new hubungan antara dukungan sosial dengan kesiapan …eprints.ums.ac.id/45457/10/02. naskah...

15
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA SMK NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Oleh: ANITA SETYO UTAMI F 100 120 175 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: New HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN …eprints.ums.ac.id/45457/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016. 8. 10. · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN KERJA

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN

KESIAPAN KERJA SISWA SMK

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi

Oleh:

ANITA SETYO UTAMI

F 100 120 175

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: New HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN …eprints.ums.ac.id/45457/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016. 8. 10. · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN KERJA

;.;i{fr=iE:i-

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAFI SOSIAL DENGANKESIAPAFI KERJA SISWA SMK

NASKAH PUBLIKASI

Yang diaj*kan oleh:

ANITASETYO UTAMI

F r00 no fls

Ttileh diperiksa dan disetujui untuk diuJi olel:

I)osen Pembimbing

4Achmed Dwitvanto. Sfsi.. MSi.

-

ii'IF

FE-FI5

!IIErs!['E

B

!i

Page 3: New HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN …eprints.ums.ac.id/45457/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016. 8. 10. · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN KERJA

I

I

HUBT'NGAI\ AIYTAIIA I}UKUNGAN{ SOSIAL DENGAN KESIAPAI\KERJA SISWA SMK

Oleh

ANITA SETYO UTAMI

F 100 120 113

Telah dipertahankan di depan Dewan PeigujiFakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah SurakartaPada hari Senin, l Agustus 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

, Dewan Penguji:

Achmad Dwityanto, S.Psi., M.Si

(Ketua Dewan Penguji)

Taufiko M.Si., Ph.D

(Anggota I Dewan Penguji)

Aad Satria Permadi, S.Psi., MA

(Anggota II Dewan Penguji)

1.

)

ffi

Page 4: New HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN …eprints.ums.ac.id/45457/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016. 8. 10. · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN KERJA

SURAT PER}IYATAAN

Bi smi I I ahirrahmanirrahim

Yangbertanda tangan di bawah ini:

Nama

NIM

Fakultas/Jurusan

Judul

ANITA SETYO UTAMI

F100120175

Psikologi/Psikoiogi

Universitas Muhammadiyatr Surakarta

HUBI.]NGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL

DENGAN KESIAPAN KERIA SISWA SMK

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan bukan skripsi

dari jasa pembuatan skripsi. Apabila saya mengutip dari karya orang lain maka

saya mencanfumkan sumbemya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saya

bersedia menerima sanksi apabila melakukan plagrat dalam menyusun karya ini.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan segala kesungguhan.

I

085728857647

lll

Suakarta,2T Jrli20l6

Page 5: New HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN …eprints.ums.ac.id/45457/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016. 8. 10. · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN KERJA

1

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN

KERJA SISWA SMK

Anita Setyo Utami

Achmad Dwityanto, S.Psi., M.Si.

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

[email protected]

Abstrak

Daftar pengangguran di Indonesia akan semakin bertambah banyak

apabila sumber daya manusia masih memiliki kualitas rendah. Dengan

dibentuknya SMK merupakan salah satu usaha pemerintah untuk

memperbaiki kualitas sumber daya manusia dengan menciptakan

lulusan yang siap kerja. Dukungan sosial merupakan faktor yang

sangat menentukan kesiapan kerja siswa SMK, karena lingkungan

sekitar mempunyai peranan yang besar dalam mempengaruhi pola

berpikir seseorang. Dalam hal ini yang paling mempengaruhi pola pikir

siswa SMK adalah dukungan orang tua, teman sebaya dan juga

dukungan dari guru. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

apakah ada hubungan antara dukungan sosial dengan kesiapan kerja

siswa SMK. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui

hubungan antara dukungan sosial dengan kesiapan kerja siswa SMK.

Hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan positif antara dukungan

sosial dengan kesiapan kerja siswa SMK. Subjek dalam penelitian ini

berjumlah 136 orang, yang merupakan siswa kelas XII SMK Bhakti

Mulia Wonogiri. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah incidental sampling. Metode pengumpulan data

menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur skala dukungan

sosial dan skala kesiapan kerja. Sedangkan analisis data dilakukan

dengan analisis korelasi product moment menggunakan program bantu

SPSS 15 for windows. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh

koefisien korelasi sebesar 0,653; signifikansi (p) sebesar 0,000 (p <

0,01) yang artinya terdapat hubungan positif yang sangat signifikan

antara dukungan sosial dengan kesiapan kerja siswa SMK. Sumbangan

efektif atau peranan dukungan sosial terhadap kesiapan kerja sebesar

42,6 %, sisanya 57,4 % dipengaruhi oleh faktor lain. Variabel kesiapan

kerja memiliki rerata empirik (RE) sebesar 117,14 sehingga memiliki

kategori yang tergolong tinggi, begitu juga variabel dukungan sosial

diketahui memiliki rerata empirik (RE) sebesar 126,46 sehingga

memiliki kategori yang tergolong tinggi.

Kata kunci : Dukungan Sosial, Kesiapan Kerja

Page 6: New HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN …eprints.ums.ac.id/45457/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016. 8. 10. · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN KERJA

2

THE CORRELATION BETWEEN SOCIAL SUPPORT AND JOB

READINESS OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENTS

Anita Setyo Utami

Achmad Dwityanto, S.Psi., M.Si.

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

[email protected]

Abstract

The amount of unemployement in Indonesia will increase if the quality

of human resources is still low. There fore, the governments have a

program to fix the quality of human resources by creating ready-to-

work graduates through Vocational High School. The social support is

the factor to determine the job readiness which for it has a major role to

influence someone’s mindset. In this case, the social support comes

from parents, friends and also teachers. The problems statement of this

research is to find out the relation between the social support and the

readiness of Vocational High School student to work. The objective of

this research is to find out the relationship between the social support

and the job readiness of Vocational High School students. The

hypothesis of this research is that there is a positive relationship

between the social support and the job readiness of Vocational High

School students. The subjects of this research are 136 people, who are

the students of Grade XII SMK Bhakti Mulia Wonogiri. The writer

uses incidental sampling in this research. The method of the data

collection is a quantitative approach with the measuring instrument of

the social support and job radiness scale. While the data analysis uses

the correlation of product moment, with the program of SPSS 15 for

windows. Based on the data analysis, the results of this research are the

correlation coefisien is 0,653; the significance is 0,000 (p<0,01). From

the results above it can be concluded that there is a significant positive

relation between the social support and the readiness of Vocational

High School students. The effective contribution or the role of the

social support with the job readiness is 42,6% and the 57,4% is

influenced by another factor. The empiric average of the job readiness

variable is 117,14, therefore this variable has high category. Besides,

the empiric average of the social support variable is 126,46, and it is

also hass high category.

Keywords : Social support, Job readiness

Page 7: New HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN …eprints.ums.ac.id/45457/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016. 8. 10. · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN KERJA

3

1. PENDAHULUAN

Jumlah sumber daya manusia di Indonesia dapat dikatakan cukup banyak, namun

sebagian besar masih memiliki kualitas yang tergolong rendah. Hal ini dibuktikan

dari hasil penelitian Institute of Management Development (dalam Ngasuko, 2015)

yang merupakan lembaga pendidikan bisnis terkemuka di Swiss, melaporkan hasil

penelitiannya berjudul IMD World Talent Report 2015, bahwa peringkat Indonesia

turun 16 peringkat dari peringkat ke-25 pada tahun 2014 menjadi peringkat ke-41

pada tahun 2015. Salah satu faktor yang paling dominan menyumbang angka

penurunan peringkat tenaga terampil Indonesia yaitu kesiapan sumber daya

manusia.

Pemerintah berupaya meningkatkan kesiapan sumber daya manusia dan

mengurangi angka pengangguran di Indonesia melalui pendidikan. Hal ini sesuai

dengan pernyataan Zuniarti dan Siswanto (2013) yang menyatakan bahwa salah

satu upaya untuk meningkatkan SDM yang berkualitas adalah bidang pendidikan,

yakni harus mampu menghasilkan lulusannya agar dapat bersaing dengan bangsa

lain. Untuk itu pemerintah berusaha untuk memajukan pendidikan SMK yang

diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidangnya dan siap

untuk bekerja.

