repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/devia putri nur...

328
PENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMA PADA KONSEP GELOMBANG MEKANIK SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Devia Putri Nur Illahi NIM 1113016300053 PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 21-Feb-2020

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

PENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP

KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMA PADA KONSEP

GELOMBANG MEKANIK

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Devia Putri Nur Illahi

NIM 1113016300053

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Pengaruh Model Advance Organizer terhadap Kemampuan

Kognitif Siswa SMA pada Konsep Gelombang Mekanik disusun oleh Devia

Putri Nur Illahi NIM 1113016300053, Program Studi Tadris Fisika, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah

melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk

diajukan pada sidang munaqasah sesuai dengan ketentuan yang diterapkan oleh

fakultas.

Jakarta, 31 Oktober 2019

Yang Mengesahkan:

Pembimbing Skripsi, Ketua Prodi Tadris Fisika,

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Pengaruh Model Advance Organizer terhadap Kemampuan

Kognitif Siswa SMA pada Konsep Gelombang Mekanik disusun oleh Devia

Putri Nur Illahi NIM 1113016300053, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah

dinyatakan lulus dalam ujian munaqosah pada tanggal 13 November 2019

dihadapan dewan penguji. Oleh karena itu, penulis memperoleh gelar sarjana S1

(S.Pd) dalam bidang Tadris Fisika.

Jakarta, 13 November 2019

Panitia Ujian Munaqosah

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

iii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

iv

ABSTRAK

Devia Putri Nur Illahi (1113016300053), Pengaruh Model Advance Organizer

terhadap Kemampuan Kognitif Siswa SMA pada Konsep Gelombang

Mekanik. Skripsi Program Studi Tadris Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model advance

organizer terhadap kemampuan kognitif siswa pada konsep gelombang mekanik.

Penelitian dilakukan di SMAN 1 Cileungsi Kabupaten Bogor tahun ajaran

2018/2019 pada semester genap. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi

experiment dengan desain nonequivalent control group design. Sampel dalam

penelitian diambil secara purposive sampling yang terdiri dari kelas XI IPA 3

sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA 5 sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang

digunakan yaitu instrumen tes objektif bertipe pilihan ganda untuk menguji

kemampuan kognitif siswa. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan

uji t diperoleh nilai π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” > π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™, sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis

alternatif (Ha) diterima. Artinya bahwa model advance organizer berpengaruh

terhadap kemampuan kognitif siswa. Selain itu, hasil uji N-gain menunjukkan

bahwa peningkatan kemampuan kognitif kelas eksperimen berkategori tinggi

dengan nilai 0,74 sedangkan kelas kontrol hanya berkategori sedang dengan nilai

0,48.

Kata Kunci: Model Advance Organizer, Kemampuan Kognitif Siswa, Gelombang

Mekanik.

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

v

ABSTRACT

Devia Putri Nur Illahi (1113016300053), The Effect of the Advance Organizer

model towards Cognitive Abilities of High School Students on the Concept of

Mechanical Waves. Undergraduate Thesis of Tadris on Physics Study Program;

Faculty of Science of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State

Islamic University Jakarta, 2019

This research's purpose is to discover the effect of the advance organizer model on

students' cognitive abilities using the concept of mechanical waves. This research

was done at SMAN 1 Cileungsi in the district of Bogor, during the academic years

of 2018/2019 in the even semester. The method used in this research was quasi

experiment with a nonequivalent control group design. Samples from the research

were retrieved by purposive sampling which consisted of XI Science 3 as the control

class and XI Science 5 as the experiment class. An objective test in the form of

multiple choices was run to test the cognitive abilities of the students. Based on the

hypothesis test results using the t test obtained the value π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” > π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™, so the null

hypothesis (H0) was successfully rejected and the alternative hypothesis (Ha) was

accepted. Consequently, it is proven that the advance organizer model affects

students' cognitive abilities. Furthermore, the N-gain test results shows that the

cognitive abilities of the experimental class increased in the high category with a

value of 0.74 while the control class was only in the moderate category with a value

of 0.48.

Keywords: Advance Organizer Model, Cognitive Abilities of Students, Mechanical

Waves.

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu

memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para pengikutnya yang

senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT. Atas ridho-Nya, akhirnya penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul β€œPengaruh Model Advance Organizer

terhadap Kemampuan Kognitif Siswa SMA pada Konsep Gelombang

Mekanik”.

Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi dan terima kasih

tersebut disampaikan kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Muhammad Zuhdi, M. Ed, Ph.D, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Abdul Muin, S.Si, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Khalimi, M.Ag, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan

Kerjasama Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Iwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Tadris Fisika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Kinkin Suartini, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

waktu, arahan, dan saran untuk membimbing penulis selama penyusunan skripsi

ini.

7. Erina Hertanti, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis selama menjadi mahasiswa tadris

fisika.

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

vii

8. Seluruh dosen, staff, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya jurusan tadris fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan,

pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.

9. Dr. Hj. Lulus Tri Wahyuni, M.Pd, selaku Kepala SMAN 1 Cileungsi yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian.

10. Rizqy Amelliyah, S.Si, selaku guru bidang studi fisika SMAN 1 Cileungsi

yang telah banyak membantu dan membimbing serta memberikan saran

sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.

11. Dewan guru, staff dan siswa-siswi di SMAN 1 CIleungsi yang telah membantu

selama dalam proses penelitian, khususnya kelas XI IPA 3 dan XI IPA 5.

12. Ayahanda Sulaeman dan Ibunda Atit Nurhayati, yang senantiasa mencurahkan

do’a, dukungan moril dan materiil yang tak ternilai sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu, penulis secara terbuka menerima setiap kritik dan saran yang

bersifat membangun dari semua pihak. Walaupun demikian, semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.

Jakarta, 31 Oktober 2019

Penulis

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ............................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ............................................... iii

ABSTRAK ....................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 8

C. Pembatasan Masalah .................................................................... 9

D. Rumusan Masalah ........................................................................ 9

E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 10

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ..................... 11

A. Kajian Teori ................................................................................. 11

1. Teori Kognitivisme ................................................................ 11

2. Model Advance Organizer ..................................................... 12

3. Kemampuan Kognitif ............................................................. 18

4. Kajian Materi Subjek Gelombang Mekanik .......................... 22

B. Penelitian yang Relevan ............................................................... 34

C. Kerangka Berpikir ........................................................................ 38

D. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 40

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 41

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 41

B. Metode dan Desain Penelitian .................................................... 41

C. Prosedur Penelitian ..................................................................... 42

D. Variabel Penelitian ..................................................................... 43

E. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 43

F. Teknik Pengambilan Sampel ...................................................... 44

G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 44

H. Instrumen Penelitian ................................................................... 44

I. Kalibrasi Instrumen Penelitian ................................................... 46

J. Teknik Analisis Data .................................................................. 51

K. Hipotesis Statistik ....................................................................... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 55

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian .................................................. 55

B. Analisis Hasil Penelitian ............................................................. 58

C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 62

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 69

A. Kesimpulan ................................................................................. 69

B. Saran ........................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 71

LAMPIRAN ..................................................................................................... 75

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Ringkasan Model Advance Organizer ........................... 16

Gambar 2.2 Peta Konsep Gelombang Mekanik ........................................... 24

Gambar 2.3 Gelombang Tranversal .............................................................. 25

Gambar 2.4 Pemantulan Gelombang ............................................................ 26

Gambar 2.5 Pembiasan Gelombang ............................................................. 27

Gambar 2.6 Difraksi pada (a) Celah Lebar (b) Celah Sempit ...................... 28

Gambar 2.7 Inteferensi (a) Destruktif (b) Konstruktif ................................. 29

Gambar 2.8 Beda Fase Gelombang Berjalan ................................................ 31

Gambar 2.9 Gelombang Stasioner (a) Ujung Terikat (b) Ujung Bebas ....... 31

Gambar 2.10 Gelombang Stasioner Ujung Terikat ........................................ 32

Gambar 2.11 Gelombang Stasioner Ujung Bebas .......................................... 33

Gambar 2.12 Kerangka Berpikir .................................................................... 39

Gambar 4.1 Diagram distribusi Frekuensi Nilai Pretest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...................................... 55

Gambar 4.2 Diagram distribusi Frekuensi Nilai Posttest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...................................... 56

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian ........................................................................... 41

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Kognitif ............................ 45

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ................................................. 47

Tabel 3.4 Interpretasi Kriteria Reliablilitas Instrumen .................................. 48

Tabel 3.5 Hasil Reliablilitas Instrumen ......................................................... 48

Tabel 3.6 Interpretasi Kriteria Taraf Kesukaran ............................................ 49

Tabel 3.7 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes ..................................... 49

Tabel 3.8 Interpretasi Kriteria Daya Pembeda .............................................. 50

Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes ....................................... 51

Tabel 3.10 Indeks Kriteria N-Gain .................................................................. 54

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ........................................... 56

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ........................................... 57

Tabel 4.3 Persentase Aspek Kemampuan Kognitif Siswa Hasil Pretest ....... 58

Tabel 4.4 Persentase Aspek Kemampuan Kognitif Siswa Hasil Posttest ..... 58

Tabel 4.5 Hasil Nilai Rata-Rata N-gain ........................................................ 59

Tabel 4.6 Hasil Nilai N-gain Per-Indikator Kemampuan Kognitif ............... 60

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 61

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas ................................................................... 61

Tabel 4.9 Hasil Uji t ...................................................................................... 62

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A: Observasi Penelitian Pendahuluan ........................................ 75

Lampiran 1 Kisi-Kisi Angket Guru dan Siswa ............................................. 76

Lampiran 2 Lembar Angket Guru .................................................................. 77

Lampiran 3 Lembar Angket Siswa ............................................................... 79

Lampiran 4 Hasil Angket Guru ...................................................................... 81

Lampiran 5 Hasil Angket Siswa ................................................................... 83

Lampiran B: Perangkat Pembelajaran .......................................................... 85

Lampiran 6 RPP Kelas Kontrol ..................................................................... 86

Lampiran 7 RPP Kelas Eksperimen ............................................................... 115

Lampiran 8 LKS Kelas Eksperimen .............................................................. 167

Lampiran C: Instrumen Penelitian ................................................................ 187

Lampiran 9 Kisi-Kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian ............................. 188

Lampiran 10 Instrumen Tes Uji Coba Penelitian ............................................. 189

Lampiran 11 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen ............................................. 230

Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen ...................................... 235

Lampiran 13 Kisi-Kisi Instrumen Tes Penelitian............................................. 236

Lampiran 14 Instrumen Tes Penelitian ............................................................ 237

Lampiran 15 Soal Penelitian ............................................................................ 262

Lampiran D: Analisis Data Hasil Penelitian ................................................. 268

Lampiran 16 Hasil pretest ................................................................................ 269

Lampiran 17 Hasil posttest............................................................................... 274

Lampiran 18 Analisis Data Kemampuan Kognitif .......................................... 279

Lampiran 19 Uji Normalitas ............................................................................ 287

Lampiran 20 Uji Homogenitas ......................................................................... 290

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

xiii

Lampiran 21 Uji Hipotesis ............................................................................... 291

Lampiran 22 N-gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ............................ 393

Lampiran 23 N-gain Per-Indikator Kemampuan Kognitif .............................. 325

Lampiran E: Dokumentasi Penelitian ............................................................ 296

Lampiran 24 Surat Keterangan Observasi ...................................................... 297

Lampiran 25 Surat Permohonan Izin Validasi ................................................ 301

Lampiran 26 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................. 302

Lampiran 27 Surat Keterangan Penelitian ...................................................... 303

Lampiran 28 Lembar Uji Referensi ................................................................ 304

Lampiran 29 Foto-Foto Penelitian .................................................................. 311

Biodata Penulis ................................................................................................. 314

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fisika merupakan mata pelajaran yang secara umum masih dianggap sulit

oleh sebagian besar siswa di sekolah. Berdasarkan studi pendahuluan ke beberapa

sekolah Negeri di daerah Kabupaten Bogor diketahui bahwa ada sekitar 79,6%

siswa memilih mata pelajaran fisika sebagai mata pelajaran yang sulit. Sebagian

besar siswa tersebut berpendapat bahwa mereka kesulitan memahami konsep-

konsep fisika karena kurang memahami konsep dasarnya. Selain itu, fisika dikenal

memiliki banyak rumus dan hitungan sehingga harus menghafalkan rumus-rumus

tersebut sekaligus mengaplikasikannya. Guru fisika juga mengakui bahwa siswa

kesulitan pada mata pelajaran fisika karena memerlukan kemampuan penguasaan

konsep dan keterampilan berhitung yang lebih tinggi dibanding mata pelajaran lain,

serta mengkombinasikan antara logika matematik dengan logika sains.

Mata pelajaran fisika pada beberapa konsep banyak mengandung rumusan

matematis yang tinggi sehingga untuk menguasainya diperlukan kemampuan

kognitif yang memadai. Rumusan matematis yang tinggi dalam mata pelajaran

fisika merupakan hitungan yang menggunakan fungsi diferensial dan integral.

Beberapa konsep fisika yang mengandung rumusan matematis tinggi memiliki

kopetensi dasar menganalisis (C4) di silabus kurikulum 2013 revisi, konsep-konsep

tersebut diantaranya Gerak Lurus, Gerak Melingkar, Gerak Harmonis, Gelombang

Mekanik dan Induksi Elektromagnetik. Sebagian besar siswa kesulitan memahami

konsep fisika yang mengandung rumusan matematis yang tinggi, sehingga siswa

cenderung tidak menyukai dan tidak tertarik mempelajari fisika secara mendalam.

Hal tersebut akan berpengaruh buruk terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran fisika.

Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang yang dapat

diamati dan diukur berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan setelah menerima

pembelajaran. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

2

setelah ia menerima pengalaman belajarnya.1 Hasil belajar yang harus dicapai

mengacu pada hasil belajar yang diklasifikasikan oleh Bloom yang disebut sebagai

taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom membagi hasil belajar menjadi tiga ranah

yakni ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif adalah hal-hal yang

menyangkut daya pikir, pengetahuan dan penalaran. Ranah afektif adalah hal-hal

berkaitan dengan perasaan/kesadaran. Sedangkan ranah psikomotorik adalah hal-

hal berkaitan dengan keterampilan fisik, keterampilan motorik, atau keterampilan

tangan.2

Keamampuan kognitif berdasarkan taksonomi Bloom yang direvisi

memiliki enam tingkatan. Hasil revisi enam tingkatan tersebut yaitu mengingat

(C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi

(C5) dan mencipta (C6).3 Tiga jenjang pertama termasuk kedalam kemampuan

kognitif tingkat rendah (low order thinking) sedangkan tiga jenjang terakhir

termasuk kedalam kemampuan kogntif tingkat tinggi (high order thinking).

Kemampuan kognitif siswa haruslah mencapai keenam tingkatan tersebut namun

pada kenyataannya siswa masih belum mampu untuk mencapai kemampuan

kognitif tingkat tinggi.

Kemampuan kognitif siswa pada mata pembelajaran fisika masih tergolong

rendah karena siswa mengalami kesulitan belajar terutama pada konsep-konsep

fisika yang kompetensi dasarnya merupakan kemampuan kognitif tingkat tinggi.

Berdasarkan studi pendahuluan ke beberapa sekolah Negeri di daerah Kabupaten

Bogor tentang perolehan nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran fisika yang

mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), diketahui ada sebanyak

70,1% siswa yang memperoleh nilai rata-rata di bawah KKM, sedangkan ada

sebanyak 19,7% siswa yang memperoleh nilai rata-rata sama dengan KKM dan ada

sebanyak 10,2% siswa yang memperoleh nilai rata-rata di atas KKM.

1Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.Ramaja

Rosdakarya, 2004), h.22. 2Dr.Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini, Stategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h.64. 3Lorin W.Anderson dan David R.Krathwohl (eds.), Kerangka Landasan Untuk

Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj.Agung

Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h.46.

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

3

Kemampuan kognitif rendah pada konsep-konsep fisika yang kompetensi

dasarnya merupakan kemampuan kognitif tingkat tinggi didukung dari studi

literatur sebuah jurnal yang memaparkan kemampuan kognitif siswa disetiap

tingkat domain kognitif rendah pada konsep arus searah (AC) yang kompetensi

dasarnya menganalisis (C4). Nilai rata-rata yang diperoleh siswa per-indikator

kemampuan kognitif yaitu: mengingat (C1) 57,75, memahami (C2) 53,2,

mengaplikasikan (C3) 43,75 dan menganalisis (C4) 37,75. Ini berarti bahwa

kemampuan kognitif siswa masih dibawah kriteria subjektivitas minimum yaitu

75.4 Selain itu, ada juga jurnal lainnya yang memaparkan mengenai kemampuan

kognitif rendah pada konsep usaha dan energi yang kompetensi dasarnya

menganalisis (C4). Ada 62% dari keseluruhan jumlah siswa bisa mengerjakan soal

C1, 31,30% siswa bisa mengerjakan soal C2, 21,30% bisa mengerjakan soal C3 dan

25% bias mengerjakan soal C4. Sehingga sebagian besar siswa mampu dalam ranah

kognitif C1, hampir setengahnya dari siswa mampu dalam ranah kognitif C2, serta

dalam ranah kognitif C3 dan C4 hanya sebagian kecil siswa mampu dalam

menguasainya.5

Penelitian yang dilakukan oleh kedua jurnal tersebut diperoleh rata-rata nilai

rendah pada indikator menganalisis (C4) menjadi indikasi bahwa pelajaran yang

diterima siswa masih belum sepenuhnya melatih kemampuan kognitif siswa.

Rendahnya kemampuan siswa dalam menganalisis suatu masalah tertentu

mempengaruhi kemampuan siswa tersebut untuk memutuskan penyelesaian

masalah. Pembelajaran yang siswa dapatkan pada kenyataannya dominan

matematis, sehingga siswa cenderung mencari rumus yang sesuai untuk digunakan

ketika menghadapi soal daripada harus menganalisis dengan menggunakan

pengetahuan yang mereka miliki.6

4A Kurniawan et al, β€œProfile of Cognitive Ability and Multiple Intelligence of Vocational

Students in Application of Electric Energy Conservation”, J.Phys (ICMScE), 2017, p.4. 5Syifa Nurazizah dkk, β€œProfil Kemampuan Kognitif dan Keterampilan Berpikir Kritis

Siswa SMA pada Materi Usaha dan Energi”, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan

Fisika, Vol.3 No.2, 2017, h.201. 6Susana dan Sriyansyah, β€œAnalisis Didaksi Berdasarkan Kemampuan Kognitif dan

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Kalor”, Jurnal Penelitian & Pembangunan

Pendidikan Fisika, Vol.1 No.2, 2015, h.42-43.

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

4

Konsep gelombang mekanik merupakan konsep fisika yang memiliki

kompetensi dasar menganalisis (C4), sehingga pada konsep gelombang mekanik

siswa merasa kesulitan dalam mempelajari konsep tersebut. Hasil studi

pendahuluan ke beberapa sekolah Negeri di daerah Kabupaten Bogor menunjukkan

bahwa ada 15% siswa dari 147 siswa memilih konsep gelombang mekanik sebagai

konsep yang paling sulit diantara konsep lainnya di kelas XI. Gelombang mekanik

termasuk konsep fisika yang sulit, terlihat dari ulangan harian siswa yang

memperoleh hasil pencapaian kurang memuaskan.7 Pemahaman siswa mengenai

konsep fisika terutama pada konsep gelombang mekanik masih banyak yang

mengalami kekeliruan. Konsep yang keliru ini terjadi karena siswa tidak dapat

menghubungkan antara pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa dengan

pengetahuan baru yang siswa pelajari di sekolah.8

Siswa kesulitan memahami konsep-konsep fundamental terkait fenomena

perambatan gelombang, meliputi representasi matematis tentang karakteristik

umum gelombang berjalan, gerakan partikel medium saat dilewati gelombang dan

hubungan antara frekuensi (𝑓), Panjang gelombang (𝝀), dan cepat rambat

gelombang (𝑣). Kemungkinan penyebab kesulitan tersebut adalah pertama

miskonsepsi. Miskonsepsi yang dimaksud adalah konsep yang dimiliki siswa keliru

tetapi diyakini bahwa konsepnya benar. Kedua,siswa belum mampu mengaitkan

pengetahuan sains yang paling relevan ke dalam working memory ketika mencoba

menyelesaikan walaupun sudah memiliki konsep sains yang berkaitan dengan

permasalahan. Ketiga, mereka belum mampu memillih pengetahuan yang paling

sesuai untuk menyelesaikan masalah padahal mereka sudah bisa mengaktivasi

potongan-potongan konsep sains kedalam memori kerjanya. Keempat, mereka

hanya menjawab dengan intuisi naifnya, tidak memiliki pengetahuan yang relevan.9

7Arinal dan Prabowo, β€œPengembangan Alat Peraga Ripple Tank Sebagai Media

Pembelajaran Fisika Pada Materi Gelombang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik”,

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, Vol.7 No.2, 2018, h.342. 8Zul Hidayatullah dkk, β€œIdentifikasi Tingkat Konflik Kognitif Materi Gelombang Mekanik

Melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan Konflik Kognitif”, Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika,

Vol.3 No.2, 2018, h.67. 9Sutopo, β€œStudents’ Understanding Of Fundamental Concept Of Mechanical Wave”,

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Vol.12 No.1, 2016, h.51.

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

5

Rendahnya kemampuan kognitif siswa disebabkan oleh pembelajaran fisika

disekolah masih menggunakan pembelajaran konvensional dan suasana kelas yang

cenderung tidak interaktif.10 Pembelajaran konvensional ini dilakukan dengan cara

menyampaikan materi pelajaran melalui ceramah dan latihan soal.11 Hal tersebut

dikarenakan ketidaksiapan guru dalam mengelola dan menyajikan materi pelajaran

secara menarik untuk merangsang siswa menjadi aktif dan termotivasi dalam proses

pembelajaran. Oleh karen itu, belajar fisika lebih informatif karena guru

menyampaikan materi kepada siswa secara keseluruhan dan kurang melibatkan

siswa dalam proses pembelajaran.12 Pembelajaran dengan cara seperti itu membuat

siswa tidak benar-benar memahami apa yang dipelajarinya karena permasalahan

tidak mengacu pada masalah-masalah kontekstual yang dekat dengan kehidupan

siswa sehingga pembelajaran fisika menjadi kurang bermakna dan partisipasi siswa

di dalam pembelajaran fisika rendah.

Guru fisika dalam kegiatan pembelajaran masih kurang memperhatikan

pengetahuan awal siswa terkait konsep yang akan diajarkan sehingga pikiran siswa

belum siap untuk menerima dan memproses informasi. Hal tersebut membuat siswa

beranggapan apa yang dipelajari tidak bermakna karena tidak ada kaitannya dengan

pembelajaran yang lalu maupun dengan peristiwa yang ada dalam kehidupan nyata

di lingkungan.13 Permasalahan tersebut sering sekali muncul pada mata pelajaran

fisika di sekolah yang hanya diajarkan melalui proses penyampaian informasi,

bukan melalui pemrosesan informasi. Proses pembelajaran di kelas sebagian besar

bersifat transfer pengetahuan dari guru ke siswa yang mengarahkan siswa pada

kemampuan menghafal informasi saja. Siswa dipaksa untuk mengingat dan

menimbun berbagai informasi tanpa memaknai informasi yang didapatkannya.

10Raeha Nopiani dkk, β€œPengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Berbantuan Peta

Konsep Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Sma Negeri 1 Lingsar”, Jurnal Pendidikan Fisika dan

Teknologi, Vol.3 No.2, 2017, h.138. 11Nurul Hamdanilah dkk, β€œPengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer

Menggunakan Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI”, Jurnal

Pendidikan Fisika dan Teknologi, Vol.3 No.2, 2017, h.119. 12A Kurniawan et al, β€œProfile of Cognitive Ability and Multiple Intelligence of Vocational

Students in Application of Electric Energy Conservation”, J.Phys (ICMScE), 2017, p.5. 13Zul Hidayatullah dkk, β€œAnalisis Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis Gelombang

Mekanik Melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan Konflik Kognitif”, Jurnal Pendidikan Fisika

dan Teknologi, Vl. 4 No.2, 2018, h.152.

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

6

Kemampuan awal siswa adalah kemampuan yang telah dimiliki oleh siswa

sebelum mengikuti pembelajaran yang akan diberikan. Kemampuan awal ini

menggambarkan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran yang akan disampaikan

guru. Kemampuan awal siswa penting untuk diketahui oleh guru sebelum

pembelajaran dimulai, karena untuk mengetahui apakah siswa telah mempunyai

pengetahuan yang merupakan prasyarat untuk mengikuti pembelajaran materi

berikutnya yang lebih tinggi. Kemampuan awal pada proses pembelajaran

merupakan kerangka dimana siswa menyaring informasi dan mencari makna

tentang apa yang sedang dipelajari olehnya. 14 Manfaat kemampuan awal tersebut

adalah membantu siswa untuk menghubungkan antara pengetahuan yang sudah ada

dengan pengetahuan yang baru didapatkan, sehingga siswa memperoleh

pemahaman konsep yang baik dan benar.15 Jadi, seorang siswa yang mempunyai

kemampuan awal yang baik akan lebih cepat memahami materi dibandingkan

dengan siswa yang tidak mempunyai kemampuan awal dalam proses

pembelajaran.16

Guru Fisika perlu berinovasi dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan kemampuan kognitif siswa hingga mencapai kemampuan kognitif

tingkat tinggi, salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran. Hal tersebut

menjadi upaya untuk membuat siswa tertarik untuk mempelajari fisika dan

berpastisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Maka dari itu untuk menyelesaikan

permasalahan yang telah dijelaskan, perlu menerapkan model pembelajaran yang

dapat menghubungkan kemampuan awal siswa dengan pengetahuan baru yang

didapatkannya di sekolah. Pemahaman siswa diperkuat dan kemampuan kognitif

meningkat, sehingga siswa tidak mengalami kesulitan belajara fisika terutama pada

konsep fisika yang kompetensi dasarnya menganisis (C4). Model pembelajaran

yang memberikan peluang siswa dalam mengatasi pengetahuan awal untuk

memahami konsep adalah model advance organizer.

14Siwi Puji Astuti, β€œPengaruh Kemampuan Awal dan Minat Belajar Terhadap Prestasi

Belajar Fisika”, Jurnal Formatif, Vol.5 No.1, h.69-71. 15Sugiono dkk, β€œPengaruh Balikan Formatif Terintegrasi Strategi Pembelajaran Diagram

Vee dan Kemampuan Awal Terhadap Penguasaan Konsep”, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia,

Vol.12 No.2, 2016, h.187. 16Siwi Puji Astuti, Op.cit, h.74.

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

7

Model advance organizer dapat memperkuat stuktur kognitif dan

meningkatkan penyimpanan informasi baru.17 Model advance organizer bertujuan

untuk mengembangkan kemampuan memproses informasi yang efisien untuk

menyerap dan menghubungkan satuan ilmu pengetahuan secara bermakna.18 Model

advance organizer dikembangkan berdasarkan pada gagasan-gagasan Ausubel

tentang materi pelajaran, sktuktur kognitif, pembelajaran resepsi aktif, dan advance

organizer handal.19 Adapun definisi advance organizer adalah materi pengenalan

yang berisi latar belakang pembelajaran yang disajikan pertama kali pada tingkat

abstraksi, generalitas dan inskusivitas yang jauh lebih tinggi daripada materi

pembelajaran itu sendiri.20

Model pembelajaran advance organizer merupakan jembatan penolong

dalam menggali pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa, dan mampu mengolah

suatu informasi atau pengetahuan baru dengan mengaitkan pengetahuan lama yang

sudah dimiliki menjadi suatu struktur kognitif yang utuh sehingga hasil belajar

meningkat dan terjadi proses belajar yang bermakna.21 Agar terjadi belajar

bermakna, konsep atau infomasi baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang

telah ada dalam struktur kognitif siswa sehingga siswa dapat memahami materi

yang dipelajari.22 Struktur kognitif merupakan jenis pegetahuan tertentu yang ada

di dalam pikiran yang berfungsi sebagai kerangka bagi pengetahuan berikutnya

yang lebih rinci.23 Ausubel percaya bahwa struktur kognitif yang ada dalam diri

seseorang merupakan faktor utama yang menentukan apakah materi baru akan

bermanfaat atau tidak dan bagaimana pengetahuan baru ini dapat diperoleh dan

17Bruce Joyce et al, Model Of Teaching, Terj.Fawaid dan Mirza, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2011), h.286. 18Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:

Rajawali Press, 2016), h.141. 19Bruce Joyce et al, Op.Cit, h.288. 20David P. Ausubel, β€œThe Use Of Advance Organizers In The Learning And Retention Of

Meaningful Verbal Material”, Journal of Education Physicology, Vol.51 No.5 , 1960, p.268. 21Nurul Hamdanilah dkk, β€œPengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer

Menggunakan Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI”, Jurnal

Pendidikan Fisika dan Teknologi, Vol.3 No.2, 2017, h.123. 22Kiki Nia Sania Effendi, β€œPenerapan Pembelajaran Advance Organizer Dalam

Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Dan Motivasi Belajar Siswa SMK”, Prima:

Jurnal Pendidikan Matematika, Vol.2 No.1, 2018, h.35. 23Ibid, h.45.

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

8

dipertahankan dengan baik.24

Berdasarkan uraian di atas mengenai model pembelajaran advance

organizer, diharapkan dengan penggunaannya siswa dapat menghubungkan

kemampuan awal dengan pengetahuan baru yang dipelajari siswa di sekolah

terutama pada konsep gelombang mekanik yang masih banyak mengalami

kekeliruan pada pemahaman siswa. Selain itu, gelombang mekanik juga memiliki

karakteristik cakupan materi yang cukup luas dan mengandung banyak hitungan

matematis yang tinggi, sehingga sering dianggap sulit oleh siswa. Kemudian

dengan penggunaan model advance organizer diharapkan juga siswa bisa lebih

termotivasi untuk belajar dengan antusias, aktif dan meningkatkan kemampuan

kognitifnya hingga kemampuan kognitif tingkat tinggi. Akhirnya, peneliti tertarik

mengadakan penelitian yang berjudul β€œPengaruh Model Advance Organizer

terhadap Kemampuan Kognitif Siswa SMA pada Konsep Gelombang

Mekanik ”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas timbul

beberapa permasalahan, yaitu:

1. Mata pelajaran fisika di sekolah secara umum masih dianggap sebagai mata

pelajaran yang sulit dikarenakan beberapa konsep fisika banyak mengandung

rumusan matematis yang tinggi sehingga untuk menguasainya diperlukan

kemampuan kognitif yang memadai.

2. Kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran fisika masih tergolong rendah

karena siswa mengalami kesulitan belajar terutama pada konsep-konsep fisika

yang kompetensi dasarnya merupakan kemampuan kognitif tingkat tinggi.

3. Pemahaman siswa mengenai konsep gelombang mekanik masih banyak yang

mengalami kekeliruan karena siswa tidak dapat menghubungkan antara

pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa dengan pengetahuan baru yang

siswa pelajari di sekolah.

24 Bruce Joyce et al, Op.cit, h.281.

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

9

4. Pembelajaran fisika disekolah masih menggunakan pembelajaran konvensional

karena ketidaksiapan guru dalam mengelola dan menyajikan materi pelajaran

secara menarik untuk merangsang siswa menjadi aktif dan termotivasi dalam

proses pembelajaran.

5. Guru Fisika dalam kegiatan pembelajaran masih kurang memperhatikan

pengetahuan awal siswa terkait konsep yang akan diajarkan sehingga pikiran

siswa belum siap menerima dan memproses informasi.

6. Guru Fisika perlu berinovasi dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan

kemampuan kognitif siswa hingga mencapai kemampuan kognitif tingkat

tinggi, salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Peneliti membatasi masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Kemampuan kognitif dalam penelitian ini menurut taksonomi bloom revisi

meliputi C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (mengaplikasikan), dan C4

(menganalisis) sesuai dengan kompetensi dasar yang terdapat pada silabus

Kurikulum 2013 revisi.

2. Model advance organizer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis

advance organizer komparatif.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,

maka peneliti membuat suatu rumusan masalah umum yaitu: β€œApakah ada

pengaruh model advance organizer terhadap kemampuan kognitif pada konsep

gelombang mekanik?”.

Mengacu pada rumusan masalah tersebut, terdapat fokus pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil pretest-posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol?

2. Bagaimana peningkatan kemampun kognitif siswa setelah diberikan perlakuan

yang berbeda pada kelas eksperimen dan kelas kontrol?

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

10

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model advance organizer

terhadap kemampuan kognitif pada konsep gelombang mekanik, dan secara khusus

yaitu untuk:

1. Mengetahui hasil pretest-posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Mengetahui peningkatan kemampun kognitif siswa setelah diberikan perlakuan

berbeda pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi beberapa

pihak diantaranya:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi peneliti, penelitian ini sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) di UIN Sarif Hidayatullah Jakarta dan memberikan

sumbangan informasi kepada peneliti lain yang dapat dijadikan referensi.

b. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk

mengevaluasi efektifitas pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran pada

sisiwa dalam mata pelajaran fisika.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, diharapkan dapat membantu kesulitan belajarnya dan

meningkatkan kemampuan kognitif pada pembelajaran fisika di sekolah

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

b. Bagi guru, diharapkan dapat termotivasi meningkatkan kualitas pembelajaran

fisika di sekolah, khususnya dengan menerapkan model advance organizer

untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa.

c. Bagi peneliti, dapat memberi pengalaman dan wawasan pengetahuan tentang

penggunaan model advance organizer selama penelitian

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

11

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Teori Kognitivisme

Kontruktivisme dapat dibagi dalam kontruktivisme kognitif dan

kontruktivisme sosial. Kontruktivisme juga dapat dibagi dalam kognitivime dan

humanisme. Menurut teori kognitivisme, pembelajaran terjadi dengan

mengaktifkan indera siswa agar memperoleh pemahaman. Pengaktifan indera dapat

dilaksanakan dengan menggunakan media/alat bantu melalui berbagai metode.

Pendidikan menurut teori belajar kognitif adalah sebagai berikut :

a. Pendidikan menghasilkan individu atau peserta didik yang memiliki

kemampuan berpikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi

b. Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi yang

memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta

didik

c. Latihan memecahkan masalah sering kali digunakan melalui belajar kelompok

dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari

d. Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang

sesuai bagi dirinya

e. Guru hanyalah berfungsi sebagai mediator, fasilitator dan teman yang membuat

situasi yang kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta

didik

Belajar adalah perubahan presepsi dan pemahaman (tidak selalu berbentuk

perubahan tingkah laku yang dapat diamati). Setiap orang telah mempunyai

pengetahuan/penagalaman dalam dirinya, yang tertata dalam bentuk struktur

kognitif. Proses belajar terjadi bila materi yang baru beradaptasi dengan struktur

kognitif yang sudah dimiliki. Manusia sebagai organisme yang aktif yang menjadi

sumber dari semua aktivitas. Tingkah laku manusia merupakan ekspresi dan

eksistensi internal manusia yang dapat diamati. Teori yang berkembang

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

12

berdasarkan teori ini ialah teori perkembangan Piaget, teori kognitif Bruner, dan

teori bermakna Ausubel. Ciri-ciri teori kognitivisme adalah :

a. Mementingkan apa yang ada pada diri individu

b. Mementingkan keseluruhan

c. Mementingkan peranan fungsi kognitif

d. Mementingkan keseimbangan dalam diri individu

e. Mementingkan kondisi saat ini

f. Mementingkan pembentukan struktur kognitif

David Ausubel mengembangkan teori belajar bermakna dengan

menjelaskan bahwa bahan pembelajaran akan lebih mudah dipahami jika bahan ajar

dirasakan bermakna bagi peserta didik. Salah satu aplikasi teori belajar bermakna,

yakni menggunakan β€œadvance organizer”, yakni gambaran singkat tentang isi dan

keterkaitan bahan ajar yang akan dipelajari. 1

2. Model Advance Organizer

a. Penjelasan Model Advance Organizer

Model advance organizer dirancang untuk memperkuat sktuktur kognitif

dan meningkatkan penyimpanan baru. 2 Model advance organizer dikembangkan

berdasarkan pada gagasan-gagasan Ausubel tentang materi pelajaran, sktuktur

kognitif, pembelajaran resepsi aktif, dan advance organizer handal.3 Adapun

definisi advance organizer adalah materi pengenalan yang berisi latar belakang

pembelajaran yang disajikan pertama kali pada tingkat abstraksi, generalitas dan

inskusivitas yang jauh lebih tinggi daripada materi pembelajaran itu sendiri. Fungsi

advance organizer yaitu sebagai fokus perorganisasian dan menghubungkan

dengan struktur kognitif yang ada.4 Tujuannya ialah untuk menjelaskan,

mengintegrasikan dan menghubungkan materi baru dalam tugas pembelajaran

1Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2015), h.9-11. 2Bruce Joyce et al, Model Of Teaching, Terj.Fawaid dan Mirza, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2011), h.286. 3Ibid, h.288. 4David P. Ausubel, David P. Ausubel, β€œThe Use Of Advance Organizers In The Learning

And Retention Of Meaningful Verbal Material”, Journal of Education Physicology, Vol.51 No.5 ,

1960, p.268.

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

13

dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya dan juga membantu pembelajar

membedakan materi baru dari materi yang telah dipelajari sebelumnya.5 Organisasi

yang paling efektif adalah organisasi yang materinya menggunakan konsep, istilah

dan dalil yang telah dikenal peserta belajar, termasuk juga ilustrasi dan analogi.6

Advance organizer umumnya di dasarkan pada konsep-konsep penting,

rancangan, generalisasi, prinsip-prinsip, dan hukum suatu disiplin.7 Ide, konsep,

kaidah dan prinsip disajikan kepada siswa dan diterima oleh mereka, tidak

ditemukan oleh siswa sendiri. Makin terancang baik dan makin terarah pengajaran,

makin mendalam proses belajar siswa dan makin berakar hasil belajar itu. Sebagai

ahli psikologi pendidikan Ausubel menaruh perhatian besar pada belajar siswa

disekolah, dengan memberikan tekanan pada unsur kebermaknaan dalam belajar

melalui bahasa (meaningful verbal learning). β€œKebermaknaan” diartikan sebagai

kombinasi dari informasi verbal, konsep, kaidah dan prinsip, bila ditinjau bersama-

sama. Oleh karena itu belajar dengan prestasi hafalan saja tidak dianggap sebagai

belajar bermakna.8

Ausubel percaya bahwa struktur kognitif yang ada dalam diri seseorang

merupakan faktor utama yang menentukan apakah materi baru akan bermanfaat

atau tidak dan bagaimana pengetahuan yang baru ini dapat diperoleh dan

dipertahankan dengan baik.9 Sebelum fasilitator menyajikan materi baru secara

efektif, hendaknya ditingkatkan stabilitas dan kejelasan pengetahuan yang telah

dimiliki peserta didik.10 Teori belajar verbal bermakna dan jabaran

pengembangannya seperti model pembelajaran β€˜advance organizer’ menyuguhkan

rekomendasi kepada fasilitator untuk mrnyeleksi, mengatur, dan menyajikan

informasi baru. Ikhtiar utama Ausubel ialah membantu fasilitator menyampaikan

sejumlah besar informasi yang bermakna dan efisien.11

5Bruce Joyce et al, Model Of Teaching, Terj.Fawaid dan Mirza, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2011), h.286. 6Anisah Balesman dan Syamsu Mappa, Teori Belajara Orang Dewasa, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2011), h.94. 7Bruce Joyce et al, Op.cit., h.287. 8W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, (Yogyakarta : Media Abadi, 2004), h.404. 9Bruce Joyce et al, Op.cit., h.281. 10Anisah Balesman dan Syamsu Mappa, Op.cit, h.90. 11Ibid, h.89.

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

14

Advance organizer mungkin memfasilitasi kemampuan penggabungan dan

keberlangsungan pembelajaran bermakna dalam dua cara yang berbeda. Pertama,

secara eksplisit memanfaatkan dan memobilisasi penggolongan konsep relevan

apapun yang sudah didirikan dalam struktur kognitif peserta didik dan membuat

bagian mereka dari entitas penggabungan. Jadi, tidak hanya materi baru yang

diberikan lebih dikenal dan bermakna, tapi anteseden ideasional paling relevan juga

dipilih dan dimanfaatkan dalam mode terintegrasi. Kedua, advance organizer pada

tingkat yang sesuai inklusivitas menyediakan penyimpanan optimal. Hal ini

mendorong keduanya, penggabungan awal dan kemudian ketahanan terhadap

penggantiaan dugaan obliteratif.12

Hal tersebut berarti bahwa gagasan baru dapat dipelajari dan diingat hanya

apabila gagasan baru itu dapat dihubungkan dengan konsep atau proposisi yang

telah ada yang menyediakan alat ideasional (proses pembentukan gagasan).

Meskipun suatu perangkat gagasan baru dapat digabungkan ke dalam stuktur

kognitif yang telah ada dan dalam kenyataannya harus digabungkan sedemikian

rupa agar belajar dapat berlangsung. Demikian juga halnya jika materi baru sangat

bertentangan dengan stuktur kognitif yang telah ada dan/atau sangat tidak

berhubungan sehingga tidak tersedia hubungan.13

b. Jenis-jenis Advance Organizer

Advance organizer biasanya memiliki dua fungsi terpisah yang sesuai

dengan dua aspek berbeda dari ketidakbiasaan materi yang bermakna. Ada dua jenis

advance organizer yaitu ekspositori dan komparatif. Organizer ekspositori

(expository organizer) menjadikan konsep dasar pada tingkat abstraksi tertinggi

atau mungkin beberapa konsep yang lebih kecil. Organizer ini mempresentasikan

perancah intelektual tentang bagaimana siswa akan β€œmenggantungkan” informasi

baru yang mereka temui. Organizer ekspositori khususnya berguna karena ia dapat

menyediakan perancah ideasonal untuk materi-materi yang asing/tidak biasa. 14 Hal

12David P. Ausubel, Op.cit p.270. 13Anisah Balesman dan Syamsu Mappa, Op.cit, h.93. 14Bruce Joyce et al, Op.cit, h.287.

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

15

itu berarti bahwa struktur kognitif tidak memiliki konsep umum sehingga tujuan

organizer hanyalah menyediakan jangkar atau perancah ideasonal.15

Di sisi lain, organizer komparatif (comparative organizer) biasanya

diterapkan pada materi yang biasa. Organizer-organizer ini dirancang untuk

membedakan antara konsep baru dan konsep lama untuk menghindari kebingungan

yang disebabkan oleh kesamaan keduanya.16 Materi pembelajaran baru adalah

varian dari konsep-konsep terkait yang telah dipelajari sebelumnya yang sudah ada

dalam struktur kognitif. Di sini peran organizer tidak hanya menyediakan jangkar

yang optimal pada tingkat inklusivitas yang optimal, namun juga untuk

meningkatkan perbedaan bagian pembelajaran dari gagasan yang sama dan sering

bertentangan dalam struktur kognitif peserta didik.Varian kategoris yang dapat

dibedakan dari konsep sebelumnya dipelajari memiliki potensi retensi jangka

panjang, jadi tipe organizer komparatif dapat menggambarkan dengan jelas secara

jelas, tepat, dan ekspisit persamaan utama dan perbedaan antara bagian

pembelajaran baru dengan konsep terkait yang ada dalam struktur kognitif.17

c. Langkah – langkah Model Advance Organizer

Model pengajaran yang dikembangkan di sini didasarkan pada gagasan

Ausubel tentang materi pelajaran, struktur kognitif, pembelajaran resepsi aktif dan

advance organizer handal. Model Advance Organizer memiliki tiga tahap kegiatan.

Tahap pertama adalah presentasi advance organizer, tahap kedua adalah presentasi

tugas pembelajaran atau materi pembelajaran, dan tahap ketiga adalah penguatan

pengolahan kognitif. Tahap terakhir ini menguji hubungan materi pembelajaran

dengan gagasan-gagasan yang ada untuk menghasilkan proses pembelajaran aktif.

Ringkasan struktur pengajaran model advance organizer ini dapat dilihat pada

bagan berikut:18

15David P. Ausubel, β€œThe Role Of Discriminability In Meaningful Verbal Learning And

Retention”, Journal Of Education Psychology, Vol.52 No.5, 1961, p.266. 16Bruce Joyce et al, Loc.cit. 17David P. Ausubel, Loc.cit. 18Bruce Joyce et al, Op.cit, h.288.

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

16

Gambar 2.1 Bagan Ringkasan Model Advance Organizer19

Model Advance Organizer

Stuktur Pengajaran

Tahap Pertama : Presentasi Advance Organizer

Mengklarifikasi tujuan-tujuan pelajaran.

Menyajikan organizer :

1. Mengidentifikasi sifat-sifat yang jelas atau konklusif

2. Memberikan contoh atau ilustrasi yang sesuai

3. Menyediakan konteks

4. Mengulang

Mendorong kesadaran pengetahuan dan pengalaman pembelajar

Tahap Kedua : Presentasi Tugas atau Materi Pembelajaran

Menyajikan materi

Membuat urutan materi pembelajaran yang logis dan jelas

Menghubungkan materi dengan organizer

Tahap Ketiga : Memperkuat Susunan Kognitif

Menggunakan prinsip-prinsip pendamaian integratif

Membangkitkan pendekatan kritis pada mata pelajaran

Mengklarifikasi gagasan-gagasan

Menerapkan gagasan-gagasan secara aktif (seperti dengan menguji gagasan

tersebut)

Sistem Sosial

Model ini dapat disusun dengan baik

Namun, model ini mengharuskan adanya kerja sama aktif antar guru dan siswa

Peran/Tugas Guru

A. Merundingkan tentang makna

B. Menghubungkan secara responsif antara organizer dengan materi

Sistem Pendukung

Kekayaan data, materi yang disusun dengan baik.

(Peringatan : banyak buku tidak menyoroti materi yang disusunnya secara

konseptual)

19Ibid, h.294.

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

17

Aktivitas-aktivitas dirancang untuk meningkatkan kejelasan dan

kemantapan materi pembelajaran yang baru sehingga gagasan-gagasan yang hilang

tidak terlalu banyak karena disebabkan ketidakjelasan satu sama lain. Siswa

seharusnya membedah materi tersebut saat mereka menerimanya dengan

menghubungkan materi pembelajaran baru dengan pengalaman personal, struktur

kognitif dan sikap kritis pada pengetahuan.20

Tahap pertama, mengklarifikasi tujuan pembelajaran adalah salah satu cara

memperoleh perhatian siswa dan mengarahkan mereka pada tujuan-tujuan

pembelajaran, keduanya penting untuk memfasilitasi pembelajaran bermakna.

Menyajikan advance organizer, presentasi suatu organizer tidak perlu terlalu

panjang tetapi ia harus dapat dihayati (pembelajar harus menyadari itu), dipahami

dengan jelas dan secara terus menerus berhubungan dengan materi yang sedang

dilaksanakan. Pada akhirnya penting untuk mendorong kesadaran pengetahuan dan

pengalaman siswa sebelumnya yang mungkin relevan dengan tugas pembelajaran

dan organizer tersebut.

Tahap kedua, materi pembelajaran dipresentasikan dalam bentuk ceramah,

diskusi, film, eksperimentasi atau membaca. Selama presentasi, pengolahan materi

pembelajaran perlu dibuat dengan jelas pada siswa sehingga mereka memiliki

seluruh indera petunjuk (sense of direction) dan dapat melihat urutan logis dari

materi tersebut dan bagaimana pengolahan tadi berhubungan dengan advance

organizer.21

Tahap ketiga, memiliki tujuan melabuhkan materi pembelajaran baru ke

dalam struktur kognitif siswa yang sudah ada yakni memperkuat pengolahan

kognitif siswa. Ada beberapa cara untuk memfasilitasi pendamaian materi baru

dengan struktur kognitif siswa, guru dapat (1) mengingatkan siswa tentang

gagasan-gagasan (gambaran yang lebih besar), (2) meminta ringkasan penting

tentang sifat-sifat penting materi pembelajaran yang baru, (3) mengulang

definisidefinisi yang tepat, (4) meminta perbedaan-perbedaan di antara aspek-aspek

20Ibid, h.289. 21Ibid, h.290.

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

18

materi, dan (5) meminta siswa mendeskripsikan bagaimana materi pembelajaran

mendukung konsep dan rancangan yang digunakan sebagai organizer.

Pembelajran aktif dapat ditingkatkan dengan (1) meminta siswa

mendeskripsikan bagaimana materi baru berhubungan dengan organizer, (2)

meminta siswa membuat contoh-contoh tambahan tentang konsep atau rancangan

dalam materi pembelajaran, (3) meminta siswa menjalaskan secara lisan esensi

materi tersebut, dengan menggunakan terminologi dan kerangka rujukan mereka

sendiri, dan (4) meminta siswa menguji materi dari sudut pandang yang lain.

Pendekatan kritis terhadap pengetahuan dapat dilatih dengan meminta siswa

mengenali asumsi-asumsi atau kesimpulan-kesimpulan yang yang mungkin dibuat

dalam materi pembelajaran, pertimbangan atau menentang asumsi-asumsi dan

kesimpulan-kesimpulan ini, dan mendamaikan kontradiksi antar keduanya.22

3. Kemampuan Kognitif

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek, yakni mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis,

mengevaluasi dan mencipta. Ketiga aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah

dan ketiga aspek berikutnya termasuk kognitif tinggkat tinggi. Penjabarannya

sebagai berikut.

a. Mengingat

Jika tujuan pembelajarannya adalah menumbuhkan kemampuan untuk

meretensi materi pelajaran sama seperti materi yang diajarkan, kategori proses

kognitif yang tepat adalah mengigat. Proses mengingat adalah mengambil

pengetahuan yang dibutuhkan ini boleh jadi memori jangka panjang. Pengetahuan

yang dibutuhkan ini boleh jadi pengetahuan faktual, konseptual, prodsedural, atau

metakognitif, atau kombinasi dari beberapa pengetahuan ini.23

Untuk mengakses pembelajaran siswa dalam kategori proses kognitif yang

paling sederhana ini, guru memberikan pertanyaan mengenali atau mengingat

22Ibid, h.291. 23Lorin W.Anderson dan David R.Krathwohl (eds.), Kerangka Landasan Untuk

Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj.Agung

Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h.99.

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

19

kembali dalam kondisi yang sama persis dengan kondisi ketika siswa belajar materi

yang diujikan. Pengetahuan mengingat penting sebagai bekal untuk belajar yang

bermakna dan menyelesaikan masalah karena pengetahuan tersebut dipakai dalam

tugas-tugas yang lebih kompleks.24

b. Memahami

Seperti telah disinggung sebelumnya, jika tujuan utama pembelajarannya

adalah menumbuhkan kemampuan retensi, fokusnya ialah mengingat. Akan tetapi,

bila tujuan pembelajarannya adalah menumbuhkan kemampuan transfer, fokusnya

ialah lima proses kognitif lainnya, memahami sampai mencipta. Dari kelimanya,

proses kognitif yang berpijak pada kemampuan transfer dan ditekankan di sekolah-

sekolah dan perguruan-perguruan tinggi ialah memahami. Siswa dikatakan

memahami bila mereka dapat mengkontruksi makna dari pesan-pesan

pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan

melalui pengajaran, buku, atau layar komputer.25

Siswa memahami ketika mereka menghubungkan pengetahuan β€œbaru” dan

pengetahuan lama mereka. Lebih tepatnya, pengetahuan yang baru masuk

dipadukan dengan skema-skema dan kerangka-kerangka kognitif yang telah ada.

Lantaran konsep-konsep di otak seumpama blok-blok bangunan yang di dalamnya

berisi skema-skema dan kerangka-kerangka kognitif, Pengetahuan konseptual

menjadi dasar untuk memahami. Proses-proses kognitif dalam kategori memahami

meliputi menafsirkan, mencontohkan, mengakalrifikasi, merangkum,

menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan.26

c. Mengaplikasikan

Proses kognitif mengaplikasikan melibatkan pengguanaan prosedur-

prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau penyelesaian masalah.

mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Soal latihan adalah

24Ibid, h.103. 25Ibid, h.105. 26Ibid, h.106.

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

20

tugas prosedur penyelesaiannya telah diketahui siswa, sehingga siswa

menggunakannya secara rutin. Masalah adalah tugas yang prosedur

penyelesaiannya belum diketahui siswa, sehingga siswa harus mencari prosedur

untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kategori mengaplikasikan terdiri dari dua

proses kognitif, yaitu mengeksekusi ketika tugasnya hanya soal latihan (yang

familier) dan mengimplementasikan ketika tugasnya merupakan masalah (yang

tidak familier).

Manakala tugasnya adalah soal latihan yang familier, siswa umumya sudah

mengetahui pengetahuan prosedural yang harus digunakan. Ketika siswa diberi

sebuah atau sejumlah soal latihan, mereka biasanya menggunakan prosedurnya

hanya dengan sedikit berpikir. Akan tetapi, apabila tugasnya adalah masalah yang

tidak familier, siswa harus menentukan pengetahuan apa yang akan mereka

gunakan. Jika tugasnya memerlukan pengetahuan prosedural dan tidak tersedia

prosedur yang tepat untuk menyelesaikan masalahnya, siswa mungkin mesti

memodifikasi Pengetahuan prosedural itu. Berkebalikan dengan mengeksekusi,

mengimplementasikan mengharuskan siswa memahami masalahnya dan prosedur

solusinya sampai tingkat tertentu. Dalam mengimplementasi, memahami

pengetahuan konseptual merupakan prasyarat untuk dapat mengaplikasikan

pengetahuan prosedural.27

d. Menganalisis

Menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagian

kecil dan menentukan bagian hubungan antar bagian dan antara setiap bagian dan

stuktur keseluruhannya. Kategori proses menganalisis ini meliputi proses-proses

kognitif membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan. Tujuan-tujuan

pendidikan yang diklarifikasikan dalam menganalisis mencakup belajar untuk

menentukan potongan-potongan informasi yang relevan atau penting

(membedakan), menentukan cara-cara untuk menata potongan-potongan informasi

tersebut (mengorganisasikan), dan menentukan tujuan dibalik informasi itu

27Ibid, h.116.

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

21

(mengatribusikan). Walaupun belajar menganalisis dapat dianggap sebagai tujuan

itu sendiri, sangat beralasan untuk secara edukatif memandang analisis sebagai

perluasan dari memahami atau sebagai pembuka untuk mengevaluasi atau

mencipta.

Meningkatkan keterampilan siswa dalam menganalisis materi pelajaran

merupakan tujuan dalam banyak bidang studi. Kategori-kategori proses memahami,

menganalisis, dan mengevaluasi saling terkait dan kerap kali digunakan untuk

melakukan tugas-tugas kognitif. Akan tetapi, pada saat yang sama, kita perlu

membedakan dan memisahkan kategori-kategori tersebut. Orang yang memahami

materi pelajaran belum tentu dapat mneganalisisnya dengan baik. Demikian pula,

orang yang terampil menganalisisnya belum tentu bisa mengevaluasinya.28

e. Mengevaluasi

Mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan

kriteria dan standar. Kriteria-kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas,

efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Standar-standarnya bisa bersifat kuantitatif

atau kualitatif. Standar-standar ini berlaku pada criteria. Kriteria-kriteria ini

ditentukan oleh siswa. Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses kognitif

memeriksa (keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria internal) dan

mengkritik (keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria eksternal).

Sebagian besar proses kognitif sebenarnya mengahruskan pembuatan

keputusan. Perbedaan yang paling mencolok antara mengevaluasi dan keputusan-

keputusan lain yang dibuat siswa adalah penggunaan standar-standar performa

dengan criteria-kriteria yang jelas.29

f. Mencipta

Mencipta melibatkan proses menyususn elemen-elemen jadi sebuah

keseluruhan yang koheren atau fungsional. Tujuan-tujuan yang diklarifikasikan

dalam mencipta meminta siswa membuat produk baru mereorganisasi sejumlah

28Ibid, h.120. 29Ibid, h.125.

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

22

elemen atau bagian jadi suatu pola atau struktur yang tidak pernah ada sebelumnya.

Proses-proses kognitif yang terlibat dalam mencipta umumnya sejalan dengan

pengalaman-pengalaman belajar sebelumnya. Meskipun mengharuskan cara pikir

kreatif, Mencipta bukanlah ekspresi kreatif yang bebas sama sekali dan tak

dihambat oleh tuntutan-tuntutan tugas atau situasi belajar.30

Proses mencipta (kreatif) dapat dibagi jadi tiga tahap: penggambaran

masalah, yang didalamnya siswa berusaha memahami tugas asesmen dan mencari

solusinya; perencanaan solusi, yang didalamya siswa mengkaji kemungkinan-

kemungkina dan mebuat rencana yang dilakukan; dan eksekusi solusi, yang

didalamnya siswa berhasil melaksanakan rencananya dengan baik.31 Alhasil,

tidaklah mengejutkan bahwa Mencipta berisikan tiga proses kognitif : merumuskan,

merencanakan, dan memproduksi.32

4. Kajian Materi Subjek Gelombang Mekanik

a. Karakteristik Konsep Gelombang Mekanik

Konsep gelombang mekanik memiliki sejumlah karakteristik sebagai

berikut:

1) Cakupan materi yang cukup luas karena terdapat beberapa sub konsep

diantaranya karakteristik gelombang mekanik, gelombang berjalan dan

gelombang stasioner.

2) Mengandung rumusan matematis yang tinggi karena pada beberapa konsep

gelobang mekanik banyak disajikan perhitungan diferensial dan integral yang

terdapat pada sub konsep gelombang berjalan dan gelombang stasioner.

b. Kompetensi Inti

KI-1

KI-2

:

:

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

30Ibid, h.128. 31Ibid, h.129. 32Ibid, h.130.

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

23

KI-3

KI-4

:

:

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minat-nya untuk memecahkan masalah.

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu

menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

c. Kompetensi Dasar

3.8

3.9

4.8

4.9

Menganalisis karakteristik gelombang mekanik

Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang berjalan dan gelombang

stasioner pada berbagai kasus nyata.

Mengajukan gagasan penyelesaian masalah tentang karakteristik gelombang

mekanik misalnya pada tali.

Melakukan percobaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner, beserta

presentasi hasil dan makna fisisnya.

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

24

d. Peta Konsep Gelombang Mekanik

Gambar 2.2 Peta Konsep Gelombang Mekanik

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

25

e. Uraian Materi

Konsep gelombang mekanik secara garis besar memiliki beberapa sub

konsep diantaranya yaitu karakteristik gelombang mekanik, gelombang berjalan

dan gelombang stasioner.

1) Gelombang Mekanik

Gelombang mekanik adalah gelombang yang berjalan melalui beberapa

material atau zat yang dinamakan medium. Contoh gelombang mekanik yang dapat

dilihat atau dirasakan diantaranya gelombang tali/dawai, gelombang air dan

gelombang bunyi pada medium udara ataupun medium lainnya. 1

2) Besaran-Besaran Gelombang Mekanik

Beberapa besaran yang penting yang digunakan untuk mendeskripsikan

gelombang sinusoidal periodik ditunjukkan pada gambar 2.2 sebagai berikut:2

Gambar 2.3 Gelombang Tranversal

a) Titik-titik tinggi (B dan F) pada gelombang disebut puncak, titk titik rendah (D

dan H) disebut lembah.

b) Amplitudo adalah ketinggian maksimum puncak (bβ€™βˆ’B), atau maksimum

lembah (dβ€™βˆ’D), relatif terhadap tingkat setimbang. Ayunan total dari puncak

sampai ke lembah sama dengan dua kali amplitudo.

c) Jarak antara dua puncak gelombang yang berurutan (B βˆ’ F) disebut panjang

gelombang, 𝝀 (huruf Yunani lambda). Panjang gelombang juga sama dengan

jarak antara dua titik identik mana saja yang berurutan pada gelombang (D –

H), (A – E), (C βˆ’ G), dan (E – I).

1Hugh D.Young & Roger A.Freedman, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 2,

(Jakarta: Erlangga), 2003, h.1. 2Douglas C.Giancoli, Fisika Edisi Kelima Jilid 1, Terj. Dra.Yuhilza Hanum (Jakarta:

Erlangga), 2001, h.382.

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

26

d) Frekuensi (𝒇) adalah jumlah puncak atau siklus lengkap yang melewati satu

titik per satuan waktu. Periode, T, tentu saja adalah 1/𝑓 dan merupakan waktu

yang berlalu antara dua puncak berurutan yang melewati titik yang sama pada

ruang.

e) Kecepatan Gelombang, 𝒗, adalah kecepatan di mana puncak gelombang (atau

bagian lain dari gelombang) bergerak. Sebuah puncak gelombang menempuh

jarak satu panjang gelombang πœ† dalam satu periode T.

𝑣 = πœ†π‘“ ……….(2.1)

3) Karakteristik Gelombang Mekanik

Gelombang mekanik maupun gelombang secara umum mempunyai sifat-

sifat antara lain sebagai berikut:

a) Pemantulan (Refleksi)

Pemantulan (refleksi) merupakan peristiwa kembalinya seluruh atau

sebagian gelombang ketika sebuah gelombang menabrak sebuah penghalang, atau

sampai di ujung medium yang dirambatnya. Contoh: gelombang air yang terpantul

dari batu karang atau sisi kolam renang, dan ketika mendengar teriakan yang

dipantulkan dari tebing yang jauh yang disebut gema.

Hukum pemantulan menyatakan bahwa β€œsudut pantulan sama dengan sudut

datang”. Sudut datang (πœƒπ‘–) didefinisikan sebagai sudut yang dibuat sinar datang

terhadap garis yang tegak lurus dengan permukaan bidang datar, sedangkan sudut

pantulan (πœƒπ‘Ÿ) didefinisikan sebagai sudut yang tercipta akibat sinar terpantul dari

permukaan bidang datar.3 Gambar 2.4 menunjukkan pemantulan gelombang.

Gambar 2.4 Pemantulan Gelombang

3Ibid, h.389.

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

27

b) Pembiasan (refraksi)

Pembiasan (refraksi) merupakan peristiwa terjadinya pembelokan arah

rambat gelombang melalui bidang batas dua medium berbeda indeks biasnya atau

gelombang merambat pada air yang berbeda kedalamannya. Contoh: gelombang

air; kecepatan bekurang pada air dangkal dan gelombang mengalami pembiasan,

seperti pada gambar 2.8.4

Gambar 2.5 Pembiasan Gelombang

Sudut antara sinar bias dan garis normal disebut sudut bias (diberi lambang

r). Pada gambar 2.8 tampak bahwa sudut bias di tempat yang dangkal lebih kecil

daripada sudut datang di tempat yang dalam (r < i). Hukum pembiasan menyatakan

bahwa sinar datang dari tempat yang dalam ke tempat yang dangkal dibiaskan

mendekati garis normal (r < i). Sebaliknya, sinar datang dari tempat yang dangkal

ke tempat yang dalam dibiaskan menjauhi garis normal (r > i).5

Jadi, persamaan umum yang berlaku untuk pembiasan gelombang adalah

sebagai berikut.6

sin 𝑖

sin π‘Ÿ=

𝑣1

𝑣2= 𝑛21 .…...…(2.2)

Dengan i = sudut datang, r = sudut bias, dan 𝑛21 = indeks bias medium 2 relatif

terhadap medium 1. Jika indeks bias medium 2 adalah 𝑛2 dan indeks bias medium

1 adalah 𝑛1, 𝑛21 dapat kita tuliskan sebagai berikut.7

𝑛2

𝑛1= 𝑛21 ……….(2.3)

4Ibid, h.396. 5Marthen Kanginan, Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga), 2017, h.388. 6Ibid, h.389. 7Ibid, h.390.

