skripsi - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/skripsi rohma haadini.pdf · ibu dr....

91
RISIKO BISNIS PERBANKAN DI INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH PBI NOMOR: 13/ 1/ PBI/ 2011 SKRIPSI OLEH : ROHMA HAADINI NPM C1C012045 UNIVERSITAS BENGKULU FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI 2016

Upload: doanhuong

Post on 06-Jul-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

1

RISIKO BISNIS PERBANKAN DI INDONESIA SEBELUM

DAN SESUDAH PBI NOMOR: 13/ 1/ PBI/ 2011

SKRIPSI

OLEH :

ROHMA HAADINI

NPM C1C012045

UNIVERSITAS BENGKULU

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

2016

Page 2: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

2

RISIKO BISNIS PERBANKAN DI INDONESIA SEBELUM

DAN SESUDAH PBI NOMOR: 13/ 1/ PBI/ 2011

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Bengkulu Untuk Memenuhi Salah Satu

Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Ekonomi

OLEH :

ROHMA HAADINI

NPM C1C012045

UNIVERSITAS BENGKULU

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

2016

ii

Page 3: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

3

Page 4: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

4

Page 5: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

5

MOTTO

Berlapang-lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah

niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan

apabila dikatakan berdirilah maka berdirilah niscaya Allah

akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu

dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu

kerjakan.

Q.S: ( Al Mujadalah 58 : 11)

Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untuk

merancang.

-William J. Siegel-

Terkadang kita perlu melihat ke bawah untuk melihat dan

mensyukuri begitu banyak nikmat yang telah diberikan

Allah kepada kita, dan ada saatnya kita perlu melihat ke

atas untuk melihat bahwa masalah yang kita hadapi belum

seberapa, tak peduli apapun, hanya teruslah berjuang.

-Rohma Haadini-

v

Page 6: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

6

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Allah SWT yang telah memberikan segala

petunjukNya.

Kedua orang tua tercinta, Bapak (Sudarman,

S.PKP) dan Emak (Kosnaili).

Adik-adikku tercinta, Sunnyva Aulliah dan

Muhammad Aziz Izzatullah.

Keluarga besar

Dosen-dosenku

Keluarga Gedung K

Almamaterku, Universitas Bengkulu

vi

Page 7: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

7

SPECIAL THANKS TO…

Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya dalam

setiap langkah hamba yang selalu Kau ridhoi, dan Nabi besar Muhammad

SAW yang selalu menjadi pedoman kehidupan.

Kedua orang tuaku, Bapak (Sudarman, S.PKP) dan Emak (Kosnaili) yang telah

begitu banyak memberikan kasih sayang dan pengorbanan untukku, semangat

yang begitu besar, memberikan nasihat dan selalu memanjatkan doanya

untukku.

Adik-adikku (Sunnyva Aulliah dan Muhammad Aziz Izzatullah), yang selalu

memberikan semangat, canda dan tawa untuk menghiburku.

Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah bersedia dengan sabar membimbing dan membantu dalam proses

penyusunan skripsi ini. Terimakasih banyak kepada Ibu yang telah meluangkan

banyak waktu ditengah kesibukannya untuk selama ini. Terimakasih juga untuk

semua kekuatan moril yang Ibu berikan. Semoga Ibu sekeluarga sehat dan

sukses selalu.

Terimakasih kepada Bapak Fachruzzaman, adek chika dan bang bo yang

waktunya bersama umi harus dibagi dengan kami selama menyusun skripsi ini.

Terimakasih kepada bapak Eddy Suranta yang selalu meluangkan waktu untuk

membantu menyelesaikan berbagai masalah yang ditemui selama menyusun

skripsi ini.

Bapak Madani Hatta, dosen terfavorit selama menjalani perkuliahan.

Terimakasih telah memberikan banyak pelajaran berharga, tidak hanya menjadi

seorang dosen tetapi terkadang bisa menjadi teman dan kakak yang bisa diajak

berbagi cerita dan memberikan solusi untuk setiap masalah.

Ibu Isma Coryanata, SE, M.Si., Ak, CA, Bunda Lisa Martiah NP, SE, M.Si., Ak,

CA, dan Bapak Madani Hatta, SE, M.Si., Ak, CA terimakasih banyak atas

bimbingan, saran, dan kritik yang diberikan selama ini.

Keluarga besar Akuntansi Universitas Bengkulu: Bapak Baihaqi, Bapak

Saipul, Bapak Husaini, Ibu Nila Aprilla, Ibu Feni, Ibu Nikmah, Ibu Pratana,

Ibu Nurna dan seluruh dosen Akuntansi Universitas Bengkulu yang telah

membimbing saya.

vii

Page 8: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

8

Senior-senior di Akuntansi Bang Danang Adi Putra, terimakasih telah banyak

membantu dan memberikan saran-saran selama perkuliahan.

Sepupuku tersayang sekaligus teman seperjuangan, Herdeka Sari yang selalu

membantu memberikan semangat sejak awal perkuliahan.

Teman-teman sejak SMA yang sudah seperti kakak sendiri, Ferdy Fajrian, Dona

Pratama Jonaidi, dan Fahrezah Igi Surohman yang selalu memberikan

semangat, nasehat-nasehat, menjaga dan memeberikan banyak bantuan selama

perkuliahan.

Orang-orang rusuh dan gokil (Dewi, Marta, Fajria, Etika, Suci, Aisyah Berry,

Intan Ps, Marsya) terima kasih atas semangat, canda dan tawa yang kalian

berikan.

Teman seperjuangan Renda, Tiwi, Tiara Mayang, Kak Ari, Bang Ade, Ginanjar,

Sulaiman, Yadi, Rama, Rio, Arga, Chintya, Tiara eriza, Uni Aisha, dan seluruh

teman-teman Akuntansi angkatan 2012 khususnya Akuntansi D 2012 yang

selalu memberikan semangat, bantuan, canda, dan tawa.

Bang Afriansyah(Iie) yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan doa.

Kepengurusan Himpunan Mahasiswa S1 Akuntansi (Himasi).

Untuk keluarga pondokan dua putri dan teman-teman di talang kering, Makcik

Les, Ayie, Revi, Nia, Shinta, dan Bang Rommy, terima kasih atas semangat dan

banyak bantuan yang diberikan.

Keluarga baruku KKN 131 (Tika, Mbak Asih, Kak Yunita, Amin, Dede, Dan

Bang Rizky) dan warga kebun tebeng khususnya RT 14 (Bapak dan Ibu RT 14,

Bapak RW 04, Bapak dan Ibu Jumeno, Nisa, Adhy, Ari, Jodi, Frans, Yoji, Bang

Ezo, Bang Jas, Iin, Nissa, dan anak-anak didikku di RT 14).

Serta, untuk semua yang telah memberikan dukungan baik secara

langsung dan tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih

banyak.

viii

Page 9: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

9

Page 10: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

10

BANK BUSINESS RISK BEFORE AND AFTER PBI NUMBER:

13/1/PBI/2011

By :

Rohma Haadini 1)

Rini Indriani 2)

ABSTRACT

This study aims to examine differences of bank business risk before and

after the application of PBI 2011. To examine differences of risk, this study

compare credit risk that measured by NPL, liquidity risk that measured by LDR,

market risk that measured by NIM, and bank business risk that measured by

SDROA. This study also examine differences influence NPL, LDR, and NIM

toward SDROA before and after application of PBI 2011. Samples of this study

are 25 banks that listed on Indonesia Stock Exchange during research period

since 2007 to 2014, four years before and four years after application of PBI

2011. This study uses Paired Sample T-test and Chow Test.

The result of this study indicate that there are significant differences for

NPL and LDR before and after application of PBI 2011. This study also indicate

that significant differences influence NPL, LDR, and NIM toward SDROA before

and after application of PBI 2011. However, there are no significant difference

for NIM and SDROA before and after application of PBI 2011.

Keywords: Bank Business Risk, PBI 2011.

1) Candidates for Bachelors of Economics (Accounting)

2) Supervisor

x

Page 11: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

11

RISIKO BISNIS PERBANKAN DI INDONESIA SEBELUM DAN

SESUDAH PBI NOMOR: 13/1/PBI/2011

Oleh :

Rohma Haadini 1)

Rini Indriani 2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan risiko bisnis perbankan

sebelum dan sesudah penerapan PBI 2011. Perbedaan risiko dilihat dengan

membandingkan risiko kredit yang diukur dengan NPL, risiko likuiditas yang

diukur dengan LDR, risiko pasar yang diukur dengan NIM, dan risiko bisnis

perbankan yang diukur dengan SDROA. Penelitian ini juga melihat perbedaan

pengaruh NPL, LDR, dan NIM secara simultan terhadap SDROA sebelum dan

sesudah penerapan PBI 2011. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 25

perusahaan perbankan dengan tahun penelitian mulai dari tahun 2007 sampai

dengan tahun 2014 atau empat tahun sebelum dan sesudah penerapan PBI 2011.

Alat uji yang digunakan adalah uji beda dua rata-rata berpasangan dan uji chow

test.

Penelitian ini menemukan perbedaan yang signifikan untuk NPL dan LDR

sebelum dan sesudah penerapan PBI 2011. Penelitian ini juga menemukan adanya

perbedaan pengaruh NPL, LDR, dan NIM terhadap SDROA yang signifikan

sebelum dan sesudah penerapan PBI 2011. Namun penelitian ini tidak

menemukan adanya perbedaan NIM dan SDROA yang signifikan sebelum dan

sesudah penerapan PBI 2011.

Kata Kunci: Risiko Bisnis Perbankan, PBI 2011.

1) Calon Sarjana Ekonomi (Akuntansi) 2) Dosen Pembimbing

xi

Page 12: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan ridho-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat dalam

skripsi ini yaitu: “Risiko Bisnis Perbankan Sebelum dan Sesudah PBI Nomor

13/1/PBI/2011”.

Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu

syarat menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S1) pada Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu. Penulis menyadari selama

proses penyusunan skripsi ini telah banyak mendapatkan bantuan, dorongan dan

bimbingan baik secara moral dan material dari berbagai pihak. Oleh karena itu

pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Allah SWT yang tak pernah henti selalu memberikan apa yang hambamu

butuhkan. Dan Nabi terakhir dan teragung Nabi Muhammad SAW.

2. Dr. Rini Indriani SE, M.Si., Ak, CA sebagai dosen pembimbing yang telah

sabar dan ikhlas dalam mengarahkan, membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Isma Coryanata, SE, M.Si., Ak, CA, Lisa Martiah NP, SE, M.Si., Ak, CA,

dan Madani Hatta, SE, M.Si., Ak, CA selaku tim penguji yang telah

banyak membantu dan memberikan bimbingan, saran, koreksi, serta

masukan untuk perbaikan skripsi ke arah yang lebih baik.

4. Bapak Dr. Fadli, SE., M.Si. Ak, CA dan Ibu Nikmah, S.E., M.Si.Ak,

selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Bengkulu yang telah memberikan arahan dan bimbingan

kepada penulis dari awal penulis mengajukan judul sampai penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Bapak Dr. Fadli, SE., M.Si. Ak, CA selaku dosen pembimbing akademik,

yang telah mencurahkan motivasi dan bimbingan serta do’anya dari awal

sampai penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

xii

Page 13: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

13

6. Bapak Prof. Lizar Alfansi, SE., MBA., Ph.D selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu.

7. Bapak Prof. Dr. Ridwan Nurazi, S.E., M.Sc. Ak selaku Rektor Universitas

Bengkulu.

8. Seluruh dosen Akuntansi Universitas Bengkulu yang telah memberikan

bekal ilmu pengetahuan dan berbagai fasilitas bantuan dalam penulisan

skripsi ini dan selama masa kuliah.

9. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu dalam

penyelesaian skripsi ini, terima kasih banyak.

Semoga bantuan, dukungan dan doa yang telah diberikan mendapat balasan

dan limpahan dari Allah SWT. Amin

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan saran dan kritik yang dapat menyempurnakan skripsi ini, sehingga

dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bengkulu, Februari 2016

Penulis

xiii

Page 14: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

14

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi

HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH .................................................. vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ......................... ix

ABSTRACT ................................................................................................... x

ABSTRAK ..................................................................................................... xi

KATA PENGANTAR ................................................................................... xii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 8

1.5 Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 10

2.1 Landasan Teori ........................................................................... 10

2.1.1 Teori Akuntansi Normatif ................................................. 10

2.1.2 Bank .................................................................................. 11

2.1.3 Risiko Bisnis ..................................................................... 12

2.1.4 PBI Nomor: 13/1/PBI/2011 .............................................. 13

2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................. 18

2.3 Kerangka Penelitian ................................................................... 21

2.4 Hipotesis Penelitian ................................................................... 24

xiv

Page 15: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

15

2.4.1 Risiko Kredit Sebelum dan Sesudah Peraturan Bank

Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 ..................................... 24

2.4.2 Risiko Likuiditas Sebelum Dan Sesudah Peraturan Bank

Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 ..................................... 25

2.4.3 Risiko Pasar Sebelum dan Sesudah Peraturan Bank Indonesia

Nomor: 13/1/PBI/2011 ..................................................... 25

2.4.4 Risiko Bisnis Perbankan Sebelum dan Sesudah Peraturan

Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 ........................... 26

2.4.5 Perbedaan Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, dan

Risiko Pasar Secara Simultan Terhadap Risiko Bisnis

Perbankan Sebelum dan Sesudah Peraturan Bank Indonesia

Nomor: 13/1/PBI/2011 ..................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 29

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................... 29

3.2 Definisi Operasional .................................................................. 29

3.3 Metode Pengambilan Sampel .................................................... 32

3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 32

3.5 Metode Analisis ......................................................................... 33

3.5.1 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 33

3.5.1.1 Normalitas ............................................................ 33

3.5.1.2 Multikolonieritas .................................................. 34

3.5.1.3 Autokorelasi ......................................................... 35

3.5.1.4 Heteroskedastisitas ............................................... 35

3.5.2 Teknik Analisis Data ........................................................ 36

3.5.3 Pengujian Hipotesis .......................................................... 38

3.5.3.1 Uji Beda T-test ...................................................... 38

3.5.3.2 Uji Chow Test ....................................................... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 41

4.1 Hasil Penelitian .......................................................................... 41

4.1.1 Sampel Penelitian ............................................................. 41

4.1.2 Statistik Deskriptif ............................................................ 42

xv

Page 16: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

16

4.1.3 Hasil Uji Asumsi ............................................................... 46

4.1.3.1 Uji Normalitas ...................................................... 46

4.1.3.2 Uji Multikolonieritas ............................................ 49

4.1.3.3 Uji Autokorelasi ................................................... 50

4.1.3.4 Uji Heteroskedastisitas ......................................... 52

4.1.4 Hasil Uji Hipotesis ............................................................ 54

4.1.4.1 Hasil Pengujian Hipotesis 1 ................................. 54

4.1.4.2 Hasil Pengujian Hipotesis 2 ................................. 56

4.2 Pembahasan ................................................................................ 57

4.2.1 Risiko Kredit Sebelum dan Sesudah Peraturan Bank

Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 ..................................... 57

4.2.2 Risiko Likuiditas Sebelum Dan Sesudah Peraturan Bank

Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 ..................................... 59

4.2.3 Risiko Pasar Sebelum dan Sesudah Peraturan Bank Indonesia

Nomor: 13/1/PBI/2011 ..................................................... 60

4.2.4 Risiko Bisnis Perbankan Sebelum dan Sesudah Peraturan

Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 ............................ 61

4.2.5 Perbedaan Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, dan

Risiko Pasar Secara Simultan Terhadap Risiko Bisnis

Perbankan Sebelum dan Sesudah Peraturan Bank Indonesia

Nomor: 13/1/PBI/2011 ..................................................... 62

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 64

5.1 Kesimpulan ................................................................................. 64

5.2 Implikasi Hasil Penelitian ........................................................... 65

5.3 Keterbatasan Penelitian ............................................................... 66

5.4 Saran Untuk Penelitian Selanjutnya ............................................ 67

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 68

LAMPIRAN ................................................................................................... 71

xvi

Page 17: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

17

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Yang Menjadi Acuan Dalam Penelitian ..... 19

