repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/keke...

101
ANALISIS PENGARUH TOTAL PEMBIAYAAN, RISIKO PEMBIAYAAN, PROFITABILITAS DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) TERHADAP PERATAAN LABA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2011-2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) OLEH KEKE PUTRI UTAMI NIM 1113046000001 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Upload: hoangcong

Post on 28-Aug-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

ANALISIS PENGARUH TOTAL PEMBIAYAAN, RISIKO PEMBIAYAAN,

PROFITABILITAS DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR)

TERHADAP PERATAAN LABA BANK UMUM SYARIAH DI

INDONESIA PERIODE 2011-2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi (S.E)

OLEH

KEKE PUTRI UTAMI

NIM 1113046000001

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id
Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id
Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id
Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

v

ABSTRACT

Keke Putri Utami, 1113046000001, The Influence of Financing, Financing

Risk, Profitability, and Capital Adequacy Ratio toward income smoothing

practice among Islamic Banks at Indonesia with period between 2011-2016.

Economic Sharia Program Studies, Faculty of Economy and Bussiness, Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 1438 H/2017 M. x 73 pages + 15

pages appendix.

This research aims to analyze the influence of Total Financing by using

the measurement of total financing, financing risk by using the measurement of

non performing financing, profitability by using the measurement of return on

assets and capital adequacy ratio. Dependent variable used is income smoothing

by using the measurement of indeks kustono, while independent variable is

financing, financing risk, profitability and capital adequacy ratio. The research

method used in this research is a panel data regression. Data used in this

research is time series data periode between 2011-2016.

The result of this research is financing risk and profitability have a

significant effect to income smoothing. While the variable total financing and

capital adequacy ratio don’t have significant effect to income smoothing.

Keywords : income smoothing, kustono index, financing, financing risk,

profitability, capital adequacy ratio

Adviser : Dr. M. Nur Rianto Al Arif, S.E., M.Si

References : 1981 - 2017

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

vi

ABSTRAK

Keke Putri Utami, 1113046000001, Analisis Pengaruh Pembiayaan,

Risiko Pembiayaan, Profitabilitas, dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap

Perataan Laba di Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2016. Program

Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri

(UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1438 H/2017 M). x + 73 halaman + 15 halaman

lampiran.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh total pembiayaan,

risiko pembiayaan, profitabilitas, dan capital adequacy ratio (CAR) terhadap

perataan laba di bank umum syariah di indonesia periode 2011-2016. Variabel

dependen adalah perataan laba yang diproksikan dengan indeks kustono.

Sedangakan variabel independen dalam penelitian ini adalah Pembiayaan yang

diukur dengan nilai Total Pembiayaan, Risiko Pembiayaan yang diukur dengan

nilai Non Performing Finance (NPF), Profitabilitas yang diukur dengan nilai

Return on Asset (ROA), dan Capital Adequacy Ratio (CAR). Metode analisis

yang digunakan adalah Regresi Data Panel. Data yang digunakan dalam penelitian

ini data runtun (time series) tahunan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2016.

Hasil penelitian menyatakan bahwa risiko pembiayaan dan profitabilitas

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba sedangkan total

pembiayaan dan capital adequacy ratio (CAR) tidak mempunyai pengaruh

terhadap perataan laba.

Kata Kunci : perataan laba, indeks kustono, pembiayaan, risiko pembiayaan,

profitabilitas, capital adequacy ratio

Pembimbing : Dr. M. Nur Rianto Al Arif, S.E., M.Si

Daftar Pustaka : 1981- 2017

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

segala rahmat dan karunia Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Analisis Pengaruh Total Pembiayaan, Risiko Pembiayaan,

Profitabilitas dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap perataan laba Bank

Umum Syariah di Indonesia periode 2011-2016.” Ditujukan sebagai salah satu

syarat untuk menyelesaikan studi strata 1 (S-1) dan memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi (S.E) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dengan selesainya skripsi ini, penulis ingin mengucapun rasa terima kasih

yang tulus atas segala bantuan baik kritik dan saran, motivasi dan doa kepada

penulis. Ungkapan terimakasih penulis tujukan kepada:

1. Bapak Dr. M. Arief Mufriani, Lc., MA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA., selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak A.M Hasan Ali, MA., selaku Ketua Tim Task Force Passiout

Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Dr. Abdurrauf, Lc., MA., selaku Sekretaris Program Studi

Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Dr. M. Nur Rianto Al Arif, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing

yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta dorongan kepada penulis

serta bersedia meluangkan waktunya hingga penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

viii

7. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM., selaku Dosen

Pembimbing Akademik yang telah memberikan motivasi kepada penulis

agar terus meningkatkan prestasi selama masa perkuliahan.

8. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatulah

Jakarta yang telah menyediakan dan memberikan ilmu-ilmu kepada

penulis sehingga dapat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Kedua orang tua, Alm. Papa dan Mama yang selalu memberikan dukungan

dan motivasi dalam menjalani perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini.

10. Dia yang selalu memberikat support dan menjadi moodbooster penulis

selama masa-masa perkulihan dan penyusunan skripsi ini.

11. Teman-teman segrup whatsapp, Nurul, Asri, Almas, Nina, Rahma, Ikoh,

Tata, Dara, dan Ana yang selalu menjadi tempat berkeluh kesah disaat

pengerjaan skripsi ini.

12. Teman-teman Muamalat kelas A angkatan 2013 yang selalu memberikan

motivasi dan masukan kepada penulis.

13. Serta kepada seluruh pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu atas

bantuan dan masukannya kapada penulis.

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN .......................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................................... iv

KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................................................................ iv

ABSTRACT ............................................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah .............................................................................................. 6

D. Perumusan Masalah ............................................................................................... 6

E. Tujuan dan Manfaat ............................................................................................... 7

F. Sistematika Penulisan............................................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 9

A. Teori Agency .......................................................................................................... 9

B. Manajemen Laba .................................................................................................. 10

C. Perataan laba (Income Smoothing) ....................................................................... 12

D. Pembiayaan .......................................................................................................... 18

E. Risiko Pembiayaan ............................................................................................... 19

F. Profitabilitas ......................................................................................................... 23

G. Capital Adequacy Ratio (CAR) ........................................................................... 24

1. Keterkaitan antara Total Pembiayaan terhadap Perataan Laba ......................... 25

2. Keterkaitan antara Risiko Pembiayaan terhadap Perataan Laba ....................... 26

3. Keterkaitan antara Profitabilitas terhadap Perataan Laba ................................. 27

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

x

4. Keterkaitan antara Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap perataan laba ..... 28

I. Penelitian Sebelumnya ......................................................................................... 29

J. Kerangka Penelitian ............................................................................................. 32

K. Hipotesis ............................................................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 35

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................................... 35

B. Metode Penentuan Sampel ................................................................................... 35

C. Jenis dan Sumber Data ......................................................................................... 37

D. Metode Pengumpulan Data .................................................................................. 38

E. Metode Analisis Data ........................................................................................... 39

1. Model Regresi Data Panel................................................................................. 39

2. Pengujian Model ............................................................................................... 42

3. Pengujian Statistik ............................................................................................ 43

F. Operasional Variabel Penelitian ........................................................................... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................... 48

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................................... 48

B. Analisis Deskriptif Statistik ................................................................................. 48

C. Pemilihan Model Regresi Data Panel .................................................................. 52

D. Pengujian Hipotesis dengan Analisis Regresi Data Panel ................................... 55

E. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................... 59

BAB V KESIMPULAN .................................................................................................. 64

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 64

B. Saran..................................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 67

LAMPIRAN ............................................................................................................ 74

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Total Pembiayaan, Risiko Pembiayaan (NPF), Profitabilitas (ROA), Capital

Adequacy Ratio (CAR) pada Tahun 2011-2016 ................................................................. 3

Tabel 3. 1 Populasi Bank Umum Syariah ......................................................................... 36

Tabel 3. 2 Sampel Penelitian ............................................................................................ 37

Tabel 3. 3 Variabel, Notasi, Satuan dan Sumber Data ...................................................... 38

Tabel 4. 1 Kriteria Pemilihan Sampel ............................................................................... 48

Tabel 4. 2 Uji Chow .......................................................................................................... 53

Tabel 4. 3 Uji Hausman .................................................................................................... 54

Tabel 4. 4 Hasil Output Uji t ............................................................................................. 55

Tabel 4. 5 Hasil Output Uji F ............................................................................................ 57

Tabel 4. 6 Hasil Output Persamaan Regresi ..................................................................... 58

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Skema Alur Penelitian.................................................................................. 32

Gambar 4. 1 Perataan Laba (Indeks Kustono) .................................................................. 49

Gambar 4. 2 Perkembangan Total Pembiayaan Tahun 2011-2016 ................................... 50

Gambar 4. 3 Perkembangan NPF Tahun 2011-2016 ........................................................ 51

Gambar 4. 4 Perkembangan ROA Tahun 2011-2016 ....................................................... 51

Gambar 4. 5 Perkembangan CAR Tahun 2011-2016 ....................................................... 52

Gambar 4. 6 Skema Hasil Penelitian ................................................................................ 63

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. 1 Data Variabel Penelitian ............................................................................ 74

Lampiran 1. 2 Pemilihan Model Regresi Data Panel ........................................................ 76

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank syariah sebagai lembaga perbankan yang menjalankan

kegiatannya sama seperti bank konvensional yaitu menghimpun dan

menyalurkan dana. Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 10

Tahun 1998 bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak1

. Perbedaannya dengan bank

konvensional adalah prinsip dalam menjalankan kegiatan usahanya, bank

syariah didasarkan pada prinsip syariah, segala jenis kegiatan operasionalnya

berdasarkan dengan syariat islam. Seperti organisasi atau perusahaan lainnya,

bank syariah pun harus menyusun laporan keuangannya pada akhir periode

akuntansinya. Laporan keuangan ini disajikan secara terstruktur sebagai

bentuk penilaian kinerja keuangan dari suatu organisasi atau perusahaan.

Tujuan dari disusunnya laporan keuangan dari suatu organisasi atau perusahan

adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas

entitas syariah yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna

laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi2

.Serta

menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan

sumber-sumber daya yang dipercayakan mereka3.

Laporan keuangan juga sebagai sarana untuk mengkomunikasikan

informasi keuangan dan cenderung para pemakai laporan keuangan lebih

memperhatikan laba, karena laba mewakili informasi penting bagi bank,

seperti penilaian prestasi dan kinerja bank, pedoman kebijakan investasi, dan

1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan

Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, pasal 1 ayat 2 2 PSAK No 1 Penyajian Laporan Keuangan

3 DSAK IAI, Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

Syariah,IAI, Jakarta, 2007, paragraph 32

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

2

dasar peramalan laba di masa yang akan datang Hal tersebut mendorong

manajer untuk melakukan manajemen laba sehingga laba yang didapatkan

dalam usahanya terlihat bagus4. Salah satu tindakan dalam manajemen laba

menurut Scott dalam Wisnumurti5, yaitu Perataan Laba (Income Smoothing)

yang dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang dilaporkan

sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar karena pada

umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif stabil. Harahap6

menyatakan perataan laba adalah upaya yang dilakukan oleh manajemen

untuk menstabilkan laba.

Perataan laba dapat dilakukan dengan dynamic provisioning (kebijakan

yang nilainya berubah-ubah) yaitu dengan memperkecil perkiraan kerugian

pembiayaan pada bank atau dengan kata lain memperkecil terjadinya risiko

kredit. Di dalam bank, pembiayaan menjadi salah satu porsi asset yang besar

dalam alokasi dana bank. Semakin besar pembiayaan yang disalurkan maka

keuntungan yang akan didapatkannya pun akan semakin besar. Namun,

besarnya jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh bank pun memiliki risiko

kredit yang besar pula.

Sama halnya dengan Bank konvensional, Bank syariah pun

menawarkan berbagai produk dan jasa bank berdasarkan prinsip syariah7.

Salah satu produk dalam perbankan syariah yaitu pembiayaan. Pembiayaan

merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan

dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit8,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau UUS

dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas

4 Harry Andrian Simbolon, Perataan Laba (Income Smooting), diakses di

https://akuntansiterapan.com/2010/06/16/perataan-laba/ diakses pada 16/4/2017 5 Adhika Wisnumurti, “Pengaruh Variabel Asimetri Informasi terhadap Hubungan Antara

Corporate governance dengan Manajemen Laba.” (Skripsi FE Universitas Diponegoro, 2011). h 17 6 Wilton, dkk, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Return on Asset dan Net Profit Margin

terhadap Perataan Laba (Income Smoothing)”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 33, No. 2

(April 2016), h. 95 7 Yunanto Adi Kusumo, “Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2002

– 2007 (dengan Pendekatan PBI No. 9/1/PBI/2007)”, La_Riba Jurnal Ekonomi Islam, Vol. II, No.

1 (Juli 2008): h. vi 8 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema

Insani, 2007) Cet. Kesebelas, h. 160.

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

3

dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil. Terkadang tidak semua

pembiayaan yang diberikan kepada nasabah dapat tertagih pada waktunya

tetapi ada juga pembiayaan yang tidak lancar pelunasannya atau dapat

digolongkan kepada pembiayaan bermasalah (risiko kredit)9. Adapun data

total pembiayaan, NPF dan CAR Bank Umum Syariah di Indonesia tahun

2010-2015 secara umum disajikan dalam Tabel 1.1 sebagai berikut:

Tabel 1. 1 Total Pembiayaan, Risiko Pembiayaan (NPF), Profitabilitas (ROA), Capital

Adequacy Ratio (CAR) pada Tahun 2011-2016

Tahun

Total Pembiayaan

(Total Financing )

(dalam miliar RP)

Risiko

Pembiayaan

(NPF) (%)

Profitabilitas

(ROA) (%)

Capital

Adequacy Ratio

(CAR) (%)

2011 102.655 2.52 1.79 16.63

2012 147.505 2.22 2.14 14.13

2013 184.120 2.62 2.00 14.42

2014 199.330 4.95 0.41 15.74

2015 212.996 4.84 0.49 15.02

2016 248.007 4.42 0.63 15.95

Sumber: Statistik Perbankan Syariah

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat kita cermati total pembiayaan cenderung

meningkat tiap tahunnya dan hal tersebut diikuti dengan risiko pembiayaan

(pembiayaan bermasalah) yang cenderung fluktuatif dalam kurun 5 tahun,

yaitu 2011 sampai 2015. Di tahun 2010 sebesar 2.52% dan menurun di tahun

2012 menjadi 2.22%. Namun pada tahun 2013 mengalami kenaikan dibanding

tahun sebelumnya dan lebih besar dibanding tahun 2011, sebesar 2.62%. Di

tahun 2014 dan 2015, mengalami kenaikan yang cukup besar hampir

mencapai 5% yaitu sebesar 4.95% dan di tahun 2015 turun sedikit menjadi

4.84%. Berdasarkan data diatas bisa dilihat total pembiayaan yang meningkat

tentu akan meningkatkan jumlah laba yang akan diterima oleh bank syariah,

sehingga cadangan yang dimiliki bank syariah pun akan meningkat. Risiko

9 Herry Goenawan Soedarsa dan Apri Irianti Raharjo, “Analisis kredit bermasalah dan

penghapusan kredit bermasalah terhadap peningkatan Net Profit Margin (Studi Kasus Pada PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Tahun 2011-2013)”, JURNAL Akuntansi & Keuangan, Vol.

6, No. 2 (September 2015), h. 125

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

4

pembiayaan (pembiayaan bermasalah) pada kurun waktu 5 tahun tersebut

cenderung fluktuatif dan meningkat, maka ketika bank dengan risiko

pembiayaan yang tinggi akan memperbesar biaya, baik pencadangan aktiva

produktif maupun biaya lainnya10

. Pergerakan nilai ROA Bank Syariah pun

terjadi fluktuasi dari tahun ke tahun. Terjadi penurunan yang cukup signifikan

dari tahun 2013 ke tahun 2014. Hal tersebut mengindikasikan bahwa terjadi

penuruan kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Atas dasar itu untuk

mengantisipasi terjadi kerugian atau penurunan laba manajer dicurigai

melakukan perataan laba. Anggaraini dalam Arya Pradipta dan Yulis11

menyatakan perusahaan dengan profitabilitas yang rendah cenderung

melakukan perataan laba, karena adanya pengaruh buruk yang lebih besar

daripada perusahaan dengan laba tinggi.

Praktik perataan laba ini menimbulkan informasi mengenai

penghasilan bersih atau laba menjadi menyesatkan sehingga dapat membuat

kesalahan dalam pengambilan keputusan. Kebijakan praktik laba ini telah

diatur melalui fatwa DSN-MUI nomor 87/DSN-MUI/XII/2012 tentang

Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing) Dana Pihak Ketiga untuk

semua lembaga keuangan syariah. Perbankan syariah boleh menerapkan

income smoothing tetapi harus mengikuti ketentuan yang diatur melalui fatwa

tersebut. Metode peraatan laba boleh diterapkan ketika lembaga tersebut

diduga dalam kondisi yang berpotensi menimbulkan risiko penarikan dana

nasabah akibat tingkat imbalan yang tidak kompetitif12

. Pada intinya, DSN-

MUI memperbolehkan dilakukannya income smoothing tersebut untuk

mengurangi risiko-risiko yang akan timbul. Income smoothing dilakukan

dengan membentuk cadangan penyesuaian keuntungan (Profit Equalization

Reserver/PER) dan tanpa membentuk cadangan penyesuaian keuntungan.

