kuasi eksperimen

ini menggunakan Time Series Design. Teknik pengambilan sampel dilakukan

secara purposive sampling dengan melibatkan kelas X TKJ B sebanyak 16

siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pretest sebesar 23,72 Β±

SD 22,11 kategori sangat kurang sedangkan posttest sebesar 43,91 Β± SD 24,14

kategori cukup. Sejalan dengan hasil pengolahan data menggunakan Paired

sample t-test, dengan taraf signifikan Ξ± = 5% diperoleh thitung = 4,778. Nilai ttabel

diketahui 1,697 sehingga thitung > ttabel yang berarti terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar peserta didik antara sesudah dan sebelum diterapkan

model PBL.62

6. Elfrida dan Sumadi melakukan penelitian pada 2016 dengan judul β€œPengaruh

Metode Eksperimen Dan Metode Demonstrasi Terhadap Prestasi Belajar

Fisika Pokok Bahasan Listrik Dinamis”. Populasi dalam penelitian adalah

seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 7 kelas sejumlah 217 siswa. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan prestasi

belajar fisika antara yang diajar menggunakan metode Eksperimen, metode

Demonstrasi dan yang diajar menggunakan metode Konvensional.63

61 ND Setyani, Suparmi, Sarwanto, J Handhika, β€œStudents Conception and Perception Of

Simple Electrical Circuit” International Conference on Science and Applied Science 2017, IOP

Conf. Series: Journal Of Physics:Conf Series 909, 2017, h. 2 62 Suliyanti, Mujassam, Irfan Yusuf, Widyaningsih, β€œPenerapan Model PBL Menggunakan

Alat Peraga Sederhana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik”, Jurnal Curricula, Vol. 3, Desember

2017, h. 15 63 Elfrida Farinita dan Sumadi, β€œPengaruh Metode Eksperimen dan Metode Demontrasi Terhadap

Prestasi Belajar Fisika Pokok Bahasan Listrik Dinamis”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON, Vol 3,

No. 1, Juni 2016, h. 93

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

35

7. Agus Slamet, Arif Maftukin, dan Eko Setyadi telah melakukan penelitian

dengan judul β€œPengaruh Penggunaan Alat Peraga Berbasis Lingkungan

(APBL) pada Materi Dinamika Partikel terhadap Kemampuan Psikomotor P1

Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Kutowinangun”. Sampel penelitian

didapat dengan menggunakan teknik random sampling dari populasi 284

peserta didik, sampel penelitian berjumlah 155 peserta didik. Hasil analisis

menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara alat peraga berbasis

lingkungan (APBL) terhadap psikomotor P1 peserta didik yang ditunjukkan

pada R2 (0,997) dengan korelasi (0,999).64

8. Muhammad Iwan, Agus Suyatna dan Warsito telah melakukan penelitian

dengan judul β€œDevelopment Of Static Fluid Learning Props To Improve

Students' Argumentation Skills”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengembangkan alat peraga bahan fluida statis dalam upaya meningkatkan

keterampilan argumentasi siswa. Pengembangan desain menggunakan model

4-D. Subjek tes dari penelitian ini adalah 5 guru fisika dan 75 siswa dari tiga

sekolah menengah di Bandar Lampung. Hasil n-gain pada sekolah A dan B

sebesar 0.4 yang artinya efektif, sekolah B sebesar 0.4 berarti cukup efektif,

dan sekolah D sebesar 0.6 yang berarti efektif. Hal ini didukung oleh hasil

analisis SPSS, diperoleh nilai signifikansi (nilai sig < 0,05).65

9. Zaenudin, J Maknun dan Muslim telah melakukan penelitian dengan judul

β€œDescription of Self-efficacy and Initial Cognitive Abilities on the Students’

Physics Learning of the Direct Current Electrical Circuits”. Dari hasil

penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk memberikan langkah-

langkah yang tepat untuk kemajuan belajar siswa. Penelitian ini dilakukan

kelas 10 dengan jumlah siswa 35 siswa MAN 1 Bandung. Hasil analisis data

64 Agus Slamet Isnanto, Arif Maftukhin, dan Eko Setyadi Kurniawan, β€œPengaruh

Penggunaan Alat Peraga Berbasis Lingkungan (APBL) Pada Materi Dinamika Partikel Terhadap

Kemampuan Psikomotorik P1 Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Kutowinangun”, Radiasi, Vol

4. No. 1, h. 31 65 Muhammad Iwan, Agus Suyatna dan Warsito, Development Of Static Fluid Learning

Props To Improve Students Argumentation Skill” International Journal Of Research Granthaalayah

Vol 6, 2018, h. 297

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

36

menunjukkan bahwa persentase siswa yang memiliki self-efficacy moderat

sebesar 67,05%, dan kemampuan kognitif 50%.66

C. Kerangka Berpikir

Untuk mewujudkan hasil belajar siswa yang baik diperlukan penerapan

media pengajaran yang berbeda yang dapat menciptakan proses pembelajaran yang

efektif. Penggunaan alat peraga Seri-Paralel merupakan solusi bagi konsep fisika

yang bersifat abstrak satu diantaranya adalah konsep rangkaian arus searah..

Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga siswa belajar efektif dan bermakna

dengan merekontruksi pemahaman maka diharapkan hasil belajarnya dan

keterampilan siswa meningkat. Selain peran alat peraga seri-paralel, peran guru

juga penting, seperti guru yang komunikatif dan pemberian bimbingan, arahan dan

penjelasan materi serta siswa yang aktif dalam pembelajaran.

Adapun gambaran kerangka berpikir dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut

:

66 Zenudin, J. Maknun dan Muslim, β€œDescription of Self-Efficacy Cognitive Abilities on The Student’

Physics Learning of The Direct Current Electrical Circuit” IOP Conf. Series: Materials Science and

Engineering, 2017, h. 5

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

37

Gambar 2.6

Bagan Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan dan kerangka berpikir yang telah dijelaskan diatas

maka perumusan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat

pengaruh yang signifikan penggunaan alat peraga hambatan listrik kotak akrilik

terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangkaian arus searah.

Peningkatan hasil belajar

Siswa berperan aktif dalam pembelajaran dan pembelajaran menjadi lebih menarik

Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga seri-paralel

Hasil Belajar Fisika Siswa Rendah

Kurangnya ketersediaan alat peraga yang mendukung dalam proses pembelajaran

Siswa kesulitan memvisualisasikan konsep fisika pada materi rangkaian arus searah

Proses pembelajaran belum melibatkan siswa

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 56 Jakarta terletak di terletak di

Jalan Kamal Raya, Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. Waktu pelaksanaan

penelitian ini semester genap tahun ajaran 2018/2019.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi

ekperimen (Quasi Eksperimen Research), Metode penelitian ini dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang tidak terkendalikan.1

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen

design, yaitu desain eksperimen semu. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,

tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar

yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.2

Bentuk desain quasi eksperimen yang digunakan yaitu Nonequivalent

Control Group Design. dalam desain ini terdapat dua kelompok yang tidak dipilih

secara acak kemudan diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan anatara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kelompok pertama

diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi

perlakuan disebut kelompok ekperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan

disebut kelompok kontrol. Bentuk desain penelitiannya adalah sebagai berikut :

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2013), Cet. 19, h. 72. 2 Ibid., h. 77

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

57

Tabel 3.1: Desain penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan pretest

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O1 X2 O2

Keterangan :

X1 : Perlakuan kelompok siswa yang diajarkan dengan menggunakan

alat peraga hambatan listrik kotak akrilik

X2 : Perlakuan kelompok siswa yang diajarkan tanpa menggunakan alat

peraga hambatan listrik kotak akrilik

O1 : Pretest untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa sebelum diberi

perlakuan

O2 : Posttest untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa setelah diberi

perlakuan

D. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. Tahap Pendahuluan

Langkah yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian ini meliputi:

a. Melakukan studi pendahuluan berupa observasi awal kunjungan ke beberapa

sekolah dan studi pustaka sebagai pendukung dari masalah yang dipilih.

b. Membuat alat peraga sebagai variabel yang diujicobakan, menyusun perangkat

pembelajaran seperti RPP, menyusun instrumen tes yang sesuai dengan kisi-

kisi instrumen dan menyusun instrumen non tes berupa lembar aktivitas siswa

dan angket respon siswa.

c. Melakukan validasi penilaian alat kepada dosen ahli kemudian

memperbaikinya.

d. Melakuakan uji coba instrumen tes ke sekolah dan kemudian menganalisisnya

dengan menggunakan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya

beda.

e. Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah yang akan diteliti.

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

f. Pengurusan surat ijin penelitian dari Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan penelitian merupakan tahap kedua setelah tahap

persiapan, tahap pelaksanaan meliputi:

a. Memberi tes awal (pretest) untuk mengtahui keadaan kelas sebelum melakukan

proses belajar mengajar kemudian menganalisis hasil dari pretest tersebut.

b. Mengelompokkan subjek penelitian menjadi dua kelas yaitu kelas kontrol dan

kelas eksperimen berdasarkan hasil pretest. Kelas yang mendapatkan nilai rata-

rata pretest tinggi dijadikan sebagai kelas kontrol sedangkan kelas yang

mendapat nilai rata-rata lebih rendah dijadikan sebagai kelas eksperimen.

c. Menyampaikan pembelajaran menggunakan Alat peraga seri-paralel DC pada

kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

d. Memberikan posttest pada kelompok control dan eksperimen untuk

mengetahui pengaruh alat peraga seri paralel terhadap hasil belajar siswa

setelah diberikan perlakuan yang berbeda.

3. Tahap Akhir

Tahap penyelesaian penelitian merupakan tahap akhir, tahap ini meliputi:

a. Mengolah dan menganalisis data hasil penilaian pretest dan posttest.

b. Menyimpulkan data berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dengan

hipotesis penelitian.

c. Membuat laporan penelitian.

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Langkah-langkah pada setiap tahap dalam prosedur penelitian dapat dilihat

lebih kelas pada Gambar 3.1 berikut ini:

Gambar 3.1

Tahapan Dalam Prosedur Penelitian

Tahap

Pendahuluan

Tahap

Pelaksanaan

Observasi Awal

Membuat Kisi-kisi dan

Angket Pendahuluan

Merumuskan Masalah

Membuat alat peraga,

RPP, Instrumen tes dan

non tes

Judgment ahli media dan

Instrumen

Uji Coba Instrumen dan

Analisis Uji Coba instrumen

Tes Awal (Pretest)

Kelas Eksperimen

(Pembelajaran dengan

Alat Peraga)

Kelas Kontrol

(Pembelajaran tanpa alat

Peraga)

Tahap Akhir Tes Akhir (Posttest)

Analisis data Penelitian

Hasil Penelitian

Kesimpulan

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

E. Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menentukan populasi dan sampel sebagai

berikut:

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya1. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa SMAN 56 Jakarta dan populasi terjangkaunya yaitu seluruh

siswa kelas XII di sekolah tersebut tahun ajaran 2018/2019.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.2 Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XII MIPA 1

sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas XII MIPA 2 sebagai kelompok

kontrol. Teknik sampling yang digunakan yaitu Purposive Sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu.3

F. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan teknik tes dan non tes sebagai berikut:

a) Penilaian atau judgement alat peraga oleh ahli untuk menentukan kelayakan alat

peraga yang digunakan dalam penelitian.

b) Teknik Tes, tes yang akan dilakukan adalah pretest dan posttest yang bertujuan

untuk mengetahui pemahaman siswa melalui hasil belajar siswa sebelum dan

sesudah diberikan perlakuan yaitu menggunakan media alat peraga. Tes yag

digunakan berupa tes objektif berbentuk tes pilihan ganda.

c) Teknik Nontes, adalah angket, bertujuan untuk mengetahui respon siswa

terhadap pembelajaran Alat Peraga Seri-Paralel yang telah diterapkan.

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2013), Cet. 19, h. 80. 2 Ibid., h. 81 3 Ibid., h. 85

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

G. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.4 Variabel pada penelitian ini

ada dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas pada

penelitian ini yaitu penggunaan alat peraga seri-paralel, sedangkan variabel terikat

pada penelitian ini yaitu hasil belajar siswa.

H. Intrumen Tes dan Non Tes

Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian.

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk memperoleh data

penelitian. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen

tes dan nontes.

1. Instrumen Tes

Instrumen tes pada penelitian ini, yaitu tes hasil belajar berupa tes objektif

jenis pilihan ganda yang terdiri dari lima alternatif jawaban. Tes adalah alat atau

prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana,

dengan cara atau aturan-aturan yang telah ditentukan sebelumnya.5 Soal yang

disusun berdasarkan kompetensi dasar, indikator, dan karakteristik konsep konsep

rangkaian arus searah yang disesuaikan kurikulum 2013 revisi 2017. Tes diberikan

sebelum (pretest) dan sesudah dilakukan perlakuan (posttest). Berikut kisi-kisi

instrumen tes yang digunakan di penelitian ini :

4 Ibid., h. 38 5 Suharsimi, Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Cet. 10, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2009), h.53

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen tes

Konsep

(Sub

Konsep)

Indikator

Aspek Kognitif Jum-

lah

Soal C1 C2 C3 C4 C5

Konsep

arus listrik

dan beda

potensial

Mendeskripsikan konsep arus

listrik dan beda potensial sebagai

besaran fisis dalam rangkaian

listrik arus searah sederhana

1, 3 2* 4* - 5 5

Peng-

gunaan alat

ukur listrik

Mengidentifikasi penggunaan

amperemeter, voltmeter dan

Ohm meter untuk mengukur

besaran fisis dalam rangkaian

listrik arus searah

6*, 7 - 8 - - 3

Hukum

Ohm dan

hambatan

konduktor

Menganalisis konsep hukum

Ohm dalam rangkaian tertutup

sederhana

- 9* 10*

,

11*

- - 3

Menganalisis hubungan arus dan

tegangan pada suatu rangkaian

arus searah

- 12 13* - - 2

Menganalisis nilai hambatan

pengganti rangkaian seri dan

rangkaian paralel

16*

, 17

18* 14*,

15,

19

6

Menentukan besaran fisis yang

mempengaruhi nilai hambatan

konduktor

20* 23* 21*,

22*

4

Hukum I

dan II

Kirchhoff

Menghitung formulasi hukum I

Kirchhoff

24,

25*

26* 27 4

Menganalisis rangkaian listrik

menggunakan formulasi hukum

II Kirchhoff berbagai loop

31 28*,

29,

30*

4

Energi dan

Daya

Listrik

Mengevaluasi nilai energi listrik

dalam kehidupan sehari-hari

32,

34

- 35 - 33* 4

Menghitung besar daya listrik

dalam kehidupan sehari-hari

36 - 37 38*,

39,

40

- 4

Jumlah Soal 7 5 12 8 8 40

Persentase Soal 17.5

%

12.5

%

30

% 20% 20% 100%

Soal yang valid pada pengujian Anates V4 yaitu 20 soal. Jumlah soal yang

digunakan dalam penelitian ini berjumlah 20 soal.

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

2. Instrumen Nontes

Penggunaan instrument non tes bertujuan agar kesimpulan yang diperoleh

dari penelitian ini lebih valid dan objektif dibandingkan jika hanya menggunakan

satu intrumen tes saja. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner (angket) respon siswa dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

Angket ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran

fisika dengan menggunakan Alat Peraga Seri Paralel pada konsep Rangkaian arus

searah. Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model angket skala likert

yang berbentuk rating-scale, dimana terdapat lima skala yaitu Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Cukup (C), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Kisi-kisi

dalam kuesioner (angket) ini dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut :

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Respon Siswa

No Indikator Angket Pernyataan Jumlah

soal Positif Negatif

1 Penggunaan Alat Peraga Hambatan

Listrik Kotak Akrilik terhadap proses

pembelajaran

1,3 2,4 4

2 Kesesuaian Alat Peraga Hambatan

Listrik Kotak Akrilik terhadap materi

yang dijelaskan

5,7 6,8 4

3 Kemudahan penggunaan Alat Peraga

Hambatan Listrik Kotak Akrilik

9 10 2

Jumlah 5 5 10

Lembar observasi dibuat untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran dengan menggunakan Alat Peraga Seri Paralel pada konsep

Rangkaian Arus Searah. Lembar observasi aktivitas siswa dibuat sesuai dengan

tahapan pada Rencana Proses Pembelajaran (RPP). Kisi-kisi lembar observasi

siswadapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut ini :

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Indikator Aktivitas Siswa Skor

Maksimal

A. Pendahuluan

1. Mempersiapkan diri untuk belajar 5

2. Memperhatikan tujuan pembelajaran yang

disampaikan guru

5

3. Memperhatikan pemberian motivasi oleh guru 5

4. Membaca pertanyaan apersepsi pada LKS 5

5. Memperhatikan mekanisme pembelajaran yang akan

dilakukan hari ini

5

B. Kegiatan Inti

1. Membaca dan memperhatikan demonstrasi

menggunakan alat peraga seri paralel

5

2. Bertanya tentang hal yang belum dipahami dari

kegiatan demonstrasi

5

3. Bekerjasama dengan kelompoknya untuk melakukan

pengamatan secara langsung dengan alat peraga seri

parallel

5

4. Bekerjasama dengan kelompoknya, berdiskusi,

menganalisis data-data yang diperoleh dalam kegiatan

demonstrasi dan membuat kesimpulan terkait dengan

pemecahan masalah dalam LKS

5

5. Membimbing siswa untuk melakukan prsentasi hasil

diskusi yang telah dilakukan

5

C. Penutupan

1. Melaksanakan evaluasi pembelajaran yang telah

dilakukan hari ini secara tertulis

5

2. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah

dilakukan bersama guru

5

I. Kalibrasi Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus dikalibrasi terlebih

dahulu untuk memenuhi kriteria kelayakan atau kualitas instrumen. Sebelum

diberikan kepada sampel, instrument tes diuji cobakan kepada siswa-siswi kelas XII

MIPA SMA Negeri 33 Jakarta. Uji coba dimaksudkan untuk mengetahui kualitas

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

setiap butir soal yang ditinjau dari pengujian yang berkaitan dengan kriteria yang

harus dipenuhi oleh instrumen tes dalam penelitian.

1. Uji Validitas

Didalam buku Encyclopedia of Education Evaluation yang ditulis oleh

Scarvia B. Anderson dan kawan-kawan yang dijelaskan bahwa sebuah tes dikatakan

valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Dalam bahasa

Indonesia valid disebut dengan shahih.6 Uji validitas tes dalam penelitian ini

menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment sebagai berikut:

Rumus yang digunakan adalah : 7

π‘Ÿπ‘₯𝑦 =𝑁 𝛴 π‘‹π‘Œ βˆ’ (𝛴 𝑋)(𝛴 π‘Œ)

√{𝑁 𝛴 𝑋2 βˆ’ (𝛴𝑋)2}{𝑁 𝛴 π‘Œ2 βˆ’ (π›΄π‘Œ)2}

Keterangan:

π‘Ÿπ‘₯𝑦 = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

𝑋 = Skor tiap butir soal

π‘Œ = Skor total butir soal

𝑁 = Jumlah siswa

Nilai π‘Ÿπ‘₯𝑦 yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan validitas

butir soal dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.4 berikut :8

Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,80 < rxy≀ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < rxy≀ 0,80 Tinggi

0,40 < rxy≀ 0,60 Cukup

0,20 < rxy≀ 0,40 Rendah

0,00 < rxy≀ 0,20 Sangat Rendah

Data rekapitulasi butir soal hasil uji coba instrumen menggunakan software

ANATES Ver. 4.0.9. Dapat dilihat pada Tabel 3.5 dibawah ini :

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

6 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Cet. 10, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2009), h.64-65 7 Ibid., h. 72 8 Ibid., h. 75

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Statistik Butir Soal

Jumlah Soal 40

Jumlah Siswa 36

Nomor soal valid 3, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 20,

21, 22, 25, 26, 28, 30, 33, 38

Jumlah soal valid 20

Persentase Soal Valid 50%

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan

mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil

yang tetap. Seandainya hasilnya berubah ubah, perubahan yang terjadi dapat

dikatakan tidak berarti.9 Releabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat

evaluasi. Suatu alat evaluasi atau tes tersebut disebut reliabel, jika tes tersebut dapat

dipercaya, konsisten, atau stabil produktif. Teknik yang digunakan untuk

menentukan reliabilitas tes dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus

K-R. 20 (Kunder Richardson 20) karena instrumen yang digunakan berupa soal

pilihan ganda. Rumusnya sebagai berikut:10

π‘Ÿ11 = (𝑛

𝑛 βˆ’ 1) (

𝑆2 βˆ’ βˆ‘ π‘π‘ž

𝑆2)

Keterangan:

π‘Ÿ11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

𝑝 = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

π‘ž = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

Ξ£π‘π‘ž = jumlah hasil perkalian antara p dan q

𝑛 = banyaknya item

𝑆 = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar

varians)

Kriteria interpretasi indeks reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.6 di bawah

ini sebagai berikut:

9Ibid., h. 86 10 Ibid.., h. 100-101

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Tabel 3.6 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen

Koefisien Korelasi Koefisien Reliabilitas

0,90 < π‘Ÿ11 ≀ 0,100 Sangat Tinggi

0,70 < π‘Ÿ11 ≀ 0,90 Tinggi

0,40 < π‘Ÿ11 ≀ 0,70 Cukup

0,20 < π‘Ÿ11 ≀ 0,40 Rendah

π‘Ÿ11 ≀ 0,20 Sangat Rendah

Berdasarkan perhitungan menggunakan software ANATES Ver. 4.0.9,

diperoleh nilai reliabilitas instrumen tes yang akan digunakan sebesar 0,66. Nilai

ini termasuk ke dalam kategori cukup, sehingga dapat disimpulkan bahwa

instrumen tes ini bersifat reliabel dan layak digunakan dalam penelitian.

3. Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah ataupun tidak terlalu

sukar. Bilangan yang meunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks

kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran berkisar antara 0,00 sampai

dengan 1,00. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Rumusan

untuk mencari taraf kesukaran butir-butir soal adalah sebagai berikut: 11

𝑃 =𝐡

𝐽𝑆

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes.

Penentuan interpretasi tafaf kesukaran butir soal dapat dilihat pada tabel 3.7

berikut ini : 12

Tabel 3.7 Interpretasi Tingkat Kesukaran

Interval P Kriteria soal

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

11 Ibid., h. 207. 12 Ibid., h. 208.

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Hasil perhitungan taraf kesukaran instrumen tes dengan menggunakan

software ANANTES Ver. 4.0.9 dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut:

Tabel 3.8 Hasil Taraf Kesukaran Intrumen Tes

Kriteria soal Butir soal

Jumlah soal Persentase

Mudah 17 42,5%

Sedang 19 47,5%

Sukar 4 10%

Jumlah 40 100%

4. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara

siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemapuan rendah.13

Adapun rumusan untuk mencari daya pembeda soal adalah:14

𝐷 =𝐡𝐴

π½π΄βˆ’

𝐡𝐡

𝐽𝐡= 𝑃𝐴 βˆ’ 𝑃𝐡

Keterangan:

D = Daya Pembeda

BA = Banyaknya kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

JA = Banyaknya siswa kelompok atas

BB = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

JB = Banyakanya rata-rata kelompok bawah.

Interprestasi daya pembeda butir soal dapat dilihat pada tabel 3.9 sebagai

berikut :15

Tabel 3.9 Interpretasi Indeks Diskriminasi Butir Soal

Daya pembeda Kriteria soal

Negatif Drop

0,00 – 0,20 Buruk

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1.00 Baik Sekali

13 Ibid., h. 211. 14 Ibid., h. 213. 15 Ibid.,h. 218

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Hasil uji daya pembeda instrumen dengan menggunakan software

ANANTES Ver. 4. 0. 9 dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut:

Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes

Kriteria soal Butir Soal

Jumlah soal Persentase

Drop 5 12,5%

Buruk 12 30%

Cukup 3 7,5%

Baik 12 30%

Baik Sekali 8 20%

Jumlah 40 100%

J. Teknik analisis data

Setelah melakukan uji instrument, selanjutnya dilakukan penelitian. Data-

data yang diperoleh melalui intrumen penelitian, diolah dan dianalisis dengan

maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis

penelitian.

1) Teknik Analisis Data Tes

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan usaha untuk menentukan apakah data variabel

yang kita miliki mendekati populasi distribusi normal atau tidak.16 Dengan kata lain

untuk pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Jika

kedua data kelompok berdistribusi normal maka dalam menguji perbedaan dua rata-

rata digunakan analisis uji parametrik (Independent sample t-test). Jika terdapat

data yang berdistribusi tidak normal maka dalam pengujian perbedaan dua rata-rata

digunakan analisis uji non-parametrik (Mann-Whitney).

Pada penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah Shapiro wilk. Uji

normalitas Shapiro wilk dengan aplikasi SPSS 22 dilakukan dengan langkah-

langkah sebagi berikut :17

1) Buka lembar kerja atau file β†’ pilih menu Anayze β†’ sub menu Descriptive

Statistic β†’ klik Explore.

16 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466 17 Kadir, Statistika Terapan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h.156-157.

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

2) Masukkan variabel terkait pada Dependent List.

3) Masukkan kelompok terkait Factor List.

4) Pilih β†’ Plots β†’ aktifkan pilihan Normality Plots with test β†’ Continue β†’ Ok.

5) Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

jika hasil sig > 𝛼 (0,05), HO diterima, maka sampel berasal dari populasi

berdistribusi normal

jika hasil sig ≀ 𝛼 (0,05), 𝐻𝑂ditolak, maka sampel berasal dari populasi

berdistribusi tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Homogenitas data mempunyai makna bahwa data memiliki variansi atau

keseragaman nilai asama atau secara statistik sama.18 Perhitungan uji homogenitas

(uji Levene) pada software SPSS melalui langkah-langkah sebagai berikut : 19

1) Buka β€œData View” masukkan data yang diujikan

2) Pilih menu Analyze β†’ Compare Means β†’ One-way Anova β†’ sampai muncul

jendela One-way Anova.

3) Masukkan variabel terikat pada Dependent List.

4) Masukkan kelompok terkait Factor List.

5) Pilih Options β†’Descriptive β†’ Homogenity of variance test β†’ Continue β†’

Ok.

6) Kriteria pengujian:

a) Tolak H0, jika probabilitas < 0,05, maka data tidak homogen.

b) Terima H0, jika probabilitas > 0,05, maka data homogen.

c. Uji Hipotesis

Metode statistika untuk pengujian hipotesis yang akan digunakan haruslah

sesuai dengan asumsi-asumsi seperti pendistribusi normal data dan

kehomogenitasan varians. Oleh karena itu, analisis tentang distribusi normal

merupakan analisis pendahuluan dan menjadi prasyarat apakah suatu teknik analisis

18 Ibid., h. 159 19 Ibid., h. 142-143

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

dapat digunakan untuk menguji hipotesis. Jika dari hasil analisis data tidak

terdistribusi normal maka dapat digunakan teknis analisis statistik non parametrik.20

Berikut ini kondisi asumsi distribusi dan kehomogenan varians dari data hasil

penelitian serta uji hipotesis yang digunakannya:

1) Data Berdistribusi Normal Dan Homogen

Untuk data berdistribusi normal dan homogen, pengujian hipotesis

menggunakan statistik parametrik yaitu uji-t.21 Uji satistik uji-t bertujuan menguji

hipotesis perbedaan rata-rata variabel antara dua kelompok. Persamaan sebagai

berikut:22

𝑑 =οΏ½Μ…οΏ½1 βˆ’ οΏ½Μ…οΏ½2

π‘ π‘”π‘Žπ‘βˆš1

𝑛1+

1

𝑛2

Dengan

π‘†π‘”π‘Žπ‘ = √(𝑛1 βˆ’ 1)𝑠1

2 + (𝑛1 βˆ’ 1)𝑠22

𝑛1 + 𝑛2 βˆ’ 2

dan

𝑠2 =βˆ‘(π‘₯𝑖 βˆ’ οΏ½Μ…οΏ½)2

𝑛 βˆ’ 1

Keterangan:

οΏ½Μ…οΏ½1 = Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

οΏ½Μ…οΏ½2 = Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

𝑛1 = Jumlah sampel kelas x1

𝑛2 = Jumlah sampel kelas x2

𝑠12 = Varian kelas X1

𝑠22 = Varian kelas X2

𝑑 = Hasil hitung distribusi

π‘ π‘”π‘Žπ‘2 = Varian gabungan.

Jika:

thitung< ttabel = Tolak H0, Terima H1

thitung> ttabel = Terima H0, Tolak H1

20 Ibid., h. 144 21 Ibid., 22 Ibid.,

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Perhitungan Independent sample t-test pada software SPSS melalui

langkah-langkah sebagai berikut :23

1) Klik Analyze β†’ Compare Means β†’ Independent Sample T Test β†’ sampai

muncul kotak dialog Independent Sample T Test.

2) Masukkan variabel nilai ke kotak Test Variable (s) dan masukkan variabel

Kelompok ke kotak groping variable.

3) Klik Define Grouping β†’ pada kolom Group 1 isikan 1 dan kolom Group 2

isikan 2 β†’ Continue β†’ Ok.

4) Kriteria pengujian:

a) H0 diterima dan H1 ditolak, jika Sign (2-tailed)> 0,05

b) H0 ditolak dan H1 diterima, jika Sign (2-tailed)< 0,05

2) Data Berdistribusi Tidak Normal Dan Homogen

Data berdistribusi tidak normal, pengujian hipotesis yang digunakan

analisis statistik non parametrik yaitu uji Mann-Whitney dengan persamaan sebagai

berikut:24

π‘ˆ1 = (𝑛1π‘₯ 𝑛2) + 𝑛1(𝑛1 + 1)

2βˆ’ 𝐾1

π‘ˆ2 = (𝑛1π‘₯ 𝑛2) + 𝑛2(𝑛2 + 1)

2βˆ’ 𝐾2

Keterangan:

U1 = jumlah peringkat 1

U2 = jumlah peringkat 2

n1 = jumlah sampel 1

n2 = jumlah sampel 2

K1 = jumlah ranling pada sampel 1

K2 = jumlah ranling pada sampel 2

Kriteria pengujian uji U sebgai berikut:

Jika U < Utabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima dan jika U > Utabel, maka

H0 diterima dan H1 ditolak.

23 Kadir, op, cit., h. 308-309 24 Ibid., h.490-491

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Langkah-langkah uji Mann-Whitney menggunakan aplikasi SPSS 22

sebagai berikut:25

1) Masukkan data pada menu Data View.

2) Pilih menu Analyze β†’ Non parametric Test β†’ Legacy Dialogs β†’ 2

Independent Samples.

3) Pada jendela 2 Independent Samples Test, masukkan variabel terikat pada Test

Variable List dan grouping variable β†’ klik Define Group β†’ klik Continue β†’

kembali ke menu Independent Samples Test β†’ Test Type β†’ Mann-Whitney U

β†’ Ok.

4) Kriteria pengujian:

a) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

b) Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

7) Teknik Analisis data Nontes

Instrumen nontes pada penelitian ini berupa angket respon siswa dan

observasi aktivitas siswa. Berikut ini masing-masing penjelasan dari masing-

masing teknik analisis data nontes tersebut.

a. Angket Respon Siswa

Angket respon siswa diberikan setelah pembelajaran menggunakan media

Alat Peraga Hambatan Listrik dilaksanakan. Angket ini bertujuan untuk

mengetahui tanggapan siswa terhap pembelajaran dengan menggunakan media alat

peraga seri paralel. Angket yang digunakan pada penelitian ini adalah model angket

skala Likert dengan pernyataan positif dan negatif. Adapun kriteria penskoran untuk

pernyataan positif dan negatif dapat dilihat pada Tabel 3.13 berikut :

Tabel 3.13 Skor Angket Respon Siswa

Jawaban Pernyataan

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Cukup (C) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

25Ibid., h.492-493.

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi dibuat untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses

pembelajaran menggunakan alat peraga hambatan listrik kotak akrilik. Selanjutnya

hasil perolehan angket respon siswa dan lembar observasi aktivitas siswa diolah

secara kuantitatif dengan menggunakan rumus : 26

𝑃 =𝐹

𝑁 π‘₯ 100%

Keterangan :

𝑃 = Angka Persentase

𝐹 = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

𝑁 = Jumlah skor ideal

Data yang diperoleh diubah dalam bentuk persentase, kemudian

diklasifikasikan kedalam kategori 3.14 berikut :

Tabel 3.14 Kriteria Penilaian Angket dan Lembar Observasi

Persentasi Kategori

90 ≀ A ≀ 100 Sangat tinggi

75 ≀ B ≀ 90 Tinggi

55 ≀ C ≀ 75 Sedang

40 ≀ D ≀ 55 Rendah

0 ≀ E ≀ 40 Rendah sekali

K. Hipotesis statistik

Hipotesis statistik yang diuji dari penelitian ini terdiri dari:

H0 : Sig (2-tailed) > Ξ± (taraf signifikansi 0,05)

Ha : Sig (2-tailed) < Ξ± (taraf signifikansi 0,05)

Keterangan:

H0 : Tidak Terdapat Pengaruh Alat Peraga Hambatan Listrik Kotak Akrilik

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Rangkaian Arus Searah.

Ha : Terdapat Pengaruh Alat Peraga Hambatan Listrik Kotak Akrilik

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Rangkaian Arus Searah

26Sugiyono, h. 137.

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian pada subbab ini menjelaskan gambaran umum dari hasil

penelitian meliputi data hasil pretest dan posttest dari kelas kontrol dan kelas

eksperimen, angket respon siswa serta lembar observasi aktivitas siswa.

1. Hasil Pretest

Hasil perhitungan pretest penelitian diperoleh dari siswa kelas XII MIPA 2

sebagai kelas kontrol dan siswa kelas XII MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dari

33 siswa. Perolehan hasil pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen disajikan data

sebagai berikut.

Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat perbedaan rentang nilai pretest dari

kelas kontrol dan kelas ekperimen. Pada kelas eksperimen, perolehan skor siswa

pada rentang nilai 10-15 terdapat 2 siswa pada kelas kontrol sedangkan di kelas

eksperimen terdapat 4 siswa. Rentang nilai 16-22 pada kelas kontrol terdapat 4

siswa sedangkan dikelas kontrol terdapat 2 siswa. Rentang nilai 23-29 pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol terdapat jumlah siswa yang sma yaitu sebanyak 2

2

4

2

13

8

44

2 2

19

5

1

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

10--15 16-22 23-29 30-35 36-42 43-48

Jum

lah

Sis

wa

Rentang Nilai

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

58

siswa. Rentang nilai 30-35 pada kelas eksperimen terdapat 19 siswa sedangkan di

kelas kontrol terdapat 13 siswa. Rentang nilai 36-42 pada kelas kontrol terdapat 8

siswa sedangkan di kelas eksperimen terdapat 5 siswa. Rentang nilai 43-48 pada

kelas kontrol terdapat 4 siswa sedangkan di kelas eksperimen terdapat 1 siswa. Hal

ini menunjukkan, bahwa rentang nilai tertinggi di interval 30-35 diperoleh kelas

eksperimen dari pada kelas kontrol.

Berdasarkan perhitungan statistik, diperoleh nilai penyebaran dan

pemusatan data nilai pretest dapat ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan Dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pemusatan dan

penyebaran data

Pretest

Kontrol Eksperimen

Nilai Terendah 15,00 10,00

Nilai Tertinggi 45,00 45,00

Rata-rata 33,18 30,45

Median 35,00 30,00

Modus 35,00 35,00

Standar Deviasi 8,82 8,78

Tabel 4.1 menunjukkan pemusatan dan penyebaran data dari hasil pretest

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai yang sering muncul (modus) pada kelas

kontrol dan eksperimen sama yaitu 35,00. Nilai terendah serta nilai tertinggi kelas

kontrol dan kelas ekperimen tidak terdapat perbedaan yang relatif besar. Nilai

terendah kelas kontrol 15,00 sedangkan kelas eksperimen 10,00. Nilai tertinggi

kedua kelas sama yaitu 45,00. Nilai rata-rata yang didapat pada kelas eksperimen

adalah 30,45 sedangkan pada kelas kontrol adalah 33,18 itu artinya kelas kontrol

memiliki nilai rata-rata tertinggi. Standar deviasi pada kelas kontrol 8,82

sedangkaan pada kelas eksperimen 8,78.