Tabel 4.1 Sampel Penelitian .......................................................................... 42

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ......................................... 43

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data ............................................................. 47

Tabel 4.4 Pengujian Normalitas Data Dengan Membuang Outlier ............... 48

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikoloniearitas .......................................................... 49

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................... 50

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi Setelah Pengobatan .................................. 51

Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 52

Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah Pengobatan ........................ 53

Tabel 4.10 Hasil Uji Beda ............................................................................... 54

Tabel 4.11 Data Analisis Uji Chow Test ......................................................... 56

xvii

Page 18: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

18

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian Tujuan Pertama ......................................... 22

Gambar 2.2 Kerangka Penelitian Tujuan Kedua ............................................ 23

xviii

Page 19: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

19

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nama Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian ...... 72

Lampiran 2 Data Sebelum Penerapan PBI 2011(2007-2010) ........................ 73

Lampiran 3 Data Sesudah Penerapan PBI 2011 (2011-2014) ........................ 76

Lampiran 4 Data Gabungan (2007-2014) ...................................................... 79

Lampiran 5 Statistik Deskriptif Data Sebelum Penerapan PBI 2011 ............. 84

Lampiran 6 Statistik Deskriptif Data Sesudah Penerapan PBI 2011 ............. 85

Lampiran 7 Statistik Deskriptif Data Gabungan ............................................ 86

Lampiran 8 Hasil Uji Normalitas ................................................................... 87

Lampiran 9 Hasil Uji Normalitas Data Setelah Pengobatan .......................... 89

Lampiran 10 Hasil Uji Multikolonieritas ....................................................... 91

Lampiran 11 Hasil Uji Autokorelasi .............................................................. 93

Lampiran 12 Hasil Uji Autokorelasi Setelah Pengobatan .............................. 95

Lampiran 13 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................... 97

Lampiran 14 Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah Pengobatan.................... 100

Lampiran 15 Hasil Uji Hipotesis 1a-1d .......................................................... 102

Lampiran 16 Hasil Regresi Untuk Mencari RSSr dan RSSur ........................ 104

xix

Page 20: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor perbankan memiliki peranan yang sangat penting dalam

memajukan perekonomian negara. Menurut Undang-Undang No.10 tahun 1998

tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat banyak. Safariah (2015) juga mengungkapkan bahwa saat ini

aktivitas ekonomi membutuhkan peran perbankan. Tidak hanya untuk kebutuhan

transaksi, juga untuk kebutuhan investasi. Selain itu juga, dengan ekonomi global

seperti sekarang ini, kebutuhan transaksi juga tidak lagi terbatas untuk transaksi di

dalam negeri dan juga transaksi di luar negeri. Dengan demikian, bank dapat

dikatakan sebagai penggerak dan pendorong perekonomian suatu negara.

Bank selain sebagai entitas yang memegang peranan penting, juga bisa

dikatakan memiliki risiko yang lebih tinggi dibanding entitas non keuangan

lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh Nusantara (2009), Industri perbankan

merupakan industri yang syarat dengan risiko, terutama karena melibatkan

pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk berbagai investasi, seperti

pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga dan penanaman dana lainya.

Tidak hanya itu, Perkasa (2007) juga mengungkapkan bahwa perkembangan di

dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat kompleksitas yang tinggi dapat

1

Page 21: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

2

meningkatkan risiko yang dihadapi oleh bank-bank yang ada di Indonesia.

Permasalahan perbankan di Indonesia antara lain disebabkan depresiasi rupiah,

peningkatan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sehingga menyebabkan

meningkatnya kredit bermasalah. Selain itu lemahnya kondisi internal bank

seperti manajemen yang kurang memadai, dan modal yang tidak dapat menutupi

risiko-risiko yang dihadapi oleh bank tersebut juga merupakan permasalahan yang

dialami perbankan di Indonesia.

Bank selain memiliki risiko yang tinggi, juga lebih banyak mengalami

dampak ketika terjadi perubahan kebijakan dalam sektor perekonomian atau

ketika perekonomian dalam keadaan tidak stabil. Misalnya saja, ketika terjadi

krisis moneter. Seperti yang diungkapkan oleh Almilia dan Herdiningtyas (2006),

bahwa krisis moneter mengakibatkan krisis kepercayaan yang mengakibatkan

banyak bank dilanda penyakit yang sama dan menyebabkan banyak bank yang

lumpuh karena dihantam kredit macet. Tidak hanya dihantam kredit macet, krisis

moneter juga menyebabkan bank-bank tidak mampu melunasi kewajibannya

karena menurunnya nilai tukar rupiah. Safariah (2015) juga mengungkapkan

bahwa dalam kondisi perekonomian di Indonesia yang terpuruk juga membawa

dampak yang cukup besar pada menurunnya jumlah bank yang beroperasi.

Kondisi perbankan yang mudah terpengaruh oleh ketidakstabilan kondisi

perekonomian dan rentan terhadap risiko lainnya yang mengarah kepada

kebangkrutan yang akan mengganggu stabilitas perekonomian, membuat entitas

perbankan memerlukan pengawasan dan peraturan khusus untuk lembaga

perbankan agar kestabilitasan perekonomian negara juga terjaga. Salah satu

Page 22: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

3

peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai lembaga yang mengatur

lalu lintas operasi perbankan di Indonesia untuk melihat dan mengawasi

berjalannya operasi entitas perbankan adalah Peraturan Bank Indonesia Nomor:

13/1/PBI/2011 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP menjelaskan bahwa,

peraturan yang terbaru ini lebih menekankan pada peningkatan efektivitas

penerapan manajemen risiko. Peraturan terbaru ini dibuat dengan harapan agar

bank mampu mengidentifikasi permasalahan secara lebih dini, melakukan tindak

lanjut perbaikan yang sesuai dan lebih cepat, serta menerapkan manajemen risiko

yang lebih baik sehingga bank lebih tahan dalam menghadapi krisis.

Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/ 24/ DPNP juga menjelaskan bahwa

pada peraturan ini salah satu prinsip umum sebagai landasan dalam menilai

tingkat kesehatan bank adalah berorientasi risiko. Penilaian tingkat kesehatan

didasarkan pada risiko-risiko bank dan dampak yang ditimbulkan pada kinerja

bank secara keseluruhan. Dengan demikian, bank diharapkan mampu mendeteksi

secara lebih dini akar permasalahan bank serta mengambil langkah-langkah

pencegahan dan perbaikan secara efektif dan efisien.

Berbagai penelitian mengenai Peraturan Bank Indonesia Nomor:

13/1/PBI/2011 ini sudah banyak dilakukan. Penelitian-penelitian tersebut pada

umumnya merupakan penelitian yang bertujuan untuk melihat pengaruh faktor-

faktor penilaian kesehatan bank yang terdapat dalam Peraturan Bank Indonesia

Nomor: 13/1/PBI/2011 terhadap risiko bisnis perbankan.

Page 23: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

4

Penelitian terdahulu yang bertujuan untuk melihat pengaruh faktor-faktor

penilaian kesehatan bank yang terdapat dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor:

13/1/PBI/2011 terhadap risiko bisnis perbankan misalnya penelitian yang

dilakukan oleh Haryakusuma (2015). Pada penelitian Haryakusuma (2015),

faktor-faktor penilaian kesehatan diproksikan dengan rasio-rasio keuangan dan

dilihat pengaruhnya terhadap risiko bisnis perbankan. Dalam penelitian ini faktor

profil risiko diwakili oleh tiga kategori yaitu risiko kredit yang dihitung dengan

Non Performing Loans, risiko likuiditas yang dihitung dengan Liquidity Risk

Indicator, dan risiko tingkat suku bunga yang dihitung dengan standar deviasi Net

Interest Margin, serta menghitung faktor Good Corporate Governance sesuai PBI

yang berlaku, rentabilitas dihitung dengan membagi biaya overhead dengan rata-

rata total aset, dan permodalan yang dihitung dengan Capital Adequacy Ratio.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor dalam penilaian kesehatan

yang memiliki pengaruh terhadap risiko bisnis perbankan adalah risiko kredit,

risiko tingkat suku bunga, dan rentabilitas.

Penelitian terdahulu lainnya yang juga menggunakan rasio-rasio keuangan

sebagai proksi dari faktor-faktor penilaian kesehatan bank untuk melihat

pengaruhnya terhadap risiko bisnis perbankan adalah penelitian yang dilakukan

oleh Arifin (2015). Penelitian ini sedikit berbeda dengan penelitian Haryakusuma

(2015), karena mengacu pada peraturan penilaian kesehatan bank yang lama yaitu

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 6/10/PBI/2004, akan tetapi proksi faktor-faktor

penilaian kesehatan bank yang digunakan masih ada yang sama dengan penelitian

yang dilakukan oleh Haryakusuma (2015). Penelitian ini menguji apakah rasio-

Page 24: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

5

rasio Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loans, Penghapusan dan

Penyisihan Aktiva Produktif, Return On Assets, Return On Equity, Loan to

Deposit Ratio, Net Interest Margin, dan Biaya Operasional/Pendapatan

Operasional yang merupakan proksi dari faktor-faktor penilaian kesehatan bank

mempunyai pengaruh terhadap risiko bisnis perbankan sehingga dapat menjadi

prediktor risiko bisnis perbankan di Indonesia. Hasil penelitian membuktikan,

bahwa variabel-variabel yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio, Non

Performing Loans, Penghapusan dan Penyisihan Aktiva Produktif, Return On

Assets, Return On Equity, Loan to Deposit Ratio, Net Interest Margin, dan Biaya

Operasional/Pendapatan Operasional secara simultan mempengaruhi risiko bisnis

bank namun pengaruhnya sangat lemah atau kecil.

Penelitian-penelitian lain yang juga menggunakan rasio keuangan untuk

dilihat pengaruhnya terhadap risiko bisnis perbankan adalah penelitian oleh

Prasetyo (2013) dan penelitian Syafitri (2011). Hasil penelitian Prasetyo (2013)

menunjukkan bahwa rasio keuangan Capital Adequacy Ratio, Non Performing

Loans, Loans to Deposit Ratio, Net Interest Margin dan ukuran perusahan secara

simultan berpengaruh terhadap risiko bisnis perbankan. Jika dilihat secara parsial,

maka hanya Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loans, Net Interest Margin

dan ukuran perusahaan yang berpengaruh terhadap risiko bisnis perbankan.

Sedangkan penelitian Syafitri (2011) menunjukkan bahwa Capital Adequacy

Ratio, Non Performing Loans, Loans to Deposit Ratio, Net Interest Margin dan

ukuran perusahan secara simultan berpengaruh terhadap risiko bisnis perbankan

dan jika dilihat secara parsial, maka hanya Capital Adequacy Ratio, Non

Page 25: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

6

Performing Loans, Loans to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin yang

berpengaruh terhadap risiko bisnis perbankan.

Berdasarkan penjelasan dalam Surat Edaran Bank Indonesia

No.13/24/DPNP yang menyebutkan mengenai peningkatan efektivitas manajemen

risiko dan penilaian tingkat kesehatan bank yang didasarkan pada risiko-risiko

bank, serta penelitian-penelitian terdahulu yang menunjukkan beberapa rasio

keuangan yang dapat digunakan sebagai proksi faktor-faktor penilaian kesehatan

bank dan telah terbukti beberapa diantaranya berpengaruh terhadap risiko bisnis

perbankan, maka penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan

risiko bisnis perbankan sebelum dan sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor:

13/1/PBI/2011 diberlakukan. Pada penelitian ini akan dilihat perbedaan rasio Non

Performing Loans sebagai proksi risiko kredit, Loans to Deposit Ratio sebagai

proksi risiko likuiditas, Net Interest Margin sebagai proksi risiko pasar, dan

melihat perbedaan risiko bisnis perbankan itu sendiri sebelum dan sesudah

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/ 1/ PBI/ 2011 diberlakukan. Pada penelitian

ini juga akan dilihat apakah ada perbedaan pengaruh risiko kredit, risiko

likuiditas, dan risiko pasar secara simultan terhadap risiko bisnis perbankan

sebelum dan sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011

diberlakukan.

Tujuan penelitian yang ingin melihat perbedaan risiko kredit, risiko

likuiditas, risiko pasar, dan risiko bisnis perbankan serta melihat perbedaan

pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar secara simultan terhadap

risiko bisnis perbankan sebelum dan sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor:

Page 26: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

7

13/1/PBI/2011 diberlakukan, maka penelitian ini dibagi menjadi dua periode.

Periode tersebut adalah tahun 2007-2010 sebelum Peraturan Bank Indonesia

Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan, dan tahun 2011-2014 sesudah Peraturan

Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan. Oleh karena itulah

kemudian dilakukan penelitian yang berjudul “Risiko Bisnis Perbankan Di

Indonesia Sebelum Dan Sesudah PBI Nomor: 13/1/PBI/2011”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1) Apakah terdapat perbedaan risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar,

dan risiko bisnis perbankan sebelum dan sesudah Peraturan Bank

Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan?

2) Apakah terdapat perbedaan pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas,

dan risiko pasar secara simultan terhadap risiko bisnis perbankan di

Indonesia sebelum dan sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor:

13/1/PBI/2011 diberlakukan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1) Untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan risiko kredit, risiko

likuiditas, risiko pasar, dan risiko bisnis perbankan sebelum dan

Page 27: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

8

sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011

diberlakukan.

2) Untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan pengaruh risiko

kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar secara simultan terhadap

risiko bisnis perbankan di Indonesia sebelum dan sesudah Peraturan

Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

kalangan. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Manfaat Akademis

Bagi pihak akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan ilmu pengetahuan tentang salah satu peraturan yang telah

ditetapkan oleh Bank Indonesia dan kaitannya dengan risiko bisnis

untuk lembaga perbankan di Indonesia.

2) Manfaat Praktis

Bagi Pembuat Kebijakan dan Pihak Perbankan:

Bagi pembuat kebijakan, atau dalam hal ini adalah Bank Indonesia,

diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu penilaian mengenai

peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, agar peraturan-

peraturan yang dibentuk selanjutnya menjadi lebih baik lagi.

Sedangkan bagi pihak perbankan, penelitian ini diharapkan dapat

menjadi tambahan informasi mengenai risiko bisnis perbankan,

Page 28: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

9

sehingga pihak bank dapat melihat hal-hal apa saja yang seharusnya

dilakukan atau tindakan apa yang dapat diambil untuk mengendalikan

risiko yang dialami oleh pihak bank.

3) Manfaat Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan dalam

pengembangan penelitian selanjutnya terutama tentang risiko bisnis

perbankan dan faktor-fator lain yang mungkin berpengaruh terhadap

risiko bisnis perbankan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini difokuskan pada perusahaan sektor

perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini, data-

data untuk menghitung rasio diperoleh melalui laporan tahunan suatu bank.

Penelitian ini dilakukan dengan membagi dua periode yaitu tahun 2007-2010 dan

tahun 2011-2014, oleh karena itu, bank yang menjadi sampel penelitian adalah

bank yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2007, serta

mempublikasikan laporan tahunan sejak tahun tahun 2007.