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

28

Sudut datang 𝑖 = πœƒ1 dan sudut bias π‘Ÿ = πœƒ2, diperoleh hasil berikut.

𝑛1 sin πœƒ1 = 𝑛2 sin πœƒ2 ……….(2.4)

c) Difraksi

Difraksi gelombang adalah peristiwa pelenturan gelombang karena melalui

celah sempit atau karena adanya penghalang.8 Jika penghalang celah yang diberikan

lebar, difraksi tidak begitu jelas terlihat. Muka gelombang yang melalui celah hanya

melentur di bagian tepi celah, seperti ditunjukkan pada gambar 2.6a. Akan tetapi

jika penghalang celah sempit, yaitu berukuran dekat dengan orde panjang

gelombang, difraksi gelombang tampak sangat jelas. Celah bertindak sebagai

sumber gelombang berupa titik dan muka gelombang yang melalui celah

dipancarkan berbentuk lingkaran-lingkaran dengan celah tersebut sebagai pusatnya,

seperti ditunjukkan pada gambar 2.6b.9

Gambar 2.6 Difraksi pada (a) Celah Lebar (b) Celah Sempit

d) Interferensi

Interferensi gelombang merupakan peristiwa perpaduan dua gelombang

atau lebih yang membentuk pola tertentu berupa pola penguatan dan penghilangan

muka gelombang. Ketika kedua gelombang sefase berpadu, maka terjadi

interferensi yang saling memperkuat disebut interferensi konstruktif seperti pada

gambar 2.7a. Sebaliknya, ketika gelombang berlawanan fase terpadu, maka terjadi

interferensi yang saling meniadakan disebut interferensi destruktif seperti pada

gambar 2.7b.10

8Douglas C.Giancoli, Op.cit, h.398. 9Ibid, h.391. 10Ibid, h.390.

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

29

(a) konstruktif (b) destruktif

Gambar 2.7 Interferensi (a) Konstruktif (b) Destruktif

4) Gelombang Berjalan

Gelombang dapat dikelompokkan berdasar berubah atau tidaknya

amplitudo gelombang atas gelombang berjalan dan gelombang tegak. Gelombang

berjalan adalah gelombang yang merambat dengan amplitudo tetap. 11

a) Persamaan Gelombang Berjalan

Persamaan simpangan gelombang sinusoidal yang bergerak dalam arah π‘₯

positif dapat dituliskan sebagai berikut.12

𝑦(π‘₯, 𝑑) = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯) ……….(2.5)

sedangkan persamaan simpangan gelombang sinusoidal yang bergerak dalam

arah π‘₯ negatif dapat ditulis sebagai berikut.13

𝑦(π‘₯, 𝑑) = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯) ……….(2.6)

untuk amplitudo, jika titik asal getar ke atas (+) dan jika ke bawah (βˆ’).

Kecepatan gelombang merupakan turunan parsial pertama fungsi

simpangan terhadap waktu. Jika fungsi gelombang itu persamaan 2.6, maka

persamaan kecepatan sebagai berikut.14

𝑣𝑦(π‘₯, 𝑑) =πœ•π‘¦(π‘₯,𝑑)

πœ•π‘‘= πœ”π΄ π‘π‘œπ‘  (πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯) ……….(2.7)

Percepatan gelombang merupakan turunan parsial kedua dari 𝑦(π‘₯, 𝑑)

terhadap waktu. Persamaannya sebagai berikut.

11Marthen Kanginan, Op.cit, h.397. 12Hugh D.Young & Roger A.Freedman, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 2,

(Jakarta: Erlangga), 2003, h.6. 13Ibid, h.7. 14Ibid, h.9.

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

30

π‘Žπ‘¦(π‘₯, 𝑑) =πœ•2𝑦(π‘₯,𝑑)

πœ•π‘‘2 = βˆ’πœ”2𝐴 𝑠𝑖𝑛 (πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯) = βˆ’πœ”2𝑦(π‘₯, 𝑑) ……….(2.8)

b) Sudut Fase

Besar sudut dalam fungsi sinus (dinyatakan dalam radian) disebut sudut

fase.15 Persamaannya sebagai berikut.

πœƒ = πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯ = 2πœ‹ (𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯

πœ†) ……….(2.9)

Konstanta gelombang disebut dengan bilangan gelombang disimbolkan

dengan huruf π‘˜ yang berkaitan dengan panjang gelombang dan memiliki persamaan

sebagai berikut.16

π‘˜ =2πœ‹

Ξ» ……….(2.10)

Sedangkan kecepatan sudut atau kecepatan anguler disimbolkan dengan πœ”.

Keterkaitan dengan frekuensi dan periode dalam persamaan sebagai berikut.17

πœ” =πŸπ…

𝑻= 2πœ‹π‘“ ……….(2.11)

c) Fase

Persamaan sudut fase dapat ditulis dalam bentuk πœƒ = 2πœ‹πœ‘ dengan πœ‘ disebut

fase gelombang.18 Persaannya sebagai berikut.

πœ‘ =𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯

πœ†=

πœƒ

2πœ‹ ……….(2.10)

d) Beda Fase

Fase titik A (Gambar 2.8), yang berjarak π‘₯𝐴 dari titik asal getar O, pada saat

O telah bergetar t sekon menurut persamaan 2.10 adalah πœ‘π΄ =𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯𝐴

πœ† . Pada saat

yang sama, titik B yang berjarak π‘₯𝐡 dari titik asal getaran O memiliki fase πœ‘π΅ =

𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯𝐡

πœ† .

15Marthen Kanginan, Op.cit, h.400. 16David Halliday et al, Dasar-Dasar Fisika Versi Diperluas Jilid 1, (Tanggerang: Binapura

Aksara Publisher), 2010, h.648. 17Ibid, h.649. 18Marthen Kanginan, Op.cit, h.400.

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

31

Gambar 2.8 Beda Fase Gelombang Berjalan

Beda fase antar titik A dan B adalah sebagai berikut.19

βˆ†πœ‘ = πœ‘π΅ βˆ’ πœ‘π΄ = (𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯𝐡

πœ†) βˆ’ (

𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯𝐴

πœ†) =

βˆ’(π‘₯π΅βˆ’π‘₯𝐴)

πœ†=

βˆ’βˆ†π‘₯

πœ† ……….(2.11)

5) Gelombang Berdiri (Stasioner)

Gelombang stasioner (tegak) adalah gelombang yang merambat dengan

amplitudo berubah. Gelombang berdiri (stasioner) dihasilkan dari peristiwa

pemantulan sehingga gelombang datang dan gelombang pantulan mengalami

peristiwa interfersensi.20 Titik interferensi destruktif, di mana tali menghasilkan

gabungan amplitudo minimum, disebut simpul (node). Titik-titik interferensi

konstriktif, di mana tali menghasilkan gabungan amplitudo maksimum, disebut

perut (antinode).21

Jenis gelombanr berdiri (stasioner) ada 2, yaitu gelombang stasioner ujung

terikat menghasilkan pemantulan terbalik seperti pada gambar 2.9a, dan gelombang

stasioner ujung bebas menghasilkan pemantulan dengan posisi yang sama seperti

pada gambar 2.9b. 22

Gambar 2.9 Gelombang Stasioner (a) Ujung Terikat (b) Ujung Bebas

19Ibid, h.400-401. 20David Halliday et al, Op.cit, h.666. 21Douglas C.Giancoli, Op.cit, h.392-393. 22Ibid, h.389.

(a) (b)

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

32

a) Gelombang Stasioner Ujung Terikat

Gelombang stasioner ujung terikat mengalami peristiwa pemantulan dan

interferensi seperti pada gambar 2.10 berikut.

Gambar 2.10 Gelombang Stasioner Ujung Terikat

Persamaan simpangan untuk gelombang stasioner ujung terikat sebagai

berikut.23

𝑦(π‘₯, 𝑑) = 2𝐴 sin π‘˜π‘₯ cos πœ”π‘‘ ……….(2.12)

Gelombang stasioner memiliki nilai amplitudo yang berubah-ubah, berikut

persamaan untuk mencari amplitudo pada gelombang stasioner ujung terikat.24

𝐴𝑠 = 2𝐴 sin π‘˜π‘₯ ……….(2.13)

Simpul pada gelombang stasioner dengan ujung terikat terjadi apabila jarak

titik-titik tersebut dari ujung tali merupakan kelipatan genap dari seperempat

panjang gelombang.

π‘₯𝑛+1 = 2𝑛 Γ—1

4πœ† , 𝑛 = 0, 1, 2, … ……….(2.14)

Perut pada gelombang stasioner dengan ujung terikat terjadi apabila jarak

titik-titik tersebut dari ujung tali merupakan kelipatan ganjil dari seperempat

panjang gelombang.

π‘₯𝑛+1 = (2𝑛 + 1)1

4 πœ†, 𝑛 = 0, 1, 2, … ……….(2.15)

Percobaan menyelidiki hubungan antar cepat rambat gelombang (𝑣),

tegangan senar atau tali (𝐹), massa senar atau tali (π‘š), dan panjang senar atau tali

(𝐿), pertama kali dilakukan oleh Melde. Oleh karena itu, percobaannya dikenal

sebagai Percobaan Melde. Hasil Percobaan Melde sebagai berikut.25

23David Halliday et al, Op.cit, h.666. 24Sutrisno dan Sitti Ahmiarti, FIsika Dasar 1, (Jakarta: UIN Jakarta Press), 2007, h.278. 25Marthen Kanginan, Op.cit, h.410.

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

33

𝑣 = βˆšπΉβ„“

π‘š ……….(2.16)

b) Gelombang Stasioner Ujung Bebas

Gelombang stasioner ujung bebas mengalami peristiwa pemantulan dan

interferensi seperti pada gambar 2.11 berikut.

Gambar 2.11 Gelombang Stasioner Ujung Bebas

Persamaan simpangan untuk gelombang stasioner ujung terikat sebagai

berikut.26

𝑦(π‘₯, 𝑑) = 2𝐴 cos π‘˜π‘₯ sin πœ”π‘‘ ……….(2.12)

Gelombang stasioner memiliki nilai amplitudo yang berubah-ubah, berikut

persamaan untuk mencari amplitudo pada gelombang stasioner ujung terikat.27

𝐴𝑠 = 2𝐴 sin π‘˜π‘₯ ……….(2.13)

Simpul pada gelombang stasioner dengan ujung terikat terjadi apabila jarak

titik-titik tersebut dari ujung tali merupakan kelipatan genap dari seperempat

panjang gelombang.

π‘₯𝑛+1 = 2𝑛 Γ—1

4πœ† , 𝑛 = 0, 1, 2, … ……….(2.14)

Perut pada gelombang stasioner dengan ujung terikat terjadi apabila jarak

titik-titik tersebut dari ujung tali merupakan kelipatan ganjil dari seperempat

panjang gelombang.

π‘₯𝑛+1 = (2𝑛 + 1)1

4 πœ†, 𝑛 = 0, 1, 2, … ……….(2.14)

26Alan Giambattista et al, College Physics, (New York: Mc.Graw-Hill), 2004, p.394. 27Sutrisno dan Sitti Ahmiarti, Op.cit, h.279.

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

34

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. AWODUN, Adebisi Omotade Ph.D (2016), dalam jurnal internasional yang

berjudul β€œEffects of Advance Organizer teaching approach on Students’

Academic Performance in Physics in Senior Secondary School in Ekiti State,

Nigeri”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan pengajaran

advance organizer secara signifikan mempengaruhi kinerja akademik siswa

fisika di sekolah menengah atas. Berdasarkan temuan penelitian,

direkomendasikan bahwa pendekatan mengajar advance organizer, harus

diperkenalkan ke dalam pengajaran fisika di sekolah menengah nasional untuk

memperkuat pengajaran yang sampai sekarang mengadopsi metode pengajaran

konvensional dan guru fisika harus didorong untuk memanfaatkan pendekatan

pengajaran baru ini.28

2. Sutopo (2016), dalam jurnal nasional yang berjudul β€œStudents’ Understanding

Of Fundamental Concept Of Mechanical Wave” menyatakan bahwa siswa

kesulitan memahami konsep-konsep fundamental terkait fenomena perambatan

gelombang, meliputi representasi matematis tentang karakteristik umum

gelombang berjalan, gerakan partikel medium saat dilewati gelombang dan

hubungan antara frekuensi (𝑓), Panjang gelombang (𝝀), dan cepat rambat

gelombang (𝑣). Kemungkinan penyebab kesulitan tersebut adalah pertama

miskonsepsi, dimana konsep yang dimiliki siswa keliru tetapi diyakini bahwa

konsepnya benar. Kedua, siswa belum mampu mengaitkan pengetahuan sains

yang paling relevan ke dalam working memory ketika mencoba menyelesaikan

walaupun sudah memiliki konsep sains yang berkaitan dengan permasalahan.

Ketiga, mereka belum mampu memillih pengetahuan yang paling sesuai untuk

menyelesaikan masalah padahal mereka sudah bisa mengaktivasi potongan-

potongan konsep sains kedalam memori kerjanya. Keempat, mereka hanya

menjawab dengan intuisi naifnya, tidak memiliki pengetahuan yang relevan.29

28Awodun & Adebisi Omotade, β€œEffects of Advance Organizer teaching approach on

Students’ Academic Performance in Physics in Senior Secondary School in Ekiti State, Nigeria”,

International Journal of Research and Analytical Reviews, Vol.3 No.2, 2016, p.177. 29Sutopo, β€œStudents’ Understanding Of Fundamental Concept Of Mechanical Wave”,

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Vol.12 No.1, 2016, h.51.

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

35

3. A Kurniawan dkk (2017) dalam jurnal internasional yang berjudul β€œProfile of

Cognitive Ability and Multiple Intelligence of Vocational Students in

Application of Electric Energy Conservation”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa profil kemampuan kognitif siswa di sekolah menengah masih rendah.

Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata kemampuan kognitif siswa dalam

mengingat (C1) 57,75, pemahaman (C2) 53,50, penerapan (C3) 43,75, dan

menganalisis (C4) 37,75. Salah satu kemungkinan penyebab rendahnya

kemampuan kognitif siswa karena penerapan pembelajaran fisika di sekolah

masih menggunakan pembelajaran konvensional. Oleh karena itu,

pembelajaran fisika lebih informatif karena guru menyampaikan materi kepada

siswa secara keseluruhan dan kurang melibatkan siswa dalam proses

pembelajaran. Maka dari itu perlu untuk meningkatkan atau berinovasi proses

pembelajaran sehingga siswa lebih terlibat dalam belajar. Keterlibatan siswa

akan membuat mereka lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep

yang dipelajari.30

4. Asay Gidena dan Desta Gebeyehu (2017), dalam jurnal Internasional yang

berjudul β€œThe Effectiveness Of Advance Organizer Model On Students’

Academic Achievement In Learning Work And Energy”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model advance organizer

lebih efektif dibandingkan dengan metode pengajaran konvensional pada

konsep usaha dan energi di kelas 11 IPA untuk meningkatkan prestasi akademik

mereka. Keduanya AOM (Advance Organizer Model) dan CTM (Conventional

Teaching Method) efektif dalam pengajaran pada kategori pengetahuan,

sedangkan pada kategori pemahaman dan aplikasi AOM lebih efektif daripada

CTM. Karena penerapan AOM memfasilitasi kegiatan pembelajaran yang lebih

baik.31

30A Kurniawan et al, β€œProfile of Cognitive Ability and Multiple Intelligence of Vocational

Students in Application of Electric Energy Conservation”, J.Phys (ICMScE), 2017, p.5. 31Asay Gidena & Desta Gebeyuhu, β€œThe Effectiveness Of Advance Organizer Model On

Students’ Academic Achievement In Learning Work And Energy”, International Journal Of

Science Education, 2017, p.15.

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

36

5. Nurul Hamdanilah, Ahmad Harjono dan Susilawati (2017), dalam jurnal

nasional yang berjudul β€œPengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer

Menggunakan Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta

Didik Kelas XI”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran

advance organizer memberi pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar

fisika peserta didik kelas XI. Pengaruh pada hasil belajar tidak hanya pada ranah

kognitif saja, namun pada ranah afektif dan ranah psikomotor juga memberi

dampak yang positif dan signifikan.32

6. Dr.Umesh Chandra Kapri (2017), dalam jurnal internasional yang berjudul

β€œEffectiveness Of Advance Organizer Model Over Conventional Methods Of

Teaching Of Science At Secondary Level”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa nilai rata-rata dan nilai item tes pada kelompok eksperimen lebih tinggi

daripada kelas kontrol karena pengajaran sains menggunakan model advance

organizer lebih baik daripada menggunakan metode konvensional. Pengajaran

model advance organizer sangat menarik bagi siswa dan mereka merasa

terdorong untuk mempelajari materi pembelajaran dengan minat yang

ditunjukkan oleh kelompok eksperimen selama percobaan.33

7. Raeha Nopiani, Ahmad Harjono, dan Hikmawati (2017), dalam jurnal nasional

yang berjudul β€œPengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer

Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMA Negeri

1 Lingsar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pembelajaran

advance organizer tidak hanya memahami konsep yang relevan dengan

masalah yang menjadi pusat perhatian, tetapi juga memperoleh pengalaman

belajar yang berhubungan dengan keterampilan menerapkan metode ilmiah.

Pembelajaran menjadi lebih menarik dan pengetahuan awal dengan

pengetahuan baru dapat terhubung, sehingga membangkitkan siswa ingin

belajar dan mudah mengenali konsep-konsep yang dipelajarinya. Antusias

32Nurul Hamdanilah dkk, β€œPengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer

Menggunakan Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI”, Jurnal

Pendidikan Fisika dan Teknologi, Vol.3 No.2, 2017, h.126. 33Dr.Umesh Chandra Kapri, β€œEffectiveness Of Advance Organizer Model Over

Conventional Methods Of Teaching Of Science At Secondary Level”, International Journal Of

Research-Granthaalayah, Vol.5 No.7, 2017, p.197.

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

37

siswa dalam belajar ini akan mempengaruhi pada ranah afektif dan psikomotor,

disebabkan perhatian siswa lebih fokus mengikuti setiap tahap pembelajaran,

ini menunjukkan tiga ranah ini saling berhubungan dalam meningkatkan hasil

belajar fisika siswa.34

8. Syifa Nurazizah, Parlindungan Sinaga dan Agus Jauhari (2017) dalam jurnal

nasional berjudul β€œProfil Kemampuan Kognitif dan Keterampilan Berpikir

Kritis Siswa SMA pada Materi Usaha dan Energi”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis

siswa masih tergolong rendah. Hal ini berarti masih banyak siswa yang sulit

menguasai kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis. Rendahnya

kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis siswa dapat disebabkan

oleh beberapa faktor, beberapa diantaranya yaitu penerapan strategi

pembelajaran yang kurang sesuai serta tidak adanya pembiasaan yang dapat

melatih siswa untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan keterampilan

berpikir kritis. Upaya untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan

keterampilan berpikir kritis siswa dapat dilakukan melalui inovasi-inovasi

pembelajaran.35

9. Elistyo Wardani (2017) dalam skripsi yang berjudul β€œPengaruh Model

Advance Organizer Disertai Praktikum Terhadap Aktivitas dan Pemahaman

Konsep Fisika Siswa Materi Gasi Ideal Di SMAN 1 Jenggawah”. Hasil

penelitian menunjukan bahwa model advance organizer disertai praktikum

berpengaruh signifikan terhadap aktivitas dan pemahaman konsep fisika siswa

materi gasi ideal di sman 1 jenggawah.36

10. Listia Ernaeni (2019) dalam skripsi yang berjudul β€œPengaruh Model

Pembelajaran Advanced Organizer Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif

34Raeha Nopiani dkk, β€œPengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Berbantuan Peta

Konsep Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Sma Negeri 1 Lingsar”, Jurnal Pendidikan Fisika dan

Teknologi, Vol.3 No.2, 2017, h.144. 35Syifa Nurazizah dkk, β€œProfil Kemampuan Kognitif dan Keterampilan Berpikir Kritis

Siswa SMA pada Materi Usaha dan Energi”, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan

Fisika, Vol.3 No.2, 2017, h.201. 36Elistyo Wardani, Skripsi:β€œPengaruh Model Advance Organizer Disertai Praktikum

Terhadap Aktivitas dan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Materi Gasi Ideal Di SMAN 1

Jenggawah”, (Jember: UNEJ, 2017), h.55.

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

38

Peserta Didik Pokok Bahasan Suhu Dan Perubahanannya Di SMPN 33

Bandar Lampung”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

nilai rata-rata hasil belajar (postest) antara pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran advanced organizer dan konvensional, dari hasil

perhitungan uji t juga diketahui bahwa 0,044 < 0,05 yang berarti H0 ditolak

sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh model pembelajaran advanced

organizer terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik.37

C. Kerangka Berpikir

Penelitian ini dilatarbelakangi dari kemampuan kognitif siswa yang

tergolong rendah pada mata pelajaran fisika. Hal tersebut diketahui dari studi

pendahuluan ke beberapa sekolah SMAN di Kabupaten Bogor dan studi literatur

berbagai penelitian yang berasal dari jurnal nasional maupun jurnal internasional.

Kemampuan kognitif rendah pada mata pelajaran fisika disebabkan oleh berbagai

hal yang berhubungan dengan pembelajaran fisika di sekolah yang masih

menggunakan pembelajaran konvensional. Selain itu, materi fisika banyak

mengandung rumusan matematis yang tinggi sehingga dalam pengajarannya tidak

bisa hanya dengan ceramah dan latihan soal saja. Siswa kesulitan mempelajari

fisika terutama pada konsep fisika yang memiliki kompetensi dasarnya kemampuan

kognitif tingkat tinggi, salah satunya pada konsep gelombang mekanik yang masih

banyak mengalami kekeliruan karena siswa tidak dapat menghubungkan antara

pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa dengan pengetahuan baru yang siswa

pelajari di sekolah.

Pembelajaran fisika haruslah menuntut siswa berpastisipasi aktif dalam

proses pembelajaran namun banyak siswa yang cenderung pasif sehingga proses

pembelajaran yang terjadi hanyalah transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Hal

tersebut disebabkan guru kurang memperhatikan pengetahuan awal siswa tentang

konsep yang akan ajarkan sehingga pikiran siswa tidak siap untuk menerima dan

37Listia Ernaeni, Skripsi:”Pengaruh Model Pembelajaran Advanced Organizer Terhadap

Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Pokok Bahasan Suhu Dan Perubahanannya Di SMPN

33 Bandar Lampung”, (Bandar Lampung: UIN Raden Intan Lampung, 2019), h.56.

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

39

memperoses informasi yang disajikan oleh guru. Penerapan model advance

organizer merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan kognitif hingga

kemampuan kognitif tingkat tinggi. Kerangka berpikir penelitian ini disajikan

dalam bagan sebagaimana tergambar pada gambar 2.12 berikut.

Gambar 2.12 Kerangka Berpikir

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

40

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir yang telah diuraikan

sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis penelitian, yaitu

model advance organizer berpengaruh terhadap kemampuan kognitif siswa SMA

pada konsep gelombang mekanik.

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Cileungsi yang berlokasi di Jl.Pasar

Lama No.66 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Waktu penelitian

dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 pada bulan Januari

sampai dengan Februari 2019.

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi (quasi

experiment). Eksperimen kuasi mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat

berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

pelaksanaan eksperimen karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok

kontrol yang digunakan untuk penelitian.1

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group

design. Desain penelitian ini melibatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara random. Desain Penelitian dapat

digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian2

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 XE O2

Kontrol O1 XK O2

Keterangan:

O1 = Pretest yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kontrol

O2 = Posttest yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kontrol

1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif , Kualitatif, dan R&D.

(Bandung: Alfabeta, 2011), h.77. 2Ibid, h.79.

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

42

XE = Perlakuan dengan model pembelajaran advance organizer

XK = Perlakuan dengan model pembelajaran konvensional

C. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari 3 tahap yaitu :

1. Tahap Pendahuluan

Tahap persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan penelitian ini sebagai

berikut :

a. Merumuskan masalah yang akan dibahas sebagai topik utama dalam penelitian

dan melakukan telaah kompetensi yang ingin dicapai pada mata pembelajaran

fisika.

b. Melakukan observasi awal melalui studi pustaka dan kunjungan ke beberapa

sekolah untuk mengumpulkan data pendukung dari masalah yang dipilih.

c. Membuat instumen penelitian diantaranya instrumen tes, Rancangan Pelaksaan

Pembelajaran (RPP) dengan skenario pembelajaran sesuai model pembelajaran

yang digunakan, dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan penerapan model

pembelajaran yang digunakan.

d. Melakukan validasi instrumen: untuk instrumen tes kinerja dilakukan melalui

judgment ahli, sedangkan untuk instrumen tes kemampuan kognitif dilakukan

uji coba instumen tes ke sekolah.

e. Menganalisis hasil validasi dan merevisi instrumen yang telah divalidasi

sehingga instrumen siap diimplementasikan.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan sebagai berikut :

a. Memberikan tes awal (pretest) kepada kedua kelas untuk mengetahui

kemampuan kognitif siswa sebelum diberikan perlakuan. Kelas yang

mendapatkan nilai rata-rata pretest tinggi dijadikan sebagai kelas kontrol

sedangkan kelas yang mendapatkan nilai rata-rata pretest rendah dijadikan kelas

eksperimen

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

43

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model advance organizer,

sedangkan di kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.

c. Memberikan tes akhir (posttest) kepada kedua kelas setelah diberikan perlakuan

untuk menentukan apakah terdapat perbedaan dari pengaruh perlakuan tersebut.

3. Tahap Akhir

a. Menganalisis data hasil posttest dan membandingkannya dengan hasil pretest

pada kedua kelas yang diberikan perlakuan berbeda.

b. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari

pengolahan data.

c. Membuat laporan penelitian.

D. Variabel Penelitian

Pada Penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel bebas (X)

dan variabel terikat (Y). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat), dan

variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel bebas.3 Penelitian ini variabel bebas dan variabel terikat sebagai

berikut:

1. Variabel bebas (X): Model Advance Organizer.

2. Variabel terikat (Y): Kemampuan Kognitif.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.4 Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa SMAN 1 Cileungsi kelas XI semester genap tahun ajaran

2018/2019.

3 Ibid, h.39 4 Ibid, h.80

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

44

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.5 Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas yaitu kelas XI IPA

3 sebagai kelas kontrol dan XI IPA 5 sebagai kelas eksperimen. Jumlah sampel

kelas kontrol sebanyak 39 siswa dan kelas eksperimen sebanyak 39 siswa. Kelas

eksperimen diterapkan model advance organizer, sedangkan kelas kontrol yang

diterapkan pembelajaran secara konvensional.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu.6 Pengambilan sampel dengan teknik ini bertujuan untuk

menentukan sampel yang akan dijadikan subjek penelitian, sehingga dari beberapa

kelas yang menjadi populasi, diambil dua kelas yang memenuhi syarat untuk

dijadikan sampel penelitian sebanyak 39 siswa pada masing-masing kelas.

Pertimbangan dalam pemilihan sampel ini yaitu kelas yang memiliki tingkat

kemampuan yang relatif sama.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu

menggunakan Teknik tes dan non tes. Tes tertulis yang digunakan yaitu tes objektif

bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa pada konsep gelombang

mekanik berupa pretest (sebelum pembelajaran) dan posttest (sesudah

pembelajaran). Teknik non tes yang digunakan dalam penelitian yaitu angket guru

dan siswa yang disebarkan pada beberapa sekolah di Kabupaten Bogor untuk

menemukan permasalahan dalam studi pendahuluan.

H. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada

alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen

5Ibid, h.81. 6Ibid, h.85.

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

45

penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.7 Penelitian ini jenis

instumen yang digunakan yaitu tes objektif pilihan ganda dengan lima alternatif

jawaban.

Kisi-kisi tes objektif untuk mengukur kemampuan kognitif siswa dapat

dilihat pada table 3.2 berikut :

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Insturmen Tes Kemampuan Kognitif

No Sub Konsep Indikator

Ranah Kognitif dan

Nomer Soal

Total

Soal

C1 C2 C3 C4

1 Gelombang

Mekanik

Menjelaskan pengertian

gelombang mekanik

1* 1

Membedakan 3 contoh

fenomena terkaiat

gelombang mekanik

2* 3* 2

Membedakan 2 jenis

gelombang mekanik

berdasarkan

amplitudonya

4*, 5* 2

2 Besaran

Gelombang

Menghitung besaran-

besaran fisis pada

gelombang mekanik

6 7 8, 9* 4

3 Karakteristik

Gelombang

Mekanik

Mengenali karakteristik

gelombang mekanik

10*,

11*

2

Membedakan 4 contoh

fenomena terkait

karakteristik gelombang

mekanik

12*,

13*

2

Menganalisis

karakteristik gelombang

mekanik

14,

15*

16*,

17, 18

5

4 Gelombang

Berjalan

Menghitung besaran-

besaran fisis dari

persamaan gelombang

berjalan

19 20*,

21*

3

Menganalisis persamaan

gelombang berjalan

22* 23,

24*,

25*

4

Menganalisis beda fase

pada gelombang mekanik

26 1

5

Gelombang

Stasioner

Menganalisis peristiwa

terkait gelombang

stasioner pada ujung

terikat

27 28*,

29,

30*

4

7Ibid, h.102.

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

46

No Sub Konsep Indikator

Ranah Kognitif dan

Nomer Soal

Total

Soal

C1 C2 C3 C4

5

Gelombang

Stasioner

Menganalisis peristiwa

terkait gelombang

stasioner pada ujung

bebas

31* 32,

33*,

34*

4

Menganalisis peristiwa

terkait gelombang

stasioner pada percobaan

Melde

35*

36,

37*

38,

39*,

40*

6

Jumlah Soal 6 7 11 16 40

Keterangan :

C1 : Mengingat

C2 : Memahami

C3 : Mengaplikasikane

C4 : Menganalisis

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa soal yang valid sebanyak 26 soal dan soal

yang digunakan sebanyak 25 soal. Instrumen tes kemampuan kognitif dapat dilihat

pada lampiran.

I. Kalibrasi Instrumen Penelitian

Perangkat tes yang berkualitas memiliki syarat yang harus dipenuhi yaitu

validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Untuk memudahkan

perhitungan, peneliti menggunakan software anates. Perhitungan validitas,

reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda menggunakan cara sebagai berikut.

1. Uji Validitas

Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang

dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Validitas

berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga

betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.8 Untuk mengukur validitas butir

soal digunakan korelasi point biserial, dengan rumus sebagai berikut:

8Ibid, h.12.

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

47

π‘Ÿπ‘π‘π‘– = π‘€π‘βˆ’ 𝑀𝑑

π‘†π‘‘βˆš

𝑝

π‘ž ……….(3.1) 9

Keterangan:

π‘Ÿπ‘π‘π‘– : Koefisien korelasi biseral

𝑀𝑝 : Mean dari siswa yang memiliki jawaban benar

𝑀𝑑 : Mean dari skor total

𝑆𝑑 : Simpangan baku skor total

p : Proporsi siswa yang menjawab benar

q : Proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1-p)

Cara untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka hasil

perhitungan π‘Ÿπ‘π‘π‘– dibandingkan dengan π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™. Jika hasil perhitungan π‘Ÿπ‘π‘π‘– β‰₯ π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™,

maka soal tersebut dinyatakan valid. Jika hasil perhitungan π‘Ÿπ‘π‘π‘– < π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™, maka soal

tersebut dinyatakan tidak valid.10

Hasil uji validitas instrumen tes kemampuan kognitif dapat dilihat pada

tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

Jumlah soal 40

Jumlah siswa 37

Nomor soal valid 1, 2, 3, 4, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 20, 21, 22, 23, 24,

28, 30, 31, 33, 34, 35, 37, 39, 40

Jumlah soal valid 26

Persentase 65 %

Tabel 3.4 di atas menunjukkan bahwa setelah instrumen tes yang berjumlah

40 butir soal diujicobakan kepada 37 siswa didapat 26 soal yang valid. Perhitungan

uji validitas instrumen menggunakan software anates. Data hasil anates dapat

dilihat secara rinci pada lampiran C.13.

9Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2017),

h.93. 10Sugiyono, Op.cit, h.179.

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

48

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan

masalah ketetapan hasil tes.11 Dalam penelitian ini reliabilitas dicari dengan rumus

Sperman-Brown sebagai berikut:

π‘Ÿ11 =2π‘Ÿ1

2⁄ 12⁄

(1+π‘Ÿ12⁄ 1

2⁄ ) ……….(3.2) 12

Keterangan:

π‘Ÿ11 : Reliabilitas tes secara keseluruhan

π‘Ÿ12⁄ 1

2⁄ : Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

Interpretasi kriteria reliabilitas instrumen ditunjukkan oleh Tabel 3.4

berikut:

Tabel 3.4 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen Tes13

Koefisien Reliabilitas Kriteria Reliabilitas

0,81 – 1,00 Sangat tinggi

0,61 – 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah

Hasil uji reliabilitas instrumen tes kemampuan kognitif yang diujicobakan

dapat dilihat pada Tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.5 Hasil Reliabilitas Instrumen Tes

Koefisien Reliabilitas Kriteria Reliabilitas

0,54 Cukup

Perhitungan uji reliabilitas instrumen menggunakan software anates. Data

hasil anates dapat dilihat secara rinci pada lampiran C.13.

11Sumarsimi, Op.cit h.100. 12Ibid, h.107. 13Ibid, h.89.

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

49

3. Uji Taraf Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit.

Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha

memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa

menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar

jangkauannya.14

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut

indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai

dengan 1,0. Untuk menghitung taraf kesukaran soal digunakan rumus berikut:

𝑃 = 𝐡

𝐽𝑆 ……….(3.3) 15

Keterangan:

P : Indeks kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Interpretasi kriteria taraf kesukaran ditunjukkan oleh Tabel 3.6 berikut:

Tabel 3.6 Interpretasi Kriteria Taraf Kesukaran16

Indeks Taraf Kesukaran Kriteria Taraf Kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Hasil uji coba taraf kesukaran instrumen tes kemampuan kognitif dapat

dilihat pada Tabel 3.7 yang dihitung menggunakan software anates sebagai berikut:

Tabel 3.7 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes

Kriteria Soal Jumlah soal Persentase

Sukar 4 10 %

Sedang 27 67,5 %

Mudah 9 22,5 %

Jumlah 40 100 %

Data hasil anates dapat dilihat secara rinci pada lampiran C.13

14Ibid, h.222. 15Ibid, h.223. 16Ibid, h.225.

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

50

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda

disebut indeks diskriminasi, disingkat D (d besar). Seperti halnya indeks kesukaran,

indeks diskriminasi (daya pembeda) ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Hanya

bedanya, indeks kesukaran tidak mengenal tanda negatif (-), tetapi pada indeks

diskriminasi ada tanda negatif.17 Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi

adalah:

𝐷 = 𝐡𝐴

π½π΄βˆ’

𝐡𝐡

𝐽𝐡= 𝑃𝐴 βˆ’ 𝑃𝐡 ……….(3.4) 18

Keterangan:

J : Jumlah peserta tes

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan

benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan

benar

PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

Interpretasi kriteria daya pembeda ditunjukkan oleh Tabel 3.8 berikut:

Tabel 3.8 Interpretasi Kriteria Daya Pembeda19

Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik sekali

17Ibid, h.226. 18Ibid, h.228. 19Ibid, h.232.

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

51

Hasil uji coba daya pembeda instrumen tes kemampuan kognitif dapat

dilihat pada Tabel 3.9 yang dihitung menggunakan software anates sebagai berikut:

Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes

Kriteria Daya Pembeda Jumlah soal Persentase

Jelek 14 37,5%

Cukup 15 37,5%

Baik 11 25%

Baik sekali - -

Jumlah 40 100%

Data hasil anates uji taraf kesukaran dapat dilihat secara rinci pada lampiran C.13.

J. Teknik Analisis Data

Berdasarkan Teknik analisis data instrumen tes ini meliputi uji prasyarat

hipotesis dan pengujian hipotesis, yaitu sebagai berikut:

1. Uji Prasyarat Analisis Data

Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian

normalitas dan homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan salah satu cara untuk memeriksa

keabsahan/normalitas sampel. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan rumus uji Chi-Kuadrat dengan langkah-langkah sebagai berikut: 20

1) Mencari skor terbesar dan terkecil

2) Mencari nilai rentangan R

R = skor terbesar – skor terkecil ……….(3.5)

3) Mencari banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log N (Rumus Sturgess) ……….(3.6)

4) Mencari nilai panjang kelas (i)

𝑖 =𝑅

𝐡𝐾 ……….(3.7)

5) Membuat daftar frekuensi observasi

6) Menentukan rata-rata atau mean (οΏ½οΏ½)

20Ruseffendi, Statistika Dasar Untuk Penelitian Pendidikan, (Bandung: IKIP Bandung

Press, 1998), h.292-294.

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

52

οΏ½οΏ½ =βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

𝑛 ……….(3.9)

7) Menentukan simpangan baku (standard deviasi)

𝑠 = βˆšβˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

2

π‘›βˆ’

βˆ‘(𝑓𝑖π‘₯𝑖)2

𝑛 ……….(3.10)

8) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :

a) Menentukan batas kelas

b) Mencari nilai Z-skor untuk batas kelas interval dengan rumus :

𝑍 =π΅π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘  π‘˜π‘’π‘™π‘Žπ‘ βˆ’οΏ½οΏ½

𝑆𝐷 ……….(3.11)

c) Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal

d) Mencari luas tiap kelas interval

e) Mencari frekuensi yang diharapkan (𝑓𝑒)

f) Mencari Chi-Kuadrat hitung dengan persamaan berikut :

π‘₯2 =(π‘“π‘œβˆ’π‘“π‘’)2

𝑓𝑒

……….(3.12)

Keterangan:

π‘₯2 = nilai tes chi-kuadrat

π‘“π‘œ

= frekuansi yang diobservasi

𝑓𝑒

= frekuansi yang diharapkan

g) Membandingkan π‘₯β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 dengan π‘₯π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™

2 untuk 𝛼 = 0,05 dan deranat

kebebasan (dk) = n – 1, dengan kriteria :

Jika π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 β‰₯ π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™

2, maka data berdistribusi tidak normal

Jika Jika π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 ≀ π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™

2, maka data berdistribusi normal

b. Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan

atau populasi. Sedangkan uji homogenitas varians yang digunakan adalah uji

Fisher, yaitu:

𝐹 =𝑆𝑏

2

π‘†π‘˜2 ……….(3.13) 21

21Ibid, h.95.

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

53

Keterangan :

𝐹 = Nilai uji Fhiser

𝑆𝑏2 = varians terbesar

π‘†π‘˜2 = varians terkecil

Kriteria pengujian uji Fhiser adalah sebagai berikut :

1) Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima berarti varians kedua populasi homogen.

2) Jika Fhitung > Ftabel,, maka Ho diterima berarti varians kedua populasi tidak

homogen

2. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat dan bila data berdistribusi normal dan

varians sama (homogen) maka pengujian hipotesis menggunakan statistik

parametrik yaitu uji t dengan persamaan berikut :

𝑑 = π‘₯1βˆ’π‘₯2

π‘†π‘”βˆš1

𝑛1+

1

𝑛2

……….(3.14) 22

Dimana : 𝑆𝑔 = √(𝑛1βˆ’ 1)𝑆1

2 + (𝑛2βˆ’ 1)𝑆22

𝑛1+ 𝑛2βˆ’ 2 ……….(3.15)

Keterangan:

π‘₯1 = Rata-rata data kelompok eksperimen

π‘₯2 = Rata-rata data kelompok kontrol

𝑆𝑔 = Nilai deviasi standar gabungan data kelas eksperimen dan kelas kontrol

𝑛1 = Jumlah data kelompok eksperimen

𝑛2 = Jumlah kelompok kontrol

Kriteria pengujian uji t sebagai berikut

1) Jika π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™, maka Ho diterima dan Ha ditolak

2) Jika π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” > π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™, maka Ho ditolak dan Ha diterima

22Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2017), h.278.

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

54

3. Uji N-Gain

Gain merupakan selisih antara nilai pretest dan posttest. Uji n-gain

dilakukan untuk memperkuat hasil kesimpulan dan untuk mengukur signifikansi

peningkatan hasil belajar siswa setelah pembelajaran. Rumus untuk mencari normal

gain yang dikembangkan oleh Hake adalah sebagai berikut:

g = π‘π‘œπ‘ π‘‘π‘‘π‘’π‘ π‘‘ π‘ π‘π‘œπ‘Ÿπ‘’ βˆ’ π‘π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘’π‘ π‘‘ π‘ π‘π‘œπ‘Ÿπ‘’

π‘šπ‘Žπ‘₯π‘–π‘šπ‘’π‘š π‘π‘œπ‘ π‘ π‘–π‘π‘™π‘’ π‘ π‘π‘œπ‘Ÿπ‘’ βˆ’ π‘π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘’π‘ π‘‘ π‘ π‘π‘œπ‘Ÿπ‘’ ……….(3.7) 23

Kriteria pengujian N-Gain dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.10 Indeks kriteria N-Gain24

Skor N-Gain Intrepretasi

(< g >) > 0,7 Tinggi

0,3 < (< g >) ≀ 0,7 Sedang

(< g >) ≀ 0,3 Rendah

K. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik untuk penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :25

H0 : πœ‡πΈ = πœ‡πΎ

Ha : πœ‡πΈ β‰  πœ‡πΎ

Keterangan:

πœ‡πΈ: Nilai rata-rata kemampuan kognitif siswa kelas eksperimen (model

advance organizer)

πœ‡πΎ: Nilai rata-rata kemampuan kognitif siswa kelas kontrol (pembelajaran

konvensional)

H0: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest atau hasil

posttest kelas eksperimen dan kelas kelas kontrol.

Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest atau hasil posttest

kelas eksperimen dan kelas kelas kontrol.

23Davied E.Meltzer, The Relationship Between Mathematics Preparation And Conceptual

Learning Gains In Physics: A Possible β€œHidden Variabel” In Diagnostic Pretest Score, American

Juornal of Physics, vol. 70, 2002, h. 1260. 24Karman dan Yaya, β€œThe Effectiveness Ofict-Assisted Project-Based Learning In

Enhancing Students’ Statistical Communication Ability”, International Journal of Education and

Research, Vol.3 No.8, 2015, p.191. 25Sugiyono, Op.cit, hl.69.

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Data Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Hasil pretest yang diperoleh dari kelas kontrol dan kelas eksperimen

sebelum diberikan perlakuan disajikan pada gambar 4.1 sebagai berikut.

Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Nilai Pretest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Gambar 4.1 menunjukkan sebaran nilai pretest pada tiap rentan yang

diperoleh kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan nilai maksimal 100 dari 25

butir soal pilihan ganda. Frekuensi terbesar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen

terdapat pada rentang nilai 36-40 yang berjumlah 14 orang. Kemudian frekuensi

terkecil pada kelas kontrol terdapat pada rentang nilai 16-22 berjumlah 2 orang,

sedangkan pada kelas eksperimen terdapat pada 2 rentang yaitu 51-57 dan 58-64

yang masing-masing berjumlah 1 orang.

Nilai pretest tertinggi kelas kontrol ada pada rentang nilai 51-57 dengan

frekuensi 4 orang, sedangkan kelas eksperimen ada pada rentang nilai 58-64 dengan

frekuensi 1 orang. Kemudian nilai pretest terendah kelas kontrol dan kelas

eksperimen ada pada rentang nilai 16-22 dengan frekuensi masing-masing 2 orang

dan 3 orang.

0

2

4

6

8

10

12

14

16 - 22 23 - 29 30 - 36 37 - 43 44 - 50 51 - 57 58 - 64

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Nilai

Jum

lah

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

56

Perhitungan statistik hasil pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest

pada kelas kontrol dan kelas eksperimen disajikan pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pemusatan dan Penyebaran Data Kelas

Kontrol Eksperimen

Skor Terendah 16 16

Skor Tertinggi 56 60

Rata-Rata 37,94 35,87

Median 37,64 35,73

Modus 32,12 35,87

Standar Deviasi 8,84 8,64

Tabel 4.1 menunjukan bahwa nilai rata-rata pretest pada kelas eksperimen

sedikit lebih rendah daripada kelas kontrol, sehingga kelas yang memperoleh nilai

rata-rata pretest lebih rendah dijadikan kelas eksperimen. Pencapaian nilai rata-rata

pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yang bahkan belum bisa mencapai

setengah dari nilai ideal yaitu 52 dari 100, menunjukkan bahwa rendahnya

kemampuan kognitif siswa. Nilai kedua kelas tergolong rendah dan memiliki selisih

yang sangat tipis. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol dan kelas

eksperimen memiliki kemampuan kognitif yang hampir sama.

2. Data Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Hasil posttest yang diperoleh dari kelas kontrol dan kelas eksperimen

setelah diberikan perlakuan disajikan pada gambar 4.2 sebagai berikut.

Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Nilai Posttest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

0

2

4

6

8

10

12

14

52 - 56 57 - 61 62 - 66 67 - 71 72 - 76 77 - 81 82 - 86 87 - 91 92 - 96

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Nilai

Jum

lah

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

57

Gambar 4.2 menunjukkan sebaran nilai posttest pada tiap rentan yang

diperoleh kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan skor maksimal 100 dari 25

butir soal pilihan ganda. Kelas kontrol memiliki frekuensi terbesar pada rentang

skor 66-72 berjumlah 13 orang dan frekuensi terkecil pada rentang 77-81 berjumlah

1 orang. Kelas eksperimen memiliki frekuensi terbesar pada rentang skor 82-86

berjumlah 12 orang dan frekuensi terkecil pada rentang skor 67-71 berjumlah 1

orang.

Nilai posttest tertinggi kelas kontrol ada pada rentang nilai 77-81 dengan

frekuensi 1 orang, sedangkan kelas eksperimen ada pada rentang nilai 92-96 dengan

frekuensi 2 orang. Kemudian nilai posttest terendah kelas kontrol ada pada rentang

nilai 52-56 dengan frekuensi 4 dan kelas eksperimen ada pada rentang nilai 67-71

dengan frekuensi 1 orang.

Perhitungan statistik hasil pemusatan dan penyebaran data dari nilai posttest

pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pemusatan dan Penyebaran Data Kelas

Kontrol Eksperimen

Skor Terendah 52 68

Skor Tertinggi 80 92

Rata-Rata 67,46 83,14

Median 68,61 83,67

Modus 70,25 84,83

Standar Deviasi 6,52 5,41

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata posttest pada kelas eksperimen

lebih tinggi daripada kelas kontrol dengan perbedaan yang cukup besar, hal ini

dikarenakan kedua kelas tersebut telah diberikan perlakuan yang berbeda. Kelas

kontrol diberikan perlakuan berupa pengajaran konvensional, sedangkan kelas

eksperimen diberikan perlakuan berupa pengajaran dengan menggunakan model

advance organizer. Pencapaian nilai rata-rata pada kelas kontrol belum bisa

mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Maksimum (KKM) yaitu 70. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa kelas eksperimen memiliki nilai yang jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas kontrol karena kelas eksperimen menerapkan model

advance organizer.

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

58

B. Analisis Data Hasil Penelitian

1. Persentase Aspek Kemampuan Kognitif Hasil Pretest dan Posttest

Hasil nilai pretest dan posttest kemampuan kognitif siswa pada kelas

kontrol dan kelas eksperimen yang diperoleh selanjutnya diubah ke dalam bentuk

persentase. Persentase pretest berdasarkan kemampuan yang diukur dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut.

Tabel 4.3 Persentase Aspek Kemampuan Kognitif Hasil Pretest

No Aspek Kemampuan Kognitif Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

1 Mengingat (C1) 65% 64%

2 Memahami (C2) 49% 48%

3 Mengaplikasikan (C3) 34% 34%

4 Menganalisis (C4) 22% 22%

Rata-rata 42,5% 42%

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa kemampuan kognitif kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol memiliki persentase rata-rata yang hampir sama.

Kemampuan kognitif untuk aspek mengaplikasikan (C3) dan menganalisis (C4)

antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki nilai presentase yang

sama. Sedangkan kemampuan kognitif untuk mengingat (C1) dan memahami (C2)

antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki perbedaan hanya 1%

saja, lebih besar nilai presentase kelas kontrol dibandingkan kelas eksperimen. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa kedua kelas memiliki kemampuan kognitif yang hampir

sama.

Perlakuan berbeda diberikan pada kedua kelompok, kemudian diberikan

posttest kepada siswa di akhir pembelajaran untuk mengukur kemampuan kognitif

siswa setelah diberikan perlakuan. Persentase kemampuan kognitif siswa tiap aspek

pada saat posttest dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Persentase Aspek Kemampuan Kognitif Saat Posttest

No Aspek Kemampuan Kognitif Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

1 Mengingat (C1) 96% 97%

2 Memahami (C2) 77% 87%

3 Mengaplikasikan (C3) 79% 85%

4 Menganalisis (C4) 40% 70%

Rata-rata 73% 84,75%

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

59

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa persentase rata-rata kemampuan kognitif

siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol setelah diberikan

perlakuan. Kemampuan kognitif untuk aspek mengingat (C1) kelas eksperimen

lebih unggul 1% dari kelas kontrol, aspek memahami (C2) kelas eksperimen lebih

unggul 10% dari kelas kontrol, aspek mengaplikasikan (C3) kelas eksperimen lebih

unggul 6% dari kelas kontrol dan aspek menganalisis (C4) kelas eksperimen jauh

mengungguli kelas kontrol dengan perbedaan presentase 32%. Jadi, semua aspek

C1 hingga C4 kelas eksperimen lebih tinggi persentasenya dibandingkan dengan

kelas kontrol.

Peningkatan kemampuan kognitif pada kedua kelas dapat dilihat secara jelas

dari hasil presentase kemampuan kognitif siswa pada pretest dan posttest. Kelas

kontrol mengalami peningkatan sekitar 30,5% dari 42,5% menjadi 73%, sedangkan

kelas eksperimen mengalami peningkatan 42,75% dari 42% menjadi 84,75%.

Peningkatan kemampuan kognitif kelas eksperimen jauh lebih besar dibandingkan

kelas kontrol karena selisih peningkatannya hingga 12,25%.

2. Hasil Uji N-Gain Kemampuan Kognitif

Uji N-Gain dilakukan untuk melihat peningkatan kemampuan kognitif pada

kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil perhitungan rata-rata uji N-Gain dapat

dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut.

Tabel 4.5 Hasil Rata-Rata N-Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kelas N-Gain Keterangan

Kontrol 0,48 Sedang

Eksperimen 0,74 Tinggi

Tabel 4.5 menunjukan bahwa peningkatan kemampuan kognitif siswa pada

kelas eksperimen berkategori tinggi sedangkan pada kelas kontrol berkategori

sedang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan kognitif siswa

yang diberikan perlakuan model advance organizer lebih tinggi dibandingkan

dengan peningkatan kemampuan kognitif siswa yang diberikan pembelajaran

konvensional.

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

60

3. Hasil Uji N-gain Indikator Kemampuan Kognitif

Indikator kemampuan kognitif dalam penelitian ini yaitu mencakup

mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3) dan menganalisis (C4). Hasil

N-gain indikator yang telah disebutkan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen

dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut.

Tabel 4.6 Hasil N-gain Indikator Kemampuan Kognitif

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Indikator Kemampuan

Kognitif

Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

N-gain Kategori N-gain Kategori

Mengingat (C1) 0,89 Tinggi 0,92 Tinggi

Memahami (C2) 0,55 Sedang 0,75 Tinggi

Menerapkan (C3) 0,68 Sedang 0,77 Tinggi

Menganalisis (C4) 0,22 Rendah 0,62 Sedang

Tabel 4.6 menunjukkan perbedaan hasil N-gain indikator kemampuan

kognitif siswa pada kedua kelas. Diketahui bahwa pada indikator mengingat (C1)

kelas kontol dan kelas eksperimen memperoleh nilai 0,89 dan 0,92 yang berarti

peningkatan berkategori tinggi. Indikator memahami (C2) dan menerapkan (C3)

kelas eksperimen memperoleh nilai sebesar 0,75 dan 0,77 yang berarti peningkatan

berkategori tinggi, sedangkan kelas kontrol hanya memperoleh nilai sebesar 0,55

dan 0,68 yang berarti peningkatan berkategori sedang. Indikator menganalisis (C4)

untuk kelas eksperimen memperoleh nilai sebesar 0,62 yang berarti berkategori

sedang, lebih unggul dibandingkan kelas kontrol hanya memperoleh nilai sebesar

0,22 yang berarti peningkatan berkategori rendah. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa kelas eksperimen berhasil mengungguli nilai N-gain indikator

kemampuan kognitif siswa pada empat ranah yang diujikan.

4. Hasil Uji Prasyarat

Pengujian hipotesis dilakukan setelah uji prasyarat analisis yaitu uji

normalitas dan homogenitas. Berikut ini adalah hasil uji prasyarat yang dilakukan

dalam penelitian.

A. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadap data skor pretest dan posttest pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Untuk menguji normalitas kedua data digunakan uji

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

61

kai kuadrat (chi-square). Kriteria pengujian jika π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 β‰₯ π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™

2, maka data

berdistribusi tidak normal sedangkan π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 ≀ π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™

2, maka data berdistribusi

normal. Hasil pengujian normalitas pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel 4.7

sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas

Uji π‘ΏπŸ Pretest Posttest

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

π‘Ώπ’‰π’Šπ’•π’–π’π’ˆπŸ 8,2851 7,8146 9,2105 5,8930

π‘Ώπ’•π’‚π’ƒπ’†π’πŸ 12,59158 11,07048 12,59158

Ξ± 0,05

Keputusan

Data berdistribusi

Normal

Data berdistribusi

Normal

Data berdistribusi

Normal

Data berdistribusi

Normal

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa pada saat pretest dan posttest kelas kontrol

maupun kelas eksperimen memiliki nlai π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 ≀ π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™

2 yang berarti data

berdistribusi normal.

B. Hasil Uji Homogenitas

Data kedua kelas telah dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya

dilakukan uji homogenitas. Pengujian homogenitas terhadap kedua data

menggunakan uji Fisher yang disajikan pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas

Statistik Pretest Posttest

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” 1,04 1,50

πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ 1,69

Kesimpulan Homogen Homogen

Berdasarkan tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa data pretest dan posttest,

nilai πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ yang artinya hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan

kelas kontrol seluruhnya homogen.

5. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan setelah uji normalitas dan uji homogenitas

pada data pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh.

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

62

Berdasarkan uji normalitas data pretest dan posttest, pada kedua kelas berdistribusi

normal. Kemudian Uji homogenitas baik pretest maupun posttest pada kedua data

homogen. Oleh karena itu, uji hipotesis pada kedua data menggunakan uji

parametrik yaitu uji t.

Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis yaitu

jika nilai π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” > π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™, maka Ha diterima dan Ho ditolak sedangkan jika nilai

π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil uji t pada pretest dan

posttest dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9 Hasil Uji t

Data Pretest Posttest

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” 1,03 11,53

π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ 1,992

Ξ‘ 0,05

Kesimpulan Tidak Terdapat Perbedaan Terdapat Perbedaan

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa data hasil pretest nilai π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™,

sehingga hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Data hasil posttest diperoleh nilai π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” > π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™, sehingga hipotesis nol

(H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil posttest kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, menunjukkan bahwa model

advance organizer berpengaruh terhadap kemampuan kognitif siswa pada

konsep gelombang mekanik.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa kemampuan kognitif siswa

pada konsep gelombang mekanik sebelum diberikan perlakuan masih relatif rendah

terutama pada ranah kognitif menganalisis (C4). Rendahnya kemampuan kognitif

tersebut terlihat dari pencapaian rata-rata nilai pretest pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen yang bahkan belum bisa mencapai setengah dari nilai ideal yaitu 52

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

63

dari 100. Nilai rata-rata pretest kelas kontrol sebesar 37,94, sedangkan kelas

eksperimen memperoleh nilai sebesar 35,87. Nilai kedua kelas tergolong rendah

dan memiliki selisih yang sangat tipis. Rendahnya kemampuan kognitif siswa juga

dapat dilihat dari perolehan presentase kemampuan kognitif kelas kontrol 42,5%

sedangkan kelas eksperimen 42%. Rincian presentase kemampuan kognitif pada

aspek mengingat (C1) dan memahami (C2) kedua kelas hanya selisih 1%,

sedangkan untuk aspek menerapkan (C3) dan menganalisis (C4) memperoleh

presentase yang sama. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol dan

kelas eksperimen memiliki kemampuan kognitif yang hampir sama.

Rendahnya kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran fisika

khususnya pada konsep gelombang mekanik karena beberapa faktor diantaranya,

pemahaman siswa masih banyak mengalami kekeliruan kerena siswa tidak dapat

menghubungkan antara pengetahuan yang telah dimiliki siswa dengan pengetahuan

baru yang siswa pelajari di sekolah1, kurang bervariasinya guru dalam memilih

model pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran konvensional2 dan guru

fisika dalam kegiatan pembelajaran masih kurang memperhatikan pengetahuan

awal siswa terkait konsep yang akan diajarkan3. Maka dari itu, perlu upaya untuk

merancang pembelajaran yang inovatif dengan menerapkan model pembelajaran

yang bisa mengatasi kemampuan awal siswa untuk memahami konsep yang

diajarkan dan meningkatkan kemampuan kognitif yaitu model advance organizer.

Kemampuan kognitif siswa meningkat setelah diberikan perlakuan yang

berbeda pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Kelas kontrol diberikan

perlakuan berupa pembelajaran konvensional memperoleh nilai rata-rata yang

belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 67,46, sedangkan

pada kelas eksperimen perlakuan yang diberikan berupa pengajaran model advance

1Zul Hidayatullah dkk, β€œIdentifikasi Tingkat Konflik Kognitif Materi Gelombang Mekanik

Melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan Konflik Kognitif”, Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika,

Vol.3 No.2, 2018, h.67. 2Nurul Hamdanilah dkk, β€œPengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer

Menggunakan Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI”, Jurnal

Pendidikan Fisika dan Teknologi, Vol.3 No.2, 2017, h.119. 3Zul Hidayatullah dkk, β€œAnalisis Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis Gelombang

Mekanik Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Konflik Kognitif”, Jurnal Pendidikan Fisika

dan Teknologi, Vl. 4 No.2, 2018, h.152.

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

64

organizer memperoleh nilai rata-rata diatas nilai KKM yaitu 83,14. Peningkatan

juga dapat dilhat dari hasil presentase kemampuan kognitif, pada kelas kontrol

menigkat 30,5% sedangkan pada kelas eksperimen 42,75%. Rincian presentase

peningkatan kelas kontrol aspek mengingat (C1) 32%, aspek memahami (C2) 28%,

aspek menerapkan (C3) 45% dan aspek menganalisis (C4) 18%. Kemudian pada

kelas eksperimen presentase peningkatannya pada aspek mengingat (C1) 33%,

aspek memahami (C2) 39%, aspek menerapkan (C3) 51% dan aspek menganalisis

(C4) 48%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa peningkatan

kemampuan kognitif siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibanding dengan

kelas kontrol.

Pengujian hipotesis dilakukan pada hasil pretest dan posttest dengan uji t

karena kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis hasil pretest

menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata kelas

kontrol dan kelas eksperimen. Namun, nilai siswa dalam kelas eksperimen dari uji

hipotesis hasil posttest menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan lebih baik

dibandingkan kelas kontrol. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

konvensional yang digunakan pada kelas kontrol kurang efktif dibandingkan

dengan model advance organizer yang digunakan pada kelas eksperimen. 4

Model advance organizer sangat menarik bagi siswa dan mereka merasa

terdorong untuk mempelajari materi pelajaran dengan minat yang ditunjukkan oleh

kelompok eksperimen selama percobaan. Hal tersebut membuktikan keunggulan

model advance organizer daripada pembelajaran konvensional.5 Penggunaan

model advance organizer lebih efektif dibandingkan dengan metode konvensional

pada konsep fisika untuk meningkatkan prestasi akademik siswa karena penerapan

model advance organizer memfasilitasi kegiatan pembelajaran yang lebih baik.6

4Awodun & Adebisi Omotade, β€œEffects of Advance Organizer teaching approach on

Students’ Academic Performance in Physics in Senior Secondary School in Ekiti State, Nigeria”,

International Journal of Research and Analytical Reviews, Vol.3 No.2, 2016, p.175-176. 5Dr.Umesh Chandra Kapri, β€œEffectiveness Of Advance Organizer Model Over

Conventional Methods Of Teaching Of Science At Secondary Level”, International Journal Of

Research-Granthaalayah, Vol.5 No.7, 2017, p.197. 6Asay Gidena & Desta Gebeyuhu, β€œThe Effectiveness Of Advance Organizer Model On

Students’ Academic Achievement In Learning Work And Energy”, International Journal Of

Science Education, 2017, p.15.

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

65

Penggunaan model advance organizer sangat efektif diterapkan dalam

pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran konvensional karena dapat

membuat proses belajar mengajar lebih menarik dan menyenangkan sehingga

banyak siswa yang antusias berpartisipasi dalam pembelajaran.7

Tujuan utama pendidikan adalah membawa perkembangan menyeluruh

pada anak yang tidak mungkin dengan pengajaran tradisional. Guru mengadopsi

pengajaran konvensional karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang cara

pengajaran yang inovatif dan modern atau mereka takut mengadopsi cara

pengajaran yang inovatif dan efektif baru. Model advance organizer yang diberikan

oleh Ausubel adalah salah satunya. Dia telah fokus pada pembelajaran yang

bermakna tidak mungkin dengan pengajaran konvensional. Model advance

organizer ini membantu dalam perkembangan menyeluruh anak-anak dan

menyediakan cara yang lebih baik dalam mempertahankan pengetahuan yang

berguna untuk menerapkannya dalam situasi kehidupan sehari-hari siswa.8

Model advance organizer dapat memperkuat sktuktur kognitif dan

meningkatkan penyimpanan baru.9 Model pembelajaran advance organizer

merupakan jembatan penolong dalam menggali pengetahuan awal yang dimiliki

oleh siswa, dan mampu mengolah suatu informasi atau pengetahuan baru dengan

mengaitkan pengetahuan lama yang sudah dimiliki menjadi suatu struktur kognitif

yang utuh sehingga hasil belajar meningkat dan terjadi proses belajar yang

bermakna.10 Agar terjadi belajar bermakna, konsep atau infomasi baru harus

dikaitkan dengan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur kognitif siswa

sehingga siswa dapat memahami materi yang dipelajari.11 Ada 3 tahap dalam

model pembelajaran advance organizer yang diterapkan pada konsep gelombang

7Kowshik, β€œA Study on the Relative Effectiveness between Advance Organizer Model and

Traditional Method of Teaching in Biology”, International Journal for Infonomics, Vol.8 No.4,

2015, p.1100. 8Dr.Umesh Chandra Kapri, Op.cit, h.193. 9Bruce Joyce et al, Model Of Teaching, Terj.Fawaid dan Mirza, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2011), h.286. 10Nurul Hamdanilah dkk, Op.cit, h.123. 11Kiki Nia Sania Effendi, β€œPenerapan Pembelajaran Advance Organizer Dalam

Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Dan Motivasi Belajar Siswa SMK”, Prima:

Jurnal Pendidikan Matematika, Vol.2 No.1, 2018, h.35.