2. Hasil Pretest Berdasarkan Jenjang Kogntif

Berikut analisis data pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen berdasarkan

jenjang kognitif disajikan dalam Gambar 4.2 berikut ini.

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

59

Gambar 4.2 Diagram Persentase Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen Berdasarkan Jenjang Kognitif

Berdasarkan Gambar 4.2 diperoleh persentase jenjang kognitif hasil pretest

dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas kontrol, siswa yang menjawab

benar di jenjang kognitif mengingat (C1) sebesar 36%, jenjang kognitif memahami

(C2) sebesar 26%, jenjang kognitif menerapkan (C3) sebesar 48%, jenjang kognitif

menganalisis (C4) sebesar 32%, jenjang kognitif mengevaluasi (C5) sebesar 24%.

Sedangkan pada kelas eksperimen, siswa yang menjawab benar di jenjang kognitif

mengingat (C1) sebesar 39%, jenjang kognitif memahami (C2) sebesar 25%,

jenjang kognitif menerapkan (C3) sebesar 44%, jenjang kognitif menganalisis (C4)

sebesar 25%, jenjang kognitif mengevaluasi (C5) sebesar 22%.

3. Hasil Posttest

Berdasarkan hasil perhitungan posttest pada kelas kontrol dan kelas

eksprimen setelah diberikan perlakuan berbeda dengan jumlah 33 siswa disajikan

dalam Gambar 4.3 berikut ini.

36%

26%

48%

32%

24%

39%

25%

44%

25%22%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

C1 C2 C3 C4 C5

Pe

rse

nta

se

Jenjang Ranah Kognitif

Jenjang Kognitif Kelas Kontrol Jenjang Kognitif Kelas Eksperimen

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

60

Gambar 4.3 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol dan

Eksperimen

Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat perbedaan rentang nilai posttest dari

kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen, perolehan nilai siswa

pada rentang nilai 50-55 terdapat 2 siswa sedangkan di kelas kontrol terdapat 4

siswa. Rentang nilai 56-61 pada kelas kontrol terdapat 6 siswa sedangkan di kelas

eksperimen terdapat 1 siswa. Rentang nilai 62-67 pada kelas kontrol terdapat 8

siswa sedangkan di kelas kontrol terdapat 4 siswa. Rentang nilai 68-73 pada kelas

kontrol terdapat 11 siswa sedangkan di kelas eksperimen terdapat 6 siswa. Rentang

nilai 74-79 pada kelas eksperimen terdapat 10 siswa sedangkan di kelas kontrol

terdapat 2 siswa. Rentang nilai 80-85 pada kelas eksperimen terdapat 10 siswa

sedangkan di kelas kontrol terdapat 2 siswa. Retang nilai tertinggi kelas eksperimen

pada interval 74-79 dan 80-85, sedangkan pada kelas kontrol pada interval 68-73.

Berdasarkan perhitungan statistik didapatkan nilai penyebaran dan pemusatan data

dari nilai posttest dapat ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan Dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pemusatan dan

Penyebaran Data

Posttest

Kontrol Eksperimen

Nilai Terendah 50,00 55,00

Nilai Tertinggi 80,00 85,00

Rata-rata 65,90 73,33

Median 65,00 75,00

Modus 70,00 75,00

Standar Deviasi 7,01 7,97

4

6

8

11

2 221

4

6

10 10

0

2

4

6

8

10

12

50-55 56-61 62-67 68-73 74-79 80-85

Jum

lah

Sis

wa

Rentang Nilai

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

61

Tabel 4.2 menunjukkan pemusatan dan penyebaran data dari hasil posttest

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai terendah yang diperoleh kelas kontrol

yaitu 50,00, sedangkan kelas eksperimen 55,00. Nilai rata-rata pada kelas kontrol

sebesar 65,90 sedangkan untuk kelas eksperimen 73,33. Nilai yang sering muncul

(modus) dan median pada kelas kontrol adalah 70,00 dan 65,00 sedangkan median

dan modus pada kelas eksperimen bernilai sama yaitu 75,00. Nilai tertinggi yang

diperoleh kelas kontrol sebesar 80,00, sedangkan pada kelas eksperimen 85,00.

Standar deviasi pada kelas kontrol 7,01 sedangkan pada kelas eksperimen 7,97.

4. Hasil Posttest Berdasarkan Jenjang Kognitif

Berikut ini hasil analisis data posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen

berdasarkan jenjang kognitif dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut ini :

Gambar 4.4 Diagram Persentasi Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen Berdasarkan Jenjang Kognitif

Berdasarkan Gambar 4.4 diperoleh persentase jenjang kognitif hasil posttest

dari kelas kontrol dan kelas eksperimen yang menjawab benar, pada kelas kontrol,

siswa yang menjawab benar di jenjang kognitif mengingat (C1) sebesar 79%,

jenjang kognitif memahami (C2) sebesar 64%, jenjang kognitif menerapkan (C3)

sebesar 73%, jenjang kognitif menganalisis (C4) sebesar 57%, jenjang kognitif

mengevaluasi (C5) sebesar 62%. Sedangkan pada kelas eksperimen, siswa yang

menjawab benar di jenjang kognitif mengingat (C1) sebesar 83%, jenjang kognitif

memahami (C2) dengan persentase sebesar 70%, jenjang kognitif menerapkan (C3)

79%

64%73%

57%62%

83%

70%75% 72% 72%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

C1 C2 C3 C4 C5

Pe

rse

nta

se

Jenjang Kognitif

Jenjang Kognitif Kelas Kontrol Jenjang Kognitif Kelas Eksperimen

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

62

sebesar 75%, jenjang kognitif menganalisis (C4) sebesar 72%, jenjang kognitif

mengevaluasi (C5) sebesar 72%.

5. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa

a. Hasil Pretest dan Posttest

Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil data pretest dan posttest kelas

kontrol dan kelas eksperimen, dibawah ini rekapitulasi data yang disajikan pada

Tabel 4.3 Ukuran Pemusatan Dan Penyebaran Data Hasil Pretest dan Posttest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pemusatan dan

Penyebaran data

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pretest Posttest Pretest Posttest

Nilai Terendah 15,00 50,00 10,00 55,00

Nilai Tertinggi 45,00 80,00 45,00 85,00

Rata-rata 33,18 65,90 30,45 73,33

Median 35,00 65,00 30,00 75,00

Modus 35,00 70,00 35,00 75,00

Standar Deviasi 8,82 7,01 8,78 7,91

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan nilai rata-rata pretest dan posttest

untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen keduanya mengalami peningkatan. Pada

pretest, kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata yang lebih tinggi daripada kelas

eksperimen yaitu perbedaan sebesar 2,73 yang diperoleh dari selisih nilai pretest

kelas kontrol dan kelas eksperimen. Namun saat posttest, nilai rata-rata kelas

eksperimen yang meningkat menjadi sebesar 65,90 kontrol sedangkan untuk kelas

kontrol 73,33. Dari data yang menunjukkan diatas artinya kelas eksperimen lebih

tinggi peningkatan atas hasil belajar dibandingkan dengan kelas kontrol.

b. Hasil Belajar Kognitif

Kemampuan kognitif siswayang berdasarkan jenjang kognitif yang dapat

dilihat pada Gambar 4.5 sebagi berikut :

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

63

Gambar 4.5 Diagram Hasil Belajar Siswa Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Jenjang Kognitif

Berdasarkan Gambar 4.5 menunjukkan hasil belajar siswa secara

keseluruhan pada jenjang kognitif. Jumlah instrumen soal pada tiap jenjang kognitif

yaitu C1 sebanyak 2 soal, C2 sebanyak 3 soal, C3 sebanyak 5 soal, C4 sebanyak 4

soal, dan C5 sebanyak 6 soal. Pada saat pretest, persentase terbesar siswa menjawab

benar di jenjang kognitif C3 sebesar 48% di kelas kontrol, sedangkan pada kelas

eksperimen sebesar 44%. Pada saat posttest, siswa yang menjawab benar

mengalami peningkatan, persentase terbesar siswa menjawab di jenjang kognitif C1

sebesar 83% di kelas eksperimen, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 79%.

Peningkatan tiap jenjang pada ranah kognitif di kelas kontrol dan kelas

eksperimen dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.5 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

36

%

26

%

48

%

32

%

24

%

39

%

25

%

44

%

25

%

22

%

79

%

64

% 73

%

57

% 62

%

83

%

70

% 75

%

72

%

72

%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

C1 C2 C3 C4 C5

Pe

rse

nta

se (

%)

Jenjang Ranah Kognitif

Pretest KontrolPretest Eksperimen

43%38%

25% 25%

38%44%

48%

31%

47% 50%

C1 C2 C3 C4 C5

Pe

rse

nta

se (

%)

Jenjang Ranah Kognitif

Jenjang Kognitif Kelas Kontrol

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

64

Gambar 4.5 menunjukkan bahwa peningkatan di kelas kontrol pada jenjang

kognitif mengingat (C1) sebesar 43%, memahami (C2) sebesar 38%, menerapkan

(C3) sebesar 25%, menganalisis sebesar 25% dan mengevaluasi (C5) sebesar 38%.

Sedangkan peningkatan di kelas eksperimen pada jenjang kognitif memahmi (C1)

sebesar 44%, memahami (C2) sebesar 48%, menerapkan (C3) sebesar 31%,

menganalisis sebesar 47% dan mengevaluasi (C5) sebesar 50%.

6. Hasil Analisis Data Tes

a. Uji Prasyarat Analisis Statistik

Sebelum dilakukannya pengujian hipotesis statistik, terlebih dahulu

melakukan uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.

Berikut ini adalah uji prasyarat yang dilakukan dalam penelitian.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas yang dilakukan terhadap data pretest dan data posttest yaitu

untuk mengetahui apakah kedua data tersebut terdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas kedua data menggunakan saphiro wilk melalui software SPSS.

Hasil pengujian normalitas kedua kedua data dapat dilihat pada Tabel 4.4

berikut ini :

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Pretest-Posttest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Statistik

Pretest Posttest

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Sig. 0.004 0.007 0.034 0.100

Uji Saphiro

Wilk Sig β‰₯ 0,05 = H0 diterima

Keputusan

Data tidak

terdistribusi

normal

Data tidak

terdistribusi

normal

Data tidak

terdistribusi

normal

Data

terdistribusi

normal

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, terlihat bahwa nilai sig. diambil berdasarkan

tabel uji Shapiro wilk dengan taraf signifikasi 5% atau 0,05. Pengambilan keputusan

berdasarkan pengujian hipotesis uji normalitas, yakni jika 𝛼 = 5% = 0,05. Nilai sig.

data pretest di kelas eksperimen sebesar 0,004 dan kelas kontrol sebesar 0,007, yang

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

65

artinya nilai pretest kelas eksperimen dan kontrol lebih kecil dari signifikasi (𝛼)

atau 0,05, sehingga dapat diambil keputusan bahwa data pretest kedua kelas

tersebut dinyatakan tidak normal. Sedangkan nilai sig. posttest pada kelas kontrol

0,10. Sig posttest kelas kontrol lebih besar dari taraf signifikasi 𝛼 atau 0,05 data

berdistribusi normal, sementara pada kelas eksperimen sig posttest sebesar 0,034

data terdistribusi tidak normal. maka dapat diambil kesimpulan bahwa. Sehingga

dapat diambil keputusan bahwa pengujian hipotesis normalitas untuk data pretest

dan posttest kedua kelas yaitu nilai sig ≀ 0,05, maka dinyatakan data terdistribusi

tidak normal.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang dilakukan pada data pretest dan posttest bertujuan

untuk mengetahui variansi atau keseragaman nilai sama secara statistik. Uji

homogenitas kedua data menggunakan uji Levene melalui software SPSS. Berikut

ini Tabel 4.5 merupakan hasil pengujian homogenitas yang diperoleh.

Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Pretest-Posttest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Pretest Posttest

Sig. 0.635 0.516

Uji Levene Sig β‰₯ 0,05 = H0 diterima

Keputusan Data homogen Data homogen

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, hasil pengujian homogenitas uji Levene pada

taraf sisgnifikasi 5% atau 0,05. Pengambilan keputusan berdasarkan pengujian

hipotesis uji homogenitas, yakni jika 𝛼 = 5% = 0,05 < sig. maka data tersebut

dinyatakan homogen. Diperoleh pada tabel 4.7 bahwa nilai sig. data pretest sebesar

0,635 dan sig data posttest sebesar 0,516. Dari sig. data nilai pretest dan posttest

pada kedua kelas, nilai signifikasi SPSS lebih besar dibandingkan dengan taraf

signifikasi 𝛼 = 0,05. Maka dinyatakan kedua data homogen, berarti kedua kelas

memiliki kemampuan yang sama, baik pada saat pretest maupun saat posttest.

b. Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa data

pretest dan data posttest tidak terdistribusi normal dan homogen. Oleh karena itu

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

66

pengujian hipotesis jika data tidak terdistribusi normal yang dilakukan dengan

analisis non parametrik. Pengujian hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney U

melalui software SPSS. Berikut ini merupakan tabel 4.6 menggambarkan hasil yang

diperoleh.

4.6 Hasil Uji Hipotesis Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Statistik

Pretest Posttest

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

N 33,00 33,00 33,00 33,00

Mean Rank 30,18 36,82 42,24 24,76

Sum of Ranks 996,00 1215,00 1394,00 817,00

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,152 0,000

𝜢 0,05 0,05

Kesimpulan H0diterima

Tidak terdapat perbedaan H0ditolak

Terdapat perbedaan

Berdasarkan hasil uji analisis non parametrik diperoleh dari tabel Mann-

whitney dengan taraf signifikasi (𝛼) = 5% = 0,05. Pada tabel 4.7 nilai Asymp Sig.

(2-tailed) pretest sebesar 0,152 sehingga diambil keputusan pengujian hipotesis

untuk data pretest yaitu Sig. (2-tailed) > 0,05, maka Ha ditolak H0 diterima.

Artinya, tidak terdapat pengaruh alat peraga seri paralel sebelum diberikan

perlakuan. Sementara nilai Asymp Sig. (2-tailed) posttest sebesar 0,000 sehingga

diambil keputusan pengujian hipotesis untuk data posttest yaitu Sig. (2-tailed) <

0,05, maka Ha diterima H0 ditolak. Artinya, terdapat pengaruh alat peraga seri

paralel terhadap hasil belajar siswa.

7. Hasil Analisis Data Non Tes

Analisis data non tes dilakukan pada angket respon siswa selama

pembelajaran dengan menggunakan alat peraga hambatan listrik kotak akrilik dan

lembar observasi aktivitas siswa untuk mengetahui aktivitas siswa selama

pembelajaran berlangsung.

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

67

a. Respon Siswa Terhadap Proses Pembelajaran Menggunakan Alat Peraga

Seri Paralel

Hasil data angket yang diperoleh dari kelas eksperimen selanjutnya diolah

secara kuantitatif berasarkan tiap-tiap indikator dan menghasilkan data berupa

persentase, kemudian dikonversi menjadi kualitatif. Berikut merupakan hasil

perhitungan angket respon siswa pada pembelajaran menggunakan alat peraga seri

aralel dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini :

Tabel 4.7 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Alat Peraga Seri Paralel

No. Indikator Angket Persentase Kesimpulan

1. Penggunaan Alat Peraga

Hambatan Listrik Kotak

Akrilik terhadap proses

pembelajaran

82% Baik Sekali

2. Kesesuaian Alat Peraga

Hambatan Listrik Kotak

Akrilik terhadap materi yang

dijelaskan

78% Baik

3. Kemudahan penggunaan Alat

Peraga Hambatan Listrik

Kotak Akrilik

80% Baik Sekali

Rata-rata 80% Baik Sekali

Pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga seri paralel

pada konsep rangkaian arus searah sebagian besar siswa memberikan tanggapan

yang positif dan memperoleh nilai yang baik. Hasil persentase rata-rata angket

sebesar 80% dan termasuk dalam kategori baik sekali. Hal tersebut menunjukkan

bahwa dengan menggunakan alat peraga seri paralel dapat membuat siswa antusias

dalam pembelajaran konsep rangkaian arus searah.

b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Saat Belajar Menggunakan Alat Peraga

Hambatan Listrik Kotak Akrilik

Hasil data dari observasi aktivitas siswa selama pembelajaran pada kelas

eksperimen kemudian diolah secara kuantitatif berdasarkan tiap-tiap indikatornya

yang menghasilkan data berupa persentase. Berikut adalah persentase hasil

observasi aktivitas siswa terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan alat

peraga hambatan listrik kotak akrilik.

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

68

Tabel 4.9 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Indikator Pertemuan ke- Rata-

rata Kesimpulan

1 2 3 4 1 Pendahuluan 81.21% 83.03% 78.78% 77.57% 80.15% Baik Sekali

2 Inti 76.72% 72.72% 70.90% 65.48% 71.45% Baik

3 Penutup 75.75% 78.78% 80.30% 78.78% 78.41% Baik

Rata-rata 77.89% 78.18% 76.66% 73.94% 76.67% Baik

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan hasil observasi aktivitas siswa selama

pembelajaran. Selama pembelajaran terdiri dari 4 pertemuan, aspek yang diamati

selama pembelajaran yaitu dari tahap pendahuluan, inti, dan penutup dengan rata-

rata 76,67 dengan kategori baik, artinya selama pembalajaran siswa dapat

mengikuti pembelajaran dengan baik menggunakan alat peraga hambatan listrik

kotak akrilik.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Kemampuan awal siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum

perlakuan mengggunaan alat peraga seri paralel masih sangat rendah. Hal tersebut

dapat dilihat dari hasil pretest pada kedua kelas. Nilai rata-rata pretest pada kelas

kontrol sebesar 33,18 sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 30,45, nilai

tertinggi kedua kelas sama yaitu 45. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas

homogen, signifikan 0,635 > 0,05 yang artinya kedua kelas memiliki kemampuan

yang sama sebelum diberikan perlakuan, sehingga dilakukan penelitian lanjutan.

Rendahnya nilai pretest dipengaruhi faktor dimana siswa belum menerima konsep

yang akan diujikan dan sebagian siswa hanya menebak jawaban, siswa cenderung

tidak dapat menjawab soal dengan benar.

Hasil nilai pretest dari kedua kelas yang diujikan, menunjukkan kedua kelas

diberi perlakuan yang berbeda. Pada kelas dengan nilai pretest lebih tinggi (kelas

kontrol) menggunakan pembelajaran santifik dengan metode pembelajaran

konvensional, sedangkan kelas dengan nilai pretest lebih rendah (kelas eksperimen)

menggunakan pembelajaran sainstifik dan menggunakan media pembelajaran alat

peraga. Rendahnya tingkat pencapaian siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya yaitu cara mengajar guru di sekolah dahulu (SMP) dan kelengkapan

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

69

fasilitas yang ada di dalam sekolah.1 Kemudian dilihat dari ada atau tidaknya

perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan

eksperimen maka ditentukan dengan pengujian hipotesis Mann-whitney. Seperti

pada tabel 4.6 bahwa tidak terdapat pengaruh sebelum diberikan perlakuan pada

kedua kelas, sig (2-tailed) sebesar 0,152 (H0 diterima, Ha ditolak), sementara hasil

uji hipotesis Mann-whitney setelah diberikan perlakuan sig (2-tailed) sebesar 0,000

(Ha diterima, H0 ditolak), menunjukkan adanya pengaruh penggunaan alat peraga

terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil posttest setelah kedua kelas diberikan perlakuan yang

berbeda, diperoleh rata-rata (mean) kelas eksperimen 73,33 sementara kelas kontrol

65,90. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar dengan

menggunakan alat peraga seri paralel pada kelas eksperimen. Hal tersebut didukung

hasil penelitian Muhammad Iwan, Agus dan Warsito yang menyatakan bahwa

terdapat peningkatan hasil belajar setelah pembelajaran menggunakan alat peraga.2

Hal tersebut juga didukung penelitian Suliyati dkk yang menyatakan bahwa

terdapat perbedaan signifikan hasil belajar antara sebelum dan sesudah

menggunakan alat peraga.3 Penggunaan alat peraga seri paralel dalam pembelajaran

fisika yang dikenal siswa sebagai pelajaran yang rumit dan sukar dipelajari, akan

menjadi lebih mudah dipahami, menyenangkan bagi siswa dan guru lebih kreatif.4

Hasil belajar kognitif siswa setelah pembelajaran menggunakan alat peraga

mengalami peningkatan pada tiap jenjang kognitifnya. Peningkatan jenjang

kognitif dapat diperoleh dari hasil pretest dan posttest di kelas eksperimen dan

kontrol dapat dilihat pada tabel 4.5. Perolehan persentase rata-rata siswa yang

1 Zenudin, J. Maknun dan Muslim, β€œDescription of Self-Efficacy Cognitive Abilities on The

Student’ Physics Learning of The Direct Current Electrical Circuit” IOP Conf. Series: Materials

Science and Engineering 2017, doi 10.1088/1757-899X/180/1/0120041, h. 5 2 Muhammad Iwan, Agus Suyatna, dan Warsito, β€œDevelopment Of Static Fluid Learning

Props To Improve Students Argumentation Skill” International Journal Of Research

Granthaalayah, Vol. 6, Juni 2018, h. 302 3 Suliyanti, Mujassam, Irfan Yusuf, Widyaningsih, β€œPenerapan Model PBL Menggunakan

Alat Peraga Sederhana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik”, Jurnal Curricula, Vol. 3, Desember

2017, h. 18 4 Galuh Ayu Riyanti, Sutikno dan Masturi, β€œPenerapan Alat Peraga Seri-Paralel DC Untuk

meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Hukum Ohm”, Prosiding Seminar Nasional Fisika

(E-Journal) SNF, Vol IV, Oktober 2105, h. 131

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

70

menjawab benar saat posttest di kelas kontrol pada kemampuan mengingat (C1)

sebesar 79%, kemampuan memahami (C2) sebesar 64%, kemampuan menerapkan

(C3) sebesar 73%, kemampuan menganalisis (C4) sebesar 57%, dan kemampuan

mengevaluasi (C5) sebesar 62%. Sedangkan rata-rata hasil posttest di kelas

eksperimen pada kemampuan mengingat (C1) sebesar 83%, kemampuan

memahami (C2) sebesar 70%, kemampuan menerapkan (C3) sebesar 75%,

kemampuan menganalisis (C4) sebesar 72%, dan kemampuan mengevaluasi (C5)

sebesar 72%.

Persentase tertinggi yaitu pada jenjang kognitif mengingat (C1), kelas

eksperimen mengalami peningkatan yang lebih tinggi dari kelas kontrol. Hal

tersebut disebabkan karena dengan meggunakan alat peraga dapat memberikan

serta menciptakan kesan menyenangkan pada siswa sehingga mudah bagi siswa

untuk mengingat konsep-konsep.5 Melalui alat peraga seri paralel dapat

memperluas pengalaman dan persepsi siswa akan menjadi lebih tepat, karena

konsep arus searah dapat langsung siswa amati dengan melihat dan meraba

sehingga konsep tersebut tidak akan mudah hilang dalam ingatan.

Pada jenjang kognitif memahami (C2), peningkatan kelas eksperimen

lebih unggul dari kelas kontrol. Kemampuan memahami adalah kemampuan untuk

mengkonstruk makna atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki

dan mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki.6 Dengan

alat peraga siswa mengalami langsung objek yang dipelajari, karena pengalaman

langsung inilah konsep yang diperoleh siswa menjadi semakin konkret.7 Alat

peraga seri paralel itu sendiri membuat siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan

pembelajaran, siswa berkesempatan merangkai sendiri alat peraga dan melakukan

percobaan sesuai panduan yang ada pada LKS. Setelah itu siswa berdiskusi dengan

teman sekelompok. Kegiatan diskusi secara klasikal dapat menciptakan situasi yang

bermakna karena belajar dengan teman sebaya memudahkan untuk saling bertukar

5 Suliyanti, Mujassam, Irfan Yusuf, Widyaningsih, op, cit., h. 15 6 Melly Ariska, β€œStudi Pemahaman Konsep Siswa Pada Sub Konsep Rangkaian Listrik

Arus Searah Di Kelas XI SMA Negeri 1 Palembang”, Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, Vol

2 No. 1, Novemember 2015, h. 148 7 Wina Sanjaya, Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2013),

h. 200

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

71

pikiran, dapat memberikan penjelasan dengan kalimat sendiri, mengemukakan

gagasan dan saling bertukar pikiran.8

Pada jenjang kognitif mengaplikasikan (C3), peningkatan kelas eksperimen

lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal tersebut dikarenakan alat peraga membuat

siswa menjadi lebih aplikatif.9 Kegiatan belajar dengan alat peraga memberikan

kesempatan kepada siswa seluas-luasnya untuk terlibat langsung upaya

membangun sendiri pengetahuannya. Dalam hal ini guru hanya sebagai fasilitator

dan siswa menjadi partisipasi aktif, siswa dapat lebih memahami pendemonstrasian

alat peraga, dan juga mengaitkan kesesuaian atau menunjukkan pembuktian

terhadap konsep yang sedang mereka pelajari.

Kemampuan jenjang kognitif menganalisis (C4) dan mengevaluasi (C5)

sama yaitu 72%. Memperoleh persentase yang lebih tinggi pada kelas eksperimen

dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini disebabkan pada saat pembelajaran

dengan menggunakan alat peraga seri paralel siswa terbiasa menganalisis data hasil

percobaan maupun hasil demonstrasi kemudian mengaitkan sendiri dengan teori

yang ada dan menemukan sendiri gagasan, ide maupun konsep. Hal tersebut juga

didukung dengan penelitian Elfrida dan Sumadi yang menyatakan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi berdampak positif, karena

dapat menumbuhkan, mengembangkan dan membina sikap dalam berpikir kritis,

analitis, logis dan sistematis.10

Perolehan hasil angket respon siswa yang telah diisi oleh 33 siswa setelah

pembelajaran menggunakan alat peraga pada konsep rangkaian arus searah yang

dapat dilihat pada tabel 4.8 diperoleh nilai persentase rata-rata sebesar 80% yakni

dengan kategori baik sekali, maka dapat disimpulkan bahwa antusias siswa pada

alat peraga. Hal ini dikarenakan alat peraga dapat menciptakan kelas lebih hidup

8 Galuh Ayu Riyanti, Sutikno, dan Masturi, op, cit., h. 130 9 Agus Slamet Isnanto, Arif Maftukhin, dan Eko Setyadi Kurniawan, β€œPengaruh

Penggunaan Alat Peraga Berbasis Lingkungan (APBL) Pada Materi Dinamika Partikel Terhadap

Kemampuan Psikomotorik P1 Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Kutowinangun”, Radiasi, Vol

4. No. 1, h. 31 10 Elfrida Farinita dan Sumadi, β€œPengaruh Metode Eksperimen dan Metode Demontrasi

Terhadap Prestasi Belajar Fisika Pokok Bahasan Listrik Dinamis”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-

COMPTON, Vol 3, No. 1, Juni 2016, h. 93

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

72

dan menyenangkan serta lebih memahami materi pembelajaran.11 Karena

keantusiasan siswa pembelajaran berlangsung dengan baik dalam kegiatan

mengamati, memberikan hipotesis, bereksperimen, menganalisis data, menarik

kesimpulan dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Hal tersebut dibuktikan

dengan tabel 4.9 persentase rata-rata siswa tiap pertemuan sebesar 76,67%. Sejalan

dengan penelitiaan Muhammad Iwan dkk menyatakan bahwa alat peraga dapat

memberi kesempatan siswa melakukan kegiatan ilmiah sehingga mendominasi

proses pembelajaran.12 Dengan alat peraga dalam pembelajaran mampu

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa dalam suasana belajar

yang menyenangkan sehingga materi yang dijelaskan manjadi lebih mudah

dimengerti. Akibat kondisi tersebut pemanfaatan alat peraga dalam proses

pembelajaran secara sigifikan dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.

11 Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung

Persada, 2011), h. 13 12 Muhammad Iwan, Agus Suyatna, dan Warsito, op.cit., h.304

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah di lakukan terhadap

33 siswa, hasil analisis uji hipotesis Mann-whitney dengan taraf signifikasi (𝛼) =

5% = 0,05. Asymp Sig. (2-tailed) pretest sebesar 0,152 sehingga diambil keputusan

pengujian hipotesis untuk data pretest yaitu Sig. (2-tailed) > 0,05, maka Ha ditolak

H0 diterima. Sementara nilai Asymp Sig. (2-tailed) posttest sebesar 0,000 sehingga

diambil keputusan pengujian hipotesis untuk data posttest yaitu Sig. (2-tailed) <

0,05, maka Ha diterima H0 ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh alat peraga seri paralel terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan

alat peraga hambatan listrik kotak akrilik.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka sebagai bahan

pertimbangan dan masukan maka peneliti memberikan beberapa saran, bagi :

1. Siswa, Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga hambatan listrik kotak

akrilik membuat siswa lebih antusias dalam mempelajari dan memahami fisika

konsep rangkaian arus searah dengan rumus-rumus yang terkesan sulit.

2. Guru

a. Penggunaan alat peraga peraga hambatan listrik kotak akrilik dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, untuk itu perlu pertimbangan guru

mengggunakan alat peraga ini dalam pembelajaran untuk tercapainya tujuan

pembelajaran.

b. Pengelolaan waktu yang baik sangat menentukan keberhasilan proses belajar

mengajar, sehingga alokasi waktu diperhatikan karena menggunkan alat peraga

membutuhan waktu yang relatif lama.

3. Peneliti Lain, perlu adanya perbaikan, penyempurnaan dan pengembangan

lebih lanjut pada alat peraga peraga hambatan listrik kotak akrilik agar dapat

mengukur nilai arus atau beda potensial yang konstan.

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Afriyanto, Erwan. β€œPengembangan Media Pembelajaran Alat Peraga Pada Materi

Hukum Biot Savart di SMA Negeri 1 Prambanan Klaten. JRKPF UAD.Vol

2. No.1, April 2015.

Anderson, Lorin W dan David R. Krathwohl. A Taxonomy For Learning, Teaching,

And Assessing: A Revision Of Bloom’s Taxonomy Of Educational

Objectctive, Abridged Edition, terj. Agung Prihantoro. Cet. 1. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2015.

Andriani, Evin dan Indrawatidan Alex Harijanto. β€œRemedi Miskonsepsi Beberapa

Konsep Listrik Dinamis Pada Peserta didik SMA Melalui Simulasi Phet

Disertai LKS” 363 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 3 No. 4, Maret 2015

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Cet. 10.

Jakarta: Bumi Aksara, 2009

Asyhar, Rayandra. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung

Persada Press, 2011

Azhar. Arsyad, Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.

Douglas C. Giancoli. Fisika Edisi kelima Terj Physics Fifth Edition. Jakarta:

Erlangga, 2001

Harjanto. Prencanaan Pengajaran. Jakarta : Rieka Cipta, 2010.

https://translate.google.co.id (diakses pada 28 agustus 2018 padapukul 20:12 WIB)

Iqlima Noor dan Prabowo. β€œPengembangan Alat Peraga Bandul Matematis Untuk

Melatihkan Keterampilan Proses Siswa Pada Materi Gerak Harmonik

Sederhana di Kelas XI SMAN Tuban”, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika

(JIPF), Vol. 03 No. 2, 2014

Isnanto, Agus Slamet, Arif Maftukhin, dan Eko Setyadi Kurniawan. β€œPengaruh

Penggunaan Alat Peraga Berbasis Lingkungan (APBL) Pada Materi

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Dinamika Partikel Terhadap Kemampuan Psikomotorik P1 Peserta Didik

Kelas X SMA Negeri 1 Kutowinangun”, Radiasi, Vol 4. No. 1

Iwan, Muhammad, Agus Suyatna dan Warsito. Development Of Static Fluid

Learning Props To Improve Students Argumentation Skill” International

Journal Of Research Granthaalayah, Vol 6, 2018.

Jufri, Wahab. Belajar Dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta,

2013

Kadir. Statistika Terapan. Jakarta: Rajawali Pers, 2016

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Online. Tersedia di

www.kbbi.kemendikbud.go.id

Maknun, Zaenudin J dan Muslim. β€œDescription of Self-Efficacy Cognitive Abilities

on The Student’ Physics Learning of The Direct Current Electrical Circuit”

IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering 2017, doi

10.1088/1757-899X/180/1/0120041, h. 5

Melly Ariska. β€œStudi Pemahaman Konsep Peserta didik Pada Sub Konsep

Rangkaian Arus Searah Di Kelas XI SMA Negeri 1 Palembang”, Jurnal

Inovasi Dan PembelajaranFisika, Vol 2. No.2, November 2015

Muliawan, Jasa Ungguh. 45 Model Pembelajaran Spektakuler. Yogyakarta : Ar-

Ruzz Media, 2016

Mulyasa, E. Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013, Cet. 6. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2015.

Mulyatno dkk. Fisika Umum 2 Edisi 1, Tangerang Selatan: Universitas Terbuka,

2017.

Ramayulis. Dasar-Dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta:

Kalam Mulia, 2015.

Riyanti, Galuh ayu, Sutikno, dan Masturi. β€œPenerapanAlatPeraga Seri-Paralel DC

Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Hukum Ohm”,

Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) 2015

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Sadiman, Arief S, Raharjo, Anung Haryono, dan Rahardjito. Media Pendidikan

Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2007.

Semiawan, Conny. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar.

Jakarta: PT Indeks, 2002

Serway, Raymond A. dan John W. Jewett. Fisika Untuk Sains dan Teknik Terj

Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics, Edisi 2,. Jakarta:

Salemba Teknika, 2010

Setyani, ND, Suparmi, Sarwanto dan J Handhika. β€œStudents Conception and

Perception Of Simple Electrical Circuit” International Conference on

Science and Applied Science 2017, IOP Conf. Series: Journal Of Physics:

Conf Series 909 (2017), doi: 10.1088/1742-6596/909/1/012051

Siregar, Eveline dan Hartini Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran. Cet. 4. Bogor:

Ghalia Indonesia, 2017.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2013.

Sukmadinata, Nana Syodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2007.

Suliyati, Mujassam, Irfan Yusuf, dan Sri Widyaningsih. β€œPenerapan Model PBL

Menggunkan Alat Peraga Sederhana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik”,

Jurnal Curiculla, Vol. 3, No. 1, 2018.

Tafonao, Talizaro. ”Peranan Media Pemebelajaran Dalam Meningkatkan Minat

Belajar Mahasiswa”, Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol. 2, No. 2, Juli

2018

Tim Penyusun Modul. Pedoman Pembuatan Alat Peraga Fisika SMA. Jakarta :

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2011.

Wina Sanjaya. Perencanaan dan Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2008

Wina Sanjaya. Media Komunikasi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 57

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Young, Hugh D dan Roger A. Freedman. University Physics Tenth Edition, terj.

Pantur Silaban. Jakarta: Erlangga, 2004

Yudhi Munadi. Media Pembelajaran Sebuah Pedekatan Baru. Jakarta: Gaung

Persada, 2012.

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

78

LAMPIRAN A

Perangkat Pembelajaran

1. RPP Kelas Eksperimen

2. RPP Kelas Kontrol

3. LKS Kelas Eksperimen

4. LKS Kelas Kontrol

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

79

Lampiran A.1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMAN 56 Jakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XII/I

Materi Pokok : Rangkaian Arus Searah

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

pertemuan ke : 1

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1 Bertambah keimanannya dengan

menyadari hubungan keteraturan

dan kompleksitas alam dan jagad

raya terhadap kebesaran Tuhan

yang menciptakannya.