Page 29: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Akuntansi Normatif

Teori akuntansi normatif berisi pernyataan dan penalaran untuk menilai

apakah sesuatu itu baik atau buruk (good or bad) atau relevan atau takrelevan

(relevant or irrelevant) dalam kaitannya dengan kebijakan ekonomik atau sosial

tertentu. Penjelasan normatif diarahkan untuk mendukung atau menghasilkan

kebijakan politik sehingga bersifat pembuatan kebijakan (policy making). Teori

normatif ini berkepentingan dengan masalah nilai. Sasaran teori akuntansi

normatif adalah menghasilkan penjelasan atau penalaran mengapa perlakuan

akuntansi tertentu lebih baik atau lebih efektif (good or bad) daripada perlakuan

akuntansi alternatif karena tujuan akuntansi tertentu harus dicapai. Misalnya, teori

akuntansi normatif berusaha untuk menjawab apakah akuntansi kos historis

(historical cost accounting) lebih baik daripada akuntansi kos sekarang (current

cost accounting) untuk mencapai tujuan akuntansi. Hasil akhir teori akuntansi

normatif adalah suatu pernyataan atau proposal yang menganjurkan tindakan

tertentu (prescriptive). Dalam contoh ini, misalnya, teori akuntansi akan

menghasilkan pernyataan yang berbunyi bahwa aset tetap harus (ought atau

should) dinilai dan dicantumkan dalam neraca atas dasar kos historis

(Suwardjono, 2005 : 26).

10

Page 30: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

11

Dalam penelitian ini, sesuai dengan teori akuntansi normatif, maka

penelitian ini ingin melihat apakah dengan adanya Peraturan Bank Indonesia

Nomor: 13/1/PBI/2011, akan menghasilkan kondisi yang lebih baik atau lebih

efektif (good or bad) daripada kondisi dimana peraturan ini belum diberlakukan,

yang dilihat dari ada atau tidaknya perbedaan risiko yang dialami oleh perbankan

sebelum dan sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011

diberlakukan.

2.1.2 Bank

Menurut Undang–Undang No.10 tahun 1998 tentang perbankan, bank

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Dalam PSAK No. 31 Akuntansi Perbankan dijelaskan bahwa bank adalah suatu

lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary)

antara pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit) serta sebagai lembaga

yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Dalam PSAK No. 31

Akuntansi Perbankan juga dijelaskan bahwa bank merupakan industri yang dalam

kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga tingkat

kesehatan bank perlu dipelihara. Selain itu, pengelola bank dalam melakukan

usahanya dituntut untuk senantiasa menjaga keseimbangan antara pemeliharaan

likuiditas yang cukup dengan pencapaian rentabilitas yang wajar serta pemenuhan

kebutuhan modal yang memadai sesuai dengan jenis penanamannya.

Page 31: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

12

Kuncoro dan Suhardjono (2002 : 68) menjelaskan bahwa bank adalah

lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan

menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta

memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Sesuai

dengan definisi tersebut, Kuncoro dan Suhardjono membagi tiga fungsi utama

bank, yaitu fungsi menghimpun dana, fungsi menyalurkan dana, dan fungsi

melancarkan pembayaran perdagangan dan peredaran uang. Sinungan (1993 : 3)

juga mengatakan bahwa bank adalah suatu lembaga keuangan yang berfungsi

sebagai financial intermediary atau perantara keuangan dari dua pihak, yakni

pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana.

2.1.3 Risiko Bisnis

Menurut Mishkin (2013 : 80), risiko bisnis adalah ketidakpastian return

yang akan diterima oleh investor. Return yang dimaksud berkaitan dengan return

atas aset sebuah bisnis atau perusahaan. Horne dan Wachowicz ( 2012 : 117)

mendefinisikan risiko adalah perbedaan antara imbal hasil aktual dengan imbal

hasil yang diharapkan. Bastian dan Suhardjono (2006 : 92) mengungkapkan

bahwa Boston Conculting Group (BCG) merekomendasikan pengelompokan

risiko menjadi tiga, yaitu risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional.

Prasetyo (2013) mengungkapkan bahwa risiko bisnis bank pada dasarnya

merupakan suatu ketidakpastian mengenai pendapatan (keuntungan) yang

diperkirakan akan diterima. Ketidakpastian pada umumnya dapat diukur dengan

menggunakan simpangan baku (standar deviasi). Sedangkan mengenai

Page 32: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

13

pendapatan (keuntungan), dalam beberapa penelitian umumnya diproksikan

dengan menggunakan rasio keuangan Return on Asset. SDROA (Standard

Deviation of Return on Asset) adalah tingkat deviasi standar dari Return on Asset.

Pilihan yang berisiko memiliki range simpangan keuntungan atau kerugian yang

lebih besar dan ukuran risiko yang lazim adalah simpangan baku (deviasi standar).

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan, misalnya penelitian oleh

Haryakusuma (2015), Prasetyo (2013), dan Syafitri (2011) juga menggunakan

SDROA (Standard Deviation of Return on Asset) sebagai proksi risiko bisnis.

2.1.4 PBI NOMOR: 13/1/PBI/2011

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 Tentang Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum yang ditandatangani pada tanggal 5 Januari 2011

ini mulai berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012. Menurut PBI 2011 ini,

bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara individual dengan

menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating) dengan cakupan

penilaian terhadap faktor-faktor sebagai berikut:

a) Profil Risiko (Risk Profile);

b) Good Corporate Governance (GCG);

c) Rentabilitas (Earnings);

d) Permodalan (Capital).

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum dijabarkan lebih luas dalam Surat Edaran Bank

Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penilaian Tingkat

Page 33: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

14

Kesehatan Bank Umum. Dalam surat edaran tersebut dikatakan bahwa

pengalaman dari krisis keuangan global tersebut mendorong perlunya peningkatan

efektivitas penerapan manajemen risiko. Tujuannya adalah agar bank mampu

mengidentifikasi permasalahan secara lebih dini, melakukan tindak lanjut

perbaikan yang sesuai dan lebih cepat, serta menerapkan manajemen risiko yang

lebih baik sehingga bank lebih tahan dalam menghadapi krisis.

Surat edaran tersebut juga menjelaskan bahwa manajemen bank perlu

memperhatikan prinsip-prinsip umum sebagai landasan dalam menilai tingkat

kesehatan bank. Salah satu prinsip umum tersebut adalah berorientasi risiko.

Menurut prinsip ini, penilaian tingkat kesehatan didasarkan pada risiko-risiko

bank dan dampak yang ditimbulkan pada kinerja bank secara keseluruhan. Hal ini

dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor internal maupun eksternal yang

dapat meningkatkan risiko atau mempengaruhi kinerja keuangan bank pada saat

ini dan di masa yang akan datang. Dengan demikian, bank diharapkan mampu

mendeteksi secara lebih dini akar permasalahan bank serta mengambil langkah-

langkah pencegahan dan perbaikan secara efektif dan efisien.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum mewajibkan bank melakukan penilaian tingkat kesehatan

bank dengan menggunakan pendekatan berdasarkan risiko (Risk-based Bank

Rating). Penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara individual mencakup penilaian

terhadap faktor-faktor Profil Risiko, GCG, Rentabilitas, dan Permodalan. Akan

tetapi yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah profil risiko.

Page 34: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

15

Penilaian faktor profil risiko merupakan penilaian terhadap risiko inheren

dan kualitas penerapan manajemen risiko dalam aktivitas operasional bank.

Penilaian risiko inheren merupakan penilaian atas risiko yang melekat pada

kegiatan bisnis bank, baik yang dapat dikuantifikasikan maupun yang tidak, yang

berpotensi mempengaruhi posisi keuangan bank. Karakteristik risiko inheren

bank ditentukan oleh faktor internal maupun eksternal, antara lain strategi bisnis,

karakteristik bisnis, kompleksitas produk dan aktivitas bank, industri dimana bank

melakukan kegiatan usaha, serta kondisi makro ekonomi. Penilaian atas risiko

inheren dilakukan dengan memperhatikan parameter/indikator yang bersifat

kuantitatif maupun kualitatif. Penetapan tingkat risiko inheren atas masing-masing

jenis risiko mengacu pada prinsip-prinsip umum penilaian Tingkat Kesehatan

Bank Umum. Bank dapat menambah parameter/indikator lain yang relevan

dengan karakteristik dan kompleksitas usaha bank dengan memperhatikan prinsip

proporsionalitas. Risiko yang wajib dinilai terdiri atas 8 (delapan) jenis risiko

yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum,

risiko stratejik, risiko kepatuhan, dan risiko reputasi. Risiko-risiko tersebut dapat

dijabarkan sebagai berikut:

1) Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain

dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Risiko kredit pada umumnya

terdapat pada seluruh aktivitas bank yang kinerjanya bergantung pada

kinerja pihak lawan (counterparty), penerbit (issuer), atau kinerja

peminjam dana (borrower). Risiko kredit juga dapat diakibatkan oleh

Page 35: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

16

terkonsentrasinya penyediaan dana pada debitur, wilayah geografis,

produk, jenis pembiayaan, atau lapangan usaha tertentu. Risiko ini lazim

disebut risiko konsentrasi kredit dan wajib diperhitungkan pula dalam

penilaian risiko inheren.

2) Risiko Pasar

Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif

termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan dari kondisi pasar, termasuk

risiko perubahan harga option. Risiko pasar meliputi antara lain risiko

suku bunga, risiko nilai tukar, risiko ekuitas, dan risiko komoditas. Risiko

suku bunga dapat berasal baik dari posisi trading book maupun posisi

banking book. Penerapan manajemen risiko untuk risiko ekuitas dan

komoditas wajib diterapkan oleh bank yang melakukan konsolidasi dengan

perusahaan anak. Cakupan posisi trading book dan banking book mengacu

pada ketentuan Bank Indonesia mengenai Kewajiban Penyediaan Modal

Minimum dengan memperhitungkan risiko pasar.

3) Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk

memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas,

dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa

mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank. Risiko ini disebut juga

risiko likuiditas pendanaan (funding liquidity risk). Risiko likuiditas juga

dapat disebabkan oleh ketidakmampuan bank melikuidasi aset tanpa

terkena diskon yang material karena tidak adanya pasar aktif atau adanya

Page 36: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

17

gangguan pasar (market disruption) yang parah. Risiko ini disebut sebagai

risiko likuiditas pasar (market liquidity risk).

4) Risiko Operasional

Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak

berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem,

dan/atau adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank.

Sumber risiko operasional dapat disebabkan antara lain oleh sumber

daya manusia, proses, sistem, dan kejadian eksternal.

5) Risiko Hukum

Risiko hukum adalah risiko yang timbul akibat tuntutan hukum dan/atau

kelemahan aspek yuridis. Risiko ini juga dapat timbul antara lain karena

ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendasari atau kelemahan

perikatan, seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak atau agunan

yang tidak memadai.

6) Risiko Stratejik

Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan bank dalam mengambil

keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan

dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Sumber risiko stratejik

antara lain ditimbulkan dari kelemahan dalam proses formulasi strategi

dan ketidaktepatan dalam perumusan strategi, ketidaktepatan dalam

implementasi strategi, dan kegagalan mengantisipasi perubahan

lingkungan bisnis.

7) Risiko Kepatuhan

Page 37: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

18

Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul akibat bank tidak mematuhi

dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan

yang berlaku. Sumber risiko kepatuhan antara lain timbul karena

kurangnya pemahaman atau kesadaran hukum terhadap ketentuan maupun

standar bisnis yang berlaku umum.

8) Risiko Reputasi

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan

stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap bank. Salah

satu pendekatan yang digunakan dalam mengkategorikan sumber risiko

reputasi bersifat tidak langsung (below the line) dan bersifat langsung

(above the line).

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor:

13/1/PBI/2011 ini sebenarnya sudah banyak dilakukan. Namun penelitian yang

bertujuan untuk melihat perbedaan risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, dan

risiko bisnis perbankan serta melihat perbedaan pengaruh risiko kredit, risiko

likuiditas, dan risiko pasar secara simultan terhadap risiko bisnis perbankan

sebelum dan sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011

diberlakukan belum ditemukan. Penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan

dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 pada umumnya

merupakan penelitian yang bertujuan untuk melihat pengaruh faktor-faktor

penilaian kesehatan bank yang terdapat dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor:

Page 38: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

19

13/1/PBI/2011 terhadap risiko bisnis perbankan. Penelitian terdahulu lainnya juga

ada yang menggunakan rasio keuangan yang sesuai dengan faktor-faktor penilaian

kesehatan bank namun mengacu pada peraturan yang lama yaitu Peraturan Bank

Indonesia Nomor: 6/10/PBI/2004, namun rasio keuangan yang digunakan sebagai

proksi faktor-faktor penilaian kesehatan masih ada yang sama. Selain itu

penelitian terdahulu yang menggunakan rasio-rasio keuangan sebagai variabel

yang dilihat pengaruhnya terhadap risiko bisnis perbankan juga sudah banyak

dilakukan. Meskipun demikian, penelitian-penelitian terdahulu tersebut tetap

dapat membantu dan menjadi acuan dalam penelitian ini. Beberapa penelitian

terdahulu yang menjadi acuan dalam penelitian dirigkas pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu Yang Menjadi Acuan Dalam Penelitian

No. Nama

Peneliti/Tahun Judul Hasil Penelitian

1. Haryakusuma (2015) Determinants Of Bank

Business Risk

According To Risk

Based Bank Rating

Components Approach

(A Case In Commercial

Banks That Listed On

Indonesia Stock

Exchange)

Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa variabel dalam RGEC

yang memiliki pengaruh

terhadap risiko bisnis adalah

Credit Risk, Interest rate risk,

dan Earning. Sedangkan variabel

lainnya seperti Liquidity Risk,

Good Corporate Governance,

dan Capital tidak memiliki

pengaruh terhadap risiko bisnis.

2. Arifin (2015) Rasio Kesehatan Bank

Sebagai Prediktor

Risiko Bisnis Perbankan

Di Indonesia

Hasil penelitian membuktikan,

bahwa variabel-variabel CAMEL

bank yang terdiri dari: Capital

Adequacy Ratio (CAR), Non

Performing Loans (NPL), Peny.

Pengh. Aktiva Prod (PPAP),

Return on Assets (ROA), Return

on Equity (ROE), Loan to

Deposit Ratio (LDR), Net

Interest Margin (NIM),

Bi.Operasi/Pend.Operasi

(BO/PO) secara simultan

mempengaruhi risiko bisnis bank

namun pengaruhnya sangat

lemah atau kecil. Sehingga

kurang tepat jika digunakan

Page 39: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

20

No. Nama

Peneliti/Tahun Judul Hasil Penelitian

untuk prediksi risiko bisnis bank.

3. Wulandari (2015) Analisis Perbandingan

Kinerja Keuangan

Dengan Pendekatan

RGEC Di Negara

ASEAN (Studi Pada

Bank Umum Indonesia,

Malaysia, Thailand,

Dan Singapura Tahun

2010-2014)

Berdasarkan hasil penelitian

dan pembahasan yang telah

dilakukan, Hasil perbandingan

indikator kinerja keuangan

industri perbankan di Indonesia

dengan perbankan Malaysia dan

Thailand secara umum baik,

akan tetapi jika dibandingkan

dengan perbankan Singapura,

perbankan Indonesia masih

berada pada posisi dibawah

karena perbankan Singapura

terbukti unggul pada rasio NPL,

PDN, GCG, dan CAR. Dengan

demikian perbankan Indonesia

harus mempertahankan indikator

Earnings dan meningkatkan

indikator kesehatan bank

lainnya, agar kesiapan bank-bank

di Indonesia menjadi bank yang

kuat dan berdaya saing tinggi

sesuai API akan terpenuhi. 4. Prasetyo (2013) Analisis Pengaruh

Kecukupan Modal,

Kredi Bermasalah,

Likuiditas, dan Marjin

Bunga Bersih terhadap

Risiko Bisnis (Studi

pada Bank Umum

Swasta Nasional

Devisa)

Hasil uji hipotesis menunjukkan

bahwa CAR, NPL, LDR, NIM,

dan SIZE secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap

SDROA. Tapi dari keempat

variabel independen, hanya

variabel CAR, NPL, NIM, dan

SIZE yang secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap

SDROA bank devisa umum yang

memasarkan sahamnya ke

inverstor, dan hanya variabel

LDR tidak signifikan.