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

66

mekanik yang diangkat yaitu tahap 1 (presentasi advance organizer), tahap 2

(presentasi tugas atau materi pembelajaran) dan tahap 3 (memperkuat struktur

kognitif siswa).

Sintak pertama yaitu presentasi advance organizer, pada tahap ini guru

menggali pengetahuan awal siswa yang merupakan pengetahuan yang dibangun

oleh siswa sebelum proses pembelajaran. Kemudian penyajian advance organizer

berupa gambar-gambar fenomena bertujuan untuk mengasah kemampuan awal

siswa sehingga siswa akan mudah memahami pelajaran dan akan meningkatkan

kemampuan berpikirnya.12 Penyusunan yang paling utama pada model advance

organizer adalah penggunaan konsep-konsep, istilah dan proposisi yang sudah

dikenal siswa seperti halnya dengan contoh-contoh yang di berikan berdekatan

dengan kehidupan sehari-hari siswa.13 Advance organizer adalah alat yang sangat

berguna bagi guru untuk membantu siswa di kelas memahami, mempertahankan,

dan mengingat materi pembelajaran baru. Ini adalah alat yang digunakan untuk

memperkenalkan topik pelajaran dan menggambarkan hubungan antara apa yang

akan dipelajari siswa dan informasi yang telah mereka pelajari.14

Sintak kedua presentasi tugas atau materi pembelajaran dalam bentuk

eksperimentasi atau percobaan yang membantu siswa untuk aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa yang selama ini

jarang melakukan praktikum IPA khususnyas praktikum fisika.15 Siswa dibentuk

menjadi beberapa kelompok untuk melakukan eksperimen pada konsep gelombang

mekanik dengan dibagikan LKS dan siswa diminta berdiskusi dengan teman

kelompoknya.16 LKS yang dibuat sesuai dengan model advance organizer yang

bersifat mengarahkan dan menuntut siswa dalam belajar sampai siswa dapat

mengkonstruksi pengetahuannya sendiri sehingga memahami materi yang sedang

12Nurul Hamdanilah dkk, Loc.cit. 13Raeha Nopiani dkk, β€œPengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Berbantuan Peta

Konsep Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Sma Negeri 1 Lingsar”, Jurnal Pendidikan Fisika dan

Teknologi, Vol.3 No.2, 2017, h.144. 14Dr.Umesh Chandra Kapri, Op.cit, h.193. 15Ibid, h.143. 16Riski Amelia dkk, β€œPengaruh Model Advance Organizer Dengan Menggunakan Peta

Konsep Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Kelas X di SMA Negeri 7 Palu”, Jurnal Pendidikan

Fisika Tadulako (JPFT), Vol.4 No.2, 2016, h.19.

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

67

dipelajarinya. Penyajian tugas yang ada di dalam LKS menuntut siswa mengaitkan

pengetahuan awal siswa dengan materi yang baru dipelajarinya.17 Siswa pada tahap

ini diarahkan agar mampu menghubungkan percobaan dengan contoh penerapan

yang ditampilkan pada awal pembelajaran berupa gambar-gambar fenomena.

Kemudian siswa diarahkan juga agar dapat membedakan dan menghubungkan

materi sebelumnya dengan materi yang baru dipelajari.

Sintak ketiga memperkuat struktur kognitif siswa dengan cara

mempresentasikan hasil diskusi sehingga bisa diketahui terjadi miskonsepsi atau

tidak materi yang diketahui dengan yang dipraktikan dan menyimpulkan bersama

akhir dari materi yang diketahui dengan yang dipraktikan agar lebih memudahkan

siswa untuk mengkaitkan materi selanjutnya.18 Tahap ketiga ini siswa diharapkan

menjadi aktif dan antusias dalam bertanya maupun memberikan tanggapan

sehingga siswa dapat lebih memahami dan tertarik pada mata pelajaran fisika.

Struktur kognitif diperkuat dan kemampuan kognitif siswa meningkat sehingga

siswa tidak lagi kesulitan dalam mempelajari konsep fisika terutama pada konsep

fisika yang memiliki kompetensi dasarnya kemampuan kognitif tingkat tinggi

minimal pada ranah kognitif menganalisis (C4).

Penelitian ini menunjukkan juga bahwa menggunakan model advance

organizer selain mampu memperkuat struktur kognitif siswa, juga mampu

meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan eksperimentasi. Pembelajaran

dengan model advance organizer tidak hanya memahami konsep yang relevan

dengan masalah yang menjadi pusat perhatian, tetapi juga memperoleh pengalaman

belajar yang berhubungan dengan keterampilan menerapkan metode ilmiah.

Antusias siswa dalam belajar ini akan mempengaruhi pada ranah afektif dan

psikomotor, disebabkan perhatian siswa lebih fokus mengikuti setiap tahap

pembelajaran yang menunjukkan tiga ranah ini saling berhubungan dalam

meningkatkan hasil belajar fisika siswa.19

17Kiki Nia Sania Effendi, Op.cit, h.45. 18Raeha Nopiani dkk, Op.cit, h.143. 19Raeha Nopiani dkk, β€œPengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Berbantuan Peta

Konsep Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Sma Negeri 1 Lingsar”, Jurnal Pendidikan Fisika dan

Teknologi, Vol.3 No.2, 2017, h.144.

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

68

Hasil N-gain kelas kontrol dan kelas eksperimen merupakan bukti

peningkatan kemampuan kognitif lebih tinggi pada kelas eksperimen yang

menggunakan model advance organizer. Nilai rata-rata secara keseluruhan

peningkatan kelas eksperimen berkategori tinggi dengan nilai 0,74, sedangkan kelas

kontrol hanya berkategori sedng dengan nilai 0,48. Kemudian terlihat juga

peningkatan kemampuan kognitif dari Nilai N-gain per-indikator kelas eksperimen

lebih tinggi peningkatannya dengan rincian pada ranah kognitif mengingat (C1)

berkategori tinggi dengan nilai 0,92, memahami (C2) berkategori tinggi dengan

nilai 0,75, menerapkan (C3) berkategori tinggi dengan nilai 0,77 dan menganalisis

(C4) berkategori sedang dengan nilai 0,62. Sedangkan kelas kontrol rincian

peningkatan pada ranah kognitif mengingat (C1) berkategori tinggi dengan nilai

0,89, memahami (C2) berkategori sedang dengan nilai 0,55, menerapkan (C3)

berkategori sedang dengan nilai 0,68 dan menganalisis (C4) berkategori rendah

dengan nilai 0,22.

Berdasarkan penjelasan di atas, secara umum model advance organizer

memberikan efek positif terhadap pembelajaran fisika terutama pada konsep

gelombang mekanik. Terbukti bahwa penggunaan model advance organizer

mampu meningkatkan kemampuan kognitif siswa sehingga siswa tidak lagi

kesulitan dalam belajar fisika terutama pada konsep fisika yang kompetensi

dasarnya kemampuan kognitif tingkat tinggi. Gelombang mekanik yang diangkat

sebagai konsep fisika pada penelitian ini memiliki kompetensi dasar kemampuan

kognitif tingkat tinggi yaitu menganalisis (C4). Dengan kata lain Model advance

organizer berpengaruh terhadap kemampuan kognitif siswa pada konsep

gelombang mekanik.

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat

diambil dari penelitian ini adalah terdapat model advance organizer terhadap

kemampuan kognitif siswa pada konsep gelombang mekanik.

Secara operasional kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Hasil pretest untuk kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata sebesar 37,94

sedangkan untuk kelas ekperimen memperoleh nilai rata-rata 35,87. Kemudian

hasil posttest nilai rata-rata untuk kelas kontrol meningkat menjadi 67,46

sedangkan untuk kelas ekpserimen meningkat menjadi 83,14. Hal tersebut

membuktikan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen yang diberikan perlakuan

model advance organizer nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan kelas

kontrol yang hanya diberikan perlakuan pembelajaran konvensional saja.

2. Peningkatan kemampuan kognitif dapat dilihat pada nilai N-gain kelas

eksperimen yang berkategori tinggi dengan nilai 0,74, sedangkan kelas kontrol

hanya berkategori sedang dengan nilai 0,48. Hal tersebut membuktikan bahwa

kemampuan kognitif siswa yang diberikan pengajaran model advance

organizer peningkatannya lebih tinggi dibandinngkan kelas kontrol yang hanya

menggunakan pembelajaran konvensional saja.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan penulis mengajukan

beberapa saran, diantaranya sebagai berikut :

1. Sebelum proses pembelajaran berlangsung, hendaknya mempersiapkan dan

mengalokasikan waktu pembelajaran dengan matang agar pembelajaran

menjadi lebih optimal.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model advance organizer

dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Hal ini dapat dijadikan

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

70

alternatif dalam pemilihan model pembelajaran yang dapat memperkuat

struktur kognitif siswa.

3. Diharapkan dapat membuat soal-soal fisika hingga jenjang kemampuan kognitif

tingkat tinggi, sehingga siswa dapat mencapai kemampuan kognitif tingkat

tinggi minimal pada komponen kognitif menganalisis (C4)

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

71

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Lorin.W and David R.Krathwohl (eds.). Kerangka Landasan Untuk

Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan

Bloom. Terj.Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

2017.

Astuti, Siwi Puji. Pengaruh Kemampuan Awal dan Minat Belajar Terhadap Prestasi

Belajar Fisika. Jurnal Formatif. 5, 2015.

Ausubel, David P. The Use Of Advance Organizers In The Learning And Retention

Of Meaningful Verbal Material. Journal of Education Physicology. 51,

1960.

Ausubel, David P. The Role Of Discriminability In Meaningful Verbal Learning

And Retention. Journal Of Education Psychology. 52, 1961.

Awodun and Adebisi Omotade. Effects of Advance Organizer teaching approach

on Student’s Academic Performance in Physics in Senior Secondary School

in Ekiti State, Nigeria. International Journal of Research and Analytical

Reviews. 3, 2016.

Balesman, Anisah dan Syamsu Mappa. Teori Belajara Orang Dewasa. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Effendi, Kiki Nia Sania. Penerapan Pembelajaran Advance Organizer dalam

Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis dan Motivasi Belajar

Siswa SMK. Jurnal Pendidikan Matematika. 2, 2018.

Ernaeni, Listia. Pengaruh Model Advance Organizer Terhadap Kemampuan

Berpikir Kreatif Peserta Didik Pokok Bahasan Suhu dan Perubahannya di

SMPN 33 Bandar Lampung. Skripsi. Bandar Lampung: UIN Raden Intan

Lampung, 2019.

Giambattista, Alan et al. College Physics. New York: Mc.Graw-Hill, 2004.

Giancoli, Douglas C. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Terj.Dra.Yuhilza Hanum. Jakarta:

Erlangga, 2001.

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

72

Gidena, Asay and Desta Gebeyuhu. The Effectiveness Of Advance Organizer

Model On Students’ Academic Achievement In Learning Work And

Energy”, International Journal Of Science Education, 2017.

Halliday, David et al. Dasar-Dasar Fisika Versi Diperluas Jilid Satu. Tanggerang:

Binapura Aksara Publisher, 2010.

Hamdanilah, Nurul, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer

Menggunakan Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta

Didik Kelas XI. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi. 3, 2017.

Haqqo, Arinal dan Parbowo. Pengembangan Alat Peraga Ripple Tank Sebagai

Media Pembelajaran Fisika Pada Materi Gelombang Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Peserta Didik. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. 7, 2018.

Hidayatullah, Zul dkk. Analisis Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis Gelombang

Mekanik Melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan Konflik Kognitif.

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi. 4, 2018.

Hidayatullah, Zul dkk. Identifikasi Tingkat Konflik Kognitif Materi Gelombang

Mekanik Melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan Konflik Kognitif.

Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika. 3, 2018.

Joyce, Bruce et al. Model Of Teaching. Terj.Fawaid dan Mirza. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2011.

Kanginan, Marthen. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2017.

Kapri, Umesh Chandra. Effectiveness Of Advance Organizer Model Over

Conventional Methods Of Teaching Of Science At Secondary Level.

International Journal Of Research-Granthaalayah. 5, 2017.

Karman and Yaya. The Effectiveness Ofict-Assisted Project-Based Learning In

Enhancing Students’ Statistical Communication Ability. International

Journal of Education and Research. 3, 2015.

Kowshik. A Study on the Relative Effectiveness between Advance Organizer

Model and Traditional Method of Teaching in Biology. International

Journal for Infonomics. 8, 2015.

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

73

Kurniawan, A. et al. Profile of Cognitive Ability and Multiple Intelligence of

Vocational Students in Application of Electric Energy Conservation. J.Phys

(ICMScE). 2017.

Meltzer, Davied E. The Relationship Between Mathematics Preparation And

Conceptual Learning Gains In Physics: A Possible β€œHidden Variabel” In

Diagnostic Pretest Score. American Juornal of Physics. 70, 2002.

Nopiani, Raeha dkk. Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer

Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Sma Negeri

1 Lingsar. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi. 3, 2017.

Nurazizah, Syifa dkk. Profil Kemampuan Kognitif dan Keterampilan Berpikir

Kritis Siswa SMA pada Materi Usaha dan Energi. Jurnal Penelitian dan

Pengembangan Pendidikan Fisika. 3, 2017.

Ruseffendi. Statistika Dasar Untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: IKIP

Bandung Press, 1998.

Rusman, Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Gur.

Jakarta: Rajawali Press, 2016.

Samuel dkk. Effects Of Advance Organizer Teaching Approach On Secondary

School Students’ Achievement In Chemistry In Maara District, Kenya.

International Journal of Social Science & Interdisciplinary Research. 2,

2013.

Sani, Ridwan Abdullah. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2015.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2017.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Ramaja

Rosdakarya, 2004.

Sugiono dkk. Pengaruh Balikan Formatif Terintegrasi Strategi Pembelajaran

Diagram Vee dan Kemampuan Awal Terhadap Penguasaan Konsep. Jurnal

Pendidikan Fisika Indonesia. 12, 2016.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif , Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta, 2011.

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

74

Susana dan Sriyansyah. Analisis Didaksi Berdasarkan Kemampuan Kognitif dan

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Kalor. Jurnal Penelitian &

Pembangunan Pendidikan Fisika. 1, 2015.

Sutopo. Students’ Understanding Of Fundamental Concept Of Mechanical Wave.,

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 12, 2016.

Sutrisno dan Sitti Ahmiarti. Fisika Dasar I. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007.

Young, Hugh D and Roger A.Freedman. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid

2. Jakarta: Erlangga, 2003.

Wardani, Elistyo. Pengaruh Model Advance Organizer Disertai Praktikum

Terhadap Aktivitas dan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Materi Gas Ideal

Di SMAN 1 Jenggawah. Skripsi. Jember: Universitas Jember, 2017.

Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi, 2004.

Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini. Stategi Pembelajaran Sains. Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

75

LAMPIRAN A

Observasi Penelitian Pendahuluan

1. Kisi-Kisi Angket Guru dan Siswa

2. Lembar Angket Guru

3. Lembar Angket Siswa

4. Hasil Angket Guru

5. Hasil Angket Siswa

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

76

Lampiran A.1 Kisi-Kisi Angket Guru dan Siswa

KISI-KISI ANGKET PEMBELAJARAN FISIKA

DI SMAN KABUPATEN BOGOR

No Indikator Nomor

Pernyataan

Jumlah

1 Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran 1 1

2 Mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa 2 1

3 Konsep fisika kelas XI yang dianggap sulit oleh siswa 3 1

4 Penggunaan model pembelajaran di kelas 4 1

5 Pemberian test awal sebelum pembelajaran di kelas 5 1

6 Nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran fisika 6 1

7 Konsep fisika yang membutuhkan kemampuan

kognitif tingkat tinggi

7 1

Jumlah 7

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

77

Lampiran A.2 Lembar Angket Guru

ANGKET STUDI PENDAHULUAN SKRIPSI TENTANG PEMBELAJARAN

FISIKA DI SMAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

Nama Sekolah : __________________________________________________

Nama Guru : __________________________________________________

Kelas : __________________________________________________

Petunjuk pengisian angket:

Isilah jawaban dengan memberikan Chek List (√) atau urutkan angka pada kolom

persegi yang telah disediakan dan jelaskan alasan atas jawaban tersebut.

Pertanyaan:

1. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah tempat Ibu/Bapak mengajar sekarang?

KTSP 2006 Kurikulum 2013 Revisi

Kurikulum 2013

2. Urutkan mata pelajaran dibawah ini dari yang dianggap sulit sampai yang dianggap

mudah oleh siswa!

Matematika Biologi

Fisika Bahasa Inggris

Kimia Bahasa Indonesia

Alasannya : __________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

3. Urutkan konsep-konsep fisika kelas XI dibawah ini dari yang tersulit sampai yang

termudah!

Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Termodinamika

Gelombang Mekanik

Alat-alat Optik

Fluida Statis

Fluida Dinamis

Gelombang Bunyi

Gelombang Cahaya

Suhu dan Kalor

Teori Kinetik Gas

Elastisitas dan Hukum Hooke

Alasannya : __________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

78

4. Urutkan model pelajaran dibawah ini dari yang paling sering digunakan sampai yang

tidak pernah digunakan dalam pembelajaran fisika!

Model Pembelajaran Project Based Learning

Model Pembelajaran Problem Based Learning

Model Pembelajaran Inquiry

Model Pembelajaran Advance Organizer

Model Pembelajaran Cooperative Learning

Alasannya : __________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

5. Sebelum kegiatan pembelajaran fisika, pemberian tes awal (pretest) diberikan.

Selalu

Kadang-kadang

Tidak Pernah

Alasannya : __________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

6. Nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran fisika di sekolah.

Lebih dari nilai KKM

Sama dengan nilai KKM

Kurang dari nilai KKM

Alasannya : __________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

7. Menurut Ibu/Bapak dari konsep-konsep fisika dibawah ini, manakah yang memerlukan

kemampuan kogntif tingkat tinggi?

Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Termodinamika

Gelombang Mekanik

Alat-alat Optik

Fluida Statis

Fluida Dinamis

Gelombang Bunyi

Gelombang Cahaya

Suhu dan Kalor

Teori Kinetik Gas

Elastisitas dan Hukum Hooke

Alasannya : __________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

79

Lampiran A.3 Lembar Angket Siswa

ANGKET STUDI PENDAHULUAN SKRIPSI TENTANG PEMBELAJARAN

FISIKA DI SMAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

Nama Sekolah : ___________________________________________________

Nama Siswa : ___________________________________________________

Kelas : ___________________________________________________

Petunjuk pengisian angket:

Isilah jawaban dengan memberikan Chek List (√) atau urutkan angka pada kolom persegi

yang telah disediakan dan jelaskan alasan atas jawaban tersebut.

Pertanyaan:

1. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah tempat kamu belajar sekarang?

KTSP 2006 Kurikulum 2013 Revisi

Kurikulum 2013

2. Urutkan mata pelajaran dibawah ini dari yang dianggap sulit sampai yang dianggap

mudah oleh kamu!

Matematika Biologi

Fisika Bahasa Inggris

Kimia Bahasa Indonesia

Alasannya : __________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

3. Urutkan konsep-konsep fisika kelas XI dibawah ini dari yang tersulit sampai yang

termudah!

Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Termodinamika

Gelombang Mekanik

Alat-alat Optik

Fluida Statis

Fluida Dinamis

Gelombang Bunyi

Gelombang Cahaya

Suhu dan Kalor

Teori Kinetik Gas

Elastisitas dan Hukum Hooke

Alasannya : __________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

80

4. Urutkan model pelajaran dibawah ini dari yang paling sering digunakan sampai yang

tidak pernah digunakan dalam pembelajaran fisika!

Model Pembelajaran Project Based Learning

Model Pembelajaran Problem Based Learning

Model Pembelajaran Inquiry

Model Pembelajaran Advance Organizer

Model Pembelajaran Cooperative Learning

Alasannya : __________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

5. Sebelum kegiatan pembelajaran fisika, pemberian tes awal (pretest) diberikan.

Selalu

Kadang-kadang

Tidak Pernah

Alasannya : __________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

6. Nilai rata-rata kamu pada mata pelajaran fisika di sekolah.

Lebih dari nilai KKM

Sama dengan nilai KKM

Kurang dari nilai KKM

Alasannya : __________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

7. Menurut kamu dari konsep-konsep fisika dibawah ini, manakah yang memerlukan

kemampuan kogntif tingkat tinggi?

Keseimbangan dan Dinamika Rotasi

Termodinamika

Gelombang Mekanik

Alat-alat Optik

Fluida Statis

Fluida Dinamis

Gelombang Bunyi

Gelombang Cahaya

Suhu dan Kalor

Teori Kinetik Gas

Elastisitas dan Hukum Hooke

Alasannya : __________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

81

Lampiran A.5 Hasil Angket Guru

HASIL ANGKET GURU DI SMAN KABUPATEN BOGOR

No Pertanyaan Jawaban Guru

SMAN 1 Cileungsi

SMAN 2 Gunung Putri SMAN 1 Klapanunggal SMAN 1 Jonggol

1 Kurikulum 2013 Revisi

2013 Revisi 2013 Revisi 2013 Revisi

2 Peringkat kesulitan

mata pelajaran fisika

menurut siswa

Fisika berada diperingkat 1

karena mata pelajaran yang

menjadi dasar dan alat

bantunya yaitu matematika

kurang dikuasai siswa

sehingga fisika menjadi yang

tersulit

Fisika berada diperingkat 1

karena fisika

mengkombinasikan antara

logika matematika dengan

logika sains

Fisika berada diperingkat 1

karena dalam pembelajaran

fisika banyak terkandung

konsep-konsep ilmu yang

terkait dengan kehidupan

sehari-hari

Fisika berada diperingkat 1

karena memerlukan

kemampuan penguasaan

konsep dan keerampilan yang

lebih tinggi dibanding mata

pelajaran lain

3 Urutan konsep-konsep

fisika kelas XI semester

2 dari yang tersulit

Termodinamika, Alat-alat

Optik, Gelombang Cahaya,

Gelombang Bunyi,

Gelombang Mekanik

Gelombang Mekanik,

Gelombang Cahaya,

Gelombang Bunyi,

Termodinamika, Alat-alat

Optik

Alat-alat Optik, Gelombang

Mekanik, Termodinamika,

Gelombang Bunyi,

Gelombang Cahaya

Gelombang Mekanik,

Termodinamika, Gelombang

Cahaya, Gelombang

Bunyi,Alat-alat Optik

4 Urutan penggunaan

model pembelajaran

dari yang paling sering

dipakai sampai yang

tidak pernah dipakai

Model Pembelajaran

Cooperative Learning, Model

Pembelajaran Inquiry, Model

Pembelajaran Problem Based

Learning, Model Project

Based Learning, Model

Pembelajaran Advance

Organizer

Model Pembelajaran

Cooperative Learning, Model

Pembelajaran Problem Based

Learning, , Model

Pembelajaran Inquiry, Model

Pembelajaran Advance

Organizer, Model Project

Based Learning

Model Pembelajaran

Cooperative Learning, Model

Pembelajaran Inquiry, Model

Pembelajaran Problem Based

Learning, Model Project

Based Learning, Model

Pembelajaran Advance

Organizer

Model Pembelajaran

Cooperative Learning, Model

Pembelajaran Problem Based

Learning, Model

Pembelajaran Inquiry, Model

Project Based Learning,

Model Pembelajaran Advance

Organizer

5 Pemberian tes awal

sebelum pembelajaran

dimulai

Kadang-kadang untuk

memahami/mengetahui

pemahaman awal siswa

Kadang-kadang karena

pelaksanaan pretest

disesuaikan dengan

Kadang-kadang karena lebih

kepada apresepsi

Kadang-kadang karena

tergantung situasi dan kondisi,

memungkinkan atau tidak

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

82

No Pertanyaan Jawaban Guru

SMAN 1 Cileungsi

SMAN 2 Gunung Putri SMAN 1 Klapanunggal SMAN 1 Jonggol

tentang materi yang akan

dipelajari

pencapaian materi disetiap

kelas dengan karakteristik

masing-masing kelas

6 Nilai rata-rata siswa

pada mata pelajaran

fisika

Kurang dari nilai KKM karena

siswa yang memiliki

kemampuan dalam mata

pelajaran fisika dalam satu

kelas tidak lebih dari 50%

jumlah siswa

Kurang dari nilai KKM karena

masih ada beberapa siswa

yang nilainya sangat rendah

sehingga mempengaruhi nilai

rata-rata pada mata pelajaran

fisika

Kurang dari nilai KKM

karena daya serap setiap anak

kurang.

Kurang dari nilai KKM karena

fisika memiliki rumus yang

dianggap banyak

7 Konsep-konsep fisika

kelas XI yang

memerlukan

kemampuan kognitif

tingkat tinggi

Keseimbangan dan Dinamika

Rotasi, Termodinamika, Teori

Kinetik Gas

Keseimbangan dan Dinamika

Rotasi, Gelombang Mekanik

Termodinamika, Gelombang

Mekanik, Gelombang Bunyi,

Gelombang Cahaya

Keseimbangan dan Dinamika

Rotasi, Termodinamika,

Gelombang Mekanik

Gelombang Bunyi

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

83

Lampiran A.5 Hasil Angket Siswa

HASIL ANGKET SISWA DI SMAN KABUPATEN BOGOR

1. Peringkat kesulitan mata pelajaran fisika menurut siswa

No Sekolah Jumlah Pemilih

Peringkat Kesulitan Fisika

Jumlah

Siswa

1 2 3 4 5 6

1 SMAN 1 Cileungsi 17 8 8 3 0 0 36

2 SMAN 2 Gunung Putri 18 13 4 0 1 0 36

3 SMAN 1 Jonggol 21 12 2 4 0 1 40

4 SMAN 1 Klapanunggal 15 13 5 2 0 0 35

Jumlah Siswa 71 46 19 9 1 1

147 Persentase 79,6 % 19% 1,4 %

Kategori Sulit Sedang Mudah

2. Konsep-konsep fisika kelas XI yang dianggap sulit oleh siswa

No Konsep Fisika Kelas XI

Jumlah Pemilih Persentase

1 Keseimbangan dan Dinamik Rotasi 18 12,2 %

2 Termodinamika 18 12,2 %

3 Gelombang Mekanik 22 15 %

4 Alat-alat Optik 16 10,9 %

5 Fluida Statis 10 6,8 %

6 Fluida Dinamis 13 8,8 %

7 Gelombang Bunyi 11 7,5 %

8 Gelombang Cahaya 12 8,2 %

9 Suhu dan Kalor 8 5,4 %

10 Teori Kinetik Gas 12 8,2 %

11 Elastisitas dan Hukum Hooke 7 4,8 %

Jumlah Siswa 147 100%

3. Nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran fisika

No Sekolah Nilai Rata-rata Siswa Jumlah Siswa

< KKM = KKM > KKM

1 SMAN 1 Cileungsi 23 8 5 36

2 SMAN 2 Gunung Putri 27 6 3 36

3 SMAN 1 Jonggol 28 8 4 40

4 SMAN 1 Klapanunggal 25 7 3 35

Jumlah Siswa 103 29 15 147

Persentase 70,1 % 19,7 % 10,2 % 100%

4. Konsep-konsep fisika kelas XI yang memerlukan kemampuan kognitif tingkat

tinggi

No Konsep Fisika Kelas XI

Jumlah Pemilih

Persentase

1 Keseimbangan dan Dinamik Rotasi 30 20,4 %

2 Termodinamika 25 17 %

3 Gelombang Mekanik 34 23,1 %

4 Alat-alat Optik 15 10,2 %

5 Fluida Statis 4 2,7 %

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

84

No Konsep Fisika Kelas XI

Jumlah Pemilih

Persentase

6 Fluida Dinamis 8 5,4 %

7 Gelombang Bunyi 9 6,1 %

8 Gelombang Cahaya 9 6,1 %

9 Suhu dan Kalor 4 2,7 %

10 Teori Kinetik Gas 7 4,8 %

11 Elastisitas dan Hukum Hooke 2 1,4 %

Jumlah Siswa 147 100%

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

85

LAMPIRAN B

Perangkat Pembelajaran

6. RPP Kelas Kontrol

7. RPP Kelas Eksperimen

8. LKS Kelas Eksperimen

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

86

Lampiran B.6 RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Cileungsi

Mata Pelajaran : FISIKA

Kelas / Semester : XI IPA 3/ 2

Materi Pokok : Gelombang Mekanik

Sub Materi : Karakteristik Gelombang

Pertemuan : I (Pertama)

Alokasi Waktu : 4 JP (1 x 45 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI-1

KI-2

KI-3

KI-4

:

:

:

:

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minat-nya untuk

memecahkan masalah.

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

3.8. Menganalisis karakteristik gelombang mekanik

4.8 Mengajukan gagasan penyelesaian masalah tentang karakteristik gelombang mekanik

misalnya pada tali.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)

1. Menjelaskan pengertian gelombang mekanik.

2. Membedakan 3 contoh fenomena terkait gelombang mekanik.

3. Membedakan 4 contoh fenomena terkait karakteristik gelombang mekanik.

4. Menghitung besaran-besaran fisis pada gelombang mekanik.

5. Menganalisis peristiwa terkait karakteristik gelombang mekanik.

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

87

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian gelombang mekanik dengan benar setelah

mengamati gambar yang ditampilkan melalui media power point.

2. Siswa dapat membedakan 3 contoh fenomena terkait gelombang mekanik dengan

benar setelah mengamati gambar yang ditampilkan melalui media power point.

3. Siswa dapat membedakan 4 contoh fenomena terkait karakteristik gelombang mekanik

dengan benar setelah menyimak pemaparan materi yang disampaikan oleh guru.

4. Siswa dapat menghitung besaran-besaran fisis pada gelombang mekanik dengan benar

setelah mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.

5. Siswa dapat menganalisis peristiwa terkait karakteristik gelombang mekanik dengan

benar setelah mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.

E. MATERI

1. Peta Konsep

2. Isi Materi

1) Gelombang Mekanik

Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium perantara

dalam perambatannya. Contoh dari gelombang mekanik adalah gelombang bunyi,

gelombang tali dan gelombang air.

2) Besaran Pada Gelombang Mekanik

(a) (b)

Gambar 2.1 (a) gelombang tranversal dan (b) gelombang longutudina

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

88

Berikut ini dijelaskan beberapa istilah yang berlaku pada gelombang transversal,

berdasarkan pada Gambar 2.1 yaitu :

a. Puncak gelombang, yaitu titik-titik tertinggi pada gelombang (misalnya titik B dan F).

b. Dasar gelombang, yaitu titik-titik terendah pada gelombang (misalnya titik D dan H).

c. Bukit gelombang, yaitu lengkungan A-B-C atau E-F-G

d. Lembah gelombang, yaitu lengkungan C-D-E atau G-H-I

e. Satu gelombang terdiri atas satu bukit dan satu lembah untuk gelombang travensal,

sedangkan untuk gelombang longitudinal terdiri dari satu rapatan dan satu renggangan.

Gelombang tranversal juga dapat dihitung satu gelombang dari puncak ke puncak atau

lembah ke lembah. (misalnya : ABCDE, BCDEF, DEFGH)

f. Panjang gelombang (Ξ»), yaitu jarak yang ditempuh selama satu gelombang.

Persamaannya sebagai berikut :

𝑛 = π‘π‘Žπ‘›π‘¦π‘Žπ‘˜π‘›π‘¦π‘Ž π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘”

𝑠 = π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž (π‘š)

g. Amplitudo (A), yaitu simpangan maksimum dari gelombang (misalnya: b’B, d’D, f’F

dan h’H).

h. Periode gelombang (T), yaitu waktu yang diperlukan untuk menempuh satu

gelombang. Persamaannya sebagai berikut :

𝑑 = π‘€π‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž (𝑠)

𝑛 = π‘π‘Žπ‘›π‘¦π‘Žπ‘˜π‘›π‘¦π‘Ž π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘”

i. Frekuensi gelombang (f), yaitu jumlah gelombang yang melewati suatu titik tiap satuan

waktu. Persamaannya sebagai berikut :

𝑓 = π‘“π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘’π‘’π‘›π‘ π‘– π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” (𝐻𝑧)

𝑇 = π‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘œπ‘‘π‘’ π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” (𝑠)

j. Cepat rambat gelombang (v), yaitu jarak yang ditempuh gelombang tiap satu satuan

waktu. Persamaannya sebagi berikut :

𝑠 = π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž (π‘š)

𝑑 = π‘€π‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž (𝑠)

πœ† = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” (π‘š) 𝑣 = π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘ π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘‘ π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” (π‘š/𝑠)

3) Karakteristik Gelombang Mekanik

Gelombang mekanik maupun gelombang secara umum mempunyai sifat-sifat

antara lain dapat dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), dipadukan (interferensi) dan

dilenturkan (difraksi).

πœ† =𝑠

𝑛 𝑛 πœ† = 𝑠

𝑇 =𝑑

𝑛

𝑓 =𝑛

𝑑 𝑓 =

1

𝑇

𝑣 = πœ†π‘“ 𝑣 =πœ†

𝑇 𝑣 =

𝑠

𝑑

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

89

a. Pemantulan Gelombang (Refleksi)

Pemantulan gelombang (refleksi) merupakan peristiwa kembalinya seluruh atau

sebagian gelombang bila bertemu dengan penghalang atau bidang batas antara dua

medium.

Gambar 2.2 Pemantulan Gelombang

b. Pembiasan Gelombang (Refraksi)

Pembiasan gelombang (refraksi), merupakan peristiwa terjadinya pembelokan arah

rambat gelombang melalui bidang batas dua medium berbeda indeks biasnya atau

gelombang merambat pada air yang berbeda kedalamannya.

Gambar 2.3 Pembiasan Gelombang

Persamaannya sebagai berikut :

Keterangan:

𝑛21 = 𝑛2

𝑛1 = indeks bias relatif

𝑛1 = π‘–π‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘π‘–π‘Žπ‘  π‘šπ‘’π‘‘π‘™π‘Žπ‘˜ π‘šπ‘’π‘‘π‘–π‘’π‘š 1 𝑖 = 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑑 π‘‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›π‘”

𝑛2 = π‘–π‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘π‘–π‘Žπ‘  π‘šπ‘’π‘‘π‘™π‘Žπ‘˜ π‘šπ‘’π‘‘π‘–π‘’π‘š 2 π‘Ÿ = 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑑 π‘‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›π‘”

πœ†1 π‘‘π‘Žπ‘› πœ†2 = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” π‘π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘šπ‘’π‘‘π‘–π‘’π‘š 1 π‘‘π‘Žπ‘› 2

𝑣1 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑣2 = π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘ π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘‘ π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” π‘π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘šπ‘’π‘‘π‘–π‘’π‘š 1 π‘‘π‘Žπ‘› 2

c. Interferensi Gelombang

Interferensi gelombang merupakan peristiwa perpaduan dua gelombang atau lebih

yang membentuk pola tertentu berupa pola penguatan dan penghilangan muka gelombang.

Ketika kedua gelombang sefase berpadu, maka terjadi interferensi yang saling

memperkuat disebut interferensi konstruktif. Sebaliknya, ketika gelombang berlawanan

fase terpadu, maka terjadi interferensi yang saling meniadakan disebut interferensi

destruktif.

𝑛21 =sin 𝑖

sin π‘Ÿ

𝑛2

𝑛1=

sin 𝑖

sin π‘Ÿ

𝑛2

𝑛1=

πœ†1

πœ†2=

𝑣1

𝑣2=

sin 𝑖

sin π‘Ÿ

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

90

Gambar 2.4 Interferensi gelombang

d. Difraksi Gelombang

Difraksi gelombang adalah peristiwa pelenturan gelombang karena melalui celah

sempit atau karena adanya penghalang.

Gambar 2.5 Difraksi gelombang

F. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN

Pendekatan

Motode

:

:

Saintifik

Ceramah, tanya jawab dan latihan soal

G. MEDIA PEMBELAJARAN

No Media Pembelajaran Keterangan Jumlah

1

Media

a. PPT 1

b. Video 1

2

Alat dan bahan

a. Infokus 1

b. Notebook 1

c. Papan Tulis 2

d. Spidol 4

e. Speaker 2

H. SUMBER BELAJAR

1) Bagus Raharja dkk. 2014. Panduan Belajar Fisika 2B SMA Kelas XI. Bogor :

Yudhistira.

2) Kanginan, Marthen. 2017. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

3) Lasmi, Ni Ketut. 2017. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

4) Rinawan Abadi, Adip Ma’rifu Sururi & Bara Wahyu Ramadhan. 2017. Fisika:

Peminatan Matematika dn Ilmu-Ilmu Alam SMA/MA Kelas XI Semester 2. Klaten : PT

Intan Perwira.

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

91

I. LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAPAN SINTAKS KEGIATAN PEMBELAJARAN

GURU SISWA

Pendahuluan

( 10 menit )

Orientasi 1 Guru menyiapkan siswa belajar dengan mengajak

siswa berdo’a bersama untuk memulai pembelajaran

2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai pada pertemuan kali ini

1 Siswa berdo’a bersama-sama untuk memulai

pembelajaran

2 Siswa menyimak apa yang disampaikan oleh guru

Apersepsi 3 Guru bertanya β€œMengapa gelombang laut yang

bergerak menuju pantai, satu gelombang disusul

oleh gelombang lainnya, siang dan malam secara

terus menerus, namun daerah pantai tidak banjir

3 Siswa diharapkan menjawab β€œGelombang laut secara

nyata tidak membawa air laut (sebagai medium) untuk

merambat bersamanya. Selama gelombang laut

merambat ke pantai, air laut hanya bergerak naik

turun dan tidak bergerak maju, sehingga air laut tidak

menyebabkan banjir pada daerah pantai”

Motivasi 4 Guru menayangkan video yang terkait dengan salah

satu karakteristik gelombang mekanik berjudul

β€œApakah Indonesia rawan tsunami?”

4 Siswa menyimak video yang ditayangkan oleh guru dan

diharapkan memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap

materi yang akan dipelajari

Inti

(2 jam 10

menit)

Mengamati 1. Guru menampilkan gambar-gambar fenomena terkait

karakteristik gelombang melalui power point.

1. Siswa mengamati gambar-gambar fenomena terkait

karakteristik gelombang yang disajikan guru dengan

seksama.

Menanya 2. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk

bertanya terkait gambar yang disajikan.

3. Guru mempersilahkan kepada siswa lainnya untuk

menjawab.

2. Siswa diharapkan mengajukan pertanyaan terkait

gambar yang disajikan.

3. Siswa lainnya diharapkan berani untuk mengajukan

pendapat masing-masing.

Mengeksplorasi 4. Guru mengkonfirmasi jawaban yang siswa

sampaikan.

5. Guru menyampaikan materi pembelajaran melalui

power point.

4. Siswa menyimak konfirmasi jawaban yang disampaikan

oleh guru.

5. Siswa menyimak materi pembelajaran yang

disampaikan oleh guru melalui power point.

Mengasosiasi 6. Guru memberikan latihan soal melalui media power

point.

7. Guru mengamati dan membimbing siswa dalam

menyelesaikan latihan soal.

6. Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh

guru.

7. Siswa diharapkan mampu mengikuti bimbingan yang

disampaikan oleh guru.

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

92

TAHAPAN SINTAKS KEGIATAN PEMBELAJARAN

GURU SISWA

Mengkomunikasi 8. Guru meminta beberapa perwakilan siswa untuk

menuliskan jawaban latihan soal di papan tulis dan

menjelaskannya di depan kelas.

9. Guru bersama siswa mengoreksi jawaban yang

dituliskan di papan tulis.

8. Beberapa perwakilan siswa menuliskan jawaban latihan

soal di papan tulis dan menjelaskannya di depan kelas.

9. Siswa bersama guru mengoreksi jawaban yang

dituliskan di papan tulis.

Penutup

(40 menit)

Menyimpulkan 1 Guru mengajak siswa menyimpulkan bersama-sama

materi yang telah dipelajari

1 Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

Mengevaluasi 2 Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa 2 Siswa mengerjakan soal evaluasi dari guru

Memberikan

umpan balik

3 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

bertanya jika masih ada hal yang tidak dimengerti

mengenai materi

3 Siswa diharapkan bertanya kepada guru jika masih ada

hal yang tidak dimengerti mengenai materi

Memberikan

Tindak Lanjut

4 Guru memberikan informasikan kepada siswa untuk

mempelajari lagi latihan soal dirumah

5 Guru menutup kelas dengan mengucapan salam.

4 Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan oleh

guru

5 Siswa membalas salam guru

J. PENILAIN HASIL BELAJAR

Teknik Penilaian : Tes tertulis

Bentuk Instrumen : Tes uraian

Jakarta, 8 Januari 2019

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

( Kinkin Suartini M,Pd )

NIP. 197804062006042003

Penyusun,

( Devia Putri Nur Illahi )

NIM. 1113016300053

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

93

Soal Evaluasi I

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

1 Menentukan

indeks bias

gelombang

mekanik

C3 35 Perhatikan gambar berikut !

53o

𝑛1 = 1

𝑣2 = 24π‘š/𝑠

37o

𝑣3 = 16π‘š/𝑠

Tentukan indeks bias medium 2 dan

medium 3 !

Diketahui :

𝑛1 = 1 sin 𝑖 = 53Β° 𝑣2 = 24 π‘š/𝑠 sin π‘Ÿ = 37Β° 𝑣3 = 16 π‘š/𝑠

Ditanya : 𝑛2 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑛3 ?

Jawaban :

1. Mencari indeks bias medium 2

𝑛2

𝑛1=

sin 𝑖

sin π‘Ÿ

𝑛2

1=

sin 53Β°

sin 37Β°

𝑛2 =

4535

=4

3

𝑛2 = 1,33

2. Mencari indeks bias medium 2 𝑛3

𝑛2=

𝑣1

𝑣2

𝑛3

1,33=

24 π‘š/𝑠

16 π‘š/𝑠

𝑛3 =3

2Γ—

4

3

𝑛3 = 2

5

15

15

2 Menganalisis

peristiwa

terkait

karakteristik

gelombang

mekanik

C4 65 Suatu gelombang dengan kecepatan 𝑣

melewati celah sempit sehingga kecepatan

berubah menjadi setengah kali kecepatan

awal. Frekuensi yang dimiliki gelombang

sebelum melewati celah 4 Hz, sedangkan

setelah melewati celah menjadi 6 Hz. Jika

Diketahui :

𝑣2 =1

2𝑣1

𝑓1 = 4 𝐻𝑧

𝑓2 = 6 𝐻𝑧

πœ†2 = πœ†1 βˆ’ 3 π‘š

10

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

94

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

panjang gelombang setelah melewati celah

3 m lebih pendek, hitunglah perbedaan

panjang gelombang sebelum dan sesudah

melewati celah !

Ditanya : πœ†1 π‘‘π‘Žπ‘› πœ†2 ?

Jawaban :

1. Kecepatan gelombang sebelum melewati celah

𝑣1 = πœ†1 Γ— 𝑓1

𝑣1 = πœ†1 Γ— 4 𝐻𝑧

πœ†1 =𝑣1

4 . . . (1)

2. Kecepatan gelombang setelah melewati celah

𝑣2 = πœ†2 Γ— 𝑓2

1

2𝑣1 = (πœ†1 βˆ’ 3) Γ— 6 𝐻𝑧

1

2𝑣1 = 6πœ†1 βˆ’ 18

𝑣1 = 12πœ†1 βˆ’ 36 . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk

menentukan frekuensi gelombang datang dan pantul

πœ†1 =𝑣1

4

πœ†1 =12πœ†1 βˆ’ 36

4

4πœ†1 = 12πœ†1 βˆ’ 36

36 = 12πœ†1 βˆ’ 4πœ†1

8πœ†1 = 36

πœ†1 = 4,5 π‘š

πœ†2 = πœ†1 βˆ’ 3 π‘š

πœ†2 = 4,5 π‘š βˆ’ 3 π‘š

πœ†2 = 1,5 π‘š

Jadi, perbedaan panjang gelombang sebelum dan sesudah

melewati celah adalah 4,5 m dan 1,5 m

15

15

15

5

5

Format Penilaian = 45 + 65 = 100

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

95

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Cileungsi

Mata Pelajaran : FISIKA

Kelas / Semester : XI IPA 3/ 2

Materi Pokok : Gelombang Mekanik

Sub Materi : Gelombang Berjalan

Pertemuan : II (Kedua)

Alokasi Waktu : 4 JP (1 x 45 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI-1

KI-2

KI-3

KI-4

:

:

:

:

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minat-nya untuk

memecahkan masalah.

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

3.9. Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang berjalan dan gelombang stasioner pada

berbagai kasus nyata.

4.9. Melakukan percobaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner, beserta presentasi

hasil dan makna fisisnya.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN

1. Membedakan 2 jenis gelombang mekanik berdasarkan amplitudonya.

2. Menghitung besaran-besaran fisis pada persamaan gelombang berjalan.

3. Menganalisis persamaan gelombang berjalan.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat membedakan 2 jeni gelombang mekanik berdasarkan amplitudonya

dengan benar setelah mengamati gambar yang ditampilkan melalui media power point.

2. Siswa dapat menghitung besaran-besaran fisis pada persamaan gelombang berjalan

dengan benar setelah mengerjakan soal latihan yang diberikan guru.

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

96

3. Siswa dapat menganalisis persamaan gelombang berjalan dengan benar setelah

mengerjakan soal latihan yang diberikan guru.

E. MATERI

1. Peta Konsep

2. Isi Materi

1) Gelombang Berjalan

Gelombang berdasarkan amplitudonya dibedakan menjadi gelombang berjalan dan

gelombang stasioner. Gelombang berjalan merupakan gelombang yang nilai amplitudonya

tetap, sedangkan gelombang stasioner merupakan gelombang yang nilai amplitudonya

berubah ubah.

2) Persamaan Gelombang Berjalan

Persamaan Simpangan

Persamaan simpangan gelombang berjalan dapat dituliskan sebagai berikut.

Keterangan :

𝑦 = π‘ π‘–π‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘› (π‘š) 𝑓 = π‘“π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘’π‘’π‘›π‘ π‘– π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” (𝐻𝑧)

𝐴 = π‘Žπ‘šπ‘π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘‘π‘œ (π‘š) 𝑑 = π‘€π‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž (𝑠)

πœ” = π‘˜π‘’π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑑 (π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠) 𝑇 = π‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘œπ‘‘π‘’ π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” (𝑠)

π‘˜ = π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” π‘₯ = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘™π‘– (π‘š)

πœ† = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” (π‘š)

Persamaan Kecepatan

Kecepatan gelombang merupakan turunan pertama fungsi simpangan terhadap

waktu.

Persamaan Percepatan

Percepatan gelombang merupakan turunan pertama kecepatan terhadap waktu.

𝑣 =𝑑𝑦

𝑑𝑑=

𝑑

𝑑𝑑[𝐴 sin(πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯)] 𝑣 = πœ”π΄ cos(πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯)

π‘Ž =𝑑𝑣

𝑑𝑑=

𝑑

𝑑𝑑[𝐴 sin(πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯)] π‘Ž = βˆ’πœ”2𝐴 sin(πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯) = βˆ’πœ”2𝑦

𝑦𝑝 = ±𝐴 sin (πœ”π‘‘ Β± π‘˜π‘₯)

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

97

3) Sudut Fase

Besar sudut dalam fungsi sinus (dinyatakan dalam radian) disebut sudut fase.

𝝎 = π’Œπ’†π’„π’†π’‘π’‚π’•π’‚π’ 𝒔𝒖𝒅𝒖𝒕 (𝒓𝒂𝒅/𝒔)

π’Œ = π’ƒπ’Šπ’π’‚π’π’ˆπ’‚π’ π’ˆπ’†π’π’π’Žπ’ƒπ’‚π’π’ˆ

4) Fase Gelombang

Persamaan sudut fase dapat ditulis dalam bentuk πœƒ = 2πœ‹πœ‘ dengan πœ‘ disebut fase

gelombang.

5) Beda Fase Gelombang

Gambar 2.1 Beda fase gelombang

Fase titik A yang bergerak π‘₯𝐴 dari titik asal getaran O, pada saat O telah bergetar t

sekon menurut persamaan (11) adalah πœ‘π΄ =𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯𝐴

πœ†. Pada saat yang sama, titik B yang

berjarak π‘₯𝐡 dari titk asal getaran O menjadi fase πœ‘π΅ =𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯𝐡

πœ†. Beda fase antar titik A dan

B adalah sebagai berikut.

F. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN

Pendekatan

Motode

:

:

Saintifik

Ceramah, tanya jawab dan latihan soal

G. MEDIA PEMBELAJARAN

No Media Pembelajaran Keterangan Jumlah

1

Media

a. PPT 1

b. Video 1

2

Alat dan bahan

a. Infokus 1

b. Notebook 1

c. Papan Tulis 2

d. Spidol 4

e. Speaker 2

H. SUMBER BELAJAR

1) Bagus Raharja dkk. 2014. Panduan Belajar Fisika 2B SMA Kelas XI. Bogor :

Yudhistira.

2) Kanginan, Marthen. 2017. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

πœ‘ =𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯

πœ†=

πœƒ

2πœ‹

πœƒ = πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯ = 2πœ‹ (𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯

πœ†)

βˆ†πœ‘ = πœ‘2 βˆ’ πœ‘1 = (𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯𝐴

πœ†) βˆ’ (

𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯𝐡

πœ†) βˆ†πœ‘ =

βˆ’(π‘₯𝐡 βˆ’ π‘₯𝐴)

πœ†=

βˆ’βˆ†π‘₯

πœ†

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

98

3) Lasmi, Ni Ketut. 2017. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

4) Rinawan Abadi, Adip Ma’rifu Sururi & Bara Wahyu Ramadhan. 2017. Fisika :

Peminatan Matematika dn Ilmu-Ilmu Alam SMA/MA Kelas XI Semester 2. Klaten : PT

Intan Perwira.

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

99

I. LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAPAN SINTAKS KEGIATAN PEMBELAJARAN

GURU SISWA

Pendahuluan

( 10 menit )

Orientasi 1 Guru menyiapkan siswa belajar dengan mengajak siswa

berdo’a bersama untuk memulai pembelajaran

2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai pada pertemuan kali ini

1 Siswa berdo’a bersama-sama untuk memulai pembelajaran

2 Siswa menyimak apa yang disampaikan oleh guru

Apersepsi 3 Guru bertanya β€œPernahkah kalian masuk ke suatu

ruangan kosong dan berteriak, apa yang akan terjadi?”

3 Siswa diharapkan menjawab β€œPernah, setelah berteriak

sesaat kemudian seolah-olah akan ada yang membalas

teriakan. Teriakan balasan itu sebenarnya berasal dari

teriakan kita sendiri yang dipantulkan oleh dinding.

Peristiwa ini merupakan peristiwa pemantulan

gelombang yang disebut gema.”

Motivasi 4 Guru menayangkan video untuk memotivasi siswa berjudul

β€œMotivasi Belajar from Merry Riana”

4 Siswa menyimak video yang ditayangkan oleh guru dan

diharapkan memiliki rmotivasi untuk belajar.

Inti

(2 jam 10

menit)

Mengamati 1. Guru menampilkan gambar-gambar fenomena terkait

gelombang berjalan melalui power point.

1. Siswa mengamati gambar-gambar fenomena terkait

gelombang berjalan yang disajikan guru dengan seksama.

Menanya 2. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya

terkait gambar yang disajikan.

3. Guru mempersilahkan kepada siswa lainnya untuk

menjawab.

2. Siswa diharapkan mengajukan pertanyaan terkait gambar

yang disajikan.

3. Siswa lainnya diharapkan berani untuk mengajukan

pendapat masing-masing.

Mengeksplorasi 4. Guru mengkonfirmasi jawaban yang siswa sampaikan.

5. Guru menyampaikan materi pembelajaran melalui power

point.

4. Siswa menyimak konfirmasi jawaban yang disampaikan

oleh guru.

5. Siswa menyimak materi pembelajaran yang disampaikan

oleh guru melalui power point.

Mengasosiasi 6. Guru memberikan latihan soal melalui media power point.

7. Guru mengamati dan membimbing siswa dalam

menyelesaikan latihan soal.

6. Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru.

7. Siswa diharapkan mampu mengikuti bimbingan yang

disampaikan oleh guru.

Mengkomunikasi 8. Guru meminta beberapa perwakilan siswa untuk

menuliskan jawaban latihan soal di papan tulis dan

menjelaskannya di depan kelas.

9. Guru bersama siswa mengoreksi jawaban yang dituliskan di

papan tulis.

8. Beberapa perwakilan siswa menuliskan jawaban latihan

soal di papan tulis dan menjelaskannya di depan kelas.

9. Siswa bersama guru mengoreksi jawaban yang dituliskan

di papan tulis.

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

10

0

TAHAPAN SINTAKS KEGIATAN PEMBELAJARAN

GURU SISWA

Penutup

(40 menit)

Menyimpulkan 1 Guru mengajak siswa menyimpulkan bersama-sama materi

yang telah dipelajari

1 Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

Mengevaluasi 2 Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa 2 Siswa mengerjakan soal evaluasi dari guru

Memberikan

umpan balik

3 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

jika masih ada hal yang tidak dimengerti mengenai materi

3 Siswa diharapkan bertanya kepada guru jika masih ada hal

yang tidak dimengerti mengenai materi

Memberikan

Tindak Lanjut

4 Guru memberikan informasikan kepada siswa untuk

mempelajari lagi latihan soal dirumah

5 Guru menutup kelas dengan mengucapan salam.

4 Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan oleh

guru

5 Siswa membalas salam guru

J. PENILAIN HASIL BELAJAR

Teknik Penilaian : Tes tertulis

Bentuk Instrumen : Tes uraian

Jakarta, 8 Januari 2019

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

( Kinkin Suartini M,Pd )

NIP. 197804062006042003

Penyusun,

( Devia Putri Nur Illahi )

NIM. 1113016300053

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

10

1

Soal Evaluasi II

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

1 Menghitung

besaran-besaran

fisis dari

persamaan

gelombang

berjalan

C3 45 Gelombang berjalan memiliki persamaan :

𝑦 = 0,06 sin(πœ‹π‘₯ + 4πœ‹π‘‘)

dengan x dan y dalam meter serta t dalam

sekon. Tentukan :

a. Arah getar dan rambatan

b. Frekuensi gelombang

c. Panjang gelombang

d. Cepat rambat gelombang

e. Fase gelombang selama 5 sekon pada

jarak 1 m

f. Simpangan, kecepatan dan percepatan

gelombang waktu 1

6 sekon dan jarak

1

2 m

Diketahui :

𝑦 = 0,06 sin(πœ‹π‘₯ + 4πœ‹π‘‘)

πœ” = 4πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

π‘˜ = πœ‹

A = 0,06 m

Ditanya :

a. Arah getar dan rambatan

b. 𝑓 ?

c. πœ† ?

d. 𝑣 ?

e. πœ‘ ? ketika π‘₯ = 1 π‘š π‘‘π‘Žπ‘› 𝑑 = 5 π‘ π‘’π‘˜π‘œπ‘›

f. 𝑦, 𝑣, π‘Ž? π‘₯ =1

2 π‘š π‘‘π‘Žπ‘› 𝑑 =

1

6 π‘ π‘’π‘˜π‘œπ‘›

Jawaban :

a. Arah getar ke atas dan rambatan ke kiri

b. πœ” = 2πœ‹π‘“

4πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠 = 2πœ‹ Γ— 𝑓

𝑓 = 2 𝐻𝑧

c. π‘˜ =2πœ‹

πœ†

πœ‹ =2πœ‹

πœ†

πœ† = 2 π‘š

d. 𝑣 = πœ†π‘“ = 2 Γ— 2 = 4 π‘š/𝑠

e. πœ‘ =𝑑

𝑇+

π‘₯

πœ†=

5

0,5+

1

2= 10,5

f. 𝑦 = 0,06 sin(πœ‹π‘₯ + 4πœ‹π‘‘)

𝑦 = 0,06 sin (πœ‹ (1

2) + 4πœ‹ (

1

6))

𝑦 = 0,06 sin (180Β° (1

2) + 4(180Β°) (

1

6))

5

5

5

5

5

5

5

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

10

2

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

𝑦 = 0,06 sin(210Β°)

𝑦 = 0,06(βˆ’0,5) = βˆ’0,03 π‘š

𝑣 = 0,06(4πœ‹) π‘π‘œπ‘ (πœ‹π‘₯ + 4πœ‹π‘‘)

𝑣 = 0,06(4πœ‹) cos(210Β°) 𝑣 = 0,24πœ‹ (βˆ’0,87) = βˆ’0,21πœ‹ π‘š/𝑠

π‘Ž = βˆ’0,24πœ‹(4πœ‹) 𝑠𝑖𝑛(πœ‹π‘₯ + 4πœ‹π‘‘)

π‘Ž = βˆ’0,96πœ‹2 sin(210Β°) π‘Ž = βˆ’0,96πœ‹2 (βˆ’0,5) = 0,48πœ‹2 π‘š/𝑠

5

5

2 Menganalisis

persamaan

gelombang

berjalan

C4 55 Ada dua tali yang digetarkan sehingga

membentuk dua persamaan gelombang yang

berbeda sebagai berikut :

𝑦1 = 𝐴 sin(π‘˜1π‘₯ βˆ’ 4πœ‹π‘‘)

𝑦2 = 𝐴 sin(π‘˜2π‘₯ βˆ’ 10πœ‹π‘‘)

Diketahui bahwa kecepatan rambat

gelombang kedua lebih besar dua kali dari

kecepatan rambat gelombang pertama.

Banyaknya gelombang yang terbentuk pada

tali pertama dan kedua masing-masing 3 dan

5. Jika panjang tali kedua lebih panjang 2 m

dari panjang tali pertama, hitunglah panjang

kedua tali ketika disambungkan !

Diketahui :

𝑦1 = 𝐴 sin(π‘˜1π‘₯ βˆ’ 4πœ”π‘‘)

πœ”1 = 4πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

𝑛1 = 3

𝑦2 = 𝐴 sin(π‘˜2π‘₯ βˆ’ 10πœ”π‘‘)

πœ”1 = 10πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

𝑛1 = 5

β„“2 = β„“1 + 2

Ditanya : β„“π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ ?

Jawaban :

1. Kecepatan rambat gelombang pada persamaan

pertama

𝑣1 = πœ†1𝑓1

𝑣1 =β„“1

𝑛1Γ—

πœ”1

2πœ‹

𝑣1 =β„“1

3Γ—

4πœ‹

2πœ‹

𝑣1 =2β„“1

3

β„“1 = 3𝑣1

2 . . . (1)

2. Kecepatan rambat gelombang pada persamaan kedua

𝑣2 = πœ†2𝑓2

10

10

10

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

10

3

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

2𝑣1 =β„“2

𝑛2Γ—

πœ”2

2πœ‹

2𝑣1 =(β„“1 + 2)

5Γ—

10πœ‹

2πœ‹

2𝑣1 = β„“1 + 2

𝑣1 =β„“1 + 2

2 . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk

mencari β„“1 dan β„“2

β„“1 = 3𝑣1

2

β„“1 = 3 (

β„“1 + 22 )

2

2β„“1 = 3β„“1 + 6

2

4β„“1 = 3β„“1 + 6

4β„“1 βˆ’ 3β„“1 = 6

β„“1 = 6 π‘š

β„“2 = β„“1 + 2 π‘š

β„“2 = 6 π‘š + 2 π‘š

β„“2 = 8 π‘š

Jadi, panjang kedua tali ketika disambung menjadi :

β„“π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = β„“1 + β„“2 = 6 π‘š + 8 π‘š = 14 π‘š

15

5

5

Format Penilaian = 45 + 55 = 100

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

104

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Cileungsi

Mata Pelajaran : FISIKA

Kelas / Semester : XI IPA 3/ 2

Materi Pokok : Gelombang Mekanik

Sub Materi : Gelombang Stasioner

Pertemuan : III (Ketiga)

Alokasi Waktu : 4 JP (1 x 45 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI-1

KI-2

KI-3

KI-4

:

:

:

:

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minat-nya untuk

memecahkan masalah.

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

3.9. Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang berjalan dan gelombang stasioner pada

berbagai kasus nyata.

4.9. Melakukan percobaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner, beserta presentasi

hasil dan makna fisisnya.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN

1. Menganalisis peristiwa terkait gelombang stasioner pada ujung terikat.

2. Menganalisis peristiwa terkait gelombang stasioner pada ujung bebas.

3. Menganalisis peristiwa terkait gelombang stasioner pada percobaan Melde.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menganalisis peristiwa terkait gelombang stasioner pada ujung terikat

dengan benar setelah mengerjakan soal latihan yang diberikan guru.

2. Siswa dapat menganalisis peristiwa terkait gelombang stasioner pada ujung bebas

dengan benar setelah mengerjakan soal latihan yang diberikan guru.

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

105

3. Siswa dapat menganalisis peristiwa terkait gelombang stasioner pada percobaan Melde

dengan benar setelah mengerjakan soal latihan yang diberikan guru.

E. MATERI

1. Peta Konsep

2. Isi Materi

1) Gelombang Stasioner

Gelombang stasioner merupakan gelombang yang nilai amplitudonya berubah

ubah. Gelombang stasioner dibedakan menjadi 2 jenis yaitu gelombang stasioner ujung

terikat dan gelombang stasioner ujung bebas.

2) Gelombang Stasioner Ujung terikat

Gelombang stasioner ujung terikat yaitu gelombang stasioner yang salah satu

ujungnya diikat atau dibuat tetap sehingga ujungnya tidak dapat bergerak bebas.