1.1.1 Mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya dengan bertumbuh

menjadi individu yang semangat

belajar.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin tahu;

2.1.1 Memiliki rasa bertanggung jawab

dan kerjasama dalam menyatakan

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

80

objektif; jujur; teliti; cermat;

tekun; hati-hati; bertanggung

jawab; terbuka; kritis; kreatif;

inovatif dan peduli lingkungan)

dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi

sikap dalam melakukan

percobaan , melaporkan, dan

berdiskusif.

masalah sehari-hari yang

berhubungan dengan listrik searah

(DC)

3.2 Mengevaluasi prinsip kerja

peralatan listrik searah (DC)

dalam kehidupan sehari-hari

3.2.1 Mendeskripsikan konsep arus

listrik dan beda potensial sebagai

besaran fisis dalam rangkaian

listrik arus searah sederhana

3.2.2 Mengidentifikasi penggunaaan

amperemeter, voltmeter dan ohm

meter untuk mengukur besaran-

besaran listrik dalam rangkaian

3.2.3 Menganalisis konsep hukum

ohm dalam rangkaian tertutup

sederhana

3.2.4 Mengevaluasi konsep hukum

ohm dalam rangkaian tertutup

sederhana

4.2 Melakukan percobaan untuk

menyelidiki karakteristik

rangkaian listrik

4.2.1 Memecahkan masalah yang

ditimbulkan oleh arus lisrik dan

potensial listrik melalui

percobaan.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat memahami

konsep arus listrik dan beda posensial sebagai besaran dalam rangkaian arus

searah pengertian besaran-besaran dalam rangkaian arus searah.

2. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat

mengidentifikasi penggunaan amperemeter, voltmeter dan ohmmeter untuk

mengukur besaran-besaran listrik.

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

81

3. Melalui kegiatan demonstrasi, peserta didik dapat mengetahui penggunaan

amperemeter, voltmeter dan ohmmeter untuk mengukur besaran-besaran

listrik pada rangkaian.

4. Melalui kegiatan demonstrasi, peserta didik dapat memahami konsep hukum

ohm dalam rangkian tertutup sederhana.

5. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat menyelidiki

hubungan antara tegangan (𝑉) dan kuat arus (𝐼) pada suatu rangkaian.

6. Melalui kegiatan demonstrasi dan diskusi, peserta didik dapat mnegevaluasi

antara tegangan (𝑉) dan kuat arus (𝐼) pada suatu rangkaian.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Fakta

Rangkaian arus searah (direct current) mengkaji arah arus yang tidak berubah

terhadap waktu.

Rangkaian arus searah mempelajari muatan-muatan listrik yang bergerak,

yang menyebabkan munculnya arus listrik.

Arus listrik ditimbulkan oleh elektron, tetapi arah arus listrik berlawanan

dengan arah gerak elektron.

Konsep

Arus listrik adalah aliran partikel-partikel bermuatan listrik positif yang

bergerak dari kutub positif ke kutub negatif baterai

Beda potensial (tegangan) didefinisikan sebagai selisih potensial antara dua

titik dalam suatu penghantar

Rangkaian Tertutup adalah suatu rangkaian yang jalannya mulai dari suatu

titik, berkeliling dan akhirnya kembali lagi ke titik tersebut.

Prinsip

Kuat arus listrik

Kuat arus (𝐼) =𝑄

𝑑=

muatan (Qoloumb)

waktu (sekon)

Hukum ohm

𝐼 =𝑉

𝑅

β€œKuat arus yang mengalir pada suatu penghantar berbanding lurus dengan beda

potensial antar kedua ujung penghantar tersebut dan berbanding terbailk dengan

hambatannya”

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

82

Prosedural

Langkah-langkah untuk melaksanakan kegiatan diskusi dan mengerjakan LKS

(Lembar Kerja Siswa)

E. Media/Alat/Sumber Belajar

Media : Alat Peraga Seri Paralel, Laptop, dan LCD

Alat Dan Bahan : Multimeter

Sumber Belajar : - Lembar Kerja Siswa (LKS)

- Buku Fisika SMA Kelas XII Kurikulum 2013

revisi 2016

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Pendekatan Scientific

Metode : Demonstrasi, Pengamatan, Diskusi, Tanya jawab

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

83

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

TAHAPAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

WAKTU

GURU SISWA K

EG

IAT

AN

AW

AL

Pendahuluan - Guru mengucapkan salam dan memulai

pembelajaran dengan berdoa, kemudian

memeriksa kehadiran siswa.

- Guru mempersiapkan siswa dalam mengikuti

pembelajaran

- Guru membentuk kelompok dengan jumlah

anggota 4-5 orang peserta didik.

- Siswa Menjawab salam, berdoa

dan menyatakan kehadiran

- Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran

- Siswa berkumpul dengan anggota

kelompok yang telah ditentukan.

5 menit

Apersepsi

dan Motivasi

Guru mengajukan pertanyaan apersepsi dengan

menyebutkan peralatan listrik yang sering

dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Pernahkah kalian perhatikan bagaimana

senter, hp, dan jam weker, radio dapat

bekerja dengan baik?

Mengapa hal itu bisa terjadi!

Siswa diharapkan menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru

10 menit

Tujuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Siswa menyimak yang disampaikan

guru mengenai tujuan pembelajaran.

Mengamati - Guru memberikan Lembar Kerja Siswa

kepada masing-masing kelompok siswa.

- Guru membimbing siswa dengan menggali

pengetahuan dasar siswa tentang arus listrik

dan beda potensial listrik sebagai besaran fisis

pada rangkaian arus searah.

- Guru mendemonstrasikan penggunaan alat

peraga terkait materi.

- Siswa mengamati dan melakukan

percobaan demonstrasi kemudian

berdiskusi dengan teman

kelompoknya.

- Siswa mencatat hal-hal penting

berkaitan materi

15 menit

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

84

Menanya - Guru membimbing siswa untuk menanyakan

apa yang mereka pahami dari materi yang

telah disampaikan.

- Jika siswa pasif, maka dilakukan tanya jawab.

- Siswa diharapkan bertanya terkait

materi yang telah dibaca dan

disampaikan oleh guru.

10 menit

Mengumpulkan

Informasi

Guru menginstruksikan siswa untuk

berdiskusi dalam mengerjakan LKS.

Siswa berdiskusi mengerjakan

LKS dengan teman kelompoknya .

20 menit

Mengasosiasi

- Guru membimbing siswa untuk mengolah

informasi yang sudah dikumpulkan dalam

bentuk grafik.

- Siswa Bekerjasama dengan kelompoknya,

berdiskusi, menganalisis data yang diperoleh

dalam kegiatan mengumpulkan informasi

- Guru meminta siswa untuk memeriksa hasil

data secara percobaan dengan secara

matematis sesuai LKS.

- Siswa mengolah informasi dari

berbagai sumber belajar.

- Siswa menelaah dan

mendiskusikan perbandingkan

hasil data percobaan secara

matematis sesuai LKS.

15 menit

Mengkomunika-

sikan

- Guru membimbing siswa untuk

mempersentasikan hasil diskusi kelompok

dan meminta perwakilan dari masing-masing

kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi

sesuai pertanyaan yang ada pada LKS.

- Guru merefleksikan hasil kerja siswa dan

memberikan informasi lebih lanjut tentang

permasalahan yang dibahas.

- Siswa dari perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya sedangkan kelompok

lain menganggapi.

- Siswa mendengarkan informasi

lebih lanjut tentang permasalahan

yang dibahas.

5 menit

KEG

IATA

N IN

TI

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

85

PE

NU

TU

P

Menyimpulkan - Guru meminta perwakilan siswa untuk

membuat kesimpulan secara lisan.

- Guru membagikan soal evaluasi tertulis

terkait materi.

- Menginfokan kepada siswa mengenai materi

pertemuan selanjutnya

- Menutup kegiatan pembelajaran dengan

mengucap salam dan membaca doa.

- Menyimpulkan materi yang telah

dibahas.

- Mengerjakan soal evaluasi

- Siswa mempersiapkan materi pada

pertemuan selanjutnya.

- Siswa menjawab salam guru lalu

membacadoa penutup.

10 menit

H. Penilaian

a. Penilaian Kognitif

Teknik Penilaian : Tes tertulis

Bentuk Instrumen : Tes uraian (lampiran)

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

86

Penilaian

Soal Jawaban

1. Perhatikan gambar!

Berdasarkan gambar

disamping, Jelaskan

pengertiandari arus

listrik!

Arus listrik adalah perbandingan besar

muatan listrik disebabkan dari pergerakan

elektron-elektron yang mengalir melalui

suatu titik berpotensial tinggi ke titik

berpotensial rendah tiap satuan waktu pada

rangkaian tertutup.

(Skor 15)

2. Hasil pengukuran tegangan seorang siswa SMA

seperti gambar rangkaian di bawah ini!

Jika muatan listrik yang mengalir sebesar 120 C

dalam satu menit. Maka tentukan besar hambatan

R di titik AB pada rangkaian!

Diketahui :

π‘ž = 120 C

𝑑 = 1 menit = 60 detik

Ditanya : hambatan (𝑅)?

Jawab :

Membaca tegangan pada voltmeter

π‘‰π‘Žπ‘ =NU

Nilai Maxx BU

π‘‰π‘Žπ‘ = 6

10 π‘₯ 5

π‘‰π‘Žπ‘ = 3 𝑉 (Skor 10)

Menghitung nilai hambatan R

𝑉 = 𝐼 π‘₯ 𝑅

𝑉 =π‘ž

𝑑π‘₯ 𝑅

𝑅 =𝑑

π‘žπ‘₯ 𝑉

𝑅 =60 𝑠

120 𝐢π‘₯ 3 π‘‰π‘œπ‘™π‘‘

𝑅 = 1,5 Ξ© (Skor 15)

3. Jelaskan bunyi hukum Ohm! Kuat arus listrik yang mengalir melalui suatu

penghantar sebanding dengan tegangan atau

beda potensial suatu penghantar listrik tersebut,

perbandingannya selalu konstan. 𝑉

πΌβ‰ˆ 𝑅

(Skor 10)

Rekapitulasi penilaian:

Nilai yang diperoleh adalah : N = Skor yang diperoleh x 2

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

87

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMAN 56 Jakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XII/I

Materi Pokok : Rangkaian Arus Searah

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke : 2

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.2 Bertambah keimanannya dengan

menyadari hubungan keteraturan dan

kompleksitas alam dan jagad raya

terhadap kebesaran Tuhan yang

menciptakannya.

1.1.1 Mengamalkan ajaran agama

yang dianutnya dengan

bertumbuh menjadi individu

yang semangat belajar.

2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin tahu; objektif;

jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;

2.1.1 Memiliki rasa bertanggung

jawab dan kerjasama dalam

menyatakan masalah sehari-

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

88

bertanggung jawab; terbuka; kritis;

kreatif; inovatif dan peduli

lingkungan) dalam aktivitas sehari-

hari sebagai wujud implementasi

sikap dalam melakukan percobaan ,

melaporkan, dan berdiskusif.

hari yang berhubungan

dengan listrik searah (DC)

3.3 Mengevaluasi prinsip kerja peralatan

listrik searah (DC) dalam kehidupan

sehari-hari

3.3.1 Menganalisis nilai hambatan

pengganti rangkaian seri dan

rangkaian paralel

3.3.2 Menganalisis besaran fisis

yang mempengaruhi nilai

hambatan konduktor

3.3.3 Mengevaluasi nilai

hambatan penggangi

susunan rangkaian

kombinasi

4.2 Memperesentasikan hasil percobaan

tentang prinsip kerja rangkaian

listrik searah (DC)

4.2.2 Memecahkan masalah

mengenai rangkaian seri dan

rangkaian paralel.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat menentukan nilai

hambatan pengganti suatu hambatan.

2. Melalui kegiatan demonstrasi, peserta didik dapat menyelidiki nilai hambatan

pengganti suatu hambatan.

3. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat menganalisis

nilai hambatan pengganti rangkaian seri dan rangkaian paralel.

4. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat menganalisis

besaran-besaran yang mempengaruhi nilai hambatan kawat penghantar.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Fakta

Rangkaian arus searah (direct current) mengkaji arah arus yang tidak berubah

terhadap waktu.

Rangkaian arus searah mempelajari muatan-muatan listrik yang bergerak,

yang menyebabkan munculnya arus listrik.

Arus listrik ditimbulkan oleh elektron, tetapi arah arus listrik berlawanan

dengan arah gerak elektron.

Konsep

Arus listrik adalah aliran partikel-partikel bermuatan listrik positif yang

bergerak dari kutub positif ke kutub negatif baterai

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

89

Beda potensial (tegangan) didefinisikan senagai selisih potensial antara dua

titik dalam suatu penghantar

Rangkaian Tertutup adalah suatu rangkaian yang jalannya mulai dari suatu

titik, berkeliling dan akhirnya kembali lagi ke titik tersebut.

Prinsip

Hambatan pada kawat

𝑅 = πœŒπ‘™

𝐴

Hambatan pengganti seri (𝑅𝑠)

𝑅𝑆 = βˆ‘ 𝑅𝑛 = 𝑅1 + 𝑅2 + β‹― + 𝑅𝑛

Hambatan pengganti paralel (𝑅𝑝)

𝑅𝑝 = βˆ‘1

𝑅𝑛=

1

𝑅1+

1

𝑅2+ β‹― +

1

𝑅𝑛

Prosedural

- Langkah- langkah untuk melaksanakan kegiatan diskusi dan mengerjakan

LKS (Lembar Kerja Siswa)

E. Media/Alat/Sumber Belajar

Media : Alat Peraga Hambatan Listrik, Laptop, dan LCD

Alat Dan Bahan : Multimeter

Sumber Belajar : - Lembar Kerja Siswa (LKS)

- Buku Fisika SMA Kelas XII Kurikulum 2013

revisi 2016

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Pendekatan Scientific

Metode : Demonstrasi, Pengamatan, Diskusi, Tanya jawab

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

90

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

TAHAPAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU

GURU SISWA

KE

GIA

TA

N A

WA

L

Pendahuluan - Guru mengucapkan salam dan memulai

pembelajaran dengan berdoa, kemudian

memeriksa kehadiran siswa

- Guru mempersiapkan siswa dalam

mengikuti pembelajaran

- Guru membentuk kelompok dengan

jumlah anggota 4-5 orang peserta didik.

- Siswa Menjawab salam, berdoa dan

menyatakan kehadiran

- Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran

- Siswa berkumpul dengan anggota

kelompok yang telah ditentukan.

5 menit

Apersepsi

dan Motivasi

Guru mengajukan pertanyaan

β€œKetika kalian mematikan lampu di

ruang tamu, apakah lampu di kamar

juga mati atau tidak?

Jenis rangkaian apa yang biasa dipakai

untuk instalansi listrik di rumah pada

umumnya”?

Siswa diharapkan menjawab pertanyaan

guru

10 menit

Tujuan - Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyimak yang disampaikan guru dan

mengetahui tujuan pembelajaran

KE

GIA

TA

N I

NT

I

Mengamati - Guru memberikan LKS kepada masing-

masing kelompok siswa dan menjelaskan

kegiatan yang akan dilakukan.

- Guru membimbing siswa dengan

menggali pengetahuan dasar siswa tentang

rangkaian seri, rangkaian paralel.

- Guru melakukan demonstrasi kemudian

siswa diminta berdiskusi.

- Masing-masing kelompok menerima

LKS kemudian mendengar apa yang

disampaikan guru tentang kegiatan

yang akan dilakukan.

- Siswa mencatat hal-hal penting

berkaitan materi

- Siswa mengamati dan melakukan

percobaan demonstrasi kemudian

berdiskusi dengan teman

kelompoknya.

15 menit

Menanya - Guru membimbing siswa untuk

menanyakan apa yang mereka pahami dari

materi yang telah disampaikan.

- Siswa diharapkan bertanya seputar

terkait materi

10 menit

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

91

Mengumpulkan

Informasi

- Guru menginstruksikan siswa untuk

berdiskusi dalam mengerjakan LKS

- Siswa berdiskusi dengan teman

kelompoknya.

20 menit

Mengasosiasi

- Guru membimbing siswa untuk mengolah

informasi yang sudah dikumpulkan dalam

bentuk grafik.

- Guru mengintrusksikan siswa

bekerjasama dengan kelompoknya,

berdiskusi, menganalisis data yang

diperoleh dalam kegiatan mengumpulkan

informasi

- Guru meminta siswa untuk mengecek

hasil data secara percobaan dengan secara

matematis

- Siswa mengolah informasi berbagai

sumber belajar.

- Siswa bekerjasama dengan

kelompoknya, berdiskusi, menganalisis

data yang diperoleh dalam kegiatan

mengumpulkan informasi

- Siswa menelaah dan mendiskusikan

perbandingkan hasil data percobaan

secara matematis sesuai LKS.

15 menit

Mengkomunika-

sikan

- Guru membimbing siswa untuk

mempersentasikan hasil diskusi kelompok

dan meminta perwakilan dari masing-

masing kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi sesuai pertanyaan yang ada

pada LKS.

- Guru merefleksikan hasil kerja siswa dan

memberikan informasi lebih lanjut tentang

permasalahan yang dibahas.

- Siswa dari perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya

sedangkan kelompok lain

menganggapi.

- Siswa mendengarkan informasi lebih

lanjut tentang permasalahan yang

dibahas.

5 menit

PE

NU

TU

P

Menyimpulkan - Guru meminta perwakilan siswa untuk

membuat kesimpulan secara lisan.

- Guru membagikan soal evaluasi tertulis

terkait materi.

- Menginfokan kepada siswa mengenai

materi pertemuan selanjutnya

Menutup kegiatan pembelajaran dengan

memberikan salam dan membaca doa.

- Menyimpulkan materi yang telah

dibahas.

- Mengerjakan soal evaluasi

- Siswa mempersiapkan materi pada

pertemuan selanjutnya.

Siswa menjawab salam guru lalu

membacadoa penutup.

10 menit

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

92

H. Penilaian

a. Penilaian Kognitif

Teknik Penilaian : Tes tertulis

Bentuk Instrumen : Tes uraian (lampiran)

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

93

Penilaian Kognitif

Soal Jawaban

1. Sebutkan ciri dari rangkaian yang di pasang seri dan rangkaian yang dipasang paralel ? (Skor

10)

Susunan Rangkaian Seri Susunan Rangkaian Paralel

Kuat arus yang mengalir tiap resistor

sama besar dan akan sama dengan kuat

arus utama rangkaian (𝐼1 = 𝐼2 = 𝐼)

Tegangan pada ujung-ujung tiap resistor sama

besar dan sama dengan tegangan yang

diberikan pada rangkaian (𝑉1 = 𝑉2 = 𝑉)

Tegangan pada masing-masing resistor

sebanding dengan hambatan resistor

(𝑉1

𝑉2=

𝑅1

𝑅2)

Arus yang melalui tiap resistor berbanding

terbalik dengan hambatan resistor (𝑉1: 𝑉2 =1

𝑅1:

1

𝑅2)

Tegangan yang diberikan pada

rangkaian seri sama dengan jumlah

tegangan tiap reristor (𝑉 = 𝑉1 + 𝑉2)

Kuat arus yang diberikan pada rangkaian

paralel sama dengan jumlah kuat arus yang

melalui tiap resistor (𝐼 = 𝐼1 + 𝐼2)

2. Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini!

Berapakah besar hambatan pengganti titik P

dan S pada rangkaian di atas?

Dari gambar rangkaian R2 danR3 seri,

maka:

R6 = R2 + R3 = 30 Ξ© + 20 Ξ© = 50 Ξ©

R6 paralel dengan R4

1

𝑅7=

1

𝑅7+

1

𝑅4

1

𝑅7=

1

50Ξ©+

1

50Ξ©=

2

50Ξ©

1

𝑅7= 25Ξ©

Resistor R7 Seri dengan R5 dan R1, maka:

Rpengganti = R7 + R5 + R1

Rpengganti = 25 Ξ© + 10 Ξ© + 30 Ξ© Rpengganti = 65 Ξ©

(Skor 20)

3. Berapakah hambatan seutas kawat alumunium

(hambatan jenis 2,65 x 10-8 Ξ©.m) yang

memiliki panjang 40 m dan diameter 4,2 mm?

(Skor 20)

Diketahui :

𝜌 = 2,65 π‘₯ 10βˆ’8Ξ©π‘š

𝑙 = 50 π‘š

𝑑 = 4,2 π‘šπ‘š = π‘Ÿ = 2,1π‘šπ‘š = 2,1 π‘₯ 10βˆ’3

π·π‘–π‘‘π‘Žπ‘›π‘¦π‘Ž ∢ 𝑅 = β‹―?

Jawab :

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

94

Cari terlebih dahulu luas penampang (A)

dengan rumus lingkaran

𝐿 = πœ‹π‘Ÿ2

𝐿 = 3,14 π‘₯ (2,1 π‘₯10βˆ’3π‘š)2

𝐿 = (13,86 π‘₯ 10βˆ’6)2

𝐿 = 1,4 π‘₯ 10βˆ’5π‘š2 Jadi besar hambatan dari kawat penghantar

𝑅 =πœŒπ‘™

𝐴

𝑅 =(2,65 x 10βˆ’8 Ξ©. m)(50π‘š)

(1,4 π‘₯ 10βˆ’5π‘š2)

𝑅 = Ξ©

Rekapitulasi penilaian:

Nilai yang diperoleh adalah : N = Skor yang diperoleh x 2

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

95

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMAN 56 Jakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XII/I

Materi Pokok : Rangkaian Arus Searah

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke : 3

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.3 Bertambah keimanannya dengan

menyadari hubungan keteraturan

dan kompleksitas alam dan jagad

raya terhadap kebesaran Tuhan

yang menciptakannya.

1.1.1 Mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya dengan bertumbuh

menjadi individu yang semangat

belajar.

2.3 Menunjukkan perilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin tahu;

objektif; jujur; teliti; cermat;

tekun; hati-hati; bertanggung

2.1.1 Memiliki rasa bertanggung jawab

dan kerjasama dalam

menyatakan masalah sehari-hari

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

96

jawab; terbuka; kritis; kreatif;

inovatif dan peduli lingkungan)

dalam aktivitas sehari-hari sebagai

wujud implementasi sikap dalam

melakukan percobaan ,

melaporkan, dan berdiskusif.

yang berhubungan dengan listrik

searah (DC)

3.2 Mengevaluasi prinsip kerja

peralatan listrik searah (DC)

dalam kehidupan sehari-hari

3.2.1 Menghitung formulasi hukum I

Kirchhoff

3.2.2 Menganalisis rangkaian listrik

menggunakan hukum II

Kirchhoff berbagai loop

3.2.3 Megevaluasi rangkaian listrik

menggunakan hukum II

Kirchhoff berbagai loop

4.2 Memperesentasikan hasil

percobaan tentang prinsip kerja

rangkaian listrik searah (DC)

4.2.1 Memecahkan masalah mengenai

rangkaian percabangan dengan

aturan Kirchhoff I dan Kirchhoff

II.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat memahami

hukum I Kirhhoff dan hukum II Kirchhoff

2. Melalui kegiatan demonstrasi, peserta didik dapat memahami hukum I

Kirchhoff dan hukum II Kirchhoff

3. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat menganalisis

rangkaian listrik dengan aturan Kichhoff berbagai loop

4. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat mengevaluasi

rangkaian listrik dengan aturan Kichhoff berbagai loop

D. MATERI PEMBELAJARAN

Fakta

Di pertengahan abad Ke-19 Gustav Robert Kirchhoff (1824 – 1887)

menemukan cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang

yang kemudian dikenal dengan hukum Kirchoff. Hukum ini ada dua, dan

merupakan penerapan kekekalan muatan dan energi.

Besarnya arus yang melewati percabangan tergantung dari besar hambatan

yang terdapat pada percabangan tersebut. Semakin besar hambatan, semakin

kecil arus yang mengalir. Sebaliknya, semakian kecil hambatan, semakin

besar arus yang mengalir.

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

97

Konsep

Hukum I Kirchhoff berkaitan dengan dengan arah arus dalam menghadapi

titik percabangan. Hukum I Kirchhoff ini sering disebut juga dengan Hukum

Arus Kirchhoff atau Kirchhoff’s Current Law (KCL).

Hukum II Kirchhoff digunakan untuk menganalisis tegangan (beda potensial)

komponen-komponen elektronika pada suatu rangkaian tertutup. hukum I

Kirchhoff ini juga dikenal dengan sebutan Hukum Tegangan Kirchhoff

atau Kirchhoff’s Voltage Law (KVL).

Prinsip

Hukum I Kirchhoff

βˆ‘ 𝐼masuk = βˆ‘ 𝐼keluar

β€œJumlah arus yang memasuki setiap percabangan dalam sebuah rangkaian harus

sama dengan jumlah arus yang keluar dari percabangan tersebut”

Hukum II Kirchhoff (Aturan loop)

βˆ‘ 𝑉 = 0

βˆ‘ πœ€ + βˆ‘ 𝐼 𝑅 = 0

β€œJumlah beda potensial pada semua elemen disekeliling loop rangkaian tertutup

harus nol”

Prosedural

Langkah-langkah untuk melaksanakan kegiatan diskusi dan mengerjakan LKS

(Lembar Kerja Siswa)

E. Media/Alat/Sumber Belajar

Media : Alat Peraga Seri Paralel DC, Laptop, dan LCD

Alat Dan Bahan : Multimeter

Sumber Belajar : - Lembar Kerja Siswa (LKS)

- Buku Fisika SMA Kelas XII Kurikulum 2013

revisi 2016

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Pendekatan Scientific

Metode : Demonstrasi, Pengamatan, Diskusi, Tanya jawab

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

98

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

TAHAPAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU

GURU SISWA K

EG

IAT

AN

AW

AL

Pendahuluan - Guru mengucapkan salam dan

memulai pembelajaran dengan berdoa,

kemudian memeriksa kehadiran siswa

- Guru mempersiapkan siswa dalam

mengikuti pembelajaran

- Guru membentuk kelompok dengan

jumlah anggota 5-6 orang peserta

didik.

- Siswa Menjawab salam, berdoa

dan menyatakan kehadiran

- Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran

- Siswa berkumpul dengan anggota

kelompok yang telah ditentukan.

5 menit

Apersepsi

dan Motivasi

Guru mengajukan pertanyaan apersepsi

untuk mengingat kembali dan mendorong

rasa ingin tahu dan berfikir kritis :

β€œJelaskan yang dimaksud dari hukum

Ohm?”

β€œApakah hambatan suatu benda

tergantung pada tegangan dan arus?”

Siswa diharapkan menjawab

pertanyaan apersepsi yang diajukan

oleh guru.

10 menit

Tujuan - Menyampaikan tujuan pembelajaran

- Menjelaskan sistem pembelajaran hari

ini serta membagikan Lembar Kerja

Siswa sebagai sumber belajar siswa

Menyimak yang disampaikan guru

dan mengetahui tujuan pembelajaran

Mengamati - Guru memberikan LKS kepada

masing-masing kelompok siswa.

- Guru mendenstrasikan alat peraga

yang telah dibuat terkait materi

- Siswa menerima LKS yang

dibagikan

- Siswa mengamati dan melakukan

percobaan demonstrasi kemudian

berdiskusi dengan teman

kelompoknya.

15 menit

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

99

Menanya - Guru membimbing siswa untuk

menanyakan seputar materi terkait,

β€œBagi yang belum jelas, silahkan

bertanya..”

- Jika siswa pasif, maka dilakukan tanya

jawab.

- Siswa diharapkan bertanya seputar

terkait materi.

- siswa melakukan tanya jawab.

10 menit

Mengumpulkan

Informasi

- Guru menginstruksikan siswa untuk

berdiskusi dalam mengerjakan LKS

Siswa berdiskusi dengan teman

kelompoknya.

20 menit

Mengasosiasi

- Guru membimbing siswa untuk

mengolah data fisis yang sudah

dikumpulkan dalam pada percobaan.

- Guru meminta siswa untuk

membandingkan hasil data secara

percobaan dengan secara matematis.

- Siswa mengolah informasi dari

berbagai sumber belajar

15 menit

Mengkomunika-

sikan

- Membimbing siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi

kelompok.

- Guru meminta perwakilan dari

masing-masing kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusi sesuai

pertanyaan yang ada pada LKS.

- Guru merefleksikan hasil kerja siswa

dan memberikan informasi lebih lanjut

tentang permasalahan yang dibahas

- Perwakilan masing-masing

kelompok siswa bisa

mempresentasikan hasil

diskusinya.

5 menit

KE

GIA

TA

N I

NT

I

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

100

PE

NU

TU

P

Menyimpulkan - Guru meminta perwakilan siswa untuk

membuat kesimpulan secara lisan.

- Guru membagikan soal Evaluasi

tertulis terkait materi.

- Menginfokan kepada siswa mengenai

materi pertemuan selanjutnya

Menutup kegiatan pembelajaran

dengan memberikan salam dan

membaca doa.

- Menyimpulkan materi yang telah

dibahas

- Mengerjakan soal evaluasi

10 menit

H. Penilaian

a. Penilaian Kognitif

Teknik Penilaian : Tes tertulis

Bentuk Instrumen : Tes uraian (lampiran)

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

101

Penilaian Kognitif

Soal Jawaban

1. Bagaimana bunyi hukum I

Kirchhoff dan hukum II Kirchhoff

! (Skor 10)

Hukum I Kirchhoff : Jumlah kuat arus yang

masuk dalam titik percabangan sama

dengan jumlah arus yang keluar dari titik

percabangan tersebut.

Hukum II Kirchhoff : Dalam rangkaian

tertutup, Jumlah aljabar GGL dan jumlah

penurunan potensial (V) sama dengan nol.

2. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada titik P dari sebuah rangkaian

bercabang, tentukan kuat arus

pada 𝐼3! (Skor 10)

ΣImasuk = Σ𝐼keluar

𝐼1 + 𝐼4 = 𝐼2 + 𝐼5 + 𝐼3

7𝐴 + 5𝐴 = 3𝐴 + 6𝐴 + 𝐼3

12𝐴 = 9𝐴 + 𝐼3

12𝐴 βˆ’ 9𝐴 = 𝐼3

3𝐴 = 𝐼3

3. Perhatikan gambar rangkaian di

bawah ini!

Jika saklar (S) ditutup, maka

tentukan kuat arus yang mengalir

melalui rangkaian?

(Skor 20)

Anggap kuat arus berlawanan dengan arah loop

Ξ£πœ€ + Σ𝐼. 𝑅 = 0

πœ€3 βˆ’ πœ€2 + πœ€3 βˆ’ 𝐼(𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3) = 0

6 𝑉 βˆ’ 3 𝑉 + 9 𝑉 βˆ’ 𝐼(15Ξ© + 5Ξ© + 10Ξ©) = 0

12 𝑉 βˆ’ 𝐼(30 Ξ©) = 0

12 = 𝐼(30 Ω) 12

30= 𝐼

𝐼 = 0,4 𝐴

4. Perhatikan gambar di bawah ini! Diketahui :

𝑅 = 2,4 Ξ©

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

102

jika saklar (S) ditutup, maka

tentukan kuat arus listrik pada

hambatan R?

(Skor 10)

πœ€ = 3 𝑉

π‘Ÿπ‘Ž = 0,1Ξ© Ditanya : I?

Jawab :

Ξ£πœ€ = Σ𝐼𝑅

Ξ£πœ€ = 𝐼(𝑅 + π‘Ÿ)

3 𝑉 = 𝐼(2,4 Ξ© + 0,1Ξ©)

3𝑉 = 𝐼 (2,5 Ξ©)

𝐼 =3 𝑉

2,5Ξ©

𝐼 = 1,2 𝐴

Rekapitulasi penilaian:

Nilai yang diperoleh adalah : N = Skor yang diperoleh x 2

N = 100

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

103

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMAN 56 Jakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XII/I

Materi Pokok : Rangkaian Arus Searah

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke : 4

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.4 Bertambah keimanannya dengan

menyadari hubungan keteraturan

dan kompleksitas alam dan jagad

raya terhadap kebesaran Tuhan

yang menciptakannya.

1.1.1 Mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya dengan bertumbuh

menjadi individu yang semangat

belajar.

2.4 Menunjukkan perilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin tahu; objektif;

2.1.1 Memiliki rasa bertanggung jawab

dan kerjasama dalam

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

104

jujur; teliti; cermat; tekun; hati-

hati; bertanggung jawab; terbuka;

kritis; kreatif; inovatif dan peduli

lingkungan) dalam aktivitas

sehari-hari sebagai wujud

implementasi sikap dalam

melakukan percobaan ,

melaporkan, dan berdiskusif.

menyatakan masalah sehari-hari

yang berhubungan dengan listrik

searah (DC)

3.2 Menganalisis prinsip kerja

peralatan listrik searah (DC)

dalam kehidupan sehari-hari

3.2.1 Menghitung besar daya listrik

dalam kehidupan sehari-hari

3.2.2 Mengevaluasi nilai energi

listrik dalam kehidupan sehari-

hari

4.2 Memperesentasikan hasil

percobaan tentang prinsip kerja

rangkaian listrik searah (DC)

4.2.2 Memecahkan masalah daya listrik

dan energi listrik dalam

kehidupan sehari-hari.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan

konsep daya listrik dan energi listrik dalam besaran fisis fisika

2. Melalui kegiatan demostrasi, peserta didik dapat menjelaskan konsep daya

listrik dan energi listrik dalam fisika

3. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat menghitung

besar daya listrik

4. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat menghitung

besar energi listrik

D. MATERI PEMBELAJARAN

Fakta

Energi dan daya listrik merupakan dua istilah yang berbeda. Namun keduanya

memiliki kaitan satu sama lain.

Energi listrik adalah energi akhir yang dibutuhkan bagi peralatan listrik untuk

menggerakan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan,

ataupun menggerakan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan

energi lain.

Daya listrik merupakan jumlah energi listrik yang diubah oleh sebuah

rangkaian listrik.

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

105

Konsep

Energi didefinisikan sebagai kemampuan suatu benda untuk melakukan kerja

atau usaha. Sedangkan Energi listrik adalah energi yang ditimbulkan oleh

muatan listrik (statis) sehingga mengakibatkan gerakan muatan listrik

(dinamis).

Daya listrik dapat didefinisikan sebagai energi listrik yang digunakan dalam

satuan waktu.

Prinsip

Besar energi listrik :

.π‘Š = 𝑉 x 𝐼 x 𝑑

.π‘Š = 𝐼2x 𝑅 x 𝑑

.π‘Š =𝑉2

𝑅x 𝑑

Daya P merupakan kecepatan perubahan energi :

𝑃 =𝑄𝑉

𝐼

Muatan yang mengalir per detik Q/t merupakan arus litrik I, dengan demikian

didapat besar daya listrik :

.𝑃 = 𝐼𝑉

.𝑃 = 𝐼(𝐼𝑅) = 𝐼2𝑅

.𝑃 = (𝑉

𝑅) 𝑅

.𝑃 =𝑉2

𝑅

Prosedural

Langkah-langkah untuk melaksanakan kegiatan diskusi dan mengerjakan LKS

(Lembar Kerja Siswa)

E. Media/Alat/Sumber Belajar

Media : Alat Peraga Seri-Paralel DC, Laptop, dan LCD

Alat Dan Bahan :

Sumber Belajar : - Lembar Kerja Siswa (LKS)

- Buku Fisika SMA Kelas XII Kurikulum 2013

revisi 2016.

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Pendekatan Scientific

Metode : Demonstrasi, Pengamatan, Diskusi, Tanya jawab

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

106

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

TAHAPAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU

GURU SISWA K

EG

IAT

AN

AW

AL

Pendahuluan - Guru mengucapkan salam dan memulai

pembelajaran dengan berdoa, kemudian

memeriksa kehadiran siswa

- Guru mempersiapkan siswa dalam

mengikuti pembelajaran

- Guru membentuk kelompok dengan

jumlah anggota 4-5 orang peserta didik.

- Siswa menjawab salam,

berdoa dan menyatakan

kehadiran

- Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran

- Siswa berkumpul dengan

anggota kelompok yang telah

ditentukan.