10

Wisnu Mawardi, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan

Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum Dengan Total Assets Kurang Dari 1

Triliun)”, Jurnal Bisnis dan Strategi. Vol 14, No. 1 (Juli, 2005), h. 86 11

Arya Pradipta dan Yulius Kurnia, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba”,

Media Bisnis, Vol. 4, No. 2, (September, 2012), h. 16 12

Fatwa DSN MUI nomor 87/DSN-MUI/XII/2011 tentang Metode Perataan

Penghasilan (Income Smoothing) Dana Pihak Ketiga

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

5

Penelitian mengenai perataan laba pada bank syariah ini terbilang

masih sedikit. Dikarenakan bank syariah memiliki karakteristik yang unik dan

berpedoman pada ketentuan syariah atau berdasarkan prinsip-prinsip islam

yang menggunakan pembagian risiko di antara para investor serta regulasi

yang berhubungan dengan akuntansi syariah tidak membatasi penggunaan

dynamic provisioning, sehingga bank syariah memiliki kecendurungan untuk

membentuk penyisihan kerugian untuk menyerap kerugian di masa depan.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang

beragam. Hal tersebut diduga dikarenakan perbedaan pengukuran indeks

perataan laba, klasifikasi sampel dan lingkungan yang berbeda. Hasil tersebut

memberikan bukti-bukti empiris tambahan berkaitan dengan faktor-faktor

yang diduga mempengaruhi perataan laba13

.

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perataan laba, seperti

ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, kelompok usaha,

kebangsaan, pembiayaan, harga saham, perbedaan laba actual dan laba normal,

risiko, kebijakan akuntansi mengenai laba, dan capital adequacy ratio (CAR).

Dalam penelitian ini penulis mengambil 4 faktor yang mempengaruhi perataan

laba pada bank syariah. Empat faktor tersebut adalah pembiayaan, risiko

pembiayaan, profitabilitas, dan capital adequacy ratio (CAR).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, terdapat perbedaan

pendapat para ahli yang didasari oleh hasil penelitian yang berbeda-beda.

Untuk itu di sini penulis tertarik ingin menganalisis faktor-faktor apa saja

yang mempengaruhi terhadap perataan laba, maka penulis melakukan

penelitian yang berjudul “ANALISIS PENGARUH TOTAL

PEMBIAYAAN, RISIKO PEMBIAYAAN, PROFITABILITAS DAN

CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) TERHADAP PERATAAN LABA

BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2011-2016”

13

Alwan Sri Kustono, “Pengaruh Ukuran, Dividend Payout, Rasio Spesifik, dan

Pertumbuhan Perusahaan terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Manufaktur Studi

Empiris Bursa Efek Jakarta 2002-2006”, Jurnal Ekonomi Bisnis Tahun 14 No. 3 (Nopember,

2009), h. 201

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-

masalah sebagai berikut:

1. Pertumbuhan bank syariah yang semakin pesat dan persaingan antar usaha

yang semakin ketat

2. Terjadi penurunan pada nilai ROA dari tahun ke tahun antara 2011 sampai

dengan 2016

3. Terjadi peningkatan pada penyaluran pembiayaan yang bisa dilihat dari

nilai pembiayaan yang semakin meningkat dari tahun 2011 sampai dengan

2016

4. Terjadi fluktuasi Rasio Non Performing Financing (NPF) dan pada tahun

2014 dan 2016 hampir mendekati 5%.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan oleh penulis

sebelumnya, penulis membatasi masalah yang akan diteliti hanya terfokus

kepada praktik perataan laba yang dilihat dari pendapatan dan beban bank

syariah dengan menggunakan perhitungan Indeks Kustono serta faktor-faktor

yang mempengaruhinya seperti Total Pembiayaan, Risiko Pembiayaan yang

diproksikan dengan Non Performing Financing (NPF), Profitabilitas yang

diproksikan dengan Return on Assets (ROA) dan Capital Adequacy Ratio

(CAR). Penelitian ini berfokus pada Bank Umum Syariah yang telah

beroperasi pada tahun 2011 dan masih beroperasi pada tahun 2016.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah Total Pembiayaan (Total Financing), Risiko Pembiayaan (Non

Performing Financing), Profitabilitas (Return on Assets/ROA), Capital

Adequacy Ratio (CAR) memiliki pengaruh secara individual (parsial)

terhadap Perataan Laba?

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

7

2. Apakah Total Pembiayaan (Total Financing), Risiko Pembiayaan (Non

Performing Financing), Profitabilitas (Return on Assets/ROA), Capital

Adequacy Ratio (CAR) memiliki pengaruh secara bersama-sama (simultan)

terhadap Perataan Laba?

3. Variabel manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap perataan

laba?

E. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Total Pembiayaan

(Total Financing), Risiko Pembiayaan (Non Performing Financing),

Profitabilitas (Return on Assets/ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR)

secara individual (parsial) terhadap Perataan Laba

b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Total Pembiayaan

(Total Financing), Risiko Pembiayaan (Non Performing Financing),

Profitabilitas (Return on Assets/ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR)

secara bersama-sama (simultan) terhadap Perataan Laba

c. Untuk mengetahui dan menganalisis variabel independen manakah

yang paling dominan dalam mempengaruhi perataan laba

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat menjawab

masalah dalam penelitian serta dapat memberikan manfaat, seperti:

a. Bagi Akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan,

ilmu pengetahuan mengenai praktik perataan laba yang ada pada Bank

Umum Syariah di Indonesia dan mengetahui fakt-faktor yang

berpengaruh terhadap praktik perataan laba

b. Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi

dalam pengambilan keputusan.

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

8

c. Bagi Regulator, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

dalam perumusan regulator mengenai praktik perataan laba.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas latar belakang masalah, pembatasan masalah

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu,

kerangka teori, hipotesis penelitian, metode penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi landasan teori terhadap hal-hal yang akan dibahas, yang

berisikan teori-teori mengenai total pembiayaan, risiko pembiayaan,

profitabilitas, Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Perataan Laba

BAB III METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang sumber-sumber data dan analisisnya yang

berisi ruang lingkup penelitian, metode penentuan sampel, metode

pengumpulan data, operasional variabel penelitian dan metode dan alat

analisis.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi uraian penelitian yang berisi deskripsi objek penelitian

dan analisis data serta pembahasan hasil dan interprestasi yang diperoleh dari

penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari hasil

penelitian dan berisi saran-saran yang sesuai dengan permasalahan yang

diteliti.

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Agency

Teori agency (agency theory), atau yang biasa juga disebut contrating

theory, merupakan salah satu aliran riset akuntansi terpenting dewasa ini.

Asumsinya, teori agensi ini adalah bertindak demi kepentingannya sendiri.

Asumsi lainnya menyebutkan bahwa entitas merupakan tempat atau titik

pertemuan bagi berbagai jenis hubungan kontraktual yang terjadi di antara

manajemen, pemiliki, kreditor, dan pemerintah. Oleh karena itu teori agensi

berfokus pada biaya-biaya pemantauan dan penyelenggaraan hubungan antara

berbagai pihak14

.

Teori agensi ini juga memiliki pengertian perikatan antara dua orang

atau lebih memunculkan hubungan keagenan, Pihak yang ditunjuk disebut

agen. Agen bertugas mengambil keputusan dan mewakili kepentingan pihak

yang menunjuk yang disebut principal (principals) dengan pihak lain yang

secara umum berhubungan dengan pemecahan suatu masalah.

Principal dan agent diasumsikan sebagai pihak-pihak yang mempunyai

rasio ekonomi dan dimotivasi oleh kepentingan pribadi, sehingga walau

terdapat kontrak, agent tidak akan melakukan hal yang terbaik untuk

kepentingan pemilik. Hal ini disebabkan agent juga memiliki kepentingan

memaksimalkan kesejahteraannya. Informasi dalam teori agency digunakan

untuk mengambil keputusan principal dan agent, serta untuk mengevaluasi

dan membagi hasil sesuai kontrak kerja yang telah disetujui. Hal ini

memotivasi agent untuk berusaha seoptimal mungkin dan menyajikan laporan

akuntansi sesuai dengan harapan principal, sehingga dapat meningkatkan

kepercayaan principal kepada agent15

.

14

Indra Bastian. Akuntansi Pendidikan, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006), h., 213 15

Syaidhatus Zuhriya dan Wahidahwati, “Perataan Laba dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Perusahaan Manufaktur di BEI”, Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 4 No. 7

(2015), h. 3

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

10

Implikasi teori agensi terhadap penelitian ini dipertimbangkan dapat

menjelaskan bagaimana bank syariah sebagai agen tidak terlepas dari praktik

manajemen laba. Bank syariah menunjukkan kepada publik maupun

stakeholder bahwa bank syariah telah melaksanakan tugas dan fungsinya

dengan tepat, sehingga bank syariah dinilai baik oleh para principal.

B. Manajemen Laba

Kinerja suatu perusahaan seringkali dilihat dari seberapa besar laba

yang dihasilkan. Laba itu sendiri tidak terlepas dari kinerja manajer

perusahaan. Maka dari itu, jika suatu perusahaan menghasilkan laba yang

bagus maka manajer perusahaan tersebut memiliki kinerja yang bagus

sehingga diindikasikan hal tersebut menjadi latar belakang terjadinya

manajemen laba yang dilakukan oleh manajer. Beberapa definisi mengenai

manajemen laba adalah sebagai berikut:

Manajemen laba (earning managements) sebagai serangkaian langkah

yang dilakukan manajer untuk meningkatkan atau menurunkan jumlah laba

yang dilaporkan dalam tahun berjalan yang merupakan tanggung jawabnya

tanpa menyebabkan penurunan atau peningkatan yang dicapai suatu badan

usaha dalam jangka panjang16

.

Earnings management is the choice by a manager of accounting policies,

or actions affecting earnings, so as to achieve some specific objectives.

Manajemen laba diartikan sebagai pilihan yang diambil manajemen

dalam menentukan kebijakan akuntansi atau tindakan-tindakan yang

mempengaruhi laba untuk mencapai beberapa tujuan tertentu. Makna dari

kebijakan akuntansi terlalu luas, namun sebenarnya tujuan tertentu terdapat

dua kategori kebijakan akuntansi. Pertama, berupa kebijakan metode

akuntansi seperti straight line atau declining-balance amortization. Sedangkan

manajemen laba terkait sebagai kategori yang kedua, yakni akrual dikresioner.

Akrual dikresioner ini bisa dilakukan melalui penyisihan kredit gagal, biaya

16

Sri Rokhlinasari, “Perbankan Syariah dan Manajemen Laba”, Jurnal Al Amwal Vol. 6

No. 1, (2014), h. 91

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

11

garansi dan pilihan akrual diskresioner lainnya. Cara lain untuk melakukan

manajemen laba juga bisa melalui variabel riil atau nyata, misalnya dengan

mengatur biaya pemasaran, biaya riset dan pengembangan pemeliharaan,

pengaturan waktu pembelian dan pembuangan asset, dan lain-lain17

.

Manajemen laba diduga muncul atau dilakukan oleh manajer atau para

pembuat laporan keuangan dalam proses pelaporan keuangan suatu organisasi

karena mereka mengharapkan suatu manfaat dari tindakan yang dilakukan.

Manajemen tidak harus dikaitkan dengan upaya untuk memanipulasi data atau

informasi akuntansi, tetapi lebih condong dikaitkan dengan pemilihan metode

akuntansi (accounting methods) untuk mengatur keuntungan yang bisa

dilakukan karena memang diperkenankan menurut accounting regulations18

.

Dilakukannya manajemen laba karena baik teori maupun bukti-bukti

empiris menunjukkan bawah earnings atau laba telah dijadikan sebagai suatu

target dalam proses penilaian prestasi suatu perusahaan secara umum. Laba

juga merupakan alat untuk mengurangi biaya keagenan (agency cost), dari sisi

teori keagenan (agency theory), dan juga biaya kontrak, dari sisi teori kontrak

(contracting theory). Dalam pengambilan keputusan seorang investor,

penyedia dana (kreditor), manajer, pemilik dan pemegang saham pun melihat

laba yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut, sehingga tersebut mendorong

manajer untuk melakukan manajemen laba19

.

1. Strategi Manajemen Laba20

a. Income Maximization

Upaya manajer perusahaan dalam mengatur agar laba periode

berjalan menjadi lebih tinggi daripada laba sesungguhnya. Upaya ini

dilakukan dengan membuat pendapatan menjadi lebih tinggi daripada

17

Scott, William R. “Financial Accounting Theory (6th

ed.)”, New Jersey: Pearson

Practice-Hall (2009), h. 11.1-11.4 18

Tatang Ary Gumanti, “Earnings Management: Suatu Telaah Pustaka”, Jurnal

Akuntansi dan Keuangan Vol. 2, No. 2, (Nopember 2000), h. 106 19

Tatang Ary Gumanti, “Earnings Management: Suatu Telaah Pustaka”, h. 107 20

Ina Setyaningtyas, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba

(Income Smoothing).” (Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, UNDIP, 2014), h. 17-18

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

12

pendapatan sesungguhnya, pola ini dilakukan pada saat laba

perusahaan menurun.

b. Income Minimazation

Upaya manajer perusahaan mengatur agar laba periode berjalan

lebih rendah daripada laba sesungguhnya, biasanya dilakukan pada

saat perusahaan mengalami tingkat profitabilitas yang tingi sehingga

jika laba pada periode mendatang diperkirakan turun drastis dapat

diatasi dengan mengambil laba periode sebelumnya.

c. Taking a Bath

Salah satu strategi manajemen laba yang dilakukan ketika laba

perusahaan pada periode berjalan mengalami peningkatan maupun

penurunan yang sangat drastis dibandingkan dengan laba periode

sebelumnya maupun sesudahnya. Hal ini terjadi ketika adanya tekanan

organisasi seperti pengangkatan CEO baru dengan meningkatkan laba

di masa mendatang.

d. Income Smoothing

Upaya manajer perusahaan mengatur agar laba periode berjalan

relative sama selama beberapa periode. Strategi ini dilakukan manajer

perusahaan dengan cara menaikan atau menurunkan pendapatan

maupun biaya berjalan menjadi lebih tinggi atau rendah dari

pendapatan maupun biaya sesungguhnya.

C. Perataan laba (Income Smoothing)

Perataan laba adalah upaya yang dilakukan oleh manajemen untuk

menstabilkan laba21

. Assih dan Gudono mengemukakan bahwa Income

Smoothing adalah cara pengurangan dalam variabilitas laba selama sejumlah

periode tertentu atau dalam satu periode, yang mengarah tingkat yang

21

Sofyan Syafri Harahap, Teori Akuntansi Edisi Revisi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2007), h. 245

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

13

diharapkan atas laba yang dilaporkan22

. Peratan laba disebut juga dengan

memoles laba (income smoothing) adalah satu bentuk rekayasa pendapatan

yang didesainn untuk menghapus gejolak (tinggi dan rendah) pendapatan yang

sebenernya, termasuk langkah-langkah mengurangi dan “menyimpan” laba

dalam kurun waktu laba tinggi untuk digunakan pada kurun waktu rugi23

.

Dalam perbankan, konsep income smoothing lebih dikenal dengan

istilah dynamic provisioning, merupakan penyangga yang digunakan bank

dalam mengatasi masa-masa sulitnya dengan menciptakan penyangga pada

masa-masa baiknya. Keberadaan hal ini meningkatkan daya tahan perbankan,

baik individu maupun secara keseluruhan, meskipun tidak ada jaminan bahwa

bank-bank tersebut dapat mengatasi permasalahan kreditnya24

.

Perataan laba berbeda dengan manajemen laba. Perataan laba

merupakan salah satu aspek dalam manajemen laba25

. Perataan Laba (Income

Smoothing) mempunyai dua jenis, yaitu naturally smooth dan intentionally

smooth. Naturally Smooth mempunyai implikasi bahwa sifat proses perolehan

laba itu sendiri yang menghasilkan suatu aliran penghasilan atau laba yang

rata. Tipe perataan ini terjadi begitu saja tanpa adanya intervensi pihak

manapun. Sedangkan, Intentionally Smooth terbagi atas artificial smoothing

dan real smoothing. Perataan laba yang disengaja (intentionally smoothing)

mengandung intervensi manajemen. Ada dua jenis perataan laba yang

disengaja yaitu perataan laba secara riil dan secara artificial. Real Smoothing

menunjukkan secara riil tindakan manajemen yang berusahan untuk

mengendalikan peristiwa ekonomi yang secara langsung mempengaruhi

penghasilan laba perusahaan di masa yang akan datang. Artificial Smoothing

menunjukan usaha manipulasi yang dilakukan tidak menunjukkan peristiwa

22

Assih, Prihat dan Gudono , “Hubungan Tindakan Perataan Laba dengan Reaksi Pasar

atas Pengumuman Informasi Laba Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.” Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia, No 3 (2003), h 17-34 23

Charles W. Mulford dan Eugene E. Comiskey, Deteksi Kecurangan Akuntansi (The

Financial Numbers Game), (Jakarta: Penerbit PPM, cetakan 1 versi Indonesia, 2010), h. 4 24

Pe’rez, D, Salas, V dan Saurina, J, “Earning and Capital Management in Alternative

Loan Loss Provision Regulatory Regimes.” European Accounting Review, Vol. 17 No. 3, (2008),

h. 423-45 25

Tatang Ary Gumanti, “Earnings Management: Suatu Telaah Pustaka”, h. 105

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

14

ekonomi yang mendasar atau mempengaruhi aliran kas, tetapi menggeser

biaya dan atau pendapatan dari suatu periode ke periode lainnya26

.

Manajemen melakukan perataan laba memiliki beberapa tujuan yang

ingin dicapai, seperti untuk mencapai keuntungan pajak, untuk memberikan

kesan baik dari pemilik dan kreditor terhadap kinerja manajemen, mengurangi

fluktuasi pada pelaporan laba dan mengurasi risiko, sehingga harga sekuritas

yang tinggi menarik perhatian pasar, menghasilkan pertumbuhan profit yang

stabil dan menjaga posisi/kedudukan meraka dalam perusahaan27

.

Berbagai teknik yang dilakukan dalam perataan laba, diantaranya

adalah28

:

1. Perataan melalui waktu terjadinya transaksi atau pengakuan transaksi.

Pihak manajemen dapat menentukan atau mengendalikan waktu

transaksi melalui kebijakan manajemen sendiri (accrual) misalnya:

biaya riset dan pengembangan. Selain itu banyak juga perusahaan yang

menggunakan kebijakan diskon dan kredit, sehingga hal ini dapat juga

meningkatnya jumlah piutang dan penjualan pada bulan terakhir tiap

kuarter dan laba kelihatan stabil pada periode tertentu.