5. Syafitri (2011) Pengaruh CAR, NPL,

LDR, NIM, Dan SIZE

Terhadap Risiko Bisnis

Bank (Studi Komparatif

Bank Umum Go Publik

dan Bank Umum Non

Go Publik di Indonesia

Tahun 2004-2008)

Hasil uji hipotesis menunjukkan

bahwa CAR, NPL, LDR, NIM,

dan SIZE secara bersama-sama

terbukti berpengaruh signifikan

terhadap SDROA. Sementara

dari kelima variabel independen

yang ada, hanya variabel CAR,

NPL, LDR, dan NIM yang

secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap SDROA

bank umum go publik.

Sedangkan pada bank umum non

go publik, hanya variabel CAR,

LDR, NIM, dan SIZE yang

berpengaruh signifikan terhadap

SDROA. Hasil uji chow dalam

penelitian ini mendapatkan nilai

Page 40: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

21

No. Nama

Peneliti/Tahun Judul Hasil Penelitian

F hitung (96,57) > F tabel (2,21).

Hal ini menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan pengaruh

yang signifikan antara CAR,

NPL, LDR, NIM, dan SIZE

terhadap SDROA pada bank

umum go publik dan bank umum

non go publik.

6. Almilia dan

Herdinigtyas (2006)

Analisis Rasio CAMEL

terhadap Prediksi

Kondisi Bermasalah

Pada Lembaga

Perbankan Perioda

2000-2002

Dari 11 rasio keuangan CAMEL

menurut Bank Indonesia yang

sesuai dengan Surat Edaran Bank

Indonesia Nomor 3/30/DPNP

tanggal 14 Desember 2001 yaitu

CAR, ATTM, APB, NPL, PPAP

terhadap Aktiva Produktif,

Pemenuhan PPAP, ROA, ROE,

NIM, BOPO, LDR, rasio yang

memiliki perbedaan yang

signifikan antara bank-bank

kategori bermasalah dan tidak

bermasalah perioda 2000-2002

adalah CAR, APB, NPL,

PPAPAP, ROA, NIM, BOPO.

2.3 Kerangka Penelitian

Penelitian ini pada dasarnya ingin melihat perbedaan risiko bisnis

perbankan sebelum dan sesudah diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia

Nomor: 13/1/PBI/2011. Pada penelitian ini memiliki dua tujuan utama yang ingin

dicapai. Tujuan pertama yaitu ingin melihat apakah ada perbedaan risiko kredit,

risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko bisnis perbankan itu sendiri sebelum dan

sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan.

Perbedaan risiko tersebut akan dilihat dari rasio-rasio keuangan yang biasa

digunakan untuk mengukur risiko-risiko yang menjadi variabel dalam penelitian

ini. Sehingga, untuk menunjukkan adanya pembandingan risiko-risiko tersebut

sebelum dan sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011

diberlakukan, akan diperlihatkan pada satu sisi adanya risiko kredit, risiko

Page 41: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

22

likuiditas, risiko pasar, dan risiko bisnis perbankan yang diukur sebelum Peraturan

Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan, dan disisi lainnya akan

diperlihatkan adanya risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, dan risiko bisnis

perbankan yang diukur sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011

diberlakukan. Untuk melihat ada tidakya perbedaan risiko-risiko tersebut sebelum

dan sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan, akan

dilakukan uji beda. Kerangka penelitian untuk tujuan yang pertama ini dapat

diilustrasikan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1

Kerangka Penelitian Tujuan Pertama

Tujuan kedua dalam penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat

perbedaan pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar secara

Peraturan Bank Indonesia

Nomor: 13/ 1/ PBI/ 2011

Sebelum Di Berlakukan Sesudah Di Berlakukan

Risiko Kredit

Risiko Likuiditas

Risiko Pasar

Risiko Bisnis Perbankan

Risiko Likuiditas

Risiko Pasar

Risiko Kredit

Risiko Bisnis Perbankan

Uji beda

Page 42: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

23

simultan terhadap risiko bisnis perbankan di Indonesia sebelum dan sesudah

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan. Untuk melihat

perbedaan pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar secara

simultan terhadap risiko bisnis perbankan, maka pertama akan diperlihatkan

bagaimana risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar mempengaruhi risiko

binis perbankan pada periode sebelum Peraturan Bank Indonesia Nomor:

13/1/PBI/2011 diberlakukan. Kemudian akan diperlihatkan juga bagaimana risiko

kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar mempengaruhi risiko bisnis perbankan

pada periode sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011

diberlakukan. Perbedaan pengaruh secara sederhana akan dilihat dengan

membandingkan hasil keduanya. Kerangka penelitian untuk tujuan yang kedua ini

dapat diilustrasikan pada Gambar 2.2.

H2

Gambar 2.2

Kerangka Penelitian Tujuan Kedua

Risiko Pasar

Risiko Kredit

Risiko Likuiditas

Risiko Kredit

Risiko Pasar

Risiko Likuiditas

Risiko Bisnis

Perbankan

Risiko Bisnis

Perbankan

Sebelum Diberlakukan

Sesudah Diberlakukan

Page 43: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

24

2.4 Hipotesis Penelitian

2.4.1 Risiko Kredit Sebelum Dan Sesudah Peraturan Bank Indonesia

Nomor: 13/1/PBI/2011

Risiko kredit muncul sebagai akibat kegagalan para debitor dalam

memenuhi kewajibannya terhadap bank. Risiko ini dapat berupa risiko pinjaman

tidak kembali sesuai dengan kontrak, seperti penundaan, pengurangan

pembayaran suku bunga dan pinjaman pokonya, atau tidak membayar

pinjamannya sama sekali. Kredit yang merupakan bagian dari kegiatan utama

sektor perbankan sangat sering menjadi sumber yang menimbulkan masalah yang

cukup serius. Oleh karena itu diperlukan perhatian yang cukup serius pula untuk

risiko kredit ini. Rasio yang paling sering digunakan untuk melihat risiko kredit

ini adalah Non Performing Loan. Beberapa penelitian terdahulu seperti penelitian

yang dilakukan oleh Haryakusuma (2015), Prasetyo (2013) dan Syafitri (2011)

membuktikan bahwa Non Performing Loan berpengaruh terhadap risiko bisnis

perbankan. Dengan adanya Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011

yang berorientasi risiko, maka diduga Non Performing Loan yang merupakan

proksi risiko kredit yang berpengaruh terhadap risiko bisnis perbankan tersebut

akan berbeda sebelum dan sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor:

13/1/PBI/2011 diberlakukan. Oleh karena itu dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

H1a: Terdapat beda risiko kredit sebelum dan sesudah Peraturan

Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan.

Page 44: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

25

2.4.2 Risiko Likuiditas Sebelum Dan Sesudah Peraturan Bank Indonesia

Nomor: 13/1/PBI/2011

Risiko likuiditas merupakan risiko yang timbul apabila perusahaan tidak

mampu memenuhi kewajibannya. Risiko likuiditas ini bisa terjadi akibat

penarikan dana secara besar-besaran. Risiko likuiditas ini juga bisa diakibatkan

oleh penarikan kembali setoran deposit, permintaan kredit yang tinggi, dan juga

dipengaruhi oleh saldo akun administratif seperti kewajiban komitmen dan

kewajiban kontijensi. Masalah likuiditas ini juga merupakan masalah yang

penting dalam menjaga keberlangsungan operasi suatu bank. Risiko likuiditas ini

sering diproksikan dengan Loan to Deposit Ratio. Penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Syafitri (2011) membuktikan bahwa Loan to Deposit Ratio

berpengaruh terhadap risiko bisnis perbankan. Sama halnya dengan risiko kredit,

dengan adanya Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 yang

berorientasi risiko, maka diduga Loan to Deposit Ratio sebagai proksi risiko

likuiditas yang berpengaruh terhadap risiko bisnis perbankan tersebut akan

berbeda sebelum dan sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011

diberlakukan. Oleh karena itu dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1b: Terdapat beda risiko likuiditas sebelum dan sesudah Peraturan

Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan.

2.4.3 Risiko Pasar Sebelum Dan Sesudah Peraturan Bank Indonesia

Nomor: 13/1/PBI/2011

Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif

termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan dari kondisi pasar, termasuk risiko

Page 45: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

26

perubahan harga option. Risiko pasar meliputi antara lain risiko suku bunga,

risiko nilai tukar, risiko ekuitas, dan risiko komoditas. Risiko suku bunga dapat

berasal baik dari posisi trading book maupun posisi banking book. Penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Syafitri (2011) menyebutkan Net Interest Margin

sebagai proksi risiko pasar berpengaruh terhadap risiko bisnis perbankan.

Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2013) juga membuktikan bahwa Net

Interest Margin berpengaruh terhadap risiko bisnis perbankan. Sama halnya

dengan risiko kredit dan risiko likuiditas, dengan adanya Peraturan Bank

Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 yang berorientasi risiko, maka diduga Net

Interest Margin sebagai proksi risiko pasar yang berpengaruh terhadap risiko

bisnis perbankan tersebut akan berbeda sebelum dan sesudah Peraturan Bank

Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan. Oleh karena itu dirumuskan

hipotesis sebagai berikut:

H1c: Terdapat beda risiko pasar sebelum dan sesudah Peraturan

Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan.

2.4.4 Risiko Bisnis Perbankan Sebelum Dan Sesudah Peraturan Bank

Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011

Risiko bisnis bank pada dasarnya merupakan suatu ketidakpastian

mengenai pendapatan (keuntungan) yang diperkirakan akan diterima. Dalam

beberapa penelitian umumnya diproksikan dengan menggunakan rasio keuangan

Return on Asset. Sementara itu, ukuran risiko yang lazim adalah simpangan baku

(deviasi standar). Beberapa penelitian yang pernah dilakukan, misalnya penelitian

oleh Haryakusuma (2015), Prasetyo (2013), dan Syafitri (2011) juga

Page 46: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

27

menggunakan SDROA (Standard Deviation of Return on Asset) sebagai proksi

risiko bisnis. Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Haryakusuma (2015),

Prasetyo (2013), dan Syafitri (2011), menunjukkan bahwa risiko bisnis perbankan

dipengaruhi oleh beberapa rasio keuangan seperti Non Performing Loans sebagai

proksi risiko kredit, Loans to Deposit Ratio sebagai proksi risiko likuiditas, dan

Net Interest Margin sebagai proksi risiko pasar. Sama halnya dengan risiko-risiko

sebelumnya, dengan adanya Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011

yang berorientasi risiko serta menekankan efektivitas penerapan manajemen

risiko, maka risiko bisnis perbankan ini tentu juga akan terpengaruh. Oleh karena

itu dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1d: Terdapat beda risiko bisnis perbankan sebelum dan sesudah

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan.

2.4.5 Perbedaan Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, dan Risiko

Pasar Secara Simultan Terhadap Risiko Bisnis Perbankan Sebelum

Dan Sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011

Pada hipotesis-hipotesis sebelumnya telah dijelaskan bahwa, beberapa

penelitian terdahulu seperti penelitian Haryakusuma (2015), Prasetyo (2013) dan

Syafitri (2011) membuktikan bahwa risiko kredit yang diproksikan dengan Non

Performing Loan berpengaruh terhadap risiko bisnis perbankan. Penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Syafitri (2011) juga membuktikan bahwa Loan to

Deposit Ratio sebagai proksi risiko likuiditas berpengaruh terhadap risiko bisnis

perbankan. Tidak hanya itu, Syafitri (2011) juga membuktikan Net Interest

Margin sebagai proksi risiko pasar berpengaruh terhadap risiko bisnis perbankan.

Page 47: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

28

penelitian lain seperti Prasetyo (2013) juga membuktikan bahwa Net Interest

Margin berpengaruh terhadap risiko bisnis perbankan . Dengan adanya Peraturan

Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 yang berorientasi risiko serta menekankan

efektivitas penerapan manajemen risiko, yang diduga menyebabkan risiko kredit,

risiko likuiditas dan risiko pasar juga berbeda, maka dapat diasumsikan juga akan

terdapat perbedaan pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar secara

simultan terhadap risiko bisnis. Oleh karena itu, dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

H2: Terdapat perbedaan pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas, dan

risiko pasar secara simultan terhadap risiko bisnis perbankan

sebelum dan sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor:

13/1/PBI/2011 diberlakukan.

Page 48: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dapat digolongkan kedalam penelitian empiris (empirical

research). Penelitian empiris merupakan penelitian terhadap fakta-fakta empiris

yang diperoleh berdasarkan observasi atau pengalaman (Indriantoro dan Supromo,

2002 : 29). Jika ditinjau dari sudut pandang tujuan studi, penelitian ini merupakan

studi pengujian hipotesis yang biasanya menjelaskan sifat hubungan tertentu, atau

menentukan perbedaan antar kelompok atau kebebasan (indepedensi) dua atau

lebih faktor dalam suatu situasi (Sekaran, 2006 : 162).

3.2 Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini yang akan dilihat perbedaannya sebelum dan

sesudah PBI Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan adalah risiko kredit, risiko

likuiditas, risiko pasar dan risiko bisnis perbankan itu sendiri. Melihat perbedaan

variabel-variabel tersebut digunakan untuk hipotesis 1a sampai dengan hipotesis

1d. Sedangkan pada hipotesis 2 yang ingin melihat perbedaan pengaruh risiko

kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar secara simultan terhadap risiko bisnis

perbankan, variabel penelitian dibedakan menjadi dua yaitu variabel dependen

dan variabel independen. Variabel dependen atau yang disebut variabel Y untuk

hipotesis 2 ini adalah risiko bisnis perbankan, sedangkan variabel independennya

29

Page 49: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

30

atau yang disebut variabel X adalah risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko

pasar. Variabel-variabel dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Risiko Kredit

Risiko kredit dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rasio Non

Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah. Menurut Bank Indonesia

kredit bermasalah merupakan kredit yang digolongkan ke dalam

kolektibilitas Kurang Lancar (KL), Diragukan (D), dan Macet (M)

(Kuncoro dan Suhardjono, 2002). Kredit bermasalah dihitung dengan

rumus sebagai berikut:

2) Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas dihitung dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) atau rasio

pinjaman terhadap jumlah simpanan. Rasio ini digunakan untuk menilai

likuiditas suatu bank dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan

oleh bank terhadap dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini, semakin

rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan dan

kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar

(Almilia dan Herdiningtyas, 2006). Rasio pinjaman terhadap simpanan ini

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Page 50: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

31

3) Risiko Pasar

Risiko Pasar dalam penelitian ini diproksikan dengan Net Interest Margin

(NIM) atau marjin pendapatan bunga bersih. Rasio ini menunjukkan

kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk

menghasilkan pendapatan bunga bersih (Almilia dan Herdiningtyas, 2006).

Rumus untuk menghitung marjin pendapatan bunga bersih adalah sebagai

berikut:

4) Risiko Bisnis Perbankan

Pada penelitian ini, risiko bisnis perbankan diproksikan dengan Standar

Deviasi Return On Assets. ROA biasanya digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan aset

yang dimiliki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk

mendanai aset tersebut (Hanafi dan Halim, 2003 : 159). Secara statistik

risiko merupakan volatilitas dari sesuatu yang dapat berupa pendapatan,

laba, biaya, dan sebagainya. Volatilitas merupakan ukuran disperse

(penyebaran) yang dalam statistik diukur dengan variance (σ2) atau standar

deviasi (σ) (Ghozali, 2011). Oleh karena itu, risiko bisnis dalam penelitian

ini diproksikan dengan Standar Deviasi Return On Asset. Rumus yang

digunakan untuk menghitung Standar Deviasi Return On Asset adalah

sebagai berikut:

Page 51: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

32

Sementara ROA sendiri dihitung sebagai berikut:

3.3 Metode Pengambilan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan sektor perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini, sampel diambil dengan

menggunakan metode purposive sampling. Metode purposive sampling

merupakan metode pengambilan sampel dengan menggunakan kriteria tertentu.