Menurut Hasbullah (2011) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan

salah satu institusi pendidikan yang secara khusus bertujuan mempersiapkan

peserta didik agar siap bekerja, baik bekerja secara mandiri maupun mengisi

lowongan pekerjaan yang ada. Akan tetapi, dalam kenyataannya lulusan SMK

yang diharapkan siap bekerja malah mendominasi tingkat pengangguran di

Indonesia. Hal ini dibuktikan dari data BPS (2015) pada periode Agustus 2015,

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) didominasi penduduk berpendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 12,65 persen yang meningkat sebesar

3,6 persen dari periode Februari 2015, disusul oleh TPT Sekolah Menengah Atas

10,32 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD ke

bawah yaitu sebesar 2,74 persen. Kenyataan tersebut menandakan bahwa

Page 8: New HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN …eprints.ums.ac.id/45457/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016. 8. 10. · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN KERJA

4

banyaknya siswa SMK yang mendominasi angka pengangguran, mencerminkan

bahwa lulusan SMK belum siap untuk bekerja.

Permasalahan ini juga terjadi di SMK Bhakti Mulia Wonogiri, yang

merupakan Sekolah Menengah Kejuruan satu-satunya di Wonogiri yang memiliki

program keahlian bidang farmasi. Setiap tahun kelulusannya, tamatan SMK Bhakti

Mulia yang diterima kerja hanya mencapai 60%, 10% kuliah dan sisanya masih

belum mendapatkan pekerjaan. Dari hasil survei data alumni SMK Bhakti Mulia

yang diterima kerja pun, juga dapat diketahui bahwa beberapa ada yang bekerja

tidak sesuai dengan jurusan yang diambilnya. Jika dilihat dari pengisian identitas

skala yang disebarkan oleh peneliti ke seluruh siswa kelas XII SMK Bhakti Mulia,

juga diketahui bahwa sebagian besar siswa kelas XII SMK Bhakti Mulia

menuliskan cita-cita yang kurang sesuai dengan jurusan yang mereka ambil. Hal

ini membuktikan bahwa kesiapan kerja siswa SMK belum optimal, karena

sebagian besar siswa maupun alumni memilih pekerjaan yang bukan bidangnya.

Kesiapan kerja adalah kapasitas seseorang dalam meningkatkan

kemampuan bekerjanya yang terdiri dari ilmu pengetahuan dan keahlian serta

sikap seseorang tersebut (Agusta, 2015). Sedangkan Andrew (dalam Saputro &

Suseno, 2009) menyatakan bahwa kesiapan kerja ialah kapabilitas seseorang dalam

meningkatkan kemampuan bekerjanya, yang terdiri dari ilmu pengetahuan,

keahlian serta sikap seseorang tersebut. Adapun aspek-aspek dari kesiapan kerja

dikemukakan oleh Brady (dalam Ayuningtyas, 2015) meliputi tanggung jawab,

fleksibilitas, keterampilan, komunikasi, pandangan diri, kebersihan diri dan

keselamatan.

Menurut Dewa Ketut (dalam Parwanti, 2014) faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap kesiapan kerja terbagi menjadi faktor dari dalam diri sendiri

(intern) dan faktor dari luar diri sendiri (ekstern). Faktor-faktor dari dalam diri

sendiri meliputi, kemampuan intelejensi, motivasi, pengalaman kerja, sikap, bakat,

dan minat, sedangkan faktor-faktor dari luar diri sendiri meliputi,

bimbingan/dukungan orang tua, keadaan teman sebaya dan keadaan masyarakat

sekitar dalam hal ini, guru.