5 menit

Apersepsi

dan Motivasi

Sebagai penggalian persepsi awal dan

motivasi, guru memberikan pertanyaan yang

berhubungan dengan energi dan daya listrik.

(Guru menyebutkan beberapa peralatan

elektronika yang berlabel, seperti : Setrika,

Lampu dll)

Apa yang dimaksud dari label diatas?

Siswa diharapkan menjawab

pertanyaan yang diberikan guru

dengan menuliskan jawaban

sementara yang mereka buat

dalam buku catatan.

10 menit

Tujuan - Menyampaikan tujuan pembelajaran

- Menjelaskan sistem pembelajaran hari ini

serta membagikan Lembar Kerja Siswa

sebagai sumber belajar siswa

Menyimak yang disampaikan

guru dan mengetahui tujuan

pembelajaran

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

107

KE

GIA

TA

N I

NT

I

KE

GIA

TA

N I

NT

I

Mengamati - Guru memberikan LKS kepada masing-

masing kelompok siswa.

- Guru mendenstrasikan alat peraga yang

telah dibuat terkait materi

- Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mencatat jika ada yang belum

dipahami.

- Siswa mengamati dan

melakukan percobaan

demonstrasi kemudian

berdiskusi dengan teman

kelompoknya.

- Siswa mencatat hal-hal

penting berkaitan materi

15 menit

Menanya - Guru membimbing siswa untuk

menanyakan seputar materi terkait,

β€œBagi yang belum jelas, silahkan

bertanya..”

- Jika siswa pasif, maka dilakukan tanya

jawab.

- Siswa diharapkan bertanya

seputar terkait materi.

- siswa melakukan tanya jawab.

15 menit

Mengumpulkan

Informasi

Guru menginstruksikan siswa untuk

berdiskusi dalam mengerjakan LKS

Siswa berdiskusi mengerjakan

LKS dengan teman

kelompoknya .

20 menit

Mengasosiasi

- Membimbing siswa untuk mengolah data

fisis yang sudah dikumpulkan dalam pada

percobaan.

- Guru meminta siswa untuk

membandingkan hasil data secara

percobaan dengan secara matematis.

- Siswa mengolah informasi dari

berbagai sumber belajar

15 menit

Mengkomunika-

sikan

- Membimbing siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi

kelompok.

- Guru merefleksikan hasil kerja siswa dan

memberikan informasi lebih lanjut

tentang permasalahan yang dibahas

- Perwakilan siswa

mempersentasikan hasil diskusi

sedangkan siswa lain

memenanggapu dan

mengomentari persentasi

kelompok lain.

5 menit

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

108

PE

NU

TU

P Menyimpulkan - Membimbing siswa untuk membuat

kesimpulan

- Guru membagikan soal Evaluasi

- Menutup kegiatan pembelajaran dengan

memberikan salam

- Menyimpulkan materi yang

telah dibahas

- Mengerjakan soal evaluasi

10 menit

H. Penilaian

a. Penilaian Kognitif

Teknik Penilaian : Tes tertulis

Bentuk Instrumen : Tes uraian (lampiran)

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

109

PENILAIAN KOGNITIF

Soal Jawaban

1. Apa yang dimaksud dengan energi

listrik dan daya lisrik?

Energi listrik adalah energi yang

disebabkan oleh mengalirnya muatan

listrik dalam suatu rangkaian listrik

tertutup. Sedangkan daya lisrik adalah

jumlah energi yang diserap atau

dihasilkan oleh sebuah rangkaian.

2. Lampu dilengkapi label (20 W - 220 V).

Dengan daya 𝑃 lampu saat menyala

menjadi 1/4 nya maka, tegangan untuk

menghidupkan lampu menjadi …

Diketahui :

𝑉1 = 220 V.

P1 = 20 W

P2 =1

4𝑃1

Ditanya :

𝑉2? Jawab :

𝑃 =𝑉2

𝑅

maka 𝑃 ∝ 𝑉2 𝑃2 = 𝑉2

2 1

4𝑉1 = 𝑉2

2

√(1

4) = 𝑉2

1

2= 𝑉2

Maka, tegangan yang dirancang Β½

dari spesifikasi lampu.

(Skor

20)

3. Sebuah rumah tangga menggunakan 6

lampu masing-masing 20 W dan

dinyalakan 12 jam per hari. Televisi 100

W dinyalakan rata-rata 10 jam per hari.

Kemudian mesin pompa air 125 W

dinyalakan rata-rata 2 jam per hari. Jika

harga 1 kWh energi listrik yang terpakai

Rp. 1.000,-. Tentukan rekening listrik

yang harus dibayar keluarga tersebut

selama 30 hari?

Diketahui :

6 lampu, 20 W, 12 jam

1 Televisi, 100 W, 10 jam

1 Pompa air, 125 W, 2 jam

Ditanya :

Rekening listrik selama 30 hari ?

Jawab :

Menghitng besar energi listrik tiap

komponen listrik

π‘Š = 𝑉𝐼𝑑 = 𝑃𝑑

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

110

Lampu : (6 x 20 W x 12 h =1.440 Wh)

Televisi : (1 x 100 W x 10 h =1.000 Wh)

Pompa air : (1 x 125 W x 2 h =250 Wh)

Jumlahkan energi dalam satu hari

1.440 Wh + 1.000 Wh + 250 Wh= 2690 Wh= 2,69 kWh

Maka energi dalam 30 hari

30 x 2,69 kWh = 80,7 kWh Jad, Rekening yang harus dibayar

sebesar

80,7 kWh x Rp 1.000 = 80.700, βˆ’

(Skor 20)

Rekapitulasi penilaian:

Nilai yang diperoleh adalah : N = Skor yang diperoleh x 2

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

111

Lampiran A.2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMAN 56 Jakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XII/I

Materi Pokok : Rangkaian Arus Searah

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

pertemuan ke : 1

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1 Bertambah keimanannya dengan

menyadari hubungan keteraturan

dan kompleksitas alam dan jagad

raya terhadap kebesaran Tuhan

yang menciptakannya.

1.1.1 Mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya dengan bertumbuh

menjadi individu yang semangat

belajar.

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

112

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin tahu;

objektif; jujur; teliti; cermat;

tekun; hati-hati; bertanggung

jawab; terbuka; kritis; kreatif;

inovatif dan peduli lingkungan)

dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi

sikap dalam melakukan

percobaan , melaporkan, dan

berdiskusif.

2.1.1 Memiliki rasa bertanggung jawab

dan kerjasama dalam menyatakan

masalah sehari-hari yang

berhubungan dengan listrik

searah (DC)

3.2 Mengevaluasi prinsip kerja

peralatan listrik searah (DC)

dalam kehidupan sehari-hari

3.2.1 Mendeskripsikan konsep arus

listrik dan beda potensial sebagai

besaran fisis dalam rangkaian

listrik arus searah sederhana

3.2.2 Mengidentifikasi penggunaaan

amperemeter, voltmeter dan

ohm meter untuk mengukur

besaran-besaran listrik dalam

rangkaian

3.2.3 Menganalisis konsep hukum

ohm dalam rangkaian tertutup

sederhana

4.2 Melakukan percobaan untuk

menyelidiki karakteristik

rangkaian listrik

4.2.1 Memecahkan masalah yang

ditimbulkan oleh arus lisrik dan

potensial listrik melalui

percobaan.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat memahami

konsep arus listrik dan beda posensial sebagai besaran dalam rangkaian arus

searah pengertian besaran-besaran dalam rangkaian arus searah.

2. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat

mengidentifikasi penggunaan amperemeter, voltmeter dan ohmmeter untuk

mengukur besaran-besaran listrik.

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

113

3. Melalui kegiatan membaca, peserta didik dapat mengetahui penggunaan

amperemeter, voltmeter dan ohmmeter untuk mengukur besaran-besaran

listrik pada rangkaian.

4. Melalui kegiatan membaca dan tanya jawab, peserta didik dapat memahami

konsep hukum ohm dalam rangkian tertutup sederhana.

5. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat menyelidiki

hubungan antara tegangan (𝑉) dan kuat arus (𝐼) pada suatu rangkaian.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Fakta

Rangkaian arus searah (direct current) mengkaji arah arus yang tidak berubah

terhadap waktu.

Rangkaian arus searah mempelajari muatan-muatan listrik yang bergerak,

yang menyebabkan munculnya arus listrik.

Arus listrik ditimbulkan oleh elektron, tetapi arah arus listrik berlawanan

dengan arah gerak elektron.

Konsep

Arus listrik adalah aliran partikel-partikel bermuatan listrik positif yang

bergerak dari kutub positif ke kutub negatif baterai

Beda potensial (tegangan) didefinisikan sebagai selisih potensial antara dua

titik dalam suatu penghantar

Rangkaian Tertutup adalah suatu rangkaian yang jalannya mulai dari suatu

titik, berkeliling dan akhirnya kembali lagi ke titik tersebut.

Prinsip

Kuat arus listrik

Kuat arus (𝐼) =𝑄

𝑑=

muatan (Qoloumb)

waktu (sekon)

Hukum ohm

𝐼 =𝑉

𝑅

β€œKuat arus yang mengalir pada suatu penghantar berbanding lurus dengan beda

potensial antar kedua ujung penghantar tersebut dan berbanding terbailk dengan

hambatannya”

Prosedural

- Langkah-langkah untuk melaksanakan kegiatan diskusi dan mengerjakan

LKS (Lembar Kerja siswa

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

114

E. Media/Alat/Sumber Belajar

Media : Alat tulis

Sumber Belajar : - Lembar Kerja Siswa (LKS)

- Buku Fisika SMA kelas XII Kurikulum 2013

revisi 2016

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Pendekatan Scientific

Metode : Ceramah, Pengamatan, Diskusi, dan Tanya jawab

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

115

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

TAHAPAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU

GURU SISWA K

EG

IAT

AN

AW

AL

Pendahuluan - Guru mengucapkan salam dan memulai

pembelajaran dengan berdoa, kemudian

memeriksa kehadiran siswa.

- Guru mempersiapkan siswa dalam

mengikuti pembelajaran

- Guru membentuk kelompok dengan

jumlah anggota 4-5 orang peserta didik.

- Siswa Menjawab salam, berdoa

dan menyatakan kehadiran

- Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran

- Siswa berkumpul dengan anggota

kelompok yang telah ditentukan.

5 menit

Apersepsi

dan Motivasi

Guru mengajukan pertanyaan apersepsi

dengan menyebutkan peralatan listrik yang

sering dijumpai siswa dalam kehidupan

sehari-hari.

Pernahkah kalian perhatikan

bagaimana senter, hp, dan jam weker,

radio dapat bekerja dengan baik?

Mengapa hal itu bisa terjadi!

Siswa diharapkan menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru

10 menit

Tujuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Siswa menyimak yang disampaikan

guru mengenai tujuan pembelajaran.

Mengamati - Guru memberikan Lembar Kerja Siswa

kepada masing-masing kelompok siswa.

- Guru mengintruksikan siswa membaca

tentang besaran-besaran fisis pada

rangkaian arus searah dan persamaan

hukum Ohm pada buku paket.

- Menerima LKS yang diberikan

guru.

- Siswa membaca buku paket

tentang besaran fisis pada

rangakian arus dan persamaan

hukum ohm.

15 menit

KE

GIA

TA

N I

NT

I

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

116

Menanya - Guru membimbing siswa untuk

menanyakan apa yang mereka pahami

dari materi yang telah disampaikan.

- Jika siswa pasif, maka dilakukan tanya

jawab.

- Siswa diharapkan bertanya terkait

materi yang telah dibaca dan

disampaikan oleh guru.

10 menit

Mengumpulkan

Informasi

- Guru membimbing siswa untuk

melakukan diskusi mengerjakan LKS

yang telah diberikan bersama anggota

kelompok.

- Siswa berdiskusi dengan teman

kelompoknya.

20 menit

Mengasosiasi

- Guru membimbing siswa untuk

mengolah informasi yang sudah

dikumpulkan dan menghubungkan

dengan fenomena-fenomena yang

terkait.

- Siswa mengolah informasi dari

berbagai sumber belajar.

15 menit

Mengkomunikasik

an

- Guru membimbing siswa untuk

mempersentasikan hasil diskusi

kelompok dan meminta perwakilan dari

masing-masing kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusi sesuai

pertanyaan yang ada pada LKS.

- Guru merefleksikan hasil kerja siswa dan

memberikan informasi lebih lanjut

tentang permasalahan yang dibahas.

- Siswa dari perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya

sedangkan kelompok lain

menganggapi.

- Siswa mendengarkan informasi

lebih lanjut tentang permasalahan

yang dibahas.

5 menit

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

117

PE

NU

TU

P

Menyimpulkan - Guru meminta perwakilan siswa untuk

membuat kesimpulan secara lisan.

- Guru membagikan soal evaluasi tertulis

terkait materi.

- Menginfokan kepada siswa mengenai

materi pertemuan selanjutnya

- Menutup kegiatan pembelajaran dengan

mengucap salam dan membaca doa.

- Menyimpulkan materi yang telah

dibahas.

- Mengerjakan soal evaluasi

- Siswa mempersiapkan materi pada

pertemuan selanjutnya.

- Siswa menjawab salam guru lalu

membaca doa penutup.

10 menit

H. Penilaian

a. Penilaian Kognitif

Teknik Penilaian : Tes tertulis

Bentuk Instrumen : Tes uraian (lampiran)

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

118

PENILAIAN KOGNITIF

Soal Jawaban

1. Perhatikan gambar!

Berdasarkan gambar

disamping, Jelaskan

pengertiandari arus

listrik!

Arus listrik adalah perbandingan besar

muatan listrik disebabkan dari pergerakan

elektron-elektron yang mengalir melalui

suatu titik berpotensial tinggi ke titik

berpotensial rendah tiap satuan waktu pada

rangkaian tertutup.

(Skor 15)

2. Hasil pengukuran tegangan seorang siswa SMA

seperti gambar rangkaian di bawah ini!

Jika muatan listrik yang mengalir sebesar 120 C

dalam satu menit. Maka tentukan besar hambatan

R di titik AB pada rangkaian!

Diketahui :

π‘ž = 120 C

𝑑 = 1 menit = 60 detik

Ditanya : hambatan (𝑅)?

Jawab :

Membaca tegangan pada voltmeter

π‘‰π‘Žπ‘ =NU

Nilai Maxx BU

π‘‰π‘Žπ‘ = 6

10 π‘₯ 5

π‘‰π‘Žπ‘ = 3 𝑉 (Skor 10)

Menghitung nilai hambatan R

𝑉 = 𝐼 π‘₯ 𝑅

𝑉 =π‘ž

𝑑π‘₯ 𝑅

𝑅 =𝑑

π‘žπ‘₯ 𝑉

𝑅 =60 𝑠

120 𝐢π‘₯ 3 π‘‰π‘œπ‘™π‘‘

𝑅 = 1,5 Ξ© (Skor 15)

3. Jelaskan bunyi hukum Ohm! Kuat arus listrik yang mengalir melalui suatu

penghantar sebanding dengan tegangan atau

beda potensial suatu penghantar listrik tersebut,

perbandingannya selalu konstan. 𝑉

πΌβ‰ˆ 𝑅 (Skor 10)

Rekapitulasi penilaian:

Nilai yang diperoleh adalah : N = Skor yang diperoleh x 2

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

119

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XII/I

Materi Pokok : Rangkaian Arus Searah

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke : 2

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.2 Bertambah keimanannya dengan

menyadari hubungan keteraturan

dan kompleksitas alam dan jagad

raya terhadap kebesaran Tuhan

yang menciptakannya.

1.1.1 Mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya dengan bertumbuh

menjadi individu yang semangat

belajar.

2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin tahu; objektif;

2.1.1 Memiliki rasa bertanggung jawab

dan kerjasama dalam

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

120

jujur; teliti; cermat; tekun; hati-

hati; bertanggung jawab; terbuka;

kritis; kreatif; inovatif dan peduli

lingkungan) dalam aktivitas

sehari-hari sebagai wujud

implementasi sikap dalam

melakukan percobaan ,

melaporkan, dan berdiskusif.

menyatakan masalah sehari-hari

yang berhubungan dengan listrik

searah (DC)

3.2 Menganalisis prinsip kerja

peralatan listrik searah (DC)

dalam kehidupan sehari-hari

3.2.1 Menganalisis nilai hambatan

pengganti rangkaian seri dan

rangkaian parallel

3.2.2 Menganalisis besaran fisis yang

mempengaruhi nilai hambatan

konduktor

4.2 Memperesentasikan hasil percobaan

tentang prinsip kerja rangkaian

listrik searah (DC)

4.2.2 Memecahkan masalah mengenai

rangkaian seri dan rangkaian

paralel.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat menentukan

nilai hambatan pengganti suatu hambatan.

2. Melalui kegiatan membaca dan diskusi, peserta didik dapat menyelidiki nilai

hambatan pengganti suatu hambatan.

3. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat menganalisis

nilai hambatan pengganti rangkaian seri dan rangkaian paralel.

4. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat menganalisis

besaran-besaran yang mempengaruhi nilai hambatan kawat penghantar.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Fakta

Rangkaian arus searah (direct current) mengkaji arah arus yang tidak berubah

terhadap waktu.

Rangkaian arus searah mempelajari muatan-muatan listrik yang bergerak,

yang menyebabkan munculnya arus listrik.

Arus listrik ditimbulkan oleh elektron, tetapi arah arus listrik berlawanan

dengan arah gerak elektron.

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

121

Konsep

Arus listrik adalah aliran partikel-partikel bermuatan listrik positif yang

bergerak dari kutub positif ke kutub negatif baterai

Beda potensial (tegangan) didefinisikan senagai selisih potensial antara dua

titik dalam suatu penghantar

Rangkaian Tertutup adalah suatu rangkaian yang jalannya mulai dari suatu

titik, berkeliling dan akhirnya kembali lagi ke titik tersebut.

Prinsip

Hambatan pada kawat

𝑅 = πœŒπ‘™

𝐴

Hambatan pengganti seri (𝑅𝑠)

𝑅𝑆 = βˆ‘ 𝑅𝑛 = 𝑅1 + 𝑅2 + β‹― + 𝑅𝑛

Hambatan pengganti paralel (𝑅𝑝)

𝑅𝑝 = βˆ‘1

𝑅𝑛=

1

𝑅1+

1

𝑅2+ β‹― +

1

𝑅𝑛

Prosedural

- Langkah-langkah untuk melaksanakan kegiatan diskusi dan mengerjakan

LKS (Lembar Kerja Siswa)

E. Media/Alat/Sumber Belajar

Media : Alat tulis

Sumber Belajar : - Lembar Kerja Siswa (LKS)

- Buku Fisika SMA kelas XII Kurikulum 2013

revisi 2016

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Pendekatan Scientific

Metode : Ceramah, Pengamatan, Diskusi, Tanya jawab

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

122

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

TAHAPAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU

GURU SISWA K

EG

IAT

AN

AW

AL

Pendahuluan - Guru mengucapkan salam dan

memulai pembelajaran dengan berdoa,

kemudian memeriksa kehadiran siswa

- Guru mempersiapkan siswa dalam

mengikuti pembelajaran

- Guru membentuk kelompok dengan

jumlah anggota 4-5 orang peserta

didik.

- Siswa Menjawab salam, berdoa

dan menyatakan kehadiran

- Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran

- Siswa berkumpul dengan anggota

kelompok yang telah ditentukan.

5 menit

Apersepsi

dan Motivasi

Guru mengajukan pertanyaan

β€œKetika kalian mematikan lampu di

ruang tamu, apakah lampu di kamar

juga mati atau tidak?

Jenis rangkaian apa yang biasa

dipakai untuk instalansi listrik di

rumah pada umumnya”?

Siswa diharapkan menjawab

pertanyaan guru

10 menit

Tujuan - Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyimak yang disampaikan guru

dan mengetahui tujuan pembelajaran

KE

GIA

TA

N I

NT

I

Mengamati - Guru memberikan LKS kepada

masing-masing kelompok siswa

- Guru mengintrusikan siswa membaca

di buku paket konsep rangkaian seri,

rangkaian paralel.

- Masing-masing kelompok

menerima LKS

- Siswa membaca buku paket yang

berkaiatan dengan konsep

rangkaian seri dan rangkaian

paralel.

15 menit

Menanya - Guru membimbing siswa untuk

menanyakan apa yang mereka pahami

dari materi yang telah disampaikan.

- Siswa diharapkan bertanya seputar

terkait materi

10 menit

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

123

Mengumpulkan

Informasi

- Guru membimbing siswa untuk

melakukan diskusi mengerjakan LKS

yang telah diberikan bersama anggota

kelompok.

- Siswa berdiskusi dengan teman

kelompoknya.

20 menit

Mengasosiasi

Guru membimbing siswa untuk

mengolah informasi yang sudah

dikumpulkan dan menghubungkan

dengan fenomena-fenomena yang

terkait

Siswa mengolah informasi dari

berbagai sumber belajar.

15 menit

Mengkomunika-

sikan

- Guru membimbing siswa untuk

mempersentasikan hasil diskusi

kelompok dan meminta perwakilan

dari masing-masing kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusi sesuai

pertanyaan yang ada pada LKS.

- Guru merefleksikan hasil kerja siswa

dan memberikan informasi lebih lanjut

tentang permasalahan yang dibahas.

- Siswa dari perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya sedangkan kelompok

lain menganggapi.

- Siswa mendengarkan informasi

lebih lanjut tentang permasalahan

yang dibahas.

5 menit

PE

NU

TU

P

Menyimpulkan - Guru meminta perwakilan siswa untuk

membuat kesimpulan secara lisan.

- Guru membagikan soal evaluasi

tertulis terkait materi.

- Menginfokan kepada siswa mengenai

materi pertemuan selanjutnya

Menutup kegiatan pembelajaran

dengan memberikan salam dan

membaca doa.

- Menyimpulkan materi yang telah

dibahas.

- Mengerjakan soal evaluasi

- Siswa mempersiapkan materi pada

pertemuan selanjutnya.

Siswa menjawab salam guru lalu

membacadoa penutup.

10 menit

Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

124

Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

125

PENILAIAN KOGNITIF

Soal Jawaban

1. Sebutkan ciri dari rangkaian yang di pasang seri dan rangkaian yang dipasang paralel ?

(Skor 10)

Susunan Rangkaian Seri Susunan Rangkaian Paralel

Kuat arus yang mengalir tiap resistor

sama besar dan akan sama dengan kuat

arus utama rangkaian (𝐼1 = 𝐼2 = 𝐼)

Tegangan pada ujung-ujung tiap resistor sama

besar dan sama dengan tegangan yang

diberikan pada rangkaian (𝑉1 = 𝑉2 = 𝑉)

Tegangan pada masing-masing resistor

sebanding dengan hambatan resistor

(𝑉1

𝑉2=

𝑅1

𝑅2)

Arus yang melalui tiap resistor berbanding

terbalik dengan hambatan resistor (𝑉1: 𝑉2 =

1

𝑅1:

1

𝑅2)

Tegangan yang diberikan pada

rangkaian seri sama dengan jumlah

tegangan tiap reristor (𝑉 = 𝑉1 + 𝑉2)

Kuat arus yang diberikan pada rangkaian

paralel sama dengan jumlah kuat arus yang

melalui tiap resistor (𝐼 = 𝐼1 + 𝐼2)

2. Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini!

Berapakah besar hambatan pengganti titik P

dan S pada rangkaian di atas?

Dari gambar rangkaian R2 danR3 seri,

maka:

R6 = R2 + R3 = 30 Ξ© + 20 Ξ© = 50 Ξ©

R6 paralel dengan R4

1

𝑅7=

1

𝑅7+

1

𝑅4

1

𝑅7=

1

50Ξ©+

1

50Ξ©=

2

50Ξ©

1

𝑅7= 25Ξ©

Resistor R7 Seri dengan R5 dan R1, maka:

Rpengganti = R7 + R5 + R1

Rpengganti = 25 Ξ© + 10 Ξ© + 30 Ξ©

Rpengganti = 65 Ξ©

(Skor 20)

Page 137: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

126

3. Berapakah hambatan seutas kawat alumunium

(hambatan jenis 2,65 x 10-8 Ξ©.m) yang

memiliki panjang 40 m dan diameter 4,2 mm?

(Skor 20)

Diketahui :

𝜌 = 2,65 π‘₯ 10βˆ’8Ξ©π‘š

𝑙 = 50 π‘š

𝑑 = 4,2 π‘šπ‘š = π‘Ÿ = 2,1π‘šπ‘š = 2,1 π‘₯ 10βˆ’3

π·π‘–π‘‘π‘Žπ‘›π‘¦π‘Ž ∢ 𝑅 = β‹―?

Jawab :

Cari terlebih dahulu luas penampang (A)

dengan rumus lingkaran

𝐿 = πœ‹π‘Ÿ2

𝐿 = 3,14 π‘₯ (2,1 π‘₯10βˆ’3π‘š)2

𝐿 = (13,86 π‘₯ 10βˆ’6)2

𝐿 = 1,4 π‘₯ 10βˆ’5π‘š2

Jadi besar hambatan dari kawat penghantar

𝑅 =πœŒπ‘™

𝐴

𝑅 =(2,65 x 10βˆ’8 Ξ©. m)(50π‘š)

(1,4 π‘₯ 10βˆ’5π‘š2)

𝑅 = Ξ©

Rekapitulasi penilaian:

Nilai yang diperoleh adalah : N = Skor yang diperoleh x 2

Page 138: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

127

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMAN 56 Jakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XII/I

Materi Pokok : Rangkaian Arus Searah

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke : 3

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1 Bertambah keimanannya dengan

menyadari hubungan keteraturan

dan kompleksitas alam dan jagad

raya terhadap kebesaran Tuhan

yang menciptakannya.

1.1.1 Mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya dengan bertumbuh

menjadi individu yang semangat

belajar.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin tahu;

2.1.1 Memiliki rasa bertanggung jawab

dan kerjasama dalam

Page 139: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

128

objektif; jujur; teliti; cermat;

tekun; hati-hati; bertanggung

jawab; terbuka; kritis; kreatif;

inovatif dan peduli lingkungan)

dalam aktivitas sehari-hari sebagai

wujud implementasi sikap dalam

melakukan percobaan ,

melaporkan, dan berdiskusif.

menyatakan masalah sehari-hari

yang berhubungan dengan listrik

searah (DC)

3.2 Menganalisis prinsip kerja

peralatan listrik searah (DC)

dalam kehidupan sehari-hari

3.2.1 Menghitung formulasi hukum I

Kirchhoff

3.2.2 Menganalisis rangkaian listrik

menggunakan hukum II

Kirchhoff berbagai loop

4.2 Memperesentasikan hasil

percobaan tentang prinsip kerja

rangkaian listrik searah (DC)

4.1.2 Memecahkan masalah mengenai

rangkaian percabangan dengan

aturan Kirchhoff I dan Kirchhoff

II.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan membaca peserta didik dapat memahami hukum I Kirhhoff

dan hukum II Kirchhoff

2. Melalui kegiatan membaca dan diskusi, peserta didik dapat memahami hukum

I Kirchhoff dan hukum II Kirchhoff

3. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat menganalisis

rangkaian listrik dengan aturan Kichhoff berbagai loop

D. MATERI PEMBELAJARAN

Fakta

Di pertengahan abad Ke-19 Gustav Robert Kirchhoff (1824 – 1887)

menemukan cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang

yang kemudian dikenal dengan hukum Kirchoff. Hukum ini ada dua, dan

merupakan penerapan kekekalan muatan dan energi.

Besarnya arus yang melewati percabangan tergantung dari besar hambatan

yang terdapat pada percabangan tersebut. Semakin besar hambatan, semakin

kecil arus yang mengalir. Sebaliknya, semakian kecil hambatan, semakin

besar arus yang mengalir.

Page 140: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

129

Konsep

Hukum I Kirchhoff berkaitan dengan dengan arah arus dalam menghadapi

titik percabangan. Hukum I Kirchhoff ini sering disebut juga dengan Hukum

Arus Kirchhoff atau Kirchhoff’s Current Law (KCL).

Hukum II Kirchhoff digunakan untuk menganalisis tegangan (beda potensial)

komponen-komponen elektronika pada suatu rangkaian tertutup. hukum I

Kirchhoff ini juga dikenal dengan sebutan Hukum Tegangan Kirchhoff

atau Kirchhoff’s Voltage Law (KVL).

Prinsip

Hukum I Kirchhoff

βˆ‘ 𝐼masuk = βˆ‘ 𝐼keluar

β€œJumlah arus yang memasuki setiap percabangan dalam sebuah rangkaian harus

sama dengan jumlah arus yang keluar dari percabangan tersebut”

Hukum II Kirchhoff (Aturan loop)

βˆ‘ 𝑉 = 0

βˆ‘ πœ€ + βˆ‘ 𝐼 𝑅 = 0

β€œJumlah beda potensial pada semua elemen disekeliling loop rangkaian tertutup

harus nol”

Prosedural

- Langkah-langkah untuk melaksanakan kegiatan diskusi dan mengerjakan LKS

(Lembar Kerja Siswa)

E. Media/Alat/Sumber Belajar

Media : Alat Tulis

Sumber Belajar : - Lembar Kerja Siswa (LKS)

- Buku Fisika SMA kelas XII Kurikulum 2013

revisi 2016

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Pendekatan Scientific

Metode : Ceramah, Pengamatan, Diskusi, Tanya jawab

Page 141: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

130

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

TAHAPAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU

GURU SISWA

KE

GIA

TA

N A

WA

L

Pendahuluan - Guru mengucapkan salam dan

memulai pembelajaran dengan berdoa,

kemudian memeriksa kehadiran siswa

- Guru mempersiapkan siswa dalam

mengikuti pembelajaran

- Guru membentuk kelompok dengan

jumlah anggota 4-5 orang peserta

didik.

- Siswa Menjawab salam, berdoa

dan menyatakan kehadiran

- Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran

- Siswa berkumpul dengan

anggota kelompok yang telah

ditentukan.

5 menit

Apersepsi

dan Motivasi

Guru mengajukan pertanyaan apersepsi

untuk mengingat kembali dan mendorong

rasa ingin tahu dan berfikir kritis :

β€œJelaskan yang dimaksud dari hukum

Ohm?”

β€œApakah hambatan suatu benda

tergantung pada tegangan dan arus?”

Siswa diharapkan menjawab

pertanyaan apersepsi yang diajukan

oleh guru.

10 menit

Tujuan - Menyampaikan tujuan pembelajaran

- Menjelaskan sistem pembelajaran hari

ini serta membagikan Lembar Kerja

Siswa sebagai sumber belajar siswa

Menyimak yang disampaikan guru

dan mengetahui tujuan

pembelajaran

Mengamati - Guru memberikan LKS kepada

masing-masing kelompok siswa

- Guru mengintrusikan siswa membaca

di buku paket konsep hukum I

Kirchhoff dan hukum II Kirchhoff.

- Masing-masing kelompok

menerima LKS

- Siswa membaca buku paket

yang berkaiatan dengan konsep

hukum I Kirchhoff dan hukum II

Kirchhoff.

15 menit

Page 142: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

131

Menanya - Guru membimbing siswa untuk

menanyakan seputar materi terkait,

β€œBagi yang belum jelas, silahkan

bertanya..”

- Jika siswa pasif, maka dilakukan tanya

jawab.

- Siswa diharapkan bertanya

seputar terkait materi

10 menit

Mengumpulkan

Informasi

Guru membimbing siswa untuk

melakukan diskusi mengerjakan LKS

yang telah diberikan bersama anggota

kelompok.

Siswa berdiskusi dengan teman

kelompoknya..

20 menit

Mengasosiasi

Guru membimbing siswa untuk

mengolah informasi yang sudah

dikumpulkan dan menghubungkan

dengan fenomena-fenomena yang

terkait

Siswa mengolah informasi dari

berbagai sumber belajar.

15 menit

Mengkomunika-

sikan

- Membimbing siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi

kelompok.

- Guru meminta perwakilan dari

masing-masing kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusi sesuai

pertanyaan yang ada pada LKS.

- Guru merefleksikan hasil kerja siswa

dan memberikan informasi lebih lanjut

tentang permasalahan yang dibahas

- Perwakilan masing-masing

kelompok siswa bisa

mempresentasikan hasil

diskusinya.

5 menit

KEG

IATA

N IN

TI

Page 143: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

132

PE

NU

TU

P

Menyimpulkan - Guru meminta perwakilan siswa untuk

membuat kesimpulan secara lisan.

- Guru membagikan soal Evaluasi

tertulis terkait materi.

- Menginfokan kepada siswa mengenai

materi pertemuan selanjutnya

Menutup kegiatan pembelajaran

dengan memberikan salam dan

membaca doa.

- Menyimpulkan materi yang telah

dibahas

- Mengerjakan soal evaluasi

10 menit

H. Penilaian

a. Penilaian Kognitif

Teknik Penilaian : Tes tertulis

Bentuk Instrumen : Tes uraian (lampiran)

Page 144: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

133

PENILAIAN KOGNITIF

Soal Jawaban

1. Bagaimana bunyi hukum I Kirchhoff dan

hukum II Kirchhoff ! (Skor 10)

Hukum I Kirchhoff : Jumlah kuat arus yang

masuk dalam titik percabangan sama dengan

jumlah arus yang keluar dari titik percabangan

tersebut.

Hukum II Kirchhoff : Dalam rangkaian tertutup,

Jumlah aljabar GGL dan jumlah penurunan

potensial (V) sama dengan nol.

2. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada titik P dari sebuah rangkaian

bercabang, tentukan kuat arus pada 𝐼3!

(Skor 10)

ΣImasuk = Σ𝐼keluar

𝐼1 + 𝐼4 = 𝐼2 + 𝐼5 + 𝐼3

7𝐴 + 5𝐴 = 3𝐴 + 6𝐴 + 𝐼3

12𝐴 = 9𝐴 + 𝐼3

12𝐴 βˆ’ 9𝐴 = 𝐼3

3𝐴 = 𝐼3

3. Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini!

Jika saklar (S) ditutup, maka tentukan kuat

arus yang mengalir melalui rangkaian?

(Skor 20)

Anggap kuat arus berlawanan dengan arah loop

Ξ£πœ€ + Σ𝐼. 𝑅 = 0

πœ€3 βˆ’ πœ€2 + πœ€3 βˆ’ 𝐼(𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3) = 0

6 𝑉 βˆ’ 3 𝑉 + 9 𝑉 βˆ’ 𝐼(15Ξ© + 5Ξ© + 10Ξ©) = 0

12 𝑉 βˆ’ 𝐼(30 Ξ©) = 0

12 = 𝐼(30 Ω)

12

30= 𝐼

Page 145: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

134

𝐼 = 0,4 𝐴

4. Perhatikan gambar di bawah ini!

jika saklar (S) ditutup, maka tentukan kuat

arus listrik pada hambatan R?

(Skor 10)

Diketahui :

𝑅 = 2,4 Ξ©

πœ€ = 3 𝑉

π‘Ÿπ‘Ž = 0,1Ξ©

Ditanya : I?

Jawab :

Ξ£πœ€ = Σ𝐼𝑅

Ξ£πœ€ = 𝐼(𝑅 + π‘Ÿ)

3 𝑉 = 𝐼(2,4 Ξ© + 0,1Ξ©)

3𝑉 = 𝐼 (2,5 Ξ©)

𝐼 =3 𝑉

2,5Ξ©

𝐼 = 1,2 𝐴

Rekapitulasi penilaian:

Nilai yang diperoleh adalah : N = Skor yang diperoleh x 2

N = 100

Page 146: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

135

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMAN 56 Jakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XII/I

Materi Pokok : Rangkaian Arus Searah

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke : 4

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1 Bertambah keimanannya dengan

menyadari hubungan keteraturan

dan kompleksitas alam dan jagad

raya terhadap kebesaran Tuhan

yang menciptakannya.