Gambar 2.1 Pemantulan ujung terikat

3) Persamaan Gelombang Stasioner Ujung terikat

Persamaan Amplitudo

Persamaan Amplitudo untuk gelombang stasioner ujung terikat sebagai berikut :

Persamaan Simpangan

Persamaan Amplitudo untuk gelombang stasioner ujung terikat sebagai berikut :

Persamaan Kecepatan

Persamaan Amplitudo untuk gelombang stasioner ujung terikat sebagai berikut :

𝐴𝑠 = 2 A sin π‘˜π‘₯

𝑦 = 2 𝐴 sin π‘˜π‘₯ cos πœ”π‘‘ 𝑦 = 𝐴𝑠 cos πœ”π‘‘

𝑣 = βˆ’2πœ” 𝐴 sin π‘˜π‘₯ sin πœ”π‘‘

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

106

Persamaan Percepatan

Persamaan Amplitudo untuk gelombang stasioner ujung terikat sebagai berikut :

4) Karakteristik Gelombang Stasioner Ujung terikat

Pada ujung terikat beda fasenya adalah 1

2(βˆ†πœ‘ =

1

2)karena terjadi pembalikan fase

dan terjadi simpul.

Gambar 2.2 Simpul dan perut pada pemantulan ujung terikat

Simpul

Persamaan untuk letak simpul ujung terikat sebagai berikut :

Perut

Persamaan untuk letak perut ujung terikat sebagai berikut :

5) Aplikasi Gelombang Stasioner Ujung terikat

Percobaan Melde

Percobaan Melde adalah salah satu alat yang dapat menunjukkan adanya

gelombang stasioner pada tali/dawai. Percobaan Melde dapat digunakan untuk menentukan

besar cepat rambat gelombang pada tali atau dawai. Percobaan Melde yang dilakukan

seperti pada gambar berikut.

Gamabar 2.3 Percobaan Melde

Persamaan kecepatan rambat gelombang pada tali/dawai sebagai berikut :

Keterangan :

𝑣 = π‘˜π‘’π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘‘ π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” π‘π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘‘π‘Žπ‘™π‘–/π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘– (π‘š/𝑠)

π‘š = π‘šπ‘Žπ‘ π‘Ž π‘‘π‘Žπ‘™π‘–/dawai (kg)

𝐹 = π‘”π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘‘π‘’π‘”π‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘‘π‘Žπ‘™π‘–/π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘– (𝑁)

β„“ = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘™π‘–/π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘– (π‘š)

πœ‡ = π‘šπ‘Žπ‘ π‘ π‘Ž π‘‘π‘Žπ‘™π‘– π‘π‘’π‘Ÿ π‘ π‘Žπ‘‘π‘’π‘Žπ‘› π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘™π‘– (π‘˜π‘”/π‘š)

6) Gelombang Stasioner Ujung bebas

Gelombang stasioner ujung bebas yaitu gelombang stasioner yang salah satu

ujungnya tidak diikat atau dibiarkan bebas sehingga ujungnya bisa bergerak bebas.

𝑣 = √𝐹

πœ‡ 𝑣 = √

𝐹ℓ

π‘š πœ‡ =

π‘š

β„“

π‘Ž = βˆ’2πœ”2 𝐴 sin π‘˜π‘₯ cos πœ”π‘‘

π‘₯𝑠(𝑛+1) = 2𝑛 Γ—πœ†

4

π‘₯𝑝(𝑛+1) = (2𝑛 + 1) Γ—πœ†

4

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

107

Gambar 2.3 Pemantulan ujung terikat

7) Persamaan Gelombang Stasioner Ujung bebas

Persamaan Amplitudo

Persamaan amplitudo untuk gelombang stasioner ujung terikat sebagai berikut :

Persamaan Simpangan

Persamaan simpangan untuk gelombang stasioner ujung terikat sebagai berikut :

Persamaan Kecepatan

Persamaan kecepatan untuk gelombang stasioner ujung terikat sebagai berikut :

Persamaan Percepatan

Persamaan perceptan untuk gelombang stasioner ujung terikat sebagai berikut :

8) Karakteristik Gelombang Stasioner Ujung bebas

Pada pemantulan ujung bebas, beda fasenya adalah nol (βˆ†π‘₯ = 0) dan terjadi

simpangan maksimum (perut).

Gambar 2.4 Simpul dan perut pada pemantulan ujung bebas

Simpul

Persamaan untuk letak simpul ujung terikat sebagai berikut :

Perut

Persamaan untuk letak perut ujung terikat sebagai berikut :

F. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN

Pendekatan

Motode

:

:

Saintifik

Ceramah, tanya jawab dan latihan soal

G. MEDIA PEMBELAJARAN

No Media Pembelajaran Keterangan Jumlah

1

Media

a. PPT 1

b. Video 1

2

Alat dan bahan

a. Infokus 1

b. Notebook 1

𝐴𝑠 = 2 A cos π‘˜π‘₯

𝑦 = 𝐴𝑠 sin πœ”π‘‘ 𝑦 = 2 𝐴 cos π‘˜π‘₯ sin πœ”π‘‘

𝑣 = 2πœ” 𝐴 cos π‘˜π‘₯ cos πœ”π‘‘

π‘Ž = βˆ’2πœ”2 𝐴 cos π‘˜π‘₯ sin πœ”π‘‘

π‘₯𝑠(𝑛+1) = (2𝑛 + 1) Γ—πœ†

4

π‘₯𝑝(𝑛+1) = 2𝑛 Γ—πœ†

4

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

108

c. Papan Tulis 2

d. Spidol 4

e. Speaker 2

H. SUMBER BELAJAR

1) Bagus Raharja dkk. 2014. Panduan Belajar Fisika 2B SMA Kelas XI. Bogor :

Yudhistira.

2) Kanginan, Marthen. 2017. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

3) Lasmi, Ni Ketut. 2017 Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

4) Rinawan Abadi, Adip Ma’rifu Sururi & Bara Wahyu Ramadhan. 2017. Fisika :

Peminatan Matematika dn Ilmu-Ilmu Alam SMA/MA Kelas XI Semester 2. Klaten : PT

Intan Perwira.

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

10

9

I. LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAPAN SINTAKS KEGIATAN PEMBELAJARAN

GURU SISWA

Pendahuluan

( 10 menit )

Orientasi 1 Guru menyiapkan siswa belajar dengan mengajak

siswa berdo’a bersama untuk memulai pembelajaran

2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai pada pertemuan kali ini

1 Siswa berdo’a bersama-sama untuk memulai

pembelajaran

2 Siswa menyimak apa yang disampaikan oleh guru

Apersepsi 3 Guru bertanya β€œPernahkah kalian melihat atau

memainkan alat musik petik dan alat musik tiup?

Alat musik apa saja itu? Apa yang digunakan oleh

alat musik tersebut sebagai penghasil gelombang

bunyi yang kalian dengar ?”

3 Siswa diharapkan menjawab β€œPernah, seperti gitar,

ukulele, seruling, terompet dll. Alat musik petik

menggunakan senar/dawai sebagai penghasil

gelombang bunyi, sedangkan alat musik tiup

menggunakan kolom udara sebagai penghasil

gelombang bunyi..”

Motivasi 4 Guru menayangkan video yang terkait dengan salah

satu penerapan dari percobaan Melde berjudul

β€œKerajinan gitar dari kabel bekas yang unik”

4 Siswa menyimak video yang ditayangkan oleh guru dan

diharapkan memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap

materi yang akan dipelajari

Inti

(2 jam 10

menit)

Mengamati 1. Guru menampilkan gambar-gambar fenomena terkait

gelombang stasioner melalui power point.

1. Siswa mengamati gambar-gambar fenomena terkait

gelombang stasioner yang disajikan guru dengan

seksama.

Menanya 2. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk

bertanya terkait gambar yang disajikan.

3. Guru mempersilahkan kepada siswa lainnya untuk

menjawab.

2. Siswa diharapkan mengajukan pertanyaan terkait gambar

yang disajikan.

3. Siswa lainnya diharapkan berani untuk mengajukan

pendapat masing-masing.

Mengeksplorasi 4. Guru mengkonfirmasi jawaban yang siswa

sampaikan.

5. Guru menyampaikan materi pembelajaran melalui

power point.

4. Siswa menyimak konfirmasi jawaban yang disampaikan

oleh guru.

5. Siswa menyimak materi pembelajaran yang disampaikan

oleh guru melalui power point.

Mengasosiasi 6. Guru memberikan latihan soal melalui media power

point.

7. Guru mengamati dan membimbing siswa dalam

menyelesaikan latihan soal.

6. Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru.

7. Siswa diharapkan mampu mengikuti bimbingan yang

disampaikan oleh guru.

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

11

0

TAHAPAN SINTAKS KEGIATAN PEMBELAJARAN

GURU SISWA

Mengkomunikasi 8. Guru meminta beberapa perwakilan siswa untuk

menuliskan jawaban latihan soal di papan tulis dan

menjelaskannya di depan kelas.

9. Guru bersama siswa mengoreksi jawaban yang

dituliskan di papan tulis.

8. Beberapa perwakilan siswa menuliskan jawaban latihan

soal di papan tulis dan menjelaskannya di depan kelas.

9. Siswa bersama guru mengoreksi jawaban yang dituliskan

di papan tulis.

Penutup

(40 menit)

Menyimpulkan 1 Guru mengajak siswa menyimpulkan bersama-sama

materi yang telah dipelajari

1 Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

Mengevaluasi 2 Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa 2 Siswa mengerjakan soal evaluasi dari guru

Memberikan

umpan balik

3 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

bertanya jika masih ada hal yang tidak dimengerti

mengenai materi

3 Siswa diharapkan bertanya kepada guru jika masih ada

hal yang tidak dimengerti mengenai materi

Memberikan

Tindak Lanjut

4 Guru memberikan informasikan kepada siswa untuk

mempelajari lagi latihan soal dirumah

5 Guru menutup kelas dengan mengucapan salam.

4 Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan oleh

guru

5 Siswa membalas salam guru

J. PENILAIN HASIL BELAJAR

Teknik Penilaian : Tes tertulis

Bentuk Instrumen : Tes uraian

Jakarta, 8 Januari 2019

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

( Kinkin Suartini M,Pd )

NIP. 197804062006042003

Penyusun,

( Devia Putri Nur Illahi )

NIM. 1113016300053

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

11

1

Soal Evaluasi III

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

1 Menganalisis

peristiwa terkait

gelombang

stasioner pada

ujung terikat

C4 55 Ada dua tali dengan panjang yang sama yaitu

24 m. Kedua tali tersebut digetarkan sehingga

membentuk gelombang stasioner ujung

terikat. Tali pertama membentuk 4

gelombang sedangkan tali kedua membentuk

6 gelombang. Letak simpul pada tali kedua

lebih jauh 2 kali dari letak simpul tali

pertama. Jika jarak simpul tali kedua tersebut

lebih jauh 4 m dari jarak simpul tali pertama,

hitunglah letak simpul dan jarak simpul pada

tali pertama !

Diketahui :

β„“ = 24 π‘š

𝑛1 = 4

𝑛2 = 6

𝑛𝑆2 = 2𝑛𝑆1

𝑋𝑆2 = 𝑋𝑆1 + 4

Ditanya : 𝑛𝑆1 dan 𝑋𝑆1 ?

Jawaban :

1. Menentukan letak simpul pada tali pertama

a. Menentukan panjang gelombang

𝑛1πœ†1 = β„“1

4πœ†1 = 24 π‘š

πœ†1 = 6 π‘š

b. Menentukan letak simpul (𝑛𝑆1)

𝑋𝑆1 = 2𝑛𝑆1

πœ†1

4

𝑋𝑆1 = 2𝑛𝑆1

6 π‘š

4

𝑋𝑆1 = 2𝑛𝑆1

3 π‘š

2

𝑋𝑆1 = 3𝑛𝑆1

𝑛𝑆1 =𝑋𝑆1

3 . . . (1)

2. Menentukan jarak simpul pada tali kedua

a. Menentukan panjang gelombang

𝑛2πœ†2 = β„“2

6πœ†2 = 24 π‘š

πœ†2 = 4 π‘š

b. Menentukan jarak simpul pada tali pertama

(𝑋𝑆1)

5

5

10

5

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

11

2

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

𝑋𝑆2 = 2𝑛𝑆2

πœ†2

4

𝑋𝑆1 + 4 = 2(2𝑛𝑆1)4

4

𝑋𝑆1 + 4 = 4𝑛𝑆1

𝑋𝑆1 = 4𝑛𝑆1 βˆ’ 4 . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk

menentukan 𝑛𝑆1 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑋𝑆1

a. 𝑛𝑆1 =𝑋𝑆1

3

𝑛𝑆1 =4𝑛𝑆1 βˆ’ 4

3

3𝑛𝑆1 = 4𝑛𝑆1 βˆ’ 4

𝑛𝑆1 = 4 (Simpul ke-5)

b. 𝑋𝑆1 = 4𝑛𝑆1 βˆ’ 4

𝑋𝑆1 = 4(4) βˆ’ 4

𝑋𝑆1 = 16 βˆ’ 4 = 12 π‘š

Jadi, letak simpul dan jarak simpul pada tali pertama

adalah simpul ke-5 yang berjarak 12 m.

10

15

5

2 Menganalisis

peristiwa terkait

gelombang

stasioner pada

percobaan Melde

C4 45 Ada dua kelompok siswa yang melakukan

praktikum percobaan Melde. Kelompok

pertama menggunakan tali dengan panjang

12 m dan massa tali 30 gr. Kelompok kedua

menggunakan tali dengan panjang 6 m dan

massa tali 20 gr. Kelompok kedua

menghasilkan kecepatan rambat gelombang

Β½ kali lebih lambat dari kelompok pertama.

Jika gaya tegangan tali yang diberikan

kelompok kedua lebih ringan 5 N dari gaya

tegangan tali yang diberikan oleh kelompok

Diketahui :

𝑣2 =1

2𝑣1

𝐹2 = 𝐹1 βˆ’ 5

β„“1 = 12 π‘š

β„“2 = 6 π‘š

π‘š1 = 30 π‘”π‘Ÿ = 0,03 π‘˜π‘”

π‘š2 = 20 π‘”π‘Ÿ = 0,02 π‘˜π‘”

Ditanya : π‘šπ‘π‘’π‘π‘Žπ‘› 2 ?

Jawaban :

1. Kecepatan rambat gelombang pada tali kelompok

pertama

5

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

11

3

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

pertama, hitunglah massa beban yang

digantung pada tali oleh kelompok kedua !

𝑣1 = √𝐹1β„“1

π‘š1

𝑣1 = √𝐹1 Γ— 12 π‘š

0,03 π‘˜π‘”

𝑣12 = 400𝐹1

𝐹1 =𝑣1

2

400 . . . (1)

2. Kecepatan rambat gelombang pada tali kelompok

kedua

𝑣2 = √𝐹1β„“1

π‘š1

1

2𝑣1 = √

(𝐹1 βˆ’ 5)6 π‘š

0,02 π‘˜π‘”

(1

2𝑣1)

2

= 300𝐹1 βˆ’ 1500

1

4𝑣1

2 = 300𝐹1 βˆ’ 1500

𝑣12 = 1200𝐹1 βˆ’ 6000 . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk

mencari gaya tegangan tali yang diberikan oleh

kelompok 2 (𝐹2)

𝐹1 =𝑣1

2

400

𝐹1 =1200𝐹1 βˆ’ 6000

400

10

10

10

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

11

4

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

𝐹1 = 3𝐹1 βˆ’ 15

15 = 3𝐹1 βˆ’ 𝐹1

15 = 2𝐹1

𝐹1 = 7,5 𝑁

𝐹2 = 𝐹1 βˆ’ 5 𝑁

𝐹2 = 7,5 𝑁 βˆ’ 5 𝑁 = 2,5 𝑁

Jadi, massa beban yang digantung pada tali oleh

kelompok kedua:

𝐹2 = π‘šπ‘π‘’π‘π‘Žπ‘› 2 Γ— 𝑔

2,5 𝑁 = π‘šπ‘π‘’π‘π‘Žπ‘› 2 Γ— 10 π‘š/𝑠2

π‘šπ‘π‘’π‘π‘Žπ‘› 2 = 0,25 π‘˜π‘”

5

5

Format Penilaian = 30 + 20 + 50 = 100

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

115

Lampiran B.7 RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Cileungsi

Mata Pelajaran : FISIKA

Kelas / Semester : XI IPA 5/ 2

Materi Pokok : Gelombang Mekanik

Sub Materi : Karakteristik Gelombang

Pertemuan : I (Pertama)

Alokasi Waktu : 4 JP (1 x 45 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI-1

KI-2

KI-3

KI-4

:

:

:

:

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minat-nya untuk

memecahkan masalah.

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

3.8. Menganalisis karakteristik gelombang mekanik

4.8 Mengajukan gagasan penyelesaian masalah tentang karakteristik gelombang mekanik

misalnya pada tali.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)

1. Menjelaskan pengertian gelombang mekanik.

2. Membedakan 3 contoh fenomena terkait gelombang mekanik.

3. Membedakan 4 contoh fenomena terkait karakteristik gelombang mekanik.

4. Menghitung besaran-besaran fisis pada gelombang mekanik.

5. Menganalisis peristiwa terkait karakteristik gelombang mekanik.

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

116

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian gelombang mekanik dengan benar setelah

melakukan presentasi kemampuan awal oleh salah seorang perwakilan siswa pada

tahap presentasi advance organizer.

2. Siswa dapat membedakan 3 contoh fenomena terkait gelombang mekanik dengan

benar setelah melakukan presentasi kemampuan awal oleh salah seorang siswa pada

tahap presentasi advance organizer.

3. Siswa dapat membedakan 4 contoh fenomena terkait karakteristik gelombang mekanik

dengan benar setelah melakukan percobaan berdasarkan kegiatan 2 LKS pada tahap

presentasi tugas/materi pelajaran.

4. Siswa dapat menghitung besaran-besaran fisis pada gelombang mekanik dengan benar

setelah melakukan presentasi hasil diskusi berdasarkan kegiatan 3 LKS pada tahap

memperkuat struktur kognitif siswa.

5. Siswa dapat menganalisis peristiwa terkait karakteristik gelombang mekanik dengan

benar setelah melakukan presentasi hasil diskusi berdasarkan kegiatan 3 LKS pada

tahap memperkuat struktur kognitif siswa.

E. MATERI

1. Peta Konsep

2. Isi Materi

1) Gelombang Mekanik

Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium perantara

dalam perambatannya. Contoh dari gelombang mekanik adalah gelombang bunyi,

gelombang tali dan gelombang air.

2) Besaran Pada Gelombang Mekanik

(a) (b)

Gambar 2.1 (a) gelombang tranversal dan (b) gelombang longutudinal

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

117

Berikut ini dijelaskan beberapa istilah yang berlaku pada gelombang transversal,

berdasarkan pada Gambar 2.1 yaitu :

k. Puncak gelombang, yaitu titik-titik tertinggi pada gelombang (misalnya titik B dan F).

l. Dasar gelombang, yaitu titik-titik terendah pada gelombang (misalnya titik D dan H).

m. Bukit gelombang, yaitu lengkungan A-B-C atau E-F-G

n. Lembah gelombang, yaitu lengkungan C-D-E atau G-H-I

o. Satu gelombang terdiri atas satu bukit dan satu lembah untuk gelombang travensal,

sedangkan untuk gelombang longitudinal terdiri dari satu rapatan dan satu renggangan.

Gelombang tranversal juga dapat dihitung satu gelombang dari puncak ke puncak atau

lembah ke lembah. (misalnya : ABCDE, BCDEF, DEFGH)

p. Panjang gelombang (Ξ»), yaitu jarak yang ditempuh selama satu gelombang.

Persamaannya sebagai berikut :

𝑛 = π‘π‘Žπ‘›π‘¦π‘Žπ‘˜π‘›π‘¦π‘Ž π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘”

𝑠 = π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž (π‘š)

q. Amplitudo (A), yaitu simpangan maksimum dari gelombang (misalnya: b’B, d’D, f’F

dan h’H).

r. Periode gelombang (T), yaitu waktu yang diperlukan untuk menempuh satu

gelombang. Persamaannya sebagai berikut :

𝑑 = π‘€π‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž (𝑠)

𝑛 = π‘π‘Žπ‘›π‘¦π‘Žπ‘˜π‘›π‘¦π‘Ž π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘”

s. Frekuensi gelombang (f), yaitu jumlah gelombang yang melewati suatu titik tiap satuan

waktu. Persamaannya sebagai berikut :

𝑓 = π‘“π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘’π‘’π‘›π‘ π‘– π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” (𝐻𝑧)

𝑇 = π‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘œπ‘‘π‘’ π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” (𝑠)

t. Cepat rambat gelombang (v), yaitu jarak yang ditempuh gelombang tiap satu satuan

waktu. Persamaannya sebagi berikut :

𝑠 = π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž (π‘š)

𝑑 = π‘€π‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž (𝑠)

πœ† = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” (π‘š) 𝑣 = π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘ π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘‘ π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” (π‘š/𝑠)

3) Karakteristik Gelombang Mekanik

Gelombang mekanik maupun gelombang secara umum mempunyai sifat-sifat

antara lain dapat dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), dipadukan (interferensi) dan

dilenturkan (difraksi).

πœ† =𝑠

𝑛 𝑛 πœ† = 𝑠

𝑇 =𝑑

𝑛

𝑓 =𝑛

𝑑 𝑓 =

1

𝑇

𝑣 = πœ†π‘“ 𝑣 =πœ†

𝑇 𝑣 =

𝑠

𝑑

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

118

a. Pemantulan Gelombang (Refleksi)

Pemantulan gelombang (refleksi) merupakan peristiwa kembalinya seluruh atau

sebagian gelombang bila bertemu dengan penghalang atau bidang batas antara dua

medium.

Gambar 2.2 Pemantulan Gelombang

b. Pembiasan Gelombang (Refraksi)

Pembiasan gelombang (refraksi), merupakan peristiwa terjadinya pembelokan arah

rambat gelombang melalui bidang batas dua medium berbeda indeks biasnya atau

gelombang merambat pada air yang berbeda kedalamannya.

Gambar 2.3 Pembiasan Gelombang

Persamaannya sebagai berikut :

Keterangan:

𝑛21 = 𝑛2

𝑛1 = indeks bias relatif

𝑛1 = π‘–π‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘π‘–π‘Žπ‘  π‘šπ‘’π‘‘π‘™π‘Žπ‘˜ π‘šπ‘’π‘‘π‘–π‘’π‘š 1 𝑖 = 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑑 π‘‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›π‘”

𝑛2 = π‘–π‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘π‘–π‘Žπ‘  π‘šπ‘’π‘‘π‘™π‘Žπ‘˜ π‘šπ‘’π‘‘π‘–π‘’π‘š 2 π‘Ÿ = 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑑 π‘‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›π‘”

πœ†1 π‘‘π‘Žπ‘› πœ†2 = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” π‘π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘šπ‘’π‘‘π‘–π‘’π‘š 1 π‘‘π‘Žπ‘› 2

𝑣1 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑣2 = π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘ π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘‘ π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” π‘π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘šπ‘’π‘‘π‘–π‘’π‘š 1 π‘‘π‘Žπ‘› 2

c. Interferensi Gelombang

Interferensi gelombang merupakan peristiwa perpaduan dua gelombang atau lebih

yang membentuk pola tertentu berupa pola penguatan dan penghilangan muka gelombang.

Ketika kedua gelombang sefase berpadu, maka terjadi interferensi yang saling

memperkuat disebut interferensi konstruktif. Sebaliknya, ketika gelombang berlawanan

fase terpadu, maka terjadi interferensi yang saling meniadakan disebut interferensi

destruktif.

𝑛21 =sin 𝑖

sin π‘Ÿ

𝑛2

𝑛1=

sin 𝑖

sin π‘Ÿ

𝑛2

𝑛1=

πœ†1

πœ†2=

𝑣1

𝑣2=

sin 𝑖

sin π‘Ÿ

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

119

Gambar 2.4 Interferensi gelombang

d. Difraksi Gelombang

Difraksi gelombang adalah peristiwa pelenturan gelombang karena melalui celah

sempit atau karena adanya penghalang.

Gambar 2.5 Difraksi gelombang

F. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN

Pendekatan

Model

:

:

Saintifik

Advance Organizer

G. MEDIA PEMBELAJARAN

No Media Pembelajaran Keterangan Jumlah

1

Media

a. PPT 1

b. Video 1

c. LKS 5

2

Alat dan bahan

a. Infokus 1

b. Notebook 1

c. Papan Tulis 2

d. Spidol 2

e. Speaker 2

f. Wadah persegi panjang 5

g. Air Secukupnya

h. Senter 5

i. Balok Kayu 10

j. Pulpen/pensil 5

H. SUMBER BELAJAR

1) Bagus Raharja dkk. 2014. Panduan Belajar Fisika 2B SMA Kelas XI. Bogor :

Yudhistira.

2) Kanginan, Marthen. 2017. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

3) Lasmi, Ni Ketut. 2017. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

4) Rinawan Abadi, Adip Ma’rifu Sururi & Bara Wahyu Ramadhan. 2017. Fisika :

Peminatan Matematika dn Ilmu-Ilmu Alam SMA/MA Kelas XI Semester 2. Klaten : PT

Intan Perwira.

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

12

0

I. LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAPAN SINTAKS KEGIATAN PEMBELAJARAN

GURU SISWA

Pendahuluan

( 10 menit )

Orientasi 1 Guru menyiapkan siswa belajar dengan mengajak siswa

berdo’a bersama untuk memulai pembelajaran

2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

pada pertemuan kali ini

1 Siswa berdo’a bersama-sama untuk memulai pembelajaran

2 Siswa menyimak apa yang disampaikan oleh guru

Apersepsi 3 Guru bertanya β€œMengapa gelombang laut yang bergerak

menuju pantai, satu gelombang disusul oleh gelombang

lainnya, siang dan malam secara terus menerus, namun

daerah pantai tidak banjir.

3 Siswa diharapkan menjawab β€œGelombang laut secara

nyata tidak membawa air laut (sebagai medium) untuk

merambat bersamanya. Selama gelombang laut

merambat ke pantai, air laut hanya bergerak naik turun

dan tidak bergerak maju, sehingga air laut tidak

menyebabkan banjir pada daerah pantai”

Motivasi 4 Guru menayangkan video yang terkait dengan salah satu

karakteristik gelombang mekanik berjudul β€œApakah

Indonesia rawan tsunami?

4 Siswa menyimak video yang ditayangkan oleh guru dan

diharapkan memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap

materi yang akan dipelajari

Inti

(2 jam 10

menit)

Presentasi

Advance

Organizer

(20 menit)

1. Guru bertanya β€œApa yang kalian ketahui tentang

gelombang mekanik? Gelombang mekanik sebagaimana

gelombang secara umum memiliki karakteristik. Apa saja

karakteristik itu?”

2. Guru meminta siswa mempresentasikan beberapa hal penting

yang secara umum harus diketahui terlebih dahulu oleh siswa

mengenai karakteristik gelombang mekanik.

3. Guru menampilkan gambar-gambar fenomena karakteristik

gelombang mekanik dan meminta siswa membedakan

karakteristik gelombang mekanik dari masing-masing

gambar tersebut.

1 Siswa diharapkan menjawab β€œGelombang mekanik

merupakan gelombang yang memerlukan medium

perantara dalam perambatannya. Karakteristik

gelombang mekanik yaitu pemantulan (refleksi),

pembiasan (refraksi), difraksi dan interferensi.”

2 Siswa mempresentasikan beberapa beberapa hal penting

yang secara umum harus diketahui terlebih dahulu

mengenai karakteristik gelombang mekanik.

3 Siswa mengamati gambar-gambar fenomena karakteristik

gelombang mekanik dengan seksama dan diharapkan

mampu membedakan karakteristik gelombang mekanik

dari masing-masing gambar tersebut.

Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

12

1

TAHAPAN SINTAKS KEGIATAN PEMBELAJARAN

GURU SISWA

Presentasi

Tugas atau

Meteri

Pembelajaran

(60 menit)

4. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil dan

membagikan LKS untuk melakukan percobaan.

5. Guru meminta siswa membaca LKS dengan seksama dan

menanyakan hal yang tidak dimengerti dalam LKS tersebut.

6. Guru membimbing dan menilai siswa dalam melakukan

percobaan, mengumpulkan data, mengolah data, serta

menganalisis hasil percobaan.

4. Siswa berkumpul bersama anggota kelompok untuk

melakukan percobaan.

5. Siswa membaca LKS dengan seksama dan diharapkan

bertanya mengenai hal yang tidak dimengerti dalam LKS

tersebut.

6. Siswa melakukan percobaan bersama anggota

kelompoknya, mengumpulkan data, mengolah data serta

menganalisis hasil percobaan.

Memperkuat

Stuktur

Kognitif Siswa

(50 menit)

7. Guru meminta salah satu perwakilan dari beberapa kelompok

maju untuk mempresentasikan hasil percobaan.

8. Guru meminta siswa bertanya ataupun mengajukan pendapat

ketika perwakilan kelompok melakukan presentasi.

9. Guru menilai siswa dalam mempresentasikan hasil

percobaan.

10. Guru memberikan konfirmasi atas hasil percobaan yang

dipresentasikan oleh siswa dan memberikan penguatan

tentang materi karakteistik gelombang mekanik secara

menyeluruh.

7. Siswa dari perwakilan kelompok mempresentasikan hasil

percobaan.

8. Siswa diharapkan bertanya ataupun mengajukan pendapat

ketika perwakilan kelompok melakukan presentasi.

9. Siswa diharapakan mampu mempresentasikan hasil

percobaan dengan baik.

10. Siswa menyimak apa yang guru sampaikan mengenai hasil

percobaan yang telah dipresentasikan dan mengenai materi

karakteristik gelombang mekanik secara menyeluruh.

Penutup

(40 menit)

Menyimpulkan 1 Guru mengajak siswa menyimpulkan bersama-sama materi

yang telah dipelajari

1 Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

Mengevaluasi 2 Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa 2 Siswa mengerjakan soal evaluasi dari guru

Memberikan

umpan balik

3 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika

masih ada hal yang tidak dimengerti mengenai materi

3 Siswa diharapkan bertanya kepada guru jika masih ada hal

yang tidak dimengerti mengenai materi

Memberikan

Tindak Lanjut

4 Guru memberikan tugas kepada siswa :

a. Soal pengayaan materi pertemuan I (terlampir)

b. Merangkum materi pertemuan II (terlampir)

5 Guru menutup kelas dengan mengucapan salam.

4 Siswa mencatat dengan seksama tugas yang diberikan oleh

guru.

5 Siswa membalas salam guru

Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

12

2

J. PENILAIN HASIL BELAJAR

Tahap Penilaian Jenis Penilaian Instrumen

Proses 1. Penilaian Kinerja

2. Penilaian Presentasi

1. Rubrik Penilaian Kinerja (terlampir)

2. Rubrik Penilaian Presentasi (terlampir)

Hasil Tes Tertulis Tes Uraian (terlampir)

Jakarta, 8 Januari 2019

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

( Kinkin Suartini M,Pd )

NIP. 197804062006042003

Penyusun,

( Devia Putri Nur Illahi )

NIM. 1113016300053

Page 137: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

12

3

Soal Evaluasi I

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

1 Menentukan

indeks bias

gelombang

mekanik

C3 35 Perhatikan gambar berikut !

53o

𝑛1 = 1

𝑣2 = 24π‘š/𝑠

37o

𝑣3 = 16π‘š/𝑠

Tentukan indeks bias medium 2 dan

medium 3 !

Diketahui :

𝑛1 = 1 sin 𝑖 = 53Β° 𝑣2 = 24 π‘š/𝑠 sin π‘Ÿ = 37Β° 𝑣3 = 16 π‘š/𝑠

Ditanya : 𝑛2 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑛3 ?

Jawaban :

3. Mencari indeks bias medium 2

𝑛2

𝑛1=

sin 𝑖

sin π‘Ÿ

𝑛2

1=

sin 53Β°

sin 37Β°

𝑛2 =

4535

=4

3

𝑛2 = 1,33

4. Mencari indeks bias medium 2 𝑛3

𝑛2=

𝑣1

𝑣2

𝑛3

1,33=

24 π‘š/𝑠

16 π‘š/𝑠

𝑛3 =3

2Γ—

4

3

𝑛3 = 2

5

15

15

2 Menganalisis

peristiwa

terkait

karakteristik

gelombang

mekanik

C4 65 Suatu gelombang dengan kecepatan 𝑣

melewati celah sempit sehingga kecepatan

berubah menjadi setengah kali kecepatan

awal. Frekuensi yang dimiliki gelombang

sebelum melewati celah 4 Hz, sedangkan

setelah melewati celah menjadi 6 Hz. Jika

Diketahui :

𝑣2 =1

2𝑣1

𝑓1 = 4 𝐻𝑧

𝑓2 = 6 𝐻𝑧

πœ†2 = πœ†1 βˆ’ 3 π‘š

10

Page 138: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

12

4

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

panjang gelombang setelah melewati celah

3 m lebih pendek, hitunglah perbedaan

panjang gelombang sebelum dan sesudah

melewati celah !

Ditanya : πœ†1 π‘‘π‘Žπ‘› πœ†2 ?

Jawaban :

4. Kecepatan gelombang sebelum melewati celah

𝑣1 = πœ†1 Γ— 𝑓1

𝑣1 = πœ†1 Γ— 4 𝐻𝑧

πœ†1 =𝑣1

4 . . . (1)

5. Kecepatan gelombang setelah melewati celah

𝑣2 = πœ†2 Γ— 𝑓2

1

2𝑣1 = (πœ†1 βˆ’ 3) Γ— 6 𝐻𝑧

1

2𝑣1 = 6πœ†1 βˆ’ 18

𝑣1 = 12πœ†1 βˆ’ 36 . . . (2)

6. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk

menentukan frekuensi gelombang datang dan pantul

πœ†1 =𝑣1

4

πœ†1 =12πœ†1 βˆ’ 36

4

4πœ†1 = 12πœ†1 βˆ’ 36

36 = 12πœ†1 βˆ’ 4πœ†1

8πœ†1 = 36

πœ†1 = 4,5 π‘š

πœ†2 = πœ†1 βˆ’ 3 π‘š

πœ†2 = 4,5 π‘š βˆ’ 3 π‘š

πœ†2 = 1,5 π‘š

Jadi, perbedaan panjang gelombang sebelum dan sesudah

melewati celah adalah 4,5 m dan 1,5 m

15

15

15

5

5

Format Penilaian = 45 + 65 = 100

Page 139: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

12

5

Pengayaan I

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

1 Menghitung

besaran-besaran

fisis pada

gelombang

mekanik

C3 15 Dua gabus berjarak 3 m terapung di puncak

gelombang laut. Terdapat dua lembah antara

keduanya dan energi gelombang membutuhkan

waktu 6 sekon untuk berpindah dari gabus satu

ke gabus dua. Panjang gelombang dan

kecepatan rambat gelombang air laut berturut-

turut adalah . . . .

Diketahui :

s = 3 m

𝑑 = 6 𝑠

Ditanya: Ξ» dan 𝑣 ?

Jawaban :

➒ Menentukan panjang gelombang

π‘›πœ† = 𝑠

2πœ† = 3

πœ† =3

2= 1,5 π‘š

➒ Menentukan kecepatan rambat gelombang

𝑣 = πœ†π‘“

𝑣 = πœ† 𝑛

𝑑

𝑣 = 1,5 2

6

𝑣 =1

2 π‘š/𝑠

5

5

5

2 Menganalisis

peristiwa terkait

karakteristik

gelombang

mekanik

C4 35 Gelombang air laut dari tempat yang dalam

memiliki panjang gelombang 5 m bergerak

menuju ke tempat yang dangkal mengalami

perubahan panjang gelombang menjadi 3 m.

Jika kecepatan gelombang pada tempat yang

dangkal 12 m/s lebih lambat dibandingkan

Diketahui :

πœ†1 = 5 π‘š

πœ†2 = 3 π‘š

𝑣2 = 𝑣1 βˆ’ 12 π‘š/𝑠

Ditanya : 𝑓 ?

Jawaban :

5

Page 140: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

12

6

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

pada tempat yang dalam, maka hitunglah

frekuensi gelombang laut tersebut!

1. Kecepatan gelombang pada tempat yang dalam

𝑣1 = πœ†1 Γ— 𝑓

𝑣1 = 5 π‘š Γ— 𝑓

𝑓 =𝑣1

5 . . . (1)

2. Kecepatan gelombang pada tempat yang dangkal

𝑣2 = πœ†2 Γ— 𝑓

𝑣1 βˆ’ 12 = 3 π‘š Γ— 𝑓

𝑣1 = 3𝑓 βˆ’ 12 . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1)

untuk menentukan frekuensi gelombang datang

dan pantul

𝑓 =𝑣1

5

𝑓 =3𝑓 βˆ’ 12

5

5𝑓 = 3𝑓 βˆ’ 12

2𝑓 = 12

𝑓 = 6 𝐻𝑧

Jadi, frekuensi gelombang laut tersebut adalah 6 Hz

10

10

10

Format Penilaian = (15 + 35) x 2 = 100

Page 141: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

127

Kisi-kisi tugas merangkum I

Siswa membuat rangkuman untuk materi pertemuan pertama dibuku tulis

masing-masing dengan minimal penulisan 1 halaman dan maksimal 3 halaman.

Berikut sub konsep yang harus dirangkum :

A. Pembelajaran Gelombang di SMP

1. Pengertian Gelombang

2. Jenis Gelombang (tranversal, longitudinal, mekanik, elektromagnetik)

3. Besaran-Besaran Fisis pada Gelombang

B. Gelombang Mekanik

C. Karakteristik Gelombang Mekanik

1. Pemantulan (Refleksi)

2. Pembiasan (Reflaksi)

3. Difraksi

4. Interferensi

Kisi-kisi tugas merangkum II

Siswa membuat rangkuman untuk materi pertemuan kedua dibuku tulis

masing-masing dengan minimal penulisan 1 halaman dan maksimal 3 halaman.

Berikut sub konsep yang harus dirangkum :

A. Jenis Gelombang Mekanik

1. Gelombang Berjalan

2. Gelombang Stasioner

B. Persamaan Gelombang Berjalan

1. Simpangan

2. Kecepatan

3. Percepatan

C. Sudut Fase, Fase dan Beda Fase :

1. Sudut Fase

2. Fase

3. Beda Fase

Page 142: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

128

Penilaian Kinerja percobaan dan Penilaian Presentasi

No Aspek Penilaian Kinerja Percobaan Skor Total Skor

1 2 3

1 Kesesuaian prosedur percobaan yang

dilakukan dengan petunjuk di LKS

2 Ketepatan pengambilan dan

pengumpulan data

3 Ketepatan pengolahan data

4 Ketepatan pengambilan kesimpulan

hasil percobaan

5 Kerja sama dalam melakukan

percobaan

Jumlah Skor Seluruhnya

No Aspek Penilaian Presentasi Skor Total Skor

1 2 3

1 Kualitas bahasa yang digunakan

2 Ketepatan hasil percobaan yang

disampaikan

3 Kemampuan menanggapi pertanyaan

dan sanggahan dari kelompok lain

4 Menghubungkan percobaan dengan

contoh penerapan yang ditampilkan

pada awal pembelajaran

5 Membedakan dan Menghubungkan

materi sebelumnya dengan materi yang

baru dipelajari

Jumlah Skor Seluruhnya

Percobaan :

Kelompok :

Anggota Kelompok : 1. 5.

2. 6.

3. 7.

4. 8.

Page 143: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

129

Pedoman Penilaian Kinerja percobaan

No Aspek yang dinilai

Skor Kriteria

1 Kesesuaian prosedur percobaan yang dilakukan dengan petunjuk di LKS

3 Melakukan percobaan secara terstuktur sesuai petujuk di LKS.

2 Melakukan percobaan secara tidak terstuktur sehingga kurang sesuai dengan petunjuk di LKS.

1 Melakukan percobaan tidak sesuai dengan pretunjuk di LKS.

2 Ketepatan pengambilan dan pengumpulan data

3 Melakukan pengambilan dan pengumpulan data dengan teliti dan sesuai dengan prosedur LKS.

2 Melakukan pengambilan dan pengumpulan data kurang teliti sehingga kurang sesuai dengan prosedur LKS.

1 Melakukan pengambilan dan pengumpulan tidak sesuai dengan prosedur LKS.

3 Ketepatan pengolahan data

3 Mengolah dan menganalisis data hasil percobaan dengan baik dan tepat.

2 Mengolah dan menganalisis data hasil percobaan kurang baik dan tidak tepat.

1 Belum mampu mengolah dan menganalisis data hasil percobaan dengan baik dan tepat.

4 Ketepatan pengambilan kesimpulan hasil percobaan

3 Menyimpulkan hasil percobaan dengan baik dan tepat.

2 Menyimpulkan hasil percobaan dengan kurang baik sehingga tidak tepat.

1 Belum mampu menyimpulkan hasil percobaan dengan baik dan tepat.

5 Kerja sama dalam melakukan percobaan

3 Setiap anggota kelompok mempunyai peran aktif dalam melakukan percobaan

2 Sebagian anggota kelompok berperan aktif sedangkan ada yang tidak ikut serta

1 Hanya beberapa anggota kelompok saja yang berperan aktif

Pedoman Penilaian Presentasi

No Aspek yang

dinilai Skor Kriteria

1 Kualitas bahasa

yang digunakan

3 Penggunaan bahasa yang baik ketika melakukan

presentasi sehingga mudah dipahami.

2 Penggunaan bahasa yang kurang baik ketika melakukan

presentasi sehingga sulit dipahami.

1 Penggunaan bahasa yang tidak baik ketika melakukan

presentasi sehingga tidak bisa dipahami.

Page 144: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

130

No Aspek yang dinilai

Skor Kriteria

2 Ketepatan hasil

percobaan yang

disampaikan

3 Menyampaikan hasil percobaan dengan tepat sehingga

materi yang dipelajari bisa dipahami .

2 Menyampaikan hasil percobaan dengan kurang tepat

sehingga materi yang dipelajari belum bisa dipahami.

1 Menyampaikan hasil percobaan dengan tidak tepat

sehingga materi yang dipelajari tidak bisa dipahami.

3 Kemampuan

menanggapi

pertanyaan dan

sanggahan dari

kelompok lain

3 Menanggapi pertanyaan dan sanggahan kelompok lain

dengan jawaban yang memuaskan dan mudah dipahami.

2 Menanggapi pertanyaan dan sanggahan kelompok lain

dengan jawaban yang kurang memuaskan dan sulit

dipahami.

1 Tidak bisa menanggapi pertanyaan dan sanggahan dari

kelompok lain.

4 Menghubungkan

percobaan dengan

contoh penerapan

yang ditampilkan

pada awal

pembelajaran

3 Menghubungkan dengan penjelasan yang lengkap dan

tepat sehingga mudah dipahami.

2 Menghubungkan dengan penjelasan yang kurang

lengkap sehingga kurang memusakan dan sulit

dipahami.

1 Menghubungkan dengan penjelasan yang tidak tepat

sehingga tidak bisa dipahami.

5 Membedakan dan

Menghubungkan

materi sebelumnya

dengan materi yang

baru dipelajari

3 Mampu membedakan dan menghubungkan materi

sebelumnya dengan materi yang baru dipelajari secara

terstuktur

2 Kurang mampu membedakan dan menghubungkan

materi sebelumnya dengan materi yang baru dipelajari

secara terstuktur

1 Tidak mampu membedakan dan menghubungkan materi

sebelumnya dengan materi yang baru dipelajari secara

terstuktur

Format Penilaian Kinerja dan Presentasi:

Skor maksimal = 3 x 5 = 15

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– = π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ

15π‘₯100

Nilai keterampilan dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :

Sangat Baik (SB) = 80 – 100 Cukup Baik = 60 – 69

Baik (B) = 70 – 79 Kurang = < 60

Page 145: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

131

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Cileungsi

Mata Pelajaran : FISIKA

Kelas / Semester : XI IPA 5/ 2

Materi Pokok : Gelombang Mekanik

Sub Materi : Gelombang Berjalan

Pertemuan : II (Kedua)

Alokasi Waktu : 4 JP (1 x 45 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI-1

KI-2

KI-3

KI-4

:

:

:

:

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minat-nya untuk

memecahkan masalah.

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

3.9. Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang berjalan dan gelombang stasioner pada

berbagai kasus nyata.

4.9. Melakukan percobaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner, beserta presentasi

hasil dan makna fisisnya.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)

1. Membedakan 2 jenis gelombang mekanik berdasarkan amplitudonya.

2. Menghitung besaran-besaran fisis gelombang dari persamaan gelombang berjalan.

3. Menganalisis persamaan gelombang berjalan.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat membedakan 2 jenis gelombang mekanik berdasarkan amplitudonya

dengan benar setelah melakukan presentasi hasil diskusi berdasarkan kegiatan 3 LKS

pada tahap memperkuat struktur kognitif siswa.

Page 146: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

132

2. Siswa dapat menghitung besaran-besaran fisis pada persamaan gelombang berjalan

dengan benar setelah melakukan percobaan bedasarkan kegiatan 2 LKS pada tahap

presentasi tugas/materi pembelajaran.

3. Siswa dapat menganalisis persamaan gelombang berjalan dengan benar setelah

melakukan presentasi hasil diskusi berdasarkan kegiatan 3 LKS pada tahap

memperkuat struktur kognitif siswa.

E. MATERI

1. Peta Konsep

2. Isi Materi

1) Gelombang Berjalan

Gelombang berdasarkan amplitudonya dibedakan menjadi gelombang berjalan dan

gelombang stasioner. Gelombang berjalan merupakan gelombang yang nilai amplitudonya

tetap, sedangkan gelombang stasioner merupakan gelombang yang nilai amplitudonya

berubah ubah.

2) Persamaan Gelombang Berjalan

Persamaan Simpangan

Persamaan simpangan gelombang berjalan dapat dituliskan sebagai berikut.

Keterangan :

𝑦 = π‘ π‘–π‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘› (π‘š) 𝑓 = π‘“π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘’π‘’π‘›π‘ π‘– π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” (𝐻𝑧)

𝐴 = π‘Žπ‘šπ‘π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘‘π‘œ (π‘š) 𝑑 = π‘€π‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Ž (𝑠)

πœ” = π‘˜π‘’π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑑 (π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠) 𝑇 = π‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘œπ‘‘π‘’ π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” (𝑠)

π‘˜ = π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” π‘₯ = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘™π‘– (π‘š)

πœ† = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” (π‘š)

Persamaan Kecepatan

Kecepatan gelombang merupakan turunan pertama fungsi simpangan terhadap

waktu.

𝑣 =𝑑𝑦

𝑑𝑑=

𝑑

𝑑𝑑[𝐴 sin(πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯)] 𝑣 = πœ”π΄ cos(πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯)

𝑦𝑝 = ±𝐴 sin (πœ”π‘‘ Β± π‘˜π‘₯)

Page 147: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

133

Persamaan Percepatan

Percepatan gelombang merupakan turunan pertama kecepatan terhadap waktu.

3) Sudut Fase

Besar sudut dalam fungsi sinus (dinyatakan dalam radian) disebut sudut fase.

𝝎 = π’Œπ’†π’„π’†π’‘π’‚π’•π’‚π’ 𝒔𝒖𝒅𝒖𝒕 (𝒓𝒂𝒅/𝒔)

π’Œ = π’ƒπ’Šπ’π’‚π’π’ˆπ’‚π’ π’ˆπ’†π’π’π’Žπ’ƒπ’‚π’π’ˆ

4) Fase Gelombang

Persamaan sudut fase dapat ditulis dalam bentuk πœƒ = 2πœ‹πœ‘ dengan πœ‘ disebut fase

gelombang.

5) Beda Fase Gelombang

Gambar 2.1 Beda fase gelombang

Fase titik A yang bergerak π‘₯𝐴 dari titik asal getaran O, pada saat O telah bergetar t

sekon menurut persamaan (11) adalah πœ‘π΄ =𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯𝐴

πœ†. Pada saat yang sama, titik B yang

berjarak π‘₯𝐡 dari titk asal getaran O menjadi fase πœ‘π΅ =𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯𝐡

πœ†. Beda fase antar titik A dan

B adalah sebagai berikut.

F. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN

Pendekatan

Model

:

:

Saintifik

Advance Organizer

G. MEDIA PEMBELAJARAN

No Media Pembelajaran Keterangan Jumlah

1

Media

a. PPT 1

b. Video 1

c. Virtual Lab 5

d. LKS 5

2

Alat dan Bahan

a. Infokus 1

b. Notebook 6

πœ‘ =𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯

πœ†=

πœƒ

2πœ‹

πœƒ = πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯ = 2πœ‹ (𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯

πœ†)

π‘Ž =𝑑𝑣

𝑑𝑑=

𝑑

𝑑𝑑[𝐴 sin(πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯)] π‘Ž = βˆ’πœ”2𝐴 sin(πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯) = βˆ’πœ”2𝑦

βˆ†πœ‘ = πœ‘2 βˆ’ πœ‘1 = (𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯𝐴

πœ†) βˆ’ (

𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯𝐡

πœ†) βˆ†πœ‘ =

βˆ’(π‘₯𝐡 βˆ’ π‘₯𝐴)

πœ†=

βˆ’βˆ†π‘₯

πœ†

Page 148: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

134

c. Papan Tulis 2

d. Spidol 4

e. Speaker 2

H. SUMBER BELAJAR

1) Bagus Raharja dkk. 2014. Panduan Belajar Fisika 2B SMA Kelas XI. Bogor :

Yudhistira.

2) Kanginan, Marthen. 2017. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

3) Lasmi, Ni Ketut. 2017. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

4) Rinawan Abadi, Adip Ma’rifu Sururi & Bara Wahyu Ramadhan. 2017. Fisika :

Peminatan Matematika dn Ilmu-Ilmu Alam SMA/MA Kelas XI Semester 2. Klaten : PT

Intan Perwira.

Page 149: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

13

5

I. LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAPAN SINTAKS KEGIATAN PEMBELAJARAN

GURU SISWA

Pendahuluan

( 10 menit )

Orientasi 1 Guru menyiapkan siswa belajar dengan mengajak siswa

berdo’a bersama untuk memulai pembelajaran

2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai pada pertemuan kali ini

1 Siswa berdo’a bersama-sama untuk memulai pembelajaran

2 Siswa menyimak apa yang disampaikan oleh guru

Apersepsi 3 Guru bertanya β€œPernahkah kalian masuk ke suatu

ruangan kosong dan berteriak, apa yang akan terjadi?”

3 Siswa diharapkan menjawab β€œPernah, setelah berteriak

sesaat kemudian seolah-olah akan ada yang membalas

teriakan. Teriakan balasan itu sebenarnya berasal dari

teriakan kita sendiri yang dipantulkan oleh dinding.

Peristiwa ini merupakan peristiwa pemantulan

gelombang yang disebut gema.”

Motivasi 4 Guru menayangkan video untuk memotivasi siswa

berjudul β€œMotivasi Belajar from Merry Riana”

4 Siswa menyimak video yang ditayangkan oleh guru dan

diharapkan memiliki rmotivasi untuk belajar.

Inti

(2 jam 10

menit)

Presentasi

Advance

Organizer

(20 menit)

1. Guru bertanya β€œGelombang berdasarkan amplitudonya

terbagi menjadi berapa jenis? Gelombang apa saja? Apa

perbedaannya? ”

2. Guru meminta siswa mempresentasikan tugas yang

diberikan pada pertemuan pertama yaitu merangkum

beberapa hal penting yang secara umum harus diketahui

terlebih dahulu mengenai gelombang berjalan.

3. Guru menampilkan gambar-gambar gelombang

berdasarkan amplitudonya dan meminta siswa

membedakan gelombang berjalan dan gelombang stasioner

dari masing-masing gambar tersebut.

1 Siswa diharapkan menjawab β€œGelombang berdasarkan

amplitudonya terbagi menjadi 2 jenis yaitu gelombang

berjalan dan gelombang stasioner. Ada Perbedaan dari

keduanya yaitu Gelombang berjalan memiliki amplitudo

yang tetap sedangkan gelombang stasioner memilki

amplitudo yang berubah-ubah.”

2 Siswa mempresentasikan tugas yang diberikan oleh guru

pada pertemuan pertama yaitu merangkum beberapa hal

penting yang secara umum harus diketahui terlebih dahulu

tentang gelombang berjalan.

3 Siswa mengamati gambar-gambar gelombang berdasarkan

amplitudonya dengan seksama dan diharapkan mampu

membedakan gelombang berjalan dan gelombang

stasioner dari masing-masing gambar tersebut.

Page 150: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

13

6

TAHAPAN SINTAKS KEGIATAN PEMBELAJARAN

GURU SISWA

Presentasi

Tugas atau

Meteri

Pembelajaran

(60 menit)

4. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil dan

membagikan LKS untuk melakukan percobaan.

5. Guru meminta siswa membaca LKS dengan seksama dan

menanyakan hal yang tidak dimengerti dalam LKS

tersebut.

6. Guru membimbing dan menilai siswa dalam melakukan

percobaan, mengumpulkan data, mengolah data, serta

menganalisis hasil percobaan.

4. Siswa berkumpul bersama anggota kelompok untuk

melakukan percobaan.

5. Siswa membaca LKS dengan seksama dan diharapkan

bertanya mengenai hal yang tidak dimengerti dalam LKS

tersebut.

6. Siswa melakukan percobaan bersama anggota

kelompoknya, mengumpulkan data, mengolah data serta

menganalisis hasil percobaan.

Memperkuat

Stuktur

Kognitif Siswa

(50 menit)

7. Guru meminta salah satu perwakilan dari beberapa

kelompok maju untuk mempresentasikan hasil percobaan.

8. Guru meminta siswa bertanya ataupun mengajukan

pendapat ketika perwakilan kelompok melakukan

presentasi.

9. Guru menilai siswa dalam mempresentasikan hasil

percobaan.

10. Guru memberikan konfirmasi atas hasil percobaan yang

dipresentasikan oleh siswa dan memberikan penguatan

tentang materi gelombang berjalan secara menyeluruh.

11. Siswa dari perwakilan kelompok mempresentasikan hasil

percobaan.

12. Siswa diharapkan bertanya ataupun mengajukan pendapat

ketika perwakilan kelompok melakukan presentasi.

13. Siswa diharapakan mampu mempresentasikan hasil

percobaan dengan baik.

14. Siswa menyimak apa yang guru sampaikan mengenai hasil

percobaan yang telah dipresentasikan dan mengenai materi

gelombang berjalan secara menyeluruh.

Penutup

(40 menit)

Menyimpulkan 1 Guru mengajak siswa menyimpulkan bersama-sama materi

yang telah dipelajari

1 Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

Mengevaluasi 2 Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa 2 Siswa mengerjakan soal evaluasi dari guru

Memberikan

umpan balik

3 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

jika masih ada hal yang tidak dimengerti mengenai materi

3 Siswa diharapkan bertanya kepada guru jika masih ada hal

yang tidak dimengerti mengenai materi

Memberikan

Tindak Lanjut

4 Guru memberikan tugas kepada siswa :

a. Soal pengayaan materi pertemuan II (terlampir)

b. Merangkum materi pertemuan III (terlampir)

5 Guru menutup kelas dengan mengucapan salam.

4 Siswa mencatat dengan seksama tugas yang diberikan oleh

guru.

5 Siswa membalas salam guru

Page 151: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

13

7

J. PENILAIN HASIL BELAJAR

Tahap Penilaian Jenis Penilaian Instrumen

Proses 1. Penilaian Kinerja

2. Penilaian Presentasi

1. Rubrik Penilaian Kinerja (terlampir)

2. Rubrik Penilaian Presentasi (terlampir)

Hasil Tes Tertulis Tes Uraian (terlampir)

Jakarta, 8 Januari 2019

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

( Kinkin Suartini M,Pd )

NIP. 197804062006042003

Penyusun,

( Devia Putri Nur Illahi )

NIM. 1113016300053

Page 152: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

13

8

Evaluasi II

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

1 Menghitung

besaran-besaran

fisis dari

persamaan

gelombang

berjalan

C3 45 Gelombang berjalan memiliki persamaan :

𝑦 = 0,06 sin(πœ‹π‘₯ + 4πœ‹π‘‘)

dengan x dan y dalam meter serta t dalam

sekon. Tentukan :

a. Arah getar dan rambatan

b. Frekuensi gelombang

c. Panjang gelombang

d. Cepat rambat gelombang

e. Fase gelombang selama 5 sekon pada

jarak 1 m

f. Simpangan, kecepatan dan percepatan

gelombang waktu 1

6 sekon dan jarak

1

2 m

Diketahui :

𝑦 = 0,06 sin(πœ‹π‘₯ + 4πœ‹π‘‘)

πœ” = 4πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

π‘˜ = πœ‹

A = 0,06 m

Ditanya :

a. Arah getar dan rambatan

b. 𝑓 ?

c. πœ† ?

d. 𝑣 ?

e. πœ‘ ? ketika π‘₯ = 1 π‘š π‘‘π‘Žπ‘› 𝑑 = 5 π‘ π‘’π‘˜π‘œπ‘›

f. 𝑦, 𝑣, π‘Ž? π‘₯ =1

2 π‘š π‘‘π‘Žπ‘› 𝑑 =

1

6 π‘ π‘’π‘˜π‘œπ‘›

Jawaban :

a. Arah getar ke atas dan rambatan ke kiri

b. πœ” = 2πœ‹π‘“

4πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠 = 2πœ‹ Γ— 𝑓

𝑓 = 2 𝐻𝑧

c. π‘˜ =2πœ‹

πœ†

πœ‹ =2πœ‹

πœ†

πœ† = 2 π‘š

d. 𝑣 = πœ†π‘“ = 2 Γ— 2 = 4 π‘š/𝑠

e. πœ‘ =𝑑

𝑇+

π‘₯

πœ†=

5

0,5+

1

2= 10,5

f. 𝑦 = 0,06 sin(πœ‹π‘₯ + 4πœ‹π‘‘)

𝑦 = 0,06 sin (πœ‹ (1

2) + 4πœ‹ (

1

6))

𝑦 = 0,06 sin (180Β° (1

2) + 4(180Β°) (

1

6))

5

5

5

5

5

5

5

Page 153: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

13

9

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

𝑦 = 0,06 sin(210Β°)

𝑦 = 0,06(βˆ’0,5) = βˆ’0,03 π‘š

𝑣 = 0,06(4πœ‹) π‘π‘œπ‘ (πœ‹π‘₯ + 4πœ‹π‘‘)

𝑣 = 0,06(4πœ‹) cos(210Β°) 𝑣 = 0,24πœ‹ (βˆ’0,87) = βˆ’0,21πœ‹ π‘š/𝑠

π‘Ž = βˆ’0,24πœ‹(4πœ‹) 𝑠𝑖𝑛(πœ‹π‘₯ + 4πœ‹π‘‘)

π‘Ž = βˆ’0,96πœ‹2 sin(210Β°) π‘Ž = βˆ’0,96πœ‹2 (βˆ’0,5) = 0,48πœ‹2 π‘š/𝑠

5

5

2 Menganalisis

persamaan

gelombang

berjalan

C4 55 Ada dua tali yang digetarkan sehingga

membentuk dua persamaan gelombang yang

berbeda sebagai berikut :

𝑦1 = 𝐴 sin(π‘˜1π‘₯ βˆ’ 4πœ‹π‘‘)

𝑦2 = 𝐴 sin(π‘˜2π‘₯ βˆ’ 10πœ‹π‘‘)

Diketahui bahwa kecepatan rambat

gelombang kedua lebih besar dua kali dari

kecepatan rambat gelombang pertama.

Banyaknya gelombang yang terbentuk pada

tali pertama dan kedua masing-masing 3 dan

5. Jika panjang tali kedua lebih panjang 2 m

dari panjang tali pertama, hitunglah panjang

kedua tali ketika disambungkan !

Diketahui :

𝑦1 = 𝐴 sin(π‘˜1π‘₯ βˆ’ 4πœ”π‘‘)

πœ”1 = 4πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

𝑛1 = 3

𝑦2 = 𝐴 sin(π‘˜2π‘₯ βˆ’ 10πœ”π‘‘)

πœ”1 = 10πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

𝑛1 = 5

β„“2 = β„“1 + 2

Ditanya : β„“π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ ?

Jawaban :

1. Kecepatan rambat gelombang pada persamaan

pertama

𝑣1 = πœ†1𝑓1

𝑣1 =β„“1

𝑛1Γ—

πœ”1

2πœ‹

𝑣1 =β„“1

3Γ—

4πœ‹

2πœ‹

𝑣1 =2β„“1

3

β„“1 = 3𝑣1

2 . . . (1)

2. Kecepatan rambat gelombang pada persamaan kedua

𝑣2 = πœ†2𝑓2

10

10

10

Page 154: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

14

0

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

2𝑣1 =β„“2

𝑛2Γ—

πœ”2

2πœ‹

2𝑣1 =(β„“1 + 2)

5Γ—

10πœ‹

2πœ‹

2𝑣1 = β„“1 + 2

𝑣1 =β„“1 + 2

2 . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk

mencari β„“1 dan β„“2

β„“1 = 3𝑣1

2

β„“1 = 3 (

β„“1 + 22 )

2

2β„“1 = 3β„“1 + 6

2

4β„“1 = 3β„“1 + 6

4β„“1 βˆ’ 3β„“1 = 6

β„“1 = 6 π‘š

β„“2 = β„“1 + 2 π‘š

β„“2 = 6 π‘š + 2 π‘š

β„“2 = 8 π‘š

Jadi, panjang kedua tali ketika disambung menjadi :

β„“π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = β„“1 + β„“2 = 6 π‘š + 8 π‘š = 14 π‘š

15

5

5

Format Penilaian = 45 + 55 = 100

Page 155: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

14

1

Soal Pengayaan II

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

1 Menghitung besaran

- besaran fisis dari

persamaan

gelombang berjalan

C3 40 Gelombang berjalan bergerak kekanan dengan

periode 2 sekon dan panjang gelombang 1 m.

jika amplitudo gelombang 20 cm. Tentukan :

a. Persamaan gelombang berjalan

b. Simpangan gelombang pada jarak 1,75 m

dan waktu 5 sekon

c. Persamaan kecepatan gelombang berjalan

dan kecepatan maksimum gelombang

d. Persamaan percepatan gelombang berjalan

dan percepatan maksimum gelombang

Diketahui :

Merambat ke kanan (πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯)

𝑇 = 2 𝑠

πœ† = 1 π‘š

𝐴 = 20 π‘π‘š = 0,2 π‘š

Ditanya :

a. 𝑦 ?

b. 𝑦 ? π‘₯ = 1,75 π‘š π‘‘π‘Žπ‘› 𝑑 = 5 𝑠

c. 𝑣 π‘‘π‘Žπ‘› π‘£π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  ?

d. π‘Ž π‘‘π‘Žπ‘› π‘Žπ‘šπ‘Žπ‘˜π‘  ?