Page 9: New HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN …eprints.ums.ac.id/45457/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016. 8. 10. · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN KERJA

5

Mengenai faktor eksternal atau dari luar diri, disebutkan bahwa

bimbingan/dukungan orang tua, keadaan teman sebaya dan keadaan masyarakat

sekitar (guru) mempengaruhi kesiapan kerja seorang siswa. Hal ini dapat juga

dikatakan bahwa bimbingan/dukungan orang tua, keadaan teman sebaya dan

keadaan masyarakat sekitar (guru) merupakan suatu bentuk dukungan sosial.

Dukungan sosial (social support) menurut Johnson dan Jhonson (dalam Saputri,

2011) merupakan keberadaan orang lain yang dapat diandalkan untuk memberi

bantuan, semangat, penerimaan dan perhatian, sehingga bisa meningkatkan

kesejahteraan hidup bagi individu yang bersangkutan. Dalam hal ini orang yang

merasa memperoleh dukungan sosial secara emosional merasa lega karena

diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya.

Rietschlin, (dalam Taylor, 2012), menyatakan bahwa dukungan sosial

berasal dari orang tua, pasangan, kerabat, teman, juga masyarakat. Teori ini

didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Levitt, dkk. (dalam Rensi &

Sugiarti, 2010) yang menunjukkan bahwa berbagai dukungan yang diperoleh

individu (dari keluarga, teman, guru dan orang lain) berhubungan secara signifikan

dengan tingkat kesejahteraan individu. Sehingga, dukungan yang efektif

berhubungan positif dengan konsep diri dan sosialisasi individu.

Adapun aspek-aspek dukungan sosial dikemukakan oleh House (dalam

Smet, 1994; Bulkhaini, 2015) meliputi aspek emosional, aspek penghargaan, aspek

instrumental dan aspek informatif. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi

dukungan sosial (Ganster dalam Pamangsah, 2008) yaitu: Dukungan keluarga.

Keluarga merupakan tempat pertumbuhan perkembangan seseorang. Dukungan

teman bergaul. Orang yang bergaul membutuhkan dukungan moral dari teman

bergaulnya. Dukungan masyarakat atau lingkungan sekitar. Masyarakat yang

mendukung, menerima dan menyukai serta mengerti kelebihan dan kekurangan

individu, biasanya akan memberikan motivasi dalam pemenuhan kebutuhannya.

Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara

dukungan sosial dengan kesiapan kerja siswa SMK.Semakin tinggi dukungan

sosial yang diterima, maka semakin tinggi pula kesiapan kerja siswa SMK.

Page 10: New HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN …eprints.ums.ac.id/45457/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016. 8. 10. · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN KERJA

6

2. METODE

Penelitian ini dilakukan di SMK Bhkati Mulia Wonogiri untuk mengetahui

hubungan antara dukungan sosial dengan kesiapan kerja siswa SMK dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur skala dukungan sosial dan

skala kesiapan kerja.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMK Bhakti Mulia

Wonogiri yang berjumlah 136 siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan incidental sampling, yaitu menentukan subjek yang dilakukan secara

kebetulan dan secara tidak sengaja ditemui, dengan alasan bahwa waktu

pelaksanaan penelitian dilakukan ketika kelas XII SMK Bhakti Mulia Wonogiri

sedang melakukan gladi bersih untuk acara pelepasan, sehingga tidak semua siswa

hadir.

Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini maka digunakan alat ukur

berupa skala, yaitu skala kesiapan kerja dan skala dukungan sosial. Skala kesiapan

kerja disusun oleh Brady (dalam Ayuningtyas, 2015) yang meliputi aspek

tanggung jawab, fleksibilitas, keterampilan, komunikasi, pandangan diri,

kebersihan diri dan keselamatan, berjumlah sebanyak 37 aitem yang terdiri dari 20

aitem favorable dan 17 aitem unfavorable. Kemudian skala dukungan sosial

disusun berdasarkan 3 sumber dukungan, yaitu orang tua, teman dan guru, dan

berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial yang dikemukakan oleh House (dalam

Smet, 1994; Bulkhaini, 2015) meliputi emosional, penghargaan, instrumental dan

informatif. Skala yang disusun berjumlah 40 aitem yang terdiri dari 23 aitem

favorable dan 17 aitem unfavorable.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis product moment dari Carl Pearson dengan bantuan program SPSS 15

for windows dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,653;

signifikansi (p) sebesar 0,000 (p < 0,001) yang berarti terdapat hubungan positif

yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan kesiapan kerja. Hal ini dapat

diartikan bahwa dukungan sosial mempengaruhi kesiapan kerja siswa SMK.