1.1.1 Mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya dengan bertumbuh

menjadi individu yang semangat

belajar.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin tahu;

2.1.1 Memiliki rasa bertanggung jawab

dan kerjasama dalam

Page 147: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

136

objektif; jujur; teliti; cermat;

tekun; hati-hati; bertanggung

jawab; terbuka; kritis; kreatif;

inovatif dan peduli lingkungan)

dalam aktivitas sehari-hari sebagai

wujud implementasi sikap dalam

melakukan percobaan ,

melaporkan, dan berdiskusif.

menyatakan masalah sehari-hari

yang berhubungan dengan listrik

searah (DC)

3.2 Menganalisis prinsip kerja

peralatan listrik searah (DC)

dalam kehidupan sehari-hari

3.2.1 Menghitung besar daya listrik

dalam kehidupan sehari-hari

3.2.2 Mengevaluasi nilai energi

listrik dalam kehidupan sehari-

hari

4.2 Memperesentasikan hasil

percobaan tentang prinsip kerja

rangkaian listrik searah (DC)

4.2.2 Memecahkan masalah daya listrik

dan energi listrik dalam

kehidupan sehari-hari.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan membaca dan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan

konsep daya listrik dan energi listrik dalam besaran fisis fisika

2. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat menghitung

besar daya listrik

3. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat menghitung

besar energi listrik

D. MATERI PEMBELAJARAN

Fakta

Energi dan daya listrik merupakan dua istilah yang berbeda. Namun keduanya

memiliki kaitan satu sama lain.

Energi listrik adalah energi akhir yang dibutuhkan bagi peralatan listrik untuk

menggerakan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan,

ataupun menggerakan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan

energi lain.

Daya listrik merupakan jumlah energi listrik yang diubah oleh sebuah

rangkaian listrik.

Page 148: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

137

Konsep

Energi didefinisikan sebagai kemampuan suatu benda untuk melakukan kerja

atau usaha. Sedangkan Energi listrik adalah energi yang ditimbulkan oleh

muatan listrik (statis) sehingga mengakibatkan gerakan muatan listrik

(dinamis).

Daya listrik dapat didefinisikan sebagai energi listrik yang digunakan dalam

satuan waktu.

Prinsip

Besar energi listrik :

.π‘Š = 𝑉 x 𝐼 x 𝑑

.π‘Š = 𝐼2x 𝑅 x 𝑑

.π‘Š =𝑉2

𝑅x 𝑑

Daya P merupakan kecepatan perubahan energi :

𝑃 =𝑄𝑉

𝐼

Muatan yang mengalir per detik Q/t merupakan arus litrik I, dengan demikian

didapat besar daya listrik :

.𝑃 = 𝐼𝑉

.𝑃 = 𝐼(𝐼𝑅) = 𝐼2𝑅

.𝑃 = (𝑉

𝑅) 𝑅

.𝑃 =𝑉2

𝑅

Prosedural

- Langkah-langkah untuk melaksanakan kegiatan diskusi dan mengerjakan LKS

(Lembar Kerja Siswa)

E. Media/Alat/Sumber Belajar

Media : Alat Tulis

Sumber Belajar : - Lembar Kerja Siswa (LKS)

- Buku Fisika SMA Kelas XII Kurikulum 2013

revisi 2016

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Pendekatan Scientific

Metode : Ceramah, Pengamatan, Diskusi, Tanya jawab

Page 149: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

138

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

TAHAPAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU

GURU SISWA K

EG

IAT

AN

AW

AL

Pendahuluan - Guru mengucapkan salam dan memulai

pembelajaran dengan berdoa, kemudian

memeriksa kehadiran siswa

- Guru mempersiapkan siswa dalam

mengikuti pembelajaran

- Guru membentuk kelompok dengan

jumlah anggota 4-5 orang peserta didik.

- Siswa Menjawab salam, berdoa

dan menyatakan kehadiran

- Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran

- Siswa berkumpul dengan

anggota kelompok yang telah

ditentukan.

5 menit

Apersepsi

dan Motivasi

Sebagai penggalian persepsi awal dan

motivasi, guru memberikan pertanyaan

yang berhubungan dengan energi dan daya

listrik.

(Guru menyebutkan beberapa peralatan

elektronika yang berlabel, seperti : Setrika,

Lampu dll)

Apa yang dimaksud dari label diatas?

Siswa diharapkan menjawab

pertanyaan yang diberikan guru

dengan menuliskan jawaban

sementara yang mereka buat dalam

buku catatan.

10 menit

Tujuan - Menyampaikan tujuan pembelajaran

- Menjelaskan sistem pembelajaran hari

ini serta membagikan Lembar Kerja

Siswa sebagai sumber belajar siswa

Menyimak yang disampaikan guru

dan mengetahui tujuan

pembelajaran

Page 150: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

139

KE

GIA

TA

N I

NT

I

Mengamati - Guru memberikan LKS kepada masing-

masing kelompok siswa

- Guru mengintrusikan siswa membaca di

buku paket konsep Energi dan Daya

listrik.

- Masing-masing kelompok

menerima LKS

- Siswa membaca buku paket

yang berkaiatan dengan konsep

Energi dan Daya listrik.

15 menit

Menanya - Guru membimbing siswa untuk

menanyakan seputar materi terkait,

β€œBagi yang belum jelas, silahkan

bertanya..”

- Jika siswa pasif, maka dilakukan tanya

jawab.

- Siswa diharapkan bertanya

seputar terkait materi

5 menit

Mengumpulkan

Informasi

Guru membimbing siswa untuk

melakukan diskusi mengerjakan LKS

yang telah diberikan bersama anggota

kelompok.

Siswa berdiskusi dengan teman

kelompoknya..

25 menit

Mengasosiasi

Guru membimbing siswa untuk

mengolah informasi yang sudah

dikumpulkan dan menghubungkan

dengan fenomena-fenomena yang

terkait

Siswa mengolah informasi dari

berbagai sumber belajar.

15 menit

Mengkomunika-

sikan

- Membimbing siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi

kelompok.

- Guru merefleksikan hasil kerja siswa

dan memberikan informasi lebih lanjut

tentang permasalahan yang dibahas

- Perwakilan siswa

mempersentasikan hasil diskusi

sedangkan siswa lain

memenanggapu dan

mengomentari persentasi

kelompok lain.

5 menit

Page 151: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

140

PE

NU

TU

P Menyimpulkan - Membimbing siswa untuk membuat

kesimpulan

- Guru membagikan soal Evaluasi

- Menutup kegiatan pembelajaran dengan

memberikan salam

- Menyimpulkan materi yang telah

dibahas

- Mengerjakan soal evaluasi

10 menit

H. Penilaian

a. Penilaian Kognitif

Teknik Penilaian : Tes tertulis

Bentuk Instrumen : Tes uraian (lampiran)

Page 152: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

141

PENILAIAN KOGNITIF

Soal Jawaban

1. Apa yang dimaksud dengan energi listrik dan daya lisrik?

(Skor 10)

Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh mengalirnya muatan listrik

dalam suatu rangkaian listrik tertutup. Sedangkan daya lisrik adalah jumlah

energi yang diserap atau dihasilkan oleh sebuah rangkaian.

2. Lampu dilengkapi label (20 W - 220 V). Dengan daya

𝑃 lampu saat menyala menjadi 1/4 nya maka, tegangan

untuk menghidupkan lampu menjadi …

(Skor 20)

Diketahui :

𝑉1 = 220 V.

P1 = 20 W

P2 =1

4𝑃1

Ditanya :

𝑉2? Jawab :

𝑃 =𝑉2

𝑅

maka 𝑃 ∝ 𝑉2 𝑃2 = 𝑉2

2 1

4𝑉1 = 𝑉2

2

√(1

4) = 𝑉2

1

2= 𝑉2

Maka, tegangan yang dirancang Β½ dari spesifikasi lampu.

3. Sebuah rumah tangga menggunakan 6 lampu masing-

masing 20 W dan dinyalakan 12 jam per hari. Televisi

100 W dinyalakan rata-rata 10 jam per hari. Kemudian

mesin pompa air 125 W dinyalakan rata-rata 2 jam per

Diketahui :

6 lampu, 20 W, 12 jam

1 Televisi, 100 W, 10 jam

1 Pompa air, 125 W, 2 jam

Page 153: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

142

hari. Jika harga 1 kWh energi listrik yang terpakai Rp.

1.000,-. Tentukan rekening listrik yang harus dibayar

keluarga tersebut selama 30 hari?

(Skor 20)

Ditanya :

Rekening listrik selama 30 hari ?

Jawab :

Menghitng besar energi listrik tiap komponen listrik

π‘Š = 𝑉𝐼𝑑 = 𝑃𝑑

Lampu : (6 x 20 W x 12 h = 1.440 Wh)

Televisi : (1 x 100 W x 10 h = 1.000 Wh)

Pompa air : (1 x 125 W x 2 h = 250 Wh)

Jumlahkan energi dalam satu hari

1.440 Wh + 1.000 Wh + 250 Wh = 2690 Wh = 2,69 kWh Maka energi dalam 30 hari

30 x 2,69 kWh = 80,7 kWh Jad, Rekening yang harus dibayar sebesar

80,7 kWh x Rp 1.000 = 80.700, βˆ’

Rekapitulasi penilaian:

Nilai yang diperoleh adalah : N = Skor yang diperoleh x 2

Page 154: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Lampiran A.3

Mata Pelajaran : Fisika

Pokok Bahasan : Hukum Ohm

Kelas/Semester :

Nama Kelompok :

Anggota Kelompok :

I. Tujuan 1. Memahami konsep arus listrik dan beda posensial sebagai besaran dalam

rangkaian arus searah pengertian besaran-besaran dalam rangkaian arus searah.

2. Mengetahui penggunaan amperemeter, voltmeter dan ohmmeter untuk mengukur besaran-besaran listrik pada rangkaian.

3. Menyelidiki hubungan antara tegangan (𝑉) dan kuat arus (𝐼) pada suatu rangkaian

II. Hipotesis 1. Dengan menggunakan resistor, amperemeter, voltmeter, batu baterai,

kabel penghubung, rangkaian tertutup seperti apakah yang dapat kamu buat? Gambrakan!

2. Jika hambatan dalam rangkaian dibuat tetap sedangkan sumber

tegangan diubah-ubah nilainya. Maka apa yang terjadi pada kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut?

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Lembar Kerja Siswa

Page 155: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

144

III. Pertanyaan Diskusi

Siswa melakukan demonstrasi yang dibimbing oleh guru dengan langkah kerja sebagai berikut :

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

No Nama Alat Jumlah 1. Papan rangkaian seri paralel 1 buah 2. Resistor 100 Ξ© 3 buah 3. Multimeter digital 2 buah 4. Kabel penghubung Secukupnya 5. Capit buaya Secukupnya 6. Sumber tegangan baterai 3 V 1 buah 7. Sumber tegangan baterai 4,5 V 1 buah 8. Sumber tegangan baterai 6 V 1 buah 9. Sumber tegangan baterai 9 V 1 buah 10. Sumber tegangan baterai 12 V 1 buah

2. Rangkailah alat seperti gambar berikut!

Percobaan 1

Percobaan 2

Page 156: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

145

Percobaan 3

Percobaan 4

3. Gunakan sumber tegangan baterai (3 V, 4,5 V, 6 V, 9 V, 12 V) secara

bergantian.

Amati multimeter digital dan catat arus dan tegangan yang diukur

dengan menggunakan tiga resistor yang bernilai sama yaitu 100 Ξ© !

Tabel 1. Hubungan antara tegangan dan arus

Nilai Hambatan Resistor = …………. Ξ©

Tegangan Baterai (V0lt)

Multimeter Arus (mA)

Multimeter Tegangan (Volt)

3 4,5 6 9 12

4. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan. Jawablah pertanyaan

berikut!

Page 157: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

146

a. Berdasarkan percobaan yang dilakukan diatas, apa yang dimaksud dengan rangkaian tertutup ?

Jawab :

b. Apakah mungkin ada situasi dimana arus bernilai sangat besar sedangkan nilai tegangan yang kecil?

c. Buatlah grafik hubungan antara kuat arus listrik (𝐼) dan tegangan (𝑉)?

d. Bersarkan grafik yang dibuat, bagaimana hubungan antara kuat arus listrik (𝐼) dan tegangan (𝑉)?

e. Buatlah hubungan hambatan listrik (Ω) dan kuat arus listrik (𝐼) ? Jawab :

f. Berdasarkan grafik yang dibuat, bagaimana hubungan hambatan listrik

(Ω) dan kuat arus listrik (𝐼)?

g. Bagaimana hubungan antara tegangan (𝑉), kuat arus listrik (𝐼) dan hambatan listrik (Ξ©) berdasarkan percobaan yang telah dilakukan ?

Tegangan (V)

Arus (I)

Hambatan (Ξ©)

Arus (I)

Page 158: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

147

Buatlah kesimpulan dari pengamatan yang telah dilakukan!

…………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………….……………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………..

Jawab :

IV. Kesimpulan

Page 159: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

148

Mata Pelajaran : Fisika

Pokok Bahasan : Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel Pada Lampu

Kelas/Semester :

Nama Kelompok :

Anggota Kelompok :

I. Tujuan 1. Menyelidiki benda-benda yang dapat menghantarkan listrik. 2. Memahami prinsip rangkaian seri dan rangkaian paralel 3. Menganalisis karakteristik hambatan rangkian seri dan rangkaian paralel

II. Hipotesis

III. Pertanyaan Diskusi Hambatan pada konduktor

1. Perhatikan tabel hambatan jenis beberapa bahan dibawah ini!

Jenis Bahan Hambatan Jenis

Tembaga 1,68 x 10-8

Alumunium 2,65 x 10-8

Baja 4,0 x 10-8

Kaca 1012 – 1013

Lembar Kerja Siswa

Pernahkah kamu mengamati lampu pada kendaraan bermotor yang menunjukkan ke kanan jika ingin berbelok ke kanan atau sebaliknya, Bagaimana keadaan lampu jika salah satu lampunya mati ?

Page 160: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

149

Berdasarkan tabel diatas, Manakah bahan yang baik untuk menghantarkan arus listrik, berikan alasanmu sesuai dengan persamaan hambatan pada konduktor! ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Apabila kalian sedang berkendara menggunakan mobil, manakah yang lebih sering menjumpai halau dan rintangan, berkendara sejauh 10 km atau 1 km? berikan alasanmu sesuai dengan persamaan hambatan pada konduktor! …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… Rangkian seri dan paralel pada lampu Siswa melakukan demonstrasi yang dibimbing oleh guru dengan langkah kerja sebagai berikut : 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

No Nama Alat Jumlah 1. Papan rangkaian seri paralel 1 buah 2. lampu 3 buah 3. Multimeter digital 2 buah 4. Kabel penghubung Secukupnya 5. Capit buaya Secukupnya 6. Sumber tegangan baterai 3 V 1 buah 7. Sumber tegangan baterai 4,5 V 1 buah 8. Sumber tegangan baterai 6 V 1 buah 9. Sumber tegangan baterai 9 V 1 buah 10. Sumber tegangan baterai 12 V 1 buah 11 Sakelar 1 buah

2. Rangkailah alat seperti pada gambar

Percobaan 1

Page 161: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

150

Percobaan 2

3. Gunakan sumber tegangan baterai (3 V, 4,5 V, 6 V, 9 V, 12 V) secara bergantian. Amati multimeter digital dan catat arus dan tegangan yang diukur dengan menggunkan tiga lampu identik !

Tabel 2 karakteristik rangkaian seri dan paralel padalampu Tegangan

baterai (V)

Multimeter Arus (mA)

Multimeter tegangan

(V)

Hambatan lampu (Ξ©)

3 4,5 6 9 12

4. Berdasarkan pengamatan diatas, Jawablah pertanyaan berikut! a. Apabila salah satu lampu pada rangkaian seri dilepas, apakah lampu

lainnya masih menyala? Jelaskan alasanmu! ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

b. Mengapa bila salah satu lampu pada rangkaian paralel dilepas, apakah lampu lainnya masih menyala? Jelaskan alasanmu! ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Manakah yang menghaslkan nyala lampu paling terang dan paling redup? Jelaskan alasanmu! ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

c. Apa sajakah keuntungan dan kerugian dari rangkaian seri dan paralel! ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 162: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

151

Buatlah kesimpulan dari pengamatan yang telah dilakukan!

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

IV. Kesimpulan

Page 163: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

152

Mata Pelajaran : Fisika

Pokok Bahasan : Hukum I Kirchhoff dan Hukum II Kirchhoff

Kelas/Semester :

Nama Kelompok :

Anggota Kelompok :

I. Tujuan 1. Memahami hukum I Kirchhoff dan hukum II Kirchhoff 2. Menganalisis rangkaian listrik dengan aturan Kichhoff berbagai loop.

II. Hipotesis β€œJika arus listrik dianalogikan sebagai air sungai. Apabila sungai tersebut ditengah-tengah tercabang dua aliran sungai, maka apakah jumlah air

sungai sebelum melewati cabang sama dengan jumlah air sesudah melewati sungai?”

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………

III. Pertanyaan Diskusi Siswa melakukan demonstrasi yang dibimbing oleh guru dengan langkah kerja sebagai berikut :

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan No Nama Alat Jumlah 1. Papan rangkaian seri paralel 1 buah 2. Resistor 20 Ξ© 1 buah 3. Resistor 30 Ξ© 1 buah 4. Resistor 51 Ξ© 1 buah 5. Multimeter digital 3 buah 6. Kabel penghubung Secukupnya 7. Capit buaya Secukupnya 8. Sumber tegangan baterai 3 V 1 buah 9. Sumber tegangan baterai 4,5 V 1 buah 10. Sumber tegangan baterai 6 V 1 buah 11. Sumber tegangan baterai 9 V 1 buah 12. Sumber tegangan baterai 12 V 1 buah

2. Rangkailah alat seperti pada gambar Hukum I Kirchhoff tentang arus

Lembar Kerja Siswa

Page 164: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

153

Percobaan 1

Hukum II Kirchhoff tentang tegangan Percobaan 2

Percobaan 3

3. Catat data hasil pengamatan pada tabel di bawah ini

Tabel 1. Hasil pengukuran arus Tegangan Sumber 1

(Volt)

Arus (mA)

A1 A2 A3 3 6 9 12

Page 165: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

154

Buatlah kesimpulan dari pengamatan yang telah dilakukan!

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Tabel 2. Hasil pengukuran tegangan Tegangan Sumber 1

(Volt)

Tegangan (Volt)

VR1 VR2 VR3 3 6 9 12

Tabel 3. Hasil pengukuran tegangan

Tegangan Sumber 1

(Volt)

Tegangan Sumber 2

(Volt)

Tegangan (Volt)

VR1 VR2 VR3 9 3 9 6 9 9 9 12

4. Berdasarkan pengamatan diatas, jawablah pertanyaan di bawah ini!

a. Bagaimanakah besarnya arus total rangkaian (I) dibandingkan dengan jumlah arus yang mengalir pada masing-masing resistor (I1+I2+ I3)? ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

b. Bagaimanakah besarnya beda potensial sumber tegangan (V) dibandingkan dengan beda potensial pada masing-masing resistor (V1, V2, V3)? ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

c. Bagaimanakah besarnya hambatan total rangkaian (R) dibandingkan dengan jumlah hambatan pada masing-masing resistor (R1, R2, R3)? ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

IV. Kesimpulan

Page 166: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

155

Mata Pelajaran : Fisika

Pokok Bahasan : Daya dan Energi Listrik

Kelas/Semester :

Nama Kelompok :

Anggota Kelompok :

I. Tujuan 1. Menghitung besar daya listrik dalam kehidupan sehari-hari 2. Mengevaluasi nilai energi listrik dalam kehidupan sehari-hari

II. Hipotesis 1. Pernahkah kalian mengecek rekening listrik yang dibayarkan orang tuamu?

Apakah besarnya selalu tetap atau berubah-ubah? Mengapa demikian? ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Apa keterkaitan besar rekening listrik dengan pemakaian listrik di rumahmu? ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

III. Pertanyaan Diskusi Siswa melakukan demonstrasi yang dibimbing oleh guru dengan langkah kerja sebagai berikut : 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

No Nama Alat Jumlah 1. Papan rangkaian seri paralel 1 buah 2. Lampu 1 buah 3. Multimeter digital 3 buah 4. Kabel penghubung Secukupnya 5. Capit buaya Secukupnya 6. Sumber tegangan baterai 6 V 1 buah

Lembar Kerja Siswa

Page 167: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

156

2. Rangkailah alat seperti pada gambar

3. Catat data hasil pengamatan pada tabel di bawah ini!

No Tegangan (V)

Waktu (s)

Arus (mA)

Daya (Watt)

Energi (J)

1. 6 5 2. 6 10 3. 6 15 4 6 20 5. 6 25

4. Berdasarkan pengamatan diatas, jawablah pertanyaan di bawah ini! a. Apa yang dimaksud dengan daya listrik?

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

b. Bagaimana grafik hubungan antara energi (J), waktu (s) dan daya (Watt) berdasarkan percobaan yang yang telah dilakukan?

c. Sebutkan alat-alat apa saja yang dapat mengubah energi listrik menjadi

energi kalor? ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

d. Lampu dilengkapi label (20 W/220 V). dengan daya P lampu saat menyala menjadi ΒΌ nya, maka tgangan untuk menghidupkan lampu menjadi…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

e. Bagaimana kamu menghemat listrik dirumahmu? ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 168: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

157

Buatlah kesimpulan dari pengamatan yang telah dilakukan!

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

IV. Kesimpulan

Page 169: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

158

Lampiran A.4

Mata Pelajaran : Fisika

Pokok Bahasan : Hukum Ohm

Kelas/Semester :

Nama Kelompok :

Anggota Kelompok :

I. Tujuan 1. Memahami konsep arus listrik dan beda posensial sebagai besaran dalam

rangkaian arus searah pengertian besaran-besaran dalam rangkaian arus searah.

2. Mengetahui penggunaan amperemeter, voltmeter dan ohmmeter untuk mengukur besaran-besaran listrik pada rangkaian.

3. Menyelidiki hubungan antara tegangan (𝑉) dan kuat arus (𝐼) pada suatu rangkaian

II. Pertanyaan Diskusi Setelah membaca materi hukum Ohm dan besaran-besaran fisisnya, Jawablah pertanyaan berikut dengan cara diskusi dengan bersama anggota sekelompokmu!

1. Apa yang dimaksud dengan arus listrik dan kuat arus listrik ? ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Pada arus listrik apa yang dialirkan? ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Apakah mungkin ada situasi dimana arus bernilai sangat besar sedangkan nilai tegangan yang kecil? ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Tuliskan besaran-besaran fisis dalam hukum Ohm?

Lembar Kerja Siswa

Page 170: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

159

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5. Kamu tentu pernah melihat burung yang bertengger pada kawat listrik yang terentang diantara tiang-tiang listrik bukan? Walaupun kawat-kawat ini dialiri arus, burung tidak mati tersengat listrik. Mengapa demikian? ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

6. Sebuah lampu pijar dihubungkan dengan beda potensial 12 V. Ternyata timbul kuat arus sebesar 0,4 A. Berapakah hambatan filamen lampu pijar itu?

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

III. Kesimpulan Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi yang telah dilakukan! ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

_

V= 12 V

I= 0,4 A

R= ?

Page 171: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

160

Mata Pelajaran : Fisika

Pokok Bahasan : Rangkaian Kombinasi Seri dan Paralel

Kelas/Semester :

Nama Kelompok :

Anggota Kelompok :

I. Tujuan

1. Menyelidiki benda-benda yang dapat menghantarkan listrik.

2. Memahami prinsip rangkaian seri dan rangkaian paralel

3. Menganalisis karakteristik hambatan rangkian seri dan rangkaian paralel

II. Pertanyaan Diskusi Setelah membaca materi hambatan pada konduktor, rangkaian seri dan

paralel lampu, Jawablah pertanyaan berikut dengan cara diskusi dengan

bersama anggota sekelompokmu!

Hambatan pada konduktor

1. Perhatikan tabel hambatan jenis beberapa bahan dibawah ini!

Jenis Bahan Hambatan Jenis

Tembaga 1,68 x 10-8

Alumunium 2,65 x 10-8

Baja 4,0 x 10-8

Kaca 1012 – 1013

Berdasarkan tabel diatas, Manakah bahan yang baik untuk menghantarkan arus listrik, berikan alasanmu sesuai dengan persamaan hambatan pada konduktor! ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Apabila kalian sedang berkendara menggunakan mobil, manakah yang lebih sering menjumpai halau dan rintangan, berkendara sejauh 10 km atau 1 km? berikan alasanmu sesuai dengan persamaan hambatan pada konduktor! ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Lembar Kerja Siswa

Page 172: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

161

Rangkaian Seri dan Paralel pada lampu 3. Apabila salah satu lampu pada rangkaian seri dilepas, apakah lampu

lainnya masih menyala? Jelaskan alasanmu! ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Apabila salah satu lampu pada rangkaian paralel dilepas, apakah lampu lainnya masih menyala? Jelaskan alasanmu! ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5. Berapakah hambatan pengganti pada rangkaian di bawah ini!

……………………………………………………………. ……………………………………………………………. ……………………………………………………………. ……………………………………………………………..

III. Kesimpulan Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi yang telah dilakukan! ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 173: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

162

Mata Pelajaran : Fisika

Pokok Bahasan : Hukum I Kirchhoff dan Hukum II Kirchhoff

Kelas/Semester :

Nama Kelompok :

Anggota Kelompok :

I. Tujuan

1. Memahami hukum I Kirchhoff dan hukum II Kirchhoff.

2. Menganalisis rangkaian listrik dengan aturan Kichhoff berbagai loop.

II. Pertanyaan Diskusi

Setelah membaca materi hukum II Kirchhoff dan hukum II Kirchhoff,

Jawablah pertanyaan berikut dengan cara diskusi dengan bersama anggota

sekelompokmu!

1. Tuliskan dengan bahasa kalian sendiri bagaimana bunyi hukum I Kirchhoff

dan hukum II Kirchhoff?

2. Perhatikan gambar rangkaian berikut!

Kuat arus bertanda ………………….. jika arah arus …………………………. dengan

arah loop, dan bertanda …………………… jika arah arus ………………………….

dengan arah loop.

Lembar Kerja Siswa

Page 174: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

163

Ggl bernilai ………………….. jika arah loop bertemu dengan kutub …………………….

sumbu tegangan dan bertanda …………………………… jika arah loop bertemu

dengan kutub ………………………………. sumbu tegangan lebih dulu.

3. Perhatikan contoh soal berikut!

Dua buah baterai yang dihubungkans seri, lalu dihubungkan dengan

resistor 15 Ξ©. Tentukan:

a) Kuat arus dalam rangkaian

b) Jika salah satu baterai dibalik polaritasnya, hitung kuat arus dalam

rangkaian

III. Kesimpulan

Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi yang telah dilakukan! …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 175: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

164

Mata Pelajaran : Fisika

Pokok Bahasan : Daya dan Energi Listrik

Kelas/Semester :

Nama Kelompok :

Anggota Kelompok :

I. Tujuan 1. Menghitung besar daya listrik dalam kehidupan sehari-hari 2. Mengevaluasi nilai energi listrik dalam kehidupan sehari-hari

II. Pertanyaan Diskusi Setelah membaca materi daya listrik dan energi listrik, Jawablah pertanyaan berikut dengan cara diskusi dengan bersama anggota sekelompokmu!

1. Apa yang dimaksud dengan daya listrik? ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Kuat arus listrik sebesar 2 A mengalir dalam konduktor yang berhambatan 5 Ξ© selama 5 menit. Berapakah daya listrik pada konduktor tersebut? ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Perhatikan tabel pengukuran energi (W) dan waktu (s) dibawah ini! Energi (J) Waktu (s) Daya (W)

50 2

75 3

80 4

90 5

Bagaimana grafik hubungan antara energi (J), waktu (s) dan daya (Watt).

Gambarkan dan jelaskan!

Lembar Kerja Siswa

Page 176: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

165

4. Sebutkan alat-alat apa saja yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi kalor? ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5. Lampu dilengkapi label (20 W/220 V). dengan daya P lampu saat menyala menjadi ΒΌ nya, maka tegangan untuk menghidupkan lampu menjadi…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

6. Bagaimana kamu menghemat listrik dirumahmu? ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

III. Kesimpulan Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi yang telah dilakukan! ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 177: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

LAMPIRAN B

Instrumen Penelitian

1. Instrumen Tes

a. Kisi-Kisi Instrumen Tes

b. Instrumen Tes

2. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes

a. Analisis Instrumen Tes

b. Soal Instrumen Tes Penelitian

c. Kunci Jawaban Instrumen Tes

Penelitian

3. Instrumen Nontes

a. Kisi-Kisi Angket Respon Siswa

b. Angket Respon Siswa

c. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Page 178: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Lampiran B.1.a

KISI-KISI INSTRUMEN TES

Materi : Rangkaian Arus Searah

Kelas/ Semester : XII/ Ganjil

Sekolah : SMAN 56 JAKARTA

Alokasi Waktu : 8 x 45 menit

Kompetensi Dasar : 3.2 Mengevaluasi prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam kehidupan sehari-hari

4.2 Melakukan percobaan untuk menyelidiki karakteristik rangkaian listrik

No Indikator Materi Ajar

Aspek yang diukur Jumlah

C1 C2 C3 C4 C5

1. Mendeskripsikan konsep arus listrik dan beda potensial

sebagai besaran fisis dalam rangkaian listrik arus searah

sederhana

1, 3 2, 5 4* - - 5

2. Mengidentifikasi penggunaan amperemeter, voltmeter

dan Ohm meter untuk mengukur besaran fisis dalam

rangkaian listrik arus searah

6,7 - 8 - - 3

3. Mengaalisis konsep hukum Ohm dalam rangkaian

tertutup sederhana

- 9* 10*, 11* - - 3

Page 179: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

168

4. Menganalisis hubungan arus dan tegangan pada suatu

rangkaian arus searah

- 12 13* - - 2

5. Menganalisis nilai hambatan pengganti rangkaian seri

dan rangkaian paralel

- 15 16*, 17 18* 14*,19 6

6. Menganalisis besaran fisis yang mempengaruhi nilai

hambatan konduktor

- 20 23* 21*, 22* - 4

7. Menghitung formulasi hukum I Kirchhoff - - 24, 25* 26 27 4

8. Menganalisis rangkaian listrik menggunakan formulasi

hukum II Kirchhoff berbagai loop

- 31 - 28, 29,

30

- 4

9. Mengevaluasi nilai energi listrik dalam kehidupan sehari-

hari

32, 34 - 35 - 33 4

10. Menghitung besar daya listrik dalam kehidupan sehari-

hari

36 - 37 38, 39,

40

- 5

Jumlah Butir Soal 7 7 12 10 4 40

Presentase 17,5 % 17,5 % 30% 25% 10% 100%

Page 180: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

169

Lampiran B.1.b

INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR

(RANGKAIAN ARUS SEARAH)

Materi : Rangkaian Arus Searah

Kelas/ Semester : XII/ Ganjil

Sekolah : SMAN 56 JAKARTA

Alokasi Waktu : 8 x 45 menit

Kompetensi Dasar : 3.2 Mengevaluasi prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam kehidupan sehari-hari

4.2 Melakukan percobaan untuk menyelidiki karakteristik rangkaian listrik

Indikator

Butir soal Kunci Jawaban Aspek

kognitif Saintifik Bahan Ajar Soal

Mengamati

fenomena

karakteristik

arus

Mendeskripsikan

konsep arus listrik

dan beda potensial

sebagai besaran

fisis dalam

rangkaian listrik

Mendeskripsikan

arus searah

rangkaian listrik

sederhana

1. Perhatikan gambar rangkaian arus listrik di bawah

ini!

Kunci jawaban: d

Jawab:

Arus listrik adalah aliran muatan

listrik pada suatu rangkaian

akibat perbedaan potensial listrik

antara ujung penghantar.

C1

Page 181: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

170

arus searah

sederhana

Jika saklar S ditutup seperti pada gambar 2.

Aliran arus listrik menyalakan lampu pada

rangkaian, terjadi karena adanya …

a. perpindahan kalor pada kawat penghantar

ketika diberi tegangan

b. banyaknya muatan yang terdapat pada suatu

benda

c. hambatan dalam suatu penghantar

d. Perpindahan elektron dari beda potensial tinggi

ke beda potensial rendah

e. elektron dalam penghantar

Mengabstraksikan

konsep arus listrik

disajikan dengan

gambar banyakya

elektron pada dua

Untuk soal nomor 2 dan 3 perhatikan benda A dan

benda B yang memiliki elektron π’†βˆ’ seperti pada

gambar di bawah ini.

Kunci jawaban: b

Jawab:

C2

Page 182: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

171

benda yang

berbeda

dinyatakan

dengan tinggi

rendahnya

potensial listrik

pada kedua benda.

2. Manakah pernyataan arus listrik yang benar jika

kedua benda dihubungkan …

a. Benda A mempunyai potensial listrik lebih

tinggi dari benda B

b. Benda A mempunyai potensial listrik lebih

rendah dari benda B

c. Benda B mempunyai potensial listrik lebih

rendah dari benda A

d. Benda B mempunyai potensial listrik lebih

tinggi dari benda A

e. Benda A dan Benda B memiliki beda potensial

yang sama-sama rendah

- Gambar B berpotensial

tinggi, benda dengan lebih

banyak proton, kekurangan

elektron.

- Gambar A berpotensial

rendah, benda dengan lebih

banyak elektron, kekurangan

proton.

- Arus listrik mengalir dari

beda potensial tinggi ke beda

potensial rendah, sementara

elektron mengalir dari

potensial rendah ke potensial

tinggi.

Menjelaskan

penyebab beda

potensial listrik

3. Beda potensial listrik disebabkan oleh adanya….

a. kuat arus listrik yang keluar dari satu titik

percabangan

Kunci jawaban: e

Jawab:

Page 183: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

172

yang melalui

suatu titik

percabangan

b. kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik

percabangan

c. perbedaan potensial listrik antara ujung-ujung

penghantar sebelum dialiri arus listrik

d. dua benda yang memiliki potensial listrik sama

dihubungkan oleh suatu penghantar

e. perbedaan potensial listrik antara ujung-ujung

penghantar sesudah dialiri arus listrik.

Beda potensial listrik disebabkan

oleh adanya perbedaan potensial

listrik antara ujung-unjung

penghantar.

C1

Menerapkan

konsep banyaknya

muatan π‘ž pada

Hair dryer yang

diketahui waktu

4. Sebuah Hair dryer dihubungkan dengan tegangan

220 V dan kuat arus 3,6 A selama 10 menit.

Berdasarkan informasi tersebut, banyak muatan

π‘ž yang mengalir sebesar….

a. 2,16 x 103 C

b. 2,20 x 103 C

c. 2,24 x 103 C

d. 2,26 x 103 C

e. 2,28 x 103 C

Kunci Jawaban: a

Diketahui:

𝐼 = 3,6 A

𝑉 = 220 volt

𝑑 = 10 menit = 600 s

Ditanya:

𝑄?

Jawab:

𝑄 = 𝐼 x 𝑑

𝑄 = 3,6 A x 600 s

𝑄 = 2160 C β‰… 2,16 x 103C

C3

Mengevaluasi

pendapat yang

salah tentang

5. Seorang siswa SMA melihat fenomena seperti

pada gambar di bawah ini.

Kunci jawaban : c

Alasan:

C5

Page 184: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

173

fenomena aliran

arus listrik di

kabel listrik

disajikan dengan

gambar.

Jika siswa di atas berpendapat bahwa arus listrik

mengalir melalui tubuh burung (tersetrum).

Pendapat tersebut …

a. Benar, karena burung merupakan hewan

berdarah dingin, sehingga aliran listrik mudah

mengalir pada tubuh burung (tersetrum).

b. Benar, karena burung memiliki beda

potensial yang sama dengan kabel listrik

c. Salah, karena burung tidak akan kesetrum

saat hinggap di satu kabel karena didalam

sebuah kabel tidak ada perbedaan tegangan

listrik.

d. Benar, karena dalam tubuh burung termasuk

konduktor listrik, karena burung tidak

bersentuhan dengan tanah maka tubuhnya

akan dialiri arus listrik

e. Salah, karena ketika burung hinggap di kabel

mereka hanya menggunakan satu kaki.