2. Perataan melalui alokasi untuk beberapa periode tertentu. Manajer

mempunyai wewenang untuk mengalokasikan pendapatan atau beban

untuk periode tertentu. Misalnya: jika penjualan meningkat, maka

manajemen dapat membebankan biaya riset dan pengembangan serta

amortisasi goodwill pada periode itu untuk menstabilkan laba.

3. Perataan melalui klasifikasi. Manajemen memiliki kewenangan untuk

mengklasifikasikan pos-pos rugi laba dalam kategori yang berbeda.

Misalnya: jika pendapatan non-operasi sulit untuk didefinisikan, maka

manajer dapat mengklasifikasikan pos itu pada pendapatan operasi

atau pendapatan non-operasi.

26

Norm Eckel, “The Income Smoothing Hypothesis Revisited.” Abacus Vol 17, (1981),

h. 28-29 27

Mustakim, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba pada Sektor

Industri Perbankan.” (Skripsi Fakultas Ekonomi UNS, 2009) h. 18 28

Syaidhatus Zuhriya,“Perataan Laba dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan

Manufaktur di BEI”, h. 6

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

15

Terdapat tiga hipotesis yang melatarbelakangi terjadinya Income

Smoothing, yaitu29

:

1. The bonus plan hypothesis

Pada perusahaan yang memiliki rencana pemberian bonus, manajer

perusahaan akan lebih memilih metode akuntansi yang menggeser laba

dari masa depan ke masa kini sehingga dapat menaikkan laba masa ini.

2. Debt covenant hypothesis

Manajer perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian kredit

cenderung memilih metode akuntansi yang dapat meningkatkan laba,

hal ini untuk menjaga reputasi mereka dalam pandangan pihak

eksternal.

3. Political cost hypothesis

Perusahaan yang lebih besar melakukan income smoothing

dikarenakan aktivitasnya akan melibatkan hajat hidup orang banyak

dan dengan laba yang tinggi pemerintah akan segera mengambil

tindakan misalnya menaikkan pajak pendapatan perusahaan.

Perataan laba dapat diukur dengan menggunakan indeks eckel.

Penggunaan indeks ini dapat mengetahui perusahaan yang melakukan

perataan laba atau tidak. Banyak peneliti yang menggunakan indeks eckel

dalam penelitiannya. Rumus Indeks Eckel adalah sebagai berikut:

Indeks Eckel =CV ∆I

CV ∆S

Notasi:

∆I = perubahan penghasilan: penghasilan operasional (PO), penghasilan

sebelum pajak (PSP), penghasilan bersih setelah pajak (PBSP) dalam

satu periode

∆S = perubahan penjualan (PB) dalam satu periode

CV = koefisien variasi (deviasi standar/expected value) yaitu standar

deviasi dibagi dengan nilai yang diharapkan30

.

29

Ni Nyoman Ayu, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Income Smoothing”

Media Komunikasi FIS, Vol. 11 No 1, (April 2012), h. 198

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

16

CV ∆I dan CV ∆S dapat dihitung sebagai berikut:

CV ∆X = √∑(∆X − ∆ӿ)2

𝑛 − 1: ∆ӿ

Dengan keterangan sebagai berikut:

CV ∆I = koefisien varian untuk perubahan laba

CV ∆S = koefisien varian untuk perubahan pendapatan operasional

CV = koefisien varian

∆X = perubahan x antara tahun n dengan tahun n-1

∆ӿ = rata-rata dari perubahan x

n = jumlah periode yang diamati

Nilai indeks perataan laba ≥ 1 berarti perusahaan tidak digolongkan

sebagai perusahaan yang melakukan perataan laba. Sebaliknya, jika indeks

perataan laba < 1, maka perusahaan digolongkan sebagai perusahaan yang

melakukan perataan laba.

Albercht dan Richardson mengemukakan bahwa terdapat kelebihan dan

kelemahan dari indeks eckel. Kelebihan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Hanya mengukur variabilitas laba yang dilaporkan tanpa menggunakan

prediksi laba sehingga hasilnya tidak mudah dipengaruhi model

prediksi laba

2. Tidak menggunakan pengujian univariate maupun multivariate

terhadap berbagai biaya

3. Laba dan penjualan yang diuji adalah laba dan penjualan untuk

beberapa periode.

Dibalik kelebihan tersebut terdapat kelemahan dari indeks eckel. Hal

tersebut pun dikemukakan sendiri oleh pembuat indeks Eckel ini. Kelemahan

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh promisme yang digunakan tidak diketahui baik secara

kualitatif maupun kuantitatif

30

Mustakim, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba Pada Sektor

Industri Perbankan.” (Skripsi Jurusan Manajemen UNS), h. 46-47

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

17

2. Indeks tersebut tidak dapat menjelaskan jika terjadi kondisi dimana

bila kovarian laba memiliki nilai laba yang lebih besar dari nilai

kovarian penjualan (CV ∆I > CV ∆S)

Indeks eckel masih terdapat kelemahan, kustono mengusulkan atas

perbaikan ketidaksempurnaaan indeks eckel yang dipakai oleh peneliti-peneliti

lain. Kustono mengemukakan bahwa indeks eckel memiliki masalah saat

digunakan untuk mengukur pada jumlah periode tahun (n) yang berbeda.

Kustono mengajukan sebuah formulasi baru sebagai berikut31

:

𝑃𝑃𝑖𝑡 =

𝐿𝑖𝑡 − 𝐿𝑖𝑡−1

𝐿𝑖𝑡−1

𝑃𝑖𝑡 − 𝑃𝑖𝑡−1

𝑃𝑖𝑡−1

Dengan keterangan sebagai berikut:

PP = indeks perataan penghasilan

L = laba

P = penjualan

i = perusahaan i

t = tahun ke t

Laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba bersih sebelum

pajak (LBSP). Penjualan dalam penelitian ini adalah pendapatan. Perusahaan

diklasifikasikan sebagai perata apabila setidaknya tiga periode (dua rasio PP)

berurutan memiliki indeks absolute dibawah 0,532

. Ada pertimbangan

penggunaan pada tiga periode karena praktik perataan laba adalah praktik

manipulasi penghasilan yang terjadi pada beberapa periode. Dengan

menggunakan rasio perubahan penghasilan dan penjualan, manajemen dapat

terdekteksi melakukan perataan apabila melalui setidaknya tiga periode (dua

rasio, karena untuk menghitung rasio tersebut digunakan periode t dan t-1).

Rasio lebih besar dari 1 mengindikasikan penghasilan lebih dari penjualan.

31

Alwan Sri Kustono dan Jehan Masagung Lasado, “Pengaruh Risiko terhadap

Kecenderungan Praktik Perataan Penghasilan pada Bank Umum Syariah”, Jurnal Akuntansi

Universitas Jember, Vol. 10 No. 1 (Maret, 2012), h. 6 32

Dewanti Istifarda, “Pengaruh Income Smoothing (Perataan Laba) terhadap Earning

Response (Reaksi Pasar) pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI)”, (Skripsi

Fakultas Ekonomi Universitas Jember, 2015), h. 3

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

18

Rasio kurang dari 1 mengindikasikan perataan penghasilan lebih rendah dari

penjualan33

.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perataan laba dapat dibedakan atas

faktor konsekuensi ekonomi dari pilihan akuntansi dan faktor-faktor laba.

Faktor konsekuensi ekonomi dari pilihan akuntansi, menyebabkan perubahan

akuntansi yang mempengaruhi angka-angka akuntansi akan mempengaruhi

kondisi itu. Kondisi yang terpengaruh oleh angka-angka akuntansi itu

misalnya pembayaran bonus dan harga saham. Pada faktor-faktor laba,

perataan laba tidak akan terjadi jika laba yang diharapkan tidak terlalu berbeda

dengan laba yang sesungguhnya. Sebaliknya selisih antara laba yang

diharapkan dengan laba sesunggugnya, maka manajer akan semakin terdorong

untuk meratakan laba34

.

Perataan laba dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendorong

manajer untuk melakukan perataan laba. Banyak penelitian empiris terdahulu

telah menguji faktor-faktor tersebut namun penemuan empiris didapat

menunjukkan kesimpulan yang belum sepakat, karena untuk beberapa faktor

masih disimpulkan berpengaruh dan tidak berpengaruh terhadap perataan

laba35

.

D. Pembiayaan

Pembiayaan atau financing ialah pendanaan yang diberikan oleh suatu

pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan,

baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan

adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan36

. Dari kegiatan usaha tersebut bank syariah mendapatkan

33

Dewanti Istifarda, “Pengaruh Income Smoothing (Perataan Laba) terhadap Earning

Response (Reaksi Pasar) pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI, h. 35-36 34

Mona Sartika, “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap

Perataan Laba pada Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-

2011.”, (Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang, 2013), h. 7 35

Arya Pradipta dan Yulius Kurnia, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba”,

h. 15 36

M. Nur Rianto Al Arif (2011), Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Jakarta: Era Citra

Intermedia, 2011), h..335

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

19

penghasilan (income) berupa margin keuntungan, bagi hasil, fee (ujrah), dan

pungutan lainnya, seperti biaya administrasi. Namun, sebagian besar

pendapatan bank syariah berasal dari imbalan bagi hasil yang didapatkan dari

pembiayaan37

.

Dalam UU no. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Pembiayaan

pada bank syariah adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan

dengan itu berupa:

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;

b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam

bentuk ijarah muntahiya bittamlik;

c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

istishna;

d. Transaki pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan

e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa.

Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah

dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau

diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu

tertentu dengan imbalan ijarah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

Pembiayaan memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Meningkatkan daya guna, peredaran, dan lalu lintas uang

b. Meningkatkan daya guna dan peredaran barang

c. Meningkatkan aktivitas investasi dan pemerataan pendapatan

d. Sebagai asset terbesar yang menjadi sumber income terbesar bank

E. Risiko Pembiayaan

Bank sebagai lembaga intermediary dalam kaitannya dengan

penyaluran dana atau pembiayaan bank syariah menangung risiko kredit atau

risiko pembiayaan. Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan nasabah atau

37

A. Wangsawidjaja Z, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2012), h. 78

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

20

pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank sesuai dengan perjanjian

yang disepakati. Salah satu yang termasuk dalam kelompok risiko kredit

adalah risiko konsentrasi pembiayaan. Risiko konsentrasi pembiayaan

merupakan risiko yang timbul akibat terkonsentrasinya penyediaan dana

kepada satu pihak atau sekelompok pihak, industri, sektor, dan/atau area

geografis tertentu yang berpotensi menimbulkan kerugian cukup besar yang

dapat mengancam kelangsungan usaha bank38

.

Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas bisnis bank. Pada

bank umum, pembiayaan disebut pinjaman, sementara di bank syariah disebut

pembiayaan, sedangkan untuk balas jasa yang diberikan atau diterima pada

bank umum berupa bunga (interest loan atau deposit) dalam persentase yang

sudah ditentukan sebelumnya39

. Pada sebagian besar bank, pemberian

pembiayaan merupakan sumber risiko kredit yang terbesar40

.

Dalam berbagai peraturan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, tidak

dijumpai definisi atau pengertian dari “pembiayaan bermasalah” yang

diterjemahkan sebagai Non Performing Financing (NPF) atau Anwal

Mustamirah Ghairu Najihah. Istilah “pembiayaan bermasalah” di perbankan

syariah adalah padanan istilah “kredit bermasalah” di perbankan konvensional.

Istilah Non Performing Financing (NPF) atau dalam Kamus Perbankan

Syariah disebut duyumun ma’dumah yang diartikan sebagai “pembiayaan non

lancar mulai dari kurang lancar sampai dengan macet”. Risiko pembiayaan

bagi bank syariah timbul apabila kualias pembiayaan dari lancar menjadi

kurang lancar (golongan III), diragukan (golongan IV), dan macet (golongan

V). Pembiayaan dari sisi bank dapat menurunkan performance bank dan

mengurangi pendapatan serta memperbesar biaya pencadangan,yaitu

Penyisihan Penghapusan Aktiva (PPA)41

.

38

Nurwahjuni dan Abd. Shomad, “Fous Eyes Principle dalam Pengelolaan Risiko Kredit

Pada Bank”, Jurnal Yuridika Vol 30 No 2 (Mei, 2016), h. 275 39

Ari Kristin Prasetyoningrum, Risiko Bank Syariah Risiko Imbal Hasil, Risiko Investasi,

Return, Tingkat Dana Pihak Ketiga, dan BI Rate, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h. 64 40

Bambang Rianto, Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia, (Jakarta: PT.

Penerbit Salemba Empat, 2013), h. 55 41

A. Wangsawidjaja Z, Pembiayaan Bank Syariah, h. 89-91

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

21

Terdapat penggolongan kriteria kualitas pembiayaan masalah

berdasarkan pengelompokan produk pembiayaan, yaitu sebagai berikut:

a. Penggolongan kualitas mudharabah dan musharakah

b. Penggolongan kualitas murabahah, istisna, qard, dan transaksi

multijasa

c. Penggolongan kualitas ijarah atau ijarah muntahiya bi tamlik dan

d. Penggolongan kualitas salam

Untuk menetapkan golongan kualitas pembiayaan pada masing-masing

komponen ditetapkan kriteria tertentu. Khusus Non Performing Financing

(NPF), ditinjau dari kriteria kemampuan membayar kembali pembiayaan,

dapat digolongkan sebagai berikut42

:

a. Kualitas Mudharabah dan Musharakah

1) Pembiayaan Kurang Lancar (golongan III)

Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok telah

melampaui 3 (tiga) bulan, namun belum melampaui 4 (empat)

bulan atau terdapat tunggakan pelunasan pokok melampaui 1 (satu)

bulan, namun belum melampaui 2 (dua) bulan setelah jatuh tempo.

2) Pembiayaan diragukan (golongan IV)

Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok telah

melampau 4 (empat) bulan, namun belum melampaui 6 (enam)

bulan atau terdapat tunggakan pelunasan pokok melamapaui 2 (dua)

bulan, namun belum melampaui 3 (tiga) bulan setelah jatuh tempo.

3) Pembiayaan Macet (golongan V)

Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok telah melampaui

6 (enam) bulan atau terdapat tunggakan pelunasan pokok

melampaui 3 (tiga) bulan setelah jatuh tempo.

b. Kualitas Murabahah, Istisna, Qard, dan Multijasa

1) Pembiayaan Kurang Lancar (golongan III)

42

Ibid, h. 84-85

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

22

Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau margin

telah melampaui 3 (tiga) bulan, namun belum melampaui 6 (enam)

bulan.

2) Pembiayaan Diragukan (golongan IV)

Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau margin

telah melampaui 6 (enam) bulan, namun belum melampaui 9

(sembilan) bulan.

3) Pembiayaan Macet (golongan V)

Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau margin

telah melampaui 9 (sembilan) bulan.

c. Kualitas Ijarah atau Ijarah Muntahiyah Bi Tamlik

1) Pembiayaan Kurang Lancar (golongan III)

Terdapat tunggakan pembayaran angsuran sewa dan/atau margin

telah melampaui 3 (tiga) bulan, namun belum melampaui 6 (enam)

bulan.

2) Pembiayaan Diragukan (golongan IV)

Terdapat tunggakan pembayaran angsuran sewa dan/atau margin

telah melampaui 6 (enam) bulan, namun belum melampaui 9

(sembilan) bulan.

3) Pembiayaan Macet (golongan V)

Terdapat tunggakan pembayaran angsuran sewa dan/atau margin

telah melampaui 9 (sembilan) bulan.

d. Kualitas Salam

Penggolongan kualitas pembiayaan bermasalah untuk pembiayaan

salam antara lain dapat dinilai dari kemampuan menyerahkan barang

pesanan sebagai berikut:

1) Pembiayaan Kurang Lancar (golongan III)

Piutang salam telah jatuh tempo sampai dengan 2 (dua) bulan.

2) Pembiayaan Diragukan (golongan IV)

Piutang salam telah jatuh tempo sampai dengan 3 (tiga) bulan.

3) Pembiayaan Macet (golongan V)

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

23

Piutang salam telah jatuh tempo lebih dari 3 (tiga) bulan.

Berdasarkan kodifikasi Peraturan Bank Indonesia, NPF bertujuan untuk

mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank.

Semakin tinggi rasioa ini, menunjukkan kualitas pembiayaan yang semakin

buruk. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

𝑁𝑃𝐹 =Jumlah Pembiayaan Bermasalah (KL, D, M)

Total Pembiayaan 𝑥 100%

Dengan kriteria penilaian peringkat sebagai berikut:

Rasio Peringkat Keterangan

NPF < 2% 1 Sangat Sehat

2% ≤ NPF < 5% 2 Sehat

5% ≤ NPF < 8% 3 Cukup Sehat

8% ≤ NPF < 12% 4 Kurang Sehat

NPF ≥ 12% 5 Tidak Sehat

F. Profitabilitas

Profitabilitas terkait dengan efisiensi penggunaan aset dan sumber daya

lain oleh perusahaan dalam operasinya. Profitabilitas merupakan ukuran

spesifik dari performa sebuah bank, dimana profitabilitas sendiri merupakan

tujuan dari manajemen perusahaan dengan memaksimalkan nilai dari para

pemegang saham, optimalisasi di berbagai tingkat return, dan meminimalisir

risiko yang ada.

Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan memperoleh laba

yang berhubungan dengan penjualan total asset maupun modal sendiri.

Sasaran yang akan dicapai adalah laba perusahaan.

Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

efektivitas dan efisiensi bank secara keseluruhan, yang ditunjukan dengan

besarnya laba yang diperoleh perusahaan43

. Rasio Profitabilitas bisa dilihat

dari nilai Return on Assets (ROA). Return on Assets (ROA) merupakan rasio

43

Siamat Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan Edisi 4, (Jakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, 2005), h.

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

24

rentabilitas yang menunjukkan perbandingan antara laba (sebelum pajak)

dengan total asset bank, rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan

asset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan44

. Semakin besar return on

assets suatu bank maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai

bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan

asset45

.