Tingkat dukungan sosial siswa dalam penelitian ini tergolong kategori tinggi,

Page 11: New HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN …eprints.ums.ac.id/45457/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016. 8. 10. · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN KERJA

7

begitu juga dengan tingkat kesiapan kerja siswa dalam penelitian ini juga tergolong

kategori tinggi.

Siswa yang memiliki dukungan sosial yang tinggi akan memiliki tingkat

kesiapan kerja yang tinggi pula. Hal ini menjadikan siswa mempunyai harga diri

yang tinggi, lebih optimis, lebih percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya,

juga menjadi lebih siap untuk memasuki dunia kerja. Marock (dalam Coetzee &

Beukes, 2010) menjelaskan bahwa dukungan persiapan karir dianggap sebagai

komponen penting dalam pendidikan seorang remaja dan termasuk membantu

remaja dalam mengembangkan keputusan pengambilan karir yang penting. Hal ini

juga sesuai dengan pernyataan (Kidd, dkk dalam Coetzee & Beukes, 2010) yang

menemukan bahwa persepsi individu terhadap dukungan yang mereka terima

dalam perencanaan pengembangan karir mereka dan karir masa depan secara

signifikan mempengaruhi kesejahteraan dan kepuasan karir.

Dukungan yang sangat mempengaruhi kesiapan kerja siswa SMK

umumnya berasal dari orang-orang terdekatnya yaitu keluarga (orang tua), teman

sebaya dan juga guru. Penelitian yang dilakukan oleh Firdaus (2012) memperoleh

hasil analisis korelasi parsial dan regresi sederhana antara dukungan keluarga

terhadap kesiapan kerja siswa SMK di Kabupaten HSU, menunjukkan nilai positif

dan signifikan.

Dukungan dari teman sebaya juga tak kalah pentingnya, karena remaja

cenderung lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman sebaya. Karena

menurut Hurlock (dalam Nisfiannoor & Kartika, 2004) remaja lebih banyak

berada di luar rumah bersama dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok,

maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh teman-teman sebaya pada sikap,

pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku lebih besar daripada pengaruh

keluarga.

Selain itu, dukungan dari guru juga tidak kalah penting dalam pengaruhnya

terhadap kesiapan kerja seorang siswa. Menurut Dewa Ketut (dalam Parwanti,

2014) salah satu tugas atau peranan guru pembimbing adalah mengidentifikasikan

berbagai kebutuhan dan masalah siswa yang berkaitan dengan pelaksanaan

Page 12: New HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN …eprints.ums.ac.id/45457/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016. 8. 10. · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN KERJA

8

program bimbingan karir di sekolah. Sehingga guru memberikan arahan, masukan-

masukan juga membimbing siswanya untuk siap bekerja sesuai dengan bidangnya.

Sumbangan efektif (SE) antara variabel dukungan sosial dengan kesiapan

kerja sebesar 42,6 %, ditunjukkan oleh koefisien determinan (r²) = 0,426. Hal

tersebut menunjukkan bahwa masih terdapat 57,4 % variabel lain yang

mempengaruhi kesiapan kerja diluar variabel dukungan sosial. Variabel lain yang

mempengaruhi kesiapan kerja menurut Kartono (dalam Ayuningtyas, 2015),

adalah faktor dari dalam diri sendiri (intern) seperti kecerdasan, ketrampilan dan

kecakapan, bakat serta motivasi, sedangkan faktor dari luar diri sendiri (ekstern)

meliputi rasa aman dalam pekerjaannya, rekan sekerja, dan hubungan dengan

pimpinan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial dengan segala

aspek yang terkandung di dalamnya cukup memberikan kontribusi terhadap

kesiapan kerja siswa SMK.