Jawaban :

a. Menentukan persamaan simpangan

πœ” =2πœ‹

𝑇=

2πœ‹

2= πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

π‘˜ =2πœ‹

πœ†=

2πœ‹

1= 2πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

𝑦 = 𝐴 sin(πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯) = 0,2 sin(πœ‹π‘‘ βˆ’ 2πœ‹π‘₯)

b. Menentukan nilai simpangan

𝑦 = 0,2 sin(πœ‹π‘‘ βˆ’ 2πœ‹π‘₯)

𝑦 = 0,2 sin(πœ‹(5) βˆ’ 2πœ‹(1,75))

𝑦 = 0,2 sin(5πœ‹ βˆ’ 3,5πœ‹)

𝑦 = 0,2 sin 270Β° 𝑦 = 0,2 (βˆ’1) = βˆ’0,2 π‘š

c. Menentukan persamaan kecepatan dan nilai

kecepatan maks

𝑦 = 0,2 sin(πœ‹π‘‘ βˆ’ 2πœ‹π‘₯)

𝑣 = 0,2πœ‹ cos(πœ‹π‘‘ βˆ’ 2πœ‹π‘₯)

π‘£π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = 0,2πœ‹ π‘£π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = 0,2 (3,14) = 0,628 π‘š/𝑠

5

10

5

10

Page 156: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

14

2

d. Menentukan persamaan percepatan dan nilai

percepatan maks

𝑣 = 0,2πœ‹ cos(πœ‹π‘‘ βˆ’ 2πœ‹π‘₯)

π‘Ž = βˆ’0,2πœ‹2 sin(πœ‹π‘‘ βˆ’ 2πœ‹π‘₯)

π‘£π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = βˆ’0,2πœ‹2 π‘£π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = βˆ’0,2 (3,14)2 = βˆ’1,97 π‘š/𝑠2

10

2 Menganalisis

persamaan

gelombang berjalan

C4 60 Seutas tali bergetar membentuk gelombang

dengan waktu getar 3 s dan periode 0,5 s. Fase

gelombang di titik A yang berjarak 1,25 cm

dari titik asal getaran bernilai πœ‘π΄, sedangkan

fase gelombang di titik B yang berjarak 2 cm

dari titik asal getaran dua kali dari nilai πœ‘π΄.

Berdasarkan hal tersebut maka hitunglah beda

fase antara titik A dan B !

Diketahui :

𝑑 = 3 𝑠

𝑇 = 0,5 𝑠

πœ‘π΅ = 2πœ‘π΄

π‘₯𝐴 = 1,25 π‘π‘š

π‘₯𝐴 = 2 π‘π‘š

Ditanya : βˆ†πœ‘ ?

Jawaban :

1. Fase gelombang di titik A

πœ‘π΄ =𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯𝐴

πœ†

πœ‘π΄ =3 𝑠

0,5 π‘ βˆ’

1,25 π‘π‘š

πœ†

πœ‘π΄ = 6 βˆ’1,25

πœ†

1,25

πœ†= 6 βˆ’ πœ‘π΄

πœ† =1,25

6 βˆ’ πœ‘π΄ . . . (1)

2. Fase gelombang di titik B

πœ‘π΅ =𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯𝐡

πœ†

2πœ‘π΄ =3 𝑠

0,5 π‘ βˆ’

2 π‘π‘š

πœ†

2πœ‘π΄ = 6 βˆ’2

πœ†

2πœ‘π΄ =6πœ† βˆ’ 2

πœ†

5

15

15

Page 157: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

14

3

πœ‘π΄ =6πœ† βˆ’ 2

2πœ† . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk

menentukan panjang gelombang (πœ†)

πœ† =1,25

6 βˆ’ πœ‘π΄

πœ† =1,25

6 βˆ’ (6πœ† βˆ’ 2

2πœ† )

πœ† =1,25

12πœ† βˆ’ 6πœ† + 2 2πœ†

πœ† =1,25

6πœ† + 2 2πœ†

πœ† =1,25 Γ— 2πœ†

6πœ† + 2

πœ† =2,5πœ†

6πœ† + 2

1 =2,5

6πœ† + 2

6πœ† + 2 = 2,5

6πœ† = 2,5 βˆ’ 2

πœ† =1

12 π‘π‘š

4. Menentukan beda fase (βˆ†πœ‘) antara titik A dan B

βˆ†πœ‘ = πœ‘π΅ βˆ’ πœ‘π΄

βˆ†πœ‘ = (𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯𝐡

πœ†) βˆ’ (

𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯𝐴

πœ†)

βˆ†πœ‘ = (3

0,5βˆ’

2

112

) βˆ’ (3

0,5βˆ’

1,25

112

)

βˆ†πœ‘ = (6 βˆ’ 24) βˆ’ (6 βˆ’ 15) = (βˆ’18) + 9 = βˆ’9

Jadi, beda fase antara titik A dan B adalah βˆ’9

15

10

Format Penilaian = 40 + 60 = 100

Page 158: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

144

Kisi-kisi tugas merangkum III

Siswa membuat rangkuman untuk materi pertemuan ketiga dibuku tulis

masing-masing dengan minimal penulisan 1 halaman dan maksimal 3 halaman.

Berikut sub konsep yang harus dirangkum :

A. Jenis Gelombang Stasioner

1. Ujung terikat

2. Ujung bebas

B. Persamaan Gelombang Stasioner

1. Ujung terikat

2. Ujung bebas

C. Karakteristik Gelombang Mekanik

1. Ujung terikat

2. Ujung bebas

D. Percobaan Melde

Page 159: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

145

Penilaian Kinerja percobaan dan Penilaian Presentasi

No Aspek Penilaian Kinerja Percobaan Skor Total Skor

1 2 3

1 Kesesuaian prosedur percobaan yang

dilakukan dengan petunjuk di LKS

2 Ketepatan pengambilan dan

pengumpulan data

3 Ketepatan pengolahan data

4 Ketepatan pengambilan kesimpulan

hasil percobaan

5 Kerja sama dalam melakukan

percobaan

Jumlah Skor Seluruhnya

No Aspek Penilaian Presentasi Skor Total Skor

1 2 3

1 Kualitas bahasa yang digunakan

2 Ketepatan hasil percobaan yang

disampaikan

3 Kemampuan menanggapi pertanyaan

dan sanggahan dari kelompok lain

4 Menghubungkan percobaan dengan

contoh penerapan yang ditampilkan

pada awal pembelajaran

5 Membedakan dan Menghubungkan

materi sebelumnya dengan materi yang

baru dipelajari

Jumlah Skor Seluruhnya

Percobaan :

Kelompok :

Anggota Kelompok : 1. 5.

2. 6.

3. 7.

4. 8.

Page 160: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

146

Pedoman Penilaian Kinerja percobaan

No Aspek yang dinilai

Skor Kriteria

1 Kesesuaian prosedur percobaan yang dilakukan dengan petunjuk di LKS

3 Melakukan percobaan secara terstuktur sesuai petujuk di LKS.

2 Melakukan percobaan secara tidak terstuktur sehingga kurang sesuai dengan petunjuk di LKS.

1 Melakukan percobaan tidak sesuai dengan pretunjuk di LKS.

2 Ketepatan pengambilan dan pengumpulan data

3 Melakukan pengambilan dan pengumpulan data dengan teliti dan sesuai dengan prosedur LKS.

2 Melakukan pengambilan dan pengumpulan data kurang teliti sehingga kurang sesuai dengan prosedur LKS.

1 Melakukan pengambilan dan pengumpulan tidak sesuai dengan prosedur LKS.

3 Ketepatan pengolahan data

3 Mengolah dan menganalisis data hasil percobaan dengan baik dan tepat.

2 Mengolah dan menganalisis data hasil percobaan kurang baik dan tidak tepat.

1 Belum mampu mengolah dan menganalisis data hasil percobaan dengan baik dan tepat.

4 Ketepatan pengambilan kesimpulan hasil percobaan

3 Menyimpulkan hasil percobaan dengan baik dan tepat.

2 Menyimpulkan hasil percobaan dengan kurang baik sehingga tidak tepat.

1 Belum mampu menyimpulkan hasil percobaan dengan baik dan tepat.

5 Kerja sama dalam melakukan percobaan

3 Setiap anggota kelompok mempunyai peran aktif dalam melakukan percobaan

2 Sebagian anggota kelompok berperan aktif sedangkan ada yang tidak ikut serta

1 Hanya beberapa anggota kelompok saja yang berperan aktif

Pedoman Penilaian Presentasi

No Aspek yang

dinilai Skor Kriteria

1 Kualitas bahasa

yang digunakan

3 Penggunaan bahasa yang baik ketika melakukan

presentasi sehingga mudah dipahami.

2 Penggunaan bahasa yang kurang baik ketika melakukan

presentasi sehingga sulit dipahami.

1 Penggunaan bahasa yang tidak baik ketika melakukan

presentasi sehingga tidak bisa dipahami.

Page 161: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

147

No Aspek yang dinilai

Skor Kriteria

2 Ketepatan hasil

percobaan yang

disampaikan

3 Menyampaikan hasil percobaan dengan tepat sehingga

materi yang dipelajari bisa dipahami .

2 Menyampaikan hasil percobaan dengan kurang tepat

sehingga materi yang dipelajari belum bisa dipahami.

1 Menyampaikan hasil percobaan dengan tidak tepat

sehingga materi yang dipelajari tidak bisa dipahami.

3 Kemampuan

menanggapi

pertanyaan dan

sanggahan dari

kelompok lain

3 Menanggapi pertanyaan dan sanggahan kelompok lain

dengan jawaban yang memuaskan dan mudah dipahami.

2 Menanggapi pertanyaan dan sanggahan kelompok lain

dengan jawaban yang kurang memuaskan dan sulit

dipahami.

1 Tidak bisa menanggapi pertanyaan dan sanggahan dari

kelompok lain.

4 Menghubungkan

percobaan dengan

contoh penerapan

yang ditampilkan

pada awal

pembelajaran

3 Menghubungkan dengan penjelasan yang lengkap dan

tepat sehingga mudah dipahami.

2 Menghubungkan dengan penjelasan yang kurang

lengkap sehingga kurang memusakan dan sulit

dipahami.

1 Menghubungkan dengan penjelasan yang tidak tepat

sehingga tidak bisa dipahami.

5 Membedakan dan

Menghubungkan

materi sebelumnya

dengan materi yang

baru dipelajari

3 Mampu membedakan dan menghubungkan materi

sebelumnya dengan materi yang baru dipelajari secara

terstuktur

2 Kurang mampu membedakan dan menghubungkan

materi sebelumnya dengan materi yang baru dipelajari

secara terstuktur

1 Tidak mampu membedakan dan menghubungkan materi

sebelumnya dengan materi yang baru dipelajari secara

terstuktur

Format Penilaian Kinerja dan Presentasi:

Skor maksimal = 3 x 5 = 15

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– = π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ

15π‘₯100

Nilai keterampilan dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :

Sangat Baik (SB) = 80 – 100 Cukup Baik = 60 – 69

Baik (B) = 70 – 79 Kurang = < 60

Page 162: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

148

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Cileungsi

Mata Pelajaran : FISIKA

Kelas / Semester : XI IPA 5/ 2

Materi Pokok : Gelombang Mekanik

Sub Materi : Gelombang Stasioner

Pertemuan : III (Ketiga)

Alokasi Waktu : 4 JP (1 x 45 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI-1

KI-2

KI-3

KI-4

:

:

:

:

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minat-nya untuk

memecahkan masalah.

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

3.9. Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang berjalan dan gelombang stasioner pada

berbagai kasus nyata.

4.9. Melakukan percobaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner, beserta presentasi

hasil dan makna fisisnya.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)

1. Menganalisis peristiwa terkait gelombang stasioner pada ujung terikat.

2. Menganalisis peristiwa terkait gelombang stasioner pada ujung bebas.

3. Menganalisis peristiwa terkait gelombang stasioner pada percobaan Melde.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menganalisis peristiwa terkait gelombang stasioner pada ujung terikat

dengan benar setelah melakukan presentasi hasil diskusi berdasarkan kegiatan 3 LKS

pada tahap memperkuat struktur kognitif siswa.

Page 163: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

149

2. Siswa dapat menganalisis peristiwa terkait gelombang stasioner pada ujung bebas

dengan benar setelah melakukan presentasi hasil diskusi berdasarkan kegiatan 3 LKS

pada tahap memperkuat struktur kognitif siswa.

3. Siswa dapat menganalisis peristiwa terkait gelombang stasioner pada percobaan Melde

dengan benar setelah melakukan presentasi hasil diskusi berdasarkan kegiatan 3 LKS

pada tahap memperkuat struktur kognitif siswa.

E. MATERI

1. Peta Konsep

3. Isi Materi

1) Gelombang Stasioner

Gelombang stasioner merupakan gelombang yang nilai amplitudonya berubah

ubah. Gelombang stasioner dibedakan menjadi 2 jenis yaitu gelombang stasioner ujung

terikat dan gelombang stasioner ujung bebas.

2) Gelombang Stasioner Ujung terikat

Gelombang stasioner ujung terikat yaitu gelombang stasioner yang salah satu

ujungnya diikat atau dibuat tetap sehingga ujungnya tidak dapat bergerak bebas.

Gambar 2.1 Pemantulan ujung terikat

3) Persamaan Gelombang Stasioner Ujung terikat

Persamaan Amplitudo

Persamaan Amplitudo untuk gelombang stasioner ujung terikat sebagai berikut :

Persamaan Simpangan

Persamaan Amplitudo untuk gelombang stasioner ujung terikat sebagai berikut :

𝐴𝑠 = 2 A sin π‘˜π‘₯

𝑦 = 2 𝐴 sin π‘˜π‘₯ cos πœ”π‘‘ 𝑦 = 𝐴𝑠 cos πœ”π‘‘

Page 164: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

150

Persamaan Kecepatan

Persamaan Amplitudo untuk gelombang stasioner ujung terikat sebagai berikut :

Persamaan Percepatan

Persamaan Amplitudo untuk gelombang stasioner ujung terikat sebagai berikut :

4) Karakteristik Gelombang Stasioner Ujung terikat

Pada ujung terikat beda fasenya adalah 1

2(βˆ†πœ‘ =

1

2)karena terjadi pembalikan fase

dan terjadi simpul.

Gambar 2.2 Simpul dan perut pada pemantulan ujung terikat

Simpul

Persamaan untuk letak simpul ujung terikat sebagai berikut :

Perut

Persamaan untuk letak perut ujung terikat sebagai berikut :

5) Aplikasi Gelombang Stasioner Ujung terikat

Percobaan Melde

Percobaan Melde adalah salah satu alat yang dapat menunjukkan adanya

gelombang stasioner pada tali/dawai. Percobaan Melde dapat digunakan untuk menentukan

besar cepat rambat gelombang pada tali atau dawai. Percobaan Melde yang dilakukan

seperti pada gambar berikut.

Gamabar 2.3 Percobaan Melde

Persamaan kecepatan rambat gelombang pada tali/dawai sebagai berikut :

Keterangan :

𝑣 = π‘˜π‘’π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘‘ π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” π‘π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘‘π‘Žπ‘™π‘–/π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘– (π‘š/𝑠)

π‘š = π‘šπ‘Žπ‘ π‘Ž π‘‘π‘Žπ‘™π‘–/dawai (kg)

𝐹 = π‘”π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘‘π‘’π‘”π‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘‘π‘Žπ‘™π‘–/π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘– (𝑁)

β„“ = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘™π‘–/π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘– (π‘š)

πœ‡ = π‘šπ‘Žπ‘ π‘ π‘Ž π‘‘π‘Žπ‘™π‘– π‘π‘’π‘Ÿ π‘ π‘Žπ‘‘π‘’π‘Žπ‘› π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘™π‘– (π‘˜π‘”/π‘š)

𝑣 = √𝐹

πœ‡ 𝑣 = √

𝐹ℓ

π‘š πœ‡ =

π‘š

β„“

𝑣 = βˆ’2πœ” 𝐴 sin π‘˜π‘₯ sin πœ”π‘‘

π‘Ž = βˆ’2πœ”2 𝐴 sin π‘˜π‘₯ cos πœ”π‘‘

π‘₯𝑠(𝑛+1) = 2𝑛 Γ—πœ†

4

π‘₯𝑝(𝑛+1) = (2𝑛 + 1) Γ—πœ†

4

Page 165: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

151

6) Gelombang Stasioner Ujung bebas

Gelombang stasioner ujung bebas yaitu gelombang stasioner yang salah satu

ujungnya tidak diikat atau dibiarkan bebas sehingga ujungnya bisa bergerak bebas.

Gambar 2.3 Pemantulan ujung terikat

7) Persamaan Gelombang Stasioner Ujung bebas

Persamaan Amplitudo

Persamaan amplitudo untuk gelombang stasioner ujung terikat sebagai berikut :

Persamaan Simpangan

Persamaan simpangan untuk gelombang stasioner ujung terikat sebagai berikut :

Persamaan Kecepatan

Persamaan kecepatan untuk gelombang stasioner ujung terikat sebagai berikut :

Persamaan Percepatan

Persamaan perceptan untuk gelombang stasioner ujung terikat sebagai berikut :

8) Karakteristik Gelombang Stasioner Ujung bebas

Pada pemantulan ujung bebas, beda fasenya adalah nol (βˆ†π‘₯ = 0) dan terjadi

simpangan maksimum (perut).

Gambar 2.4 Simpul dan perut pada pemantulan ujung bebas

Simpul

Persamaan untuk letak simpul ujung terikat sebagai berikut :

Perut

Persamaan untuk letak perut ujung terikat sebagai berikut :

F. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN

Pendekatan

Model

:

:

Saintifik

Advance Organizer

𝐴𝑠 = 2 A cos π‘˜π‘₯

𝑦 = 𝐴𝑠 sin πœ”π‘‘ 𝑦 = 2 𝐴 cos π‘˜π‘₯ sin πœ”π‘‘

𝑣 = 2πœ” 𝐴 cos π‘˜π‘₯ cos πœ”π‘‘

π‘Ž = βˆ’2πœ”2 𝐴 cos π‘˜π‘₯ sin πœ”π‘‘

π‘₯𝑠(𝑛+1) = (2𝑛 + 1) Γ—πœ†

4

π‘₯𝑝(𝑛+1) = 2𝑛 Γ—πœ†

4

Page 166: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

152

G. MEDIA PEMBELAJARAN

No Media Pembelajaran Keterangan Jumlah

1

Media

a. PPT 1

b. Video 1

c. Virtual Lab 5

d. LKS 5

2

Alat dan bahan

a. Infokus 1

b. Notebook 6

c. Papan Tulis 2

d. Spidol 4

e. Speaker 2

H. SUMBER BELAJAR

1) Bagus Raharja dkk. 2014. Panduan Belajar Fisika 2B SMA Kelas XI. Bogor :

Yudhistira.

2) Kanginan, Marthen. 2017. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

3) Lasmi, Ni Ketut. 2017 Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

4) Rinawan Abadi, Adip Ma’rifu Sururi & Bara Wahyu Ramadhan. 2017. Fisika :

Peminatan Matematika dn Ilmu-Ilmu Alam SMA/MA Kelas XI Semester 2. Klaten : PT

Intan Perwira.

Page 167: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

15

3

I. LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAPAN SINTAKS KEGIATAN PEMBELAJARAN

GURU SISWA

Pendahuluan

( 10 menit )

Orientasi 1 Guru menyiapkan siswa belajar dengan mengajak siswa

berdo’a bersama untuk memulai pembelajaran

2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai pada pertemuan kali ini

1 Siswa berdo’a bersama-sama untuk memulai pembelajaran

2 Siswa menyimak apa yang disampaikan oleh guru

Apersepsi 3 Guru bertanya β€œPernahkah kalian melihat atau

memainkan alat musik petik dan alat musik tiup? Alat

musik apa saja itu? Apa yang digunakan oleh alat musik

tersebut sebagai penghasil gelombang bunyi yang kalian

dengar ?”

3 Siswa diharapkan menjawab β€œPernah, seperti gitar,

ukulele, seruling, terompet dll. Alat musik petik

menggunakan senar/dawai sebagai penghasil gelombang

bunyi, sedangkan alat musik tiup menggunakan kolom

udara sebagai penghasil gelombang bunyi..”

Motivasi 4 Guru menayangkan video yang terkait dengan salah satu

penerapan dari percobaan Melde berjudul β€œKerajinan

gitar dari kabel bekas yang unik”

4 Siswa menyimak video yang ditayangkan oleh guru dan

diharapkan memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap

materi yang akan dipelajari

Inti

(2 jam 10

menit)

Presentasi

Advance

Organizer

(20 menit)

1. Guru bertanya β€œAda berapa jenis gelombang stasioner?

Gelombang stasioner apa saja? Apa perbedaan dari jenis

gelombang tersebut? Pembuktian dari gelombang

stasioner apakah Percobaan Melde? Bertujuan untuk

apakah percobaan tersebut dilakukan?”

2. Guru meminta siswa mempresentasikan tugas yang

diberikan pada pertemuan pertama yaitu merangkum

beberapa hal penting yang secara umum harus diketahui

terlebih dahulu mengenai gelombang stasioner.

3. Guru menampilkan gambar-gambar yang terkait

penerapan dari gelombang stasioner dan meminta siswa

membedakan ujung terikat dan ujung bebas dari masing-

masing gambar tersebut.

1 Siswa diharapkan menjawab β€œAda 2 jenis gelombang

stasioner yaitu gelombang stasioner ujung terikat dan

ujung bebas. Ujung terikat . Percobaan Melde merupakan

pembuktian dari gelombang stasioner ujung terikat.

Bertujuan untuk menentukan cepat rambat gelombang

pada tali/dawai.

2 Siswa meminta siswa mempresentasikan tugas yang

diberikan pada pertemuan pertama yaitu merangkum

beberapa hal penting yang secara umum harus diketahui

terlebih dahulu mengenai gelombang stasioner.

3 mengamati gambar-gambar yang terkait penerapan dari

gelombang stasioner dan meminta siswa membedakan

ujung terikat dan ujung bebas dari masing-masing gambar

tersebut.

Page 168: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

15

4

TAHAPAN SINTAKS KEGIATAN PEMBELAJARAN

GURU SISWA

Presentasi

Tugas atau

Meteri

Pembelajaran

(60 menit)

4. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil dan

membagikan LKS untuk melakukan percobaan.

5. Guru meminta siswa membaca LKS dengan seksama dan

menanyakan hal yang tidak dimengerti dalam LKS

tersebut.

6. Guru membimbing dan menilai siswa dalam melakukan

percobaan, mengumpulkan data, mengolah data, serta

menganalisis hasil percobaan.

4. Siswa berkumpul bersama anggota kelompok untuk

melakukan percobaan.

5. Siswa membaca LKS dengan seksama dan diharapkan

bertanya mengenai hal yang tidak dimengerti dalam LKS

tersebut.

6. Siswa melakukan percobaan bersama anggota

kelompoknya, mengumpulkan data, mengolah data serta

menganalisis hasil percobaan.

Memperkuat

Stuktur

Kognitif Siswa

(50 menit)

7. Guru meminta salah satu perwakilan dari beberapa

kelompok maju untuk mempresentasikan hasil percobaan.

8. Guru meminta siswa bertanya ataupun mengajukan

pendapat ketika perwakilan kelompok melakukan

presentasi.

9. Guru menilai siswa dalam mempresentasikan hasil

percobaan.

10. Guru memberikan konfirmasi atas hasil percobaan yang

dipresentasikan oleh siswa dan memberikan penguatan

tentang materi gelombang stasioner secara menyeluruh.

7. Siswa dari perwakilan kelompok mempresentasikan hasil

percobaan.

8. Siswa diharapkan bertanya ataupun mengajukan pendapat

ketika perwakilan kelompok melakukan presentasi.

9. Siswa diharapakan mampu mempresentasikan hasil

percobaan dengan baik.

10. Siswa menyimak apa yang guru sampaikan mengenai hasil

percobaan yang telah dipresentasikan dan mengenai materi

gelombang stasioner secara menyeluruh.

Penutup

(40 menit)

Menyimpulkan 1 Guru mengajak siswa menyimpulkan bersama-sama

materi yang telah dipelajari

1 Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

Mengevaluasi 2 Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa 2 Siswa mengerjakan soal evaluasi dari guru

Memberikan

umpan balik

3 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

jika masih ada hal yang tidak dimengerti mengenai materi

3 Siswa diharapkan bertanya kepada guru jika masih ada hal

yang tidak dimengerti mengenai materi

Memberikan

Tindak Lanjut

4 Guru memberikan tugas kepada siswa berupa soal

pengayaan materi pertemuan III (terlampir)

5 Guru menutup kelas dengan mengucapan salam.

4 Siswa mencatat dengan seksama tugas yang diberikan oleh

guru.

5 Siswa membalas salam guru

Page 169: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

15

5

J. PENILAIN HASIL BELAJAR

Tahap Penilaian Jenis Penilaian Instrumen

Proses 1. Penilaian Kinerja

2. Penilaian Presentasi

1. Rubrik Penilaian Kinerja (terlampir)

2. Rubrik Penilaian Presentasi (terlampir)

Hasil Tes Tertulis Tes Uraian (terlampir)

Jakarta, 8 Januari 2019

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

( Kinkin Suartini M,Pd )

NIP. 197804062006042003

Penyusun,

( Devia Putri Nur Illahi )

NIM. 1113016300053

Page 170: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

15

6

Soal Evaluasi III

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

1 Menganalisis

peristiwa terkait

gelombang

stasioner pada

ujung terikat

C4 55 Ada dua tali dengan panjang yang sama yaitu 24

m. Kedua tali tersebut digetarkan sehingga

membentuk gelombang stasioner ujung terikat.

Tali pertama membentuk 4 gelombang sedangkan

tali kedua membentuk 6 gelombang. Letak simpul

pada tali kedua lebih jauh 2 kali dari letak simpul

tali pertama. Jika jarak simpul tali kedua tersebut

lebih jauh 4 m dari jarak simpul tali pertama,

hitunglah letak simpul dan jarak simpul pada tali

pertama !

Diketahui :

β„“ = 24 π‘š

𝑛1 = 4

𝑛2 = 6

𝑛𝑆2 = 2𝑛𝑆1

𝑋𝑆2 = 𝑋𝑆1 + 4

Ditanya : 𝑛𝑆1 dan 𝑋𝑆1 ?

Jawaban :

1. Menentukan letak simpul pada tali pertama

a. Menentukan panjang gelombang

𝑛1πœ†1 = β„“1

4πœ†1 = 24 π‘š

πœ†1 = 6 π‘š

b. Menentukan letak simpul (𝑛𝑆1)

𝑋𝑆1 = 2𝑛𝑆1

πœ†1

4

𝑋𝑆1 = 2𝑛𝑆1

6 π‘š

4

𝑋𝑆1 = 2𝑛𝑆1

3 π‘š

2

𝑋𝑆1 = 3𝑛𝑆1

𝑛𝑆1 =𝑋𝑆1

3 . . . (1)

2. Menentukan jarak simpul pada tali kedua

a. Menentukan panjang gelombang

𝑛2πœ†2 = β„“2

6πœ†2 = 24 π‘š

πœ†2 = 4 π‘š

b. Menentukan jarak simpul pada tali pertama

(𝑋𝑆1)

5

5

10

5

Page 171: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

15

7

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

𝑋𝑆2 = 2𝑛𝑆2

πœ†2

4

𝑋𝑆1 + 4 = 2(2𝑛𝑆1)4

4

𝑋𝑆1 + 4 = 4𝑛𝑆1

𝑋𝑆1 = 4𝑛𝑆1 βˆ’ 4 . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1)

untuk menentukan 𝑛𝑆1 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑋𝑆1

a. 𝑛𝑆1 =𝑋𝑆1

3

𝑛𝑆1 =4𝑛𝑆1 βˆ’ 4

3

3𝑛𝑆1 = 4𝑛𝑆1 βˆ’ 4

𝑛𝑆1 = 4 (Simpul ke-5)

b. 𝑋𝑆1 = 4𝑛𝑆1 βˆ’ 4

𝑋𝑆1 = 4(4) βˆ’ 4

𝑋𝑆1 = 16 βˆ’ 4 = 12 π‘š

Jadi, letak simpul dan jarak simpul pada tali

pertama adalah simpul ke-5 yang berjarak 12 m.

10

15

5

2 Menganalisis

peristiwa terkait

gelombang

stasioner pada

percobaan Melde

C4 45 Ada dua kelompok siswa yang melakukan

praktikum percobaan Melde. Kelompok pertama

menggunakan tali dengan panjang 12 m dan massa

tali 30 gr. Kelompok kedua menggunakan tali

dengan panjang 6 m dan massa tali 20 gr.

Kelompok kedua menghasilkan kecepatan rambat

gelombang Β½ kali lebih lambat dari kelompok

pertama. Jika gaya tegangan tali yang diberikan

kelompok kedua lebih ringan 5 N dari gaya

tegangan tali yang diberikan oleh kelompok

pertama, hitunglah massa beban yang digantung

pada tali oleh kelompok kedua !

Diketahui :

𝑣2 =1

2𝑣1

𝐹2 = 𝐹1 βˆ’ 5

β„“1 = 12 π‘š

β„“2 = 6 π‘š

π‘š1 = 30 π‘”π‘Ÿ = 0,03 π‘˜π‘”

π‘š2 = 20 π‘”π‘Ÿ = 0,02 π‘˜π‘”

Ditanya : π‘šπ‘π‘’π‘π‘Žπ‘› 2 ?

Jawaban :

5

Page 172: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

15

8

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

1. Kecepatan rambat gelombang pada tali

kelompok pertama

𝑣1 = √𝐹1β„“1

π‘š1

𝑣1 = √𝐹1 Γ— 12 π‘š

0,03 π‘˜π‘”

𝑣12 = 400𝐹1

𝐹1 =𝑣1

2

400 . . . (1)

2. Kecepatan rambat gelombang pada tali

kelompok kedua

𝑣2 = √𝐹1β„“1

π‘š1

1

2𝑣1 = √

(𝐹1 βˆ’ 5)6 π‘š

0,02 π‘˜π‘”

(1

2𝑣1)

2

= 300𝐹1 βˆ’ 1500

1

4𝑣1

2 = 300𝐹1 βˆ’ 1500

𝑣12 = 1200𝐹1 βˆ’ 6000 . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1)

untuk mencari gaya tegangan tali yang diberikan

oleh kelompok 2 (𝐹2)

𝐹1 =𝑣1

2

400

𝐹1 =1200𝐹1 βˆ’ 6000

400

10

10

10

Page 173: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

15

9

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

𝐹1 = 3𝐹1 βˆ’ 15

15 = 3𝐹1 βˆ’ 𝐹1

15 = 2𝐹1

𝐹1 = 7,5 𝑁

𝐹2 = 𝐹1 βˆ’ 5 𝑁

𝐹2 = 7,5 𝑁 βˆ’ 5 𝑁 = 2,5 𝑁

Jadi, massa beban yang digantung pada tali oleh

kelompok kedua:

𝐹2 = π‘šπ‘π‘’π‘π‘Žπ‘› 2 Γ— 𝑔

2,5 𝑁 = π‘šπ‘π‘’π‘π‘Žπ‘› 2 Γ— 10 π‘š/𝑠2

π‘šπ‘π‘’π‘π‘Žπ‘› 2 = 0,25 π‘˜π‘”

5

5

Format Penilaian = 45 + 55 = 100

Page 174: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

16

0

Soal Pengayaan III

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

1 Menentukan letak

perut dan simpul

pada gelombang

stasioner ujung

terikat

C3 30 Seutas tali sepanjang 8 m salah satu ujungnya

diikat dan ujung yang lain digerakkan. Jika

cepat rambat gelombang dan frekuensi

berturut-turut adalah 6 m/s dan 2 Hz.

Tentukan letak perut ke-4 dan simpul ke-2

dari sumber getar!

Diketahui :

β„“ = 8 m

𝑣 = 6 π‘š/𝑠

𝑓 = 2 𝐻𝑧

Ditanya :

𝑋𝑝4 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑋𝑠2 π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘– π‘ π‘’π‘šπ‘π‘’π‘Ÿ π‘”π‘’π‘‘π‘Žπ‘Ÿ ?

Jawaban :

➒ Menentukan panjang gelombang

𝑣 = πœ†π‘“

6 = πœ†(2)

πœ† =6

2= 3 π‘š

➒ Menentukan perut ke-4 dari sumber getar

𝑋𝑝4 = (2𝑛 + 1)πœ†

4

𝑋𝑝4 = (2(3) + 1)3

4

𝑋𝑝4 =21

4

= 5,25 π‘π‘š

Sumber getar : β„“ βˆ’ 𝑋𝑝4 = 8 βˆ’ 5,25 = 2,75 π‘π‘š

➒ Menentukan simpul ke-2 dari sumber getar

𝑋𝑠2 = 2π‘›πœ†

4

𝑋𝑠2 = 2(1)3

4

𝑋𝑠2 =6

4

= 1,5 π‘π‘š

Sumber getar : β„“ βˆ’ 𝑋𝑠2 = 8 βˆ’ 1,5 = 6,5 π‘π‘š

5

5

10

10

Page 175: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

16

1

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

2 Menghitung

besaran-besaran

fisis pada

percobaan Melde

C3 20 Lukman melakukan percobaan Melde

menggunakan dawai sepanjang 80 cm.

Tegangan tali pada dawai 50 N sehingga

cepat rambat getaran pada dawai 40 m/s.

Tentukan massa dawai yang digunakan

Lukman !

Diketahui :

β„“ = 80 cm = 0,8 m

𝐹 = 50 𝑁

𝑣 = 40 π‘š/𝑠

Ditanya : π‘š ?

Jawaban :

𝑣 = βˆšπΉβ„“

π‘š

40 = √50 π‘₯ 0,8

π‘š

402 =40

π‘š

1600 =40

π‘š

π‘š = 0,025 π‘˜π‘”

5

15

3 Menganalisis

peristiwa terkait

gelombang

stasioner pada

ujung bebas

C4 50 Ada dua gelombang stasioner pada ujung

bebas dengan bentuk persamaan sebagai

berikut :

𝑦1 = 2 𝐴 cos π‘˜1π‘₯ sin 4πœ‹π‘‘

𝑦2 = 2 𝐴 cos (π‘˜1 + 2πœ‹)π‘₯ sin 3πœ‹π‘‘

Jika kecepatan rambat gelombang kedua

lebih lambat 1

2 kali dari kecepatan rambat

gelombang pertama, maka hitunglah

perbedaan panjang gelombang pertama dan

panjang gelombang kedua masing-masing!

Diketahui :

𝑦1 = 2 𝐴 cos π‘˜1π‘₯ sin 4πœ‹π‘‘

πœ”1 = 4πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

𝑦2 = 2 𝐴 cos (π‘˜1 + 2πœ‹)π‘₯ sin 3πœ‹π‘‘

πœ”2 = 3πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

π‘˜2 = π‘˜1 + 2πœ‹

𝑣2 =1

2𝑣1

Ditanya : πœ†1 π‘‘π‘Žπ‘› πœ†2 ?

Jawaban :

1. Kecepatan rambat gelombang pada persamaan

pertama

𝑣1 = πœ†1𝑓1

5

Page 176: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

16

2

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

𝑣1 =2πœ‹

π‘˜1Γ—

πœ”1

2πœ‹

𝑣1 =πœ”1

π‘˜1

𝑣1 =4

π‘˜1

π‘˜1 = 4πœ‹

𝑣1 . . . (1)

2. Kecepatan rambat gelombang pada persamaan kedua

𝑣2 = πœ†2𝑓2 1

2𝑣1 =

2πœ‹

π‘˜2Γ—

πœ”1

2Γ°

1

2𝑣1 =

πœ”2

π‘˜2

1

2𝑣1 =

3πœ‹

π‘˜1 + 2πœ‹

𝑣1 =6πœ‹

π‘˜1 + 2πœ‹ . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk

mencari π‘˜1 dan π‘˜2

π‘˜1 = 4πœ‹

𝑣1

π‘˜1 = 4πœ‹

6πœ‹π‘˜1 + 2πœ‹

π‘˜1 = 4π‘˜1 + 8πœ‹

6

6π‘˜1 βˆ’ 4π‘˜1 = 8πœ‹

2π‘˜1 = 8πœ‹

π‘˜1 = 4πœ‹

10

10

15

Page 177: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

16

3

No Indikator

Soal

Kategori Skor

Max

Soal Jawaban Skor

π‘˜2 = π‘˜1 + 2πœ‹ = 4πœ‹ + 2πœ‹ = 6πœ‹

Perbedaan nilai panjang gelombang pertama dan panjang

gelombang kedua sebagai berikut :

β€’ π‘˜1 =2πœ‹

πœ†1

4πœ‹ =2Γ°

πœ†1

πœ†1 =2πœ‹

4πœ‹

πœ†1 = 0,5 π‘š

β€’ π‘˜2 =2πœ‹

πœ†2

6πœ‹ =2πœ‹

πœ†2

πœ†2 =2πœ‹

6πœ‹

πœ†1 = 0,33 π‘š

Jadi, perbedaan panjang gelombang pertama dan panjang

gelombang kedua masing-masing 0,5 π‘š dan 0,33 π‘š

10

Format Penilaian = 30 + 20 + 50 = 100

Page 178: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

164

Penilaian Kinerja percobaan dan Penilaian Presentasi

No Aspek Penilaian Kinerja Percobaan Skor Total Skor

1 2 3

1 Kesesuaian prosedur percobaan yang

dilakukan dengan petunjuk di LKS

2 Ketepatan pengambilan dan

pengumpulan data

3 Ketepatan pengolahan data

4 Ketepatan pengambilan kesimpulan

hasil percobaan

5 Kerja sama dalam melakukan

percobaan

Jumlah Skor Seluruhnya

No Aspek Penilaian Presentasi Skor Total Skor

1 2 3

1 Kualitas bahasa yang digunakan

2 Ketepatan hasil percobaan yang

disampaikan

3 Kemampuan menanggapi pertanyaan

dan sanggahan dari kelompok lain

4 Menghubungkan percobaan dengan

contoh penerapan yang ditampilkan

pada awal pembelajaran

5 Membedakan dan Menghubungkan

materi sebelumnya dengan materi yang

baru dipelajari

Jumlah Skor Seluruhnya

Percobaan :

Kelompok :

Anggota Kelompok : 1. 5.

2. 6.

3. 7.

4. 8.

Page 179: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

165

Pedoman Penilaian Kinerja percobaan

No Aspek yang dinilai

Skor Kriteria

1 Kesesuaian prosedur percobaan yang dilakukan dengan petunjuk di LKS

3 Melakukan percobaan secara terstuktur sesuai petujuk di LKS.

2 Melakukan percobaan secara tidak terstuktur sehingga kurang sesuai dengan petunjuk di LKS.

1 Melakukan percobaan tidak sesuai dengan pretunjuk di LKS.

2 Ketepatan pengambilan dan pengumpulan data

3 Melakukan pengambilan dan pengumpulan data dengan teliti dan sesuai dengan prosedur LKS.

2 Melakukan pengambilan dan pengumpulan data kurang teliti sehingga kurang sesuai dengan prosedur LKS.

1 Melakukan pengambilan dan pengumpulan tidak sesuai dengan prosedur LKS.

3 Ketepatan pengolahan data

3 Mengolah dan menganalisis data hasil percobaan dengan baik dan tepat.

2 Mengolah dan menganalisis data hasil percobaan kurang baik dan tidak tepat.

1 Belum mampu mengolah dan menganalisis data hasil percobaan dengan baik dan tepat.

4 Ketepatan pengambilan kesimpulan hasil percobaan

3 Menyimpulkan hasil percobaan dengan baik dan tepat.

2 Menyimpulkan hasil percobaan dengan kurang baik sehingga tidak tepat.

1 Belum mampu menyimpulkan hasil percobaan dengan baik dan tepat.

5 Kerja sama dalam melakukan percobaan

3 Setiap anggota kelompok mempunyai peran aktif dalam melakukan percobaan

2 Sebagian anggota kelompok berperan aktif sedangkan ada yang tidak ikut serta

1 Hanya beberapa anggota kelompok saja yang berperan aktif

Pedoman Penilaian Presentasi

No Aspek yang

dinilai Skor Kriteria

1 Kualitas bahasa

yang digunakan

3 Penggunaan bahasa yang baik ketika melakukan

presentasi sehingga mudah dipahami.

2 Penggunaan bahasa yang kurang baik ketika melakukan

presentasi sehingga sulit dipahami.

1 Penggunaan bahasa yang tidak baik ketika melakukan

presentasi sehingga tidak bisa dipahami.

Page 180: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

166

No Aspek yang dinilai

Skor Kriteria

2 Ketepatan hasil

percobaan yang

disampaikan

3 Menyampaikan hasil percobaan dengan tepat sehingga

materi yang dipelajari bisa dipahami .

2 Menyampaikan hasil percobaan dengan kurang tepat

sehingga materi yang dipelajari belum bisa dipahami.

1 Menyampaikan hasil percobaan dengan tidak tepat

sehingga materi yang dipelajari tidak bisa dipahami.

3 Kemampuan

menanggapi

pertanyaan dan

sanggahan dari

kelompok lain

3 Menanggapi pertanyaan dan sanggahan kelompok lain

dengan jawaban yang memuaskan dan mudah dipahami.

2 Menanggapi pertanyaan dan sanggahan kelompok lain

dengan jawaban yang kurang memuaskan dan sulit

dipahami.

1 Tidak bisa menanggapi pertanyaan dan sanggahan dari

kelompok lain.

4 Menghubungkan

percobaan dengan

contoh penerapan

yang ditampilkan

pada awal

pembelajaran

3 Menghubungkan dengan penjelasan yang lengkap dan

tepat sehingga mudah dipahami.

2 Menghubungkan dengan penjelasan yang kurang

lengkap sehingga kurang memusakan dan sulit

dipahami.

1 Menghubungkan dengan penjelasan yang tidak tepat

sehingga tidak bisa dipahami.

5 Membedakan dan

Menghubungkan

materi sebelumnya

dengan materi yang

baru dipelajari

3 Mampu membedakan dan menghubungkan materi

sebelumnya dengan materi yang baru dipelajari secara

terstuktur

2 Kurang mampu membedakan dan menghubungkan

materi sebelumnya dengan materi yang baru dipelajari

secara terstuktur

1 Tidak mampu membedakan dan menghubungkan materi

sebelumnya dengan materi yang baru dipelajari secara

terstuktur

Format Penilaian Kinerja dan Presentasi:

Skor maksimal = 3 x 5 = 15

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– = π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ

15π‘₯100

Nilai keterampilan dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :

Sangat Baik (SB) = 80 – 100 Cukup Baik = 60 – 69

Baik (B) = 70 – 79 Kurang = < 60

Page 181: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

167

Lampiran B.8 Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa 1

Lembar Pembelajaran Konsep Gelombang Mekanik

dengan Model Advance Organizer

Sub Konsep : Karakteristik Gelombang Kelas :

Kelompok :

Anggota Kelompok :

I. Presentasi 1 (Advance Organizer) Perhatikan gambar-gambar fenomena terkait karakteristik

gelombang mekanik yang tersaji dibawah ini, kemudian kelompokkan

masing-masing fenomena tersebut sesuai karakteristik gelombang mekanik

yang terjadi !

II. Presentasi 2 (Tugas atau Materi Pembelajaran) Presentasi pada tahap ini disajikan melalui metode eksperimen

sederhana dengan sub konsep karakteristik gelombang mekanik.

Lakukanlah percobaan sederhana sebagai berikut!

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

(1) (2)

(3) (4)

Page 182: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

168

Gelombang Permukaan Air

A. Tujuan Percobaan :

Siswa dapat membedakan karakteristik gelombang mekanik melalui

percobaan tangki riak sederhana.

B. Alat dan Bahan Percobaan :

No Alat Jumlah No Bahan Jumlah

1 Wadah Persegi 1 1 Air secukupnya

2 Balok Kayu 2 2 Kertas 1

3 Senter 1

4 Pulpen/pensil 1

C. Langkah Kerja

➒ Persiapan

1) Siapkan wadah persegi panjang, air, kertas, pulpen/pensil.

2) Taruhlah kertas dibawah wadah persegi panjang, tuangkan air pada

wadah tersebut.

3) Siapkan senter dan matikan lampu.

➒ Karakteristik Gelombang I

4) Buatlah getaran pada permukaan air di tengah wadah persegi panjang

menggunkan ujung pulpen/pensil.

5) Amati peristiwa yang terjadi pada gelombang permukaan air tersebut

menggunakan senter dan gambarlah gelombang yang terbentuk pada tabel

pengamatan berikut.

Gambar Pengamatan 1

➒ Karakteristik Gelombang II

6) Letakkan dua penghalang ditengah wadah berisi air berwarna membentuk

sebuah celah.

7) Buatlah lagi getaran pada permukaan air dengan menggunakan tubuh

pulpen/pensil.

8) Amati peristiwa yang terjadi pada gelombang permukaan air tersebut

menggunakan senter dan gambarlah gelombang yang terbentuk pada tabel

pengamatan berikut.

Page 183: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

169

Gambar Pengamatan 2

➒ Karakteristik Gelombang III

9) Letakkan balok kayu di bawah salah satu ujung wadah sebagai pengganjal

sehingga ketinggian air kedua wadah tersebut berbeda.

10) Buatlah lagi getaran pada permukaan air dengan menggunakan tubuh

pulpen/pensil.

11) Amati peristiwa yang terjadi pada gelombang permukaan air tersebut

menggunakan senter dan gambarlah gelombang yang terbentuk pada

tabel pengamatan berikut.

Gambar Pengamatan 3

➒ Karakteristik Gelombang IV

11) Buatlah getaran pada air dengan dua jari tanganmu atau dengan dua

ujung pulpen/pensil secara bersamaan..

12) Amati peristiwa yang terjadi pada gelombang permukaan air tersebut

menggunakan senter dan gambarlah gelombang yang terbentuk pada

tabel pengamatan berikut.

Gambar Pengamatan 4

Page 184: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

170

III. Presentasi 3 (Memperkuat Struktur Kognitif Siswa)

Presentasikan hasil diskusi berikut ini berdasarkan pertanyaan hasil

percobaan dan pertanyaan khusus (hubungan antara materi dan

pembelajaran)!

❖ Pertanyaan Hasil Percobaan

1. Bagaimana peristiwa yang terjadi pada karakteristik gelombang I !

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

_________________________________________________________________

2. Bagaimana peristiwa yang terjadi pada karakteristik gelombang II !

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

Bagaimana peristiwa yang terjadi pada karakteristik gelombang III!

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

4. Bagaimana peristiwa yang terjadi pada karakteristik gelombang IV!

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

Page 185: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

171

❖ Kesimpulan

____________________________________________________________________

____________________________________________________________________

____________________________________________________________________

____________________________________________________________________

____________________________________________________________________

____________________________________________________________________

____________________________________________________________________

____________________________________________________________________

Pertanyaan Khusus

1. Hubungkan antara percobaan dengan gambar-gambar fenomena

karakteristik gelombang yang telah ditampilkan pada awal pembelajaran!

Mengapa masing-masing dari peristiwa tersebut bisa terjadi?

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

2. Sejauh mana materi gelombang yang dipelajari ketika kalian di SMP?

Bedakan dan hubungkan materi gelombang yang telah dipelajari

sebelumnya dengan materi yang baru saja dipelajari !

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

3. Sejauh mana materi gelombang yang dipelajari ketika kalian di SMP?

Bedakan dan hubungkan materi gelombang yang telah dipelajari

sebelumnya dengan materi yang baru saja dipelajari !

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

Page 186: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

172

Lembar kerja siswa 2

Lembar Pembelajaran Konsep Gelombang Mekanik

dengan Model Advance Organizer

Sub Konsep : Gelombang Berjalan Kelas :

Kelompok :

Anggota Kelompok :

I. Presentasi 1 (Advance Organizer) Perhatikan gambar-gambar fenomena terkait jenis gelombang

mekanik berdasarkan amplitudo yang tersaji dibawah ini, kemudian

kelompokkan masing-masing fenomena tersebut sesuai nilai

amplitudonya!

II. Presentasi 2 (Tugas atau Materi Pembelajaran)

Presentasi pada tahap ini disajikan melalui metode eksperimen

menggunakan aplikasi phet dengan sub konsep gelombang berjalan.

Lakukanlah percobaan virtual lab sebagai berikut!

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

(1) (2)

Virtual lab Gelombang Tali I

A. Tujuan Percobaan :

Siswa dapat memformulasikan persamaan gelombang berjalan

melalui virtual lab gelombang tali.

B. Alat dan Bahan Percobaan :

No Alat Jumlah No Bahan Jumlah

1 Laptop 1 1 Aplikasi phet 1

Page 187: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

173

C. Langkah Kerja

1. Nyalakan laptop dan buka aplikasi phet berjudul β€œWave on a string”

seperti pada gambar berikut.

2. Ceklislah Ruler pada kotak pilihan sebelah kanan bawah dan ukur panjang

tali tersebut, kemudian catat hasil pengukuran pada tabel pengamatan.

3. Tekanlah tombol Pause yang berwarna biru ditengah, pilih No End pada

kotak pilihan sebelah kanan atas dan pilih Oscillate pada kotak pilihan

sebelah kiri atas.

4. Pilihlah Slow Motion pada pilihan gerak dan geser tombol dampling

hingga menjadi None.

5. Aturlah Amplitudo dan frequency sesuai dengan yang ditugaskan.

Kemudian tekan tombol Play berwarna biru ditengah dan klik Reference

Line untuk pengamatan.

Page 188: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

174

6. Tekanlah tombol Pause kembali ketika titik awal gelombang berada posisi

setimbang untuk mengetahui jumlah gelombang yang terbentuk dan

catatlah hasilnya pada tabel pengamatan.

7. Nyalakan laptop dan buka aplikasi phet berjudul β€œWave on a string” seperti pada

gambar berikut.

8. Ceklislah Ruler pada kotak pilihan sebelah kanan bawah dan ukur panjang tali

tersebut, kemudian catat hasil pengukuran pada tabel pengamatan.

9. Tekanlah tombol Pause yang berwarna biru ditengah, pilih No End pada kotak

pilihan sebelah kanan atas dan pilih Oscillate pada kotak pilihan sebelah kiri atas.

Page 189: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

175

III. Memperkuat Struktur Kognitif Siswa

III. Presentasi 3 (Memperkuat Struktur Kognitif Siswa)

D. Tabel Pengamatan

Panjang tali (β„“) = cm

No Arah

Getaran

𝒇 (Hz) 𝑨 (cm) 𝒏 Ξ» (cm) 𝒗 (π’„π’Ž/𝒔)

1 Ke atas 0,82 0,5

2 Ke bawah 1,25 0,75

3 Ke atas 1,67 1

4 Ke bawah 2,08 1,2

5 Ke atas 2,5 1,25

E. Perhitungan

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Page 190: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

176

III. Presentasi 3 (Memperkuat Struktur Kognitif Siswa) Presentasikan hasil diskusi berikut ini berdasarkan pertanyaan hasil

percobaan dan pertanyaan khusus (hubungan antara materi dan

pembelajaran)!

❖ Pertanyaan Hasil Percobaan

1. Bagaimana formulasi persamaan sudut fase dari hasil percobaan ?

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

2. Bagaimana formulasi persamaan gelombang (meliputi persamaan

simpangan, kecepatan dan percepatan) dari hasil percobaan?

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

3. Bagaimana perhitungan beda fase dari data ke-3 antara titik merah ke-13

dan titik hijau ke-5? Gambarlah beda fase tersebut pada kotak tersedia!

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

Page 191: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

177

❖ Kesimpulan

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

❖ Pertanyaan Khusus

1. Hubungkan antara percobaan dengan gambar-gambar penerapan

gelombang berdasarkan nilai amplitudonya yang telah ditampilkan pada

awal pembelajaran! Mengapa masing-masing dari gambar tersebut

merupakan penerapan dari gelombang berjalan dan gelombang stasioner?

Adakah hubungan gelombang stasioner dengan gelombang berjalan pada

gambar tersebut?

____________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

2. Sejauh mana materi gelombang yang dipelajari ketika kalian di pertemuan

1? Bedakan dan hubungkan materi gelombang yang telah dipelajari

sebelumnya dengan materi yang baru saja dipelajari!

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

Page 192: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

178

Lembar kerja siswa 3

Lembar Pembelajaran Konsep Gelombang Mekanik

dengan Model Advance Organizer

Sub Konsep : Gelombang Stasioner Kelas :

Kelompok :

Anggota Kelompok :

I. Presentasi 1 (Advance Organizer) Perhatikan gambar-gambar fenomena terkait gelombang stasioner

yang tersaji dibawah ini, kemudian kelompokkan masing-masing

fenomena tersebut sesuai ujung dari gelombang stasioner yang terbentuk!

II. Presentasi 2 (Tugas atau Materi Pembelajaran) Presentasi pada tahap ini disajikan melalui metode eksperimen

menggunakan aplikasi phet dengan sub konsep gelombang stasioner.

Lakukanlah percobaan virtual lab sebagai berikut!

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

(1) (2)

Virtual lab Gelombang Tali II

A. Tujuan Percobaan :

1. Siswa dapat membedakan gelombang gelombang stasioner ujung

terikat dan ujung bebas pada percobaan virtual lab gelombang tali.

2. Siswa dapat menyelidiki hubungan besaran-besaran fisis pada virtual

lab Percobaan Melde.

B. Alat dan Bahan Percobaan :

No Alat Jumlah No Bahan Jumlah

1 Laptop 1 1 Aplikasi phet 2

Page 193: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

179

C. Langkah Kerja

Percobaan I

1. Nyalakan laptop dan buka aplikasi phet berjudul β€œWave on a string”

seperti pada gambar berikut.

2. Pilihlah Pulse di kotak pilihan sebelah kiri atas dan pilih Fixed End di kotak

pilihan sebelah kanan atas.

3. Aturlah Amplitudo 0,5 cm dan frequency 0,2 s, kemudian atur dampling

menjadi None.

4. Tekanlah tombol berwarna hijau pada alat pembuat pulse dan amatilah

pulse yang terbentuk, kemudian gambarlah pada tabel pengamatan.

5. Pilihlah Loose End pada kotak pilihan di sebelah kanan atas, kemudian

tekan tombol berwarna hijau pada alat pembuat pulse dan amatilah pulse

yang terbentuk, kemudian gambarlah pada tabel pengamatan.

Jenis Gelombang

Gambar

Pengamatan 1

Page 194: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

180

6. Tekanlah tombol panah melingkar berwarna orange disebelah kanan

bawah, sehingga berubah seperti tampilan awal aplikasi.

7. Ceklislah Ruler pada kotak pilihan sebelah kanan bawah dan ukur panjang

tali tersebut, kemudian catat hasil pengukuran pada tabel pengamatan.

8. Tekanlah tombol Pause yang berwarna biru ditengah, pilih No End

pada kotak pilihan sebelah kanan atas dan pilih Oscillate pada

kotak pilihan sebelah kiri atas

Gambar

Pengamatan 2

Jenis Gelombang

Page 195: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

181

8. Tekanlah tombol Pause yang berwarna biru ditengah, pilih Fixed End pada

kotak pilihan sebelah kanan atas dan pilih Oscillate pada kotak pilihan

sebelah kiri atas.

9. Pilihlah Slow Motion pada pilihan gerak, kemudian atur Amplitudo dan

frequency sesuai dengan yang ditugaskan.

10. Tekanlah tombol Play berwarna biru ditengah dan klik Reference Line

untuk pengamatan, kemudian atur penggaris vertikal seperti pada

gambar.

11. Tekanlah tombol Pause kembali ketika titik awal gelombang berada posisi

setimbang untuk mengetahui jumlah gelombang yang terbentuk dan

catatlah hasilnya pada tabel pengamatan.

10. Pilihlah Loose End pada kotak pilihan sebelah kanan atas dan aturlah

Amplitudo dan frequency sesuai dengan yang ditugaskan.

11. Tekanlah tombol Restart di sebelah kiri atas, kemudian kembali menekan

tompol Play dan Pause untuk mengetahui jumlah gelombang yang

terbentuk dan catatlah hasilnya pada tabel pengamatan.

Page 196: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

182

Percobaan II

1. Buka aplikasi Flash berjudul β€œMelde”

2. Ceklislah Pilihlah fuseoux di bagian tengah sebelah kanan untuk hasil

gelombang stasioner yang membentuk simpul dan perut seperti gambar

berikut.

3. Tekanlah Aturlah frequence vibreur/frekuensi (f), masse marquee/masa

pemberat (M) dan masse lineique corde/massa persatuan panjang dawai

(ΞΌ) sesuai yang ukuran ditugaskan.

4. Tekanlah tombol Play dan hitung jumlah gelombang yang terbentuk.

Kemudian catat pada tabel pengamatan.

Page 197: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

183

D. Tabel Pengamatan

Panjang tali (β„“) = cm

Arah getar ke atas

No Ujung Tali 𝒇 (Hz) 𝑨 (cm) 𝒏 Ξ» (cm) 𝒗 (π’„π’Ž/𝒔)

1 Fixed End 1,2 1

2 2 1,25

1 Loose End 1 1,15

2 1,5 0,5

Percobaan Melde

Panjang tali (β„“) = m

Tabel 1. Variasi Massa Beban

No

𝝁 (π’ˆπ’“/π’Ž)

π‘΄π’•π’‚π’π’Š (gr)

𝒇 (Hz)

𝒏

𝑴 (gr)

F (N) Ξ» (m)

𝒗 = 𝝀𝒇 (m/s) 𝒗 = √

𝑭

𝝁

(m/s)

π’—πŸ

1 1,5

22 10

2 46,7 20

3 96,4 30

Tabel 2. Variasi Massa Tali

No

𝑴 (gr)

F (N) 𝒇 (Hz)

𝒏

𝝁 (π’ˆπ’“/π’Ž)

π‘΄π’•π’‚π’π’Š (gr)

Ξ» (m)

𝒗 = 𝝀𝒇 (m/s) 𝒗 = √

𝑭

𝝁

(m/s)

π’—πŸ

1 100

77,5 0,3

2 101,4 0,4

3 121,4 0,5

E. Perhitungan

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

F. Perhitungan

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Page 198: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

184

III. Presentasi 3 (Memperkuat Struktur Kognitif Siswa) Presentasikan hasil diskusi berikut ini berdasarkan pertanyaan hasil

percobaan dan pertanyaan khusus (hubungan antara materi dan

pembelajaran)!

❖ Pertanyaan Hasil Percobaan

Percobaan I

1. Bagaimana perbedaan pemantulan pada ujung tali Fixed End dan Loose

End ?

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

2. Bagaimana formulasi persamaan gelombang pada kedua jenis gelombang

stasioner (meliputi persamaan Amplitudo, simpangan, kecepatan dan

percepatan) dari hasil percobaan?

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

3. Berapa jumlah perut dan simpul pada masing-masing data ujung tali

Fixed End dan Loose End ? Gambarkan!

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

4. Bagaimana perhitungan jarak simpul ke-2 dan perut ke-3 dari data

pertama pada ujung tali Fixed End maupun Loose End berdarkan rumus,

sesuaikah dengan pengukuran Ruler yang ada dari sumber datangnya

getaran?

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

Page 199: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

185

Percobaan II

1. Bagaimana hasil cepat rambat gelombang yang diperoleh dari persamaan

gelombang secara umum dengan cepat rambat gelombang yang diperoleh

dari percobaan Melde?

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

2. Ketika massa beban divariasikan, bagaimana hubungan gaya tegangan tali

(F) terhadap kuadran cepat rambat gelombang (π’—πŸ) ? Buatlah grafik

hubungan keduanya!

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

3. Ketika massa tali divariasikan, bagaimana hubungan massa persatuan

panjang tali (𝝁) terhadap kuadran cepat rambat gelombang (π’—πŸ) ? Buatlah

grafik hubungan keduanya!

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

Page 200: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

186

❖ Kesimpulan

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

❖ Pertanyaan Khusus

1. Hubungkan antara percobaan dengan gambar-gambar penerapan

gelombang stasioner yang telah ditampilkan pada awal pembelajaran!

Mengapa masing-masing dari alat tersebut merupakan penerapan

gelombang stasioner ujung terikat dan ujung bebas? Jelaskan pula

kaitannya dengan hukum Melde !

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

2. Sejauh mana materi gelombang yang dipelajari ketika kalian di pertemuan

2? Bedakan dan hubungkan materi gelombang yang telah dipelajari

sebelumnya dengan materi yang baru saja dipelajari!

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

Page 201: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

187

LAMPIRAN C

Instrumen Penelitian

9. Kisi-Kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian

10. Instrumen Tes Uji Coba Penelitian

11. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen

12. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

13. Kisi-Kisi Instrumen Tes Penelitian

14. Instrumen Tes Penelitian

15. Soal Penelitian

Page 202: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

18

8

Lampiran C.9 Kisi-Kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian

N

o

Materi Indikator Ranah Kognitif dan Nomer Soal Total

Soal C1 C2 C3 C4

1 Gelombang

Mekanik

Menjelaskan pengertian gelombang mekanik 1* 1

Membedakan 3 contoh fenomena terkait gelombang mekanik 2 3* 2

Membedakan 2 jenis gelombang mekanik berdasarkan amplitudonya 4*, 5* 2

2 Besaran

Gelombang

Menghitung besaran-besaran fisis pada gelombang mekanik 6 7 8, 9* 4

3 Karakteristik

Gelombang

Mekanik

Mengenali karakteristik gelombang mekanik 10*, 11* 2

Membedakan 4 contoh fenomena terkait karakteristik gelombang mekanik 12*, 13* 2

Menganalisis peristiwa terkait karakteristik gelombang mekanik 14, 15* 16*, 17, 18 5

4 Gelombang

Berjalan

Menghitung besaran-besaran fisis dari persamaan gelombang berjalan 19 20*, 21* 3

Menganalisis persamaan gelombang berjalan

22* 23, 24*, 25* 4

Menganalisis beda fase pada gelombang berjalan 26 1

5

Gelombang

Stasioner

Menganalisis peristiwa terkait gelombang stasioner pada ujung terikat 27 28*, 29, 30* 4

Menganalisis peristiwa terkait gelombang stasioner pada ujung bebas 31 32, 33*, 34* 4

Menganalisis peristiwa terkait gelombang stasioner pada percobaan Melde 35*

36, 37*

38, 39*, 40* 6

Jumlah Soal 6 7 11 16 40

*Soal Valid

Keterangan:

C1 : Mengingat C3 : Mengaplikasikan

C2 : Memahami C4 : Menganalisis

Page 203: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

18

9

Lampiran C.10 Instrumen Tes Uji Coba Penelitian

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

1 Gelombang

Mekanik

C1 Gelombang mekanik merupakan gelombang yang . . . .

a. tidak memerlukan medium perantara dalam

perambatannya.

b. memerlukan medium perantara dalam perambatannya.

c. arah rambatannya tegak lurus dengan arah getarannya.

d. arah rambatannya sejajar dengan arah getarannya.

e. memiliki amplitudo berubah-ubah.

Jawaban : b

Gelombang mekanik : gelombang yang memerlukan medium

perantara dalam perambatannya.