Adapun kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu:

1) Perusahaan merupakan perusahaan sektor perbankan yang telah terdaftar

pada Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2007-2014;

2) Perusahaan menerbitkan laporan tahunan tahun 2007 sampai dengan tahun

2014;

3) Perusahaan menyajikan laporan tahunan menggunakan mata uang Rupiah;

4) Perusahaan melaporkan akun-akun tertentu atau hal-hal lainnya yang

dibutuhkan untuk melakukan penghitungan variabel dalam penelitian.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah

teknik dokumentasi, yaitu penggunaan data yang berasal dari dokumen-dokumen

yang sudah ada. Peneliti mengumpulkan data laporan tahunan perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2014.

Data diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), situs resmi

Page 52: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

33

Bank Indonesia (www.bi.go.id), Indonesian Capital Market Elektronic Library

(www.icamel.id), dan web-web terkait lainnya serta mempelajari literatur yang

berkaitan dengan permasalahan penelitian baik media cetak maupun media

elektronik.

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Uji Asumsi Klasik

3.5.1.1 Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas ini

digunakan untuk semua hipotesis. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

Pengujian normalitas data dengan analisis statistik salah satunya dilakukan

dengan menggunakan uji statistik non-parametric Kolmogorov-Smirnov(K-S).

Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:

Hipotesis Nol (H0) : Data residual berdistribusi normal

Hipotesis Altetnatif (Ha) : Data residual tidak berdistribusi normal

Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai 2-tailed significant.

Jika data memiliki hasil perhitungan dengan tingkat signifikansi lebih besar

dari 0,05 atau (Sig) > 5% maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima,

sehingga dapat dikatakan data tersebut berdistribusi normal dan jika

signifikansi hasil perhitungan lebih kecil dari 0,05 atau (Sig) < 5%, maka H0

tidak dapat diterima sehingga data dapat dikatakan tidak berdistribusi normal

Page 53: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

34

(Ghozali, 2011 : 164). Jika data dinyatakan tidak terdistribusi normal, untuk

mengatasinya salah satu cara yang bisa digunakan dengan menggunakan

transformasi ke logaritma natural. Selanjutnya ketika data masih tetap tidak

terdistribusi secara normal maka berdasarkan Central Limit Theorem (Deilman,

1961) jika jumlah data lebih banyak dari 30 (n ≥ 30) dapat dianggap bahwa data

terdistribusi normal tanpa perlu memperhatikan distribusi populasi. Kemudian

data yang digunakan untuk pengujian selanjutnya menggunakan data awal atau

data sebelum ditransformasikan ke logaritma natural.

3.5.1.2 Multikoloniearitas

Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Berbeda dengan uji

normalitas, uji multikoloniearitas ini hanya digunakan untuk hipotesis yang

kedua. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam

model regresi bisa dilakukan dengan melihat nilai dari tolerance dan lawannya

variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel

independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance

mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan

oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan

nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai

untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0.10 atau

sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2011 : 105).

Page 54: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

35

3.5.1.3 Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Sama

halnya dengan uji multikoloniearitas, uji autokorelasi ini juga hanya digunakan

untuk hipotesis kedua. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang

waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang

bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk

mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi. Salah satunya yaitu Uji Durbin-

Watson (DW test). Dalam uji Durbin Watson hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 : tidak adanya autokorelasi, r = 0

Ha : ada autokorelasi, r ≠ 0

Berikut adalah tabel pengambilan keputusan ada tidakya korelasi:

3.5.1.4 Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas ini juga hanya digunakan untuk hipotesis

yang kedua. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

Page 55: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

36

tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas

atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada

atau tidaknya heteroskedastisitas, salah satunya yaitu uji Glejser. Pengujian

dilakukan dengan meregres nilai absolute residual terhadap variabel

independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi

heteroskedastisitas. Kriteria yang dapat digunakan untuk menyertakan apakah

terjadi heteroskedastisitas atau tidak di antara data pengamatan dapat dijelaskan

dengan menggunakan koefisien signifikansi. Koefisien signifikansi harus

dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang ditetapkan sebelumnya (α =

5%). Apabila koefisien signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi yang

ditetapkan, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas

(homoskedastisitas). Jika koefisien signifikansi lebih kecil dari tingkat

signifikansi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2011 : 142).

3.5.2 Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda t-test

dengan sampel berhubungan (related sample) dan uji chow test. Uji beda t-test

digunakan untuk hipotesis 1a sampai dengan hipotesis 1d. Sedangkan uji chow

test digunakan untuk hipotesis ke 2. Untuk melakukan uji beda t-test dengan

sampel berhubungan (related sample), sebelumnya akan dilakukan uji asumsi

Page 56: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

37

klasik terlebih dahulu. Uji asumsi klasik yang digunakan untuk uji beda t-test

adalah uji normalitas. Setelah melakukan uji normalitas, barulah dilakukan uji

beda t-test dengan bantuan software SPSS (Ghozali, 2011 : 66).

Hipotesis kedua akan menggunakan chow test. Berbeda dengan uji beda t-

test yang hanya melakukan uji normalitas, pada uji chow test ini, ke empat asumsi

yang terdiri dari uji normalitas, uji multikoloniearitas, uji autokorelasi dan uji

heteroskedastisitas semuanya perlu dilakukan. Selanjutnya untuk melakukan uji

chow test ini, sampel akan dibagi menjadi dua periode, yaitu periode sebelum

diterapkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 (2007-2010) dan

periode sesudah diterapkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011

(2011-2014).

Langkah untuk melakukan chow test setelah membagi sampel menjadi dua

periode adalah sebagai berikut (Ghozali, 2011 : 181):

a) Lakukan regresi dengan observasi total (periode 2007-2014) dan dapatkan

nilai Restricted residual sum of squares atau RSSr (RSS3) dengan df = (n1

+ n2 – k) dimana k adalah jumlah parameter yang diestimasi.

b) Lakukan regresi dengan observasi periode sebelum diterapkan Peraturan

Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 (periode 2007-2010) dan dapatkan

nilai RSS1 dengan df = (n1 – k).

c) Lakukan regresi dengan observasi periode sesudah diterapkan Peraturan

Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 (periode 2011-2014) dan

dapatkan nilai RSS2 dengan df = (n2 – k).

Page 57: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

38

d) Jumlahkan nilai RSS1 dan RSS2 untuk mendapatkan apa yang disebut

unrestricted residual sum of squares (RSSur): RSSur = RSS1 + RSS2

dengan df = (n1 + n2 – 2k)

e) Hitunglah nilai F test dengan rumus :

f) Nilai rasio F mengikuti distribusi F dengan k dan (n1 + n2 – 2k) sebagai df

untuk penyebut maupun pembilang.

Adapun model regresi linier berganda (multiple linier regression method)

yang digunakan untuk hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah :

Keterangan:

Y = Risiko Bisnis Perbankan (SDROA)

α = Konstanta

β1,β2,β3 = Koefisien

X1 = Risiko Kredit (NPL)

X2 = Risiko Likuiditas (LDR)

X3 = Risiko Pasar (NIM)

ε = Kesalahan residual

3.5.3 Pengujian Hipotesis

3.5.3.1 Uji Beda T-test Dengan Sampel Berhubungan (Related Samples)

Uji beda T-test dengan sampel berhubungan ini bertujuan untuk menguji

apakah ada perbedaan rata-rata dua sampel yang berhubungan. Seperti misalnya

kita ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja (yang diukur dengan

rasio-rasio keuangan perusahaan) perusahaan sebelum dan sesudah go publik.

Y= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε

Page 58: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

39

Dalam hal ini, sampelnya tetap perusahaan yang sama, hanya bedanya adalah

kasus sebelum dan sesudah go publik. Untuk kondisi seperti ini, maka alat ujinya

dengan uji beda sampel berpasangan atau Paired Sample T-test (Ghozali, 2011 :

66).

Dalam penelitian ini, perlakuan yang berbeda adalah sebelum dan sesudah

diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011. Uji ini

digunakan untuk hipotesis 1a sampai dengan hipotesis 1d. Pengujian hipotesis

dilakukan dengan menggunakan uji-t pada tingkat keyakinan 95% dengan tingkat

kesalahan analisis (α) 5%. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis akan

didasarkan pada nilai p-value. Keputusan diterima atau ditolaknya hipotesis

berdasarkan probabilitas sebagai berikut:

Jika p-value ≤ 0.05 maka hipotesis diterima

Jika p-value > 0.05 maka hipotesis ditolak

Apabila hipotesis diterima, hal itu menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

rasio-rasio keuangan yang menjadi proksi variabel penelitian sebelum dan

sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor : 13/1/PBI/2011 diberlakukan.

3.5.3.2 Chow Test

Ghozali (2011 : 181) menjelaskan bahwa Chow test adalah alat untuk test

for equality of coefficients atau uji kesamaan koefisien dan tes ini ditemukan oleh

Gregory Chow. Uji ini dilakukan untuk melihat perbedaan pengaruh risiko kredit,

risiko likuiditas, dan risiko pasar secara simultan terhadap risiko bisnis perbankan

Page 59: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

40

sebelum dan sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011

diberlakukan.

Untuk melihat apakah hipotesis diterima atau ditolak, dilakukan dengan

membandingkan hasil dari F hitung dengan F tabel. Jika F hitung > F tabel, maka

hipotesis dapat diterima. Jadi dapat disimpulkan ada beda variabel independen

(Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, dan Risiko Pasar) dalam mempengaruhi Risiko

Bisnis Perbankan di Indonesia sebelum dan sesudah Peraturan Bank Indonesia

Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan. Jika F hitung < F tabel maka yang terjadi

sebaliknya.

Page 60: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sampel Penelitian

Penelitian ini mengobservasi perusahaan perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007-2014. Jumlah tahun pengamatan dalam

penelitian ini adalah delapan tahun, empat tahun sebelum dan empat tahun

sesudah penerapan PBI Nomor : 13/ 1/ PBI/ 2011. Akan tetapi, dalam penelitian

ini, pengambilan data dimulai dari tahun 2005, atau dua tahun sebelum periode

pengamatan. Hal ini diperlukan karena data sebelum tahun pengamatan akan

digunakan untuk menghitung standar deviasi ROA yang membutuhkan lebih dari

satu data pada tahun pengamatan untuk dioperasikan. Dari populasi penelitian

yang berjumlah 41 perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia, terdapat 25 perusahaan sektor perbankan yang sesuai dengan kriteria

yang sudah ditentukan. Daftar nama perusahaan yang menjadi sampel dapat

dilihat pada Lampiran 1. Adapun sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 4.1.

41

Page 61: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

42

Tabel 4.1

Sampel penelitian

No Kriteria Sampel Jumlah

(Perusahaan) Persentase

1 Jumlah perusahan sektor perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

41 100%

2 Perusahaan yang dikeluarkan dari

penelitian:

- Perusahaan yang belum terdaftar

sejak tahun 2007

- Data laporan keuangan tidak

lengkap

(15)

(1)

36.58%

2.43%

Sampel penelitian yang digunakan 25 60.97%

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

4.1.2 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan informasi mengenai nilai maksimum,

minimum, mean (rata-rata), dan standar deviasi dari setiap variabel penelitian

yaitu Non Performing Loan sebagai proksi risiko kredit, Loan to Deposit Ratio

sebagai proksi risiko likuiditas, Net Interest Margin sebagai proksi risiko pasar,

dan Standar Deviasi Return On Assets sebagai proksi risiko bisnis perbankan di

Indonesia. Analisis statistik deskriptif untuk variabel-variabel penelitian tersebut

disajikan pada Tabel 4.2, sementara output lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2

sampai dengan Lampiran 7.

Page 62: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

43

Tabel 4.2

Deskriptif Statistik Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, Net Interest

Margin, dan Standar Deviasi Return On Assets sebelum dan sesudah

penerapan PBI Nomor : 13/ 1/ PBI/ 2011

Variabel N Minimum Maksimum Rata-rata Standar

Deviasi

Deskriptif Statistik Data Sebelum Penerapan PBI 2011

NPLSeb

LDRSeb

NIMSeb

SDROASeb

100

100

100

100

0.0000

0.3849

-0.0085

0.0003

0.5096

1.0380

0.1237

0.3192

0.040812

0.737736

0.056175

0.015409

0.0594385

0.1546093

0.0231306

0.0529718

Deskriptif Statistik Data Sesudah Penerapan PBI 2011

NPLSes

LDRSes

NIMSes

SDROASes

100

100

100

100

0.0021

0.4424

0.0024

0.0001

0.1660

1.1330

0.1664

0.0698

0.025343

0.820048

0.054626

0.006585

0.0237796

0.1114860

0.0232692

0.0108002

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Dari Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa pada variabel tersebut terdapat

peningkatan dan penurunan nilai sebelum dan sesudah penerapan PBI Nomor:

13/1/PBI/2011. Dimulai dari Non Performing Loan (NPL) yang mengalami

penurunan. Dilihat dari nilai rata-ratanya, nilai rata-rata NPL sebelum penerapan

PBI Nomor: 13/1/PBI/2011 adalah 0.040812, kemudian nilai rata-rata NPL ini

mengalami penurunan sesudah penerapan PBI Nomor: 13/1/PBI/2011 menjadi

0.025343. Hal ini sejalan dengan nilai minimum dan maksimum variabel NPL.

Sebelum penerapan PBI Nomor: 13/1/PBI/2011 nilai minimumnya adalah 0.0000

dan nilai maksimumnya adalah 0.5096. Sesudah penerapan PBI Nomor:

13/1/PBI/2011, nilai minimum NPL berubah menjadi 0.0021 dan nilai

maksimumnya turun menjadi 0.1660. NPL merupakan proksi dari risiko kredit.

Rasio ini menunjukkan seberapa besar kredit macet yang dialami oleh perusahaan

perbankan. Semakin besar rasio ini, menunjukkan kondisi risiko kredit yang

semakin besar pula. Jadi, walaupun nilai minimumnya mengalami sedikit

Page 63: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

44

kenaikan, tetapi penurunan nilai tertinggi dan nilai rata-rata NPL ini dapat

mengindikasikan adanya penurunan risiko kredit yang dialami perusahaan

perbankan sesudah penerapan PBI Nomor: 13/1/PBI/2011.

Variabel penelitian yang selanjutnya yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR).

LDR merupakan proksi dari risiko likuiditas. Berbeda dengan variabel

sebelumnya yang mengalami penurunan, nilai-nilai rasio ini justru mengalami

peningkatan sesudah penerapan PBI Nomor: 13/1/PBI/2011. Sebelum penerapan

PBI Nomor: 13/1/PBI/2011, nilai rata-rata LDR adalah 0.737736, kemudian

sesudah penerapan PBI Nomor: 13/1/PBI/2011, nilai rata-rata LDR meningkat

menjadi 0.820048. Variabel LDR juga mengalami kenaikan pada nilai minimum

dan maksimumnya. Nilai minimum LDR sebelumnya adalah 0.3849 dan nilai

maksimumnya sebesar 1.0380. Nilai minimum dan maksimum tersebut kemudian

mengalami peningkatan menjadi 0.4424 dan 1.1330. LDR merupakan suatu rasio

keuangan yang berhubungan dengan aspek likuiditas. Semakin tinggi LDR

menunjukkan tingkat kredit yang diberikan juga semakin tinggi. Apabila LDR

terlalu tinggi, bank justru dapat mengalami permasalahan berupa kesulitan

likuiditas. Jadi, peningkatan nilai minimum, maksimum, dan rata-rata LDR ini

menunjukkan adanya peningkatan pemberian kredit sesudah penerapan PBI

Nomor: 13/1/PBI/2011. Peningkatan LDR ini menunjukkan adanya potensi

kesulitan likuiditas yang meningkat.