Secara sistematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑅𝑂𝐴 =Laba Sebelum Pajak

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑥 100%

Dengan kriteria penilaian peringkat sebagai berikut:

Rasio Peringkat Keterangan

ROA > 1.5% 1 Sangat Sehat

1.25% ≤ ROA <1.5% 2 Sehat

0.5% ≤ ROA < 1.25% 3 Cukup Sehat

0% ≤ ROA < 0.5% 4 Kurang Sehat

ROA ≤ 0% 5 Tidak Sehat

G. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan salah satu indikator

permodalan bank yang mengukur kemampuan modal bank untuk menutupi

segala aktiva bank yang mengandung atau menghasilkan risiko (kredit,

pernyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain). Capital Adequacy Ratio

(CAR) sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai pemenuhan permodalan

minimum bank. Rasio ini menjadi indikator terhadap kemampuan bank dalam

menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dan kerugian-kerugian bank

yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko.

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi,

dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap

44

Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2013), h. 101 45

Nur Mawaddah, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah.”

Jurnal Etikonomi Vol. 14 No. 2, (Oktober, 2015), h. 246

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

25

besarnya modal bank46

. Rasio utama pada permodalan adalah rasio

Kewajiban Penyediaan Modal Minimun (KPMM) atau lebih dikenal sebagai

rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang harus dimiliki oleh

bank.

Rumus untuk menghitung CAR sebagai beriku:

𝐶𝐴𝑅 =Modal Inti + Pelengkap

𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑡 𝑅𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 (𝐴𝑇𝑀𝑅) 𝑥 100

Dengan kriteria penilaian peringkat sebagai berikut:

Rasio Peringkat Keterangan

CAR > 12% 1 Sangat Sehat

9% ≤ CAR <12% 2 Sehat

8% ≤ CAR < 9% 3 Cukup Sehat

6% ≤ CAR < 8% 4 Kurang Sehat

CAR ≤ 6% 5 Tidak Sehat

H. Keterkaitan antar Variabel Penelitian

1. Keterkaitan antara Total Pembiayaan terhadap Perataan Laba

Bank Syariah dalam operasionalnya sama seperti Bank

Konvensional yaitu menghimpun dan menyalurkannya dananya untuk para

calon nasabah. Jumlah pembiayaan diproksikan dengan Total Pembiayaan

(Total Financing/TF) dapat menunjukkan adanya implementasi dynamic

provisioning yang dilakukan oleh bank syariah. Perusahaan dengan

pembiayaan yang tinggi cenderung melakukan perataan laba47

. Dynamic

provisioning yang merupakan penyangga yang digunakan bank dalam

mengatasi masa-masa sulitnya dengan menciptakan pada masa-masa

baiknya, sehingga bank syariah memiliki kecendurungan untuk

membentuk penyisihan kerugian untuk menyerap kerugian48

. Pada

46

M. Kuncoro, Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasinya, (Yogyakarta: BPFE,

2002) 47

Rizky Syahfandi dan Siti Mutmainah, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perataan

Laba PPAP: (Praktik Manajemem Laba pada Perbankan Syariah di Indonesia)”, (Skripsi Fakultas

Ekonomika dan Bisnis UNDIP, 2012) h. 9 48

Wilson RL Tobing, “Perataan Laba melalui Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

(PPAP) Sektor Perbankan”, Jurnal Akuntabilitas Vol 9 No. 1, (September 2009), h. 50

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

26

penelitian yang dilakukan oleh Anita Kusumaranny49

menyatakan bahwa

total pembiayaan berpengaruh positif terhadap perataan laba, yang berarti

bahwa pembiayaan mempunyai peranan terhadap dilakukannya perataan

laba atau tidak.

2. Keterkaitan antara Risiko Pembiayaan terhadap Perataan Laba

Akibat dari timbulnya risiko pembiayaan adalah bank akan

kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan dari pembiayaan yang

diberikannya, sehingga mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk

bagi profitabilitas atau rentabilitas bank.

Jika risiko pembiayaan mengalami kenaikan maka akan

mempengaruhi pada penurunan profitabilitas bank karena besarnya rasio

NPF menunjukkan bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola

kredit bermasalah yang diberikan oleh bank kepada nasabah. Sehingga

semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank

yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar, yang

nantinya akan berdampak pada laba perbankan syariah. Penurunan laba

akan memberikan dampak yang lainnya, seperti turunnya bonus ataupun

turunya persepsi dari pihak-pihak lain di luar bank. Sehingga manajer akan

berusaha mensiasati kondisi tersebut dengan tetap menunjukkan

kemampuan laba yang diperoleh melalui tindakan perataan laba50

.

Penelitian yang dilakukan oleh Nana Yuliana menyatakan bahwa

terdapat hubungan positif antara NPF dengan praktik perataan laba.

Apabila semakin tinggi NPF maka peluang Bank Syariah untuk

melakukan praktik perataan laba semakin tinggi. Bank dalam ukuran kecil

49

Anita Kusumaranny, “Manajemen Laba dengan Menggunakan Penghapusan

Penyisihan Aktiva Produktif untuk Tujuan Peratan Laba pada Perbankan Syariah di Indonesia”.

(Skripsi Fakultas Ekonomi UI, 2012), h. 76 50

Yudhit Ika Kismini, “Pengaruh Risiko Kredit, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan

Leverage terhadap Perataan Laba (Studi pada Perusahaan Perbankan yang Go Public di BEI).”

(Tesis Universitas Dipenogoro, 2012) h. 11

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

27

dengan risiko yang tinggi dan buruknya kondisi keuangan lebih cenderung

meratakan laba mereka51

.

3. Keterkaitan antara Profitabilitas terhadap Perataan Laba

Profitabilitas sebuah bank dapat dilihat dari nilai Return on Assets

(ROA). Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah bank

dalam memperoleh keuntungan yang didapatkan dari penyaluran

pembiayaan atau investasi. Return on Assets (ROA) adalah rasio keuangan

perusahaan yang berkaitan dengan profitabilitas mengukur kemampuan

perusahaan memperoleh keuntungan dan laba atas tingkat pendapatan,

asset dan modal saham tertentu52

.

Rasio profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam

memperoleh keuntungan atau laba. Laba merupakan ukuran penting yang

sering digunakan manajer sebagai dasar pembagian dividen, dengan

asumsi bahwa investor meningkat dengan adanya laba perusahaan yang

stabil. Jika ada variabilitas laba yang besar, manajer akan cenderung

melakukan perataan dengan harapan bahwa profitabilitas yang tinggi akan

menaikkan standar bonus atau laba dimasa yang akan datang dan

mengurangi kekhawatiran manajer dalam pencapaian target laba yang

stabil di masa yang akan datang53

. Secara teori pengumuman laba atau rugi

menjadi sangat penting karena laporan laba atau rugi merupakan dasar

utama untuk menentukan kemampuan menghasilkan laba perusahaan

(earning power). Asthon menemukan bahwa perusahaan publik

mengumumkan rugi tersebut bagi perusahaan. Hal ini mengindikasikan

bahwa profitabilitas dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalam

perataan laba. Disamping itu investor menggunakan secara maksimal

informasi yang dipublikasikan dalam pengambilan keputusan investasi.

Sebagian besar profitabilitas, maka kinerja perusahaan tersebut semakin

51

Alwan Sri Kustono dan Jehan Masagung Lasado, “Pengaruh Risiko terhadap

Kecenderungan Praktik Perataan Penghasilan pada Bank Umum Syariah”, h. 3-4 52

Wilton dkk, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Return on Asset dan Net Profit Margin

terhadap Perataan Laba (Income Smoothing)”, h. 96 53

Syaidhatus Zuhriya, “Perataan Laba dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Perusahaan Manufaktur di BEI”, h. 10-11

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

28

baik, karena tingkat pengembalikan (return) semakin besar.

Konsekuensinya, profitabilitas yang meningkat akan meningkatkan

kepercayaan pasar sehingga perusahaan mempunyai kecenderungan untuk

menjaga konsistensi tingkat labanya54

.

4. Keterkaitan antara Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap perataan

laba

CAR adalah rasio kinerja bank untuk kecukupan modal yang

dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau

menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. Penurunan nilai

CAR suatu bank akan menyebabkan manajer memiliki inisiatif untuk

melakukan manajemen laba. Manajemen laba dilakukan oleh bank yang

mengalami penurunan nilai CAR sebagai salah satu indikator kinerja

keuangan bank. Semakin tinggi CAR semakin baik kondisi bank55

.

Semakin kecil risiko maka semakin meningkat keuntungan yang diperoleh,

sehingga CAR berpengaruh positif terhadap perubahan laba56

. Perataan

laba dilakukan oleh bank semakin intensif dengan arah terbalik dengan

tingkat CAR, dimana bank yang memiliki nilai CAR lebih rendah dari

ketentuan minimum Bank Indonesia cenderung lebih intensif melakukan

perataan laba dan sebaliknya57

.

Hal ini didukung oleh penelitian Puri Sulistiowati58

yang

menyatakan variabel CAR memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap income smoothing pada bank-bank yang ada di Indonesia.

Dengan terpenuhinya CAR oleh bank, maka bank tersebut dapat menyerap

54

Samuel Christyan dan P Basuki, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan

Laba pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesi”, Jurnal Mahasiswa UNDIP, 2011), h. 23 55

Ilham Firdaus, “Pengaruh Asimetri Informasi dan Capital Adequacy Ratio (CAR)

terhadap Manajemen laba”, (Skripsi Mahasiswa Universitas Negeri Padang, 2013), h. 6-7 56

Nur Aini, “Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO dan Kualitas Aktiva Produktif

terhadap Perubahan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI”,

Jurnal Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan Vol. 2 No. 1 (Mei, 2013), h. 18 57

Millah Irodah, “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Tingkat Kecukupan Modal terhadap

Praktik Perataan Laba dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening”, (Skripsi Jurusan

Perbankan Syariah FE UIN Malang, 2017), h. 33 58

Puri Sulistiowati, Pengaruh Return on Aset, Permodalan, Liquidity, Kualitas Aktiva

dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Perataan Laba pada Bank-Bank yang Ada di di

Indonesia, (Tesis, Universitas Gajah Mada, 2013), h. 54

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

29

kerugian-kerugian yang dialami, sehingga kegiatan yang dilakukan akan

berjalan secara efisien dan pada akhirnya laba yang diperoleh bank akan

semakin meningkat. Dengan meningkatnya laba, maka akan berdampak

juga pada dilakukan atau tidaknya perataan laba.

I. Penelitian Sebelumnya

Berikut ini daftar penelitian yang berkaitan dengan Pengaruh Total

Pembiayaan, Risiko Pembiayaan, Profitabilitas dan Capital Adequacy Ratio

(CAR) terhadap Perataan Laba:

1. Penelitian mengenai “Pengaruh Non Performing Financing, Profitabilitas,

Ukuran Perusahaan, PPAP dan Financial Leverage Terhadap Praktik

Perataan Laba Perbankan Syariah di Indonesia” yang ditulis oleh Nana

Yuliani, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terjadi praktik

perataan laba pada bank syariah dan menganilisis faktor-faktor yang

mempengaruhi perataan laba bank umum syariah. Metode yang digunakan

pada penelitian ini adalah model regresi logit (logistic regression).

Variabel perataan laba diukur menggunakan indeks eckel. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa NPF, ROA, Ukuran Perusahaan berpengaruh positif

signifikan sedangkan PPAP dan financial leverage tidak mempunyai

pengaruh. Perbedaan dengan penelitian terletak pada metode penelitian

yang menggunakan regresi data panel dan variabel perataan laba diukur

menggunakan indeks kustono serta peneliti menggunakan variabel

independen yang pembiayaan dan capital adequacy ratio (CAR).

2. Penelitian mengenai “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktek

Perataan Laba” yang ditulis oleh Igan Budiasih, Jurusan Akuntansi,

Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana Bali tahun 2009. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi praktik

perataan laba. Perataan laba diukur menggunakan indeks eckel dan metode

penelitian yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil dari

penelitian ini adalah ukuran perusahaan, profitabilitas dan dividend payout

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

30

ratio berpengaruh positif terhadap perataan laba sedangkan financial

leverage tidak berpengaruh. Perbedaan dengan penelitian ini adalah

populasi yang dijadikan sampel adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI sedangkan penulis meneliti pada Bank Umum Syariah di

Indonesia.

3. Penelitian mengenai, “Factors Affecting Income Smoothing among Listed

Companies in Singapore” yang ditulis oleh Nasuhiyah Ashari, Hian Chye

Koh, Soh Leng Tan dan Wei Har Wong, Nanyang Technological

University tahun 1994. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-

faktor yang berkaitan dengan perataan laba pada sample 153 perusahaan

yang terdaftar di Singapore Stock Exchange. Metode yang digunakan

adalah model regresi logit (logistic regression) dan perataan laba diukur

menggunakna indeks eckel. Hasil dari penelitian adalah perusuhaan

dengan profitabilitas kecil dan beresiko diduga melakukan perataan laba.

Dibanding dengan perusahaan milik Singapore lebih banyak perusahaan

Malaysia yang melakukan perataan laba yang terdafatar pada Singapore

Stock Exchange, hal tersebut mengindikasikan kebangsaan dari

perusahaan tersebut dapat menentukan perusahaan tersebut melakukan

praktik perataan laba atau tidak. Perbedaan dengan penelitian ini adalah

variabel yang digunakan adalah pembiayaan, risiko pembiayaan dan

capital adequacy ratio (CAR) pada Bank Umum Syariah yang ada di

Indonesia.

4. Penelitian mengenai “Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi

Perataan Laba (Income Smoothing)” yang ditulis oleh Ina Setyaningtyas,

Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Dipenogoro Semarang tahun

2014. Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh ukuran perusahaan,

rasio hutang, sektor industri, leverage operasi, dan profitabilitas terhadap

praktik perataan laba yang terjadi pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar pada BEI. Metode yang digunakan adalah model regresi logit

(logistic regression). Hasil dari peneletian ini adalah sektor industri

berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Sedangkan ukuran perusahaan,

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

31

rasio hutang, leverage operasi, dan profitabilitas tidak mempengaruhi

praktik perataan laba. Perbedaan dengan penelitian ini adalah metode

penelitian yang digunakan adalah regresi data panel, sampel yang

digunakan adalah Bank Umum Syariah yang beroperasi pada periode

2011-2016. Variabel dependen yang digunakan adalah perataan laba yang

diukur menggunakan indeks kustono dan variabel independennya adalah

pembiayaan, risiko pembiayaan, dan capital adequacy ratio (CAR).

5. Penelitian mengenai “Determinan Implementasi Income Smoothing pada

Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia periode

2011-2015” yang ditulis oleh Julia Rossa, Tumpal Manik dan

Fatahurazzak, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji Riau

tahun 2017. Penelitian ini bertujuan menguji antara variabel ROA, payout

ratio, ukuran perusahaan dan debt to ratio terhadap implementasi perataan

laba. Metode penelitian yang digunakan adalah model regresi logistic dan

variabel perataan laba menggunakan indeks kustono. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa profitabilitas (ROA) dan payout ratio tidak

berpengaruh terhadap perataan laba sedangkan ukuran perusahaan dan

debt to equity ratio berpengaruh terhadap perataan laba. Perbedaan dengan

penelitian ini adalah sampel yang digunakan adalah Bank Umum Syariah

yang beroperasi pada periode 2011-2016.

6. Penelitian mengenai “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik

Perataan Laba pada Perusahaan Asing dan Non Asing di Indonesia” yang

ditulis oleh Muhammad Yusuf dan Soraya tahun 2004. Penelitian ini

bertujuan untuk menguji faktorfaktor yang mempengaruhi praktik perataan

laba. Metode penelitian yang digunakan adalah statistik inferensial yang

terdiri atas pengujian univariate dan multivariate. Hasil penelitian

menunjukkan Perusahaan non asing lebih banyak melakukan praktik

perataan laba dibandingkan perusahaan asing. Dibuktikan dengan 8 dari 16

perusahaan non asing melakukan praktik perataan laba dan 6 dari 14

perusahaan asing yang melakukan. Total aktiva perusahaan asing dan non

asing yang melakukan cenderung lebih besar daripada perusahaan yang

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

32

tidak melakukan perataan laba. Profitabilitas perusahaan yang melakukan

perataan laba cenderung stabil dibanding yang tidak melakukan ketika

perekonomian yang tidak stabil. Leverage operasi perusaan yang

melakukan praktik tersebut lebih kecil dibanding perusahaan yang tidak.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah sampel yang digunakan merupakan

Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia periode 2011-2016.

J. Kerangka Penelitian

Gambar 2. 1 Skema Alur Penelitian

Uji F Uji t Uji R2

Interpretasi

Kesimpulan

Total

Pembiayaan

(X1)

Risiko

Pembiayaan

(NPF) (X2)

Profitabilitas

(ROA) (X3)

Capital

Adequacy

Ratio

(CAR) (X4)

Perataan Laba

(Indeks Kustono)

Pemilihan Model Estimasi Data

Panel

Common Effect Fixed Effect Random Effect

Uji Chow Uji Hausman

Model Estimasi Terpilih

Uji Hipotesis

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

33

K. Hipotesis

Berdasarkan tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis Total

Pembiayaan, Risiko Pembiayaan, Profitabilitas, dan Capital Adequacy Ratio

(CAR) terhadap Perataan Laba maka peneliti melakukan rumusan hipotesis.

Penyusunan hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan variabel-variabel

independennya terdiri dari:

X1 = Total Pembiayaan

X2 = Risiko Pembiayaan (NPF)

X3 = Profitabilitas (ROA)

X4 = Capital Adequacy Ratio (CAR)

Variabel-variabel tersebut dapat mempengaruhi variabel dependen, yaitu:

Y = Perataan Laba

Sehingga hipotesis yang diajukan adalah:

1. Variabel Total Pembiayaan (X1)

H0 = Total Pembiayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan

laba

H1 = Total Pembiayaan berpengaruh signifikan terhadap perataan laba

2. Variabel Risiko Pembiayaan (NPF) (X2)

H0 = Risiko Pembiayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan

laba

H1 = Risiko Pembiayaan berpengaruh signifikan terhadap perataan laba

3. Variabel Profitabilitas (ROA) (X3)

H0 = Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba

H1 = Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap perataan laba

4. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) (X4)

H0 = Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh signifikan

terhadap perataan laba

H1 = Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan terhadap

perataan laba

5. Variabel Total Pembiayaan (X1), Risiko Pembiayaan (X2),

Profitabilitas (X3), Capital Adequacy Ratio (X4)

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

34

H0 = Total Pembiayaan (X1), Risiko Pembiayaan (X2), Profitabilitas (X3),

Capital Adequacy Ratio (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap

perataan laba

H1 = Total Pembiayaan (X1), Risiko Pembiayaan (X2), Profitabilitas (X3),

Capital Adequacy Ratio (X4) berpengaruh signifikan terhadap

perataan laba

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh variabel independen yaitu

Total Pembiayaan (Total Financing), Risiko Pembiayaan (NPF), Profitabilitas

(ROA) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap variabel dependen yaitu

perataan laba. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

menghasilkan sumber data yang mampu disajikan dalam bentuk angka-angka.