Aliran listrik akan mengalir dari

benda yang berpotensial tinggi

ke potensial rendah, Burung

tidak akan kesetrum saat hinggap

di satu kabel karena didalam

sebuah kabel tidak ada

perbedaan tegangan listrik.

Page 185: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

174

Mengamati

peragaan

mengguna-

kan ampere-

c

meter dan

voltmeter

dalam

rangkaian

listrik DC

Mengidentifikasi

penggunaan

amperemeter,

voltmeter dan

ohm meter untuk

mengukur

besaran-besaran

listrik dalam

rangkaian

Menunjukkan

rangkaian alat

ukur voltmeter

pada rangkaian

listrik DC

6. Rangkaian manakah yang salah untuk mengukur

tegangan listrik menggunakan voltmeter setelah

saklar S ditutup ….

a.

d

.

b

.

e.

c.

Kunci Jawaban: e

Jawab:

Untuk mengukur tegangan

dengan menggunakan voltmeter,

maka voltmeter harus disusun

paralel.

C1

Disajikan

beberapa gambar

alat ukur listrik

yang digunakan

untuk mengukur

7. Alat ukur listrik manakah yang digunakan untuk

mengukur kuat arus listrik …

a.

d

Kunci jawaban : e

Alasan :

Multimeter Analog adalah alat

yang digunakan untuk mengukur

C1

Page 186: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

175

kuat arus listrik

DC.

Wattmeter Osiloskop

b.

Voltmeter

e

Multimeter

Analog

c.

Megger

arus listrik, tegangan listrik

danhambatan listrik.

Meng-

hipotesa

percobaan

Ohm dalam

rangkaian

listrik DC.

Mengevaluasi

hambatan (𝑅)

dilengkapi data

fisis pada alat ukur

amperemeter dan

voltemer

percobaan Ohm.

8. Nilai hambatan (𝑅) dalam suatu rangkaian dapat

diketahui dengan menggunakan rangkaian seperti

gambar di bawah ini.

Jika saklar S ditutup, Nilai hambatan (𝑅) yaitu….

a. 2 Ξ©

b. 5 Ξ©

c. 10 Ξ©

Kunci jawaban: a

Diketahui:

(Voltmeter)

Batas ukur = 10 V

Batas Skala = 5 V

Angka pada jarum = 3

(Amperemeter)

Batas ukur = 5 V

Batas Skala = 5 V

Angka pada jarum = 1,5

Ditanya:

𝑅?

Jawab:

C3

Page 187: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

176

d. 15 Ξ©

e. 20 Ξ©

Mengetahui pembacaan skala

- Voltmeter

𝑉

=Batas ukuπ‘Ÿ

batas skalax jarum penunjuk

𝑉 =10 V

5 Vx 3 = 6 V

- Amperemeter

𝐼 =5 V

5 V x 1,5 = 1 A

Menentukan hambatan (R)

𝑉 = 𝐼 . 𝑅

𝑉 = 𝐼 (𝑅 + π‘Ÿ)

𝑅 =𝑉

πΌβˆ’ π‘Ÿ

𝑅 =6 V

1,5 Aβˆ’ 2 = 2 Ξ©

Mengeks-

plorasikan

data dalam

grafik (V)

terhadap (I)

Memahami

hukum Ohm

dalam rangkaian

tertutup sederhana

Menyimpulkan

percobaan Ohm

berdasarkan grafik

beda potensial (V)

terhadap arus (I)

9. Pernyataan hukum ohm yang salah berdasarkan

grafik beda potensial (V) terhadap arus (I) dibawah

ini adalah …

Kunci jawaban: d

Secara matematis, hukum ohm

dapat dituliskan :

𝑉 = 𝐼 x 𝑅

𝑉 = Beda Potensial (V)

C2

Page 188: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

177

percobaan

Ohm pada

rangkaian

DC

untuk menentukan

nilai (𝑅)

a. Beda potensial yang diberikan semakin besar,

maka semakin besar arus listrik yang akan

dihasilkan

b. Nilai hambatan yang dimiliki konduktor

semakin besar, maka kuat arus yang dihasilkan

akan semakin kecil

c. Kuat arus yang mengalir dari suatu konduktor

berbanding lurus dengan besar beda potensial

yang diberikan kedua ujungnya

d. Nilai hambatan yang dimiliki kawat

penghantar berbanding lurus dengan kuat arus

yang dihasilkan.

e. Kuat arus yang mengalir dari suatu kawat

penghantar semakin besar, maka hambatan

yang dimiliki kawat penghantar semakin kecil

𝐼 = Kuat arus Listrik (A)

𝑅 = Resistansi (Ξ©)

Berdasarkan pernyataan,

β€œResistansi atau nilai hambatan

yang dimiliki kawat penghantar

berbanding lurus dengan kuat

arus yang dihasilkan” tidak

sesuai dengan bunyi hukum

Ohm diatas.

Menentukan

hambatan lampu

terkait besaran

10. Sebuah lampu yang dihubungkan dengan sumber

tegangan listrik 3 V, ketika diukur ternyata kuat

arusnya adalah 0,2 A. Hambatan lampu sebesar …

Kunci jawaban: c

Diketahui:

𝑉 = 3 V

C3

Page 189: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

178

hukum Ohm pada

suatu rangkaian

dilengkapi data

fisis.

a. 5 Ξ©

b. 10 Ξ©

c. 15 Ξ©

d. 20 Ξ©

e. 25 Ξ©.

𝐼 = 0,2 A

Ditanya:

𝑅?

Jawab :

𝑅 =𝑉

𝐼

𝑅 =3 V

0,2 A

𝑅 = 15 Ξ©

Hambatan pada lampu sebesar

15 Ξ©.

Menghitung nilai

arus (I) pada

lampu jika dilalui

beda potensial (V)

yang berbeda

11. Sebuah lampu senter kecil menghasilkan arus 300

mA melalui baterai 1,5 V dan hambatan bola

lampu tersebut 5,0 Ξ©. Jika tegangan turun sampai

1,2 V. maka, arus berubah menjadi …

a. 0,14 A

b. 0,24 A

c. 0,3 A

d. 0,45 A

e. 3,0 A

Kunci jawaban: b

Diketahui:

𝐼1 = 0,3 A

𝑉1 = 1,5 V

𝑉2 = 1,2 V

𝑅 = 5,0 Ξ©

Ditanya:

𝐼2?

Jawab :

𝐼 =𝑉

𝑅

𝐼 =1,2 V

5,0 Ξ©= 0,24 A.

C3

Page 190: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

179

Mengolah

data hasil

percobaan

hukum ohm

dengan

formulasiny

a

Menyelidiki

hubungan

tegangan dan arus

pada suatu

rangkaian

Menginterperstasi

kan hasil

percobaan hukum

Ohm dari tabel ke

grafik hubungan

antara tegangan

dan kuat arus.

12. Perhatikan tabel data dari percobaan Ohm

dibawah ini

V ( V) I (A) R (Ξ©)

3,0 1,5 2,0

4,0 2,0 2,0

5,0 2,5 2,0

6,0 3,0 2,0

Berdasarkan data di atas, ditujukkan pada

grafik….

Kunci jawaban: d

Alasan :

Berdasarkan percobaan George

Simon Ohm, bahwa arus I pada

kawat penghantar sebanding

dengan beda potensial V yang

diberikan pada ujung-ujung

kawat tersebut, 𝐼 ∝ 𝑉.

Sehingga, 𝑅 konstan, tidak

bergantung pada 𝑉, untuk

konduktor logam.

C2

Menganalisis kuat

arus listrik

berdasarkan grafik

V terhadap I

13. Berdasarkan percobaan Ohm, tegangan (V) dan

kuat arus (I) pada sebuah resistor ditunjukkan

grafik V terhadap I pada gambar dibawah ini.

Kunci jawaban: b

Diketahui:

𝑉1 = 1,5 V

𝐼 = 0,02 A

C3

Page 191: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

180

Pada saat tegangan (V) 3 volt, kuat arus yang

mengalir sebesar….

a. 0,03 A

b. 0,04 A

c. 0,07 A

d. 1,15 A

e. 1,35 A

Ditanya:

I ? jika 𝑉2 = 3 V

Jawab:

𝑉 = 𝐼 x 𝑅

Nilai 𝑅 tetap, maka 𝑉~𝐼

𝑉1

𝑉2

=𝐼1

𝐼2

1,5 V

3 V=

0,02 A

𝐼2

𝐼2 = 0,04 A.

Menganalisis nilai

hambatan

pengganti

rangkaian seri dan

rangkaian paralel

Menyimpulkan

nilai arus yang

terbaca

amperemeter pada

lima lampu

identik dalam

rangkaian paralel-

seri.

14. Perhatikan lima buah lampu identik (L) dan lima

buah amperemeter (A) disusun dalam rangkaian

sebagai berikut!

Kunci jawaban : d

Alasan:

𝐼𝐡 = 𝐼𝐸 = 0,4 A karena dilewati

dua hambatan maka nilai nya

sama.

𝐼𝐹 = 𝐼𝐡 + 𝐼𝐸

𝐼𝐹 = 0,4 A + 0,4 A = 0,8 A

Kemudian pada 𝐼𝐷

𝐼𝐷 = 𝐼𝐸 + 𝐼𝐹

𝐼𝐷 = 0,4 A + 0,8 A = 1,2 A

Kemudian pada 𝐼𝐴

C5

Page 192: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

181

Jika saklar S ditutup, kuat arus yang ditunjukkan

oleh amperemeter B (𝐼𝐡) sebesar 0,4 A maka:

I. Nilai arus 𝐼𝐷 lebih besar daripada 𝐼𝐡

II. Nilai arus 𝐼𝐷 lebih kecil daripada 𝐼𝐡

III. Nilai arus 𝐼𝐹 lebih kecil daripada 𝐼𝐡

IV. Nilai arus 𝐼𝐡 sama besar dengan 𝐼𝐹

V. Nilai arus 𝐼𝐡 sama besar dengan 𝐼𝐸

Pernyataan diatas yang benar sesuai rangkaian di

atas …

a. (I) dan (II)

b. (I) dan (III)

c. (I) dan (IV)

d. (IV) dan (V)

e. (II) dan (V)

𝐼𝐴 = 𝐼𝐡 + 𝐼𝐷

𝐼𝐴 = 0,4 A + 1,2 A = 1,6 A

Kemudian pada 𝐼𝐢

𝐼𝐢 = 𝐼𝐴1,6 A

Dari hasil perhitungan ini dapat

disilkan bahwa :

(I) Nilai arus 𝐼𝐷 lebih besar

daripada 𝐼𝐡

(II) Nilai arus 𝐼𝐡 sama besar

dengan 𝐼𝐸

Memperkirakan

pernyataan terang

redupnya

hambatan lampu

pada gambar

rangkaian lampu

identik paralel-

seri.

15. Perhatikan rangkaian empat buah lampu identik

tersusun pada rangkaian berikut ini!

Kunci jawaban: c

Jawab:

Arus I akan terbagi dua yaitu

I1 yang mengaliri R1 dan I2

yang mengaliri Rs = R2 dan

C2

Page 193: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

182

Berdasarkan rangkaian listrik diatas, Jika Saklar S

ditutup, maka :

(1) L4 menyala paling terang

(2) L1 lebih terang daripada L2

(3) L2 dan L3 sama terangnya

(4) Jika L2 mati, maka semua lampu mati

Manakah pernyataan yang benar …

a. (1) dan (3)

b. (2) dan (4)

c. (1), (2) dan (3)

d. (1), (2) dan (4)

e. (1), (2), (3) dan (4).

R3. arus akan bersatu kembali

dan melewati R4 sebesar I.

jadi hambatan yang

mendapat arus paling besar

yaitu R4

R4 mendapat arus paling

besar, maka L4 menyala

paling terang

R2 dan R3 mendapat arus

paling kecil dan sama besar,

maka L2 dan L3 menyala

sama terang dan paling

redup.

Kesimpulannya

𝐼 > 𝐼1 > 𝐼2 = 𝐼3

Jika L2 mati, L3 akan ikut

mati sedangkan L1 dan L4

tetap hidup.

Menghitung nilai

hambatan

pengganti pada

16. Perhatikan gambar rangkaian berikut Kunci jawaban: c

Diketahui:

𝑅1 = 15 Ξ©

𝑅2 = 10 Ξ©

C3

Page 194: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

183

rangkaian paralel-

seri

Jika saklar S ditutup, Nilai hambatan pengganti

pada rangkaian diatas sebesar….

a. 3 Ξ©

b. 9 Ξ©

c. 15 Ξ©

d. 21 Ξ©

e. 25 Ξ©

𝑅3 = 30 Ξ©

𝑅4 = 10 Ξ©

𝑉 = 24 V

Ditanya :

𝑅P?

Jawab:

1

𝑅𝑃

=1

𝑅1

+1

𝑅2

+1

𝑅3

1

𝑅𝑃

=1

15+

1

10+

1

30

1

𝑅𝑃

=2 + 3 + 1

30=

5

30

𝑅𝑃 = 5 Ξ©

𝑅P = 𝑅4+ 𝑅P

𝑅P = 10 Ξ© + 5 Ξ©

𝑅P = 15 Ξ©.

Menganalisis nilai

𝐼 dan 𝑅 dari

rangkaian loop

sederhana

dilengkapi data

fisis terkait.

17. Perhatikan rangkaian dibawah ini

Kunci jawaban: d

Diketahui:

𝑅1 = 20 Ξ©

𝐼2 = 0,9 Ω

𝑉 = 9 V

Ditanya:

𝑅2? 𝐼2?

C3

Page 195: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

184

Jika saklar S ditutup, maka besar hambatan 𝑅2 dan

arus yang pada amperemeter 𝐴1 adalah ….

a. 10 Ξ© dan 0,25 A

b. 20 Ξ© dan 0,45 A

c. 40 Ξ© dan 0,65 A

d. 60 Ξ© dan 0,85 A

e. 80 Ξ© dan 1,0 A

Jawab :

𝑉 = 𝐼 x 𝑅p

9 = 0,9 x 𝑅p

10 = 𝑅p

Menghitung 𝑅2

1

𝑅p

=1

𝑅1

+1

𝑅2

1

10=

1

20+

1

𝑅2

1

10βˆ’

1

20=

1

𝑅2

𝑅2 = 20 Ξ©

Karena rangkaian paralel 𝑉

sama, maka arus pada A1

𝑉 = 𝐼1 x 𝑅1

9 = 𝐼1 x 20

𝐼1 = 0,45 A.

Menganalisis

hambatan

pengganti pada

berbagai

rangkaian listrik

18. Jika saklar S ditutup, maka ragkaian yang benar

dengan hambatan ekuivalen bernilai 4 Ξ© adalah

….

Kunci jawaban: c

Ditanya:

𝑅1 = 2 Ξ©

𝑅2 = 3 Ξ©

𝑅3 = 6 Ξ©

Ditanya:

C4

Page 196: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

185

arus searah

sederhana.

a.

b.

c.

d.

e.

𝑅ek?

Jawab :

𝑅s = 𝑅1 + 𝑅2

𝑅s = 2 Ξ© + 3 Ξ© = 5 Ξ©

π‘…π‘’π‘˜ =1

𝑅𝑠

+1

𝑅3

π‘…π‘’π‘˜ =1

5+

1

6

π‘…π‘’π‘˜ =6

30+

5

30=

11

30

𝑅s = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3

𝑅ek = 6 Ξ© + 2 Ξ© + 3 Ξ©

𝑅ek = 11 Ξ©

𝑅𝑃 =1

𝑅2

+1

𝑅3

Page 197: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

186

𝑅P =1

3+

1

6 =

3

6 = 2 Ξ©

𝑅ek = 𝑅1 + 𝑅P

𝑅ek = 2 Ξ© + 2 Ξ©

𝑅ek = 4 Ξ©

𝑅s = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3

𝑅ek = 2 Ξ© + 6 Ξ© + 3 Ξ©

𝑅ek = 11 Ξ©

𝑅𝑃 =1

𝑅1

+1

𝑅2

+1

𝑅3

𝑅𝑃 =1

2+

1

3+

1

6

𝑅𝑃 =6 + 4 + 1

12

𝑅𝑃 =11

12 Ξ©

Page 198: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

187

Membuktikan

pernyataan kuat

arus, hambatan,

dan tegangan yang

benar pada

rangkaian listrik

seri dan paralel

berdasarkan

perhitungan.

19. Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini!

Jika saklar S ditutup. maka:

1) Hambatan total pada rangkaian adalah 25 Ξ©

2) Kuat arus rangkaian adalah 2 A

3) Jika tegangan menjadi dua kali lipat maka

arusnya menjadi lebih besar

Pernyataan yang benar, adalah ….

a. (1) saja

b. (2) saja

c. (1) dan (2)

d. (1) dan (3)

e. (2) dan (3)

Kunci jawaban: d

Ditanya:

𝑅1 = 16 Ξ©

𝑅2 = 1 Ξ©

𝑅3 = 8 Ξ©

𝑅4 = 5 Ξ©

𝑅5 = 4 Ξ©

𝑅6 = 3 Ξ©

𝑉 = 12,5 V

Ditanya:

π‘…π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ ? Jika I dan V 2x nya

Jawab :

𝑅𝑆1 = 𝑅2 + 𝑅5 + 𝑅6

= 1 Ξ© + 4 Ξ© + 3 Ξ© = 8 Ξ©

1

𝑅𝑃

=1

R3

+1

𝑅𝑆1

1

𝑅𝑃

=1

8+

1

8=

2

8

C5

Page 199: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

188

𝑅𝑃 = 4 Ξ©

𝑅total = 𝑅1 + 𝑅𝑃 + 𝑅4

𝑅total = 16 Ξ© + 4 Ξ© + 8 Ξ©

𝑅total = 25 Ξ©

Kuat arus :

𝐼 =𝑉

𝑅

= 12,5

25= 0,5 A

Tegangan dua kali (12,5 x 2 =

25)

𝐼 =𝑉

𝑅

= 12,5

12,5= 1 𝐴

Arus menjadi lebih besar.

Mengolah

data hasil

besaran fisis

hambatan

konduktor

Menganalisis

besaran-besaran

yang

mempengaruhi

nilai hambatan

Menyebutkan

faktor-faktor yang

mempengaruhi

hambatan suatu

konduktor

penghantar.

20. Faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu

kawat konduktor, antara lain:

1) Panjang kawat

2) Hambatan jenis kawat

3) Luas penampang kawat

Data diatas yang sebanding dengan besar

hambatan suatu kawat ditunjukkan nomor….

a. 1 dan 2

Kunci jawaban: a

Berdasarkan persamaan

matematis:

𝑅 = πœŒπ‘™

𝐴

𝑅 = Hambatan (Ξ©)

𝜌 = Hambatan jenis kawat

(Ξ©. m)

C2

Page 200: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

189

b. 1 dan 3

c. 2 saja

d. 3 saja

e. 1, 2 dan 3

𝑙 = Panjang kawat (m)

𝐴 = Luas penampang kawat

(m2)

Faktor yang mempengaruhi

hambatan pada suatu penghantar

adalah hambatan jenis dan

panjang kawat.

Membandingkan

nilai hambatan

pada luas

penampang kawat

yang berbeda

disertai tabel data

fisis konduktor A

dengan konduktor

B

21. Perhatikan tabel berikut ini !

Nikrom

A

Nikrom

B

Panjang (m) 3 3

diameter (m) π‘Ÿπ΄ 1

2π‘Ÿπ΄

Hambatan (Ξ©) 20 Ξ© π‘₯

Perbandingan hambatan kawat B dengan hambatan

kawat A yaitu …

a. Hambatan kawat B sama besar dengan kawat A

b. Hambatan kawat B tiga kali lebih besar dari

hambatan kawat A

c. Kawat A tiga kali lebih besar dari

hambatankawat B

d. Kawat B empat kali lebih besar dari kawat A

Kunci jawaban : d

Diketahui:

𝑙𝐴 = 𝑙𝐡 = 3 m

𝜌𝐴 = 𝜌𝐡

𝑑𝐡 =1

2𝑑𝐴

𝑅𝐴 = 20 Ξ©

Ditanya:

𝑅𝐴: 𝑅𝐡

Jawab :

Mencari luas penampang (A)

kawat penghantar

𝐿 = Ξ©π‘Ÿ2

𝐴𝐡 = πœ‹ (1

2𝑑𝐴)

2

=1

4πœ‹π‘‘π΅

2

C4

Page 201: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

190

e. Kawat A empat kali lebih besar dari kawat B 𝐴𝐡 =

1

4𝐿𝐡

Jadi, 𝐴𝐡 =1

4𝐴𝐴

Menentukan hambatan 𝑅𝐡

𝑅 =𝜌 𝑙

𝐴

𝜌 𝑙 = 𝑅. 𝐴

Dalam hal ini panjang dan

hambatan jenis kawat sama,

oleh karena itu :

(𝜌. 𝑙)𝐴 = (𝜌. 𝑙)𝐡

𝑅𝐴𝐴𝐴 = 𝑅𝐡𝐴𝐡

20 Ξ© . 𝐴𝐴 = 𝑅𝐡 .1

4𝐴𝐴

𝑅𝐡 = 4 π‘₯ 20 Ξ©

𝑅𝐡 = 80 Ξ©

𝑅𝐴 ∢ 𝑅𝐡

20 Ω ∢ 80 Ω

1 : 4

Kawat B empat kali lebih besar

dari kawat A

Page 202: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

191

Mengevaluasi

data fisis

hambatan jenis

yang terbesar

hingga terkecil

berdasarkan hasil

data percobaan

Ohm.

22. Tabel di bawah ini merupakan data fisis hasil

percobaan lima buah kawat dengan hambatan

yang sama.

Kawat Panjang

(m)

Luas Penampang

(m2)

1 0,3 3,0

2 0,2 3,0

3 0,5 3,0

4 1,0 2,0

5 1,0 3,0

Berdasarkan tabel di atas, urutkan yang memiliki

nilai kawat jenis dari terbesar hingga terkecil

ditunjukkan oleh nomor….

a. 1-3-4-5-2

b. 2-1-4-5-3

c. 4-5-3-2-1

d. 4-1-2-3-5

e. 5-1-2-3-4

Kunci jawaban: c

Kawat I

𝜌1 =𝐴1

𝑙1=

3

0,3= 10 Ξ©.m

Kawat II

𝜌2 =𝐴2

𝑙2=

3

0,2= 15 Ξ©.m

Kawat III

𝜌3 =𝐴3

𝑙3=

3

0,5= 6 Ξ©.m

Kawat IV

𝜌4 =𝐴4

𝑙4=

2

1= 2 Ξ©.m

Kawat V

𝜌5 =𝐴5

𝑙5=

3

1= 3 Ξ©.m

Maka, urutan kawat III memiliki

kawat jenis terbesar ke terkecil

yaitu yaitu 4-5-3-2-1

C4

Mengeks-

plorasi

pembacaan

resistor tetap

Menghitung nilai

hambatan pada

resistor tetap.

23. Perhatikan resistor dilengkapi dengan kode cicin

warna seperti pada gambar!

Kunci jawaban: a

Alasan :

Pita 1 : Merah = 2

Pita 2 : Jingga = 3

C3

Page 203: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

192

dengan

cincin

warna-

warna pada

resistor

Nilai hambatan resistor tersebut yaitu ….

a. Batas bawah 210,6 Ξ© batas atas 257,4 Ξ©

b. batas bawah 2106 Ξ© batas atas 2574 Ξ©

c. batas bawah 21060 Ξ© batas atas 25740 Ξ©

d. Batas bawah 222,3 Ξ© batas atas 245.7 Ξ©

e. batas bawah 2223 Ξ© batas atas 2457 Ξ©

Pita 3 : Kuning = 4

Pita 4 : Hitam = 100

Pita 5 : Silver = 10%

Nilai resistor 234 x 100 = 234 Ξ©

dengan toleransi 10%

Nilai toleransi resistor = 234 x

10% = 23,4 Ξ©

Batas bawah 234 – 23,4 =

210,6 Ξ©

Batas atas 234 + 23,4 = 257,4 Ξ©

Mengeks-

plorasi

penerapan

hukum I

Kirchhoff

pada

rangkaian

arus

bercabang

Menghitung arus

yang mengalir

pada suatu titik

percabangan

24. Amati gambar rangkaian arus di bawah ini!

Kuat arus 𝐼3 sebesar….

a. 0,75 A

b. 1,00 A

c. 1,75 A

d. 2,00 A

e. 3,00 A

Kunci jawaban: c

Diketahui

πΌπ‘šπ‘Žπ‘ π‘’π‘˜ = 3A

𝐼1 = 0,75 A

𝐼2 = 0,5 𝐴

Ditanya:

𝐼3?

Jawab :

𝐼masuk = 𝐼keluar

𝐼masuk = 𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3

3A = 0,75 + 0,5 A + 𝐼3

𝐼3 = 0,75 + 0,5 A βˆ’ 3A

C3

Page 204: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

193

𝐼3 = 1,75

Menjelaskan

hukum I Kirchoff

dan hukum II

Kirchhoff

Menunjukkan

rangkaian yang

sesuai formulasi

hukum I

Kirchhoff arus

percabanagan

25. Perhatikan gambar dibawah ini

1)

2)

3)

4)

Rangkaian yang menunjukkan hukum I Kirchhoff

yang benar yaitu ….

Kunci jawaban: c

hukum I Kirchhoff :

β€œJumlah arus listrik yang masuk

ke suatu titik percabangan sama

dengan jumlah arus yang keluar

dari titik percabangan tersebut”

Secara matematis:

βˆ‘ πΌπ‘šπ‘Žπ‘ π‘’π‘˜ = βˆ‘ πΌπ‘˜π‘’π‘™π‘’π‘Žπ‘Ÿ

(1) 2A+2A+1A=2A+3A

5A=5A

(2) 3A+1A+2A+4A=6A+2A

10A = 8A

(3) 2A+1A+2A=3A

5A = 3A

(4) 3A+3A=2A+1A+3A

6A = 6A

Gambar rangkaian yang sesuai

adalah (a) dan (d)

C3

Page 205: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

194

a. (1) dan (2)

b. (1) dan (3)

c. (1) dan (4)

d. (2) dan (3)

e. (3) dan (4)

Menganalisis

besaran terkait

dengan

menerapkan

hukum I

Kirchhoff

26. Perhatikan gambar rangkaian listrik d ibawah ini

Jika saklar S ditutup, maka kuat arus yang dilalui

R2 sebesar….

a. 0,75 A

b. 1,5 A

c. 3,0 A

d. 4,5 A

e. 6,0 A

Kunci jawaban: a

Diketahui:

𝑅1 = 5 Ξ©

𝑅2 = 2 Ξ©

𝑅3 = 4 Ξ©

𝑅4 = 6 Ξ©

𝑉 = 12 vol𝑑

Ditanya:

𝐼1? Pada 𝑅2

Jawab:

Rangkaian pengganti

.𝑅𝑠 = 𝑅2 + 𝑅3

.𝑅𝑠 = 2 + 4 = 6Ξ©

Paralel kan 𝑅𝑠 dan 𝑅4

1

𝑅𝑃

=1

𝑅𝑠

+1

𝑅4

=1

6+

1

6

𝑅𝑃 =2

6= 3 Ξ©

C4

Page 206: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

195

.π‘…π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 𝑅1 + 𝑅𝑃

.π‘…π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 5 + 3 = 8 Ξ©

Arus yang mengalir

πΌπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ =𝑉

π‘…π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™

=12 𝑉

8 Ξ©= 1,5 A

Karena 𝑅 pada 𝐼1 dan 𝐼2 sama

besar maka arus yang dilalui 𝐼1

dan 𝐼2 juga sama besar.

𝐼1 = 𝐼2 =1,5

2= 0,75 A

Membuktikan

pernyataan arus

total dengan ggl

dengan disajikan

rangkaian

sederhana

dilengkapi data

terkait

27. Perhatikan rangkaian listrik arus searah seperti

gambar.

Jika saklar S ditutup, Pernyataan yang benar

adalah …

a. Jumlah arus total (πΌπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™) = 6 A dan jumlah

ggl baterai (πœ€) = 6 𝑉

b. Jumlah arus total (πΌπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™) = 6 mA dan jumlah

ggl baterai (πœ€) = 6 mV

Kunci jawaban : e

Diketahui:

𝑅1 = 800 Ξ©

𝑅2 = 200 Ξ©

𝑅3 = 830 Ξ©

𝐼2 = 1,2 A

π‘Ÿ = 10 Ξ©

Ditanya:

πΌπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™?

πœ€?

Jawab:

Besar hambatan pengganti

C5

Page 207: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

196

c. Jumlah arus total (πΌπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™) = 4,8 mA dan

jumlah ggl baterai (πœ€) = 6 𝑉

d. Jumlah arus total (πΌπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™) = 3 A dan jumlah

ggl baterai (πœ€) = 6 𝑉

e. Jumlah arus total (πΌπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™) = 6 mA dan jumlah

ggl baterai (πœ€) = 6 𝑉.

1

𝑅𝑃

=1

𝑅1

+1

𝑅2

=1

800+

1

200

𝑅𝑃 =5

800= 160 Ξ©

𝑅𝑠 = 𝑅3 + 𝑅𝑃 + π‘Ÿ

.𝑅𝑠 = 830 + 160 + 10

𝑅𝑠 = 1.000 Ξ©

Hukum ohm

𝑉 = 𝐼. 𝑅 dengan 𝐼~1

𝑅

𝐼1

𝐼2

=𝑅2

𝑅1

1,2 mA

I2

=200

800

I2 = 4,8 mA

Dari hukum Kirchhoff

πΌπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 𝐼1 + 𝐼2

πΌπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 1,2 mA + 4,8 mA

πΌπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 6 mA

Maka nilai πœ€

πΌπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ =πœ€

𝑅𝑠

6 x 10βˆ’3A =πœ€

1000 Ξ©

πœ€ = 6 V

Page 208: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

197

.jadi pernyataan tersebut adalah

Benar, nilai jumlah arus total

(πΌπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™) = 6 mA dan jumlah ggl

baterai (πœ€) = 6 𝑉.

Mengeks-

plorasi

penerapan

hukum II

Kirchhoff

pada

rangkaian

arus

bercabang

satu loop

Menganalisis

rangkaian listrik

dengan aturan

Kirchhoff.

Menganalisis kuat

arus (I) pada

rangkaian tertutup

satu loop

28. Perhatikan rangkaian listrik dibawah ini!

Jika saklar S ditutup. Kuat arus I yang mengalir

pada rangkaian sebesar …

a. 0,75

b. -0,75

c. 1,00 A

d. -1,00 A

e. 1,66 A

Kunci jawaban: d

Diketahui:

𝑅1 = 6 Ξ©

𝑅2 = 3 Ξ©

πœ€1 = 3 V

πœ€2 = 12 V

Ditanya:

𝐼?

Jawab:

Terlebih dahulu tentukan arah

arus dan arah loop searah dengan

jarum jam.

ΣΡ + ΣIR = 0

πœ€2 βˆ’ πœ€1 + 𝐼𝑅1 + 𝐼𝑅2 = 0

12 𝑉 βˆ’ 3 𝑉 + 𝐼6 Ξ© + 𝐼 3 Ξ© = 0

C4

Page 209: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

198

9 V + I9 Ξ© = 0

I9 = βˆ’9

I = βˆ’9

9

I = βˆ’1,00 A

Mengeks-

plorasi

penerapan

hukum II

Kirchhoff

pada

rangkaian

arus

bercabang

dua loop

Menganalisis

rangkaian listrik

dua loop dengan

aturan Kirchhoff

29. Pada rangkaian listrik berikut ini:

Jika saklar S ditutup. Arus yang dilalui hambatan

𝑅1 sebesar….

a. 0,5 A

b. 0,10 A

c. 0,15 A

d. 0,20 A

e. 0,25 A

Kunci jawaban: c

Diketahui:

πœ€1 = 3 𝑉

πœ€2 = 6 𝑉

πœ€3 = 9 𝑉

𝑅1 = 100 Ξ©

𝑅2 = 50 Ξ©

𝑅3 = 20 Ξ©

Ditanya:

𝐼1?

Jawab:

𝐼3 = 𝐼1 + 𝐼2 … (1)

Loop 1

C4

Page 210: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

199

ΣΡ + ΣIR = 0

πœ€1 + πœ€2 + 𝐼1𝑅1 + 𝐼3𝑅2 = 0

3 + 6 + 10 𝐼1 + 5 𝐼3 = 0

9 + 10 𝐼1 + 5 𝐼3 = 0

9 + 10 𝐼1 + 5 ( 𝐼1+ 𝐼2) = 0

9 + 10 𝐼1 + 5 𝐼1 + 5 𝐼2 = 0

9 + 15 𝐼1 + 5 𝐼2 = 0

15 𝐼1 + 5 𝐼2 = - 9 … (2)

Loop 2

ΣΡ + ΣIR = 0

βˆ’πœ€3 βˆ’ πœ€2 βˆ’ 𝐼3𝑅2 βˆ’ 𝐼2𝑅3 = 0

(-9) – 3) – 5 𝐼3 - 10 𝐼2 = 0

–12 – 5 ( 𝐼1+ 𝐼2) - 10 𝐼2 = 0

–12 – 5 𝐼1 + 5 𝐼2 - 10 𝐼2 = 0

–12 – 5 𝐼1 - 5 𝐼2 = 0

– 5 𝐼1 - 5 𝐼2 = 12 … (3)

Eliminasi pers (2) dan (3)

15 𝐼1 + 5 𝐼2 = - 9

– 5 𝐼1 - 5 𝐼2 = 12 +

– 20 𝐼1 = 3

𝐼1 = - 0,15 A

Page 211: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

200

Negatif artinya arus melawan

arah loop.

Menganalisis

potensial suatu

titik rangkaian dua

loop

30. Perhatikan rangkaian listrik dibawah ini!

Jika saklar S ditutup, maka beda potensial antara

titik E dan B adalah ….

a. 15 volt

b. 12 volt

c. 9 volt

d. 6 volt

e. 3 volt

Kunci jawaban: c

Ditanya:

R1 = 4 𝛺

R2 = 2 𝛺

R3 = 6𝛺

πœ€1 = πœ€2 = 6 V

r1= 1 𝛺

r2= 2 𝛺

Ditanya:

𝑉𝐸𝐡?

Jawab :

Loop I

ΣΡ + ΣIR = 0

βˆ’I2 + I1(2 + 4) + I3 x 6 = 0

6I1 + 6I3 = 12

C4

Page 212: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

201

I1 + I3 = 2 … . (1)

Loop 2

ΣΡ + ΣIR = 0

βˆ’I2 + I2(1 + 2) + I3. 6 = 0

3I2 + 6I3 = 12

I2 + 2I3 = 4 … . (2)

Persamaan arus di titik arus

percabangan E

I3 = I1 + I2

I2 = I3 βˆ’ I1 … (3)

Substitusi persamaan (2) dan (3)

I2 = I3 + I1

(I3 βˆ’ I1 ) + 2I3 = 4

3I3 βˆ’ I1 = 4 … (4)

Eliminasi persamaan (1) dan (4)

I1 + I3 = 2

3I3 βˆ’ I1 = 4 +

4I3 = 6

I3 =3

2A

Maka beda potensial titik EB

𝑉𝐸𝐡 = I3. R

Page 213: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

202

𝑉𝐸𝐡 =3

2x 6 = 9 volt

Menghitung

tegangan jepit

pada sumber

tegangan seri

dengan hambatan

31. Perhatikan gambar rangkaian.

Tegangan jepit jika saklar S ditutup sebesar….

a. 8,0 V

b. 8,1 V

c. 8,3 V

d. 8,6 V

e. 8,9 V

Kunci jawaban: e

Diketahui:

π‘Ÿ = 0,9 Ξ©

πœ€ = 9,0 V

𝑅 = 8,1 Ξ©

Ditanya:

𝑉jepit?