Variabel penelitian berikutnya yaitu Net Interest Margin (NIM). NIM

merupakan proksi dari risiko pasar. Nilai minimum dan maksimum variabel ini

mengalami sedikit peningkatan, akan tetapi dilihat dari nilai rata-ratanya, NIM

Page 64: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

45

pada penelitian ini menunjukkan adanya penurunan sesudah penerapan PBI

Nomor: 13/1/PBI/2011. Nilai minimum NIM sebelumnya adalah -0.0085 dan nilai

maksimumnya adalah 0.1237. Sesudah penerapan PBI Nomor: 13/1/PBI/2011,

nilai minimum dan maksimum ini meningkat menjadi 0.0024 dan 0.1664.

Sementara itu, sebelumnya nilai rata-rata NIM adalah 0.056175, kemudian nilai

rata-rata ini mengalami penurunan sesudah penerapan PBI Nomor: 13/1/PBI/2011

menjadi 0.054626. NIM merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan

pendapatan bunga bersih. NIM yang tinggi menunjukkan kemampuan manajemen

bank yang lebih baik dalam menghasilkan pendapatan bunga bersih. Artinya,

walaupun ada beberapa perusahaan sektor perbankan yang mengalami

peningkatan dalam menghasilkan NIM, namun penurunan nilai rata-rata NIM ini

menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan perbankan tersebut mengalami

penurunan kemampuan dalam menghasilkan pendapatan bunga bersih sesudah

penerapan PBI Nomor: 13/1/PBI/2011.

Variabel penelitian yang terakhir yaitu Standar Deviasi Return On Assets

(SDROA). SDROA merupakan proksi dari risiko bisnis perbankan di Indonesia.

Pada Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa nilai minimum, nilai maksimum, dan nilai

rata-rata SDROA mengalami penurunan sesudah penerapan PBI Nomor:

13/1/PBI/2011. Nilai minimum SDROA sebelumnya adalah 0.0003, nilai

maksimumnya sebesar nilai 0.3192, dan nilai rata-rata SDROA adalah 0.015409.

Kemudian nilai-nilai tersebut mengalami penurunan. Nilai minimun turun

menjadi 0.0001, nilai maksimumnya turun menjadi 0.0698, dan nilai rata-ratanya

Page 65: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

46

turun menjadi 0.006585 sesudah penerapan PBI Nomor: 13/1/PBI/2011. Ketika

terjadi penurunan pada nilai-nilai variabel SDROA yang merupakan ukuran risiko

bisnis perbankan tersebut, maka dapat diindikasikan terjadi penurunan risiko

bisnis perbankan yang dialami perusahaan perbankan sesudah penerapan PBI

Nomor: 13/1/PBI/2011.

4.1.3 Hasil Pengujian Asumsi

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui dan memastikan apakah

semua asumsi – asumsi yang diperlukan telah terpenuhi dan untuk menghindari

terjadinya estimasi yang bias karena tidak semua data dapat diterapkan dalam

regresi. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas data,

uji multikoloniearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Uji normalitas

data dalam penelitian ini digunakan untuk hipotesis pertama dan hipotesis kedua.

Sedangkan uji multikoloniearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi

hanya digunakan untuk hipotesis kedua. Pengujian ini dilakukan dengan

menggunakan alat bantu software SPSS 16. Uji asumsi klasik ini dilakukan

sebelum melakukan pengujian hipotesis.

4.1.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan one sample kolmogorov-

smirnov. Dimana data dinyatakan memiliki distribusi normal jika nilai Asymp.

Sig. (2-tailed) > 5% atau 0.05 (ghozali, 2012). Hasil pengujian normalitas

Page 66: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

47

disajikan pada Tabel 4.3, sedangkan output lengkap untuk hasil pengujian

normalitas ini dapat dilihat pada Lampiran 8a, Lampiran 8b, dan Lampiran 8c.

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Data

Variabel N Kolmogorov-

smirnov Z Test

Asymp. Sig.

(2-tailed)

Kriteria Keterangan

P –

value

Hasil Uji Normalitas Data Sebelum Penerapan PBI 2011

NPLSeb 100 2.859 0.000 P<0,05 Tidak Normal

LDRSeb 100 0.767 0.598 P>0,05 Normal

NIMSeb 100 1.350 0.052 P>0,05 Normal

SDROASeb 100 4.279 0.000 P<0,05 Tidak Normal

Hasil Uji Normalitas Data Sesudah Penerapan PBI 2011

NPLSes 100 2.222 0.000 P<0,05 Tidak Normal

LDRSes 100 1.342 0.055 P>0,05 Normal

NIMSes 100 1.657 0.008 P<0,05 Tidak Normal

SDROASes 100 2.808 0.000 P<0,05 Tidak Normal

Hasil Uji Normalitas Data Gabungan

NPL 200 3.517 0.000 P<0,05 Tidak Normal

LDR 200 1.664 0.008 P<0,05 Tidak Normal

NIM 200 1.951 0.001 P<0,05 Tidak Normal

SDROA 200 5.595 0.000 P<0,05 Tidak Normal

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Pada Tabel 4.3, terlihat bahwa pada hasil uji normalitas data sebelum

penerapan PBI 2011, terdapat dua variabel yang tidak terdistribusi secara normal.

Sedangkan pada hasil uji normalitas data sesudah penerapan PBI 2011, tiga

variabel tidak terdistribusi secara normal. Untuk hasil uji normalitas data

gabungan, terlihat bahwa semua variabel tidak terdistribusi normal. Data-data

yang tidak terdistribusi normal ini diatasi dengan cara membuang outlier data-data

ekstrim, kemudian baru di uji normalitas kembali. Setelah membuang outlier dan

melakukan uji normalitas kembali, maka dapat dilihat hasilnya pada Tabel 4.4,

dan output lengkap untuk pengujian normalitas setelah membuang outlier ini

dapat dilihat pada Lampiran 9a, Lampiran 9b, dan Lampiran 9c.

Page 67: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

48

Tabel 4.4

Pengujian Normalitas Data Dengan Membuang Outlier

Variabel N Kolmogorov-

smirnov Z Test

Asymp. Sig.

(2-tailed)

Kriteria Keterangan

P - value

Hasil Uji Normalitas Data Sebelum Penerapan PBI 2011

NPLSeb 100 2.859 0.172 P>0,05 Normal

LDRSeb 100 0.767 0.604 P>0,05 Normal

NIMSeb 100 1.350 0.201 P>0,05 Normal

SDROASeb 100 4.279 0.148 P>0,05 Normal

Hasil Uji Normalitas Data Sesudah Penerapan PBI 2011

NPLSes 100 1.398 0.040 P<0,05 Tidak Normal

LDRSes 100 0.941 0.339 P>0,05 Normal

NIMSes 100 1.122 0.162 P>0,05 Normal

SDROASes 100 1.621 0.010 P<0,05 Tidak Normal

Hasil Uji Normalitas Data Gabungan

NPL 200 1.890 0.002 P<0,05 Tidak Normal

LDR 200 1.533 0.018 P<0,05 Tidak Normal

NIM 200 1.557 0.016 P<0,05 Tidak Normal

SDROA 200 3.102 0.000 P<0,05 Tidak Normal

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Berdasarkan hasil pengujian normalitas setelah membuang outlier yang

disajikan pada Tabel 4.4, dapat dilihat bahwa masih ada variabel yang tidak

terdistribusi secara normal. Variabel tersebut yaitu NPL sesudah penerapan PBI

Nomor: 13/1/PBI/2011 dengan nilai signifikansi 0.040 dan SDROA sesudah

penerapan PBI Nomor: 13/1/PBI/2011 dengan nilai signifikansi 0.010. Kemudian,

pada hasil uji normalitas data gabungan, walaupun sudah membuang outlier,

seluruh variabel tetap tidak terdistribusi secara normal. Karena tidak semua data

terdistribusi secara normal walaupun sudah membuang outlier, maka dalam

penelitian ini mengacu pada asumsi Central Limit Theorem yang menyatakan

bahwa untuk sampel yang berjumlah lebih dari 30 (n ≥ 30), maka distribusi

sampel dapat dianggap normal. Berdasarkan asumsi tersebut pengujian hipotesis

dalam penelitian ini dapat dilakukan.

Page 68: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

49

4.1.3.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas ini diperlukan untuk pengujian hipotesis kedua. Hasil

uji multikolonieritas untuk persamaan yang digunakan dalam penelitian ini dapat

dilihat pada Tabel 4.5, dan output lengkap hasil pengujian multikolonieritas ini

dapat dilihat pada Lampiran 10a, Lampiran 10b, dan Lampiran 10c.

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikoloniearitas

Variabel Collinearity Statistics Kriteria Keterangan

Tolerance VIF Tolerance VIF

Hasil Uji Multikolonieritas Data Sebelum Penerapan PBI 2011

NPLSeb 0.990 1.010 > 0.1 < 10 Bebas

multikolinearitas

LDRSeb 0.873 1.145 > 0.1 < 10 Bebas

multikolinearitas

NIMSeb 0.866 1.155 > 0.1 < 10 Bebas

multikolinearitas

Hasil Uji Multikolonieritas Data Sesudah Penerapan PBI 2011

NPLSes 0.965 1.036 > 0.1 < 10 Bebas

multikolinearitas

LDRSes 0.990 1.010 > 0.1 < 10 Bebas

multikolinearitas

NIMSes 0.957 1.045 > 0.1 < 10 Bebas

multikolinearitas

Hasil Uji Multikolonieritas Data Gabungan

NPL 0.993 1.007 > 0.1 < 10 Bebas

multikolinearitas

LDR 0.944 1.059 > 0.1 < 10 Bebas

multikolinearitas

NIM 0.951 1.052 > 0.1 < 10 Bebas

multikolinearitas

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Tabel 4.5 yang menyajikan hasil uji multikolonieritas tersebut

menunjukkan nilai tolerance yang lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF yang kurang

dari 10 untuk setiap variabel baik untuk data sebelum penerapan PBI 2011,

sesudah penerapan PBI 2011, dan data gabungan yang digunakan dalam

penelitian ini. Nilai tolerance yang lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF yang kurang

Page 69: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

50

dari 10 ini menunjukkan tidak ada multikolonieritas yang terjadi di dalam model

regresi. Atau dengan kata lain, tidak ada korelasi antar variabel bebas

(independen).

4.1.3.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk

mendeteksi ada tidaknya autokorelasi digunakan Uji Durbin-Watson (DW test).

Hasil pengujian autokorelasi ditampilkan pada Tabel 4.6, sementara output

lengkap hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada Lampiran 11a, Lampiran

11b, dan Lampiran 11c.

Tabel 4.6

Hasil Uji Autokorelasi

Hasil Uji Autokorelasi Data Sebelum Penerapan PBI 2011

N K DL DU DW Kriteria Keterangan

100 3 1.63369 1.71517 0.632 du<dw<4-du Terjadi

Autokorelasi

Hasil Uji Autokorelasi Data Sesudah Penerapan PBI 2011

N K DL DU DW Kriteria Keterangan

100 3 1.63369 1.71517 1.055 du<dw<4-du Terjadi

Autokorelasi

Hasil Uji Autokorelasi Data Gabungan

N K DL DU DW Kriteria Keterangan

200 3 1.74833 1.78871 0.790 dl≤dw≤du Terjadi

Autokorelasi

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Berdasarkan hasil uji autokorelasi yang disajikan pada Tabel 4.6, dengan

menggunakan uji durbin-watson (DW-Test) untuk data sebelum penerapan PBI

2011, data sesudah penerapan PBI 2011, dan data gabungan semuanya terkena

Page 70: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

51

masalah autokorelasi. Masalah autokorelasi ini diatasi dengan metode Cochrane-

Orcutt two-step Prosedure. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Setelah dilakukan perbaikan maka dilakukan pengujian autokorelasi secara

ulang dengan menggunakan model persamaan regresi yang baru tersebut. Hasil

dari pengujian setelah autokorelasi diobati disajikan pada Tabel 4.7, dan output

lengkap hasil pengujian autokorelasi setelah pengobatan dapat dilihat pada

Lampiran 12a, Lampiran 12b, dan Lampiran 12c.

Tabel 4.7

Hasil Uji Autokorelasi Setelah Pengobatan

Hasil Uji Autokorelasi Data Sebelum Penerapan PBI 2011

N K DL DU DW Kriteria Keterangan

99 3 1.63167 1.71399 2.037 du<dw<4-du

Tidak Terjadi

Autokorelasi Positif

atau Negatif

Hasil Uji Autokorelasi Data Sesudah Penerapan PBI 2011

N K DL DU DW Kriteria Keterangan

99 3 1.63167 1.71399 1.716 du<dw<4-du

Tidak Terjadi

Autokorelasi Positif

atau Negatif

Hasil Uji Autokorelasi Data Gabungan

N K DL DU DW Kriteria Keterangan

199 3 1.74766 1.78824 1.776 dl≤dw≤du Tidak Terjadi

Autokorelasi Positif

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Pada Tabel 4.7 yang menampilkan hasil uji autokorelasi setelah dilakukan

regresi ulang dengan persamaan yang baru, dapat dilihat hasil uji autokorelasi data

sebelum penerapan PBI 2011, sesudah penerapan PBI 2011, dan data gabungan

sudah terbebas dari masalah autokorelasi.

SDROA –ρLagSDROA = α0 + β1NPL – ρLagNPL + β2LDR – ρLagLDR+

β3NIM – ρLagNIM + e

Page 71: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

52

4.1.3.4 Uji Heteroskedastisitas

Pada penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

digunakan uji Glejser. Pengambilan keputusan terjadi atau tidaknya

heteroskedastisitas dilakukan dengan cara membandingkan koefisien signifikansi

dengan tingkat signifikansi yang ditetapkan sebelumnya (α = 5%). Apabila

koefisien signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka

dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas (homoskedastisitas). Hasil uji

heteroskedastisitas disajikan pada Tabel 4.8 dan output lengkap hasil pengujian

heteroskedastisitas dapat dilihat pada Lampiran 13a, Lampiran13b, dan Lampiran

13c.

Tabel 4.8

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Hasil Uji Heteroskedastisitas Data Sebelum Penerapan PBI 2011

Koefisien T Sig Keterangan

(Constant) 0.000 -0.046 0.963

NPLSeb 0.060 1.037 0.302 Bebas Heterokedasitas

LDRSeb 0.086 3.611 0.000 Terjadi Heterokedasitas

NIMSeb -0.684 -4.289 0.000 Terjadi Heterokedasitas

Hasil Uji Heteroskedastisitas Data Sesudah Penerapan PBI 2011

Koefisien T Sig Keterangan

(Constant) 1.283 2.813 0.006

NPLSes 0.057 0.848 0.399 Bebas Heterokedasitas

LDRSes 0.469 1.175 0.243 Bebas Heterokedasitas

NIMSes 0.089 0.766 0.445 Bebas Heterokedasitas

Hasil Uji Heteroskedastisitas Data Gabungan

Koefisien T Sig Keterangan

(Constant) -0.003 -0.201 0.841

NPL 0.198 4.151 0.000 Terjadi Heterokedasitas

LDR 0.038 2.369 0.019 Terjadi Heterokedasitas

NIM -0.338 -3.492 0.001 Terjadi Heterokedasitas

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Hasil uji heteroskedastisitas pada Tabel 4.8 menunjukkan adanya variabel

yang terkena masalah heteroskedastisitas. Pada hasil uji heteroskedastisitas

Page 72: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

53

dengan data sebelum penerapan PBI 2011, terlihat hanya variabel NPL yang

terbebas dari masalah heteroskedastisitas. Pada hasil uji heteroskedastisitas

dengan data sesudah penerapan PBI 2011, semua variabel terbebas dari masalah

heteroskedastisitas. Sedangkan untuk uji heteroskedastisitas dengan data

gabungan menunjukkan bahwa semua variabel mengalami masalah

heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah heterokedasitas

ini yaitu dengan cara transform logaritma natural. Metode pengobatan ini hanya

akan dilakukan pada data sebelum penerapan PBI 2011 dan data gabungan.