Objek penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia yang

melakukan praktik perataan laba. Data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan data panel. Data yang digunakan merupakan data tahunan yang

telah dipublikasikan di website resmi Bank Umum Syariah.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah di

Indonesia. Dalam metode penelitian, kata populasi amat populer dipakai

untuk menyebutkan serumpun/sekelompok objek yang menjadi sasaran

penelitian59

. Berdasarkan Statistik Perbankan Syariah per Januari 2017,

jumlah Bank Umum Syariah sebanyak 13 BUS. Waktu penelitian ini yaitu

dari tahun 2011 sampai dengan 2016. Berikut ini adalah daftar nama Bank

Umum Syariah di Indonesia

59

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Penerbit Kencana, 2012), h.

30

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

36

Tabel 3. 1 Populasi Bank Umum Syariah

No Bank Umum Syariah

1 PT. Bank Aceh Syariah

2 PT. Bank Muamalat Indonesia

3 PT. Bank Victoria Syariah

4 PT. BRISyariah

5 PT. Bank Jabar Banten Syariah

6 PT. Bank BNI Syariah

7 PT. Bank Syariah Mandiri

8 PT. Bank Mega Syariah

9 PT. Bank Panin Syariah

10 PT. Bank Syariah Bukopin

11 PT. BCA Syariah

12 PT. Maybank Syariah Indonesia

13 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

2. Sampel

Sampel (contoh) ialah sebagian anggota populasi yang diambil

dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik

sampling60

. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh

bank umum syariah berskala nasional di Indonesia yang terindikasi praktik

manajemen laba. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel

adalah teknik sampling bertujuan (purposive sampling). Penggunaan

teknik tersebut bertujuan agar sampel yang dipilih sesuai dengan kriteria

yang telah dipilih secara khusus berdasarkan tujuan dari penelitian ini.

Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah:

1. Bank Umum Syariah skala nasional yang mempublikasikan laporan

keuangan tahunan yang dipublikasikan di website resmi bank untuk

periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2016

60

Usman Husaini dan Purnomo, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Penerbit Bumi

Aksara, 2009), h. 43

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

37

2. Data laporan keuangan tersedia lengkap secara keseluruhan dan

terdapat data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu Total

Pembiayaan, Risiko Pembiayaan yang diproksikan dengan Non

Performing Financing, Profitabilitas yang diproksikan dengan Return

on Assets, dan Capital Adequacy Ratio periode 2011 sampai dengan

2016.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka terdapat 11 Bank Umum

Syariah yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian, antara

lain:

Tabel 3. 2 Sampel Penelitian

No Bank Umum Syariah

1 PT. Bank Muamalat Indonesia

2 PT. Bank Victoria Syariah

3 PT. BRISyariah

4 PT. Bank Jabar Banten Syariah

5 PT. Bank BNI Syariah

6 PT. Bank Syariah Mandiri

7 PT. Bank Mega Syariah

8 PT. Bank Panin Syariah

9 PT. Bank Syariah Bukopin

10 PT. BCA Syariah

11 PT. Maybank Syariah Indonesia

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data yang dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi

sebelumnya yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain dengan kata lain data

sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang atau lembaga lain yang

sudah dipublikasikan61

. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

61

Suparmoko, Metode Penelitian Praktis, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 1991), h. 67

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

38

kuantitatif yang merupakan data statistik berbentuk angka-angka. Data

kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala numerik (angka) yang

dibedakan menjadi data interval dan data rasio62

. Data kuantitatif dapat diolah

atau dianalisis dengan menggunakan teknik perhitungan statistik63

.

Data sekunder yang akan digunakan merupakan data tahunan. Data

yang digunakan adalah data yang berasal dari annual report selama periode

2011 sampai dengan tahun 2016. Data dapat diakses pada website Bank

Umum Syariah tersebut.

Tabel 3. 3 Variabel, Notasi, Satuan dan Sumber Data

Variabel Notasi Satuan Sumber Data

Perataan Laba ISY1 Rasio Annual Report

Total Pembiayaan TPX1 Rasio Annual Report

NPF NPFX2 Persen Annual Report

ROA ROAX3 Persen Annual Report

CAR CARX4 Persen Annual Report

D. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini adalah melalui beberapa cara, yaitu:

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan ini didapatkan dari mengumpulkan

literatur-literatur ilmiah, buku-buku, artikel serta jurnal terkait,

guna mendapatkan landasan dan konsep yang kuat agar dapat

memecahkan permasalahan.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Pengumpulan data yang terkait penelitian ini diperoleh dari

Statistik Perbankan Syariah dari mulai tahun 2011 sampai dengan

2016 yang dilihat dari annual report yang dipublikasikan pada

masing-masing website BUS.

62

Muhammad Teguh, Metode Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi. (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2005) h. 45 63

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Penerbit Kencana, 2012), h 17

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

39

E. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Analisis data

kuantitatif adalah bentuk analisa yang menggunakan angka-angka dan

perhitungan dengan metode statistik dan mengklasifikasikan data ke dalam

kategori tertentu dengan menggunakan tabel untuk mempermudah analisa.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model regresi data panel. Data panel adalah data yang terdiri atas data seksi

silang (beberapa variabel) dan data runtut waktu (berdasarkan waktu)64

.

Regresi data panel tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Variabel dependen pada penelitian ini

menggunakan indeks kustono sebagai representasi bank-bank syariah yang

melakukan perataan laba. Untuk analisis data akan menggunakan alat bantu

aplikasi Microsoft excel dan Eviews 9.

1. Model Regresi Data Panel

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi data panel. Data

panel merupakan gabungan antara data time series dan cross section

dengan kata lain data panel merupakan data dari beberapa individu sama

yang diamati dalam kurun waktu tertentu65

. Model regresi data panel

dalam penelitian ini adalah:

Yit = α + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4X4it + Ɛit

Keterangan:

α = konstanta

β = koefisien regresi

Ɛ = standar kesalahan

Yit = Perataan Laba (Indeks Kustono)

X1it = Total Pembiayaan

X2it = Non Performing Financing (NPF)

X3it = Return on Assets (ROA)

64

Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews,

(Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN, 2011, Ed. Ketiga), h. 102 65

Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya, (Yogyakarta: Ekonosia

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2013) h. 353

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

40

X4it = Capital Adequacy Ratio (CAR)

Dalam membuat regresi data panel, kita dapat menggunakan tiga

pendekatan yaitu:

a. Pendekatan Common Effect Model (CEM)

Pada model ini digabungkan data cross section dan data time

series. Kemudian digunakan metode OLS terhadap data panel tersebut.

Pendekatan ini merupakan pendekatan yang paling sederhana

dibanding kedua pendekatan lainnya. Dengan pendekatan ini tidak bisa

melihat perbedaan antar individu dan perbedaan antar waktu karena

intercept maupun slope dari model sama. Terlihat bahwa baik intercept

maupun slope tidak berubah baik antara individu maupun antar

waktu66

. Persamaan dengan menggunakan Common Effect Model

dapat ditulis dalam bentuk sebagai berikut:

Yit = β0 + βXit + Ɛit

Keterangan:

Yit = variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

Xit = variabel independen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

Β = koefisien slope atau koefisien arah

β0= intersep model regresi

Ɛit = komponen error pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

b. Fixed Effect Model (FEM)

Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu

dapat diakomodasi dari perbedaan intersep. Untuk mengestimasi data

panel model fixed effects menggunakan teknik variable dummy untuk

menangkap perbedaan intersep antar perusahaan, perbedaan intersep

bisa terjadi karena perbedaan budaya kerja, manajerial, dan insentif.

Namun, demikian slopnya sama antar perusahaan. Model estimasi ini

66

Nachrowi Djalal Nachrowi dan Hardius Utsman, Ekonometrika, (Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006), h. 312

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

41

sering disebut juga dengan teknik Least Squares Dummy (LSDV)67

.

Persamaan dengan menggunakan Fixed Effect Model dapat ditulis

sebagai berikut:

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β3D1i + β3D2i + … + ℇ it

Dengan D = (D1, D2, …, Dn) merupakan variabel dummy

untuk unit ke-i68

.

c. Random Effect Model (REM)

Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel

gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu.

Pada model Random Effect perbedaan intersep diakomodasi oleh error

terms masing-masing perusahaan. Keuntungan menggunakan model

random effect yakni menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga

disebut dengan Error Component Model (ECM) atau teknik

Generalized Least Square (GLS)69

.

Bentuk persamaannya adalah:

Yit = Xitβ + Vit

Dimana:

Vit = Ci +Dt +Vit

Ci diasumsikan bersifat independent dan identically distributed (iid)

normal dengan mean 0 dan varians ơ2

c (komponen cross section error)

Dt diasumsikan bersifar iid normal dengan mean 0 dan varians ơ2d

(komponen time series error). Ɛit diasumsikan bersifat iid dengan mean

0 dan varians ơ2

Ɛ dan Ɛit Ci dan Dt diasumsikan independen satu

dengan lainnya (komponen error kombinasi).

67

Agus Tri Basuki, Regresi Model PAM, ECM, dan Data Panel dengan Eviews 7,

(Yogyakarta: Katalog Dalam Terbitan (KD), 2014), h. 55. Artikel diakses pada 16/4/2017 dari

https://ekonometrikblog.files.wordpress.com/2015/10/regresi-pam-ecm-dan-data-panel.pdf 68

Ni Putu Anik Mas Ratnasari, dkk, “Aplikasi Regresi Data Panel dengan Pendekatan

Fixed Effect Model (Studi Kasus: PT PLN Gianyar).” E-Jurnal Matematika Vol. 3, No. 1 (Januari

2014), h. 2 69

Agus Tri Basuki, Regresi Model PAM, ECM, dan Data Panel dengan Eviews 7, h. 55

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

42

2. Pengujian Model

a. Uji Chow

Chow test yakni pengujian untuk menentukan model Fixed

Effect atau Common Effect yang paling tepat digunakan dalam

mengestimasi data panel70

. Rumus yang digunakan dalam test ini

adalah71

:

CHOW =N − 1

𝑁𝑇 − 𝑁 − 𝐾

Keterangan:

N = jumlah data cross section

T = jumlah data time series

K = jumlah variabel penjelas

Pengujian Uji Chow dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:

H0 = Model menggunakan pendekatan common effect

H1 = Model menggunakan pendekatan fixed effect

Dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika probabilitas < 0.05, berarti H0 ditolak

b. Jika probabilitas > 0.05, berarti H0 diterima

b. Uji Hausman

Hausman test adalah pengujian statistik untuk memilih apakah

model Fixed Effect atau Random Effect yang paling tepat digunakan72

.

Pengujian uji hausman dilakukan dengan hipotesis berikut:

H0 = Model menggunakan pendekatan random effect

H1 = Model menggunakan pendekatan fixed effect

Statistik uji hausman iji mengikuti distribusi statistik Chi

Square dengan degree of freedom sebanyak k, dimana k adalah jumlah

variabel independen. Dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika probabilitas < 0.05, berarti H0 ditolak dan H1 diterima

70

Agus Tri Basuki, Regresi Model PAM, ECM, dan Data Panel dengan Eviews 7,, h. 56 71

Bambang Juanda dan Jumaidi, Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi, (Bogor:

IPB press, 2012), h. 193 72

Bambang Juanda dan Jumaidi, Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi, h. 195

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

43

b. Jika probabilitas > 0.05, berarti H0 diterima

3. Pengujian Statistik

a. Uji t

Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen secara parsial dalam menerangkan variasi

variabel dependen73

. Hipotesis yang digunakan adalah:

H0 = bi = 0, artinya secara parsial tidak ada pengaruh signifikan dari

variabel independen terhadap variabel dependen

H0 = bi ≠ 0, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan dari variabel

independen terhadap variabel dependen

Nilai statistik t dapat dicari dengan rumus

𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =Koefisien Regresi bi

𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑖

Kriteria penerimaan H0 adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan perbandingan t-statistik dengan t tabel

Untuk menentukan nilai statistik t tabel ditentukan tingkat

signifikansi 5% dengan derajat kebebasan df = (n-k), dimana n

adalah jumlah observasi (elemen sampel), dan k adalah banyaknya

perkiraan yang harus dibuat atau banyaknya variabel yang tercakup,

dengan kriteria uji adalah:

a. Jika t hitung > t tabel ( α/2, n-k), maka H0 ditolak

b. Jika t hitung < t tabel ( α/2, n-k), maka H0 diterima

2. Berdasarkan probabilitas

a. Jika probabilitas (p-value) > 0.05, maka H0 diterima

b. Jika probabilitas (p-value) < 0.05, maka H0 ditolak

b. Uji F

Uji statistik F digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh

variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat74

.

Hipotesis untuk uji F yaitu:

73

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang:

Universitas Diponegoro, 2009, Edisi keempat), h. 99 74

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, h. 98

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

44

H0 = b1 b2 b3 b4 b5 b6 = 0, artinya secara bersama-sama tidak ada

pengaruh signifikansi dari variabel independen terhadap

variabel dependen

H0 = b1 b2 b3 b4 b5 b6 ≠ 0, artinya secara bersama-sama ada pengaruh

signifikansi dari variabel independen terhadap variabel

dependen

Untuk menentukan nilai F tabel dengan tingkat signifikansi

sebesar 5%, dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (k-1)

dan (n-k), dimana n adalah jumlah observasi, k adalah jumlah variabel

dengan kriteria uji yang digunakan adalah:

a. Jika F hitung > F tabel (k-1; n-k), maka H0 ditolak

b. Jika F hitung < F tabel (k-1; n-k), maka H0 diterima

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk melihat kontribusi

kemampuan menjelaskan dari variabel independen secara bersama-

sama terhadap variabel terikat, dimana nilai koefisiennya terletak

antara 0 ≤ x ≤ 1. Nilai R2

yang semakin besar mendekati 1 merupakan

indicator yang menunjukkan semakin kuatnya kemampuan variabel

independen menjelaskan perubahan variabel75

. Nilai Adjusted R square

adalah suatu indicator yang digunakan untuk mengetahui pengaruh

penambahan suatu variabel independen ke dalam suatu persamaan

regresi. Nilai Adjusted R2 dibebaskan dari pengaruh derajat kebebasan

(degree of freedom).

F. Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel dependen

dan variabel independent.

1. Variabel Dependen

Variabel dependen atau disebut dengan variabel terikat adalah

variabel yang akan menjadi fokus utama untuk melihat variasi sebuah

penelitian dan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya.

75

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, h. 100

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

45

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan

indeks kustono. Penggunaan variabel ini digunakan untuk mengetahui

perusahaan yang melakukan perataan laba atau tidak.

Indeks Kustono yang mengusulkan atas perbaikan dari ketidak

sempurnaan indeks eckel yang dipakai oleh peneliti-peneliti lain. Dalam

penelitian Kustono mengemukakan bahwa indeks eckel memiliki masalah

saat digunakan untuk mengukur pada jumlah periode tahun (n) yang

berbeda. Kustono mengajukan sebuah formulasi baru sebagai berikut76

:

𝑃𝑃𝑖𝑡 =

𝐿𝑖𝑡 − 𝐿𝑖𝑡−1

𝐿𝑖𝑡−1

𝑃𝑖𝑡 − 𝑃𝑖𝑡−1

𝑃𝑖𝑡−1

Dengan keterangan sebagai berikut:

PP = indeks perataan penghasilan

L = laba

P = penjualan

i = perusahaan i

t = tahun ke t

Laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba bersih

sebelum pajak (LBSP). Penjualan dalam penelitian ini adalah pendapatan.

Perusahaan diklasifikasikan sebagai perata apabila setidaknya tiga periode

(dua rasio PP) berurutan memiliki indeks absolute dibawah 0.5.

Pertimbangan penggunaan tiga periode karena praktik perataan

penghasilan adalah praktik manipulasi laba terjadi pada beberapa periode.

Dengan menggunakan rasio perubahan laba dan pendapatan maka

manajemen dapat dideteksi melakukan perataan apabila sudah melewati

setidaknya tiga periode (dua rasio karena untuk menghitung rasio tersebut

digunakan periode t dan t-177

.

76

Alwan Sri Kustono dan Jehan Masagung Lasado, Pengaruh Risiko terhadap

Kecenderungan Praktik Perataan Penghasilan pada Bank Umum Syariah, (Jurnal, Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember, 2011) 77

Alwan Sri Kustono dan Evelin Dwi, “Pengaruh Profitabilitas dan Financial Leverage

terhadap Praktik Perataan Penghasilan pada Bank-Bank di Indonesia.”, Media Riset Akuntansi, Vol

2 No. 2, (2012), h. 103

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

46

2. Variabel Independen

Variabel independen atau disebut dengan variabel bebas adalah

variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Variabel yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu, Total Pembiayaan, Risiko pembiayaan yang

diproksikan dengan Non Performing Financing (NPF), Profitabilitas yang

diproksikan dengan Return On Assets (ROA), dan Capital Adequacy Ratio

(CAR).

1. Total Pembiayaan (X1)

Variabel total pembiayaan adalah aktiva produktif bank yang

menghasilkan digunakan dengan tujuan agar dapat menunjukan adanya

implementasi dynamic provisioning yang dilakukan oleh bank syariah.

Total pembiayaan bank syariah terdiri dari total piutang ditambah

dengan pembiayaan dibagi dengan total asset.