2 C1 Jika sebuah pegas dimampatkan lalu dilepas maka akan

dihasilkan suatu gelombang. Gelombang yang dihasilkan

pada proses tersebut adalah . . . .

a. gelombang elektromagnetik

b. gelombang mekanik

c. gelombang berjalan

d. gelombang tranversal

e. gelombang longitudinal

Jawaban : e

Saat sebuah pegas dimampatkan dan dilepas, maka pegas akan

bergerak dan getarannya akan merambat sejajar dengan arah

getaran membentuk rapatan dan renggangan. Gelombnag yang

arah rambatannya sejajar dengan arah getarnya disebut

gelombang longitudinal

3 C2 Di bawah merupakan contoh dari gelombang mekanik,

kecuali . . . .

a. b.

c. d.

Jawaban : c

Contoh dari gelombang mekanik adalah gelombang bunyi,

gelombang tali, dan gelombang air.

Page 204: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

19

0

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

e.

4 C2 Perhatikan pernyataan berikut ini :

1. Gelobang tranversal merupakan gelombang dengan

amplitudo yang berubah-ubah

2. Gelombang stasioner merupakan gelombang dengan

amplitudo yang berubah-ubah

3. Gelombang elektomagnetik merupakan gelombang

dengan amplitudo tetap

4. Gelombang berjalan merupakan gelombang dengan

amplitudo tetap

Pernyataan yang benar mengenai jenis gelombang

berdasarkan nilai amplitudonya adalah . . . .

a. 1 dan 3

b. 1 dan 2

c. 2 dan 4

d. 1 dan 4

e. 2 dan 3

Jawaban : c

1. Gelobang tranversal merupakan gelombang dengan

amplitudo yang berubah-ubah (Salah)

2. Gelombang stasioner merupakan gelombang dengan

amplitudo yang berubah-ubah (Benar)

3. Gelombang elektomagnetik merupakan gelombang dengan

amplitudo tetap (Salah)

4. Gelombang berjalan merupakan gelombang dengan

amplitudo tetap (Benar)

5 C2 Perhatikan gambar dibawah ini !

1) 2)

3)

Jawaban : e

Page 205: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

19

1

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

Jenis gelombang berdasarkan amplitudonya sesuai dengan

contoh penerapan dari gambar di atas adalah . . . .

No Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

a gelombang

tranversal

gelombang

berjalan

gelombang

stasioner

b gelombang

berjalan

gelombang

longitudinal

gelombang

bunyi

c gelombang

elektromagnetik

gelombang

bunyi

gelombang

mekanik

d gelombang

stasioner ujung

bebas

gelombang

berjalan

gelombang

stasioner ujung

terikat

e gelombang

berjalan

gelombang

stasioner

ujung bebas

gelombang

stasioner ujung

terikat

6 Besaran

Gelombang

C1 Perhatikan gambar berikut!

Satu gelombang ditunjukkan titik . . . .

a. A – d

b. A – c

c. A – E

d. c – F

e. B – E

Jawaban : c

Page 206: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

19

2

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

7 C2 Perhatikan kegiatan-kegiatan berikut!

1) Memperbesar panjang gelombang dua kali semula

2) Memperbesar periode dua kali semula

3) Memperkecil frekuensi setengah kali semula

4) Memperkecil waktu setengah kali semula

Kegiatan yang tepat untuk memperbesar cepat rambat

gelombang menjadi dua kali semula terdapat pada nomer . . .

.

a. 1) dan 2)

b. 1) dan 3)

c. 1) dan 4)

d. 2) dan 3)

a. 2) dan 4)

Jawaban : c

Rumus cepat rambat :

❖ 𝑣 = πœ†π‘“

1) Benar karena panjang gelombang berbanding lurus dengan

cepat rambat gelombang

3) Salah karena frekuensi berbanding lurus dengan cepat rambat

gelombang

❖ 𝑣 =πœ†

𝑇

2) Salah karena periode berbanding berbalik dengan cepat rambat

gelombang

❖ 𝑣 = πœ†π‘“

𝑣 = πœ†π‘›

𝑑

Benar karena waktu berbanding terbalik dengan cepat rambat

gelombang

8 C3 Gelombang tranversal membentuk dua puncak dan tiga

lembah dalam waktu 5 sekon dan panjang 15 m. Panjang

gelombang dan kecepatan rambat gelombang berturut-turut

adalah . . . .

a. 6 m dan 3 π‘š/𝑠

b. 2 m dan 4 π‘š/𝑠

c. 3 m dan 6 π‘š/𝑠

d. 5 m dan 5 π‘š/𝑠

a. 6 m dan 2 π‘š/𝑠

Jawaban : a

Diketahui :

n = 2,5

t = 5 s

s = 15 m

Ditanya : 𝑣 ?

Jawaban :

❖ Menentukan panjang gelombang

2,5πœ† = 15 π‘š

πœ† = 6 π‘š

Page 207: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

19

3

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

❖ Menentukan frekuensi gelombang

𝑓 =𝑛

𝑑=

2,5

5 𝑠= 0,5 𝐻𝑧

❖ Menentukan kecepatan rambat gelombang

𝑣 = πœ†π‘“

= 6 π‘š Γ— 0,5 𝐻𝑧

= 3 π‘š/𝑠

Jadi, kecepatan rambat gelombang dan panjang gelombang

berturut-turut adalah 3 m/s dan 6 m

9 C3 Dua gabus berada di puncak-puncak gelombang. Keduanya

bergerak naik turun di atas pemukaan air laut sebanyak 20 kali

dalam waktu 4 s mengikuti gelombang air laut. Jika jarak

kedua gabus 100 cm dan diantaranya terdapat terdapat dua

lembah dan satu bukit, frekuensi gelombang dan cepat rambat

gelombang berturut-turut adalah . . . .

a. 0,2 Hz dan 2 m/s

b. 0,2 Hz dan 2,5 m/s

c. 2,5 Hz dan 2,5 m/s

d. 5,0 Hz dan 2 m/s

e. 5,0 Hz dan 2,5 m/s

Jawaban : e

Diketahui :

𝑛 = 20 π‘˜π‘Žπ‘™π‘– 𝑑 = 4 𝑠

𝑠 = 100 π‘π‘š = 1 π‘š

Ditanya : 𝑓 ? dan 𝑣 ?

Jawaban :

1. Mencari frekuensi gelombang

𝑓 =𝑛

𝑑=

20

4 𝑠= 5 𝐻𝑧

2. Mencari cepat rambat gelombang

2πœ† = 1 π‘š

πœ† =1

2= 0,5 π‘š

𝑣 = πœ†π‘“ = 5 𝐻𝑧 Γ— 0,5 π‘š = 2,5 π‘š/𝑠

10 Karakteristik

Gelombang

C1 Fenomena yang terjadi ketika sebuah gelombang melalui

celah sempit adalah . . . .

Jawaban : b

Difraksi atau pelenturan gelombang terjadi apabila muka

gelombang melewati suatu celah sempit.

Page 208: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

19

4

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

a. pembiasan c. interferensi

b. difraksi d. pemantulan

c. polarisasi

11 C1 Syarat terjadinya interferensi gelombang salah satunya

gelombang-gelombang yang mengalami interferensi harus

bersifat koheren, maksudnya adalah . . . .

a. memiliki panjang gelombang yang sama

b. memiliki amplitudo dan frekuensi yang sama

c. memiliki beda fase yang tetap dan frekuensi yang sama

d. memiliki beda fase yang tetap dan panjang gelombang

yang sama

d. memiliki amplitudu yang sama

Jawaban : c

Interferensi terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut :

a. Kedua gelombang harus koheren, dalam arti bahwa kedua

gelombang harus memiliki beda fase yang selalu tetap, oleh

sebab itu keduanya harus memiliki frekuensi yang sama

Kedua gelombang harus memiliki amplitudo yang hampir sama

12 C2 Perhatikan gambar berikut ini !

(1) (2)

(3) (4)

Jawaban : c

Karakteristik gelombang mekanik ada 5 yaitu:

1) Refleksi

2) Difraksi

3) Interferensi

4) Refraksi

Page 209: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

19

5

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

Karakteristik yang dimiliki gelombang mekanik sesuai

dengan gambar diatas adalah. . . .

a. (1) Refleksi, (2) Refraksi, (3) Difraksi, (4) Interferensi

b. (1) Refleksi, (2) Difraksi, (3) Refraksi, (4) Interferensi

c. (1) Refleksi, (2) Difraksi, (3) Interferensi, (4) Refraksi

d. (1) Refraksi, (2) Refleksi, (3) Interferensi, (4) Difraksi

e. (1) Refleksi, (2) Interferensi, (3) Refraksi, (4) Difraksi

13 C2 Perhatikan gambar di bawah ini !

Jika didasar lautan dalam terjadi gempa tektonik akibat

tumbukan antar dua lempeng, dapat terbentuk gelombang

permukaan air di laut dalam yang panjang gelombangnya

dapat mencapai ratusan kilometer, sementara amplitudonya

sekitar puluhan sentimeter. Gelombang tersebut bergerak ke

arah daratan dan dapat menyebabkan gelombang tsunami

karena semakin dekat ke pantai, maka . . . .

a. amplitudo dan kecepatannya bertambah, sedangkan

panjang gelombangnya berkurang

b. amplitudonya bertambah, sedangkan kecepatan dan

panjang gelombangnya berkurang

c. amplitudonya berkurang, sedangkan kecepatan dan

panjang gelombangnya bertambah

d. amplitudonya berkurang, kecepatannya bertambah dan

panjang gelombangnya berkurang

e. amplitudo, kecepatan, dan panjang gelombangnya

bertambah

Jawaban : b

Gempa tektonik yang terjadi didasar lautan menyebabkan

gelombang permukaan air di laut dalam merambat ke laut

dangkal. Daerah dilaut dalam mediumnya (disini air) pasti lebih

renggang dibanding daerah di laut dangkal dekat daratan, yang

berarti indeks bias air di laut dangkal, ditulis π‘›π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š < π‘›π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘™,

persamaan pembiasan gelombang memberikan :

π‘›π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘šπ‘£π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š=π‘›π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘™π‘£π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘™

Karena sebelumnya π‘›π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š < π‘›π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘™, maka diberoleh

π‘£π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š > π‘£π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘™

Berikut persamaan pembiasannya :

π‘›π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘šπœ†π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š=π‘›π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘™πœ†π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘™

Karena π‘›π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š < π‘›π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘™ maka haruslah π‘£π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š > π‘£π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘™

Perhatikan juga bahwa makin dekat ke pantai pastilah amplitude

makin besar. Jadi ketika gelombang tsunami makin dekat ke

pantai, amplitude bertambah sedangkan kecepatan dan panjang

gelombangnya berkurang.

Page 210: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

19

6

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

14 C3 Gelombang mekanik datang dari udara menuju suatu medium

dengan indeks bias 11

2 dengan sudut datang 53ΒΊ. Jika

gelombang datang dengan kecepatan awal 45 m/s, kecepatan

gelombang pada medium sebesar . . . .

a. 30 m/s

b. 34 m/s

c. 32 m/s

d. 40 m/s

f. 50 m/s

Jawaban : a

Diketahui :

𝑛21 = 11

2

sin 𝑖 = 53α΅’ 𝑣1 = 45 m/s

Ditanya : 𝑣2 ?

Jawaban : 𝑣1

𝑣2= 𝑛21

45 π‘š/𝑠

𝑣2=

3

2

𝑣2 = 30 π‘š/𝑠

Jadi, kecepatan gelombang pada medium sebesar 30 m/s

15 C3 Gelombang mekanik dari medium A bergerak ke medium B

dengan sudut dating 37ΒΊ dan sudut bias 53ΒΊ. Jika indeks bias

medium A 1,6 maka indeks bias medium B sebesar . . . .

a. 1,2

b. 1,0

c. 1,8

d. 1,5

e. 2,0

Jawaban : a

Diketahui :

𝑛1 = 1,6

𝑖 = 37α΅’

π‘Ÿ = 53α΅’ Ditanya : 𝑛2 ?

Jawaban : sin 𝑖

sin π‘Ÿ=

𝑛2

𝑛1

sin 37α΅’

sin 53α΅’=

𝑛2

1,6

0,6

0,8=

𝑛2

1,6

𝑛2 = 1,2 Jadi, indeks bias medium B sebesar 1,2

Page 211: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

19

7

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

16 C4 Gelombang air laut menumbuk karang dengan panjang

gelombang 2 m dan memantul dengan panjang gelombang 1,2

m. Kecepatan gelombang setelah menumbuk karang lebih

cepat 4 m/s dari kecepatan gelombang sebelum menumbuk

karang. Jika frekuensi gelombang pantul 2 kali lebih besar

dari frekuensi gelombang datang, maka frekuensi total

sebelum dan sesudah menumbuk karang adalah . . . .

a. 20 Hz d. 50 Hz

b. 30 Hz e. 60 Hz

c. 40 Hz

Jawaban : b

Diketahui :

πœ†π‘‘ = 2 π‘š

πœ†π‘ = 1,2 π‘š

𝑣𝑝 = 𝑣𝑑 + 4 π‘š/𝑠

𝑓𝑝 = 2𝑓𝑑

Ditanya : π‘“π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ ?

Jawaban :

1. Kecepatan gelombang sebelum menumbuk karang

𝑣𝑑 = πœ†π‘‘ Γ— 𝑓𝑑

𝑣𝑑 = 2 π‘š Γ— 𝑓𝑑

𝑓𝑑 =𝑣𝑑

2 . . . (1)

2. Kecepatan gelombang setelah menumbuk karang

𝑣𝑝 = πœ†π‘ Γ— 𝑓𝑝

𝑣𝑑 + 4 = 1,2 π‘š Γ— 2𝑓𝑑

𝑣𝑑 = 2,4𝑓𝑑 βˆ’ 4 . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk

menentukan frekuensi gelombang datang dan pantul

𝑓𝑑 =𝑣𝑑

2

𝑓𝑑 =2,4𝑓𝑑 βˆ’ 4

2

2𝑓𝑑 = 2,4𝑓𝑑 βˆ’ 4

4 = 2,4𝑓𝑑 βˆ’ 2𝑓𝑑

𝑓𝑑 = 10 𝐻𝑧

𝑓𝑝 = 2𝑓𝑑 = 2(10) = 20 𝐻𝑧

Jadi, frekuensi total sebelum dan sesudah menumbuk karang :

π‘“π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 𝑓𝑑 + 𝑓𝑝

= 10 𝐻𝑧 + 20 𝐻𝑧

= 30 𝐻𝑧

Page 212: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

19

8

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

17 C4 Suatu gelombang dengan kecepatan 𝑣 melewati celah sempit

sehingga kecepatan berubah menjadi setengah kali kecepatan

awal. Frekuensi yang dimiliki gelombang sebelum melewati

celah 4 Hz, sedangkan setelah melewati celah menjadi 6 Hz.

Jika panjang gelombang setelah melewati celah 3 m lebih

pendek, maka perbedaan panjang gelombang sebelum dan

sesudah melewati celah adalah . . . .

a. 5 m dan 3 m d. 6,5 dan 3,5 m

b. 4 m dan 1 m e. 5,5 m dan 2,5 m

c. 4,5 m dan 1,5 m

Jawaban : c

Diketahui :

𝑣2 =1

2𝑣1

𝑓1 = 4 𝐻𝑧

𝑓2 = 6 𝐻𝑧

πœ†2 = πœ†1 βˆ’ 3 π‘š

Ditanya : πœ†1 π‘‘π‘Žπ‘› πœ†2 ?

Jawaban :

1. Kecepatan gelombang sebelum melewati celah

𝑣1 = πœ†1 Γ— 𝑓2

𝑣1 = πœ†1 Γ— 4 𝐻𝑧

πœ†1 =𝑣1

4 . . . (1)

2. Kecepatan gelombang setelah melewati celah

𝑣2 = πœ†2 Γ— 𝑓2

1

2𝑣1 = (πœ†1 βˆ’ 3) Γ— 6 𝐻𝑧

1

2𝑣1 = 6πœ†1 βˆ’ 18

𝑣1 = 12πœ†1 βˆ’ 36 . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk

menentukan frekuensi gelombang datang dan pantul

πœ†1 =𝑣1

4

πœ†1 =12πœ†1 βˆ’ 36

4

4πœ†1 = 12πœ†1 βˆ’ 36

36 = 12πœ†1 βˆ’ 4πœ†1

8πœ†1 = 36

πœ†1 = 4,5 π‘š

Page 213: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

19

9

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

πœ†2 = πœ†1 βˆ’ 3 π‘š

πœ†2 = 4,5 π‘š βˆ’ 3 π‘š

πœ†2 = 1,5 π‘š

Jadi, perbedaan panjang gelombang sebelum dan sesudah

melewati celah adalah 4,5 m dan 1,5 m

18 C4 Gelombang air laut dari tempat yang dalam memiliki panjang

gelombang 5 m bergerak menuju ke tempat yang dangkal

mengalami perubahan panjang gelombang menjadi 3 m. Jika

kecepatan gelombang pada tempat yang dangkal 12 m/s lebih

lambat dibandingkan pada tempat yang dalam, maka

frekuensi gelombang laut tersebut adalah . . . .

a. 9 Hz d. 6 Hz

b. 8 Hz e. 5 Hz

c. 7 Hz

Jawaban : d

Diketahui :

πœ†1 = 5 π‘š

πœ†2 = 3 π‘š

𝑣2 = 𝑣1 βˆ’ 12 π‘š/𝑠

Ditanya : 𝑓 ?

Jawaban :

1. Kecepatan gelombang pada tempat yang dalam

𝑣1 = πœ†1 Γ— 𝑓

𝑣1 = 5 π‘š Γ— 𝑓

𝑓 =𝑣1

5 . . . (1)

2. Kecepatan gelombang pada tempat yang dangkal

𝑣2 = πœ†2 Γ— 𝑓

𝑣1 βˆ’ 12 = 3 π‘š Γ— 𝑓

𝑣1 = 3𝑓 βˆ’ 12 . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk

menentukan frekuensi gelombang datang dan pantul

𝑓 =𝑣1

5

𝑓 =3𝑓 βˆ’ 12

5

5𝑓 = 3𝑓 βˆ’ 12

2𝑓 = 12

𝑓 = 6 𝐻𝑧

Jadi, frekuensi gelombang laut tersebut adalah 6 Hz

Page 214: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

20

0

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

19 Gelombang

Berjalan

C3 Arah getaran gelombang berjalan dapat dilihat dari persamaan

gelombang. Jika gelombang mula-mula bergerak ke atas dan

merambat ke kanan akan terjadi . . . .

a. amplitudo negatif dan kx positif

b. amplitudo negatif dan kx negatif

c. amplitudo positif dan kx negatif

d. amplitudo positif dan kx positif

e. amplitudo positif dan kx bertanda bebas

Jawaban : c

Gelombang mula-mula bergerak ke atas : +𝐴

Gelombang mula-mula bergerak ke atas : βˆ’π΄

Gelombang merambat ke kanan : βˆ’π‘˜π‘₯

Gelombang merambat ke kiri : +π‘˜π‘₯

20 C1 Gelombang tranversal bergerak dengan simpangan 𝑦 =0,8 sin ((2𝑑2 + 4𝑑)πœ‹ βˆ’ 12πœ‹π‘₯), x dan y dalam meter serta t

dalam sekon. Kecepatan maksimum pada saat 2 sekon dan x

sama dengan 1 meter adalah . . . .

a. 14,4πœ‹ π‘š/𝑠 d. 7,2πœ‹ π‘š/𝑠

b. 12,8πœ‹ π‘š/𝑠 e. 9,6πœ‹ π‘š/𝑠

c. 10,4πœ‹ π‘š/𝑠

Jawaban : e

Diketahui :

𝑦 = 0,8 sin((2𝑑2 + 4𝑑)πœ‹ βˆ’ 12πœ‹π‘₯)

𝑑 = 2 𝑠

π‘₯ = 1 π‘š

Ditanya : π‘£π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  ?

Jawaban :

𝑦 = 0,8 sin ((2𝑑2 + 4𝑑)πœ‹ βˆ’ 12πœ‹π‘₯)

𝑣 = (4𝑑 + 4)πœ‹ 0,8 cos( (2𝑑2 + 4𝑑)πœ‹ βˆ’ 12πœ‹π‘₯)

𝑣 = (4(2) + 4)πœ‹ 0,8 cos( (2(2)2 + 4(2)πœ‹ βˆ’ 12πœ‹(1))

𝑣 = 9,6 πœ‹ cos 4πœ‹

𝑣 = 9,6 πœ‹ (1) = 9,6πœ‹ π‘š/𝑠

Kecepatan maksimum pada saat 2 sekon dan x sama dengan 1

meter adalah 9,6πœ‹ π‘š/𝑠

21 C3 Sebuah gelombang berjalan di permukaan air memenuhi

persamaan 𝑦 = 0,03 sin 2πœ‹(60𝑑 βˆ’ 2π‘₯), dengan y dan x

dalam meter dan t dalam sekon. Kecepatan rambat gelombang

tersebut sebesar . . . .

a. 15 m/s

b. 20 m/s

c. 30 m/s

d. 45 m/s

e. 60 m/s

Jawaban : c

Diketahui :

𝑦 = 0,03 sin 2πœ‹(60𝑑 βˆ’ 2π‘₯)

Ditanya : 𝑣 ?

Jawaban :

𝑦 = 0,03 sin 2πœ‹(60𝑑 βˆ’ 2π‘₯)

𝑦 = 0,03 sin(120πœ‹π‘‘ βˆ’ 4πœ‹π‘₯)

Page 215: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

20

1

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

❖ Menentukan frekuensi gelombang dari kecepatan sudut

gelombang

πœ” = 2πœ‹π‘“

𝑓 =120πœ‹

2πœ‹= 60 𝐻𝑧

❖ Menentukan panjang gelombang dari konstatnta gelombang

π‘˜ = 2πœ‹

πœ†

πœ† = 2πœ‹

4πœ‹= 0,5 π‘š

❖ Menentukan kecepatan rambat gelombang

𝑣 = πœ†π‘“ = 0,5 π‘š Γ— 60 𝐻𝑧 = 30 π‘š/𝑠

Jadi, kecepatan rambat gelombang tersebut sebesar 30 m/s

22 C3 Sebuah gelombang bergerak naik turun ke arah sumbu x

negatif dengan amplitudo 60 cm. jika panjang gelombang 2 m

dan periode 4 sekon, persamaan gelombang tersebut adalah .

. . .

a. 𝑦 = 0,6 sin (πœ‹

2𝑑 + πœ‹π‘₯)

b. 𝑦 = 0,6 sin (πœ‹

2𝑑 βˆ’ 4πœ‹π‘₯)

c. 𝑦 = 0,6 sin(πœ‹π‘‘ βˆ’ πœ‹π‘₯)

d. y = βˆ’0,6 sin(Ο€t + 4Ο€x) e. 𝑦 = βˆ’0,6 sin(2πœ‹π‘‘ + πœ‹π‘₯)

Jawaban : a

Diketahui :

𝐴 = 60 π‘π‘š = 0,6 π‘š

πœ† = 2 π‘š

𝑇 = 4 𝑠

Ditanya : 𝑦 ?

Jawaban :

❖ Menentukan kecepatan sudut gelombang

πœ” =2πœ‹

𝑇

πœ” =2πœ‹

4=

πœ‹

2 π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

❖ Menentukan konstanta gelombang

π‘˜ =2πœ‹

πœ†=

2πœ‹

2= πœ‹

❖ Membuat persamaan gelombang

𝑦 = 𝐴 sin (πœ”π‘‘ Β± π‘˜π‘₯) = 0,6 sin (πœ‹

2𝑑 + πœ‹π‘₯)

Page 216: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

20

2

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

23 C4 Ada dua tali yang digetarkan sehingga membentuk dua

persamaan gelombang yang berbeda sebagai berikut :

𝑦1 = 𝐴 sin(π‘˜1π‘₯ βˆ’ 4πœ‹π‘‘)

𝑦2 = 𝐴 sin(π‘˜2π‘₯ βˆ’ 10πœ‹π‘‘)

Diketahui bahwa kecepatan rambat gelombang kedua lebih

besar dua kali dari kecepatan rambat gelombang pertama.

Banyaknya gelombang yang terbentuk pada tali pertama dan

kedua masing-masing 3 dan 5. Jika panjang tali kedua lebih

panjang 2 m dari panjang tali pertama, maka panjang kedua

tali ketika disambungkan menjadi . . . .

a. 14 m

b. 12 m

c. 10 m

d. 16 m

e. 18 m

Jawaban : a

Diketahui :

𝑦1 = 𝐴 sin(π‘˜1π‘₯ βˆ’ 4πœ‹π‘‘)

πœ”1 = 4πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

𝑛1 = 3

𝑦2 = 𝐴 sin(π‘˜2π‘₯ βˆ’ 10πœ‹π‘‘)

πœ”1 = 10πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

𝑛1 = 5

β„“2 = β„“1 + 2

Ditanya : β„“π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ ?

Jawaban :

1. Kecepatan rambat gelombang pada persamaan pertama

𝑣1 = πœ†1𝑓1

𝑣1 =β„“1

𝑛1Γ—

πœ”1

2πœ‹

𝑣1 =β„“1

3Γ—

4πœ‹

2πœ‹

𝑣1 =2β„“1

3

β„“1 = 3𝑣1

2 . . . (1)

2. Kecepatan rambat gelombang pada persamaan kedua

𝑣2 = πœ†2𝑓2

2𝑣1 =β„“2

𝑛2Γ—

πœ”2

2πœ‹

2𝑣1 =(β„“1 + 2)

5Γ—

10πœ‹

2πœ‹

2𝑣1 = β„“1 + 2

𝑣1 =β„“1 + 2

2 . . . (2)

Page 217: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

20

3

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk mencari

β„“1 dan β„“2

β„“1 = 3𝑣1

2

β„“1 = 3 (

β„“1 + 22 )

2

2β„“1 = 3β„“1 + 6

2

4β„“1 = 3β„“1 + 6

4β„“1 βˆ’ 3β„“1 = 6

β„“1 = 6 π‘š

β„“2 = β„“1 + 2 π‘š

β„“2 = 6 π‘š + 2 π‘š = 8 π‘š

Jadi, panjang kedua tali ketika disambung menjadi :

β„“π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = β„“1 + β„“2 = 6 π‘š + 8 π‘š = 14 π‘š

24 C4 Perhatikan dua persamaan gelombang berikut :

𝑦1 = 𝐴 sin (2πœ‹

3𝑑1 βˆ’

5πœ‹

6π‘₯1)

𝑦2 = 𝐴 sin (2πœ‹π‘‘1 βˆ’πœ‹

3π‘₯1)

Persamaan gelombang pertama berada di posisi 1

5 π‘π‘š pada

waktu 1

2 𝑠, sedangkan persamaan gelombang kedua berada di

posisi 1

2 π‘π‘š pada waktu

1

4 𝑠. Diketahui bahwa nilai simpangan

gelombang kedua lebih besar 3,6 cm dari simpangan

gelombang pertama. Jika amplitudo kedua gelombang

tersebut sama, maka besar simpangan, kecepatan dan

Jawaban : d

Diketahui :

𝑦1 = 𝐴 sin (2πœ‹

3𝑑1 βˆ’

5πœ‹

6π‘₯1)

𝑑1 =1

2 𝑠

π‘₯1 =1

5 π‘π‘š

𝑦2 = 𝐴 sin (2πœ‹π‘‘1 βˆ’πœ‹

3π‘₯1)

𝑑2 =1

4 𝑠

π‘₯2 =1

2 π‘π‘š

𝑦2 = 𝑦1 + 3,6 π‘π‘š

Ditanya : 𝑦2 ? 𝑣2 ? π‘Ž2 ?

Page 218: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

20

4

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

percepatan gelombang untuk persamaan gelombang kedua

adalah . . . . (sin 30Β° = 0,5, sin 60Β° = 0,86)

Pilihan π’šπŸ π’—πŸ π’‚πŸ

A 12,6 cm 20πœ‹ π‘š/𝑠 βˆ’34,4πœ‹2 π‘š/𝑠2

B 4,6 cm 30πœ‹ π‘š/𝑠 βˆ’44,4πœ‹2π‘š/𝑠2

C 10,6 cm 50πœ‹ π‘š/𝑠 βˆ’84,4πœ‹2 π‘š/𝑠2

D 8,6 cm 10πœ‹ π‘š/𝑠 βˆ’34,4πœ‹2 π‘š/𝑠2

E 9,6 cm 40πœ‹ π‘š/𝑠 βˆ’54,4πœ‹2 π‘š/𝑠2

Jawaban :

1. Persamaan gelombang pertama

𝑦1 = 𝐴 sin (2πœ‹

3𝑑1 βˆ’

5πœ‹

6π‘₯1)

𝑦1 = 𝐴 sin (2πœ‹

3(

1

2) βˆ’

5πœ‹

6(

1

5))

𝑦1 = 𝐴 sin (πœ‹

3βˆ’

πœ‹

6)

𝑦1 = 𝐴 sin (2πœ‹ βˆ’ πœ‹

6)

𝑦1 = 𝐴 sin (πœ‹

6)

𝑦1 = 𝐴 sin (30Β°)

𝑦1 = 𝐴 (0,5)

𝐴 =𝑦1

0,5 . . . (1)

2. Persamaan gelombang kedua

𝑦2 = 𝐴 sin (2πœ‹π‘‘2 βˆ’πœ‹

3π‘₯2)

𝑦1 + 3,6 = 𝐴 sin (2πœ‹ (1

4) βˆ’

πœ‹

3(

1

2))

𝑦1 + 3,6 = 𝐴 sin (πœ‹

2βˆ’

πœ‹

6)

𝑦1 + 3,6 = 𝐴 sin (3πœ‹ βˆ’ πœ‹

6)

𝑦1 + 3,6 = 𝐴 sin (2πœ‹

6)

𝑦1 + 3,6 = 𝐴 sin (πœ‹

3)

𝑦1 + 3,6 = 𝐴 sin (60Β°)

𝑦1 + 3,6 = 𝐴 (0,86)

Page 219: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

20

5

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

𝑦1 = 0,86𝐴 βˆ’ 3,6 . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan pertama (1) untuk

mencari Amplitudo

𝐴 =𝑦1

0,5

𝐴 =0,86𝐴 βˆ’ 3,6

0,5

0,5𝐴 = 0,86𝐴 βˆ’ 3,6

3,6 = 0,86𝐴 βˆ’ 0,5𝐴

3,6 = 0,36𝐴

𝐴 = 10 π‘π‘š

4. Menentukan nilai simpangan, kecepatan dan percepatan

gelombang untuk persamaan gelombang kedua

β€’ Nilai simpangan gelombang

𝑦2 = 10 sin (2πœ‹π‘‘2 βˆ’πœ‹

3π‘₯2)

𝑦2 = 10 sin (2πœ‹ (1

4) βˆ’

πœ‹

3(

1

2))

𝑦2 = 10 sin (60Β°)

𝑦2 = 10 (0,86) = 8,6 π‘π‘š

β€’ Nilai kecepatan gelombang

𝑦2 = 10 sin (2πœ‹π‘‘2 βˆ’πœ‹

3π‘₯2)

𝑣2 = 10 (2πœ‹) cos (2πœ‹π‘‘2 βˆ’πœ‹

3π‘₯2)

𝑣2 = 20πœ‹ cos (2πœ‹π‘‘2 βˆ’πœ‹

3π‘₯2)

𝑣2 = 20πœ‹ cos (2πœ‹π‘‘2 βˆ’πœ‹

3π‘₯2)

𝑣2 = 20πœ‹ cos (2πœ‹ (1

4) βˆ’

πœ‹

3(

1

2))

Page 220: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

20

6

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

𝑣2 = 20πœ‹ cos (60Β°)

𝑣2 = 20πœ‹ (0,5) = 10πœ‹ π‘š/𝑠

β€’ Nilai percepatan gelombang

𝑣2 = 20πœ‹ cos (2πœ‹π‘‘2 βˆ’πœ‹

3π‘₯2)

π‘Ž2 = βˆ’20πœ‹(2πœ‹) sin (2πœ‹π‘‘2 βˆ’πœ‹

3π‘₯2)

π‘Ž2 = βˆ’40πœ‹2 sin (2πœ‹π‘‘2 βˆ’πœ‹

3π‘₯2)

π‘Ž2 = βˆ’40πœ‹2 sin (2πœ‹ (1

4) βˆ’

πœ‹

3(

1

2))

π‘Ž2 = βˆ’40πœ‹2 sin(60Β°)

π‘Ž2 = βˆ’40πœ‹2 (0,86) = βˆ’34,4πœ‹2 π‘š/𝑠2

Jadi, besar simpangan, kecepatan dan percepatan gelombang

untuk persamaan gelombang kedua adalah 8,6 π‘π‘š, 10πœ‹ π‘š/𝑠 π‘‘π‘Žπ‘› 34,4πœ‹2 π‘š/𝑠2

25 C4 Ada dua persamaan gelombang berjalan yaitu :

𝑦1 = 𝐴 sin (πœ”1𝑑 βˆ’ 4πœ‹π‘₯)

𝑦2 = 𝐴 sin (πœ”2𝑑 βˆ’ 6πœ‹π‘₯)

Kecepatan rambat gelombang pada gelombang kedua, dua

kali lebih cepat dari gelombang pertama. Jika frekuensi

gelombang kedua lebih besar 2 Hz dari frekuensi gelombang

pertama, maka perbedaan nilai kecepatan sudut pada kedua

gelombang adalah . . .

Pilihan 𝝎𝟏 𝝎𝟐

a 2πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠 4πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

b 2πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠 6πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

c 4πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠 6πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

d πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠 2πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

e 2πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠 4πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

Jawaban : b

Diketahui :

𝑦1 = 𝐴 sin (πœ”1𝑑 βˆ’ 4πœ‹π‘₯)

π‘˜ = 4πœ‹

𝑦1 = 𝐴 sin (πœ”2𝑑 βˆ’ 6πœ‹π‘₯)

π‘˜ = 6πœ‹

𝑣2 = 2𝑣1

𝑓2 = 𝑓1 + 2 𝐻𝑧

Ditanya : πœ”1 dan πœ”2 ?

Jawaban :

1. Kecepatan rambat gelombang pada persamaan pertama

𝑣1 = πœ†1𝑓1

𝑣1 =2πœ‹

π‘˜1𝑓1

Page 221: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

20

7

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

𝑣1 =2πœ‹

4πœ‹π‘“1

𝑓1 = 2𝑣1 . . . (1) 2. Kecepatan rambat gelombang pada persamaan kedua

𝑣2 = πœ†2𝑓2

2𝑣1 =2πœ‹

π‘˜2𝑓2

2𝑣1 =2πœ‹

6πœ‹(𝑓1 + 2)

𝑣1 =𝑓1 + 2

6 . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk mencari

𝑓1 dan 𝑓2

𝑓1 = 2𝑣1

𝑓1 = 2 (𝑓1 + 2

6)

𝑓1 =𝑓1 + 2

3

3 𝑓1 = 𝑓1 + 2

2𝑓1 = 2

𝑓1 = 1 𝐻𝑧

𝑓2 = 𝑓1 + 2 𝐻𝑧 = 3 𝐻𝑧

π‘’π‘–π‘˜Perbedaan nilai kecepatan sudut gelombang pada kedua

gelombang tersebut :

β€’ πœ”1 = 2πœ‹π‘“1 = 2πœ‹(1 𝐻𝑧) = 2πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

πœ”2 = 2πœ‹π‘“1 = 2πœ‹(3 𝐻𝑧) = 6πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

26 C4 Seutas tali bergetar membentuk gelombang dengan waktu

getar 3 s dan periode 0,5 s. Fase gelombang di titik A yang

berjarak 1,25 cm dari titik asal getaran bernilai πœ‘π΄, sedangkan

fase gelombang di titik B yang berjarak 2 cm dari titik asal

Jawaban : b

Diketahui :

𝑑 = 3 𝑠

𝑇 = 0,5 𝑠

πœ‘π΄ = 2πœ‘π΅

Page 222: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

20

8

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

getaran dua kali dari nilai πœ‘π΄. Berdasarkan hal tersebut maka

beda fase antara titik A dan B adalah . . . .

a. βˆ’3

b. βˆ’2

c. βˆ’1

d. βˆ’1

2

e. βˆ’1

4

π‘₯𝐴 = 1,25 π‘π‘š

π‘₯𝐴 = 2 π‘π‘š

Ditanya : βˆ†πœ‘ ?

Jawaban :

1. Fase gelombang di titik A

πœ‘π΄ =𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯𝐴

πœ†

πœ‘π΄ =3 𝑠

0,5 π‘ βˆ’

1,25 π‘π‘š

πœ†

πœ‘π΄ = 6 βˆ’1,25

πœ†

1,25

πœ†= 6 βˆ’ πœ‘π΄

πœ† =1,25

6 βˆ’ πœ‘π΄ . . . (1)

2. Fase gelombang di titik B

πœ‘π΅ =𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯𝐡

πœ†

2πœ‘π΄ =3 𝑠

0,5 π‘ βˆ’

2 π‘π‘š

πœ†

2πœ‘π΄ = 6 βˆ’2

πœ†

2πœ‘π΄ =6πœ† βˆ’ 2

πœ†

πœ‘π΄ =6πœ† βˆ’ 2

2πœ† . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk

menentukan panjang gelombang (πœ†)

πœ† =1,25

6 βˆ’ πœ‘π΄

Page 223: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

20

9

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

πœ† =1,25

6 βˆ’ (6πœ† βˆ’ 2

2πœ† )

πœ† =1,25

12πœ† βˆ’ 6πœ† + 2 2πœ†

πœ† =1,25

6πœ† + 2 2πœ†

πœ† =1,25 Γ— 2πœ†

6πœ† + 2

πœ† =2,5πœ†

6πœ† + 2

1 =2,5

6πœ† + 2

6πœ† + 2 = 2,5

6πœ† = 2,5 βˆ’ 2

6πœ† = 0,5

πœ† =0,5

6=

1

12 π‘π‘š

4. Menentukan beda fase (βˆ†πœ‘) antara titik A dan B

βˆ†πœ‘ = πœ‘π΅ βˆ’ πœ‘π΄

βˆ†πœ‘ = (𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯𝐡

πœ†) βˆ’ (

𝑑

π‘‡βˆ’

π‘₯𝐴

πœ†)

βˆ†πœ‘ = (3

0,5βˆ’

2

112

) βˆ’ (3

0,5βˆ’

1,25

112

)

βˆ†πœ‘ = (6 βˆ’ 24) βˆ’ (6 βˆ’ 15)

βˆ†πœ‘ = (βˆ’18) + 9

βˆ†πœ‘ = βˆ’9

Jadi, beda fase antara titik A dan B adalah βˆ’9

Page 224: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

21

0

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

27 Gelombang

Stasioner

Ujung Terikat

C3 Akibat adanya pemantulan, terbentuk gelombang stasioner

dengan persamaan :

𝑦 = 0,5 sin (0,4πœ‹π‘₯) π‘π‘œπ‘  πœ‹ (0,2𝑑)π‘š. Dari persamaan tersebut, kelajuan gelombang pantulnya

adalah . . . .

a. 0,2 m/s

b. 0,3 m/s

c. 0,4 m/s

d. 0,5 m/s

e. 0,6 m/s

Jawaban : d

Diketahui :

𝑦 = 0,5 sin (0,4πœ‹π‘₯) π‘π‘œπ‘  πœ‹ (0,2𝑑)

𝑦 = 0,5 sin (0,4πœ‹π‘₯) π‘π‘œπ‘  (0,2πœ‹π‘‘)

πœ” = 0,2πœ‹ rad/s

π‘˜ = 0,4πœ‹

Ditanya : 𝑣 ?

Jawaban :

❖ Menentukan frekuensi gelombang dari kecepatan sudut

gelombang

πœ” = 2πœ‹π‘“

𝑓 =0,2πœ‹

2πœ‹= 0,1 𝐻𝑧

❖ Menentukan panjang gelombang dari konstatnta gelombang

π‘˜ = 2πœ‹

πœ†

πœ† = 2πœ‹

0,4πœ‹= 5 π‘š

❖ Menentukan kecepatan rambat gelombang

𝑣 = πœ†π‘“

= 5 π‘š Γ— 0,1 𝐻𝑧

= 0,5 π‘š/𝑠

Jadi, kelajuan gelombang pantulnya adalah 0,5 m/s

28 C4 Ada sebuah tali panjang dipotong menjadi dua bagian. Kedua

tali diberikan perlakuan sehingga terbentuk gelombang

stasioner ujung terikat. Tali pertama terbentuk 6 gelombang,

sedangkan tali kedua terbentuk 4 gelombang. Jarak simpul

ke-7 pada tali kedua lebih jauh 3 m dari tali pertama. Jika

panjang tali kedua lebih pendek 4 m dari tali pertama, maka

panjang total tali semula sebelum dipotong menjadi dua

bagian adalah . . . .

Jawaban : a

Diketahui :

𝑋𝑆2 = 𝑋𝑆1 + 3

𝑛1 = 6

𝑛1 = 4

β„“2 = β„“1 βˆ’ 4

a. Simpul ke-7

𝑛𝑆1 + 1 = 7

Page 225: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

21

1

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

a. 44 m

b. 50 m

c. 36 m

d. 60 m

e. 35 m

𝑛𝑆1 = 6

Ditanya : β„“π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ ?

Jawaban :

1. Menentukan panjang tali pertama

a. Menentukan panjang gelombang

𝑛1πœ†1 = β„“1

6πœ†1 = β„“1

πœ†1 =β„“1

6

b. Menentukan panjang tali(β„“1)

𝑋𝑆1 = 2𝑛𝑆1 Γ—πœ†1

4

𝑋𝑆1 = 2(6) Γ—

β„“1

64

𝑋𝑆1 = 12 Γ—β„“1

24

β„“1 = 2𝑋𝑆1 . . . (1)

2. Menentukan panjang tali kedua

a. Menentukan panjang gelombang

𝑛2πœ†2 = β„“2

4πœ†2 = β„“2

πœ†2 =β„“2

4

b. Menentukan panjang tali(β„“2)

𝑋𝑆2 = 2𝑛𝑆2 Γ—πœ†2

4

𝑋𝑆1 + 3 = 2(6) Γ—

β„“2

44

𝑋𝑆1 + 3 = 12 Γ—(β„“1 βˆ’ 4)

16

Page 226: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

21

2

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

4𝑋𝑆1 + 12 = 3β„“1 βˆ’ 12

4𝑋𝑆1 = 3β„“1 βˆ’ 24

𝑋𝑆1 =3β„“1 βˆ’ 24

4 . . . (2)

3. Substitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk

menentukan β„“1 π‘‘π‘Žπ‘› β„“2

β„“1 = 2𝑋𝑆1

β„“1 = 2 (3β„“1 βˆ’ 24

4)

2β„“1 = 3β„“1 βˆ’ 24

β„“1 = 24 π‘š

β„“2 = β„“1 βˆ’ 4

= 24 π‘š βˆ’ 4 π‘š

= 20 π‘š

Jadi, total tali semula sebelum dipotong menjadi dua bagian :

β„“π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = β„“1 + β„“2

= 24 + 20

= 44 π‘š

29 C4 Ada dua tali dengan panjang yang sama yaitu 24 m. Kedua

tali tersebut digetarkan sehingga membentuk gelombang

stasioner ujung terikat. Tali pertama membentuk 4 gelombang

sedangkan tali kedua membentuk 6 gelombang. Letak simpul

pada tali kedua lebih jauh 2 kali dari letak simpul tali pertama.

Jika jarak simpul tali kedua tersebut lebih jauh 4 m dari jarak

simpul tali pertama, maka letak simpul dan jarak simpul pada

tali pertama adalah . . . .

a. simpul ke-8 berjarak 16 m

b. simpul ke-7 berjarak 15 m

c. simpul ke-6 berjarak 14 m

d. simpul ke-5 berjarak 12 m

e. simpul ke-4 berjarak 12 m

Jawaban : e

Diketahui :

β„“ = 24 π‘š

𝑛1 = 4

𝑛2 = 6

𝑛𝑆2 = 2𝑛𝑆1

𝑋𝑆2 = 𝑋𝑆1 + 4

Ditanya : 𝑛𝑆1 dan 𝑋𝑆1 ?

Jawaban :

1. Menentukan letak simpul pada tali pertama

a. Menentukan panjang gelombang

𝑛1πœ†1 = β„“1

4πœ†1 = 24 π‘š

Page 227: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

21

3

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

πœ†1 = 6 π‘š

b. Menentukan letak simpul (𝑛𝑆1)

𝑋𝑆1 = 2𝑛𝑆1

πœ†1

4

𝑋𝑆1 = 2𝑛𝑆1

6 π‘š

4

𝑋𝑆1 = 2𝑛𝑆1

3 π‘š

2

𝑋𝑆1 = 3𝑛𝑆1

𝑛𝑆1 =𝑋𝑆1

3 . . . (1)

2. Menentukan jarak simpul pada tali kedua

a. Menentukan panjang gelombang

𝑛2πœ†2 = β„“2

6πœ†2 = 24 π‘š

πœ†2 = 4 π‘š

b. Menentukan jarak simpul pada tali pertama (𝑋𝑆1)

𝑋𝑆2 = 2𝑛𝑆2

πœ†2

4

𝑋𝑆1 + 4 = 2(2𝑛𝑆1)4

4

𝑋𝑆1 + 4 = 4𝑛𝑆1

𝑋𝑆1 = 4𝑛𝑆1 βˆ’ 4 . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk

menentukan 𝑛𝑆1 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑋𝑆1

a. 𝑛𝑆1 =𝑋𝑆1

3

𝑛𝑆1 =4𝑛𝑆1 βˆ’ 4

3

3𝑛𝑆1 = 4𝑛𝑆1 βˆ’ 4

𝑛𝑆1 = 4 (Simpul ke-5)

b. 𝑋𝑆1 = 4𝑛𝑆1 βˆ’ 4

Page 228: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

21

4

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

𝑋𝑆1 = 4(4) βˆ’ 4

𝑋𝑆1 = 16 βˆ’ 4

𝑋𝑆1 = 12 π‘š

Jadi, letak simpul dan jarak simpul pada tali pertama adalah

simpul ke-5 yang berjarak 12 m.

30 C4 Ada sebuah tali dengan panjang 12 m, diberikan dua

perlakuan sehingga membentuk gelombang stasioner ujung

terikat. Jarak perut ke-3 pada perlakuan kedua, 2 kali lebih

jauh dari perlakuan pertama. Jika jumlah gelombang yang

terbentuk pada perlakuan kedua berkurang 2 gelombang dari

jumlah gelombang pertama, maka perbedaan jumlah simpul

dan perut yang terbentuk pada kedua perlakuan adalah . . . .

Pilihan Perlakuan 1 Perlakuan 2

a 7 simpul 6 perut 3 simpul 2 perut

b 8 simpul 7 perut 4 simpul 3 perut

c 9 simpul 8 perut 5 simpul 4 perut

d 10 simpul 9 perut 6 simpul 5 perut

e 11 simpul 10 perut 7 simpul 6 perut

Jawaban : c

Diketahui :

𝑋𝑃2 = 2𝑋𝑃1

β„“ = 12 π‘š

𝑛2 = 𝑛1 βˆ’ 2

c. Perut ke-3

𝑛𝑃1 + 1 = 3

𝑛𝑃1 = 2

Ditanya : 𝑛1 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑛2?

Jawaban :

1. Menentukan jumlah gelombang yang terbentuk pada

perlakuan pertama

➒ Menentukan panjang gelombang

𝑛1πœ†1 = β„“1

𝑛1πœ†1 = 12 π‘š

πœ†1 =12 π‘š

𝑛1

➒ Menentukan jumlah gelombang yang terbentuk (𝑛1)

𝑋𝑃1 = (2𝑛𝑃1 + 1)πœ†1

4

𝑋𝑃1 = (2(2) + 1)

12 π‘šπ‘›1

4

𝑋𝑃1 = 5 Γ—12 π‘š

4𝑛1

Page 229: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

21

5

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

𝑋𝑃1 =60

4𝑛1

𝑛1 =15

𝑋𝑃1 . . . (1)

2. Menentukan jumlah gelombang yang terbentuk pada

perlakuan kedua

➒ Menentukan panjang gelombang

𝑛2πœ†2 = β„“2

(𝑛1 βˆ’ 2)πœ†2 = 12 π‘š

πœ†2 =24 π‘š

(𝑛1 βˆ’ 2)

➒ Menentukan jumlah gelombang yang terbentuk (𝑛2)

𝑋𝑃2 = (2𝑛𝑃2 + 1)πœ†2

4

2𝑋𝑃1 = (2(2) + 1)

12 π‘š(𝑛1 βˆ’ 2)

4

2𝑋𝑃1 = 5 Γ—12 π‘š

(4𝑛1 βˆ’ 8)

𝑋𝑃1 =60

(8𝑛1 βˆ’ 16) . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk

menentukan 𝑛1 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑛2

𝑛1 =15

𝑋𝑃1

𝑛1 =15

60 (8𝑛1 βˆ’ 16)

Page 230: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

21

6

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

𝑛1 =120𝑛1 βˆ’ 240

60

𝑛1 = 2𝑛1 βˆ’ 4

𝑛1 = 4 (9 simpul dan 8 perut)

𝑛2 = 𝑛1 βˆ’ 2

𝑛2 = 4 βˆ’ 2

𝑛2 = 2 (5 simpul dan 4 perut)

Jadi, Perbedaan jumlah simpul dan perut yang terbentuk pada

kedua perlakuan adalah (1) 9 simpul 8 perut dan (2) 5 simpul

dan 4 perut.

31 Gelombang

Stasioner

Ujung Bebas

C3 Gelombang stasioner pada ujung bebas memenuhi persamaan

𝑦 = 5 cos 2πœ‹π‘₯ sin 25πœ‹π‘‘, dengan y dan x dalam m serta t

dalam sekon. Jika panjang tali 12 m, jarak titik perut ke-4 dari

sumber getarnya . . . .

a. 2,0 m

b. 2,25 m

c. 8,0 m

d. 9,75 m

e. 10,5 m

Jawaban : e

Diketahui :

𝑦 = 5 cos 2πœ‹π‘₯ sin 25πœ‹π‘‘

s = 12 m

Ditanya : 𝑋4 ?

Jawaban :

❖ Menentukan panjang gelombang dari konstanta gelombang

π‘˜ =2πœ‹

πœ†

2πœ‹ =2πœ‹

πœ†

πœ† = 1 π‘š

❖ Menentukan jarak perut gelombang ke-4 (𝑛 + 1 = 4) jadi 𝑛

= 3.

𝑋(𝑛+1) = 2 𝑛 πœ†

4

𝑋(3+1) = 2 (3)1 π‘š

4= 2,5 π‘š

Jadi, jarak titik perut ke-4 dari sumber getarnya:

12 m – 2,5 m = 10,5 m

Jadi, jarak titik perut ke-4 dari sumber getarnya 10,5 m

Page 231: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

21

7

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

32 C4 Ada dua gelombang stasioner pada ujung bebas dengan

bentuk persamaan sebagai berikut :

𝑦1 = 2 𝐴 cos π‘˜1π‘₯ sin 4πœ‹π‘‘

𝑦2 = 2 𝐴 cos (π‘˜1 + 2πœ‹)π‘₯ sin 3πœ‹π‘‘

Jika kecepatan rambat gelombang kedua lebih lambat 1

2 kali

dari kecepatan rambat gelombang pertama, maka perbedaan

panjang gelombang pertama dan panjang gelombang kedua

masing-masing adalah . . . .

a. πœ†1 = 0,33 π‘š π‘‘π‘Žπ‘› πœ†2 = 0,8 π‘š

b. πœ†1 = 0,33 π‘š π‘‘π‘Žπ‘› πœ†2 = 0,5 π‘š

c. πœ†1 = 0,5 π‘š π‘‘π‘Žπ‘› πœ†2 = 0,33 π‘š

d. πœ†1 = 0,5 π‘š π‘‘π‘Žπ‘› πœ†2 = 0,8 π‘š

e. πœ†1 = 0,45 π‘š π‘‘π‘Žπ‘› πœ†2 = 0,25 π‘š

f.

Jawaban : c

Diketahui :

𝑦1 = 2 𝐴 cos π‘˜1π‘₯ sin 4πœ‹π‘‘

πœ”1 = 4πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

𝑦2 = 2 𝐴 cos (π‘˜1 + 2πœ‹)π‘₯ sin 3πœ‹π‘‘

πœ”2 = 3πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

π‘˜2 = π‘˜1 + 2πœ‹

𝑣2 =1

2𝑣1

Ditanya :πœ†1 π‘‘π‘Žπ‘› πœ†2 ?

Jawaban :

1. Kecepatan rambat gelombang pada persamaan pertama

𝑣1 = πœ†1𝑓1

𝑣1 =2πœ‹

π‘˜1Γ—

πœ”1

2πœ‹

𝑣1 =πœ”1

π‘˜1

𝑣1 =4

π‘˜1

π‘˜1 = 4πœ‹

𝑣1 . . . (1)

2. Kecepatan rambat gelombang pada persamaan kedua

𝑣2 = πœ†2𝑓2 1

2𝑣1 =

2πœ‹

π‘˜2Γ—

πœ”1

2πœ‹

1

2𝑣1 =

πœ”2

π‘˜2

1

2𝑣1 =

3πœ‹

π‘˜1 + 2πœ‹

Page 232: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

21

8

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

𝑣1 =6πœ‹

π‘˜1 + 2πœ‹ . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk

mencariπ‘˜1 dan π‘˜2

π‘˜1 = 4πœ‹

𝑣1

π‘˜1 = 4πœ‹

6πœ‹π‘˜1 + 2πœ‹

π‘˜1 = 4π‘˜1 + 8πœ‹

6

6π‘˜1 βˆ’ 4π‘˜1 = 8πœ‹

2π‘˜1 = 8πœ‹

π‘˜1 = 4πœ‹

π‘˜2 = π‘˜1 + 2πœ‹

π‘˜2 = 4πœ‹ + 2πœ‹ = 6πœ‹

Perbedaan nilai panjang gelombang pertama dan panjang

gelombang kedua sebagai berikut :

β€’ π‘˜1 =2πœ‹

πœ†1

4πœ‹ =2πœ‹

πœ†1

πœ†1 =2πœ‹

4πœ‹= 0,5 π‘š

β€’ π‘˜2 =2πœ‹

πœ†2

6πœ‹ =2πœ‹

πœ†2

πœ†2 =2πœ‹

6πœ‹

πœ†2 = 0,33 π‘š

Page 233: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

21

9

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

33 C4 Ada dua kawat yang bergetar menurut persamaan berikut :

𝑦1 = 2 𝐴 cos 5πœ‹π‘₯ sin πœ”1𝑑

𝑦2 = 2 𝐴 cos 2πœ‹π‘₯ sin(πœ”1 + 2πœ‹)𝑑

Kedua kawat tersebut memiliki amplitudo awal yang sama

sebesar 0,4 m. Kecepatan rambat gelombang kawat kedua

lebih besar tiga kali dari kecepatan rambat gelombang kawat

pertama. Persamaan kecepatan gelombang untuk kawat kedua

adalah . . . .

a. βˆ’7,2πœ‹ cos 2πœ‹π‘₯ cos 10πœ‹π‘‘

b. βˆ’9,6πœ‹ cos 2πœ‹π‘₯ cos 10πœ‹π‘‘

c. 7,2πœ‹ cos 2πœ‹π‘₯ cos 12πœ‹π‘‘

d. 3,6πœ‹ cos 2πœ‹π‘₯ cos 14πœ‹π‘‘

e. 9,6πœ‹ cos 2πœ‹π‘₯ cos 12πœ‹π‘‘

Jawaban : e

Diketahui :

𝑦1 = 2 𝐴 cos 5πœ‹π‘₯ sin πœ”1𝑑

π‘˜1 = 5πœ‹

𝑦2 = 2 𝐴 cos 2πœ‹π‘₯ sin(πœ”1 + 2πœ‹)𝑑

π‘˜1 = 2πœ‹

πœ”2 = πœ”1 + 2πœ‹

𝐴 = 0,4 π‘š

𝑣2 = 3𝑣1

Ditanya : 𝑉2 ?

Jawaban :

1. Kecepatan rambat gelombang pada persamaan pertama

𝑣1 = πœ†1𝑓1

𝑣1 =2πœ‹

π‘˜1Γ—

πœ”1

2πœ‹

𝑣1 =πœ”1

π‘˜1

𝑣1 =πœ”1

5πœ‹

πœ”1 = 5πœ‹π‘£1 . . . (1) 2. Kecepatan rambat gelombang pada persamaan kedua

𝑣2 = πœ†2𝑓2

3𝑣1 =2πœ‹

π‘˜2Γ—

πœ”1

2πœ‹

3𝑣1 =πœ”2

π‘˜2

3𝑣1 =πœ”1 + 2πœ‹

2πœ‹

𝑣1 =πœ”1 + 2πœ‹

6πœ‹ . . . (2)

Page 234: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

22

0

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk mencari

πœ”1 dan πœ”2

πœ”1 = 5πœ‹π‘£1

πœ”1 = 5πœ‹ (πœ”1 + 2πœ‹

6πœ‹)

πœ”1 =5πœ”1 + 10πœ‹

6

6πœ”1 = 5πœ”1 + 10𝐷

6πœ”1 βˆ’ 5πœ”1 = 10πœ‹

πœ”1 = 10πœ‹ rad/s

πœ”2 = πœ”1 + 2πœ‹

πœ”2 = 10πœ‹ + 2πœ‹ = 12πœ‹ rad/s

Jadi, persamaan kecepatan gelombang untuk kawat kedua sebagai

berikut :

𝑦2 = 2 𝐴 cos 2πœ‹π‘₯ sin(πœ”1 + 2πœ‹)𝑑

𝑦2 = 2 𝐴 cos 2πœ‹π‘₯ sin(10πœ‹ + 2πœ‹)𝑑

𝑦2 = 2 (0,4) cos 2πœ‹π‘₯ sin 12πœ‹π‘‘

𝑉2 = 0,8 cos 2πœ‹π‘₯ [12πœ‹ cos 12πœ‹π‘‘] 𝑉2 = 9,6 cos 2πœ‹π‘₯ cos 12πœ‹π‘‘

34 C4 Seutas tali yang panjangnya 120 cm digetarkan sehingga

membentuk gelombang stasioner ujung bebas dengan 7 perut

dan 6 simpul. Amplitudo gelombang hasil perpaduan di titik

yang berjarak 118 cm dari titik asal getaran bernilai 𝐴𝑆1,

sedangkan di titik yang berjarak 115 cm dari titik asal getaran

nilainya berkurang 3 cm dari 𝐴𝑆1. Jadi, amplitudo awal yang

diberikan sebesar . . . .

a. 2 cm d. 5 cm

b. 3 cm e. 6 cm

c. 4 cm

Jawaban : d

Diketahui :

β„“ = 120 π‘π‘š

𝑛 = 6 (7 π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘‘ π‘‘π‘Žπ‘› 6 π‘ π‘–π‘šπ‘π‘’π‘™)

π‘₯1 = 120 βˆ’ 118 = 2 π‘π‘š

π‘₯2 = 120 βˆ’ 115 = 5 π‘π‘š

𝐴𝑆2 = 𝐴𝑆1 βˆ’ 3

Ditanya : 𝐴 ?

Jawaban :

1. Menentukan nilai panjang gelombang (πœ†) dan konstanta

gelombang (π‘˜) dari panjang tali dan banyaknya gelombang

(𝑛) yang terbentuk.

Page 235: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

22

1

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

β€’ Panjang gelombang (πœ†)

π‘›πœ† = β„“

6πœ† = 120 π‘π‘š

πœ† =120 π‘π‘š

6= 20 π‘π‘š

β€’ Konstanta gelombang (π‘˜)

π‘˜ =2πœ‹

πœ†

π‘˜ =2πœ‹

20=

πœ‹

10

2. Amplitudo gelombang stasioner pertama (𝐴𝑆1) di titik 118 cm

dari titik asal getaran (π‘₯1 = 2 π‘π‘š)

𝐴𝑆1 = 2 𝐴 cos π‘˜π‘₯1

𝐴𝑆1 = 2 𝐴 cos (πœ‹

10Γ— 2)

𝐴𝑆1 = 2 𝐴 cos (πœ‹

5)

𝐴𝑆1 = 2 𝐴 cos 36Β°

𝐴𝑆1 = 2 𝐴(0,8)

𝐴𝑆1 = 𝐴 1,6

𝐴 =𝐴𝑆1

1,6 . . . (1)

3. Amplitudo gelombang stasioner kedua (𝐴𝑆2) di titik 115 cm

dari titik asal getaran (π‘₯1 = 5 π‘π‘š)

𝐴𝑆2 = 2 𝐴 cos π‘˜π‘₯2

(𝐴𝑆1 βˆ’ 3) = 2 𝐴 cos (πœ‹

10Γ— 5)

(𝐴𝑆1 βˆ’ 3) = 2 𝐴 cos (πœ‹

2)

(𝐴𝑆1 βˆ’ 3) = 2 𝐴 cos 60Β° (𝐴𝑆1 βˆ’ 3) = 2 𝐴(0,5)

𝐴𝑆1 = 𝐴 + 3 . . . (2)

Page 236: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

22

2

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

4. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk mencari

amplitudo awal (𝐴)

𝐴 =𝐴𝑆1

1,6

𝐴 =𝐴 + 3

1,6

1,6 𝐴 βˆ’ 𝐴 = 3

0,6 𝐴 = 3

𝐴 =3

0,6= 5 π‘π‘š

Jadi, amplitudo awal yang diberikan sebesar 5 cm.

35 Gelombang

pada Dawai C2 Perhatikan besaran - besaran pada tali sebagai berikut !

(1) Gaya tegangan tali

(2) Warna tali

(3) Massa per satuan panjang tali

(4) Panjang tali

Besaran - besaran yang mempengaruhi kecepatan rambat

gelombang pada tali adalah . . . .

a. (1), (2), (3), dan (4)

b. (1), (3), dan (4)

c. (1), (2), dan (3)

d. (1) dan (3)

e. (4) saja

Jawaban : b

Persamaan kecepatan gelombang pada tali :

𝑣 = √𝐹 β„“

π‘š

𝑣 = √𝐹

πœ‡

πœ‡ =π‘š

β„“

Jadi, besaran yang mempengaruhi ialah (1) Gaya tegangan tali,

(3) Massa per satuan panjang tali, dan (4) Panjang tali

36 C3 Sebuah tali dengan panjang 4 m dan massa 10 gr dibentangkan

dengan tegangan 16 N. Kecepatan gelombang tranversal pada

kawat adalah . . . .

a. 40 m/s

b. 60 m/s

c. 80 m/s

d. 160 m/s

e. 100 m/s

Jawaban : c

Diketahui :

𝑙 = 4 π‘š

π‘š = 10 π‘”π‘Ÿ = 0,01 湑𝑔

𝐹 = 16 𝑁

Ditanya : 𝑣 ?