Sementara untuk data sesudah penerapan tidak dilakukan, karena semua variabel

sudah terbebas dari masalah heteroskedastisitas. Tabel 4.9 menyajikan hasil

pengujian kembali heteroskedastisitas untuk data sebelum penerapan PBI 2011

dan data gabungan, sementara output lengkap hasil pengujian heteroskedastisitas

setelah pengobatan dapat dilihat pada Lampiran 14a dan Lampiran 14b.

Tabel 4.9

Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah Pengobatan

Hasil Uji Heteroskedastisitas Data Sebelum Penerapan PBI 2011

Koefisien T Sig Keterangan

(Constant) 1.949 2.692 0.010

NPLSeb 0.147 1.618 0.112 Bebas Heterokedasitas

LDRSeb 0.257 1.091 0.280 Bebas Heterokedasitas

NIMSeb -0.060 -0.414 0.681 Bebas Heterokedasitas

Hasil Uji Heteroskedastisitas Data Gabungan

Koefisien T Sig Keterangan

(Constant) 1.064 1.851 0.066

NPL 0.120 1.286 0.201 Bebas Heterokedasitas

LDR 0.213 1.213 0.227 Bebas Heterokedasitas

NIM -0.157 -1.460 0.147 Bebas Heterokedasitas

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Page 73: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

54

4.1.4 Hasil Uji Hipotesis

4.1.4.1 Hasil Uji Hipotesis 1

Hipotesis pertama dalam penelitian ini terdiri dari hipotesis 1a sampai

dengan hipotesis 1d. Pengujian hipotesis pertama ini menggunakan uji beda

paired sample t-test. Hipotesis pertama yang terdiri dari hipotesis 1a sampai

dengan 1d ini menguji apakah terdapat perbedaan risiko bisnis perbankan dan

risiko-risiko lainnya yang dialami perusahaan perbankan seperti risiko kredit,

risiko likuiditas, serta risiko pasar sebelum dan sesudah penerapan PBI Nomor:

13/1/PBI/2011. Hasil uji paired sample t-test terhadap risiko bisnis perbankan,

risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar dapat dilihat pada Tabel 4.10 serta

output lengkap dapat dilihat pada Lampiran 15.

Tabel 4.10

Hasil Uji Beda Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Risiko Pasar Dan Risiko

Bisnis Perbankan Sebelum Dan Sesudah Penerapan PBI 2011

Keterangan Mean t Signifikan

NPLSeb-NPLSes 0.0154690 2.865 0.005

LDRSeb-LDRSes -0.0823120 -6.010 0.000

NIMSeb-NIMSes 0.0015490 0.799 0.426

SDROASeb-SDROASes 0.0088240 1.826 0.071

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Pengujian hipotesis menggunakan uji beda ini memiliki kriteria

penerimaan atau penolakan hipotesis yang didasarkan pada nilai p-value. Jika p-

value ≤ 0.05 maka hipotesis diterima dan sebaliknya jika p-value > 0.05 maka

hipotesis ditolak. Apabila hipotesis diterima, hal itu menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan rasio-rasio keuangan yang menjadi proksi variabel penelitian sebelum

dan sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan.

Page 74: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

55

Hasil uji beda pada Tabel 4.10 diatas menunjukkan nilai signifikan

masing-masing variabel sebelum dan sesudah penerapan PBI 2011. Untuk

variabel NPL, dapat dilihat nilai signifikannya sebesar 0.005. Nilai ini sesuai

dengan kriteria p-value ≤ 0.05. Artinya hipotesis 1a diterima, yang berarti

terdapat perbedaan yang signifikan risiko kredit yang diproksikan dengan NPL

sebelum dan sesudah PBI Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan.

Variabel kedua yaitu LDR. Untuk LDR, nilai signifikannya sebesar 0.000.

Sama halnya dengan variabel NPL, nilai signifikan variabel LDR juga sesuai

dengan kriteria p-value ≤ 0.05. Artinya hipotesis 1b diterima, yang berarti

terdapat perbedaan yang signifikan risiko likuiditas yang diproksikan dengan

LDR sebelum dan sesudah PBI Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan.

Variabel berikutnya dalam penelitian ini adalah NIM. Untuk variabel NIM

nilai signifikannya sebesar 0.426. Berbeda dengan variabel-variabel sebelumnya,

variabel NIM memiliki nilai signifikan yang lebih besar dari 0.05. Nilai ini sesuai

dengan kriteria p-value > 0.05. Artinya hipotesis 1c ditolak, yang berarti tidak

terdapat perbedaan yang signifikan risiko pasar yang diproksikan dengan NIM

sebelum dan sesudah PBI Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan.

Variabel terakhir dalam penelitian ini adalah SDROA. Variabel SDROA

ini memiliki nilai signifikan sebesar 0.071. sama halnya dengan variabel NIM,

nilai signifikannya sesuai dengan kriteria p-value > 0.05. Artinya, hipotesis 1d

ditolak, yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan risiko bisnis

perbankan yang diproksikan dengan SDROA sebelum dan sesudah PBI Nomor:

13/1/PBI/2011 diberlakukan.

Page 75: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

56

4.1.4.2 Hasil Uji Hipotesis 2

Pengujian hipotesis yang kedua dalam penelitian ini menggunakan uji

chow test. Uji chow test ini digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan

pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar secara simultan terhadap

risiko bisnis perbankan di Indonesia sebelum dan sesudah Peraturan Bank

Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan. Seperti yang telah dijelaskan

dalam teknik analisis data, untuk melakukan uji chow test, diperlukan nilai RSSr

dan RSSur. Nilai tersebut diperoleh dengan cara melakukan regresi pada data

dengan observasi total, data dengan observasi periode sebelum, dan regresi pada

data dengan observasi periode sesudah. Hasil regresi pada penelitian ini terdapat

pada Lampiran 16a, Lampiran 16b, dan Lampiran 16c. Berikut ini Tabel 4.11

yang menyajikan nilai RSS1, RSS2, dan RSS3 yang digunakan untuk menghitung

RSSr dan RSSur yang diperoleh dari hasil regresi yang terdapat pada Lampiran

16a, Lampiran 16b, dan Lampiran 16c.

Tabel 4.11

Data Analisis Uji Chow Test

Observasi N Residual Sum Of

Square Df

Sebelum penerapan PBI 2011 100 0.212 96

Sesudah penerapan PBI 2011 100 0.009 96

Gabungan keseluruhan periode 200 0.259 196

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Data dari Tabel 4.11, dihitung dengan menggunakan persamaan untuk

pengujian chow test. Persamaan dan perhitungannya adalah sebagai berikut:

Fhit = (RSSr-RSSur)/k

(RSSur)/(n1+n2-2k)

Page 76: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

57

Fhit = {0.259-(0.212+0.009)}/4

(0.212+0.009)/(100+100-8)

Fhit = (0.259-0.221)/4

0.221/192

Fhit = 8.2536924

Setelah mendapatkan nilai F hitung sebesar 8.2536924, nilai tersebut

kemudian dibandingkan dengan nilai F tabel. Nilai F tabel untuk df = 4 dan 192

tingkat signifikansi 0.05 adalah 2.42. Dapat kita lihat bahwa nilai F hitung > F

tabel. Kondisi ini sesuai dengan kriteria penerimaan hipotesis yaitu jika F hitung >

F tabel, maka hipotesis dapat diterima. Artinya hipotesis 2 diterima, yang berarti

terdapat perbedaan pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar secara

simultan terhadap risiko bisnis perbankan di Indonesia sebelum dan sesudah

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Risiko Kredit Sebelum Dan Sesudah Peraturan Bank Indonesia

Nomor: 13/1/PBI/2011 Diberlakukan

Pengujian pertama pada hipotesis pertama (hipotesis 1a) bertujuan untuk

membuktikan apakah terdapat perbedaan risiko kredit sebelum dan sesudah

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan. Risiko kredit ini

diproksikan dengan Non Performing Loan (NPL). Hasil pengujian yang dilakukan

menunjukkan adanya perbedaan risiko kredit yang signifikan sebelum dan

sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan.

Page 77: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

58

Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio keuangan yang mengukur

kredit bermasalah terhadap total kredit yang diberikan. Menurut Bank Indonesia

kredit bermasalah merupakan kredit yang digolongkan ke dalam kolektibilitas

Kurang Lancar (KL), Diragukan (D), dan Macet (M). Semakin tinggi rasio NPL

menunjukkan kondisi kredit bermasalah yang dialami suatu perbankan juga tinggi.

Kondisi kredit bermasalah yang tinggi menandakan risiko kredit yang dialami

suatu perbankan dalam operasionalnya juga tinggi.

Menurut peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI Tahun 2004 Tentang

Tindak Lanjut Pengawasan dan Penetapan Status Bank, rasio NPL tidak boleh

melebihi 5%. Pada hasil statistik deskriptif sebelumnya sudah menunjukkan

adanya penurunan rata-rata NPL sebagai proksi risiko kredit sebelum dan sesudah

penerapan PBI 2011. Sesudah penerapan PBI 2011, nilai rata-rata NPL pada

statistik deskriptif menunjukkan penurunan yang signifikan, bahkan jauh dibawah

5% seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI

Tahun 2004. Perbedaan yang signifikan pada NPL sebelum dan sesudah

penerapan PBI 2011 tersebut menunjukkan adanya penurunan risiko kredit yang

dialami perusahaan perbankan sebelum dan sesudah penerapan PBI 2011.

Pada peraturan Bank Indonesia yang terbaru tersebut, memang ditekankan

penilaian terhadap risiko yang akan dialami oleh perusahaan perbankan. Peraturan

Bank Indonesia yang terbaru tersebut mewajibkan bank melakukan penilaian

tingkat kesehatan bank secara individual dengan menggunakan pendekatan risiko

(Risk-based Bank Rating). Perhatian yang cukup pada risiko ini menjadi salah satu

hal yang dindikasikan dapat membuat perusahaan perbankan mengelola risiko

Page 78: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

59

dengan baik. Pengelolaan risiko yang lebih baik tersebut diindikasikan menjadi

pendorong penurunan risiko kredit yang dialami oleh perusahaan perbankan.

Beberapa penelitian terdahulu seperti penelitian Haryakusuma (2015),

Prasetyo (2013) dan Syafitri (2011) membuktikan bahwa NPL berpengaruh

terhadap SDROA. Berdasarkan penelitian terdahulu tersebut, penelitian ini

berhasil membuktikan adanya pengaruh NPL terhadap SDROA, mengindikasikan

akan ada perbedaan NPL sebelum dan sesudah penerapan PBI 2011 yang berbasis

risiko.

4.2.2 Risiko Likuiditas Sebelum Dan Sesudah Peraturan Bank Indonesia

Nomor: 13/1/PBI/2011 Diberlakukan

Pengujian kedua pada hipotesis pertama (1b) bertujuan untuk

membuktikan apakah terdapat perbedaan risiko likuiditas sebelum dan sesudah

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan. Hasil pengujian

yang dilakukan menunjukkan adanya perbedaan risiko likuiditas yang signifikan

sebelum dan sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011

diberlakukan.

Risiko likuiditas dalam penelitian ini diproksikan dengan Loan to Deposit

Ratio (LDR). Semakin tinggi rasio ini, semakin rendahnya kemampuan likuiditas

bank yang bersangkutan dan kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah

akan semakin besar. Hasil statistik deskriptif sebelumnya menunjukkan adanya

peningkatan pada nilai rata-rata LDR sesudah penerapan PBI 2011. Setelah

dilakukan uji beda, ternyata terbukti terdapat perbedaan LDR yang signifikan

sebelum dan sesudah penerapan PBI 2011. Hasil deskriptif statistik yang

Page 79: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

60

menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata LDR dan uji beda yang

menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan mengindikasikan adanya

peningkatan LDR yang dialami perusahaan perbankan sesudah penerapan PBI

2011. Peningkatan LDR menunjukkan peningkatan pemberian kredit. Pemberian

kredit yang meningkat ini mengindikasikan risiko likuiditas yang juga meningkat.

Menurut peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2011 Tentang Giro Wajib

Minimum Bank Umum, batas bawah rasio LDR adalah sebesar 78% dan batas

atasnya adalah sebesar 100%. Jadi, walaupun terjadi peningkatan pada nilai rata-

rata LDR, peningkatan tersebut masih berada dalam batas wajar yang ditetapkan

dalam peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2011.

Penelitian terdahulu yang membuktikan bahwa LDR berpengaruh terhadap

SDROA adalah Syafitri (2011). Berdasarkan penelitian terdahulu tersebut,

penelitian ini berhasil membuktikan adanya pengaruh LDR terhadap SDROA,

mengindikasikan akan ada perbedaan LDR sebelum dan sesudah penerapan PBI

2011 yang berbasis risiko.

4.2.3 Risiko Pasar Sebelum Dan Sesudah Peraturan Bank Indonesia

Nomor: 13/1/PBI/2011 Diberlakukan

Pengujian ketiga hipotesis pertama (1c) bertujuan untuk menguji apakah

terdapat perbedaan risiko pasar sebelum dan sesudah Peraturan Bank Indonesia

Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan. Hasil pengujian membuktikan tidak terdapat

perbedaan risiko pasar yang signifikan sebelum dan sesudah Peraturan Bank

Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan.

Page 80: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

61

Net Interest Margin (NIM) atau marjin pendapatan bunga bersih

menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya

untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Semakin tinggi rasio NIM suatu

bank menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan pendapatan bunga

bersih yang semakin tinggi pula. Kemampuan bank dalam menghasilkan

pendapatan bunga bersih yang tinggi mengindikasikan ketahanan bank dalam

menghadapi risiko menurunnya tingkat suku bunga atau dengan kata lain,

semakin tinggi NIM yang dihasilkan suatu bank, menunjukkan risiko pasar yang

dihadapi bank tersebut semakin rendah.

Bank Indonesia menetapkan nilai rata-rata rasio NIM setinggi-tingginya

adalah 5.5%. Risiko pasar yang diproksikan dengan Net Interest Margin (NIM)

ini pada deskriptif statistik menunjukkan adanya sedikit penurunan nilai rata-rata.

Namun setelah dilakukan uji beda, ternyata perbedaan nilai rata-rata NIM tersebut

tidak signifikan. Tidak adanya perbedaan yang signifikan pada variabel NIM

menunjukkan bahwa secara rata-rata risiko pasar yang dialami perusahaan

perbankan sesudah penerapan PBI 2011 memang mengalami penurunan, akan

tetapi penurunan tersebut tidak signifikan. Meskipun menurut hasil uji beda tidak

terjadi penurunan yang signifikan, tetapi dilihat dari nilai rata-rata pada statistik

deskriptif, nilai NIM yang mengalami penurunan masih berada dalam batas wajar

sesuai yang diterapkan dalam peraturan Bank Indonesia.

Tidak adanya perbedaan yang signifikan dari hasil uji beda menunjukkan

bahwa perusahaan tidak mengalami perbedaan yang signifikan dalam

menghasilkan pendapatan bunga bersih sebelum ataupun sesudah penerapan PBI

Page 81: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

62

2011. Tantangan global yang semakin meningkat dapat menjadi salah satu

indikasi semakin sulitnya manajemen bank menghasilkan pendapatan bunga

bersih.

4.2.4 Risiko Bisnis Perbankan Sebelum Dan Sesudah Peraturan Bank

Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 Diberlakukan

Pengujian terakhir pada hipotesis pertama (1d) bertujuan untuk

membuktikan apakah terdapat perbedaan risiko bisnis perbankan di Indonesia

sebelum dan sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011

diberlakukan. Hasil pengujian menunjukkan tidak adanya perbedaan risiko bisnis

perbankan yang signifikan sebelum dan sesudah Peraturan Bank Indonesia

Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan.