2. Risiko Pembiayaan (X2)

Risiko pembiayaan yang diproksikan dengan Non Performing

Financing (NPF). Rasio NPF ini digunakan sebagai cerminan risiko

kredit, semakin kecil NPF maka semakin kecil pula risiko kredit yang

harus ditanggung bank. Bank dengan NPF yang tinggi akan

memperbesar biaya, baik pencadangan aktiva produktif maupun biaya

lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank. Rasio NPF

dirumuskan sebagai berikut:

𝑁𝑃𝐹 =Jumlah Pembiayaan Bermasalah (KL, D, M)

Total Pembiayaan 𝑥 100%

Jumlah pembiayaan bermasalah = Aktiva produktif yang digolongkan

dalam dalam perhatian khusus + kurang lancar + diragukan + macet

3. Profitabilitas (X3)

Variabel profitabilitas diproksikan dengan menggunakan ROA

(Return on Assets). ROA digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memperoleh keuntungan atau laba atas tingkat

pendapatan.

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

47

𝑅𝑂𝐴 =Laba Sebelum Pajak

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑥 100%

4. Capital Adequacy Ratio (CAR) (X4)

Kecukupan modal suatu bank dihitung dengan rasio CAR

(Capital Adequacy Ratio). Rasio CAR ini adalah indikator kemampuan

bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari

kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva berisiko. Rasio CAR

dirumuskan sebagai berikut:

𝐶𝐴𝑅 =Modal Inti + Pelengkap

𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑡 𝑅𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 (𝐴𝑇𝑀𝑅) 𝑥 100

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

48

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah

(BUS) yang ada di Indonesia. Berdasarkan data statistik perbankan syariah

yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat 13 Bank Umum

Syariah yang beroperasi. Periode penelitian yang digunakan adalah tahun

2011 hingga sampai dengan tahun 2016. Pemilihan sampel dilakukan dengan

menggunakan metode purposive sampling dengan beberapa kriteria penentu.

Berikut ini disajikan hasil proses seleksi dalam:

Tabel 4. 1 Kriteria Pemilihan Sampel

No. Kriteria Jumlah

1. Bank Umum Syariah yang terdaftar menurut data statistik

perbankan syariah

13

2. Bank Umum Syariah terdaftar selama periode 2011-2016 11

3. Bank Umum Syariah yang telah mempublikasikan

laporan keuangan (Annual Report) pada tahun 2011-2016

11

Jumlah Sampel Tiap Periode 11

Periode Penelitian 6

Jumlah Sampel Akhir 66

Sumber: data diolah

Berdasarkan proses seleksi sampel Bank Umum Syariah pada tabel 4.1

berhasil diperoleh jumlah BUS yang memenuhi kriteria sebanyak 11 BUS,

dimana penelitian dilakukan dalam 6 periode, sehingga jumlah sampel akhir

yang akan diteliti sebanyak 66 sampel.

B. Analisis Deskriptif Statistik

Pada bab ini penulis menganalisis data yang digunakan. Data yang

digunakan berupa variabel Total Pembiayaan (Total Financing), Risiko

Pembiayaan yang diproksikan dengan Non Performing Financing (NPF),

Profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Assets (ROA), Capital

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

49

Adequacy Ratio (CAR), dan Perataan Laba yang dihitung menggunakan

indeks kustono. Objek penelitian ini adalah Bank Umum Syariah periode

2011-2016 dengan data laporan keuangan tahunan. Pemilihan Bank Umum

Syariah ini berdasarkan kriteria yang berlaku bagi penerapan operasional

variabel dengan teknik purposive sampling yang dibutuhkan dalam penelitian

ini.

Data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan Laporan Tahunan

Bank Umum Syariah yang diterbitkan oleh setiap Bank Umum Syariah yang

dijadikan sampel.

a. Perataan Laba

Dalam Penelitian ini hasil deskriptif menunjukkan variabel

perataan laba yang dilihat berdasarkan indeks kustono memiliki nilai

minimum sebesar -2.208, nilai maksimum sebesar 1.29 dengan rata-

rata sebesar 0.113 dan standar deviasi 0.432. Hasil ini menunjukkan

pada data sampel yang berjumlah 66. Nilai rata-rata yang

menunjukkan angka negatif menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan

melakukan perataan laba.

Gambar 4. 1 Perataan Laba (Indeks Kustono)

Sumber: Data diolah

Dari grafik pada Gambar 4.1 di atas dapat dilihat banyak bank

syariah yang melakukan perataan laba pada kurun waktu 2011-2016.

Dilihat perhitungan indeks kustono terdapat beberapa bank yang

memiliki rasio 0,5 hingga di bawah 0,5 pada tiga periode.

2

1

1

1

1

2

BMI BSM BNIS BMS BRIS BSB BJBS BPS BCAS BVS MBS

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

50

b. Total Pembiayaan (Total Financing)

Dalam penelitian ini hasil statistik deskriptif menunjukkan

variabel total pembiayaan memiliki nilai minimum sebesar 0.024, nilai

maksimum sebesar 0.825 dengan rata-rata sebesar 0.628 dan standar

deviasi 0.203. Hasil ini menunjukkan pada data sampel berjumlah 66.

Gambar 4. 2 Perkembangan Total Pembiayaan Tahun 2011-2016

Sumber: Annual Report BUS 2011-2016

Dari grafik pada Gambar 4.2 diatas dapat dilihat bahwa bank

syariah yang memiliki pembiayaan terendah yaitu Bank Panin Dubai

Syariah sebesar 8,8431 pada tahun 2011 dan bank syariah yang

memiliki pembiayaan tertinggi yaitu Bank Syariah Mandiri sebesar

13,7218 tahun 2016.

c. Risiko Pembiayaan (Non Performing Financing)

Dalam penelitian ini hasil statistik deskriptif menunjukkan

variabel risiko pembiayaan yang dilihat dari nilai NPF memiliki nilai

minimum sebesar 0,00, nilai maksimum sebesar 43.99 dengan rata-rata

sebesar 4.82 dan standar deviasi 6.784. Hasil ini menunjukkan pada

data sampel berjumlah 66.

0

0

0

0

1

1

1

1

1

BMI BSM BNIS BMS BRIS BSB BJBS BPS BCAS BVS MBS

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

51

Gambar 4. 3 Perkembangan NPF Tahun 2011-2016

Sumber: Annual Report BUS 2011-2016

Dari grafik pada Gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa bank

syariah yang memiliki nilai NPF terendah dan tertinggi yaitu Maybank

Syariah dengan nilai NPF sebesar 0.00 pada tahun 2011 dan tahun

2016 sebesar 43.99.

d. Profitabilitas (Return On Assets)

Dalam penelitian ini hasil statistik deskriptif menunjukkan

variabel profitabilitas yang dilihat dari nilai ROA memiliki nilai

minimum sebesar -20.13, nilai maksimum sebesar 6.93 dengan rata-

rata sebesar 0.47 dan standar deviasi 3.38. Hasil ini menunjukkan pada

data sampel berjumlah 66.

Gambar 4. 4 Perkembangan ROA Tahun 2011-2016

Sumber: Annual Report BUS 2011-2016

10

20

30

40

50

60

70

80

BMI BSM BNIS BMS BRIS BSB BJBS BPS BCAS BVS MBS

2011 2012 2013 2014 2015 2016

10

20

30

40

50

60

70

80

BMI BSM BNIS BMS BRIS BSB BJBS BPS BCAS BVS MBS

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

52

Dari grafik pada Gambar 4.4 diatas dapat dilihat bahwa bank

syariah yang memiliki nilai ROA terendah yaitu Maybank Syariah

dengan nilai ROA sebesar -20.13 pada tahun 2015 dan yang memiliki

ROA tertinggi yaitu Bank Victoria Syariah sebesar 6.93 pada tahun

2011.

e. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Dalam penelitian ini hasil statistik deskriptif menunjukkan

variabel CAR memiliki nilai minimum sebesar 11.03, nilai maksimum

sebesar 73.44 dengan rata-rata sebesar 23.25 dan standar deviasi 14.50.

Hasil ini menunjukkan pada data sampel berjumlah 66.

Gambar 4. 5 Perkembangan CAR Tahun 2011-2016

Sumber: Annual Report BUS 2011-2016

Dari grafik pada Gambar 4.5 diatas dapat dilihat bahwa bank

syariah yang memiliki nilai CAR terendah yaitu Bank Syariah

Bukopin dengan nilai CAR sebesar 11.10 pada tahun 2013 dan yang

memiliki CAR tertinggi yaitu Maybank Syariah sebesar 73.44 pada

tahun 2011.

C. Pemilihan Model Regresi Data Panel

Data panel merupakan gabungan antara data time series dan cross

section dengan kata lain data panel merupakan data dari beberapa individu

10

20

30

40

50

60

70

80

BMI BSM BNIS BMS BRIS BSB BJBS BPS BCAS BVS MBS

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

53

sama yang diamati dalam kurun waktu tertentu78

. Untuk menentukan jenis

model yang paling tepat, maka dilakukan pengujian awal dengan melakukan

Uji Chow dan Uji Hausman.

a. Uji Chow

Uji Chow yakni pengujian untuk menentukan model fixed

effect atau common effect yang paling tepat digunakan dalam

mengestimasi data panel. Uji ini dilakukan dengan melihat nilai

probabilitas (Prob.) untuk cross-section F.

Hipotesis Uji Chow adalah:

H0 = Model menggunakan pendekatan common effect

H1 = Model menggunakan pendekatan fixed effect

Dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika probabilitas < 0.05 berarti H0 ditolak, sehingga model yang

dipilih adalah pendekatan fixed effect

b. Jika probabilitas > 0.05 berarti H0 diterima, sehingga model yang

dipilih adalah pendekatan common effect.

Tabel 4. 2 Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: BANK

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 3.290326 (10,51) 0.0024

Sumber: Output Eviews

Berdasarkan hasil Uji Chow pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa

nilai probabilitas (Prob.) cross-section F sebesar 0.0024 < 0.05. Maka

dapat disimpulkan bahwa model fixed effect lebih tepat digunakan

dalam penelitian ini dibandingkan dengan model common effect.

78

Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya, (Yogyakarta: Ekonosia

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2013) h. 353

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

54

b. Uji Hausman

Berdasarkan hasil uji Chow yang terdapat pada Tabel 4.2

memperlihatkan bahwa model fixed effect lebih tepat digunakan

dibandingkan dengan model common effect. Selanjutnya dilakukan uji

Hausman untuk menentukan model yang tepat digunakan antara model

fixed effect atau model random effect. Uji ini dilakukan dengan melihat

probability cross section random (p value).

Hipotesis Uji Hausman adalah:

H0 = Model menggunakan pendekatan random effect

H1 = Model menggunakan pendekatan fixed effect

Dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika probabilitas < 0.05 berarti H0 ditolak, sehingga model yang

dipilih adalah pendekatan fixed effect

b. Jika probabilitas > 0.05 berarti H0 diterima, sehingga model yang

dipilih adalah pendekatan random effect.

Tabel 4. 3 Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: BANK

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 4.812086 4 0.3071

Sumber: Output Eviews

Berdasarkan hasil uji Hausman pada Tabel 4.3 menunjukkan

probabilitas (Prob.) cross section adalah 0,3071 > 0.05, maka H0

diterima, dan H1 ditolak, berarti model penelitian menggunakan

pendekatan random effect.

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

55

D. Pengujian Hipotesis dengan Analisis Regresi Data Panel

1. Pengaruh Total Pembiayaan, NPF, ROA, dan CAR terhadap

Perataan Laba secara Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menunjukkan pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependennya secara parsial atau menguji pengaruh

setiap variabel independen terhadap variabel dependennya.

Apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan

bahwa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dan

begitupun sebaliknya jika nilai t hitung < nilai t tabel maka H0 diterima

dan H1 ditolak. Berikut ini merupakan hasil output uji t:

Tabel 4. 4 Hasil Output Uji t

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.146000 0.158279 0.922423 0.3599

TP? 0.062273 0.158398 0.393141 0.6956

NPF? -0.015126 0.006876 -2.199651 0.0316

ROA? 0.085096 0.013003 6.544072 0.0000

CAR? -0.001697 0.002814 -0.602915 0.5488

Sumber: Output Eviews

Penjelasan dari Tabel 4.4 yaitu sebagai berikut:

a. Pengaruh Total Pembiayaan (Total Financing) terhadap Perataan

Laba

Hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung untuk variabel

Total Pembiayaan adalah sebesar 0.393141, sementara nilai t tabel

dengan α = 0.05 (5%) dan df = (n-k), df = 62 dengan nilai t tabel

sebesar 1.998971517 yang berarti bahwa t hitung < t tabel (0.393141<

1.998971517). Begitu juga dengan nilai Prob. menunjukkan nilai

sebesar 0.6956 yang lebih besar dari 0.05, sehingga H0 diterima dan H1

ditolak. Hal ini berarti bahwa Total Pembiayaan tidak berpengaruh

signifikan terhadap perataan laba.

b. Pengaruh Risiko Pembiayaan (Non Performing Financing)

terhadap Perataan Laba

Hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung untuk variabel

Risiko Pembiayaan adalah sebesar -2.199651, sementara nilai t tabel

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

56

dengan α = 0.05 (5%) dan df = (n-k), df = 62 dengan nilai tabel sebesar

1.998971517 yang berarti bahwa t hitung < t tabel (-2.199651<

1,998971517). Begitu juga dengan nilai Prob. menunjukkan nilai

sebesar 0.0316 yang lebih kecil dari 0.05, sehingga H0 ditolak dan H1

diterima. Hal ini berarti bahwa Risiko Pembiayaan berpengaruh

signifikan terhadap perataan laba.

c. Pengaruh Profitabilitas (Return on Assets) terhadap Perataan

Laba

Hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung untuk variabel

Profitabilitas adalah sebesar 6.544072, sementara nilai t tabel dengan α

= 0.05 (5%) dan df = (n-k), df = 62 dengan nilai tabel sebesar

1,998971517 yang berarti bahwa t hitung > t tabel (6.544072>

1.998971517). Begitu juga dengan nilai Prob. menunjukkan nilai

sebesar 0.0000 yang lebih kecil dari 0.05, sehingga H0 ditolak dan H1

diterima. Hal ini berarti bahwa Profitabilitas berpengaruh signifikan

terhadap perataan laba.

d. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Perataan Laba

Hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung untuk variabel

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah sebesar -0.602915, sementara

nilai t tabel dengan α = 0.05 (5%) dan df = (n-k), df = 62 dengan nilai

tabel sebesar 1.998971517 yang berarti bahwa t hitung < t tabel

(0.602915 < 1.998971517). Begitu juga dengan nilai Prob.

menunjukkan nilai sebesar 0.5488 yang lebih besar dari 0.05, sehingga

H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti bahwa Capital Adequacy

Ratio (CAR) tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba.

2. Pengaruh Total Pembiayaan, NPF, ROA, dan CAR terhadap

Perataan Laba secara Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk menunjukkan pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependennya secara bersama-sama. Apabila F hitung > F

tabel, maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel independen

mempengaruhi variabel dependen secara simultan atau bersama-sama dan

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

57

begitupun sebaliknya jika nilai F hitung < nilai F tabel maka H0 diterima

dan H1 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Berikut ini

merupakan hasil output uji F:

Tabel 4. 5 Hasil Output Uji F

Weighted Statistics R-squared 0.831000 Mean dependent var 0.037528

Adjusted R-squared 0.819918 S.D. dependent var 0.381231

S.E. of regression 0.161779 Sum squared resid 1.596527

F-statistic 74.98691 Durbin-Watson stat 0.948437

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Output Eviews

Berikut ini merupakan hipotesis pengujian uji F:

H0 = Tidak terdapat pengaruh signfikan antara Total Pembiayaan, Risiko

Pembiayaan, Profitabilitas, Capital Adequacy Ratio secara

simultan terhadap Perataan Laba

H1 = Terdapat pengaruh signfikan antara Total Pembiayaan, Risiko

Pembiayaan, Profitabilitas, Capital Adequacy Ratio secara

simultan terhadap Perataan Laba

Penjelasan dari tabel yaitu sebagai berikut:

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 74.9861

sedangkan nilai F tabel dengan nilai signifikansi 0.05 (5%) dan df1 (k-1) =

3 dan df2 (n-k) = 62 diperoleh nilai F tabel sebesar 2.753 sehingga dapat

dikatakan bahwa F hitung > F kritis (74.9861 > 2.753). Begitu pun dilihat

dari nilai Prob. (F-statistic) sebesar 0.0000 yang lebih kecil dari nilai

signifikansi 0.05 (5%), sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak. Dengan

demikian, variabel Total Pembiayaan, Risiko Pembiayaan, Profitabilitas,

Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai pengaruh secara simultan

terhadap Perataan Laba.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji ini digunakan untuk mengetahui kontribusi kemampuan

pengaruh variabel independen secara simultan atau bersama-sama terhadap

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

58

variabel dependen. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar persentase

variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan

variabel dependen. Koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.5,

Berdasarkan output regresi model random effect besarnya angka Adjusted

R-Squared (R2) adalah 0.819918 atau 81.99%. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel Perataan laba dapat dijelaskan oleh variabel Total

Pembiayaan, Risiko Pembiayaan, Profitabilitas, Capital Adequacy Ratio

(CAR), sedangkan sisanya sebesar 18.01% dijelaskan oleh variabel lain di

luar model regresi data panel ini.