Jawaban :

Page 237: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

22

3

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

𝑣 = √𝐹 𝑙

π‘š

𝑣 = √16 Γ— 4

0,01= 80 π‘š/𝑠

Jadi, kecepatan gelombang tranversal pada kawat adalah 80 m/s

37 C3 Seutas tali yang panjangnya 5 m, memiliki massa 10 gram.

Tali digetarkan sehingga sebuah gelombang tranversal

menjalar dengan persamaan 𝑦 = 0,03 sin(π‘₯ + 30𝑑), x dan y

dalam meter dan t dalam detik. Maka tegangan tali tersebut

adalah . . . .

a. 1,2 N

b. 1,8 N

c. 0,36 N

d. 0,6 N

e. 1,72 N

Jawaban : b

Diketahui :

𝑦 = 0,03 sin(π‘₯ + 30𝑑)

πœ” = 30 π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

π‘˜ = 1

𝑙 = 5 π‘š

π‘š = 10 π‘”π‘Ÿ = 0,01 π‘˜π‘”

Ditanya : F ?

Jawaban :

❖ Menentukan tegangan tali dengan rumus berikut :

𝑣 = √𝐹 𝑙

π‘š

❖ Menentukan kecepatan rambat gelombang dari persamaan

β€’ πœ” = 2πœ‹π‘“

30 = 2πœ‹π‘“

𝑓 =15

πœ‹π»π‘§

β€’ π‘˜ =2πœ‹

πœ†

1 =2πœ‹

πœ†

πœ† = 2πœ‹ π‘š

Page 238: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

22

4

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

β€’ 𝑣 = πœ†π‘“

= 2πœ‹ π‘š Γ—15

πœ‹ 𝐻𝑧 = 30 π‘š/𝑠

❖ tegangan tali dengan rumus berikut :

𝑣 = √𝐹 𝑙

π‘š

30 π‘š/𝑠 = √𝐹 Γ— 8 π‘š

0,01 π‘˜π‘”

302 =8𝐹

0,01

𝐹 = 1,8 N

Jadi, tegangan tali tersebut adalah 1,8 N

38 C4 Ada dua kelompok siswa yang melakukan praktikum

percobaan Melde. Kelompok pertama menggunakan tali

dengan panjang 12 m dan massa tali 30 gr. Kelompok kedua

menggunakan tali dengan panjang 6 m dan massa tali 20 gr.

Kelompok kedua menghasilkan kecepatan rambat gelombang

Β½ kali lebih lambat dari kelompok pertama. Jika gaya

tegangan tali yang diberikan kelompok kedua lebih ringan 5

N dari gaya tegangan tali yang diberikan oleh kelompok

pertama, maka massa beban yang digantung pada tali oleh

kelompok kedua adalah . . . .

a. 0,20 kg

b. 0,15 kg

c. 0,30 kg

d. 0,10 kg

e. 0,25 kg

Jawaban : e

Diketahui :

𝑣2 =1

2𝑣1

𝐹2 = 𝐹1 βˆ’ 5

β„“1 = 12 π‘š

β„“2 = 6 π‘š

π‘š1 = 30 π‘”π‘Ÿ = 0,03 π‘˜π‘”

π‘š2 = 20 π‘”π‘Ÿ = 0,02 π‘˜π‘”

Ditanya :π‘šπ‘π‘’π‘π‘Žπ‘› 2 ?

Jawaban :

1. Kecepatan rambat gelombang pada tali kelompok pertama

𝑣1 = √𝐹1β„“1

π‘š1

Page 239: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

22

5

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

e.

𝑣1 = √𝐹1 Γ— 12 π‘š

0,03 π‘˜π‘”

𝑣12 = 400𝐹1

𝐹1 =𝑣1

2

400 . . . (1)

2. Kecepatan rambat gelombang pada tali kelompok kedua

𝑣2 = √𝐹1β„“1

π‘š1

1

2𝑣1 = √

(𝐹1 βˆ’ 5)6 π‘š

0,02 π‘˜π‘”

(1

2𝑣1)

2

= 300𝐹1 βˆ’ 1500

1

4𝑣1

2 = 300𝐹1 βˆ’ 1500

𝑣12 = 1200𝐹1 βˆ’ 6000 . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk mencari

gaya tegangan tali yang diberikan oleh kelompok 2 (𝐹2)

𝐹1 =𝑣1

2

400

𝐹1 =1200𝐹1 βˆ’ 6000

400

𝐹1 = 3𝐹1 βˆ’ 15

15 = 3𝐹1 βˆ’ 𝐹1

15 = 2𝐹1

𝐹1 = 7,5 𝑁

𝐹2 = 𝐹1 βˆ’ 5 𝑁 = 7,5 𝑁 βˆ’ 5 𝑁 = 2,5 𝑁

Page 240: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

22

6

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

Jadi, massa beban yang digantung pada tali oleh kelompok kedua:

𝐹2 = π‘šπ‘π‘’π‘π‘Žπ‘› 2 Γ— 𝑔

2,5 𝑁 = π‘šπ‘π‘’π‘π‘Žπ‘› 2 Γ— 10 π‘š/𝑠2

π‘šπ‘π‘’π‘π‘Žπ‘› 2 = 0,25 π‘˜π‘”

39 C4 Sebuah tali yang panjangnya 6 m dipotong menjadi 2 bagian

dengan panjang yang berbeda. Tali pertama lebih pendek

dibanding dengan tali kedua dengan massa pada tali pertama

dan kedua masing-masing 1

4π‘š dan

1

2π‘š, kedua tali dijadikan

percobaan melde dengan gaya yang diberikan pada tali

pertama 5 N sedangkan pada tali kedua 10 N. Jika kecepatan

rambat gelombang tali kedua lebih besar 2 kali dari kecepatan

rambat tali pertama, maka perbedaan panjang tali pertama dan

panjang tali kedua masing-masing adalah . . . .

a. 1 m dan 5 m

b. 2 m dan 4 m

c. 1,2 m dan 4,8 m

d. 1,5 m dan 4,5 m

e. 1,8 m dan 4,2 m

Jawaban : c

Diketahui :

𝑣2 = 2𝑣1 𝐹1 = 5 𝑁

π‘š1 =1

4π‘š 𝐹2 = 10 𝑁

π‘š2 =1

2π‘š

β„“π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 6 π‘š

β„“2 = β„“π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ βˆ’ β„“1

= 6 βˆ’ β„“1

Ditanya : β„“1 dan β„“2?

Jawaban :

1. Kecepatan rambat gelombang pada tali pertama.

𝑣1 = √𝐹1β„“1

π‘š1

𝑣1 = √5 β„“1

14 π‘š

𝑣12 =

20 β„“1

π‘š

β„“1 =𝑣1

2π‘š

20 … . . (1)

2. Kecepatan rambat gelombang pada tali kedua.

𝑣2 = √𝐹1β„“1

π‘š1

Page 241: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

22

7

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

2𝑣1 = √10 (6 βˆ’ β„“1)

12 π‘š

4𝑣12 =

2(60 βˆ’ 10β„“1)

π‘š

𝑣12 =

120 βˆ’ 20β„“1

4π‘š

𝑣12 =

30 βˆ’ 5β„“1

π‘šβ€¦ … (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk mencari

β„“1 dan β„“2

β„“1 =𝑣1

2π‘š

20

β„“1 =

30 βˆ’ 5β„“1

π‘š π‘š

20

20β„“1 = 30 βˆ’ 5β„“1

β„“1 = 1,2 π‘š

β„“2 = 6 βˆ’ 1,2 = 4,8 π‘š

Jadi, perbedaan panjang tali pertama dan panjang tali ke-2

masing-masing adalah 1,2 m dan 4,8 m

40 C4 Ada sebuah tali panjang dipotong menjadi 2 bagian untuk

melakukan percobaan Melde. Panjang tali pertama 4 m

dengan masa π‘š1, sedangkan panjang tali kedua 3 m dengan

massa tali lebih ringan 0,02 kg dari massa tali pertama. Gaya

tegangan tali kedua diperbesar 2 kali dari gaya tegangan tali

pertama. Jika kecepatan rambat gelombang yang dihasilkan

tali pertama dan kedua masing-masing 8 m/s dan 12 m/s,

maka massa tali total sebelum dipotong menjadi 2 bagian

adalah . . . .

Jawaban : b

Diketahui :

𝑣1 = 8 π‘š/𝑠

𝑣2 = 12 π‘š/𝑠

𝐹2 = 2𝐹1

β„“1 = 4 π‘š

β„“2 = 3 π‘š

π‘š2 = π‘š1 βˆ’ 0,02

Ditanya : π‘šπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ ?

Page 242: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

22

8

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

a. 0,2 kg

b. 0,1 kg

c. 0,5 kg

d. 0,3 kg

e. 0,4 kg

Jawaban :

1. Kecepatan rambat gelombang pada tali kelompok pertama

𝑣1 = √𝐹1β„“1

π‘š1

8 π‘š/𝑠 = √𝐹1 Γ— 4 π‘š

π‘š1

82 =4𝐹1

π‘š1

64 =4𝐹1

π‘š1

π‘š1 =𝐹1

16 . . . (1)

2. Kecepatan rambat gelombang pada tali kelompok kedua

𝑣2 = √𝐹2β„“2

π‘š2

12 π‘š/𝑠 = √2𝐹1 Γ— 3 π‘š

(π‘š1 βˆ’ 0,02)

122 =6𝐹1

(π‘š1 βˆ’ 0,02)

6𝐹1 = 144π‘š1 βˆ’ 2,88

𝐹1 = 24π‘š1 βˆ’ 0,48. . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk mencari

massa tali π‘š1 dan π‘š2

π‘š1 =𝐹1

16

Page 243: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

22

9

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

π‘š1 =24π‘š1 βˆ’ 0,48

16

0,48 = 24π‘š1 βˆ’ 16π‘š1

0,48 = 8π‘š1

π‘š1 = 0,06 π‘˜π‘”

π‘š2 = π‘š1 βˆ’ 0,02 π‘˜π‘”

= 0,06 π‘˜π‘” βˆ’ 0,02 π‘˜π‘”

= 0,04 π‘˜π‘”

Jadi, massa tali total sebelum dipotong menjadi dua bagian :

π‘šπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = π‘š1+ π‘š2

= 0,06 π‘˜π‘” + 0,04 π‘˜π‘”

= 0,1 π‘˜π‘”

Page 244: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

230

Lampiran C.11 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen

Validitas

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL

===================================

Jumlah Subyek = 37

Butir Soal = 40

Nama berkas: E:\UJI INSTRUMEN SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi

1 1 0,434 Sangat Signifikan

2 2 0,369 Signifikan

3 3 0,502 Sangat Signifikan

4 4 0,431 Sangat Signifikan

5 5 0,160 -

6 6 0,454 Sangat Signifikan

7 7 0,162 -

8 8 0,057 -

9 9 0,373 Signifikan

10 10 0,327 Signifikan

11 11 0,421 Sangat Signifikan

12 12 0,327 Signifikan

13 13 0,338 Signifikan

14 14 - 0,158 -

15 15 0,379 Signifikan

16 16 0,411 Sangat Signifikan

17 17 - 0,138 -

18 18 0,025 -

19 19 0,093 -

20 20 0,338 Signifikan

21 21 0,402 Sangat Signifikan

22 22 0,340 Signifikan

23 23 0,419 Sangat Signifikan

24 24 0,502 Sangat Signifikan

25 25 - 0,162 -

26 26 0,078 -

27 27 0,007 -

28 28 0,362 Signifikan

29 29 0,051 -

30 30 0,386 Signifikan

31 31 0,475 Sangat Signifikan

32 32 - 0,090 -

33 33 0,444 Sangat Signifikan

34 34 0,339 Signifikan

35 35 0,339 Signifikan

36 36 - 0,078 -

37 37 0,343 Signifikan

38 38 - 0,080 -

Page 245: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

231

39 39 0,341 Signifikan

40 40 0,338 Signifikan

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01

30 0,3494 0,4487 36 0,3202 0,4128

31 0,3440 0,4421 37 0,3160 0,4076

32 0,3388 0,4357 38 0,3120 0,4026

33 0,3338 0,4296 39 0,3081 0,3978

34 0,3291 0,4238 40 0,3044 0,3932

35 0,3246 0,4182 41 0,3008 0,3887

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

Perhitungan : Menentukan rtabel

df = N – 2 = 37 – 2 = 35

rtabel (P=0,05) = 0,3246

rpbi β‰₯ rtabel artinya valid

Page 246: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

232

Reliabilitas

RELIABILITAS TES

===================================

Rata2= 23,11

Simpang Baku= 4,70

KorelasiXY= 0,37

Reliabilitas Tes= 0,54

Nama berkas: E:\UJI INSTRUMEN SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF.ANA

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1 1 1 17 14 31

2 12 12 14 17 31

3 6 6 15 15 30

4 29 29 17 13 30

5 15 15 15 14 29

6 25 25 17 12 29

7 34 34 15 14 29

8 10 10 15 13 28

9 18 18 15 13 28

10 21 21 15 12 27

11 4 4 15 11 26

12 37 37 14 12 26

13 26 26 13 12 25

14 33 33 15 10 25

15 17 17 11 13 24

16 19 19 11 13 24

17 24 24 9 15 24

18 9 9 13 10 23

19 11 11 13 10 23

20 3 3 12 10 22

21 22 22 14 8 22

22 23 23 15 7 22

23 20 20 12 9 21

24 31 31 10 11 21

25 2 2 12 8 20

26 16 16 9 11 20

27 27 27 8 12 20

28 30 30 9 11 20

29 32 32 11 12 20

30 28 28 8 12 19

31 7 7 7 11 18

32 14 14 10 9 17

33 35 35 10 10 17

34 36 36 10 14 17

35 5 5 11 7 16

36 13 13 9 7 16

37 8 8 7 12 15

Page 247: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

233

Taraf Kesukaran

TINGKAT KESUKARAN

====================

Jumlah Subyek= 37

Butir Soal= 40

Nama berkas: E:\UJI INSTRUMEN SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran

1 1 34 91,89 Sangat Mudah

2 2 27 72,97 Mudah

3 3 25 67,57 Sedang

4 4 20 54,05 Sedang

5 5 35 94,59 Sangat Mudah

6 6 20 54,05 Sedang

7 7 21 56,76 Sedang

8 8 35 94,59 Sangat Mudah

9 9 21 56,76 Sedang

10 10 33 89,19 Sangat Mudah

11 11 31 83,78 Mudah

12 12 25 65,57 Sedang

13 13 21 56,76 Sedang

14 14 25 67,57 Sedang

15 15 23 62,16 Sedang

16 16 17 45,95 Sedang

17 17 15 40,54 Sedang

18 18 10 27,63 Sukar

19 19 27 72,97 Mudah

20 20 21 56,76 Sedang

21 21 25 67,57 Sedang

22 22 22 59,46 Sedang

23 23 19 51,35 Sedang

24 24 18 48,65 Sedang

25 25 15 40,54 Sedang

26 26 10 27,03 Sukar

27 27 22 59,46 Sedang

28 28 18 48,65 Sedang

29 29 10 27,03 Sukar

30 30 13 35,14 Sedang

31 31 23 62,16 Sedang

32 32 14 37,84 Sedang

33 33 18 48,65 Sedang

34 34 18 48,65 Sedang

35 35 28 75,68 Mudah

36 36 27 72,97 Mudah

37 37 23 62,16 Sedang

38 38 10 27,03 Sukar

39 39 17 45,95 Sedang

40 40 19 51,35 Sedang

Page 248: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

234

Daya Pembeda

DAYA PEMBEDA

==============

Jumlah Subyek= 37

Klp atas/bawah(n)= 10

Butir Soal= 40

Nama berkas: E:\UJI INSTRUMEN SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)

1 1 10 7 3 30,00

2 2 9 7 2 20,00

3 3 9 4 5 50,00

4 4 8 3 5 50,00

5 5 10 9 1 10,00

6 6 8 2 6 60,00

7 7 9 6 3 30,00

8 8 9 9 0 0,00

9 9 9 3 6 60,00

10 10 10 7 3 30,00

11 11 10 6 4 40,00

12 12 10 6 4 40,00

13 13 7 3 4 40,00

14 14 6 8 - 2 - 20,00

15 15 7 3 4 40,00

16 16 7 3 4 40,00

17 17 3 5 - 2 - 20,00

18 18 3 3 0 0,00

19 19 8 6 2 20,00

20 20 7 3 4 40,00

21 21 9 5 4 30,00

22 22 8 4 4 40,00

23 23 9 3 6 60,00

24 24 8 2 6 60,00

25 25 3 5 - 2 - 20,00

26 26 2 2 0 0,00

27 27 6 5 1 10,00

28 28 8 3 5 50,00

29 29 4 3 1 10,00

30 30 6 2 4 40,00

31 31 10 4 6 60,00

32 32 3 3 0 0,00

33 33 8 2 6 60,00

34 34 8 2 6 60,00

35 35 9 5 4 40,00

36 36 6 7 - 1 - 10,00

37 37 8 5 3 30,00

38 38 3 4 - 1 - 10,00

39 39 7 3 4 40,00

40 40 8 3 5 50,00

Page 249: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

235

Lampiran C.12 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

No

soal

Validitas (korelasi) Taraf Kesukaran Daya Pembeda Keterangan

Indeks Kategori Indeks Kategori Indeks Kategori

1 0,434 Valid 0,9189 Mudah 0,30 Cukup Digunakan

2 0,369 Valid 0,7297 Mudah 0,20 Jelek Tidak Digunakan

3 0,502 Valid 0,6757 Sedang 0,50 Baik Digunakan

4 0,431 Valid 0,5405 Sedang 0,50 Baik Digunakan

5 0,160 Tidak Valid 0,9459 Mudah 0,10 Jelek Tidak digunakan

6 0,454 Valid 0,5405 Sedang 0,60 Baik Digunakan

7 0,162 Tidak Valid 0,5676 Sedang 0,30 Cukup Tidak digunakan

8 0,057 Tidak Valid 0,9459 Mudah 0,00 Jelek Tidak digunakan

9 0,373 Valid 0,5676 Sedang 0,60 Baik Digunakan

10 0,327 Valid 0,8919 Mudah 0,30 Cukup Digunakan

11 0,421 Valid 0,8378 Mudah 0,40 Cukup Digunakan

12 0,327 Valid 0,6557 Sedang 0,40 Cukup Digunakan

13 0,338 Valid 0,5676 Sedang 0,40 Cukup Digunakan

14 -0,158 Tidak Valid 0,6757 Sedang -0,20 Jelek Tidak digunakan

15 0,379 Valid 0,6216 Sedang 0,40 Cukup Digunakan

16 0,411 Valid 0,4595 Sedang 0,40 Cukup Digunakan

17 -0,138 Tidak Valid 0,4054 Sedang -0,20 Jelek Tidak digunakan

18 0,025 Tidak Valid 0,2763 Sukar 0,00 Jelek Tidak digunakan

19 0,093 Tidak Valid 0,7297 Mudah 0,20 Jelek Tidak Digunakan

20 0,338 Valid 0,5676 Sedang 0,40 Cukup Digunakan

21 0,402 Valid 0,6757 Sedang 0,40 Cukup Digunakan

22 0,340 Valid 0,5946 Sedang 0,40 Cukup Digunakan

23 0,419 Valid 0,5135 Sedang 0,60 Baik Digunakan

24 0,502 Valid 0,4865 Sedang 0,60 Baik Digunakan

25 -0,162 Tidak Valid 0,4054 Sedang -0,20 Jelek Tidak digunakan

26 0,078 Tidak Valid 0,2703 Sukar 0,00 Jelek Tidak digunakan

27 0,007 Tidak Valid 0,5946 Sedang 0,10 Jelek Tidak digunakan

28 0,362 Valid 0,4865 Sedang 0,50 Baik Digunakan

29 0,051 Tidak Valid 0,2703 Sukar 0,10 Jelek Tidak digunakan

30 0,386 Valid 0,3514 Sedang 0,40 Cukup Digunakan

31 0,475 Valid 0,6216 Sedang 0,60 Baik Digunakan

32 -0,090 Tidak Valid 0,3784 Sedang 0,00 Jelek Tidak digunakan

33 0,444 Valid 0,4865 Sedang 0,60 Baik Digunakan

34 0,339 Valid 0,4865 Sedang 0,60 Baik Digunakan

35 0,339 Valid 0,7568 Mudah 0,40 Cukup Digunakan

36 -0,078 Tidak Valid 0,7297 Mudah -0,10 Jelek Tidak digunakan

37 0,343 Valid 0,6216 Sedang 0,30 Cukup Digunakan

38 -0,080 Tidak Valid 0,2703 Sukar -0,10 Jelek Tidak digunakan

39 0,341 Valid 0,4595 Sedang 0,40 Cukup Digunakan

40 0,338 Valid 0,5135 Sedang 0,50 Baik Digunakan

Reliabilitas tes : 0,54 (Cukup/Sedang)

Page 250: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

23

6

Lampiran C.13 Kisi-Kisi Instrumen Tes Penelitian

No Materi Indikator Ranah Kognitif dan Nomer Soal Total

Soal C1 C2 C3 C4

1 Gelombang

Mekanik

Menjelaskan pengertian gelombang mekanik 1 1

Membedakan 3 contoh fenomena terkait gelombang mekanik 2 1

Membedakan 2 jenis gelombang mekanik berdasarkan amplitudonya 3, 4 2

2 Besaran

Gelombang

Menghitung besaran-besaran fisis pada gelombang mekanik 5 1

3 Karakteristik

Gelombang

Mekanik

Mengenali karakteristik gelombang mekanik 6, 7 2

Membedakan 4 contoh fenomena terkait karakteristik gelombang

mekanik

8, 9 2

Menganalisis peristiwa terkait karakteristik gelombang mekanik 10 11 2

4 Gelombang

Berjalan

Menghitung besaran-besaran fisis dari persamaan gelombang berjalan 12, 13 2

Menganalisis persamaan gelombang berjalan 14 15, 16 3

5

Gelombang

Stasioner

Menganalisis peristiwa terkait gelombang stasioner pada ujung terikat 18, 19 2

Menganalisis peristiwa terkait gelombang stasioner pada ujung bebas 17 20, 21 3

Menganalisis peristiwa terkait gelombang stasioner pada percobaan

Melde

22

23

24, 25 4

Jumlah Soal 3 6 7 9 25

Keterangan:

C1 : Mengingat

C2 : Memahami

C3 : Mengaplikasikan

C4 : Menganalisis

Page 251: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

23

7

Lampiran C.14 Instrumen Tes Penelitian

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

1 Gelombang

Mekanik C1 Gelombang mekanik merupakan gelombang yang . . . .

a. tidak memerlukan medium perantara dalam

perambatannya.

b. memerlukan medium perantara dalam perambatannya.

c. arah rambatannya tegak lurus dengan arah getarannya.

d. arah rambatannya sejajar dengan arah getarannya.

e. memiliki amplitudo berubah-ubah.

Jawaban : b

Gelombang mekanik : gelombang yang memerlukan medium

perantara dalam perambatannya.

2 C2 Di bawah merupakan contoh dari gelombang mekanik,

kecuali . . . .

a. b.

c. d.

e.

Jawaban : c

Contoh dari gelombang mekanik adalah gelombang bunyi,

gelombang tali, dan gelombang air.

Page 252: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

23

8

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

3 C2 Perhatikan pernyataan berikut ini :

1. Gelobang tranversal merupakan gelombang dengan

amplitudo yang berubah-ubah

2. Gelombang stasioner merupakan gelombang dengan

amplitudo yang berubah-ubah

3. Gelombang elektomagnetik merupakan gelombang

dengan amplitudo tetap

4. Gelombang berjalan merupakan gelombang dengan

amplitudo tetap

Pernyataan yang benar mengenai jenis gelombang

berdasarkan nilai amplitudonya adalah . . . .

a. 1 dan 3

b. 1 dan 2

c. 2 dan 4

d. 1 dan 4

e. 2 dan 3

Jawaban : c

1. Gelobang tranversal merupakan gelombang dengan amplitudo

yang berubah-ubah (Salah)

2. Gelombang stasioner merupakan gelombang dengan

amplitudo yang berubah-ubah (Benar)

3. Gelombang elektomagnetik merupakan gelombang dengan

amplitudo tetap (Salah)

4. Gelombang berjalan merupakan gelombang dengan amplitudo

tetap (Benar)

4 C2 Perhatikan gambar dibawah ini !

1) 2)

3)

Jenis gelombang berdasarkan amplitudonya sesuai dengan

contoh penerapan dari gambar di atas adalah . . . .

Jawaban : e

Page 253: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

23

9

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

No Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

a gelombang

tranversal

gelombang

berjalan

gelombang

stasioner

b gelombang

berjalan

gelombang

longitudinal

gelombang

bunyi

c gelombang

elektromagnetik

gelombang

bunyi

gelombang

mekanik

d gelombang

stasioner ujung

bebas

gelombang

berjalan

gelombang

stasioner

ujung terikat

e gelombang

berjalan

gelombang

stasioner

ujung bebas

gelombang

stasioner

ujung terikat

5 C3 Dua gabus berada di puncak-puncak gelombang. Keduanya

bergerak naik turun di atas pemukaan air laut sebanyak 20

kali dalam waktu 4 s mengikuti gelombang air laut. Jika jarak

kedua gabus 100 cm dan diantaranya terdapat terdapat dua

lembah dan satu bukit, frekuensi gelombang dan cepat

rambat gelombang berturut-turut adalah . . . .

a. 0,2 Hz dan 2 m/s

b. 0,2 Hz dan 2,5 m/s

c. 2,5 Hz dan 2,5 m/s

d. 5,0 Hz dan 2 m/s

e. 5,0 Hz dan 2,5 m/s

Jawaban : e

Diketahui :

𝑛 = 20 π‘˜π‘Žπ‘™π‘– 𝑠 = 100 π‘π‘š = 1 π‘š

𝑑 = 4 𝑠 Ditanya : 𝑓 ? dan 𝑣 ?

Jawaban :

1. Mencari frekuensi gelombang

𝑓 =𝑛

𝑑=

20

4 𝑠= 5 𝐻𝑧

2. Mencari cepat rambat gelombang

2πœ† = 1 π‘š

πœ† =1

2= 0,5 π‘š

𝑣 = πœ†π‘“ = 5 𝐻𝑧 Γ— 0,5 π‘š = 2,5 π‘š/𝑠

Page 254: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

24

0

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

6 Karakteristik

Gelombang

C1 Fenomena yang terjadi ketika sebuah gelombang melalui

celah sempit adalah . . . .

a. pembiasan c. interferensi

b. difraksi d. pemantulan

c. polarisasi

Jawaban : b

Difraksi atau pelenturan gelombang terjadi apabila muka

gelombang melewati suatu celah sempit.

7 C1 Syarat terjadinya interferensi gelombang salah satunya

gelombang-gelombang yang mengalami interferensi harus

bersifat koheren, maksudnya adalah . . . .

a. memiliki panjang gelombang yang sama

b. memiliki amplitudo dan frekuensi yang sama

c. memiliki beda fase yang tetap dan frekuensi yang sama

d. memiliki beda fase yang tetap dan panjang gelombang

yang sama

e. memiliki amplitudu yang sama

Jawaban : c

Interferensi terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut :

a. Kedua gelombang harus koheren, dalam arti bahwa kedua

gelombang harus memiliki beda fase yang selalu tetap, oleh

sebab itu keduanya harus memiliki frekuensi yang sama

b. Kedua gelombang harus memiliki amplitudo yang hampir

sama

8 C2 Perhatikan gambar berikut ini !

(1) (2)

(3) (4)

Karakteristik yang dimiliki gelombang mekanik sesuai

dengan gambar diatas adalah. . . .

a. (1) Refleksi, (2) Refraksi, (3) Difraksi, (4) Interferensi

b. (1) Refleksi, (2) Difraksi, (3) Refraksi, (4) Interferensi

Jawaban : c

Karakteristik gelombang mekanik ada 5 yaitu:

1) Refleksi

2) Difraksi

3) Interferensi

4) Refraksi

Page 255: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

24

1

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

c. (1) Refleksi, (2) Difraksi, (3) Interferensi, (4) Refraksi

d. (1) Refraksi, (2) Refleksi, (3) Interferensi, (4) Difraksi

e. (1) Refleksi, (2) Interferensi, (3) Refraksi, (4) Difraksi

9 C2 Perhatikan gambar di bawah ini !

Jika didasar lautan dalam terjadi gempa tektonik akibat

tumbukan antar dua lempeng, dapat terbentuk gelombang

permukaan air di laut dalam yang panjang gelombangnya

dapat mencapai ratusan kilometer, sementara amplitudonya

sekitar puluhan sentimeter. Gelombang tersebut bergerak ke

arah daratan dan dapat menyebabkan gelombang tsunami

karena semakin dekat ke pantai, maka . . . .

a. amplitudo dan kecepatannya bertambah, sedangkan

panjang gelombangnya berkurang

b. amplitudonya bertambah, sedangkan kecepatan dan

panjang gelombangnya berkurang

c. amplitudonya berkurang, sedangkan kecepatan dan

panjang gelombangnya bertambah

d. amplitudonya berkurang, kecepatannya bertambah dan

panjang gelombangnya berkurang

e. amplitudo, kecepatan, dan panjang gelombangnya

bertambah

Jawaban : b

Gempa tektonik yang terjadi didasar lautan menyebabkan

gelombang permukaan air di laut dalam merambat ke laut dangkal.

Daerah dilaut dalam mediumnya (disini air) pasti lebih renggang

dibanding daerah di laut dangkal dekat daratan, yang berarti indeks

bias air di laut dangkal, ditulis π‘›π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š < π‘›π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘™, persamaan

pembiasan gelombang memberikan :

π‘›π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘šπ‘£π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š=π‘›π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘™π‘£π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘™

Karena sebelumnya π‘›π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š < π‘›π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘™, maka diberoleh π‘£π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š >

π‘£π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘™

Berikut persamaan pembiasannya :

π‘›π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘šπœ†π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š=π‘›π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘™πœ†π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘™

Karena π‘›π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š < π‘›π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘™ maka haruslah π‘£π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š > π‘£π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘™

Perhatikan juga bahwa makin dekat ke pantai pastilah

amplitude makin besar. Jadi ketika gelombang tsunami makin

dekat ke pantai, amplitude bertambah sedangkan kecepatan dan

panjang gelombangnya berkurang.

10 C3 Gelombang mekanik dari medium A bergerak ke medium B

dengan sudut dating 37ΒΊ dan sudut bias 53ΒΊ. Jika indeks bias

medium A 1,6 maka indeks bias medium B sebesar . . . .

a. 1,2 d. 1,5

b. 1,0 e. 2,0

c. 1,8

Jawaban : a

Diketahui :

𝑛1 = 1,6

𝑖 = 37α΅’

π‘Ÿ = 53α΅’ Ditanya : 𝑛2 ?

Page 256: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

24

2

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

Jawaban : sin 𝑖

sin π‘Ÿ=

𝑛2

𝑛1

sin 37α΅’

sin 53α΅’=

𝑛2

1,6

0,6

0,8=

𝑛2

1,6

𝑛2 = 1,2

Jadi, indeks bias medium B sebesar 1,2

11 C4 Gelombang air laut menumbuk karang dengan panjang

gelombang 2 m dan memantul dengan panjang gelombang

1,2 m. Kecepatan gelombang setelah menumbuk karang

lebih cepat 4 m/s dari kecepatan gelombang sebelum

menumbuk karang. Jika frekuensi gelombang pantul 2 kali

lebih besar dari frekuensi gelombang datang, maka frekuensi

total sebelum dan sesudah menumbuk karang adalah . . . .

a. 20 Hz

b. 30 Hz

c. 40 Hz

d. 50 Hz

e. 60 Hz

Jawaban : b

Diketahui :

πœ†π‘‘ = 2 π‘š πœ†π‘ = 1,2 π‘š

𝑣𝑝 = 𝑣𝑑 + 4 π‘š/𝑠 𝑓𝑝 = 2𝑓𝑑

Ditanya : π‘“π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ ?

Jawaban :

1. Kecepatan gelombang sebelum menumbuk karang

𝑣𝑑 = πœ†π‘‘ Γ— 𝑓𝑑

𝑣𝑑 = 2 π‘š Γ— 𝑓𝑑

𝑓𝑑 =𝑣𝑑

2 . . . (1)

2. Kecepatan gelombang setelah menumbuk karang

𝑣𝑝 = πœ†π‘ Γ— 𝑓𝑝

𝑣𝑑 + 4 = 1,2 π‘š Γ— 2𝑓𝑑

𝑣𝑑 = 2,4𝑓𝑑 βˆ’ 4 . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk

menentukan frekuensi gelombang datang dan pantul

𝑓𝑑 =𝑣𝑑

2

𝑓𝑑 =2,4𝑓𝑑 βˆ’ 4

2

2𝑓𝑑 = 2,4𝑓𝑑 βˆ’ 4

Page 257: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

24

3

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

4 = 2,4𝑓𝑑 βˆ’ 2𝑓𝑑

0,4𝑓𝑑 = 4

𝑓𝑑 = 10 𝐻𝑧

𝑓𝑝 = 2𝑓𝑑

𝑓𝑝 = 2(10) = 20 𝐻𝑧

Jadi, frekuensi total sebelum dan sesudah menumbuk karang :

π‘“π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 𝑓𝑑 + 𝑓𝑝 = 10 𝐻𝑧 + 20 𝐻𝑧 = 30 𝐻𝑧

12 Gelombang

Berjalan

C3 Gelombang tranversal bergerak dengan simpangan 𝑦 =0,8 sin ((2𝑑2 + 4𝑑)πœ‹ βˆ’ 12πœ‹π‘₯), x dan y dalam meter serta t

dalam sekon. Kecepatan maksimum pada saat 2 sekon dan x

sama dengan 1 meter adalah . . . .

a. 14,4πœ‹ π‘š/𝑠

b. 12,8πœ‹ π‘š/𝑠

c. 10,4πœ‹ π‘š/𝑠

d. 7,2πœ‹ π‘š/𝑠

e. 9,6πœ‹ π‘š/𝑠

Jawaban : e

Diketahui :

𝑦 = 0,8 sin((2𝑑2 + 4𝑑)πœ‹ βˆ’ 12πœ‹π‘₯)

𝑑 = 2 𝑠

π‘₯ = 1 π‘š

Ditanya : π‘£π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  ?

Jawaban :

𝑦 = 0,8 sin ((2𝑑2 + 4𝑑)πœ‹ βˆ’ 12πœ‹π‘₯)

𝑣 = (4𝑑 + 4)πœ‹ 0,8 cos( (2𝑑2 + 4𝑑)πœ‹ βˆ’ 12πœ‹π‘₯)

𝑣 = (4(2) + 4)πœ‹ 0,8 cos( (2(2)2 + 4(2)πœ‹ βˆ’ 12πœ‹(1))

𝑣 = 9,6 πœ‹ cos 4πœ‹

𝑣 = 9,6 πœ‹ (1) = 9,6πœ‹ π‘š/𝑠

Kecepatan maksimum pada saat 2 sekon dan x sama dengan meter

adalah 9,6πœ‹ π‘š/𝑠

13 C3 Sebuah gelombang berjalan di permukaan air memenuhi

persamaan 𝑦 = 0,03 sin 2πœ‹(60𝑑 βˆ’ 2π‘₯), dengan y dan x

dalam meter dan t dalam sekon. Kecepatan rambat

gelombang tersebut sebesar . . . .

a. 15 m/s

b. 20 m/s

c. 30 m/s

d. 45 m/s

e. 60 m/s

Jawaban : c

Diketahui :

𝑦 = 0,03 sin 2πœ‹(60𝑑 βˆ’ 2π‘₯)

Ditanya : 𝑣 ?

Jawaban :

𝑦 = 0,03 sin 2πœ‹(60𝑑 βˆ’ 2π‘₯)

𝑦 = 0,03 sin(120πœ‹π‘‘ βˆ’ 4πœ‹π‘₯)

❖ Menentukan frekuensi gelombang dari kecepatan sudut

gelombang

Page 258: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

24

4

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

πœ” = 2πœ‹π‘“

𝑓 =120πœ‹

2πœ‹= 60 𝐻𝑧

❖ Menentukan panjang gelombang dari konstatnta gelombang

π‘˜ = 2πœ‹

πœ†

πœ† = 2πœ‹

4πœ‹= 0,5 π‘š

❖ Menentukan kecepatan rambat gelombang

𝑣 = πœ†π‘“ = 0,5 π‘š Γ— 60 𝐻𝑧 = 30 π‘š/𝑠

Jadi, kecepatan rambat gelombang tersebut sebesar 30 m/s

14 C3 Sebuah gelombang bergerak naik turun ke arah sumbu x

negatif dengan amplitudo 60 cm. jika panjang gelombang 2

m dan periode 4 sekon, persamaan gelombang tersebut

adalah . . . .

a. 𝑦 = 0,6 sin (πœ‹

2𝑑 + πœ‹π‘₯)

b. 𝑦 = 0,6 sin (πœ‹

2𝑑 βˆ’ 4πœ‹π‘₯)

c. 𝑦 = 0,6 sin(πœ‹π‘‘ βˆ’ πœ‹π‘₯)

d. y = βˆ’0,6 sin(Ο€t + 4Ο€x)

e. 𝑦 = βˆ’0,6 sin(2πœ‹π‘‘ + πœ‹π‘₯)

Jawaban : a

Diketahui :

𝐴 = 60 π‘π‘š = 0,6 π‘š πœ† = 2 π‘š

𝑇 = 4 𝑠

Ditanya : 𝑦 ?

Jawaban :

❖ Menentukan kecepatan sudut gelombang

πœ” =2πœ‹

𝑇

πœ” =2πœ‹

4=

πœ‹

2 π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

❖ Menentukan konstanta gelombang

π‘˜ =2πœ‹

πœ†=

2πœ‹

2= πœ‹

❖ Membuat persamaan gelombang

𝑦 = 𝐴 sin (πœ”π‘‘ Β± π‘˜π‘₯)

𝑦 = 0,6 sin (πœ‹

2𝑑 + πœ‹π‘₯)

Jadi, persamaan gelombang tersebut adalah

𝑦 = 0,6 sin (πœ‹

2𝑑 + πœ‹π‘₯)

Page 259: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

24

5

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

15 C4 Perhatikan dua persamaan gelombang berikut :

𝑦1 = 𝐴 sin (2πœ‹

3𝑑1 βˆ’

5πœ‹

6π‘₯1)

𝑦2 = 𝐴 sin (2πœ‹π‘‘1 βˆ’πœ‹

3π‘₯1)

Persamaan gelombang pertama berada di posisi 1

5 π‘π‘š pada

waktu 1

2 𝑠, sedangkan persamaan gelombang kedua berada di

posisi 1

2 π‘π‘š pada waktu

1

4 𝑠. Diketahui bahwa nilai

simpangan gelombang kedua lebih besar 3,6 cm dari

simpangan gelombang pertama. Jika amplitudo kedua

gelombang tersebut sama, maka besar simpangan, kecepatan

dan percepatan gelombang untuk persamaan gelombang

kedua adalah . . . . (sin 30Β° = 0,5, sin 60Β° = 0,86)

Pilihan π’šπŸ π’—πŸ π’‚πŸ

a 12,6 cm 20πœ‹ π‘š/𝑠 βˆ’34,4πœ‹2 π‘š/𝑠2

b 4,6 cm 30πœ‹ π‘š/𝑠 βˆ’44,4πœ‹2π‘š/𝑠2

c 10,6 cm 50πœ‹ π‘š/𝑠 βˆ’84,4πœ‹2 π‘š/𝑠2

d 8,6 cm 10πœ‹ π‘š/𝑠 βˆ’34,4πœ‹2 π‘š/𝑠2

e 9,6 cm 40πœ‹ π‘š/𝑠 βˆ’54,4πœ‹2 π‘š/𝑠2

Jawaban : d

Diketahui :

𝑦1 = 𝐴 sin (2πœ‹

3𝑑1 βˆ’

5πœ‹

6π‘₯1)

𝑑1 =1

2 𝑠

π‘₯1 =1

5 π‘π‘š

𝑦2 = 𝐴 sin (2πœ‹π‘‘1 βˆ’πœ‹

3π‘₯1)

𝑑2 =1

4 𝑠

π‘₯2 =1

2 π‘π‘š

𝑦2 = 𝑦1 + 3,6 π‘π‘š

Ditanya : 𝑦2 ? 𝑣2 ? π‘Ž2 ?

Jawaban :

1. Persamaan gelombang pertama

𝑦1 = 𝐴 sin (2πœ‹

3𝑑1 βˆ’

5πœ‹

6π‘₯1)

𝑦1 = 𝐴 sin (2πœ‹

3(

1

2) βˆ’

5πœ‹

6(

1

5))

𝑦1 = 𝐴 sin (πœ‹

3βˆ’

πœ‹

6)

𝑦1 = 𝐴 sin (2πœ‹ βˆ’ πœ‹

6)

𝑦1 = 𝐴 sin (πœ‹

6)

𝑦1 = 𝐴 sin (30Β°)

𝑦1 = 𝐴 (0,5)

𝐴 =𝑦1

0,5 . . . (1)

Page 260: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

24

6

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

2. Persamaan gelombang kedua

𝑦2 = 𝐴 sin (2πœ‹π‘‘2 βˆ’πœ‹

3π‘₯2)

𝑦1 + 3,6 = 𝐴 sin (2πœ‹ (1

4) βˆ’

πœ‹

3(

1

2))

𝑦1 + 3,6 = 𝐴 sin (πœ‹

2βˆ’

πœ‹

6)

𝑦1 + 3,6 = 𝐴 sin (3πœ‹ βˆ’ πœ‹

6)

𝑦1 + 3,6 = 𝐴 sin (2πœ‹

6)

𝑦1 + 3,6 = 𝐴 sin (πœ‹

3)

𝑦1 + 3,6 = 𝐴 sin (60Β°)

𝑦1 + 3,6 = 𝐴 (0,86)

𝑦1 = 0,86𝐴 βˆ’ 3,6 . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan pertama (1) untuk

mencari Amplitudo

𝐴 =𝑦1

0,5

𝐴 =0,86𝐴 βˆ’ 3,6

0,5

0,5𝐴 = 0,86𝐴 βˆ’ 3,6

3,6 = 0,86𝐴 βˆ’ 0,5𝐴

3,6 = 0,36𝐴

𝐴 = 10 π‘π‘š

4. Menentukan nilai simpangan, kecepatan dan percepatan

gelombang untuk persamaan gelombang kedua

β€’ Nilai simpangan gelombang

𝑦2 = 10 sin (2πœ‹π‘‘2 βˆ’πœ‹

3π‘₯2)

Page 261: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

24

7

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

𝑦2 = 10 sin (2πœ‹ (1

4) βˆ’

πœ‹

3(

1

2))

𝑦2 = 10 sin (60Β°)

𝑦2 = 10 (0,86) = 8,6 π‘π‘š

β€’ Nilai kecepatan gelombang

𝑦2 = 10 sin (2πœ‹π‘‘2 βˆ’πœ‹

3π‘₯2)

𝑣2 = 10 (2πœ‹) cos (2πœ‹π‘‘2 βˆ’πœ‹

3π‘₯2)

𝑣2 = 20πœ‹ cos (2πœ‹π‘‘2 βˆ’πœ‹

3π‘₯2)

𝑣2 = 20πœ‹ cos (2πœ‹π‘‘2 βˆ’πœ‹

3π‘₯2)

𝑣2 = 20πœ‹ cos (2πœ‹ (1

4) βˆ’

πœ‹

3(

1

2))

𝑣2 = 20πœ‹ cos (60Β°)

𝑣2 = 20πœ‹ (0,5) = 10πœ‹ π‘š/𝑠

β€’ Nilai percepatan gelombang

𝑣2 = 20πœ‹ cos (2πœ‹π‘‘2 βˆ’πœ‹

3π‘₯2)

π‘Ž2 = βˆ’20πœ‹(2πœ‹) sin (2πœ‹π‘‘2 βˆ’πœ‹

3π‘₯2)

π‘Ž2 = βˆ’40πœ‹2 sin (2πœ‹π‘‘2 βˆ’πœ‹

3π‘₯2)

π‘Ž2 = βˆ’40πœ‹2 sin (2πœ‹ (1

4) βˆ’

πœ‹

3(

1

2))

π‘Ž2 = βˆ’40πœ‹2 sin(60Β°)

π‘Ž2 = βˆ’40πœ‹2 (0,86) = βˆ’34,4πœ‹2 π‘š/𝑠2

Jadi, besar simpangan, kecepatan dan percepatan gelombang untuk

persamaan gelombang kedua adalah 8,6 π‘π‘š, 10πœ‹ π‘š/𝑠 π‘‘π‘Žπ‘› 34,4πœ‹2 π‘š/𝑠2

Page 262: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

24

8

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

16 C4 Ada dua persamaan gelombang berjalan yaitu :

𝑦1 = 𝐴 sin (πœ”1𝑑 βˆ’ 4πœ‹π‘₯)

𝑦2 = 𝐴 sin (πœ”2𝑑 βˆ’ 6πœ‹π‘₯)

Kecepatan rambat gelombang pada gelombang kedua, dua

kali lebih cepat dari gelombang pertama. Jika frekuensi

gelombang kedua lebih besar 2 Hz dari frekuensi gelombang

pertama, maka perbedaan nilai kecepatan sudut pada kedua

gelombang adalah . . .

Pilihan 𝝎𝟏 𝝎𝟐

a 2πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠 4πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

b 2πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠 6πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

c 4πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠 6πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

d πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠 2πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

e 2πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠 4πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

Jawaban : b

Diketahui :

𝑦1 = 𝐴 sin (πœ”1𝑑 βˆ’ 4πœ‹π‘₯)

π‘˜ = 4πœ‹

𝑦1 = 𝐴 sin (πœ”2𝑑 βˆ’ 6πœ‹π‘₯)

π‘˜ = 6πœ‹

𝑣2 = 2𝑣1

𝑓2 = 𝑓1 + 2 𝐻𝑧

Ditanya : πœ”1 dan πœ”2 ?

Jawaban :

1. Kecepatan rambat gelombang pada persamaan pertama

𝑣1 = πœ†1𝑓1

𝑣1 =2πœ‹

π‘˜1𝑓1

𝑣1 =2πœ‹

4πœ‹π‘“1

𝑓1 = 2𝑣1 . . . (1) 2. Kecepatan rambat gelombang pada persamaan kedua

𝑣2 = πœ†2𝑓2

2𝑣1 =2πœ‹

π‘˜2𝑓2

2𝑣1 =2πœ‹

6πœ‹(𝑓1 + 2)

𝑣1 =𝑓1 + 2

6 . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk mencari

𝑓1 dan 𝑓2

𝑓1 = 2𝑣1

𝑓1 = 2 (𝑓1 + 2

6)

Page 263: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

24

9

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

𝑓1 =𝑓1 + 2

3

3 𝑓1 = 𝑓1 + 2

3 𝑓1 βˆ’ 𝑓1 = 2

2𝑓1 = 2

𝑓1 = 1 𝐻𝑧

𝑓2 = 𝑓1 + 2 𝐻𝑧

𝑓2 = 1 𝐻𝑧 + 2 𝐻𝑧 = 3 𝐻𝑧

Perbedaan nilai kecepatan sudut gelombang pada kedua

gelombang tersebut :

β€’ πœ”1 = 2πœ‹π‘“1 = 2πœ‹(1 𝐻𝑧) = 2πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

β€’ πœ”1 = 2πœ‹π‘“1 = 2πœ‹(3 𝐻𝑧) = 6πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

17 Gelombang

Stasioner

Ujung Bebas

C3 Gelombang stasioner pada ujung bebas memenuhi

persamaan 𝑦 = 5 cos 2πœ‹π‘₯ sin 25πœ‹π‘‘, dengan y dan x dalam m

serta t dalam sekon. Jika panjang tali 12 m, jarak titik perut

ke-4 dari sumber getarnya . . . .

a. 2,0 m

b. 2,25 m

c. 8,0 m

d. 9,75 m

e. 10,5 m

Jawaban : e

Diketahui :

𝑦 = 5 cos 2πœ‹π‘₯ sin 25πœ‹π‘‘

s = 12 m

Ditanya : 𝑋4 ?

Jawaban :

❖ Menentukan panjang gelombang dari konstanta gelombang

π‘˜ =2πœ‹

πœ†

2πœ‹ =2πœ‹

πœ†

πœ† = 1 π‘š

❖ Menentukan jarak perut gelombang ke-4 (𝑛 + 1 = 4) jadi 𝑛 =

3.

𝑋(𝑛+1) = 2 𝑛 πœ†

4

𝑋(3+1) = 2 (3) 1 π‘š

4

𝑋(2+1) = 2,5 π‘š

Page 264: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

25

0

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

Jadi, jarak titik perut ke-4 dari sumber getarnya:

12 m – 2,5 m = 10,5 m

Jadi, jarak titik perut ke-4 dari sumber getarnya 10,5 m

18 Gelombang

Stasioner

Ujung Terikat

C4 Ada sebuah tali panjang dipotong menjadi dua bagian.

Kedua tali diberikan perlakuan sehingga terbentuk

gelombang stasioner ujung terikat. Tali pertama terbentuk 6

gelombang, sedangkan tali kedua terbentuk 4 gelombang.

Jarak simpul ke-7 pada tali kedua lebih jauh 3 m dari tali

pertama. Jika panjang tali kedua lebih pendek 4 m dari tali

pertama, maka panjang total tali semula sebelum dipotong

menjadi dua bagian adalah . . . .

a. 44 m

b. 50 m

c. 36 m

d. 60 m

e. 35 m

Jawaban : a

Diketahui :

𝑋𝑆2 = 𝑋𝑆1 + 3 𝑛1 = 6

β„“2 = β„“1 βˆ’ 4 𝑛2 = 4

➒ Simpul ke-7

𝑛𝑆1 + 1 = 7

𝑛𝑆1 = 6

Ditanya : β„“π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ ?

Jawaban :

1. Menentukan panjang tali pertama

➒ Menentukan panjang gelombang

𝑛1πœ†1 = β„“1

6πœ†1 = β„“1

πœ†1 =β„“1

6

➒ Menentukan panjang tali(β„“1)

𝑋𝑆1 = 2𝑛𝑆1 Γ—πœ†1

4

𝑋𝑆1 = 2(6) Γ—

β„“1

64

𝑋𝑆1 = 12 Γ—β„“1

24

β„“1 = 2𝑋𝑆1 . . . (1)

2. Menentukan panjang tali kedua

➒ Menentukan panjang gelombang

𝑛2πœ†2 = β„“2

4πœ†2 = β„“2

Page 265: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

25

1

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

πœ†2 =β„“2

4

➒ Menentukan panjang tali(β„“2)

𝑋𝑆2 = 2𝑛𝑆2 Γ—πœ†2

4

𝑋𝑆1 + 3 = 2(6) Γ—

β„“2

44

𝑋𝑆1 + 3 = 12 Γ—(β„“1 βˆ’ 4)

16

4𝑋𝑆1 + 12 = 3β„“1 βˆ’ 12

4𝑋𝑆1 = 3β„“1 βˆ’ 24

𝑋𝑆1 =3β„“1 βˆ’ 24

4 . . . (2)

3. Substitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk

menentukan β„“1 π‘‘π‘Žπ‘› β„“2

β„“1 = 2𝑋𝑆1

β„“1 = 2 (3β„“1 βˆ’ 24

4)

2β„“1 = 3β„“1 βˆ’ 24

β„“1 = 24 π‘š

β„“2 = β„“1 βˆ’ 4 = 24 π‘š βˆ’ 4 π‘š = 20 π‘š

Jadi, total tali semula sebelum dipotong menjadi dua bagian :

β„“π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = β„“1 + β„“2 = 24 + 20 = 44 π‘š

19 C4 Ada sebuah tali dengan panjang 12 m, diberikan dua

perlakuan sehingga membentuk gelombang stasioner ujung

terikat. Jarak perut ke-3 pada perlakuan kedua, 2 kali lebih

jauh dari perlakuan pertama. Jika jumlah gelombang yang

terbentuk pada perlakuan kedua berkurang 2 gelombang dari

jumlah gelombang pertama, maka perbedaan jumlah simpul

dan perut yang terbentuk pada kedua perlakuan adalah . . . .

Jawaban : c

Diketahui :

𝑋𝑃2 = 2𝑋𝑃1 β„“ = 12 π‘š

➒ Perut ke-3 𝑛2 = 𝑛1 βˆ’ 2

𝑛𝑃1 + 1 = 3

𝑛𝑃1 = 2

Ditanya : 𝑛1 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑛2?

Page 266: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

25

2

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

Pilihan Perlakuan 1 Perlakuan 2

a 7 simpul 6 perut 3 simpul 2 perut

b 8 simpul 7 perut 4 simpul 3 perut

c 9 simpul 8 perut 5 simpul 4 perut

d 10 simpul 9 perut 6 simpul 5 perut

e 11 simpul 10 perut 7 simpul 6 perut

Jawaban :

1. Menentukan jumlah gelombang yang terbentuk pada perlakuan

pertama

➒ Menentukan panjang gelombang

𝑛1πœ†1 = β„“1

𝑛1πœ†1 = 12 π‘š

πœ†1 =12 π‘š

𝑛1

➒ Menentukan jumlah gelombang yang terbentuk (𝑛1)

𝑋𝑃1 = (2𝑛𝑃1 + 1)πœ†1

4

𝑋𝑃1 = (2(2) + 1)

12 π‘šπ‘›1

4

𝑋𝑃1 = 5 Γ—12 π‘š

4𝑛1

𝑋𝑃1 =60

4𝑛1

𝑛1 =15

𝑋𝑃1 . . . (1)

2. Menentukan jumlah gelombang yang terbentuk pada perlakuan

kedua

➒ Menentukan panjang gelombang

𝑛2πœ†2 = β„“2

(𝑛1 βˆ’ 2)πœ†2 = 12 π‘š

πœ†2 =24 π‘š

(𝑛1 βˆ’ 2)

➒ Menentukan jumlah gelombang yang terbentuk (𝑛2)

𝑋𝑃2 = (2𝑛𝑃2 + 1)πœ†2

4

Page 267: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

25

3

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

2𝑋𝑃1 = (2(2) + 1)

12 π‘š(𝑛1 βˆ’ 2)

4

2𝑋𝑃1 = 5 Γ—12 π‘š

(4𝑛1 βˆ’ 8)

𝑋𝑃1 =60

(8𝑛1 βˆ’ 16) . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk

menentukan 𝑛1 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑛2

𝑛1 =15

𝑋𝑃1

𝑛1 =15

60 (8𝑛1 βˆ’ 16)

𝑛1 =120𝑛1 βˆ’ 240

60

𝑛1 = 2𝑛1 βˆ’ 4

𝑛1 = 4 (9 simpul dan 8 perut)

𝑛2 = 𝑛1 βˆ’ 2 = 4 βˆ’ 2 = 2 (5 simpul dan 4 perut)

Jadi, Perbedaan jumlah simpul dan perut yang terbentuk pada

kedua perlakuan adalah (1) 9 simpul 8 perut dan (2) 5 simpul dan

4 perut.

20 Gelombang

Stasioner

Ujung Bebas

C4 Ada dua kawat yang bergetar menurut persamaan berikut :

𝑦1 = 2 𝐴 cos 5πœ‹π‘₯ sin πœ”1𝑑

𝑦2 = 2 𝐴 cos 2πœ‹π‘₯ sin(πœ”1 + 2πœ‹)𝑑

Kedua kawat tersebut memiliki amplitudo awal yang sama

sebesar 0,4 m. Kecepatan rambat gelombang kawat kedua

lebih besar tiga kali dari kecepatan rambat gelombang kawat

pertama. Persamaan kecepatan gelombang untuk kawat

kedua adalah . . . .

Jawaban : e

Diketahui:

πœ”2 = πœ”1 + 2πœ‹ π‘˜1 = 5πœ‹

𝐴 = 0,4 π‘š π‘˜2 = 2πœ‹

𝑣2 = 3𝑣1

𝑦1 = 2 𝐴 cos 5πœ‹π‘₯ sin πœ”1𝑑

𝑦2 = 2 𝐴 cos 2πœ‹π‘₯ sin(πœ”1 + 2πœ‹)𝑑

Ditanya : 𝑉2 ?

Page 268: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

25

4

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

a. βˆ’7,2πœ‹ cos 2πœ‹π‘₯ cos 10πœ‹π‘‘

b. βˆ’9,6πœ‹ cos 2πœ‹π‘₯ cos 10πœ‹π‘‘

c. 7,2πœ‹ cos 2πœ‹π‘₯ cos 12πœ‹π‘‘

d. 3,6πœ‹ cos 2πœ‹π‘₯ cos 14πœ‹π‘‘

e. 9,6πœ‹ cos 2πœ‹π‘₯ cos 12πœ‹π‘‘

Jawaban :

1. Kecepatan rambat gelombang pada persamaan pertama

𝑣1 = πœ†1𝑓1

𝑣1 =2πœ‹

π‘˜1Γ—

πœ”1

2πœ‹

𝑣1 =πœ”1

π‘˜1

𝑣1 =πœ”1

5πœ‹

πœ”1 = 5πœ‹π‘£1 . . . (1) 2. Kecepatan rambat gelombang pada persamaan kedua

𝑣2 = πœ†2𝑓2

3𝑣1 =2πœ‹

π‘˜2Γ—

πœ”1

2πœ‹

3𝑣1 =πœ”2

π‘˜2

3𝑣1 =πœ”1 + 2πœ‹

2πœ‹

𝑣1 =πœ”1 + 2πœ‹

6πœ‹ . . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk mencari

πœ”1 dan πœ”2

πœ”1 = 5πœ‹π‘£1

πœ”1 = 5πœ‹ (πœ”1 + 2πœ‹

6πœ‹)

πœ”1 =5πœ”1 + 10πœ‹

6

6πœ”1 = 5πœ”1 + 10πœ‹

πœ”1 = 10πœ‹ rad/s

πœ”2 = πœ”1 + 2πœ‹

πœ”2 = 10πœ‹ + 2πœ‹ = 12πœ‹ rad/s

Page 269: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

25

5

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

Jadi, persamaan kecepatan gelombang untuk kawat kedua sebagai

berikut :

𝑦2 = 2 𝐴 cos 2πœ‹π‘₯ sin(πœ”1 + 2πœ‹)𝑑

𝑦2 = 2 𝐴 cos 2πœ‹π‘₯ sin(10πœ‹ + 2πœ‹)𝑑

𝑦2 = 2 (0,4) cos 2πœ‹π‘₯ sin 12πœ‹π‘‘

𝑉2 = 0,8 cos 2πœ‹π‘₯ [12πœ‹ cos 12πœ‹π‘‘] 𝑉2 = 9,6 cos 2πœ‹π‘₯ cos 12πœ‹π‘‘

21 C4 Seutas tali yang panjangnya 120 cm digetarkan sehingga

membentuk gelombang stasioner ujung bebas dengan 7 perut

dan 6 simpul. Amplitudo gelombang hasil perpaduan di titik

yang berjarak 118 cm dari titik asal getaran bernilai 𝐴𝑆1,

sedangkan di titik yang berjarak 115 cm dari titik asal getaran

nilainya berkurang 3 cm dari 𝐴𝑆1. Jadi, amplitudo awal yang

diberikan sebesar . . . .

a. 2 cm

b. 3 cm

c. 4 cm

d. 5 cm

e. 6 cm

Jawaban : d

Diketahui :

β„“ = 120 π‘π‘š 𝐴𝑆2 = 𝐴𝑆1 βˆ’ 3

π‘₯1 = 120 βˆ’ 118 = 2 π‘π‘š

π‘₯2 = 120 βˆ’ 115 = 5 π‘π‘š

𝑛 = 6 (7 π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘‘ π‘‘π‘Žπ‘› 6 π‘ π‘–π‘šπ‘π‘’π‘™)

Ditanya : 𝐴 ?

Jawaban :

1. Menentukan nilai panjang gelombang (πœ†) dan konstanta

gelombang (π‘˜) dari panjang tali dan banyaknya gelombang (𝑛)

yang terbentuk.

β€’ Panjang gelombang (πœ†)

π‘›πœ† = β„“

6πœ† = 120 π‘π‘š

πœ† =120 π‘π‘š

6

πœ† = 20 π‘π‘š

β€’ Konstanta gelombang (π‘˜)

π‘˜ =2πœ‹

πœ†=

2πœ‹

20=

πœ‹

10

2. Amplitudo gelombang stasioner pertama (𝐴𝑆1) di titik 118 cm

dari titik asal getaran (π‘₯1 = 2 π‘π‘š)

𝐴𝑆1 = 2 𝐴 cos π‘˜π‘₯1

Page 270: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

25

6

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

𝐴𝑆1 = 2 𝐴 cos (πœ‹

10Γ— 2)

𝐴𝑆1 = 2 𝐴 cos (πœ‹

5)

𝐴𝑆1 = 2 𝐴 cos 36Β°

𝐴𝑆1 = 2 𝐴(0,8)

𝐴𝑆1 = 𝐴 1,6

𝐴 =𝐴𝑆1

1,6 . . . (1)

3. Amplitudo gelombang stasioner kedua (𝐴𝑆2) di titik 115 cm

dari titik asal getaran (π‘₯1 = 5 π‘π‘š)

𝐴𝑆2 = 2 𝐴 cos π‘˜π‘₯2

(𝐴𝑆1 βˆ’ 3) = 2 𝐴 cos (πœ‹

10Γ— 5)

(𝐴𝑆1 βˆ’ 3) = 2 𝐴 cos (πœ‹

2)

(𝐴𝑆1 βˆ’ 3) = 2 𝐴 cos 60Β° (𝐴𝑆1 βˆ’ 3) = 2 𝐴(0,5)

𝐴𝑆1 = 𝐴 + 3 . . . (2)

4. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk mencari

amplitudo awal (𝐴)

𝐴 =𝐴𝑆1

1,6

𝐴 =𝐴 + 3

1,6

1,6 𝐴 βˆ’ 𝐴 = 3

0,6 𝐴 = 3

𝐴 =3

0,6

= 5 π‘π‘š

Jadi, amplitudo awal yang diberikan sebesar 5 cm

Page 271: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

25

7

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

22 Gelombang

pada Dawai C2 Perhatikan besaran - besaran pada tali sebagai berikut !

(1) Gaya tegangan tali

(2) Warna tali

(3) Massa per satuan panjang tali

(4) Panjang tali

Besaran - besaran yang mempengaruhi kecepatan rambat

gelombang pada tali adalah . . . .

a. (1), (2), (3), dan (4)

b. (1), (3), dan (4)

c. (1), (2), dan (3)

d. (1) dan (3)

e. (4) saja

Jawaban : b

Persamaan kecepatan gelombang pada tali :

𝑣 = √𝐹 β„“

π‘š

𝑣 = √𝐹

πœ‡

πœ‡ =π‘š

β„“

Jadi, besaran yang mempengaruhi ialah (1) Gaya tegangan tali, (3)

Massa per satuan panjang tali, dan (4) Panjang tali

23 C3 Seutas tali yang panjangnya 5 m, memiliki massa 10 gram.

Tali digetarkan sehingga sebuah gelombang tranversal

menjalar dengan persamaan 𝑦 = 0,03 sin(π‘₯ + 30𝑑), x dan y

dalam meter dan t dalam detik. Maka tegangan tali tersebut

adalah . . . .

a. 1,2 N

b. 1,8 N

c. 0,36 N

d. 0,6 N

e. 1,72 N

Jawaban : b

Diketahui :

𝑦 = 0,03 sin(π‘₯ + 30𝑑) πœ” = 30 π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

π‘˜ = 1 𝑙 = 5 π‘š

π‘š = 10 π‘”π‘Ÿ = 0,01 π‘˜π‘”

Ditanya : F ?