Jawab :

Mencari kuat arus listrik

𝐼 =πœ€

𝑅 + π‘Ÿ

𝐼 =9,0

8,1 + 0,900 = 0,1 𝐴

𝑉jepit = πœ€ – 𝐼. π‘Ÿ

𝑉jepit = 9,0 – 0,1 . 0,900

= 8,91 V

C3

Memformulasikan

besar nilai energi

listrik dalam

Disajikan

beberapa macam

sumber energi

32. Perhatikan pernyataan terkait alat listrik di bawah

ini!

1) Accu (Aki)

2) Batu baterai

Kunci jawaban: e

Jawab:

C1

Page 214: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

203

kehidupan sehari-

hari

listrik DC yang

benar

3) Dinamo

4) Bola lampu

5) Saklar

Yang termasuk sumber energi listrik DC yang

benar adalah ….

a. 1, 3 dan 5

b. 1, 3 dan 4

c. 1, 2 dan 4

d. 1, 3 dan 5

e. 1, 2 dan 3

Sumber energi listrik adalah

Accu (Aki), batu baterai dan

dynamo.

Mengeks-

plorasi

prinsip kerja

peralatan

listrik searah

dalam

kehidupan

sehari-hari

Menilai

pernyataan alat

pemanfaatan arus

listrik searah (DC)

33. Seorang siswa menyalakan kipas angin portabel,

dia menekan tombol angka 1 kemudian putaran

baling-baling pada kipas angin sangat cepat dan

menyebabkan angin sangat kencang. Setelah itu,

dia menekan lagi ke tombol angka 2, dan putaran

kipas angin melambat sehingga menyebakan angin

lebih pelan dari angin sebelumnya. Lalu dia

menekan lagi di tombol angka 3, putaran baling-

baling pada tombol angka ini sangat lambat

sehingga angin menjadi sangat pelan.

Rangkaian yang sesuai dengan cerita di atas

sebagai berikut

Kunci jawaban : a

Alasan :

Karena kecepatan putaran

baling-baling kipas angin

dipengaruhi oleh resistor.

𝑉 = 𝐼. 𝑅

𝐼 ∞ 1

𝑅

Jika kita menganggap tegangan

senilai 12 V, maka arus pada

masing-masing resistor :

Pada gambar a

𝐼1 =𝑉

𝑅1=

12 𝑉

410 Ξ©= 0.029 A

C5

Page 215: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

204

Rangkaian yang tepat dan nilai resistor yang

sesuai dengan cerita diatas adalah …

a.

𝐼2 =𝑉

𝑅2=

12 𝑉

88 Ξ©= 0.136 A

𝐼3 =𝑉

𝑅3=

12 𝑉

120 Ξ©= 0.1 A

𝐼4 =𝑉

𝑅4=

12 𝑉

420 Ξ©= 0.0285

Pada gambar C

𝐼1 =𝑉

𝑅1=

12 𝑉

88 Ξ©= 0.029 A

𝐼2 =𝑉

𝑅2=

12 𝑉

410 Ξ©= 0.028 A

𝐼3 =𝑉

𝑅3=

12 𝑉

120 Ξ©= 0.1 A

𝐼4 =12 𝑉

420 Ξ©= 0.0285 A

Pada gambar D

𝐼1 =𝑉

𝑅1=

12 𝑉

88 Ω= 0.029 𝐴

𝐼2 =𝑉

𝑅2=

12 𝑉

410 Ω= 0.028 𝐴

𝐼3 =𝑉

𝑅3=

12 𝑉

420 Ξ©= 0.028 A

𝐼4 =12 𝑉

120 Ξ©= 0.1 A

Pada gambar E

𝐼1 =𝑉

𝑅1=

12 𝑉

420 Ξ©= 0.028 A

𝐼2 =𝑉

𝑅2=

12 𝑉

410 Ξ©= 0.028 A

𝐼3 =𝑉

𝑅3=

12 𝑉

88 Ξ©= 0.136

Page 216: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

205

b.

c.

d.

𝐼4 =12 𝑉

120 Ξ©= 0.1

Maka gambar yang sesuai adalah

rangkaian pada gambar a

Page 217: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

206

e.

Memformulasikan

besar energi listrik

Menyebutkan

faktor yang

mempengaruhi

energi lisrik

34. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar energi

pada kapasitor, yaitu….

a. tegangan, suhu dan volum

b. tegangan, kuat arus dan waktu

c. kuat arus, suhu dan waktu

d. kuat arus, waktu dan volum

e. tegangan, hambatan dan daya

Kunci jawaban: b

Jawab:

Energi listrik (J) secara

matematis:

π‘Š = 𝑉 x 𝐼 x 𝑑

Keterangan:

𝑉 =Tegangan (V)

𝐼 =Kuat arus (A)

𝑑 = waktu (s).

C1

Menganalisis

perubahan energi

listrik menjadi

kalor

35. Sebuah kompor listrik dengan spesifikasi 600

W/220 V. Kompor digunakan untuk memanaskan

1 kg air suhu awal air 20℃ selama 7 menit, jika

kalor jenis air 4200 J. kgβˆ’1. β„ƒβˆ’1 maka suhu akhir

air yaitu….

Kunci jawaban: d

Diketahui:

𝑃 = 600 W

𝑉 = 220 V

π‘š = 1 kg

C3

Page 218: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

207

a. 50℃

b. 60℃

c. 70℃

d. 80℃

e. 90℃

𝑇1 = 20℃

𝑑 = 7 menit = 420 s

𝑐 = 4200 J . π‘˜π‘”βˆ’1. β„ƒβˆ’1)

Ditanya:

𝑇2?

Jawab:

π‘Š = 𝑄kalor

𝑃 x 𝑑 = π‘š x 𝑐 x βˆ†π‘‡

600 x 420 = 1 x 4200 x βˆ†π‘‡

252000 = 4200 x βˆ†π‘‡

252000

4200= βˆ†π‘‡

60℃ = βˆ†π‘‡

Maka suhu air

βˆ†π‘‡ = 𝑇2 βˆ’ 𝑇1

60 = 𝑇2 βˆ’ 20

𝑇2 = 60 + 20

= 80℃

Menganalisis

besar daya listrik

dalam kehidupan

sehari-hari

Mengidentifikasi

pernyataan terkait

daya listrik

36. Perhatikan pernyataan dibawah ini!

1) Banyaknya muatan listrik (βˆ‘ 𝑄) yang mengalir

melalui penampang suatu konduktor per satuan

waktu (βˆ‘ 𝑑)

Kunci jawaban: d

Jawab:

Definisi daya listrik adalah

Banyaknya energi listrik yang

C1

Page 219: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

208

2) Banyaknya muatan yang terdapat pada suatu

benda

3) Aliran potensial listrik yang mengalir akibat

perbedaan muatan listrik

4) Banyaknya energi listrik yang diubah menjadi

energi dalam bentuk lain tiap satuan waktu

5) Aliran muatan listrik pada suatu rangkaian

akibat perbedaan muatan listrik antara ujung

penghantar

6) Dinyatakan dengan lambang 𝑃

Manakah pernyataan yang benar tentang daya

listrik …

a. 1 dan 2

b. 3 dan 4

c. 4 dan 5

d. 4 dan 6

e. 5 dan 1

diubah menjadi energi dalam

bentuk lain tiap satuan waktu.

Secara matematis:

𝑃 =π‘Š

𝑑= 𝑉. 𝐼 =

𝑉2

𝑅= 𝐼2𝑅

Keterangan:

𝑃 = Daya listrik (W)

π‘Š = Energi listrik (J)

𝑉 = Tegangan (V)

𝐼 = Kuat arus listrik (A)

𝑅 = Hambatan(Ξ©)

𝑑 = Waktu (s)

Mengolah

data fisis

pada grafik

hubungan

antara

Disajikan grafik

hubungan (π‘Š) β†’

(𝑑) dilengkapi

data fisis.

37. Perhatikan grafik hubungan antara energi (π‘Š)

dan waktu (𝑑) dari lima buah rangkaian lampu

dipasang pada tegangan tetap seperti gambar

berikut.

Kunci jawaban: a

Alasan:

1) 𝑃 =π‘Š

𝑑=

50

3=

16,7 watt

2) 𝑃 =π‘Š

𝑑=

90

2= 45 watt

C3

Page 220: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

209

energi (π‘Š)

dan waktu

(𝑑)

rangkaian

DC

Daya paling kecil ditunjukkan pada rangkaian

….

a.

b.

c.

d.

e.

3) 𝑃 =π‘Š

𝑑=

100

5=

20 watt

4) 𝑃 =π‘Š

𝑑=

75

3= 25 watt

5) 𝑃 =π‘Š

𝑑=

80

4= 20 watt

Page 221: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

210

Mengecek daya

suatu lampu yang

tertulis pada

spesifikasi lampu

38. Lampu dilengkapi label (20 W - 220 V). Dengan

daya 𝑃 lampu saat menyala menjadi 1/9 nya maka,

tegangan untuk menghidupkan lampu menjadi …

a. 1/2 tegangan spesifikasi lampu

b. 1/3 tegangan spesifikasi lampu

c. 1/4 tegangan spesifikasi lampu

d. 1/5 tegangan spesifikasi lampu

e. 1/6 tegangan spesifikasi lampu

Kunci jawaban: b

Diketahui:

𝑉1 = 220 V.

P1 = 20 W

P2 =1

4𝑃1

Ditanya:

𝑉2?

Jawab :

𝑃 =𝑉2

𝑅

maka 𝑃 ∝ 𝑉2

artinya 𝑃 sebanding dengan 𝑉2

𝑃2 = 𝑉22

1

9𝑉1 = 𝑉2

2

√(1

9) = 𝑉2

1

3= 𝑉2

Maka tegangan dirancang 1/3

dari spesifikasi lampu.

C4

Page 222: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

211

Memprediksi

banyaknya lampu

dengan daya

listrik

39. Sebuah gedung memasang listrik PLN sebesar

1200 W dengan tegangan 220 V. Jika untuk

penerangan gedung itu menggunakan lampu 100

W,/220 V, maka jumlah lampu maksimum yang

dapat dipasang sebanyak….

a. 10 buah

b. 12 buah

c. 16 buah

d. 18 buah

e. 20 buah

Kunci jawaban: b

Diketahu:

π‘ƒπ‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 1200 watt

𝑃1 = 100 watt

𝑉1 = 220 volt

𝑉2 = 220 volt

Ditanya:

π‘›π‘™π‘Žπ‘šπ‘π‘’?

Jawab :

𝑃1

𝑃2

= (𝑉1

𝑉2

)2

100

𝑃2

= (220

220)

2

100

𝑃2

=48400

48400

𝑃2 = 100 watt

𝑛lampu =Ptotal

P2

=1200

100

𝑛lampu = 12 buah

C4

Menyajikan

hasil

evaluasi dari

prinsip kerja

Mengevaluasi

waktu jika

diketahui daya

listrik pada dua

40. Heater A dan B identik dengan label 250W/220V.

Heater A dan B dihubungkan paralel untuk

memanaskan air satu panci membutuhkan waktu

Kunci jawaban : e

Alasan:

C4

Page 223: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

212

peralatan

listrik arus

searah

heater identik

yang

dihubungkan

secara seri dan

paralel.

7,5 menit. Jika Heater A dihubungkan seri dengan

Heater B, maka waktu yang dibutuhkan adalah …

a. 2 kali lebih cepat heater dihubungkan seri

b. 2 kali lebih lama heater dihubungkan seri

c. 3 kali lebih cepat heater dihubungkan seri

d. 3 kali lebih lama heater dihubungkan seri

e. 4 kali lebih lama heater dihubungkan seri.

Untuk mendidikan panci dengan

satu heater membutuhkan kalor

sebanyak :

𝑄 = 𝑃. 𝑑

𝑄 = 250 π‘Š (15 x 60)

𝑄 = 225.000 J

Mengunakan Heater A dan B

dihubungkan seri

π‘ƒπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ =1

𝑃1

+1

𝑃2

π‘ƒπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ =1

250 π‘Š+

1

250 π‘Š

π‘ƒπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 125 π‘Š

𝑑 =𝑄

𝑃

𝑑 =225.000

125

𝑑 = 1800 𝑠 = 30 menit

Jika heater A dan B identik

dihubungksn seri maka tegangan

masing-masing heater 220/2 =

110 V.

Page 224: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

213

INSTRUMEN SOAL

Nama : Hari/Tanggal :

Kelas : Mata Pelajaran : FISIKA

Pilihlah jawaban yang tepat !

1. Perhatikan gambar rangkaian di bawah

ini!

Jika saklar S ditutup seperti pada

gambar 2. Aliran arus listrik

menyalakan lampu pada rangkaian,

terjadi karena adanya …

a. perpindahan kalor pada kawat

penghantar ketika diberi tegangan

b. banyaknya muatan yang terdapat

pada suatu benda

c. hambatan dalam suatu penghantar

d. Perpindahan elektron dari beda

potensial tinggi ke beda potensial

rendah pada rangkaian tertutup

e. elektron dalam penghantar

Untuk soal nomor 2 dan 3 perhatikan

benda A dan benda B yang memiliki

elektron π’†βˆ’ seperti pada gambar di

bawah ini.

2. Manakah pernyataan arus listrik yang

benar jika kedua benda dihubungkan

…

a. Benda A mempunyai potensial

listrik lebih tinggi dari benda B

b. Benda A mempunyai potensial

listrik lebih rendah dari benda B

c. Benda B mempunyai potensial

listrik lebih rendah dari benda A

d. Benda B mempunyai potensial

listrik lebih tinggi dari benda A

e. Benda A dan Benda B memiliki

beda potensial yang sama-sama

rendah.

3. Beda potensial listrik disebabkan oleh

adanya….

a. kuat arus listrik yang keluar dari

satu titik percabangan

b. kuat arus listrik yang masuk ke

suatu titik percabangan

c. perbedaan potensial listrik antara

ujung-ujung penghantar sebelum

dialiri arus listrik

d. dua benda yang memiliki potensial

listrik sama dihubungkan oleh suatu

penghantar

e. perbedaan potensial listrik antara

ujung-ujung penghantar sesudah

dialiri arus listrik.

Page 225: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

214

4. Sebuah Hair dryer dihubungkan

dengan tegangan 220 V dan kuat arus

3,6 A selama 10 menit. Berdasarkan

informasi tersebut, banyak muatan

π‘ž yang mengalir sebesar….

a. 2,16 x 103 C

b. 2,20 x 103 C

c. 2,24 x 103 C

d. 2,26 x 103 C

e. 2,28 x 103 C.

5. Seorang siswa SMA melihat fenomena

seperti pada gambar di bawah ini!

Jika siswa di atas berpendapat bahwa

arus listrik mengalir melalui tubuh

burung (tersetrum).

Pendapat tersebut …

a. Benar, karena burung merupakan

hewan berdarah dingin, sehingga

aliran listrik mudah mengalir pada

tubuh burung (tersetrum).

b. Benar, karena burung memiliki

beda potensial yang sama dengan

kabel listrik

c. Salah, karena burung tidak akan

kesetrum saat hinggap di satu kabel

karena didalam sebuah kabel tidak

ada perbedaan teganagan listrik.

d. Benar, karena dalam tubuh burung

termasuk konduktor listrik, karena

burung tidak bersentuhan dengan

tanah maka tubuhnya akan dialiri

arus listrik.

e. Salah, karena ketika burung

hinggap di kabel mereka hanya

menggunakan satu kaki.

6. Jika saklar S ditutup, maka rangkaian

manakah yang salah untuk mengukur

tegangan listrik menggunakan

voltmeter ….

a.

d

.

b

.

e.

c.

7. Alat ukur listrik manakah yang

digunakan untuk mengukur kuat arus

listrik ….

a.

Wattmeter

b.

Voltmeter

c.

Megger

d.

Osiloskp

Page 226: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

215

e.

Multimeter

analog

8. Nilai hambatan (𝑅) dalam suatu

rangkaian dapat diketahui dengan

menggunakan rangkaian seperti

gambar dibawah ini.

Jika saklar S ditutup, Nilai hambatan

(𝑅) yaitu….

f. 2 Ξ© d. 15 Ξ©

g. 5 Ξ© e. 20 Ξ©

h. 10 Ξ©

9. Pernyataan hukum ohm yang salah

berdasarkan grafik beda potensial (V)

terhadap arus (I) dibawah ini adalah …

a. Beda potensial yang diberikan

semakin besar, maka semakin besar

arus listrik yang akan dihasilkan.

b. Nilai hambatan yang dimiliki

konduktor semakin besar, maka

kuat arus yang dihasilkan akan

semakin kecil.

c. Kuat arus yang mengalir dari suatu

konduktor berbanding lurus dengan

besar beda potensial yang diberikan

kedua ujungnya.

d. Nilai hambatan yang dimiliki kawat

penghantar berbanding lurus

dengan kuat arus yang dihasilkan.

e. Kuat arus yang mengalir dari suatu

kawat penghantar semakin besar,

maka hambatan yang dimiliki kawat

penghantar semakin kecil.

10. Sebuah lampu yang dihubungkan

dengan sumber tegangan listrik 3 V,

ketika diukur ternyata kuat arusnya

adalah 0,2 A. Hambatan lampu sebesar

…

a. 5 Ξ© d. 20 Ξ©

b. 10 Ξ© e. 25 Ξ©

c. 15 Ξ©

11. Sebuah lampu senter kecil

menghasilkan arus 300 mA melalui

baterai 1,5 V dan hambatan bola lampu

tersebut 5,0 Ξ©. Jika tegangan turun

sampai 1,2 V. maka, arus berubah

menjadi …

a. 0,14 A d. 0,45 A

b. 0,24 A e. 3,0 A

c. 0,3 A

12. Perhatikan tabel data dari percobaan

Ohm dibawah ini!

V ( V) I (A) R (Ξ©)

Page 227: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

216

3,0 1,5 2,0

4,0 2,0 2,0

5,0 2,5 2,0

6,0 3,0 2,0

Berdasarkan data di atas, ditunjukkan

pada grafik ….

13. Berdasarkan percobaan Ohm, tegangan

(V) dan kuat arus (I) pada sebuah

resistor ditunjukkan grafik V terhadap I

pada gambar dibawah ini.

Pada saat tegangan (V) 3 volt. Maka,

kuat arus yang mengalir sebesar….

f. 0,03 A d. 1,15 A

g. 0,04 A e. 1,35 A

h. 0,07 A

14. Perhatikan lima buah lampu identik (L)

dan lima buah amperemeter (A)

disusun dalam rangkaian sebagai

berikut!

Jika saklar S ditutup, kuat arus yang

ditunjukkan oleh amperemeter B (𝐼𝐡)

sebesar 0,4 A maka:

1) Nilai arus 𝐼𝐷 lebih besar daripada 𝐼𝐡

2) Nilai arus 𝐼𝐷 lebih kecil daripada 𝐼𝐡

3) Nilai arus 𝐼𝐹 lebih kecil daripada 𝐼𝐡

4) Nilai arus 𝐼𝐡 sama besar dengan 𝐼𝐹

5) Nilai arus 𝐼𝐡 sama besar dengan 𝐼𝐸

Pernyataan diatas yang benar sesuai

rangkaian di atas …

a. (1) dan (2)

b. (1) dan (3)

c. (1) dan (4)

d. (1) dan (5)

e. (2) dan (5)

15. Perhatikan rangkaian empat buah

lampu identik tersusun pada gambar

berikut ini!

Jika saklar S ditutup, maka :

(1) L4 menyala paling terang

Page 228: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

217

(2) L1 lebih terang daripada L2

(3) L2 dan L3 sama terangnya

(4) Jika L2 mati, maka semua lampu

mati

Manakah pernyataan yang benar …

a. (1) dan (3)

b. (2) dan (4)

c. (1), (2) dan (3)

d. (1), (2) dan (4)

e. (1), (2), (3) dan (4).

16. Perhatikan gambar rangkaian berikut!

Jika saklar S ditutup, Nilai hambatan

pengganti pada rangkaian diatas

sebesar….

a. 3 Ξ© d. 21 Ξ©

b. 9 Ξ© e. 25 Ξ©

c. 15 Ξ©

17. Perhatikan gambar rangkaian berikut!

Jika saklar S ditutup, maka besar

hambatan 𝑅2 dan arus pada

amperemeter 𝐴1 adalah ….

a. 10 Ξ© dan 0,25 A

b. 20 Ξ© dan 0,45 A

c. 40 Ξ© dan 0,65 A

d. 60 Ξ© dan 0,85 A

e. 80 Ξ© dan 1,00 A

18. Jika saklar S ditutup, maka rangkaian

yang benar dengan hambatan

ekuivalen bernilai 4 Ξ© adalah …

a.

b.

c.

d.

e.

19. Perhatikan gambar rangkaian di bawah

ini!

Jika saklar S ditutup, maka:

4) Hambatan total pada rangkaian

adalah 25 Ξ©

5) Kuat arus rangkaian adalah 2 A

6) Jika tegangan menjadi dua kali lipat

maka arusnya menjadi lebih besar

Page 229: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

218

Pernyataan yang benar adalah ….

a. (1) saja d. (1) dan (3)

b. (2) saja e. (2) dan (3)

c. (1) dan (2)

20. Faktor faktor yang mempengaruhi

hambatan suatu kawat konduktor,

antara lain:

1) Panjang kawat

2) Hambatan jenis kawat

3) Luas penampang kawat

Data diatas yang sebanding dengan

besar hambatan suatu kawat

ditunjukkan nomor….

a. 1 dan 2 d. 3 saja

b. 1 dan 3 e. 1, 2 dan 3

c. 2 saja

21. Perhatikan tabel berikut ini!

Nikrom

A

Nikrom

B

Panjang

(m)

3 3

diameter

(m)

𝑑𝐴 1

2𝑑𝐴

Hambatan

(Ξ©)

20 Ξ© π‘₯

Perbandingan hambatan kawat B dengan

hambatan kawat A yaitu …

a. Hambatan kawat B sama besar

dengan kawat A

b. Hambatan kawat B tiga kali lebih

besar dari hambatan kawat A

c. Kawat A tiga kali lebih besar dari

hambatankawat B

d. Kawat B empat kali lebih besar dari

kawat A

e. Kawat A empat kali lebih besar dari

kawat B

22. Tabel di bawah ini merupakan data

fisis hasil percobaan lima buah kawat

dengan hambatan yang sama!

Kawat Panjang

(m)

Luas

Penampang

(m2)

1 0,3 3,0

2 0,2 3,0

3 0,5 3,0

4 1,0 2,0

5 1,0 3,0

Berdasarkan tabel diatas, urutkan yang

memiliki nilai kawat jenis dari terbesar

hingga terkecil ditunjukkan oleh

nomor….

a. 1-3-4-5-2 d. 4-1-2-3-5

b. 2-1-4-5-3 e. 5-1-2-3-4

c. 4-5-3-2-1

23. Perhatikan resistor dilengkapi dengan

kode cicin warna seperti pada gambar!

Nilai hambatan resistor tersebut yaitu

….

a. Batas bawah 210,6 Ξ© batas atas

257,4 Ξ©

b. batas bawah 2106 Ξ© batas atas 2574

Ξ©

c. batas bawah 21060 Ξ© batas atas

25740 Ξ©

Page 230: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

219

d. Batas bawah 222,3 Ξ© batas atas

245.7 Ξ©

e. batas bawah 2223 Ξ© batas atas 2457

Ξ©

24. Amati gambar rangkaian arus di bawah

ini!

Kuat arus 𝐼3 sebesar….

a. 0,75 A d. 2,00 A

b. 1,00 A e. 3,00 A

c. 1,75 A

25. Perhatikan gambar rangkaian arus di

bawah ini!

1)

2)

3)

4)

Rangkaian yang menunjukkan hukum I

Kirchhoff yang benar yaitu ….

f. (1) dan (2) d. (2) dan (3)

g. (1) dan (3) e. (3) dan (4)

h. (1) dan (4)

26. Perhatikan gambar rangkaian di bawah

ini!

Jika saklar S ditutup, maka kuat arus

yang dilalui R2 sebesar….

a. 0,75 A d. 4,5 A

b. 1,5 A e. 6,0 A

c. 3,0 A

27. Perhatikan rangkaian listrik arus searah

seperti pada gambar!

Jika saklar S ditutup, Pernyataan yang

benar adalah …

a. Jumlah arus total (πΌπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™) = 6 A dan

jumlah ggl baterai (πœ€) = 6 𝑉

Page 231: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

220

b. Jumlah arus total (πΌπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™) = 6 mA

dan jumlah ggl baterai (πœ€) = 6 mV

c. Jumlah arus total (πΌπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™) = 4,8 mA

dan jumlah ggl baterai (πœ€) = 6 𝑉

d. Jumlah arus total (πΌπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™) = 3 A dan

jumlah ggl baterai (πœ€) = 6 𝑉

e. Jumlah arus total (πΌπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™) = 6 mA

dan jumlah ggl baterai (πœ€) = 6 𝑉.

28. Perhatikan rangkaian listrik di bawah

ini!

Jika saklar S ditutup. Kuat arus I yang

mengalir pada rangkaian sebesar …

a. 0,75 d. βˆ’1,00 A

b. βˆ’0,75 e. 1, 66 A

c. 1,00 A

29. Perhatikan gambar rangkaian listrik di

bawah ini!

Jika saklar S ditutup, maka kuat arus

yang dilalui hambatan 𝑅1 sebesar….

a. 0,5 A d. 0,20 A

b. 0,10 A e. 0,25 A

c. 0,15 A

30. Perhatikan rangkaian listrik di bawah

ini!

Jika saklar S ditutup, maka beda

potensial antara titik E dan B adalah ….

a. 15 V d. 6 V

b. 12 V e. 3 V

c. 9 V

31. Perhatikan gambar rangkaian di bawah

ini!

Jika saklar S ditutup, maka tegangan

jepit rangkaian sebesar….

a. 8,0 V d. 8,6 V

b. 8,1 V e. 8,9 V

c. 8,3 V

32. Perhatikan pernyataan terkait alat

listrik di bawah ini!

1) Accu (Aki)

2) Batu baterai

3) Dinamo

4) Bola lampu

5) Saklar

Yang termasuk sumber energi listrik

DC yang benar adalah ….

Page 232: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

221

a. 1, 3 dan 5

b. 1, 3 dan 4

c. 1, 2 dan 4

d. 1, 3 dan 5

e. 1, 2 dan 3

33. Seorang siswa menyalakan kipas angin

portabel, dia menekan tombol angka 1

kemudian putaran baling-baling pada

kipas angin sangat cepat dan

menyebabkan angin sangat kencang.

Setelah itu, dia menekan lagi ke tombol

angka 2, dan putaran kipas angin

melambat sehingga menyebakan angin

lebih pelan dari angin sebelumnya. Lalu

dia menekan lagi di tombol angka 3,

putaran baling-baling pada tombol

angka ini sangat lambat sehingga angin

menjadi sangat pelan.

Rangkaian yang sesuai dengan cerita di

atas sebagai berikut

Rangkaian yang tepat dan nilai resistor

yang sesuai dengan cerita diatas adalah

…

a.

b.

c.

d.

e.

34. Faktor-faktor yang mempengaruhi

besar energi pada kapasitor, yaitu …

a. tegangan, suhu dan volum

b. tegangan, kuat arus dan waktu

c. kuat arus, suhu dan waktu

d. kuat arus, waktu dan volum

e. tegangan, hambatan dan daya

Page 233: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

222

35. Sebuah kompor listrik dengan

spesifikasi 600 W/220 V. Kompor

digunakan untuk memanaskan 1 kg air

suhu awal air 20℃ selama 7 menit, jika

kalor jenis air 4200 J. kgβˆ’1. β„ƒβˆ’1 maka

suhu akhir air yaitu….

a. 50℃ d. 80 ℃

b. 60℃ e. 90 ℃

c. 70℃

36. Perhatikan pernyataan di bawah ini!

1) Banyaknya muatan listrik (βˆ‘ 𝑄)

yang mengalir melalui penampang

suatu konduktor per satuan waktu

(βˆ‘ 𝑑)

2) Banyaknya muatan yang terdapat

pada suatu benda

3) Aliran potensial listrik yang

mengalir akibat perbedaan muatan

listrik

4) Banyaknya energi listrik yang

diubah menjadi energi bentuk lain

tiap satuan waktu

5) Aliran muatan listrik pada suatu

rangkaian akibat perbedaan muatan

listrik antara ujung penghantar

6) Dinyatakan dengan simbol 𝑃

Manakah pernyataan yang benar tentang

daya listrik …

a. 1 dan 2 d. 4 dan 6

b. 3 dan 4 e. 5 dan 1

c. 4 dan 5

37. Perhatikan grafik hubungan antara

energi (π‘Š) dan waktu (𝑑) dari lima

buah rangkaian lampu di pasang pada

tegangan tetap.

Daya paling kecil ditunjukkan pada

rangkaian ….

a.

b.

c.

d.

e.

38. Lampu dilengkapi label (20 W/220 V).

Dengan daya 𝑃 lampu saat menyala

menjadi 1/9 nya maka, tegangan untuk

menghidupkan lampu menjadi …

a. 1/2 tegangan spesifikasi lampu

b. 1/3 tegangan spesifikasi lampu

c. 1/4 tegangan spesifikasi lampu

d. 1/5 tegangan spesifikasi lampu

e. 1/6 tegangan spesifikasi lampu

39. Sebuah gedung memasang listrik PLN

sebesar 1200 W dengan tegangan 220

V. Jika untuk penerangan gedung itu

Page 234: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

223

menggunakan lampu 100 W/220 V,

maka jumlah lampu maksimum yang

dapat dipasang sebanyak….

a. 10 buah d. 18 buah

b. 12 buah e. 20 buah

c. 16 buah

40. Heater A dan B identik dengan label

250W/220V. Heater A dan B

dihubungkan paralel untuk memaskan

air satu panci membutuhkan waktu 7,5

menit. Jika Heater A dan B jika

dihubungkan seri, maka waktu yang

dibutuhkan adalah …

a. 2 kali lebih cepat heater

dihubungkan seri

b. 2 kali lebih lama heater

dihubungkan seri

c. 3 kali lebih cepat heater

dihubungkan seri

d. 3 kali lebih lama heater

dihubungkan seri

e. 4 kali lebih lama heater

dihubungkan seri

Page 235: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

224

LEMBAR JAWABAN PILIHAN GANDA

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

A

B

C

D

E

No. 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

A

B

C

D

E

No. 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

A

B

C

D

E

Page 236: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

225

Lampiran B.2.a

ANALISIS INTRUMEN TES

Page 237: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

226

RELIABILITAS INSTRUMEN TES

Page 238: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

227

DAYA PEMBEDA INSTRUMEN TES

Page 239: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

228

TARAF KESUKARAN INSTRUMEN TES

Page 240: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

229

REKAPITULASI HASIL UJI COBA INSTRUMEN

Rata-rata : 24.86 Reliabilitas Tes : 0.84

Simpang baku : 5.11 Butir soal : 40 Soal

Korelasi XY : 0.72 Jumlah Subjek : 36 Siswa

No Validitas (Korelasi) Taraf Kesukaran Daya Pembeda

Kesimpulan Indeks Kategori Indeks Kategori Indeks Kategori

1 0,02 Sangat Rendah 0,86 Mudah 0,10 Buruk Tidak digunakan

2 0,15 Sangat rendah 0,44 Sedang 0,20 Cukup Tidak digunakan

3 0,33 Rendah 0,64 Sedang 0,50 Baik Digunakan

4 0,33 Rendah 0,97 Mudah 0,10 Buruk Tidak digunakan

5 -0,37 Sangat Rendah 0.83 Mudah -0,30 Drop Tidak digunakan

6 0,32 Rendah 0.61 Sedang 0,60 Baik Digunakan

7 0,20 Sangat Rendah 0.86 Mudah 0,10 Buruk Tidak digunakan

8 -0,01 Sangat Rendah 0.28 Sangat sukar -0,10 Drop Tidak digunakan

9 0,56 Cukup 0.69 Sedang 0,50 Baik Digunakan

10 0,60 Cukup 0.58 Sedang 0,60 Baik Digunakan

11 0,52 Cukup 0.36 Sedang 0,60 Baik Digunakan

12 0,40 Rendah 0.19 Sukar 0,40 Baik Digunakan

13 0,62 Tinggi 0.39 Sedang 0,40 Baik Digunakan

14 0,54 Cukup 0.42 Sedang 0,70 Baik Sekali Digunakan

15 0,33 Rendah 0.97 Mudah 0,10 Buruk Tidak digunakan

16 0,46 Cukup 0.50 Sedang 0,50 Baik Digunakan

17 NAN Sangat rendah 0,00 Sangat sukar 0,00 Buruk Tidak digunakan

18 0,56 Cukup 0,83 Mudah 0,50 Baik Digunakan

19 -0,37 Sangat rendah 0,53 Sedang -0,30 Drop Tidak digunakan

20 0,40 Rendah 0.67 Sedang 0,40 Baik Digunakan

21 0,38 Rendah 0.31 Mudah 0,40 Baik Digunakan

22 0,70 Tinggi 0.50 Sedang 0,80 Bak sekali Digunakan

Page 241: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

230

No

Validitas (Korelasi) Taraf Kesukaran Daya Pembeda

Kesimpulan Indeks Kategori Indeks Kategori Indeks Kategori

23 0,76 Tinggi 0.81 Mudah 0,70 Baik sekali Digunakan

24 NAN Sangat rendah 1.00 Sangat mudah 0,00 Buruk Tidak digunakan

25 0,65 Tinggi 0.44 Sedang 0,80 Baik sekali Digunakan

26 0,73 Tinggi 0.78 Mudah 0,70 Baik sekali Digunakan

27 -0.02 Sangat rendah 0.64 Sedang 0,00 Buruk Tidak digunakan

28 0,69 Tinggi 0.34 Sedang 0,90 Baik sekali Digunakan

29 0,25 Rendah 0.53 Sedang 0,20 Cukup Tidak digunakan

30 0.56 Cukup 0.50 Sedang 0,70 Baik sekali Digunakan

31 NAN Sangat rendah 1,00 Sangat mudah 0,00 Buruk Tidak digunakan

32 NAN Sangat rendah 1,00 Sangat mudah 0,00 Buruk Tidak digunakan

33 0.46 Cukup 0.72 Mudah 0.50 Baik Digunakan

34 0.18 Sangat rendah 0.39 Sedang 0.20 Cukup Tidak digunakan

35 -0.21 Sangat rendah 0.97 Sangat mudah -0.10 Drop Tidak digunakan

36 -0.21 Sangat rendah 0.97 Sangat mudah -0.10 Drop Tidak digunakan

37 NAN Sangat rendah 1.00 Sangat mudah 0,00 Buruk Tidak digunakan

38 0.52 Cukup 0.56 Sedang 0,70 Baik Sekali Digunakan

39 NAN Sangat rendah 1.00 Sangat mudah 0,00 Buruk Tidak digunakan

40 NAN Sangat rendah 0.00 Sangat sukar 0,00 Buruk Tidak digunakan

Page 242: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

231

Lampiran B.2.b

SOAL INSTRUMEN TES PENELITIAN

Nama : Hari/Tanggal :

Kelas : Mata Pelajaran : FISIKA

Pilihlah jawaban yang tepat !

1. Perhatikan benda A dan benda B yang

memiliki elektron π‘’βˆ’ seperti pada

gambar di bawah ini!

Arus listrik mengalir dari benda B ke

benda A karena….