4. Persamaan Model Regresi

Berdasarkan hasil output regresi model random effect, maka

diperoleh persamaan model regresi antara variabel perataan laba dan

variabel Total Pembiayaan, Risiko Pembiayaan, Profitabilitas, Capital

Adequacy Ratio (CAR), sebagai berikut:

Tabel 4. 6 Hasil Output Persamaan Regresi Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.146000 0.158279 0.922423 0.3599

TP? 0.062273 0.158398 0.393141 0.6956

NPF? -0.015126 0.006876 -2.199651 0.0316

ROA? 0.085096 0.013003 6.544072 0.0000

CAR? -0.001697 0.002814 -0.602915 0.5488

Sumber: Output Eviews

Perataan Labait = 0.146000 + 0.062273 TPit - 0,015126 NPFit + 0.085096

ROAit – 0.001697 CARit + eit

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa:

a. Konstanta sebesar 0.146000 menunjukkan bahwa jika variabel

independen yang meliputi Total Pembiayaan, Risiko Pembiayaan,

Profitabilitas, Capital Adequacy Ratio (CAR) pada observasi ke i

dan periode ke t adalah nol, maka nilai perataan laba adalah

sebesar 0.146000

b. Nilai koefisien variabel Total Pembiayaan sebesar 0.062273

menunjukkan pada setiap kenaikan 1% pembiayaan maka variabel

perataan laba akan mengalami kenaikan sebesar 0.062273%

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

59

c. Nilai koefisien variabel Risiko Pembiayaan (Non Performing

Financing) sebesar -0,015126 menunjukkan pada setiap kenaikan 1%

NPF maka variabel perataan laba akan mengalami penurunan

sebesar -0,015126%

d. Nilai koefisien variabel Profitabilitas (Return on Assets) sebesar

0.085096 menunjukkan pada setiap kenaikan 1% ROA maka

variabel perataan laba mengalami kenaikan sebesar 0.085096%

e. Nilai koefisien variabel CAR sebesar -0.001697 menunjukkan pada

setiap kenaikan 1% CAR maka variabel perataan laba mengalami

kenaikan sebesar -0.001697%.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

a. Pengaruh Total Pembiayaan terhadap Perataan Laba

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial

variabel Total Pembiayaan tidak memiliki pengaruh signifikan dan

menghasilkan hubungan negatif terhadap perataan laba. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa besaran pembiayaan yang tersalurkan tidak

mempengaruhi dilakukannya perataan laba, karena besar kecilnya

pembiayaan tersebut tidak sepenuhnya mencerminkan kinerja suatu

perusahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Assy Shella79

, yang menyatakan bahwa jumlah pembiayaan tidak

berpengaruh terhadap perataan laba.

b. Pengaruh Risiko Pembiayaan terhadap Perataan Laba

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial

variabel Risiko Pembiayaan memiliki pengaruh signifikan tetapi

menghasilkan hubungan yang negatif terhadap perataan laba. Artinya, jika

NPF suatu bank syariah menurun, maka praktik perataan laba akan

meningkat. Hal tersebut mengindikasikan bahwa ketika nilai NPF turun

79

Assy Shella, “Pengaruh NPF, FDR, Profitabilitas dan Jumlah Pembiayaan terhadap

Praktik Perataan Laba pada Perbankan Syariah di Indonesia”, h. 80

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

60

maka pendapatan atau laba bank syariah tidak terganggu atau naik

sehingga bank syariah cenderung akan mencadangkan labanya tersebut

untuk dikeluarkan dikemudian hari ketika masa-masa sulitnya. Karena

semakin kecil risiko semakin besar keuntungan yang didapat oleh bank

syariah. Hal tersebut dikatakan dengan dynamic provisioning. Tujuan dari

dilakukannya dynamic provisioning tersebut adalah untuk meratakan

(smoothing) besarnya provisi yang diterapkan oleh bank dengan besaran

yang tergantung pada kemampuannya menghilangkan efek prosiklikalitas

dna melakukan tindakan berlawanan dari kondisi normal, seperti

meningkatkan provisi dalam kondisi baik dan menurukan besaran provisi

dalam kondisi menurun. Nilai provisioning naik ketika laba bank makin

besar (income smoothing behavior)80

.

c. Pengaruh Profitabilitas terhadap Perataan Laba

Hasil Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial

variabel Profitabilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap perataan

laba. Profitabilitas merupakan salah satu tolak ukur kinerja sebuah

perusahaan. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi

merupakan perusahaan dengan kinerja yang baik. Hal tersebut yang

mendorong manajemen untuk melakukan perataan laba, karena semakin

tinggi nilai profitabilitas suatu perusahaan maka semakin besar

tekanannya. Hal tersebut menjadi motivasi manajemen terhadap laba

dimasa mendatang. Perataan laba dilakukan agar tidak terjadi fluktuasi

laba yang terlalu tajam.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wilton,

Dzulkirom dan Devi81

yang menyatakan bahwa Return on Assets (ROA)

berpengaruh signifikan terhadap perataan laba berpengaruhnya ROA

disebabkan karena investor cenderung memperhatikan ROA dalam

menilai sehat atau tidaknya sebuah perusahaan, sehingga manajemen

80

Diana Yumanita, dkk, “Kajian Kemungkinan Implementasi Kebijakan Dynamic

Provisioning di Indonesia”, Working Paper Bank Indonesia 1, (2013), h. 5-6 81

Wilton dkk, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Return on Asset dan Net Profit Margin

terhadap Perataan Laba (Income Smoothing).”, h. 101

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

61

termotivasi untuk melakukan perataan laba. Sebuah perusahaan dengan

tingkat ROA yang tinggi lebih mungkin untuk melaksanakan perataan

laba dibandingkan dengan perusahaan dengan tingkat ROA yang kecil

karena manajemen telah mengetahui kemampuan dalam memperoleh laba

di masa yang akan datang sehingga mempermudah dalam menunda atau

mempercepat laba. Sejalan dengan penelitian Budiasih82

yang

menyatakan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh terhadap praktik

perataan penghasilan. Profitabilitas yang tinggi atau meningkat

merupakan motivasi untuk melakukan perataan penghasilan, karena

manajemen mengetahui kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba

pada masa mendatang sehingga mudah mengatur laba yang diinginkan.

Manajemen terlihat memiliki kinerja baik apabila dinilai dari tingkat laba

yang mampu dihasilkan. Tingkat profitabilitas yang stabil juga

memberikan keyakinan pada investor atas investasi yang dilakukan

karena perusahan dinilai baik dalam menghasilkan laba. Kustono dan

Evelin83

juga menyatakan dalam penelitiannya bahwa profitabilitas

memiliki pengaruh terhadap perataan penghasilan pada bank-bank di

Indonesia. Hal tersebut juga mengindikasikan bahwa setiap bank akan

berusaha dalam meningkatkan kinerja perusahaannya dalam

meningkatkan produktivitas dan laba perusahaan. Sehingga dilakukannya

perataan laba agar laba yang dihasilkan oleh bank terlihat stabil.

d. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Perataan Laba

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel Capital

Adequacy Ratio (CAR) tidak memiliki pengaruh terhadap perataan laba.

Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa menurunnya

nilai CAR, akan berpengaruh terhadap dilakukannya perataan laba. Hasil

tersebut mengindikasikan bank syariah mampu menjaga kestabilan nilai

CAR mereka sesuai dengan yang disyaratkan oleh Bank Indonesia.

82

Igan Budiasih, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba”, Jurnal

Akuntansi FE Universitas Udayana Bali, 2009, h. xi 83

Alwan Sri Kustono dan Evelin Dwi, “Pengaruh Profitabilitas dan Financial Leverage

terhadap Praktik Perataan Penghasilan pada Bank-Bank di Indonesia.” , h. 107-108

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

62

Walaupun nilai CAR pada bank syariah cenderung menurun berdasarkan

data pada statistik perbankan syariah, nilai CAR bank syariah masih

berada diatas 8%. Sehingga hal tersebut memperlihatkan bahwa bank

syariah mampu mempertahankan modal dan telah berhasil dalam

mengontrol risiko yang berpengaruh terhadap laba yang akan dihasilkan.

Dikarenakan Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Pariang Siagian84

yang menyatakan bahwa variabel CAR tidak

berpengaruh terhadap perataan laba.

84

Pariang Siagian, “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Perataan Laba pada

Perusahaan Perbankan Terbuka di Indonesia.” h. 64

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

63

e. Skema Hasil Penelitian

Gambar 4 6 Skema Hasil Penelitian

H1 Diterima

Total

Pembiayaan

(X1), Risiko

Pembiayaan

(X2),

Profitabilitas

(X3), CAR

(X4)

berpengaruh

signifikan

terhadap

Perataan Laba

(Y)

Total Pembiayaan (X1) H0 diterima, Total pembiayaan secara parsial tidak

berpengaruh terhadap Perataan Laba (Y)

Risiko Pembiayaan/NPF (X2)

H1 Diterima, Risiko Pembiayaan secara parsial berpengaruh terhadap Perataan Laba (Y)

Profitabilitas/ROA (X3) H1 Diterima Profitabilitas secara parsial berpengaruh

terhadap Perataan Laba (Y)

Capital Adequacy Ratio (X4)

H0 diterima, CAR secara parsial tidak berpengaruh terhadap Perataan Laba (Y)

Total Pembiayaan

(X1), Risiko

Pembiayaan (X2),

Profitabilitas (X3),

dan CAR (X4)

memiliki pengaruh

sebesar 81.99%

terhadap variabel

Perataan Laba (Y),

sedangkan sisanya

sebesar 18.01%

dijelaskan oleh

variabel lain di luar

model regresi data

panel ini.

Perataan Laba (Y)

Total

Pembiayaan

(X1)

Capital

Adequacy

Ratio (X4)

Profitabilitas

(X3)

Risiko

Pembiayaan

(X2)

Pemilihan Model Estimasi

Random Effect Model

Uji Hipotesis

Uji F Uji R2 Uji t

Uji Hausman

Kesimpulan

1. Variabel Risiko Pembiayaan/NPF dan Profitabilitas/ROA

berpengaruh signifikan terhadap Perataan Laba

2. Variabel Totak Pembiayaan dan Capita Adequacy Ratio (CAR) tidak

berpengaruh signifikan terhadap Perataan Laba

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

64

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian yang telah

dilakukan dengan tujuan meneliti pengaruh pembiayaan, risiko pembiayaan,

profitabilitas, dan car adequacy ratio dengan melakukan pengujian hipotesis

menggunakan analisis regresi data panel, dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Perataan laba merupakan suatu usaha untuk mengurangi variabilitas

laba dengan cara merekayasa laporan keuangan. Pada Bank Syariah

seharusnya tidak dilakukan karena hal tersebut tidak mencerminkan

dengan prinsip-prinsip syariah serta asas-asas dari laporan keuangan

yaitu setiap transaksi yang terjadi harus dicatat dengan sebenar-

benarnya dan dilaporkan secara transparan kepada pemakai laporan

keuangan. Hal tersebut pun bisa menjadi salah satu tindakan fraud

dalam menyajikan laporan keuangan. Walaupun memang DSN-MUI

telah memperbolehkan dilakukannya perataan laba.

2. Berdasaran hasil uji model, uji hausman menunjukkan model

penelitian yang tepat adalah menggunakan random effect. Hal tersebut

dapat dilihat dari nilai probabilitas (Prob.) cross section adalah 0,3071

> 0.05 yang artinya H0 diterima dan dan H1 ditolak.

3. Secara simultan, total pembiayaan, risiko pembiayaan (Non

Performing Financing), profitabilitas (Return on Assets) dan capital

adequacy ratio (CAR) bersama-sama menunjukkan pengaruh terhadap

perataan laba. Besarnya pengaruh total pembiayaan, risiko pembiayaan

(Non Performing Financing), profitabilitas (Return on Assets) dan

capital adequacy ratio (CAR) dapat dilihat dari nilai koefisien

deterninasi adjusted R-squared, yaitu sebesar 81.99% dan sisanya

18.01% dipengaruhi oleh faktor lain.

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

65

4. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan secara parsial risiko

pembiayaan (Non Performing Financing) dan profitabilitas (Return on

Assets) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba

sedangkan total pembiayaan dan Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak

berpengaruh terhadap perataan laba. Sesuai dengan hasil uji t sebagai

berikut:

a. Total pembiayaan tidak berpengaruh signifikan dan menghasilkan

hubungan yang negatif terhadap perataan laba karena memiliki

nilai t hitung < nilai t kritis (0.393141 > 1.998971517) dan nilai

probabilitas sebesar 0.6956 > 0.05.

b. Risiko pembiayaan (NPF) berpengaruh signifikan dan

menghasilkan hubungan yang negatif terhadap perataan laba

karena memiliki nilai t hitung < t kritis (-2.199651 < 1.998971517)

dan nilai probabilitas sebesar 0.0316 > 0.05.

c. Profitabilitas (ROA) berpengaruh signifikan dan menghasilkan

hubungan positif terhadap perataan laba karena memiliki nilai t

hitung > t kritis (6.544072 > 1.998971517) dan nilai probabilitas

sebesar 0.0000 < 0.05.

d. Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh signifikan dan

menghasilkan hubungan yang negatif terhadap perataan laba

karena memiliki t hitung < t kritis (-0.602915 < 1.998971517) dan

nilai probabilitas sebesar 0.5488 > 0.05

5. Variabel profitabilitas merupakan variabel independen yang paling

dominan mempengaruhi perataan laba Bank Umum Syariah pada

tahun 2011-2016 karena memiliki kontribusi paling besar sebesar

6.544072.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini dan pembahasan di atas, maka penulis menyarankan

beberapa hal berikut:

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

66

1. Bank Bank Syariah, lebih teliti lagi dalam menganilisis pembiayaannya

hal tersebut akan meminimalisir terjadinya kredit macet atau risiko

pembiayaan sehingga laba yang didapatkan bisa lancar dan mengurangi

tindakan perataan laba.

2. Bagi investor, diharapkan lebih cermat dan teliti dalam memahami dan

menilai laporan keuangan yang disajikan.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk lebih memperluas lagi bahasan

dalam penelitian ini, dengan menggali faktor-faktor lain yang diduga

mempengaruhi praktik perataan laba.

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

67

DAFTAR PUSTAKA

Al Arif, M. Nur Rianto. Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Jakarta: Era Citra

Intermedia, 2011)

A. Wangsawidjaja Z, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2012)

Aini, Nur. “Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO dan Kualitas Aktiva

Produktif terhadap Perubahan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan

Perbankan yang terdaftar di BEI”, Jurnal Dinamika Akuntansi,

Keuangan dan Perbankan Vol. 2 No. 1 (Mei, 2013), h. 14-25

Alwan Sri Kustono dan Evelin Dwi, “Pengaruh Profitabilitas dan Financial

Leverage terhadap Praktik Perataan Penghasilan pada Bank-Bank di

Indonesia.”, Media Riset Akuntansi, Vol 2 No. 2, (2012), h. 99-112

Alwan Sri Kustono dan Jehan Masagung Lasado. “Pengaruh Risiko terhadap

Kecenderungan Praktik Perataan Penghasilan pada Bank Umum

Syariah”, Jurnal Akuntansi Universitas Jember, Vol. 10 No. 1 (Maret,

2012), h. 1-15

Arya Pradipta dan Yulius Kurnia. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Perataan Laba”, Media Bisnis, Vol. 4, No. 2, (September, 2012), h.

13-19

Assih dkk. “Hubungan Tindakan Perataan Laba dengan Reaksi Pasar atas

Pengumuman Informasi Laba Perusahaan yang Terdaftar di Bursa

Efek Jakarta.” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, No 3 (2003), h 17-34

Aulia Fuad Rahman dan Ridha Rochmatika, “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli,

Pembiayaan Bagi Hasil, dan Rasio Non Performing Financing

terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.” Jurnal

Iqtishoduna , Vol. 8 No. 1 (2012), h. 29

Ayu, Ni Nyoman. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Income

Smoothing” Media Komunikasi FIS, Vol. 11 No 1, (April 2012), h.

196-205

Bastian, Indra. Akuntansi Pendidikan, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006), h.,

213

Basuki, Agus Tri. Regresi Model PAM, ECM, dan Data Panel dengan Eviews

7, (Yogyakarta: Rajawali Press, 2014). Artikel diakses pada 16/4/2017

dari https://ekonometrikblog.files.wordpress.com/2015/10/regresi-pam-ecm-

dan-data-panel.pdf

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

68

Budiasih, Igan. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba”,

Jurnal Akuntansi FE Universitas Udayana Bali, 2009), h. xi

Charles W. Mulford dan Eugene E. Comiskey, “Deteksi Kecurangan

Akuntansi (The Financial Numbers Game)”, (Jakarta: Penerbit PPM,

cetakan 1 versi Indonesia, 2010)

Dahlan, Siamat. Manajemen Lembaga Keuangan Edisi 4, (Jakarta: Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 2005)

DSAK IAI, Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

Syariah,IAI, Jakarta, 2007, paragraph 32

Fatwa DSN MUI nomor 87/DSN-MUI/XII/2011 tentang Metode Perataan

Pengahasilan (Income Smoothing) Dana Pihak Ketiga

Firdaus, Ilham. “Pengaruh Asimetri Informasi dan Capital Adequacy Ratio

(CAR) terhadap Manajemen laba”, (Skripsi Mahasiswa Universitas

Negeri Padang, 2013)

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

(Semarang: Universitas Diponegoro, 2009, Edisi keempat)

Gumanti, Tatang Ary. “Earnings Management: Suatu Telaah Pustaka”, Jurnal

Akuntansi dan Keuangan Vol. 2, No. 2, (Nopember 2000), h. 104-114

Harahap, Sofyan Syafri. “Teori Akuntansi Edisi Revisi” (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2007), h. 24

Herry Goenawan Soedarsa dan Apri Irianti Raharjo. “Analisis Kredit

Bermasalah dan Penghapusan Kredit Bermasalah terhadap

Peningkatan Net Profit Margin (Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk Tahun 2011-2013)”, JURNAL Akuntansi &

Keuangan, Vol. 6, No. 2 (September 2015), h. 125

Ihsan, Dwi Nur’aini. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah,

(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2013)

Irodah, Millah. “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Tingkat Kecukupan Modal

terhadap Praktik Perataan Laba dengan Profitabilitas sebagai Variabel

Intervening”, (Skripsi Jurusan Perbankan Syariah FE UIN Malang,

2017)

Istifarida, Dewanti. “Pengaruh Income Smoothing (Perataan Laba) terhadap

Earning Response (Reaksi Pasar) pada Perusahaan Manufaktur di

Bursa Efek Indonesia (BEI).” Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Jember, 2015.

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

69

Juanda Bambang dan Jumaidi. Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan

Aplikasi, (Bogor: IPB press, 2012).