Jawaban :

❖ Menentukan tegangan tali dengan rumus berikut :

𝑣 = √𝐹 𝑙

π‘š

❖ Menentukan kecepatan rambat gelombang dari persamaan

β€’ πœ” = 2πœ‹π‘“

30 = 2πœ‹π‘“

𝑓 =15

πœ‹π»π‘§

β€’ π‘˜ =2πœ‹

πœ†

Page 272: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

25

8

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

1 =2πœ‹

πœ†

πœ† = 2πœ‹ π‘š

β€’ 𝑣 = πœ†π‘“ = 2πœ‹ π‘š Γ—15

πœ‹ 𝐻𝑧 = 30 π‘š/𝑠

❖ tegangan tali dengan rumus berikut :

𝑣 = √𝐹 𝑙

π‘š

30 π‘š/𝑠 = √𝐹 Γ— 8 π‘š

0,01 π‘˜π‘”

302 =8𝐹

0,01

𝐹 = 1,8 N

Jadi, tegangan tali tersebut adalah 1,8 N

24 C4 Sebuah tali yang panjangnya 6 m dipotong menjadi 2 bagian

dengan panjang yang berbeda. Tali pertama lebih pendek

dibanding dengan tali kedua dengan massa pada tali pertama

dan kedua masing-masing 1

4π‘š dan

1

2π‘š, kedua tali dijadikan

percobaan melde dengan gaya yang diberikan pada tali

pertama 5 N sedangkan pada tali kedua 10 N. Jika kecepatan

rambat gelombang tali kedua lebih besar 2 kali dari

kecepatan rambat tali pertama, maka perbedaan panjang tali

pertama dan panjang tali kedua masing-masing adalah . . . .

a. 1 m dan 5 m

b. 2 m dan 4 m

c. 1,2 m dan 4,8 m

d. 1,5 m dan 4,5 m

e. 1,8 m dan 4,2 m

Jawaban : c

Diketahui :

β„“2 = β„“π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ βˆ’ β„“1 = 6 βˆ’ β„“1 𝐹1 = 5 𝑁

𝑣2 = 2𝑣1 𝐹2 = 10 𝑁

π‘š1 =1

4π‘š β„“π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 6 π‘š

π‘š2 =1

2π‘š Ditanya : β„“1 dan β„“2?

Jawaban :

1. Kecepatan rambat gelombang pada tali pertama.

𝑣1 = √𝐹1β„“1

π‘š1

𝑣1 = √5 β„“1

14 π‘š

Page 273: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

25

9

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

𝑣12 =

20 β„“1

π‘š

β„“1 =𝑣1

2π‘š

20 … . . (1)

2. Kecepatan rambat gelombang pada tali kedua.

𝑣2 = √𝐹1β„“1

π‘š1

2𝑣1 = √10 (6 βˆ’ β„“1)

12 π‘š

4𝑣12 =

2(60 βˆ’ 10β„“1)

π‘š

𝑣12 =

120 βˆ’ 20β„“1

4π‘š

𝑣12 =

30 βˆ’ 5β„“1

π‘šβ€¦ … (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk mencari β„“1

dan β„“2

β„“1 =𝑣1

2π‘š

20

β„“1 =

30 βˆ’ 5β„“1

π‘š π‘š

20

20β„“1 = 30 βˆ’ 5β„“1

β„“1 = 1,2 π‘š

β„“2 = 6 βˆ’ 1,2 = 4,8 π‘š

Jadi, perbedaan panjang tali pertama dan panjang tali ke-2 masing-

masing adalah 1,2 m dan 4,8 m

Page 274: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

26

0

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

25 C4 Ada sebuah tali panjang dipotong menjadi 2 bagian untuk

melakukan percobaan Melde. Panjang tali pertama 4 m

dengan masa π‘š1, sedangkan panjang tali kedua 3 m dengan

massa tali lebih ringan 0,02 kg dari massa tali pertama. Gaya

tegangan tali kedua diperbesar 2 kali dari gaya tegangan tali

pertama. Jika kecepatan rambat gelombang yang dihasilkan

tali pertama dan kedua masing-masing 8 m/s dan 12 m/s,

maka massa tali total sebelum dipotong menjadi 2 bagian

adalah . . . .

a. 0,2 kg d. 0,3 kg

b. 0,1 kg e. 0,4 kg

c. 0,5 kg

Jawaban : b

Diketahui :

𝑣1 = 8 π‘š/𝑠 β„“1 = 4 π‘š

𝑣2 = 12 π‘š/𝑠 β„“2 = 3 π‘š

𝐹2 = 2𝐹1 π‘š2 = π‘š1 βˆ’ 0,02

Ditanya : π‘šπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ ?

Jawaban :

1. Kecepatan rambat gelombang pada tali kelompok pertama

𝑣1 = √𝐹1β„“1

π‘š1

8 π‘š/𝑠 = √𝐹1 Γ— 4 π‘š

π‘š1

82 =4𝐹1

π‘š1

64 =4𝐹1

π‘š1

π‘š1 =𝐹1

16 . . . (1)

2. Kecepatan rambat gelombang pada tali kelompok kedua

𝑣2 = √𝐹2β„“2

π‘š2

12 π‘š/𝑠 = √2𝐹1 Γ— 3 π‘š

(π‘š1 βˆ’ 0,02)

122 =6𝐹1

(π‘š1 βˆ’ 0,02)

Page 275: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

26

1

No Materi Ranah

Kognitif

Butir Soal Kunci Jawaban

6𝐹1 = 144π‘š1 βˆ’ 2,88

𝐹1 = 24π‘š1 βˆ’ 0,48. . . (2)

3. Subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) untuk mencari

massa tali π‘š1 dan π‘š2

π‘š1 =𝐹1

16

π‘š1 =24π‘š1 βˆ’ 0,48

16

0,48 = 24π‘š1 βˆ’ 16π‘š1

0,48 = 8π‘š1

π‘š1 = 0,06 π‘˜π‘”

π‘š2 = π‘š1 βˆ’ 0,02 π‘˜π‘” = 0,06 π‘˜π‘” βˆ’ 0,02 π‘˜π‘” = 0,04 π‘˜π‘”

Jadi, massa tali total sebelum dipotong menjadi dua bagian :

π‘šπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = π‘š1+ π‘š2 = 0,06 π‘˜π‘” + 0,04 π‘˜π‘” = 0,1 π‘˜π‘”

Page 276: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

262

Lampiran C.15 Soal Penelitian

Nama :

Kelas :

Mata Pelajaran : FISIKA

Konsep : Gelombang Mekanik

Sekolah : SMAN 1 Cileungsi

Pilihlah jawaban yang paling tepat !

1. Gelombang mekanik merupakan gelombang yang . . . .

a. tidak memerlukan medium perantara dalam perambatannya.

b. memerlukan medium perantara dalam perambatannya.

c. arah rambatannya tegak lurus dengan arah getarannya.

d. arah rambatannya sejajar dengan arah getarannya.

e. memiliki amplitudo berubah-ubah.

2. Di bawah merupakan contoh dari gelombang mekanik, kecuali . . . .

a. b.

c. d.

e.

3. Perhatikan pernyataan berikut ini !

(1) Gelobang tranversal merupakan gelombang dengan amplitudo yang berubah-ubah

(2) Gelombang stasioner merupakan gelombang dengan amplitudo yang berubah-

ubah

(3) Gelombang elektomagnetik merupakan gelombang dengan amplitudo tetap

(4) Gelombang berjalan merupakan gelombang dengan amplitudo tetap

Pernyataan yang benar mengenai jenis gelombang berdasarkan amplitudonya adalah .

. . .

a. (1) dan (3)

b. (1) dan (2)

c. (2) dan (4)

d. (1) dan (4)

e. (2) dan (3)

4. Perhatikan gambar dibawah ini !

1) 2) 3)

Page 277: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

263

Jenis gelombang berdasarkan amplitudonya sesuai dengan contoh penerapan dari

gambar di atas adalah . . . .

No Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

a gelombang tranversal gelombang berjalan gelombang stasioner

b gelombang berjalan gelombang longitudinal gelombang bunyi

c gelombang

elektromagnetik

gelombang bunyi gelombang mekanik

d gelombang stasioner

ujung bebas

gelombang berjalan gelombang stasioner

ujung terikat

e gelombang berjalan gelombang stasioner

ujung bebas

gelombang stasioner

ujung terikat

5. Dua gabus berada di puncak-puncak gelombang. Keduanya bergerak naik turun di atas

pemukaan air laut sebanyak 20 kali dalam waktu 4 s mengikuti gelombang air laut. Jika

jarak kedua gabus 100 cm dan diantaranya terdapat terdapat dua lembah dan satu bukit,

frekuensi gelombang dan cepat rambat gelombang berturut-turut adalah . . . .

a. 0,2 Hz dan 2 m/s

b. 0,2 Hz dan 2,5 m/s

c. 2,5 Hz dan 2,5 m/s

d. 5,0 Hz dan 2 m/s

e. 5,0 Hz dan 2,5 m/s

6. Fenomena yang terjadi ketika sebuah gelombang melalui celah sempit adalah . . . .

a. Pembiasan c. Interferensi

b. Difraksi d. Pemantulan

c. polarisasi

7. Syarat terjadinya interferensi gelombang salah satunya gelombang-gelombang yang

mengalami interferensi harus bersifat koheren, maksudnya adalah . . . .

a. memiliki panjang gelombang yang sama

b. memiliki amplitudo dan frekuensi yang sama

c. memiliki beda fase yang tetap dan frekuensi yang sama

d. memiliki beda fase yang tetap dan panjang gelombang yang sama

e. memiliki amplitudo yang sama

8. Perhatikan gambar berikut ini !

(1) (2)

(3) (4)

Page 278: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

264

Karakteristik yang dimiliki gelombang mekanik yang berdasarkan gambar diatas

adalah. . . .

a. (1) Refleksi, (2) Refraksi, (3) Difraksi, (4) Interferensi

b. (1) Refleksi, (2) Difraksi, (3) Refraksi, (4) Interferensi

c. (1) Refleksi, (2) Difraksi, (3) Interferensi, (4) Refraksi

d. (1) Refraksi, (2) Refleksi, (3) Interferensi, (4) Difraksi

e. (1) Refleksi, (2) Interferensi, (3) Refraksi, (4) Difraksi

9. Perhatikan gambar di bawah ini !

Jika didasar lautan dalam terjadi gempa tektonik akibat

tumbukan antar dua lempeng, dapat terbentuk

gelombang permukaan air di laut dalam yang panjang

gelombangnya dapat mencapai ratusan kilometer,

sementara amplitudonya sekitar puluhan sentimeter.

Gelombang tersebut bergerak ke arah daratan dan dapat

menyebabkan gelombang tsunami karena semakin dekat ke pantai, maka . . . .

a. amplitudo dan kecepatannya bertambah, sedangkan panjang gelombangnya

berkurang

b. amplitudonya bertambah, sedangkan kecepatan dan panjang gelombangnya

berkurang

c. amplitudonya berkurang, sedangkan kecepatan dan panjang gelombangnya

bertambah

d. amplitudonya berkurang, kecepatannya bertambah dan panjang gelombangnya

berkurang

e. amplitudo, kecepatan, dan panjang gelombangnya bertambah

10. Gelombang mekanik dari medium A bergerak ke medium B dengan sudut datang 37ΒΊ

dan sudut bias 53ΒΊ. Jika indeks bias medium A 1,6 maka indeks bias medium B sebesar

. . . .

a. 1,2 d. 1,5

b. 1 e. 2

c. 1,8

11. Gelombang air laut menumbuk karang dengan panjang gelombang 2 m dan memantul

dengan panjang gelombang 1,2 m. Kecepatan gelombang setelah menumbuk karang

lebih cepat 4 m/s dari kecepatan gelombang sebelum menumbuk karang. Jika frekuensi

gelombang pantul 2 kali lebih besar dari frekuensi gelombang datang, maka frekuensi

total sebelum dan sesudah menumbuk karang adalah . . . .

a. 20 Hz d. 50 Hz

b. 30 Hz e. 60 Hz

c. 40 Hz

12. Gelombang tranversal bergerak dengan simpangan 𝑦 = 0,8 sin ((2𝑑2 + 4𝑑)πœ‹ βˆ’12πœ‹π‘₯), x dan y dalam meter serta t dalam sekon. Kecepatan maksimum pada saat 2

sekon dan x sama dengan 1 meter adalah . . . .

a. 14,4πœ‹ π‘š/𝑠

b. 12,8πœ‹ π‘š/𝑠

c. 10,4πœ‹ π‘š/𝑠

d. 7,2πœ‹ π‘š/𝑠

e. 9,6πœ‹ π‘š/𝑠

Page 279: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

265

13. Sebuah gelombang berjalan di permukaan air memenuhi persamaan 𝑦 =0,03 sin 2πœ‹(60𝑑 βˆ’ 2π‘₯), dengan y dan x dalam meter dan t dalam sekon. Kecepatan

rambat gelombang tersebut sebesar . . . .

a. 15 m/s d. 45 m/s

b. 20 m/s e. 60 m/s

c. 30 m/s

14. Slinki bergerak naik turun ke arah sumbu x negatif dengan amplitudo 60 cm. jika

panjang gelombang 2 m dan periode 4 sekon, persamaan gelombang tersebut adalah .

. . .

a. 𝑦 = 0,6 sin (πœ‹

2𝑑 + πœ‹π‘₯)

b. 𝑦 = 0,6 sin (πœ‹

2𝑑 + 4πœ‹π‘₯)

c. 𝑦 = 0,6 sin(πœ‹π‘‘ + πœ‹π‘₯)

d. 𝑦 = 0,6 sin(πœ‹π‘‘ + 4πœ‹π‘₯)

e. 𝑦 = 0,6 sin(2πœ‹π‘‘ + πœ‹π‘₯)

15. Perhatikan dua persamaan gelombang berikut :

𝑦1 = 𝐴 sin (2πœ‹

3𝑑1 βˆ’

5πœ‹

6π‘₯1)

𝑦2 = 𝐴 sin (2πœ‹π‘‘2 βˆ’πœ‹

3π‘₯2)

Persamaan gelombang pertama berada di posisi 1

5 π‘π‘š pada waktu

1

2 𝑠, sedangkan

persamaan gelombang kedua berada di posisi 1

2 π‘π‘š pada waktu

1

4 𝑠. Diketahui bahwa

nilai simpangan gelombang kedua lebih besar 3,6 cm dari simpangan gelombang

pertama. Jika amplitudo kedua gelombang tersebut sama, maka besar simpangan,

kecepatan dan percepatan gelombang untuk persamaan gelombang kedua adalah . . . .

(sin 30Β° = 0,5, sin 60Β° = 0,86)

Pilihan π’šπŸ π’—πŸ π’‚πŸ

a 12,6 cm 20πœ‹ π‘š/𝑠 βˆ’34,4πœ‹2 π‘š/𝑠2

b 4,6 cm 30πœ‹ π‘š/𝑠 βˆ’44,4πœ‹2π‘š/𝑠2

c 10,6 cm 50πœ‹ π‘š/𝑠 βˆ’84,4πœ‹2 π‘š/𝑠2

d 8,6 cm 10πœ‹ π‘š/𝑠 βˆ’34,4πœ‹2 π‘š/𝑠2

e 9,6 cm 40πœ‹ π‘š/𝑠 βˆ’54,4πœ‹2 π‘š/𝑠2

16. Ada dua persamaan gelombang berjalan yaitu :

𝑦1 = 𝐴 sin (πœ”1𝑑 βˆ’ 4πœ‹π‘₯)

𝑦2 = 𝐴 sin (πœ”2𝑑 βˆ’ 6πœ‹π‘₯)

Kecepatan rambat gelombang pada gelombang kedua, dua kali lebih cepat dari

gelombang pertama. Jika frekuensi gelombang kedua lebih besar 2 Hz dari frekuensi

gelombang pertama, maka perbedaan nilai kecepatan sudut pada kedua gelombang

adalah . . . .

Pilihan 𝝎𝟏 𝝎𝟐

a 2πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠 4πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

b 2πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠 6πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

c 4πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠 6πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

d πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠 2πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

e πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠 4πœ‹ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠

Page 280: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

266

17. Gelombang stasioner pada ujung bebas memenuhi persamaan 𝑦 = 5 cos 2πœ‹π‘₯ sin 25πœ‹π‘‘,

dengan y dan x dalam m serta t dalam sekon. Jika panjang tali 12 m, jarak titik perut

ke-4 dari sumber getarnya . . . .

a. 2,0 m d. 9,75 m

b. 2,25 m e. 10,5 m

c. 8,0 m

18. Ada sebuah tali panjang dipotong menjadi dua bagian. Kedua tali diberikan perlakuan

sehingga terbentuk gelombang stasioner ujung terikat. Tali pertama terbentuk 6

gelombang, sedangkan tali kedua terbentuk 4 gelombang. Jarak simpul ke-7 pada tali

kedua lebih jauh 3 m dari tali pertama. Jika panjang tali kedua lebih pendek 4 m dari

tali pertama, maka panjang total tali semula sebelum dipotong menjadi dua bagian

adalah . . . .

a. 44 m d. 60 m

b. 50 m e. 55 m

c. 36 m

19. Ada sebuah tali dengan panjang 12 m, diberikan dua perlakuan sehingga membentuk

gelombang stasioner ujung terikat. Jarak perut ke-3 pada perlakuan kedua, 2 kali lebih

jauh dari perlakuan pertama. Jika jumlah gelombang yang terbentuk pada perlakuan

kedua berkurang 2 gelombang dari jumlah gelombang pertama, maka perbedaan

jumlah simpul dan perut yang terbentuk pada kedua perlakuan adalah . . . .

Pilihan Perlakuan 1 Perlakuan 2

a 7 simpul 6 perut 3 simpul 2 perut

b 8 simpul 7 perut 4 simpul 3 perut

c 9 simpul 8 perut 5 simpul 4 perut

d 10 simpul 9 perut 6 simpul 5 perut

e 11 simpul 10 perut 7 simpul 6 perut

20. Ada dua kawat yang bergetar menurut persamaan berikut :

𝑦1 = 2 𝐴 cos 5πœ‹π‘₯ sin πœ”1𝑑

𝑦2 = 2 𝐴 cos 2πœ‹π‘₯ sin(πœ”1 + 2πœ‹)𝑑

Kedua kawat tersebut memiliki amplitudo awal yang sama sebesar 0,4 m. Kecepatan

rambat gelombang kawat kedua lebih besar tiga kali dari kecepatan rambat gelombang

kawat pertama. Persamaan kecepatan gelombang untuk kawat kedua adalah . . . .

a. βˆ’7,2πœ‹ cos 2πœ‹π‘₯ cos 10πœ‹π‘‘

b. βˆ’9,6πœ‹ cos 2πœ‹π‘₯ cos 10πœ‹π‘‘

c. 7,2πœ‹ cos 2πœ‹π‘₯ cos 12πœ‹π‘‘

d. 3,6πœ‹ cos 2πœ‹π‘₯ cos 14πœ‹π‘‘

e. 9,6πœ‹ cos 2πœ‹π‘₯ cos 12πœ‹π‘‘

21. Seutas tali yang panjangnya 120 cm digetarkan sehingga membentuk gelombang

stasioner ujung bebas dengan 7 perut dan 6 simpul. Amplitudo gelombang hasil

perpaduan di titik yang berjarak 118 cm dari titik asal getaran bernilai 𝐴𝑆1, sedangkan

di titik yang berjarak 115 cm dari titik asal getaran nilainya berkurang 3 cm dari 𝐴𝑆1.

Jadi, amplitudo awal yang diberikan sebesar . . . .

a. 2 cm d. 5 cm

b. 3 cm e. 6 cm

c. 4 cm

Page 281: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

267

22. Perhatikan besaran - besaran pada tali sebagai berikut !

(1) Gaya tegangan tali

(2) Warna tali

(3) Massa per satuan panjang tali

(4) Panjang tali

Besaran - besaran yang mempengaruhi kecepatan rambat gelombang pada tali adalah .

. . .

a. (1), (2), (3), dan (4) d. (1) dan (3)

b. (1), (3), dan (4) e. (4) saja

c. (1), (2), dan (3)

23. Seutas tali yang panjangnya 5 m, memiliki massa 10 gram. Tali digetarkan sehingga

sebuah gelombang tranversal menjalar dengan persamaan 𝑦 = 0,03 sin(π‘₯ + 30𝑑), x

dan y dalam meter dan t dalam detik. Maka tegangan tali tersebut adalah . . . .

a. 1,2 N d. 0,6 N

b. 1,8 N e. 1,72 N

c. 0,36 N

24. Sebuah tali yang panjangnya 6 m dipotong menjadi 2 bagian dengan panjang yang

berbeda. Tali pertama lebih pendek dibanding dengan tali kedua dengan massa pada

tali pertama dan kedua masing-masing 1

4π‘š dan

1

2π‘š, kedua tali dijadikan percobaan

melde dengan gaya yang diberikan pada tali pertama 5 N sedangkan pada tali kedua 10

N. Jika kecepatan rambat gelombang tali kedua lebih besar 2 kali dari kecepatan rambat

tali pertama, maka perbedaan panjang tali pertama dan panjang tali kedua masing-

masing adalah . . . .

a. 1 m dan 5 m

b. 2 m dan 4 m

c. 1,2 m dan 4,8 m

d. 1,5 m dan 4,5 m

e. 1,8 m dan 4,2 m

25. Ada sebuah tali panjang dipotong menjadi 2 bagian untuk melakukan percobaan

Melde. Panjang tali pertama 4 m dengan masa π‘š1, sedangkan panjang tali kedua 3 m

dengan massa tali lebih ringan 0,02 kg dari massa tali pertama. Gaya tegangan tali

kedua diperbesar 2 kali dari gaya tegangan tali pertama. Jika kecepatan rambat

gelombang yang dihasilkan tali pertama dan kedua masing-masing 8 m/s dan 12 m/s,

maka massa tali total sebelum dipotong menjadi 2 bagian adalah . . . .

a. 0,2 kg d. 0,3 kg

b. 0,1 kg e. 0,4 kg

c. 0,5 kg

Page 282: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

268

LAMPIRAN D

Analisis Data Hasil Penelitian

16. Hasil Pretest

17. Hasil Posttest

18. Analisis Data Kemampuan Kognitif

19. Uji Normalitas

20. Uji Homogenitas

21. Uji Hipotesis

22. Nilai N-Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

23. Nilai N-Gain Per-indikator Kemampuan Kognitif

Page 283: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

269

Lampiran D.16 Hasil Pretest

Data Skor Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

No Responden Nilai Pretest

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

1 Siswa 1 40 40

2 Siswa 2 16 36

3 Siswa 3 24 32

4 Siswa 4 44 32

5 Siswa 5 56 20

6 Siswa 6 44 40

7 Siswa 7 32 40

8 Siswa 8 40 28

9 Siswa 9 48 16

10 Siswa 10 40 36

11 Siswa 11 48 24

12 Siswa 12 36 40

13 Siswa 13 32 40

14 Siswa 14 36 36

15 Siswa 15 52 40

16 Siswa 16 36 36

17 Siswa 17 32 32

18 Siswa 18 36 40

19 Siswa 19 48 60

20 Siswa 20 40 40

21 Siswa 21 24 36

22 Siswa 22 40 28

23 Siswa 23 20 40

24 Siswa 24 36 40

25 Siswa 25 28 36

26 Siswa 26 32 36

27 Siswa 27 40 56

28 Siswa 28 44 36

29 Siswa 29 36 28

30 Siswa 30 40 36

31 Siswa 31 36 40

32 Siswa 32 28 44

33 Siswa 33 52 40

34 Siswa 34 52 40

35 Siswa 35 28 36

36 Siswa 36 28 20

37 Siswa 37 32 36

38 Siswa 38 36 44

39 Siswa 39 32 44

Page 284: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

270

HASIL PRETEST KELAS KONTROL

Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapat

dari kelas eksperimen adalah sebagai berikut :

16 20 24 28 28 28 28 28 32 32

32 32 32 32 36 36 36 36 36 36

36 36 40 40 40 40 40 40 40 44

44 44 48 48 48 52 52 52 56 ---

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

1. Banyak Data (N) : 39

2. Nilai maksimal (π‘‹π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ ) : 56

3. Nilai minimal (π‘‹π‘šπ‘–π‘›) : 16

4. Jangkauan (J) : π‘‹π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  βˆ’ π‘‹π‘šπ‘–π‘› = 56 βˆ’ 16 = 40

5. Banyak Kelas (k) : k = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 39 = 6,28 β‰ˆ 7

6. Panjang Kelas (p) : 𝑗

π‘˜=

40

7= 5,71 β‰ˆ 6

Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol

Interval Frekuensi

(π’‡π’Š)

Batas

Kelas

Titik Tengah

(π’™π’Š) π’™π’Š

𝟐 π’‡π’Š. π’™π’Š π’‡π’Š. π’™π’ŠπŸ

16 βˆ’ 21 2 15,5 18,5 342,25 37 684,5

22 βˆ’ 27 1 21,5 24,5 600,25 24,5 600,25

28 βˆ’ 33 11 27,5 30,5 930,25 335,5 10232,75

34 βˆ’ 39 8 33,5 36,5 1332,25 292 10658

40 βˆ’ 45 10 39,5 42,5 1806,25 425 18062,5

46 βˆ’ 51 3 45,5 48,5 2352,25 145,5 7056,75

52 βˆ’ 57 4 51,5 54,5 2970,25 218 11881

Jumlah 39 1497,5 59175,75

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa

nilai, yaitu :

1. Rata-rata (𝒙)

οΏ½οΏ½ =βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

𝑛=

1479,5

39= 37,94

2. Median (Me)

𝑀𝑒 = 𝐡𝑏 + 𝑝 (

12

𝑛 βˆ’ 𝐹

𝑓𝑀𝑒)

= 33,5 + 6 (

12

(39) βˆ’ 14

8)

= 37,64

Page 285: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

271

3. Modus

π‘€π‘œ = 𝐡𝑏 + 𝑝 (𝑆1

𝑆1 + 𝑆2)

= 27,5 + 6 (10

10 + 3)

= 32,12

4. Standar Deviasi

𝑠 = βˆšβˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

2

π‘›βˆ’ (

βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

𝑛)

2

= √59175,75

39βˆ’ (

1479,5

39)

2

= √78,2

= 8,84

𝑆2 = 78,2 (π‘‰π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘›π‘ )

Page 286: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

272

HASIL PRETEST KELAS EKSPERIMEN

Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapat

dari kelas eksperimen adalah sebagai berikut :

16 20 20 24 28 28 28 32 32 32

36 36 36 36 36 36 36 36 36 36

36 40 40 40 40 40 40 40 40 40

40 40 40 40 44 44 44 56 60 ---

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

1. Banyak Data (N) : 39

2. Nilai maksimal (π‘‹π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ ) : 60

3. Nilai minimal (π‘‹π‘šπ‘–π‘›) : 16

4. Jangkauan (J) : π‘‹π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  βˆ’ π‘‹π‘šπ‘–π‘› = 60 βˆ’ 16 = 44

5. Banyak Kelas (k) : k = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 39 = 6,28 β‰ˆ 7

6. Panjang Kelas (p) : 𝑗

π‘˜=

44

7= 6,28 β‰ˆ 7

Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen

Interval Frekuensi

(π’‡π’Š)

Batas

Kelas

Titik Tengah

(π’™π’Š) π’™π’Š

𝟐 π’‡π’Š. π’™π’Š π’‡π’Š. π’™π’ŠπŸ

16 βˆ’ 22 3 15,5 19 361 57 1083

23 βˆ’ 29 4 22,5 26 676 104 2704

30 βˆ’ 36 14 29,5 33 1089 462 15246

37 βˆ’ 43 13 36,5 40 1600 520 20800

44 βˆ’ 50 3 43,5 47 2209 141 6627

51 βˆ’ 57 1 50,5 54 2916 54 2916

58 βˆ’ 64 1 57,5 61 3721 61 3721

Jumlah 39 1399 53097

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa

nilai, yaitu :

1. Rata-rata (𝒙)

οΏ½οΏ½ =βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

𝑛=

1399

39= 35,87

2. Median (Me)

𝑀𝑒 = 𝐡𝑏 + 𝑝 (

12

𝑛 βˆ’ 𝐹

𝑓𝑀𝑒)

= 29,5 + 7 (

12

(39) βˆ’ 7

14)

= 35,73

Page 287: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

273

3. Modus

π‘€π‘œ = 𝐡𝑏 + 𝑝 (𝑆1

𝑆1 + 𝑆2)

= 29,5 + 7 (10

10 + 1)

= 35,87

4. Standar Deviasi

𝑠 = βˆšβˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

2

π‘›βˆ’ (

βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

𝑛)

2

= √53097

39βˆ’ (

1399

39)

2

= √74,67

= 8,64 𝑆2 = 74,67 (π‘‰π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘›π‘ )

Page 288: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

274

Lampiran D.17 Hasil Posttest

Data Skor Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

No Responden Nilai Posttest

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

1 Siswa 1 68 84

2 Siswa 2 72 88

3 Siswa 3 60 84

4 Siswa 4 52 80

5 Siswa 5 76 72

6 Siswa 6 68 80

7 Siswa 7 68 80

8 Siswa 8 72 88

9 Siswa 9 68 84

10 Siswa 10 52 80

11 Siswa 11 80 84

12 Siswa 12 68 80

13 Siswa 13 72 72

14 Siswa 14 72 80

15 Siswa 15 72 76

16 Siswa 16 60 80

17 Siswa 17 72 76

18 Siswa 18 64 76

19 Siswa 19 68 92

20 Siswa 20 68 88

21 Siswa 21 64 84

22 Siswa 22 72 84

23 Siswa 23 72 84

24 Siswa 24 68 84

25 Siswa 25 56 84

26 Siswa 26 68 84

27 Siswa 27 64 80

28 Siswa 28 64 84

29 Siswa 29 68 88

30 Siswa 30 68 88

31 Siswa 31 64 76

32 Siswa 32 72 84

33 Siswa 33 72 68

34 Siswa 34 68 76

35 Siswa 35 64 80

36 Siswa 36 64 76

37 Siswa 37 56 88

38 Siswa 38 60 92

39 Siswa 39 68 76

Page 289: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

275

HASIL POSTTEST KELAS KONTROL

Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapat

dari kelas eksperimen adalah sebagai berikut :

52 52 56 56 60 60 60 64 64 64

64 64 64 64 68 68 68 68 68 68

68 68 68 68 68 68 68 72 72 72

72 72 72 72 72 72 72 76 80 ---

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

1. Banyak Data (N) : 39

2. Nilai maksimal (π‘‹π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ ) : 80

3. Nilai minimal (π‘‹π‘šπ‘–π‘›) : 52

4. Jangkauan (J) : π‘‹π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  βˆ’ π‘‹π‘šπ‘–π‘› = 80 βˆ’ 52 = 28

5. Banyak Kelas (k) : k = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 39 = 6,28 β‰ˆ 6

6. Panjang Kelas (p) : 𝑗

π‘˜=

28

6= 4,67 β‰ˆ 5

Tabel Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol

Interval Frekuensi

(π’‡π’Š)

Batas

Kelas

Titik Tengah

(π’™π’Š) π’™π’Š

𝟐 π’‡π’Š. π’™π’Š π’‡π’Š. π’™π’ŠπŸ

52 βˆ’ 56 4 51,5 54 2916 216 11664

57 βˆ’ 61 3 56,5 59 3481 177 10443

62 βˆ’ 66 7 61,5 64 4096 448 28672

67 βˆ’ 71 13 66,5 69 4761 897 61893

72 βˆ’ 76 11 71,5 74 5476 814 60236

77 βˆ’ 81 1 76,5 79 6241 79 6241

Jumlah 39 2631 179149

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa

nilai, yaitu :

1. Rata-rata (𝒙)

οΏ½οΏ½ =βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

𝑛

=2631

39= 67,46

2. Median (Me)

𝑀𝑒 = 𝐡𝑏 + 𝑝 (

12

𝑛 βˆ’ 𝐹

𝑓𝑀𝑒)

= 66,5 + 5 (

12

(39) βˆ’ 14

13)

= 68,61

Page 290: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

276

3. Modus

π‘€π‘œ = 𝐡𝑏 + 𝑝 (𝑆1

𝑆1 + 𝑆2)

= 66,5 + 5 (6

6 + 2)

= 70,25

4. Standar Deviasi

𝑠 = βˆšβˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

2

π‘›βˆ’ (

βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

𝑛)

2

= √179149

39βˆ’ (

2631

39)

2

= √42,5

= 6,52

𝑆2 = 42,5 (π‘‰π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘›π‘ )

Page 291: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

277

HASIL POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapat

dari kelas eksperimen adalah sebagai berikut :

68 72 72 76 76 76 76 76 76 76

80 80 80 80 80 80 80 80 80 84

84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

84 88 88 88 88 88 88 92 92 ---

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

1. Banyak Data (N) : 39

2. Nilai maksimal (π‘‹π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ ) : 92

3. Nilai minimal (π‘‹π‘šπ‘–π‘›) : 68

4. Jangkauan (J) : π‘‹π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  βˆ’ π‘‹π‘šπ‘–π‘› = 92 βˆ’ 68 = 24

5. Banyak Kelas (k) : k = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 39 = 6,28 β‰ˆ 7

6. Panjang Kelas (p) : 𝑗

π‘˜=

24

7= 3,43 β‰ˆ 4

Tabel Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen

Interval Frekuensi

(π’‡π’Š)

Batas

Kelas

Titik Tengah

(π’™π’Š) π’™π’Š

𝟐 π’‡π’Š. π’™π’Š π’‡π’Š. π’™π’ŠπŸ

68 βˆ’ 71 1 67,5 69,5 4830,25 69,5 4830,25

72 βˆ’ 75 2 71,5 73,5 5402,25 147 10804,5

76 βˆ’ 79 7 75,5 77,5 6006,25 542,5 42043,75

80 βˆ’ 83 9 79,5 81,5 6642,25 733,5 59780.25

84 βˆ’ 87 12 83,5 85,5 7310,25 1026 87723

88 βˆ’ 91 6 87,5 89,5 8010,25 537 48061,5

92 βˆ’ 95 2 91,5 93,5 8742,25 187 17484,5

Jumlah 39 3242,5 270727,75

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa

nilai, yaitu :

1. Rata-rata (𝒙)

οΏ½οΏ½ =βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

𝑛=

3242,5

39= 83,14

2. Median (Me)

𝑀𝑒 = 𝐡𝑏 + 𝑝 (

12

𝑛 βˆ’ 𝐹

𝑓𝑀𝑒)

= 83,5 + 4 (

12

(39) βˆ’ 19

12)

= 83,67

Page 292: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

278

3. Modus

π‘€π‘œ = 𝐡𝑏 + 𝑝 (𝑆1

𝑆1 + 𝑆2)

= 83,5 + 4 (3

3 + 6)

= 84,83

4. Standar Deviasi

𝑠 = βˆšβˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

2

π‘›βˆ’ (

βˆ‘ 𝑓𝑖π‘₯𝑖

𝑛)

2

= √270727,75

39βˆ’ (

3149

39)

2

= √29,31

= 5,41𝑆2 = 29,31 (π‘‰π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘›π‘ )

Page 293: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

27

9

Lampiran D.18 Analisis Data Kemampuan Kognitif

DATA HASIL PRETEST KELAS KONTROL (XI-IPA 3)

Responden Jenjang Kognitif

C1 C2 C3 C4

1 6 7 2 3 4 8 9 22 5 10 12 13 14 17 23 11 15 16 18 19 20 21 24 25

Siswa 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0

Siswa 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0

Siswa 3 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Siswa 4 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0

Siswa 5 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1

Siswa 6 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0

Siswa 7 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0

Siswa 8 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0

Siswa 9 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0

Siswa 10 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0

Siswa 11 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0

Siswa 12 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0

Siswa 13 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0

Siswa 14 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1

Siswa 15 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1

Siswa 16 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

Siswa 17 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Siswa 18 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

Siswa 19 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1

Siswa 20 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0

Siswa 21 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

Siswa 22 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0

Siswa 23 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

Siswa 24 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0

Siswa 25 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0

Page 294: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

28

0

Responden Jenjang Kognitif

C1 C2 C3 C4

1 6 7 2 3 4 8 9 22 5 10 12 13 14 17 23 11 15 16 18 19 20 21 24 25

Siswa 26 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

Siswa 27 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

Siswa 28 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0

Siswa 29 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0

Siswa 30 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0

Siswa 31 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

Siswa 32 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

Siswa 33 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0

Siswa 34 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0

Siswa 35 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

Siswa 36 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0

Siswa 37 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Siswa 38 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0

Siswa 39 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 36 23 17 28 30 6 20 1 30 24 21 7 15 10 4 11 12 12 5 9 6 6 9 13 5

Total 76 115 92 77

Rata-rata 0,65 0,49 0,34 0,22

Persentase 65% 49% 34% 23%

Page 295: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

28

1

DATA HASIL PRETEST KELAS EKSPERIMEN (XI-IPA 5)

Responden Jenjang Kognitif

C1 C2 C3 C4

1 6 7 2 3 4 8 9 22 5 10 12 13 14 17 23 11 15 16 18 19 20 21 24 25

Siswa 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Siswa 2 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1

Siswa 3 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

Siswa 4 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0

Siswa 5 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Siswa 6 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0

Siswa 7 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0

Siswa 8 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0

Siswa 9 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Siswa 10 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0

Siswa 11 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

Siswa 12 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0

Siswa 13 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

Siswa 14 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

Siswa 15 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0

Siswa 16 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

Siswa 17 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

Siswa 18 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0

Siswa 19 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0

Siswa 20 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1

Siswa 21 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0

Siswa 22 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1

Siswa 23 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1

Siswa 24 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

Siswa 25 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1

Siswa 26 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0

Siswa 27 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0

Page 296: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

28

2

Responden Jenjang Kognitif

C1 C2 C3 C4

1 6 7 2 3 4 8 9 22 5 10 12 13 14 17 23 11 15 16 18 19 20 21 24 25

Siswa 28 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0

Siswa 29 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0

Siswa 30 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0

Siswa 31 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Siswa 32 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

Siswa 33 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0

Siswa 34 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

Siswa 35 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0

Siswa 36 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Siswa 37 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

Siswa 38 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0

Siswa 39 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 39 20 16 32 20 5 23 6 26 21 10 16 16 19 0 10 12 8 11 9 2 15 3 10 7

Total 75 112 92 77

Rata-rata 0,64 0,48 0,34 0,22

Persentase 64% 48% 34% 22%

Page 297: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

28

3

DATA HASIL POSTTEST KELAS KONTROL (XI-IPA 3)

Responden Jenjang Kognitif

C1 C2 C3 C4

1 6 7 2 3 4 8 9 22 5 10 12 13 14 17 23 11 15 16 18 19 20 21 24 25

Siswa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1

Siswa 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0

Siswa 3 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1

Siswa 4 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1

Siswa 5 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1

Siswa 6 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1

Siswa 7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1

Siswa 8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1

Siswa 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1

Siswa 10 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0

Siswa 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0

Siswa 12 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1

Siswa 13 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1

Siswa 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1

Siswa 15 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1

Siswa 16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1

Siswa 17 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1

Siswa 18 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1

Siswa 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1

Siswa 20 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1

Siswa 21 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1

Siswa 22 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0

Siswa 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1

Siswa 24 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1

Siswa 25 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0

Siswa 26 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1

Siswa 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1

Page 298: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

28

4

Responden Jenjang Kognitif

C1 C2 C3 C4

1 6 7 2 3 4 8 9 22 5 10 12 13 14 17 23 11 15 16 18 19 20 21 24 25

Siswa 28 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1

Siswa 29 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1

Siswa 30 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1

Siswa 31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1

Siswa 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1

Siswa 33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1

Siswa 34 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1

Siswa 35 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1

Siswa 36 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1

Siswa 37 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1

Siswa 38 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1

Siswa 39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1

Jumlah 39 38 35 35 37 25 35 13 38 37 36 2 37 33 36 34 25 13 8 30 10 7 5 7 34

Total 112 182 215 140

Rata-rata 0,96 0,77 0,79 0,4

Persentase 96% 77% 79% 40%

Page 299: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

28

5

DATA HASIL POSTTEST KELAS EKSPERIMEN (XI-IPA 5)

Responden Jenjang Kognitif

C1 C2 C3 C4

1 6 7 2 3 4 8 9 22 5 10 12 13 14 17 23 11 15 16 18 19 20 21 24 25

Siswa 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

Siswa 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1

Siswa 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

Siswa 4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

Siswa 5 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0

Siswa 6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0

Siswa 7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0

Siswa 8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

Siswa 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0

Siswa 10 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1

Siswa 11 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

Siswa 12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0

Siswa 13 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1

Siswa 14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

Siswa 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0

Siswa 16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1

Siswa 17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0

Siswa 18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1

Siswa 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

Siswa 20 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1

Siswa 21 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

Siswa 22 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1

Siswa 23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

Siswa 24 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

Siswa 25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1

Siswa 26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0

Siswa 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0

Page 300: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

28

6

Responden Jenjang Kognitif

C1 C2 C3 C4

1 6 7 2 3 4 8 9 22 5 10 12 13 14 17 23 11 15 16 18 19 20 21 24 25

Siswa 28 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0

Siswa 29 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

Siswa 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1

Siswa 31 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1

Siswa 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1

Siswa 33 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0

Siswa 34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0

Siswa 35 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1

Siswa 36 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0

Siswa 37 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

Siswa 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

Siswa 39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0

Jumlah 39 39 35 39 39 35 39 13 39 38 36 17 39 39 33 31 35 38 37 19 30 33 7 23 24

Total 113 204 233 246

Rata-rata 0,97 0,87 0,85 0,7

Persentase 97% 87% 85% 70%

Page 301: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

28

7

Lampiran D.19 Uji Normalitas

UJI NORMALITAS PRETEST KELAS KONTROL

Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) Pretest Kelas Kontrol

Interval π’‡π’Š Titik

Tengah

(π’™π’Š)

π’™π’ŠπŸ π’‡π’Š. π’™π’Š π’‡π’Š. π’™π’Š

𝟐 Batas

Kelas

Z

Batas

Kelas

Luas

Tiap

Kelas

𝒇𝒆 𝒇𝒐 (𝒇𝒐 βˆ’ 𝒇𝒆)𝟐 π‘ΏπŸ

Hitung

16 βˆ’ 21 2 15,5 18,5 342,25 37 15,5 βˆ’2,54 0,0259 1,0101 2 0,9799 0,9703

22 βˆ’ 27 1 21,5 24,5 600,25 24,5 21,5 βˆ’1,86 0,0876 3,4164 1 5,8390 1,7091

28 βˆ’ 33 11 27,5 30,5 930,25 335,5 27,5 βˆ’1,18 0,1895 7,3905 11 13,0285 1,7629

34 βˆ’ 39 8 33,5 36,5 1332,25 292 33,5 βˆ’0,5 0,2629 10,2531 8 5,0765 0,4951

40 βˆ’ 45 10 39,5 42,5 1806,25 425 39,5 0,18 0,2337 9,1143 10 0,7845 0,0861

46 βˆ’ 51 3 45,5 48,5 2352,25 145,5 45,5 0,86 0,1331 5,1909 3 4,8000 0,9247

52 βˆ’ 57 4 51,5 54,5 2970,25 218 51,5 1,54 0,0486 1,8954 4 4,4293 2,3369

57,5 2,22

Jumlah 39 1497,5 59175,75 39 8,2851

UJI NORMALITAS PRETEST KELAS EKSPERIMEN

Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) Pretest Kelas Eksperimen

Interval π’‡π’Š Titik

Tengah

(π’™π’Š)

π’™π’ŠπŸ π’‡π’Š. π’™π’Š π’‡π’Š. π’™π’Š

𝟐 Batas

Kelas

Z

Batas

Kelas

Luas

Tiap

Kelas

𝒇𝒆 𝒇𝒐 (𝒇𝒐 βˆ’ 𝒇𝒆)𝟐 π‘ΏπŸ

Hitung

16 βˆ’ 22 3 19 361 57 1083 15,5 βˆ’2,36 0,0515 2,0085 3 0,9831 0,4895

23 βˆ’ 29 4 26 676 104 2704 22,5 βˆ’1,55 0,1690 6,5910 4 6,7133 1,0186

30 βˆ’ 36 14 33 1089 462 15246 29,5 βˆ’0,74 0,2425 9,4575 14 20,6343 2,1818

37 βˆ’ 43 13 40 1600 520 20800 36,5 βˆ’0,07 0,3385 13,2015 13 0,0406 0,0031

44 βˆ’ 50 3 47 2209 141 6627 43,5 0,88 0,1439 5,6121 3 6,8231 1,2158

51 βˆ’ 57 1 54 2916 54 2916 50,5 1,69 0,0393 1,5327 1 0,2838 0,1852

58 βˆ’ 64 1 61 3721 61 3721 57,5 2,50 0,0057 0,2223 1 0,6048 2,7206

64,5 3,31

Jumlah 39 1399 53097 39 7,8146

Page 302: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

28

8

UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS KONTROL

Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) Posttest Kelas Kontrol

Interval π’‡π’Š Titik

Tengah

(π’™π’Š)

π’™π’ŠπŸ π’‡π’Š. π’™π’Š π’‡π’Š. π’™π’Š

𝟐 Batas

Kelas

Z

Batas

Kelas

Luas

Tiap

Kelas

𝒇𝒆 𝒇𝒐 (𝒇𝒐 βˆ’ 𝒇𝒆)𝟐 π‘ΏπŸ

Hitung

52 βˆ’ 56 4 54 2916 216 14580 51,5 βˆ’2,44 0,0392 1,5288 4 6,1068 3,9945

57 βˆ’ 61 3 59 3481 177 6962 56,5 βˆ’1,68 0,1349 5,2611 3 5,1126 0,9718

62 βˆ’ 66 7 64 4096 448 28672 61,5 βˆ’0,91 0,2590 10,1010 7 9,6162 0,9520

67 βˆ’ 71 13 69 4761 897 61893 66,5 βˆ’0,15 0,2920 11,3880 13 2,5985 0,2282

72 βˆ’ 76 11 74 5476 814 60236 71,5 0,62 0,1838 7,1682 11 14,6827 2,0483

77 βˆ’ 81 1 79 6241 79 6241 76,5 1,38 0,0676 2,6364 1 2,6778 1,0157

81,5 2,15

Jumlah 39 2631 179149 39 9,2105

UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) Posttest Kelas Eksperimen

Interval π’‡π’Š Titik

Tengah

(π’™π’Š)

π’™π’ŠπŸ π’‡π’Š. π’™π’Š π’‡π’Š. π’™π’Š

𝟐 Batas

Kelas

Z

Batas

Kelas

Luas

Tiap

Kelas

𝒇𝒆 𝒇𝒐 (𝒇𝒐 βˆ’ 𝒇𝒆)𝟐 π‘ΏπŸ

Hitung

68 βˆ’ 71 1 69,5 4830,25 69,5 4830,25 67,5 βˆ’2,88 0,0642 2,5038 1 2,2614 0,9032

72 βˆ’ 75 2 73,5 5402,25 147 10804,5 71,5 βˆ’2,14 0,0131 0,5109 2 2,2174 4,3402

76 βˆ’ 79 7 77,5 6006,25 542,5 42043,75 75,5 βˆ’1,41 0,1721 6,7119 7 0,0830 0,0124

80 βˆ’ 83 9 81,5 6642,25 733,5 59780.25 79,5 βˆ’0,67 0,2765 10,7835 9 3,1809 0,2950

84 βˆ’ 87 12 85,5 7310,25 1026 87723 83,5 0,07 0,2602 10,1478 12 3,4306 0,3381

88 βˆ’ 91 6 89,5 8010,25 537 48061,5 87,5 0,8 0,1501 5,8539 6 0,0213 0,0036

92 βˆ’ 95 2 93,5 8742,25 187 17484,5 91,5 1,54 0,0505 1,9695 2 0,0009 0,0005

95,5 2,28

Jumlah 39 3242,5 270727,75 39 5,893

Page 303: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

28

9

Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Nilai π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™2 dengan derajat kebebasan (dk) = 7 βˆ’ 1 = 6 pada taraf signifikansi 5% adalah 12,59158. Untuk menguji normalitas data, maka dapat

dibandingkan nilai π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 dengan π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™

2 . Berdasarkan hasil data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 < π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™

2 yang artinya data

berdistribusi normal.

Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol

Nilai π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™2 dengan derajat kebebasan (dk) = 6 βˆ’ 1 = 5 pada taraf signifikansi 5% adalah 11,07048. Untuk menguji normalitas data, maka dapat

dibandingkan nilai π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 dengan π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™

2 . Berdasarkan hasil data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 < π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™

2 yang artinya data

berdistribusi normal.

Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen

Nilai π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™2 dengan derajat kebebasan (dk) = 7 βˆ’ 1 = 6 pada taraf signifikansi 5% adalah 12,59158. Untuk menguji normalitas data, maka dapat

dibandingkan nilai π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 dengan π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™

2 . Berdasarkan hasil data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai π‘‹β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 < π‘‹π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™

2 yang artinya data

berdistribusi normal

Page 304: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

290

Lampiran D.20 Uji Homogenitas

➒ UJI HOMOGENITAS HASIL PRETEST

Berdasarkan lampiran C.1 pada perhitungan standar deviasi diperoleh nilai varians

pretest untuk kelas kontrol adalah 77,9 sedangkan untuk kelas eksperimen adalah 74,8. Uji

F hitungnya sebagai berikut :

𝐹 =𝑆1

2

𝑆22 =

77,9

74,8= 1,04

Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” dengan πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™. Pada

taraf signifikansi 5% diketahui bahwa nilai πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™(38;38) adalah 1,69. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ yang artinya data pretest homogen pada kedua kelas.

➒ UJI HOMOGENITAS HASIL POSTTEST

Berdasarkan lampiran C.2 pada perhitungan standar deviasi diperoleh nilai varians

pretest untuk kelas kontrol adalah 45,8 sedangkan untuk kelas eksperimen adalah 29,5. Uji

F hitungnya sebagai berikut :

𝐹 =𝑆1

2

𝑆22 =

42,7

28,5= 1,50

Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” dengan πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™. Pada

taraf signifikansi 5% diketahui bahwa nilai πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™(38;38) adalah 1,69. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ yang artinya data posttest homogen pada kedua kelas.

Page 305: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

291

Lampiran D.21 Uji Hipotesis

UJI HIPOTESIS HASIL PRETEST

Langkah-langkah menentukan nilai π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” adalah sebagai berikut :

1. Menentukan nilai-nilai yang diketahui berdasarkan hasil pretest sebagai berikut:

𝑋1 = 37,94

𝑋2 = 35,87

𝑆12 = 77,9

𝑆22 = 74,8

2. Menentukan nilai standar deviasi gabungan (π‘Ίπ’ˆ)

𝑆𝑔 = √(𝑛1 βˆ’ 1)𝑠1

2 + (𝑛2 βˆ’ 1)𝑠22

𝑛1+𝑛2 βˆ’ 2

𝑆𝑔 = √(39 βˆ’ 1)77,9 + (39 βˆ’ 1)74,8

39 + 39 βˆ’ 2

𝑆𝑔 = √2960,2 + 2842,4

76= 8,74

3. Menentukan nilai π’•π’‰π’Šπ’•π’–π’π’ˆ sebagai berikut :

𝑑 =𝑋1 βˆ’ 𝑋2

π‘‘π‘ π‘”βˆš1

𝑛1+

1𝑛2

𝑑 =37,94 βˆ’ 35,87

8,74√ 139

+1

39

𝑑 =2,07

2,01= 1,03

4. Menentukan nilai 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 sebagai berikut :

dk = 39 + 39 βˆ’ 2 = 76

Pada taraf signifikansi 5% nilai π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ untuk dk 76 adalah 1,992

5. Menguji Hipotesis

Karena π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™, maka Ho diterima dan H1 ditolak

6. Memberi interpretasi

Berdasarkan hasil uji hipotesis diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

pengaruh penggunaan model Advance Organizer terhadap kemampuan kognitif siswa

pada konsep gelombang mekanik karena belum diberikan perlakuan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Page 306: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

292

UJI HIPOTESIS HASIL POSTTEST

Langkah-langkah menentukan nilai π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” adalah sebagai berikut :

1. Menentukan nilai-nilai yang diketahui berdasarkan hasil pretest sebagai berikut:

𝑋1 = 67,46

𝑋2 = 83,14

𝑆12 = 42,7

𝑆22 = 29,5

2. Menentukan nilai standar deviasi gabungan (π‘Ίπ’ˆ)

𝑆𝑔 = √(𝑛1 βˆ’ 1)𝑠1

2 + (𝑛2 βˆ’ 1)𝑠22

𝑛1+𝑛2 βˆ’ 2

𝑆𝑔 = √(39 βˆ’ 1)42,7 + (39 βˆ’ 1)29,5

39 + 39 βˆ’ 2

𝑆𝑔 = √1622,6 + 1121

76= 6,01

3. Menentukan nilai π’•π’‰π’Šπ’•π’–π’π’ˆ sebagai berikut :

𝑑 =𝑋1 βˆ’ 𝑋2

π‘‘π‘ π‘”βˆš1

𝑛1+

1𝑛2

𝑑 =83,14 βˆ’ 67,46

6,01√ 139

+1

39

𝑑 =15,68

1,36= 11,53

4. Menentukan nilai 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 sebagai berikut :

dk = 39 + 39 βˆ’ 2 = 76

Pada taraf signifikansi 5% nilai π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ untuk dk 76 adalah 1,992

5. Menguji Hipotesis

Karena π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” > π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™, maka H1 diterima dan Ho ditolak

6. Memberi interpretasi

Berdasarkan hasil uji hipotesis diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

penggunaan model Advance Organizer terhadap kemampuan kognitif siswa pada

konsep gelombang mekanik karena belum diberikan perlakuan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Page 307: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

293

Lampiran D.22 Nilai N-Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Tabel Uji N-gain Kelas Kontrol

No Responden Pretest Posttest N-gain Keterangan

1 Siswa 1 40 68 0,47 Sedang

2 Siswa 2 16 72 0,67 Sedang

3 Siswa 3 24 60 0,47 Sedang

4 Siswa 4 44 52 0,14 Rendah

5 Siswa 5 56 76 0,45 Sedang

6 Siswa 6 44 68 0,43 Sedang

7 Siswa 7 32 68 0,53 Sedang

8 Siswa 8 40 72 0,53 Sedang

9 Siswa 9 48 68 0,39 Sedang

10 Siswa 10 40 52 0,20 Rendah

11 Siswa 11 48 80 0,62 Sedang

12 Siswa 12 36 68 0,50 Sedang

13 Siswa 13 32 72 0,59 Sedang

14 Siswa 14 36 72 0,56 Sedang

15 Siswa 15 52 72 0,42 Sedang

16 Siswa 16 36 60 0,38 Sedang

17 Siswa 17 32 72 0,59 Sedang

18 Siswa 18 36 64 0,44 Sedang

19 Siswa 19 48 68 0,38 Sedang

20 Siswa 20 40 68 0,47 Sedang

21 Siswa 21 24 64 0,53 Sedang

22 Siswa 22 40 72 0,53 Sedang

23 Siswa 23 20 72 0,65 Sedang

24 Siswa 24 36 68 0,50 Sedang

25 Siswa 25 28 56 0,39 Sedang

26 Siswa 26 32 68 0,53 Sedang

27 Siswa 27 40 64 0,40 Sedang

28 Siswa 28 44 64 0,36 Sedang

29 Siswa 29 36 68 0,50 Sedang

30 Siswa 30 40 68 0,47 Sedang

31 Siswa 31 36 64 0,44 Sedang

32 Siswa 32 28 72 0,61 Sedang

33 Siswa 33 52 72 0,42 Sedang

34 Siswa 34 52 68 0,33 Sedang

35 Siswa 35 28 64 0,50 Sedang

36 Siswa 36 28 64 0,50 Sedang

37 Siswa 37 32 56 0,35 Sedang

38 Siswa 38 36 60 0,38 Sedang

39 Siswa 39 32 68 0,53 Sedang

Rata-rata 37,94 67,46 0,48 Sedang

Page 308: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

294

Tabel Uji N-gain Kelas Eksperimen

No Responden Pretest Posttest N-gain Keterangan

1 Siswa 1 40 84 0,73 Tinggi

2 Siswa 2 36 88 0,81 Tinggi

3 Siswa 3 32 84 0,76 Tinggi

4 Siswa 4 32 80 0,71 Tinggi

5 Siswa 5 20 72 0,65 Sedang

6 Siswa 6 40 80 0,67 Sedang

7 Siswa 7 40 80 0,67 Sedang

8 Siswa 8 28 88 0,83 Tinggi

9 Siswa 9 16 84 0,81 Tinggi

10 Siswa 10 36 80 0,69 Sedang

11 Siswa 11 24 84 0,79 Tinggi

12 Siswa 12 40 80 0,67 Sedang

13 Siswa 13 40 72 0,53 Sedang

14 Siswa 14 36 80 0,69 Sedang

15 Siswa 15 40 76 0,60 Sedang

16 Siswa 16 36 80 0,69 Sedang

17 Siswa 17 32 76 0,65 Sedang

18 Siswa 18 40 76 0,60 Sedang

19 Siswa 19 60 92 0,80 Tinggi

20 Siswa 20 40 88 0,79 Tinggi

21 Siswa 21 36 84 0,75 Tinggi

22 Siswa 22 28 84 0,77 Tinggi

23 Siswa 23 40 84 0,73 Tinggi

24 Siswa 24 40 84 0,73 Tinggi

25 Siswa 25 36 84 0,75 Tinggi

26 Siswa 26 36 84 0,75 Tinggi

27 Siswa 27 56 80 0,54 Sedang

28 Siswa 28 36 84 0,75 Tinggi

29 Siswa 29 28 88 0,83 Tinggi

30 Siswa 30 36 88 0,81 Tinggi

31 Siswa 31 40 76 0,60 Sedang

32 Siswa 32 44 84 0,71 Tinggi

33 Siswa 33 40 68 0,47 Sedang

34 Siswa 34 40 76 0,60 Sedang

35 Siswa 35 36 80 0,69 Sedang

36 Siswa 36 20 76 0,70 Sedang

37 Siswa 37 36 88 0,81 Tinggi

38 Siswa 38 44 92 0,86 Tinggi

39 Siswa 39 44 76 0,57 Sedang

Rata-rata 35,87 83,14 0,74 Tinggi

Page 309: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

295

Lampiran D.23 Nilai N-Gain Per-indikator Kemampuan Kognitif

Tabel N-Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Indikator

Kemampuan Kognitif

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

N-Gain Kategori N-Gain Kategori

Mengingat (C1) 0,89 Tinggi 0,92 Tinggi

Memahami (C2) 0,55 Sedang 0,75 Tinggi

Mengaplikasikan (C3) 0,68 Sedang 0,77 Tinggi

Menganalisis (C4) 0,22 Rendah 0,62 Sedang

a. Perhitungan N-Gain Perindikator Kemampuan Kognitif Kelas Kontrol

1) Indikator Mengingat (C1)

g = 0,96 βˆ’ 0,65

1 βˆ’ 0,65=

0,31

0,35= 0,89

2) Indikator Memahami (C2)

g = 0,77 βˆ’ 0,49

1 βˆ’ 0,49=

0,28

0,51= 0,55

3) Indikator Mengaplikasikan (C3)

g = 0,79 βˆ’ 0,34

1 βˆ’ 0,34=

0,45

0,66= 0,68

4) Indikator Menganalisis (C4)

g = 0,39 βˆ’ 0,22

1 βˆ’ 0,22=

0,17

0,78= 0,22

b. Perhitungan N-Gain Perindikator Kemampuan Kognitif Kelas Eksperimen

1) Indikator Mengingat (C1)

g = 0,97 βˆ’ 0,64

1 βˆ’ 0,64=

0,33

0,36= 0,92

2) Indikator Memahami (C2)

g = 0,87 βˆ’ 0,48

1 βˆ’ 0,48=

0,39

0,52= 0,75

3) Indikator Mengaplikasikan (C3)

g = 0,85 βˆ’ 0,34

1 βˆ’ 0,34=

0,51

0,66= 0,77

4) Indikator Menganalisis (C4)

g = 0,70 βˆ’ 0,22

1 βˆ’ 0,22=

0,48

0,78= 0,62

Page 310: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

296

LAMPIRAN E

Dokumentasi Penelitian

24. Surat Keterangan Observasi

25. Surat Permohonan Izin Validasi

26. Surat Permohonan Izin Penelitian

27. Surat Keterangan Penelitian

28. Uji Referensi

29. Foto-Foto Penelitian

Page 311: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

297

Lampiran E.24 Surat Keterangan Observasi

Page 312: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

298

Page 313: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

299

Page 314: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

300

Page 315: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

301

Lampiran E.25 Surat Permohonan Izin Validasi

Page 316: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

302

Lampiran E.26 Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 317: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

303

Lampiran E.27 Surat Keterangan Penelitian

Page 318: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

304

304

Lampiran E.28 Lembar Uji Referensi

Page 319: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

305

Page 320: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

306

Page 321: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

307

Page 322: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

308

Page 323: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

309

Page 324: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

310

Page 325: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

311

Lampiran E.29 Foto-Foto Penelitian

Kelas Kontrol

Pretest

Pembelajaran

Posttest

Page 326: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

312

Kelas Eksperimen

Pretest

Pembelajaran

Page 327: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

313

Posttest

Kelas XI IPA 3 (Kelas Kontrol)

Kelas XI IPA 5 (Kelas Eksperimen)

Page 328: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48896/1/DEVIA PUTRI NUR ILLAHI-FITK.pdfPENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

314

BIODATA PENULIS

DEVIA PUTRI NUR ILLAHI. Anak ketiga dari empat bersaudara pasangan

Sulaeman dan Atit Nurhayati. Lahir di Bogor pada tanggal 09 Desember 1995,

bertempat tinggal di Kp.Tengah RT 03 RW 06 Cileungsi, Kab.Bogor.

Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang ditempuh penulis diantaranya SDN

Cileungsi 05 lulus tahun 2007, SMPN 1 Cileungsi lulus tahun 2010, SMAN 1

Cileungsi lulus tahun 2013. Penulis kemudian melanjutkan ke Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program

Studi Tadris Fisika pada tahun 2013.