2. Jika saklar S ditutup, maka rangkaian

manakah yang salah untuk mengukur

tegangan listrik menggunakan

voltmeter ….

a.

b

c.

e.

d

Ket :

3. Pernyataan hukum ohm yang salah

berdasarkan grafik beda potensial (V)

terhadap arus (I) dibawah ini adalah …

a. Beda potensial yang diberikan

semakin besar, maka semakin besar

arus listrik yang akan dihasilkan.

b. Nilai hambatan yang dimiliki

konduktor semakin besar, maka

kuat arus yang dihasilkan akan

semakin kecil.

c. Kuat arus yang mengalir dari suatu

konduktor berbanding lurus dengan

besar beda potensial yang diberikan

kedua ujungnya.

a. Benda A mempunyai potensial

listrik lebih tinggi dari benda B

b. Benda A mempunyai potensial

listrik lebih rendah dari benda B

c. Benda B mempunyai potensial listrik

lebih rendah dari benda A

d. Benda A dan Benda B memiliki beda

potensial yang sama-sama rendah

e. Benda B mempunyai potensial listrik

lebih tinggi dari benda A

Page 243: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

232

d. Nilai hambatan yang dimiliki kawat

penghantar berbanding lurus

dengan kuat arus yang dihasilkan.

e. Kuat arus yang mengalir dari suatu

kawat penghantar semakin besar,

maka hambatan yang dimiliki kawat

penghantar semakin kecil.

4. Sebuah lampu yang dihubungkan

dengan sumber tegangan listrik 3 V,

ketika diukur kuat arusnya adalah 0,2

A. Hambatan lampu sebesar …

a. 5 Ξ© d. 20 Ξ©

b. 10 Ξ© e. 25 Ξ©

c. 15 Ξ©

5. Sebuah lampu senter dihubungkan

dengan tegangan baterai 1,5 V

menghasilkan arus 300 mA melalui

hambatan lampu sebesar 5,0 Ξ©. Jika

tegangan baterai turun sampai 1,2 V.

maka, arus berubah menjadi …

a. 0,14 A d. 0,45 A

b. 0,24 A e. 3,0 A

c. 0,3 A

6. Perhatikan tabel data dari percobaan

Ohm dibawah ini!

V

( Volt)

I

(A)

R

(Ξ©)

3,0 1,5 2,0

4,0 2,0 2,0

5,0 2,5 2,0

6,0 3,0 2,0

Berdasarkan data di atas, ditunjukkan

pada grafik ….

7. Berdasarkan data percobaan Ohm,

pada grafik (𝑉) β†’ (𝐼) pada sebuah

resistor pada gambar dibawah ini.

Pada saat tegangan (V) 3 volt. Maka,

kuat arus yang mengalir sebesar….

a. 0,03 A d. 1,15 A

b. 0,04 A e. 1,35 A

c. 0,07 A

8. Perhatikan lima buah lampu identik (L)

dan lima buah amperemeter (A)

disusun dalam rangkaian sebagai

berikut!

Page 244: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

233

Jika saklar S ditutup, kuat arus yang

ditunjukkan oleh amperemeter B (𝐼𝐡)

sebesar 0,4 A maka:

1) Nilai arus 𝐼𝐷 lebih besar daripada 𝐼𝐡

2) Nilai arus 𝐼𝐷 lebih kecil daripada 𝐼𝐡

3) Nilai arus 𝐼𝐹 lebih kecil daripada 𝐼𝐡

4) Nilai arus 𝐼𝐡 sama besar dengan 𝐼𝐹

5) Nilai arus 𝐼𝐡 sama besar dengan 𝐼𝐸

Pernyataan diatas yang benar sesuai

rangkaian di atas …

a. (1) dan (2)

a. (1) dan (3)

b. (1) dan (4)

c. (1) dan (5)

d. (2) dan (5)

9. Perhatikan gambar rangkaian berikut!

Jika saklar S ditutup, Nilai hambatan

pengganti pada rangkaian diatas

sebesar….

a. 3 Ξ© d. 21 Ξ©

b. 9 Ξ© e. 25 Ξ©

c. 15 Ξ©

10. Jika saklar S ditutup, maka rangkaian

yang benar dengan hambatan

ekuivalen bernilai 4 Ξ© adalah …

a.

b.

c.

d.

e.

11. Faktor-faktor yang mempengaruhi

hambatan suatu kawat konduktor,

antara lain:

4) Panjang kawat (𝑙)

5) Hambatan jenis kawat (𝜌)

6) Luas penampang kawat (𝐴)

Page 245: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

234

Data diatas yang sebanding dengan

besar hambatan suatu kawat

ditunjukkan nomor….

a. 2 saja d. 1 dan 3

b. 3 saja e. 1 dan 2

c. 1, 2 dan 3

12. Perhatikan tabel berikut ini!

Jenis kawat

Data Fisis

Nikrom

A

Nikrom

B

Panjang (m) 3 3

diameter (m) 𝑑𝐴 1

2𝑑𝐴

Hambatan (Ξ©) 20 Ξ© π‘₯

Perbandingan hambatan kawat B dengan

hambatan kawat A yaitu …

a. kawat B sama besar dengan kawat A

b. kawat B tiga kali lebih besar dari

hambatan kawat A

c. Kawat A tiga kali lebih besar dari

hambatan kawat B

d. K awat B empat kali lebih besar dari

kawat A

e. Kawat A empat kali lebih besar dari

kawat B

13. Tabel di bawah ini merupakan data

fisis hasil pengukuran lima buah kawat

dengan hambatan yang sama!

Kawat Panjang

(m)

Luas

Penampang

(m2)

1 0,3 3,0

2 0,2 3,0

3 0,5 3,0

4 1,0 2,0

5 1,0 3,0

Berdasarkan tabel diatas, urutkan yang

memiliki nilai kawat jenis dari terbesar

hingga terkecil ditunjukkan oleh

nomor….

a. 1-3-4-5-2 d. 4-1-2-3-5

b. 2-1-4-5-3 e. 5-1-2-3-4

c. 4-5-3-2-1

14. Perhatikan resistor dilengkapi dengan

kode cicin warna seperti pada gambar!

Nilai hambatan resistor tersebut yaitu

….

a. Batas bawah 210,6 Ξ© batas atas

257,4 Ξ©

b. batas bawah 2106 Ξ© batas atas

2574 Ξ©

c. batas bawah 21060 Ξ© batas atas

25740 Ξ©

d. Batas bawah 222,3 Ξ© batas atas

245.7 Ξ©

e. batas bawah 2223 Ξ© batas atas

2457 Ξ©

15. Perhatikan gambar rangkaian arus di

bawah ini!

Page 246: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

235

1)

2)

3)

4)

Rangkaian yang menunjukkan hukum I

Kirchhoff yang benar yaitu ….

a. (1) dan (2) d. (2) dan (3)

b. (1) dan (3) e. (3) dan (4)

c. (1) dan (4)

16. Perhatikan gambar rangkaian di bawah

ini!

Jika saklar S ditutup, maka kuat arus

yang dilalui R2 sebesar….

a. 0,75 A d. 4,5 A

b. 1,5 A e. 6,0 A

c. 3,0 A

17. Perhatikan rangkaian listrik sederhana

di bawah ini!

Jika saklar S ditutup. Kuat arus I yang

mengalir pada rangkaian sebesar …

a. 0,75 d. 1,00 A

b. βˆ’0,75 e. 1, 66 A

c. βˆ’1,00 A

18. Perhatikan rangkaian listrik di bawah

ini!

Jika saklar S ditutup, maka beda

potensial antara titik E dan B adalah ….

a. 15 V d. 6 V

b. 12 V e. 3 V

c. 9 V

19. Seorang siswa menyalakan kipas angin

portabel, dia menekan tombol angka 1

kemudian putaran baling-baling pada

kipas angin sangat cepat dan

menyebabkan angin sangat kencang.

Setelah itu, dia menekan lagi ke tombol

angka 2, dan putaran kipas angin

melambat sehingga menyebakan angin

Page 247: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

236

lebih pelan dari angin sebelumnya. Lalu

dia menekan lagi di tombol angka 3,

putaran baling-baling pada tombol

angka ini sangat lambat sehingga angin

menjadi sangat pelan.

Rangkaian yang sesuai dengan cerita di

atas sebagai berikut

Rangkaian yang tepat dan nilai resistor

yang sesuai dengan cerita diatas adalah

…

a.

b.

c.

d.

e.

20. Lampu dilengkapi label (20 W/220

V). Dengan daya 𝑃 lampu saat

menyala menjadi 1/9 nya maka,

tegangan untuk menghidupkan

lampu menjadi …

a. 1/2 tegangan spesifikasi lampu

b. 1/3 tegangan spesifikasi lampu

c. 1/4 tegangan spesifikasi lampu

d. 1/5 tegangan spesifikasi lampu

e. 1/6 tegangan spesifikasi lam

Page 248: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

237

Lampiran B.2.c

KUNCI JAWABAN TES PENELITIAN

1. E

2. E

3. D

4. C

5. B

6. D

7. B

8. D

9. C

10. C

11. C

12. D

13. C

14. A

15. C

16. A

17. C

18. C

19. A

20. b

Page 249: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Lampiran B.3.a

ANGKET RESPON SISWA

Respon siswa terhadap penggunaan alat peraga Seri-Paralel Pada

Pembelajaran

Nama :

Kelas :

Petunjuk Pengisian :

1. Pada angket ini terdapat 10 butir pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap

butir pernyataan dalam kaitannya dengan pembelajaran fisika menggunakan

alat peraga seri paralel.

2. Tentukan pilihan anda atas pernyataan yang tersedia dengan memberikan tanda

checklist (√) pada lembar angket. Jawaban yang diberikan harus sesuai dengan

pendapat anda.

3. Angket ini tidak berpengaruh pada nilai, sehingga mohon bantuannya untuk

mengisi dengan benar.

Keterangan Pilihan Jawaban :

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

C : Cukup

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

No. Pernyataan STS TS C S SS

1 Pembelajaran menggunakan Alat Peraga Seri

Paralel membuat saya lebih aktif belajar di

kelas

2. Saya sering melamun ketika belajar fisika di

kelas dengan menggunakan Alat Peraga Seri

Paralel

Page 250: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

3. Saya senang menggunakan Alat Peraga Seri

Paralel karena materi yang disampaikan

menjadi sangat jelas.

4. Alat Peraga Seri Parelel tidak membantu saya

dalam memahami materi rangkaian arus

searah

5. Alat Peraga Seri Paralel dapat menjelaskan

materi rangkaian arus searah yang abstrak

6. Materi rangkaian arus searah menjadi kurang

jelas jika disajikan dengan menggunakan Alat

Peraga Seri Parelel

7. Rumus-rumus pada materi rangkaian arus

searah lebih mudah dipahami dengan

menggunakan Alat Peraga Seri Paralel

dibandingkan pembelajaran biasa tanpa

menggunakan Alat Peraga Seri Paralel.

8. Alat Peraga Seri Paralel membuat saya

bingung menggunkan rumus-rumus pada

materi rangkain arus searah.

9. Saya dapat lebih mudah menggunakan Alat

Peraga Seri Paralel pada pembelajaran.

10 Saya tidak mengerti penggunaan Alat Peraga

Seri Paralel pada pembelajaran

LAMPIRAN C

1. Hasil Pretest

2. Hasil Posttest

Page 251: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Lampiran C.1

Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Siswa Nilai Pretest

Kontrol Eksperimen

Siswa1 35 30

Siswa2 40 40

Siswa3 35 30

Siswa4 35 40

Siswa5 40 30

Siswa6 35 35

Siswa7 40 15

Siswa8 35 20

Siswa9 35 30

Siswa10 30 35

Siswa11 20 10

Siswa12 15 40

Siswa13 35 30

Siswa14 40 40

Siswa15 30 10

Siswa16 35 40

Siswa17 40 35

Siswa18 30 45

Siswa19 25 30

Siswa20 20 35

Siswa21 40 15

Siswa22 30 30

Siswa23 25 35

Siswa24 20 30

Siswa25 20 35

Siswa26 45 35

Siswa27 40 25

Siswa28 45 30

Siswa29 40 20

Siswa30 45 35

Siswa31 35 35

Siswa32 15 25

Siswa33 45 35

Nilai

Terendah 15 10

Nilai

Tertinggi 45 45

Page 252: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Hasil Pretest Kelas Kontrol

Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil pretest yang

didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut:

15 15 20 20 20 20 25 25 30 30

30 30 35 35 35 35 35 35 35 35

35 40 40 40 40 40 40 40 40 45

45 45 45

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

a. Banyak data (N) = 33

b. Nilai terbesar = 45

c. Nilai terkecil = 15

d. Jangkauan (J) = 45 – 15 = 30

e. Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 33

= 6,011 β‰ˆ 6

f. Interval Kelas (I) = J

k =

30

6= 5

Interval Frekuensi

(fi)

Batas

Kelas

Titik

Tengah

(xi)

xi2 fi . xi fi . xi

2

15 – 19 2 14.5 17 289 34 578

20 – 24 4 19.5 22 484 88 1936

25 – 29 2 24.5 27 729 54 1458

30 – 34 4 29.5 32 1024 128 4096

35 – 39 9 34.5 37 1369 333 12321

40 – 44 8 39.5 42 1764 336 14112

45 – 49 4 44.5 47 2209 188 8836

Jumlah 33 7868 1161 43337

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan

beberapa nilai, yaitu:

a. Rata-rata (οΏ½Μ…οΏ½)

οΏ½Μ…οΏ½ = βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

βˆ‘ 𝑓𝑖 =

1095

33 = 33,18

b. Median (Me)

Page 253: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

𝑀𝑒 = 𝐿𝑂 + (

1

2𝑛 βˆ’ πΉπ‘š

π‘“π‘š π‘₯ 𝑃)

dimana :

𝐿𝑂 : tepi bawah kelas median = 37

n : banyaknya data = 33

πΉπ‘š : frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 4

π‘“π‘š : frekuensi kelas median = 9

P : panjang kelas (interval kelas) = 5

Maka:

𝑀𝑒 = 𝐿𝑂 + (

1

2𝑛 βˆ’ πΉπ‘š

π‘“π‘šπ‘₯ 𝑃)

𝑀𝑒 = 37 + (1

2(33)βˆ’ 4

9π‘₯ 5)

𝑀𝑒 = 37 + (16.5βˆ’4

9 π‘₯ 5)

𝑀𝑒 = 37 + (6.94)

𝑀𝑒 = 43.94

c. Modus (MO)

Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

π‘€π‘œ = 𝐿𝑂 + (𝑏1

𝑏1 + 𝑏2 π‘₯ 𝑃)

dimana :

𝐿𝑂 = tepi bawah kelas modus = 37

𝑏1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 5

𝑏2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahya = 1

P = panjang kelas (interval kelas) = 5

Maka:

π‘€π‘œ = 𝐿𝑂 + (𝑏1

𝑏1 + 𝑏2 π‘₯ 𝑃)

π‘€π‘œ = 37 + (5

5 + 1 π‘₯ 5)

π‘€π‘œ = 37 + 4.16

π‘€π‘œ = 41.16

d. Standar Deviasi (S)

Page 254: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Nilai standar deviasi dapat ditentukan dengan rumus statistik berikut ini:

𝑆 = βˆšπ‘› βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

2 βˆ’ (βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖)2

𝑛 (𝑛 βˆ’ 1)

𝑆 = √33(43337) βˆ’ (1161)2

33 (33 βˆ’ 1)

𝑆 = √1430121 βˆ’ 1347921

1056

𝑆 = √82200

1056

𝑆 = √77.8409091

𝑆 = 8.2274952 β‰ˆ 8.28

Page 255: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil pretest yang

didapat dari kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

10 10 15 15 20 20 25 25 30 30

30 30 30 30 30 30 30 35 35 35

35 35 35 35 35 35 35 40 40 40

40 40 45

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

a. Banyak data (N) = 33

b. Nilai terbesar = 45

c. Nilai terkecil = 10

d. Rentang = 45 – 10 = 35

e. Banyak kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 25

= 6,011 β‰ˆ 6

f. Panjang kelas = π‘Ÿπ‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘›π‘”

π‘π‘Žπ‘›π‘¦π‘Žπ‘˜ π‘˜π‘’π‘™π‘Žπ‘  =

35

6= 5,8 β‰ˆ 6

Interval Frekuensi

(fi)

Batas

Kelas

Titik

Tengah

(xi)

xi2 fi . xi fi . xi

2

10 – 15 2 9,5 12,5 156,25 25 312,5

16 – 22 4 15,5 19,0 361,00 76 1444

23 – 29 2 22,5 26,0 676,00 52 1352

30 – 35 13 29,5 32,5 1056,25 422,5 13731,25

36 – 42 8 35,5 39,0 1521,00 312 12168

43 – 48 4 42,5 45,5 2070,25 182 8281

Jumlah 33 695 1069,5 37288,75

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan

beberapa nilai, yaitu:

a. Rata-rata (οΏ½Μ…οΏ½)

οΏ½Μ…οΏ½ = βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

βˆ‘ 𝑓𝑖 =

1095

33 = 33,18

b. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

Page 256: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

𝑀𝑒 = 𝐿𝑂 + (

1

2𝑛 βˆ’ πΉπ‘š

π‘“π‘š π‘₯ 𝑃)

dimana :

𝐿𝑂 : tepi bawah kelas median = 32,5

n : banyaknya data = 33

πΉπ‘š : frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 2

π‘“π‘š : frekuensi kelas median = 13

P : panjang kelas (interval kelas) = 6

Maka:

𝑀𝑒 = 𝐿𝑂 + (

1

2𝑛 βˆ’ πΉπ‘š

π‘“π‘šπ‘₯ 𝑃)

𝑀𝑒 = 32.5 + (1

2(33)βˆ’ 2

13π‘₯ 6)

𝑀𝑒 = 32.5 + (16.5βˆ’2

13 π‘₯ 6)

𝑀𝑒 = 32.5 + (6.69230769)

𝑀𝑒 = 39.1923077

c. Modus (MO)

Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

π‘€π‘œ = 𝐿𝑂 + (𝑏1

𝑏1 + 𝑏2 π‘₯ 𝑃)

dimana :

𝐿𝑂 = tepi bawah kelas modus = 32.5

𝑏1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 11

𝑏2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahya = 5

P = panjang kelas (interval kelas) = 6

Maka:

π‘€π‘œ = 𝐿𝑂 + (𝑏1

𝑏1 + 𝑏2 π‘₯ 𝑃)

π‘€π‘œ = 32.5 + (11

11 + 5 π‘₯ 6)

π‘€π‘œ = 32.5 + 4.125

π‘€π‘œ = 36.625

Page 257: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

d. Standar Deviasi (S)

Nilai standar deviasi dapat ditentukan dengan rumus statistik berikut ini:

𝑆 = βˆšπ‘› βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

2 βˆ’ (βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖)2

𝑛 (𝑛 βˆ’ 1)

𝑆 = √33(37288,75) βˆ’ (1069.5)2

33 (33 βˆ’ 1)

𝑆 = √1230528.75 βˆ’ 1143830,25

1056

𝑆 = √86698.5

1056

𝑆 = √82,1008523

𝑆 = 9,06095206 β‰ˆ 9,06

Page 258: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Lampiran C.2

Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Siswa Nilai Posttest

Kontrol Eksperimen

Siswa1 70 70

Siswa2 80 75

Siswa3 70 75

Siswa4 65 80

Siswa5 50 70

Siswa6 80 75

Siswa7 70 75

Siswa8 55 70

Siswa9 70 75

Siswa10 70 75

Siswa11 60 80

Siswa12 65 65

Siswa13 70 60

Siswa14 75 80

Siswa15 70 85

Siswa16 60 55

Siswa17 65 85

Siswa18 65 65

Siswa19 60 75

Siswa20 70 65

Siswa21 60 85

Siswa22 55 75

Siswa23 65 80

Siswa24 70 70

Siswa25 55 65

Siswa26 70 80

Siswa27 70 75

Siswa28 60 85

Siswa29 65 55

Siswa30 65 70

Siswa31 75 75

Siswa32 60 70

Siswa33 65 80

Nilai

Terendah 50 55

Nilai

Tertinggi 80 85

Page 259: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Hasil Posttest Kelas Kontrol

Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil posttest yang

didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut:

50 55 55 55 60 60 60 60 60 60

65 65 65 65 65 65 65 65 70 70

70 70 70 70 70 70 70 70 70 75

75 80 80

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

a. Banyak data (N) = 33

b. Nilai terbesar = 80

c. Nilai terkecil = 50

d. Rentang = 80 – 50 = 30

e. Banyak kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 33

= 6,011 β‰ˆ 6

f. Panjang kelas = π‘Ÿπ‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘›π‘”

π‘π‘Žπ‘›π‘¦π‘Žπ‘˜ π‘˜π‘’π‘™π‘Žπ‘  =

30

6= 5

Interval Frekuensi

(fi)

Batas

Kelas

Titik

Tengah

(xi)

xi2 fi . xi fi . xi

2

50 – 54 1 49.5 52 2704 104 5408

55 – 59 3 54.5 57 3249 228 12996

60 – 64 6 59.5 62 3844 124 7688

65 – 69 8 64.5 67 4489 268 17956

70 – 74 11 69.5 72 5184 648 46656

75 – 79 2 74.5 77 5929 616 47432

80 – 84 2 79.5 82 6724 328 26896

Jumlah 33 32123 2316 165032

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan

beberapa nilai, yaitu:

a. Rata-rata (οΏ½Μ…οΏ½)

οΏ½Μ…οΏ½ = βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

βˆ‘ 𝑓𝑖 =

2175

33 = 65.90

b. Median (Me)

Page 260: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

𝑀𝑒 = 𝐿𝑂 + (

1

2𝑛 βˆ’ πΉπ‘š

π‘“π‘š π‘₯ 𝑃)

dimana :

𝐿𝑂 : tepi bawah kelas median = 67

n : banyaknya data = 33

πΉπ‘š : frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 6

π‘“π‘š : frekuensi kelas median = 8

P : panjang kelas (interval kelas) = 5

Maka:

𝑀𝑒 = 𝐿𝑂 + (

1

2𝑛 βˆ’ πΉπ‘š

π‘“π‘šπ‘₯ 𝑃)

𝑀𝑒 = 67 + (1

2(33)βˆ’ 6

8π‘₯ 5)

𝑀𝑒 = 67 + (16.5βˆ’6

8 π‘₯ 5)

𝑀𝑒 = 67 + (6.5625)

𝑀𝑒 = 73.5625

c. Modus (MO)

Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

π‘€π‘œ = 𝐿𝑂 + (𝑏1

𝑏1 + 𝑏2 π‘₯ 𝑃)

dimana :

𝐿𝑂 = tepi bawah kelas modus = 72

𝑏1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 3

𝑏2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahya = 9

P = panjang kelas (interval kelas) = 5

Maka:

π‘€π‘œ = 𝐿𝑂 + (𝑏1

𝑏1 + 𝑏2 π‘₯ 𝑃)

π‘€π‘œ = 72 + (3,00

3,00 + 9,00 π‘₯ 5,00)

π‘€π‘œ = 72 + 1.25

Page 261: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

π‘€π‘œ = 73.25 d. Standar Deviasi (S)

Nilai standar deviasi dapat ditentukan dengan rumus statistik berikut ini:

𝑆 = βˆšπ‘› βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

2 βˆ’ (βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖)2

𝑛 (𝑛 βˆ’ 1)

𝑆 = √33(165052) βˆ’ (2316)2

33 (33 βˆ’ 1)

𝑆 = √5446056 βˆ’ 5363856

1056

𝑆 = √82200

1056

𝑆 = √77.8409091

𝑆 = 8.82274952 β‰ˆ 8.82

Page 262: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Hasil Posttest Kelas Eksperimen

Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil posttest yang

didapat dari kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

55 55 60 65 65 65 65 70 70 70

70 70 70 75 75 75 75 75 75 75

75 75 75 80 80 80 80 80 80 85

85 85 85

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

a. Banyak data (N) = 33

b. Nilai terbesar = 85

c. Nilai terkecil = 55

d. Rentang = 85 – 55 = 30

e. Banyak kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 33

= 6,011 β‰ˆ 6

f. Panjang kelas = π‘Ÿπ‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘›π‘”

π‘π‘Žπ‘›π‘¦π‘Žπ‘˜ π‘˜π‘’π‘™π‘Žπ‘  =

30

6= 5

Interval Frekuensi

(fi)

Batas

Kelas

Titik

Tengah

(xi)

xi2 fi . xi fi . xi

2

55 – 60 3 54.5 57.5 3306.25 172.5 9918.75

61 – 66 4 60.5 63.5 4032.25 254 16129

67 – 72 6 66.5 69.5 4830.25 417 28981.5

73 – 78 10 72.5 75.5 5700.25 755 57002.5

79 – 84 6 78.5 81.5 6642.25 489 39853.5

85 – 90 4 84.5 87.5 7656.25 350 30625

Jumlah 33 32167.5 2437.5 182510.25

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan

beberapa nilai, yaitu:

a. Rata-rata (οΏ½Μ…οΏ½)

οΏ½Μ…οΏ½ = βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

βˆ‘ 𝑓𝑖 =

2420

33 = 73.33

b. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

Page 263: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

𝑀𝑒 = 𝐿𝑂 + (

1

2𝑛 βˆ’ πΉπ‘š

π‘“π‘š π‘₯ 𝑃)

dimana :

𝐿𝑂 : tepi bawah kelas median = 72.5

n : banyaknya data = 33

πΉπ‘š : frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 13

π‘“π‘š : frekuensi kelas median = 10

P : panjang kelas (interval kelas) = 5

Maka:

𝑀𝑒 = 𝐿𝑂 + (

1

2𝑛 βˆ’ πΉπ‘š

π‘“π‘šπ‘₯ 𝑃)

𝑀𝑒 = 72.5 + (1

2(33)βˆ’ 13

10π‘₯ 5)

𝑀𝑒 = 72.5 + (16.5βˆ’13

10 π‘₯ 5)

𝑀𝑒 = 72.5 + (1.75)

𝑀𝑒 = 74.25

c. Modus (MO)

Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

π‘€π‘œ = 𝐿𝑂 + (𝑏1

𝑏1 + 𝑏2 π‘₯ 𝑃)

dimana :

𝐿𝑂 = tepi bawah kelas modus = 72.5

𝑏1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 4

𝑏2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahya = 4

P = panjang kelas (interval kelas) = 5

Maka:

π‘€π‘œ = 𝐿𝑂 + (𝑏1

𝑏1 + 𝑏2 π‘₯ 𝑃)

π‘€π‘œ = 72.5 + (4,0

4.0 + 4.0 π‘₯ 5.0)

π‘€π‘œ = 72.5 + 2.5

π‘€π‘œ = 75

Page 264: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

d. Standar Deviasi (S)

Nilai standar deviasi dapat ditentukan dengan rumus statistik berikut ini:

𝑆 = βˆšπ‘› βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

2 βˆ’ (βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖)2

𝑛 (𝑛 βˆ’ 1)

𝑆 = √33(182510.25) βˆ’ (2437.5)2

33 (33 βˆ’ 1)

𝑆 = √6022838.25 βˆ’ 5941406.25

1056

𝑆 = √81432

1056

𝑆 = √77.1136364

𝑆 = 8.78143704 β‰ˆ 8.78

Page 265: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Lampiran C.3

Uji Normalitas Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Lampiran C.4

Uji Homogenitas Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Page 266: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Lampiran C.5

Uji Hipotesis Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Page 267: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Lampiran C.6

Hasil Pretest Kelas Kontrol Ranah kognitif

No. Nama

Jenjang Kognitif

Total C1 C2 C3 C4 C5

1 2 3 6 11 4 5 9 14 15 7 10 16 17 8 12 13 18 19 20

1 Siswa1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 7

2 Siswa2 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 8

3 Siswa3 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 7

4 Siswa4 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 7

5 Siswa5 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 8

6 Siswa6 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7

7 Siswa7 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 8

8 Siswa8 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 7

9 Siswa9 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7

10 Siswa10 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6

11 Siswa11 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4

12 Siswa12 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3

13 Siswa13 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 7

14 Siswa14 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 8

15 Siswa15 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6

16 Siswa16 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 7

17 Siswa17 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8

18 Siswa18 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 6

Page 268: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

19 Siswa19 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 5

20 Siswa20 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4

21 Siswa21 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 8

22 Siswa22 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 6

23 Siswa23 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 5

24 Siswa24 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4

25 Siswa25 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 4

26 Siswa26 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 9

27 Siswa27 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 8

28 Siswa28 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 9

29 Siswa29 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 8

30 Siswa30 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 9

31 Siswa31 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7

32 Siswa32 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

33 Siswa33 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 9

Total Per Soal 7 17 11 6 9 26 17 12 16 8 19 9 12 2 17 8 5 4 12 2 219

Total skor per indikator 24 26 79 42 48

persentase per indikator

36% 26% 48% 32% 24%

Page 269: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Hasil Pretest Kelas Eksperimen Persentase Ranah Kognitif

No. Nama

Jenjang Kognitif

Total C1 C2 C3 C4 C5

1 2 3 6 11 4 5 9 14 15 7 10 16 17 8 12 13 18 19 20

1 Siswa1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 6

2 Siswa2 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 8

3 Siswa3 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 6

4 Siswa4 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 8

5 Siswa5 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 6

6 Siswa6 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 7

7 Siswa7 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3

8 Siswa8 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4

9 Siswa9 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6

10 Siswa10 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 7

11 Siswa11 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2

12 Siswa12 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 8

13 Siswa13 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6

14 Siswa14 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 8

15 Siswa15 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

16 Siswa16 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 8

17 Siswa17 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 7

18 Siswa18 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9

19 Siswa19 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 6

20 Siswa20 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 7

Page 270: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

21 Siswa21 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3

22 Siswa22 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 6

23 Siswa23 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 7

24 Siswa24 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 6

25 Siswa25 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 7

26 Siswa26 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 7

27 Siswa27 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5

28 Siswa28 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 6

29 Siswa29 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 4

30 Siswa30 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7

31 Siswa31 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 7

32 Siswa32 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5

33 Siswa33 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 7

Total Per Soal 10 16 10 12 3 23 17 10 11 12 11 9 7 6 10 6 10 16 1 1 201

Total skor per indikator 26 25 73 33 44

persentase per indikator 39% 25% 44% 25% 22%

Page 271: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Hasil Posttest Kelas Kontrol Persentase Ranah Kognitif

No. Nama

Jenjang Kognitif

Total C1 C2 C3 C4 C5

1 2 3 6 11 4 5 9 14 15 7 10 16 17 8 12 13 18 19 20

1 Siswa1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 14

2 Siswa2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 16

3 Siswa3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 14

4 Siswa4 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 13

5 Siswa5 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 10

6 Siswa6 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 16

7 Siswa7 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 14

8 Siswa8 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 11

9 Siswa9 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 14

10 Siswa10 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 14

11 Siswa11 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 12

12 Siswa12 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 13

13 Siswa13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 14

14 Siswa14 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 15

15 Siswa15 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 14

16 Siswa16 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 12

17 Siswa17 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 13

18 Siswa18 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 13

19 Siswa19 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 12

20 Siswa20 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 14

Page 272: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

21 Siswa21 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 12

22 Siswa22 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 11

23 Siswa23 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 13

24 Siswa24 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 14

25 Siswa25 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 11

26 Siswa26 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 14

27 Siswa27 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 14

28 Siswa28 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12

29 Siswa29 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 13

30 Siswa30 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13

31 Siswa31 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 15

32 Siswa32 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 12

33 Siswa33 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 13

Total Per Soal 27 25 14 24 25 25 23 30 15 28 23 26 15 11 25 23 25 18 21 10 435

Total skor per indikator 52 63 121 75 122

persentase per indikator 79% 64% 73% 57% 62%

Page 273: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Hasil Posttest Kelas Eksperimen Persentase Ranah Kognitif

No. Nama

Jenjang Kognitif

Total C1 C2 C3 C4 C5

1 2 3 6 11 4 5 9 14 15 7 10 16 17 8 12 13 18 19 20

1 Siswa1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 14

2 Siswa2 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 15

3 Siswa3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 15

4 Siswa4 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 16

5 Siswa5 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 14

6 Siswa6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 15

7 Siswa7 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 15

8 Siswa8 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 14

9 Siswa9 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 15

10 Siswa10 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 15

11 Siswa11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 16

12 Siswa12 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 13

13 Siswa13 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 12

14 Siswa14 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 16

15 Siswa15 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17

16 Siswa16 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 11

17 Siswa17 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17

18 Siswa18 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 13

19 Siswa19 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 15

20 Siswa20 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 13

Page 274: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

21 Siswa21 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17

22 Siswa22 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 15

23 Siswa23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 16

24 Siswa24 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14

25 Siswa25 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 13

26 Siswa26 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 16

27 Siswa27 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 15

28 Siswa28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 17

29 Siswa29 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 11

30 Siswa30 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 14

31 Siswa31 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 15

32 Siswa32 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 14

33 Siswa33 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 16

Total Per Soal 27 28 26 24 19 28 23 23 27 22 27 23 23 22 27 28 23 24 19 21 484

Total skor per indikator 55 69 123 95 142

persentase per indikator 83% 70% 75% 72% 72%

Page 275: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

LAMPIRAN C.7

Data Hasil Angket Respon Siswa Penggunaan Alat Peraga Hambatan Listrik Kotak Akrilik

No Nama Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Siswa1 5 4 3 4 3 4 4 3 3 3

2 Siswa2 3 5 4 5 5 5 3 5 3 5

3 Siswa3 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5

4 Siswa4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4

5 Siswa5 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4

6 Siswa6 5 2 5 4 3 4 3 2 4 4

7 Siswa7 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5

8 Siswa8 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4

9 Siswa9 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4

10 Siswa10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

11 Siswa11 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4

12 Siswa12 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3

13 Siswa13 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3

14 Siswa14 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3

15 Siswa15 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3

16 Siswa16 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3

17 Siswa17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

18 Siswa18 3 5 5 4 4 3 5 4 4 4

19 Siswa19 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3

20 Siswa20 2 3 4 4 4 2 4 3 4 4

Page 276: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

21 Siswa21 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4

22 Siswa22 4 5 4 5 4 5 3 5 4 5

23 Siswa23 2 3 5 3 4 5 5 2 4 4

24 Siswa24 2 4 4 4 4 2 4 4 3 3

25 Siswa25 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

26 Siswa26 2 3 3 4 3 4 2 2 3 3

27 Siswa27 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5

28 Siswa28 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4

29 Siswa29 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5

30 Siswa30 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3

31 Siswa31 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4

32 Siswa32 3 3 5 4 4 4 2 4 5 4

33 Siswa33 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4

Jumlah 128 128 147 137 133 133 131 121 134 129

Skor 540 518 263

Persentase (%) 82% 78% 80%

Persentase Rata-rata 80%

Page 277: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

266

LAMPIRAN D

Surat-Surat Penelitian

1. Surat Izin Validasi

2. Surat Izin Penelitian

3. Surat Keterangan Penelitian

4. Lembar Uji Referensi

5. Daftar Riwayat Hidip

Page 278: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Lampiran D.1

Page 279: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Lampiran D.2

Page 280: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Lampiran D.3

Page 281: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

270

Lampiran D.4

Page 282: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id
Page 283: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id
Page 284: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id
Page 285: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id
Page 286: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id
Page 287: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id

Lampiran D.5

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NUR ROHMA DIANI. Anak kedua dari empat bersaudara

pasangan Usman dan Susilowati. Lahir di Jakarta pada tanggal

15 Mei Februari 1995 dan bertempat tinggal di Jalan Pulo

Harapan Indah RT.08/010 Kelurahan Cengkareng Barat

Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat

Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah

ditempuh penulis diantaranya MI Miftahul Huda Jakarta lulus pada tahun 2006,

smpn 108 Jakarta lulus pada tahun 2009. Selanjutnya penulis melanjutkan sekolah

di SMA Plus Darussyifa Al-Fitrat Sukabumi, Jawa Barat dan lulus pada tahun 2012.

Penulis tercatat sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA), Program Studi Pendidikan Fisika pada tahun 2012

melalui jalur Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri

(SPMB-PTAIN).

Page 288: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id
Page 289: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45457/2/NUR ROHMA DIANI.pdfrepository.uinjkt.ac.id