Hasil analisis variabel dukungan sosial diketahui bahwa memiliki rerata

empirik (RE) sebesar 126,46 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 100 yang berarti

variabel dukungan sosial tergolong kategori tinggi. Berdasarkan kategorisasi skala

dukungan sosial diketahui bahwa 5,15% (7 orang) termasuk kategori sedang,

74,26% (101 orang) termasuk kategori tinggi, dan 20,59% (28 orang) termasuk

kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase dengan jumlah

terbanyak berada pada posisi tinggi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa siswa kelas

XII SMK sudah memenuhi aspek-aspek dukungan sosial seperti yang

dikemukakan oleh House (dalam Smet, 1994; Bulkhaini, 2015) yaitu dukungan

emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan

informatif. Dukungan emosional mencakup ungkapan empati, kepedulian dan

perhatian terhadap orang yang bersangkutan. Dukungan penghargaan, dengan

memberikan pujian, ungkapan positif maupun hadiah atas keberhasilan seseorang.

Selanjutnya dukungan instrumental, mencakup bantuan langsung, seperti bantuan

moril dan fasilitas yang menunjang keberhasilan seseorang. Terakhir, dukungan

informatif, mencakup memberi nasehat, petunjuk-petunjuk, saran-saran atau

umpan balik.

Page 13: New HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN …eprints.ums.ac.id/45457/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016. 8. 10. · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN KERJA

9

Variabel kesiapan kerja memiliki rerata empirik (RE) sebesar 117,14 dan

rerata hipotetik (RH) sebesar 92,5 yang berarti variabel kesiapan kerja tergolong

kategori tinggi. Berdasarkan kategori skala kesiapan kerja diketahui bahwa

terdapat 5,15% (7 orang) termasuk kategori sedang, 80,88% (110 orang) termasuk

kategori tinggi, dan 13,97% (19 orang) termasuk kategori sangat tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa prosentase dengan jumlah terbanyak berada pada posisi

tinggi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa siswa kelas XII SMK sudah memenuhi

aspek-aspek kesiapan kerja, seperti yang dikemukakan Brady (dalam Ayuningtyas,

2015) yaitu tanggung jawab, fleksibilitas, keterampilan, komunikasi, pandangan

diri, juga kebersihan dan keselamatan.

4. PENUTUP

Dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan kesiapan kerja siswa

SMK. Sumbangan efektif antara variabel dukungan sosial dengan kesiapan kerja

sebesar 42,6 %, hal tersebut berarti masih terdapat 57,4 % variabel lain yang

mempengaruhi kesiapan kerja diluar variabel dukungan sosial seperti faktor dari

dalam diri yang meliputi kecerdasan, ketrampilan dan kecakapan, bakat,

kemampuan dan minat, motivasi, kesehatan, kebutuhan psikologis, kepribadian,

cita-cita, dan tujuan dalam bekerja. Sedangkan faktor-faktor dari luar diri sendiri

meliputi lingkungan dunia kerja, rasa aman dalam pekerjaannya, kesempatan

mendapatkan kemajuan, rekan sekerja, hubungan dengan pimpinan, dan gaji.

Selain itu, subjek penelitian memiliki dukungan sosial dan kesiapan kerja yang

tergolong tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh

penulis selama melakukan penelitian, maka penulis memberikan saran yang

diharapkan dapat bermanfaat, yaitu:

1. Bagi subjek disarankan untuk mempertahankan kesiapan kerjanya agar tetap

tinggi dengan cara selalu optimis dan juga percaya diri dengan kemampuan yang

dimilikinya,. Selain itu subjek disarankan untuk terus mengikuti pelatihan,

Page 14: New HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN …eprints.ums.ac.id/45457/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016. 8. 10. · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN KERJA

10

memperluas networking, dan sering mengikuti jobfair agar memiliki wawasan

yang luas tentang dunia kerja.

2. Bagi orang tua disarankan untuk memberikan dukungan yang positif agar

subjek selalu optimis ketika melamar pekerjaan, dukungan materiil berupa

fasilitas yang menunjang karir subjek, ikut aktif mencari informasi tentang

lowongan pekerjaan yang sesuai, serta memberikan dorongan moril seperti

memberikan nasehat dan arahan tentang dunia kerja.