Julia Rosa dkk. “Determinan Implementasi Income Smoothing pada

Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode

2011-2015.” Skripsi Fakultas Ekonomi Umrah, 2017.

Kismini, Yudhit Ika. “Pengaruh Risiko Kredit, Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan, dan Leverage terhadap Perataan Laba (Studi pada

Perusahaan Perbankan yang Go Public di BEI).” (Tesis Universitas

Dipenogoro, 2012)

Kustono, Alwan Sri. “Pengaruh Ukuran, Dividend Payout, Rasio Spesifik, dan

Pertumbuhan Perusahaan terhadap Praktik Perataan Laba pada

Perusahaan Manufaktur Studi Empiris Bursa Efek Jakarta 2002-2006”,

Jurnal Ekonomi Bisnis Tahun 14 No. 3 (Nopember, 2009), h. 200-205

Kusumaranny, Anita. “Manajemen Laba dengan Menggunakan Penghapusan

Penyisihan Aktiva Produktif untuk Tujuan Peratan Laba pada

Perbankan Syariah di Indonesia”. (Skripsi Fakultas Ekonomi UI, 2012)

Mawaddah, Nur. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank

Syariah.” Jurnal Etikonomi Vol. 14 No. 2, (Oktober, 2015), h. 241-256

Mawardi, Wisnu. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum

Dengan Total Assets Kurang Dari 1 Triliun)”, Jurnal Bisnis dan

Strategi. Vol 14, No. 1 (Juli, 2005), h. 83-94

M. Kuncoro, Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasinya, (Yogyakarta:

BPFE, 2002)

Muhammad Syafi’I Antonio. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta:

Gema Insani, 2007) Cet. Kesebelas, h. 160.

Mustakim. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba pada

Sektor Industri Perbankan.” Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi UNS, 2009

Mustika, Tiara Cut. “Pengaruh Jumlah Pembiayaan, Financial Leverage,

Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Perataan Laba (Studi

pada Perbankan Syariah di Indonesia).”, (Skripsi Universitas Syiah

Kuala, 2014)

Nachrowi, Djalal Nachrowi dan Hardius Utsman. Ekonometrika, (Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006)

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

70

Ni Putu Anik Mas Ratnasari, dkk, “Aplikasi Regresi Data Panel dengan

Pendekatan Fixed Effect Model (Studi Kasus: PT PLN Gianyar).” E-

Jurnal Matematika Vol. 3, No. 1 (Januari 2014), h. 2

Nita Shintya dan Akhmad Darmawan. “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Penyisihan Penghapusan Ativa Produktif (PPAP) pada

Perbankan Syariah di Indonesia.” Jurnal Universitas Muhammadiyah

Purwokerto), h. 112

Norm Eckel. “The Income Smoothing Hypothesis Revisited.” Abacus Vol 17,

(1981), h. 28-29

Nurwahjuni dan Abd. Shomad, “Fous Eyes Principle dalam Pengelolaan

Risiko Kredit Pada Bank”, Jurnal Yuridika Vol 30 No 2 (Mei, 2016), h.

273-296

Pe’rez, D, Salas, V dan Saurina, J, “Earning and Capital Management in

Alternative Loan Loss Provision Regulatory Regimes.” European

Accounting Review, Vol. 17 No. 3, (2008), h. 423-45

Prasetyoningrum, Ari Kristin. Risiko Bank Syariah Risiko Imbal Hasil, Risiko

Investasi, Return, Tingkat Dana Pihak Ketiga, dan BI Rate,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015)

PSAK No 1 Penyajian Laporan Keuangan

Puri Sulistiowati, “Pengaruh Return on Aset, Permodalan, Liquidity, Kualitas

Aktiva dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Perataan Laba pada

Bank-Bank yang Ada di di Indonesia.” (Tesis, Universitas Gajah

Mada, 2013), h. 54

Rianto, Bambang. Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia,

(Jakarta: PT. Penerbit Salemba Empat, 2013)

Rizky Syahfandi dan Siti Mutmainah. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Perataan Laba PPAP: (Praktik Manajemem Laba pada Perbankan

Syariah di Indonesia)”, (Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis

UNDIP, 2012)

Rokhlinsari, Sri. “Perbankan Syariah dan Manajemen Laba”, Jurnal Al Amwal

Vol. 6 No. 1, (2014), h. 80-94

Samuel Christyan dan P Basuki. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik

Perataan Laba pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesi”, Jurnal

Mahasiswa UNDIP, 2011), h. 23

Sartika, Mona. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan

terhadap Perataan Laba pada Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

71

Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011.” Skripsi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Padang, 2013.

Scott, William R. “Financial Accounting Theory (6th

ed.)”, New Jersey:

Pearson Practice-Hall (2009), h. 11.1-11.4

Setyaningtyas, Ina. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perataan

Laba (Income Smoothing).” (Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis,

UNDIP, 2014), h. 17-18

Shella, Assy. “Pengaruh NPF, FDR, Profitabilitas dan Jumlah Pembiayaan

terhadap Praktik Perataan laba pada Perbankan Syariah di Indonesia”,

Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015.

Siagian, Pariang.“Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Perataan

Laba pada Perusahaan Perbankan Terbuka di Indonesia.” Binus

Business Review Vo.6 No. 1 (Mei, 2015), h. 57-66

Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Penerbit Kencana,

2012)

Sulistiowati, Puri. Pengaruh Return on Aset, Permodalan, Liquidity, Kualitas

Aktiva dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Perataan Laba pada

Bank-Bank yang Ada di di Indonesia, (Tesis, Universitas Gajah Mada,

2013)

Suparmoko. Metode Penelitian Praktis, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta,

1991)

Syahidatus Zuhriya dan Wahidahwati. “Perataan Laba dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Perusahaan Manufaktur di BEI”, Jurnal Ilmu & Riset

Akuntansi Vol. 4 No. 7 (2015), h. 1-22

Teguh, Muhammad. Metode Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi. (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2005)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

Perbankan Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang

Nomor 10 Tahun 1998, pasal 1 ayat 2

Usman Husaini dan Purnomo. Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Penerbit

Bumi Aksara, 2009)

Widarjono, Agus. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya, (Yogyakarta:

Ekonosia Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2013)

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

72

Winarno, Wing Wahyu. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews,

(Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN, Ed. Ketiga,

2011)

Wilton, dkk. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Return on Asset dan Net Profit

Margin terhadap Perataan Laba (Income Smoothing)”, Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 33, No. 2 (April 2016), h. 94-103

Wisnumurti, Adhika. “Pengaruh Variabel Asimetri Informasi terhadap

Hubungan Antara Corporate governance dengan Manajemen Laba.”

(Skripsi FE Universitas Diponegoro, 2011)

Yudho dan Farah. Pengaruh Profitabilitas, Resiko Keuangan, Nilai

Perusahaan dan Struktur Kepemilikan terhadap Praktek Perataan

Laba, (Simposium Nasional XII), h. 15

Yuliani, Nana. “Pengaruh Non Performing Financing, Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan, PPAP, dan Financial Leverage terhadap Praktik Perataan

Laba Perbankan Syariah di Indonesia.” (Skripsi Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Sunan Kalijaga, 2013)

Yumanita, Diana dkk. “Kajian Kemungkinan Implementasi Kebijakan

Dynamic Provisioning di Indonesia”, Working Paper Bank Indonesia

1, (2013), h. 1-61

Yunanto Adi Kusumo. “Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri

Periode 2002 – 2007 (dengan Pendekatan PBI No. 9/1/PBI/2007)”,

La_Riba Jurnal Ekonomi Islam, Vol. II, No. 1 (Juli 2008): h. vi

http://www.bankmuamalat.co.id

http://www.syariahmandiri.com

http://www.bnisyariah.co.id

http://www.megasyariah.co.id

http://www.brisyariah.co.id

http://www.syariahbukopin.co.id

http://www.bjbsyariah.co.id

http://www.paninbanksyariah.co.id

http://www.bcasyariah.co.id

http://www.bankvictoriasyariah.co.id

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

73

http://www.maybanksyariah.co.id

http://www.ojk.go.id

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

74

LAMPIRAN

Lampiran 1. 1 Data Variabel Penelitian

BANK TAHUN IS TP NPF ROA CAR

BMI 2011 1.05 0.69 4.59 1.13 11.78

BMI 2012 1.30 0.74 5.77 0.20 11.03

BMI 2013 0.54 0.78 5.61 0.27 14.43

BMI 2014 0.31 0.69 6.55 0.17 13.91

BMI 2015 0.35 0.71 7.11 0.20 12.36

BMI 2016 0.36 0.72 3.83 0.22 12.74

BSM 2011 0.20 0.75 2.42 1.95 14.57

BSM 2012 0.19 0.83 2.82 2.25 13.82

BSM 2013 0.13 0.79 4.32 1.53 14.10

BSM 2014 0.00 0.73 6.84 -0.04 14.12

BSM 2015 0.05 0.73 6.06 0.56 12.85

BSM 2016 0.06 0.71 4.92 0.59 14.01

BNIS 2011 0.12 0.63 3.62 1.29 20.75

BNIS 2012 0.11 0.72 2.02 1.48 19.29

BNIS 2013 0.17 0.76 1.86 1.37 16.54

BNIS 2014 0.15 0.77 1.86 1.27 18.76

BNIS 2015 0.18 0.77 2.53 1.43 18.16

BNIS 2016 0.19 0.72 2.94 1.44 17.81

BMS 2011 0.08 0.74 3.03 1.58 12.03

BMS 2012 0.19 0.76 2.67 3.81 13.51

BMS 2013 0.11 0.79 2.99 2.33 12.99

BMS 2014 0.11 0.77 3.89 0.29 19.26

BMS 2015 0.03 0.76 4.26 0.30 18.74

BMS 2016 0.29 0.77 3.30 2.63 23.53

BRIS 2011 0.01 0.82 2.77 0.20 14.74

BRIS 2012 0.09 0.19 3.00 0.88 11.91

BRIS 2013 0.10 0.23 4.06 1.15 14.49

BRIS 2014 0.00 0.24 4.60 0.08 12.89

BRIS 2015 0.07 0.25 4.86 0.77 13.94

BRIS 2016 0.09 0.24 4.57 0.95 20.63

BSB 2011 0.06 0.70 1.74 0.52 15.29

BSB 2012 0.08 0.73 4.59 0.55 12.78

BSB 2013 0.07 0.76 4.27 0.69 11.10

BSB 2014 0.02 0.72 4.07 0.27 14.80

BSB 2015 0.07 0.74 2.99 0.79 16.31

BSB 2016 0.07 0.68 3.17 0.76 17.00

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

75

BJBS 2011 0.61 0.58 1.36 1.23 30.29

BJBS 2012 0.60 0.58 4.46 -0.59 21.09

BJBS 2013 0.55 0.73 4.35 0.91 17.99

BJBS 2014 0.06 0.70 5.84 0.72 15.78

BJBS 2015 0.02 0.75 6.93 0.25 22.53

BJBS 2016 -0.75 0.14 17.91 -8.09 18.25

BPS 2011 0.17 0.30 0.88 1.75 61.98

BPS 2012 0.31 0.71 0.20 3.48 32.20

BPS 2013 0.10 0.64 1.02 1.03 20.83

BPS 2014 0.16 0.76 0.53 1.99 25.69

BPS 2015 0.10 0.79 2.63 1.14 20.30

BPS 2016 0.04 0.72 2.26 0.37 18.17

BCAS 2011 0.09 0.56 0.20 0.90 46.90

BCAS 2012 0.08 0.63 0.20 0.80 31.50

BCAS 2013 0.10 0.70 1.02 1.00 22.40

BCAS 2014 0.07 0.71 0.53 0.80 29.60

BCAS 2015 0.09 0.68 2.63 1.00 34.30

BCAS 2016 0.11 0.69 2.26 1.10 36.70

BVS 2011 0.36 0.33 2.43 6.93 45.20

BVS 2012 0.12 0.51 3.19 1.43 28.08

BVS 2013 0.04 0.65 3.71 0.50 18.40

BVS 2014 -0.16 0.75 7.10 -1.87 15.27

BVS 2015 -0.21 0.78 9.80 -2.36 16.14

BVS 2016 -0.23 0.75 7.31 -2.19 15.98

MBS 2011 0.28 0.60 0.00 3.57 73.44

MBS 2012 0.41 0.68 2.49 2.88 63.89

MBS 2013 0.38 0.65 2.69 2.87 59.41

MBS 2014 0.44 0.10 5.04 3.61 52.13

MBS 2015 -2.21 0.02 35.15 -20.13 38.40

MBS 2016 -1.27 0.17 43.99 -9.51 55.06

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

76

Lampiran 1. 2 Pemilihan Model Regresi Data Panel

1. Uji Common Effect

Dependent Variable: IS?

Method: Pooled Least Squares

Date: 11/24/17 Time: 23:15

Sample: 1 6

Included observations: 6

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 66 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. TP? 0.216622 0.079669 2.719045 0.0085

NPF? -0.004752 0.008487 -0.559960 0.5775

ROA? 0.091509 0.017976 5.090528 0.0000

CAR? -0.002024 0.001980 -1.022301 0.3106 R-squared 0.691575 Mean dependent var 0.113142

Adjusted R-squared 0.676651 S.D. dependent var 0.432943

S.E. of regression 0.246187 Akaike info criterion 0.093245

Sum squared resid 3.757713 Schwarz criterion 0.225951

Log likelihood 0.922920 Hannan-Quinn criter. 0.145683

Durbin-Watson stat 0.431972

2. Uji Fixed Effect

Dependent Variable: IS?

Method: Pooled EGLS (Cross-section weights)

Date: 11/24/17 Time: 19:47

Sample: 1 6

Included observations: 6

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 66

Linear estimation after one-step weighting matrix Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.132365 0.042592 3.107723 0.0031

TP? -0.003640 0.040417 -0.090069 0.9286

NPF? -0.009915 0.003021 -3.282254 0.0019

ROA? 0.088681 0.005680 15.61246 0.0000

CAR? -0.000483 0.000743 -0.649963 0.5186

Fixed Effects (Cross)

BCAS--C -0.094768

BJBS--C 0.210547

BMI--C 0.549411

BMS--C -0.113643

BNIS--C -0.065574

BPS--C -0.101495

BRIS--C -0.083891

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

77

BSB--C -0.078648

BSM--C -0.073812

BVS--C -0.110944

MBS--C -0.037183 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.953279 Mean dependent var 0.320781

Adjusted R-squared 0.940454 S.D. dependent var 0.628222

S.E. of regression 0.141839 Sum squared resid 1.026040

F-statistic 74.32804 Durbin-Watson stat 1.507545

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.886941 Mean dependent var 0.113142

Sum squared resid 1.377457 Durbin-Watson stat 1.096762

4. Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: BANK

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 3.290326 (10,51) 0.0024

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: IS?

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 11/24/17 Time: 19:50

Sample: 1 6

Included observations: 6

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 66

Use pre-specified GLS weights Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.038155 0.026882 1.419330 0.1609

TP? 0.007397 0.026506 0.279065 0.7811

NPF? -0.007122 0.002544 -2.799209 0.0068

ROA? 0.091051 0.005467 16.65326 0.0000

CAR? -0.000762 0.000453 -1.682537 0.0976 Weighted Statistics R-squared 0.923137 Mean dependent var 0.320781

Adjusted R-squared 0.918097 S.D. dependent var 0.628222

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

78

S.E. of regression 0.166350 Sum squared resid 1.688002

F-statistic 183.1545 Durbin-Watson stat 0.904066

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.649949 Mean dependent var 0.113142

Sum squared resid 4.264862 Durbin-Watson stat 0.356813

5. Uji Random Effect

Dependent Variable: IS?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 11/24/17 Time: 19:51

Sample: 1 6

Included observations: 6

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 66

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.146000 0.158279 0.922423 0.3599

TP? 0.062273 0.158398 0.393141 0.6956

NPF? -0.015126 0.006876 -2.199651 0.0316

ROA? 0.085096 0.013003 6.544072 0.0000

CAR? -0.001697 0.002814 -0.602915 0.5488

Random Effects (Cross)

BCAS--C -0.090809

BJBS--C 0.192393

BMI--C 0.475239

BMS--C -0.118712

BNIS--C -0.077375

BPS--C -0.097423

BRIS--C -0.069625

BSB--C -0.090700

BSM--C -0.082328

BVS--C -0.095424

MBS--C 0.054766 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.186612 0.5742

Idiosyncratic random 0.160713 0.4258 Weighted Statistics R-squared 0.831000 Mean dependent var 0.037528

Adjusted R-squared 0.819918 S.D. dependent var 0.381231

S.E. of regression 0.161779 Sum squared resid 1.596527

F-statistic 74.98691 Durbin-Watson stat 0.948437

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

79

R-squared 0.684895 Mean dependent var 0.113142

Sum squared resid 3.839092 Durbin-Watson stat 0.394418

6. Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: BANK

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 4.812086 4 0.3071

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. TP? 0.050806 0.062273 0.003034 0.8351

NPF? -0.016585 -0.015126 0.000002 0.3062

ROA? 0.083883 0.085096 0.000010 0.6956

CAR? -0.001484 -0.001697 0.000004 0.9158

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: IS?

Method: Panel Least Squares

Date: 11/24/17 Time: 19:51

Sample: 1 6

Included observations: 6

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 66 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.155894 0.165512 0.941889 0.3507

TP? 0.050806 0.167701 0.302955 0.7632

NPF? -0.016585 0.007023 -2.361616 0.0221

ROA? 0.083883 0.013368 6.274807 0.0000

CAR? -0.001484 0.003457 -0.429338 0.6695 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.891882 Mean dependent var 0.113142

Adjusted R-squared 0.862202 S.D. dependent var 0.432943

S.E. of regression 0.160713 Akaike info criterion -0.621675

Sum squared resid 1.317265 Schwarz criterion -0.124026

Log likelihood 35.51527 Hannan-Quinn criter. -0.425030

F-statistic 30.05039 Durbin-Watson stat 1.152755

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

80

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

81

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

82

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

83

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

84

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

85

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

86

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

87

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36964/2/KEKE PUTRI...repository.uinjkt.ac.id

88