Secara statistik risiko merupakan volatilitas dari sesuatu yang dapat berupa

pendapatan, laba, biaya, dan sebagainya. Volatilitas merupakan ukuran disperse

(penyebaran) yang dalam statistik diukur dengan variance (σ2) atau standar

deviasi (σ). Penelitian ini menggunakan standar deviasi ROA sebagai ukuran

risiko bisnis yang dialami suatu bank. Semakin tinggi nilai standar deviasi ROA,

mengindikasikan risiko bisnis yang dialami suatu perbankan yang semakin tinggi

pula.

Pada tabel deskriptif statistik, risiko bisnis perbankan yang diproksikan

dengan Standar Deviasi Return On Assets (SDROA) ini menunjukkan adanya

penurunan nilai rata-rata. Namun setelah dilakukan uji beda, ternyata penurunan

nilai rata-rata SDROA sebagai proksi risiko bisnis perbankan tersebut tidak

signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan perbankan secara rata-rata

Page 82: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

63

memang mengalami penurunan risiko bisnis. Akan tetapi, penurunan risiko bisnis

yang dialami perusahaan perbankan tersebut tidak signifikan.

4.2.5 Perbedaan Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, dan Risiko

Pasar Secara Simultan Terhadap Risiko Bisnis Perbankan Sebelum

Dan Sesudah Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011

Pengujian hipotesis kedua bertujuan untuk membuktikan apakah terdapat

perbedaan pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar secara

simultan terhadap risiko bisnis perbankan sebelum dan sesudah penerapan PBI

2011. Pengujian hipotesis kedua ini menggunakan chow test. Hasil pengujian

hipotesis kedua dengan menggunakan chow test ini membuktikan adanya

perbedaan pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar secara

simultan terhadap risiko bisnis perbankan sebelum dan sesudah penerapan PBI

2011.

Pada penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian

ini, seperti penelitian Prasetyo (2013) dan Syafitri (2011), menyebutkan bahwa

variabel NPL, LDR, dan NIM secara bersama-sama berpengaruh terhadap

SDROA. Penelitian Syafitri (2011) juga menggunakan chow test untuk melihat

perbedaan pengaruh NPL, LDR, dan NIM terhadap SDROA, dua kelompok yang

digunakan dalam penelitian tersebut adalah perusahaan bank umum go publik dan

bank umum non go publik. Penelitian oleh Syafitri (2011) membuktikan adanya

perbedaan pengaruh yang signifikan antara NPL, LDR, dan NIM terhadap

SDROA pada bank umum go publik dan bank umum non go publik.

Page 83: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

64

Penelitian ini juga ingin melihat apakah ada perbedaan risiko kredit yang

diproksikan dengan NPL, risiko likuiditas yang diproksikan dengan LDR, dan

risiko pasar yang diproksikan dengan NIM terhadap risiko bisnis perbankan yang

diproksikan dengan SDROA. Akan tetapi penelitian ini menggunakan periode

sebelum dan sesudah penerapan PBI 2011 sebagai kelompok yang akan dilihat

perbedaan pengaruhnya. Hasilnya ternyata sejalan dengan penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh Syafitri (2011). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya

perbedaan pengaruh NPL, LDR, dan NIM terhadap SDROA sebelum dan sesudah

penerapan PBI 2011.

Page 84: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

65

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai risiko bisnis perbankan di Inonesia

sebelum dan sesudah PBI Nomor: 13/1/PBI/2011 yang sudah dilakukan,

didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Risiko kredit yang diukur dengan NPL menunjukkan adanya perbedaan

yang signifikan sebelum dan sesudah PBI Nomor: 13/1/PBI/2011

diberlakukan. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan risiko kredit yang

dialami perusahaan perbankan sebelum dan sesudah penerapan PBI 2011

tersebut. Perbedaan yang ada menunjukkan bahwa risiko kredit yang

dialami entitas perbankan lebih kecil sesudah penerapan PBI 2011.

2. Risiko likuiditas yang diukur dengan LDR menunjukkan adanya

perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah PBI Nomor:

13/1/PBI/2011 diberlakukan. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan

risiko likuiditas yang dialami perusahaan perbankan sebelum dan sesudah

penerapan PBI 2011 tersebut. Perbedaan yang ada menunjukkan bahwa

risiko likuiditas yang dialami entitas perbankan lebih besar sesudah

penerapan PBI 2011, akan tetapi peningkatan tersebut masih berada dalam

batas wajar sesuai dengan ketetapan Bank Indonesia.

3. Risiko pasar yang diukur dengan NIM menunjukkan tidak ada perbedaan

yang signifikan sebelum dan sesudah PBI Nomor: 13/1/PBI/2011

65

Page 85: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

66

diberlakukan. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan risiko pasar yang

dialami perusahaan perbankan sebelum dan sesudah penerapan PBI 2011

tersebut. Meskipun hasil uji beda menunjukkan perbedaan yang terjadi

tidak signifikan, tetapi penurunan nilai rata-rata pada statistik deskriptif

menunjukkan angka NIM yang berada pada batas kewajaran yang

ditetapkan Bank Indonesia.

4. Risiko bisnis perbankan yang diukur dengan SDROA menunjukkan tidak

ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah PBI Nomor:

13/1/PBI/2011 diberlakukan. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan

risiko bisnis perbankan yang dialami perusahaan perbankan sebelum dan

sesudah penerapan PBI 2011 tersebut.

5. Hasil pengujian hipotesis kedua menggunakan chow test menunjukkan

adanya perbedaan pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar

secara simultan terhadap risiko bisnis perbankan di indonesia sebelum dan

sesudah PBI Nomor: 13/1/PBI/2011 diberlakukan.

5.2 Implikasi Hasil Penelitian

Penelitian ini berhasil membuktikan adanya perbedaan beberapa risiko

yang dialami perusahaan sebelum dan sesudah penerapan PBI 2011. Risiko

tersebut adalah risiko kredit dan risiko likuiditas. Selain itu, penelitian ini juga

berhasil membuktikan adanya perbedaan pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas,

dan risiko bisnis perbankan secara simultan terhadap risiko bisnis perbankan di

Indonesia.

Page 86: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

67

Perbedaan risiko dan perbedaan pengaruh risiko-risiko tertentu terhadap

risiko bisnis perbankan ini menunjukkan adanya perubahan setelah penerapan PBI

2011, walaupun masih ada beberapa risiko yang belum menunjukkan perubahan

yang signifikan. Jika perusahaan perbankan menerapkan manajemen risiko ini

dengan lebih baik, maka risiko-risiko yang dialami perusahaan perbankanpun

akan dapat dikelola dengan lebih baik sehingga bank akan lebih tahan dalam

menghadapi krisis.

Informasi dalam penelitian ini diharapkan dapat berguna tidak hanya bagi

perusahaan perbankan tetapi juga bagi Bank Indonesia selaku pembuat peraturan.

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi tambahan informasi untuk

penyempurnaan peraturan-peraturan dimasa yang akan datang. Selain itu, hasil

penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau informasi dalam

mendukung penelitian selanjutnya mengenai risiko bisnis perbankan. Tentu saja

bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempertimbangkan saran-saran yang

telah diberikan penulis sebelumnya.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, masih terdapat beberapa keterbatasan. Keterbatasan

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pada penelitian ini, alat bantu analisis yang digunakan merupakan uji beda

paired sample t-test dan uji chow test. Alat bantu analisis yang digunakan

hanya mampu memberikan hasil yang menunjukkan ada atau tidaknya

perbedaan serta menunjukkan ada atau tidaknya perbedaan pengaruh.

Page 87: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

68

Hasil yang ditunjukkan oleh alat analisis tidak menunjukkan arah yang

lebih mendetail yang mampu menjelaskan makna dari ada atau tidaknya

perbedaan ataupun ada atau tidaknya perbedaan pengaruh tersebut.

2. Penelitian ini tidak bisa membuktikan adanya perbedaan risiko pasar dan

risiko bisnis perbankan yang dialami perusahaan perbankan sebelum dan

sesudah penerapan PBI 2011.

5.4 Saran Untuk Penelitian Selanjutnya

Berdasarkan keterbatasan yang dijelaskan diatas, maka beberapa saran

untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya hendaknya bisa mencari pilihan alat bantu analisis

yang mungkin dapat memberikan hasil yang lebih baik. Misalnya untuk uji

beda, bisa mencoba alat analisis two related sample test (wilcoxon sign

rank test).

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mencari rasio keuangan lain

sebagai proksi variabel penelitian yang kemungkinan akan menunjukkan

hasil penelitian yang lebih baik. Misalnya untuk risiko pasar menggunakan

Standar Deviasi Net Interest Margin dan risiko bisnis perbankan

menggunakan Earnings Volatility.

Page 88: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

69

DAFTAR PUSTAKA

Almilia, Luciana Spicia dan Winny Herdiningtyas. 2006. Analisis Rasio CAMEL

terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Perioda

2000-2002. Jurnal Akuntansi dan Keuangan,Vol.7 No.2. h131-147.

Arifin, Zainul. 2015. Rasio Kesehatan Bank Sebagai Prediktor Resiko Bisnis

Perbankan Di Indonesia.Naskah Publikasi Ilmiah.

Artyka, Nur. 2015. “Penilaian Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Periode 2011-2013”. Skripsi.

Tidak dipublikasi. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Yogyakarta.

Bastian, Indra dan Suhardjono, 2006. Akuntansi Perbankan. Jakarta : Salemba

Empat.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS

19. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Haryakusuma, Kurnia. 2015. Determinants Of Bank Business Risk According To

Risk-Based Bank Rating Components Approach (A Case In Commercial

Banks That Listed On Indonesia Stock Exchange). Naskah Publikasi

Ilmiah.

Horne, James C. Van dan John M. Wachowicz, Jr. 2012. Prinsip-prinsip

Manajemen Keuangan . Jakarta : Salemba Empat.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002. Metodologi penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE.

Jacob, Jeremiah Kevin Dennis. 2013. Analisis Laporan Keuangan Dengan

Menggunakan Metode CAMEL Untuk Menilai Tingkat Kesehatan

Perbankan. Jurnal EMBA, Vol. 1 No. 3. h691-700.

Kaligis, Yulia Wilhelmina. 2013. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan

Menggunakan Metode CAMEL Pada Industri Perbankan BUMN Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA, Vol 1, No. 3. h263-

272.

Khasanah, Iswatun. 2010. “Pengaruh Rasio CAMEL Terhadap Kinerja

Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI”. Skripsi. Tidak

Dipublikasi. Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

69

Page 89: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

70

Kuncoro, Mudrajad dan Suharjono, (2002). Manajemen Perbankan Teori dan

Aplikasi . Yogyakarta : BPFE.

Lasta, Heidy Arrvida, Zainul Arifin, dan Nila Firdausi Nuzula. 2014. “Analisis

Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Pendekatan RGEC (Risk

Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital) pada PT.

Bank Rakyat Indonesia, Tbk periode 2011-2013”. Skripsi. Tidak

Dipublikasi. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Mandasari, Jayanti. 2015. Analisis Kinerja Keuangan Dengan Pendekatan Metode

RGEC Pada Bank BUMN Periode 2012-2013. eJournal Ilmu

Administrasi Bisnis.

Midiastuty, Pratana Puspa, Eddy Suranta, Madani Hatta dan Rahmi Amelia. 2015.

Pengaruh Perubahan Tarif Pajak Badan Menurut UU No. 36 Tahun 2008

Terhadap Praktik Manajemen Laba Perusahaan Non Manufaktur. Naskah

Publikasi Ilmiah.

Minarrohmah, Khisti, Fransisca Yaningwati, dan Nila Firdausi Nuzula . 2014.

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Pendekatan RGEC

(Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital) pada

PT.Bank Central Asia, Tbk periode 2010-2012. Jurnal Administrasi

Bisnis (JAB)|Vol. 17 No. 1. h1-9.

Mishkin, Frederic S, 2013. The Economics of Money, Banking, and Financial

Markets . Pearson Education, Inc.

Nusantara, Ahmad Buyung. 2009. “Analisis Pengaruh NPL, CAR, LDR, Dan

BOPO Terhadap Profitabilitas Bank (Perbandingan Bank Umum Go

Publik dan Bank Umum Non Go Publik di Indonesia Periode Tahun

2005-2007)”. Tesis. Tidak dipublikasi. Semarang : Program Studi

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang.

Oktaviani, Shelly. 2009. Perbandingan Perhitungan Indikator Kesehatan Bank

Dengan Menggunakan CAMELS Dan CAMEL : Studi Kasus PT. Bank

Lippo, Tbk Periode Tahun 2004 – 2006. Naskah Publikasi Ilmiah.

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/ 1/ PBI/ 2011 tanggal 5 Januari

2011Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. 2011.

Peraturan Bank IndonesiaNomor: 6/ 10/ PBI/ 2004 Tentang Sistem Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum. 2004.

Page 90: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

71

Perkasa, Ponttie Prasnanugraha. 2007. “Analisis Pengaruh Rasio-rasio Keuangan

Terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia (Studi Empiris Bank-bank

Umum Yang Beroperasi Di Indonesia)”. Tesis. Tidak Dipublikasi.

Semarang : Program Studi Magister Sains Akuntansi Universitas

Diponegoro.

Prasetyo, Muhammad Ichsan. 2013. Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Kredit

Bermasalah, Likuiditas,dan Marjin Bunga Bersih terhadap Risiko Bisnis

(Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa). Jurnal Aplikasi

Manajemen Volume 11 Nomor 2.

Pratiwi, Novanda Anggara. 2015. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan

Menggunakan Pendekatan RGEC (Risk Profile, Good Corporate

Governance, Earnings, Capital) (Studi pada PT. Bank Mandiri, Tbk

Periode 2011-2013). Naskah Publikasi Ilmiah

Putri, Vicky Rahma dan Niki Lukviarman. 2008. Pengukuran Kinerja Bank

Komersial Dengan Pendekatan Efisiensi : Studi Terhadap Perbankan Go-

Public Di Indonesia. JAAI Volume 12 No.1. h37-52.

Trisnawati, Rina dan Ardian Eka Puspita. 2014. Analisis Tingkat Kesehatan Bank

Dengan Metode RGEC Pada Bank BUMN Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2011-2012. Economic & Business Research Festival 3.

Safariah, Miftah Agustin. 2015. “Pengaruh Risk Profile, Earnings, Dan Capital

Terhadap Pertumbuhan Laba Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia (BEI)”. Skripsi. Tidak Dipublikasi. Yogyakarta : Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta : Salemba

Empat.

Sinungan, Muchdarsyah, 1993. Manajemen Dana Bank . Jakarta : Bumi Aksara.

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP/2011 Perihal Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum. 2011.

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP/2004 Perihal Sistem

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. 2004.

Suwardjono, (2005). Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. BPFE:

Yogyakarta

Page 91: SKRIPSI - repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/14118/1/SKRIPSI ROHMA HAADINI.pdf · Ibu Dr. Rini Indriani, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang ... Bapak Madani

72

Syafitri, Erlina Dwi. 2011. “Pengaruh CAR, NPL, LDR, NIM, Dan SIZE

Terhadap Risiko Bisnis Bank(Studi Komparatif Bank Umum Go Publik

dan BankUmum Non Go Publik di Indonesia Tahun 2004-2008)”.

Skripsi. Tidak Dipublikasi. Semarang : Fakultas Ekonommi : Universitas

Diponegoro

Wulandari, Dwi Ayu. 2015. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan

Pendekatan RGEC Di Negara Asean (Studi Pada Bank Umum Indonesia,

Malaysia, Thailand, dan Singapura Tahun 2010-2014). Jurnal Ilmiah