3. Bagi teman sebaya disarankan untuk saling memberikan dukungan ketika

sama-sama mencari maupun melamar pekerjaan, saling berbagi informasi

lowongan pekerjaan, juga menghargai/menghormati keputusan subjek yang

memutuskan untuk bekerja.

4. Bagi guru disarankan untuk membantu siswa dalam mempersiapkan diri ke

jenjang karir juga memberikan bantuan langsung seperti memberikan nasehat,

memberikan pelatihan dalam mempersiapkan karir dan membantu siswa yang

kesulitan untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja.

5. Bagi peneliti selanjutnya untuk meningkatkan kualitas penelitian lebih lanjut

khususnya yang berkaitan dengan hubungan antara dukungan sosial dengan

kesiapan kerja disarankan menyempurnakan hasil penelitian dengan cara

melibatkan variabel-variabel yang belum diungkap, menggunakan sampel

yang lebih banyak, atau melibatkan subjek penelitian yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Agusta, Y. N. (2015). Hubungan antara Orientasi Masa Depan dan Daya Juang

terhadap Kesiapan Kerja pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Mulawarman. eJournal Psikologi, 3

(1), 369-381.

Ayuningtyas, T. D. (2015). Hubungan antara Kemandirian dengan Kesiapan Kerja

pada Mahasiswa Semester Akhir. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik. (2015). Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2015. Diunduh

pada tanggal 26 Februari 2016, dari

https://www.bps.go.id/website/brs_ind/brsInd-20151105121046.pdf

Coetzee, M., & Beukes, C. J. (2010). Employability, Emotional Intelligence and

Career Preparation Support Satisfaction among Adolescents in the School-to-

Page 15: New HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN …eprints.ums.ac.id/45457/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2016. 8. 10. · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESIAPAN KERJA

11

work Transition Phase. Journal of Psychology in Africa, 20 (3), 439-446.

Firdaus, Z. Z. (2012). Pengaruh Unit Produksi, Prakerin dan Dukungan Keluarga

terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2 (3), 397-

409.

Hasbullah. (2011). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Ngasuko, T. A. (2015, Desember 8). Daya Saing Sumber Daya Manusia

Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN . Diunduh pada tanggal

19 Februari 2016, dari http://www.kemenkeu.go.id/en/node/48120

Nisfiannoor, M., & Kartika, Y. (2004). Hubungan antara Regulasi Emosi dan

Penerimaan Kelompok Teman Sebaya pada Remaja. Jurnal Psikologi, 2 (2),

160-177.

Pamangsah, A. (2008). Hubungan antara Manajemen Waktu dan Dukungan Sosial

dengan Prestasi Belajar pada Mahasiswa yang Telah Menikah. Skripsi.

Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Parwanti. (2014). Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi

Memasuki Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII

Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK PGRI Sentolo. Skripsi.

Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Rensi, & Sugiarti, L. R. (2010). Dukungan Sosial, Konsep Diri, dan Prestasi

Belajar Siswa SMP Kristen YSKI Semarang. Jurnal Psikologi, 3 (2), 148-

153.

Saputri, M. A., & Indrawati, E. S. (2011). Hubungan antara Dukungan Sosial

dengan Depresi pada Lanjut Usia yang Tinggal di Panti Wreda Wening

Wardoyo Jawa Tengah. Jurnal Psikologi Undip, 9(1), 65-72.

Saputro, N. D., & Suseno, M. N. (2009). Hubungan antara Kepercayaan Diri

dengan Employability pada Mahasiswa. Psikohumanika, 2 (1), 13-14.

Taylor, S. E. (2012). Health Psychology. Americas, New York: McGraw-Hill.

Zuniarti, & Siswanto, B. T. (2013). Pengaruh Motivasi Belajar, Kinerja Intensitas

Pembimbingan Prakerin terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK Pariwisata

DIY. Jurnal Pendidikan Vokasi, 3 (3), 405-406.